Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

PEMBUATAN TELUR ASIN

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Prakarya Kimia

Disusun oleh:

Adi Muhammad Falah Sutopo K3317002


Cindy Enrica Novitasari K3317018
Diah Ayu Saputri K3317022
Umi Wahidatul Latifah K3317074

Dosen Pengampu:

Dr. Sri Retno Dwi Ariani, M.Si

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis dan tim uncapkan kepada Tuhan Yang Mahaesa, karena
atas segala rahmat, anugerah, kesempatan, dan karunia yang telah dan masih Ia berikan kepada
penulis dan tim sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum prakarya kimia yang berjudul
“Pembuatan Telur Asin” ini.

Laporan praktikum prakarya kimia yang berjudul “Pembuatan Telur Asin” ini berisi
mengenai informasi mengenai pembuatan telur asin dan analisis usaha dari pembuatan telur
asin.

Penulis dan tim menyadari jika masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan
praktikum prakarya kimia kali ini. Saran dan kritik masih sangat diperlukan guna menunjang
pembuatan laporan praktikum prakarya kimia ini ke depannya.

Surakarta, 30 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. MORFOLOGI TELUR ................................................................................................ 1
B. KANDUNGAN GIZI TELUR ..................................................................................... 2
C. STRUKTUR TELUR.................................................................................................... 2
D. KUALITAS TELUR ASIN .......................................................................................... 4
BAB II: BAHAN DAN PERALATAN ................................................................................... 5
A. BAHAN .......................................................................................................................... 5
B. KEBUTUHAN PERALATAN ..................................................................................... 7
BAB III: CARA MEMBUAT TELUR ASIN ........................................................................ 8
A. BAGAN KERJA............................................................................................................ 8
B. DATA PENGAMATAN ............................................................................................... 9
C. PEMBAHASAN LANGKAH KERJA ...................................................................... 11
BAB IV: ANALISIS USAHA TELUR ASIN ...................................................................... 12
A. PEMASUKAN ............................................................................................................. 12
B. PEMBELIAN PERALATAN .................................................................................... 12
C. PENGELUARAN ........................................................................................................ 12
D. LABA BERSIH ........................................................................................................... 14
E. FOTO PRODUK ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
JAWABAN PERTANYAAN ................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. MORFOLOGI TELUR
Bentuk telur secara fisik berbeda-beda sesuai denga nasal hewan atau
induknya, ada yang berbentuk bulat dan ada pula yang berbentuk lonjong. Bentuk
telur juga dipengaruhi oleh faktor turun-temurun, umur induk ketika bertelur serta
sifat fisiologis didalam tubuh induk. Ukuran telur biasanya dinyatakan dengan
indeks perbandingan lebar dan Panjang dikalikan 100.
Berat telur juga bervariasi, ada yang berat dan adapula yang ringan.
Misalnya pada 1 kilogram telur ayam biasanya berisi 17 butir atau 21 butir.
Pengaruh jenis hewan juga penting, seperti telur bebek lebih besar daripada telur
ayam dan memiliki warna yang berbeda pula.
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi besar telur :
a. Jenis hewan
b. Umur hewan
c. Perubahan musim petelur
d. Sifat turun-temurun induk
e. Umur pembuahan
f. Berat tubuh induk
g. Zat-zat makanan induk

Kebanyakan telur asin dibuat dari telur bebek, bukan dari telur ayam ataupun
telur yang lainnya. Telur bebek dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu yang
berwarna biru dan berwarna putih. Telur bebek memiliki komposisi kadar air 70.4%,
kadar protein 13.3%, kadar lemak 14.5%, karbohidrat 0.7%, dan abu 1.1%.

Ada beberapa alasan mengapa telur asin dibuat dari telur bebek, yaitu :

a. Cangkang telur bebek lebih tebal sehingga tidak mudah retak atau pecah.
Hal ini berpengaruh pada proses pengasinan yaitu saat telur direndam
dalam campuran media (abu gosok atau batu bata). Tebalnya cangkang

1
telur bebek juga melindungi telur saat pengamplasan sebelum proses
pengasinan dilakukan.
b. Pori-pori telur bebek lebih besar. Jika pori-pori lebih besar maka garam
akan lebih mudah berpenetrasi kedalam telur bebek saat dilakukan
pengasinan. Pori-pori telur bebek juga dapat diperbesar demgan
mengamplas telur dengan amplas halus
c. Nilai gizi telur bebek lebih tinggi.
d. Masa simpan telur bebek yang lebih lama. Masa simpan lebih lama karena
pengaruh ketebalan cangkang yang mampu melindungi telur.

B. KANDUNGAN GIZI TELUR

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan
enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur bebek dengan
massa kadaluarsa mencapai 30 hari.

Telur terdiri atas protein 13%, lemak 12%, serta vitamin dan mineral.
Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral
seperti besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein
(50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur, adapun putih telur yang
jumlahnya sekitar 60% dari bagian telur mengandung lima jenis protein dan
sedikit karbohidrat.

Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), fisfilipida


(umumnya berupa lesitin), dan kolesterol. Fungsi dari trigliserida dan fosfolipida
bagi tubuh adalah sebagai sumber energi, satu gram lemak menghasilkan 9
kilokalori energi. Lemak dalam telur berbentuk emulsi (bergabung dengan air),
sehingga menjadi lebih mudah untuk dicerna, baik oleh bayi, anak-anak, maupun
golongan lanjut usia.

C. STRUKTUR TELUR
Dalam telur terdapat kantong udara (air cell) yang merupakan rongga yang
letaknya terdapat pada bagian tumpul isi telur. Kantung udara ini berfungsi untuk
tempat pemberi udara pada waktu embrio bernafas.

2
Secara umum struktur telur adalah sebagai berikut :
1. Kulit Telur
Telur ungags biasanya mempunyai kulit yang halus, kuat, dan berkapur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketebalan kulit telur diantaranya yaitu sifat
turun-temurun dari induknya, musim/cuaca pembuahan, makanan induk serta
faktor fisiologis lainnya. Kekuatan dan ketebalan kulit telur menjadi
pelindung isi telur dari serangan-serangan dari luar. Dalam kondisi lingkungan
yang baik dan kulit tetap utuh maka isi telur akan aman dari serangan
mikrobia, namun jika ada retakan atau lubang pada kulit telur maka isi telur
akan sangat mudah terserang mikrobia.
Kulit telur terdiri atas empat bagian utama pembentuk kulit telur, yaitu :
a. Kutikula
Merupakan lapisan luar yang menyelubungi permukaan telur. Lapisan ini
pada telur ayam dan telur berkisar antara 3 sampai 10 mikron. Lapisan ini
terbentuk dari protein yang berupa mucin. Sifat kutikula tidak berpori
terbuka tetapi dapat dilaui oleh gas.
b. Lapisan Bunga karang
Terletak dibawah ktikula dan terdiri atas protein serabut anyaman dan
lapisan kapur yang tersusun atas kalsium karbonat, kalsium fosfat,
magnesium karbonat dan magnesium fosfat.
c. Lapisan Mamila
Lapisan ini berbentuk bongol-bongol dengan penampang bulat atau
lonjong, tebal lapisan ini lebih kurang sepertiga tebal keseluruhan kulit
dan terdiri dari peotein dan mineral.
d. Lapisan membrana
Terdiri atas dua lapisan selaput yang berbentuk seperti kertas perkamen
dengan ketebalan sekitar 65 mikron.
2. Putih Telur
Putih telur menempati 60% dari bagian keseluruhan telur. Umumnya 40% dari
putih telur merupakan cairan kental, sisanya setengah padat. Putih telur terdiri
atas empat bagian, yaitu lapisan terluar dari putih telur yang berupa cairan

3
kental dengan kandungan bebrapa serat musin, lapisan tengah dinamanakn
albuminus sac, sedangkan lapisan dalam merupakan cairan kental.
3. Kuning Telur
Kuning telur merupakan embrio, khususnya yang dihasilkan oleh pembuahan
sel telur. Sehingga kuning telur merupakan bagian terpenting dari telur. Selain
itu, kuning telur juga mengandung banyak nilai gizi.

D. KUALITAS TELUR ASIN


Penilaian terhadap mutu telur asin dapat dilakukan dengan mengguanakan
beberapa parameter dibawah ini :
a. Bersifat Stabil
Artinya dapat disimpan lama tanpa mengalami kerusakan. Semakin
banyak garam yang digunakan maka semakin lama waktu pengasinan.
b. Aroma dan rasanya enak
Telur asin yang baik bebas dari rasa amis, pahit, bau amoniak, bau busuk,
serta rasa dan bau lainnya yang tidak diharapkan.
c. Telur asin yang baik hanya mengandung minyak dibagian pinggirnya saja
d. Warna putih telur
Jika adonan garam tidak sempurna maka putih telur akan kebiruan dan jika
dalam adonan ditambahkan sedikit kapur maka putih telur akan berwarna
kekuningan
e. Letak kuning telur berada di tengah
Jika letak kuning telur tidak berada ditengah kemungkinan terjadi
kerusakan pada telur segar yang digunakan atau peletakan telur yang tidak
tepat. Sebaiknya telur diletakkan dengan bagian tumpulnya menghadap ke
atas.

4
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN

Setiap kali kita hendak membuat atau memproduksi sesuatu pasti diawali dengan
langkah-langkah persiapan, terutama menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan.
Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat Telur asin adalah sebagai berikut.

A. BAHAN
Nama Bahan Jumlah Gambar

Telur bebek 8 buah

Garam 1 kg

Abu Gosok 500 gram

5
Batu Bata Halus 500 gram

Tanah Liat 500 gram

Air Matang Secukupnya

6
B. KEBUTUHAN PERALATAN

Alat Jumlah Gambar

Baskom 1

Ayakan 1

Pengaduk 1

Toples Plastik 1

7
BAB III
CARA MEMBUAT GARAM MEJA

Setelah mempersiapkan bahan dan peralatan secukupnya, langkah selanjutnya


adalah membuat sirup. Langkah-langkah pembuatan telur asin adalah sebagai berikut.

A. BAGAN KERJA

Telur dicuci atau sedikit diamplas dan dicuci sampai bersih.

a. Adonan abu, batu bata halus,


tanah liat dan garam dapur c. Larutan kapur jenuh dan garam
disatukan dengan perbandingan dapur dengan perbandingan 10
masing-masing satu bagian bagian kapur dan 1 bagian garam.
(1:1:1:1 ). d. Larutan garam dapur dengan
b. Adonan abu dengan garam dapur konsentrasi 26% (larutan garam
dengan perbandingan 5 bagian jenuh
abu dan 1 bagian garam.

Untuk perlakuan a dan b, telur yang


Untuk perlakuan c dan d, telur-telut yang
sudah bersih kemudian dilumuri dengan
sudah dibersihkan kemudian direndam
campuran adonan kemudian diatur dalam
dalam larutan garam dan larutan kapur
suatu wadah yang terbuat dari tanah liat
selama 2 minggu.
dan dibiarkan pada suhu kamar selama 2
minggu

Telur kemudian dicuci sampai bersih dan direbus sampai matang.

8
B. DATA PENGAMATAN
No. Perlakuan Hasil Gambar
1 Telur dicuci atau sedikit Permukaan kulit telur
diamplas dan dicuci sampai lebih halus
bersih.

2 Untuk perlakuan percobaan Terbentuk larutan


dilakukan sebagai berikut: bening
a. Adonan abu, batu
bata halus, tanah liat
dan garam dapur
disatukan dengan
perbandingan
masing-masing satu
bagian (1:1:1:1 ).
b. Adonan abu dengan
garam dapur dengan
perbandingan 5
bagian abu dan 1
bagian garam.
c. Larutan kapur jenuh
dan garam dapur
dengan
perbandingan 10
bagian kapur dan 1
bagian garam.
d. Larutan garam dapur
dengan konsentrasi

9
26% (larutan garam
jenuh).

3 Untuk perlakuan a dan b, Filtrat berwarna


telur yang sudah bersih bening
kemudian dilumuri dengan
campuran adonan kemudian
diatur dalam suatu wadah
yang terbuat dari tanah liat
dan dibiarkan pada suhu
kamar selama 2 minggu.

4 Untuk perlakuan c dan d, Endapan kristal putih


telur-telut yang sudah
dibersihkan kemudian
direndam dalam larutan
garam dan larutan kapur
selama 2 minggu.

5 Telur kemudian dicuci Terbentuk garam meja


sampai bersih dan direbus dengan warna putih
sampai matang. berbentuk
kristal/serbuk halus

10
C. PEMBAHASAN LANGKAH KERJA
1. Proses Pengeraman
Telur yang direndam dalam media garam akan mengalami osmosis yaitu
proses perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
lebih tinggi sehingga telur menjadi asin. Berat terlur akan bertambah akibat
masuknya suatu molekul ke dalam telur, dalam hal ini air garam yang masuk
kedalam telur.
Tekstur kuning telur akan berubah menjadi lebih keras karena ketika
molekul garam masuk kedalam telur, maka air garam masuk kedalam putih
telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat daripada larutan garam.
2. Proses Masuknya Garam ke dalam Telur
Pengasinan telur umumnya dilakukan dengan du acara, yaitu perendaman
dalam larutan garam dan pengeraman oleh adonan campuran garam dengan
tanah liat, abu gosok atau bubuk batu bata merah.
Prinsip
Garam NaCl akan masuk kedalam telur dengan cara merembes melalui
pori-pori kulit, menuju bagian putih dan akhirnya menuju kuning telur. Garam
NaCl mula-mula akan terurai menjadi ion Na+ dan Cl-. Ion klor akan berperan
menjadi pengawet dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telur.
Semakin lama telur dibungkus dengan adonan, maka semakin banyak garam
yang merembes ke dalamnya, sehingga telur menjadi lebih awet dan asin.
Pada proses pembuatan telur asin terjadi pertukaran ion yang bersifat
stoikiometri, yakni satu H+ diganti oleh suatu Na+, ion Na+ berasal dari
garam dan ion H+ berasal dari air, dengan demikian ion Na+ masuk kedalam
telur dan kadar air berkurang sehingga telur menjadi asin.

11
BAB IV
ANALISIS USAHA TELUR ASIN

Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang terutama
segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan telur asin dapat kita ambil contoh sebagai
berikut.

A. PEMASUKAN
Hasil penjualan telur asin per bulan:

25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp10.000,00/𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟


= 𝑹𝒑𝟒𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎, 𝟎𝟎/𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏

B. PEMBELIAN PERALATAN
Nama alat Harga
Pengaduk Rp3.000,00
Baskom Rp5.000,00
Ayakan Rp5.000,00
Toples plastik Rp15.000,00
Cap stempel Rp100.000,00
Bak stempel Rp100.000,00
Tinta stempel Rp80.000,00
Total: Rp308.000,00
Dengan asumsi umur teknis peralatan satu tahun, maka nilai penyusutan
tiap bulan adalah sebagai berikut.
Rp308.000,00/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ÷ 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = Rp25.667,00/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

C. PENGELUARAN
Pengeluaran Biaya
Penyusutan alat Rp25.667,00/bulan
Telor bebek Rp12.000.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp3.000,00/𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟)
Garam Rp7.500.000,00/bulan

12
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp15.000,00/𝑘𝑔 × 1 𝑘𝑔/
8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Abu gosok Rp5.000.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp10.000,00/500 𝑔 ×
500 𝑔/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Batu bata halus Rp5.000.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp10.000,00/500 𝑔 ×
500 𝑔/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Air matang Rp1.750.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp3.500,00/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ×
1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Etiket Rp25.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 1 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp50,00/𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡)
Kemasan packaging Rp250.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp500,00/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Tenaga kerja Rp3.750.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp50.000,00/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔)
Total Rp35.300.667,00/bulan

13
D. LABA BERSIH
Komponen Jumlah
Pemasukan Rp40.000.000,00/bulan
Pengeluaran Rp35.300.667,00/bulan
Laba bersih Rp4.699.333/bulan

E. FOTO PRODUK

a. Foto label produk

b. Desain Produk

14
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Sri Retno, dkk. (2020). Modul Praktikum Prakarya Kimia. Surakarta :
Laboratorium Kimia FKIP UNS

Cotton, Wilkison (2002), Kimia Anorganik Lanjutan, Jakarta : Erlangga


Haryoto (1996), Membuat Telur Asin, Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Pringgodigdo (1977), Ensiklopedia Umum, Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Suprapti, Les (2002), Pengawetan Telur, Yogyakarta : Penerbit Kanisius

15
JAWABAN PERTANYAAN

Pertanyaan dan Tugas :

1. Hitunglah analisis kelayakan usaha dari usaha pembuatan telur asin !


2. Buatlah desain stempel untuk produk telur asin yang anda hasilkan !

Jawaban :

1. Analisis Usaha

- Pemasukan
Hasil penjualan telur asin per bulan:

25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp10.000,00


/𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 = 𝑹𝒑𝟒𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎, 𝟎𝟎/𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏

- Pembelian peralatan
Nama alat Harga
Pengaduk Rp3.000,00
Baskom Rp5.000,00
Ayakan Rp5.000,00
Toples plastik Rp15.000,00
Cap stempel Rp100.000,00
Bak stempel Rp100.000,00
Tinta stempel Rp80.000,00
Total: Rp308.000,00
Dengan asumsi umur teknis peralatan satu tahun, maka nilai penyusutan
tiap bulan adalah sebagai berikut.
Rp308.000,00/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ÷ 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = Rp25.667,00/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

- Pengeluaran
Pengeluaran Biaya
Penyusutan alat Rp25.667,00/bulan

16
Telor bebek Rp12.000.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp3.000,00/𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟)
Garam Rp7.500.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp15.000,00/𝑘𝑔 × 1 𝑘𝑔/
8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Abu gosok Rp5.000.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp10.000,00/500 𝑔 ×
500 𝑔/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Batu bata halus Rp5.000.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp10.000,00/500 𝑔 ×
500 𝑔/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Air matang Rp1.750.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp3.500,00/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ×
1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Etiket Rp25.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 1 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp50,00/𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡)
Kemasan packaging Rp250.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp500,00/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Tenaga kerja Rp3.750.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp50.000,00/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔)
Total Rp35.300.667,00/bulan

17
- Laba Bersih
Komponen Jumlah
Pemasukan Rp40.000.000,00/bulan
Pengeluaran Rp35.300.667,00/bulan
Laba bersih Rp4.669.333/bulan
2. Cap stempel produk telur asin

18

Anda mungkin juga menyukai