Anda di halaman 1dari 40

Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Percobaan 4

OSBORNE REYNOLDS

A. Teori Percobaan
Secara umum, kondisi aliran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
(a) aliran laminer, (b) aliran turbulen, dan (c) aliran transisi.
(a) Aliran laminer adalah kondisi aliran dimana partikel-partikel fluida
bergerak dalam lintasan (garis alir) yang teratur dan saling sejajar.
(b) Aliran turbulen adalah kondisi aliran dimana partikel-partikel fluida
bergerak dalam lintasan yang tidak teratur dan saling berpotongan
sehingga terjadi gesekan dan tumbukan antar partikel fluida.
(c) Aliran transisi, merupakan peralihan dari kondisi aliran laminer ke
turbulen.
Kondisi tersebut bergantung pada tiga faktor utama, yaitu kekentalan
fluida, kecepatan aliran dan geometri dari media pengaliran.
Reynolds, seorang berkebangsaan Inggris memperkenalkan suatu
bilangan tanpa dimensi – yang dikenal sebagai bilangan Reynolds (Re) – yang
dapat dijadikan kriteria untuk mengklasifikasikan kondisi-kondisi aliran
fluida tersebut di atas. Secara matematis, bilangan Reynolds dinyatakan
dengan persamaan:
VL
Re
V
(4.1)
V adalah kecepatan rata-rata aliran, L adalah panjang karakteristik, dan
μ
ν=
ρ μ
ν (baca: nu) adalah kekentalan kinematik fluida, ; (baca: mu)
ρ
adalah kekentalan dinamik dan (baca: rho) adalah kerapatan massa fluida.
Untuk aliran fluida melalui pipa, panjang karakteristik L dianggap sama
dengan diameter pipa D, sehingga bilangan Reynolds dapat dinyatakan
dengan persamaan:

VD
Re
V (4.2)
Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

B. Maksud dan Tujuan Percobaan


1. Memahami sifat kekentalan fluida
2. Menentukan bilangan Reynolds (Re)
3. Memahami hubungan antara bilangan Reynolds (Re) dan keadaan aliran
(laminar – turbulen)
C. Alat dan Bahan yang digunakan
1. Pesawat Osborne Reynolds
2. Hydraulic Bench
3. Stopwatch
4. Gelas ukur
5. Zat warna
D. Prosedur Percobaan
1. Melevelkan terlebih dahulu alat pada pesawat Osborne Reynolds sampai
siap untuk digunakan. Menghubungkan pipa-pipa pemasukan (inlet) dan
pembuang (outlet) dengan Hydraulic Bench.
2. Mengisi zat pewarna pada reservoir dan turunkan injektornya sampai ke
mulut gentah bagian atas.
3. Membuka katup pemasukan dan membiarkan air mengalir mengisi tangki
penenang. Mengusahakan agar elevasi muka air bersifat konstan dengan
membuang kelebihan air melalui pipa peluap.
4. Membuka kembali secara perlahan katup pengontrol aliran dan mengatur
jarum pengontrol pada zat pewarna. Mengamati gerakan dan interaksi
antara zat pewarna dengan cairan yang mengalir.
5. Menampung dan mengukur volume air yang telah keluar melalui pipa
pembuang dan mencatat waktu pengalirannya dengan Stopwatch.
Mengulangi pengukuran dan pembacaan 3 sampai 5 kali.
6. Mengulangi kembali prosedur 4 dan 5 dengan debit yang bervariasi mulai
dari yang kecil sampai besar.

Osbone Reynolds Tabel Sifat – Sifat Fisik Air Dalam Satuan SI


Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Suhu Berat Viskositas Viskositas


Kerapatan (ρ)
(T) Jenis (ϒ) Dinamik (µ) Kinematik (v)
0
C ×10-3 ×10-3 ×10-3 ×10-3
N/m2 Kg/m3 g/cm3
N.s/m N.s/cm2
2
m2/s cm2/s
0 9806 999,9 0.9999 1,792 1,792 1,792 1,792
1 9806 999,9 0.9999 1,730 1,730 1,730 1,730
2 9806 999,9 0.9999 1,676 1,676 1,676 1,676
3 9807 1000.0 1.0000 1,624 1,624 1,624 1,624
4 9807 1000.0 1.0000 1,574 1,574 1,574 1,574
5 9807 1000.0 1.0000 1,519 1,519 1,519 1,519
6 9806 1000.0 1.0000 1,480 1,480 1,480 1,480
7 9805 999,9 0,9999 1,435 1,435 1,435 1,435
8 9805 999,9 0,9999 1,492 1,492 1,492 1,492
9 9804 999,8 0,9998 1,351 1,351 1,351 1,351
10 9804 999,7 0,9997 1,308 1,308 1,308 1,308
11 9802 999,6 0,9996 1,273 1,273 1,274 1,274
12 9801 999,5 0,9995 1,236 1,236 1,237 1,237
13 9800 999,4 0,9994 1,201 1,201 1,202 1,202
14 9798 999,2 0,9992 1,167 1,167 1,168 1,168
15 9798 999,1 0,9991 1,140 1,140 1,141 1,141
16 9796 998,9 0,9989 1,103 1,103 1,104 1,104
17 9794 998,8 0,9988 1,073 1,073 1,074 1,074
18 9792 998,6 0,9986 1,044 1,044 1,045 1,045
19 9791 998,4 0,9984 1,016 1,016 1,018 1,018
20 9789 998,2 0,9982 1,005 1,005 1,007 1,007
21 9787 998,0 0,9980 0,964 0,964 0,966 0,966
22 9785 997,8 0,9978 0,939 0,939 0,939 0,939
23 9783 997,6 0,9976 0,915 0,915 0,941 0,941
24 9780 997,4 0,9974 0,892 0,892 0,917 0,917
25 9778 997,1 0,9971 0,894 0,894 0,895 0,895
26 9776 996,9 0,9969 0,848 0,848 0,897 0,897
27 9773 996,6 0,9966 0,829 0,829 0,852 0,852
28 9770 996,4 0,9964 0,809 0,809 0,829 0,829

29 9768 996,1 0,9961 0,790 0,790 0,793 0,793


Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

30 9764 995,1 0,9957 0,801 0,801 0,804 0,804


31 9762 995,5 0,9955 0,753 0,753 0,757 0,757
32 9759 995,2 0,9952 0,736 0,736 0,740 0,740
33 9756 994,9 0,9949 0,719 0,719 0,723 0,723
34 9753 994,6 0,9946 0,702 0,702 0,706 0,706
35 9749 994,1 0,9941 0,723 0,723 0,727 0,727
36 9746 993,9 0,9939 0,670 0,670 0,675 0,675
37 9743 993,5 0,9935 0,656 0,656 0,695 0,695
38 9739 993,2 0,9932 0,640 0,640 0,644 0,644
39 9735 992,8 0,9928 0,624 0,624 0,629 0,629
40 9730 992,2 0,9922 0,656 0,656 0,661 0,661
41 9728 992,0 0,9920 0,594 0,594 0,599 0,599
42 9724 991,6 0,9916 0,579 0,579 0,584 0,584
43 9720 991,2 0,9912 0,564 0,564 0,569 0,569
44 9715 990,8 0,9908 0,549 0,549 0,555 0,555
45 9711 990,2 0,9902 0,599 0,599 0,605 0,605
46 9707 989,9 0,9899 0,519 0,519 0,524 0,524
47 9702 989,4 0,9894 0,504 0,504 0,509 0,509
48 9698 989,0 0,9890 0,488 0,488 0,493 0,493
49 9693 988,5 0,9885 0,472 0,472 0,477 0,477
50 9690 988,1 0,9881 0,549 0,549 0,556 0,556

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Interpolasi kerapatan massa fluida (ρ) dan viskositas ( v )

y2 − y1
γ= ( x−x 1 )+ y 1
x 2−x 1

1. Interpolasi ρ=γ

Diketahui :x = 28,5 ℃

x1 = 28 ℃

x2 = 29 ℃

y1 = 0,9964 gr/cm3

y2 = 0,9961 gr/cm3

Penyelesaian :

y 2− y 1
ρ=γ = ∙ ( x−x 1) + y 1
x 2−x 1

0,9961−0,9964
¿ ∙ ( 28,5−28 ) +0,9964
29−28

¿ 0,99625 gr/cm3

2. Interpolasi v=γ

Diketahui : x = 28,5 ℃
x1 = 28 ℃
x2 = 29 ℃
y1 = 0,00829 gr/cm3
y2 = 0,00783 gr/cm3
Penyelesaian :
y 2− y 1
v=γ = ∙ ( x−x 1 ) + y 1
x 2−x 1

0,00783−0,00829
¿ ∙ ( 28,5−28 ) +0,00829
29−28
¿ 0,00806 gr/cm3

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

A. Analisa Data

 Aliran Laminer
Data I
1) Menghitung bilangan Reynolds
Diketahui : V = 100 ml
= 100 cm3
Tf = 9.825 detik
Υ = 0.00806 cm2/detik
D = 1.1 cm
Ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
A = 4

= 1 x π x()
4

= 0,9507 cm2

Menghitung debit
V
Q =
t
100
= 9.825

= 10.178 cm3/detik

Menghitung kecepatan rata-rata


Q
v =
A
10.178
= 0.950

= 10,705 cm/detik

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

10.705×1.1
0.00806
=

= 1461.0835 (Memenuhi)

2) Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
1461. 083
=

= 0.043

3) Menghitung tegangan geser ( τ )

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0.04380311×0,091×10.7052

= 0.625

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Data II

1) Menghitung bilangan Reynolds

Diketahui : V = 150 ml

= 150 cm3

t = 11.925 detik

υ = 0.00806 cm2/detik

D = 1.1 cm

ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
4
A =

1
= x π x()
4

= 0.9507cm2

Menghitung debit
V
Q =
t
150
=
11.925
= 12.578 cm3/detik

Menghitung kecepatan rata-rata

Q
v =
A

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

12.578
=
0.9507

= 13,230 cm/detik

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

13,230×1,1
0. 00806
=

= 1805,678 (Memenuhi)

1) Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
1805,678
=

= 0,035

2) Menghitung tegangan geser ( τ )

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0,99625×0,035 ×13,2302

= 0,772

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Data III

1) Menghitung bilangan Reynolds

Diketahui : V = 200 ml

= 200 cm3

t = 13,76 detik

υ = 0.00806 cm2/detik

D = 1,1 cm

ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
4
A =

= 1 x π x()
4

= 0,9507 cm2

Menghitung debit
V
Q =
t
200
=
13,76

= 14,534 cm3/detik

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Menghitung kecepatan rata-rata

Q
v =
A

14,534
=
0,950

= 15,288 cm/detik

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

15,288×1,1
0. 00806
=

= 2086,503 ( Tidak memenuhi)

2) Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
2086,503
=

= 0,030

3) Menghitung tegangan geser ( τ )

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0,99625×0,×15,2882

= 0,892

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

 Aliran Turbulen

Data I

1) Menghitung bilangan Reynolds

Diketahui : V =100 ml

=100 cm3

t =3,61 detik

υ = 0,00806 cm2/detik

D = 1,1 cm

ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
4
A =

= 1 x π x()
4

= 0.950 cm2

Menghitung debit
V
Q =
t

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

100
=
3,61

= 27,700 cm3/detik

Menghitung kecepatan rata-rata

Q
v =
A

27,700
=
0,950

= 29,136 cm/detik

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

29,136×1,1
0 . 00806
=

= 3976,494(Tidak memenuhi)

2) Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
3976,494
=

= 0,016

3) Menghitung tegangan geser ( τ )

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0,99625×0,016×29,1362

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

= 1,701

Data II

1) Menghitung bilangan Reynolds

Diketahui : V = 150 ml

= 150 cm3

t = 5,61 detik

υ = 0,00806 cm2/detik

D =1,1 cm

ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
4
A =

= 1 x π x()
4

= 0.9507 cm2

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Menghitung debit
V
Q =
t
150
=
5,61

= 26,737 cm3/detik

Menghitung kecepatan rata-rata

Q
v =
A

26,737
=
0,9507

= 28,124 cm/detik

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

28 ,124×1,1
0. 00806
=

= 3838,274 (Tidak memenuhi)

2) Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
3838 ,274
=

= 0,016

3) Menghitung tegangan geser ( τ )

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0,99625×0,016×28,1242

= 1,642

Data III

1) Menghitung bilangan Reynolds

Diketahui : V = 200 ml

= 200 cm3

t = 8,885 detik

υ = 0,00806 cm2/detik

D = 1,1 cm

ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
4
A =

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

= 1 x π x()
4

= 0.9507 cm2

Menghitung debit
V
Q =
t
200
=
8,885

= 22,509 cm3/detik

Menghitung kecepatan rata-rata

Q
v =
A

22,509
=
0,9507

= 23,676 cm/detik

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

23,676×1,1
0,00806
=

= 3231,321 (Tidak memenuhi)

2) Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
3231,321
=

= 0,019

Menghitung tegangan geser ( τ )

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0,99625×0,019×23,6762

= 1,383

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

 Aliran Transisi

Data I

1) Menghitung bilangan Reynolds

Diketahui : V = 100 ml

= 100 cm3

t = 6,305 detik

υ = 0,00806 cm2/detik

D = 1,1 cm

ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
4
A =

= 1 x π x()
4

= 0.9507 cm2

Menghitung debit
V
Q =
t
100
=
6,305

= 15,860 cm3/detik

Menghitung kecepatan rata-rata

Q
v =
A

15,860
=
0,9507

= 16,682 cm/detik

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

16,682×1,1
16,682
=

= 2276,788 (Memenuhi)

2) Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
2276,787
=

= 0,028

3) Menghitung tegangan geser ( τ )

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0,99625×0,012×38,16,6822

= 0,974

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Data II

1. Menghitung bilangan Reynolds

Diketahui : V = 150 ml

= 150 cm3

t = 6,985 detik

υ = 0,00806 cm2/detik

D = 1,1 cm

ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
4
A =

= 1 x π x()
4

= 0.9507 cm2

Menghitung debit
V
Q =
t
150
=
6,985

= 21,474 cm3/detik

Menghitung kecepatan rata-rata

Q
v =
A

21,474
=
0,9507
Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

= 22,587 cm/detik

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

22,587×1,1
22,587
=

=3082,708 (Memenuhi)

2. Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
3082,708
=

= 0,0207

3. Menghitung tegangan geser ( τ )

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0,99625×0,0207×22,5872

= 1,319

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Data III

1) Menghitung bilangan Reynolds

Diketahui : V = 200 ml

= 200 cm3

t = 9,68 detik

υ = 0,00806 cm2/detik

D = 1,1 cm

ρ = 0,99625 gr/cm3

Menghitung luas permukaan

1 2
πD
4
A =

= 1 x π x()
4

= 0.9507 cm2

Menghitung debit
V
Q =
t
200
=
9,68

= 20,661 cm3/detik

Menghitung kecepatan rata-rata

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Q
v =
A

20,661
=
0,9507

= 21,732 cm/detik

Menghitung bilangan Osborne Reynolds

vD
Re =
υ

21,732×1,1
0.00806
=

= 2965,939 (Memenuhi)

2) Menghitung faktor hambatan/ koefisien gesekan (f )

64
Re
f =

64
2965,939
=

= 0,021

3) Menghitung tegangan geser ( τ )

1
8
τ = × p ×f×v2

1
8
= × 0,99625×0,021×21,7322

= 1,2691

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

A. Grafik dan Pembahasan

a. Grafik

Grafik Aliran Laminer

Re vs V
200 Data III
f(x) = 50 x +Data
50 II Re vs V
100 Data
R² = 1I Linear (Re vs V)
V

0
705.856 599.677 623.151
Re

Re vs Ꚍ
0.9 Data III
0.8 f(x) = 0.1335 x + 0.496
Data II
R² = 0.996602918973326
0.7
0.6 Data I Re vs Ꚍ
0.5 Linear (Re vs Ꚍ)

8 3 7 8 7 8
.0 .6 .6
61 05 86
14 18 20

Re

Re vs Q
14 Data III
f(x) = 2.178 x + 8.074
12 Data II
R² = 0.996548820700017
10 Data I Re vs Q
Linear (Re vs Q)
Q

83 78 03
1 .0 5 .6 6 .5
6 0 8
14 18 20

Re

Grafik Aliran Turbulen


Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Re vs V
V 200 Data III
Data=I50 xData
f(x) + 50II
0 R² = 1 Re vs V
9 5 74 22 Linear (Re vs V)
6 .4 8 .2 1 .3
7 3 3
39 38 32

Re
Re vs Ꚍ
1.7 Data I
f(x) = − 0.1595
Data IIx + 1.894
1.5 R² = 0.883127364876593
Data III Re vs Ꚍ
1.3 Linear (Re vs Ꚍ)

9 4 7 4 2 1
.4 .2 .3
76 38 31
39 38 32

Re

Re vs Q
28
Data
f(x) I= − 2.5955 x + 30.8396666666667
R² = 0.883494386012417
27
Data II
26

25
Re vs Q
24 Linear (Re vs Q)
Q

23
Data III
22
4 4 1
49 27 32
7 6. 3 8. 3 1.
39 38 32

Re

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Grafik Aliran Transisi

Re vs V
250
200 Data III
f(x) = 50 x + 50
150 R² = 1 Data II Re vs V
100 Data I Linear (Re vs V)
V

50
0
2276.787 3082.708 2965.939
Re

Re vs t
1.4
1.3 Data II
f(x) = 0.1475 x + 0.892333333333333
Data III
1.2 R² = 0.625929033804843
1.1 Re vs t
Linear (Re vs t)
t

1 Data I
0.9
0.8
2276.787 3082.708 2965.939
Re

Re vs Q
22
Data II
21 f(x) = 2.4005 x + 14.5306666666667
20 R² = 0.626035221251648Data III
19 Re vs Q
18 Linear (Re vs Q)
Q

17
16 Data I
15
2276.787 3082.708 2965.939
Re

b. Pembahasan

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Berdasarkan grafik kami menarik pembahasan yang sama, baik itu


grafik laminar, transisi, dan turbulen sebagai berikut :

1. Beradasarkan grafik hubungan antara debit (Q) dengan bilangan


Reynolds (Re) berbanding lurus, dimana semakin besar debit (Q) maka
bilangan Reynolds (Re) juga akan semakin besar, begitupun sebaliknya.

Q
No. Re
(cm3/detik)
I 1461,084 10,178
II 1805,679 12,578
III 2086,504 14,534

2. Berdasarkan grafik hubungan antara bilangan Reynolds (Re) dengan


kecepatan (v) berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat dari semakin besar
kecepatan (v) maka bilangan Reynolds (Re) akan semakin besar, begitu
juga sebaliknya semakin kecil kecepatan (v) yang dihasilkan maka
semakin kecil pula bilangan Reynolds (Re).

v
No. Re
(cm/detik)
I 1461,084 10,705
II 1805,679 13,230
III 2086,504 15,288

3. Dari pembacaan grafik hubungan antara bilangan Reynolds (Re) dan


koefisien gesekan (f) berbanding terbalik. Hal ini dapat dilihat adanya
penurunan nilai koefisien gesekan pada saat bilangan Reynolds
semakin besar.

No. Re f
I 1461,084 0,625
II 1805,679 0,773
III 2086,504 0,893

I. Kesimpulan dan Saran

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

a. Kesimpulan

1. Kecepatan aliran berpengaruh pada jenis aliran yang terjadi, dalam


percobaan ini jenis aliran yang terjadi dapat diketahui dengan
memperhatikan bentuk aliran dari zat warna. Jika zat warna dalam
aliran dalam tabung lurus maka aliran dalam alat dinamakan aliran
laminer, jika aliran dari zat warna merupakan kombinasi dari aliran
yang lurus kemudian terhambur maka aliran tersebut dinamakan aliran
transisi, jika aliran zat warna dalam alat terhambur keseluruhan maka
aliran tersebut dinamakan aliran turbulen.

2. Faktor hambatan berbanding terbalik dengan bilangan Reynoldsnya,


semakin besar bilangan Reynolds maka semakin kecil faktor
hambatannya.

3. Kecepatan dan debit berbanding lurus dengan bilangan Reynoldsnya,


dimana semakin besar debit dan kecepatannya maka bilangan
Reynolds yang dihasilkan juga semakin besar.

4. Bila bilangan Reynolds kurang dari 2000 maka aliran tersebut


merupakan aliran laminar, bila bilangan Reynolds lebih dari 4000
maka aliran tersebut merupakan aliran turbulen, dan bila bilangan
Reynoldsnya diantara 2000 dan 4000 merupakan aliran transisi.

b. Saran

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

1. Sebelum memulai percobaan, praktikan harus terlebih dahulu


memahami materi percobaan.

2. Lakukanlah percobaan dengan hati-hati agar tidak merusak alat yang


digunakan.

3. Sebelum melakukan percobaan praktikum sebaiknya periksa dan


perhatikan alat – alat yang akan digunakan dalam keadaan baik.

4. Kepada para peserta praktikum agar memperhatikan dengan baik


arahan dari asisten dalam pelaksanaan praktikum agar pengambilan
data dapat dilakukan dengan baik.

5. Kepada para praktikan, agar dalam pengambilan data harus teliti dan
hati-hati agar data yang di peroleh lebih akurat.

6. Diharapkan kepada para praktikan agar selalu menjaga kebersihan


laboratorium.

7. Diharapkan kepada setiap praktikan agar menjaga ketertiban pada saat


proses praktikum agar tidak mengganggu konsentrasi terutama pada
saat pengambilan data.

8. Diharapkan untuk membuat jadwal yang efisien agar praktikan dapat


praktikum dengan teratur.

9. Diharapkan untuk melengkapi alat-alat praktikum yang masih kurang.

10. Perhatikan dengan baik pada saat mencatat waktu yang dibutuhkan
untuk menampung sejumlah air. Jangan sampai melewati volume
yang telah ditentukan.

11. Diharapkan untuk membuat jadwal yang efisien agar praktikan dapat
praktikum dengan teratur.

12. Sebaiknya ketika praktikan selesai melakukan percobaan agar alat-alat


yang telah digunakan dikembalikan ke tempat semula.

A. Foto Alat dan Bahan, Kegiatan, Aliran dan Kelompok

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

a. Foto Alat dan Bahan

Gambar 1. Pesawat Osborne Reynolds

Gambar 2. Hydraulic Bench

Gambar 3. Stopwatch

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Gambar 4. Gelas Ukur

Gambar 5. Zat Warna

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

b. Foto Kegiatan

Gambar 1. Mengisi zat pewarna pada reservoir dan turunkan injektornya


sampai ke mulut gentah bagian atas

Gambar 2. Membuka katup pengontrol secara perlahan

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Gambar 3. Mengamati gerakan dan interaksi antara zat pewarna dengan cairan
yang mengalir

Gambar 4. Menampung dan mengukur volume air dan mencatat waktu


pengaliran

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

c. Foto Aliran yang Terjadi

Gambar 1. Aliran Laminer

Gambar 2. Aliran Transisi

Gambar 3. Aliran Turbulen

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

d. Foto Kelompok

Kelompok XV

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Daftar Pustaka

Streeter V.L. & Wylie E.B. 1996. Mekanika Fluida, Edisi Delapan, Jilid I.
Penerbit Erlangga, Jakarta.

Chadwick A.J., 1993. Hydraulics in Civil & Environmental Engineering”, Edisi


Kedua, E & FN Spon Pub., London.

Giles, R.V. (1990). Mekanika Fluida dan Hidrolika. Jakarta: Erlangga.

Orianto, M: Pratiko, W. A. (1998). Mekanika Fluida 1. Yogyakarta: BPFE


Yogyakarta Lumbantoruan, Paruan dan Erislah Yulianti. (2016). “Pengaruh
Suhu Terhadap Viskositas (Oli)”. 28.

Pedoman Praktikum Mekanika Fluida

Shadiq, F. (2008). Mekanika Fluida Dasar-Dasar Praktis. Banjarmasin:


Universitas Lambung Mangkurat Press.

Susianto, Fathi R. (2013). Laporan Praktikum Mekanika Fluida


http://www.binderismine.blogspot.com.(201

Osbone Reynolds
Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika Kelompok XV

Osbone Reynolds

Anda mungkin juga menyukai