KELOMPOK 1 - LAPRAK TELUR ASIN (PDF - Io)
KELOMPOK 1 - LAPRAK TELUR ASIN (PDF - Io)
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Prakarya Kimia
Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
PENDIDIKAN KIMIA
SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis dan tim uncapkan kepada Tuhan Yang Mahaesa, karena
atas segala rahmat, anugerah, kesempatan, dan karunia yang telah dan masih Ia berikan kepada
penulis dan tim sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum prakarya kimia yang berjudul
“Pembuatan Telur Asin” ini.
Laporan praktikum prakarya kimia yang berjudul “Pembuatan Telur Asin” ini berisi
mengenai informasi mengenai pembuatan telur asin dan analisis usaha dari pembuatan telur
asin.
Penulis dan tim menyadari jika masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan
praktikum prakarya kimia kali ini. Saran dan kritik masih sangat diperlukan guna menunjang
pembuatan laporan praktikum prakarya kimia ini ke depannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. MORFOLOGI TELUR
Bentuk telur secara fisik berbeda-beda sesuai denga nasal hewan atau
induknya, ada yang berbentuk bulat dan ada pula yang berbentuk lonjong. Bentuk
telur juga dipengaruhi oleh faktor turun-temurun, umur induk ketika bertelur serta
sifat fisiologis didalam tubuh induk. Ukuran telur biasanya dinyatakan dengan
indeks perbandingan lebar dan Panjang dikalikan 100.
Berat telur juga bervariasi, ada yang berat dan adapula yang ringan.
Misalnya pada 1 kilogram telur ayam biasanya berisi 17 butir atau 21 butir.
Pengaruh jenis hewan juga penting, seperti telur bebek lebih besar daripada telur
ayam dan memiliki warna yang berbeda pula.
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi besar telur :
a. Jenis hewan
b. Umur hewan
c. Perubahan musim petelur
d. Sifat turun-temurun induk
e. Umur pembuahan
f. Berat tubuh induk
g. Zat-zat makanan induk
Kebanyakan telur asin dibuat dari telur bebek, bukan dari telur ayam ataupun
telur yang lainnya. Telur bebek dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu yang
berwarna biru dan berwarna putih. Telur bebek memiliki komposisi kadar air 70.4%,
kadar protein 13.3%, kadar lemak 14.5%, karbohidrat 0.7%, dan abu 1.1%.
Ada beberapa alasan mengapa telur asin dibuat dari telur bebek, yaitu :
a. Cangkang telur bebek lebih tebal sehingga tidak mudah retak atau pecah.
Hal ini berpengaruh pada proses pengasinan yaitu saat telur direndam
dalam campuran media (abu gosok atau batu bata). Tebalnya cangkang
1
telur bebek juga melindungi telur saat pengamplasan sebelum proses
pengasinan dilakukan.
b. Pori-pori telur bebek lebih besar. Jika pori-pori lebih besar maka garam
akan lebih mudah berpenetrasi kedalam telur bebek saat dilakukan
pengasinan. Pori-pori telur bebek juga dapat diperbesar demgan
mengamplas telur dengan amplas halus
c. Nilai gizi telur bebek lebih tinggi.
d. Masa simpan telur bebek yang lebih lama. Masa simpan lebih lama karena
pengaruh ketebalan cangkang yang mampu melindungi telur.
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan
enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur bebek dengan
massa kadaluarsa mencapai 30 hari.
Telur terdiri atas protein 13%, lemak 12%, serta vitamin dan mineral.
Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral
seperti besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein
(50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur, adapun putih telur yang
jumlahnya sekitar 60% dari bagian telur mengandung lima jenis protein dan
sedikit karbohidrat.
C. STRUKTUR TELUR
Dalam telur terdapat kantong udara (air cell) yang merupakan rongga yang
letaknya terdapat pada bagian tumpul isi telur. Kantung udara ini berfungsi untuk
tempat pemberi udara pada waktu embrio bernafas.
2
Secara umum struktur telur adalah sebagai berikut :
1. Kulit Telur
Telur ungags biasanya mempunyai kulit yang halus, kuat, dan berkapur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketebalan kulit telur diantaranya yaitu sifat
turun-temurun dari induknya, musim/cuaca pembuahan, makanan induk serta
faktor fisiologis lainnya. Kekuatan dan ketebalan kulit telur menjadi
pelindung isi telur dari serangan-serangan dari luar. Dalam kondisi lingkungan
yang baik dan kulit tetap utuh maka isi telur akan aman dari serangan
mikrobia, namun jika ada retakan atau lubang pada kulit telur maka isi telur
akan sangat mudah terserang mikrobia.
Kulit telur terdiri atas empat bagian utama pembentuk kulit telur, yaitu :
a. Kutikula
Merupakan lapisan luar yang menyelubungi permukaan telur. Lapisan ini
pada telur ayam dan telur berkisar antara 3 sampai 10 mikron. Lapisan ini
terbentuk dari protein yang berupa mucin. Sifat kutikula tidak berpori
terbuka tetapi dapat dilaui oleh gas.
b. Lapisan Bunga karang
Terletak dibawah ktikula dan terdiri atas protein serabut anyaman dan
lapisan kapur yang tersusun atas kalsium karbonat, kalsium fosfat,
magnesium karbonat dan magnesium fosfat.
c. Lapisan Mamila
Lapisan ini berbentuk bongol-bongol dengan penampang bulat atau
lonjong, tebal lapisan ini lebih kurang sepertiga tebal keseluruhan kulit
dan terdiri dari peotein dan mineral.
d. Lapisan membrana
Terdiri atas dua lapisan selaput yang berbentuk seperti kertas perkamen
dengan ketebalan sekitar 65 mikron.
2. Putih Telur
Putih telur menempati 60% dari bagian keseluruhan telur. Umumnya 40% dari
putih telur merupakan cairan kental, sisanya setengah padat. Putih telur terdiri
atas empat bagian, yaitu lapisan terluar dari putih telur yang berupa cairan
3
kental dengan kandungan bebrapa serat musin, lapisan tengah dinamanakn
albuminus sac, sedangkan lapisan dalam merupakan cairan kental.
3. Kuning Telur
Kuning telur merupakan embrio, khususnya yang dihasilkan oleh pembuahan
sel telur. Sehingga kuning telur merupakan bagian terpenting dari telur. Selain
itu, kuning telur juga mengandung banyak nilai gizi.
4
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN
Setiap kali kita hendak membuat atau memproduksi sesuatu pasti diawali dengan
langkah-langkah persiapan, terutama menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan.
Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat Telur asin adalah sebagai berikut.
A. BAHAN
Nama Bahan Jumlah Gambar
Garam 1 kg
5
Batu Bata Halus 500 gram
6
B. KEBUTUHAN PERALATAN
Baskom 1
Ayakan 1
Pengaduk 1
Toples Plastik 1
7
BAB III
CARA MEMBUAT GARAM MEJA
A. BAGAN KERJA
8
B. DATA PENGAMATAN
No. Perlakuan Hasil Gambar
1 Telur dicuci atau sedikit Permukaan kulit telur
diamplas dan dicuci sampai lebih halus
bersih.
9
26% (larutan garam
jenuh).
10
C. PEMBAHASAN LANGKAH KERJA
1. Proses Pengeraman
Telur yang direndam dalam media garam akan mengalami osmosis yaitu
proses perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
lebih tinggi sehingga telur menjadi asin. Berat terlur akan bertambah akibat
masuknya suatu molekul ke dalam telur, dalam hal ini air garam yang masuk
kedalam telur.
Tekstur kuning telur akan berubah menjadi lebih keras karena ketika
molekul garam masuk kedalam telur, maka air garam masuk kedalam putih
telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat daripada larutan garam.
2. Proses Masuknya Garam ke dalam Telur
Pengasinan telur umumnya dilakukan dengan du acara, yaitu perendaman
dalam larutan garam dan pengeraman oleh adonan campuran garam dengan
tanah liat, abu gosok atau bubuk batu bata merah.
Prinsip
Garam NaCl akan masuk kedalam telur dengan cara merembes melalui
pori-pori kulit, menuju bagian putih dan akhirnya menuju kuning telur. Garam
NaCl mula-mula akan terurai menjadi ion Na+ dan Cl-. Ion klor akan berperan
menjadi pengawet dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telur.
Semakin lama telur dibungkus dengan adonan, maka semakin banyak garam
yang merembes ke dalamnya, sehingga telur menjadi lebih awet dan asin.
Pada proses pembuatan telur asin terjadi pertukaran ion yang bersifat
stoikiometri, yakni satu H+ diganti oleh suatu Na+, ion Na+ berasal dari
garam dan ion H+ berasal dari air, dengan demikian ion Na+ masuk kedalam
telur dan kadar air berkurang sehingga telur menjadi asin.
11
BAB IV
ANALISIS USAHA TELUR ASIN
Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang terutama
segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan telur asin dapat kita ambil contoh sebagai
berikut.
A. PEMASUKAN
Hasil penjualan telur asin per bulan:
B. PEMBELIAN PERALATAN
Nama alat Harga
Pengaduk Rp3.000,00
Baskom Rp5.000,00
Ayakan Rp5.000,00
Toples plastik Rp15.000,00
Cap stempel Rp100.000,00
Bak stempel Rp100.000,00
Tinta stempel Rp80.000,00
Total: Rp308.000,00
Dengan asumsi umur teknis peralatan satu tahun, maka nilai penyusutan
tiap bulan adalah sebagai berikut.
Rp308.000,00/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ÷ 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = Rp25.667,00/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
C. PENGELUARAN
Pengeluaran Biaya
Penyusutan alat Rp25.667,00/bulan
Telor bebek Rp12.000.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp3.000,00/𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟)
Garam Rp7.500.000,00/bulan
12
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp15.000,00/𝑘𝑔 × 1 𝑘𝑔/
8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Abu gosok Rp5.000.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp10.000,00/500 𝑔 ×
500 𝑔/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Batu bata halus Rp5.000.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp10.000,00/500 𝑔 ×
500 𝑔/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Air matang Rp1.750.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp3.500,00/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ×
1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Etiket Rp25.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 1 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp50,00/𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡)
Kemasan packaging Rp250.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp500,00/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Tenaga kerja Rp3.750.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp50.000,00/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔)
Total Rp35.300.667,00/bulan
13
D. LABA BERSIH
Komponen Jumlah
Pemasukan Rp40.000.000,00/bulan
Pengeluaran Rp35.300.667,00/bulan
Laba bersih Rp4.699.333/bulan
E. FOTO PRODUK
b. Desain Produk
14
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Sri Retno, dkk. (2020). Modul Praktikum Prakarya Kimia. Surakarta :
Laboratorium Kimia FKIP UNS
15
JAWABAN PERTANYAAN
Jawaban :
1. Analisis Usaha
- Pemasukan
Hasil penjualan telur asin per bulan:
- Pembelian peralatan
Nama alat Harga
Pengaduk Rp3.000,00
Baskom Rp5.000,00
Ayakan Rp5.000,00
Toples plastik Rp15.000,00
Cap stempel Rp100.000,00
Bak stempel Rp100.000,00
Tinta stempel Rp80.000,00
Total: Rp308.000,00
Dengan asumsi umur teknis peralatan satu tahun, maka nilai penyusutan
tiap bulan adalah sebagai berikut.
Rp308.000,00/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ÷ 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = Rp25.667,00/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
- Pengeluaran
Pengeluaran Biaya
Penyusutan alat Rp25.667,00/bulan
16
Telor bebek Rp12.000.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp3.000,00/𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟)
Garam Rp7.500.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp15.000,00/𝑘𝑔 × 1 𝑘𝑔/
8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Abu gosok Rp5.000.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp10.000,00/500 𝑔 ×
500 𝑔/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Batu bata halus Rp5.000.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp10.000,00/500 𝑔 ×
500 𝑔/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Air matang Rp1.750.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp3.500,00/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ×
1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 8 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Etiket Rp25.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 1 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡/
𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠 × 20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp50,00/𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡)
Kemasan packaging Rp250.000,00/bulan
(20 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp500,00/𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑢𝑠)
Tenaga kerja Rp3.750.000,00/bulan
(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 ×
Rp50.000,00/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔)
Total Rp35.300.667,00/bulan
17
- Laba Bersih
Komponen Jumlah
Pemasukan Rp40.000.000,00/bulan
Pengeluaran Rp35.300.667,00/bulan
Laba bersih Rp4.669.333/bulan
2. Cap stempel produk telur asin
18