DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 222
AHMAD RIADHY AMRI 20150430059
ALIF ANUGRAH ISKANDAR 20150610185
BIMA KURNIAWAN SYAMRA 20150610256
ERLINA YUNITA DEWI 20150520137
KHOERUN NI’MAH AHMAR 20150720178
NOVI DASTIN NURAINI 20150520110
PAMIDA RIZKA KHANSA 20150720040
RIAVIKA NURDIANA 20150520116
SHOLEH ARIF WAHYUDI 20150430025
ZAOHAR MAKNUN 20150430239
LOKASI PELAKSANAAN :
RT : 02
DUKUH : SAMBENG III
DESA : PONCOSARI
KECAMATAN : SRANDAKAN
KABUPATEN : BANTUL
LEMBAGA PENELITIAN, PUBLIKASI
DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP3M)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
AGUSTUS 2018
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA
Mengetahui,
Kepala LP3M UMY
b) Program Bantu
1. Program Bantu Realisasi Bank Sampah
No Nama Kegiatan Tujuan Sasaran Keadaan Awal Keadaan Sesudah
1. Pengorganisasia Memanfaatkan Seluruh Warga Dukuh Sambeng III Warga Dukuh Sambeng III bisa
n Kelompok limbah rumah masyarakat mengeluhkan limbah rumah tangga memanfaatkan limbah rumah
Bank Sampah tangga yang yang tidak tahu membuangnya di tangga sehingga mengurangi
tidak bernilai mana dan akhirnya hanya di bakar aktivitas pembakaran sampah.
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Metode Pelaksanaan Program
Metode merupakan suatu prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Adapun beberapa metode yang kami gunakan dalam
menjalankan program KKN antara lain :
a. Sosialisasi
Sosialisasi meruakan suatu proses belajar peran, status dan nilai, status dan
nilai yang dipelukan untuk keikutsertaan atau partisipasi dalam institusi
sosial. Menurut pandangan lain mengatakan bahwa sosialisasi adalah
sebuah upaya yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mengenalkan
atau memasyarakatkan sesuatu baik itu nilai, sikap, norma, aktivitas,
maupun kegiatan sehingga dapat dikenal, dipahami, dihayati dan
diterapkan dalam masyarakat.
b. Pelatihan
Pelatihan merupakan suatu rangaian proses pendidikan jangka pendek
yang dilakukan secara ssistematis serta terorganisir dalam mempelajari
suatu pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan tertentu. Dalam
kata lain pelatihan ini merupakan cara yang dilakukan untuk memberikan
ilmu tertentu dengan tujuan tertentu demi untuk mendapatkan hasil yang
optimal dan meningkatkan kemampuan.
c. Praktik
Praktik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyampaiakn
suatu materi yang didukung dengan adanya alat, bahan, maupun benda.
Dimana alat itu digunakan untuk memperagakan dengan harapan agar
masyarakat mampu dengan mudah untuk memahami materi yang
disampaikan, dengan begitu maka materi yang disampaikan akan lebih
mudah untuk dipraktikan dalam kehidupan bermsayarakat.
d. Pendampingan
BAB III
KEADAAN UMUM
PROFIL DUSUN SAMBENG III
Dusun Sambeng III terletak di Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaen
Bantul. Lokasinya terletak 17 Km dari pusat Kota Bantul, dan kurang lebih 35
Km ke arah Barat Daya dari pusat Kota Yogyakarta. Terdapat banyak aspek dari
segi sosial maupun budaya, seperti berikut ini :
SEJARAH
Desa Poncosari terletak di wilayah kecamatan Srandakan, kabupaten
Bantul, DIY, terdiri dari 24 Pedukuhan, yang meliputi 120 RT. Desa Poncosari
merupakan desa hasil penggabungan 5 Kelurahan “Saptokondo, Wonotingal,
Trihudadi, Sambikerto, Mojourip“. Dengan masing- masing mempunyai
pedukuhan :
− Saptokondo ( Pedukuhan Singgelo, Talkondo, Godegan).
− Wonotingal ( Pedukuhan Bayuran, Besole, Gunturgeni, Polosiyo,
Wonotingal).
− Sambikerto ( Pedukuhan Sambeng I, Sambeng II, Sambeng III, Jragan I,
Jragan II).
− Mojourip ( Pedukuhan Bibis, Babakan, Kukap, Koripan, Jopaten,
Bodowaluh, Karang).
− Triudadi ( Pedukuhan Cangkring, Ngentak, Kuwaru).
Pemanfaatan Luas
Sawah RT 03 1,609391 ha
Sawah RT 04 1,673451 ha
Sawah RT 07 5,422276 ha
Total Luas Sawah 7,093512 ha
Kualitas air sumur yg berada di Dusun Sambeng III banyak mengandung zat besi
& berwarna kuning. Pemerintah memberikan bantuan berupa PAMSIMAS yg
merupakan solusi dari kualitas air yg buruk.
SOSIAL-POLITIK
Kondisi ekonomi penduduk di Padukuhan Sambeng III adalah menengah
keatas. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar penduduk bermata pencaharian
sebagai petani dan pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini dapat dilihat dari kegiatan-
kegiatan yang dilakukan di Padukuhan Sambeng III merupakan kegiatan yang
sederhana. Dalam artian kegiatan yang dilakukan tidak dengan mengeluarkan
banyak biaya. Contohnya arisan RT dan arisan PKK.
Tabel 1. Kegiatan Kemasyarakatan Dusun Sambeng III
NO KEGIATAN KEMASYARAKATAN
1 ARISAN RT
2 ARISAN PKK
3 POSYANDU
4 TPA
5 KERJA BAKTI LINGKUNGAN
6 SIMPAN PINJAM
7 PENGAJIAN BULANAN
8 PENGAJIAN RT
9 PELATIHAN VOLI
10 BANK SAMPAH
11 DKM MASJID AL-WUSTHO
PEMERINTAHAN DUSUN
Di Dusun Sambeng III terdapat Pemerintahan Dusun yg terdiri dari
Kepala Dusun dan Rukun Tetangga. Untuk melaksanakan tugas Kepala
Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki fungsi:
1. Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan
dan pengelolaan wilayah.
2. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
3. Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungannya.
4. Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.
RT Mempunyai tugas :
a. Membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang
menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota;
b. Memelihara Kerukunan hidup warga;
c. Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan
mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas, RT mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian antar warga;
b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama anggota
masyarakat dengan Pemerintah Daerah;
c. Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga.
ORGANISASI DUSUN
Kegiatan keorganisasian yang terdapat di Padukuhan Sambeng III antara
lain adalah Karang Taruna, DKM Masjid Al-Wustho, Kelompok Ternak
Kambing, Kelompok Ternak Sapi, PKK, dan Dasawisma. Kegiatan
keorganisasian yang terdapat di Padukuhan Sambeng III berjalan dengan baik dan
rutin dilaksanakan ditanggal yang sudah ditentukan. Hal yang disayangkan adalah
kurangnya antusiasme pemudi-pemudi dalam kegiatan kemasyarakatan, padahal
dalam perkumpulan mereka mau berpartisipasi.
Tabel 2. Kegiatan Organisasi Dusun Sambeng III
NO ORGANISASI
1 KARANG TARUNA
2 DKM MASJID AL-WUSTHO
3 KELOMPOK TERNAK KAMBING
4 KELOMPOK TERNAK SAPI
5 PKK
6 DASAWISMA
ANTROPOLOGI
Adat adalah kebiasaan-kebiasaan yang berlangsung dan menjadi norma
dalam masyarakat atau pola-pola perilaku tertentu dari warga masyarakat di suatu
daerah. Dalam adat istiadat terkandung serangkaian nilai, pandangan hidup, cita-
cita pengetahuan dan keyakinan serta aturan-aturan yang saling berkaitan
sehingga membentuk satu kesatuan yang bulat. Fungsinya sebagai pedoman
tertinggi dalam bersikap dan berperilaku bagi seluruh warga masyarakat. Dan
setiap daerah memiliki memiliki adat istiadat atau kebiasaan yang berbeda-beda,
sesuai dengan struktur social daolam masyarakat tersebut.
Kebudayaan masyarakat di Dusun Sambeng III yang dari dulu sampai
sekarang masih ada didusun tersebut. Pola kehidupan masyarakat desa sangat
intim antara individu dengan individu yang lain. Seperti ketika sebuah keluarga
tertimpa musibah, salah satu keluarganya meninggal dunia. Maka tanpa adanya
sosialisasi pun mereka dengan sendirinya ikut merasakan kesedihan keluarga
tersebut atau ikut simpati. Bukti konkrit dari hal tersebut adalah adanya tahlilan
pada hari ketiga setelah meninggalnya salah satu keluarga, kemudian tahlilan hari
ketujuh, dan tahlilan hari ke empat puluh.
Hal demikian merupakan wujud kepedulian masyarakat Dusun yang
begitu tinggi dengan sesamanya. Sampai sekarang fenomena tersebut masih
berlaku di Dusun Sambeng III. Tidak hanya rasa simpati yang ditunjukkan
masyarakat desa, namun gotong royong dalam pembangunan rumah sebuah
keluarga, masyarakat yang lain tanpa dimintai pertolongan mereka akan
membantu dengan ikhlas. Baik tenaga maupun pikiran. Ada hal lain yang menarik
dari kebudayaan suatu dusun. Proses struktur social berjalan dengan lancar apabila
jalinan didalam unsur-unsur social tersebut tidak mengalami kegoncangan pada
unsur yang lain.
Dalam hidup bermasyarakat, seseorang biasanya memiliki bebrapa
kedudukan sekaligus. Kedudukan yang berbeda-beda sering disertai hak dan
kewajiban yang berbeda-beda yang terwujud dalam ketidaksamaan sosial
sehingga menimbulkan konflik dalam masyarakat.
AGAMA
Dusun Sambeng III adalah dusun yang religius. Dusun Sambeng III yang
terdiri dari 7 RT, setiap RT selalu melakukan kegiatan keagamaan rutin.
Mayoritas warga Dusun Sambeng III adalah Nahdiyin atau Nahdlatul Ulama.
Ceramah- ceramah agama di desa ini diisi oleh Sesepuh sebagai orang yang
sangat disegani bagi masyarakat Dusun. Bagi warga Dusun Sambeng III kegiatan
keagamaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Aktivitas keagamaan di Dusun
Sambeng III begitu kental, setiap masyarakat benar-benar memegang teguh tradisi
agama islam. Mereka memahami bahwa pengajian merupakan sebuah kewajiban.
Rutinitas pengajian yang semarak dan terjadwal memberi kesan bahwa tak ada
hari tanpa aktifitas keagamaan rutin di dusun ini.
Dusun Sambeng III ini kental akan ke agamaan karena masyarakat sadar
akan adanya Tuhan Yang Maha Esa yang akan selalu ada untuk mereka dan
masyarakat yang mudah menyerahkan segala hal kepada tuhan. Dapat kita
simpulkan bahwa kegiatan keagamaan di Dusun Sambeng III sudah bisa
dikatakan sangat baik, terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh warga
dan fasilitas- fasilitas ibadah yang baik, pendirian madrasah, TK dan PAUD yang
sangat baik dalam hal pengajaran agama kepada anak-anak usia dini, dan kegiatan
gotong-royong masyarakat dalam membersihkan lingkungan sekitar Dusun
Sambeng III.
PENDIDIKAN
15 - Babakan Jragan 1
16 - Ngentak Ngentak
17 - Jopaten Jopaten
18 Besole
POTENSI DUSUN
Terlebih kesenian modern yang ada saat ini sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan barat yang cukup memiliki perbedaan pandangan dan konsep
terutama dari sudut pandang moralitas. Untuk itu, tidaklah berlebihan bila
dibutuhkan kelompok-kelompok seni tradisional yang diharapkan dapat menjadi
penyeimbang terhadap perkembangan seni yang ada saat ini.
Adapun maksud dan tujuan dari dibentuknya kelompok Hadroh Dusun Sambeng
III sebagai berikut :
Aspek Infrastuktur
Kondisi jalan tidak beraspal pada sekitar Dusun melainkan jalan beton.
Kondisi jalan baik saat musim kemarau namun untuk saat musim hujan jalan
menjadi tidak baik karena sisi kanan kiri jalan masih berpasir. Kondisi pengairan
kurang baik saat musim kemarau. Pembuangan dan pengelolaan sampah belum
maksimal dan masih di bakar. Jumlah Sekolah yang ada mulai dari PAUD, TK,
SD masing-masing satu unit juga jumlah perpustakaan menyesuaikan unit
sekolah.
Kondisi rumah tinggal secara keseluruhan layak huni, bangunan
permanen, dan berdinding tembok untuk lantai secara keseluruhan berlantai ubin.
Secara keseluruhan untuk kepemilikan WC sudah memiliki dan layak pakai.
Aspek Infrastuktur
Kondisi jalan tidak beraspal pada sekitar Dusun melainkan jalan beton.
Kondisi jalan baik saat musim kemarau namun untuk saat musim hujan jalan
menjadi tidak baik karena sisi kanan kiri jalan masih berpasir. Kondisi pengairan
kurang baik saat musim kemarau. Pembuangan dan pengelolaan sampah belum
maksimal dan masih di bakar. Jumlah Sekolah yang ada mulai dari PAUD, TK,
SD masing-masing satu unit juga jumlah perpustakaan menyesuaikan unit
sekolah.
Kondisi rumah tinggal secara keseluruhan layak huni, bangunan
permanen, dan berdinding tembok untuk lantai secara keseluruhan berlantai ubin.
Secara keseluruhan untuk kepemilikan WC sudah memiliki dan layak pakai.
B.
Program Bantu
Kegiatan yang ada dalam program bantu merupakan kegiatan yang
sebelumnya sudah ada pada dusun tersebut, tetapi kami ikut serta langsung
membantu menjalankan kegiatan tersebut. Kegiatan program bantu dibagi
menjadi yaitu pengembangan bank sampah, pendampingan pengajaran PAUD
dan TK, pendampingan pengajaran TPA, pembuatan profil Dukuh, Perayaan
HUT RI, perayaan Idul adha.
A. Program Pokok
1. Pembuatan Pupuk
Rencana Tindak Lanjut dari program Pembuatan Pupuk adalah :
a. Menindaklanjuti proses permentasi pupuk
selama 3 minggu.
b. Proses Penyesuaian Pupuk dengan tanah sebagai media utama
penanaman tanaman pertanian.
c. Jika ingin menjadi pupuk yg bernilai ekonomi, proses selanjutnya
Pupuk dikemas agar mempunyai nilai jual yg bisa diperjual belikan.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a.Program Pokok
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, KKN
merupakan salah satu syarat yang harus dijalankan oleh semua mahasiswa
untuk menyelesaikan studinya. Dalam pelaksanaan KKN setiap kelompok
akan mendapat tema tertentu dan menyusun program sesuai dengan tema,
potensi, dan permasalahan yang ada di dusun masing-masing. Kelompok
KKN 222 yang bertempat di Dukuh Sambeng III ini mengangkat tema
tentang pemberdayaan limbah ternak menjadi nilai ekonomis, yang mana
program utamanya adalah pembuatan biogas dan pelatihan pupuk dengan
memanfaatkan limbah kotoran sapi yang ada di sekitar rumah warga. Pada
awalnya program ini disetujui oleh warga masyarakat Dusun Sambeng III,
namun pelaksanaan kegiatan KKN dalam kelompok kami mengaliami
beberapa hambatan dalam menjalankan program utama, diantaranya
kurangnya partisipasi masyarakat untuk dapat mendukung pelaksanaan
program. Walaupun belum terlaksananya pembuatan reaktor biogas di Dukuh
Sambeng III ini, namun setidaknya kami sudah melakukan study banding
bersama dengan peternak dan petani yang ada di Dukuh Sambeng III.
Dikarenakan program biogas belum dapat terlaksana, maka kelompok kami
bermaksud untuk mencari alternatif lain untuk tetap melaksanakan
pemberdayaan limbah ternak melalui program pembuatan pupuk yang
berbahan dasar kotoran ternak khususnya kotoran sapi.
b. Program Bantu
Selain program biogas, kelompok kami juga melaksanakan program
bantu selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Adapun beberapa program
bantu yang kelompok kami laksanakan adalah pendampingan TK, TPA,
Pembuatan Program Bank Sampah, Pembuatan profil dukuh, dan
pendampingan pelaksanaan perayaan HUT RI ke-73 bersama karang taruna
Dukuh Sambeng III. Selain program yang tertulis diatas ada beberapa
kegiatan rutin yang kami laksanakan seperti pengajian rutin warga, malam
tirakatan, kerja bakti, arisan pemuda dan masih banyak lagi. Dengan
kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan selama pelaksanaan KKN ini kami
mendapat banyak pengalaman baru dan pelajaran baru di Dukuh Sambeng III
ini.
B. SARAN
Dengan tujuan untuk memberikan masukan serta partisipasi demi
kemajuan kegiatan yang ada di Dukuh Sambeng III, kami mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memberikan
beberapa saran kepada pihak yang terkait dalam pelaksanaan KKN ini yang
diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan kualitas dan mutu semua
pihak, antara lain :
1. Masyarakat dan Pemerintah Setempat
a. Kepada seluruh warga Dukuh Sambeng III mampu untuk tetap
mempertahankan tali silaturahmi, persaudaraan, kerjasama,
semangat dan gotong-royong yang selama ini sudah berjalan denga
baik.
b. Kepada selruh warga masyarakat Dukuh Sambeng III agar tetap bisa
menjalankan dan meningkatkan program yang sudah dibekalkan oleh
Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
c. Kepada pemerintah setempat diharapkan untuk bisa membantu
masyarakat dalam menjalankan program dalam masyarakat,
khususnya yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN.
2. Mahasiswa KKN
a. Mahasiwa hendaknya mempersiapkan diri baik dari segi mental,
fisik, serta kemampuan kognitif untuk dapat bersosialisasi dan
menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Mahasiswa harus menanamkan sikap tanggung jawab, mandiri,
rendah hati, sopan santun dalam masyarakat maupun dalam
kelompok KKN.
c. Mahasiwa hendaknya membuat program-progran yang relevan dan
sesuai dengan kemampuan mahasiswa baik segi akademik dan juga
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakar di wilayah tersebut.
d. Mahasiswa diharapkan mampu untuk menjalin komunikasi yang baik
dengan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Desa/Dusun/Dukuh
tempat KKN.
3. Pihak Universitas
a. Dalam mengelola program KKN hendaknya pihak LP3M memberikan
informasi yang relevan dan jelas kepada mahasiswa, DPL, pihak
universitas serta pihak masyarakat agar pelaksanaan KKN dapat
berjalan dengan lancar tanpa kesalahan komunikasi.
b. Hendaknya pihak LP3M lebih selektif dalam memilih tempat KKN,
seharusnya diusahakan tidak bergabung dengan Universitas lain,
karena hal tersebut dapat menimbulkan penilaian yang kurang objektif.
LAMPIRAN PELAKSANAAN PROGRAM
A. Program Pokok
Kelompok : 222
Lokasi : Sambeng III, Poncosari, Srandakan, Bantul, DI Yogyakarta
No. Nama Tujuan Ketepatan Tigkat Faktor Faktor Realisasi Anggaran Jkem Rtl Penanggung
Kegiatan Target Capaian Rencana Realisasi Partisipasi Pendukung Penghambat masyarakat mahasiswa Pihak lain Jawab
1. Pelatiha Mengoptimal Masyara Pembangun Pembatalan 20% Mahasiswa Peternak Kas Kelompok
n Biogas kan kat an reaktor pembangunan KKN 222 kurang kelompok Mahasiswa
dan pengelolaan mampu biogas dan digantikan dan berpartisipasi KKN 222
B. Program Bantu
No. Nama Tujuan Ketepatan Tigkat Faktor Faktor Realisasi Anggaran Jkem Rtl Penanggung
Kegiatan Target Capaian Rencana Realisasi Partisipasi Pendukung Penghambat masyarakat mahasiswa Pihak lain Jawab
1. Bank Pengorgan Terorganis Menyusun Terorganisas 80% Masyarakat Belum Kas Kas Kelompok
Sampah isasian asinya organisasi inya dan mengetahui Kelompok Kelompok Bank
Kelompok kelompok kelompok Mahasiswa pembagian Bank KKN 222 Sampah
Bank KKN posisi dan Sampah
Sampah jabatan
2. Pendampi Mendamp Mampu Mendampi Pendamping 80 % Pendidik TK Tidak ada Kas Kas Sekolah
ngan ingi mendampi ngi an mengajar & PAUD Kelompok Kelompok PAUD &
mengajar mengajar ngi mengajar di PAUD & PAUD & KKN 222 TK
PAUD & mengajar TK TK
TK
3. Pendampi Mendamp Mampu Mendampi Pendamping 80% Pendidik di Tidak ada Kas TPA Pengajar
ngan ingi mendampi ngi an mengajar TPA TPA
Pengajara mengajar ngi mengajar di TPA
n TPA mengajar
4. Pembuata Membantu Mampu Membuat Pencetakan 80% Perangkat Keterbatasan Kas Kelompok
n Profil membuat membuat profil profil dukuh Dukuh narasumber Kelompok Mahasiswa
Dukuh profil profil dukuh yang telah di yang ada KKN
Dukuh dukuh buat
berbentuk
cetak
5. Perayaan Membant Mampu Membantu Membantu 80% Karang Tidak ada Kas Kas Karang
HUT RI u kegiatan membantu kegiatan di mengikuti Taruna Dusun Karang Kelompok Taruna
yang di kegiatan selenggarak kegiatan Sambeng III Taruna KKN