(RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar dan
menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang tentang kelangkaan.
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang kelangkaan sebagai permasalahan
ekonomi
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan guru
dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya dengan
kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan selalu
menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Tujuan : Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi
Petunjuk:
Petunjuk:
A. Kompetensi Dasar :
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi
C. Indikator :
Menjelaskan kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi manusia
D. Materi :
Kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi
Kebutuhan manusia semakin hari semakin bertambah. Pada zaman pra aksara, kehidupan masih primitif
untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara berburu dan meramu. Kemudian seiring dengan
majunya cara berpikir dan kebudayaan, mereka mulai hidup menetap dan bercocok tanam dan untuk
memenuhi kebutuhan dilakukan dengan cara barter. Kebutuhan mereka belum terpenuhi dengan cara
barter karena barang- barang yang mereka miliki belum tersedia banyak dan belum tersedia uang
sebagai sarana untuk melakukan tukar-menukar.
Kebutuhan manusia demikian banyak, sedangkan barang-barang dan jasa serta sumber-sumber alam lain
jumlahnya terbatas atau langka. Sumber daya antara daerah yang satu dengan daerah lain tidak sama.
Beberapa daerah yang tersedia secara melimpah dan sebagian daerah lain tersedia sumber daya yang
sedikit sehingga terjadi interaksi antar daerah untuk memenuhi kebutuhan.
Kelangkaan sumber daya dibanding dengan kebutuhan manusia akan menyebabkan kurangnya atau
tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh kebutuhan untuk hidup.Kelangkaan ini merupakan masalah
ekonomi manusia. Masalah ekonomi muncul karena adanya kebutuhan manusia yang terbatas,
sedangkan alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa terbatas adanya. Ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan itu disebut kelangkaan. Untuk mengatasi
masalah kelangkaan maka perlu belajar ilmu ekonomi.
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani Oikonomia yang berarti rumah tangga. Oikonomia merupakan kata
majemuk yang terdiri dari dua kata ‘oikos dan nomos.’Oikos artinya rumah tangga, dan nomos artinya
aturan, Jadi arti kata ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga. Ilmu
ekonomi termasuk kelompok ilmu sosial. Para pakar ekonomi memberi batasan-batasan yang berbeda-
beda tentang pengertian ilmu ekonomi.
Meskipun deinisi atau batasan yang mereka berikan berbeda tetapi pada dasarnya mengandung makna
yang sama. Deinisi ilmu ekonomi yang sering digunakan “ Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial
yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.“
Berdasar definisi itu maka dapat diambil kesimpulan bahwa kemakmuran akan tercapai bila kebutuhan
sudah terpenuhi. Untuk mencapai kemakmuran itu manusia harus selalu berusaha melakukan tindakan-
tindakan atau pengorbanan, baik berupa tenaga, waktu maupun materi.
Berdasarkan kajian geograis, permasalahan ekonomi setiap daerah dan wilayah berbeda. Sebagai Negara
kepulauan Indonesia memiliki keragaman bentuk muka bumi, mulai daratan hingga lautan. Kondisi yang
demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktiitas manusia sebagai penghuninya.
Dimana kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan isiknya. Satu ciri utama kajian
geografis adalah mengkaji hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.
Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada kondisi lingkungan fisik itu
sendiri dan kualitas manusianya.
Kondisi sosial manusia selalu dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan masyarakat
akan dapat terpenuhi kalau pembangunan wilayah tersebut berkembang dengan baik. Permasalahan ini
tentu akan berdampak pada ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan. Kelangkaan menjadi
permasalahan tiap daerah baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Di kota-kota umumnya terdapat permukiman kumuh dihuni para pendatang yang belum berhasil
mewujudkan impiannya. Daerah terpencil terjadi karena secara geograis terletak di daerah yang sulit
dijangkau seperti dilereng gunung, di kepulauan, maupun di tengah hutan. Daerah tersebut mengalami
perubahan pembangunan, meskipun sebenarnya kaya sumber daya alam. Pembangunan dan
pengembangan wilayah di Indonesia harus disesuaikan dengan kondisi geograis dan kondisi sosial
masyarakat. Kondisi geograis wilayah Indonesia yang beragam harus disikapi dengan pembangunan
sarana perhubungan.
Banyak daerah tidak dapat dijangkau karena kondisi jalan rusak parah seperti jalan-jalan di kawasan
Sumatra dan Kalimantan. Permukiman kumuh menjadi polemik di perkotaan.Pembangunan di segala
sektor, termasuk di desa hendaknya memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang berlaku di masyarakat
sehingga tidak terjadi ketimpangan.
Hubungan antar pulau disikapi dengan membangun jalur pelayaran dan penerbangan. Jalur pelayaran
dilakukan dengan membangun pelabuhan dan jalur penerbangan dengan membangun bandara. Upaya
pengembangan wilayah antar pulau, penyediaan pelayaran dan penerbangan merupakan prioritas yang
terus dirintis. Aspek sosial harus diperhatikan dalam pengembangan wilayah agar proses pembangunan
tidak berbenturan dengan nilai-nilai masyarakat setempat.
Berdasarkan kajian wilayah dan kondisi wilayah yang berbeda tersebut menyebabkan masalah ekonomi
yang rumit.Terjadi kesenjangan sumber daya diantara wilayah-wilayah tersebut. Di suatu daerah
kelebihan sumber daya dan di daerah lain kekuarangan sumber daya.Kesenjangan tersebut
menimbulkan permasalahan ekonomi terutama dalam penyediaan barang dan jasa. Salah satu upaya
agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi tersebut sebaiknya pendistribusian sumber daya termasuk di
dalamnya distribusi sumber daya manusia.
Dari uraian tadi jelas bahwa kebutuhan manusia demikian banyaknya, sedangkan barang-barang dan jasa
serta sumber-sumber alam lain yang menjadi bahan untuk menghasilkan barang dan jasa jumlahnya
terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan manusia akan
menyebabkan kurangnya atau tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh kebutuhan untuk hidup. Tidak
terpenuhinya kebutuhan manusia itu berarti munculnya masalah pemenuhan kebutuhan, yang
kemudian masalah itu dikenal dengan masalah ekonomi.
Ketersediaan sumber daya alam merupakan sumber pemenuhan kebutuhan patut kita syukuri.
Kebutuhan yang semakin bertambah sebaiknya kita mampu mengatur kebutuhan agar persediaan
sumber daya alam bisa lestari. Sebagai mahluk yang mensyukuri anugrah dari Tuhan Yang Maha Kuasa
seyogyanya memanfaatkan sumber daya alam tersebut secara bijaksana dan menjaga kelestariannya.
E. Petunjuk :
1. Awali setiap aktifitas dengan doa, semoga berkah dan mendapat kemudahan
2. Pahami tujuan, materi dan kerjakan LK dengan baik dan benar!
3. Tanyakan kepada guru mengenai hal-hal yang belum jelas
4. Amati gambar di bawah ini!
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang kebutuhan manusia
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat gambar peta konsep kebutuhan manusia.
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang macam-macam kebutuhan
manusia
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan
guru dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya
dengan kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang kebutuhan manusia
Petunjuk:
A. Kompetensi Dasar :
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang kebutuan manusia
C. Indikator :
Menyebutkan jenis-jenis kebutuhan manusia
KEBUTUAN MANUSIA
Kebutuhan manusia merupakan keinginan manusia pada suatu barang ataupun jasa yang bisa untuk
memenuhi kepuasan rohani dan jasmani demi kelangsungan hidupnya.
Apabila kebutuhan manusia dapat terpenuhi, maka dapat dikatakan kehidupannya telah mancapi
kemakmuran. Oleh sebab itu, pengertian dari kemakmuran yaitu keadaan manusia di mana sebagian
besar kebutuhannya dapat terpenuhi. Namun perlu diketahui, bahwa kemakmuran berbeda dengan
kekayaan. Kemakmuran diartikan sebagai sebagian besar kebutuhan terpenuhi, sementara kekayaan
merujuk kepada jumlah harta yang dimiliki seseorang.
Seperti yang kita tahu, kebutuhan manusia itu tidak terbatas dan memiliki banyak ragam dan jenis yang
berbeda. Nahh, berikut beberapa jenis kebutuhan manusia yang sudah kita rangkum menjadi beberapa
kelompok:
Yang pertama ada jenis kebutuhan berdasarkan intensitasnya yang dibagi menjadi 4 macam. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Mutlak
Pengertian: kebutuhan setiap seorang individu yang harus dipenuhi tanpa terkecuali. Jika kebutuhan
tersebut tidak dapat terpenuhi, maka individu tersebut tidak bisa bertahan hidup. Contoh: makan,
minum
b. Kebutuhan Primer
Pengertian: kebutuhan manusia yang menginginkan hidup yang layak.
Terdapat tiga macam kebutuhan primer, diantaranya adalah sebagai berikut:
Sandang, ialah pakaian. Fungsinya untuk melindungi tubuh manusia dari lingkurangan luar.
Pangan, ialah kebutuhan primer yang utama yakni makanan. Diperoleh dari pengolahan hewan
ataupun tumbuhan.
Papan, ialah tempat tinggal atau rumah. Fungsinya sebagai tempat beraktivitas sekaligus tempat
perlindungan.
c. Kebutuhan Sekunder
Pengertian: kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer dapat terpenuhi.
Info: kebutuhan sekunder pada seorang individu berbeda dengan individu yang lain, tergantung dengan
keinginnan dan kemampuannya. Contoh: skincare, make up, sepatu, kendaraan, telephone, dan yang
lainnya.
d. Kebutuhan Tersier
Pengertian: kebutuhan yang muncul selepas kebutuhan primer dan sekunder dapat terpenuhi.
Info: kebuhan tersier dapat berupa barang mewah atau barang yang befungsi sebagai hiburan.
Contoh: sofa, televisi, tas, atau yang lainnya.
a. Kebutuhan Sekarang
Pengertian: kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan tidak dapat ditunda. Contoh: makanan untuk
orang yang kelaparan, obat untuk orang yang sedang sakit.
b. Kebutuhan Mendesak
Pengertian: kebutuhan yang tiba-tiba muncul dan bersifat sangat kritis, sehingga dapat mengancam
nyawa jika tidak dipenuhi. Contoh: darah untuk orang yang kecelakaan, bantuan bagi korban musibah.
a. Kebutuhan Jasmani
Pengertian: kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh supaya bisa memenuhi kepuasan raga.
Contoh: olahraga, pakaian, tidur, memakai skincare, dan yang lainnya.
b. Kebutuhan Rohani
Pengertian: kebutuhan yang diperlukan oleh jiwa atau batin untuk memperoleh kebahagiaan.
Contoh: ibadah, hiburan, bersosialisai, dan yang lainnya.
a. Kebutuhan Individual
Pengertian: kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.
Info: kebutuhan antara seorang individu berbeda dengan individu yang lain.
Contoh: kebutuhan seorang penulis berbeda dengan seorang dokter, kebutuhan blogger berbeda
dengan seorang presiden.
b. Kebutuhan Kolektif
Pengertian: kebutuhan bersama yang ada di dalam lingkungan masyarakat untuk meraih kepuasan
bersama.
Contoh: pembangunan stadion, pembangunan rumah sakit, renovasi jalan, dan yang lainnya.
b. Kebutuhan Psikologis
Pengertian: kebutuhan yang berkaitan dengan kondisi batin dari seorang individu terkait dengan
lingkungannya. Contoh: kebutuhan akan kebebasan dan rasa aman.
Berikut adalah 17 faktor yang dapat mempengerahui kebutuhan manusia, diantaranya adalah sebagai
berikut:
orang yang hidup di pegunungan atau yang memiliki cuaca dingin maka memerlukan selimut
atau pakaian yang tebal.
orang yang hidup di dalam lingkungan beriklim tropis akan memerlukan pakain yang tipis dengan
bahan yang dingin.
5. Tingkat Peradaban
Semakin maju tingkat peradaban zaman maka akan semakin tinggi pula kualitas serta mutu kebutuhan
yang dimiliki. Setiap individu akan selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya demi mencapi
kemakmuran.
Contoh:
di zaman purba, manusia memiliki kebutuhan yang sangat sedikit, dan di zaman sekarang
kebutuhan semakin bertambah.
kebutuhan manusia modern memiliki tingkat kualitas kebutuhan yang tinggi.
6. Faktor Penghasilan
Bukan hanya faktor pekerjaan, faktor penghasilan yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi
kebutuhan masing-masing.
Contoh:
orang yang berpenghasilan pas-pasan akan mampu memenuhi kebutuhan pokoknya saja.
orang yang berpenghasilan tinggi maka tingkat kebutuhannya pun semakin tinggi.
orang yang berpenghasilan tinggi akan mudah untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder
dan juga tersier.
7. Faktor Umur
Faktor umur juga akan mempengaruhi kebutuhan dari seorang individu. Sebab, tingkat umur dari
seorang individu dengan individu lain akan memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda pula.
Contoh: kebutuhan anak-anak akan jauh berbeda dengan kebutuhan orang dewasa.
orang yang hobi bermain tenis maka akan berbeda dengan orang yang memiliki hobi bermain
volly.
orang yang gemar memancing akan berbeda dengan orang yang gemar bersepeda.
jika anggota keluarga bertambah, maka kebutuhannya pun akan semakin bertambah.
seseorang yang belum menikah akan memiliki kebutuhan yang lebih sedikit dibandingkan
dengan orang yang telah menikah dan mempunyai anak.
14. Faktor Penyakit
Timbulnya penyakit dalam diri seseorang akan menimbulkan perubahan dalam pemenuhan kebutuhan,
baik itu perubahan fisikologis ataupun psikologi.
E. Petunjuk :
1. Awali setiap aktifitas dengan doa, semoga berkah dan mendapat kemudahan
2. Pahami tujuan, materi dan kerjakan LK dengan baik dan benar!
3. Tanyakan kepada guru mengenai hal-hal yang belum jelas
4. Amati gambar di bawah ini!
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang tindakan, motif dan prinsip ekonomi
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang tentang Tindakan, motif
dan prinsip ekonomi
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang Tindakan, motif dan prinsip
ekonomi
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan
guru dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya
dengan kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan : Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang tindakan, motif dan prinsip ekonomi
Petunjuk:
Amati kegiatan ekonomi yang dilakukan orang-orang di sekitarmu dan isi daftar berikut!
A. Kompetensi Dasar :
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang tindakan, motif dan prinsip ekonomi
C. Indikator :
Menjelaskan hubungan antara tindakan, motif dan prinsip ekonomi
Tindakan ekonomi adalah kegiatan manusia melakukan berbagai macam tindakan agar semua
kebutuhannya terpenuhi dan dapat mencapai kemakmuran. Motif ekonomi adalah faktor yang
mendorong manusia melakukantindakan ekonomi.
Macam-macam motif :
E. Petunjuk :
1. Awali setiap aktifitas dengan doa, semoga berkah dan mendapat kemudahan!
2. Pahami tujuan, materi dan kerjakan LK dengan baik dan benar!
3. Tanyakan kepada guru mengenai hal-hal yang belum jelas!
4. Amati kegiatan ekonomi yang dilakukan orang-orang di sekitarmu dan isi daftar berikut!
No Nama Pekerjaan Tindakan Ekonomi Motif Karakter yang Diharapkan
Ekonomi
1 Yudi Pedagang Berdagang barang- Mencari Santun, jujur dan
barang kebutuhan keuntungan bertanggung jawab
sehari-hari
2 ……… ……… ……… ……… ………
3 ……… ……… ……… ……… ………
4 ……… ……… ……… ……… ………
5 ……… ……… ……… ……… ………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar tentang kegiatan produksi,
distribusi dan konsumsi.
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang kegiatan produksi, distribusi
dan konsumsi.
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan
guru dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya
dengan kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi
Petunjuk:
A. Kompetensi Dasar :
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi
C. Indikator :
Menjelaskan kegiatan produksi, distribusi, konsumsi
Barang dan jasa yang dihasilkan dari kegiatan produksi, nantinya akan didistribusikan untuk bisa
menjangkau konsumen, agar konsumen dapat memenuhi kebutuhannya. Pelaku kegiatan produksi
disebut dengan produsen, yaitu orang, badan usaha atau perusahaan yang melakukan kegiatan produksi.
Oleh karenanya, istilah produsen tidak hanya diberikan kepada pemilik pabrik, namun juga pemilik
industri rumah tangga.
Secara sederhana, proses pada kegiatan produksi dapat ditunjukkan pada diagram berikut ini:
Seperti yang dapat kita lihat pada diagram di atas, kegiatan produksi membutuhkan input, yaitu:
Barang mentah
Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses pengolahan sama sekali, Contoh dari
barang mentah adalah: hasil perhutanan (kayu, damar, rotan, karet mentah, dan lainnya), perkebunan
(teh, tembakau, kopi, dan lainnya), pertanian padi, jagung, dan lainnya), serta hasil pertambangan
(minyak bumi, perak, batu bara, dan lainnya)
Berdasarkan bidang usaha pengolahan sumber dayanya, kegiatan produksi juga dapat dibagi menjadi:
Kegiatan distribusi
Dalam sebuah perekonomian, kegiatan distribusi sangat diperlukan agar tercipta kesesuaian antara
ketersediaan barang dengan kebutuhan. Pelaku kegiatan distribusi sendiri disebut sebagai distributor.
Coba teman-teman bayangkan jika di desa penghasil buah jambu tidak terdapat jalur distribusi yang baik,
yang akan mungkin terjadi adalah hasil dari produksi buah jambu tersebut tidak akan mencapai
konsumen yang membutuhkan dan akhirnya hanya akan membusuk dan menimbulkan kerugian bagi
petani selaku produsennya. Bayangkan pula misalnya daerah kepulauan seribu yang tidak memiliki
pabrik semen. Tanpa adanya jalur distribusi yang baik, harga semen di kepulauan seribu akan sangat
mahal sehingga penduduknya akan sangat kesulitan untuk bisa membangun rumahnya menggunakan
semen.
Kegiatan distribusi bukanlah kegiatan tunggal, namun merupakan gabungan dari berbagai kegiatan,
misalnya pengangkutan barang, pengepakan (pengemasan) barang, penjualan ke pedagang pesar
(grosir), pembelian dari produsen, penyimpanan di gudang, standarisasi mutu barang, dan lainnya. Oleh
karenanya, kegiatan ini bisa memiliki banyak rantai penghubung, hingga akhirnya barang yang
dibutuhkan dapat tiba di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat untuk dapat digunakan oleh
konsumen.
Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah suatu kegiatan untuk menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku kegiatan konsumsi disebut sebagai konsumen. Contoh kegiatan
konsumsi adalah penggunaan listrik sebagai sumber daya untuk menerangi rumah di malam hari,
pemenuhan kebutuhan makanan dan pakaian juga salah satu contoh dari kegiatan konsumsi.
Setidaknya, terdapat tiga pelaku utama kegiatan konsumsi pada suatu perekonomian, yaitu:
1. Rumah tangga keluarga
Rumah tangga umumnya terdiri dari Ayah, Ibu dan anak yang memiliki kebutuhan berbeda-beda,
sehingga jenis konsumsi yang dilakukan pun banyak ragamnya, misalnya anak membutuhkan konsumsi
buku pelajaran, Ayah membutuhkan konsumsi koran, dan Ibu membutuhkan konsumsi majalah wanita.
Dalam pemenuhan kebutuhannya, umumnya konsumsi rumah tangga disesuaikan dengan
pertimbangan-pertimbangan di bawah ini:
Pemenuhan kebutuhan pokok sebelum pemenuhan kebutuhan lainnya
Penyesuaian konsumsi dengan jumlah pendapatan yang diperoleh
Menghindari kegiatan konsumtif yang tidak perlu
2. Pemerintah
Dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah juga melakukan kegiatan konsumsi. Contohnya
pemerintah melakukan pengadaan perumahan murah bagi pegawai negeri sipil, selain itu pemerintah
juga melakukan konsumsi-konsumsi lain yang menunjang kegiatan masyarakat dengan menyediakan
sarana dan sarana publik. Misalnya pemerintah melakukan impor pembelian daging sapi dari luar negeri
untuk mencegah naiknya harga daging secara terus menerus.
3. Industri atau perusahaan
Perusahaan atau industri melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku,
kebutuhan karyawan, kebutuhan lokasi pabrik, kebutuhan mesin, dan peralatan lainnya. Selain itu,
perusahaan misalnya membutuhkan alat tulis kantor dan sistem-sistem tertentu guna menunjang
kegiatan produksi yang akan dilaksanakan
E. Petunjuk :
1. Awali setiap aktifitas dengan doa, semoga berkah dan mendapat kemudahan
2. Baca materi dan amati gambar di modul 4
3. Buat Laporan sederhana tentang kaitan antara kegiatan produksi, distribusi dan
konsumsi
4. Salah satu peserta didik mempresentasikan hasil laporannya
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang permintaan dan penawaran
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat kurva pemintaan dan penawaran.
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang pemintaan dan penawaran
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan
guru dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya
dengan kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang permintaan dan penawaran
Petunjuk:
1 10.000 10
2 12.000 8
3 14.000 6
4 16.000 4
5 18.000 2
1 10.000 2
2 12.000 4
3 14.000 6
4 16.000 8
5 18.000 10
MODUL IPS 5
A. Kompetensi Dasar :
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang permintaan dan penawaran
C. Indikator :
Menjelaskan kaitan antara permintaan, penawaran
Permintaan
Pengertian permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli untuk memenuhi
kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar.
Jenis-jenis Permintaan:
Permintaan dapat dibagi menjadi:
Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan disertai
atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.
Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan kemampuan
untuk membeli.
Hukum permintaan
Dengan menganggap faktor-faktor lain bersifat tetap (ceteris paribus) hukum permintaan menyatakan
bahwa: ketika harga suatu barang/jasa mengalami penurunan, maka jumlah permintaan barang/jasa
tersebut akan naik, dan sebaliknya ketika harga barang/jasa meningkat, maka jumlah barang/jasa yang
diminta akan berkurang.
Gambar A Gambar B
Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga yang menyebabkan kuantitas
meningkat.
Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan
kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk barang/jasa yang
diminta.
Penawaran
Pengertian penarawan adalah sejumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar untuk dijual pada
berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
Hukum penawaran
Berkebalikan dengan hukum permintaan, peningkatan harga barang/jasa akan menyebabkan penwaran
terhadap barang/jasa tersebut meninngkat dan sebaliknya, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap.
Kurva penawaran
Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah barang/ jasa
yang ditawarkan. Perubahan harga barang/jasa itu sendiri akan berpengaruh terhadap pergerakan
sepanjang kurva penawaran (gambar 1) sementara perubahan pada faktor lain akan berpengaruh
terhadap pergeseran kurva permintaan (gambar 2).
Gambar 1 Gambar 2
Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B
Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang ditawarkan saat
ini (dari A ke B).
E. Petunjuk :
Amati tabel di bawah ini!
Buatlah kurva permintaan terhadap jeruk berdasarkan tabel di bawah ini
No Harga Jumlah Barang (kg)
1 10.000 10
2 12.000 8
3 14.000 6
4 16.000 4
5 18.000 2
Buatlah kurva penawaran terhadap jeruk berdasarkan tabel di bawah ini
No Harga Jumlah Barang (kg)
1 10.000 2
2 12.000 4
3 14.000 6
4 16.000 8
5 18.000 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 6
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang pasar dan harga
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 4. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik
5. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
6. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang tentang pasar dan harga.
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang pasar dan harga
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan
guru dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya
dengan kondisi saat ini
Penutup a. Peserta didik diminta melakukan refleksi
b. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
c. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang pasar dan harga
Petunjuk:
Gambar 13
d. Tentukan gambar di atas sesuai dengan jenis pasar dan isilah tabel di bawah ini!
No Gambar No Jenis Pasar
1
2
3
Dst…
MODUL IPS 6
A. Kompetensi Dasar :
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang pasar dan harga
C. Indikator :
Menjelaskan tentang pasar dan harga
Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat kegiatan jual beli barang/ jasa yang dilakukan oleh pihak penjual dan pihak pembeli.
Untuk mendefinisikan pasar dengan lebih mudah, maka terdapat beberapa syarat pasar yang wajib
untuk dipenuhi, antara lain:
1. Ada pihak penjual yang akan menjual barang/ jasa.
2. Ada pihak pembeli yang akan membeli barang/ jasa.
3. Terdapat barang/ jasa yang akan diperjualbelikan.
Peranan Pasar
Dalam kegiatan ekonomi, peranan pasar sangatlah penting untuk semua pelaku ekonomi, baik untuk
produsen, konsumen, distributor ataupun pihak-pihak lain misalnya pemerintah, pekerja dan lain
sebagainya. Adapun peran pasar untuk berbagai pihak yaitu:
1. Mempermudah konsumen memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
2. Mempermudah penjualan barang dan jasa yang telah dihasilkan.
3. Bagi distributor (pedagang) pasar berperan mempermudah kegiatan distribusi.
4. Pasar berperan untuk mengendalikan dan mengatur kegiatan ekonomi serta keuangan pemerintah.
5. Bagi masyarakat secara umum, pasar dapat berperan sebagai tempat untuk mendapatkan
pekerjaan/penghasilan.
Fungsi Pasar
Selain peranan pasar yang telah disebutkan, pasar juga mempunyai berbagai fungsi. Secara ekonomi,
berikut ini adalah fungsi pasar, antara lain:
Macam-macam Pasar
Jika dilihat dari ilmu ekonomi terdapat macam-macam pasar yang dapat digolongkan sebagai berikut:
Menurut sifatnya
Pasar menurut sifatnya, pasar dapat dibagi menjadi dua menurut sifatnya, yaitu:
Pasar nyata (konkret), adalah pasar sebagai tempat untuk bertemunya antara penjual dengan
pembeli yang melakukan tawar-menawar dan transaksi jual beli terhadap suatu barang dagangan yang
telah tersedia di pasar tersebut. Dari proses tawar-menawar tersebut maka terbentuklah harga.
Pembayaran dilakukan dengan cara kas (tunai). Sebagai contoh pasar nyata adalah pasar buah, pasar
burung, dan lain sebagainya.
Pasar abstrak, adalah proses interaksi antara pihak pembeli dengan pihak penjual untuk
mencapai suatu kesepakatan harga dan barang yang akan diperjualbelikan. Pada jenis pasar ini anta
pihak pembeli dengan pihak penjual tidak harus bertemu, namun cukup melalui surat, telepon, internet,
dan lain sebagainya. Untuk barang yang diperjualbelikan adalah cukup dengan menggunakan contohnya
saja atau dengan brosur yang memuat informasi mengenai barang yang diperjualbelikan.
Syarat pasar abstrak:
Pihak penjual dan pihak pembeli tidak bertemu secara langsung.
Barang yang ditawarkan dalam pasar abstrak berupa contoh atau brosur saja. Sebagai contoh
adalah pasar valuta asing, pasar modal, dan lain sebagainya.
Menurut strukturnya
Pasar menurut strukturnya, pasar dapat dibedakan menjadi 4 jenis pasar yaitu:
Pasar persaingan sempurna. Pengertian pasar persaingan sempurna adalah pasar yang di
dalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang
sejenis (homogen), masing-masing produsen bebas untuk menutup atau membuka usahanya. Seluruh
faktor produksi bebas untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain, penjual dan pembeli
memiliki informasi yang lengkap mengenai pasar. Penjual tidak bebas dalam menentukan harga, sebab
harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Bagi pihak pembeli pada umumnya akan memilih
barang dengan harga yang lebih murah dan kualitasnya baik. Sebagai contoh pasar persaingan
sempurna adalah pasar yang menjual hasil pertanian misalnya pasar beras, pasar buah-buahan dan
pasar sayur-sayuran.
Pasar monopoli. Pengertian pasar monopoli adalah pasar yang di dalamnya hanya ada satu
penjual saja (penjual tunggal) dan namun banyak pembeli. Harga di pasar monopoli ditentukan secara
sepihak oleh penjual. Sebagai contoh pasar monopoli adalah pasar untuk listrik oleh PLN, telekomunikasi
oleh Telkom, dan lain sebagainya.
Pasar persaingan monopolistis. Pengertian pasar monopolistis adalah pasar yang di dalamnya
terdapat banyak penjual macam barang tertentu. Barang yang dijual dari masing-masing penjual
dibedakan antara yang satu dengan yang lain, namun masih bisa saling subtitusi (menggantikan). Pihak
penjual dapat mengatur harga hingga pada batas tertentu, alasannya adalah barang yang dijual seolah
berbeda dengan jenis barang lainnya yang di pasar. Tindakan yang dilakukan oleh seorang penjual tidak
bisa mempengaruhi keadaan pasar, hal ini disebabkan jumlah penjual cukup yang banyak.
Pasar oligopoli. Pengertian pasar oligopoli adalah merupakan pasar yang terdapat hanya
beberapa pihak penjual saja untuk satu barang tertentu, oleh karenanya kegiatan dari penjual yang satu
dapat mempengaruhi pihak penjual yang lainnya.
Pasar monopsoni. Pengertian pasar monopsoni adalah pasar yang di dalamnya terdapat satu
pembeli saja dan banyak penjual. Di jenis pasar ini harga barang ditentukan oleh pembeli secara sepihak.
Misalnya pasar cengkeh yang pembelinya adalah Gappri (gabungan pengusaha pabrik rokok Indonesia)
sedangkan untuk para penjualnya adalah petani-petani cengkeh yang jumlahnya cukup banyak.
E. Petunjuk :
1. Awali setiap aktifitas dengan doa, semoga berkah dan mendapat kemudahan
2. Pahami tujuan, materi dan kerjakan LK dengan baik dan benar!
3. Tanyakan kepada guru mengenai hal-hal yang belum jelas
4. Amati gambar di bawah ini!
Gambar 13
5. Tentukan gambar di atas sesuai dengan jenis pasar dan isilah tabel di bawah ini!
No Gambar No Jenis Pasar
1
2
3
Dst…
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang peran Iptek dalam kegiatan ekonomi
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 5. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran peserta didik
6. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar dan
menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
7. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambartentang peran Iptek dalam kegiatan
ekonomi.
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang peran Iptek dalam kegiatan ekonomi
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan guru
dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya dengan
kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan selalu
menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan : Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang peran Iptek dalam kegiatan ekonomi
Petunjuk:
2. Berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin maju bagaimana sikap
kalian terhadap perkembangan IPTEK yang terjadi saat ini!
3. Upaya apa saja yang kalian lakukan untuk menghindari dampak negatif dari kemajuan
IPTEK? Jelaskan!
4. Perwakilan siswa presentasi di depan kelas!
MODUL IPS 7
A. Kompetensi Dasar :
Memahami konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang peran Iptek dalam kegiatan ekonomi
C. Indikator :
Menjelaskan peran IPTEK dalam kegiatan ekonomi
Produksi
IPTEK dapat menunjang kegiatan produksi terutama kebutuhan akan mesin-mesin produksi, bahan baku
untuk produksi, dan bahan penolong untuk produksi.
Distribusi
IPTEK dapat memberikan kemudahan distribusi barang, dapat memperlancar distribusi barang, dan
mempercepat barang sampai ke tangan konsumen.
Konsumsi
IPTEK dapat memberikan kemudahan konsumen dalam pemenuhan kebutuhan.Konsumen dengan cepat
dan mudah memperoleh barang yang dibutuhkan.
E. Petunjuk :
1. Awali setiap aktifitas dengan doa, semoga berkah dan mendapat kemudahan
2. Pahami tujuan, materi dan kerjakan LK dengan baik dan benar!
3. Tanyakan kepada guru mengenai hal-hal yang belum jelas
4. Amati gambar di bawah ini!
5. Berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin maju bagaimana sikap kalian
terhadap perkembangan IPTEK yang terjadi saat ini!
6. Upaya apa saja yang kalian lakukan untuk menghindari dampak negatif dari kemajuan IPTEK?
Jelaskan!
7. Perwakilan siswa presentasi di depan kelas!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 KOTABUMI
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Kehidupan Manusia Pada Masa Pra Aksara
Sub Materi : Mengenal dan Periodisasi masa Pra Aksara
Kelas/ Semester : VII / Genap
Alokasi Waktu : 2 X 30 Menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masa pra aksara
2. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang periodisasiMasa pra aksara
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik membaca materi dan mengamati gambar tentang masa pra
aksara.
2. Peserta didik & guru melakukan tanya jawabtentang masa pra aksara
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan
guru dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
5. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya
dengan kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan :
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masa pra aksara
2. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang periodisasiMasa pra aksara
Petunjuk:
1. Amati benda-benda di bawah inii!
2. Berdasarkan pengamatanmu manakah benda yang merupakan benda peninggalan
masa pra aksara dan benda yang bukan peninggalan masa pra aksara
3. Berikan alasannya
4. Kumpulkan hasil kerja dan salah satu siswa mempresentasikan hasil nya di depan kelas
Fosil
Manusia
Purba
Alat-alat dari
tulang
Naskah Kuno
MODUL IPS 8
A. Kompetensi Dasar :
Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan
Islam
B. Tujuan:
1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masa pra aksara
2. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang periodisasi Masa pra aksara
C. Indikator :
Memahami periodesasi masa praaksara di Indonesia
1. Zaman Batu
Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Pada zaman ini alat-alat budaya yang ditemukan terbuat dari batu yang dibuat dengan sangat kasar serta
sederhana.
2. Zaman Logam
Zaman Perundagian berlangsung pada Zaman Logam, kira-kira sejak 500 SM. Disebut Zaman Logam
karena mayoritas peralatan dari zaman ini terbuat dari perunggu lalu besi.
Diantara beberapa fosil manusia purba yang ditemukan di pulau Jawa, ada Meganthropus Paleojavanikus
yang ditemukan di Sangiran oleh von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941, dan Marks pada tahun
1953. Setelah itu, ada juga Pithecantropus Erectus, Homo Soloensis, dan Homo Wajakensis.
Fosil Pithecanthropus ditemukan di Trinil, Perning dekat Mojokerto, Sangiran, Kedung Brubus, Sambung
Macan, dan Ngandong. Fosil-fosil tersebut terdapat pada lapisan Pucangan dan Kabuh. Berarti,
Pithecanthropus diperkirakan hidup di masa yang sama dengan Meganthropus, namun lebih panjang
rentang tahunnya, yakni antara 2 juta hingga 30.000 tahun lalu.
Homo Soloensis, yang merupakan spesies Homo paling tua, diperkirakan hidup di Indonesia sekitar
550.000 tahun lalu. Dan ditemukan di dua tempat terpisah, tapi sama-sama di tepian Bengawan Solo,
pada tahun 1931 sampai 1933. Sementara Homo Wajakensis ditemukan di Wajak, Tulungagung. Homo
Wajakensis termasuk Homo yang paling muda, yakni hidup di Indonesia mulai 40.000 hingga 15.000
tahun lalu.
E. Petunjuk :
1. Awali setiap aktifitas dengan doa, semoga berkah dan mendapat kemudahan
2. Pahami tujuan, materi dan kerjakan LK dengan baik dan benar!
3. Tanyakan kepada guru mengenai hal-hal yang belum jelas
4. Amati benda-benda di bawah ini!
Benda Kateori Alasan
Fosil
Manusia
Purba
Alat-alat dari
tulang
Naskah Kuno
5. Berdasarkan pengamatanmu manakah benda yang merupakan benda peninggalan masa pra
aksara dan benda yang bukan peninggalan masa pra aksara
6. Berikan alasanmu dan kumpulkan hasil kerja dan salag satu siswa mempresentasikan hasil nya di
depan kelas
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang nilai-nilai Budaya Masa Pra aksara dan Nenek
Moyang Bangsa Indonesia
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang tentang nilai-nilai
Budaya Masa Pra aksara dan Nenek Moyang Bangsa Indonesia.
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang nilai-nilai Budaya Masa Pra
aksara dan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan
guru dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya
dengan kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif) 70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif) 00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Nilai-nilai Budaya Masa Pra aksara dan Nenek
Moyang Bangsa Indonesia
Petunjuk:
1. Setelah membaca uraian di atas, amatilah nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat
dilingkungan sekitar tempat tinggalmu
2. Apa kesamaannya dengan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat pra aksara?
3. Jelaskan contoh kesamaan tersebut pada kolom di bawah ini!
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
A. Kompetensi Dasar :
Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan
Islam
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Nilai-nilai Budaya Masa Pra aksara dan Nenek
Moyang Bangsa Indonesia
C. Indikator :
Memahami nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia
D. Materi : Nilai-nilai Budaya Masa Pra aksara dan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Kehidupan manusia purba pada masa praaksara yang berlangsung selama ratusan ribu tahun
menyimpan banyak nilai-nilai budaya yang masih relevan hingga masa kini. Kita sebagai manusia
modern, dapat mengambil nilai-nilai tersebut sebagai bahan refleksi diri demi menjadi manusia yang
lebih baik.
Berikut merupakan nilai-nilai budaya pada masa praaksara di Indonesia:
Gotong Royong
Dalam buku Sejarah Indonesia masa Praaksara (2015) karya Herimanto, manusia purba hidup secara
berkelompok untuk memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan alam. Dalam pola hidup
berkelompok, manusia purba selalu menerapkan budaya gotong royong dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Budaya gotong royong manusia purba terlihat dari cara mereka berburu dan meramu
makanan. Sejak zaman Paleolithikum, manusia purba telah melakukan pembagian tugas dalam tingkat
sederhana ketika berburu dan meramu makanan.
Musyawarah
Pengambilan keputusan manusia purba pada masa praaksara telah dilakukan melalui musyawarah,
meskipun masih dalam tingkat yang sederhana. Manusia purba pada zaman neolithikum hingga zaman
logam telah menggunakan budaya musyawarah untuk memilih pemimpin dan menyelesaikan berbagai
masalah kolektif.
Religius
Nilai-nilai religius pada masa praaksara didominasi oleh kepercayaan animisme, dinamisme dan
totemisme. Dalam menjalankan kehidupan, manusia purba selalu berpedoman untuk melakukan hal-hal
kebaikan sesuai dengan nilai spiritualitas yang mereka anut. Dalam buku Pengantar Sejarah Kebudayaan
Indonesia 1 (1973) karya R. Soekmono, pada masa Neolithikum, manusia purba telah memercayai
adanya alam kehidupan setelah kematian. Pada masa Neolithikum, manusia purba juga mampu
menciptakan kebudayaan Megalithikum sebagai bentuk spritualitas mereka.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masuknya kebudayaan Hindu Budha serta
Pengaruhnya di Indonesia
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar dan
menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang tentang Masuknya
kebudayaan Hindu Budhaa serta Pengaruhnya di Indonesia
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang Masuknya kebudayaan Hindu
Budha serta Pengaruhnya di Indonesia
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan guru
dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya dengan
kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan selalu
menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masuknya kebudayaan Hindu Budha serta
Pengaruhnya di Indonesia
Petunjuk:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
A. Kompetensi Dasar :
Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan
Islam
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masuknya kebudayaan Hindu Budha serta
Pengaruhnya di Indonesia
C. Indikator :
Memahami perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Hindu-Buddha
Agama Hindu- Buddha ke Indonesia sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Tetapi pengaruh kebudayaan
Hindu-Buddha masih dapat dirasakan hingga sekarang ini oleh masyarakat. Ada yang masih dijalankan hingga kini.
Banyak pengaruh Hindu-Buddha yang juga dipelajari oleh masyarakat. Masuknya kebudayaan dan agama Hindu-
Buddha juga menyebabkan akulturasi dengan kebudayaan lokal. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.
Aksara dan Sastra Pada pengaruh aksara dan sastra, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sansekerta dan huruf
pallawa. Tidak hanya mengenal tapi juga bisa membaca dan menulis. Itu membuat membawa perkembangan
dalam seni sastra. Bahkan masa aksara merupakan masa yang menunjukkan dimulainya masayarakat Indonesia
mengenal tulisan. Pada masa Hindu Buddha, seni sastra berkembang, seperti cerita Mahabarata dan Ramayana.
Bahkan ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Sansekerta. Seperti sansekerta dari
silambara, harta dari artha, atau gembala dari gopala. Meskipun tulisan pada mulanya adalah tulisan dengan huruf
Palawa dan bahasa Sanskrta yang berasal dari India. Melalui tulisan segala sesuatu yang berkenaan dengan
peraturan yang dikeluarkan oleh kerajaan dapat diketahui oleh masyarakat terutama para pimpinan di daerah
sehingga informasi menjadi lebih dipercaya dan tidak mudah dilupakan. Sistem pemerintahan Sebelum masuknya
Hindu Buddha, masyarakat Indonesia belum mengenal sistem pemerintah. Semula pemimpinnya adalah kepala
suku, setelah Hindu Buddha pemimpinnya adalah raja. Masuknya Hindu Buddha membawa pengaruh terhadap
terbentuknya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu Buddha.
Dari awal model kesukuan dan hidup berkelompok kemudian berkembang menjadi konsep kemaharajaan dengan
segala aturan dan keyakinan yang melekat padanya. Berbagai nama gelar dan jabatan yang berbau India digunakan
dan dikembangkan oleh masyarakat Hindu Buddha. Dengan konsep dewaraja yang dianut lebih efektif untuk
membangun sebuah kemaharajaan yang mendasarkan kekuasaan mutlak pada diri raja.
Perdagangan Dalam dunia perdagangan pada masa Hindu Buddha sudah menggunakan mata uang yang diciptakan
di negara sendiri. Sehingga transaksi jual beli menjadi lebih praktis baik untuk perdagangan dalam negeri maupun
luar negeri. Karena sebelumnya transaksi masih bersifat barter. Kelemahan sistem barter adalah tidak semua
barang yang ditukar belum tentu diperlukan oleh orang lain dan tidak memiliki standar baku. Sistem kalender
(penanggalan) Dalam perkembangan Hindu Buddha di Indonesia memiliki perhitungan kalender yang disebut
kalender saka. Perhitungan pada kalender saka, satu tahun saka terdiri atas 365 hari. Pada sistem kalender dalam
masyarakat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan, seperti upacara keagamaan. Baca juga: Perkembangan Kerajaan
Pajang dan Mataram Sistem kepercayaan Sebelum ajaran Hindu Buddha datang, masyarakat Indonesia menganut
kepercayaan animisme (memuja roh nenek moyang) dan dinamisme (kekuatan gaib benda-benda). Setelah Hindu
Buddha datang masyarakat Indonesia banyak yang belajar ajaran Hindu Buddha. Agama Hindu maupun Budha telah
mempertegas nilai-nilai moral yang telah dimiliki bangsa Indonesia sebelumnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran peserta
didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang tentang Kerajaan-kerajaan
Hindu-Budha di Indonesia
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan guru
dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya dengan
kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Petunjuk:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
3. Berdasarkan cerita yang kamu tulis nilai luhur apa yang dapat kamu petik dari
toko yang kamu pilih
4. Setelah selesai perwakilan siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas
MODUL IPS 11
A. Kompetensi Dasar :
Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan
Islam
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia
C. Indikator :
menjelaskan tentang Kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat di Nusantara sudah memiliki kebudayaan yang
maju. Kebudayaan asli Nusantara telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli tidak serta merta menerima budaya baru.
Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan
India. Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praakasara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam (2019)
karya Tri Worosetyaningsih, tata kehidupan masyarakat yang diatur melalui lembaga kesukuan, berubah
menjadi lembaga kerajaan atau lembaga negara. Perubahan tersebut dimotori oleh datangnya pengaruh India
selain membawa agama Hindu dan Buddha. Kemajuan yang menyolok dari sistem kerajaan ini adalah
birokrasi yang merupakan alat menjalankan pemerintahan. Ditambahkan dari situs Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam menjalankan pemerintahan terdapat pendelegasian kewenangan
kepala pemerintahan atau raja melalui pimpinan di bawahnya sesuai bidang masing-masing.
Di Indonesia birokrasi yang berlalu sesuai dengan jenis negara atau kerajaannya, sehingga struktur
birokrasinya tampak ditekankan pada pertanian atau maritim. Mataram-Hindu lebih cenderung kepada
pertanian, sedangkan Sriwijaya lebih ke maritim Pengaruh Hindu-Buddha Pengaruh kebudayaan Hindu-
Buddha di Indonesia dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan sejarahdalam berbagai bidang, di antaranya:
Bidang keagamaan Indonesia telah memiliki kepercayaan berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Kepercayaan tersebut memiliki dua sifat, yaitu: Animisme, suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang
dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme, suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib.
Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia, membuat masyarakat Nusantara berangsur-angsur memeluk agama
Hindu-Buddha yang diawali oleh kalangan elite di sekitar istana.
Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal kasta, yaitu: Brahmana, kaum
pendeta dan sarjana Ksatria, para prajurit, pejabat, dan bangsawan Waisya, para pedagang, petani, pemilik
tanah, dan prajurit Sudra, para rakyat jelata dan pekerja kasar Sistem kasta yang berlaku di Indonesia berbeda
dengan yang ada di India. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat dan agama di Kerajaan Kutai. Berdasarkan
silsilahnya, Raja Kudungga adalah orang Indonesua yang pertama menyentuh budaya India. Pada masa
pemerintahannya. Kudungga masih mempertahankan budaya Indonesia. Kemudian anaknya, Aswawarman
diangkat menjadi raja, karena adanya pengaruh India mengakibatkan Kudungga tidak dianggap sebagai
pendiri Kerajaan Kutai. Bidang politik Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan
kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas kekuasaan kerajaan.
Pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan hukum kasta.
Sehingga lahir kerajaan-kerajaan, seperti, Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-
Buddha. Bidang pendidikan Lembaga pendidikan seperti asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari
kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu
keagamaan. Bidang sastra dan bahasa Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya
bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada zaman Kerajaan Kediri.
Pada zaman megalithikum, punden berundak menjadi salah satu peninggalan dibidang arsitektur. Bangunan
tersebut kemudian berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi Salah satunya
Candi Borobudur yang mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Buddha Mahayana. Pada Candi
Sukuh dan candi di lereng Pegunungan Penanggungan memiliki pengaruh budaya Indoa yang tidak kuat,
karena hanya punden berundak. Fungsi candi di Indonesia bukan sekedar tempat untuk memuja dewa seperti
di India, tetapi sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya. Candi dengan patung induknya
yang berupa arca merupakan perwujudan raja yang telah meninggal.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Peninggalan masa Hindu Budha
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran peserta
didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang tentang Peninggalan masa
Hindu-Budha
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang Peninggalan masa Hindu-Budha
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan guru
dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya dengan
kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Peninggalan masa Hindu Budha
Petunjuk:
1. Tuliskan peninggalan-peninggalan masa Hindu Budha pada kolom di bawah ini dan
beri penjelasan
No Peninggalan Keterangan
A. Kompetensi Dasar :
Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan
Islam
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Peninggalan masa Hindu Budha
C. Indikator :
Menjelaskan tentang Peninggalan masa Hindu Budha
Contoh prasasti tersebut adalah: Prasasti huruf pallawa bahasa Sansakerta: Yupa, prasasti Muarakaman (Kerajaan
Kutai) Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, Tugu, Cidanghiang (Kerajaan Tarumanegara) Prasasti Tuk
Mas (Kerajaan Holing) Prasasti Canggal, Mantyasih, Wanua Tengah III, Sojomerto, Sangkhara, Kalasan,Klurak
(Kerajaan Mataram Kuno). Prasasti huruf pallawa bahasa Melayu Kuno: Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota
Kapur, Karang Berahi, Telaga Batu (Kerajaan Sriwijaya) Prasasti huruf Pranagari dan Bali kuno bahasa Sansekerta:
Prasasti Sanur (Kerajaan Bali)
Candi adalah bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja,
pendeta-pendeta Hindu dan Buddha pada zaman dulu). Istilah candi berasal dari salah satu nama untuk Dewi
Durgha (dewi maut) yaitu Candika. Di mana itu ada kaitannya dengan fungsi candi sebagai tempat untuk
memuliakan raja yang tela meninggal. Bukan mayat atau abu jenazah yang disimpan di candi. Tapi benda-benda
seperti potongan logam, batu-batuan dan sesaji. Barang-barang itu ditaruh pada wadah atau pripih. Pripih itu lah
yang ditanam di dasar candi. Pada agama Hindu, candi berfungsi sebagai makam. Sementara bagi agama Buddha,
candi memiliki tempat untuk pemujaan dan tidak ada pripih. Di dalam candi Buddha tidak ada arca yang jadi
perwujudan Dewa. Terdapat pengelompokan candi-candi yang telah ada. Candi di Pulau Jawa erat kaitannya
dengan alam pikiran dan susunan masyarakatnya.
Candi di Indonesia ada yang dibangun berdiri sendiri dan yang dibangun berkelompok. Candi yang berdiri sendiri
seperti Candi Borobudur, sedangkan candi yang berkelompok adalah candi Prambanan. Berikut tiga jenas candi-
candi di Indonesia: Jawa Tengah bagian Utara ada Candi-candi di komplek Dieng dan candi-candi di Gedung Songo.
Jawa Tengah bagian Selatan ada Candi Kalasan, candi Mendut, candi Pawon. Jawa Timur ada candi Panataran
termasuk didalamnya candi yang ada di Bali dan Sumatra Tengah (Muara Takus). Dengan pembuatan candi,
berkembang juga seni ukir. Itu bisa dilihat dari ukuran atau pahatan pada dinding candi. Pahatan yang sering
ditemukan pada candi seperti, makhluk ajaib, tumbuh-tumbuhan, daun- daunan, sulur-sulur, bunga teratai (baik
yang kuncup maupun yang mekar). Candi-candi yang cukup terkenal hingga mancanagera seperti, candi Borobudur,
candi Prambanan atau candi di kompleks Dieng. Arca (patung)
Arca adalah patung yang terutama dibuat dari batu yang dipahat menyerupai bentuk orang atau binatang. Arca
sangat berhubungan erat dengan agama Hindu dan Buddha. Arca didasarkan pada peninggalan agama Hindu dan
Budha dapat dibagi menjadi patung patung dewa. Berikut contoh peninggalan arca: Arca Airlangga dari kerajaan
Mataram Kuno di Jawa Timur Kertarajasa Jayawardhana patung perwujudan raja pendiri kerajaan Majapahit Prajna
Paramitha perwujudan Ken Dedes dari kerajaan Singosari.
Kitab Kitab juga merupakan salah satu peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang sempat berkembang di Indonesia.
Berikut beberapa kitab yang merupakan peninggalan sejarah Hindu-Buddha: Kerajaan Kediri Pada masa Kerajaan
Kediri adalah Bratayudha (Mpu Panuluh dan Mpu Sedah), Arjuna Wiwaha (Mpu Kanwa), Smaradhahana (Mpu
Darmaja), Writasanjaya dan Lubdhaka (Mpu Tanakung), Kresnayana, Bhomakavya. Kerajaan Majapahit Masa
Kerajaan Majapahit ada Pararaton (berisi riwayat raja-raja Singosari dan Majapahit) , Negara Kertagama (Mpu
Prapanca), Sutasoma dan Arjunawijaya (Mpu Tantular). Kemudian ada Sorandaka (cerita pemberontakan Sora),
Ranggalawe (cerita pemberontakan Ranggalawe), Panjiwijayakrama (cerita riwayat Raden Wijaya) dan Usana Jawa
(cerita penaklukan Bali oleh Gajah Mada).
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masuknya dan Persebaran serta pengaruh Islam
Di Indonesia
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar dan
menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang Masuknya dan Persebaran
serta penaru Islam Di Indonesia
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang Masuknya dan Persebaran serta
pengaruh Islam Di Indonesia
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan guru
dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya dengan
kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masuknya dan Persebaran serta pengaruh Islam
Di Indonesia
Petunjuk:
A. Kompetensi Dasar :
Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan
Islam
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Masuknya dan Persebaran serta pengaruh Islam
Di Indonesia
C. Indikator :
Memahami perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Islam
Teori Mekah
Teori Mekah mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Mekah atau
Arab. Proses ini berlangsung pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Tokoh yang memperkenalkan
teori ini adalah Haji Abdul Karim Amrullah atau HAMKA, salah seorang ulama sekaligus sastrawan
Indonesia. Hamka mengemukakan pendapatnya ini pada tahun 1958, saat orasi yang disampaikan pada
dies natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Ia menolak seluruh anggapan para
sarjana Barat yang mengemukakan bahwa Islam datang ke Indonesia tidak langsung dari Arab.
Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad
ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagain barat, berdekaran dengan Laut Arab. Teori
Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh J.P. Moquetta (1912) yang memberikan argumentasi dengan
batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Aceh.
Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau
Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam
memberikan argumentasinya, Hoesein lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan budaya dan
tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi
merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu
Nabi Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di Sumatera Barat. Istilah
“tabut” (keranda) diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa Parsi.
Teori Cina
Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di Jawa) berasal dari
para perantau Cina. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-Islam-Jawa menyatakan, menurut
kronik masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian
selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Teori Cina ini bila dilihat dari beberapa sumber luar
negeri (kronik) maupun lokal (babad dan hikayat), dapat diterima. Bukti-bukti lainnya adalah masjid-
masjid tua yang bernilai arsitektur Tiongkok yang didirikan oleh komunitas Cina di berbagai tempat,
terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan penting sepanjang pada abad ke-15 seperti Gresik, misalnya,
menurut catatan-catatan Cina, diduduki pertama-tama oleh para pelaut dan pedagang Cina.
Pengaruh Islam dalam bidang nama, sungguh banyak sekali. Banyak tokoh dan bukan tokoh masyarakat
menggunakan nama berdasarkanpada bahasa Arab,yang merupakan bahasa simbol pemersatu Islam.
Semua itu bukti adanya pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Kerajaan-kerajaan Islam Di Indonesia
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran peserta
didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang Kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang Kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan guru
dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang
belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya dengan
kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal:
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Kerajaan-kerajaan Islam Di Indonesia
Petunjuk:
NAMA TOKO
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
c. Berdasarkan cerita yang kamu tulis nilai luhur apa yang dapat kamu petik dari toko yang
kamu pilih
d. Kumpulkan hasil karyamu dan tulis jawaban pada buku latihanmu!
e. Setelah selesai perwakilan siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas
MODUL IPS 14
A. Kompetensi Dasar :
Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan
Islam
B. Tujuan:
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Kerajaan-kerajaan Islam Di Indonesia
C. Indikator :
menjelaskan tentang Kerajaan-kerajaan Islam Di Indonesia
2. Kerajaan Demak
Selain di Aceh, kerajaan Islam muncul di Demak, Jawa Tengah. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden
Fatah pada 1478. Kerajaan Demak memberikan peran besar dalam peradaban Islam di Jawa. Selama
berdiri, Kerajaan Demak dipimpin oleh 5 raja yakni: Raden Fatah, Pati Unus, Sultan Trenggono, Sunan
Prawata dan Arya Penangsang.
6. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang merupakan penerus dari Kerajaan Demak. Kerajaan ini didirikan oleh Jaka Tingkir pada
tahun 1568 di Kelurahan Pajang, Kota Surakarta. Kerajaan Pajang berkuasa dalam waktu cukup singkat
dari 1548-1586.
7. Kerajaan Cirebon
Raden Fatahillah mendirikan Kerajaan Cirebon pada 1522. Kerajaan itu mencapai puncak kejayaan
semasa kepemimpinannya. Kemudian setelah wafat, tahta Raden Fatahillah berganti kepada putranya,
Pangeran Pasarean.
8. Kerajaan Maluku
Kerajaan Maluku atau yang dibiasa disebut Kesultana Ternate pertama kali berdiri pada 1257.
Kerajaan tersebut didirikan oleh Baab Mashur Malamo yang memiliki peran besar di kawasan timur
Indonesia.
9. Kerajaan Gowa
Kerajaan Gowa berdiri sejak tahun 1300-1946. Raja pertama kerajaan Islam ini adalah Sultan Hasanuddin.
Sementara raja terakhir Kerajaan Giwa adalah Sultan Muhamamd Abdul Kadir Aiduddin.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik dan mengajak berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran, serta mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar
dan menjaga kesehatan ditengah pandemi covid 19.
3. Guru menjelaskan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik melihat video/gambar-gambar yang peninggalan sejarah
masa Islam di Indonesia
2. Peserta didik & guru mendiskusikan tentang peninggalan sejarah masa
Islam di Indonesia
3. Masing-masing peserta didik mengerjakan Lembar Kerja yang dibagikan
guru dengan panduan pertanyaan yang ada di LK
4. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
5. Salah satu siswa mempresentasikan hasil mengerjakan LK
6. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi dan mengaitkannya
dengan kondisi saat ini
Penutup 1. Peserta didik diminta melakukan refleksi
2. Guru memotivasi peserta didik agar tetap semangat belajar di rumah dan
selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran
covid 19.
3. Guru memberikan tugas pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang
berupa membaca materi yang akan datang
C. PENILAIAN
1. Sikap : menilai sikap saat berinteraksi di dalam kelas, jujur, tepat waktu, sopan santun
dan berani mengemukakan pendapat
2. Pengetahuan : melalui kemampuan menjawab pertanyaan
3. Keterampilan : menilai ketrampilan dalam mengerjakan LK dan penugasan siswa.
Kriteria Penialaian:
91-100 = Baik Sekali (A) (Sangat Aktif)
80 - 90 = Baik (B) (Aktif)
70 – 79 = Cukup (C) (Kurang Aktif)
00 – 69 = Kurang (K) (Tidak Aktif)
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Tujuan :
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia
Petunjuk:
1. Tuliskan peninggalan-peninggalan masa Islam pada kolom di bawah ini dan beri
penjelasan
No Peninggalan Keterangan
A. Kompetensi Dasar :
Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek
politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan
Islam
B. Tujuan: Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang Peninggalan sejarah masa Islam di
Indonesia
Masjid
Masjid merupakan tempat ibadah orang-orang Islam. Masjid yang merupakan peninggalan masa Islam di
Indonesia contohnya adalah mesjid Demak, mesjid Ampel Surabaya, dan mesjid Banten.
Keraton
Keraton adalah tempat kediaman raja atau istana raja.Di tempat ini seorang raja mengendalikan
pemerintahan kerajaannya. Dengan demikian, keraton berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan
tempat tinggal raja. Keraton yang termasuk peninggalan masa Islam antara lain yaitu: Keraton Surakarta,
Keraton Yogyakarta, Keraton Kanoman di Cirebon, dan istana Maimun di Sumatra Utara.
Makam
Makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas jirat (kijing), nisan, dan cungkup. Jirat adalah
bangunan yang terbuat dari batu atau tembok yang berbentuk persegi panjang.Nisan adalah tonggak
pendek yang terbuat dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai tanda kuburan. Cungkup
adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat. Contoh makam kuno bercorak Islam, yaitu
makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik, makam Sultan
Malik al-Saleh di Pasai Aceh, dan makam sultan-sultan Mataram di Imogiri.
Kaligrafi
Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia yang lainya, kaligrafi adalah menulis indah dan disusun
dalam aneka bentuk menarik dengan menggunakan huruf Arab.Dalam dunia Islam, kaligrafi terdiri atas
petikan ayat-ayat suci Al Qur’an.
Bentuknya beraneka macam, dari yang sederhana, berbentuk tulisan mendatar, sampai bentuk yang
rumit seperti sebuah lingkaran, segitiga atau membentuk suatu bangun tertentu seperti masjid.
Beraneka ragam hias kaligrafi dapat kita temukan pada dinding masjid atau batu nisan.