Reality Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri: Proposal Laporan Tugas Akhir
Reality Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri: Proposal Laporan Tugas Akhir
A. Latar Belakang
hari (Pebrianti, 2018). 3 sampai 33% kasus dilaporkan mengalami nyeri berat
dan sangat berat pada hari 1 hingga hari ke 3 mentruasi (Zannoni L, et al.,
2014)
91,5%, dengan tingkat yang lebih tinggi dilaporkan pada populasi remaja
diketahui secara pasti, namun data penelitian yang dilakukan pada remaja di
melaporkan ada 61 (32.4%) orang dari 188 siswi dengan populasi seluruh
siswi kelas 7 dan 8 SMPN 13 Bandung, dengan keluhan keram atau nyeri
Menurut data (Riskesdas, 2018), 70.1% Remaja putri usia 10-19 tahun
1
2
aktifitas fisik, yang ditimbulkan akibat dari nyeri yang dirasakan. dismenore
dengan tingkatan nyeri berat berada pada angka 47%, di susul dengan nyeri
ringan sebesar 47.7%, bahkan faktanya bebrapa hasil studi akibat dismenore
menunjukan bahwa 10% sampai 18% remaja putri tidak masuk sekolah karena
dengan nyeri dismenore saat periode menstruasi, yang secara tidak langsung
aroma terapi, yoga, terapi herbal, terapi musik, akupresur dan teknik distraksi.
dari dunia nyata, dengan partisipan aktif dalam lingkungan virtual melalui
Wardah et. al., yang melakukan penelitian pada siswi SMP di Pekanbaru
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Masyarakat
intensitas nyeri
1. Pengertian Dismenore
sulit atau menyakitkan atau tidak normal. “Meno” berarti bulan dan
“rrhea” yang berarti aliran. Dismenorea adalah rasa sakit atau nyeri pada
bagian bawah perut yang terjadi saat wanita mengalami siklus menstruasi
juga sering disertai dengan pegal-pegal, lemas, mual, diare dan kadang
Gynecologists, 2015).
2. Klasifikasi Dismenore
1) Dismenorea primer
timbul sejak 1-2 hari menstruasi datang dan keluhan sakitnya agar
6
7
2) Dismenorea sekunder
3. Etiologi Dismenore
miometrium yang menampilkan suatu gejala atau lebih, mulai dari nyeri
yang ringan sampai berat di perut bagian bawah, bokong, dan nyeri
dengan onset haid atau hanya sesaat sebelum haid dan bertahan atau
berikut :
b) Fatigue (lelah)
c) Nausea (mual)
d) vomiting (muntah)
e) Diare
g) Sakit kepala
beberapa jam sebelum atau sesaat setelah haid. Selain itu juga terjadi
nyeri perut atau nyeri seperti saat melahirkan dan hal ini sering
5. Derajat Dismenore
1) Derajat I Nyeri perut bagian bawah yang dialami saat menstruasi dan
2) Derajat II Rasa nyeri yang timbul pada perut bagian bawah saat
atau lainnya. Penderita akan merasa baikan jika sudah meminum obat
3) Derajat III Penderita mengalami rasa nyeri saat menstruasi pada bagian
bawah perut yang luar biasa, tidak kuat untuk beraktivitas hingga
6. Penatalaksaan Dismenore
lingkungan penderita.
4) Non-farmakologis.
a) aktifitas fisik
b) mind–body intervention
c) aroma terapi
d) yoga
e) terapi herbal
f) terapi music
g) akupresur
7. Patofisiologi Dismenore
peningkatan dari kadar prostaglandin terutama PGF2 dan PGE2. Pada fase
prostaglandin remaja tanpa adanya gangguan haid. Oleh karena itu baik
menstruasi rasa nyeri pada saat menstruasi. Begitu juga dengan PGF2
PGF2 dan PGE2 akan meningkatkan derajat rasa nyeri saat menstruasi
kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi dan tidak teratur sehingga timbul
terhadap kerja badikinin serta stimulasi nyeri fisik dan kimiawi lainnya
(Reeder, 2013)