Kti Astry LM Fix
Kti Astry LM Fix
OLEH :
I. IDENTITAS
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Rahandouna
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada
dan Ibunda tercinta atas jaza, pengorbanan dan doa serta cinta yang tiada putus-
putusnya diberikan semenjak penulis dilahirkan dan entah sampai kapan penulis
dapat membalasnya.
banyak kesulitan dan hambatan, tetapi berkat bantuan dan bimbingan yang berupa
saran dan kritikan dari berbagai pihak penyusunan tugas akhir ini dapat
diselesaikan.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini,
Kendari.
2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Kutua Jurusan DIII
Keperawatan
DIII Keperawatan
memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menyusun Karya Tulis ini.
6. Kepada Direktur Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari yang telah
, yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang tak ternilai
harganya.
10. Kepada suami dan ibu dan bapak mertua yang telah memberikan dukungan
12. Kepada teman saya Hilya Mahzura, Rasmin, Heti, Alfi, elsa, Niluh, Eko dan
Ilmiah
13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca pada
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
MOTTO..................................................................................................................v
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. .............................................................................................................. L
atar Belakang.............................................................................................1
B. .............................................................................................................. R
umusan Masalah........................................................................................4
C. .............................................................................................................. T
ujuan Studi Kasus......................................................................................4
D. .............................................................................................................. M
anfaat Studi Kasus....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ...........................................................................................7
B. Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri ...............................................................15
C. Konsep Dasar Asuhan Keprawatan Dalam
Pemenuhan Kebutuhan
Rasa Nyaman Nyeri ......................................................................................27
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
dapat hidup kedunia luar melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Sinopsis
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
dengan bantuan tenaga dari luar, Persalinan Spontan adalah persalinan yang
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. .(Amru
Sofian, 2012).
Sectio Caesar dilakukan apabila keadaan ibu memiliki indikasi panggul
rupture uteri mengancam, partus lama (prolonged labor), partus tak maju
malpresentasi janin dengan letak lintang, letak bokong, presentasi dahi dan
muka (letak defleksi), presentasi rangkap jika reposisi tidak berhasil dan
gemeli.
temperature, tempat tinggal, seksual, keselamatan dan rasa aman (fisik dan
psikologis), cinta dan rasa memiliki, penghargaan dan harga diri, aktualisasi
diri .
melebihi masalah dan nyeri). Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005)
Kebutuhan rasa nyaman penting untuk ibu post Op Sectio Caesar dalam
hal ini yang dimaksud adalah dari segi kenyamanan secara fisik yaitu dalam
perut ke dalam rongga perut) dan yang dimana nyeri adalah sensasi yang
(Asmadi, 2008).
caesarea di sebuah Negara adalah sekitar 5-15 % per 1000 kelahiran di dunia.
Rumah Sakit pemerintah kira – kira 11 % sementara Rumah Sakit swasta bisa
seluruh Negara selama tahun 2007 – 2008 yaitu 110.000 per kelahiran di
persalinan operasi caesarea di sebuah negara adalah sekitar 5-15 persen per
operasi sesar di seluruh negara terjadi semenjak tahun 2007- 2008 yaitu
operasi sesar juga terus meningkat baik di rumah sakit pemerintah maupun di
kelahiran dengan metode operasi sesar sebesar 9,8 persen dari total 49.603
pada tahun 2016 jumlah ibu yang bersalin tercatat sebanyak 65.042 jiwa.
Data rekam medik jumlah ibu yang bersalin di Rumah Sakit Umum Dewi
Sartika pada tahun 2015 ibu yang melakukan persalinan normal sebanyak 589
(64%) dan persalinan sectio caesarea sebanyak 318 (35%) jiwa, kemudian
pada tahun 2016 jumlah ibu dengan persalinan normal sebanyak 931 (65%)
dan yang melakukan persalinan sectio caesarea sebanyak 496 (34%), dan
pada tahun 2017 dengan jumlah Post Partum Normal sebanyak 1.230 (67%)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dengan ibu yang
melahirkan dengan Sectio Caesarea cukup banyak dan pada umumnya banyak
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sartika Kendari.
Sartika Kendari.
2. Bagi Masyarakat/Klien
Caesarea
4. Bagi penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Fisiologi Kehamilan
a. Proses Kehamilan
1) Fertilisasi
sitem khusus untuk membantunya memasuki sel telur yaitu dibawah lapisan
reaksi akrosom.
yang terjadi setelah penempelan ke zona pellusida dan induksi oleh protein-
memasuki sel telur dan melepaskan kromosan melalui lubang yang ia buka
sesudah itu pronukleus pria dan wanita saling rapat erat dan kehilangan
selaput inti merka. Selama masa pertumbuhan, baik pronukleus pria maupun
nya.
b. Perkembangan Embrio
1) Pembelahan Zigot
berlangsung karena sito plasma ovum banyak mengandung zat asam amino
dan enzim. Setelah zigot mencapai tingkat dua sel, ia menjalani pembelahan
menjadi sengat kecil ini disebut blastomer dan sampai tingkat delapan sel,
dengan lancar, dan dalam tiga hari terbentuk suatu kelompok sel-sel embrio
embrio sampai janin) dan outer cell mas (lapisan sebelah luar yang akan
vitellus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi seluruhnya oleh
besarnya hasil konsepsi disalurkan melalui saluran tuba yang sempit dan
terus kearah cavum uteri. Kira-kira pada waktu morula memasuki rongga
rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang antar
sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu,
massa sel luar atau trofoblas, menipis dan membentuk dinding epitel
zigot telah melewati tingkat morula dan blastokista dan sudah mulai
2) Proses Implantasi
bagian dimana bagian inner cell mas berlokasi. Hal inilah yang
ruang amnion.
a) Sitotrofoblast: terdiri dari sel lapis sel kuboid, batas jelas, inti tunggal,
b) Sinsitiotrofoblast: terdiri dari sel lapis sel tanpa batas jelas, disebelah luar
c. Perkembangan Trofoblast
a) Pembentukan Plasenta
minggu.
memiliki fungsi ini pada saat yang bersamaan, tugas ini plasenta
yang terletak antara pembuluh darah ibu dan embrio yang berfungsi
dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat. Pada tahap
‘s jelly.
kehamilan:
anembrional:
parietalis.
dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula
janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume
totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan
2) Vagina
jelas pada kulit dan otot-otot di perinium dan vulva, sehingga pada vagina
3) Ovarium
folikel juga baru dapat di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat
minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
4) Payudara
b) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-
plasenter.
anemia maka laju endapa darah semakin tinggi dan dapat mencapai empat
ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-23% dari biasanya.
(4) Sistem pencernaan
Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sedah
(7) Metabolisme
2. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
yang dapat hidup kedunia luar melalui jalan lahir atau dengan jalan lain
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
b. Metode Persalinan
2012).
Partus biasa disebut juga partus spontan yaitu proses lahirnya bayi
serta tidak melukai ibudan bayi yang pada umumnya berlangsung kurang
bantuan alat ataumelalui dinding perut dengan operasi SC. Istilah Caesar
3) Partus Anjuran
1) Abortus.
diluar kandungan.
2) Persalinan prematuritas.
3) Persalinan atern
4) Persalinan serotinus
5) Persalinan presipitatus
92).
Sebagian ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih dari 37
2009).
2 kali lipat
eklamsi.
melahirkan.
2. Sectio Caesarea
b) Panggul sempit.
dengan panggul.
g) Distosia serviks
i) Disfungsi uterus
a) Letak lintang.
b) Letak bokong.
(1) Bila janin pertama letak lintang atau presentasi bahu (Shoulder
Presentation).
(2) Bila terjadi interlok (locking of the twins).
f)Kelainan uterus :
c. Manifestasi klinis
d. Klasifikasi
uterus, insisi pada bawah rahim, bisa dengan teknik melintang atau
memanjang
Menurut arah sayatan pada rahim, seksio caesarea dapat dilakukan sebagai
berikut :
sepanjang 10 cm.
Nyeri akut
g. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis dan perawatan setelah dilakukan sectio caesarea
(Prairoharjo, 2007),yaitu:
2) Fundus uteri harus sering di palpasi untuk memastikan bahwa uterus tetap
6) Ambulasi satu hari setelah pembedahan klien dapat turun sebentar dari
7) Perawatan luka insisi diperiksa setiap hari, jahitan kulit (klip) diangkat
mengisyaratkan hipovolemia.
h. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada ibu dengan sectio caesarea menurut
b) Sedang dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi disertai dehidrasi dan
b) Antoniauteri.
3) Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemh bila
proses menyusui
pertolongan persalinan
kelelahan postpartum.
8) Konstipasi
a. Definisi Kenyamanan
b. Definisi Nyeri
1983)
dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang
Sebanyak 75% lokasi nyeri berada pada sekitar luka dan responden
2009) . oleh pasien dengan rentang 1-3 nyeri ringan. Nyeri ringan dapat
dirasakan adalah level 4 atau lebih dari 4,pasien masih mersakan nyeri
bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa,
mekanis.
oleh dua jenis serabut yang bermyelin rapat atau serabut A (delta) dan
(dorsal root) serta sinaps pada dorsal horn. Dorsal horn terdiri atas
terjadinya nyeri, yaitu jalur opiate dan jalur nonopiate. Jalur opiate
ditandai oleh pertemuan reseptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal
e. Klasifikasi Nyeri
1. Berdasarkan sumbernya
2. Berdasarkan Durasi
Karakteristik
NO Nyeri Akut Nyeri Kronis
Nyeri
Satu situasi,
1. Pengalaman Satu kejadian status
. ekstistensi
Tidak
diketahui atau
Sebab eksternal atau
Sumber pengobatan
2. penyakit dari dalam
yang terlalu
lama
Bisa
mendadak,
3. Serangan Mendadak berkembang
dan
terselubung
Lebih dari
enam bulan
4. Waktu Sampai enam bulan
atau bertahun-
tahun
1. Daerah nyeri
Daerah nyeri tidak
5. sulit
Pernyataan nyeri diketahui dengan
dibedakan
pasti
intensitasnya
Pola respon yang Pola respon
Gejala-gejala
6. khas dengan gejala yang
klinis
yang lebih jelas bervariasi
Berlangsung
7. Pola Terbatas
terus
Bertambah
Berkurang setelah
8. Perjalanan parah setelah
beberapa saat
beberapa saat
Sumber : Barbara C, Long, 1989 dalam (Alimul, 2008)
f. Stimulus Nyeri
Seorang dapat mentoleransi, menahan nyeri (pain tolerance) atau dapt
adalah :
1) Arti Nyeri
Arti nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian
2) Presepsi Nyeri
3) Toleransi Nyeri
Toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang dapat
antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas,nyeri yang tidak kunjung
nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini
nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisikdan mental, rasa takut, cems
dan lain-lain.
1) Stimulasi kutaneus
hangat dan dingin (kompres panas dan dingin) dapat mengurangi nyeri dan
memberikan kesembuhan.
2) Distraksi
membuang atau mencegah stimulasi nyeri. Hal ini terutama penting bagi
nyamanan.
5) Herbal
penanganan nyeri yang paling umum dan sangat efektif. Ada tiga tipe
analgesic, yaitu :
kandungan analgesik yang semula tidak diketahui (Potter & Perry, 2010)
.
d. Masalah-masalah Pada Kebutuhan Rasa Nyaman (Bebas Nyeri)
klasifikasinya yaitu :
a) Nyeri Cutaneus : nyeri yang berasal dari kulit atau jaringan subkutan
b) Nyeri Viseral : Nyeri yang sulit ditentukan lokasinya dari organ yang
c) Nyeri sentral (central pain) : Nyeri sentral adalah nyeri yang dirasakan
oleh ketegangan otot yang kronis yang terjadi pada klien yang mengalami
dengan refered pain, keringat, kejang otot didaerah yang berjauhan dari
asal nyerinya.
h) Reffered pain : Rasa nyeri didaerah jauh dari tempat yang terangsang,
biasanya terlibat pada nyeri dalam, yang dirasakan atau menyebarkan
nyeri ke arah superficial, kadang-kadang di samping rasa nyeri terjadi
kejang pada otot-otot atau kelainan susunan saraf otonom seperti
gangguan vaskuler, berkeringat yang luar biasa. Penyebaran nyeri yang
timbul bisa berupa: hiperalgesia, hiperasthesia dan allodynia, yang mana
perjalanan nyeri ini dapat berasal dari sistem somatis maupun sistem
otonom.
e. Skala Nyeri
VDS merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
Pendiskripsi ini dirangking dari tidak terasa nyeri sampai sangat nyeri (nyeri
mendiskripsikan nyeri.
NRS lebih digunakan sebagai pengganti atau pendamping VDS. Dalam hal
10. Skala paling efektif digunakan dalam mengkaji intensitas nyeri sebelum
patokan 10 cm untuk menilai nyeri pasien. Nyeri yang dinilai pasien akan
dapat mengikuti perintah dengn baik, (7-9) secara obyektif klien terkadang
tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat
diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi, dan (10) pasien sudah
paling tepat dapat menjelaskan tingkat nyeri yang dirasakan pada satu
aktu.VAS tidak melabelkan suatu devisi, tetapi terdiri dari sebuah garis lurus
yang dibagi secara merata menjadi 10 segmen dengan angka 0 sampai10 dan
bahwa 0 menyatakan “tidak ada nyeri sama sekali” dan 10 menyatakan “nyeri
paling parah” yang klien dapat bayngkan. Skala ini memberikan kebebasan
VAS Modifikasi dapat digunakan pada anak dan orang dewasa yang
wajah dari yang sedang tersenyum (tidak merasakan nyeri), kemudian kurang
(sangat nyeri).
Nyaman Nyeri
PQRSTyaitu :
a. P (Provocative/Pemacu)
b. Q (Quality/kualitas)
c. R (Region/lokasi)
menunjukkan semua bagian atau daerah yang dirasakan tiak nyaman oleh
klien
d. S (Severe/keparahan)
paling subjektif
e. T (Time/durasi)
dengan karakteristik nyeri yang dialami oleh individu yang akan diukur
2. Diagnosa Keperawatan
(International Association for the study of Pain): awitan yang tiba-tiba atau
lambat dan intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
Batasan Karakteristik :
5. Laporan isyarat
6. Diaforesis
3. Perencanaan Keperawatan
NOC
a. Pain Level,
b. Pain control
Kriteria Hasil :
nyeri
3.) Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Intervensi Keperawatan :
NIC
Pain Management
nyeri pasien
6.) Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan
7.) Bantu pasierl dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
8.) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
10.) Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
16.) Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Analgesic Administration
pemberian obat
2.) Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
4.) Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika
7.) Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
8.) Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
a) Massase
cara:
a) Menonton TV
c) Mendengarkan musik
3) Teknik relaksasi
lemah diserati atau tanpa non opiat serta diserati obat adjuvan
untuk nyeri klien yang menetap atau skalanya meningkat (4-6 nyeri
skala sedang pada skala 0-10). Opiat kuat akan diberikan apabila
skala nyeri masih menetap atau bahkan meningkat, non opiat dapat
BAB III
METODE STUDI KASUS
Desain yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah studi kasus
Subyek studi kasus dalam penelitian ini adalah individu yang tidak
kepadapeneliti
4. Mampu membaca/menulis
Penelitian ini akan dilakukan di Ruangan Nifas Rumah Sakit Umum Dewi
Sartika Kendari
2012).
5. Terapi stimulasi kutaneus kompres panas adalah stimulasi pada kulit yang
dapat memberikan rasa panas secara lokal pada bagian tubuh tertentu
1) P (Provocative/Pemacu)
2) Q (Quality/kualitas)
3) R (Region/lokasi)
Untuk mengkaji lokasi nyeri maka perawat meminta klien untuk
oleh klien
4) S (Severe/keparahan)
paling subjektif
5) T (Time/durasi)
nyeri
Kendari adalah :
1994).
NOC :
Pain Level
a. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
tanda nyeri)
Pain Control
NIC :
Pain Management
presipitasi
nyaman nyeri
e. Evaluasi Keperawatan
adalah :
1. Pain Level (Tingkat Nyeri)
manajemen nyeri
tanda nyeri)
2. Pain Control
1. Jenis data
a. Data primer
Data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data primer ini
a. Wawancara
b. Observasi
diteliti.
1) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui keadaan fisik
pasien.
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
menggunakan stetoskop.
b. Data Sekunder
pasien dan data yang diperoleh dari orang yang melakukan penelitian
1. Persiapan
penelitian.
kepada responden.
2. Pelaksanaan
responden.
penelitian.
kasus.
3. Evaluasi
selama.
G. Analisis Data dan Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tekstular atau narasi
disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang
keputusan bagi dirinya, dalam hal ini penelitian harus menghormati hak
penelitian.
menimbilkan kerugian atau cedera bagi orang lain, dalam hal ini peneliti
dilakukan dalam penelitian ini, maka harus mencari solusi yang terbaik
semula.
benar tidak berbohong apalagi menipu, dalam hal ini peneliti harus
dalam hal inin keputusan yang diambil tidak berdampak buruk bagi semua
pihak.
diambil.
BAB IV
1. Pengkajian
a. Data Demografi
1) Biodata
Nama : Ny. N
Usia : 43 Tahun
konawe
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
2) Penanggung jawab
Nama : Tn.D
Pekerjaan : Tani
b. Riwayat Kesehatan
SC
Kondisi Saat Dikaji (PQRST)
a) Provocative/penyebab
Caesarea
b) Quantity/kualitas
c) Region/daerah
d) Skala seviritas/intensitas
e) Time/waktu
b) Kebiasaan :
hipertensi
Kebiasaan :
Menyerang?
43 ? ? ? ? 48 ? ?
th
25 23 21
Keterangan :
: Klien ; Laki-laki
: meninggal : perempuan
2. HPHT : 28-10-2017
7. Penolong : dokter
Sebelum berada di RS
(1) Tidur
(a) Mulai tidur : 22.00
(b) Lama tidur 8 jam
(2) Makan
Frekuensi : 3x sehari
Jenis makanan : nasi + lauk + sayur
Selama berada di RS
(1) Tidur
Mulai tidur : 04.00
Lama tidur : 1 jam
(2) Makan
Frekuensi : 2x sehari (porsitidak dihabiskan)
Jenis makanan : bubur
c) Gejala Klinik Lain Yang Menyertai Nyeri
(1) Mual :-
(2) Muntah :-
(3) Pusing :√
(4) Menggigil :-
7) Pemeriksaan Fisik
a) KU : Lemah
b) Tanda-tanda vital
(2)Pernapasan :21×/menit
d) Mulut
puting menonjol
i) Muskuloskeletal
Kekuatan otot
4 4
3 3
j) Status Neurologis
E :3
V :4
M :5
8) Therapi Medis
Klasifikasi Data
DS :
Q : seperti berdenyut-denyut
tengah)
Analisa data
Diagnosa Keperawatan
DS :
DO :
Q : seperti berdenyut-denyut
tengah)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan & kriteria hasil Intervensi
keerawatan
1 Nyeri akut NOC : NIC :
b.d agen a. Pain level Pain management
injuri fisik b. Pain Control 1. Lakukan
pembedahan Setelah diberikan asuhan pengkajian nyeri
keperawatan 4× 24 jam, secara
klien mampu mengontrol komprehensif
nyeri dengan kriteria Hasil : termasuk lokasi,
c. Melaporkan bahwa karakteristik,
nyeri berkurang dengan durasi, frekuensi,
menggunakan kualitas, dan faktor
manajemen nyeri presipitasi)
d. Mampu mengenali 2. Observasi reaksi
nyeri (skala, instensitas, nonverbal dan
frekuensi, dan tanda ketidaknyamanan
nyeri) 3. Gunakan teknik
e. Mampu mengontrol komunikasi
nyerimampu terapeutik untuk
menggunakan teknik mengetahui
nonfarmakologi untuk pengalaman nyeri
mengurangi nyeri) passien
4. Ajarkan tentang
teknik
nonfarmakologi
(Stimulasi
Kutaneus Kompres
Panas)
5. Kolaborasikan
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri
tidakberhasil
Impelementasi
Diagnosa
Hari/tg
No. Keperawata Jam Implementasi keperawatan Paraf
l
n
1. Senin/3 Nyeri akut 09: 1. Gunakan teknik komunikasi
0 juli b.d agen 00 terapeutik untuk mengetahui
2018 injuri fisik pengalaman nyeri pasien
(pembeda Hasil: klien kooperatif dan
mengatakan tentang pengalaman
han)
nyeri yang dirasakan saat ini
menyebabkan klien merasa tidak
nyaman
2. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan faktor
presipitasi)
Hasil :
P : luka Operasi/ trauma
pembedahan Sectio
Caesarea
Q : Nyeri seperti
berdenyut-denyut
R : Luka Operasi klien
berada di abdomen
suprapubik (perut bawah
tengah)
S : Skala nyeri 4 (Sedang) Astry
T : hilang timbul Lanu
3. Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
08. nyeri tidak berhasil
Hasil :
00
Ketorolac 30 mg IV/8 jam
Cefotaxime 1 g IV 8 jam
Ranitidin 1 amp/IV/8 jam
IVFD RL 20 tpm
4. Observasi reaksi nonverbal
11. dan ketidaknyamanan
00 Hasil :
Klien nampak meringiS
HARI/ DIAGNOSA
NO JAM EVALUASI
TGL KEPERAWATAN
1. Kamis/ Nyeri akut b.d agen injuri 09.00 S:
2 fisik (pembedahan) a) Klien
juli mengatakan
2018 masih merasa
agak nyeri sedikit
b) Klien
mengatakan
merasa cukup
nyaman
O:
a) KU baik
b) Ekspresi wajah
klien tampak
rileks
c) Skala nyeri 1
( ringan)
A:
Nyeri akut teratasi
P:
Intervensi Dihentikan
1,2,3,4 dan 5
(pasien boleh pulang)
Tabel 4. 1
Dari tabel 4. 1 dapat dilihat bahwa terapi stimulasi kutaneus kompres panas
dilakukan sebanyak 2 sesi, yaitu pada pagi dan sore hari selama 3 hari. Pada
hari kedua setelah post op sectio caesarea. Pada hari pertama dilakukannya
penurunan level nyeri yaitu skala nyeri 3 ke skala nyeri 2, sedangkan pada
hari kedua terapi klien mengalami nyeri sedang dengan skala 2, dan pada
diperoleh melalui studi langsung pada pasien Ny.N dengan kasus GIV PIII
A0 + Pre eklamsi Berat pada tanggal 30 juli 2018 diruang nifas RSU Dewi
Sartika Kendari.
Penulis akan membahas mengenai hasil dari studi kasus yang telah
1. Pengkajian Keperawatan
Sofian, 2012).
teknik PQRST
pengkajian fisik, yaitu tentang biodata pasien (nama, umur, suku, alamat,
saat dilakukan pengkajian, diperoleh data pasien mengeluh nyeri pada luka
operasi Sectio Caesarea, mengalami nyeri tekan pada daerah luka post
nampak luka SC ±10 cm, terdapat nyeri tekan pada daerah post op SC,
menit.
Faktor pendukung yang ditemukan pada saat melakukan
pengkajian yaitu sikap kooperatif dari pasien dan keluarga pasien, serta
melakukan pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
obat anastesi)
Pada pengkajian dan analisa data yang telah dilakukan pada pasien
diagnosa yang dapat diangkat dari hasil pengkajian tersebut yaitu nyeri
terjadinya nyeri pada pasien Sectio Caesarea yaitu karena adanya agen
teori yaitu :
5) Laporan isyarat
6) Diaforesis
lingkungan)
DO :nampak luka SC ±10 cm, terdapat nyeri tekan pada daerah post op
intervensi kolaboratif.
Pain Management
nyeri passien
Panas)
tidak berhasil
menurunkan nyeri yang dirasakan pasien, Tujuan ini juga sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan oleh teori yaitu melaporkan bahwa nyeri berkurang
4. Implementasi Keperawatan
NIC :
Pain management
Kompres Panas)
5. Evaluasi Keperawatan
agustus 2018 diperoleh hasil dimana nyeri akut teratasi.pada data subjektif
merasa cukup nyaman dan data objektif keadaan umum baik, ekspresi wajah
1. Keterbatasan Studi kasus yang dilakukan selama empat hari di Ruang nifas
ini, diantaranya dari segi sumber referensi atau informasi yang diperoleh
dari buku, dimana buku yang tersedia mengenai Sectio Caesarea dan nyeri
ini memiliki tahun terbit yang sudah hampir tidak dapat digunakan lagi
dalam pustaka KTI, sehingga teori-teori yang dijelaskan dalam studi kasus
kasus, dimana studi kasus ini pertama kali diterapkan, sehingga peneliti
yang melakukan studi kasus ini masih belum terlalu menguasai dalam
+
BAB V
A. Kesimpulan
(nyeri), sehingga ditemukan data tentang keluhan nyeri pada klien sesuai
2. Diagnosa keperawatan yang diangkat yaitu nyeri akut b.d agen injuri fisik
pembedahan, diagnosa ini didukung oleh data yang ditemukan dari hasil
pengkajian
2. Bagi Masyarakat/Klien
Caesarea
4. Bagi penulis
Jacob, Annama dkk, 2014. Buku Ajar: Clinical Nursing Procedures, Jilid satu.
Pamulang – Tangerang Selatan: Binapura Aksara, Alih Bahasa Dr. Ronald
Estrada.
Wilkinson, Judith M dan Nancy Ahern. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan:
Diagnosis Nanda, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, Ed. 9. Jakarta: EGC
Alih Bahasa Esty Wahyuningsih
Kemenkes RI. 2017. Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia
2016. Diperoleh tanggal 13 Maret 2018, https://www.google.com/html.
www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL...2016/28_Sultra_2016
A. Pengertian
berikut :
a. Ukuran bagian tubuh yang terpajan. Semakin besar area yang terpajan oleh
sensori mungkin memiliki toleransi yang tinggi, tapi resiko cederanya juga
lebih besar.
meningkat.
d. Keutuhan kulit. Area kuit yang cedera lebih sensitif terhadap variasi suhu.
Kondisi tertentu meruakan kontraindikasi penggunaan kompres panas.
sebagai berikut :
perdarahan
edema
D. Persiapan alat
2. Air mendidih
4. Kain lap
5. Handuk
7. Nampan ginjal
Prosedur Kerja:
2. Cuci tangan
3. Berikan losion pada daerah yang nyeri atau daerah yang akan
dilakukan pengompresan
4. Isi kantung air panas dengan air hangat 1/3-2/3 dari kantung,
12. Periksa lokasi tersebut apakah timbul kemerahan, bula, dll ata
15. Bawa semua alat kekamar alat. Kosongkan kantung air panas,
cuci bagian luar kantung dengan sabun dan air gantung terbalik
untuk mengeringkannya.