NIM : 41032122200019
Kelas : A1
Tafsir nya : Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-
orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.
Tafsirnya : Orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-
orang yang benar. Makna as-Sidqu dalam ayat ini dapat dipahami adalah sifat benar. Sifat benar ini
ditujukan kepada orang yang benar yakni orang yang mempunyai sifat yang benar.
َضبُوا هُ ْم يَ ْغفِرُون َ َوالَّ ِذينَ يَجْ تَنِبُونَ َكبَاِئ َر اِإْل ْث ِم َو ْالفَ َوا ِح
ِ ش َوِإ َذا َما َغ
Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila
mereka marah mereka memberi maaf.
Tafsir nya : menerangkan bahwa orang-orang yang baik keimanannya menghindari dosa-dosa besar dan
serta perbuatan yang berdampak buruk bagi masyarakat. Apabila menghadapi hal yang mencetuskan
amarah, mereka memaafkan. Dosa besar yang dimaksud, antara lain mempersekutukan Allah,
membunuh, berzina, dan durhaka pada orangtua.
4.Quran Surat al-Isra Ayat 26-27
ت َذا ْٱلقُرْ بَ ٰى َحقَّهۥُ َو ْٱل ِم ْس ِكينَ َوٱ ْبنَ ٱل َّسبِي ِل َواَل تُبَ ِّذرْ تَ ْب ِذيرًا
ِ َو َءا
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Tafsir nya : Setiap muslim harus mencukupi kebutuhan terutama terhadap orang miskin dan orang yang
membutuhkan dan Seorang muslim harus mengatur harta bendanya secara proporsional.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat
ingkar kepada Tuhannya.
Tafsir nya : Allah mencela perbuatan membelanjakan harta secara boros, dengan menyatakan,
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan, mereka berbuat boros dalam
membelanjakan harta karena dorongan setan, oleh karena itu, perilaku boros termasuk sifat setan, dan
setan itu adalah sangat ingkar kepada nikmat.
ٓ
َ ص َر َو ْٱلفَُؤ ا َد ُكلُّ ُأ ۟و ٰلَِئ
ك َكانَ َع ْنهُ َم ْسـُٔواًل َ َك بِ ِهۦ ِع ْل ٌم ۚ ِإ َّن ٱل َّس ْم َع َو ْٱلب َ َواَل تَ ْقفُ َما لَي
َ َْس ل
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya.Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya.
Tafsir nya : Yaitu bahwa setiap muslim harus beramal dan berkata-kata berdasarkan ilmu, dilarang taklid
terhadap seseorang, dilarang fanatik berdasarkan hawa nafsu, serta harus menyadari bahwa
pendengaran, penglihatan dan hati