Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Editan 23215
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Editan 23215
Jln. Dieng Km 09 Garung Kab. Wonosobo. Telp(0286) 3325805. Kode Pos 56353
1
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
PUSKESMAS GARUNG
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
PedomanMutu Terbitan : 01 Puskesmas Garung
Pelayanan Unit
No. Revisi : 00
Puskesmas Kerja
Tgl. Mulai Berlaku : 01-01-2014
Garung Puskesmas Dr. Isni Nur Harjanto
Halaman : 1-41 NIP 19710607 200212 1
003
2
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
DAFTAR ISI
3
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di
Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya
pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan
mayarakat.
Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
atau pasien menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia, agar tetap
eksis ditengah persaingan global yang semakin kuat. Salah satu strategi yang paling
tepat dalam mengantisipasi adanya persaingan terbuka melalui pendekatan mutu
paripurna yang berorientasi pada proses pelayanan bermutu, dan hasil pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau pasien. Dimensi mutu
tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, maupun
penyelenggara pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan. Dan
banyaknya pengunjung pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan
pelayanan kesehatan dan kepuasan pelanggan yang diperoleh berdasar pengalaman
sebelumnya.
Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi
Puskesmas yaitu berupa penilaian Kinerja Puskesmas mencakup Managemen Sumber
Daya Tenaga, alat, obat, keuangan dan sistem informasi managemen Puskesmas.
4
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
B. Tujuan Pedoman
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan
pelaksana pelayanan Puskesmas, dalam melakukan pelayanan di Puskesmas.
Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta memperolah
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
C. Definisi
Mutu disebutkan sebagai kepatuhan terhadap standar yang sudah ditetapkan
atau yang memenuhi persyaratan yang diinginkan pelanggan, serta stake holder
dan provider. Mutu juga berarti kesesuaian terhadap persyaratan yang
ditetapkan.
D. Dimensi mutu
Dimensi mutu meliputi :
a. Akses
b. Efektifitas
c. Efisiensi
d. Keselamatan dan Keamanan
e. Kenyamanan
f. Kesinambungan Pelayanan
g. Kopetensi petugas
h. Informasi dan Dokumentasi,
E. Ruang Lingkup Pelayanan
Peningkatan mutu pelayanan merupakan upaya terus menerus untuk
mencapai target baik standar maupun indikator yang lebih baik. Puskesmas adalah
suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat, untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan
5
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
dasar, menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok dan membina peran serta masyarakat.
Pengertian dari pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu disini,
adalah upaya pengobatan penyakit (kuratif), upaya pencegahan (preventif), upaya
peningkatan kesehatan (promotif), dan upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif),
yang ditujukan kepada semua penduduk.
Ruang lingkup peningkatan mutu Puskesmas meliputi :
1. Penyelenggaraan Puskesmas
2. Pengorganisasian
3. Sarana Prasarana
4. Sumber Daya Manusia
5. Proses Pelayanan baik UKP maupun UKM
6. Pelaksanaan Audit dan Evaluasi serta Pencegahaan Kejadian Tidak di
inginkan
7. Upaya perbaikan berkesinambunngan.
F. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan,
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional,
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/ Menkes/SK/11/2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas.
5. Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014
6
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB II
INDIKATOR, STANDART DAN KRITERIA
A. INDIKATOR
Indikator adalah suatu ukuran yang menjadi rujukan suatu hasil.
Menyusun indikator menggunakan rumusan sebagai batasan dan sifatnya.
Umumnya indikator harus SMART yang merupakan singkatan dari
Spesific yaitu ukuran yang tidak bias untuk satu fenomena atau kegiatan
Measurable yaitu dapat diukur dengan kuantitas bukan kualitas
Accecible yaitu dapat dicapai
Reasonable yaitu ukuran itu masuk akal untuk dicapai
Time bound yaitu ada batasan waktu untuk pencapaian.
Penetapan indikator dapat diperoleh dari Dimensi Mutu yaitu segi Akses,
Efektifitas, Efisiensi, Kenyamanan, Kepuasan serta keselamatan
pelanggan.
7
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
B. STANDAR
Standar adalah pernyataan yang dapat diterima untuk suatu ukuran
terhadap bahan, proses dan suatu produk barang atau jasa.
Secara umum standar dibedakan atas 3 standar yaitu :
a. Standar Input meliputi 5 M (man, money, material, machine, methode )
b. Standar Proses, tahapan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
c. Standar Output yaitu penetapan hasil atau keluaran yang dikriteriakan
dapat diterima sebagai hasil yang menjadi tujuan produk.
C. KRITERIA
Kriteria adalah spesifik dari suatu indikator, atau variabel yang ditentukan
sebagai spesifik yang diindikatorkan. Misalkan suatu indikator “waktu
tunggu pasien” kriterianya adalah waktu pasien menunggu antri
pendaftaran sampai diperiksa. Standarnya 5 menit.
BAB III
PENYELENGGARAAN
A. Penyelenggaraan
8
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
B. Organisasi
C. VISI MISI
VISI
Visi Puskesmas Garung adalah :
Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan menuju
kecamatan Garung yang lebih maju dan sejahtera.
MISI
9
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
D. KEBIJAKAN MUTU
PUSKESMAS GARUNG BERTEKAD :
10
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
E. PENETAPAN INDIKATOR
1) INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
(UKM) 2015
2)
Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Tahun
U
Puskesmas Garung Kabupaten Wonosobo 2015
11
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
12
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
Jenis Indikator
No Standar Target 2015
Pelayanan Jenis Uraian
Proses 1. Jam buka pelayanan sesuai dengan 08.00 s/d 13.00 100%
ketentuan
Setiap hari kerja
Jum’at : 08.00 –
11.00
13
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
14
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
yang jelas
15
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
16
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
I. Dalam hal terjadi perubahan terhadap sistem manajemen mutu yang telah
ditetapkan maka integritas sistem manajemen mutu dalam pencapaian
Kebijakan dan Sasaran Mutu harus makin efektif.
J. Produk Pelayanan
Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah
Indonesia.
1. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi
17
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
1. Pendaftaran Pasien
Pendaftaran pasien adalah pelayanan rutin untuk menertibkan urutan
pelayanan dan memudahkan mendapatkan informasi rekam medis bagi seluruh
fasilitas pelayanan yang tersedia di Puskesmas. Yang dimulai dari persiapan,
kedatangan pasien sampai dengan pengiriman kartu rekam medis ke masing2
unit pemeriksaan, kemudian mengembalikan lagi kartu rekam medis kedalam
tempat semula.
18
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
2. Upaya Pengobatan
Layanan klinis adalah pelayanan klinis yang dilakukan untuk pasien
dengan melibatkan seluruh tim kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan klien.
Dimulai dari anamnesa sampai dengan tindakan dan pengobatan yang sesuai
dengan diagnosanya.
Upaya Pengobatan, meliputi kegiatan di :
a. Pelayanan Umum,
b. Pelayanan Gigi,
c. Pelayanan KIA,
d. Pelayanan MTBS, dan
e. Pelayanan KB.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laborat adalah salah satu sarana kesehatan yang melakukan
kegiatan pemeriksaan guna menunjang diagnose suatu penyakit, berdasarkan
rujukan dari unit pemeriksaan .yang dimulai dari kedatangan pasien atas rujukan
dari init pelayanan sampai dengan diperoleh hasil laboratorium pasien.
4. Kefarmasian
Kefarmasian adalah proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan obat yang meliputi aspek teknis dan non teknis mulai dari
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pelayanan,
pengendalian obat, pencatatan dan pelaporan.
19
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
1. Upaya KIA
Upaya KIA adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan anak
balita serta anak prasekolah.
Upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga
mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka
kematian ibu.
2. Upaya P2P
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu
upaya pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan
penular penyakit menular/infeksi. untuk melindungi masyarakat dari tertularnya
penyakit, menurunkan jumlah yang sakit, cacat dan/atau meninggal dunia, serta
untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat penyakit menular.
Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah Malaria,
demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta tuberkulosis paru, HIV/AIDS,
pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit
jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus, dan kanker.
3. Upaya Kesling
Kesehatan lingkungan yaitu upaya pelayanan kesehatan lingkungan
puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya
sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk
pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta
20
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
21
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB IV
STANDAR KETENAGAAN
22
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
23
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB V
24
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
25
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Tata laksana pelayanan merupakan proses dalam sistem menegemen. Dalam upaya
peningkatan mutu maka harus ditetapkan standar proses yang merupakan jawaban
dari dimensi mutu meliputi akses, efisiensi, kenyamanan dan keselamatan pelanggan
baik
1. Pendaftaran Pasien
Pendaftaran pasien adalah pelayanan rutin untuk menertibkan urutan
pelayanan dan memudahkan mendapatkan informasi rekam medis bagi seluruh
fasilitas pelayanan yang tersedia di Puskesmas. Yang dimulai dari persiapan,
kedatangan pasien sampai dengan pengiriman kartu rekam medis ke masing2
unit pemeriksaan, kemudian mengembalikan lagi kartu rekam medis kedalam
tempat semula.
26
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
2. Upaya Pengobatan
Layanan klinis adalah pelayanan klinis yang dilakukan untuk pasien
dengan melibatkan seluruh tim kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan klien.
Dimulai dari anamnesa sampai dengan tindakan dan pengobatan yang sesuai
dengan diagnosanya.
Upaya Pengobatan, meliputi kegiatan di :
f. Pelayanan Umum,
g. Pelayanan Gigi,
h. Pelayanan KIA,
i. Pelayanan MTBS, dan
j. Pelayanan KB.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laborat adalah salah satu sarana kesehatan yang melakukan
kegiatan pemeriksaan guna menunjang diagnose suatu penyakit, berdasarkan
rujukan dari unit pemeriksaan .yang dimulai dari kedatangan pasien atas rujukan
dari init pelayanan sampai dengan diperoleh hasil laboratorium pasien.
4. Kefarmasian
Kefarmasian adalah proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan obat yang meliputi aspek teknis dan non teknis mulai dari
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi, pelayanan,
pengendalian obat, pencatatan dan pelaporan.
27
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
28
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
9. Upaya Promkes (Promosi Kesehatan)
Promosi kesehatan adalah salah satu program puskesmas yang berfokus
pada pelayanan preventif dan promotif kepada masyarakat. Kegiatannya meliputi
penyuluhan kesehatan dan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Diantara kegiatannya juga meliputi pembinaan desa siaga kesehatan, kerjasama
lintas sektor dan upaya dalam merumuskan kebijakan bersama dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
10. Upaya Perbaikan Gizi
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu upaya pokok
Puskesmas yaitu kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.
Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat.
Kegiatan Upaya dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi (Plan: rencana; Do: Melaksanakan; Chek/Study: Analisa hasil; Action:
Perubahan/perbaikan).
29
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
30
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB V
LOGISTIK
31
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan diatas dengan harga satuan
(dapat berdasarkan harga pembeli waktu yang lalu atau menurut informasi yang
terbaru), sehingga akan diketahui kebutuhan anggaran untuk pengadaaan bahan
logistik tersebut.
C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan
untuk mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Pembelian
32
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
D. Penyimpanan
Fungsi penyimpanan ini sebenarnya termasuk juga fungsi penerimaan
barang, yang sebenarnya juga mempunyai peran strategi. Secara garis besar yang
harus dicek kebenarannya adalah :
1. Kesesuaian dengan jenis, jumlah dan spesifikasi bahan serta waktu
penyerahan barang terhadap surat pesan (SP), surat perintah kerja
(SPK)atau purchase order (PO).
2. Kondisi fisik bahan, apakah tidak ada perubahan warna, kemasan, bau,
noda dan sebagainya yang menindikasikan tingkat kualitas bahan.
3. Kesesuian waktu penerimaan bahan terhadap batas waktu SP/PO
Untuk menghitung ini, yang perlu diperhatikan adalah berapa lama (durasi)
waktu penyediaan sejak pesanan diterima rekanan/supplier sampai barang diterima
oleh Puskesmas (ini disebut Lead Time) dan berapa kebutuhan barang selama periode
tersebut.
Dalam penyimpanan dikenal ada system FIFO (first in first out). Khusus di
puskesmas seharusnya FIFO juga dibaca sebagai first expired first out (FEFO),
manan yang mempunyai mempunyai masa kadaluarsa pendek/singkat harus
dikeluarkan terlebih dahulu, tidak tergantung kapan diterimanya digudang.
E. Pendistribusian
F. Penghapusan
35
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur
ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain
36
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Assesment Resiko
ketimbang daripada “underlying dessease” atau kondisi pasien (KPP-RS). KTD yang
tidak dapat dicegah (unprevetable adverse event) yaitu suatu KTD akibat komplikasi
yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang mutakhir.
Misal :
*) Pasien menerima obat yang sebenarnya kontra indikasi tetapi tdk timbul reakasi.
**) Obat dengan lethal overdosis akan diberikan tetapi diketahui staf lain
dan membatalkannya sebelum obat dikonsumsi pasien.
***) Obat dengan lethal overdosis diberikan tetapi diketahui secara dini dan
diberikan antidotum-nya
1. Hak pasien:Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi ttg
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD,
2. Mendidik pasien dan keluarga:Puskesmas harus mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan
pasien,
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan:Puskesmas menjamin
keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar
unit pelayanan,
38
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
39
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
40
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
41
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
42
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Peluang untuk memecahkan masalah harus digunakan pada saat yang tepat
oleh mereka yang bertanggungjawab melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1 : Mengidentifikasi, memilih, dan mendefinisikan masalah. Kenali hal-hal
yang berpotensi menjadi masalah dan kaji situasi dimana staf mungkin
dapat mempebaikinya.
43
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
dimana, dan bagaimana” solusi akan dilaksanakan. Pada tahap ini, diperlukan
penjelasan tentang berbagai asumsi, dan dipikirkan tentang kemungkinan
adanya penolakan dari pihak yang dijadikan sasaran. Di sini harus sudah
diputuskan tentang data yang harus dikumulkan untuk memantau keberhasilan
pelaksanaan solusi masalah.
b. Pelaksanaan (DO) : Melaksanakan solusi sering melibatkan pelatihan,
termasuk proses pengumpulan data/informasi untuk memantau perubahan
yang terjadi, dan mengamati tingkat kemudahan atau kesulitan pelaksanaan
solusi. Amati bagamana solusi tersebut dilaksanakan. Buat catatan tentang
segala sesuatu yang dianggap menyimpang dari kesepakatan. Setiap masalah
atau kesalahan yang muncul dalamproses ini harus diartikan sebagai
kesempatan untuk membuat perbaikan.
c. Cek (CHECK) : Amati efek pelaksanaan solusi dan simpulkan pelajaran apa
yang diperoleh dari tindakan yang sudah dilakukan.
d. Bertindak (ACTION) : Ambil langkah-langkah praktis sesuai dengan
pelajaran yang diperoleh dari tindakan yang sudah diambil : ”Lanjutkan
proses solusi, atau hentikan, atau ulang kembali tindakan dari awal dengan
tujuan melakukan modifikasi”.
45
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
46
Pedoman Mutu Pelayanan Unit Kerja Puskesmas Garung 2014
BAB IX
PENUTUP
47