Soal Ukom
Soal Ukom
PROFESI NERS
STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Jln. Cut Nyak Dhien No. 16, Desa Kalisapu, Kec. Slawi – Kab. Tegal 52416
Telp. (0283) 6197571 Fax. (0283) 6198450
2019
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH : DALAM ...........................................................1
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH : BEDAH ........................................................205
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ........................................................................316
KEPERAWATAN MANAJEMEN ...................................................................................429
KEPERAWATAN ANAK..................................................................................................539
KEPERAWATAN MATERNITAS ..................................................................................657
KEPERAWATAN JIWA ...................................................................................................782
KEPERAWATAN KOMUNITAS, KELUARGA & GERONTIK ................................898
i
1
ANALISIS SOAL UJI KOMPETENSI NERS
ANALISA SOAL 1
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat mengumpulkan data dari klien dengan riwayat benign prostatic
hyperplasia (BPH). Perawat sedang menentukan apakah klien mengalami kekambuhan
BPH saat ini atau tidak.
PERTANYAAN SOAL
Gejala awal manakah yang perlu ditanyakan perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Nocturia
B. Retensi Urin
C. Inkontinensia urgensi
D. Penurunan pancaran aliran saat berkemih
E. Hematuria
Kunci D. Penurunan pancaran aliran saat berkemih
Referensi Rasional :
Jawaban Penurunan pancaran aliran saat berkemih adalah gejala awal benign
prostatic hyperplasia (BPH). Pancaran aliran urine kemudian akan
semakin melemah dan berakhir dengan aliran menetes. Klien kemudian
dapat mengalami hematuria, frekuensi berkemih, urgensi, inkontinesia
urgensi dan nokturia. Jika tidak tertangani, obstruksi lengkap akan
menyebabkan gejala yang paling berat yaitu retensi urine.
Strategi Pengerjaan :
Perhatikan kata penanda “awal”. Jika kita tahu bahwa benign prostatic
hyperplasia (BPH) dapat berakhir dengan obstruksi lengkap yang
menyebabkan retensi urine, cari pilhan jawaban yang menunjukan gejala
yang paling ringan.
Sumber :
Mochtar, C. A., et al. (2015). Panduan Penatalaksanaan Klinis
Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/ BPH). Jakarta :
Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI)
Sumber soal Silvestri, L. A., Nursalam, & Haryanti, F. (2015). Saunders 360 Review :
Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Jakarta: Elsevier
ANALISA SOAL 2
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Pasien yang mengalami demam terlihat berada di ruang gawat darurat dengan keluhan
tidak dapat buang air (berkemih). Dicurigai klien memiliki riwayat benign prostatic
hyperplasia (BPH)
PERTANYAAN SOAL
Manakah pertanyaan tentang terapi yang perlu disampaikan perawat pada klien?
PILIHAN JAWABAN
A. Diuretik
B. Antibiotik
C. Antitusif
D. Dekongestan
E. Analgesik
Kunci D. Dekongestan
Referensi Rasional :
Jawaban Pasien dengan BPH, episode retensi urine dapat dipicu oleh penggunaan
obat-obatan tertentu seperti dekongestan, antikolinergik dan
antidepressan, Klien perlu ditanya tentang penggunaan obat-obatan ini
jika mengalami retensi urine. Retensi dapat dipicu oleh faktor lain seperti
minuman beralkohol, infeksi, rawat tirah baring dan kedinginan.
Analgesik tidak berkaitan langsung dengan retensi urine.
Strategi Pengerjaan :
Fokus pada subjek, obat-obatan yang dapat menyebabkan retensi urine
pada klien dengan benign prostatic hyperplasia.
A. Diuretik dapat membantu untuk berkemih, oleh karena itu hindari
memilih pilhan A.
Efek samping :
Pusing atau sakit kepala.
Sering merasa haus.
Perubahan gairah seksual atau gangguan siklus haid.
Peningkatan kadar glukosa dan kolesterol dalam darah.
Gatal-gatal dan ruam pada kulit.
Kekurangan kalium, natrium, dan magnesium pada diuretik loop.
Kram otot dan telinga berdenging pada diuretik loop.
Hiperkalemia pada penggunaan diuretik hemat kalium.
Ginekomastia pada pria untuk penggunaan spironolactone.
B. Antibiotik
Efek samping :
Tendonitis atau peradangan pada tendon.
Kejang
Gangguan jantung
Reaksi alergi seperti sesak napas, lidah, wajah, atau bibir
mengalami bengkak, gatal-gatal pada tubuh.
C. Antitusif
Efek samping :
Mengantuk.
Pusing.
Mual.
Muntah.
D. Analgesik
Efek samping :
Sakit perut
Sakit kepala
Kulit mudah memar
Telinga berdenging
Mual
Muntah
Kelelahan parah
Urin berwarna gelap
Mata dan kulit menguning
Diare
Sembelit
E. Dekongestan
Efek samping :
Iritasi pada lapisan hidung
Mulut terasa kering
Mual
Sakit kepala
Tremor atau gemetar
Merasa gelisah
Sulit buang air kecil (pada pria)
Sulit tidur
Ruam (reaksi alergi)
Jantung berdebar
Sumber :
Syamsudin. (2019). Buku Ajar Farmakologi : Efek samping obat. Jakarta
: Salemba Medika
Sumber soal Silvestri, L. A., Nursalam, & Haryanti, F. (2015). Saunders 360 Review :
Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Jakarta: Elsevier
ANALISA SOAL 3
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Klien dibawa ke RS dengan diagnosa BPH pasca reseksi transurethral prostat (TURP).
Empat jam pasca pembedahan, perawat memeriksa tanda-tanda vital klien dan
mengosongkan kantong urine
PERTANYAAN SOAL
Manakah hasil pengkajian yang mengindikasikan kegawatan ?
PILIHAN JAWABAN
A. Urine kemerahan bercampur darah
B. Nyeri karena spasme kandung kemih
Strategi Pengerjaan :
Perhatikan kata penanda “kegawatan”. Pikirkan tentang temuan yang
diharapkan pasca prosedur pembedahan ini dan perhatikan bahwa tanda-
tanda vital pada pilihan jawaban yang benar menunjukan adanya
kehilangan darah dalam jumlah besar
Sumber soal Silvestri, L. A., Nursalam, & Haryanti, F. (2015). Saunders 360 Review :
Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Jakarta: Elsevier
ANALISA SOAL 4
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang bedah karena kesulitan berkemih.
Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urin (foley catheter). Setelah pelumasan kateter
dengan jelly, kateter dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera urin terlihat
keluar dan ditampung dalam bengkok
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Menyambungkan kateter dengan dengan kantung urin
Strategi Pengerjaan :
Urin keluar melalui kateter menunjukan kateter baru sampai uretra jika
dilakukan pengembangan balon dapat menimbulkan rupture uretra.
Tindakan melanjutkan memasukkan kateter sampai percabangan adalah
untuk memastikan kateter terpasang sampai dikandung kemih (vesika
urinary).
Sumber :
Syaifuddin. (2011). Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Edisi 4. Jakarta : EGC
Sumber soal Kariasa, I. M., et al. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi
Ners Indonesia. Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 5
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil
pengkajian pasien tampak sesak, mual muntah, terdapat edema ekstremitas dan periorbital,
urine output 150 cc/24 jam, Hb 7,8 mg/dl, ureum 120 mg/dl, kreatinin 5,8 mg/dl. TD
150/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 23 x/menit. Saat ini pasien
diberikan intervensi pembatasan cairan dan kolaborasi tindakan hemodialysis.
PERTANYAAN SOAL
Apakah kriteria hasil yang diharapkan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Nilai albumin normal
B. Urin output meningkat
C. Edema berkurang/ hilang
D. Tekanan darah meningkat
E. Nilai hemoglobin meningkat
Kunci C. Edema berkurang/ hilang
Referensi Rasional :
Jawaban Pembatasan cairan merupakan tindakan keperawatan untuk mencegah
adanya peningkatan cairan tubuh secara progresif akibat adanya
gangguan pada ginjal. Pemberian tindakan kolaboratif obat diuretik
adalah untuk meningkatkan aliran urin (disebut diuresis). Diuretik
bekerja dengan mengeluarkan natrium dan klorida dari tubuh dalam urin
serta menarik kelebihan air dari tubuh.
Strategi Pengerjaan :
Kriteria keberhasilan dari pembatasan cairan adalah stabil intake dan
output, normal tanda vital, stabil berat badan dan terbebas dari tanda-
tanda edema.
Sumber soal Kariasa, I. M., et al. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi
Ners Indonesia. Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 6
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil
pengkajian : edema ekstremitas bawah +/+, intake cairan 1000cc/ 24 jam, urin output
100cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/ menit, frekuensi napas 24 x/ menit
dan suhu 37oC. Pasien direncanakan hemodialisa
PERTANYAAN SOAL
Apakah pengkajian keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Adanya bunyi napas tambahan
Strategi Pengerjaan :
Fokus masalah keperawatan pada kasus diatas adalah keseimbangan
cairan. Data pengkajian yang merupakan kata kunci adalah edema
ekstremitas bawah, intake cairan dan urin ouput.
Sumber soal Kariasa, I. M., et al. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi
Ners Indonesia. Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 7
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas dan bengkak diseluruh tubuh. Hasil pengkajian pasien mengeluh sesak dan badan
terasa berat, gatal, piting edema+3, produksi urin 500 cc/24 jam, BB 60 kg, TD 160/90
mmHg, frekuensi nadi 90 x/ menit, frekuensi napas 30 x/ menit. Hasil laboratorium ureum
180 mg/dl, kreatinin 7 mg/dl, Hb 8 g/dl
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Kerusakan integritas kulit
B. Kelebihan volume cairan
C. Gangguan rasa nyaman
D. Ketidakefetifan perfusi jaringan perifer
E. Gangguan eliminasi urin
Kunci B. Kelebihan volume cairan
Referensi Rasional :
Jawaban Data subjektif dan data objektif dari kasus diatas adalah sesak napas dan
bengkak diseluruh tubuh, badan terasa berat, gatal, piting edema+3,
produksi urin 500 cc/24 jam, BB 60 kg, TD 160/90 mmHg (nilai normal
110/70-140/90 mmHg), frekuensi nadi 90 x/menit (nilai normal 60-100
x/menit), frekuensi napas 30 x/menit (nilai normal 16-20 x/menit). Hasil
laboratorium ureum 180 mg/dl (nilai normal 6-20 mg/dl), kreatinin 7
mg/dl (nilai normal 0,6-1,3 mg/dl), Hb 8 g/dl (nilai normal 13-17 g/dL).
Skala Penilaian Pitting Edema
Tingkat Deskripsi
+1 Pitting ringan, tidak ada distorsi (perubahan) yang terlihat,
cepat menghilang
+2 Lebih dalam dari 1+, tidak ada distorsi (perubahan) yang
langsung terdeteksi, menghilang dalam 10-15 detik
+3 Cukup dalam, dapat berlangsung lebih dari 1 menit,
ekstremitas yang terkena tampak lebih lebar dan
membengkak
+4 Sangat dalam, berlangsung 2-5 menit, ektremitas yang
terkena telihat sangat mengalami perubahan.
Tanda yang menonjol ditemukan pada kasus tersebut adalah piting edema
dengan skala +3 diperkuat dengan data penunjang peningkatan hasil
laboratorium ureum 180 mg/ dl, kreatinin 7 mg/dl, yang mengindikasikan
adanya gagal ginjal sehingga fungsi ginjal sebagai pengatur
Strategi Pengerjaan :
Diagnosa keperawatan pada pilihan jawaban adalah :
1. Kelebihan volume cairan
Definisi :
Peningkatan retensi cairan isotonic
Batasan Karakteristik :
Adanya bunyi jantung S3, anasarka, ansietas, asupan melebihi
haluaran, dyspnea, edama, hepatomegaly, penurunan Hb,
penambahan berat badan dalam waktu singkat, ketidakseimbangan
elektrolit, gangguan tekanan darah gangguan pola napas.
Data kasus diatas termasuk dalam batasan karakteristik dalam
masalah keperawatan kelebihan volume cairan dan menjadi masalah
prioritas karena fungsi filtrasi ginjal yang terganggu dan berdampak
pada gangguan pernapasan.
2. Kerusakan integritas kulit terjadi
Definisi :
Kerusakan pada epidermis atau dermis
Batasan Karakteristik :
Benda asing menusuk permukaan kulit, kerusakan integritas kulit
Data kasus diatas termasuk dalam batasan karakteristik dalam
masalah keperawatan kerusakan integritas kulit karena uremic frost,
tetapi tidak menjadi prioritas pada kasus ini.
3. Gangguan rasa nyaman yang dirasakan seperti gatal dan berat tidak
menjadi prioritas pada kasus ini
Definisi :
Merasa kurang nyaman, lega dan sempurna dalam dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan, budaya atau sosial.
Batasan Karakteristik :
Ansietas, berkeluh kesah, gangguan pola tidur, gatal, gelisah, gejala
distress, iritabilitas, ketidakmampuan untuk relaks, kurang puas
dengan keadaan, merasa kurang senang dengan situasi, merasa
tidaknyaman
Data kasus diatas termasuk dalam batasan karakteristik dalam
masalah keperawatan gangguan rasa nyaman namun tidak menjadi
masalah prioritas pada kasus ini.
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Definisi :
Penurunan sirkulasi darah ke perifer yang dapat mengganggu
kesehatan
Batasan Karakteristik :
Edema, bruit femoral, klaudikasi intermitten, penurunan nadi perifer,
perubahan karakteristik kulit, perubahan tekanan darah, waktu
pengisian kapiler
Data kasus diatas termasuk dalam batasan karakteristik dalam
masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer karena
kadar Hb yang rendah dan edema tapi tidak menjadi masalah
prioritas.
5. Gangguan eliminasi urin
Definisi :
Disfungsi eliminasi urine
Batasan karakteritik :
Anyang-anyangan, dysuria, dorongan berkemih, inkontinensia,
nokturia, retensi urine, sering berkemih.
Data kasus diatas tidak termasuk dalam batasan karakteristik dalam
Sumber :
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Nanda International Diagnosa
Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC
Sumber soal Sangkala, M. S., et al. (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi
Nasional Bagi Mahasiswa Ners Indonesia. Jakarta: Ristekdikti
ANALISA SOAL 8
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis kolik
renal. Hasil pengkajian pasien mengeluhkan nyeri diarea pinggang menyebar ke bagian
atas simpisis pubis dengan skala 8 dari 10, terkadang nyeri saat berkemih dengan jumlah
normal dan tampak kemerahan dalam urin. Pasien khawatir dan cemas karena nyerinya.
Hasil ultrasonografi menunjukan ada batu di ureter.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Nyeri akut
B. Ansietas
C. Gangguan eliminasi urin
D. Defisit volume cairan
E. Resiko perdarahan
Kunci A. Nyeri akut
Referensi Rasional :
Jawaban Data subjektif dan data objektif dari kasus diatas adalah hasil pengkajian
pasien mengeluhkan nyeri diarea pinggang menyebar ke bagian atas
simpisis pubis dengan skala 8 dari 10 (nyeri berat tertahankan), terkadang
nyeri saat berkemih dengan jumlah normal dan tampak kemerahan dalam
urin. Pasien khawatir dan cemas karena nyerinya Hasil ultrasonografi
menunjukan ada batu di ureter.
Tanda yang menonjol pada kasus tersebut adalah nyeri akut. Nyeri
tersebut dikarenakan adanya batu pada ureter yang mempersulit dalam
berkemih dan diperkuat oleh hasil dari ultrasonografi serta warna
kemerahan dalam urin.
Strategi Pengerjaan :
Prioritas diagnosa keperawatan yang dikemukakan Abraham maslow
dalam teori hierarki yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis
Meliputi oksigenasi, cairan, nutrisi, eliminasi, istirahat dan tidur,
aktivitas, keseimbangan suhu tubuh serta sexual dan nyeri
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Meliputi masalah lingkungan, kondisi tempat tinggal, perlindungan,
pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut.
3. Kebutuhan cinta dan dicintai
Meliputi masalah kasih sayang, sexualitas, afiliasi dalam kelompok,
Batasan karakteristik :
Agitasi, berfokus pada diri sendiri, gelisah, sangat khawatir,
menyadari gejala fisiologis dll
Data kasus diatas termasuk dalam batasan karakteristik dalam
masalah keperawatan ansietas karena nyeri tapi tidak menjadi
masalah prioritas.
3. Gangguan eliminasi urine
Definisi :
Disfungsi eliminasi urine
Batasan karakteritik :
Anyang-anyangan, dysuria, dorongan berkemih, inkontinensia,
nokturia, retensi urine, sering berkemih.
Data kasus diatas termasuk dalam batasan karakteristik dalam
masalah keperawatan gangguan eliminasi urine karena disuria tapi
tidak menjadi masalah prioritas karena jumlah urine yang
dikeluarkan normal tidak terjadi retensi maupun anyang-anyangan
(pasien mampu berkemih dengan lancer).
4. Defisit volume cairan
Definisi :
Penurunan cairan intravascular, intertisial, dan/ atau intraselular. Ini
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan
kadar natrium.
Batasan karakteristik :
Haus, kelemahan, kulit kering, membrane mukosa kering,
peningkatan frekuensi nadi, peningkatan hematocrit, peningkatan
konsentrasi urine, peningkatan suhu tubuh, penurunan berat badan,
penurunan haluaran urine dll
Data kasus diatas tidak termasuk dalam batasan karakteristik dalam
masalah keperawatan defisit volume cairan sehingga sudah pasti
bukan menjadi diagnosa maupun prioritas diagnosa.
5. Resiko perdarahan
Definisi :
Rentan mengalami penurunan volume darah, yang dapat
mengganggu kesehatan
Batasan karakteristik :
Aneurisme, gangguan fungsi hati, gangguan gastrointestinal,
koagulopati inheren, komplikasi kehamilan, komplikasi pasca
partum, kurang pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan,
sirkumsisi, program pengobatan, riwayat jatuh dan trauma
Data kasus diatas walaupun terdapat kemerahan pada urin namun
tidak termasuk dalam batasan karakteristik dalam masalah
keperawatan resiko perdarahan sehingga sudah pasti bukan menjadi
diagnosa maupun prioritas diagnosa.
Sumber :
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Nanda International Diagnosa
Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC
Sumber soal Sangkala, M. S., et al. (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi
Nasional Bagi Mahasiswa Ners Indonesia. Jakarta: Ristekdikti
ANALISA SOAL 9
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat diruang neurologi dengan keluhan penurunan
kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua lengan tampak fleksi
abnormal, membuka mata dan suara mengerang, pupil anisokor kanan, reflex cahaya
lambat, TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit dan
suhu 36,8o C.
PERTANYAAN SOAL
Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9
Kunci C. 7
Referensi Rasional :
Jawaban Gangguan neurologi pada kasus stroke, cedera kepala dan meningitis
terjadi karena adanya kerusakan jaringan otak, kerusakan jaringan otak
atau edema jaringan otak atau munculnya tekanan intracranial. Salah satu
tanda yang paling mudah dilihat pada mekanisme ini adalah penurunan
kesadaran. Semakin rendah nilai GCS menunjukan semakin berat
kerusakan atau edema atau tekanan intracranial.
Strategi Pengerjaan :
Pertanyaan diatas menunjukan penentuan nilai GCS. Nilai GCS didapat
dari pemeriksaan fisik dengan memberikan rangsang. Rangsang yang
diberikan pada kasus ini adalah rangsang nyeri. Kasus ini menunjukan
respon motorik fleksi abnormal, membuka mata dan suara mengerang
saat diberi rangsang nyeri (3-2-2). Perlu dipelajari lebih baik setiap nilai
dari komponen verbal, motorik dan membuka mata.
Sumber soal Kariasa, I. M., et al. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi
Ners Indonesia. Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 10
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 56 tahun, dirawat diruang neurologi dengan keluhan sakit
kepala. Hasil pengkajian didapatkan penglihatan kabur, kelemahan kaki dan tangan pada
sisi kanan serta bicara tidak jelas. Untuk memastikan perawat akan melakukan pengkajian
pada nervus kranial XII
PERTANYAAN SOAL
Apakah instruksi perawat kepada pasien dalam pengkajian tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Minta pasien mengucapkan suara “A”
Sumber soal Kariasa, I. M., et al. (2019). Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi
Ners Indonesia. Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 11
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat mendaftarkan klien dengan trauma multipel ke unit perawatan. Klien
mengalami fraktur tungkai kaki dan sudah dipasangkan fiksasi eksternal menggunakan
gips.
PERTANYAAN SOAL
Posisi manakah yang tepat untuk kaki yang sakit tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Mendatar selama 12 jam dan dinaikkan selama 12 jam
B. Dinaikkan (elevasi) selama 3 jam dan rata mendatar selama 1 jam
ANALISA SOAL 12
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang klien dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi terhadap selulitis akut
pada bagian bawah tungkai kaki kirinya. Klien tersebut menanyakan kepada perawat yang
bertugas untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan selulitis.a
PERTANYAAN SOAL
Manakah penjelasan yang dapat diberikan perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Inflamasi yang hanya melibatkan lapisan epidermis
B. Infeksi pada kulit yang melibatkan lapisan dermis dan hipodermis di bawahnya
C. Infeksi superfisial akut yang mengenai lapisan dermis dan melibatkab sistem
limfatik
D. Infeksi epidermis dan limfatik yang disebabkan stapylococum
E. Infeksi kulit pada bagian epidermis
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban Selulitis adalah infeksi dermis dan hipodermis di bawahnya yang
berakibat eritema dan kemerahan tanpa batas yang jelas dan meluas ke
jaringan sekitarnya. Kulit menjadi kemeraha, membengkak, noduler, dan
tegang. Erysipelas adalah inflamasi akut dermis dan jaringan limfatik
bersifat superfisial dan meluas dengan cepat.
Strategi pengerjaan :
Kesampingkan pilihan C dan D karena keduanya mirip dan serupa, dan
melibatkan jaringan limfatik. Eliminasi pilihan A dan E karena hanya
melibatkan kata-kata dengan akhiran yang sama saja.
Sumber soal Uji Kompetensi Perawat Ners Indonesia. Nuha Medika: Yogyakarta.
ANALISA SOAL 13
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Klien dewasa mengalalami luka bakar akibat ledakan. Luka bakar mulanya berbatas pada
seluruh wajah klien (bagian anterior, separuh kepala) dan setengah atas torso anterior, dan
luka bakar mengelilingi setengah bagian bawah dari kedua lengan klien. Pada saat ledakan,
pakaian klien ikut terbakar, klien berlari mengakibatkan luka bakar tambahan pada
permukaan posterior kepala dan bagian torso posterior.
PERTANYAAN SOAL
Dengan menggunakan „‟rule of nine‟‟ berapa luas luka bakar klien?
PILIHAN JAWABAN
A. 18%
B. 24%
C. 36%
D. 48%
E. 54%
Kunci C
Referensi Rasional :
Jawaban Pada pengkajian prosentase luka bakar kita harus mengingat prinsip rule
of nine : kepala dan leher 9%, ekstremitas atas 9% x 2 ekstremitas,
trunkus anterior (dada depan dan abdomen) 18%, trunkus posterior
(punggung) 18%, ekstremitas bawah 18% x 2 ekstremitas, dan perineum
1 %.
Dari kasus diatas maka luas luka bakar bagian anterior kepala setara
dengan 4,5%, bagian atas torso anterior senilai 9%, dan bagian bawah
kedua lengan senilai 9%. Luka tambahan separuh posterior kepala setara
dengan 4,5%, dan setengah atas torso posterior 9%. Jadi total luas luka
bakar 36%
Sumber soal Sinersi hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 14
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 18 tahun dirawat diruang bedah dengan fraktur tibia 1/3
proksimal tertutup 12 jam yang lalu. Perawat melakukan pengkajian neuorvaskuler untuk
mengidentifikasi adanya sindrom kompartemen.
PERTANYAAN SOAL
Apakah data fokus pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Eritema pada area fraktur
B. Edema pada sekitar area fraktur
Kunci C
Referensi Rasional :
Jawaban Compartemen Syndrome adalah suatu kondisi peningkatan tekanan
intracompartemental. Peningkatan tekanan pada compartemen dapat
menghambat aliran darah dan saraf serta aliran perfusi darah ke bagian
distal terhambat bila dibiarkan akan terjadi prosess iskemi dan nekrosis
hal tersebut dapat menimbulkan nyeri yang hebat dan cepat.
Strategi pengerjaan :
Eritema, edema, pucat dan hangat pada sekitar fraktur bukan tanda
Compartemen Syndrome
Sumber soal Sinersi hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 15
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS:
Seorang perempuan berusia 23 tahun dirawat di bedah orthopaedic dengan keluhan patah
tulangnya tidak sembuh-sembuh. Hasil pengkajian pasien mengalami patah tulang tertutup
pada daerah lengan kiri sejak 4 bulan yang lalu dan berobat ke dukun tulang tetapi tidak
kunjung sembuh dan lama kelamaan ototnya mengalami pengecilan, saat dikaji kekuatan
otot: pasien dapat mengangkat lengannya tetapi tidak dapat menahan tahanan.
PERTANYAAN SOAL:
Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN:
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Kunci C
Referensi Rasional:
Jawaban Skala kekuatan otot: 0: tidak bergerak, 1: tampak gerakan otot tetapi tidak
ada pergerakan sendi, 2: terdapat pergerakan sendi tetapi tidak bisa melawan
gravitasi, 3: pergerakan dapat melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan
tahanan, 4: pergerakan dapat menahan tahanan tetapi kurang dari normal, 5:
kekuatan otot normal.
Strategi Pengerjaan:
Skala 0
Artinya otot tak mampu bergerak, misalnya jika telapak tangan dan jari
mempunyai skala 0 berarti telapak tangan dan jari tetap aja ditempat walau
sudah diperintahkan untuk bergerak.
Skala 1
Jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan ini berarti otot
masih belum atrofi atau belum layu.
Skala 2
Dapat mengerakkan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah misalnya
tapak tangan disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi jika ditahan sedikit
saja sudah tak mampu bergerak
Skala 3
Dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat
menggerakkan tapak tangan dan jari
Skala 4
Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
Skala 5
Bebeas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
Sumber:
Risnanto & Uswatun Insani. (2014). Buku ajar keperawatan medical bedah
(sistem musculoskeletal). Yogyakarta: Deepublish
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, ect. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 16
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 30 tahun di rawat di ruang bedah dengan keluhan nyeri skala 7.
Pasien mengalami fraktur tertutup segmental radius 13 media sinistra sejak 1 hari yan lalu,
saat ini pasien terpasang backslab bidai pada area fraktur dan direncanakan tindakan operasi
fiksasi internal. Hasil pengkajian area fraktur bengkak dan kemerahan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Mengkaji status neurovascular daerah distal
B. Meninggikan posisitangan yang fraktur
C. Mengatur posisi datar pada tangan kiri
D. Memberikan kompres dinin
E. Melatih teknik relaksasi
KUNCI A
Referensi Rasional :
Jawaban Fase pertama penyembuhan tulang adalah pembentukan hematoma sehingga
akan terjadi edema, perawat harus memastika status neurovaskular untuk
mengidentifikasi ririko ganguan neurovaskular.
Sumber soal Sinersi hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 17
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang klien usia 59 tahun dirawat karena stroke. Klien mengalami tetraparase, terdapat
luka tekan dibagian bokong dengan diameter 5cm, luka tampak merah dibagian pinggir,
agak pucat dibagian tengah.
PERTANYAAN SOAL
Manakah intervensi yang paling tepat untuk mencegah perburukan kondisi tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Bersihkan, dan rawat luka setiap hari
B. Program miring kiri-kanan terlentang tiap 2 jam
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban Stroke berhubungan erat dengan system sirkulasi darah, maka posisi tidur
dan kelengkapan yang digunakan menjadi hal yang penting untuk diketahui.
Sebaiknya pasien menggunakan tempat tidur yang lebih padat atau hindari
penggunaan kasur yang terlalu empuk demikian juga dengan bantal , karena
penggunaan kasur serta bantal yang terlalu empuk akan mempengaruhi
peredaran darah pasien.
ANALISA SOAL 18
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat sedang bertugas di ruang bedah dan melaksanakan pemeriksaan dini
osteoporosis.
PERTANYAAN SOAL
Klien manakah yang berisiko terhadap penyakit ini?
PILIHAN JAWABAN
A. Seorang wanita berusia 25 tahun yang terbiasa jogging
B. Seorang wanita berusia 36 tahun dengan asthma
C. Seorang pria berusia 70 tahun yang terbiasa mengkonsumsi alkohol secara berlebihan
D. Seorang wanita berusia 65 tahun yang malas beraktivitas dan memiliki kebiasaan
merokok
E. Obesitas
Kunci D
Referensi Rasional :
Jawaban Faktor resiko osteoporosis diantaranya jenis kelamin perempuan, post
menopause, usia lanjut, diet rendah kalsium, kebiasaan mengkonsumsi
alkohol berlebih, malas beraktivitas, an perokok aktif. Pengguna
kortikosteroid jangka panjang antikonvulsan, dan atau furosemide.
Sumber soal Uji Kompetensi Perawat Ners Indonesia. Nuha Medika: Yogyakarta.
ANALISA SOAL 19
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat diruang rawat luka bakar akibat tersiram air
panas. Hasil pengkajian terdapat luka bakar pada lengan kanan dan kiri serta punggung.
Hasil pengkajian TD 110/70, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, BB 60
kg dan Tinggi badan 160 cm
PERTANYAAN SOAL
Berapakah cairan yang diperlukan dalam 24 jam menurut Rumus Parkland?
PILIHAN JAWABAN
A. 4320 ml
B. 6480 ml
C. 7200 ml
D. 8640 ml
E. 9600 ml
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban Pada kasus diatas harus menentukan luas luka bakar terlebih dahulu
menggunakan „‟Rule of nine‟‟ . Luka bakar terjadi pada lengan kanan
9%, lengan kiri 9% serta punggung 9% maka totalnya 27%
Rumus Parkland:
Larutan Ringer Laktat : 4ml x kg BB x luas luka bakar
4ml x 60 kg x 27% = 6480 ml
Hari 1 : Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, separuh sisanya dalam
16 jam selanjutnya
Hari 2 : Bervarriasi, ditambahkan koloid
Sumber soal Sinersi hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 20
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di unit luka bakar karena mengalami luka bakar
akibat tersiram air panas. Hasil pengkajian luka bakar pada ekstremitas kiri dan kanan.
Kondisi luka jaringan granulasi mulai terbentuk, permukaan luka tampak kemerahan dan
pinggir luka rapi, tidak ada pus dan tidak terdapat jaringan nekrosis.
PERTANYAAN SOAL
Apakah fase penyembuhan luka tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Hemostatis:
B. Inflamasi
C. Proliferas
D. Epitalisasi
E. Remodelling
Kunci C
Referensi Rasional :
Jawaban Penyembuhan luka melalui 3 fase antara lain fase inflamasi, fase
proliferasi dan fase maturasi. Fase inflamasi ditandai dengan adanya
pelepasan platelet dan vasokonstriksi pembuluh darah yang melibatkan
clout, sedangkan pada fase proliferasi ditandai dengan pertumbuhan
jaringan fibroblast dan neovaskuerisasi yang membentuk terjadinya
granulasi jaringan serta terbentuk maturasi ditandai dengan terjadi
pembentukan epitalisasi dan keratinisasi.
Sumber soal Sinersi hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 21
Pasien laki-laki usia 80 tahun di rawat di ruang paru dengan diagnosa CHF grade IV.
Pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bisa bertemu Tuhannya dan
menolak untuk di lakukan tindakan apapun. Kondisi pasien makin menurun kesadaran
sopor koma dan mengalami henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Justice
B. Fidelity
C. Otonomi
D. Benificience
E. Non Maleficience
Kunci D
Referensi Pasien mempunyai hak untuk mengelola dan memutuskan tindakan yang
boleh dan tidak boleh di lakukan terhadap dirinya sepanjang peraeat telah
Jawaban menjelaskan dengan benar dan proporsional. Namun keputusan tetap di
tangan pasien atau keluarga. Pada kasus ini perawat melakukan tindakan
padahal pasien sudah nyaman dengan tidak di lakukan tindakan apapun
dan itu telah menjadi pilihannya. Maka perawat telah mengabaikan hak
dan otonomi pasiem
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 22
Seorang laki-laki usia 64 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas dan kedua kaki bengkak. Sesak di rasakan memberat saat pasien beraktivitas. Hasil
pengkajian di dapatkan : pasien terlihat pucat dan sianosis, lemah dan tidak berdaya.
TD:170/100 mmhg, frekuensi nadi: 100x/menit, dan lemah, frekuensi napas 24x/menit
dan dangkal, suhu: 37c, foto toraks menunjukan CTR: 65%, CRT > 3 detik, akral dingin
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Intoleransi aktivitas
B. Gangguan perfusi jaringan
C. Penurunan curah jantung
D. Pola napas tidak efektif
E. Kelebihan volume cairan
Kunci C
Referensi Tanda yang menonjol di temukan pada kasus tersebut adalah menunjukan
ketidakmampuan jantung dalam memompa darah, mungkin akibat dari
Jawaban pembesaran jantung (CTR>50%), kompensasi jantung adalah dengan
meningkatkan nadi. Pucat dan lemah sebagai akibat tidak sampainya
darah ke perifer dan darah yang di perifer yang banyak mengandung C02
sulit juga kembali ke jantung
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 23
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci B
Referensi Obat ini sangat baik diaobsopsi tanpa makanan dan lebih cepat lagi jenis
obat sublingunal.karena nyeri yang dialami pasien itu akibat dari
Jawaban konstriksi atau sumbatan pembuluh coroner maka,perlu diberikan obat
yang paling cepat kerjanya.maka yang paling sering digunakan adalah
sublingunal
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 24
Seorang laki-laki berusia 45 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan diare
kronis sejak sebulan yang lalu. Pasien mempunyai riwaya HIV, mengalami penurunan
berat badan 18 kg dalam 4 bulan terakhir. Hasil pengkajian: turgor kulit tidak elastis,
membran mukosa kering, dan konsentrasi menurun.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci B
Referensi Diare adalah salah satu infeksi opertonistik dari penderita HIV,diare
menimbulkan keluarnya cairan dan elektrolit maka pasien akan
Jawaban menagalami kekurangan cairan dan elektrolit.kasus ini sanagt terlihat
pasien mengalami hal tersebut dangan data seperti turgor kulit
jelek,membram kering,turun berat badan secara drastis.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISA SOAL 25
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang telah penuh
dengan fases.saat ini sedang melepas kantung secara perlahan mulai dari bagian aras
sambil mengencangkan kulit perut pasien.peraat menggunakan tisu untik mengusap sisa
fases dari stoma dan menutp stoma dengan kasa lembab.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Cuci tangan
B. Mengosongkan kantung stoma
C. Pakai sarung tangan sekali pakai
D. mengoleskan pelindung kulit jenis pasta (zinc oksida)
E. membersihkan dan mengeringkan kulit sekitar stoma
Kunci E
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 26
Seorang perempun berusia 75 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosa medis
stroke haemorhagie. Hasil pengkajian stupor dengan GCS 9,kesan hemiparese dextra,TD
190/100 mmHg,frekuensi nadi 100 x/menit,frekuensi respirasi 26 x/menit dan suhu
E37°C.CT scan menunjukan adanya gambaran hiperden pada daerah frototemporal kanan.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci A
Referensi Data yang menonjol pada kaus baik minor maupun mayor mencirikan
adanya perubahan pada jaringan otak.perubahan neurologis mendadak
Jawaban GCS,hemiparese,tekanan darah dan didukung lagi dengan CT scan
menunjukan adanya tekanan yang meningkat pada otak sehingga perfusi
cerebral mengalami penurunan.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 27
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci C
Referensi Pada kasus tersebut pasien memiliki riwayat DM tipe 2, 8 tahun yang lalu
sampai saat ini. Hasil pengkajian di temukan adanya penurunan GDS
Jawaban 60mg/dl, lemas, berkeringat, pucat dan gelisah, tanda tersebut merupakan
tanda hipoglikemia yang harus di intervensi. Intervensi keperawatan yang
tepat untuk meminimalkan hipoglikemia sebaiknya segera di berikan
minum manis (teh manis, sirup,dll)
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 28
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan nyeri dan kaku
pada persendian kaki. Hasil pengkajian skala nyeri 2 bertambah saat pagi, lemas, kesulitan
saat bergerak dan nyeri bertambah saat di gerakan pada ekstermitas atas, pasien juga
mengeluh penyakitnya tidak sembuh-sembuh, tanda herberden’s (+) dan bouchard (+).
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit asam urat.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah utama pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Kerusakan mobilitas fisik
B. Risiko tinggi cedera
C. Kelemahan
D. Cemas
E. Nyeri
Kunci A
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 29
Kunci C
Referensi Pembahasan:
Strategi:
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 30
Seorang laki-laki berusia 45 tahun di rawat di ruang bedah karena kesulitan berkemih.
Pasien akan di lakukan pemasangan kateter dengan jelly, kateter di masukan dengan
mudah dan tanpa hambatan, segera urin terlihat keluar dan di tampung dalam bengkok.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci B
Referensi Pembahasan :
Jawaban Saat insersi kateter dan urine keluar di perkirakan balon fiksasi baru
sampai ke uretra, untuk keamanan maka kateter harus di masukan sampai
ke percabangan agar saat mengembangkan balon tidak menimbulkan
trauma atau rupture pada uretra
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 31
Seorang klien masuk kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada dan riwayat diabetes
melitus tipe dua direncanakan tindakan kateterisasi jantung.
PERTANYAAN SOAL
Tindakan pengobatan manakah yang harus dihentikan sejak 24 jam sebelum sampai 48
jam setelah tindakan tersebut.
PILIHAN JAWABAN :
A. Insulin regular
B. Glipizide
C. Replaginide
D. Furozemide
E. Metformin
Kunci D. Metformin
Referensi Rasional:
Strategi:
Sumber:
Sumber soal Linda Anne Silvestri,. Prof. Dr. Nursalam, M, Nurs (Hons),. Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes. Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI)
ANALISA SOAL 32
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik paru. Saat ini sedang menjalani
program pengobatan TB pasien memiliki riwayat buruk perokok aktif dan suka meludah
sembarangan. Sebagai upaya preventif perawat memotivasi pasien untuk berhenti
merokok dan membuang ludah pada tempat yang sudah disediakan di rumah mengingat
pasien saat ini tinggal bersama dengan anak perempuannya yang sedang hamil dan
memiliki anak balita.
PERTANYAAN SOAL
Apakah prinsip etik yang diterapkan oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Non-maleficience
B. Confidentiality
C. Beneficience
D. Autonomy
E. Fidelity
Kunci C. Beneficience
Referensi Rasional:
Strategi:
Justice : keadilan
Veracity : kejujuran
Confidenlity : kerahasiaan
sumber:
Sumber soal AIPNI, si NERSI hadirkan sukses uji kompetensi Ners indonesia edisi
Revisi. februari 2019
ANALISA SOAL 33
Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan PPOK. Hasil
pengkajian pasien mengeluh sesak, kelelahan, batuk berdahak, terdapat ronchi dibagian
medial dan basal pasru kanan, dan pasien sulit mengeluarkan dahak. TD 130/80 mmHg,
nadi 90 x/menit, naps 30x/menit, suhu 37,5oC. Saturasi oksigen 96%. Saat ini pasien
sudah mendapatkan terapi oksigen 3 liter.
PERTANYAAN SOAL:
PILIHAN JAWABAN :
Referensi Rasional:
Fisio terapi dada yang terdiri dari postural drainage, clapping dan
vibration. Merupakan tindakan untuk meningkatkan turbulensi dan
kecepatan ekshalasi udara sehingga sekret dapat bergerak mencegah
penumpukan secret dan mempercepat pengeluaran secret.
Strategi:
Sumber:
Sumber soal Uji kompetensi perawat dan ners indonesia, Niwang Ayu. Nuha Medika;
Yogyakarta, Februari 2017
ANALISA SOAL 34
Seorang perempuan berusia 34 tahun dirawat dengan asma bronchiale. Hasil pengkajian:
mengeluh sesak, batuk produktif dengan dahak kental, dan lemas, TD110/80 mmHg
frekuensi nadi 88 x /menit, frekuensi napas 26 x /menit, suhu 37, 5 oC, auskultasi paru
terdengar wheezing dan ronchi, saturasi oksigen 93 % perawat telah memberikan terapi
nebulizer ventolin.
PERTANYAAN SOAL:
PILIHAN JAWABAN :
A. Suara napas
B. Kemampuan batuk
C. Kenyamanan pasien
D. Nilai saturasi oksigen
E. Jumlah dan karakteristik sputum
Referensi Rasional :
Pengkajian subjektif dan objektif pada saat sebelum dan setelah tindakan
dilakukan sangat penting dalam menilai keefektifan terapi. Adapun
pengkajian sebelum dan sesudah yang penting dalam evaluasi tindakan
ini adalah auskultasi suara paru, keluhan sesak, frekuensi pernapasan,
dan jika memungkinkan juga saturasi oksigen.
Strategi:
Pada kasus diatas masalah utama pada pasien ditemukan adanya suara
ronchi dan wheezing, kondisi tersebut menandakan adanya penumpukan
secreet disaluran napas parenkim paru, dan juga adanya penyempitan
jalan napas akibat kondisi patologisasma.
Sumber:
Sumber soal AIPNI, si NERSI hadirkan sukses uji kompetensi Ners indonesia edisi
Revisi 2019.
ANALISA SOAL 35
Seorang laki-laki berusia 64 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 2 jam
sebelum masuk rumah sakit. Hasil pengkajian didapat data pasien mengatakan dadanya
terasa panas, skala nyeri 8, akral dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekuensi
nadi 72 x /menit, dan frekuensi napas 16 kali permenit. EKG menunjukan ST elevasi pada
lead II, III, aVF, I, aVL, V5.
PERTANYAAN SOAL:
PILIHAN JAWABAN :
A. Anteroposterior jantung
B. Inferoposterior jantung
C. Posterolateral jantung
D. Anterolateral jantung
E. Inferolateral jantung
Referensi Rasional:
Jawaban Sadapan menunjukan arah vektor dario gelombang yang muncul, lead II,
II AVF, menunjukan adanya gelombang terlambat dan putus pada daerah
inferior jantung sedangkan V5 dan AVL menunjukan gambaran pada
lateral jantung.
Strategi:
Sumber:
ANALISA SOAL 36
Klien yang menjalani pembedahan jantung 24 jam sebelumnya, mengalami luaran urin
terukur 20 ml/ jam selama 2 jam. Klien mendapatkan dosis tunggal 500 mL cairan
intravena. Luaran urin terukur selama 1 jam terakhir 25 mL. Hasil pemeriksaan
laboratorium, harian menunjukan kadar urea nitreogen dalam darah ( BUN) 45 mg/ dl.
PERTANYAAN SOAL:
Berdasarkan hasil pengkajian, resiko manakah yang perlu diwaspadai oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Hipovolemia
B. Gagal ginjal akut
C. Glomerulonefritis
D. Infeksi saluran kemih
E. Hiperkalsemia
Referensi Rasional:
Sumber:
Sumber soal Linda Anne Silvestri,. Prof. Dr. Nursalam, M, Nurs (Hons),. Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes. Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI)
ANALISA SOAL 37
Perawat memperhatikan monitor jantung seorang klien dan mengetahui adanya perubahan
mendadak pada irama jantung. gelombang P hilang dan kompleks QRS melebar, dan
irama ventrikuler teratur namun melebihi 140 bpm,.
PERTANYAAN SOAL:
PILIHAN JAWABAN :
A. Sinus Takikardi
B. Ventrikel Vibilasi
C. Ventrikuler Takikardia
D. Kontraksi Ventrikuler Prematur (PVC)
E. Sinus Bradikardi
Referensi Rasional:
Strategi:
Tanda sinus bradikardi adalah siklus atrial dan ventrikel kurang dari 60 x
/menit jadi pilihan E dapat dihilangakan.
Sumber:
Sumber soal Linda Anne Silvestri,. Prof. Dr. Nursalam, M, Nurs (Hons),. Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes. Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI)
ANALISA SOAL 38
Seorang klien diterapi dengan procainamide karena mengalami disritmia jantung. Selama
menjalani terapi intravena, klien mengeluh pusing.
PERTANYAAN SOAL:
PILIHAN JAWABAN :
Referensi Rasional:
Strategi:
Sumber:
Sumber soal Linda Anne Silvestri,. Prof. Dr. Nursalam, M, Nurs (Hons),. Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes. Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI)
ANALISA SOAL 39
Pengobatan anti hipertensi telah diresepkan untuk klien dengan hipertensi. Klien
memberitahu perawat bahwa mereka ingin mengkonsumsi herbal untuk membantu
menurunkan tekanan darahnya.
PERTANYAAN SOAL:
PILIHAN JAWABAN
A. Beritahu klien herbal tidak aman dan seharusnya tidak digunakan sama sekali
B. Ajarkan klien bagaimana cara mengukur tekanan darah sehingga bisa memonitor
tekanan darahnya secara mandiri
C. Dorong klien untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan dokter
D. Beritahu klien bahwa jika mereka mengkonsumsi herbal maka mereka harus sering
mengukur tekanan darahnya
E. Izinkan klien menggunakan herbal apapunkeinginannya
Referensi Rasional:
Jawaban Meskipun beberapa herbal memiliki manfaat, tapi tidak semua herbal
aman digunakan. Klien yang sudah mendapatkan terapi konvensional
harus dimotivasi untuk menghindari herbal dengan efek farmakologis
yang sama karena kombinasi kedua hal tersebut dapat memicu reaksi
yang berlebihan atau efek interaksi yang belum diketahui. Perawat
harus menyarankan klien penggunaan herbah dengan dokter
Strategi:
Sumber:
Sumber soal Linda Anne Silvestri,. Prof. Dr. Nursalam, M, Nurs (Hons),. Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes. Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI)
ANALISA SOAL 40
Seorang perempuan berusia 58 tahun dirawat diruang neurologi dengan stroke hemoragik.
Hasil pengkajian kesadaran stupor dengan GCS 9, reflek pupil lambat, kesan hemiparese
dextra, TD: 190/100 mmHg, nadi 100 x/menit, napas 28 x/menit, suhu 38oC. CT-scan
menunjukan adanya gambaran hiperdens pada daerah frontotemporal kanan.
PERTANYAAN
PILIHAN JAWABAN
Referensi Rasional:
Strategi:
Data yang paling dominan adalah pecahnya pembuluh darah otak hal ini
menunjukan suplai darah keotak menjadi terganggu.
Sumber:
Sumber soal AIPNI, si NERSI hadirkan sukses uji kompetensi Ners indonesia edisi
Revisi 2019.
ANALISA SOAL 41
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
diagnosa suspect apendisitis. Hasil pengkajian, pasien megeluh nyeri perut kana bawah,
skala 7, mual, muntah, serta tidak nafsu makan. TD 130/80 mmHg, RR 26x/ menit dan
Nadi 80x/menit.
PERTANYAAN SOAL : Apakah pengakajian lanjut pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Auskultasi bising usus
B. Observasi status nutrisi
C. Pemeriksaan laboratorium
Rovsing sign adalah nyeri abdomen di kuadran kanan bawah, apabila kita
melakukan penekanan pada abdomen bagian kiri bawah, hal ini
diakibatkan oleh adanya tekanan yang merangsang peristaltik dan udara
usus, sehingga menggerakan peritoneum sekitar appendix yang meradang
sehingga nyeri dijalarkan karena iritasi peritoneal pada sisi yang
berlawanan (somatik pain)
- Psoas sign (+)
Psoas sign terjadi karena adanya rangsangan muskulus psoas oleh
peradangan yang terjadi pada apendiks.
Sumber :
Kumar. Et.al. 2010. Buku Ajar Patologi Robbins Volume 2 Edisi 7. EGC:
Jakarta.
Price, Sylvia. 2014. Patofisiologi Edisi 6. EGC : Jakarta.
Silbernagl, Stefan. 2012. Atlas Berwarna Patofisiologi. EGC : Jakarta.
Sumbersoal Kariasa Made,Tahir Takdir, Rahayu Urip, etal. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 42
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
DHF. Hasil pengkajian pasien mengeluh lemah terdapat petikie pada kedua lengan dan
kedua ekstermitas terasa dingin dan suhu 36
Mg/dl, Hematikrit 50 % , Trombosit 45.000/mm³.
PERTANYAAN SOAL : Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus
tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Risiko Syok
B. Hipertermia
C. Risiko perdarahan
D. Intoleransi aktivitas
E. Gangguan integritas kulit
Kunci A
Referensi Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia akan menyebabkan klien
Jawaban mengalami viremia. Beberapa tanda dan gejala yang muncul seperti
demam, sakit kepala, mual nyeri otot, pegal seluruh tubuh, timbulnya
ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem vaskuler. Pada
penderita DBD, terdapat kerusakan yang umum pada sistem vaskuler
yang mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah. Plasma dapat menembus dinding vaskuler selama
proses perjalanan penyakit, dari mulai demam hingga klien mengalami
renjatan berat. Volume plasma dapat menurun hungga 30%. Hal inilah
yang dapat mengakibatkan seseorang mengalami kegagalan sirkulasi.
Adanya kebocoran plasma ini jika tidak segera di tangani dapat
menyebabkan hipoksia jaringan, asidosis metabolik yang pada akhirnya
dapat berakibat fatal yaitu kematian.
Viremia juga menimbulkan agresi trombosit dalam darah sehingga
menyebabkan trombositopeni yang berpengaruh pada proses pembekuan
darah. Perubahan fungsioner pembuluh darah akibat kebocoran plasma
yang berakhir pada perdarahan, baik pada jaringan kulit maupun saluran
cerna biasanya menimbulkan tanda seperti munculnya purpura, ptekie,
hematemesis, ataupun melena. Infeksi virus dengue menyebabkan
peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya
cairan ke ekstravaskuler. Petekie dan trombositopenia ( 150.000-
450.000/mm³) merupakan tanda perdarahan DHF. Pada kasus ini yang
perlu diwaspadai yaitu nilai trombosit yang meningkat yaitu 18 Mg/dL (
13-15 mg/dl) dan peningkatan hematokrit yaitu 50% ( 37-47%) yang
dapat menyebabkan terjadinya hipovolemik atau syok.
Strategi : Hipertermi terjadi 2-7 hari biasanya bifasik ( naik turunya
demam pada penderita DHF) Pada kasus ini suhu tubuh pasien tidak
begitu tinggi sehingga tidak dijadikan prioritas. Pasien sudah mengalami
perdarahan yang ditandai dengan adanya petekie dan nilai trobosit
45.000/ mm³. Petekie pada pasien tidak mendukung untuk masalah
integritas kulit.
Sumber : Aji Fajar. 2016. Asuhan keperawatan pada DHF. Fakultas
ilmu kesehatan: UMP
Sumbersoal Rahayu Urip. 2019. Sinersi hadirkan sukses uji kompetensi ners
Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 43
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan diare kronis sejak sebulan yang lalu, pasien mengalami riwayat HIV, Mengalami
penurunan BB 18 kg dala 4 bulan terakhir. Hasil pengkajian turgor kulit tidak elastis,
membram mukosa kering, input output pasien menurun, konsentrasi menurun.
PERTANYAAN SOAL : Apakah prioritas masalah keperawatan pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. Kerusakan integritas kulit
C. Defisit Volume cairan
D. Hambatan memori
E. Diare
Kunci C
Referensi Hippocrates menyatakan diare adalah buang air besar dengan frekuensi
Jawaban yang tidak normal (meningkat) dan konsistensi tinja yang lebih lembek
atau cair (Nelson dkk, 1969; Morley, 1973) berpendapat bahwa
gastroenteritis dikesampingkan saja dimana memberikan kesan
terdapatnya suatu radang sehingga selama ini penyelidikan tentang diare
cenderung lebih ditekankan pada penyebabnya (Suharyono, 2008).
Menurut Widoyono (2008) penyebab diare dapat dikelompokan
menjadi:
- Virus : Rotavirus (40-60%), Adenovirus.
- Bakteri : Escherichia coli (20-30%), Shigella sp. (1-2%), Vibrio
cholera, dan lain-lain.
- Parasit : Entamoeba histolytica (<1%), Giardia lamblia,
Cryptosporidium( 4-11%).
- Keracunan makanan
- Malabsorpsi : Karbohidrat, lemak, dan protein.
- Alergi : makanan, susu sapi.
- Imunodefisiensi : AIDS
Menurut Widoyono (2008) ada beberapa gejala dan tanda diare
diantaranya adalah :
1. Gejala Umum
- Mengeluarkan kotoran lembek dan sering merupakan gejala khas
diare
- Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut
- Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare
- Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kulit menurun,
apatis bahkan gelisah
2. Gejala Spesifik
- Vibrio cholera : diare hebat, warna tinja seperti cucian beras dan
berbau amis.
- Disenteriform : tinja berlendir dan berdarah
Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan :
1. Dehidrasi (kekurangan cairan)
Tergantung dari persentase cairan tubuh yang hilang, dehidrasi dapat
terjadi ringan, sedang, atau berat.
2. Gangguan Sirkulasi
Pada diare akut, kehilangan cairan dapat terjadi dalam waktu yang
singkat. Bila kehilangan cairan lebih dari 10 % berat badan, pasien dapat
mengalami syok atau presyok yang disebabkan oleh berkurangnya
volume darah (hipovolemia).
3. Gangguan Asam-Basa (asidosis)
Hal ini terjadi akibat kehilangan cairan elektrolit (bikarbonat) dari
dalam tubuh. Sebagai kopensasinya tubuh akan bernafas cepat untuk
membantu meningkatkan PH arteri.
4. Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
Hipoglikemia sering terjadi pada anak yang sebelumnya mengalami
malnutrisi (kurang gizi). Hipoglikemia dapat mengakibatkan koma.
Penyebab yang pasti belum diketahui,kemungkinan karena cairan ekstra
seluler menjadi hipotonik dan air masuk kedalam cairan intraseluler
sehingga terjadi odema otak yang mengakibatkan koma.
5. Gangguan Gizi
Gangguan ini terjadi karena asupan makanan yang kurang dan output
yang berlebihan. Hal ini akan bertambah berat bila pemberian makanan
dihentikan serta sebelumnya penderita sudah mengalami kekurangan gizi
(malnutrisi).
Strategi : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ,
kerusakan integritas kulit. Hambatan perlu data yang di dukung lainnya.
Diare pada pasien sejak 1 bulan yang lalu menyebabkan kondisi
kekurangan volume cairan pada pasien yang didukung dengan data turgor
kulit tidak elastis, mukosa bibir kering, urine output menurun dan
kensentrasi menurun.
Sumber :
Suharyono, 2008. Diare Akut Klinik dan Laboratorik: Ineka cipta
Widoyono, 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan,
Pencegahan dan Pemberantasannya. Surabaya: Erlangga
Sumbersoal Hidayat Wahyu. 2019. Sinersi hadirkan sukses uji kompetensi ners
Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 44
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang klien menjalani pemulihan dari trauma kepala berpartisipasi dalam
asuhan keperawatan.
PERTANYAAN SOAL : Aktivitas manakah yang menunjukan pemahaman klien
terhadap upaya pencegahan peningkatan tekanan intrakranial?
PILIHAN JAWABAN :
A. Mengeluarkan ingus lewat hidung
B. Latihan isometrik
C. Batuk sekuat tenaga
D. Menghembuskan nafas saat mengubah posisi
E. Valvasa manufer
Kunci D
Referensi Rasional : aktivitas yang meningkatkan intratorak dan intraabdomen
Jawaban dapat menyababkan peningkatan tekanan intrakranial secara tidak
langsung. Beberapa contoh aktivitas diantaranya: latihan isometrik,
valvasa manufer, batuk, bersin dan mengeluarkan ingus.
Menghembuskan nafas saat beraktivitas seperti berpindah posisi atau
bergerak ditempat tidur, membuka celah suara yang mencegah
peningkatan tekanan intratorak.
Strategi : fokus pada subjek, mencegah peningkatan tekanan intrakranil.
Evaluasi setiap pilihan berhubungan dengan tekanan yang diakibatkan
kepada tubuh. Dengan demikian akan memudahkan untuk tidak
mengabaikan pilihan yang tidak sesuai dengan mudah.
Sumbersoal Nursalam & Haryanti Fitri. (2017). Saunders 360 review untuk Uji
kompetensi ners Indonesia (UKNI) Elsevier Singapore: Pte Ltd
ANALISA SOAL 45
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 40 tahun datang dengan keluhan mual muntah.
Hasil pengkajian pasien mengatakan nyeri ulu hati, warna sklera dan kulit kuning. Hasil
pemeriksaan didapatkan adanya pembesaran hati dan nyeri tekan pada area hati. Pasien di
diagnosa Hepatitis.
PERTANYAAN SOAL : apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus
tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Pemeriksaan feces
B. Pemeriksaan urinalisa
ANALISA SOAL 46
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan lemas. Hasil pengkajian mual muntah dan sesak nafas,edema di tungkai +3 dan
shifting dullness pada abdomen, TD 100/60 mmHg, N 104x/mnt, suhu 37
dan albumin 1,5 gr/dl.
PERTANYAAN SOAL: Apakah intervensi prioritas pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Memberikan posisi nyaman pada pasien
B. Monitoring intake dan output cairan
C. Monitoring tanda-tanda vital pasien
ANALISA SOAL 47
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Perawat melakukan penyuluhan diet untuk klien dengan diagnosa gastritis
kronis. Perawat meminta klien untuk memilih diet makanan yang mengandung kaya
vitamin B12.
PERTANYAAN SOAL : Manakah yang termasuk dalam kategori ?
PILIHAN JAWABAN :
A. Kacang kacangan, hati dan kacang lentil
B. Jagung dan umbi-umbian
C. Apel
D. Pisang
E. Roti
Kunci A
Referensi Gastritis kronis disebabkan karena kerusakan dan atropi dari dinding
Jawaban perut. Penyebab hilangnya fungsi dari sel parietal. Faktor yang ada
didalamnya yaitu tidak mampunya mengabsorpsi vit b12 yang
menyebabkan anemia. Klien seharusnya meningkatkan konusmsi
makanan yang ada vitamin tersebut. Seperti kacang kacangan, organ
daging, kacang kering, buah sitrus, sayuran yang berdaun hijau, dan ragi .
Absorpsi vitamin B12 didalam usus diperantarai oleh tapak reseptor di
Ileum yang mengharuskannya diikat oleh sebuah glikoprotein sangat
spesifik sebagai faktor intrinsik yang disekresikan oleh sel parietal
mukosa lambung.
Strategi : fokus pada subjek makanan yang mengandung vitamin B12,
perhatikan bahwa apel dan pisang sebanding bahwa itu bukan jenis buah
citrus. Itu akan membantu Anda menghilangkan opsi-opsi ini terlebih
dahulu. Opsi 2 juga bisa dihilangkan karena bukan sayuran berdaun
hijau. Opsi yang lainnya adalah opsi yang benar.
Sumber :
Ignatavicius, Workman. ( 2016 ). Medical-surgical nursing criticalthink
for collaborative care. Philadelphia: Saunders Elseviers
Sumbersoal Silvestri, L. (2017). Nclex-RN Examination. Nevada: Elsevier p. 1126
1127
ANALISA SOAL 48
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perawat sedang memeriksa klien dengan diagnosis ulkus peptikum.
Perawat mecurigai adanya perforasi lambung.
PERTANYAAN SOAL : Manakah temuan dari pengkajian yang mendukung kondisi
tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Bradikardia
B. Tungkai kedua kaki mati rasa
C. Mual dan muntah
D. Perut yang kaku seperti papan
ANALISA SOAL 49
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang pasien masuk rumah sakit dengan hepatitis infeksi virus, mengeluh
kehilangan nafsu makan dan kehilangan selera makan. Pasien bertanya pada perawat
tentang cara mempertahankan asupan nutrisi yang cukup.
PERTANYAAN SOAL : Instruksi manakah yang dapat diberikan perawat ?
PILIHAN JAWABAN :
A. Memilih makanan yang tinggi lemak
B. Meningkatkan asupan cairan, termasuk jus
C. Makan dengan porsi tambahan jika gejala anoreksia tidak berat
D. Makan lebih jarang , lebih baik makan hanya tiga kali sehari
ANALISA SOAL 50
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen kepawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang laki-laki usia 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang telah
penuh dengan feses. Saat ini sedang melepas kantong kolostomi secar perlahan mulai dari
bagian atas sambil mengencangkan kulit perut pasien. Perawat menggunakan tissue untuk
mengusap sisa feses dari stoma dan menutup stoma dengan kassa lembab. Perawat
mencuci tangan dan menggunakan handscoon steril.
PERTANYAAN SOAL : Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Mengukur stoma
B. Mengoles salep
ANALISA SOAL 51
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/G
adar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena PPOK. Hasil
pengkajian pasien tampak sesak, TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 28x/ menit, frekuensi
nadi 100x/ menit, tampak retraksi dada, dan tampak penggunaan otot-otot pernapasan.
Hasil pemeriksaan AGD didapatkan nilai pH 7,34, PaCO2 41 mmHg, HCO3- 22 mEq/L,
saturasi oksigen 97 %.
PERTANYAAN SOAL
Apakah interpretasi hasil AGD pada pasien?
PILIHAN JAWABAN
A. Asidosis Metabolik terkompensasi
B. Alkalosis Respiratorik
C. Asidosis Respiratorik
D. Alkalosis Metabolik
E. Asidosis Metabolik
Kunci C
Referensi Rasional:
Jawaban
pH
Asidosis Alkalosis
PCO2 HCO3
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISA SOAL 52
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Klien dengan riwayat penyakit paru beresiko terjadi asidosis respiratorik.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tanda dan gejala yang diperoleh dari pengkajian perawat untuk karateristik
kelainan itu?
PILIHAN JAWABAN
A. Bradipnea, pusing, parestesi
B. Bradikardi dan hiperaktifitas
C. Sakit kepala, sulit tidur dan bingung
ANALISA KASUS 53
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat hari ke-3 dengan diagnosis gagal jantung
kongestif. Pasien mengeluh sesak bertambah, saat berjalan ke kamar mandi. Hasil
pemeriksaan fisik, frekuensi nadi 90x/menit, TD 150/90 mmHg, frekuensi napas
28x/menit, urine 40 cc/jam, dan hasil EKG sinus rhythm.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Intoleransi aktifitas
Pada kasus diatas terdapat data urin output 40 cc/jam dimana jumlah
tersebut normal karena urine output laki-laki dewasa antara 30 – 60
cc/jam jadi option C dan D salah. Selain itu didapatkan hasil EKG sinus
rhythm yang artinya EKG normal walaupun dengan hasil tekanan darah
yang tinggi diagnosa E bukanlah masalah utamanya.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISA SOAL 54
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusian 54 tahun dirawat dengan diagnosa Gagal Jantung Kongestif.
Saat dilakukan penyadapan EKG hasilnya adalah irama reguler dengan jarak puncak
gelombang R satu dengan R berikutnya 25 kotak kecil.
PERTANYAAN SOAL
Berapa frekuensi denyut nadi pasien?
PILIHAN JAWABAN
A. 80 x/menit
B. 75 x/menit
C. 70 x/menit
D. 65 x/menit
E. 60 x/menit
Kunci E
Referensi EKG merupakan rangkaian kegiatan merekam aktifitas listrik jantung
Jawaban dalam waktu tertentu. Dalam interpretasi EKG langkah pertama kita
harus menentukan irama EKG teratur atau tidak, irama sinus atau bukan.
Dikatakan sinus jika EKG didahului dengan gelombang P dan selalu
diikuti gelombang QRS, dan dikatakan teratur jika jarak R satu ke R
berikutnya sama.
Pada kasus diatas ditanyakan frekuensi denyut jantung yang dapat kita
hitung menggunakan rumus :
a.
jumlah kotak besar antara R-R
b.
jumlah kotak kecil antara R-R
Catatan:
Kedua cara diatas digunakan jika irama EKG teratur, bila tidak teratur
gunakan cara hitunglah jumlah QRS dalam 6 detik perekaman kemudian
dikalikan 10 atau hitung jumlah QRS dalam 12 detik perekaman
kemudian dikalikan 5.
= 60 x/menit
Sumber soal https://infuset.blogspot.com/2017/01/contoh-soal-uji-kompetensi-
perawat_23.html
ANALISA SOAL 55
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa DM.
Hasil pengkajian pasien mengeluh lemas, berkeringat dingin, pucat, dan gelisah, GDS: 58
mg/dl. Pasien mendapat terapi insulin 10 iu namun tidak menghabiskan makanannya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi mandiri yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Memberian dextrose 40 %
B. Memonitor glukosa darah
ANALISA SOAL 56
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan 44 tahun dirawat diruang penyakit dalam mengeluh lemah. Hasil
pengkajian edema tungkai +3 dan shifting dullness pada abdomen, mual, TD 100/60
mmHg, frekuensi nadi 110x/mnt, suhu 37°C, frekuensi napas 24x/mnt, kalium 7,3 mEq/dl,
albumin1.5 gr/dL.
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi prioritas pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Memberikan posisi nyaman buat pasien
ANALISA SOAL 57
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian luka
bakar grade II dengan luas 35%, BB 50 kg, TB 156 cm, TD 100/60 mmHg, nadi 60x/mnt,
frekuensi napas 20x/mnt. Pasien diberikan terapi cairan RL sebanyak 2000 cc.
PERTANYAAN SOAL
Apakah yang menjadi kriteria keberhasilan terapi cairan tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Urin output 12,5 – 25 ml/jam
B. Urin output 25 – 50 ml/jam
ANALISA SOAL 58
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 20 tahun tersiram air panas di dada, perut, dan tangan. Hasil
pengkajian pasien mengeluh nyeri 5 dari 10 dengan pemberian analgetik drip, kulit tampak
merah dan terdapat bullae, TD 90/60, frekuensi nadi 120x/mnt, frekuensi nafas 28x/mnt,
BB 60 kg, mukosa bibir kering dan produksi urin 100 cc/6 jam.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah prioritas pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Nyeri akut
B. Risiko infeksi
C. Defisit volume cairan
D. Kerusakan integritas kulit
E. Gangguan pola eliminasi urin
Kunci C
Referensi Rasional:
Jawaban Penurunan cairan terjadi karena luka bakar yang luas, dimana pada kasus
diatas derajat luka bakarnya adalah derajat II.
Derajat I :
Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis. Kulit kering, hiperemi
berupa eritema. Tidak dijumpai bulae. Nyeri karena ujung saraf
sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi spontan dalam waktu 5-10
hari
Derajat II:
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi
inflamasi disertai proses eksudasi. Dijumpai bulae. Nyeri karena
ujung-ujung saraf teriritasi. Dasar luka berwarna merah atau pucat,
sering terletak lebih tinggi diatas kulit normal.
Derajat III:
Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih
dalam, seperti folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea
mengalami kerusakan. Tidak dijumpai bulae, rasa nyeri dan hilang
sensasi. Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat.
ANALISA SOAL 59
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 27 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
demam 2 hari, mual dan muntah. Berdasarkan pemeriksaan didapatkan data TD 110/60
mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt, BB 70 kg, petechie di kedua tungkai kaki,
makan/minum 1000 cc, BAK 1500 cc, muntah 300 cc, mendapat infus 2000 cc/24 jam,
antibiotik 3 x 50 cc.
PERTANYAAN SOAL
Berapakah balance cairan pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. 600 cc
B. 625 cc
C. 650 cc
D. 675 cc
E. 700 cc
Kunci C
Referensi Rasional:
Jawaban Balance Cairan (BC) = Intake – Output
Intake:
Infus = 2000 cc
Injeksi = 3 x 50 cc = 150 cc
Makan/minum = 1000 cc
Air metabolisme = 5 x BB = 5 x 70 kg = 350 cc
Menentukan Air Metabolisme Anak, menurut Iwasa M, Kogoshi
S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka
Indonesia yaitu:
Usia Balita (1 - 3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
Usia 5 - 7 tahun : 8 - 8,5 cc/kgBB/hari
Usia 7 - 11 tahun : 6 - 7 cc/kgBB/hari
Usia 12 - 14 tahun : 5 - 6 cc/kgBB/hari
ANALISA SOAL 60
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 52 tahun diruang penyakit dalam dengan diare. Hasil
pengkajian pasien mengeluh leams, BAB sudah 8x, konsistensi encer, terdapat lendir, TD
100/60 mmHg, frekuensi nadi 100x/mnt, frekuensi napas 24x/mnt, suhu 38,3°C, balance
cairan minus 600 cc/24 jam. Pasien mendapat infuse NaCl 30 tetes per menit.
PERTANYAAN SOAL
Apakah evaluasi pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Tidak mengalami diare
ANALISA SOAL 61
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang luka bakar akibat tersiram air panas.
Hasil pengkajian: terdapat luka bakar pada lengan kanan dan kiri serta punggung. Hasil
pengkajian : TD : 110/70 mmHg, nadi : 100x/m, Rr : 24x/m. Berat badan : 60 kg dan
tinggi badan : 160 cm.
PERTANYAAN SOAL :
Berapakah cairan yang diperlukan dalam 24 jam menurut rumus Parkland ?
PILIHAN JAWABAN :
a. 4.320 ml
b. 6.480 ml
c. 7200 ml
d. 8.640 ml
e. 9.600 ml
JAWABAN : B
KUNCI DIAGNOSA KEPERAWATAN
Referensi Rasional :
jawaban Pada kasus tersebut diatas harus menentukan luas luka bakar terlebih
dahulu menggunakn „‟Rule of Nine‟‟. Luka bakar terjadi pada lengan
kanan = 9%, lengan kiri = 9% serta punggung = 9% = 27%.
Rumus Parkland :
Larutan ringer laktat : 4ml X kg BB X luas luka bakar
4ml x 60kg x 27% = 6.480 ml
Hari 1 : separuh diberikan dalam 8 jam pertama, separuh sisanya dalam 16
jam selanjutnya.
Hari 2 : bervariasi. Di tambahkan koloid.
Sumber :
Hodgson, Kizior (2013), pp. 357-359; Lehne (2013), p. 887
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kopetensi ners indonesi. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 62
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Seorang klien masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada dan riwayat diabetes
mellitus tipe dua direncanakan tindakan kateresasi jantung.
PERTANYAAN SOAL :
Tindakan pengobatan manakah yang harus di hentikan sejak 24 jam sebelum sampai 48
jam setelah tindakan tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Glipizide
b. Metformin
c. Repaglinide
d. Furosemide
e. Insulin reguler
JAWABAN : B
KUNCI DIAGNOSA KEPERAWATAN
Referensi Rasional :
jawaban Pemberian metformin perlu dihentikan sejak 24 jam sebelum sampai
dengan 48 jam setelah kateterisasi jantung karena injeksi kontras selama
injeksi. Kontras akan mempengaruhi fungsi ginjal, dengan adanya
substansi metformin akan meningkatkan resiko asidodis laktat. Sedangkan
sisa pilihan jawaban lain tidak mengindikasikan penghentian pemberian 24
jam sebelum sampai dengan 48 jam setelah prosedur kateterisasi jantung.
Strategi Pengerjaan :
Singkirkan glipezide, repaglinide dan furosemide kare sifat obat-obat ini
mirip. Meskipun dapat di hentikan pemberiannya pada pagi sebelum
pelaksanaan, sebagaimana intruksi puasa/nothing per oral menjelang
prosedur. Insulin reguler dapat diberikan jika terjadi peningkatan kadar
gula darah sebagai akibat pemberian cairan intravena pada hari pelaksaan
kateterisasi.
Sumber :
Ignatavicus, workman (2013), pp. 1423-1424, 1428; pagana, pagana
(2013), pp. 219-221.
Sumber soal Linda Anne Silvestri, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes (2013). Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI).
Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 63
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 40 tahun mengeluh nyeri dada seperti tertimpa benda berat.
Nyeri dirasakan terus menerus yang menyebar ke leher dan punggung. Nyeri bertambah
saat beraktivitas dan berkurang dengan beristirahat. Perawat sudah memberikan obat anti
aritmia dan anti nyeri serta monitor EKG menunjukan segmen ST elevasi.
PERTANYAAN SOAL :
Apa evaluasi tindakan perawat pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Masa perawatan memendek
b. Segmen ST kembali isoelektris
c. Mampu beraktivitas tanpa nyeri
d. Periode waktu istirahat bertambah
ANALISA SOAL 64
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Perawat memperhatikan monitor jantung seseorang klien dan mengetahui adanya
perubahan mendadak pada irama jantung. Gelombang P hilang, dan kompleks QRS
melebar, dan irama vertikuler teratur namun melebihi 140 bpm.
PERTANYAAN SOAL :
Manakah ganguan irama jantung yang dialami klien ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Sinus takikardi
b. Sinus bradikardi
c. Ventrikel fibrilasi
d. Vertikel takikardi
e. Kontrasi vertikel prematur (PVC)
JAWABAN : D
KUNCI DIAGNOSA KEPERAWATAN
Referensi Rasional :
jawaban Verikuler takikardia ditandai dengan ketiadaan gelombang P dan pelebaran
kompleks QRS (lebih dari 0,12 detik), dan kecepatan jantung meningkat
diantara 140 dan 180 x/menit, sedangkan irama jantung teratur.
Strategi Pengerjaan :
Fokus pada subjek, karakteristik pola elektrokardiogram dan mencermati
data pada pertanyaan. Hilangkan sinus takikardi karena gelombang P
menghilang. Premature vertikuler contraction (PVCs) adalah ketukan
jantung terisolasi di luar siklus jantung, menumpuk pada irama yang ada,
jadi pilihan ini juga tidak perlu dipilih. Tanda sinus bradikardi adalah
siklus atrial dan vertikel kurang dari 60 x/menit, jadi pilihan E dapat
dihilangkan. Dengan mengingat vertikel fibrilasi akan mengarahkan pada
pilihan yang benar.
Sumber :
Ignatavicus, workman (2013), pp. 728-729.
Sumber soal Linda Anne Silvestri, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes (2013). Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI).
Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 65
TINJAUAN AREA KOPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Seorang klien dengan atrial fibrilasi menerima pemberian infus heparin berkelanjutan
dengan dosis 1000 unit/jam.
PERTANYAAN SOAL :
Sebagai perawat harus mengetahui bahwa pemberian ini berdasarkan pada hasil
pemeriksaan laboratorium yang mana ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Waktu protrobin 12,5 detik
b. Waktu activated partial tromboplastin 28 detik
c. Waktu activated partial tromboplastin 30 detik
d. Waktu activated partial tromboplastin 60 detik
e. Waktu activated partial tromboplastin lebih dari 120 detik
JAWABAN : D
KUNCI DIAGNOSA KEPERAWATAN
Referensi Rasional :
jawaban Hasil pemeriksaan laboratorium untuk rerata waktu activated partial
tromboplastin adalah 20 sampai 36 detik. Karena waktu activated partial
tromboplastin harus 1,5 hingga 2,5 kali lebih lama dari nilai normal, waktu
activated partial tromboplastin klien yang dapat diberikan medikasi pada
seputar 60 detik.
Strategi Pengerjaan :
Fokus pada subjek efek terapi pemberian heparin. Waktu protrobin dapat di
kesampingkan karena dapat menentukan respon terhadap terapi warfain
(coumadin). Waktu activated partial tromboplastin 28 detik dan 30 detik
tidak diabaikan karena hasil ini mengidikasikan bahwa klien tidak
mendaptkan dampak yang diharapkan terhadap pemberian infus heparin.
Selanjutnya waktu activated partial tromboplastin lebih lama dari 120
detik dapat ditiadakan karena nilai ini melebihi rentang efek terapi
meningkatkan risiko pendarahan pada klien.
Sumber :
Gahart, Nazareno (2012, p. 700; Ignatavicius, Workman (2013), p. 249.
Sumber soal Linda Anne Silvestri, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes (2013). Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI).
Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 66
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Seorang klien diterapi dengan procainamide karena mengalami distritmia jantung. Selama
menjalani terapi intravena, klien mengeluh pusing.
PERTANYAAN SOAL :
Manakah intervensi yang perlu dilakukan pertama kali oleh perawat ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Memantau adanya hipersensitivitas
b. Mengukur kecepatan irama jantung
c. Segera melakukan pemeriksaan EKG 12-lead
d. Memberikan nitrogliserin tablet sebagaimana diresepkan
e. Mengauskultasi apeks detak jantung klien dan memeriksa tekanan darah
JAWABAN : E
Strategi Pengerjaan :
Perhatikan kata penanda „pertama kali‟. Juga, gunakan langkah-langkah
proses asuhan keperawatan untuk menjawab dengan benar. Dengan
mengingat untuk selalu mengutamakan langkah mengkaji klien, bukan
menggunakan alat. Untuk itu mengauskultasi irama apeks dan memeriksa
tekanan darah adalah tindakan yang harus pertama kali dilakukan.
Sumber :
Gahart, Nazareno (2012), p. 1146.
Sumber soal Linda Anne Silvestri, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes (2013). Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI).
Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 67
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Seorang klien dibawa ke rumah sakit denga diagnosis pankreatitis akut dan seorang
perawat mengkaji nyeri yang di keluhkan klien.
PERTANYAAN SOAL :
Bagaimanakah jenis nyeri yang sesuai dengan diagnosis tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Panas dan sakit, di kuadran kiri bawah dan menjalar ke panggul
b. Panas dan sakit, terletak pada area epigastrium dan menjalar ke umbilikus
c. Nyeri berat dan terus menerus, pada area epigastrium dan menjalar ke panggul
d. Nyeri berat dan terus menerus, pada area epigastrium dan menjalar ke punggung
e. Nyeri berat dan terus menerus, pada kuadran kiri bawah dan menjalar ke pangkal paha
JAWABAN : D
ANALISA SOAL 68
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 25 tahun di ruang neurologi dengan diagnosis CKR. Hasil
pengkajian : kesadaran composmetis, kekuatan otot 5555/5555. Pasien mempertahankan
posisi berbaring terlentang selama tiga hari dan mengeluh pusing jika berubah posisi ke
duduk. Tekanan darah saat berbaring 110/80 mmHg dan ketika duduk 90/60 mmHg.
PERTANYAAN SOAL :
Apa implementasi keperawatan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Latihan gerak sendi
b. Merubah posisi tidur
c. Latihan gerak bertahap
d. Mengobservasi tekanan darah
ANALISA SOAL 69
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik saraf dengan keluhan gangguan
pendengaran. Pearwat melakukan pemeriksaan pendengaran pada pasien dengan cara
menempelkan garputala pada planum mastoid pasien. Hasil pemeriksaan menunjukan
setelah perawat tidak mendengar, sedangkan pasien masih dapat mendengar getaran
garputala.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah interpretasi pemeriksaan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Normal
b. Tuli saraf
c. Tuli sensorik
d. Tuli konduksi
e. Tuli kombinasi
JAWABAN : D
KUNCI DIAGNOSA KEPERAWATAN
Referensi Rasional :
jawaban Test schwabach bertujuan membandingkan hantaran tulang orang yang di
periksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal. Interpretasi hasil
pasien masih mendengar getaran garputala (memanjang : tuli konduksi).
Strategi Pengerjaan :
Hanya test schwabach yang dilakukan dengan cara membandingkan
dengan pemeriksa, sedangkan test Rinne dan Weber pada pasien.
Sumber :
Murray, McKinney (2010), p. 125.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kopetensi ners indonesi. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 70
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan profesional.
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan/berfikir kritis pengetahuan aplikasi prosedural
(prodecural knowledge) pengetahaun afektif.
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi.
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/ Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat
/ Aman & Nyaman / Stres & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik / Pencernaan
dan Hepatobiller / Saraf dan Perilaku / Endrokrin dan Metabolism /
Muskoloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental / Pelayanan
Kesehatan.
KASUS :
Klien dewasa mengalami luka bakar akibat ledakan. Luka bakar mulanya terbatas pada
seluruh wajah klien (bagian anterior, separuh kepala), dan setengah atas torso anterior, dan
luka bakar mengelilingi setengah bagian bawah dari kedua lengan klien. Pada saat
ledakan, pakaian kliean ikut terbakar, klien berlari mengakibatkan luka bakar tambahan
pada permukaan posterior kepala bagian atas torso posterior.
PERTANYAAN SOAL :
Dengan menggunakan “rule of nine”, berapa luas luka bakar klien ?
PILIHAN JAWABAN :
a. 18%
b. 24%
c. 36%
d. 48%
e. 54%
JAWABAN : C
KUNCI DIAGNOSA KEPERAWATAN
Referensi Rasional :
jawaban Berdasarkan acuan “rule of nine”, dengan awal luas bagian anterior kepala
setara dengan 4,5%, bagian atas torso anterior senilai 9%, dan bagian
bawah kedua lengan senilai 9%. Luka tambahan separuh posterior kepala
setara dengan 4,5% dan setengah atas torso posterior 9%. Total luas 36%.
Strategi Pengerjaan :
Fokus pada subjek, “rule of nine”. Dengan mengingat persentase terkait
“rule of nine” dan memperhatikan luka bakar yang dijelaskan dalam
pertanyaan akan mengarahkan pada jawaban yang benar.
Sumber :
Baird (2011), pp. 282-283.
Sumber soal Linda Anne Silvestri, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), Dr. Fitri
Haryanti, SKp., Mkes (2013). Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI).
Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 71
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
Seorang laki – laki berusia 40 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian : TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi
nafas 24x/menit, x-ray toraks menunjukan adanya pleuritis dextra. Saat ini perawat sedang
melakukan pemeriksaan fisik paru pada tahapan auskultasi.
Pertanyaan Soal : Apakah hasil pemeriksaan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Ronchi
B. Vesikuler
C. Wheezing
D. Bronchial
E. Friction rub
Kunci E
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pleuritis adalah peradangan pada area pleura. Friction rub terjadi karena
adanya gesekan antar lapisan pleura bagian dalam dan luar yang
meradang. Friction rub terdengar saat proses respirasi dan tidak
terdengar saat tidak ada respirasi. Vesikuler merupakan suara normal
bunyi relative lembut, nada rendah hampir tak terdengar, dan fase
inspirasi lebih panjang dari fase ekspirasi (3:1). Ronchi merupakan suara
tambahan yang dihasilkan karena aliran udara melalui saluran nafas yang
berisi secret atau eksudat. Wheezing merupakan bunyi siulan bernada
tinggi akibat aliran udara yang melalui saluran nafas yang sempit, yang
terjadi saat ekspirasi. Bronchial merupakan sura bernada tinggi fase
ekspirasi lebih panjang dari fase inspirasi dan terputus.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, & Rahayu Urip, Dkk. (2019). SINERSI
Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia Edisi R, (54). Jakarta :
AIPNI.
ANALISA SOAL 72
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di ruang penyamit dalam dengan CKD. Hasil
pengkajian : edema di ekstremitas bawah Intake cairan 1000cc/24 jam, urin output
100cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 28x/menit
dan suhu 37c. pasien direncanakan hemodialisa.
Pertanyaan Soal : Apakah pengkajian selanjutnya pada pasien tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Kaji adanya bunyi napas tambahan
B. Kaji adanya kenaikan berat badan
ANALISA SOAL 73
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
seseorang perempuan berusia 34 tahun di rawat di ruang bedah dengan luka bakar derajat
II. Pasien mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil pengkajian luka bakar daerah dada,
tangan kanan dan paha kanan.
Pertanyaan Soal :
Berapakah persentase luka bakar pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. 44%
B. 42%
C. 34%
D. 32%
E. 27%
Kunci E
Referensi Pembahasan :
Jawaban Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus luka bakar diatas ditemukan
luka bakar daerah dada, tangan kanan dan paha kanan. Untuk
menentukan persentase luas luka bakar digunakan rumus “Rule of Nine”
sehingga didapatkan hasil : daerah dada nilainya = 9% tangan kanan =
9% paha kanan = 9%. total area yang mengalami luka bakar adalah 27%.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, & Rahayu Urip, Dkk. (2019). SINERSI
Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia Edisi R, (64). Jakarta :
AIPNI.
ANALISA SOAL 74
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosis DM. hasil
pengkajian, sensasi pada telapak kaki berkurang, luka lecet pada kaki, terdapat kalus, dan
penurunan refleks sensorik pada telapak kaki. Pasien terkadang suka minum minuman
manis dan jarang berolah raga.
Pertanyaan Soal : Apakah pendidikan kesehatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Menganjurkan berolahraga
B. Memberikan edukasi tentang diet
ANALISA SOAL 75
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
seorang perempuan berusia 36 tahun di rawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian : luka
bakar derajat II dengan luas 25 % BB 50 kg, TB 160 cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi
nadi 60x/menit, dan frekuensi napas 20x/menit.
Berapakah cairan yang harus diberikan pada 16 jam berikutnya dengan formula Baxter?
Pertanyaan Soal : Berapakah cairan yang harus diberikan pada 16 jam berikutnya dengan
formula Baxter?
Pilihan Jawaban :
A. 2500 ml
B. 2000 ml
C. 1875 ml
D. 1250 ml
E. 1500 ml
Kunci A
Referensi Pembahasan :
Jawaban Rumus penghitungan kebutuhan cairan menurut rumus Baxter/Parkland :
4 ml x luas luka bakar x berat badan
Kebutuhan cairan :
= 4 ml x 25% x 50 kg
= 5000 ml
Pemberian 8 jam pertama adalah 50% dari total kebutuhan cairan
sehingga pada 8 jam pertama akan diberikan sebanyak 50% x 5000 ml =
2500 ml dan biasanya diberikan di instalasi gawat darurat. Pemberian
cairan 16 jam berikutnya biasanya sudah dipindahkan ke unit Luka
Bakar. Pemberian 16 jam berikutnya adalah 50% darii total kebutuhan
cairan sehingga dibagi dalam 25% pada 8 jam kedua dan 25% pada 8 jam
ketiga.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, & Rahayu Urip, Dkk. (2019). SINERSI
Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia Edisi R, (104). Jakarta :
AIPNI.
ANALISA SOAL 76
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
Seorang laik-laki usia 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa medis
diabetes mellitus tipe II. Hasil pengkajian mengeluh lemah, pusing, haus, mukosa bibir
kering, mata cekung, turgor kulit lambat, dan tampak kurus. Hasil pemeriksaan GDS 300
mg/dL pH darah 7, keton serum (+), TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit teraba
lemah, frekuensi nafas 24 x/menit dan S 380C.
Pertanyaan Soal : Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Pola nafas tidak efektif
B. Intoleransi aktifitas
C. Deficit nutrisi
D. Hipovolemia
E. Hipertermia
Kunci D
Referensi Pembahasan :
Jawaban Data yang mendukung pasien merasa haus, mukosa bibir kering, mata
cekung, turgor kulit lambat, TD 90//60 mmHg, frekuensi nadi 110
x/menit teraba lemah, frekuensi nafas 24 x/menit. Data ini merupakan
tanda hipovolemia (kekurangan volume cairan).
Dalam NANDA (2015-2017) Edisi 10 batasan karakteristik kekurangan
volume cairan diantaranya :
Haus Penurunan haluaran urine
Kelemahan Penurunan pengisian vena
Kulit kering Penurunan tekanan darah
Membrane mukosa kering Penurunan tekanan nadi
Peningkatan frekuensi nadi Penurunan turgor kulit
Peningkatan hematocrit Penurunan turgor lidah
Peningkatan konsentrasi urine Penurunan volume nadi
Peningkatan suhu tubuh Perubahan status mental
Penurunan berat badan tiba-tiba
Sumber soal Aplikasi pembahasan simulasi uji kompetensi keperawatan
ANALISA SOAL 77
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
Seorang laki-laki berusia 64 tahun dirawat diruang penyakit dalam keluhan nyeri dada
sejak 2 jam sebelum MRS. Hasil pengkajian pasien mengatakan dadanya terasa panas,
skala nyeri 7, akral dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 72
x/menit, dan frekuensi nafas 20 x/menit. Hasil EKG menuju ST elevasi pada lead V3 dan
V4.
Pertanyaan Soal : Dimanakah letak infark yang dialami pasien tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Posterior jantung
B. Inferior jantung
C. Anterior jantung
D. Lateral jantung
E. Septal jantung
Kunci C
Referensi Pembahasan :
Jawaban Anterior adalah bagian depan dari jantung, sadapan menunjukan arah
vektor dari gelombang yang muncul. Lead V3 dan V4 menunjukan
adanya gelombang terlambat dan putus pada daerah anterior jantung,
lead V1 dan V2 pada area septum, lead I, Avl, V5 dan V6 pada area
lateral, lead II, III dan Avf area inferior dan lead resiprokal, V1-V3 area
posterior.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, & Rahayu Urip, Dkk. (2019). SINERSI
Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia Edisi R, (55). Jakarta :
AIPNI.
ANALISA SOAL 78
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang bedah karena kesulitan berkemih.
Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urine (foley kateter). Setelah pelumasan kateter
dengan jelly, kateter dimasukan dengan mudah dan tanpa hambatan, segera urine keluar
dan di tamping dalam bengkok.
Pertanyaan Soal : apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Menyambungkan kateter dengan kantong urine
B. Memasang kantong urin dibawah tempat tidur
ANALISA SOAL 79
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit dalam dngan keluhan demam
tinggi. Hasil pengkajian mukosa bibir kering, terapat petekie, badan terasa lemas, gusi
berdarah. Hb 17,2 g/dl, Ht 51 %, trombosit 44.000/mm3, leukosit 3800/mm3, urin 200 cc/8
jam. Pasien mendapat terapi cairan infus RL 2500 ml/hari, factor tetesan 20 x/menit.
Pertanyaan Soal : berapakah jumlah tetesan infus pada pasien tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. 14 tetes/menit
B. 21 tetes/menit
C. 28 tetes/menit
D. 35 tetes/menit
E. 42 tetes/menit
Kunci C
Referensi Pembahasan :
Jawaban Rumus yang digunakan untuk menghitung tetesan adalah jumlah cairan
yang diberikan x factor tetesan (20 tetes/menit, tergantung pada alat yang
dipakai) /24 jam x 60 menit. Hasilnya adalah dengan satuan tetes.
Tentukn dengan factor tetesn makro atau mikro, dosis terapi cairan dan
waktu yang dibutuhkan dalam pemberian cairan. Karena tetesan makro
maka dapat menggunakan teknis yang singkat yaitu kebutuhan cairan di
konversi pada kolf (500 ml) x 7.
Kebutuuhan cairan 2500 : 500 = 5 kolf x 7 = 35 tetes.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, & Rahayu Urip, Dkk. (2019). SINERSI
Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia Edisi R, (107). Jakarta :
AIPNI.
ANALISA SOAL 80
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
Kasus :
Seorang perempuan berusia 34 tahun dirawat dengan asma bronchiale. Hasil pengkajian :
mengeluh sesak, batuk produktif dengan dahak kental, dan lemas, TD 110/80 mmHg,
frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 26 x/menit, suhu 37,50C, auskultasi paru dengan
wheezing dan ronchi, saturasi oksigen 993% perawat telah memberikan terapi nebulizer
ventolin.
Pertanyaan Soal : apakah evaluasi utama setelah dilakukan tidakan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Suara nafas
B. Kemampuan batuk
C. Kenyamanan pasien
D. Nilai saturasi oksigen
E. Jumlah dan karakteristik spuntum
Kunci A
Referensi Pembahasan :
Jawaban Terapi nebulizer merupakan salah satu tindakan pemberian pengobatan
pada masalah sistem pernafasan. Nebulizer akan menyebarkan obat
menjadi partikel yang lebih kecil kedalam saluran nafas bagian bawah
sehingga dapat diabsorpsi. Tujuan dari nebulizer tergantung dari terapi
obat yang diberikan, diantaranya adalah ventolin yang memberikan efek
dilatasi pada bronkus (bronkodilator). Pengkajian subjektif dan objektif
pada saat sebelum dan setelah tindakan dilakukan sangat penting menilai
keefektifan terapi. Adapun pengkajian sebelum dan sesudah yang penting
dalam evaluasi tindakan ini adalah auskultasi suara nafas paru, keluhan
sesak, frekuensi pernafasan dan jia memungkinkan juga mengkaji
saturasi oksigen.
Pada kasus diatas masalah utama pada pasien ditemukan adanya suara
ronkhi dan wheezing. Kondisi tersebut menandakan adanya penumpukan
secret di saluran dan parenkin paru, dan juga adanya penyempitan jalan
napas akibat kondisi patologis Asma.
Pilihan B nilai saturasi oksigen kemungkinan dapat berubah apabila
tindakan ini dilanjutkan dengan melakukan fisioterapi dada untuk
mengeluarkan dahak.
Pilihan C jumlah dan karakteristik sputum dapat dieavaluasi setelah
tindakan lanjutan mengajarkan batuk efektif dan mengeluarkan
dahak.
Pilihan D kemampuan batuk bukan merupakan standar evaluasi
tindakan nebulizer.
Pilihan E kenyamanan pasien, tidak spesifik mengevaluasi
ANALISA SOAL 81
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki usia 43 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian didapat data batuk berdahak berwarna kekuningan, ronchi positif
pada kedua lapang paru, Tekanan darah 130/80 mmHg, frequensi nadi 100x/mnt,
frequensi napas 27x/mnt, suhu 380 C. PH 7,35, PCO2 46 mmHg, PO2 80 mmHg, HCO3
20 mEq/dl
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk pasien di atas?
PILIHAN JAWABAN :
a. Hipertermia
b. Kelemahan
c. Gangguan pola napas
d. Gangguan pertukaran gas
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Jawaban : D
Kunci Gangguan pertukaran gas
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pada kasus tersebut diatas data-data yang dominan disajikan adalah data
yang terkait dengan masalah antara lain batuk berdahak berwarna kuning,
ronchi positif dan sesak napas. Data lain yang menunjang terkait AGD
pH 7,35 dalam batas normal (N: 7,38-7,42), PCO2 46 mmHg meningkat
(N: 38-42 mmHg) PO2 80 mmHg, HCO3 20 mEq/dl sedikit menurun (N:
22-28 mqL) sehingga AGD masih dalam batas toleransi. Sehingga
masalah keperawtan yang tepat pada kasus di atas adalah gangguan
pertukaran gas.
Sumber :
Riosta, Indranilla, Indrayani, Prediksi Nilai Analisa Gas Darah Arteri,
24 september 2017
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendsip, J., (Eds). (2007). Emergency and
trauma nursing. Philadelphia: Mosby
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia . Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 82
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki usia 74 tahun dirawat dengan keluhan batuk dan sesak napas. Hasil
pengkajian: suara nafas wheezing, TD: 140/90 mmHg, frequensi nadi: 94x/mnt, frequensi
napas 26x/mnt, Saturasi O2 94%, pasien dilakukan tindakan nebulizer
PERTANYAAN SOAL:
Apakah evaluasi setelah dilakukan tindakan tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Menanyakan respon verbal
b. Mengukur tekanan darah
c. Mengkaji suara napas
d. Mengukur saturasi
e. Menghitung nadi
Jawaban : C
Kunci Mengkaji suara napas
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pada kasus tersebut diatas masalah utama pada pasien ditemukan
ANALISA SOAL 83
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki usia 80 tahun dirawat di ruang paru dengan diagnosa CHF grade IV.
Pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bisa bertemu Tuhannya dan
menolak untuk dilakukan tindakan apapun. Kondisi pasien makin menurun kesadaran
sopor (koma) dan mengalami henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan RJP
PERTANYAAN SOAL:
Manakah prinsip etik yang di langgar perawat pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Justice
b. Fidellty
c. Otonomi
d. Benifencience
e. Non Maleficience
Jawaban : C
Kunci Otonomi
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pasien mempunyai hak untuk mengelola dan memutuskan tindakan yang
boleh dan tidak dilakukan terhadap dirinya sepanjang pareat telah
dijelaskan dengan benar dan proporsional. Namun keputusan tetap di
tangan pasien atau keluarga . Pada kasus ini perawat melakukan tindakan
padahal pasien sudah nyaman dengan tidak dilakukan tindakan apapun
dan itu telah menjadi pilihannya. Maka perawat telah mengabaikan hak
dan otonomi pasien.
Justice : (Keadilan) , untuk adil terhadap orang lain yang menunjung
prinsip moral. Fidellty : Menepati janji, individu untuk menghargai janji
dan komitmen. Otonomi: Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek
terhadap seseorang dipandang sebagai persetujuan yang tidak memaksa
dan bertindak secara rasional : Kenyakinan bahwa individu mampu
berfikir logi dan mampu membuat keputusan sendiri. Benifencience :
(Berbuat baik) Mengajarkan sesuatu yang baik dengan lainnya, kebaikan
juga memerlukan pencegahan dan kesalahan/kejahatan, penghapus
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan dari orang lain. Non
Maleficience : (Tidak merugikan). Prinsip ini segala tindakan yang
dilakukan pada klien tidak menimbulkan bahaya atau cedera secara fisik
dan psikologis.
Sumber:
Smeltzer, Bare, Hinkle, Cheever (2012) Brunner&Suddarths, Texbook of
Medical-Surgical Nursing. Wolters Kluwer Lippincott Williams &
Willkins Philadelpia
Sumber Soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia . Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 84
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat di Ruang interna dengan DHF. Hasil
pengkajian ditemukan suhu 38, 20 C terdapat petekie pada kedua lengan pasien dan pasien
lemas, HB: 12 mg/dl, Hematokrit :50%, trombosit :45.000/mm
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Gangguan integritas kulit
c. Resiko perdarahan
d. Intoleransi Aktifitas
e. Hipertermia
Jawaban : C
Kunci Resiko perdarahan
Referensi Pembahasan :
Jawaban Tanda-tanda perdarahan sudah terlihat dengan adanya petekie namun
yang lebih besar harus dicurigai adalah perdarahan internal pada sistem
gastrointernal khususnya. Pasien mengalami hal ini karena adanya
penurunan drastis pada unsur pembekuan darah yakni trombosit maka
patut dicurigai karena faktor risiko jatuh itu sudah sangat jelas.
Petekie adalah suatu kondisi yang keluarnya sel darah merah ke kulit dan
selaput lendir, pembuluh darah yang rusak akan menyebabkan darah
menyusup ke dalam jaringan sekitarnya, kemudia menimbulkan warna
kemerahan pada kulit yang terkena berupa bintik-bintik kemerahan dapat
berubah menjadi kecoklatan dalam beberapa hari.
Sumber:
Osborn, Wraa, Watson (2010) Medical Surgical Nursing; Preparation for
practice, pearson Edication volume 1 dan 2
ANALISA SOAL 85
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 64 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 2 jam
sebelum MRS. Hasil pengkajian didapat data pasien mengatakan dadanya terasa
panas,skala nyeri 8, akral dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, frequensi nadi 72
x/mnt, dan frequensi napas 16x/mnt EKG menunjukan ST elevasi pada lead II, III, I, Avl,
V5
PERTANYAAN SOAL:
Dimanakah lokasi infark yang dialami pasien pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Antroposterior jantung
b. Introposterior jantung
c. Posterolateral jantung
d. Anterolateral jantung
e. Inferoteral jantung
Jawaban : E
Referensi Pembahasan :
Jawaban Sadapan menunjukan arah vektor dari gelombang yang muncul, Lead II,
III, an AVF menunjukan adanya gelombang terlambat dan putus pada
daerah inferior dan jantung sedangkan V5 san AVL menunjukan
gambaran pada lateral jantung
Sumber:
Osborn, Wraa, Watson (2010) Medical Surgical Nursing; Preparation for
practice, pearson Edication volume 1 dan 2
Sumber Soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia . Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 86
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri dada, Hasil
pengkajian ditemukan nyeri seperti diremas dengan skala 7, TD 140/90 mmHg, frequensi
nadi 94x/mnt, frequensi napas 24x/mnt, suhu 360C. Pasien direncanakan diberi obat
isosorbid dinitrat (ISDN)
PERTANYAAN SOAL:
Bagaimana cara pemberian obat yang tepat pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Minum obat sebelum makan
b. Letakan obat dibawah lidah
c. Obat diminum dengan cara dihisap
d. Obat diminum dengan cara dikunyah
e. Minum air putih sebelum obat dikunyah
Jawaban : B
Referensi Pembahasan :
Jawaban Serangan jantung merupakan kondisi darurat medis karena dapat
menimbulkan kerusakan pada otot jantung dan bisa menyebabkan
kematian. Serangan jantung terjadi karena bekuan darah yang
menyumbat aliran darah di arteri koroner.
Aspirin adalah obat yang dapat diminum dengan cara dikunyah selama
30 detik sebelum menelan akan mengurangi aktivitas bekuan darah
sampai 50 persen dalam lima menit. Sementara itu Aspirin juga dapat
digunakan dengan cara langsung ditelan tanpa dikunyah, diperlukan
waktu 12 menit untuk mendapatkan efek yang sama. Obat Cedocard
digunakan untuk mencegah atau mengobati nyeri dada (angina). Obat ini
mengandung isosorbide Dinitrat yang merupakan vasodilator dan bekerja
dengan merelaksasi pembuluh darah ke jantung, sehingga suplay darah
dan oksigen ke jantung meningkat. Obat ini merupakan tablet sublingual
(dihisap dibawah lidah). Obat Bisoprol bekerja dengan cara megurangi
frequensi detak jantung dan tekanan otot jantung saat berkontraksi.
Dengan begitu beban jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh
dapat berkurang. Obat ini dapat di konsumsi sebelum atau sesudah
makan, dan sebaiknya diminum pada pagi hari. Obat ini sangat baik
diabsorpsi dan lebih cepat lagi jenis obat sublingual. Karena nyeri yang
dialami pasien itu akibat dari konstruksi atau sumbatan pembuluh
coroner maka perlu di berikan obat yang paling cepat kerjanya, maka
yang sering digunakan adalah sublingual.
Sumber:
Osborn, Wraa, Watson (2010) Medical Surgical Nursing; Preparation for
practice, pearson Edication volume 1 dan 2
Kumar, V., Cotran, R.S., Robbins (2009) Buku ajar patologi Edisi dan
Volume 1. Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta
Sumber Soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia . Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 87
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di RS dengan diagnosa DM. Hasil pengkajian
didapatkan pasien tampak lemah, gemetar, keluar kringat dingin. TD 100/60 mmHg,
frequensi nadi 100x/mnt, frequensi napas 22x/mnt, suhu 360 C. Pasien telah disuntik
dengan Actrapid 30 menit yang lalu
PERTANYAAN SOAL:
Apakah evaluasi tindakan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Monitor tingkat kesadaran
b. Monitor glukosa darah
c. Monitor balance cairan
d. Monitor tetesan infus
e. Monitor tanda-tanda vital
Jawaban : B
Kunci Monitor glukosa darah
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pemberian Actrapid merupakan obat insulin kategori rapid acting akan
bereaksi dalam menurunkan glukosa darah dalam waktu 5-15 menit
dengan waktu puncak 30-60 menit, lemah dan gemetar. Setelah
pemberian obat dan dengan gejala diatas, maka perawat perlu melakukan
monitor glukosa darah.
Sumber:
Osborn, Wraa, Watson (2010) Medical Surgical Nursing; Preparation for
practice, pearson Edication volume 1 dan 2
Sumber Soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia . Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 88
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan berusia 65 tahun dirawat dengan diagnosa DM tipe-2. Hasil
pengkajian: pasien mengatakan sering BAK pada malam hari, turgor lemah, sering merasa
haus dan lapar. TD : 110/70 mmHg, frequensi nadi 104x/mnt. Frequensi napas 24x/mnt
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Risiko defisit volume cairan
b. Ketidakseimbangan nutrisi
c. Gangguan pola eliminasi
d. Gangguan istirahat tidur
e. Intolerasi aktifitas
Jawaban : A
Sumber:
Osborn, Wraa, Watson (2010) Medical Surgical Nursing; Preparation for
practice, pearson Edication volume 1 dan 2
Sumber Soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia . Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 89
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki usia 64 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas dan kedua kaki bengkak, sesak dirasakan memberat saat beraktifitas . Hasil
pengkajian didapatkan : pasien terlihat pucat dan sianosis, lemah dan tidak berdaya. TD :
170/100 mmHg, Frequensi nadi : 100x/mnt, frequensi napas : 24x/mnt, suhu : 370C, foto
toraks menunjukan CTR : 65%
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Intoleransi aktivitas
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Penurunan curah jantung
d. Pola napas tidak efektif
e. Kelebihan volume cairan
Jawaban : C
Sumber:
Osborn, Wraa, Watson (2010) Medical Surgical Nursing; Preparation for
practice, pearson Edication volume 1 dan 2
Sumber Soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia . Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 90
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang wanita berusia 40 tahun sudah 3 hari dirawat ruang penyakit dalam dengan
keluhan sesak napas. Hasil pengkajian menunjukan terdapat ronchi basah di bagian basal
paru, sulit mengeluarkan dahak dan tidak bisa berbicara karena suara serak. TD : 130/80
mmHg, frequensi napas 30x/mnt. Saat ini pasien sudah mendapatkan terapi oksigenasi 3
lpm
PERTANYAAN SOAL:
Apa intervensi yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN :
a. Pemberian oksigenasi dengan masker 6 lpm
b. Kolaborasi pemberian bronkodilator
c. Lakukan fisioterapi dada
d. Posisikan semifowler
e. Ajarkan bantuk efektif
Jawaban : C
Kunci Lakukan fisioterapi dada
Referensi Pembahasan :
Jawaban Berdasarkan kasus diatas maka ditemukan data ronkhi basah di bagian
basal paru, sulit mengeluarkan dahak dan tidak bisa berbicara karena
suara serak. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah pasien
adalah kesulitan mengeluarkan dahak sehingga tindakan mandiri yang
dilakukan perawat adalah melakukan fisioterapi dada.
Sumber:
Smeltzer, Base, Honkle, Cheever (2012) brunner & Suddarths, texbook of
medical-surgical Nursing, Wolters kluwer, Lippincott Williams &
Wilkins philadelpia
ANALISA SOAL 1
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 63 tahun dirawat di ICU dengan acute kidney injury. Hasil
pengkajian : suara nafas ronchi di kedua lapang paru bawah, edema ekstremitas drajat 2,
ascites +, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit dan frekuensi nafas 30 x/menit.
Hasil laboratorium fungsi faal ginjal : ureum 178, kreatinin 4,6 pasien mendapat therapy
diuretik furosemid 3x3 ampul.
PERTANYAAN SOAL
Apakah yang perlu dievaluasi dari tindakan kolaboratif tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Urin output
B. Tekanan darah
C. Frekuensi nafas
D. Kadar kalium darah
E. Kadar natrium darah
Kunci Jawaban : A
ANALISA SOAL 2
Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil
pengkajian : pasien tampak sesak mual, muntah, terdapat edema ekstremitas dan periobital
urin output 150cc/24jam. Hb 7,8 mg/dL, ureum 120 mg/dL kreatinin 5,8 mg/dL. TD
150/90 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit frekuensi nafas 23x/menit. Saat ini pasien
diberikan intervensi pembatasan cairan dan kolaborasi tindakan hemodialisa
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : C
Kriiteria hasil dari pembatasan cairan adalah stabil intake dan output,
normal tanda vital, stabil berat badan dan terbebas dari tanda-tanda
edema.
ANALISA SOAL 3
Seorang laki- laki berusia 45 tahun dirawat diruang bedah karena kesulitan berkemih.
Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urin (foley catheter). Setelah pelumasan
kateter dengan jelly.kateter dimasukan dengan mudah dan tampa hambatan segera urine
terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : C
Referensi Anatomi uretra pada laki-laki memiliki panjang 13,5-16,2cm dan pada
perempuan panjangnya 3,7-6,2cm. Saat insersi kateter dan urin keluar,
Jawaban diperkirakan balon fiksasi baru sampai ke uretra. Untuk keamanan maka
kateter harus dimasukan sampai percabangan karena letak balon kateter ±
2,5-3cm dari pangkal selang kateter, memastikan ujung kateter dan balon
telah masuk kedalam kandung kemih. Saat menggembangkan balon tidak
menimbulkan trauma atau ruptur pada uretra.
Urin keluar melalui kateter menunjukan kateter baru sampai uretra jika
dilakukan pengmbangan balon dapat menimbulkan rupture uretra.
Tindakan melanjutan memasukan kateter sampai percabangan adalah
untuk memastikan kateter terpasang sampai di kandung kemih.
ANALISA SOAL 4
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat diruang bedah dengan diagnosa benigna
protate hipertrophy (BPH) dengan keluhan tidak bisa kencing. Pada pengkajian
ditemukan kemcing tidak lancar. Merasa nyeri dan tidak puas saat kencing. Tanda vital :
pernafasan 25 x/menit, nadi 90 x/menit, tekanan darah 130/90 mmHg dan suhu 37,20c.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : A
ANALISA SOAL 5
Seorang laki-laki berusia 22 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan sudah 3 hari
mengeluh nyeri pada derah perut bawah, hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri saat
buang air kecil, BAK tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK, ekspresi tampak
meringis kesakitan, nafsu makan menurun dan susah tidur.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : B
ANALISA SOAL 6
Seorang perempaun berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan CKD. Hasil
pengkajian : edema estremitas bawah intake cairan 1000cc/24 jam. Urin output
100cc/24jam, TD 150/90 mmHg frekuensi nadi 88x/menit frekuensi nafas 28x/menit,dan
suhu 370C. Pasien direncanakan hemodialisa.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban A
Referensi Salah satu maninfestasi klinis pasien dengan CKD adalah ketidak
seimbangan elektrolit dan asam basa. Adanya gangguan eskresi natrium ,
Jawaban akan terjadi retansi natrium yang dapat mengikat cairan. Retensi urin
dapat menyebabkan terjadinya edema pada pasien dengan CKD yang
mengalami kondisi kelebihan volume cairan dalam tubuh, pengkajian
yang dapat dilakukan adalah pengukuran drajat edema, kenaikan berat
badan dan lingkar perut. Berat badan menjadi faktor peningkatan
kelebihan cairan dalam tubuh karna kenaikan 1 kg BB= 1 liter air. Urin
output normal adalah 0,5-1cc/kg BB/jam.
ANALISA SOAL 7
Seorang laki laki usia 20 tahun dirawat di RS dengan sindrom nefrotik. Hasil pengkajian :
pitting edema di ekstremitas, asites, frekuensi napas 32x/menit. Hasil laboratorium :
protein urin (+), albumin. 1,9 gr/dl. Pasien mendapatkan terapi steroid dan diuretik.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : E
Referensi Berdasarkan data pada kasus mengarah pada diagnosis sindroma nefrotik
merupakan gangguan pada ginjal yang di tandai dengan proteinuria,
Jawaban hipoalbuminea yang dapat meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga
menyebabkan edema anarsarka. Data edema menunjukan adanya masalah
keperawatan kelebihan volume cairan. Intervensi utama pada masalah
tersebut adalah pantau keseimbangan cairan.
ANALISA SOAL 8
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas, setelah hemodialisa 2 hari yang lalu hasil pengkajian edema di estremitas
bawah +/+, urin output 100/24jam, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit.
Frekuensi napas 29x/menit, dan suhu 36,70C.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban B
Referensi Kelebihan cairan dapat dihitung dari kenaikan berat badan, kenaikan 1 kg
BB =1 liter air
Jawaban
ANALISA SOAL 9
Seorang wanita berumur 58 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena gagal ginjal
terminal. Hasil pengkajian pasien tamapak sesak nafas, edema anasarka. Urine output
250/24jam, TD 160/110 mmHg, frekuensi nadi 114x/menit ireguler, frekuensi nafas
24x/menit dan suhu 380C, nafas berbau amoniak.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : D
ANALISA SOAL 10
Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirawat di ruang bedah pasca oprasi prostatektomi.
Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri ringgan saat melakukan latihan nafas dalamdan
batuk efektif.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : D
Referensi Pengembangan paru saat latihan nafas dalam dapat menimbulkan distensi
pada abdomen sehingga menimbulkan rangsang nyeri.
Jawaban
ANALISA SOAL 11
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat ditugaskan dari Puskesmas untuk merekap data lansia di suatu desa.
Perawat juga mendapatkan tugas untuk melaksanakan pemeriksaan dini osteoporosis
kepada warga desa tersebut dan mendata berapa persen warga yang beresiko terkena
osteoporosis
PERTANYAAN SOAL
Klien manakah yang paling beresiko terhadap penyakit ini?
PILIHAN JAWABAN
A. Seorang wanita berusia 25 tahun yang terbiasa joging
Kunci D. Seorang wanita berusia 65 tahun yang malas beraktivitas dan memiliki
kebiasaan merokok
Referensi Penjelasan
Jawaban Faktor resiko osteoporosis diantaranya jenis kelamin perempuan, post
menopause, usia lanjut, diet rendah kalsium, kebiasaan mengkonsumsi
alcohol berlebih, malas beraktivitas dan perokok aktif. Pengguna
kortikosteroid jangka panjang, antikonvulsan dana tau furosemide.
Strategi
Fokus pada subjek, faktor resiko osteoporosis. Seorang wanita berusia 25
tahun yang suka jogging (berolahraga menggunakan tulang panjang)
memiliki resiko yang kecil. Seorang pria berusia 36 tahun dengan asthma
dapat dikesampingkan karena satu-satunya resiko hanya penggunaan
kortikosteroid jangka panjang untuk asthma. Dari sisa pilihan yang ada,,
seorang wanita berusia 65 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi (usia,
jenis kelamin, post menopause, malas beraktivitas dan perokok) dari pada
seorang laki-laki berusia 70 tahun (usia, konsumsi alcohol). Obesitas
tidak termasuk kedalam resiko osteoporosis.
Sumber
Ignatavicius D, Workman ML (2013), medical-surgical nursing Patient
centered collaborative care, ed 7, Philadelphia, Saunders
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta ; AIPNI
ANALISA SOAL 12
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki 19 tahun, dirawat diruang bedah post ORIF seminggu yang lalu, akibat
fraktur tertutup femur sinistra. Pasien memulai fase rehabilitasi dengan latihan berjalan
menggunakan kruk aksila dengan 3 titik. Tampak perawat sedang melatih berjalan melalui
tangga.
PERTANYAAN SOAL
Bagaimanakan cara yang tepat penggunaan alat bantu pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Kruk sisi kanan turun terlebih dahulu
B. Kruk sisi kiri turun terleih dahulu
C. Kaki kanan turun terlebih dahulu
410.
Pronajaya, G. (2016). Moilisasi Dini (Ambulansi). Diakses pada 11 Juli 2019
dari: http://diglilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-756-
Lampiran.pdf
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta ; AIPNI
ANALISA SOAL 13
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 26 tahun dirawat diruang bedah dengan fraktur kruris, pasien
mengeluh nyeri. TD 140/90 mmHg, nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 24 x//menit, suhu
37,2oC. Pasien mengungkapkan kecemasannya dengan rencana operasi yang akan dilakukan,
tampak gelisah dan murung, dan mengungkapkan rasa takutnya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Mengelola nyeri
B. Melibatkan keluarga
C. Mengelola kecemasan pasien
Strategi
Pasien menunjukan gejala mengalami komplikasi pada kaki, pendidikan
kesehatan tentang perawatan kaki penting untuk mencegah komplikasi
lanjut.
Sumber
Departemen Kesehatan. (2009). Keperawatan Jiwa. Jakarta: Depkes.
Muttaqin, A. (2009). Pengantar asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Pratiwi, Ratih, Putri. (2010). Pengertian kecemasan.
http://psikologi.or.id/mycontents/upload s/2010/05/pengertian-
kecemasananxiety.pdf. Diperoleh pada 11 Juli 2019.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta ; AIPNI
ANALISA SOAL 14
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang bedah akibat fraktur. Pasien mengeluh
nyeri di kaki kanannya. Hasil pengkajian: kaki tampak bengkak, nyeri skala 7, gelisah,
terpasang traksi, tampak lemah, sering berteriak-teriak. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi
100 x/menit, frekuensi nafas 26 x/menit
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Observasi CRT
B. Lakukan massage
C. Observasi kekuatan otot
D. Lakukan relaksasi nafas dalam
E. Kolaborasi pemberian analgesic
Kunci E. Kolaborasi pemberian analgesic
Referensi Penjelasan
Jawaban Dalam soal diatas dapat diketahui bahwa pasien mengalami nyeri dengan
skala 7 akibat adanya fraktur di kaki kanannya. Fraktur merupakan
kerusakan struktural dalam tulang, lapisan epifisis, atau permukaan sendi
tulang rawan. Sedangkan Nyeri merupakan hak yang bersifat subjektif
dan personal, sehingga masing-masing individu akan memberikan respon
yang berbeda terhadap rasa nyeri berdasarkan pengalaman sebelumnya.
Penilaian nyeri secara verbal dapat menggunakan alat ukur berupa
Numeric Rating Scale dengan skala 0-10 yang dibagi menjadi 4 rentang
nyeri yaitu tidak nyeri (0), nyeri ringan (1-3), nyeri sedang (4-6) dan
nyeri berat (7-10). Sedangkan penilaian nyeri secara nonverbal dapat
menggunakan Wong-Baker Pain Rating Scale, yaitu dengan melihat
ekspresi wajah yang susah dikelompokan kedalam beberapa tingkatan
rasa nyeri. Untuk management nyeri tergantung pada skala nyerinya,
nyeri ringan-sedang dapat menggunakan teknik relaksasi dan distraksi,
sedangkan nyeri berat sampai hebat harus menggunakan medikasi
analgetik
Strategi
Kondisi skala nyeri 7-10 membutuhkan tindakan kolaborasi pemberian
analgesic karena tindakan keperawatan relaksasi tidak dimungkinkan
menghilangkan nyeri dengan skala tersebut
Sumber
Semeltzer, S, Bare, B., (2010). Buku ajar keperawatan medical bedah.
ANALISA SOAL 15
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat diruang bedah akibat fraktur femur tertutup 1/3
distal. Hasil pengkajian tampak bengkak, nyeri skala 6. Pasien direncanakan pemasangan
gibs, persiapan alat dan pasien sudah dilakukan. Pasien telah mendapat penjelasan tentag
pemasangan gibs yang akan dilakukan
PERTANYAAN SOAL
Apakah prosedur selanjutnya pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pasang stockinete
B. Pembersihan kulit
C. Berikan bantalan tambahan
D. Pasang penyangga tungkai
E. Tekan bagian distal daerah femur
Kunci B. Pembersihan kulit
Referensi Penjelasan
Jawaban Pengobatan dari fraktur tertutup dapat dilakukan dengan cara konservatif
maupun operatif. Terapi konservatif meliputi proteksi dengan mitela atau
bidai. Sedangkan terapi operatif terdiri dari reposisi terbuka, fiksasi
internal, reposisi tertutup dengan control radiologis diikuti fiksasi
internal. Sebelum melakukan pemasangan gibs/bidai, perawat
mempersiapkan dahulu alat dan persiapan pasien. Setelah diberikan
penjelasan tentang prosedur pemasangn gibs, kemudian membersihkan
kulit dan mengkaji adanya luka, setelah kulit/luka dibersihkan, maka
langkah selanjutnya adalah pemasangan stockinete diatas tungkai sesuai
ukuran, memberikan bantalan tambahan, meyangga tungkai dan
memeriksa bagian distal setelah dipasang gibs.
Strategi
Jawaban A, C, D dan E adalah prosedur pemasangan gibs, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah pembersihan luka
Sumber
Mansjooer, Arief. (2009). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2, FKUI.,
Jakarta
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2. Penerbit: EGC.
Jakarta.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta ; AIPNI
ANALISA SOAL 16
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat diruang bedah karena fraktur terbuka femur
sebelah kiri grade IIIC. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri skala 8, karena fraktur
tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan pasien direncanakan tindakan amputasi
untuk menghindari infeksi, pasien dan keluarga menoolak tindakan tersebut, perawat
diminta menjelaskan kembali pada pasien dan keluarga tetapi keluarga tetap menolak
PERTANYAAN SOAL
Bagaimanakah seharusnya respon perawat tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. “ini adalah keputusan anda”
B. “anda akan sembuh setelah operasi”
C. “mengapa anda tidak mau melakukan operasi ini”
D. “tindakan ini satu-satunya yang menyelamatkan kaki”
E. “apakah ibu sudah yakin memahami informasi yang sudah dijelaskan”
Kunci E. “apakah ibu sudah yakin memahami informasi yang sudah dijelaskan”
Referensi Peran perawat adalah menjelaskan kembali tentang kondisi yang dialami
Jawaban oleh pasien dan tindakan yang seharusnya dilakukan terlepas terjadi
penolakan tindakan yang dilakukan oleh pasien atau keluarga, bahwa
informasi tetap harus dilakukan secara benar dan jujur, dan memastikan
bahwa informasi tersebut dipahami dengan baik oleh keluarga dan pasien
Strategi
Kondisi pasien yang fraktur dengan nyeri hebat memungkinkan tidak
menerima informasi dengan baik, sehingga perawat perlu memastikan
apakah informasi yang sudah diberikan benar-benar dipahami oleh
pasien//keluarga
Sumber
Lemone and Burke (2008) Medikal Surgical Nursing; Critical thinking
client car, Pearson Education
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta ; AIPNI
ANALISA SOAL 17
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat mendaftarkan klien dengan trauma multiple ke unit keperawatan. Klien
mengalami fraktur tungkai kaki dan sudah dipasangkan fiksasi eksternal menggunakan
gibs
PERTANYAAN SOAL
Posisi manakah yang tepat untuk kaki yang sakit tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Mendatar selama 12 jam, dan dinaikan selama 12 jam
B. Dinaikan (elevasi) selama 3 jam dan rata mendatar selama 1 jam
ANALISA SOAL 18
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 43 tahun dating ke Puskesmas dengan keluhan bengkak oada
kaki, dan merasa nyeri pada sendi kakinya. Klien mengatakan mimiliki riwayat asam urat
dan ketika di cek kadar asam uratnya ternyata tinggi yaitu 9,2. Dari hasil tersebut klien
diresepkan Allopurinol, dan perawat menyiapkan petunjuk pemakian obat bagi klien
tersebut.
PERTANYAAN SOAL
Petunjuk manakah yang harus disediakan untuk klien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
ANALISA SOAL 19
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Ny.X membawa bayinya yang berusia 3 bulan ke Puskesmas untuk diberikan imunisasi
dan juga memeriksakan kesahatan bayinya. Ketika diperiksa perawat menemukan adanya
tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial pada bayi tersebut. Pada palpasi fontanel
diketahui fontanel anteriornya lembut dan datar.
PERTANYAAN SOAL
Berdasarkan temuan tersebut, manakah tindakan perawat yang paling tepat?
PILIHAN JAWABAN
A. Tingkatkan asupan cairan peroral
B. Dokumentasi temuan
C. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
D. Tinggikan kepala 90 derajat
E. Cek tanda-tanda vital
Kunci B. Dokumentasi temuan
Referensi Penjelasan
Jawaban Fontanel anterior berbentuk seperti mata dan berada di puncak kepala.
Fontanel harus lembut dan datar pada bayi yang normal, dan normalnya
akan tertutup pada usia 12-18 bulan. Perawat harus mendokumentasikan
temuan karena ini aman. Tidak ada alasan untuk meningkatkan asupan
cairan peroral, menghubungi dokter yang bertanggung jawab, atau
meninggikan kepala 90o. tanda-tanda vital harus dilakukan pengecekan
secara rutin
Strategi
Perhatikan kata penanda “paling tepat” dan kata lembut dan datar ini
akan memberikan petunjuk bahwa temuan ini normal. Fontanel yang
mengeras dan tegang bisa terjadi akibat bayi menangis atau mengalami
peningkatan tekanan intrakranial
Sumber
McKinney E, James S, Murray S, 7 Ashwill (2013). Maternal-child
nursing. Ed 4, St. Louis. Mosby
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta ; AIPNI
ANALISA SOAL 20
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat ICU mengevaluasi kondisi klien pasca kraniotomi 3 hari yang lalu. Dari hasil
observasi didapatkan hasil TD 110/68 mmHg, Nadi 78 x/menit dan pernafasan 19 x/menit.
PERTANYAAN SOAL
Manakah temuan pengkajianyang menunjukan bahwa klien mengalami meningitis sebagai
komplikasi ppembedahan?
PILIHAN JAWABAN
A. Kerning sign negative
B. Tidak ada kaku kuduk
ANALISA SOAL 21
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Seorang perempuan berusia 34 tahun dirawat di ruang bedah dengan luka bakar derajat II.
Pasien mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil pengkajian luka bakar daerah dada, tangan
kanan dan paha kanan.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. 44%
B. 42%
C. 34%
D. 32%
E. 27%
Kunci E
Jawaban
Referensi Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus luka bakar daerah dada,tangan
kanan dan paha kanan untuk menentukan presentasi luas luka bakar
Jawaban
digunakan digunakan rumus “Rule of Nine” sehingga didapatkan hasil :
daerah dada nilainya = 9%, tangan kanan = 9%, paha kanan = 9%, total
area yang mengalami luka bakar adalah 27%.
Strategi :
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia edisi revisi. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 22
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
KASUS
Seorang laki-laki berusia 70 tahun dirawat diruang bedah dengan luka bakar derajat II.
Pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bisa bertemu dengan
tuhannya dan menolak untuk dilakukan tindakan apapun. Kondisi pasien menujrun
kesadaran sopor koma dan mengalami henti jantung. Perawat tetap melakukan tindakan
RJP.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Justice
B. Fidelity
C. Otonomi
D. Benificience
E. Non Maleficience
Kunci C
Jawaban
Referensi Pasien mempunyai hak untuk mengelola dan memutuskan tindakan yang
boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap dirinya sepanjang perawat telah
Jawaban
menjelaskan dengan benar dan profesional. Namun keputusan tetap
ditangan pasien atau keluarga. Pada kasus ini perawat telahmelakukan
tindakan RJP padahal pasien sudah nyaman dengan tidak dilakukan
tindakan apapun dan itu telah menjadi pilihannya. Maka perawat telah
mengabaikan hak dan otonomi pasien.
Strategi :
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia edisi revisi. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 23
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
KASUS
Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian : luka
bakar derajat II dengan luas 25%, BB 50 Kg, TB 160 cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi
nadi 60x/menit dan frekuensi nafas 20x/menit. Seorang perempuan berusia 36 tahun
dirawat di unit luka bakar. Hasil pengkajian : luka bakar derajat II dengan luas 25%, BB
50 Kg, TB 160 cm, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 60x/menit dan frekuensi nafas
20x/menit.
PERTANYAAN SOAL
Berapakah cairan yang harus diberikan pada 16 jam berikutnya dengan formula Baxter?
PILIHAN JAWABAN
A. 2500 ml
B. 2000 ml
C. 1875 ml
D. 1250 ml
E. 1500 ml
Kunci A
Jawaban
= 4 ml x 25% x 50 Kg
= 5000 ml
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia edisi revisi. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 24
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang rawat luka bakar akibat tersiram air
panas. Hasil pengkajian terdapat luka bakar dilengan kanan dan kiri serta punggung. TD
110/70 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 24x/menit, BB 60 Kg dan TB
160 cm.
PERTANYAAN SOAL
Berapakah berapakah cairan yang diperlukan dalam 24 jam menurut rumus baxter?
PILIHAN JAWABAN
A. 4320 ml
B. 6480 ml
C. 7200 ml
D. 8640 ml
E. 9600 ml
Kunci B
Jawaban
Referensi Pada kasus tersebut diatas harus menentukan luas luka bakar terlebih
dahulu menggunakan “Rule of Nine”. Luka bakar terjadi pada lengan
Jawaban
kanan = 9%, lengan kiri – 9%, serta punggung = 9% =27%. Kebutuhan
cairan pasien luka bakar menurut Baxter/Parkland
= 4 ml x 60 Kg x 27%
= 6480 ml
Strategi :
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia edisi revisi. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 25
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
KASUS
Seorang laki-laki berusia 26 tahun dirawat di unit luka bakar karena mengalami luka bakar
akibat tersiram air panas. Hasil pengkajian : luka bakar pada ekstremitas kiri dan kanan.
Kondisi luka : jaringan granulasi mulai terbentuk, permukaan luka tampak kemerahan dan
pinggir luka rapi, tidak ada pus dan tidak terdapat jaringan nekrosis.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Hemostasis
B. Inflamasi
C. Poliferasi
D. Epitalisasi
E. Remodeling
Kunci C
Jawaban
Referensi Penyembuhan luka melalui 3 fase antara lain fase inflamasi, fase
poliferasi dan fase maturasi. Fase inflamasi ditandai dengan adanya
Jawaban
pelepasan platelet dan vasokonstriksi pembuluh darah yang
mengakibatkan clout, sedangkan pada fase proliferasi dengan
pertumbuhan jaringan fibroblast dan neovaskuerisasi yang membentuk
terjadinya granulasi jaringan serta metriks kolagen yang mengakibatkan
kontraksi luka. Pada fase maturasi ditandai dengan terjadi pembentukan
epitalisasi dan keratinisasi.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 26
Pengembangan professional
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat dengan luka bakar. Hasil pengkajian
diperoleh data grade II dengan luas 35%, BB : 50 Kg, TB : 156 cm, TD : 100/60 mmHg,
frekuensi nadi : 60x/menit, frekuensi nafas : 20x/menit. Pasien telah diterapi cairan RL
sebanyak 2000 ml
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 27
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang bedah dengan luka bakar derajat II,
pasien mengeluh nyeri pada area luka skala 7. Luka pasien terlihat kemerahan, melepuh,
pasien mengungkapkan kecemasannya dan pasien tampak gelisah, sering berteriak-teriak.
TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 25x/menit.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Nyeri Akut
B. Kecemasan
C. Resiko Infeksi
D. Kerusakan Integritas Kulit
E. Resiko kekurangan volume cairan
Kunci A
Jawaban
Referensi Data pada kasus menunjukkan tingkat nyeri pasien tinggi(7-10). Efek
Luka bakar derajat II adalah panas dan nyeri didaerah sekitar luka,
Jawaban
bengkak serta kemerahan. Pada kasus data yang paling perlu diperhatikan
adalah nyeri, oleh karena itu jawaban yang paling tepat adalah A.
Strategi :
Luka bakar disebebkan oleh suhu tinggi (air panas,kobaran api, logam
panas), bahan kimia (alkali, asam), sengatan listrik dan radiasi.
Diagnosis keperawatan merupakan panduan dalam memberikan tindakan
keperawatan. pada kasus, pasien mengalami luka bakar derajat 2 dan
mengeluh nyeri dengan skala 7. Oleh karena itu diagnosis keperawatan
nyeri lebih relevan pada kasus.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia edisi revisi. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 28
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
KASUS
Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang bedah dengan luka bakar derajat II,
pasien mengeluh nyeri pada area luka skala 7, pasien mengungkapkan kecemasannya dan
pasien tampak gelisah, sering berteriak-teriak. Luka pasien terlihat kemerahan, melepuh.
TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 25x/menit.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Managemen nyeri tergantung pada skala nyeri, nyeri ringan sampai
sedang dapat menggunakan teknik relaksasi dan distraksi, sedangkan
Jawaban
nyeri berat sampai hebat harus menggunakan medikasi analgesik.
Strategi :
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia edisi revisi. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 29
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di ruang bedah dengan luka bakar, hasil
pengkajian : luka bakar derajat II dengan luas 25%, BB 50 Kg, TB 160 cm, TD 100/60
mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit dan frekuensi nafas 20 x/menit. Pasien mendapatkan
terapi cairan infuse RL 2500 ml/16 jam.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. 52 tts/mnt
B. 55 tts/mnt
C. 58 tts/mnt
D. 48 tts/mnt
E. 54 tts/mnt
Kunci A
Jawaban
Jawaban Jumlah cairan yang diberikan x faktor tetesan (20 tetes permenit) / 16
jam x 60 menit. Hasilnya adalah dengan satuan tetes/menit.
= 2500 x 20
16 x 60
= 52 tetes permenit
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi Ners Indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 30
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
KASUS
Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat di ruang bedah dengan luka bakar, hasil
pengkajian pasien mengatakan nyeri serta terasa panas didaerah luka. TD 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 80 x/menit dan frekuensi nafas 20 x/menit. Pasien mengalami luka bakar
kategori sedang.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Jawaban Luka bakar ringan Luka bakar sedang Luka bakar berat
telinga, mata,
kaki, dan
genitalia/periniu
m
Luka bakar
dengan cidera
inhalasi, listrik,
disertai trauma
lain.
ANALISA SOAL 31
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di ruang prawatan bedah dengan ileus
paralitik paska operasi pembuatan kolostomi hari ke-3. Saat ini, perawat akan melakukan
perawatan kolostomi. Perawat telah menjelaskan prosedurnya kepada pasien, lalu perawat
mengenakan handscoon dan membuka kantong kolostomi.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
ANALISA SOAL 32
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang laku-laki berusia 30 tahun dirawat diruang bedah pasca operasi apendik hari
pertama. Hasil pengkajian pasien mengatakan nyeri operasi skala 7 (0-10) dan mual.
Ekspresi wajah meringis saat menahan nyeri, masih terasa lemas, dan takut untuk
bergerak. TD 100/80mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 18x/menit dan
suhu , C.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
A. Cemas
B. Resiko infeksi
C. Gangguan istirahat tidur
D. Nyeri
E. Gangguan mobilitas fisik
Kunci Jawaban: D
Pembahasan soal Nyeri pasca operasi adalah hal yang wajar terjadi hingga beberapa
hari atau minggu setelah operasi. Ada juga nyeri berkepanjangan
yang dirasakan setelah lebih dari 3-6 bulan setelah tindakan operasi
atau yang disebut denganPersisten Postsurgical Pain. Sekitar 10-15
% pasien mengalami hal ini. Nyeri akan terasa berkurang seiring
dengan proses penyembuhan luka. Cepat atau lamanya proses
penyembuhan luka bervariasi pada tiap orang, bergantung pada jenis
organ yang mengalami operasi, besar luka operasi, intake makanan,
aktifitas fisik yg dilakukan, dan faktor genetic
Sumber soal Hadi M., Kariasa I. M., (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta; AIPNI
ANALISA SOAL 33
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang perempua berusia 50 tahun dirawat di ruang bedah dengan post laparatomi. Hasil
pengkajian pasca operasi hari ke 7 mengeluh nyeri pada daerah operasi saat batuk, tampak
cairan berwarna kemerahan pada balutan luka, suhu: , C. Ketika perawat melakukan
perawatan luka, didapatkan jahitan luka yang tidak rapat.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
A. Edema
B. Infeksi
C. Dehisens
D. Sepsis
E. escar
Kunci Jawaban: C
Pembahasan soal Dehisens merupakan salah satu komplikasi dari proses penyembuhan
luka dimana terbukanya kembali sebagian atau seluruhnya luka operasi
akibat kegagalan proses penyembuhan luka operasi. Manifestasi klinis
dapat berupa keluarnya cairan serous berwarna merah muda dari luka
operasi, nyeri, edema dan hyperemis pada daerah sekitar luka operasi.
Jika jahitn luka tidak rapat atau terbuka maka perawat akan melaporkan
kepada dokter untuk dilakukan tindakan lanjutan
Referensi Hadi M., Kariasa I. M., (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta; AIPNI
ANALISA SOAL 34
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki 54 tahun di rawat di ruang bedah dengan Ca Lambung stadium 4. Pasien
menyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bisa bertemu tuhannya dan pasien
Pilihan jawaban
A. justice
B. Fidelity
C. Otonomi
D. Benificience
E. Non malficience
Kunci Jawaban: C
Pembahasan soal Pasien mempunyai hak untuk mengelola dan memutuskan tindakan
yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap dirinya sepanjang
perawat telah menjelaskan dengan benar dan proporsional. Namun
keputusan tetap ditangan pasien dan keluarga.
1. Otonomi (Autonomi)
prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Salah satu
contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah
Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,padahal terdapat
gangguanatau penyimpangan.
2. Beneficence (Berbuat Baik)
prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yan baik
dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Contoh
perawat menasehati klien tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati
ANALISA SOAL 35
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berusia 22 tahun di rawat di ruang bedah dengan pasca operasi
apendiktomi hari ke 2. Pasien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, nyeri skala 6,
wajah menyeringai, pasien susah tidur dan mengeluhkan mual serta nafsu makan
berkurang. TD mmHg, frekuensi nadi 9 x menit, suhu , C, tampak lemah dan
gelisah.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
A. Nyeri akut
B. Resiko infeksi
C. Defisit nutrisi
D. Intoleransi aktifitas
E. Ganguan pola tidur
Kunci Jawaban: A
Reverensi Hadi M., Kariasa I. M., (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta; AIPNI
ANALISA SOAL 36
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki usi 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang telah penuh dengan
feses. Saat ini sedang melepas kantung secara perlahan mulai dari bagian atas sambil
mengencangkan kulit perut pasien. Perawat menggunakan tissue untuk mengusap sisa
feses dari stoma dan menutup stoma dengan kasa lembab. Perawat mencuci tangan dan
mengguakan sarung tangan steril.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
A. Mengukur stoma
B. Mengoleskan salep
C. Menilai kondisi stoma
D. Membersihkan stoma
E. Memasang kantong kolostomi
Kunci Jawaban: D
Referensi
Hadi M., Kariasa I. M., (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta; AIPNI
ANALISA SOAL 37
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
mual, muntah, serta tidak nafsu makan, TD 130/80mmHg, frekuensi napas 26x/menit, dan
frekuensi nadi 80x/menit.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pembahasan soal Pembahasan : Nyeri dan sakit perut pada apendisitis terjadi karena
hiperperistaltik untuk mengatasi obstruksi pada apendik. Nyeri viseral
Palpasi
Dengan palpasi di daerah titik Mc. Burney didapatkan tanda-tanda
peritonitis lokal yaitu:
Sumber :
Referensi
Hadi M., Kariasa I. M., (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta; AIPNI
ANALISA SOAL 38
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang peempuan usia 35 tahun, dirawat di RSU karena susah BAB, mengalami wasir
sejak 6 bulan lalu dan akan dilakukan tindakan operasi. Hasil pengkajian pasien terlihat
gelisah, sulit tidur, TD 135/80mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, muka pucat dan
mengatakan takut dan khawatir terhadap tindakan operasi yang akan dijalaninya.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pembahasan soal Pasien mengalami ansietas karena ada ancaman terhadap kesehatan
diri (akan dilakukan operasi). Tanda gejala yang dialami pasien
antara lain perubahan fisiologis (ketegangan meningkat, pla tidur
berubah), perubahan psikologis (respon emosional tidak nyaman)
sehingga dapat disimpulkan pasien mengalami tingkat ansietas
sedang dimana tidakan yang dilakukan tarik napas dalam.
Referensi
Hadi M., Kariasa I. M., (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta; AIPNI
ANALISA SOAL 39
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 27 tahum dirawat diruang bedah dengan post laparatomi pasien
mengeluh kesakitan saat perawat melakukan ganti balutan dan meminta perawat untuk
lebih berhati-hati. Perawat menjelaskan bahwa tindakan sudah sesuai prosedur dan
memastikan luka pasien dalam kondisi baik, setelah tindakan selesai, pasien masih
mengeluh sakit dan pasien meminta perawat untuk mengatasi hal tersebut.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pembahasan soal Pada situasi tersebut pasien membutuhkan tindakan nyata tentang
kesehatan untuk mengurangi tingkat kecemasan dengan mmberikan
perawatan yang berfifat kolaboratif dalam pemberian obat pengurang
rasa sakit sehingga pasien dapat segera beristirahat dan pasien merasa
tenang
Referensi Hadi M., Kariasa I. M., (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta; AIPNI
ANALISA SOAL 40
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 29 tahun dirawat di ruang bedah akan dilakukan operasi
laparatomi, perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang rencana
pembedahan. Pasien meminta menjelaskan lanjut tentang proses pembedahan dan kondisi
pasien pasca pembedahan.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pembahasan soal Perawat sudah memberikan penjelasan rencana tindakan bedah yang
akan dilakukan pada pasien. Apabila pasien dan keluarga
memerlukan informasi lebih lanjut tentang pembedahan maka
perawat tidak boleh memberikan harapan atau janji yang belum pasti
dan bukan wewenangnya karena hal tersebut menjadi wewenang
dokter penanggunng jawab pasien
referensi Hadi M., Kariasa I. M., (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta; AIPNI
ANALISA SOAL 41
Seorang pasien dengan usia 53 tahun di rawat di bangsal bedah pasien mengeluh sesak
nafas dada terasa sakit, batuk sampai mengeluarkan dahak dan berwarna kekuningan,
terdapat bunyi ronchi positif pada kedua lapang paru terdapat tanda-tanda vital TD :
140/90 mmHg, frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi nafas 29x/menit, suhu 36,6° C, Ph7,35
PCO2 47mmHg2 PO2 80 mmHg, HCO3 20mEq/dl.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Hipertermia
b. Kelemahan
c. Gangguan pola nafas
d. Gangguan pertukaran gas
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Referensi Pembahasan
Jawaban Untuk pembahasan kasus diatas data yang dominan disajikan adalah data
yang terkait dan paling menunjang dengan masalah jalan nafas antara
lain yaitu pasien mengeluh sesak nafas, batuk berdahak berwarna kuning
dan terdengar bunyi ronchi pada kedua lapang parunya. Data lain yang
menunjang terkait AGD Ph 7,35 dalam batas normal, PCO2 46 mmHg
meningkat, PO2 80 mmHg, HCO3 20 mEq/Dl sedikit menurun sehingga
AGD masih dalam batas toleransi.
Strategi
Sumber soal Carman, (2015). Buku ajar keperawatan nanda nic noc volume 1.
Jakarta: EGC
ANALISA SOAL 42
Terdapat seorang pasien wanita dengan usia 49 tahun sudah 4 hari dirawat diruang bedah
di rumah sakit X, pasien mengeluh sesak nafas dan mengalami nyeri saat pasien bergerak
dari hasil pengkajian menunjukan terdapat bunyi ronkhi basah di bagian paru-paru, pasien
sulit untuk mengeluarkan dahak dan sulit untuk berbicara karena suaranya serak. Terdapat
TTV antara lain TD : 130/90 mmHg frekuensi nafas 28x/menit suhu 36,5°C dan saat ini
pasien sudah mendapatkan terapi oksigen 4 lpm.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Pembahasan
Jawaban Berdasarkan kasus diatas dapat ditemukan data ronkhi basah di bagian
paru sebelah kanan, pasien tersebut mengeluh sesak nafas dan sulit untuk
berbicara karena suaranya serak. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa masalah pasien kesulitan untuk mengeluarkan dahak sehingga
tindakan mandiri yang dilakukan oleh perawat ialah melakukan
fisioterapi dada.
Strategi
Kasus tersebut pasien mengalami sesak nafas dan terdapat pula bunyi
ronhki basah dibagian paru-paru kemudian sulit untuk mengeluarkan
dahak, oleh karena itu tindakan yang lebih tepat adalah lakukana
fisoterapi dada.
Sumber soal Riasmini, (2017). Panduan asuhan keperawatan medikal bedah dengan
memodifikasi NANDA,NIC,NOC Universitas Indonesia.
ANALISA SOAL 43
Seorang pasien laki-laki berusia 65 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan batuk
tetapi dan kesulitan mengeluarkan secret disertai sesak nafas dan terdapat luka jahit
dibagian abdomen kurang lebih 7 cm. Dari hasil pengkajian terdengar bunyi suara
wheezing, tekanan daran 150/80 mmHg frekuensi nadi 89x/menit frekuensi nafas
27x/menit suhu 37,4°C saturasi O2 92% pasien langsung diberikan terapi nebulizer.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Pembahasan
Jawaban Pada kasus tersebut masalah utama pada pasien ditemukan kesulitn
mengeluarkan secret yang ditandai dengan sesak nafas disertai bunyi
suara wheezing sehingga dilakukan tindakan nebulasi. Berdasarkan
pertanyaan maka evaluasi dari tindakan nebulasi adalah secret akan
berkurang yang ditandai dengan suara nafas yang normal (mengkaji suara
nafas)
Strategi
Sumber soal Harmon, (2017). Standar diagnosis keperawatan medikal bedah dan
indikator diagnostik. Universitas Airlangga Surabaya
ANALISA SOAL 44
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang bedah dengan diagnosa PPOK
(penyakit paru obstruktif kronik) pasien mengeluh sesak nafas dan kelelahan, batuk
berdahak terdapat bunyi ronkhi dibagian paru sebelah kanan kemudian pasien sulit untuk
mengeluarkan dahak. Tanda-tanda vitalnya adalah TD 140/80 mmHg frekuensi nadi
91x/menit frekuensi nafas 29x/menit suhu 36,3°C saturasi oksigen 94%. Saat ini pasien
sudah diberikan terapi oksigen 2 liter/menit.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Pembahasan
Jawaban Dari kasus diatas yaitu PPOK merupakan penyakit yang di tandai dengan
adanya hambatan aliran udara di saluran nafas, gejala klinis yang sering
terjadi adalah peningkatan sputum karena proses inflamasi. Sputum yang
sulit dikeluarkan menyebabkan terjadinya sesak nafas, sehingga masalah
keperawatan utama pada pasien diatas adalah ketidakefektifan bersihan
jalan nafas. Fisioterapi dada terdiri dari postural drainage, clapping dan
vibration.
Strategi
Sumber soal Hawk, (2009). Medical surgical nursing, clinical management for
positive outcome 8 th edition.
ANALISA SOAL 45
Tinjauan AREA KOMPETENSI
KASUS
Seorang laki-laki sudah 3 hari dirawat di ruang bedah pasien mengeluh sesak nafas dan
nyeri dibagian dada dari hasil rongsen dan CT scan yang telah dibaca oleh dokter pasien
tersebut mengalami tb paru. pasien nampak cemas, gelisah, dan mengalami retraksi
dinding dada tekanan darah 140/80 mmHg frekuensi nadi 100x/menit rfekuensi nafas
27x/menit suhu 37,6°C saturasi oksigen 95% pH7,47 PaCO 32 mmHg dan HCO3 22
mEq/dl
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Hipertemia
b. Keletihan
c. Kerusakan pertukaran gas
d. Ketidakefektifan pola nafas
e. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Referensi Pembahasan
Strategi
Sumber soal Holloway, (2010). Medical surgical care planing, patient center
collaborative care.
ANALISA SOAL 46
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Seorang laki-laki berusia 56 tahun sudah 3 hari dirawat diruang bedah pasien mengatakan
sesak nafas mual dan pusing, x-ray toraks menunjukan adanya pleuritis dextra. Dari hasil
pengkajian didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg frekuensi nadi 95x/menit frekuensi
nafas 31x/menit suhu 36,4°C. saat ini perawat sedang melakukan tindakan pemeriksaan
fisik paru pada tahapan auskultasi.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Ronchi
b. Vesikuler
c. Wheezing
d. Bronchial
e. Friction rub
Referensi Pembahasan
Pleuritis merupakan peradanagan pada area pleura, Friction rub terjadi
Jawaban
karena adanya gesekan antar lapisan pleura bagian dalam dan luar yang
meradang. Jadi Friction rub akan terdengar pada saat proses respirasi dan
tidak terdengar saat tidak ada respirasi.
Strategi
Vesikuler dan bronchial merupakan suara nafas normal, whezing terjadi
karena udara melewati jalan nafas yang menyempit/tersumbat. Ronkhi
terjadi karena adanya obstruksi atau secret dijalan nafas yang banyak,
ronkhi biasanya hilang saat di batukkan.
Sumber soal Workman, (2010). Medical surgical nursing: Clinical decision making
study, patient center collaborative care.
ANALISA SOAL 47
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Seorang laki-laki berusia 67 tahun sudah 3 hari dirawat diruang bedah dengan diagnosis
peritonitis dan mengeluh nyeri dibagian tulang belakang. Hasil pengkajian skala nyeri 6
terlihat wajah menyeringai. Tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit,
frekuensi nafas 26x/menit suhu 35,2°C
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Mual
b. Muntah
c. Bising usus
d. Distensi perut
e. Intake dan ouput cairan
Referensi Pembahasan
menghasilkan efek sistematik yang berat, perubahan sirkulasi,
Jawaban
perpindahan cairan dan masalah pernafasan serta ketidakseimbangan
cairan elektrolit, respon inflamasi mengalihkan aliran darah ekstra ke
bagian usus yang mengalami inflamasi untuk melawan infeksi, cairan
dan udara tertahan dalam lumen, tekanan dan sekresi cairan dalam usus
meningkat sehingga aktifitas usus mengalami penurunan dan cenderung
berhenti.
Strategi
Aktifitas usus pada peritonitis cenderung mengalami penurunan bahkan
berhenti sehingga hal utama yang diperhatiakan adalah bising usus.
Sumbersoal Lewis & obrien (2009). Medical surgical nursing; Assesment and
management of clinical problem volume 2.
ANALISA SOAL 48
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Seorang laki-laki berusia 65 tahun sudah 3 hari dirawat di ruang bedah, pasien
mengatakan sesak nafas tetapi dokter mendiagnosis pasien tersebut dengan ileus paralitik
paca operasi pembuatan kolostomi di hari ke-3. Saat ini perawat akan melakukan
perawatan kolostomi dan perawat telah menjelaskan prosedurnya kepada pasien.
Kemudian perawat memakai handscoon dan membuka kantong kolostominya.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Pembahasan
Hal yang akan dilakukan pada pasien kolostomi adalah menjelaskan
Jawaban
prosedur yang akan dilakukan pada pasien, sehingga pasien mengerti
tujuan tindakan yang akan dilakukan dan menyetujui tindakan tersebut.
Setelah itu perawat memakai handscoon utuk membukannya, setelah
kantong terbuka maka perawat melakukan pengkajian terhadap stoma
dan kulit sekitarnya kemudian dibersihkan kemudian mengukur
diameter kantong dan memasang kantong stoma baru.
Strategi
Tahap awal perawat melakukan pengkajian terhadap stoma dan kulit
sekitarnya. Untuk jawaban A,B,C dan E tidak mungkin karena harus
dilakukan setelah mengkaji stoma.
Sumber soal Monahan, (2007), medical surgical nursing; Health and illness
prespective volume 2.
ANALISA SOAL 49
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Seorang laki-laki berusia 63 tahun poli klinik paru, saat ini sedang menjalani program
pengobatan tb. Pasien memiliki riwayat buruk perokok aktif dan suka meludah
sembarangan, sebagai upaya preventif perawat memotivasi pasien untuk berhenti merokok
dan membuang ludah pada tempat yang khusus dan sudah disediakan dirumah
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Non-maleficence
b. Confidentiality
c. Beneficence
d. Autonomy
e. Fidelity
Kunci c. beneficence
Referensi Pembahasan
Kode etik seperti ini memberikan pertimbangan kepada perawat untuk
Jawaban
memilih perilaku sesuai dengan prinsip (putusan) moral atau prinsip
kebajikan atau prinsip kebaikan bagi pasien. Pengertian etik yaitu
memfokuskan pada nilai (value) dan moral manusia yang berkenan
dengan tindakan manusia. Sedangkan pada kasus diatas etik yang
diterapkan oleh perawat yaitu beneficence.
Strategi
Untuk Autonomy & Confidentiality memiliki pengertian untuk selallu
melibatkan dan memberi kebebasan dalam memutuskan pada pasien.
Untuk Fidelity & Non-maleficence memiliki arti kepada perawat untuk
selallu menepati janji kepada pasien. Jadi Beneficence merupakan
tindakan yang memberikan kebaikan bagi pasien yaitu mencegah
oerburukan akibat rokok.
Sumber soal Watson, (2010). Medical surgical nursing; preparation for practice,
pearson education volume 2.
ANALISA SOAL 50
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat di bangsal bedah dengan keluhan sesak
nafas dan kedua kaki mengalami bengkak dan ada luka, sesak yang dirasakan berat ketika
pasien sedang beraktivitas saat kaki digerakan terasa nyeri. Skalai nyeri 4 Pasien nampak
pucat dan terdapat sianosis, lemas JVP meningkat. Hasil pengkajian tekanan darah 110/70
mmHg frekuensi nafas dangkal 31x/menit frekuensi nadi 95x/menit suhu 37,2°C serta
photo thoraks menunjukan CTR 65%
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Intoleransi aktivitas
b. Gangguan perfusi jaringan
c. Penurunan curah jantung
d. Ketidakefektifan pola nafas
e. Kelebihan volume cairan
Referensi Pembahasan
Tanda yang menonjol yaitu menunjukan ketidakmampuan jantung
Jawaban
dalam memompa darah, akibat dari pembesaran jantung (CTR > 50%),
Sehingga terjadi pernurunan curah jantung. Pucat dan lemah sebagai
akibat tidak sampainya darah ke perifer dan darah ke perifer banyak
mengandung CO2 sulit kembali ke jantung.
Strategi
Masalah prioritas pada pasien gagal jantung adalah penurunan cardiac
ouput yang menimbulkan berbagai masalah lainnya dan dapat
mengancam jiwa.
ANALISA SOAL 1
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 45 tahun, di antar ke UGD karena nyeri dada. Hasil pengkajian : nyeri dada
yang menjalar ke lengan kiri dan punggung, skala nyeri 8, ronchi positif, TD 100/60 mmHg,
frekuensi nadi x menit, frekuensi napas 4 x menit dan suhu , ‟c. gambaran EKG ada infark
miokard luas dan pasien sudah di berikan NTG 10 mg sublingual.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci A
Referensi Acute coronary syndrome (ACS) terjadi karena adanya oklusi dimana terjadi
penumpukan plak pada area lebih dari 2 cabang arteri koroner, oklusi lebih dari 70%
Jawaban akan di respon tubh berupa sensasi nyeri pada area jantung (di daerah dada bagian
kiri), nyeri dada yang semakin berat menggambarkan tingkat kerusakan yang terjadi
pada area miokard.
Strategi :
Tatalaksana yang telah terstandarisasi sesuai SPO sesudah NGT di berikan jika
masih ada keluhan nyeri dada adalah pemberian morphin, karena sensasi nyeri
tersebut hanya bisa di turunkan dengan pemberian analgetik dosis kuat (morphin).
ANALISA SOAL 2
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat yang dinas pada ruang triase IGD dihadapkan pada empat pasien yang dating
bersamaan. Tn P yang mngeluh demam, nyeri kepala, dan myalgia sejak 2 hari yang lalu. Tn S yang
mengeluh nyeri dada, dan abdomen setelah makan makanan pedasdalam porsi besar. Tn T yang
mengeluh kaki kanan bengkak, dan nyeri dengan riwayat arthritis. An U dengan luka robek 2,5 cm di
area dagu akibat jatuh dari tempat tidur.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Tn P
B. Tn U
C. Tn T
D. Tn S
Kunci D
Referensi Pada triase di IGD meliputi pengkajian singkat pasien untuk memprioritaskan
perawatan, dan kebutuhan untuk evaluasi selanjutnya berdasarkan mondisi yang
Jawaban mengancam kehidupan. Pasien dengan g trauma, nyeri dada, distres pernapasan,
perubahan neurologis secara akut menjadi prioritas utama. Walaupun pasien dengan
nyeri dada tersebut datang akibat makan makanan pedas, dan mungkin mengalami
nyeri lambung, tetapi paiesn tersebut mungkin juga mengalamai infark myocard
akut, dan memerlukan penanganan segera. Pasien yang datang dengan demam, nyeri
kepala, dan yeri otot (gejala flu), anak yang mengalami lecet (laseri) di dagu
mungkin perlu di jahit, serta klien yang mengeluh nyeri sendi dengan riwayat arthitis
disklasifikasikan sebagai non urgent.
ANALISA SOAL 3
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki 48 tahun korban bencana bumi di temukan tim kesehatan di bawah reruntuhan
bangunan dalam kondisi tidak sadar, dan tampak jejas di wajah, leher, dan bahu.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Cross finger
B. Head tilt
C. Chin lift
D. Jaw trusts
Kunci A
Referensi Cross finger dilakukan bila jalan napas tersumbat karena adanya benda asing dalam
rongga mulut belakang atau hipofaring (gumpalan darah, muntahan, benda asing
Jawaban lainya) dan hembusan napas hilang, head tiit (dorong kepala kebelakang), chin lift
manuver (perasat angkat dahu), jaw thrust manuver (perasat tulang rahang).
ANALISA SOAL 4
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun di bawa ke IGD dari keterangan orang tua di dapatkan data An
Y berak dengan konsistensi cair lebih dari 10x dalam sehari selama 2 hari. Klien tampak lemah, dan
sering rewel. Dari hasil pemeriksaan fisik di dapatkan data suhu ‟c mukosa bibir tampak kering,
turgor kulit kurang elastis, dan kelopak mata tampak cekung.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci B
Referensi Defisit volume cairan di sebabkan oleh beberapa hal, yaiitu kehilangan cairan
abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, perdarahandan pergerakan cairan
Jawaban ke lokasi (lokasi tepat cairan berpindah dan tidak mudah untuk mengembalikanya ke
lokasi semula dalam kondisi cairan ekstraseluler istirahat). Kehilangan cairan
berlebih, muntah, diare, pengiapan lambung, drainase/sekresidari luka/fistula,
keringat berlebih.
ANALISA SOAL 5
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki usia 39 tahun dating ke IGD dengan keluhan utama : 1 jam sebelum masuk rumah
sakit pasien mengatakan muntah darah setelah mengkonsumsi minuman berakohol. Kepala terasa
pusing, dan lemas. Hasil pemeriksaan fisik konjungtiva anemis, TD 110/70 mmHg nadi 86 x/menit,
frekuensi napas x menit, suhu ‟c. pasien di siapkan cuci lambung. Pasang tanda pada selang
yeng telah di ukur dengan plaster. Setelah selang NGT di beri pelumas sepanjang 15 cm dari ujung
selang.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci B
Jawaban 1. Mengukur panjang selang yang akan di masukan ke dalam hidup dengan cara
menempatkan ujung selang dari hidung ke sampai ke ujung telinga atas dan
di lanjutkan sampai processus xipodeus.
2. Pasang tanda pada selnag yang telah di ukur dengan pester
3. Olesi selang NGT engan jelly sepanjang 15 cm dari ujung selang
4. Masukan selang melalui lubang hidung dan anjurkan untuk menelan (jika
pasien tidak sadar, tekan lidah pasien dengan menggunakan spatel), masukan
selang NGT sampai pada batas yang sudah di tandai (jangan masukan selang
secara paksa jika ada tahanan) sambil perhatian KU pasien.
ANALISA SOAL 6
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Klien dengan keluhan sesak di bawa ke IGD. Klien tampak gelisah, mengi (wheezing) terdengar
tanpa stetoskop. Bronkodilator inhalasi sedang di berikan.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Saturasi O2
B. Suara wheezing
C. Keluhan sesak
D. Frekuensi napas
Kunci D
Referensi Frekuensi napas adalah intensitas memasukan atau mengeluarkan udara permenit,
dari dalam keluar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Bronkodilator inhalasi di
Jawaban berikan untuk membantu pengobatan bagi pasien yang menderita atau dalam
gangguan pernapasan.
ANALISA SOAL 7
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci B
Referensi Penilaian tanda-tanda vital utama secara rutin di pantau oleh paramedis dan
penyedia layana kesehatan adalah suhu tubuh, denyut nadi laju pernapasan dan
Jawaban tekanan darah. Dengan memberikan penilaian tanda vital tersebut dapat menjadi
acuan tindakan medisnya.
ANALISA SOAL 8
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang wanita berusia 50 tahun mengalami sesak napas, dan nyeri dada. Di bawa ke IGD. Nadi
98x/menit, pernapasan 24 x/menit.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Masker sederhana
B. Kanul hidung
C. Masker rebreating
D. Masker ventury
Kunci B
Referensi Pemberian oksigen melalui nasal kanul adalah pemberian oksigen pada klien yang
memerlukan oksigen secara kontinyudengan kecepatan 1-6 liter/menit serta
Jawaban kosentrasi 20-40%, dengan cara memasukan selang yanag terbuat dari plastik ke
dalam hidung dan mengaitkanya di belakang telinga. Panjang selang yang di
masukan ke dalam lubang hidung hanya berkisar 0,6-1,3 cm. Pemasangan nasal
kanul merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif nyaman, mudah
di gunakan cocok untuk segala umur, cocok untuk pemasangan jangka panjang dan
jangka pendek, dan efektif dalam mengirimkan oksigen. Pemakaian nasal kanul juga
tidak mengganggu klien untuk melakukan aktifitas, seperti berbicara atau makan.
Tujuan
Indikasi
Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanul untuk
memenuhi kenutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak)
Prinsip
Nasal kanul untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau rendah,
biasanya 2-3 l/menit
Membutuhkan pernapasan hidung
Tidak dapat mengalirkan oksigen kurang dari 40%.
ANALISA SOAL 9
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 50 tahun di lakukan basic life support RJP atas indikasi henti napas, dan
henti jantung. Setelah memastikan keamanan, penolong mengecek kesadaran korban.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci A
Referensi Basic life support adalah penilaian dini terdapat gangguan tersumbatnya jalan napas,
tidak di temukanya adanya napas dan atau tidak ada nadi, bantuan hidup dasar terdiri
Jawaban dari beberapa cara sederhana yang dapat membantu mempertahankan hidup
seseorang untuk sementara. Beberapa cara eerhana tersebut adalah bagaimana
menguasai dan membebaskan jalan napas, bagaimana memberikan bantuan
pernapasan dan bagaimana membantu mengalirkan darah ke tempat yang penting
dalam tubuh korban, sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah
matinya sel otak.
Karena jawaban B,C,D sudah termasuk dalam basic life support jadi langkah
selanjutnya yang harus dilakukan penolong adalah menelpon emergency call agar
mendapatkan pertolongan yang maksimal dan berkelanjutan.
ANALISA SOAL 10
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 25 tahun di rawat di ICU dengan diagnosis gagal napas. Hasil pengkajian
kesadaran CM, terpasang ventilator CPAP, terdengar bunyi gurgling dan pasien akan di lakukan
penghisapan lender (suction).
PERTANYAAN SOAL
apakah tindakan pertama yang harus segra di lakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
B. Tingkatkan fraksi O2
C. Pengisapan lendir di lakukan dengan cara berputar
D. Masukan cateter suction dengan posisi canula terbuka
E. Lakukan penghisapan lendir dengan posisi canula tertutup
Kunci B
Jawaban
ANALISA SOAL 11
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Perawat mendengar seorang klien meminta tolong, ia kemudian bergegas menuju ruang klien, dan
menemukan klien terbaring di lantai. Perawat kemudian melakukan pemeriksaan, membantu klien
naik kembali ke tempat tidur, memberitahukan kejadian tersebut kepada penyedia layanan kesehatan,
dan melengkapi laporan kejadian.
PERTANYAAN SOAL :
Pertanyaan yang manakah yang harus didokumentasikan oleh perawat tentang kejadian tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
Referensi Rasional :
Jawaban Pelapor kejadian harus lengkap terdapat nama, usia, dan diagnosis klien. Laporan
harus tersusun atas deskripsi faktual tentang kejadian, cedera yang dialami, dan
akibat yang ditimbulkan. Pilihan jawaban yang tepat adalah satu-satunya yang
menggambarkan fakta situasi yang diketahui perawat. Pilihan A, C, D, dan E adalah
interpretasi kejadian dan bukanlah informasi faktual sebagaimana yang ditemui
perawat.
Strategi Pengerjaan :
Sumber soal Linda Anne Silvestri, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), Dr. Fitri Haryanti, SKp.,
Mkes (2013). Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 12
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar UGD karena luka bakar. Hasil pengkajian: luas luka bakar
36%, derajat II, dengan BB pasien 50 kg.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
A. 3600
B. 5800
C. 6200
D. 7500
E. 8200
Kunci A
Referensi Rasional :
Jawaban Berdasarkan soal di atas luas luka bakar 36% dan BB pasien 50 kg, maka dengan
menggunakan rumus dibawah ini : 4 x 50 x 36% = 7.200, yang diminta pada soal
adalah 8 jam pertama maka dimasukan , berarti 7200/2 = 3.600.
Sumber soal I Made Kariasa, et al (2018) siNERSH Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia, Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 13
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian terdapat
fraktur terbuka pada femur sinistra, perdarahan masif, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 110
x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
A. Berikan O2
B. Balut tekan
C. Pasang bidai
D. Pasang kateter
E. Rehidrasi cairan
Kunci E
Referensi Rasional :
Jawaban Fraktur terbuka dimana patahan tulang menonjol keluar menyebabkan jaringan lunak
disekitar tulang rusak, diantaranya menyebabkan pembuluh darah rusak sehingga
timbul perdarahan, bila perdarahannya massif terus menerus maka volume darah
berkurang yang beresiko terjadinya shock hipovolemik. Hal ini terlihat dari gejala
klinis yang ditimbulkan yaitu peningkatan nadi, penurunan TD, perfusi perifer
menurun, dan CRT > 2 detik.
Strategi Pengerjaan :
Gejala klinis yang ada seperti adanya perdarahan masif, tekanan darah 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit menunjukkan berada pada
kondisi preshok. Maka tindakan utama yang tepat pada pasien tersebut adalah
dengan memberikan rehidrasi cairan sesuai defisit yang terjadi.
Sumber soal I Made Kariasa, et al (2018) siNERSH Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia, Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 14
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Sorang permpuan berusia 50 tahun dirawat di ruang ICCU dengan STEMI. Terpasang monitor
jantung dengan gambaran berikut :
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
Referensi Rasional :
Jawaban A : IV. Amiodaron 300 mg diberikan pada pasien henti jantung dengan gelombang
shockable setelah tindakan DC Shock.
Sumber soal Moh Syafar Sangkala, et al (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional
Bagi Mahasiswa Ners Indonesia.
ANALISA SOAL 15
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 40 tahun, dengan keluhan demam & flu marah-marah kepada perawat
triase UGD karena merasa lambat mendapatkan pelayanan medis padahal sudah menunggu ± 30
menit dan melihat perawat lebih mendahulukan pasien yang baru datang. Perawat kemudian
menjelaskan bahwa pasien yang masuk ke UGD akan di prioritaskan berdasarkan tingkat
kegawatannya dan kondisi yang mengancam nyawa.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
A. Justice
B. Veracity
C. Autonomy
D. Beneficence
E. Non-maleficence
Kunci A
Referensi Rasional :
Prinsip etik yang diterapkan oleh perawat adalah justice. Prinsip Justice adalah
perawat profesional harus mampu berlaku adil terhadap klien dan keluarga
meskipun dari segi status sosial, fisik, budaya, dan lain sebagainya.
Sumber soal Moh Syafar Sangkala, et al (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional
Bagi Mahasiswa Ners Indonesia.
ANALISA SOAL 16
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Dalam keadaan bencana ditemukan korban laki-laki berusia 30 tahun. Pada saat pengkajian
ditemukan jejas pada kepala dan paha kiri, tetapi korban tidak bernafas dan tidak teraba nadi
karotis.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
A. Merah
B. Biru
C. Hijau
D. Hitam
E. Kuning
Kunci D
Referensi Rasional :
Jawaban Merah, (prioritas pertama) : pasien cidera berat yang memerlukan tindakan dan
transport segera (gagal nafas, cedera torako-abdominal, cedera kepala atau maksilo-
fasial berat, shok atau perdarahan berat, shok atau perdarahan berat, luka bakar
berat).
Hijau, (prioritas ketiga) : pasien dengan cedera minor yang tidak membutuhkan
stabilisasi segera (cedera jaringan lunak, fraktura dan dislokasi ekstremitas, cedera
maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas serta gawat darurat psikologis).
Hitam, (prioritas nol) : pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin
diresusitasi.
Sumber soal Moh Syafar Sangkala, et al., (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional
Bagi Mahasiswa Ners Indonesia.
Sartono, Masudik, Suhaeni AE (2016). Basic Trauma Cardiac Life Support, Edisi 2.
GADAR Medik Indonesia, Bekasi.
ANALISA SOAL 17
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang wanita hamil mengalami sumbatan total saluran pernafasan akibat tersedak sebutir bakso.
Korban masih sadar, tampak pucat dan cemas serta memegang lehernya.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
A. Back blow
B. Chest thrust
C. Abdominal thrust
D. Finger cross & sweep
E. Resusitasi jantung paru
Kunci B
Referensi Rasional :
Chest thrust, dilakukan pada ibu hamil atau obese yang masih sadar.
Finger cross & sweep, dilakukan untuk membuka dan membersihkan jalan napas.
Sumber soal Moh Syafar Sangkala, et al., (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional
Bagi Mahasiswa Ners Indonesia.
ANALISA SOAL 18
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat / Aman &
nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial / Komunikasi /
Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system kekebalan
imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perawat prehospital menemukan korban dengan trauma multiple. Korban dalam kondisi
tidak sadar, tampak darah keluar dari hidung dan mulut dan masih ada pergerakan dada dan usaha
bernafas.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
A. Melakukan suction
B. Memanggil bantuan
C. Memasang semi-rigid cervical collar
D. Membuka airway dengan teknik jaw trust
E. Memasang Oro-Pharingeal airway (OPA)
Kunci C
Referensi Rasional :
Memasang semi-rigid cervical collar, dugaan cidera cervical melekat pada korban
multiple trauma, sehingga stabilitas leher adalah tindakan utama dan pertama
sebelum melakukan tindakan penanganan yang lain ke korban.
Teknik jaw trust, tindakan membuka airway pada korban yang dicurigai
mengalami cidera cervical setelah distabilisasi.
Sumber soal Moh Syafar Sangkala, et al., (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional
Bagi Mahasiswa Ners Indonesia.
ANALISA SOAL 19
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Ditemukan korban laki-laki berusia 30 tahun, akibat kecelakaan lalu lintas. Pengkajian
primer klien tidak sadar dan tampak luka laserasi dan perdarahan pada area hidung dan
mulut. Klien tidak berespon terhadap nyeri, tidak bernafas dan tidak teraba nadi karotis.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
Referensi Rasional :
Sumber soal Moh Syafar Sangkala, et al., (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi
Nasional Bagi Mahasiswa Ners Indonesia.
ANALISA SOAL 20
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke UGD dengan ambulance setelah mengalamai
cedera kepala akibat kecelakaan bermotor. Keadaan umum pasien sadar tetapi mudah
tertidur; membuka mata bila dipanggil, bicara meracau sendiri tapi masih dapat
melokalisasi nyeri.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
A. 9
B. 10
C. 11
D. 12
E. 13
Kunci C
Referensi Rasional :
Jawaban EYE :
MOTORIK :
6. mengikuti perintah
5. melokalisasi nyeri
4. menghindari nyeri
VERBAL :
5. orientasi penuh
4. bicara kacau/disorientasi
2. mengerang
1. tak berespon.
GCS : E3 M5 V3
Sumber soal Moh Syafar Sangkala, et al., (2018). Pedoman Persiapan Uji Kompetensi
Nasional Bagi Mahasiswa Ners Indonesia.
ANALISA SOAL 21
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki 45 tahun di rawat di ICCU dengan Sindrom Koroner Akut (SKA). Pada
saat perawat melakukan observasi TTV, pasien tiba-tiba mengeluh nyeri dada dan kemudian
mengalami henti jantung. Perawat akan melakukan RJP namun keluarga keberatan dan
menolak tindakan tersebut dilakukan meskipun sudah diberikan penjelasan, dengan alasan
supaya pasien bisa meninggal dengan tenang.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Dilema antara hak keluarga pasien dalam pengambilan keputusan dan asas
manfaat dari tindakan terhadap pasien bila segera dilakukan.
Jawaban
Sumber soal Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional Bagi Mahasiswa Ners
Indonesia oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Tahun 2018
ANALISA SOAL 22
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah
dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
kesehatan
KASUS
Seorang perawat UGD menerima 5 kunjungan pasien secara bersamaan. Pasien pertama,
seorang nenek yang mengeluh sesak napas; Kedua, pasien laki-laki dengan riwayat ACS
dan mengalami nyeri dada yang menyebar sampai ke leher dan lengan kiri; Ketiga, anak
balita dengan suhu 40˚C dan mengalami kejang tonik-klonik; Pasien keempat dan kelima,
suami istri yang mengalami kecelakaan dimana sang suami mengalami fraktur terbuka pada
mid shaft tibia kanan, sedangkan sang istri mengalami trauma kepala dan tampak apatis.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Pasien pertama
B. Pasien kedua
C. Pasien ketiga
D. Pasien keempat
E. Pasien kelima
Kunci C
Referensi Kriteria triase emergency, dengan respon time segera karena berisiko
sumbatan jalan napas karena spasme airway dan hipersalivasi akibat kejang.
Jawaban Hipersalivasi merupakan suatu keadaan terjadinya sekresi saliva (air liur)
yang berlebihan.
ANALISA SOAL 23
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang petugas triase bencana menemukan korban dengan fraktur tertutup pada lengan
serta vulnus laserasi dan perdarahan pada dahi akibat tertimpa reruntuhan rumah. Pasien
masih sadar dan dapat berjalan sendiri.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Merah
B. Biru
C. Hijau
D. Hitam
E. Kuning
Kunci C
Referensi Triase warna hijau untuk pasien dengan cidera yang tidak membutuhkan
Sumber soal Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional Bagi Mahasiswa Ners
Indonesia oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Tahun 2018
ANALISA SOAL 24
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah
dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
kesehatan
KASUS
Seorang klien datang ke IGD dengan riwayat 3 hari mual dan muntah. Klien mengalami
hipoventilasi dan memiliki laju pernapasan 10x/menit. Monitor EKG menunjukkan
takikardia dengan detak jantung 120x/menit. Gas darah arteri diambil dan perawat melihat
hasil pH 7.51, PCO2 50 mmHg, HCO3 28 meq/l. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan
ureum 150 mg/dl, Natrium 140 meq/l, Clorida 90 meq/l.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Kondisi alkalosis metabolik dapat diketahui dengan melihat hasil AGD
apabila pH klien lebih dari 7.45, karbondioksida (CO2) meningkat lebih dari
Jawaban 40mmHg, dan bikarbonat (HCO3-) juga meningkat lebih dari 24 mEq/L.
Klien yang mengalami mual dan muntah kemungkinan besar terjadi
alkalosis metabolik akibat hilangnya asam lambung, sehingga menyebabkan
pH dan HCO3- meningkat.
Strategi Mengerjakan Soal : Fokus pada subjek, hasil gas darah arteri.
Catatan data dalam pertanyaan adalah klien muntah. Ingat kembali bahwa
muntah kemungkinan besar menyebabkan alkalosis metabolik, akan
membantu Anda mengarahkan untuk pilihan yang benar.
Sumber soal Silvestri L, Nursalam, Haryanti. (2016). Uji Kompetensi Ners Indonesia
(UKNI). Jakarta
ANALISA SOAL 25
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah
dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
kesehatan
KASUS
Pasien perempuan usia 40 tahun diantar oleh keluarganya diruang IGD dengan kondisi
penurunan kesadaran dialami sejak 15 menit yang lalu dengan skor GCS E2V1M1.
Keluarga mengatakan pasien riwayat stroke. Hasil pengkajian, terdengar suara nafas
snoring dan gelisah. Pemeriksaan TD 150/100 mmHg, frekuensi nadi 120x/menit,
pernafasan x menit dan suhu ˚C. Perawat melakukan head tilt chin lift.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Melakukan suction
B. Memasang orofaringeal airway
C. Memasang endotracheal tube
D. Melakukan jaw trust
E. Melakukan pemasangan infus
Kunci B
Sumber soal Silvestri L, Nursalam, Haryanti. (2016). Uji Kompetensi Ners Indonesia
(UKNI). Jakarta
ANALISA SOAL 26
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah
dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
kesehatan
KASUS
Seorang anak, berusia 6 tahun diantar ke UGD setelah mengalami henti napas akibat
tenggelam di kolam renang. Orang tuanya menyatakan anaknya masih bernapas dan masih
teraba nadi sesaat sebelum sampai ke RS. Setelah 5 siklus RJP, dilakukan evaluasi dan
masih belum teraba denyutan nadi karotis. Selanjutnya airway definitive dengan ETT telah
berhasil dilakukan.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Rasio kompresi – bantuan nafas dengan airway definitif yaitu kompresi
berkelanjutan pada kecepatan 100-120x/menit dan berikan 1 napas buatan
Jawaban setiap 12-20x/menit. Pada kasus tersebut dilakukan pada anak atau bayi
yang mengalami henti jantung dan telah terpasang airway definitive (ETT
atau LMA).
Sumber soal Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional Bagi Mahasiswa Ners
Indonesia oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Tahun 2018
ANALISA SOAL 27
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang klien di bawah ke UGD karena kehilangan darah akibat laserasi arteri. Fresh-frozen
telah dibuatkan resep dan dilakukan tranfusi untuk mengganti kehilangan cairan dan darah.
PERTANYAAN SOAL
Berdasarkan pemahaman perawat, rasional untuk tindakan tranfusi fresh frozen plasma bagi
klien adalah?
PILIHAN JAWABAN
Jawaban akibat kehilangan cairan dan darah. Fresh-frozen plasma tidak mengandung
platelet, sehingga tidak dapat digunakn untuk menanggulangi semua jenis
gangguan jumlah platelet rendah. Fresh-frozen plasma kaya faktor
pembekuan dapat dicairkan dengan cepat dan dilakukan tranfusi dengan
cepat. Fresh-frozen plasma tidak secara spesifik mampu meningkatkan level
hemoglobin dan hematokrit.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda dipertanyaan, tujuan
melakukan tranfusi Fresh-frozen plasma. Catat hubungan antara kata
mengalami kehilangan darah dan pilihan jawaban yang tepat
Sumber soal Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh
Silvestri (Elsevier).
ANALISA SOAL 28
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang petugas triase bencana menemukan korban trauma dengan kondisi masih sadar,
frekuensi napas 22x/menit dan frekuensi nadi 96x/menit. Korban mengeluh tidak bisa
menggerakkan extremitas bagian bawahnya. Korban dicurigai mengalami cedera tulang
belakang.
PERTANYAAN SOAL
Apakah alat mobilisasi yang paling sesuai untuk mengevakuasi korban tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Scoop stretcher
B. Basket stretcher
C. Short spine board
D. Long spine board
E. Kendrick Extrication Device (KED)
Kunci D
Referensi Sebuah papan belakang, juga dikenal sebagai papan tulang panjang (LSB),
ANALISA SOAL 29
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang klien dengan kehilangan darah berat akibat cedera multipel membutuhkan tranfusi
cepat beberapa unit darah.
PERTANYAAN SOAL
Perangkat apa yang diminta oleh perawat kepada anggota tim kesehatan lainnya yang akan
digunakan selama prosedur tranfusi untuk menurunkan resiko disritmia jantung?
PILIHAN JAWABAN
A. Infusion pump
B. Pulse oximeter
C. Monitor jantung
D. Alat penghangat darah
E. Defibrilator
Kunci D
Referensi Jika ada beberapa unit darah akan diberikan maka penghangat darah harus
Jawaban digunakan. Tranfusi cepat darah dengan temperatur yang masih dingin
meningkatkan resiko klien mengalami disritmia jantung. Untuk mencegah hal
ini, perawat menghangatkan darah dengan alat penghangat darah. Pulse
oximetry dan peralatan untuk memonitor jantung bermanfaat untuk
pengkajian awal kemungkinan komplikasi, tetapi tidak mengurangi kejadian
disritmia jantung. Alat infus elektronik juga tidak bermanfaat dalam kasus ini
karena infus yang diberikan harus cepat, dan alat infus tersebut umumnya
digunakan untuk mengontrol laju aliran infus. Sebagai tambahan, tidak semua
alat infus bisa digunakan untuk darah dan produk darah.
Strategi Mengerjakan Soal: Catat kata cepat dan mengurangi resiko. Kata-
kata ini menunjukan anda bahwa infus diberikan cepat dan jawaban yang
benar adalah yang akan meminimalkan resiko ditritmia jantung. Pertama,
sisihkan pulse oximetry dan monitor jantung karena alat ini seperti atau biasa
digunakan untuk mengkaji daripada mengurangi resiko komplikasi. Dari sisa
pilihan yang ada, gunakan pengetahuan untuk menghubungkan komplikasi
prosedur tranfusi dan catat hubungan antara kata beberapa unit darah di
pertanyaan dan alat penghangat di pilihan jawaban.
Sumber soal Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi
Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku
"Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination" yang ditulis oleh
Silvestri (Elsevier).
ANALISA SOAL 30
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah
dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
kesehatan
KASUS
Seorang perempuan umur 27 tahun dengan hematoma di temporal dekstra akibat dipukuli
suami, dirawat di UGD dalam kondisi kesadaran menurun. Korban membuka mata dengan
cubitan di kelopak mata, dan mampu menepis cubitan tersebut dengan tangan kanannya dan
saat diajak bicara hanya erangan kesakitan yang keluar dari mulut korban.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. E2V4M5
B. E3V2M4
C. E2V3M5
D. E3V2M5
E. E2V2M5
Kunci E
Referensi Komponen Mata (E) : Membuka mata dengan rangsangan nyeri (2)
Jawaban Komponen Verbal (V) : Suara yang tidak jelas artinya (2)
Sumber soal Pedoman Persiapan Uji Kompetensi Nasional Bagi Mahasiswa Ners
Indonesia oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Tahun 2018
ANALISA SOAL 31
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang ICU karena mengalami gagal nafas .
pasien telah mendapatkan terapi oksigen dan hasil analisa gas darah pasien didapatkan data
bahwa pH 7,30, PCO2 49 mm Hg, dan HCO3- dari 22 mEq/L. Perawat menganalisis hasil dan
mengindikasi kondisi tersebut
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
B. Alkalosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
D. Asidosis respiratorik
E. Asidosis metabolik
Kunci D
Referensi Rasional : pH normal adalah 7,35-7,45, dalam soal nilai pH 7,30 (menurun)
menandakan asidemia. Nilai PaCO2 dengan nilai normal 35-45, dalam soal
Jawaban nilai PaCO2 49 mmHg (meningkat) menandakan adanya asidosis
respiratorik. Nilai HCO3- dengan nilai normal : 22-26, dalam soal diatas
nilainya normal, apabila menurun menandakan adanya asidosis metabolik,
apabila meningkat menandakan alkalosis respiratorik. Jika akan
menentukan adanya kompensasi dengan melihat kedua komponen yaitu
PaCO2 dan HCO3-, apabila keduanya normal (atau hampir abnormal ) pada
arah yang berlawanan maka terdapat kompensasi. Apabila nilai salah satu
komponen abnormal, dan komponen lainya normal maka tidak terdapat
kompensasi.
Sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and
trauma nursing. Philadelphia :Mosby
Sumber soal Solikhin, Emaliyawati Etika, Sutandi Aan, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 32
Pengembangan professional n
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke IGD karena tiba-tiba tidak sadarkan diri. Hasil
pengkajian : Pasien membuka mata ketika diberikan rangsang suara, melakukan gerakan
menarik dari sumber rangsang nyeri dan suara mengerang.
PERTANYAAN SOAL
A. E2V2M2
B. E2V2M2
C. E3V2M4
D. E3V3M3
E. E3V3M2
Kunci C
Referensi Rasional :
Jawaban Eye
1. Tidak ada respon
2. Membuka dengan rangsang nyeri
3. Membuka dengan perintah
4. Spontan
Verbal
1. Tidak ada respon
2. Mengerang
3. Kata-kata tidak tepat
4. Bicara kacau/disorientasi
5. Orientasi penuh
Motorik
1. Tidak ada respon
2. Ekstensi abnormal
3. Flexi abnormal
4. Menghindar nyeri
5. Melokalisir nyeri
6. Mengikuti perintah
Strategi :
Terdapat 3 indikator untuk menentukan nilai GCS yaitu eye (respon
membuka mata), motorik , verbal (normalnya E4V5M6). Pada kasus ini
menunjukan 3 indikator tersebut berupa membuka mata dengan suara (3)
suara mengerang (2), dan reaksi menghindar dari rangsang nyeri (4)
Sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and
trauma nursing. Philadelphia :Mosby
ANALISA SOAL 33
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorng pasien 40 tahun di bawa ke UGD mengalami luka bakar akibat tersiram air panas.
Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri, skala nyeri 8, histeria, area luka bakar di seluruh
kepala dan dada. TD 120/70 mmHg, Frekuensi nadi 110 x/menit, dan frekuensi nafas 26
x/menit
PERTANYAAN SOAL
A. 18 %
B. 27 %
C. 36%
D. 45%
E. 54%
Kunci A
Referensi Rasional :
Jawaban Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus luka bakar daerah dada , dan
seluruh area kepala. untuk menentukan presentase luka bakar menggunakan
rumus rule of nine sehingga didapatkan hasil daerah dada 9% dan seluruh
area kepala 9 % maka total area yang mengalami luka bakar yaitu 18 %
Strategi : cara mudah untuk menentukan prosentase luka bakar pada pasien
dewasa adalah dengan pedoman “rule of nine”, dimana semua area memiliki
luas prosentase yang sama yaitu 9 % kecuali pada area parineum 1 % Pada
kasus tersebut luka bakar mengenai : seluruh kepala (9%) dan area dada
(9%).
Sumber :
Sumber soal Silvestri Linda. (2016). Uji kompentensi Ners Indonesia (UKNI).Jakarta .
AIPNI
ANALISA SOAL 34
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Laki-laki usia 14 tahun diantar ke IGD karena kecelakaan lalulintas dan tidak sadarkan diri,
hasil pengkajian GCS E1M1V1 , akral dingin, terdapat racoon eyes. Dokter merencanakan
pemasangan ventilator pada pasien tetapi keluarga menolak dan telah menandatangani
informed consent.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
A. Autonomy
B. Justice
C. Veracity
D. Beneficience
E. Non Maleficience
Kunci Jawaban : A
Referensi Rasional :
Jawaban Berdasarkan pernyataan diatas pasien dan keluarga pasien mempunyai hak
untuk mengelola dan memutuskan tindakan yang boleh dilakukan dan yang
tidak boleh dilakukan terhadap dirinya sepanjang perawat telah menjelaskan
dengan benar dan prorposional. Namun keputusan tetap ditangan pasien atau
keluarga. Maka aspek etik legal yang muncul yaitu Autonomy ( menghargai
hak-hak pasien )
Strategi :
ETIKA KEPERAWATAN
Sumber :
Susanto, Budi Dwi. (2013) . uji kompetensi Ners Indonesia. Dunia Cerdas :
Jakarta
Sumber soal Silvestri Linda. (2016). Uji kompentensi Ners Indonesia (UKNI).Jakarta .
AIPNI
ANALISA SOAL 35
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 34 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian :
didapatkan jejas di antara dada abdomen di ICS 4-5, pasien meringis kesakitan, defans
muskular (+), CRT 4 detik, pucat, akral dingin, TD 80/60 mmHg, frekuensi nadi 125
x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit dan suhu 37oC.
PERTANYAAN SOAL
A. Nyeri akut
B. Resiko infeksi
C. Gangguan perfusi
D. Defisit volume cairan
E. Perubahan pola napas
Kunci D
Referensi Rasional :
Strategi :
Sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and
trauma nursing. Philadelphia :Mosby
Sumber soal Solikhin, Emaliyawati Etika, Sutandi Aan, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 36
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat di ruang gawat darurat diberitahu bahwa banyak korban selamat dari kecelakaan
pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Korban mengalami kedinginan karena pesawat jatuh ke
sungai.
PERTANYAAN SOAL
Referensi Rasional :
Jawaban Pada bencana eksternal banyak orang dibawah ke ruang gawat darurat untuk
menfdapatkan perawatan. Tindakan awal yang harus dilakukan perawat
adalah mengaktifakan prosedur respon bencana. Meskipun pilihan B, C, D,
dan Eadalah tindakan lain yang akan diambil ileh perawat, tindakan awal
adalah mengaltifkan prosedur respon bencana.
Strategi :
Perhatikan kalimat strategis “tindakan Awal.” Sebagai tambahan, ingat
bahwa prosedur respon bencan harus diaktifkan sebelum intervensi lainnya.
Sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and
trauma nursing. Philadelphia :Mosby
Sumber soal Silvestri Linda. (2016). Uji kompentensi Ners Indonesia (UKNI).Jakarta .
AIPNI
ANALISA SOAL 37
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki usia 60 tahun diantar ke IGD karena tidak sadarkan diri, Hasil pengkajian :
riwayat jatuh dari kamar mandi, GCS E2M4V3, tampak adanya jejas di area frontal, lemah
dan terdengar bunyi napas gurgling . TD 150/100 mmHg, frekuensi nadi 64 x/menit ,
frekuensi nafas 26 x/menit , dan akral teraba dingin. Hasil CT Scan : Stroke infark hemisfer
sinistra
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Referensi Pembahasan :
Strategi :
Sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and
trauma nursing. Philadelphia :Mosby
Sumber soal Silvestri Linda. (2016). Uji kompentensi Ners Indonesia (UKNI).Jakarta .
AIPNI
ANALISA SOAL 38
Pengembangan professional n
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Laki laki berusia 26 tahun diantar ke IGD Karena kecelakaan lalu lintas . pernafasan ada bunyi
gurgling ,darah keluar dari hidung saat ekspirasi. Pembengkakan di daerah leher dan tampak
sianosis. Di temukan fraktur klaikula terbuka
PERTANYAAN SOAL
A. Merah
B. kuning
C. hijau
D. hitam
E. putih
Kunci A
Referensi Rasional:
Jawaban Berdasarkan pernyataan diatas pasien mengalami cedera berat dan perlu
mendapat penanganan segera
Strategi :
Sumber :
Sumber soal Sartono, Masudik, Ade Suheni. (2018). Basic trauma cadilac life support.
Bekasi. GDMI
ANALISA SOAL 39
Pengembangan professional n
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki usia 45 tahun diantar ke IGD dengan kondisi tidak sadar dan terdengar
suara snoring. Pasien diketahui mengalami jatuh dari lantai 2 dan kepala terlihat ada trauma
terbuka.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan keperawatan untuk membuka jalan nafas pada kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN
A. Chin lift
B. Head tilt
C. Jaw trust
D. Hiperekstensi
E. Head tilt chin lift
Kunci C
Referensi Pembahasan :
Jawaban apabila ada dugaan terjadi cidera leher, maka tekhnik jaw-trust dapat
digunakan dalam BLS untuk membuka jalan nafas. Head tilt chin lift
menyebabkan hiperekstensi leher dan menimbulkan komplikasi, jika terjadi
cidera leher.
Strategi :
perhatikan kata pernanda yaitu prosedur untuk membuka jalan nafas
korban. Bayangkan setiap posisi. Sisishkan pilihan jawaban yang pada
prinsipnya kepala tidak boelh dimiringkan
sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds). (2007). Emergency and
trauma nursing. Philadelphia :Mosby
ANALISA SOAL 40
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ICU dengan acute kidney injury. Hasil
pengkajian : suara napas ronchi dikeua lapang paru bawah edema ekstremitas derajat 2,
ascites +, TD : 110/70 mmHg, frekensi nadi 98 x/menit. Hasil laboratorium fungsi faal
ginjal : ureum 178 , kreatinin 4,6. Pasien mendapat terapi dieuretik furosemid 3x3 ampul.
PERTANYAAN SOAL
A. Urine output
B. Tekananan darah
C. Frekuensi nafas
D. Kadar kalium darah
E. Kadar natrium darah
Kunci A
Referensi Pembahasan : Acute kidney indury (AKI) adalah penurunan laju filtrasi
ANALISA SOAL 41
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki usia 25 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda
motor dan dibawa ke IGD. Setelah diperiksa pasien dapat membuka mata dengan rangsang
nyeri, disorientasi waktu, motorik fleksi abnormal.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban EYE :
VERBAL
5 : orientasi penuh
2 : mengerang
MOTORIK
6 : menuruti perintah
5 : melokalisir nyeri
4 : reaksi menghindar
Strategi pengerjaan :
Sumber :
Sartono, Masudik, Suhaeni AE. (2016). Basic trauma cardiac life support.
Bekasi. GDMI.
Sumber soal Uji kompetensi perawat indonesia oleh tim bumi medika, editor Nur
Syamsiyah. (2016). Jakarta : Bumi Medika.
ANALISA SOAL 42
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki usia 60 tahun mengalami kecelakaan dan dibawa ke IGD dengan fraktur
tibia fibula. Pasien mengeluh nyeri skala 5. Hasil pengkajian terdapat luka terbuka dan
perdarahan. TD : 90/70mmHg, S : 37oc, N : 70x/menit.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
b. Observasi TTV
d. Hentikan perdarahan
e. Berikan analgetik
Kunci D
Referensi Rasional :
Jawaban Pada kasus tersebut pasien dengan fraktur tibia fibula maka perawat IGD
harus melakukan pengkajian ABCDE yang merupakan prinsip
kegawatdaruratan. Hasil pengkajian tidak ada masalah pada airway, dan
breathing, namun ada masalah pada circulation yaitu perdarahan akibat
fraktur terbuka pada daerah tibia fibula (tungkai bawah). Hal ini pasien
dengan luka terbuka disertai dengan perdarahan harus segera ditangani, jika
tidak segera ditangani maka berpotensi terjadinya syok hipovolemik akibat
kehilangan banyak darah. Syok hipovolemik merupakan syok yang
disebabkan akibat kehilangan darah atau cairan tubuh dalam jumlah yang
berlebih. Perdarahan yang terjadi dari luka eksternal dapat dihentikan
dengan cara balut tekan pada daerah luka secara langsung dengan
menggunakan kain bersih ataupun kassa steril.
Strategi :
b. Observasi TTV
Merupakan yaitu menilai fungsi tubuh yang paling dasar meliputi TD,
RR, N, dan S.
d. Hentikan perdarahan
e. Berikan analgetik
Sumber :
Sartono, Masudik, Suhaeni AE. (2016). Basic trauma cardiac life support.
Bekasi. GDMI.
Sumber soal Uji kompetensi perawat indonesia oleh tim bumi medika, editor Nur
Syamsiyah. (2016). Jakarta : Bumi Medika.
ANALISA SOAL 43
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan usia 30 tahun diantar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian lemah, khawatir dengan keadaannya, kulit pucat, mukosa bibir
kering, otot sternocleidomastoideus, pernapasan cepat dan dangkal dan suara napas
wheezing. TD : 130/80 mmHg, N : 110x/menit, RR : 28x/menit, S : 38oc.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Ansietas
b. Intoleransi aktivitas
Kunci E
Referensi Rasional :
Jawaban Data subjektif dan objektif dari kasus diatas adalah sesak napas, RR :
28x/menit dan suara napas wheezing. Data ini menunjukan ketidakefektifan
bersihan jalan napas karena ditemukan bunyi napas wheezing. Wheezing
menunjukan bahwa adanya spasme atau penyempitan pada bronkus.
Ketidakefektifan bersihan jalan napas lebih diprioritaskan karena adanya
sumbatan pada jalan napas yang lebih mengancam nyawa juga kembali
pada prinsip primary survey, yaitu penangan airway lebih awal
dibandingkan dengan breathing.
Strategi :
a. Ansietas
b. Intoleransi aktivitas
Sumber :
ANALISA SOAL 44
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 34 tahun diantar ke IGD karena mengalami luka bakar. Hasil
pengkajian luas luka bakar 36%, BB : 50kg, TD : 110/70mmHg, N : 110x/mnt, RR:
26x/mnt.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. 2600ml
b. 3600ml
c. 5800ml
d. 7200ml
e. 8100ml
Kunci D
Referensi Rasional :
Strategi :
Sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (2007). Emergency and trauma
nursing. Philadelphia : Mosby.
Sumber soal Karisa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia: edisi R. Jakarta : AIPNI.
ANALISA SOAL 45
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 34 tahun diantar ke IGD karena mengalami luka bakar akibat
tersiram air panas. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri dengan skala 8, luka bakar di
daerah dada, tangan kanan dan paha kanan. TD : 110/70mmHg, N : 110x/mnt, RR: 26x/mnt.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. 44%
b. 42%
c. 34%
d. 32%
e. 27%
Kunci E
Referensi Rasional :
Jawaban Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus luka bakar diatas ditemukan luka
bakar daerah dada, tangan kanan dan paha kanan. Untuk menetukan
presentase luka bakar digunakan rumus Rule of Nine sehingga didapatkan
hasil daerah dada 9%, paha kanan 9%, dan tangan kanan 9%, maka total
area yang mengalami luka bakar yaitu 27%.
Strategi :
Cara mudah untuk menentukan presentase luas luka bakar pada pasien
dewasa yaitu dengan Rule of Nine, dimana semua area memiliki presentase
yang sama yaitu 9% kecuali pada area perineum yaitu 1%.
Sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (2007). Emergency and trauma
nursing. Philadelphia : Mosby.
Sumber soal Karisa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia: edisi R. Jakarta : AIPNI.
ANALISA SOAL 46
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernapasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 27 tahun datang ke IGD karena kecelakaan lalu lintas. Saat
dilakukan pengkajian terlihat pasien tidak sadarkan diri, GCS 3, keluar darah dari hidung
dan telinga, nampak biru dibagian bahu sampai leher, mata panda, suara nafas gurgling,
terdapat cairan dimulut dan hidung, TD : 100/60mmHg, N : 107x/mnt, RR : 29x/mnt. Pasien
sudah terpasang neckolar.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Lakukan sunction
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban Pada kasus tersebut pasien mengalami tanda-tanda trauma servikal yaitu
nampak biru pada bagian bahu sampai leher, maka yang utama diamankan
adalah leher dengan cara memasang neckolar, kemudian dilanjut
pemasangan OPA karena dalam kasus pasien tidak sadarkan diri dengan
nilai GCS 3 (koma) sehingga untuk menghindari lidah terbalik yang dapat
menutup jalan napas serta untuk memudahkan pembebasan jalan napas
sebelum dilakukan sunction.
Strategi :
a. Lakukan sunction
b. Pemasangan OPA
Sumber :
Sartono, Masudik, Suhaeni AE. (2016). Basic trauma cardiac life support.
Bekasi. GDMI.
Sumber soal Uji kompetensi perawat indonesia oleh tim bumi medika, editor Nur
Syamsiyah. (2016). Jakarta : Bumi Medika.
ANALISA SOAL 47
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang pasien laki-laki usia 85 tahun dirawat di ruang ICU dengan gagal jantung grade IV.
Pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih bahagia bisa bertemu Tuhannya dan
menolak dilakukan tindakan apapun. Kemudian kondisi pasien menurun tingkat kesadaran
soporkoma serta mengalami henti jantung, saat ini perawat tetap melakukan tindakan RJP.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Justice
b. Fidelity
c. Otonomi
d. Beneficience
e. Non Maleficience
Kunci C
Referensi Rasional :
Jawaban Pasien mempunyai hak untuk mengelola dan memutuskan tindakan yang
boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan terhadap dirinya sepanjang
perawat telah menjelaskan dengan benar dan proposional. Namun
keputusan tetap ditangan pasien maupun keluarga.
Pada kasus ini perawat tetap melakukan tindakan RJP padahal pasien sudah
nyaman dengan tidak dilakukan tindakan apapun dan itu telah menjadi
pilihannya. Maka dalam hal ini perawat telah mengabaikan hak dan
otonomi pasien.
Strategi :
Sumber :
Sartono, Masudik, Suhaeni AE. (2016). Basic trauma cardiac life support.
Bekasi. GDMI.
Sumber soal Karisa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia: edisi R. Jakarta : AIPNI.
ANALISA SOAL 48
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat diruang ICU dengan kondisi gagal napas. Pasien
akan dilakukan pemasangan ETT (endo tracheal tube). Selang dimasukan tanpa ada
hambatan sampai dengan batas pengukuran.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci A
Referensi Rasional :
Jawaban Data yang mendukung pada kasus diatas adalah selang dimasukan tanpa
ada hambatan sampai dengan batas pengukuran. Maka tindakan
selanjutnya yaitu mengevaluasi ketepatan penempatan ujung selang
dengan cara memberikan ventilasi pada pasien menggunakan ambu bag.
Sementara dilakukan ventilasi, lakukan auskultasi diatas epigastrium, mid
axilla dan anteriorparu kiri dan kanan apakah ada atau tidak ada suara
napas pada kedua paru.
Strategi :
1. Buka mulut dengan cara cross finger dan tangan kiri memegang
laringoskop
Sumber :
ANALISA SOAL 49
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 38 tahun diantar ke IGD karena kecelakaan. Hasil pengkajian
didapatkan data tampak jejas pada area dada, bunyi jantung menjauh dan JVP meningkat.
TD : 85/50mmHg, N : 116x/mnt, dan RR : 28x/mnt.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
d. Biru
e. Hitam
Kunci A
Referensi Rasional :
Jawaban Pada kasus tersebut didapatkan bahwa pasien mengalami trauma yang
mengenai dada regio sebelah kiri bawah yang bisa menyebabkan injury
dibagian epikardium sehingga terjadi perdarahan yang menumpuk di area
pericardium, hal ini akan menyebabkan berkurangnya relaksasi ventrikel
sehingga ventrikel filling tidak optimal. Jika volume terus bertambah, pada
fase akut akan terjadi kompensasi berupa peningkatan frekuensi nadi dan
selanjutnya akan mengalami bradikardi hingga terjadinya henti jantung.
Pada kasus tersebut pasien dikategorikan dalam label warna merah (most
urgent/prioritas pertama) dikarenakan tamponade jantung dengan melihat
tanda klinisnya yaitu : bunyi jantung menjauh, JVP meningkat disertai
hipotensi dan bila tidak segera ditangani (< 10menit) akan menyebabkan
kematian. Prioritas pasien ditentukan oleh label triage berdasarkan tanda
klinis yang mengancam nyawa dan prinsip ABCDE.
Strategi :
a. Merah
Memiliki arti gawat darurat atau mengancam nyawa pasien, dalam hal
ini korban membutukan stabilisasi dan tindakan segera. Misalnya pada
pasien syok, gangguan pernapasan, trauma kepala, perdarahan eksternal
massif, gangguan jantungan, luka bakar > 50% atau semua area, pasien
harus dibawa ke ruang resusitasi.
b. Kuning
pada sien dnegan cidera yang dipastikan tidak akan mengancam jiwa
pada waktu dekat, risiko syok, fraktur multiple, fraktur femur atau
pelvis, gangguan kesadaran, status tidak jelas, luka bakar ringan, pasien
harus dibawa ke ruang bedah.
c. Hijau
d. Biru
e. Hitam
Memiliki arti pasien sudah dipastikan meninggal dunia dan tidak perlu
dilakukan tindakan resusitasi.
Sumber :
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (2007). Emergency and trauma
nursing. Philadelphia : Mosby.
Sartono, Masudik, Suhaeni AE. (2016). Basic trauma cardiac life support.
Bekasi. GDMI.
Sumber soal Karisa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia: edisi R. Jakarta : AIPNI.
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Hasil pemeriksaan AGD pasien yang dirawat diruang ICU dengan trauma dada dan
terpasang WSD menunjukan PH : 7, 50, PCO2 : 30 dan HCO3 : 20.
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN
Kunci A
Referensi Rasional :
Jawaban Pada kasus diatas untuk melakukan interpretasi nilai AGD, langkah yang
harus diingat yaitu pertama : klasifikasi nilai pH, normal 7,35-7,45 dalam
soal nilai pH: 7,50 (meningkat) yang artinya alkalosis. Kedua klasifikasi
nilai PCO2 normal 35-45, dalam soal PCO2 : 30 (menurun) menandakan
adanya alkalosis respiratorik. Ketiga klasifikasi nilai HCO3, normal 22-26,
dalam soal HCO3 : 20 menandakan adanya asidosis metabolik. Keempat
menentukan adanya kompensasi dengan melihat komponen PCO2 dan
HCO3, apabila keduanya normal (atau hampir normal) pada arah
berlawanan maka terdapat kompensasi. Apabila nilai salah satu komponen
abnormal dan komponen lainnya normal maka tidak terdapat kompensasi.
Strategi :
Sumber soal Karisa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia: edisi R. Jakarta : AIPNI.
ANALISA SOAL 1
Perawat sulton selaku kepala ruang di bangsal rumah sakit M, memberikan kepercayaan
penuh kepada para pegawainya untuk melaksanakan tugasnya masing-masing, kepala
ruang hanya menerima laporan perkembangan kinerja yang telah dilakukan
PERTANYAAN SOAL
PILIHAN JAWABAN :
a. Autokratik
b. Situasional
c. Demokratis
d. Laissez faire
e. Birokratis
Kunci Jawabanya : D
Jawaban Pembahasan :
Gaya Kepemimpinan
Sumber soal Kariasa,i. m., at all. (2019). Asosiasi Intitusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI). Jakarta selatan
ANALISA SOAL 2
Di ruang aster terdapat 9 perawat setiap shift pagi dengan kepala ruang. Dalam pemberian
asuhan keperawatan yang berkualitas, kepala ruang menugaskan setiap perawat memiliki
tanggung jawab penuh selama 24 jam bagi pasiennya dengan di bantu perawat pelaksana
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
a. Metode Fungsional
b. Metode Tim
c. Metode kasus
d. Metode Primer
e. Metode Sekunder
Kunci Jawabanya : D
Jawaban Pembahasan :
ANALISA SOAL 3
Seorang perempuan 28 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluahan BAB
encer sejak 2 minggu yang lalu, pasien sudah diberikan oleh perawat bahwa menderita
HIV, pasien meminta kepasa perawat untuk merahasiakan penyakitnya kepada siapapun,
perawat menyetujui permintaan pasien tersebut.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
a. Autonomi
b. Justice
c. Benefisience
d. Fidelity
e. Confidentiality
Kunci D
Jawaban Pembahasan
ANALISA SOAL 4
Hasil survey tentang lama rawat pasien di ruang penyakit dalam didapatkan data 3 pasien
dirawat selama 4 hari; 5 pasien dirawat selama 7 hari; 7 pasien dirawat selama 4 hari; 5
pasien dirawat selama 5 hari.
PERTANYAAN SOAL :
Berapa nilai ALOS pada hasil survey ?
PILIHAN JAWABAN :
a. 4
b. 8
c. 6
d. 7
e. 5
Kunci Jawaban : E
Referensi
Keyword : Perhitungan rumus ALOS (Rata-rata lama rawat)
Jawaban
Rasional:
Diket : 3 pasien => 4 hari
5 pasien => 7 hari
7 pasien => 4 hari
5 pasien => 5 hari
Rumus ALOS = Jumlah lama dirawat
Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
Strategi :
Perlu mennggunakan rumus perhitungan ALOS dalam mendapatkan
jawaban yang tepat.
Sumber soal Kariasa,i. m., at all. (2019). Asosiasi Intitusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI). Jakarta selatan
Depkes RI.(2005)
ANALISA SOAL 5
Seorang Ners penanggung jawab shiff dinas sore memasuki kamar 6, 7 dan 8 untuk
memastikan semua rencana asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat
pelaksana berjalan dengan baik. Dilanjutkan dengan menemui perawat penanggung
jawab kamar dan mengecek ketersediaan alat yang digunakan.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
a. planning
b. organizing
c. coordinting
d. directing
e. controlling
Kunci jawaban : E
Jawaban Rasional :
Strategi :
Dalam kasus diatas diketahui bahwa perawat melakukan
pengecekan/kontrol terhadap semua rencana keperawatan dan perawat.
Sumber soal PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL BAGI
MAHASISWA NERS INDONESIA (RISTEKDIKTI), 2018.
ANALISA SOAL 6
Dua orang perawat pelaksana berargumen mengenai disiplin kerja, bahwa satu indikator
disiplin adalah datang on time sesuai jadwal. Perawat pertama berpendapat bahwa 15
menit datang sebelum jam kerja adalah wajib, karena banyaknya tugas perawat.
Sementara perawat kedua berpedapat asal datang tepat, pas jam kerja adalah baik karena
tugas sudah diatur oleh manajer dengan baik.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
a. value
b. personality
c. perbedaan budaya
d. banyak tugas
e. over load kerja
Kunci jawaban : A
Jawaban Pembahasan
ANALISA SOAL 7
1. Perawat meminta kepada kepala ruang untuk dijadwalkan kerja pada shif malam dan
melanjutkan ke shift pagi dengan alasan jarak rumah jauh dari RS. Kepala ruang menolak
menolak permintaan tersebut dengan mempertimbangkan beban kerja dan patient
safety. Kepala ruang meminta kepada perawat agar berdinas sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
a. Autokratik
b. Demokratik
c. Laissez-faire
d. Transaksional
e. Transformasional
Kunci Jawaban : B
Jawaban Pembahasan
ANALISA SOAL 8
PERTANYAAN SOAL:
PILIHAN JAWABAN :
a. Rapat rutin
b. Coffe break
c. Post konferensi
d. Ronde keperawatan
e. Diskusi refleksi kasus
Kunci C
Jawaban Pembahasan :
Sumber soal Kariasa,i. m., at all. (2018). Asosiasi Intitusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI). Jakarta selatan
ANALISA SOAL 9
Perawat mendapatkan laporan dari keluarga bahwa pasien sempet jatuh saat dibantu
keluarganya turun dari tempat tidur untuk ke kamar mandi. Keluarga meminta perawat
segera memeriksa pasien tersebut
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
Kunci : Jawaban : A
Jawaban Pembahasan
Bila terjadi pasien jatuh maka sebagai langkah awal perawat harus
melakukan pengkajian penyebab dan dampak dari jatuhnya
pasien,kemudian melaporkan kepada kepala ruang dibuatkan laporan
kejadian untuk kepentingan investigasi, audit mutu dan langkah
selanjutnya yang dipandnag perlu sesuai standar patien safety berlaku.
Sumber soal Kariasa,i. m., at all. (2018). Asosiasi Intitusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI). Jakarta selatan
ANALISA SOAL 10
PERTANYAAN SOAL :
PILIHAN JAWABAN :
Kunci Jawaban : B
Jawaban Pembahasan
Sumber soal Kariasa,i. m., at all. (2018). Asosiasi Intitusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI). Jakarta selatan
ANALISA SOAL 11
PILIHAN JAWABAN :
A. Mencerminkan nilai budaya klien
B. Respons penerimaan terhadap tindakan
C. Persetujuan klien terhadap tindakan yang direncanakan
D. Klien menunjukan pemahaman terhadap prosedur preoperatif
E. Penolakan klien terhadap diskusi
Kunci Jawaban : A
Referensi Topik : Karakteristik budaya orang jepang.
Jawaban Rasional :
Mengangguk atau tersenyum bagi klien berkebangsaan jepang mungkin
merefleksikan nilai budaya terhadap harmoni interpersonal. Perilaku non
verbal ini mungkin bukanlah indikasi dari respons penerimaan terhadap
perlakuan, persetujuan dengan pembicara, atau pemahaman terhadap
sebuah prosedur.
Strategi pengerjaan soal :
Pertama-tama abaikan pilihan B dan C, karena keduanya serupa atau
tampak sama. Dari sisa pilihan yang ada, pilihlah pilihan yang benar,
karena ketiganya merefleksikan karakteristik budaya orang jepang.
Sebagai tambahan, pilihan D dan E adalah interpretasi yang salah dari
bahasa non verbal klien.
ANALISA SOAL 12
Kunci Jawaban : A
Referensi Topik : Definisi dari akulturasi
Jawaban Rasional :
Akulturasi adalah proses mempelajari budaya yang berbeda untuk dapat
beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah atau sama sekali baru.
Pilihan B menunjukan identitas etnis. Pilihan C menggambarkan
kelompok etnis. Pilihan D menggambarkan sub-kultur. Pilihan E
menggambarkan penjelasan tentang ras.
Strategi mengerjakan soal :
Gunakan kata kunci “paling tepat”. Fokus pada subjek, akulturasi.
Pikirkan devinisi dari akulturasi untuk membantu menemukan jawaban
yang tepat.
ANALISA SOAL 13
B. Berjalan mengelilingi klien sehingga perawat dapat terus melihat wajah klien
C. Berikan klien Booklet diet, beri jeda dan kemudian kembali ke klien untuk
melanjutkan instruksi.
D. Ajarkan kepada klien tentang pentingnya instruksi untuk memelihara kesehatan
E. Meminta klien untuk memperhatikan dan menghadap ke arah perawat saat
diberikan instruksi.
Kunci Jawaban : A
Referensi Topik : Praktik komunikasi dengan klien berkebangsaan China
Jawaban Rasional :
Kebanyakan orang China menjaga jarak secara formal dengan orang lain,
sebagai bentuk penghargaan. Banyak orang berkebangsaan China merasa
tidak nyaman dengan komunikasi tatap muka, terutama jika harus
melibatkan kontak mata langsung. Jika klien memalingkan muka dari
perawat selama percakapan, upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah
melanjutkan percakapan. Berjalan mengelilingi klien atau meminta klien
untuk menghadap ke arah perawat akan menyebabkan konfilk tidak
langsung dengan praktik kultural. Klien dapat menganggap tindakan ini
sebagai tindakan tidak sopan jika perawat meninggalkannya dan
kemudian kembali dengan penjelasan selanjutnya. Memberitahukan klien
tentang pentingnya instruksi untuk memelihara kesehatan dapat dianggap
seperti tidak menghargai klien.
ANALISA SOAL 14
PILIHAN JAWABAN
A. Memeriksa ulang klien.
B. Melakukan pertemuan dengan staf perawat untuk mendiskusikan kejadian klien
terjatuh.
C. Mencatat pada diari perawat dan memastikan bahwa pelaporan kejadian telah
lengkap.
D. Hubungi supervisor keperawatan untuk memperbaharui informasi tentang kejadian
jatuh.
E. Melapor kepada komite keperawatan untuk dilakukan audit lebih lanjut.
Kunci Jawaban : A
Referensi Topik : Petunjuk terkait dengan pelaporan kejadian dan perawatan klien
Jawaban setelah terjatuh.
Rasional :
Setelah klien terjatuh, perawat harus mengkaji ulang secara teratur
karena kemungkinan komplikasi tidak selalu muncul segera setelah
kejadian. Kejadian klien terjatuh seharusnya diperlakukan sebagai
informasi rahasia dan hanya disebarluaskan dalam kontek „keharusan
untuk tahu” saja. Komunukasi terkait kejadian sepatutnya hanya
melibatkan orang-orang yang berpartisipasi dalam perawatan klien saja.
Pelaporan kejadian dianggap sebagai upaya penyelesaian masalah,
naman penulisannya tidak dilakukan di bagian catatan keperawatan. Jika
perawat manajer telah diberi tahu tentang kejadian tersebut, ia akan
menghubungi perawat yang bersangkutan jika membutuhkan informasi
terkini tentang keadaan klien.
anada akan di arahkan pada pilihan jawaban yang benar. Ingatlah bahwa
pengkajian adalah langkah pertama dalam proses keperawatan.
ANALISA SOAL 15
ANALISA SOAL 16
PILIHAN JAWABAN
A. Menghubungi bagian keamanan
B. Menghubungi polisi
C. Menghubungi manajer keperawatan
D. Mengunci rekan kerja tersebut di ruang pengobatan sampai bantuan datang
E. Mengambil alih spuit dari rekan kerja tersebut
Kunci Jawaban : C
Referensi Topik : Tanggung jawab perawat dalam berhubungan dengan sejawat
Jawaban yang dicurigai melanggar hukum.
Rasional :
Perawat praktik diminta melaporkan kejadian atas perawat terlapor.
Komite keperawatan memiliki kekuasaan terhadap praktik keperawatan
dan berhak menyusun rencana tindakan dan pengawasan terhadap
perawat terlapor. Kejadian ini perlu dilaporkan kepada manajer
keperawatan, yang kemudian melaporkan kepada komite keperawatan
dan pihak berwajib, seperti kepolisian, jika dibutuhkan. Perawat boleh
saja memanggil bagian keamanan, namun informasi ini tidak terdapat di
dalam pertanyaan diatas, sehingga tindakan ini tidak dibutuhkan. Pilihan
D dan E dapat dianggap tindakan yang tidak layak dilakukan.
Strategi mengerjakan soal :
Pertama, jangan abaikan pilihan D karena dianggap sebagai tindakan
membahayakan dan tidak layak dilakukan. Ingatlah jalur struktur
organisasi dalam membantu mengarahkan ke pilihan jawaban yang
paling benar.
Sumber : Uji Kompetensi Ners INDONESIA (UKNI), SAUNDERS 360
REVIEW
Sumber soal Yoder-Wise (2011), pp. 489-490.
ANALISA SOAL 17
C. Menggunakan cairan penghapus untuk menghapus data yang salah untuk diisi
dengan yang benar.
D. Mencoret garis lurus pada data yang salah, memberikan paraf dan tanggal,
kemudian menuliskan informasi yang benar.
E. Menulis awal dokumentasi pengkajian pada lembar yang baru.
Kunci Jawaban : D
Referensi Topik : Prinsip-prinsip dan petunjuk pendokumentasian.
Jawaban Rasional :
Jika perawat menuliskan data yang salah dalam rekam medis klien,
perawat diminta mengikuti kebijakan untuk mengoreksi kesalahan.
Langkah ini termasuk mencoret kesalahan penulisan dengan satu garis
melintang, memberikan paraf dan tanggal, kemudian menuliskan data
yang benar. Penambahan informasi baru dilakukan jika informasi
dimaksud tidak dapat di ingat untuk dituliskan pada saat awal
pendokumentasian. Menghapus data dan penggunaan cairan penghapus
tidak dibolehkan untuk dilakukan direkam medis klien.
Strategi mengerjakan soal :
Fokus pada subjek, melakukan koreksi pada kesalahan dokumentasi, dan
menggunakan prinsip terkait dengan pendokumentasian. Perlu di ingat
bahwa mengubah rekam medis klien tidak diperbolehkan. Hal ini akan
menunjukan bahwa pilihan B dan C tidak perlu di abikan. Dari sisa
pilihan yanga ada, memfokuskan petanyaan dan menggunakan
pengetahuan terkait prinsip pendokumentasian akan mengarahkan anda
ke jwaban yang benar.
Sumber : Uji Kompetensi Ners INDONESIA (UKNI), SAUNDERS 360
REVIEW
Sumber soal Perry, Potter, Elkin (2012), pp. 30-33; Potter et al (2013), p. 351.
ANALISA SOAL 18
PILIHAN JAWABAN
A. Autokratik
B. Situasional
C. Demokratis
D. Laissez-faire
E. Birokratis
Kunci Jawaban : A
Referensi Topik : Karakteristik dari berbagai gaya kepemimpinan.
Jawaban Rasional :
Macam-macam gaya kepemimpinan :
a. Gaya kepemimpinan autokratis sangat berorientasi pada tugas dan
memiliki pengendalian tinggi.
b. Gaya kepemimpinan situasional menggunakan gaya yang
bergantung pada situasi dan menyesuaikan dengan tuntutan saat
ini.
c. Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya terbaik untuk
memungkinkan staf bekerja meningkatkan kapasitasnya, karena
gaya ini memungkinkan perawat untuk memberikan masukan dan
kesempatan kepada mereka untuk berkembang secara profesional.
d. Gaya laissez-faire memberikan kesempatan penuh kepada
perawat untuk bekerja tanpa dukungan, arahan, maupun
pengawasan.
e. Gaya kepemimpinan birokratis akan mengarahkan staf untuk taat
kepada peraturan dan kebijakan organisasi.
ANALISA SOAL 19
ANALISA SOAL 20
PERTANYAAN SOAL
Model kepemimpinan apakah yang diterapkan oleh perawat kepala ruang tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Autokratis
B. Situasional
C. Demokratis
D. Laissez-faire
E. Birokratis
Kunci Jawaban : A
Referensi Topik : Berbagai jenis gaya kepemimpinan.
Jawaban Rasional :
Berbagai macam gaya kepemimpinan :
a. Pemimpin yang autokratis cenderung sangat fokus, memiliki
kendali penuh., pengambil keputusan utama, dan ingin
menyelesaikan semua masalah. Seorang autokrat cenderung
mendominasi kelompok dan memerintah, dari pada meminta sran
atau pendapat dari orang lain. Dalam situasi ini, kepala ruang
ingin memenuhi harapan (peningkatan kualitas) dengan bantuan
staf, menyusun rencana tanpa memperhatikan saran, dan
mengaharapkan semua masalah dilaporkan langsung kepadanya.
b. Gaya kepemimpinan situasional menggunakan gaya yang
bergantung pada situasi dan menyesuaikan dengan tuntutan saat
ini.
c. Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya terbaik untuk
memungkinkan staf bekerja meningkatkan kapasitasnya, karena
gaya ini memungkinkan perawat untuk memberikan masukan dan
kesempatan kepada mereka untuk berkembang secara profesional.
d. Gaya kepemimpinan laissez-faire bersifat pasif dan tidak
ANALISA SOAL 21
E. Kredensialing
Kunci A. Timbang Terima
Strategi :
Kalimat kunci pada kasus diatas adalah menerima laporan di ners station
dari perawat dinas malam. Menrima laporan pada saat pergantian shift baik
itu saat pagi, siang, dan malam merupakan bentuk kegiatan timbang terima
Sumber :
Dep Kes RI, Modul SP2KP-PMK menuju WCH
Sumber PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL, RISTEKDIKTI,
soal 2018.
ANALISA SOAL 22
Kunci A. Autokratik
Referensi Topik : Macam-macam gaya kepemimpinan
Pembahasan :
Jawaban
Gaya Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan autokratik adalah model pendekatan yang
memungkinkan pemimpin mengambil ahli kendali dan memprioritaskan
pendelegasian tugas. Pendekatan ini dinilai sebagai gaya kepemimpinan
efektif untuk diimplementasikan pada keadaan krisis atau gawat.
2. Gaya kepemimpinan situasional adalah pendekatan komprehensif yang
menggabungkan gaya kepemimpinan kematangan dan kesiapan anggota
kelompok dan situasi yang terjadi.
3. Gaya kepemimpinan demokratik adalah pendekatan yang
mengedepankan orientasi people-centered dan berorientasi pada
hubungan baik dan kerjasama.
4. Gaya kepemimpinan Laissez-faire menggunakan pendekatan yang
permisif (selalu megizinkan), dimana pemimpin melepaskan tampiuk
kepemimpinan dan melimpahkan semua proses pengambilan keputusan
kepada bawahan.
Strategi :
Fokus pada subjek mengidentifikasi gaya kepemimpinan. Di kasus ada 2 kata
kunci yaitu henti jantung (kritis) dan melimpahkan tugas (pendelegasian)
Sumber :
Dep Kes RI, Modul SP2KP-PMK menuju WCH
Sumber Sumber soal Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (2018) :SINERSI
soal hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 23
Strategi :
Perawat primer telah melakukan komunikasi sampai tahapan assessment
pasien dengan menyampaikan masalah sesak nafas masih terjadi. Tahapan
yang perlu dilakukan perawat selanjutnya adalah melakukan recommendation
berupa pemberian oksigen.
Sumber :
Dep Kes RI, Modul SP2KP-PMK menuju WCH
Sumber Sumber soal Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (2019) :SINERSI
soal hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 24
ANALISA SOAL 25
Strategi:
Pahami prinsip etik dalam penerapan implementasi keperawatan. Pilihan A,
C, D dan E mencerminkan penerapan prinsip etik beneficence dan non-
maleficence dalam implementasi keperawatan.
1. Beneficence adalah melakukan tindakan yang benar dan memberikan
kemanfaatan bagi kesehatan klien
2. Non-maleficence adalah usaha maksimal untuk menghindari atau
melakukan kesalahan yang dapat merugikan status kesehatan klien, baik
disengaja maupun tidak disengaja.
Sumber :
Dep Kes RI, Modul SP2KP-PMK menuju WCH
Sumber Sumber soal Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (2019) :SINERSI
soal hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 26
D. Kharismatis
E. Militeristik
Kunci C. Demokratis
Referensi Topik : Macam-macam gaya kepemimpinan
Jawaban Pembahasan:
1. Otoriter : Gaya kepemimpinan ini bisanya digunkan dalam situasi
kritis dan langsung memberikan instruksi
2. Leizes faire : Gaya kepemimpnan ini terjadi bila pemimpin tidak
punya kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau ingin menguji
kemampuan staf
3. Demokratis : Gaya kepemimpinan ini paling sesuai dengan kasus
diatas karena di kasus disebutkan kata ”diskusi”. Gaya kepemimpinan
ini akan selalu menghargai pendapat staf dan meminta pendapat staf
sebelum memutuskan keputusan
4. Kharismatik : Gaya kepemimpinan ini terjadi jika seorang pemimpin
mempunyai wibawa atau aura positif yang kuat sehingga para staf
akan selalu mengikuti kehendaknya
5. Militeristik : Dalam gaya kepemimpinan ini biasanya seorang
pemimpin langsung memberikan sebuah komando tanpa memberikan
kesempatan staf untuk mengemukakan pendapat
Strategi :
Kalimat kunci pada kasus diatas adalah “Dalam diskusi ini ketua tim
mempersilahkan anggota tim untuk memaparkan pendapat tentang
bagaimana cara menurunkan angka flebitis”. Kalimat tersebut adalah situasi
yang mengambarkan gaya kepemimpinan Demokratis.
Sumber :
Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan Managemen. Jakarta: EGC
Sumber PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL,
soal RISTEKDIKTI, 2018.
ANALISA SOAL 27
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat dengan keluhan penurunan kesadaran. Hasil
pengkajian di dapatkan kondisi kesadaraan delirium, pasien gelisah, aktivitas sehari-hari
dibantu, terdapat luka pada telapak kaki kanan yang bersifat kronis. Hasil laboratorium
didapatkan hasil gula darah 400 mg/dl, perawat menentukan kondisi pasien untuk kondisi
selanjutnya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tingkat ketergantungan pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Intermediate
B. Intensive
C. Minimal
D. Partial
E. Total
Kunci E. Total
Sumber :
Dep Kes RI, Modul SP2KP-PMK menuju WCH
Sumber Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), 2019. SINERSI:
soal hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Edisi R. Cet-1 : Jakarta
ANALISA SOAL 28
Strategi :
Kata kuci pada kasus tersebut adalah “selalu”, kata “selalu” menunjukan
bahwa kepala tim melakuan hal tersebut secara terus menerus yang bertujuan
untuk memberi contoh pada perawat yang lain.
Sumber :
Gillies. (2004). Nursing Management: A System Aprosch. Philadelpia: WB
Saunders Company
Potter & Perry, (2010). Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC
Sumber PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL, RISTEKDIKTI,
soal 2018.
ANALISA SOAL 29
Kunci B. Planning
Referensi Topik : Fungsi management
Jawaban Pembahasan:
1. Planning (Perencanaan) : Perencanaan suatu organisasi untuk
mencapai suatu target
2. Organizing (Pengorganisasian) : Pengorganisasian pegawai untuk
mencapai target yang ditentukan, misal pembuatan struktur organisasi
ruangan
3. Staffing (Pengolahan staf) : melakukan pengaturan staff untuk
kegiatan pelayanan keperawatan
4. Actuating / Directing (Pengarahan): mengarahkan staff untuk
melakukan kegiatan sesuai SOP
5. Controlling (Pengendalian) : melakukan pengawasan yang dilakukan
staff
Strategi:
Kepala ruang mengumpulan empat perawat pelaksana lalu menggatakan
mereka supaya hemat menggunakan tisue cuci tangan dan kasa dalam
perawatan luka adalah salah satu rencana (planning) kepala ruang ketika
melakukan sebuah kegiatan yang akan dilakukan.
Sumber :
Gillies. (2004). Nursing Management: A System Aprosch. Philadelpia: WB
Saunders Company
Potter & Perry, (2010). Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC
Sumber PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL,
soal RISTEKDIKTI, 2018.
ANALISA SOAL 30
E. Fungsional
Kunci C. Primer
Referensi Topik : Model sistem penugasan
Jawaban Pembahasan:
1. Metode tim : kelompok perawat yang bekerja sebagai suatu tim
dengan dipimpin oleh ketua tim yang dipilih berdasarkan
pengalaman kerja, kepemimpinan dan senioritas.
2. Metode kasus : satu perawat memberikan asuhan keperawatan
hanya kepada seorang pasien secara penuh atau total dalam satu
periode dinas atau per shift. Pemberian asuhan keperawatan
seperti ini biasanya diberikan kepada pasien-pasien khusus seperti
di ruang isolasi atau ruang intensive care.
3. Metode primer : perawat bertanggung jawab terhadap semua
aspek asuhan keperawatan selama 24 jam, dari hasil pengkaian
kondisi pasien dan mengkoordinir asuhan keperawatan hingga
evaluasi kondisi pasien dan pengendalian mutu asuhan
keperawatan, menunjukkan kemandirian perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan.
4. Metode modular : pada metode asuhan keperawatan professional
tersebut, metode tim digunakan secara kombinasi dengan metode
primer.
5. Metode fungsional : pemberian asuhan keperawatan diberikan
secara terpisah kepada pasien sesuai dengan tugas yang
dibebankan kepada perawat sehingga hasil dari asuhan
keperawatan yang didapatkan tidak professional.
Strategi :
Jika seluruh perawat berpendidikan ners dengan sertifikat dan
pengalaman yang menunjang serta rasio perawat masih memenuhi, maka
yang paling ideal adalah metode primer.
Sumber :
Dep Kes RI, Modul SP2KP-PMK menuju WCH
Sumber soal Sinersi hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISA SOAL 31
PILIHAN JAWABAN
A. Autokratik
B.Situasional
C. Demokratis
D. Laissez-free
E. Kombinasi otokratik dan demokratik
Jawaban A. Autoktratik
Referensi Rasional:
Jawaban Gaya Kepemimpinan
ANALISA SOAL 32
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat akan memberikan antibiotik kepada pasien. Saat obat akan diberikan, pasien
dalam kondisi tidur. Keluarga menjelaskan pasien baru saja tidur.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan perawat selanjutnya ?
PILIHAN JAWABAN
A. Membangunkan pasien
B. Menunda pemberian obat
ANALISA SOAL 33
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat akan membantu dokter sehubungan dengan adanya resep obat baru dengan
dosis yang lebih tinggi daripada dosis yang direkomendasikan. Perawat tidak dapat
menemukan dokter, padahal obat tersebut harus diberikan.
PERTANYAAN SOAL
Manakah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A.Kontak supervisor keperawatan
ANALISA SOAL 34
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat yang bertugas pada shift sore menerima operan pelayanan keperawatan
dari perawat yang bertugas pada shift pagi. Perawat ditugaskan untuk melayani 4 orang
klien.
PERTANYAAN SOAL
Didalam ronde klien, manakah klien yang harus dikunjungi pertama kali ?
PILIHAN JAWABAN
A. Klien yang dijadwal untuk foto thorax
ANALISA SOAL 35
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat mendengar klien meminta tolong, perawat segera ke kamar klien dan menemukan
klien terbaring di lantai. Perawat melakukan pengkajian dan membantu klien kembali ke
tempat tidur, memberitahu petugas kesehatan lain tentang insiden tersebut dan menulisl
aporan insiden jatuh.
PERTANYAAN SOAL
Pernyataan mana yang harus dituliskan oleh perawat pada laporan tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Klien jatuh dari tempat tidur
B. Klien menggapai ril samping tempat tidur
C. Klien ditemukan terbaring di lantai
D. Klien tidak bisa tidur dan mencoba bangun dari tempat tidur
E. Klien berteriak minta tolong.
Kunci C. Klien ditemukan terbaring di lantai
Referensi Rasional:
Jawaban Laporan inside mencantumkan nama, usia, dan diagnosis. Laporan
harus berisi deskripsi faktual dari semua insiden, semua perlukaan yang
terjadi dari semua yang terlibat, dan outcomedari situasi tersebut. Pilihan
jawaban benar adalah satu-satunya yang mendeskripsikan secara faktual
apa yang diobservasi perawat. Pilihan A, B,D, dan E adalah
interpretasi dari situasi dan bukan informasi faktual sesuai hasil observasi
perawat.
Strategi Mengerjakan Soal:
Fokus pada subjek dokumentasi kejadian dan bacainformasi pada soal
untuk memilih jawaban yang benar. Ingat untuk fokus pada
informasi faktual saat mendokumentasikan dan menghindari interpretasi.
Hal ini akan mengarahk anda pada pilihan jawaban benar
Sumber soal Huber (2013), Hal 305, 358
ANALISA SOAL 36
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat telah ditunjuk untuk mengatur unit progresif paru-paru di sebuah RS kota
besar. Gaya kepemimpinan perawat tersebut adalah partisipatif, dengan keyakinan
bahwa semua anggota pelaksana ikut membantu pengambilan keputusan dan
mencapai tujuan unit.
PERTANYAAN SOAL
Manakah gaya kepemimpinan yang digunakan perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Otokratik
B. Demokratik
C. Situasional
D. Laissez-free
E. Kombinasi otokratik dan demokratik
Kunci B. Demokratik
Referensi Rasional:
Jawaban - Kepemimpinan demokratik didefinisikan sebagai partisipatif dengan
fokus pada keyakinan bahwa semua anggota organisasi terlibat
dalam prose pengambilan keputusan. Pemimpin dalam hal ini
berperan sebagai narasumber atau fasilitator.
- Kepemimpinan otokratik memdominasi kelompok dengan
pertahankan kontrol yang kuat terhadap kelompok.
- Kepemimpinan situasional berdasarkan kejadian tertentu setiap
harinya.
- Kepemimpinan Laissez-free menggunakan pendekatan pasif dengan
menyerahkan pengambilan keputusan pada kelompok.
Strategi Mengerjakan Soal:
Perhatikan subjek gaya kepemimpinan partisipatif. Memfokuskan bahwa
kepemimpinan demokratik didefinisakn sebagai partisipatif, dengan
keyakinan bahwa semua anggota kelompok memilki peran dalam
pengambilan keputusan akan menunjukkan anda pilihan jawaban yang
tepat.
Sumber soal Yoder-Wise (2011), Hal 101
ANALISA SOAL 37
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang anak berusia 15 tahun, dirawat di rumah sakit umum pasca amputasi kaki kiri.
Hasil observasi didapatkan tampak murung, dan cenderung menyendiri. Ketika ditanyakan
mengapa demikian, pasien menjawab dia bosan hidup, rasanya ingin mati saja, saya tidak
berharga.
PERTANYAAN SOAL
Apakah prinsip tindakan keperawatan yang utama pada pasien diatas?
PILIHAN JAWABAN
a. Menguatkan mekanisme koping klien
b. Meningkatkan harga diri klien
c. Menggali perasaan klien
d. Melindungi klien
Kunci b. Meningkatkan harga diri klien.
Referensi Rasional:
Jawaban pada kasus pasien kehilangan salah satu fungsi tubuh yaitu kaki, dan pasien
masih remaja yang seharusnya pada tahap tumbuh kembangnya dapat
melakukan aktivitas, dan mencari identitas diri. Kondisi amputasi kaki kiri
menyebabkan krisis pada pasien yaitu perasaan tidak berharga yang
menyebabkan bosan akan hidup, dan ingin mengakhiri hidup.
Sumber soal Septiari, B., B. 2014.
Uji kompetensi ners Indonesia UKNI
ANALISA SOAL 38
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki laki berusia 60 tahun dirawat dengan kondisi anemia. Hasil pemeriksaan
kadar Hb didapatkan 6,7 gr dan terindikasi membutuhkan tranfusi darah. Perawat meminta
keluarga ke PMI untuk mendapatkan darah yang dibutuhkan, namun keluarga menolak
dengan alasan mendapatkan penjelasan dari dokter penanggung jawab pasien,keluarga
tetap berkeberatan dan menolak
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Melaporkan kepada ketua tim
B. Memotivasi lanjut keluarga pasien
C. Tetap memberikan transfusi darah
D. Menghormati keputusan keluarga pasien
E. Mendokumentasikan penolakan tindakan
Kunci D. Menghormati keputusan keluarga pasien
Referensi Rasional:
Jawaban Pasien atbau keluarga memiliki otonomi untuk memutuskan yang terbaik
bagi status kesehatan pasien. Perawat wajib menghormati hal tersebut
sebagai penerapan prinsip moral dalam asuhan keperawatan.
Strategi Mengerjakan Soal:
Kalimat kunci adalah keluarga telah mendapatkan penjelasan dari dokter
penanggung jawab pasien sehingga langkah selanjutnya adalah
menghormati keputusan keluarga.
Sumber soal SINERSI 2019
ANALISA SOAL 39
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat memberikan informasi tentang klien diruang perawat antara lain perubahan
kondisi klien, hasil laboratorium, dan perawatan yang telah dilakukan dan masalah saat ini
dan kekawatiran khusus lainnya. Kemudian tim pelayanan keperawatan melakukan
kegiatan bersama dengan berkeliling secara langsung ke klien.
PERTANYAAN SOAL
Apakah bentuk aktivitas pelayanan yang sedang dilakukan ?
PILIHAN JAWABAN
A. Operan
B. Ronde
C.Konferensi awal
D. Konferensi tengah
E. Konferensi akhir
Kunci A.Operan
Referensi Rasional:
Jawaban Operan shift dinas adalah kegiatan pelayanan keperawatan yang pada
umumnya dilakukan pada akhir shift. Tujuan kegiatan adalah
menginformasikan kondisi klien dan hal- hal spesifik terkait klien untuk
tindak lanjut pelayanan pada shift berikutnya.
Strategi mengerjakan soal :
Dalam pertanyaan, aktivitas pelayanan yang sedang dilakukan dengan cara
berkeliling. Tujuan aktivitas ini adalah untuk mengkomunikasikan
informasi yang penting dan akurat menganai klien. Pilihan jawaban A
karena hand off (operan) dilakukan secara berkeliling langsung dihadapan
klien untuk menyampaikan kondisi dan berbagai hal terkait klien. Pilihan B
juga dilakukan secara langsung kepada klien, tetapi secara khusus
dilakukan untuk menyelesaikan masalah bersama terkait kondisi klien.
Pilihan C pertemuan ruangan di awal shift untuk pembagian tugas layanan.
Pilihan D dan E adalh pertemuan rutin ruangan pada pertengahan dan
akhiran shift untuk evaluasi dan pertanggung jawaban asuhan keperawatan
yang telah dilakukan
Sumber soal deWit, Kumagai (2013) hal 27, Potter et al (2013), hal 244-245
ANALISA SOAL 40
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat sedang membuat laporan hasil serah terima perawatan klien ( akhir shift
).
PERTANYAAN SOAL
Informasi apa yang perlu dicantumkan dalam laporan tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Obat –obatan yang telah diberikan pada shift akhir
B. Tanda vital normal yang telah normal sejak masuk rumah sakit
C. Semua hasil pemeriksaan dan tindakan yang klien dapatkan sejak masuk rumah sakit
D. Jumlah total obat yang klien terima pada shift tersebut
E. Tindakan rutin pelayanan
Kunci A. Obat – obatan yang diberikan pada shift akhir
Referensi Rasional: Laporan akhir shift ( serah terima ) hendaknya efisiensi dan
Jawaban akurat tentang kondisi klien selama shift terakhir. Informasi tentang klien
yang perlu dicantumkan adalah pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan,
obat – obatan yang atau terapi yang dilakukan dalam 24 jam terakhir
terspons klien terhadapnya, perubahan kondisi klien, jadwal pemeriksaan
dan tindakan, masalah – masalah yang terjadi dan kekewatiran khusus
lainnya. Mencantumkan jumlah total obat yang diberikan atau rincian
semua test dan tindakan yang dilakukan sejak masuk rumah sakit tidak
perlu dicantumkan. Hanya tanda vital yang bermakna yang perlu
dicantumkan. Tindakan rutin bukan informasi yang diperlukan saat serah
terima (operan )
Strategi mengerjakan soal
Pertanyaan yaitu laporan akhir shift. Kegunaan dari laporan ini adalah
untuk mengkomunikasikan informasi yang akurat dan bermakna tentang
klien. Berfikirlah tentang kata “ bermakana”. Eliminasi pilihan B karena
ada kata normal. Eliminasi pilihan C karena berbentuk kalimat tertutup.
Eliminasi D karena ada kata total dan pengobatan jadwal. Eliminasi E
karena tindakan rutin yang tidak perlu diperoleh.
Sumber soal deWit, kumagai (2013), hal 27, potter et al (2013),hal 244-245
ANALISA SOAL 41
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar/Nilai dan keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat telah ditunjuk untuk mengatur unit progresif paru-paru di sebuah RS kota
Bandung. Gaya kepemimpinan seorang perawat tersebut adalah partisipatif, dengan
keyakinan bahwa semua anggota pelaksana ikut serta membantu dalam pengambilan
keputusan dan mencapai tujuan dari unit tersebut.
PERTANYAAN SOAL
Gaya kepemimpinan manakah yang digunakan perawat tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Autokratik
B. Situasional
C. Demokratis
D. Laissez-faire
E. Birokratis
Kunci C
Referensi Kata kunci : Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
Jawaban
Rasional :
Gaya kepemimpinan demokratik didefinisikan sebagai partisipatif
dengan fokus pada keyakinan bahwa semua anggota organisasi terlibat
dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin dalam hal ini berperan
sebagai narasumber atau fasilitator. Kepemimpinan auotokratis
mendominasi kelompok. Kepemimpinan situasional berdasarkan
kejadian teretntu setiap harinya. Pemimpin dengan Laissez-free
menggunakan pendekatan pasif dengan menyerahkan pengambilan
keputusan pada kelompok. Gaya kepemimpinan situasional
menggunakan gaya memimpin sesuai dengan kejadian dan situasi pada
saat di butuhkan. Gaya kepemimpinan birokratis sangat terikat dan
mengikuti dengan peraturan dan kebijakan.
Strategi mengerjakan soal :
Perhatikan subjek gaya kepemimpinan partisipatif. Memfokuskan bahwa
kepemimpinan demokratik didefinisikan sebagai partisipatif, dengan
keyakinan bahwa semua anggota kelompok memiliki peran dalam
mengambil keputusan akan menunjukan anda pilihan jawaban yang tepat.
Sumber soal Yoder-Wise (2011), p.101.
ANALISA SOAL 42
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar/Nilai dan keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat sedang menghadiri pertemuan orientasi sebuah lembaga tentang model
praktik keperawatan yang dilaksanakan di fasilitas tersebut. Perawat tersebut mendapatkan
penjelasan bahwa model keperawatan yang digunakan adalah pendekatan tim
keperawatan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah karakteristik dari model keperawatan tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Metode pendekatan tugas digunakan dalam pemberian pelayanan kepada klien.
B. Konsep pengolahan perawatan dan alat-alat yang digunakan ketika memberikan
pelayanan kepada klien
C. Staf keperawatan dipimpin oleh perawat ketika merawat sekelompok klien.
D. Seorang perawat yang teregistrasi bertanggung jawab untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada sekelompok klien.
E. Setiap perawat pelaksana mempunyai ketrampilan spesifik yang dikuasai.
Kunci C
Referensi Kata kunci : Model Keperawatan
Jawaban Rasional :
Dalam tim keperawatan, personil keperawatan dipimpin oleh seorang
perawat ketika memberikan pelayanan keperawatan kepada sekelompok
klien. Pilihan A dan E mengidentifikasi model keperawatan fungsional.
Pilihan B mengidentifikasi komponen manajemen kasus. Pilihan D
mengidentifikasi keperawatan primer.
ANALISA SOAL 43
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar/Nilai dan keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat ditugaskan untuk merawat empat orang klien. Saat merencanakan ronde
keperawatan, perawat melakukan kunjungan pertama kali pada klien yang mendapat
oksigen karena kesulitan bernapas sebelum mengunjungi klien lainnya yang mendapatkan
terapi intra vena, perawatan luka dan persiapan pulang.
PERTANYAAN SOAL
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat dalam melakukan pengelolaan klien tersebut
?
PILIHAN JAWABAN
A. Otonomi
B. Justice
C. Veracity
D. Beneficient
E. Non - Maleficiency
Kunci D
Referensi Kata Kunci : Kode Etik Keperawatan
Jawaban
Rasional :
Jalan napas menjadi prioritas, dan perawat akan mendatangi klien yang
mengalami gangguan pernapasan lebih dahulu. Hal ini berhubungan
dengan prinsip berbuat baik (beneficient) yaitu untuk menyelamatkan
klien yang mengalami sakit berat dan membutuhkan perawatan segera.
ANALISA SOAL 44
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar/Nilai dan keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang Ners (perawat teregistrasi) merencanakan penugasan perawatan beberapa klien
kepada seorang perawat vokasi dan pembantu perawat dalam sebuah tim.
PERTANYAAN SOAL
Klien manakah yang dapat didelegasikan perawatannya kepada perawat diploma ?
PILIHAN JAWABAN
A. Klien dengan gangguan jantung stabil dan mengalami tahap awal Alzheimer.
B. Klien yang direncanakan pemeriksaan x-ray.
Kunci D
Referensi Rasional :
Jawaban Klien dengan emfisema akan lebih tepat dipercayakan perawatannya
kepada perawat diploma. Klien mengalami permasalahan pada jalan
napas dan menjadi prioritas tertinggi diantara klien lain dalam pilohan
jawaban. Klien pada pilohan A, B, dan C, dapat didelegasikan kepada
pembantu perawat. Klien dengan rencana kemoterapi membutuhkan
kemampuan yang dimiliki perawat yang telah diserifikasi.
Strategi mengerjakan soal :
Perhatikan kata „yang dapat didelegasikan‟. Fokus pada subyek klien,
klien yang dapat ditugaskan kepada diploma. Singkirkan pilohan A
karena ada kata “stabil” dalam deskripsi klien. Kemudian, jangan
hiraukan pilihan B karena dalam pilihan ini tidak terdapat data yang
menunjukan bahwa klien perlu diprioritaskan. Kemudian, pilihan E tidak
prlu diabaikan karena klien ini membuthkan perawatan dengan
kemampuan yang dimiliki hanya oleh perawat yang dimiliki hanya oleh
perawat yang memiliki keahlian khusus dan tersertifikasi.
Sumber soal Lewis et al (2011), pp. 626-627: Yoder-Wise (2011), pp. 527-528.
ANALISA SOAL 45
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar/Nilai dan keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat baru yang ditempatkan diruang rawat penyakit dalam ditegur ketua tim karena
terlalu lama dalam melengkapi peralatan tindakan pada pasien. Perawat baru tersebut
belum mengenal tempat penyimpanan alat dengan baik.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan yang tepat untuk ketua tim tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Melakukan orientasi awal ruangan kepada perawat baru
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban Saat rekrutmen, perawat telah melewati berbagai tahapan seleksi
termasuk kemampuan melakukan tindakan keperawatan. Di sisi lain sset
alat-alat untuk tindakan secara prosedural sudah siap untuk digunakan
sehingga apabila ada perawat baru yang lama dalam menyampaikan
peralatan maka perlu dikaji ulang kemampuan perawat tersebut.
ANALISA SOAL 46
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar/Nilai dan keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat tim etik Rumah Sakit memberikan pelatihan kepada staf perawat
mengenai hak-hak klien. Salah satu contoh pemenuhan hak klien adalah tidak boleh
mengambil gambar (foto) klien tanpa adanya informed consent.
PERTANYAAN SOAL
Apakah prinsip etik yang diterapkan dalam contoh tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Autonomy
B. Justice
C. Confidentiality
D. Beneficient
E. Non - maleficiency
Kunci C
Referensi Kata kunci : Kode Etik Keperawatan
Jawaban Rasional :
Mengambil foto klien tanpa izin adalah salah satu bentuk pelanggaran
privasi. Hal ini bertentangan dengan prinsip menjaga kebebasan pribadi
klien (client‟s privacy).
ANALISA SOAL 47
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar/Nilai dan keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat dapat gambaran kondisi pasien yang menjadi kelolaannya dari ketua tim saat pre
konferensi. Salah satu pasien dalam kondisi kebersihan diri dibantu, makan dan minum
dibantu, ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali, pemasukan dan pengeluaran
intake output cairan diminta untuk dicatat. Perawat dimita untuk segera memberikan
asuhan perawatan pada pasien setelah konferensi selesai.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada masalah tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Melanjutkan pengkajian pada pasien
B. Membaca prosedur perawatan pasien
C. Menentukan tingkat ketergantungan pasien
D. Membuat rencana asuhan keperawatan pasien
E. Mendiskusikan kondisi pasien bersama dokter
Kunci A
Referensi Rasional :
Jawaban Pada kasus diatas, setelah mendapatkan gambaran tentang kondisi pasien,
maka perawat profesional perlu melanjutkan pengkajian pada pasien dan
melaksanakan yang telah disusun oleh ketua tim.
ANALISA SOAL 48
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Kepala ruang ICU sedang merencanakan pengembangan staf melalui pendidikan dan
pelatihan selama 6 bulan untuk meningkatkan kemampuan serta ketrampilan staf yang
berada di ICU tersebut.
PERTANYAAN SOAL
Apakah fungsi manajemen keperawatan yang sedang dijalankan oleh kepala ruang
tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Planning
B. Organizing
C. Staffing
D. Actuating
E. Controlling
Kunci C
Referensi Kata Kunci : Fungsi Management
Jawaban Planning : sebuah proses untuk mempresentasikan tujuan dan
menciptakan strategi yang tepat.
Organizing : proses untuk memastikan bahwa penyusunan organisasi
telah sesuai dengan tujuan.
Staffing : melakukan pengaturan staf untuk kegiatan pelayanan
keperawatan.
Actuating : tindakan yang dilakukan dalam rangka upaya agar seluruh
perencanaan dan tujuan dapat tercapai dengan yang diharapkan.
Controling : proses untuk mengendalikan perusahaan dan
mempertahankan organisasi.
Sumber soal Huston, C.J.(2011). Leadership roles & management function in nursing:
theory and application. (3rd ed.). Philadelphia: Lippincott
ANALISA SOAL 49
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar/Nilai dan keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Ketua tim memanggil anggota timnya terkait keluhan keluarga pasien yang merasa kurang
diperhatikan ketika meminta perawat untuk membantu menyediakan air hangat bagi
pasien. Perawat menjelaskan kepada ketua tim bahwa air tersebut sudah disiapkan, hanya
kebetulan sedang membantu perawatan pasien lain yang secara prioritas perlu penanganan
segera.
PERTANYAAN SOAL
Bagaimanakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Melakukan refeksi diri sementara diruang istirahat
B. Segera memberikan air hangat tersebut kepada pasien
C. Menjelaskan situasi perawatan pasien kepada keluarga
D. Meminta maaf kepada kepala ruang atas kejadian tersebut
E. Berkeberatan bila dianggap kurang memperhatikan pasien
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban Pasien dan keluarga secara unik memang dimungkinkan mengeluhkan
kinerja perawat karena beberapa situasi pekerjaan perawat kurang
dipahami pasien dan keluarga, Namun perawat juga perlutetap
mengedepankan layanan prima pada pasien dan tetap menegakkan
prinsip etika dalam layanan pasien< khususnya penerapan beneficience,
setelahnya menjelaskan kondisi pasien, melakukan refleksi diri dan
meminta maaf pada pimpinan.
ANALISA SOAL 50
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Kepala ruang rawat inap anak membuat profil ruangan berdasarkan data jumlah pasien
dan jenis penyakit yang dirawat satu tahun yang lalu, menentukan jumlah dan jenis tenaga
yang dibutuhkan, pengembangan sarana dan sarana untuk memudahkan pencapaian visi
dan misi ruangan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah fungsi manajemen yang dijalankan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Organizing
B. Planning
C. Staffing
D. Actuating
E. Controlling
Kunci B
Referensi Strategi mengerjakan soal :
Jawaban Pada kasus diatas menunjukan gambaran data/fakta yang menunjukan
tahapan fungsi manajemen. Yaitu planning (perencanaan). Penggunaan
data dasar yang merupakan representasi kinerja tahun sebelumnya
sebagai dasar untuk melakukan asumsi kebutuhan untuk kegiatan
berikutnya merupakan salah satu prinsip yang mendasar bagi kegiatan
perencanaan.
Sumber soal Yoder-Wise (2011),p. 101. ID: 1334
ANALISA SOAL 1
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
0-7 Hari HB 0
9 Bulan Campak
Sumber Kariasa, I.M, dkk. 2019. SINERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
soal Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 2
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
d. 7
e. 8
Kunci b. 5
Referensi Pembahasan :
Jawaban Warna kulit 1 = ekstremitas biru
Denyut jantung 1 = <100x/mnt
Reflek bayi 1 = menangis lemah
Tonus otot 1 = gerakan bayi lemah
Pernapasan 1 = pernapasan lemah dan tidak teratur
Rasional
Penilaian APGAR
1. Warna Kulit
0 = kulit biru
1 = ekstremitas biru pucat, tubuh merah muda
2 = seluruh tubuh merah muda
2. Denyut Jantung
0 = tidak ada denyut jantung
1 = denyut jantung < 100x/mnt, lemah
2 = denyut jantung > 100x/mnt, kuat
3. Reflek Bayi
0 = tidak berespon saat diberi stimulus
1 = menangis, merintih, menagis lemah saat diberi stimulus
2 = menangis kuat saat diberi stimulus
4. Tonus Otot
5. Pernapasan
0 = tidak ada napas
1 = pernapasan lemah dan tidak teratur
2 = pernapasan baik dan teratur
Sumber Kariasa, I.M, dkk. 2018. SINERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
soal Indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 3
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
ANALISA SOAL 4
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
c. Berikan VTP
d. Atur posisi kepala bayi sedikit ekstensi
e. Melakukan bounding attachment
Kunci d. Atur posisi kepala bayi sedikit ekstensi
Referensi Pembahasan :
Jawaban pada kasus tsb bayi mengalami Asfiksia dan sudah di lakukan tindakan
resusitasi dengan menghangatkan badan bayi, langkah selanjutnya adalah
dengan mengatur posisi kepala bayi sedikit ekstensi sebelum membersihkan
jalan napas.
Rasional
Penanganan resusitasi pada bayi baru lahir :
1. Hangatkan badan
2. Posisi kepala sedikit ekstensi
3. Bersihkan jalan napas dengan menghisap lendir dari mulut kemudian
hidung
4. Rangsang taktil
5. Nilai kembali bayi (APGAR Score)
6. Apabila bayi belum bernapas berikan VTP ( ventilasi tekanan positif)
Sumber Kariasa, I.M, dkk. 2019. SINERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
soal Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 5
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
b. Resiko Infeksi
c. Ketidakefektifan pertukaran gas
d. Resiko kematian bayi
e. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Resiko Infeksi
Adalah mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik,
faktor resiko meliputi penyakit kronis, imunitas yang tidak adekuat
prosedur invasif, ketuban pecah dini, dan peningkatan pemajanan
lingkungan terhadap patogen
Adalah kelebihan atau defisit pada oksigenasi atau eliminasi CO2 pada
membrane alveolar-kapiler. Yang merupakan karakteristik ketidakefektifan
pertukaran gas meliputi gas darah arteri abnormal, pH arteri abnormal,
penuruan CO2, dan napas cuping hidung,
Kariasa, I.M, dkk. 2019. SINERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 6
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
d. 16%
e. 14%
Kunci d. 16%
Referensi Pembahasan :
Jawaban Rule Of Nine
Kaki kiri = 7%
Tangan kiri = 4,5% + 4,5% = 9%
Total luas luka 7% + 9% = 16%
Rasional
Sumber Kariasa, I.M, dkk. 2019. SINERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
soal Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 7
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
c. 1.056 ml
d. 1.200 ml
e. 1. 080 ml
Kunci e.1.080 ml
Referensi Pembahasan :
Jawaban Kebutuhan cairan menurut Rumus Parkland
= 4 ml X Luas Luka Bakar X BB
= 4 ml X (4,5% + 18%) X 12
= 4 X 22,5 X 12
= 1.080 ml
Sumber Kariasa, I.M, dkk. 2018. SINERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
soal Indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 8
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
b. Nyeri Akut
c. Resiko Infeksi
d. Kekurangan volume cairan
e. Ketidakefektifan Termoregulasi
Kunci d. Kekurangan volume cairan
Referensi Pembahasan :
Jawaban Data yang muncul dari hasil pengkajian adalah anak menagis mengeluh haus
dan nyeri didaerah luka, luka bakar di daerah dada, tangan kiri, dan kaki kiri.
TB 80 cm, BB 13 Kg, Nadi 100 x/mnt, CRT 3 detik, urin output 15 ml.
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa urin ouput lebih dari urin
output normal pada anak tsb di hitung dengan rumus Parkland
= 0,5 -1 ml X KgBB
= 0,5 – 1 ml X 13
= 6,5 – 13 ml
data lain anak kekurangan volume cairan diperkuat dengan data anak tsb
mengeluh haus, sehingga dapat dikatakan bahwa anka tersebut terindikasi
dehidrasi. Untuk itu masalah keperawatan yang utama adalah kekurangan
volume cairan.
Rasional :
1. Kerusakan integritas kulit
Adalah gangguaan atau perubahan pada epidermis maupun dermis,
karakteristik yang meliputi kerusakan integritas kulit anata lain keruskaan
lapisan kulit, gangguan permukaan kulit, dan invasi sruktur tubuh.
2. Nyeri Akut
Adalah pengalaman sensorik atau emosional yang tidak menyenangkan
dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial belangsung
3. Resiko Infeksi
Adalah mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik,
faktor resiko meliputi penyakit kronis, imunitas yang tidak adekuat
prosedur invasif, ketuban pecah dini, dan peningkatan pemajanan
lingkungan terhadap patogen
4. Ketidakefektifan Termoregulasi
Adalah fluktuasi suhu diantara Hipotermia dan Hipertermia. Karakteristik
meliputi kulit dingin, kuku sianosis, peningkatan / penurunan suhu tubuh
diatas normal, kulit kemerahan, takikardi, dan kejang.
Sumber Herdman, T.H. 2015. NANDA Internastional Diagnosis Keperawatan Definisi
soal dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Kariasa, I.M, dkk. 2019. SINERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 9
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
ANALISA SOAL 10
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
c. Veracity
d. Autonomi
e. Nonmalafience
Kunci c. Veracity
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pada kasus tersebut keluarga pasien tidak mengetahui mengenai DHF dan
penyebabnya sehingga perawat akan memberikan pendidikan kesehatan agar
keluarga memahami kondisi pasien. Perawat tersebut menerapkan etik
veracity yaitu memberikan asuhan keperawatan secara tulus, kejujuran dalam
informasi, kebenaran sesuai apa adanya.
Rasional :
1. Fidelity
Adalah kesetiaan dalam menjalin hubungan antara pasien dan tenaga
kesehatan
2. Justice
Adalah memberikan pelayanan tanpa membeda-bedakan status sosial,
agama, suku, ekonomi, pekerjaan, dan jabatan.
3. Autonomi
Adalah memberikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk
memebrikan keputusan secara mandiri tanpa intervensi dari orang lain
4. Nonmalafience
Adalah melakukan tindakan yang tidak merugikan .
Sumber Kariasa, I.M, dkk. 2018. SINERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
soal Indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 11
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
1 keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
2 procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
4
Tinjauan Promotif /Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Anak perempuan dibawa ibunya ke poliklinik tumbuh kembang untuk pemeriksaan. Hasil
pengkajian: tanggal lahir 24 November 2015, BB 10kg, TB 80cm. Perawat akan
melakukan skrining perkembangan pada hari ini tanggal 4 Oktober 2017.
PERTANYAAN SOAL
Berapakah usia anak pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
G. 1 tahun 9 bulan 9 hari
H. 2 tahun 1 bulan 20 hari
I. 1 tahun 9 bulan 10 hari
J. 2 tahun 9 bulan 10 hari
K. 1 tahun 10 bulan 10 hari
Referensi Cara perhitungan usia anak adalah dengan mengurangi tanggal pemeriksaan
dengan tanggal lahir anak.
Jawaban
Urutan cara mengurangi dimulai dari hari (tanggal), bulan, dan tahun. Prinsip
perhitungan apabila hari (tanggal) tidak bisa dikurangi karena lebih kecil,
maka meminjam pada bulan (dengan menambah 30), apabila bulan tidak bisa
dikurangi karena lebih kecil maka mengambil di tahum (menambah 12).
2015 11 24 -
ANALISA SOAL 12
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
1 keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
2 procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif/ Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual/ Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Anak laki-laki usia 7 tahun sudah 3 hari dirawat di ruang perawatan anak. Hasil
pengkajian: anak tampak murung, tidak mau makan, menolak berbicara dan menolak
ketika akan dilakukan tindakan oleh perawat. Ibu mengatakan anak ingin segera sembuh
dan kembali ke sekolah.
PERTANYAAN SOAL
Apakah penyebab utama respon anak pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Perpisahan dengan teman sebaya
b. Adanya lingkungan yang asing
c. Cemas terhadap orang asing
d. Takut akan cedera tubuh
e. Hilang kontrol
Jawaban: Perpisahan dengan teman sebaya
Referensi Sumber stresor akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah adalah berpisah
Jawaban dengan kelompok sosialnya atau teman sebaya. Karena dia biasa melakukan
kegiatan bermain atau pergaulan sosial (peer group).
Pada kasus di atas adalah pernyataan anak ingin segera sembuh dan segera
kembali atau pergaulan sosial (peer group).
ANALISA SOAL 13
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran
kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system kekebalan imun /
Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang bayi laki-laki baru dilahirkan beberapa menit yang lalu di puskesmas dalam
kondisi tidak menangis, warna kulit kebiruan, nadi tidak teraba dan tonus otot lemah.
Setelah dilakukan resusitasi jantung paru, bayi tampak bernafas lemah, frekuensi nadi
<100 serta ekstremitas kebiruan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus ?
PILIHAN JAWABAN
a. Merujuk ke rumah sakit
b. Memberikan bantuan oksigen
c. Melakukan inisasi menyusu dini
d. Mempertahankan kehangatan bayi
e. Melakukan asuhan keperawatan bayi baru lahir
Kunci Setelah dilakukan resusitasi, ada nadi ada nafas lakukan fentilasi
pemberian oksigen.
Sumber soal NEW TIPS & TRIK 100 JURUS MENAKLUKAN UJI
KOMPETENSI PERAWAT, 2019.
ANALISA SOAL 14
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
1 keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
2 procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang anak usia 5 tahun dibawa ke puskesmas oleh ibunya dengan keluhan sesak nafas
dan disertai batuk berdahak dan gelisah. Ibu sering bertanya tentang keadaan anaknya,
hasilnya pemeriksaan fisik: pemeriksaan didapatkan, frekuensi nafas 40x/mnt, frekuensi
nadi 112x/mnt.
PERTANYAAN SOAL
Apa masalah keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN
a. Ansietas
b. Kurang pengetahuan
c. Pola nafas tidak efektif
d. Resiko gangguan perfusi jaringan
Referensi Data fokus pada kasus adalah batuk berdahak disertai sesak nafas dan
Jawaban frekuensi nafas 40x/mnt.
Sumber soal NEW TIPS & TRIK 100 JURUS MENAKLUKAN UJI
KOMPETENSI PERAWAT, 2019.
ANALISA SOAL 15
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Balita perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke UGD karena sesak nafas dan batuk. Hasil
pengkajian : anak tidak bisa mengeluarkan sekret, terdengar bunyi whezing, frekuensi nafas
46x/mnt. Keluarga tampak khawatir dengan anaknya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Atur posisi semi fawler aau fowler
b. Pemberian oksigen pada anak
c. Anjurkan batuk efektif
d. Lakukan inhalasi
e. Lakukan suction
Jawaban: d. Lakukan inhalasi
Sumber soal NEW TIPS & TRIK 100 JURUS MENAKLUKAN UJI
KOMPETENSI PERAWAT, 2019.
ANALISA SOAL 16
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang ibu datang ke poli tumbang dengan keluhan khawatir dengan perkembangan
anaknya. Ibu mengatakan anaknya di sekolah maupun di rumah tidak mau ikut bermain
dengan teman-temannya. Ibu mengatakan anaknya hanya mengamati dan tidak ada inisiatif
ikut bermain dengan teman-temannya .
PERTANYAAN SOAL
Apa jenis permainan yang tepat untuk anak tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Paralel play
b. Solitary play
c. Onlooker play
d. Associatif play
e. Kooperatif play
Sumber soal NEW TIPS & TRIK 100 JURUS MENAKLUKAN UJI
KOMPETENSI PERAWAT, 2019.
ANALISA SOAL 17
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
1 keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
2 procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang balita lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram. Hasil
pemeriksaan fisik: frekuensi nadi 170 x/mnt, frekuensi nafas 70 x/mnt, warna kulit tubuh
merah dan gerakan kurang aktif. Terdapat perbedaan pengembangan dada kiri dan kanan
saat bernafas. Keluarga menjadi cemas karena keadaan bayinya.
PERTANYAAN SOAL
Apa masalah keperawatan utama pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN
a. Ansietas
b. Pola nafas tidak efektif
c. Penurunan curah jantung
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Referensi Data fokusnya adalah perbedaan pengembangan dada kiri dan kanan
Jawaban saat bernafas, frekuensi nafas 70x/mnt. Ini menunjukkan pasien
mengalami pola nafas tidak efektif.
Sumber soal NEW TIPS & TRIK 100 JURUS MENAKLUKAN UJI
KOMPETENSI PERAWAT, 2019.
ANALISA SOAL 18
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gada
r
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran
kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system kekebalan imun /
Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang balita laki-laki berusia 3 tahun dibawa ibunya ke UGD, dengan keluhan BAB
encer frekuensi 5 kali disertai demam. Riwayat muntah frekuensi 2 kali. Tampak cubitan
kulit abdomen kembali lambat. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 120 x/mnt, frekuensi
nafas 30 x/mnt, suhu 38 C. Saat ini perawat akan memasang infus, tetapi balita menangis
saat didekati perawat.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN
a. Pasang infus meskipun anak menangis
b. Minta keluarga untuk memegang anak
c. Dekati dan bujuk anak agar mau dipasangkan infus
d. Minta keluarga untuk mendampingi selama prosedur tindakan
Sumber soal NEW TIPS & TRIK 100 JURUS MENAKLUKAN UJI
KOMPETENSI PERAWAT, 2019.
ANALISA SOAL 19
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
1 keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
2 procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang balita perempuan usia 2 tahun di rawat di ruang anak dengan keluhan demam dan
batuk berlendir. Riwayat kejang dengan frekuensi 2 kali sebelum masuk RS, nafsu makan
berkurang. Hasil pemeriksaan terdengar suara ronchi kering yang kuat, frekuensi nadi
120x/mnt, frekuensi nafas 48x/mnt suhu 37,8 C.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN
a. Hipertermia
b. Defisit nutrisi
c. Pola nafas tidak efektif
d. Gangguan pertukaran gas
ANALISA SOAL 20
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
1 keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
2 procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang bayi laki-laki usia 2 bulan, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam,
dan batuk pilek sejak 5 hari yang lalu. Bayi belum pernah mendapatkan imunisasi.
Perawat menganjurkan bayi untuk diimunisasi, namun ibu menolak karena keyakinan
keluarganya imunisasi menyebabkan anak demam dan sakit. Perawat berupaya membujuk
dan memberikan Pendidikan Kesehatan tentang imunisasi secara lengkap.
PERTANYAAN SOAL
Apakah prinsip etik yang dilakukan perawat pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN
a. Justice
b. Fidelity
c. Autonomy
d. Beneficience
e. Non-maleficience
Jawaban: d.Beneficience
Kunci Fokus pada perilaku perawat
Sumber soal NEW TIPS & TRIK 100 JURUS MENAKLUKAN UJI
KOMPETENSI PERAWAT, 2019.
ANALISA SOAL 21
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Hipertermia
B. Defisit nutrisi
C. Ikterik neonatus
D. Resiko tinggi cidera
E. Resiko tinggi gangguan integritas kulit
Referensi Rasional:
Jawaban Data objektif dari kasus diatas adalah BBL 2300 gr, BB saat ini 2280 gr,
kuning pada kulit, sklera dan membran mukosa mulut, reflek hisap
lemah, suhu 37,7° C (normal = 36,1° C – 37,7° C), Frekuensi nadi 120
x/menit (normal = 100 – 160 x/menit), frekuensi napas 45 x/ menit
(normal pada bayi usia 0 – 2 bulan = 30 – 60 x/menit), kadar bilirubin
serum 15 mg.dl (normal kadar bilirubin serum pada BBLR ˂ mg dl).
Tindakan fototerapi atau terapi sinar merupakan tindakan yang efektif
untuk mencegah kadar total bilirubin serum meningkat. Fototerapi
memanfaatkan sinar ultraviolet buatan untuk mengurangi kadar bilirubin
pada bayi.
Strategi pengerjaan:
Diagnosa keperawatan pada pilihan jawaban adalah
1. Hipertermia
Suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat drastis dari suhu normal.
Batasan karakteristik: konvulsi, kulit kemerahan, peningkatan suhu
tubuh dari kisaran normal, kejang, takikardia, takipnea, kulit terasa
hangat.
2. Defisit nutrisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
Batasan karakteristik: penurunan BB minimal 10%, membran mukosa
pucat, rambut rontok, nafsu makan menurun, serum albumin menurun.
3. Ikterik neonatus
Kulit dan membran mukosa kuning. Ditandai dengan peningkatan
kadar bilirubin, membran mukosa, kulit, dan sklera kuning, riwayat
prematur. Ikterik pada bayi di klasifikasikan sebagai berikut: icterus
fisiologis mulai timbul hari ke 1 -2 dan menghilang mulai hari ke 5 –
10 dengan kadar bilirubin pada bayi cukup bulan <12 mg/dl dan
BBLR < 10 mg/dl. Icterus patologis: mulai timbul < 24 jam dan
bilirubin total > 15 mg/dl
Batasan karakteristik: kuning pada kulit, sklera, dan membran mukosa
mulut, bilirubin serum > 2 mg/dl
Dalam kasus diatas bayi mengalami hiperbilirubinemia dan terjadi
pada 24 jam kehidupan sehingga prioritas masalah pada kasus diatas
adalah ikterus. Jawaban yang dipilih adalah C
4. Resiko tinggi cidera
Beresiko mengalami cedera
Faktor resiko eksternal: biologis, zat kimia, nutrisi, fisik
Faktor resiko internal: profil darah yang abnormal, disfungsi biokimia,
usia perkembangan, disfungsi efektor, disfungsi imun- autoimun,
disfungsi integratif, malnutrisi.
5. Resiko tinggi gangguan integritas kulit
Beresiko mengalami kerusakan kulit dan jaringan yang ditandai
dengan kerusakan jaringan atau lapisan kulit, nyeri, kemerahan, lecet,
gatal.
Faktor resiko internal : hipertermia/ hipotermia, substansi kimia,
kelembaban udara, faktor mekanik, imobilitas fisik, radiasi,
kelembaban kulit.
Sumber:
Herdman, T. Heather. (2012). Nanda International Diagnosa
Keperawatan: definisi dan klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 22
A. Ikterus derajat I
B. Ikterus derajat II
C. Ikterus derajat III
D. Ikterus derajat IV
E. Ikterus derajat V
Kunci C. Ikterus derajat III
Sumber :
Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 23
PILIHAN JAWABAN
A. Risiko syok
B. Hipertermia
C. Risiko perdarahan
D. Intoleran aktivitas
E. Gangguan integritas kulit
Kunci A. Risiko Syok
Strategi pengerjaan
Diagnosa keperawatan pada pilihan jawaban
1. Risiko Syok
Beresiko terhadap ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang
dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa. Faktor
resiko : hipovolemia
2. Hipertermia
Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh.
Batasan karakteristik: konvulsi, kulit kemerahan, peningkatan suhu
tubuh dari kisaran normal (36,1° C – 37,7° C), kejang, takikardia,
takipnea, kulit terasa hangat.
Pada kasus diatas suhu tubuh pasien 36,2 °C, tidak termasuk dalam
ANALISA SOAL 24
PERTANYAAN SOAL
Berapakah derajat DHF yang dialami oleh anak S tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Derajat I
B. Derajat II
C. Derajat III
D. Derajat IV
E. Derajat V
Kunci B. Derajat II
ANALISA SOAL 25
PERTANYAAN SOAL
Apakah implementasi utama yang dilakukan ?
PILIHAN JAWABAN
Referensi Rasional
Penanganan thalasemia : tranfusi rutin, dengan tambahan pemberian
Jawaban
asam folat, vitamin E, splenektomi, stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan.
Pada kasus diatas ditemukan data subjektif dan objektif adalah sebagai
berikut : mudah sakit, wajah pucat, lemah, dan konjungtiva anemis,
pemeriksaan laboratorim HB = 4 gr/dl. Tindakan utama atau prioritas
yang harus dilakukan adalah memberikan tranfusi darah karena tranfusi
darah diberikan jika kadar HB telah rendah sekali (kurang dari 6 gr/dl)
atau bila anak terlihat lemah dan tidak ada nafsu makan.
Sumber :
Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
Sumber soal Latihan soal uji kompetensi perawat (2016).
ANALISA SOAL 26
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Melepas manset secara perlahan
B. Menahan tekanan manset selama 10 menit
C. Mencatat jumlah petekhie pada area yang ditandai
D. Menentukan tekanan tengah sistolik dan diastolik
E. Memompa manset sampai tekanan yang telah ditentukan
Referensi Rasional:
Jawaban Pada kasus diatas, perawat telah melakukan langkah- langkah prosedur
uji torniquet :
1. Menjelaskan prosedur dan meminta persetujuan dari ibu pasien.
2. mencuci tangan
3. memasang manset diatas fossa cubiti
4. mengukur tekanan darah dan diperoleh hasil 110/70
Urutan tindakan uji torniquet setelah mengukur tekanan darah dan
mendapatkan nilai tekanan sistolik dan diastolik selanjutnya adalah
menambahkan sistol dan diastole, lalu dibagi 2 (110 + 70/2 ) = 90. Nilai
tersebut menjadi acuan untuk menahan air raksa pada nilai tersebut
selama 10 menit.
Strategi pengerjaan:
Sesuaikan dengan urutan / langkah- langkah prosedur
Sumber: Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 27
PERTANYAAN SOAL
Apa prinsip etik yang dilanggar oleh perawat tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Justice
B. Fidelity
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Non maleficience
Kunci E.Non maleficience
Referensi Rasional:
Jawaban Etik memberikan pertimbangan perawat untuk memilih perilaku sesuai
dengan prinsip (putusan) moral atau prinsip kebaikan pasien. pada kasus
diatas, etik yang dilanggar oleh perawat adalah non maleficence. Non
maleficence (tidak merugikan), prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/ cedera fisik dan psikologis pada pasien.
Strategi pengerjaan:
Memahami prinsip etik berikut ini :
1. Justice : Keadilan
2. Fidelity : Menepati janji
3. Otonomi : Keputusan sendiri
4. Beneficence : Berbuat baik, prinsip ini menuntut perawat untuk
berbuat hal yang baik, dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau
kejahatan.
5. Non maleficence : Tidak merugikan
6. Confidentiality : Menjaga kerahasiaan.
7. Veracity : Kejujuran
Sumber:
Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
Sumber soal Soal Uji Kompetensi Ners Perawat (2016)
ANALISA SOAL 28
Referensi Rasional:
Jawaban Leukemia adalah keganasan peningkatan jumlah leukosit, biasanya pada
tahap imatur di sum-sum tulang. Hal ini mempengaruhi sum-sum tulang
yang menyebabkan anemia karena penurunan jumlah eritrosit, infeksi
dari neutropenia dan perdarahan dari produksi trombosit
(trombositopenia). Jika seorang anak mempunyai trombositopenia yang
parah dan memiliki jumlah PLT <20.000 sel/mm3 tindakan pencegahan
perdarahan perlu diperhatikan karena peningkatan risiko perdahan.
Tindakan pencegahan meliputi membatasi aktivitas yang dapat
mengakibatkan cedera kepala, menggunakan sikat gigi yang lembut,
memeriksa adanya darah dalam urin dan tinja dsb.
Strategi pengerjaan:
Perhatikan dalam kasus diatas jumlah trombosit rendah dan ingat kembali
bahwa jumlah trombosit yang rendah menempatkan anak pada risiko
perdarahan.
Sumber soal Soal Uji Kompetensi Ners (2017)
ANALISA SOAL 29
Referensi Rasional:
Jawaban Fototerapi atau terapi dengan menggunakan sinar ultraviolet, merupakan
perawatan paling umum yang digunakan untuk menurunkan kadar
bilirubin yang tinggi pada BBL. Yang perlu diperhatikan pada prosedur
fototerapi : bayi tidak mengenakan pakaian kecuali popok, karena area
genetalia harus tertutup, mata bayi ditutup untuk melindungi lapisan saraf
dibagian belakang mata (retina) dari cahaya terang, meningkatkan asupan
cairan (ibu bayi tetap menyusui sesuai jadwal yang dianjurkan). Risiko
yang mungkin terjadi : ruam pada kulit, jika mata tida terlindungi dengan
baik, lapisan saraf retina bisa rusak, sulit menjaga suhu tubuh bayi
dengan tepat, oleh karenanya harus memonitor suhu tubuh bayi secara
teliti dan berkala.
ANALISA SOAL 30
PERTANYAAN SOAL
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Non maleficence
B. Beneficence
C. Autonomy
D. Veracity
E. Fidelity
Kunci E. Fidelity
Referensi Rasional:
Jawaban Fidelity yang berarti menepati janji. Pada kasus diatas perawat
sebelumnya telah membuat janji/ kontrak dengan pasien dan ibu pasien
bahwa akan melakukan pemasangan infus. Kemudian perawat datang
kembali untuk menepati kesepakatan tersebut.
Strategi pengerjaan:
Memahami prinsip etik berikut ini :
1. Justice : Keadilan
2. Fidelity : Menepati janji
3. Otonomi : Didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
4. Beneficence : Berbuat baik, prinsip ini menuntut perawat untuk
berbuat hal yang baik, dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau
kejahatan.
5. Non maleficence : Tidak merugikan
6. Confidentiality : Menjaga kerahasiaan.
7. Veracity : kejujuran
Sumber:
Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
Sumber soal Soal Uji Kompetensi Ners (2016)
ANALISA SOAL 31
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PERTANYAAN SOAL
Pada aspek apakah gangguan perkembangan yang terjadi pada anak tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Motorik kasar
b. Bahasa
c. Motorik halus
d. Personal sosial
e. Tumbuh kembang
Referensi Pembahasan :
Jawaban Berdasarkan kasus diatas anak belum mampu bangkit berdiri dari duduk,
belum mampu berdiri selama 2 detik, dan belum mampu berdiri sendiri.
Sedangkan menurut konsep teori anak usia 2 tahun pada aspek motorik
kasar anak sudah mampu berdiri sendiri, membungkuk kemudian berdiri,
berjalan dengan baik sampai melompat dan melempar bola tangan keatas.
Rasional :
Sektor DDST :
1. Motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak dalam melakukan
pergerakan dan sikap tubuhnya.
2. Bahasa
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan
respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan
(menunjuk gambar, menyebut 1 gambar, bicara sebagian dimengerti).
3. Motorik halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mengamati
sesuatu, melibatkan gerakan bagian-bagian tubuh tertentu dan perlu
koordinasi yang cermat (mencoret-coret, mengambil manik-manik,
menyusun menara dari 2, 4, dan 6 kubus).
4. Personal sosial
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungannya (membuka pakaian, menyuapi
boneka, memakai baju)
Sumber soal Soetjiningsih. 2015. Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta : EGC
ANALISA SOAL 32
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PERTANYAAN SOAL
Berapakah dosis dan route pemberian imunisasi dasar Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT)
pada balita tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Dosis pemberian 0,05 ml dan route pemberian intrakutan
b. Dosis pemberian 0,5 ml dan route pemberian intramuskuler
c. Dosis pemberian 2 tetes secara oral dalam sekali pemberian
d. Dosis pemberian 0,5 ml dan route pemberian intrakutan
e. Dosis pemberian 0,05 ml dan route pemberian intramuskuler
Kunci Dosis pemerian 0,5 ml dan route pemberian intramuskuler
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pemberian imunisasi harus disesuaikan dengan jenis, dosis, dan route
pemberian. Imunisasi dasar Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT) diberikan
pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Vaksin tersebut ditujukan untuk
pencegahan Difteri, Pertusis, dan Tetanus dengan dosis pemberian 0,5 ml
dan route pemberian intramuskuler.
Rasional :
1. BCG
Diberikan pada usia 0-1 bulan (masih dapat diberikan sampai usia 2
bulan). Vaksin ini ditujukan untuk mencegah TBC, dengan dosis
pemberian 0,05 ml dan rotue pemberian dilakukan intrakutan.
2. Polio
Diberikan pada usia 1 bula, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Vaksin ini
ditujukan untuk pencegahan polio yang diberikan secara oral sebnayak
2 tetes sekali pemberian.
3. Hepatitis
Diberikan mulai dari bayi baru lahir dengan dosis 0,5 ml seacra
intramuskuler. Vaksin ini diberikan sebanyak 4 kali pada usia saat
lahir, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Diberikan sbagai upaya
pencegahan hepatitis.
4. Campak
Diberikan pada usia 9 bulan dengan dosis 0,5 ml dan diberikan secara
intramuskuler. Diberikan sebagai pencegahan penyakit campak.
Strategi :
Perhatikan usia dan riwayat imunisasi yang telah didapatkan balita
sebelumnya. Mengingat kembali jenis imunisasi, dosis pemberian, dan
route pemberian. Menentukan dosis pemberian dan route pemberian yang
akan diberikan.
Sumber soal Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 33
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PERTANYAAN SOAL
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Ajarkan metode kangguru
b. Anjurkan menjemur di pagi hari
c. Anjurkan tidak memandikan bayi
d. Ajarkan membedong (menyelimuti bayi)
e. Ajarkan untuk memakai sarung tangan dan sarung kaki
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pada bayi berat badan lahir rendah akan beresiko terjadi hipotermia (suhu
kurang 36,5oC). Tata laksana untuk mengatasi hipotermia menggunakan
prinsip perpindahan panas dimana tubuh ibu menjdai termoregulator suhu
tubuh bayi. Oleh karena itu tindakan tindakan utma yang tepat adalah
perawatan metode kangguru agar suhu badan bayi tetap stabil.
Rasional :
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr sering mengalami
hipotermia yang disebabkan :
1. Jaringan lemak subkutan tipis.
2. Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
3. Cadangan glikogen dan brownfat sedikit.
4. Tidak ada respon menggigil ada saat kedinginan.
Strategi :
Kata kunci pada kasus di atas adalah terdapat hipotermia dan lemak
subkutan tipis sehingga ditangani dengan metode kangguru.
Sumber soal Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 34
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PERTANYAAN SOAL
Apakah prinsip etik yang diterapkan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Veracity
b. Autonomy
c. Beneficence
d. Confidentiality
e. Nonmaleficence
Kunci Confidentiality
Referensi Pembahsan :
Jawaban Wajah atau identitas klien perlu disamarkan agar terjaga kerahasiaan
sebegai balita dengan hidrosefalus. Hal ini dilakukan utnuk menjaga
kehormatan klien sebagai manusia yang bermartabat. Prinsip
confidentiality adalah upaya memegang teguh prinsip-prinsip kerahasiaan
informasi tentang data kesehatan klien hanya untuk kepentingan pemberian
layanan keperawatan.
Rasional :
1. Veracity
Menerapkan prinsip kejujuran dalam menyampaikan kebenaran kondisi
kesehatan klien
2. Autonomy
Pemenuhan hak klien dalam menentukan nasib sendiri sebagai individu
atau kelompok yang unik dalam mengemukakan pendapat, persepsi,
nilai-nilai dan keyakinan mereka tentang kesehatan.
3. Beneficence
Melakukan tindakan yang benar yang bermanfaat bagi kesehatan klien
4. Nonmaleficence
Usaha semaksimal mungkin untuk mengindari kesalahan yang
merugikan status kesehatan klien, baik disengaja maupun tidak
disengaja.
Strategi :
Pahami prinsip etik dalam penerapan implementasi keperawatan
Sumber soal Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 35
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Bayi prematur usia 1 hari di rawat di ruang perinatology. Hasil pengkajian berat badan
2300 gr, frekuensi nadi 140x/menit, frekuensi nafas 56x/ menit, suhu 35,6oC. Bayi sedang
diganti popok yang diletakan diatas meja.
PERTANYAAN SOAL
Apakah proses kehilangan panas yang terjadi pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Evaporasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Radiasi
e. Konveksi
Kunci Konduksi
Referensi Pembahasan :
Jawaban Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr sering mengalami
hipotermia yang disebabkan karena jaringan lemak subkutan tipis,
perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar, cadangan
glikogen dan brownfat sedikit, dan tidak ada respon menggigil ada saat
kedinginan. Sehingga saat dilakukan tindakan ganti popok dan diletakan
diatas meja, maka dengan sangat mudah bayi tersebut kehilangan panas
atau hangatnya suhu badan awal melalui kontak langsung karena diletakan
diatas meja (Konduksi).
Strategi :
Mekanisme kehilangan panas :
1. Evaporasi : Menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh /
langsung.
2. Konduksi : Kehilangan panas melalui kontak langsung / bayi diletakan
diatas meja.
3. Konveksi : Tterpapar dengan udara sekitar lebih dingin.
4. Radiasi: Didekatkan dengan benda yang mempunyai temperature lebih
tinggi.
Strategi :
Fokuskan pada tindakan yang sedang dilakukan pada bayi yaitu ketika
diganti popok dan diletakan di atas meja dengan suhu badan bayi 35,6oC.
Sumber Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
soal Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 36
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Balita laki-laki usia 4 tahun dibawa ke rumah sakit karena kejang saat di rumah. Hasil
pengkajian : anak memiliki riwayat demam, demam sudah 3 hari, batuk, pilek, anak
tampak lemah, suhu tubuh 39oC, frekuensi nafas 35x/menit.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Hipertermia
b. Risiko cidera
c. Risiko infeksi
d. Intoleransi aktivitas
e. Ketidakefektifan pola napas
Kunci Hipertermia
Referensi Pembahasan :
Jawaban Kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membrane sel
neuron, dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion kalium dan
natrium melalui membrane tersebut sehingga terjadi pelepasan listrik yang
berlebihan. Lepasnya sel sekitarnya dengan bantuan neurotransiter maka
terjadilah kejang, suhu tubuh normal pada usia 4 tahun 36,5oC – 37,2oC.
Rasional :
1. Risiko Cidera
Beresiko mengalami cidera sebagai akibat kondisi lingkungan yang
berinteraksi dengan sumber adaptif dan sumber defensive individu.
Faktor risiko meliputi biologis, zat kimia, manusia, cara pemindahan,
nutrisi, fisik, komponen darah yang abnormal, disfungsi biokimia, usia
perkembangan, disfungsi imun.
2. Risiko Infeksi
Mengalami peningkatan risiko terserang organisme patogenik. Faktor
risiko meliputi penyakit kronis, imunitas yang tidak adekuat,
pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat, pertahanan tubuh
sekunder yang tidak adekuat, peningatan pemajanan lingkungan
terhadap pathogen, trauma, kerusakan jaringan.
3. Intoleransi aktivitas
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan
Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 37
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Balita laki-laki usia 1 tahun dirawat di ruang anak dengan hidrosefalus. Hasil pengkajian :
kesadaran menurun, LK 69 cm, terdapat sunset eyes sign, belum bisa duduk, hanya
berbaring di tempat tidur.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Risiko gangguan perfusi jaringan selebral
e. Gangguan pertumbuhan dan perkembang
Referensi Pembahasan :
Jawaban Pada hidrosefalus terjadi penumpukan cairan di dalam otak yang
mengakibatkan terjadinya penekanan syaraf otak, yang ditandai dengan
kesadaran menurun, LK membesar, terdapat sunset sign, kondisi ini dapat
menimbulkan masalah perfusi jaringan serebral tidak efektif.
Rasional :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Yang merupakan karakteristik ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh meliputi berat badan 20% atau lebih dibawah berat
badan ideal, bising usus hiperaktif, kurang asupan makanan, anoreksia,
membrane mukosa pucat, kelemahan otot untuk menelan dan
mengunyah.
2. Intoleransi aktivitas
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan
atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau
yang ingin dilakukan. Yang merupakan karakteristik intoleransi
aktivitas meliputi respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas,
respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas, perubahan EKG
yang mencerminkan aritmia dan iskemia, ketidaknyamanan setelah
beraktivitas, dyspnea setelah aktivitas, menyatakan merasa letih dan
lemah.
3. Hambatan mobilitas fisik
Keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih
ekstremitas secara mandiri dan terarah. Yang merupakan karakteristik
hambatan mobilitas fisik meliputi kesulitan membolak-balik posisi,
dyspnea setelah aktivitas, perubahan cara berjalan, pergerakan gemetar,
keterbatasan untuk melakukan motorik kasar dan halus, pergerakan
lambat.
4. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
Penyipangan atau kelainan dari aturan kelompok usia. Yang menjadi
karakteristik keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan meliputi
gangguan pertumbuhan fisik, penurunan waktu respons, terlambat dan
kesulitan dalam melakukan ketrampilan umum usia kelompok, afek
datar dan lesu atau tidak bersemangat.
Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 38
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PERTANYAAN SOAL
Apakah implementasi utama yang harus dilakukan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Membiarkan keluarga membawa anaknya pulang
b. Menghargai apapun yang menjadi keputusan keluarga
c. Memberikan motivasi orang tua untuk mencari bantuan
d. Meminta keluarga menandatangani surat pernyataan pulang paksa
e. Menjelaskan pada keluarga bahwa anak harus tetap menjalani perawatan.
Kunci Menjelaskan pada keluarga bahwa anak harus tetap menjalani perawatan
Referensi Pembahasan :
Jawaban Seorang perawat professional haruslah mampu menjalankan peran dan
fungsinya dengan baik. Apapun peran perawat diantaranya adalah pemberi
perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung advokat klien, manajer
kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, dan pendidik.
Adapun pada saat keluarga mempunyai masalah seperti kasus diatas dan
harus memutuskan maka perawat bertanggung jawab membantu keluarga
dalam mengintepretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan. Hal
ini bagian dari peran perawat sebagai advokat.
Sumber soal Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 39
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan panas mulai tadi malam. Hasil
pengkajian ibu mengatakan demam mendadak dan terjadi kejang beberapa saat pada saat
demam. Suhu 39oC, akral teraba hangat, anak tampak lemah, tidak nafsu makan dan
merasa kedinginan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah implementasi utama pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
Referensi Pembahasan :
Jawaban Anak mengalami kejang karena peningkatan suhu yang cepat diawali
dengan deman. Kejang demam dianggap berbahaya apabila masalah fisik
dan neurologi yang mendasari telah diatasi.
Opsi B,C,D,E merupakan salah satu intervensi keperawatan dengan tujuan
untuk membantu proses penurunan suhu tubuh ke batas normal yaitu 36,5 –
, „C. Pada kasus di atas implementasi tersebut kurang optimal karena
penurunan suhu tidak signifikan, dan kondisi tersebut akan membahayakan
klien. Maka tindakan paling tepat adalah berkolaborasi dengan medis
terkait pemberian antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh klien dan
ditunjang dengan implementasi keperawatan lainnya.
Strategi :
Perhatikan hasil pengkajian yang didapat seperti demam disertai kejang
dengan suhu badan 39oC, akral teraba hangat, anak tampak lemah, tidak
nafsu makan dan merasa kedinginan.
Sumber soal Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 40
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif /Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Bayi perempuan usia 1 hari dirawat di NICU dengan riwayat persalinan normal dengan
usia gestasi 32 minggu. Hasil pengkajian : bayi tampak lemah, refek hisap dan menelan
lemah, frekuensi nafas 60x/menit. Ibu mengatakan ASI sudah keluar.
PERTANYAAN SOAL
Bagaimana cara pemberian ASI yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Menyusu langsung pada ibu
b. Menggunakan sendok
c. Menggunakan pipet
d. Menggunakan OGT
e. Menggunakan dot
Kunci Menggunakan OGT
Referensi Pembahasan :
Jawaban Bayi lahir dengan usia gestasi 32 minggu merupakan bayi prematur. Pada
masa agestasi tersebut bayi belum memiliki reflek hisap dan menelan yang
baik, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral.
Kebutuhan nutrisi dapat dipenuhi secara enteral dengan pemasangan OGT
(Orogastric Tube).
Strategi :
Fokuskan usia gestasi bayi pada kasus. Selain pilihan jawaban
menggunakan OGT (Orogastric Tube), selebihnya adalah cara pemberian
ASI melalui oral.
Sumber soal Kariasa, I.M, dkk. 2019. SiNERSI Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 41
Referensi Berdasarkan pendekatan MTBS, dan penting yang perlu dikaji untuk
menentukan tingkat dehidrasi adalah turgor kulit dengan melakukan
Jawaban cubitan pada kulit perut. Data yang lain merupakan data penunjang pada
kasus diare
ANALISA SOAL 42
Referensi Keyakinan yang di punyai oleh ibu dapat dirubah apabila ibu memahami
dahulu tentang manfaat mandi. Seseorang akan melakukan sesuatu bila
Jawaban seseorang memahami
ANALISA SOAL 43
KASUS
Anak perempuan usia 8 tahun dirawat diruang anak dengan keluhan nyeri saat buang air
kencing hasil pengkajian suhu 37,8 0 C warna kemerahan di sekitar labio mayor dan
minor. Perawatan akan melakukan tindakan perawatan perineal, perawat sudah
menyiapkan peralatan. Mencuci tangan, menarik tirai, dan menggunakan sarung tangan,
melepaskan pakain.
PERTANYAAN SOAL
Tindakan apa yang tepat pada perawat dalam kasus ini?
PILIHAN JAWABAN
a. Memposisikan pasien dalam posisi dorsal rekumben
b. Memposisikan pasien dalam posisi genu pectoral
c. Memposisikan pasien dalam posisi trendelenbrerg
d. Memposisikan pasien dalam posisi litotomi
e. Memposisikan pasien dalam posisi sim
Referensi Pembahasan :
Langkah-langkah pada perawatan Perineal :
Jawaban 1. Menyiapkan peralatan
2. Mencuci tangan
3. Menjaga privasi dengan menarik tirai
4. Menggunakan handscoen
5. Meepaskan pakaian
6. Atur posisi Dorsal Recumbent
7. Bersihkan area perineal dengan kassa steril yang sudah di berk
larutan seril dimulai dari arah perineum depan kebelakang.
Rasional :
Macam-macam posisi
1. Sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri untuk memberikan
obat supositori
2. Trendelenberg posisi kepala lebihrendah dari kaki digunakan
untuk memperlancar peredaran darah ke otak
3. Litotomi pasien berbaring dengan mengangkat ke 2 kali dan
menarik ke atas perutdilakukan untuk pemeriksaan genitalia
4. Genu pectoral posisi menungging dengan ke 2 kaki di tekuk dan
dada menempel pada bagian atas tempat tidur digunakan untuk
memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
Sumber soal Kariasa,I.M.2018. Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 44
Referensi Informasi yang tepat diberkan adalah mengajurkan posisi jongkok. Posisi
jongkok atau knee chest akan membuat anak merasa nyaman/lebih baik
Jawaban sebab sianosis akan berkurang. Mekanisme terjadinya hal tersebut, yaitu
knee chest atau jongkok akan menurunkan aliran darah balik yang kurang
kandungan oksigennya. Akibatnya resistensi sistemik akan meningkat
sehingga pirau kanan ke kiri menurun dan aliran darah paru meningkat.
Saturasi oksigenpun meningkat dan sianosis berkurang posisi jongkok
merupakan tatalaksana hipersianotik (mekanisme) pada anak dengan PJB
(Penyakit Jantung Bawaan)
ANALISA SOAL 45
KASUS
Anak perempuan usia 12 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan sudah 3 hari
mengeluh nyeri pada daerah perut bawah. Hasil pengkajian anak mengeluh nyeri saat
buang air kecil, BAK tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK, ekspresi tampak
meringis kesakitan, nafsu makan menurun dan susah tidur.
PERTANYAAN SOAL
Apakah kriteria evaluasi yang diharapkan tercapai pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Tidak terjadi nyeri kronis
b. Nyeri berangsur berkurang
c. Kebutuhan tidur terpenuhi
d. Kebutuhan nutrisi terpenuhi
e. Pola eliminasi dalam rentang normal
Referensi Pembahasan :
Rasional :
ANALISA SOAL 46
ANALISA SOAL 47
Referensi Data utama yang perlu dievaluasi mengacu pada masalah keperawatan
prioritas. Berdasarkan data kasus diatas, masalah keperawatan utama
Jawaban adalah resiko gangguan intergritas kulit. Perawat perlu memperhatikan
ada tidaknya iritasi kulit sekitar stoma akibat kontak dengan feses
ANALISA SOAL 48
Referensi Pembahasan :
BB ( 10-15kg)
= 30 x 11 / jam
= 330 ml / jam
Rasional
ANALISA SOAL 49
ANALISA SOAL 50
Referensi Pembahasan :
Masalah keperawatan utama adalah ketidakseimbangan cairan dan
Jawaban elektrolit karena dari data pengkajian di dapat hasil BAB lebih dari 3 x, S
38,50 C, BB 10 kg CRT 2 detik HT 30%
Normal HT anak 36 % - 40 %
Rasional :
a. Mual
Adalah sensasi seperti gelombang di belakang tenggorok epigastrium
atau abdomen yang bersifat subjektif dan tidak menyenangkan yang
dapat menyebabkan dorongan atau keinginan untu muntah.
Karakteristik mual meliputi rasa asam di dalam mulut, keengganan
terhadap mkanan,dan sensasi tersedak.
b. Kerusakan intergritas kulit
Adalah penurunan kemampuan untuk menjaga diri sendiri dari
ancaman internal atau eksternal seperti penyakit atau cidera.
Karakterisk meliputi kerusakan lapisan kulit, dan invasi struktur
tubuh.
c. Gangguan pola nafas
Adalah inspirasi dan ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat,
karakteristik meliputi pernapasan bibir, penggunaan otot bantu napas,
dan takikardi.
d. Gangguan pola tidur
Adalah gangguan kuantitas waktu tidur akibat faktor
eksternal,karakteristiknya meliputi perubahan pola tidur normal,
penurunan kemampuan fungsi, dan keluhan verbal merasa kurang
istrahat.
Sumber soal Kariasa,I.M.2019. Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 1
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat /
Aman & Nyaman /stress & adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan
dan hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/
Muskuloskeletal/ Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah
dan system kekebalan imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0 datang ke poli KIA untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Hasil pengkajian diperoleh data HPHT tanggal 16 januari 2017,
dan Observasi tanda-tanda vital TD: 110/70 mmHg, Frekuensi nafas: 20x/menit dan
Frekuensi nadi: 88x/menit.
PERTANYAAN SOAL:
Kapankah taksiran persalinan pada kasus?
PILIHAN JAWABAN
A. 23 September 2017
B. 23 Oktober 2017
C. 23 November 2017
D. 22 oktober 2017
E. 22 November 2017
Kunci B
Referensi Rasional:
jawaban Mentukan taksiran persalinan berdasarkan rumus Neagle :
Patokan : HPHT ( Hari pertama Haid terakhir)
Rumus
Contoh
Jika HPHT 20 April 2018
Sesuai dengan rumus neagle perhitungan Taksiran persalinan adalah :
HPHT 20 4 2018
Rumus +7 -3 +1
Taksiran persalinan 27 1 2019
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC.(2013).Keperawatan Maternitas (1-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Sumber Sangkala Moh. S, Danismaya irawan, Yuni, et al.(2018) Pedoman persiapan
soal uji kompetensi nasional bagi mahasiswa ners Indonesia. Jakarta:
RISTEKDIKTI
ANALISA SOAL 2
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/G
adar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat /
Aman & Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan
dan hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/
Muskuloskeletal/ Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah
dan system kekebalan imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0 datang ke poli KIA untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Hasil pengkajian diperoleh data HPHT tanggal 16 januari 2017,
TFU 28 cm TD: 110/70 mmHg, Frekuensi nafas: 20x/menit dan Frekuensi nadi: 88x/menit.
PERTANYAAN SOAL:
Berapakah usia kehamilan pada kasus?
PILIHAN JAWABAN
A. 32 minggu
B. 30 minggu
C. 31 minggu
D. 28 minggu
E. 22 minggu
Kunci A
Referensi Rasional
jawaban Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0 datang ke poli KIA untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan.
Data subjektif pasien mengatakan HPHT tanggal 16 januari 2017
Data Objektif TFU 28 cm TD: 110/70 mmHg, Frekuensi nafas: 20x/menit dan
Frekuensi nadi: 88x/menit
Mentukan usia kehamilan menggunakan rumus mc.donald
Patokan TFU
Rumus
ANALISA SOAL 3
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat /
Aman & Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan
dan hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/
Muskuloskeletal/ Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah
dan system kekebalan imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan berusia 22 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke poli KIA untuk
pemeriksaan kehamilan. Hasil pengkajian pada daerah abdomen dengan palpasi Leopold
diperoleh pada daerah fundus terdapat bokong, pada sisi kanan perut ibu teraba punggung
janin dan presentasi kepala belum masuk PAP.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus?
PILIHAN JAWABAN
ANALISA SOAL 4
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat /
Aman & Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/ Muskuloskeletal/
Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah dan system kekebalan
imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan berusia 32 tahun hamil 28 minggu datang ke poli KIA untuk konsultasi
kehamilan. Hasil pengkajian diperoleh data pasien telah memiliki anak hidup dua dan
riwayat mengalami keguguran pada anak ke tiga.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah status obsetri pada kasus?
PILIHAN JAWABAN
A. G3P2A1
B. G4P2A1
C. G3P2
D. G4P2
E. G5P2A1
Kunci B
Referensi Rasional
jawaban Status Obsetri meliputi:
a. Gravida (G) : adalah jumlah kehamilan, tanpa melihat lamanya
termasuk kehamilan saat ini
b. Para/persalinan/partus (P): adalah kelahiran setelah gestasi 20 mg,
tanpa melihat konsi bayi hidup/meninggal.
c. Abortus ( A) : adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan dengan batasan gestasi kurang dari 20 minggu.
Contoh pencatatan kehamilan G1 P0 A0 : Gravida 1, partus 0, abortus 0 yang
artinya pasien hamil anak pertama belum pernah melahirkan ataupun abotus.
Jadi kasus diatas menunjukan status obsetri
Gravida 4 ( saat ini hamil 28 minggu) partus 2, dan abortus 1 ( pernah
mengalami keguguran pada anak ketiga)
ANALISIS SOAL 5
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat /
Aman & Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/ Muskuloskeletal/
Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah dan system kekebalan
imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Perawat mengumpulkan data selama pengkajian awal seorang klien yang hamil kembar.
Klien mempunyai anak berusia 5 tahun yang dilahirkan pada usia kehamilan 38 minggu
dan menceritakan kepada perawat bahwa dirinya tidak mempunyai riwayat abortus maupun
kematian fetal yang lain.
PERTANYAAN SOAL:
Apa yang harus perawat tulis pada pendokumentasian catatan kesehatan klien dengan
menggunakan GAPAH ( gravid, aterm, pematur, abortus, hidup)?
PILIHAN JAWABAN
A. G3 A2 P0 A0 H1
B. G2 A1 P0 A0 H1
C. G1 A1 P1 A0 H1
D. G2 A0 P0 A0 H1
E. G3 A1 P1 A0 H1
Kunci B
Referensi Rasional
jawaban Deskripsi untuk status kehamilan dapat disingkat dengan singkatan GAPAH.
G : Untuk gravid jumlah kehamilan yang pernah terjadi
A : Untuk persalinan aterm, jumlah persalinan yang terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan ( lebih dari 37 minggu)
P : Untuk premature, adalah jumlah persalinan kurang dari 37 minggu
A : Untuk abortus adalah jumlah keguguran yang pernah dialami ( termasuk
kehamilan yang berakhir sebelum usia kehamilan 20 minggu)
H : Untuk hidup, adalah jumlah anak yang hidup saat ini
Sedangkan dikasus perempuan dengan hamil kembar dan mempunyai anak
maka gravid adalah 2, karena anak dilahirkan pada usia kehamilan 38 minggu
jumlah persalinan aterm adalah 1, dan jumlah persalinan premature adalah 0,
jumlah abortus adalah 0 dan jumlah anak hidup adalah 1.
Strategi
Focus pada subjek pertanyaan, mengingat arti singkatan GAPAH dan focus
pada informasi yang ada pada soal akan mengarahkan pada pilihan jawaban
yang benar
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC.(2013).Keperawatan Maternitas (1-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Sumber Sangkala Moh. S, Danismaya irawan, Yuni, et al.(2018) Pedoman persiapan
soal uji kompetensi nasional bagi mahasiswa ners Indonesia. Jakarta:
RISTEKDIKTI
ANALISA SOAL 6
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat /
Aman & Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/ Muskuloskeletal/
Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah dan system kekebalan
imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang ibu hamil G1P0A0 mendatangi fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan
rutin kehamilan. Ibu tersebut menjelaskan kepada perawat bahwa dia mengalami kontraksi
yang tidak teratur. Perawat menyatakan bahwa klien mengalami kontraksi Braxton Hicks.
PERTANYAAN SOAL:
Berdasarkan kasus diatas, apakah tindakan perawat yang tepat ?
PILIHAN JAWABAN
A. Menghubungi dokter
B. Menganjurkan klien untuk istirahat ditempat tidur selama hamil
C. Mengatakan kepada klien bahwa itu hal biasa dan sering terjadi selama kehamilan
D. Menghubungi ruang bersalin dan menginformasikan bahwa klien akan masuk dalam
kondisi pra melahirkan.
E. Menganjurkan klien untuk istirahat dan mengurangi aktivias.
Kunci C
Referensi Rasional
jawaban
Kontraksi palsu atau Braxton Hicks adalah kontraksi rahim yang umumnya
terjadi pada trimester kedua atau ketiga, meskipun pada umumnya tidak semua
ibu hamil mengalami kontraksi palsu.
Sebagian ibu hamil mengalami kontraksi palsu pada kehamilan trimester akhir.
Braxton Hicks biasanya tidak begitu terasa sakit dan mirip dengan kram
menstruasi. Kontraksi ini terjadi sewaktu rahim Ibu mengencang lalu
mengendor lagi dan terjadi tidak beraturan. Menjelang akhir kehamilan Ibu,
kontraksi ini terasa sedikit lebih sakit, terutama bila janin sedang berubah
posisi dengan kepala di bawah.
ANALISIS SOAL 7
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat /
Aman & Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/ Muskuloskeletal/
Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah dan system kekebalan
imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan berusia 30 tahun G3P2A0 hamil 32 minggu datang ke poliklinik KIA
dengan keluhan sakit kepala dan pandangan kabur. Hasil pemeriksaan fisik TD 160/100
mmHg, TFU 34 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 160x/menit, edema tungkai
bawah +2, dan proteinuria + 1
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Nyeri Akut
B. Kelebihan Volume cairan
area nyeri, dari pengkajian data diatas hanya mengeluh sakit kepala sehingga
tidak sesuai dengan diagnosa nyeri
Kelebihan Volume cairan adalah Peningkatan retensi cairan isotonik. Batasan
karakteristik adalah bunyi napas tambahan, ansietas, Perubahan elektrolit,
Edema. Perubahan tekanan darah, Pertambahan berat badan dalam periode
singka. Dari pengkajian data diatas hanya menunjukan edema dan perubahan
tekanan darah, sehingga kurang tepat.
Kehamilan dan proses melahirkan serta perawatan bayi baru lahir yang tidak
sesuai dengan konteks, norma dan harapan lingkungan Batasan karakteristik
gaya hidup prenatal tidak adekuat, kurangnya akses pada system pendukung,
kurangnya respek padabayi yang belum dilahirkan, perawatan prenatal yang
tidak kuat pengkajian tidak sesuai dengan batasan karakteristik.
Kekurangan volume cairan adalah penurunan cairan intravascular, interstial,
dan atau intraseluler, ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan aja tanpa
perubahan kadar natrium. Batasan karakteristik adalah haus, kelemahan, kulit
kering, membrane mukosa kering, penurunan berat badan tiba-tiba, penurunan
turgor kulit dari pengkajian data diatas tidak sesuai dengan batasan
karakteristik.
Strategi :
Pada kasus preeklamsia perawat memperhatikan 3 data penting yaitu
peningkatan TD, edema dan Protein uria. Setiap kehamilan dengan komplikasi
preekalmsia menyebabkan resiko cidera pada ibu dan janin.
Sumber Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
soal sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISIS SOAL 8
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat /
Aman & Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/ Muskuloskeletal/
Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah dan system kekebalan
imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke poli KIA untuk
periksa kehamilan. Hasil pengkajian tampak odema diwajah dan ekstermitas. TFU 30 cm,
punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 145x/menit. Perawat menjelaskan pada pasien cara
menghitung gerakan janin.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah hasil yang diharapkan dari intervensi tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pasien mengatakan bayinya banyak bergerak.
B. Pasien menyampaikan jumlah gerakan janin.
ANALISIS SOAL 9
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat / Aman
& Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/ Muskuloskeletal/
Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah dan system kekebalan
imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan usia 25 tahun G1P0A0 hamil 10 minggu, dirawat dengan keluhan mual
dan muntah. Hasil pengkajian pasien tampak lelah, mata terlihat agak cekung dan mukosa
bibir kering, TD 100/60 mmHg, Frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 20x/menit dan
suhu 37,40 C
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Nyeri akut
B. Defisit volume cairan
Pada kasus tersebut pasien mengatakan mual dan munah, tampak lelah, mata
cekung, mukosa bibir kering menunjukan kondisi dehidrasi, masalah
keperawatan yang tepat adalah Defisit volume cairan.
nyeri, dari pengkajian diatas tidak sesuai dengan batasan karakteristik nyeri akut
Gangguan pola tidur adalah Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat
faktor eksternal. Batasan Karakteristik adalah Perubahan pola tidur normal,
Penurunan kemampuan berfungsi, Ketidakpuasan tidur, Menyatakan sering
terjaga, Meyatakan tidak mengalami kesulitan tidur , Menyatakan tidak merasa
cukup istirahat, dari pengkajian diatas tidak sesuai dengan batasan karakteristik
gangguan pola tidur
Ansietas adalah Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respon autonom (sumber seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
indifidu); perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal
ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingati individu akan adanya
bahaya dan kemampuan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Batasan Karakteristik yaitu Penurununan produkvitas, Gelisah, Melihat
sepintas, Insomnia, Kontak mata yang buruk, Mengekspresikan kekhwatiran
karena perubahan dalam peristiwa hidup, tampak waspada, dari pengkajian
diatas tidak sesuai dengan batasan karakteristik ansietas
Sumber Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan sukses
soal uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISIS SOAL 10
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan Manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (Affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/penentuan diagnosis/perencanaan/implementasi/evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/preventif/kuratif/rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / cairan&elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi/ Aktivitas &istirahat / Aman
& Nyaman /stress &adaptasi / seksual / Value & belief/ Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/ Jantung, pembuluh darah dan system limfatik / perencanaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ Endokrin dan metabolism/ Muskuloskeletal/
Gijal dan saluran kemih/ Reproduksi/ Integumen/ darah dan system kekebalan
imun/ pengindraan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan berusia 35 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke IGD dengan
keluhan keluar darah dari kemaluan. Hasil pengkajian: perdarahan tanpa rasa nyeri dan
berwarna merah terang, TFU 32 cm, punggung kiri, presentasi kepala dan DJJ 144x/menit.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Observasi pembukaan jalan lahir
B. Kolaborasi pemberian heparin
Strategi:
Pada pasien plasenta previa/ perdarahan pervaigina maka intervensi utama
adalah tirah baring
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISA SOAL 11
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu dirawat di
ruang bersalin pada pukul 16.00 WIB dengan inpartu. Hasil pengkajian pukul 17.00 WIB
pasien tampak gelisah, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik, DJJ
150x/menit, pembukaan serviks 5 cm dan ketuban utuh.
PERTANYAAN SOAL : Kapankah perawat dapat melakukan pemeriksaan dalam
selanjutnya?
PILIHAN JAWABAN :
a. 18.00 WIB
b. 19.00 WIB
c. 20.00 WIB
d. 21.00 WIB
e. 22.00 WIB
Kunci Jawaban : D.
Referensi Metode persalinan setelah memasuki kala 1 fase aktif (dimulai dari
Jawaban pembukaan 4 cm) adalah dengan menggunakan patograf. Hal yang
dipantau dalam patograf setiap 30 menit sekali adalah DJJ, kontraksi
uterus dan frekuensi nadi. Pemeiksaan dalam idealnya 4 jam sekali untuk
mengetahui pembukaan serviks, penurunan kepala, ketuban dan
penyusupan/molase kepala. Disamping itu pemeriksaan dalam yang tidak
terlalu sering bermanfaat untuk mencegah terjadinya infeksi pada ibu dan
janin.
Strategi:
Kata kunci diatas adalah pada jam berapa perawat melakukan
pemeriksaan dalam yaitu pada pukul 17.00 WIB sehingga 4 jam
selanjutnya adalah jam 21.00 Wib
Sumber soal Kariasa,I.M,.Dkk. 2019. Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kopetensi Ners
Indonesia.
ANALISA SOAL 12
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan usia 38 tahun P3A0 di rawat di ruang nifas 5 jam yang lalu.
Hasil pengkajian: Pasien mengatakan mengganti pembalut 2 kali dalam satu jam dan
belum menyusui, kontraksi uterus lemah, TFU 2 jari diatas pusat, TD: 90/70 mmHg,
frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 24x/menit dan suhu 37ºC.
PERTANYAAN SOAL : Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Monitor pendarahan
b. Berikan drip oksitosin
ANALISA SOAL 13
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 25 tahun, G1P0A0 hamil aterm, datang ke UGD
dengan keluhan keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 8 jam yang lalu
disertai nyeri yang semakin kuat saat ini. Hasil pengkajian didapatkan pembukaan lengkap
namun ketuban masih utuh, DJJ: 120x/menit regular.
PERTANYAAN SOAL : Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Episiotomi
b. Amniotomi
c. Periksa dalam
d. Observasi DJJ
e. Observasi perdarahan
Kunci Jawaban : B.
Referensi Amiotomi adalah tindakan untuk membuka selaput ketuban (Amnion)
Jawaban dengan jalan membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara
spontan akibat gaya berat cairan dan adanya tekanan didalam rongga
amnion. Tindakan ini dilakukan jika pembukaan serviks telah lengkap.
Pasien tidak boleh dipimpin untuk meneran jika pembukaan belum
lengkap dan ketuban masih utuh. Tindakan ini juga dapat memfasilitasi
penurunan janin dan mengurangi kemungkinan terjadinya prolaps tali
pusat karena selaput ketuban pecah sendiri (Dorongan yang kuat dari
kontraksi uterus).
Strategi:
Kata kunci diatas adalah pembukaan lengkap dan ketuban utuh.
Sumber soal Kariasa,I.M,.Dkk. 2019. Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kopetensi Ners
Indonesia.
ANALISA SOAL 14
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 20 tahun G1P0A0 hamil aterm, datang ke UGD
dengan keluhan keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 3 jam yang lalu.
Berdasarkan hasil pengkajian, pasien dipimpin meneran dan lahir bayi laki-laki. Perawat
melakukan penilaian kondisi bayi dan mengeringkan tubuh bayi. Kemudian perawat
memastikan janin tunggal.
PERTANYAAN SOAL : Apakah tindakan manajemen aktif kala III yang tepat dilakukan
pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Hecting perineum
b. Masase fundus uteri
c. Pemberian oksitosin
d. Observasi perdarahan
e. Penegangan tali pusat terkendali
Kunci Jawaban :C
Referensi Tindakan manajemen aktif kala III pertama yang dilakukan
Jawaban
60 LANGKAH ASUHAN PERSALINAN NORMAL
KALA I
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
KALA II
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran.
a. Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan
untuk meneran.
b. Mendukung dan memberi semangan atas usaha ibu untuk meneran.
c. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan
pilihannya
d. Manganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
e. Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat
pada ibu.
f. Menilai DJJ setiap lima menit
g. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60
menit (1 jam ) untuk ibu multipara, merujuk segera. Jika ibu tidak
mempunyai keinginan untuk meneran
h. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil
posisi yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit,
anjurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak kontraksi-kontraksi
tersebut dan beristirahat di antara kontraksi.
i. Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
setelah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera.
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 -6 cm,
letakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
15. Meletakkan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian, di bawah
bokong ibu
16. Membuka partus set.
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan
yang lain di kepala bayi dan lakukan tekana yang lembut dan tidak
menghambat pada kepala bayi, mwmbiarkan kepala keluar perlahan-
lahan. Menganjurkan ibu unutk meneran perlahan-lahan atau bernapas
cepat saat kepala lahir.
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain
atau kasa yang bersih.
20. Memeriksa lilitan talu pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi, kemuadian meneruskan segera proses kelahiran bayi.
a. Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua
tempat dan memotongnya.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan outaran paksi luar secara
spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua
tangan di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk
meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya ke arah
bawah dan ke arah luar hungga bahu anterior muncul di bawah arcus
pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar
untuk melahirkan bahu posterior.
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala
bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum, membiarkan bahu
dan lengan posterior lahir ke tangam tersebut. Mengendalikan kelahiran
siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian
KALA III
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk menetan sambil menarik
tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva
jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5 -10 c, dari vulva.
b Jika plasetanya tidak lepas setelah melakukan penegangan tali
pusat selama 15 menit :
1. Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit i.m
2. Menilai kandung kemih dan dilakukan kateterisasi kanding
kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu
3. Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
4. Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit berikutnya
KALA IV
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan sgera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
42. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik
43. Mencelupkan kedua tangannyang memakai sarung tangan ke larutan
klorin 0,5 % membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan
tersebut dengan air desinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkan dengan
kain yang bersih dan kering.
44. Menempatkannklem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau steril
atau mengikatkan tali desinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati
sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
45. Mengikatkan satu lagi simpul mati di bagian pusat yang
berseberangan dengan simpul mati yang pertama.
46. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin
0,5%.
47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanha.
Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kerinh.
48. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan
pervaginam.
a. 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan
b. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan
c. Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan.
d. Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, laksanakan perawatan
yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
e. Jika ditemukannlaserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan
penjahitan dengan anastesi lokal dan menggunakan teknik yang sesuai.
50. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus
dan memeriksa kontraksi uterus.
51. Mengevaluasi kehilangan darah
52. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap
15 menit selamam satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit
selama jam kedua pascapersalinan
a. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam
pertama pascapersalinan.
b. Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal.
53. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi selama 10 menit. Mencuci dan membilas peralatan setelah
dekontaminasi.
54. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat
sampah yang sesuai
55. Membersihkan ibu dengan menggunakan air desinfeksi tingkat tinggi.
Membersihkan cairan ketuban, lendir,ndan darah. Membantu ibu
ANALISA SOAL 15
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :Seorang perempuan berusia 23 tahun, hamil aterm, di rawat di ruang bersalin
dengan keluhan mules mau melahirkan. Hasil pengkajian pembukaan lengkap. Selaput
ketuban utuh. Perawat memimpin pasien mengedan sambil melakukan penahanan
perineum.
PERTANYAAN SOAL : Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Bayi lahir
b, Nyeri berkurang
c. Mencegah perdarahan
d. Kepala bayi turun
e. Mencegah laserasi pada perineum
Kunci Jawaban : E
Referensi Parineum adalah daerah yang terletak antara vulva dan anus yang juga
Jawaban berperan dalam persalinan. Parineum yang lunak dan elastis serta cukup
lebar umumnya tidak memberikan kesukaran dalam kelahiran kepala
janin. Parineum yang kaku tidak elastis akan menghabat persalinan kala
II dan dapat meningkatkan resiko terhadap janin, juga dapat
menyebabkan robekan perineum yang luas sampai tingkat III. Melakukan
penahanan pada perineum pada proses bersalin untuk mencegah
terjadinya laserasi / luka pada perineum.
Sumber soal Kariasa,I.M,.Dkk. 2019. Sinersi Hadirkan Sukses Uji Kopetensi Ners
Indonesia.
ANALISA SOAL 16
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 26 dibawa ke RSU, kemudian dibawa diruang
persalinan. Perawat sedang merawat klien fase kala I persalinan. Perawat sedang mengkaji
pola janin dan mencatat deselerasi lambat di strip monitor.
PERTANYAAN SOAL: Apakah tindakan utama pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Berikan oksigen melalui masker wajah
b. Tempatkan ibu dalam posisi terlentang
c. Tingkatkan laju infus oksitosin intravena
ANALISA SOAL 17
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 35 tahun berada di ruang bersalin memasuki kala
III. Hasil pengkajian pasien telah diberikan suntikan oksitosin, plasenta belum lepas,
kontraksi uterus kuat, dan bayi masih dilakukan IMD.
PERTANYAAN SOAL : apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Lanjutkan IMD
b. Monitor perdarahan
c. Lakukan masase uterus
ANALISA SOAL 18
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 24 tahun berada diruang persalinan RSU yang
sedang dilakukan tindakan persalinan. Hasil pengkajian perawat masuk tahap kedua
persalinan.
PERTANYAAN SOAL : Apakah hasil pengkajian pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Kontraksi yang teratur
b. Membran telah pecah
c. Serviks melebar secara lengkap
ANALISA SOAL 19
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 20 tahun, hamil aterm, dirawat di ruang bersalin
dengan keluhan mules mau melahirkan. Hasil pengkajian pembukaan lengkap dan selaput
ketuban pecah. Perawat memimpin pasien mengedan tetapi kepala janin masih di hodge
III. Perawat mengajurkan pasien setiap meneran dengan posisi jongkok.
PERTANYAAN SOAL : Apakah hasil yang diharapkan dari posisi tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Mencegah laserasi perineum
b. Meningkatkan power ibu
ANALISA SOAL 20
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS : Seorang perempuan berusia 26 tahun berada di ruang bersalin yang sedang
dilakukan tidakan persalinan: Hasil pengkajian pasien mengatakan posisinya tidak
nyaman dan merasa sangat nyeri pada daerah punggung.
PERTANYAAN SOAL : Apakah cara untuk mengatasi posisi tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Posisi jongkok
b. Posisi merangkak
c. Posisi miring atau lateral
ANALISA SOAL 21
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 25 tahun P3A0 postpartum 2 minggu yang lalu. Hasil
pengkajian pasien mengatakan selama dirumah minum jamu-jamuan. Menurut budaya
pasien hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan postpartum dan memperlancar
ASI.
PERTANYAAN SOAL
Bagaimana sikap perawat yang menunjukan kepekaan terhadap budaya?
PILIHAN JAWABAN
Strategi :
Minum jamu adalah budaya yang perlu diakomodasi karena kurang
menguntungkan bagi kesehatan
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al (2018) Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 22
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 20 tahun P1A0 post SC hari ketiga, dirawat diruang nifas
bersama bayinya. Hasil pengkajian pasien menyatakan ingin memberikan ASI ekslusif.
Reflek hisap bayi baik, perlekatan ibu dan bayi saat menyusui sudah tepat dan terlihat
gerakan menelan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Kesiapan menyusui
B. Ketidakcukupan ASI
C. Terputusnya proses menyusui
D. Ketidakefektifan pemberian ASI
E. Kurang pengetahuan tentang menyusui.
Kunci A. Kesiapan menyusui
Referensi Rasional :
Jawaban Berdasarkan buku diagnosa keperawatan NANDA pada domain ke 2
tentang nutrisi, terdapat 4 diagnosa utama pada proses menyusui yaitu
kesiapan menyusui, ketidakefektifan pemberian ASI. Penetapan masing-
masing didiagnosa ini sesuai dengan batasan karakteristik yang muncul
pada kasus. Khusus untuk diagnosis kesiapan menyusui, sesuai dengan
batasan karakteristik diagnosis ini pasien menunjukan perasaan antusias
untuk menyusui dan menyatakan ingin memberikan ASInya sampai
dengan ASI ekslusif. Selain itu pada bayi juga tidak terdapat masalah,
refleks hisap baik, perlekatan ibu dan bayi sudah tepat dan terdapat
gerakan menelan, hal ini menunjukan bayi sudah mampu menyusu dan
ibu juga sudah mampu menyusui dengan baik
Strategi :
Kata kunci pada kasus tersebut adalah ibu semangat untuk menyusui dan
menyatakan ingin memberikan ASI ekslusif dan tidak terdapat masalah
pada bayi dan proses menyusuinya.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al (2018) Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 23
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik KB untuk konsultasi ingin
mengatur jarak kelahiran anak. Hasil pengkajian pasien baru memiliki 1 anak yang berusia
7 bulan. Observasi tanda-tanda vital: TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, dan
IMT 27
PERTANYAAN SOAL
Apakah metode kontrasepsi yang tepat untuk pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pil
B. Implant
C. Suntik
D. Kontrasepsi mantap
E. Alat kontrasepsi dalam rahim
Kunci E. Alat kontrasepsi dalam rahim
Referensi Rasional :
Jawaban Pemilihan metode kontrasepsi sangat tergangung dari kondisi pasien
antara lain:
1. tujuan dari penggunaan kontrasepsi (untuk mengatur jarak
kelahiran anak atau tidak ingin punya anak lagi)
2. kondisi fisik ibu : beberapa kondisi ibu yang perlu diperhatikan
adalah vital sign, BB, TB, atau IMT dari ibu, riwayat kesehatan
ibu, riwayat penyakit yang diderita oleh ibu dan riwayat penyakit
kronis pada keluarga yang mungkinndi turunkan (hipertensi,DM,
dan obesitas)
3. jumlah anak hidup dan usia anak hidup
4. jenis kontrasepsi yang akan dipilih dan syaratnya
a. kontrasepsi hormonal (pil, suntik, susuk dan patch) tidak
direkomendasikan pada ibu yang mengalami hipertensi,
obesitas, varises, dan DM.
b. Kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) direkomendasikan
pada perempuan yang tidak memiliki riwayat PID, wanita
dengan penyakit hipertensi, obesitas dan DM. Unsur aktif
dalam IUD/AKDR bekerja dalam area local yaitu
endometrium dan uterus saja
c. Kontrasepsi mantap direkomendasikan pada perempuan yang
Pada kasus ini data yang ditemukan adalah ibu baru berusia 30
tahun, tujuan ibu ingin mengatur jarak kelahiran anak. TD
140/90 mmHg (kategori hipertensi ringan), IMT 27 (kategori
obesitas), baru memiliki 1 anak yang berusia 7 bulan sehingga
jawaban yang tepat adalah pasien direkomdasikan untuk
menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).
Strategi :
kata kunci yang perlu diperhatikan pada kasus tersebut adalah usia ibu,
tujuan ibu menggunakan kontrasepsi, kondisi fisik ibu dan jumlah anak.
Sumber : lowdermilk, perry, cahion (2013), keperawatan Maternitas,
Edisi 8, Buku 1, Elsevier, Pte. Ltd. Singapore
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al (2018) Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 24
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat sedang merencanakan perawatan untuk klien postpartum yang memiliki
persalinan normal 2 jam yang lalu. Klien mendapat episiotomi menengah dan menderita
wasir
PERTANYAAN SOAL
Apa pertimbangan prioritas tindakan keperawatan untuk klien ini?
PILIHAN JAWABAN
A. Tingkat nyeri klien
ANALISA SOAL 25
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
1 Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
2 Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah
dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan
kesehatan
KASUS
Perawat sedang memberikan instruksi tentang langkah-langkah untuk mencegah
peradangan payudara post partum untuk klien menyusui bayinya.
PERTANYAAN SOAL
Pernyataan klien manakah yang mengindikasikan klien membutuhkan instruksi lebih
lanjut?
PILIHAN JAWABAN
A. “saya seharusnya menyusui setiap sampai jam”
B. “saya seharusnya mengganti bantalan payudara secara sering”
C. “saya seharusnya mencuci tangan dengan benar sebelum menyusui”
D. “saya seharusnya membersihkan puting saya setiap hari dengan sabun dan air”
E. “saya seharusnya memakai bra yang menyongkong untuk mendukung payudara
saya”
Kunci D. Saya seharusnya membersihkan puting saya setiap hari dengan sabun
dan air
Referensi Rasional :
Jawaban Mastitis adalah peradangan pada payudara karena infeksi. Hal ini biasanya
disebabkan oleh organisme yang masuk melalui daerah yang terluka dari
puting susu, seperti lecet. Langkah langkah untuk mencegah perkembangan
mastitis meliputi mengganti bantalan payudara ketika basah dan
menghindari tekanan terus menerus pada payudara. Sabun bersifat kering
dan bisa menyebabkan puting lecet, serta klien harus diinstruksikan untuk
menghindari penggunaan sabun pada puting susu. Ibu diajarkan tentang
pentingnya mencuci tangan dan menyusui setiap 2 sampai 3 jam. Klien
didorong untuk menyokong payudara dengan mengenakan bra yang
menyokong dan menghindari memakai bra berkawat
Strategi :
perhatikan kata-kata strategis „membutuhkan instruksi lebih lanjut‟ kata
kata ini menunjukan kejadian negatif dan membutuhkan untuk memilih
pilihan jawaban yang mengindentifikasi pernyataan klien yang salah.
Mengingatkan kembali bahwa pengguna penggunaan sabun menyebabkan
kulit kering dan dapat menyebabkan lecet sebagai pintu masuk organisme
akan mengarahkan anda dengan mudah secara langsung untuk pilihan
jawaban yang benar.
ANALISA SOAL 26
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
1 Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
2 Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 20 tahun P1A0 post SC hari kedua rawat gabung dengan bayi.
Hasil pengkajian: TFU 1 jari bawah pusat, dan kontraksi baik. Kondisi bayi sehat, BBL
2600 gram dan reflek hisap baik. Pasien mengeluh ASI hanya keluar sedikit sehingga ibu
jarang menyusui.
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Ajarkan teknik relaksasi
B. Ajarkan posisi pelekatan
C. Lakukan kompres hangat
D. Susui bayi sesering mungkin
E. Lakukan perawatan payudara
Kunci D. Susui bayi sesering mungkin
Referensi Rasional :
Jawaban faktor yang paling penting dalam proses pemberian ASI kepada bayi adalah
hisapan bayi pada payudara ibu. Hisapan bayi pada payudara ini akan
menstimulasi pengeluaran hormone oksitosin dan hormon prolaktin yang
berfungsi untuk produksi ASI dan pengeluaran ASI, sehingga apabila bayi
terus menerus menghisap payudara jumlah ASI akan semakin banyak untuk
mencukup kebutuhan nutrisi bagi bayi.
Strategi :
kata kunci bayi sehat, reflek hisap baik, ibu dan bayi sudah rawat gabung,
pasien mengeluh ASI hanya keluar sedikit sehingga ibu jarang menyusui.
Untuk mengatasi ASI yang masih sedikit adalah dengan menyusui bayi
sesering mungkin.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al (2018) Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 27
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
1 Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
2 Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat sedang memberikan instruksi kepada ibu postpartum dengan bayi baru lahir
dengan hiperbilirubinemia yang sedang menyusui.
PERTANYAAN SOAL
Apakah instruksi yang paling tepat yang harus diberikan perawat pada ibu?
PILIHAN JAWABAN
A. Memberi makan bayi baru lahir lebih jarang
ANALISA SOAL 28
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
1 Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
2 Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 20 tahun P1A0 postpartum hari ke-7 datang ke poliklinik KIA
untuk kontrol paska persalinan. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri dan keluar cairan
dari daerah jahitan episiotomi. Observasi tanda-tanda vital: TD 110/70 mmHg, frekuensi
nadi 92x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 38,5c serta nyeri daerah perenium skala 5
PERTANYAAN SOAL
Apakah pengkajian selanjutnya yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pemeriksaan lochea
B. Pemeriksaan involusi uteri.
C. Pemeriksaan tanda homan
D. Pemeriksaan tanda REEDA
E. Pemeriksaan diastasis rektus abdominis.
Kunci D. Pemeriksaan tanda REEDA
Referensi Rasional :
Jawaban Sebaiknya dalam melakukan pengkajian pada pasien postpartum kita
melakukan pemeriksaan head to toe, sehingga perawat dapat mengetahui
perubahan normal atau mengidentifikasi perubahan tidak normal yang
terjadi pada masa postpartum. Khusus pada pasien ini mengalami keluhan
nyeri pada daerah perineum (yang terdapat jahitan paska persalinan).
Karena rasa nyeri erat kaitanya dengan masalah infeksi maka pengkajian
selanjutnya yang perlu kita lakukan untuk menemukan masalahnya adalah
dengan mengobservasi daerah perineum dengan indikator REEDA.
REEDA merupakan indikator yang menunjukan adanya infeksi pada area
perineum yang terdapat jahitannya. Jabaran dari REEDA adalah R:
REDNES (kemerahan), E: EDEMA (bengkak) E:ECHIMOSIS (bercak2
merah/purpura), D: DISCHARGE (cairan yang keluar dari luka),
A:APPROXIMATE (penutupan kembali jaringan luka). REEDA sebaiknya
selalu diidentifikasi pada pasien postparum dengan luka jahitan perineum.
Lochea adalah: istilah yang diberikan pada pengeluaran darah dan jaringan
desidua yang nekrotik dari dalam uterus selama masa nifas.
Involusi uteri adalah: mengecilnya kembali rahim setelah persalinan
kembali kebentuk asal.
Tanda homan adalah: memposisikan ibu terlentang dengan tungkai
ekstensi, kemudian didorsofleksikan dan tanyakan apakah ibu mengalami
nyeri pada betis, jika nyeri maka tanda homan positif dan ibu harus
dimotivasi untuk mobilisasi dini agar sirkulasi lancar.
Diastasis rektus abdominis adalah: kondisi dimana otot-otot pada perut
mengalami pemisahan yang disebabkan oleh tekanan yang terjadi dalam
perut, seperti setelah melahirkan.
Strategi :
Kata kunci pada kasus tersebut adalah pasien mengeluh nyeri daerah jahitan
perineum, keluar cairan kuning dari daerah jahitan dan suhu: 38,5c kita
sebagai perawat berfikir mengarah kepada adanya infeksi
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al (2018) Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 29
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 35 tahun berada diruang bersalin memasuki kala lll. Hasil
pengkajian pasien telah diberikan suntikan oksitosin, plasenta belum lepas, kontraksi
uterus kuat, dan bayi masih dilakukan IMD. Observasi tanda-tanda vital TD: 90/70
mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan suhu 37c
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Lanjutkan IMD
B. Monitor perdarahan
C. Lakukan masase uterus
D. Kolaborasi pemberian cairan infus
E. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
Kunci E. Lakukan peregangan tali pusat terkendali
Referensi Rasional :
Jawaban Manajemen aktif kala lll yang harus dilakukan adalah suntikan oksitosin,
peregangan tali pusat terkendali/PTT dan masase uterus. Jika belum ada
tanda-tanda plasenta lepas seperti semburan darah tiba-tiba, tali pusat
memanjang, kontraksi uterus kuat, maka yang harus dilakukan adalah
langkah ll manajemen aktif yaitu PTT. IMD dilakukan untuk membantu
proses oksitosin alami saja. Ptt(pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan
dari faktor-faktor pembekuan darah)
Strategi :
Kata kunci pada soal diatas adalah harus memahami manajemen aktif
kala lll secara berurutan, mulai dari suntikan oksitosin, peregangan tali
pusat terkendali dan masase uterus.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al (2018) Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 30
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 26 tahun P1A0 postpartum 6 jam dirawat diruang nifas
dengan keluhan lemas, dan keluar darah jalan lahir. Hasil pengkajian: TD 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 90x/menit. Kontraksi uterus lunak, dan kandung kemih penuh. Perawat
segera mengosongkan kandung kemih dan melakukan masase uterus.
PERTANYAAN SOAL
Apakah hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Lochea rubra
B. Keadaan umum baik
C. Kontraksi uterus kuat
D. Kandung kemih kosong
E. Tinggi fundus setinggi umbilikus
Kunci C. Kontraksi uterus kuat
Referensi Rasional :
Jawaban Berdasarkan data awal pada 6 jam postpartum terdapat keluhan lemas,
banyak keluar darah dari jalan lahir. Perawat sudah harus berfikir ke
kemungkinan adanya perdarahan, sehingga dilanjutkan dengan
pemeriksaan kontraksi uterus. Kontraksi uterus yang kurang kuat dapat
disebabkan oleh retensio placenta, atonia uterus. Disamping itu kandung
kemih yang penuh dapat menghalangi kontraksi uterus karena posisinya
tepat bagian anterior dari uterus. Bila pada pemeriksaan ditemukan
kandung kemih penuh, segera kosongkan kandung kemih, dan lakukan
masase uterus sehingga kontraksi uterus kuat.
Strategi :
Kata kunci yang perlu diperhatikan pada kasus tersebut adalah kontraksi
uterus lunak, kandung kemih penuh. Perawat segera mengosongkan
kandung kemih dan melakukan massage uterus. Sehingga hasil yang
diharapkan dari tindakan tersebut adalah kontraksi uterus kuat.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al (2018) Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners indonesia. Jakarta : AIPNI
ANALISA SOAL 31
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 30 tahun P2A0 datang ke poliklinik KIA dengan keluhan
terdapat benjolan pada payudara kiri. Hasil pengkajian pasien mengatakan benjolan
semakin lama semakin membesar, tidak mobile dan terasa nyeri. Teraba masa dengan
diameter 2cm.
PERTANYAAN SOAL
Apakah pemeriksaan lanjutan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. USG payudara
B. Rontgen dada
C. Mammography
D. Biopsi payudara
E. Kolposcopi
Kunci C. Mammography
Referensi Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada jaringan payudara
Jawaban yang ditandai dengan adanya benjolan abnormal, terjadi perubahan
ukuran dalam waktu tertentu, terdapat lesi, terdapat rasa nyeri, perubahan
struktur kulit, dan adanya pengeluaran cairan abnormal dari lesi atau
putting payudara. Setelah mendapatkan hasil anamnesa dan pengkajian
dengan inspeksi dan palpasi pada daerah benjolan, untuk penetapan
diagnosis pasti perlu dilakukan pemeriksaan diagnosis lebih lanjut.
Pemeriksaan diagnosis lebih lanjut. Pemeriksaan diagnostik yang
direkomendasikan pada kasus tersebut adalah mammographi.
Mammography dilakukan untuk memantau perkembangan dalam
jaringan payudara menggunakan energi radiasi atau sinar x, umumnya
untuk mendeteksi sel kanker payudara sebelum sel tersebut berkembang
terlalu parah.
USG payudara dilakukan untuk mengetahui kondisi abnormal internal
pada payudara. Rontgent dada dilakukan untuk mengetahui gambaran
bagian dalam dada. Sedangkan biopsy payudara merupakan
pengambilan sampel jaringan payudara untuk diperiksa dilaboratorium.
dan kalkoskopi adalah suatu cara yang digunakan oleh dokter dengan
menggunakan alat pembesar khusus untuk melihat vulva,vagina, dan
serviks. Kalkoskopi biasanya dilakukan untuk memeriksa vagina
Strategi mengerjakan soal:
kata kunci pada kasus tersebut adalah keluhan terdapat benjolan pada
payudara kiri perlu pemeriksaan dignostik lebih lanjut untuk mendeteksi
kanker payudara, pemeriksaan yang tepat adalah mammography
Sumber soal Nursanti I et all. 2019. SINERSI. Edisi revisi. : AIPNI: Jakarta.
ANALISA SOAL 32
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik ginekologi dengan keluhan
nyeri saat berhubungan dengan pasangan. Hasil pengkajian, pasien mengatakan sudah satu
tahun tidak menstruasi, jarang melakukan hubungan seksual dan belum pernah
mendapatkan informasi tentang menopause.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Cemas
B. Nyeri akut
C. Disfungsi seksual
D. Defisit pengetahuan
E. Ketidakefektifan pola seksual
Kunci E. Ketidakefektifan pola seksual
Referensi Menopause adalah tidak terjadi menstruasi pada perempuan yang
Jawaban sebelumnya mengalami siklusi menstruasi secara teratur karena adanya
penurunan hormon esterogen. Gejala yang dialami pada saat menopause
adalah hot flases, rasa kering pada vagina, dan nyeri pada saat
berhubungan seksual, sulit tidur, masalah saluran kemih, penurunan
gairah seksual, gangguan suasana hati, dan perubahan pada kulit dan
rambut. Pada kasus yang menonjol dialami oleh pasien adalah saat
melakukan hubungan seksual vagina terasa kering, nyeri dan sangat
menggangu. Pasien juga mengatakan bahwa karena nyeri pasien jarang
melakukukan hubungan seksual. Berdasarkan keluhan pasien tersebut
pasien mengalami perubahan pola hubungan seksual.
Sumber soal Nursanti I et all. 2019. SINERSI. Edisi revisi. : AIPNI: Jakarta.
ANALISA SOAL 33
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poli KIA dengan keluhan gatal dan perih
pada dearah vagina, hasil pengkajian area genetalia tampak merah, sekret vagina banyak,
berbau dan berwarna agak kuning.
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Anjuran untuk memeriksakan apusan vagina
Sumber soal Nursanti I et all. 2019. SINERSI. Edisi revisi. : AIPNI: Jakarta.
ANALISA SOAL 34
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke poliklinik KIA diantar oleh ibunya dengan
keluhan keputihan sudah 1 minggu. Hasil pengkajian, pasien setiap selesai BAK dan BAB
kemaluan tidak dikeringkan, tampak keluaran cairan dari vagina, dan daerah labia nampak
berwarna merah, perawat menjelaskan tentang kebersihan vagina.
PERTANYAAN SOAL
Apakah evaluasi yang diharapkan dari intervensi tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pasien mengatakan dirinya telah sehat
B. Pasien mengatakan keputihan berkurang
C. Pasien bersedia melakukan imunisasi HPV
D. Pasien dapat menjelaskan cara vulva hygine
E. Pasien mengatakan mengerti dengan penjelasan perawat
Kunci D. Pasien dapat menjelaskan cara vulva hygine
Referensi Cara menilai intervensi berhasil adalah pasien bisa menjelaskan kembali
Jawaban Pendidikan kesehatan yang telah dijelaskan sebelumnya.
ANALISA SOAL 35
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke klinik KIA dengan keluhan nyeri saat
haid. Hasil pengkajian diperoleh data nyeri yang dirasakan didaerah sympisis. Nyeri
seperti tertusuk benda tajam hingga tidak mampu untuk melakukan aktifitas sehari-hari
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Kompres hangat
B. Posisi
C. Massage pada daerah sympisis
D. Exercise
E. Diet
Kunci A. Kompres hangat
Referensi Nyeri haid atau yang lebih dikenal dengan istilah dysmenorrhea
Jawaban merupakan kondisi ginekologi dimana terjadi nyeri perut. mekanisme
terjadinya dysmenorrhea tidak terlepas dari hormon prostagladin,
leukotrien, dan vasopressin yang menjadi stimulan, meningkatkan
sensitivitas dan sensasi rasa sakit pada myometrium (otot Rahim).
Kompres hangat dilakukan agar terjadi vasodilatasi pembuluh darah,
Posisi dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pasien, Massage
pada daerah sympisis bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi
pembuluh darah, Exercise bertujuan untuk peregangan pada tubuh, Diet
bertujuan untuk membatasi intake nutrisi agar memudahkan metabolisme
tubuh.
Strategi mengerjakan soal:
Tindakan utama ntuk mengatasi nyeri haid yaitu dengan cara
menenangkan otot rahim (relaksasi) dengan kompres hangat, vasodilatasi
dalam pembuluh darah akan melancarkan aliran darah sehingga
menurunkan sesitifitas dan sensasi nyeri.
Sumber soal Nursanti I et all. 2018. SINERSI. Edisi pertama : AIPNI: Jakarta.
ANALISA SOAL 36
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 38 tahun datang ke poliklinik KIA dengan keluhan keputihan,
gatal dan berbau. Hasil pengkajian diperoleh data pada genital pasien tampak kemerahan,
lecet dan adanya lesi. Hasil pengkajian : TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 85x/menit, dan
frekuensi nafas 18x/menit.
PERTANYAAN SOAL
Apakah informasi pada pasangan untuk mencegah perluasan infeksi?
PILIHAN JAWABAN
A. Anjuran untuk mengguakan kondom saat berhubungan
B. Tidak melakukan hubungan dengan pasangan selama fase aktif infeksi
C. Diet nutrisi
D. Menggunakan pakaian dalam dengan bahan katun untuk kenyamanan
E. Posisi yang aman dan nyaman untuk berhubungan
kunci A. Anjuran untuk mengguakan kondom saat berhubungan
Referensi Penggunaan kondom saat berhubungan seksual dianggap sebagai salah
Jawaban satu cara mencegah penyebaran infeksi dan penyakit menular seksual.
kondom juga berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan. Selain pemakaian kondom, untuk tidak tertular, maka
seseorang harus memperhatikan beberapa aspek, mulai dari tidak
melakukan seks bebas, berganti ganti pasangan seksual, hingga
penggunaan jarum suntik untuk narkoba.
Strategi mengerjakan soal:
Anjuran menggunakan kodom saat berhubungan untuk tindakan
pencegahan penyebaran infeksi yang aman dan terpenuhi kebutuhan
biologis dari pasangan. Tidak melakukan hubungan dengan pasangan
selama fase aktif infeksi merupakan suatu tindakan yang kurang tepat
meskipun hal tersebut dapat mencegah transmisi dan rasa sakit saat
berhubungan. Diit nutrisi bertujuan agar tidak menstimulasi respon
alergi pada tubuh.adalah tindakan yang kurang tepat begitu juga dengan
menggunakan pakaian dalam berbahan katun meskipun bertujuan
agar dapat menyerap sekresi pada daerah vagina. Posisi yang nyaman
saat berhubungan bertujuan mengurangi dysparania tetapi anjuran
tersebut akan lebih baik disampaikan setelah anjuran penggunaan
kondom.
Sumber soal Nursanti I et all. 2018. SINERSI. Edisi pertama : AIPNI: Jakarta.
ANALISA SOAL 37
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poli KIA untuk konsultasi tentang
pencegahan kanker payudara. Hasil pengkajian diperoleh data pasien sudah pernah
mendapatkan informasi tentang cara, tujuan dan manfaat deteksi dini pada payudara.
Observasi tanda tanda vital: TD: 120/80 mmHg, frekuensi nadi 8x/menit, dan frekuensi
nafas 20x/menit.
PERTANYAAN SOAL
Apakah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan sendiri pada kasus?
PILIHAN JAWABAN
A. SAVARI
B. SADANIS
C. SADARI
D. Biopsi
E. Pap Smear
Kunci C. SADARI
Referensi - SAVARI merupakan pemeriksaan pada daerah vagina sendiri,
Jawaban - SADANIS pemeriksaan pada payudara secara klinis,
- SADARI pemeriksaan pada payudara sendiri oleh pasien,
- biopsy merupakan pengambilan jaringan tubuh untuk
pemeriksaan laboratorium,
- pap smear pemeriksaan untuk mengetahui adanya sel abnornal
pada servik.
Strategi mengerjakan soal:
pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan secara mandiri dalam
pencegahan kanker payudara secara jelas dapat dilakukan dengan cara
SADARI pemeriksaan payudara sendiri oleh pasien.
Sumber soal Nursanti I et all. 2018. SINERSI. Edisi pertama : AIPNI: Jakarta.
ANALISA SOAL 38
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat pada unit ruang nifas merawat klien yang baru saja melahirkan dengan riwayat
plasenta privia.
PERTANYAAN SOAL
Apakah yang perlu diperhatikan perawat ketika meninjau rencana keperawatan dan
mempersiapkan melakukan pengawasan pada klien?
PILIHAN JAWABAN
A. Infeksi
B. Perdarahan
C. Hipertensi kronis
D. Disseminated intravascular coagulation (kelainan pembekuan darah intravena)
E. Gagal ginjal akut
Kunci B. Perdarahan
Referensi Placenta previa adalah kondisi ketika placenta, berada dibagian bawah
Jawaban Rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir, terletak pada
segmen bawah uterus. segmen bawah uterus tidak mempunyai struktur
otot yang sama seperti kepunyaan uterus, dan bagian ini lebih rentan
terjadi perdarahan, perdarahan merupakan kondisi ketika darah keluar
dari pembuluh darah dan menyebabkan penderita kehilangan darah
dalam tubuhnya. Perdarahan akibat placenta previa biasanya terjadi pada
trimester terakhir kehamilan, oleh karena itu perdarahan pasca
melahirkan perlu diwaspadai untuk kasus placenta previa.
Pilihan Infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri, Hipertensi kronis yang
merupakan tekanan darah saat kehamilan lebih dari 20 minggu mencapai
160/110 atau lebih tinggi. Dan disseminated intravascular coagulation
(kelainan pembekuan darah intravena) kondisi yang mengganggu proses
koagulasi, normalnya darah akan mulai membeku setelah terjadinya
cidera untuk mencegah mengalami kehilangan darah dalam jumlah besar.
Serta Gagal ginjal akut yang merupakan kondisi dimana ginjal tiba tiba
berhenti bekerja, biasanya gagal ginjal terjadi sebagai komplikasi dari
penyakit serius namun gagal ginjal, infeksi, hipertensi kronis, dan
kelainan pembekuan darah bukan resiko spesifik yang terkait dengan
placenta privia
ANALISA SOAL 39
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 50 tahun dinyatakan mengidap kanker serviks setelah hasil
pemeriksaan papsmear positif. Pasien mengaku menikah diusia 18 tahun, Saat ini pasien
dalam keadaan berkabung dan sedih karena dalam keluarganya tidak ada yang terkena
kanker. Ia mengatakan sudah tidak ada harapan lagi untuk dirinya membahagiakan suami
tercinta.
PERTANYAAN SOAL
Apakah penyebab terjadinya kanker serviks pada perempuan?
PILIHAN JAWABAN
A. Virus HPV
B. Banyak pasangan
C. Menikah diusia dini
D. Personal hygine buruk
E. Pakaian dalam yang lembab
Kunci A. Virus HPV
Referensi Virus HPV merupakan penyebab utama kanker serviks pada perempuan
Jawaban terutama HPV tipe 16 dan 18. Virus HPV pada umumnya tersebar
melalui hubungan seksual, dimana terjadi kontak langsung antara kulit
kelamin, membran mukosa, atau pertukaran cairan tubuh, dan melalui
seks oral. Sedangkan banyak pasangan, Menikah diusia dini,Personal
hygine buruk dan memakai Pakaian dalam yang lembab merupakan
faktor resiko yang bisa meningkatkan wanita terkena kanker serviks di
usia muda.
Sumber soal Anne L, Haryati F,Nursalam, 2017. Uji kompetensi ners Indonesia (ners)
edisi 1 : Elsevier. Jakarta
ANALISA SOAL 40
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 51 tahun, dengan riwayat G7 P5 A2 datang ke poli ginekologi
karena mengeluh perdarahan. Menurut klien sudah menopause 6 tahun yang lalu. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukan daerah perut nyeri dan membesar, pernah mengeluarkan
darah saat berhubungan, keputihan berbau sudah satu tahun terakhir, mempunyai riwayat
menggunakan kontrasepsi oral sekitar 20 tahun, orang tua meninggal 2 tahun yang lalu
karena kanker serviks.
PERTANYAAN SOAL
Apakah pemeriksaan diagnostik yang tepat untuk mengetahui kondisi diatas?
PILIHAN JAWABAN
A. Biopsy
B. Kalkoskopi
C. Pemeriksaan PAP smear
D. Pemeriksaan rontgen paru
E. Pemeriksaan laboratorium khususnya darah lengkap
Kunci C. Pemeriksaan PAP smear
Referensi Pemeriksaan PAP smear sangat dianjurkan bagi perempuan yang telah
Jawaban secara aktif melakukan hubungan seksual, yang merupakan tes yang
dapat memeriksa keadaaan sel-sel serviks dan vagina. Sedangkan biopsy
merupakan pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan jaringan tersebut bertujuan untuk mendeteksi adanya
penyakit atau mencocokan jaringan organ sebelum melakukan
transplantasi organ, kalkoskopi suatu cara yang digunakan oleh dokter
degan menggunkan alat pembesar khusus untuk melihat vulva,vagina,
dan serviks. Kalkoskopi biasanya dilakukan untuk memeriksa vagina dan
serviks ketika hasil pap abnormal. rontgent paru dilakukan untuk
mngetahui gambaran bagian dalam dada, sedangkan pemeriksaan darah
lengkap untuk mengetahui kesehatan pasien secara keseluruhan.
Strategi mengerjakan soal:
Menggunakan proses eliminasi, langsung bisa terlihat bahwa
pemeriksaan rontgent paru dan pemeriksaan darah lengkap tidak
termasuk dalam pemeriksaan diagnostik untuk mengetahui kondisi
serviks. Sedangkan kalkoskopi dan biopsy akan bisa dilakukan
pemeriksaan tersebut jika hasil PAP abnormal. Hal itu jelas menunjukan
bahwa pemeriksaan PAP smear adalah pemeriksaan diagnostik utama
ANALISA SOAL 41
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang klien sedang berada di trimester pertama kehamilan datang ke klinik pelayanan
kesehatan dan melaporkan bahwa dia mengalami perdarahan pervaginan. Dia diduga
mengalami abortus yang mengancam, dan perawat menginstruksikan klien untuk mengikuti
prosedur perawatan.
PERTANYAAN SOAL
Mana pernyataan klien yang mengindikasikan kebutuhan penatalaksanaan lanjutan?
PILIHAN JAWABAN
A. “Saya akan memperhatikan bila ada jaringan yang keluar”
B. “Saya akan istirahat total selama kehamilan”
C. “Saya akan menghitung jumlah pembalut yang saya gunakan setiap hari dan
mencatat jumlah serta warna darah yang ada pada pembalut”
D. ”Saya akan menghindari berhubungan seksual ampai perdarahan berhenti, dan
selama minggu sejak perdarahan terakhir”
E. “Saya akan memperhatikan kebersihan dan reproduksi saya”
Kunci B
Referensi Rasional : Istirahat total selama keamilan tidak diperlukan untuk abortus
Jawaban yang mengancam. Klien disarankan untuk mengurangi aktivitas seksual
sampai perdarahan berhenti dan sesuai rekomendasi petugas kesehatan.
Klien diminta untuk menghitung pembalut yang digunakan setiap harinya
dan mencatat jumlah dan warna perdarahan atau jaringan yang keluar.
Srategi Mengerjakan Soal : Perhatikan kata kunci “kebutuhan
penatalaksanaan lanjutan”. Kata-kata ini mengindikasikan sebuah petunjuk
negatif dan kebutuhan untuk memilih pernyataan klien yang tidak tepat
dengan memperhatikan kata total pada pilihan yang tepat akan membantu
mengarahkan pada jawaban yang tepat.
Sumber soal Karjatin Atin, Indrawati Endang, dkk (2016). Modul Bahan Cetak
Keperawatan Maternitas. Jakarta : Pusdik SDM Manusia
ANALISA SOAL 42
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 24 tahun, G1P0A0, hamil 36 minggu datang dengan keluhan
mules-mules sejak 4 jam yang lalu. Perawat sedang memeriksa tanda persalinan pasti dan
tidak pasti pada klien multipara.
PERTANYAAN SOAL
Perawat dapat menyimpulkan bahwa klien mengerti tanda persalinan pasti jika klien
menggunakan kalimat yang mana?
PILIHAN JAWABAN
A. “Saya tidak akan melahirkan sampai bayi saya turun”
B. “Kontraksi akan saya rasakan didaerah perut”
Sumber Soal Karjatin Atin, Indrawati Endang, dkk (2016). Modul Bahan Cetak
Keperawatan Maternitas. Jakarta : Pusdik SDM Manusia
ANALISA SOAL 43
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu dirawat di ruang bersalin
pada pukul 16.00 WIB dengan inpartu. Hasil pengkajian pukul 17.00 WIB pasien tampak
gelisah, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 40 detik, DJJ 150x/menit,
pembukaan serviks 5 cm dan ketuban utuh.
PERTANYAAN SOAL
Kapankah perawat dapat melakukan pemeriksaan dalam selanjutnya?
PILIHAN JAWABAN
A. 18.00 WIB
B. 19.00 WIB
C. 20.00 WIB
D. 21.00 WIB
E. 22.00 WIB
Kunci D
Referensi Rasional : Metode pemantauan persalinan setelah memasuki kala 1 fase
Jawaban aktif (dimulai dari pembukaan 4 cm) adalah dengan menggunakan patograf.
Hal yang dipantau dalam patograf setiap 30 menit sekali adalah denyut
jantung janin, kontraksi uterus dan frekuensi nadi. Pemeriksaan dalam
idealnya dilakukan 4 jam sekali untuk mengetahui pembukaan serviks,
penurunan kepala, ketuban dan penyusupan / molase kepala. Disamping itu,
pemeriksaan dalam yang tidak terlalu sering bermanfaat untuk mencegah
terjadinya infeksi pada ibu dan janin.
Strategi Mengerjakan Soal : Pada jam berapa perawat melakukan
pemeriksaan dalam yaitu pada pukul 17.00 WIB sehingga 4 jam kemudian
adalah 21.00 WIB.
Sumber Soal Karisa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi Hadirkan
Sukses Uji Kopetensi Ners Indonesia. Jakarta : APNI
ANALISA SOAL 44
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Ny. K usia 25 tahun G1P0A0 mengeluh keluar bercak darah sedikit dari jalan lahirnya,
sudah berlangsung 15 hari, sehingga bingung apakah ini termasuk normal atau tidak dan
ragu saat melakanakan sholat karena pada saat mau mandi besar ada bercak darah yang
keluar. Perawat menjelaskan kadang fisiologis keluar bercak darah pada wanita hamil
sebagai proses nidasi, sehingga klien bisa melaksanakan ibadah seperti biasa, akan tetapi
Ny. K merasa tidak nyaman sehingga memutuskan menunggu bersih saja untuk
melaksanakan sholat.
PERTANYAAN SOAL
Berdasarkan kasus diatas apakah prinsip etik yang terjadi?
PILIHAN JAWABAN
A. Autonomy
B. Benefisience
C. Non-maleficience
D. Fidelity
E. Confidentiality
Kunci A
Referensi Rasional :
Jawaban Etik memberikan pertimbangan kepada perawat untuk memilih perawat
untuk memilih perilaku sesuai dengan prinsip (putusan) moral atau prinsip
kebijakan atau prinsip kebaikan bagi pasien. Pengertian etik yaitu
memfokuskan pada nilai (value) dan moral manusia yang berkenan dengan
tindakan manusia. Pada kasus etik diatas, etik yang diterapkan oleh perawat
yaitu Autonomy yaitu mimiliki pengertian untuk selalu melibatkan dan
memberi kebebasan dalam memutuskan kepada pasien.
Strategi Mengerjakan Soal:
Pilihan Benefisience yaitu mempertimbangkan tindakan yang memberikan
kebaikan bagi pasien. Non-maleficience merupakan pertimbangan etik yang
mengarah pada tindakan yang mencegah kondisi bahaya atau memberikan
tindakan tidak membahayakan pada pasien. Confidentiality menyampaikan
pertimbangan perawat untuk menjaga kerahasiaan informasi pasien. Fidelity
memiliki pengertian kepada perawat untuk menepati janji kepada pasien.
Sumber :
Suhaemi, M. E (2003). Etika Keperawatan : Aplikasi pada Praktik. Jakarta :
ECG
Sumber Soal Karisa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi Hadirkan
Sukses Uji Kopetensi Ners Indonesia. Jakarta : APNI
ANALISA SOAL 45
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang ibu hamil berusia 26 tahun datang ke klinik bersalin, memiliki inkontinesia urin.
Saat perawat sedang melakukan perawatan pada genetalia pasien tersebut, perawat lupa
menutup gorden jendela sehingga salah seorang pasien lain melihat tindakan yang dilakukan
perawat tersebut.
PERTANYAAN SOAL
Apa aspek etik keperawatan yang tidak dilakukan oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Non-maleficience
B. Confidentiality
C. Benefisience
D. Justice
E. Autonomy
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban Etik memberikan pertimbangan kepada perawat untuk memilih perawat
untuk memilih perilaku sesuai dengan prinsip (putusan) moral atau prinsip
kebijakan atau prinsip kebaikan bagi pasien. Pengertian etik yaitu
memfokuskan pada nilai (value) dan moral manusia yang berkenan dengan
tindakan manusia.
- Autonomy (menghargai hak pasien) : Prinsip otonomi didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
- Beneficience (Berbuat baik) : Hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh
diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi
konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
- Confidentiality (Kerahasiaan) : Aturan dalam prinsip kerahasiaan
adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu
yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga
Sumber :
Suhaemi, M. E (2003). Etika Keperawatan : Aplikasi pada Praktik. Jakarta :
ECG
Sumber Soal Karisa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi Hadirkan
Sukses Uji Kopetensi Ners Indonesia. Jakarta : APNI
ANALISA SOAL 46
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poli klinik KB untuk konsultasi ingin
mengatur jarak kelahiran anak. Hasil pengkajian pasien baru memiliki 1 anak yang berusia 7
bulan. Observasi tanda-tanda vital : TD 140/90 mmHg, frekuemsi nadi 80 x/menit dan IMT
27.
PERTANYAAN SOAL
Apakah metode kontrasepsi yang tepat untuk pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pil
B. Implant
C. Suntik
D. Kontrasepsi mantap
E. Alat kontrasepsi dalam rahim
Kunci E
Referensi Rasional :
Jawaban Pemilihan metode kontrasepsi sangat tergantung dari kondisi paien antara
lain :
1. Tujuan dari penggunaan kontrasepsi (untuk mengatur jarak kelahiran
anak atau tidak ingin punya anak lagi).
2. Kondisi fisik ibu : Beberapa kondisi fisik ibu yang perlu diperhatikan
adalah alat vital sign, BB, TB, atau IMT dari ibu, riwayat kesehatan ibu,
riwayat penyakit yang diderita oleh ibu dan riwayat penyakit kronis
pada keluarga yang mungkin diturunkan (hipertensi, DM, dan obesitas).
3. Jumlah anak hidup dan usia anak hidup.
4. Jenis kontrasepsi yang akan di pilih dan syaratnya
a. Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, susuk dan patch) tidak
direkomendasikan pada ibu yang mengalami hipertensi, obesitas,
varises dan DM.
b. Kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) direkomendasikan pada
perempuan yang tidak memiliki PID, wanita dengan penyakit
hipertensi, obesitas dan DM. Unsur aktif dalam AKDR/IUD bekerja
dalam area lokal yaitu endrometrium dan uterus saja.
c. Kontrasepsi mantap direkomendasikan pada perempuan yang sudah
memiliki cukup anak dan tidak menginginkan mempunyai anak lagi,
sudah berusia lebih dari 35 tahun, anak yang paling kecil berusia
lebih dari 2 tahun.
Pada kasus ini data yang ditemukan adalah ibu baru berusia 30 tahun,
tujuan ibu ingin mengatur jarak kelahiran anak. TD 140/90 mmHg (kategori
ANALISA SOAL 47
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang klien di unit post partum mengeluh tiba-tiba nyeri dada yang tajam dan dispnea.
Perawat mencatat takikardi pada klien dan frekuensi nafas meningkat. Perawat menduga
emboli paru.
PERTANYAAN SOAL
Apa tindakan keperawatan yang serahusnya dilakukan pertama kali?
PILIHAN JAWABAN
A. Memulai jalur intravena
B. Mengkaji tekanan darah klien
C. Mempersiapkan tindakan morfin sulfat
Sumber :
Lowdermilk et al (2012), p. 726
Mc.Kinney et al (2013), p. 677
Murray, Mc Kinney (2010), pp. 743-744
Sumber Soal Nursalam & Haryanti Fitri, (2017). Saunders 360 review untuk Uji
Kopetensi Ners Indonesia (UKNI) 1. Elsevier Singapura.
ANALISA SOAL 48
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang penyedia perawatan kesehatan telah menetapkan ultrasonografi trans-vagina untuk
klien pada trimester pertama kehamilan dan klien bertanya perawat tentang prosedur
tindakan.
PERTANYAAN SOAL
Bagaimana perawat seharusnya menanggapi klien?
PILIHAN JAWABAN
A. “Prosedur tindakan memakan waktu jam.”
B. “Hal yang penting adalah minum - liter air sebelum pemeriksaan.”
C. “Alat instrumen yang akan dimasukan ke dalam vagina akan ditutupi dengan
Sumber soal Nursalam & Haryanti Fitri, (2017). Saunders 360 review untuk Uji
Kopetensi Ners Indonesia (UKNI) 1. Elsevier Singapura.
ANALISA SOAL 49
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat memberikan intruksi kepada klien hamil yang dijadwalkan untuk amniosintesis.
PERTANYAAN SOAL
Apakah instruksi yang seharusnya diberikan oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Istirahat yang ketat diperlukan setelah prosedur
B. Diperlukan rawat inap selama 24 jamsetelah prosedur
C. Penandatanganan surat persetujuan sebelum prosedur
D. Penjelasan adanya demam setelah prosedur karena trauma abdomen
E. Klien ditempatkan pada posisi lateral (berbaring menghadap kesamping) selama
pemeriksaan
Kunci C
Referensi Rasional :
Jawaban Karena amniosensitesis adalah prosedur invatif, surat persetujuan harus
diperoleh sebelum prosedur. Setelah prosedur, klien diintruksikan untuk
beristirahat, tetapi dapat melanjutkan aktivitas ringan setelah kram reda.
Klien diinstruksikan untuk menjaga daerah tusukan bersih dan melaporkan
adanya komplikasi, seperti menggigil, demam dan perdarahan, kebocoran
cairan di lokasi penusukkan jarum, penurunan gerakan janin, kontraksi
uterus atau kram. Amniosintesis adalah prosedur rawat jalan dan dapat
dilakukan diklinik swasta atau di unit pemeriksaan untuk prenatal. Rawat
inap tidak diperlukan setelah prosedur.
Strategi Mengerjakan Soal : Fokus pada subjek, implikasi keperawatan
yang berhubungan dengan amniosintesis mengingatkan kembali bahwa
prosedur invaif ini akan mengarahkan anda ke pilihan yang benar.
Sumber soal Nursalam & Haryanti Fitri, (2017). Saunders 360 review untuk Uji
Kopetensi Ners Indonesia (UKNI) 1. Elsevier Singapura.
ANALISA SOAL 50
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat di ruang persalinan sedang merawat klien fase aktif kala pertama persalinan.
Perawat sedang mengkaji pola janin dan mencatat deselerasi lambat di strip monitor.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat?
PILIHAN JAWABAN
A. Berikan oksigen melalui masker wajah
B. Tempatkan klien dalam posisi terlentang
C. Tingkatkan laju infus oksitosin intravena
D. Dokumentasikan temuan dan pantau pola janin secara terus menerus
Sumber Soal Nursalam & Haryanti Fitri, (2017). Saunders 360 review untuk Uji
Kopetensi Ners Indonesia (UKNI) 1. Elsevier Singapura.
ANALISA SOAL 1
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki 40 tahun di rawat di RSU karena mengalami patah kaki akibat
kecelakaan motor sehingga harus diamputasi. Hasil pengkajian: pasien terlihat banyak
diam, menolak dikunjungi, dan mengatakan „‟seaandainya saja diri saya lebih hati-hati
dalam mengendarai motor, tentu saat ini ia masih bisa berkerja seperti biasa, dan kaki saya
tidak diamputasi”.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah tahap berduka yang dialami pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Denal
B. anger
C. depresi
D. bergaining
E.acceptance
Kunci Jawaban D
Referensi Proses beduka menurut “tahapan kubles-Ross” meliputi ; denial
Jawaban (menolak, mengingkari peristiwa yang terjadi, tidak percaya itu terjadi,
letih, lesu,mual, gelisah, tangan mengepal, susah tidur). Bergaining
(berusaha kembali ke masa lalu, sering mengatakan” andai saja)”, depresi
(menolak makan dan bicara menyatakan putus asa dan tidak berharga,
susah tidur, letih), dan acceptance (menerima kenyataan kehilangan)
Strategi: dari kasus diatas, pasien mengalami kehalangan respon pada
pasien terjadi proses berduka dengan mengatakan‟‟ andai saja dirinya
lebih hati-hati saat ini ia bisa berkerja sepeti biasa‟‟. Hal ini pasien
menunjukan pasien dalam tahapan bergaining
Refrerensi : 1. Potter & Perry (2013). Fundamental Of Nursing. Mosby
Elsevier
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis : Mosby
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Jakarta : Elsevier
Sumber soal Asosiasi Institusi Penelitian Ners Indonesia (AIPNI)
ANALISA SOAL 2
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki 24 tahun menjalani hemodialisa di RSU sejak 5 tahun lalu. Hasil
pengkajian pasien mengatakan merasa bosan dengan berbagi pengobatan yang sudah
dilakukan, tetapi kondisinya tetap seperti ini. Pasien menolak untuk dilakukan hemodialisa
selajutnya. Menurut keluarga, pasien susah tidur dan sering menangis ketika dirumah.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. berduka disfungsional
B. Ketidak berdayaan
C. Harga diri rendah
D. Keputusasaan
E.Ansietas
Kunci Jawaban D
Referensi Berduka disfungsional adalah suatu status yang merupakan pengalaman
Jawaban individu yang responnya dibesar-besarkan saat individu kehilangan
secara aktual, maupun potensional, hubungan objek dan ketidak
mampuan fungsional, (Yosep, 2010)
Ketidak berdayaan merupakan persepsi seseorang bahwa tindakannya
tidak akan mempengaruhi hasil secara bermakna. Suatu keadaan dimana
individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu/ kegiatan yang
baru dirasakan, (Yosep, 2010)
Harga diri rendah merupakan adanya perasaan hilang kepercayaan diri,
merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuia ideal diri,
perasaan tiidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri (Yosep, 2010)
Ansietas merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan gejala
somatik, vegetatif, dan kognitif sebagai respon terhadap tidak adanya
rasa aman/ tidak mampuan dalam mengatasi masalah.
Keputusasaan merupakan kondisi individu yang memandang adannya
keterbatasaan atau tidak tersediannya alternatif pemecahan masalah dan
tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingannya sendiri. salah
satu penyebab karena penurunan kondisi fisiologis, penyakit kronis,
kehilangan kepercayaan pada kekuatan spritual, kehilangan kepercayaan
Srategi : Pada kasus diatas, pilihan a tidak dipilih karena hanya menjadi
faktor penyebab terjadinnya keputusasaan. Pilihan a, b, c,dan e hanya
menunjukan data minor. Jawaban yang paling tepat adalah pilihan d
(keputusasaan) karena pasien sudah mengalami kondisi stres jangka
panjang (5 tahun mengalami hemodialisis) dan adanya kehilangan
kepercayaan pada nilai-nilai dalam pengobatan yang dijalani (bosen
dengan pengobatan yang sudah dijalani) serta mengungkapkan isi
pembicaraan yang pesimis, perilaku sedih dan pasif, dan pada akhirnya
pasien meolak pengobatan
Refrerensi : 1. Potter & Perry (2013). Fundamental Of Nursing. Mosby
Elsevier
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis : Mosby
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Jakarta : Elsevier
Sumber soal Asosiasi Institusi Penelitian Ners Indonesia (AIPNI)
ANALISA SOAL 3
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan 35 tahun di rawat di RSU karena susah BAB, mengalami wasir sejak
6 bulan yang lalu dan akan dilkukan operasi. Hasil pengkajian: pasien terlihat gelisah,
sulit tidur, TD 134/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit,muka pucat dan mengatakan
takut dan khawatir terhadap tindakan opersi yang akan dijalaninya.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah rencana keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. identifikasi penyebab cemas
B. anjurkan latihan spritual
C. latih tarik nafas dalam
D. latih hipnosis lima jari
E. latih teknik distraksi
Kunci Jawaban C
Referensi Pasien yang akan mengalami operasi, mayoritas mengalami sulit tidur,
Jawaban peningkatan TTV, merasa khawatir akan tindakan yang akan dilakukan.
Hal tersebut merupakan gejala ansietas. Pasien pada kasus diatas
mengalami ansietas sedang akibat adanya ancaman terhadap kesehatan
diri (akan dilakukan tindakan operasi). Tanda gejala yang dialami pasien
antara lain perubahan fisiologis (ketegangan meningkat, pola tidur
berubahan), perubah ansikologis (respon emosional tidak nyaman )dan
perubahan kognitif (lapang presepsi menurun) (videbeek, 2008).
Tindakan keperawatan yang dilakukan antara lain kaji tanda-tanda
ansietas, ajarkan pasien tehnik tarik nafas dalam, distaksi, hipnotis lima
jari dan spritual (stuart, 2016)
Strategi: seluruh pilihan jawaban merupakan tindakan untuk mengatasi
ansietas. Pilih a tidak tepat karena pasien telah dikaji tanda dan gejala
ansietas. Pilihan b, d, dan e merupakan tindakan keperawatan pasien
setelah dilatih tarik nafas dalam. Sehingga pilihan yang paling tepat
adalah b (tarik nafas dalam)
Sp ansietas meliputi
1.Pasien mampu membins hubungan saling percaya
2.Pasien mampu mengenal ansietas
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
4. Kindakan keparawatan
ANALISA SOAL 4
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
Tinjauan 7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan 40 tahun dikunjungi oleh perawat puskesmas karena tidak kontrol
ulang selama 1 bulan hasil pengkajian rambut kotor, acak acakan, gigi kotor, kulit berdaki
dan bau, kuku hitam, panjang dan kotor. Perawat menjelaskan tentang pentingnya
kebersigan diri.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah kemampuan yang ditunjukan pasien pada situsi tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pasien dapat menyediakan pasilitas kebersihan diri yang ditunjukan
B. Pasien, mandi, mencuci rambut, menggosok gigi dengan benar
C. Pasien mengenal masalah defist perawatan diri
D. Pasien mengenal tanda kekambuhan dan rujukan
E. Pasien kontrol ke puskesmas
Kunci Jawaban C
Referensi Defisit perawatan diri terdari dari mandi, berdadan/ berhias, makan/
Jawaban minum, BAB/BAK. Intervensi keperawatan meliputi menjelaskan
pentingnya kebersihan diri (menjelaskan cara menjaga kebersiha diri) .
membantu pasien mempraktekan cara menjaga kebersihan
diri.menjelaskan cara makan yag baik, membatu pasien mempraktekan
cara makan yang baik. Menjelaskkan cara eliminasi yang baik dan
membantu pasien mempraktekan cara eliminasi yang baik. Menjelaskan
cara berdandan dan membantu pasien mempraktekan cara berdandan.
Strategi: pada kasus diatas, perawat hanya menjelaskan tentang
kebersihan diri. Hasil dari tindakan perawat tersebut, pasien mampu
memahami dan mengenal masalah defisit perawatan diri. Optin yang lain
tercapai setelah pasien megenal masalahnya.
Refrerensi : 1. Potter & Perry (2013). Fundamental Of Nursing. Mosby
Elsevier
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis : Mosby
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Jakarta : Elsevier
Sumber soal Asosiasi Institusi Penelitian Ners Indonesia (AIPNI)
ANALISA SOAL 5
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
Tinjauan 7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan berusia 28
tahun yang post rawat di RSJ 2 minggu lalu. Hasil pengkajian klien saat ini sudah mampu
berinteaksi dengan keluarga dan menyatakan keingginan bekerja kembali, tetapi takut
melakukan kesalahan. Klien mengatakan suka melakukan perkerjaan tangan
PERTANYAAN SOAL:
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang bisa dilakukan pada klien?
PILIHAN JAWABAN
A. Mendiskusikan tentang kegiatan harian pasien
B. Melatih kemampuan positif yang dimiliki klien
C. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif pasien
D. Melibatkan klien dalam kegiatan kelompok masyarakat
E. Melibatkan klien pada kegiatan rehabilitasi dimasyarakat
Kunci Jawaban C
Referensi Pada kasus diiatas pasien dengan harga diri rendah dengan data
Jawaban menyatakan keingian bekerja kembali, tetapi takut melakukan kesalahan,
perawat sudah mengidentifikasi kemampuan positif klien yaitu membuat
kerajinan tangan, sehingga tindakan selanjutnya adalah melatih
kemampuanpositif yang dimiliki klien.
Refrerensi : 1. Potter & Perry (2013). Fundamental Of Nursing. Mosby
Elsevier
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis : Mosby
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Jakarta : Elsevier
Sumber soal Asosiasi Institusi Penelitian Ners Indonesia (AIPNI)
ANALISA SOAL 6
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
Tinjauan 7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan 20 datang ke poli kulit, post luka bakar. Ketika perawat akan
melakukan pengukuran TD, pasien menolak dan menutupi tangannya dengan jaket. Hasil
pengkajian tangan sebelah kanan berwarna putih bekas luka bakar, pasien banyak
menunduk dan mengatakan tangannya tidak seperti orang lain.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah kperawatan pada kasus tersbut?
PILIHAN JAWABAN
A. Ganggun citra tubuh
B. Harga Diri
C. Ideal Diri
D. identitas
E. Peran
Kunci Jawaban A
Referensi Sesuai dengan teori gangguan citra tubuh, bahwa pasien mengalami
Jawaban perubahan fisik sehingga mempengaruhi pada masalah psikososial
menolak dengan ada perubahan warna pada tangan kanannya sehingga
mereflesikan perubahan pandangan tentang penampilan, menutupi
perubahan pada tubuhnya dan adannya perasaan yang negatif
Refrerensi : 1. Potter & Perry (2013). Fundamental Of Nursing. Mosby
Elsevier
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis : Mosby
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Jakarta : Elsevier
Sumber soal Asosiasi Institusi Ners Indonesia (AIPNI)
ANALISA SOAL 7
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
Tinjauan 7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan 26 tahun dirawat di RSJ karena menolak minum obat dan bicara
sendiri. menurut keluarga, pasien dekat dengan ibunnya yang meninggal 1 tahun lalu,
selalu dimarahi oleh ayahnya, pernah tidak naik kelas, dan pernah ditinggal menikah
pacarnya 2 tahun lalu
PERTANYAAN SOAL:
Apakah faktor presipitasi kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Kehilangan yang dicintai
B. Gagal pendidikan
C. Gagal menikah
D. Putus obat
E. Pola A\suh
Kunci Jawaban D
Referensi Faktor presipitasi adalah faktor pencetus terjadinya pasien mengalami
Jawaban steres, dimana dalam kasus pasien pernah dirawat dirsj dan menolak
minum obat. Data pendukung dari khasus diatas seperti pasien dekat
dengan ibunnya yang meninggal 1 tahun lalu, selalu dimarahi oleh
ayahnya, pernah tidak naik kelas, dan pernah ditinggal menikah pacarnya
2 tahun lalu sebagai fakto predisposis atau pendukung.
Refrerensi : 1. Potter & Perry (2013). Fundamental Of Nursing. Mosby
Elsevier
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis : Mosby
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Jakarta : Elsevier
Sumber soal Asosiasi Institusi Ners Indonesia (AIPNI)
ANALISA SOAL 8
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
Tinjauan 7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki 30 tahun, datang kepoli jiwa karena membanting-mbanting barang
dirumah setalah pulang dari pekerjaanya. Hasil pengkajian pasien mengatakan tidak
dihargai oleh atasannya karena dikeluarkan dari pekerjaan dengan tiba-tiba, tatapan mata
tajam, mendominasi pembicaraan. Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat di RSJ.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Harga diri rendah
B. Perilaku Kekerasaan
C. Regimen terapi inefektif
D. Resiko perilaku kekeresan
E. Kopig individu tidak efektif
Kunci Jawaban D
Referensi Dari kasus diatas pasien dengan masalah keperawatan ada, (Harga diri
Jawaban rendah, Regimen terapi inefektif, Resiko perilaku kekeresan, Kopig
individu tidak efektif), tetapi yang menjadi maslah utama dilihat hasil
pengkajian kondisi saat ini/ here and now ditemukan data pasien
mengungkapkan kesalahannya ditandai dengan tatapan mata tajam,
mendominasi pembicaraan, tetapi tidak melukai diri sendiri orang lain
dan lingkunagan. Hal ini menunjukan gejala resiko perilaku kekerasan.
Refrerensi : 1. Potter & Perry (2013). Fundamental Of Nursing. Mosby
Elsevier
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis : Mosby
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Jakarta : Elsevier
Sumber soal Asosiasi Institusi Ners Indonesia (AIPNI)
ANALISA SOAL 9
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Perawat melakukan kerumah anak perempuan usia 14 tahun yang melakukan percobaan
bunuh diri. Hasil pengkajian klien lebih banyak diam dan menolak kesekolah. Klien
mengatakan malu telah gagal menjaga kehormatannya dan meminta perawat tidak
menceritakan masalahnya kepada orangtua. Keluarga bertanya tentang kondisi anaknya
kepada perawat.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah prinsip etik yang harus diperhatikan oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Confidentiality
B. Beneficence
C. Otonomi
D. Veracity
E. Justice
Kunci Jawaban A
Referensi Confidentiality kerhasiaan (informasi tentang kerahasian pasien harus
Jawaban dijaga dengan baik)
Refrerensi : 1. Potter & Perry (2013). Fundamental Of Nursing. Mosby
Elsevier
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis : Mosby
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart
Jakarta : Elsevier
ANALISA SOAL 10
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
Tinjauan 7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempu usia 34 tahun,. Dikunjungi oleh perawat puskesmas karena mengurung
diri dikamar sejak 1 bulan, menolak mandi dan suka bicara sendiri. hasil pengkajian
kontak mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya.
Keluarga mengatakan pasien diberhentikan dari pekerjanannya.
PERTANYAAN SOAL:
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Pasien mampu melakukan rinteraksi
B. Pasien menjaga kebersihan diri
C. Pasien mampu mengontrol halusinasinya
D. Pasien tetap mampu berorientasi pada realita
E. Pasien menunjukan perilaku meningkatnya harga diri
Kunci Jawaban A
Referensi Pada kasus diatas pasien dengan masalah isolasi sosial karena data saat
Jawaban ini here and nowkontak mata tidak ada, hanya mengangguk dan
menggelengkan kepala saat ditanya, sehingga tujuan tindakan
keperawatan adalah pasien mampu melakukan interaksi .
Sumber soal Asosiasi Institusi Ners Indonesia (AIPNI)
ANALISA SOAL 11
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa oleh keluarga ke RS Jiwa dengan alasan pasien
membakar kulit, dan melukai dirinya dnegan silet di rumah. Hasil pengkajian saat ini,
pasien masih nampak mondar-mandir, gelisah, mata melotot. Tujuan jangka pendek dari
intervensi keperawatan yang diberikan oleh perawat adalah melakukan terapi somatik
dengan mencegah pasien melakukan aktifitas yang dapat mencederai dirinya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi keperawatan yang sesuai pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pindahkan benda yang membahayakan
B. Tingkatkan hubungan interpersonal yang sehat
C. Ajak pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas
D. Bantu pasien mengenal mekanisme koping
E. Bantu orang terdekat untuk berkomunikasi secara konstruktif
Jawaban : A
Kunci Fokus pada terapi somatik yang diberikan perawat
Referensi Pembahasan :
Jawaban - Pindahkan benda yang membahayakan : merupakan tindakan
utama pada klien dengan percobaan bunuh diri disamping
mendapatkan pengawasan yang ketat.
- Tingkatkan hubungan interpersonal yang sehat : dilakukan saat
klien sudah aman dari percobaan bunuh diri untuk memotivasi
klien mengungkapkan perasaannya.
- Ajak pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas : dilakukan untuk
meningkatkan harga diri klien.
- Bantu pasien mengenal mekanisme koping : dilakukan agar klien
menggunakan cara penyelesaian masalah yang konstruktif.
- Bantu orang terdekat untuk berkomunikasi secara konstruktif :
melibatkan keluarga maupun orang lain untuk ikut meningkatkan
harga diri klien dan menyelesaikan masalah secara konstruktif.
Strategi :
Pada kasus diatas perawat melakukan terapi somatik dengan mencegah
pasien melakukan aktifitas yang dapat mencederai dirinya. Pilihan b,c,d
dan e tidak sesuai dengan terapi somatik yang diberikan pada pasien.
Sumber :
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch. (2007). Psychiatric Mental
Health Nursing, third edition. New York: Thomson Delmar Learning.
Sumber soal PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL,
RISTEKDIKTI, 2018.
ANALISA SOAL 12
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat di RSJ karena marah-marah bicara sendiri,
menolak mandi. Hasil pengkajian: kontak mata tidak ada, menyendiri dan menolak
interaksi. Pasien sudah diajarkan cara mengontrol marah, mengontrol halusinasi, cara
berkenalan dan cara merawat diri.
PERTANYAAN SOAL
Apakah kemampuan yang harus ditunjukkan pasien pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
Jawaban : C
Kunci Fokus pada hasil pengkajian
Referensi Pembahasan :
Jawaban Isolasi sosial adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan
hubungan interpersonal yang mengganggu fungsi individu tersebut dalam
meningkatkan keterlibatan atau hubungan (sosialisasi) dengan orang lain.
Tanda dan gejala menolak interaksi dengan orang lain, merasa sendirian,
merasa tidak diterima, mengungkapkan tujuan hidup yang tidak adekuat.
Evaluasi kemampuan pada pasien isolasi sosial meliputi kemampuan
pasien berinteraksi dengan orang lain ditandai dengan ada kontak saat
bicara, menatap lawan bicara, memulai pembicaraan, mengikuti kegiatan
kelompok.
Strategi :
Pada kasus diatas tentukan dulu masalah keperawatan utamanya yaitu
isolasi sosial karena data yang dominan menggunakan kondisi saat ini/
here and now adalah: kontak mata tidak ada, menyendiri dan menolak
interaksi. Untuk evaluasi adanya perubahan/ berkurangnya dari tanda
gejala pasien tersebut. Pilihan a,b,d dan e tidak menunjukkan sebagai
kemampuan akhir untuk masalah keperawatan isolasi sosial.
Sumber :
Potter & Perry (2013). Fundamental of Nursing. Mosby Elsevier.
ANALISA SOAL 13
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki usia 18 tahun dirawat di RS Jiwa, dengan keluhan sering mendengar
suara bunyi-bunyian dan teriakan. Pasien tahu kalau dirinya mengalami halusinasi dan
ingin menghindar karena merasa terganggu. Perawat ruangan akan melakukann intervensi
mengontrol halusinasi dengan pendekatan komunikasi.
PERTANYAAN SOAL
Apakah strategi pelaksana 3 pasien pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Program terapi obat
B. Menghardik halusinasi
C. Lakukan aktivitas yang terjadwal
D. Bercakap-cakap dengan orang lain
E. Latih pasien mengontrol halusinasinya
Jawaban : D
Kunci SP 3 halusinasi : bercakap-cakap
Referensi Pembahasan :
Jawaban - SP 1 halusinasi : Identifikasi halusianasi dan latih cara
menghardik
- SP 2 halusinasi : Latih cara mengontrol halusianasi dengan 6
benar obat (jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum
obat)
- SP 3 halusinasi : Latih cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain saat terjadi halusinasi
- SP 4 halusinasi : Latih cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian (mulai pada 2 kegiatan) dan masukkan
pada jadwal kegiatan harian untuk latihan mengontrol halusinasi
Strategi :
Peserta ujian harus memahami strategi pelaksana (SP) halusinasi.
Sumber :
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, N. (2011). Keperawatan
Kesehatan Jiwa Komunitas, CMHN (Basic Course). Jakarta: EGC.
Sumber soal PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL,
RISTEKDIKTI, 2018.
ANALISA SOAL 14
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit karena
suka keluyuran. Pasien cemas, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut. Orang
tua pasien mengatakan bahwa pasien pernah mengamuk karena dilarang keluar rumah 4
bulan yang lalu. Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal.
PERTANYAAN SOAL
Terapi apakah yang tepat pada pasien ini?
PILIHAN JAWABAN
A. Diazepam
B. Alprazolam
C. Chlorpromazine
D. Nitrazepam
Jawaban : A
Kunci Pasien cemas, insomnia, kejang-kejang
Referensi Pembahasan :
Jawaban - Diazepam termasuk kelompok obat benzodiazepine yang
memengaruhi sistem saraf otak dan memberikan efek penenang.
Obat ini digunakan untuk mengatasi kecemasan, insomnia,
kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta sebagai obat bius
untuk praoperasi.
- Alprazolam merupakan obat anti ansietas yang efektif digunakan
untuk mengurangi rangsangan abnormal pada otak sehingga
menyebabkan efek penenang.
- Nitrazepam untuk meningkatkan kedalaman dan durasi tidur,
mengurangi dampak dari stimulus otonom dan emosional yang
biasanya menyebabkan mekanisme gangguan tidur.
- Chlorpromazine termasuk terapi shcizofrenia, menghilangkan
kegelisahan dan ketakutan sebelum operasi, mengendalikan mual
dan muntah.
Strategi :
Tanda gejala pasien (cemas, insomnia, kejang-kejang, gejala putus
alkohol akut) mengarah pada indikasi obat Diazepam. Peserta ujian harus
memahami indikasi dan kontraindikasi dari masing-masing jenis obat.
Sumber :
Budiana Keliat. (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC:
Jakarta.
Sumber soal Medical Book. Niwang Ayu
ANALISA SOAL 15
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia tahun dirawat di RSJ hari ketiga. Pasien mengatakan “saya
sudah meninggal dan saya sekarang sudah hidup damai dan tentram di surga, jangan
ganggu saya lagi karena saya tidak mau hidup di dunia yang penuh kebohongan.”
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Waham curiga
B. Waham somatic
C. Waham penciuman
D. Waham nihilistic
Jawaban : D
Kunci “saya sudah meninggal dan saya sekarang sudah hidup damai dan
tentram di surga”
Referensi Pembahasan :
Jawaban - Waham nihilistic adalah kepercayaan dimana seseorang
menganggap dirinya sudah meninggal
- Waham somatic adalah percaya adanya gangguan tubuh pada
baguan tubuh atau menganggap dalam tubuhnya bersemayam
sebuah penyakit
- Waham curiga adalah waham yang terjadi pada pasien jiwa
karena ketidaksesuaian antara rangsangan internal dan eksternal
tentang keyakinan yang salah. Setiap tindakan yang diberikan
selalu dicurigai.
Strategi :
Peserta ujian harus memahami masing-masing perngertian dari jenis
waham.
Sumber :
Budiana Keliat. (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC:
Jakarta.
Sumber soal Medical Book. Niwang Ayu.
ANALISA SOAL 16
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 20 tahun, bekerja sebagai model, dirawat di RSU karena
kecelakaan yang mengakibatkan luka diwajahnya. Hasil pengkajian: pasien mengatakan
”sudah tidak ada lagi yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa bekerja lagi”, dan diucapkan
berulang-ulang. Pasien terlihat murung dan susah tidur.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Ansietas
B. Keputusasaan
C. Ketidakberdayaan
D. Harga diri situasional
E. Gangguan citra tubuh
Jawaban : C
Kunci Masalah keperawatan pada pasien ketidakberdayaan : ”sudah tidak ada
lagi yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa bekerja lagi”
Referensi Pembahasan :
Jawaban Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan
mempengaruhi hasil secara signifikan, persepsi kurang kontrol pada
situasi saat ini atau yang akan datang.
Strategi :
Pada kasus diatas pasien mengalami beberapa masalah keperawatan:
ansietas, ketidakberdayaan, keptusasaan, harga diri rendah situasional
dan gangguan citra tubuh. Hasil pengkajian saat ini/ here and now, data
yang diungkapkan berulang-ulang atau mengancam diri pasien menjadi
masalah utama, sehingga masalah keperawatan utama pada pasien adalah
ketidakberdayaan.
Sumber :
Potter & Perry (2013). Fundamental of Nursing. Mosby Elsevier.
Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis: Mosby.
Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Jakarta: Elsevier.
Sumber soal Sumber soal Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), 2019.
SINERSI: hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Edisi R. Cet-1:
Jakarta.
ANALISA SOAL 17
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 34 tahun, di rawat di RSJ karena mengurung diri dikamar sejak 1
bulan lalu dan kadang marah tanpa sebab. Hasil pengkajian: pasien sering menyendiri,
tertawa dan bicara sendiri, afek labil, dan penampilan tidak rapi. Keluarga mengatakan
pasien di PHK setahun yang lalu.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya
B. Pasien menunjukkan perilaku meningkatkan harga diri
C. Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya
D. Pasien mampu mengontrol halusinasinya
E. Pasien mampu melakukan kebersihan diri
Jawaban : D
Kunci Menentukan masalah utama menggunakan kondisi saat ini/ here and now
Referensi Pembahasan :
Jawaban Tindakan keperawatan pada pasien halusinasi adalah mengidentifikasi
jenis, frekuensi, isi, waktu, frekuensi, situasi dan respon terhadap
halusinasi dan mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi. Melatih
pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien). Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur. Pasien mampu minum
obat dengan prinsip 6 benar.
Strategi :
Pada kasus diatas ditentukan terlebih dahulu masalah utamanya yaitu
halusinasi karena kondisi saat ini/here and now (sering menyendiri,
tertawa dan bicara sendiri, afek labil) adalah halusinasi sehingga tujuan
mengacu kepada masalah utama (halusinasi) mampu mengontrol
halusinasinya. Pilihan a,b,c, dan e bukan intervensi pada masalah
keperawatan halusinasi.
Sumber :
ANALISA SOAL 18
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Laki-laki berusia 29 tahun dirawat di RSJ, saat dikaji oleh perawat, pembicaraan pasien
cepat berubah dari satu topik ke topik yang lain tanpa terarah dan sulit untuk difokuskan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tanda dan gejala gangguan jiwa yang pasien alami?
PILIHAN JAWABAN
A. Flight of idea
B. Perseverasi
C. Inkoheren
D. Bloking
Jawaban : A
Kunci Fokus pada pembicaraan pasien yang cepat berubah dan tidak terarah
Referensi Pembahasan :
Jawaban - Flight of ideas atau pikiran melayang : perubahan yang mendadak
dan cepat dalam pembicaraan, sehingga suatu idea yang belum
selesai diceritakan sudah disusul oleh idea yang lain.
- Inkoheren : gangguan dalam bentuk bicara, sehingga satu
kalimatpun sudah sukar ditangkap atau diikuti maksudnya.
- Perseverasi : berulang-ulang menceritakan suatu idea, pikiran
atau tema secara berlebihan
- Bloking : jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau terhenti di tengah
sebuah kalimat. Pasien tidak dapat menerangkan kenapa ia
berhenti.
Strategi :
Peserta ujian harus memahami gangguan dalam bentuk komunikasi
pasien jiwa. Pasien berbicara dengan tema yang cepat berubah dan tanpa
terarah itu merupakan dari gangguan dalam bentuk bicara flight of ideas
atau pikiran melayang.
Sumber :
Budiana Keliat. (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC:
Jakarta.
Sumber soal Medical Book. Niwang Ayu.
ANALISA SOAL 19
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat di RS Jiwa dengan keluhan tidak bersemangat,
sering dimarahi atasan karena hasil kerja tidak maksimal meskipun telah mengerjakan
tugasnya dengan baik. Acuh terhadap penampilan. Pasien jadi bahan ejekan di tempat
kerjanya.
PERTANYAAN SOAL
Manakah konsep diri yang sesuai pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Penampilan peran
B. Ideal diri
C. Harga diri
D. Identitas diri
E. Gambaran diri
Jawaban : A
Kunci Macam-macam konsep diri : pasien sering dimarahi oleh atasan karena
hasil kerja tidak maksimal
Referensi Pembahasan :
Jawaban Konsep diri terdiri dari 5 komponen yaitu :
- Peran diri : posisi atau fungsi individu dalam masyarakat atau
kelompok sosial sesuai dengan yang diharapkan masyarakat
- Ideal diri : persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya
bertingkah laku berdasarkan standar pribadi
- Harga diri : penilaian pribadi terhadap diri dan pencapaian
disesuaikan dengan ideal diri
- Identitas diri : kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh
individu dari penilaian dirinya, menyadari bahwa individu dirinya
berbeda dengan orang lain
- Gambaran diri : sikap atau penilaian individu terhadap dirinya
sendiri secara fisik
Strategi :
Peserta ujian harus memahami macam-macam konsep diri : sesuai kasus,
pasien mengalami putus semangat karena sering dimarahi oleh atasannya
karena hasil kerja yang tidak maksimal dan acuh terhadap penampilan.
Posisi atau fungsi peran pasien dalam kelompok sosial (di tempat kerja)
diharapkan oleh atasannya dapat bekerja dan berpenampilan lebih baik.
Sumber :
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch. (2007). Psychiatric Mental
Health Nursing, third edition. New York: Thomson Delman Learning.
Sumber soal PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL,
RISTEKDIKTI, 2018.
ANALISA SOAL 20
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat melakukan kunjungan rumah pada anak perempuan usia 25 tahun yang
melakukan percobaan bunuh diri. Hasil pengkajian pasien tidak mau keluar rumah,
mengatakan malu telah gagal menjaga kehormatannya dan meminta perawat tidak
menceritakan masalahnya ke orang tuanya. Keluarga bertanya tentang kondisi anaknya
kepada perawat.
PERTANYAAN SOAL
Apakah komunikasi perawat pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. “Saya tidak boleh menyampaikan kondisi anak bapak”
B. “Saat ini keluarga belum perlu tahu kondisi anak bapak”
C. “Sepertinya anak bapak belum mampu menceritakan masalahnya pada keluarga”
D. ”Untuk saat ini, mohon keluarga mempercayakan kondisi anak bapak pada saya”
Jawaban : D
Kunci Komunikasi terapetik
Referensi Pembahasan :
Jawaban Komunikasi terapetik adalah kemampuan atau keterampilan perawat
untuk membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan
psikologis, belajar dan bagaimana berhubungan dengan orang lain. Cara
komunikasi pada pasien dan keluarga dengan sesuai kode etik yang dapat
mengatasi gangguan psikologis.
Strategi :
Pada kasus, pilihlah komunikasi terapetik yang tepat untuk disampaikan
pada keluarga pasien. Komunikasi yang paling tepat dan tidak
menyinggung keluarga adalah pilihan d, sedangkan pilihan lain
berpotensi menimbulkan konflik.
Sumber :
Potter & Perry (2013). Fundamental of Nursing. Mosby Elsevier.
Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St.
Louis: Mosby.
Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Jakarta: Elsevier.
Sumber soal Sumber soal Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), 2019.
SINERSI: hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Edisi R. Cet-1:
Jakarta.
ANALISA SOAL 21
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legasl dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
d. Aksis 4
e. Aksis 5
Kunci b. Aksis 2 (gangguan kepribadian, retardasi mental
Referensi Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa merupakan pedoman
Jawaban yang digunakan dalam proses diagnostik yang digunakan di Indonesia,
sebagai rujukan dan pegangan bagi praktisi kesehatan dalam
menggolongkan dan mengelompokkan diagnosis gangguan jiwa.
ANALISA SOAL 22
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual/ Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang anak berusia 10 tahun dibawa ke poliklinik psikiatri oleh orang tuanya dengan
keluhan tidak bisa diatur. Oarng tua mengatakan anak selalu acuh tak acuh dan tidak
peduli dengan sikapnya baik atau buruk
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah yang ditemukan pada anak tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Gangguan perkembangan pervasif
b. Reterdasi mental
c. ADHD
d. Autisme
e. Gangguan Moof
Kunci c. ADHD
Referensi Gangguan spesifik dengan awitan pada masa kanak-kanak meliputi
Jawaban reterdasi mental, gangguan perkembangan, gangguan eliminasi, gangguan
perilaku dan gangguan ansietas(Sutejo, 2014)
Jenis gangguan jiwa pada anak:
- Gangguan perkembangan pervasif, ditandai dengan maslah pada
perilaku, interaksi sosial dan komunikasi seperti retardasi mental,
autisme, ganggua perkembangan spesifik, (keterlambatan
perkembangan)
- Defisit perhatian /ADHD dan gangguan perilaku (kesengajaan untuk
tidak patuh terhadap norma dan aturan sosial), gangguan
penyimpangan oposisi (sikap menentang).
- Gangguan ansietas, skizofrenia, gangguan mood (bunuh diri),
gangguan penyalah gunaan zat.
Studi diagnostik otak yang lebih jauh akan mengungkapkan bahwa anak
ADHD mengalami penurunan aliran darah di korpus striatumyang dapat
menyebabkan defisit mtivasi dan sikap tak acuh terhadap konsekuensi yang
terlihat dalam perilaku sehari-hari
Sumber TAKTIS Uji Kompetensi Keperawatan dan NERS
soal
ANALISA SOAL 23
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang klien datang ke psikiatri. Klien mengatakan setiap apapun yang ia pegang itu
kotor dan merasa sangat banyak kuman, sehingga klien harus berulang kali cuci tangan
dan bahkan mandi berkal-kali dalam satu hari. Klien mengatakan merasa tidak nyaman
dengan hal tersebut.
PERTANYAAN SOAL
Apakah yang sebaiknya dilakukan perawat pada situasi tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Diskusikan bagaimana perolaku yang baru dapat dipelajari
ANALISA SOAL 24
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang klien laki – laki berusia 35 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena mengamuk
dan membanting perabot rumah. Klien sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit
jiwa
PERTANYAAN SOAL
Berdasarkan kasus diatas, kontrol seperti apa yang sebaiknya diajarkan pada klien?
PILIHAN JAWABAN
a. Farmakologis
b. Fisik
c. Verbal
d. Sosial
e. Spiritual
Kunci b. Fisik : melakukan kegiatan tarik nafas dalam dan pukul bantal
Referensi Jawaban SP 1 : cara fisik ; melakuan relaksasi, melakukan kegiatan fisik
yang konstruktif, missal olahraga, bekerja, melampiaskan pada
benda yang aman(bantal)
SP 2 : cara sosial/verbal ; sharing atau bercerita dengan orang lain,
berlatih asertif (meminta, menolak dengan baik).
SP 3 : spiritual ; dengan kegiatan agama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing – masing
SP 4 : farmakologis ; dengan minum obat secara teratur, disertai
penjelasan efek samping obat, manfaat obat dan akibat jika berhenti
meminum obat.
Sumber soal TAKTIS Uji Kompetensi Keperawatan dan NERS soal no.103
hal.222
ANALISA SOAL 25
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang remaja sudah seminggu dirawat di rumah sakit jiwa. Keluarga klien mengatakan
anaknya sering menjadi korban bullying disekolahnya, klien di bully dengan cara
dikencingi oleh teman-temanya. Sejak saat itu klien menjadi sering menutup hidung, tidak
keluar rumah, mandi berkali-kali, dan menggunakan parfum secara berlebihan. Klien
mengatakan klien mencium bau urin dan feses dimana-mana termasuk di badanya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah penyebab halusinasi yang terjadi pada klien berdasarkan kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN
ANALISA SOAL 26
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
klien H diantar keluarganya ke rumah sakit jiwa setelah dirumah klien berusaha
menjatuhkan diri dari lantai dua. Perawat telah mengajarkan klien bagaimana cara kontrol
keinginan bunuh diri sesuai SP 2
PERTANYAAN SOAL
Manakah yang termasuk dari sp 2?
PILIHAN JAWABAN
a. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
b. berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan
SP 2 :
1.Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri sendiri, beri pujian.
Kaji ulang risiko bunuh diri
2.Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat
daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir
aspek positif keluarga dan lingkungan
3.Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga
dan lingkungan
SP 3 :
1.Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri, keluarga dan
SP 4 :
1.Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri, keluarga dan
lingkungan serta kegiatan yang dipilih. Beri pujian
2.Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan
3.Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga
dan lingkungan, serta kegiatan yang dipilih untuk persiapan masa
depan
Sesuai dengan konsep teori diatas, salah satu isi dari SP 2 adalah
mendorong klien untuk berfikir positif (B)
Sumber soal TAKTIS Uji Kompetensi Keperawatan dan NERS soal no.118
hal.153
ANALISA SOAL 27
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang mahasiswi di suatu kota mendapat kabar bahwa ayahnya telah meninggal dunia,
sejak saat itu klien menjadi sangat murung, malas kuliah, tidak nafsi makan, tidak bergaul
dengan temanya dan selalu mengatakan “apa yang terjadi dengan saya, kenapa saya jadi
malas begini”
PERTANYAAN SOAL
Apakah rentang respons yang dialami pada kasus diatas
PILIHAN JAWABAN
a. Depresi
b. Responsive
c. Supresi
d. Reaksi kehilangan yang wajar
e. Reaksi kehilangan yang memanjang
Kunci a. Depresi
ReferensiJawaban Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu
yang sebelumya ada, kemungkinan menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan. Kehilangan merupakan pengalaman
yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupan
dan cenderingg mengalami kembali walaupun dalam bentuk
berbeda.
Berikut rentang respon kehilangan
- Denial : reaksi pertama pada fase ini adalah syok, tidak
mempercayai kenyataan. Ungkapan verbal pada fase ini
biasanya individu mengatakan “tidak mungkin”
- Anger individu mulai menyadari kenyataan dan
memproyeksikan kesalahan pada orang lain
- Bergaining ungkapan verbal pada fase ini adalah “kenapa
harus terjadi pada saya?”, “kalau saja yang sakit bukan
saya”, “seandainya saya berhati-hati”
- Depresi ; sikap menarik diri, tidak mau berbicar atau putus
asa. Gejala pada fase ini diantaranya individu menolak
makan, sulit tidur, lemas, malas
- Acceptance ; pikiran pada objek yang hilang sudah
berkurang
Pada kasus diatas klien malas kuliah, bergaul,dan makan. Hal
tersebut sesuai dengan teori yang ada, bahwa klien sedang
mengalami tahap depresi.
Sumber soal TAKTIS Uji Kompetensi Keperawatan dan NERS soal no.89
hal.347
ANALISA SOAL 28
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki Tn.R datang ke poli psikiatri untuk kontrol setelah seminggu lalu
dirawat di rumah sakit jiwa karena halusinasi. Sejak kecil klien tidak pernah mendapat
kasih saying dari orang tuanya, klien selalu di beda-beda kan dengan kakak dan adiknya,
serta selalu dikatakan bahwa klien adalah anak yang membawa sial bagi keluarga.
PERTANYAAN SOAL
Berdasarkan data diatas, manakah yang merupakan faktor predisposisi klien R mengalami
gangguan jiwa?
PILIHAN JAWABAN
a. Genetik
b. Biologis
c. Psikologis
d. Neurobiologis
e. Neurotransmitter
Kunci c. Psikologis
ReferensiJawaban Menurut mamnu‟a ( 4) halusinasi adalah kondisi dimana indibidu
mengalami perubahan dalam jumlah atau poladari stimulus yang
datang dikaitkan dengan penurunan, berlebihan, distorsi, atau
kerusakan respons terhadap stimuli.terjadinya persepsi sensori
dimana individu merasakan adanya stimulus melalui panca indra
tanpa rangsang yang nyata.
Proses terjadinya halusinasi :
a. Faktor predisposisi
- Faktor biologis : adanya riwayat anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma
kepala, dan riwayat penggunaan narkotika.
- Faktor psikologis : memiliki riwayat kegagalan berulang-
ulang. Menjadi korban, pelaku, maupun saksi perilaku
kekerasan serta kurangnya kasih sayang dari orang-orang
disekitar atau overprotektif.
- Sosiobudaya dan lingkungan : sebagian besar klien
halusinasi bersal dari kalangan ekonomi rendah. Selain itu
klien memiliki riwayat penolakan pada usia perkembangan,
klien halusinasi seringkali memiliki tingkat pendidikan yang
rendah serta pernah mengalami kegagalan dalam
berhubungan sosial (perceraian, hidup sendiri), serta tidak
bekerja.
b. Faktor presipitasi
Riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan
struktur otak, adaya riwayat kekerasan dalam keluarga,
adanya kegagalan dalam hidup, kemiskinan, adanya
peraturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang
tidak sesuai dengan klien dan konflik antar masyarakat.
Sumber soal TAKTIS Uji Kompetensi Keperawatan dan NERS soal no.91
hal.281
ANALISA SOAL 29
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki dibawa ke IGD rumah sakit jiwa. Saat dikaji oleh perawat pembicaraan
klien suka beralih dari satu tpik ke topic yang lain tanpa terarah dan sulit difikuskan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tanda gejala gangguan jiwa yang pasien alami?
PILIHAN JAWABAN
a. Inkoheren
b. Sisip fikir
c. Tangensial
d. Sirkumtansial
e. Fliht of idea
Kunci e. Fliht of idea
ReferensiJawaban Gangguan :
a. Inkoherensi : gangguan dalam bentuk bicara, sehingga satu
kalimat pun sudah sukar diikuti maksudnya
b. Benturan : jalan pikiran berhenti ditengah kalimat. Klien tidak
mamu menjelaskan kenapa ia berhenti
c. Logorea : banyak bicara, klien berkata bertubu-tubi tanpa
kontrol, mungkin koheren atau inkoheren
d. Fliht of idea : perubahan yang mendadak lagi cepat dalam
pembicaraan, sehingga sebuah ide yang belum selesai
diceritakan sudah disusul oleh ide yang lain.
Sumber soal TAKTIS Uji Kompetensi Keperawatan dan NERS soal no.95
hal.225
ANALISA SOAL 30
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi/ Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 14 tahun, keliarga klien mengatakan klien sering dicemooh,
klien sering di hinda pendek sehingga klien sering menangis dan tidak mau sekolah.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan yang mungkin muncul berdasarkan data diatas?
PILIHAN JAWABAN
a. Gangguan Body image
b. Menarik diri
c. Kerusakan interaksi sosial
ANALISA SOAL 31
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi /Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal& saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Seorang perempuan usia 31 tahun dirawat di RSJ karena menolak minum obat dan bicara
sendiri. Menurut keluarga, ibunya meninggal 1 tahun yang lalu, pasien selalu dimarahi
ayahnya, pernah tidak naik kelas dan pernah ditinggal menikah pacarnya 2 tahun yang lalu.
Hasil pengkajian pasien mengatakan malu karena belum menikah.
Pertanyaan soal :
Apakah faktor presipitasi pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban :
A. Kehilangan orang yang dicintai
B. Gagal pendidikan
C. Gagal menikah
D. Putus obat
E. Pola asuh
Kunci D
Referensi Rasional:
Jawaban Terjadinya gangguan jiwa diawali dengan faktor predisposisi/pendukung
dan faktor presipitasi/pencetus. Faktor predisposisi adalah faktor yang
mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat digunakan untuk
mengatasi stres. Faktor presipitasi adalah stimulus yang berasal dari
internal dan eksternal yang mencakup waktu (berapa lama orang terpapar)
dan jumlah stressor yang dialami. Kedua faktor tersebut terdiri dari aspek
biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Strategi :
Untuk menentukan apakah suatu peristiwa menjadi faktor predisposisi dan
faktor presipitasi adalah dengan melihat waktu kejadian. Kejadian yang
paling dekat dengan kekambuhan merupakan faktor presipitasi. Pada
kasus faktor predisposisinya adalah gagal menikah, gagal pendidikan,
kehilangan orang dicintai dan pola asuh. Sedang faktor presipitasinya
adalah putus obat.
Sumber :
1. Potter & Perry (2013). Fundamental of Nursing. Mosby Elsevier.
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Nursing. St. Louis:
Mosby.
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Jakarta: Elsevier.
Sumber soal Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia. Jakarta: AIPNI. Edisi R. Hal 208-257
ANALISA SOAL 32
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi
/Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat di RSJ dengan marah-marah, menyendiri, tidak
mau mandi dan kadang bicara sendiri. Hasil pengkajian: pasien mengatakan mempunyai 4
anak dan sudah bercerai satu bulan yang lalu, merasa sendiri dan mengatakan “Tolong
sampaikan pada keluarga saya untuk menjaga anak-anak saya, mungkin saya tak akan bisa
merawat mereka lagi”.
Pertanyaan soal :
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban :
A. Isolasi sosial
B. Resiko bunuh diri
C. Perilaku kekerasan
D. Defisit perawatan diri
E. Halusinasi pendengaran
Kunci B
Referensi Rasional:
Jawaban Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan ditimbulkan oleh diri
sendiri untuk mengakhiri kehidupan atau pembinasaan oleh individu
sebagai akibat krisis multidimensional pada pemenuhan kebutuhan
individual dimana individu merasa ini adalah jalan keluar yang terbaik.
Penyebabnya adalah harga diri rendah, kehilangan dukungan sosial,
kejadian-kejadian negatif dalam hidup, penyakit kritis dan perpisahan.
Intensitas bunuh diri yang disebut SIRS (Suicidal Intertion Rating
Scale) dengan skor 0-4, yaitu:
- Skor 0 : Tidak ada ide bunuh diri yang lalu atau sekarang.
- Skor 1 : Ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri,
tidak mengancam bunuh diri.
- Skor 2 : memikirkan bunuh diri dengan aktif, tidak ada
percobaan bunuh diri.
- Skor : mengancam bunuh diri, misalnya: “Tinggalkan saya
sendiri atau saya bunuh diri”.
- Skor 4 : aktif mencoba bunuh diri.
Strategi:
Pada kasus diatas pasien mengalami beberapa masalah keperawatan:
halusinasi, resiko perilaku kekerasan, isolasi sosial, dan resiko bunuh
Sumber :
1. Potter & Perry (2013). Fundamental of Nursing. Mosby
Elsevier.
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Nursing. St.
Louis: Mosby.
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Jakarta: Elsevier.
Sumber soal Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia. Jakarta: AIPNI. Edisi R. Hal 208-257
ANALISA SOAL 33
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/
Implementasi/Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di RSJ ketiga kalinya karena sering marah-
marah dirumah. Keluarga mengatakan pasien malas minum obat karena merasa mengantuk
setelah minum obat. Hasil pengkajian pasien masih menolak minum obat karena menurut
pasien tidak membawa perbaikan pada dirinya.
Pertanyaan soal :
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban :
Startegi :
Pada kasus diatas pilihan b, c, d, dan e tidak tepat karena pasien belum
menyadari manfaat obat dengan ungkapan “obat tidak membawa
perbaikan pada dirinya”. Oleh karena itu perlu dilakukan penyadaran
tentang manfaat dan fungsi minum obat lebih dulu sehingga jawaban
yang paling tepat adalah pilihan a. Pemahaman terhadap pasien dan
keluarga mengenai 8 benar yaitu benar pasien, obat, manfaat, dosis,
Sumber :
1. Potter & Perry (2013). Fundamental of Nursing. Mosby
Elsevier.
2. Stuart G. W (2009). Principles and Practice of Nursing. St.
Louis: Mosby.
3. Stuart, Keliat & Pasaribu (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart. Jakarta: Elsevier.
Sumber soal Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia. Jakarta: AIPNI. Edisi R. Hal 208-257.
ANALISA SOAL 34
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi
/Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dirawat di RSJ karena mengurung diri dikamar sejak 1
bulan lalu dan kadang marah tanpa sebab. Hasil pengkajian: pasien sering menyendiri,
tertawa dan bicara sendiri, afek labil, dan penampilan tidak rapi. Keluarga mengatakan
pasien di PHK setahun yang lalu.
Pertanyaan soal :
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban :
A. Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya
B. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri
C. Pasien mampu mengontrol perilaku marahnya
D. Pasien mampu mengontrol halusinasinya
E. Pasien mampu melakukan kebersihan diri
Kunci D
Referensi Rasional :
Jawaban Tindakan keperawatan pada pasien halusinasi adalah mengidentifikasi
jenis, frekuensi, isi, waktu, situasi dan respon terhadap halusinasi dan
mengajarkan pasien cara menghardik halusinasi. Melatih pasien
mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien). Memberikan
pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur. Pasien
mampu minum obat dengan prinsip 8 benar.
Strategi:
Pada kasus diatas tentukan terlebih dahulu masalah utamanya yaitu
halusinasi karena kondisi saat ini/here and now (sering menyendiri,
tertawa dan bicara sendiri, afek labil) adalah halusinasi sehingga tujuan
mengacu kepada masalah utama (halusinasi) mampu mengontrol
halusinasinya. Pilihan a, b, c dan e bukan intervensi pada masalah
keperawatan halusinasi.
Sumber :
1. Potter & Perry (2013). Fundamental of Nursing. Mosby
Elsevier.
ANALISA KASUS 35
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi
/Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas
& istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Seorang pasien dengan diagnosis depresi berat yang telah melakukan percobaan
bunuh diri. Pasien berkata kepada perawat, “Saya seharusnya mati. Saya selalu
gagal. Tidak pernah ada hal yang baik bagi saya.”
Pertanyaan soal :
Apakah respon perawat yang menunjukan komunikasi terapeutik?
Pilihan jawaban :
A. “Anda memiliki segalanya untuk hidup.”
Strategi:
Gunakan pengetahuan tentang teknik komunikasi terapeutik
untuk mengarahkan kepilihan yang secara langsung
membahas perasaan dan masalah pasien. Pilihan yang benar
adalah satu-satunya yang dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan yang terbuka, itu akan mendorong verbalisasi
perasaan.
Sumber :
Varcarolis (2013), pp. 121, 123.
Sumber soal Septiari. B. B., (2016). Uji Kompetensi Ners Indonesia
(UKNI). Medical book.
ANALISA SOAL 36
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuandiagnosis/Perencanaan/Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Seorang pasien Tn. H (51 tahun) didiagnosis delirium menjadi disorientasi dan bingung
dimalam hari. Pasien sering kali mondar-mandir didepan tempat tidur. Pasien berbicara
kepada perawat “Saya merasa ngantuk, tetapi saya tidak bisa tidur”.
Pertanyaan soal :
Apakah intervensi yang harus dilakukan pertama kali oleh perawat?
Pilihan jawaban :
A. Pindahkan pasien dekat dengan ruang perawatan
Strategi :
Perhatikan kata strategi „pertama kali‟ dalam pertanyaan. Singkirkan
pilihan yang tidak sesuai dan dapat meningkatkan rangsangan serta
menambah kebingungan. Ini akan mengarahkan pada pilihan yang
benar.
Sumber :
Fortinash, Holoday-Worret (2012), pp. 368-381; Varcarolis (2013), pp.
335-339.
Sumber soal Septiari. B. B., (2016). Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI).
Medical book.
ANALISA SOAL 37
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi
/Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Seorang pasien depresi dan dibawa ke instalasi gawat darurat rumah sakit jiwa, Ny. K
berusia 46 tahun diantar oleh keluarganya karena sering mengamuk dan selalu marah-
marah dengan orang-orang yang ada disekitar pasien. Pasien mengatakan kepada perawat,
“Keluarga saya akan lebih baik tanpa saya”.
Pertanyaan soal :
Apakah respon terbaik dari perawat ?
Pilihan jawaban :
Strategi :
Pilihan A, B, C dan E tidak berhubunngan langsung dengan perasaan
klien.
Sumber :
Varcarolis (2013), p. 389.
Sumber soal Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Medical book.
ANALISA SOAL 38
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Perawat yang sedang bertugas di ruang perawatan bangsal jiwa menghadapi pasien Tn. U
usia 56 tahun. Pasien mengatakan dia khawatir meninggalkan kamarnya karena takut
dikritik dan dicela. Pasien berkata “Hidung saya sangat besar. Aku tahu setiap orang
melihat saya dan menertawai saya. Saya melakukan operasi plastik dan hasilnya terlihat
aneh”.
Pertanyaan soal :
Berdasarkan tanda dan gejala pada kasus tersebut, manakah gangguan yang sesuai dengan
kasus diatas?
Pilihan jawaban :
A. Gangguan kepribadian paranoid
B. Gangguan dismorphic tubuh
C. Schizophrenia paranoid
D. Gangguan anti social
E. Narsistik
Kunci B
Referensi Rasional :
Jawaban Gangguan dismorphic tubuh dikarakteristik dengan kepercayaan
memiliki bentuk tubuh yang rusak. Walaupun terdapat tanda adanya
paranoid, fokus untuk masalah ini yakni kerusakan tubuh.
Schizophrenia paranoid tidak masuk dalam kategori masalah pasien.
Gangguan anti sosial dikarakteristik dengan perilaku manipulative.
Strategi :
Fokus pada pasien yang membahas masalah tentang bagian tubuh,
sudah dapat dipastikan pasien mengalami gangguan dismorphic tubuh.
Sumber :
Ayu (2017). No. 258 hal. 140
Sumber soal Try Out Uji Kmpetensi Ners Indonesia (UKNI). Penerbit: Wahyu media
ANALISA SOAL 39
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi /Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Di ruang rawat kesehatan jiwa, perawat sedang berbicara kepada Ny. M usia 56 tahun.
Perawat berkata “Apabila ibu mendengar suara-suara lagi, ibu bisa mencari saya untuk
berbincang-bincang. Saya ada diruang jaga ya!”.
Pertanyaan soal :
Apakah tujuan dari pernyataan perawat diatas?
Pilihan jawaban :
A. Bersikap terbuka, agar percaya diri
B. Penegasan kepada pasien, perawat mempercayai pasien
Strategi :
“Apabila ibu mendengar suara-suara lagi”, dari kalimat ini bisa dilihat
dan dipahami bahwa sebelumnya perawat telah memberikan suatu
penjelasan atau sudah membicarakan informasi ini sebelumnya.
Sehingga jawaban B merupakan jawaban yang benar dan tepat.
Sumber :
Ayu (2017). No. 265 hal. 147
Sumber soal Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Medical book.
ANALISA SOAL 40
TINJAUAN AREA KOMPETITIF
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 2 Kognitif; pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/
Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan diagnosis/Perencanaan/Implementasi
/Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan & elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aktifitas &
istirahat/Aman & nyaman/Stres & adaptasi/Seksual/
Value & belief/Psikososial/Komunikasi/Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan/Jantung, pembuluh darah & sistem limfatik/
Pencernaan & hepatobilier/Saraf & perilaku/Endokrin &
metabolisme/Muskuloskeletal/Ginjal & saluran kemih/
Reproduksi/Integumen/Darah dan sistem kekebalan imun/
Penginderaan/Kesehatan mental/Pelayanan kesehatan
Kasus:
Sdr. G (24 Th) dirawat di ruang rawat inap kesehatan mental karena sering berbicara
sendiri dan sering mengamuk. Pasien akan menjalani terapi kejang listrik (ECT), ini adalah
pertama kalinya pasien menjalani terapi tersebut. Prosedur persiapan terapi ECT telah
dilakukan dengan baik. Pasien dinyatakan siap untuk menjalani terapi ECT. Namun saat
memasuki ruang ECT, tampak wajah dan tangannya berkeringat.
Pertanyaan soal :
Apakah tindakan keperawatan utama yang harus dilakukan?
Pilihan jawaban :
A. Berikan penjelasan kembali, terapi ini tidak berbahaya
B. Tanyakan mengapa anda takut, banyak pasien menjalani terapi ini
C. Tanyakan apa yang ditakutkan, berikan penjelasan
D. Dampingi pasien, katakan anda pasti bisa
Kunci C
Referensi Rasional :
Jawaban ECT (Electro Convulsive Therapy) adalah suatu prosedur tindakan
pengobatan pada pasien gangguan jiwa menggunakan aliran listrik,
berlangsung sekitar 25-150 detik dengan alat khusus yang dirancang
aman untuk pasien. Memberikan informasi tentang tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien dapat mengurangi tingkat kecemasan pasien.
Strategi :
Dengan menanyakan apa yang ditakutkan dari tindakan medis yang
akan dilakukan akan membuat pasien merasa lebih tenang. Karena
dengan mengetahui hal-hal yang masih ada didalam pikiran yang
belum tentu terjadi pasien akan merasakan takut dan cemas saat
tindakan ECT, tetapi apabila hal yang berada dalam pikiran yang
menakutkan tadi sudah dijawab dan diberikan penjelasan dengan jelas
oleh perawat sehingga pasien akan lebih tenang dan percaya diri saat
dilakukan terapi tersebut.
Sumber :
Ayu (2017). Soal No. 269, hal 150
Sumber soal Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Medical book.
ANALISA SOAL 41
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki - laki berusia 17 tahun, dibawa ke UGD RSJ karena mengamuk dirumah.
Hasil pengkajian tatapan mata pasien tajam, tangan mengepal sambil memukul – mukul
tempat tidur. Perawat akan melakukan pengikatan pada pasien.
PERTANYAAN SOAL
Apakah prinsip etik yang dilakuan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. non maleficience
B. beneficience
C. autonomy
D. veracity
E. justice
Kunci Jawaban : A
Referensi Rasional :
Jawaban Pasien gangguan jiwa merupakan salah satu kelompok yang rentan
mengalami pelanggaran hak azasi manusia. Untuk melindunginya maka
setiap tindakan harus memperhatikan prinsip etik seperti Non
Malfience, Benefience, Autonomy, Veracity, Justice. Non Malefience
(Tidak melakukan tindakan yang merugikan), Beneficence ( Setiap
tindakan bermanfaat bagi pasien dan keluarga), Autonomy (tidak boleh
memaksakan suatu tindakan pada pasien), Veracity (mengataka
sejujurnya tetntang apa yang dialami pasien), Juctice (harus mampu
berlaku adil pada pasien).
Strategi Pengerjaan :
Pada kasus, pasien melakukan tindakan yang akan merugikan dirinya
sendiri orang lain dan lingkungan. Sehingga harus dilakukan tindakan
pengikatan sesuai dengan prosedur. Sehingga jawaban yang paling tepat
pada kasus diatas adalah Non Malafience
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 42
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 28 tahun, dirawat di RSJ alas an marah-marah dan menolak
mnum obat. Hasil wawancara pasien mengatakan tidak mau bicara karena dirinya
mempunyai ilmu suci yang bias menyembuhkan orang, bicara inkoheren dan fligt of idea.
Keluarga mengatakan pasien gagal ujian CPNS enam bulan lalu.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama yang tepat pada kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN
A. Waham
B. Harga diri rendah
C. Kerusakan komunikasi
D. Regimen terapi efektif
E. Risiko perilaku kekerasan
Kunci Jawban : A
Referensi Rasional:
Jawaban Waham diartikan sebagai keyakinan yang salah yang di pertahankan
secara kuat/terus menerus tidak sesuai dengan kenyataan. Ditandai
dengan ungkapan berulang-ulang tentang keyakinan yang salah atau
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Strategi Pengerjaan :
Pada kasus diatas, pasien mengalami beberapa masalah keperawatan :
waham, harga diri rendah, kerusakan omunikasi, regimen terapi inefektif
dan resiko perilaku kekerasan. Dari kasus diatas, hasil pengkajian saat
ini/here and now, data yang diungkapkan berulang-ulang atau
mengancam diri pasien menjadi masalh utama yaitu Waham
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 43
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 34 tahun, di kunjungi oleh perawat puskesmas karena
mengurung diri dikamar sejak 1 bulan, menolak mandi dan suka berbicara sendiri. Hasil
pengkajian: kontak mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat
ditanya. Keluarga mengatakan klien diberhentikan dari pekerjaanya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : A
Referensi Rasional
Jawaban Isolasi Sosial adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan
hubungan interpersonal yang mengganggu fungsi individu tersebut dalam
mengkatkan keterlibatan atau hubungan (sosialisasi) dengan orang lain.
Adanya tujuan dari diagnose keperawatan isolasi social adalah pasien
mampu interaksi
Strategi pengerjaan
Pada kasus diatas pasien dengan masalah isolasi social karena data saat
ini/here and now kontak mata tidak ada, hanya menggangguk dan
menggelengkan kepala saat ditanya. Sehingga tujuan tindakan
keperawatan adalah pasien mampu melakukan interaksi.
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 44
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di RSJ dua minggu yang lalu karena marah-
marah, bicara dan tertawa sendiri, serta tidak mau merawat diri. Hasil pengkajian pasien
mengatakan “ saya tidak lulus pramugari karena pendek dan kulit hitam, saya malu”,
ekspresi murung, dan tidak mampu memulai percakapan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah evaluasi tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : C
Referensi Rasional :
Jawaban Harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami
evaluasi diri negative mengenai diri dan kemampuanya dalam waktu
lama dan terus menerus yang berhubungan dengan perasaan tidak
berharga, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, serta tidak
berarti. Tanda dan gejala harga diri rendah adalah menilai diri negative
(missal: mengungkapkan tidak berguna, tidak tertolong), merasa
malu/bersalah, merasa tidak mampu melakukan apapun, meremmehkan
kemampuan mengatasi sulit, merasa tidak memiliki kelebihan. Berjalan
merunduk, kontak mata kurang, lesu, tidak bergairah, bebicara pelan,
lirih dan pasif. Tindakan keperawatan di fokuskan paada peningkatan
harga diri pasien.
Strategi pengerjaan:
Berdasarkan kasus diatas, pilihan a,b,d dan e tidak termasuk dalam
tindakan keperawatan harga diri rendah. Pasien mengungkapkan
pandangan negative pada tubuhnya da nada perubahan perilaku terlihat
murung dan sedih pasien juga mengatakan malu. Tindakan yang sudah
dilakuykan adalah menyebutkan aspek positif yang dimilikinya, tindakan
berikutnya adalah melatih kemampuan positif yang dimiliki.
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 45
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat puskesmas melakukan kunjunga ruma kepada seorang perempuan berusia 16
tahun. Keluarga mengatakan klien tidk mau melakukan kegiatan apapun. Hasil pengkajian
:klien mengatakan malu dengan bekas luka bakar pada wajah, tampak sering menutupi
wajah, tampak murung dan banyak merunduk.
PERTANYAAN SOAL
Apakah kriteria evaluasi pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
Kunci Jawaban : D
Referensi Rasional :
Jawaban Perubahan pada citra tubuh dapat menyebabkan terjadinya harga diri
rendah situaional ditandai dengan data subjektif : menilai diri negatif,
merasa malu atau bersalah, melebih-lebihkan penilaian negative tentang
diri sendiri, menolak penilain positif terhadap diri, dan sulit konsentrasi.
Data objektif : bicara pelan dan lirih, menolak interaksi dengan orang
lain, jalan dengan merunduk, postur tubuh merunduk, kontak mata
kurang, lesu, pasif, dan tidak mampu membuat keputusan.
Strategi pengerjaan:
Pada kasus diatas tanda dan gejala harga diri rendah situasional adalah
pasien menyatakan malu dengan keadaan tubuhnya. Pasien tidak mau
melakukan kegiatan apapun, merunduk dan murung. Tindakan
keperawatan berfokus pada kriteria hasil untuk mengkatkan harga diri
pasien yaitu mengenal aspek positif yang dimiliki. Pilihan a kurang tepat
karena tidak spesifik mengatasi harga diri rendah. Pilihan b tepatnya
untuk masalah keputusasaan. Pilihan c untuk mengatasi ketidak
berdayaan dan pilihan e untuk mengatasi masalah isolasi social.
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 46
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RSJ alasan masuk susah tidur, mondar-
masndir, 3 bulan tidak minum obat. Pasien mengatakan suaminya sering melakukan
KDRT dan saat ini sudah di cerai, malu dengan kondisinya. Hasil pengkajian: pakaian
tidak rapi, bicara dan terenyum sendiri, malas berineraksi dengan orang lain, dan mondar-
mandir.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus terebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Halusinasi
B. Isolasi social
C. Harga diri rendah
D. Deficit peraatan diri
E. Regiment terapi efektif
Kunci Jawaban : A
Referensi Rasional :
Jawaban Halusinasi adalah gangguan jiwa berupa respon pasca indera, yaitu
penglihatan, pendangaran, penciuman, perabaan dan pengecapan
terhadap sumber yang tidak jelas. Tanda dan gejala halusinasi adalah
menyatakan mendengarkan suara bisikan/melihat bayangan dan
merasakan sesuatu melalui indera perabaan, penciuman atau pengecapan.
Berbicara sendiri, mengarahkan telinga kearah tertentu, dan ,melihat satu
arah.
Strategi Pengerjaan:
Pada kasus diatas ada lima masalah keperawatan yaitu regiment terapi
ineafektif, HDR, deficit perawatan diri, halusinasi dan isolasi social.
Hasil pengkajian saat ini/here and now, data yang di ungkapkan
berulang-ulang atau mengancam diri pasien menjadi masalah utama.dari
kasus masalah keperawatan utama adalah halusinasi ( bicara dan
tersenyum sendiri, malas berinteraksi dengan orang lain dan mondar-
mandir).
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 47
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat puskesmas melakukan kunjungan rumah pada seorang perempuan brusia 28 tahun
yang post di rawat RSJ 2 minggu lalu. Hasil pengkajian : klien sudah mampu berinteraksi
dengan keluarga dan menyatakan keinginan bekerja kembali, tetapi takut melakukan
kesalahan. Pasiean mengatakan suka membuat kerajinan tangan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Mendiskusikan tentang kegiatan harian pasien
B. Melatih kemampuanj positif yang dimiliki pasien
C. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
D. Melibatkan pasien pada kegiatan rehabilitasi di masyarakat
E. Melibatkan pasien dalam egiatan kelompok di masyarakat
Kunci Jawaban : B
Referensi Rasional :
Jawaban Tindakan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah adalah
identifiaksi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien. Bantu
pasien menilai kemempuan yang dapat di gunakan. Bantu pasien
memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih. Latih kemampuan
yang dipilih pasien.
Strategi pengerrjaan :
Seluruh pilihan jawaban merupakan tindakan untuk mengatasi harga diri
rendah. Pilihan c tidak dapat karena pasien telah dikaji tentang
kemampuan positif yang dimilii. Pilihan a, d dan e merupakan tidakan
keperawatan pasienm setelah melatih kemampuan positif yang dimiliki.
Pilihan yang palng tepat adalah b kaeran perawat sudah mengidentifikasi
kemampuan positif pasien yaitu membuat kerajinan tangan, sehingga
tindakan selanjutnya adalah melatih kemampuan positif yang dimiliki
pasien
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 48
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat puskesmas melakaukan kunjungan rumah kepada seorang perempuan berusian 16
tahun. Keluarga mengatakan pasien tidak mau melakukan kegiatan apapun. Hasil
pengkajian : klien mengatakan malu dengan bekas luka bakar diwajah, dan tampak sering
menutupi wajah. Pasien tampak murung dn banyak merunduk. Perawat meranang asuhan
keperawatan pada pasien.
PERTANYAAN SOAL
Apakah kriteria evaluasi pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pasien menerima realita
B. Pasien menemukan makna hidup
C. Pasien mampu mengontrol keadaan
D. Pasien mengenal aspek poasitif yang dimiliki
E. Pasien mampu memulai interaksi dengan orang lain
Kunci Jawaban : D
Referensi Rasional :
Jawaban Perubahan pada citra tubuh dapat mengakibatkan terjadinya harga diri
rendah situasional ditandai dengangan data subjektif : menilai diri
negative, merasa malu atau bersalah, melebih-lebihkan penilaian negative
tentang diri sendiri, menolak penilaian positif terhadap diri, dan sulit
konsentrasi. Data objektif : bicara pelan dan lirih, menolak interaksi
dengan orang lain, jalan dengan membungkuk, postur tubuh menunduk,
kontak mata kurang, lesu, pasif, dan tidak mampu membuat keputusan.
Strategi pengerjaan
Pada kasus diatas, tanda dan gejala mayor dari harga diri rendah
situasiaonal adalah pasien mengatak malu dengan keadaan tubuhnya saat
ini. Pasien tidak malu melakukan kegiatan apapun, menunduk dan
murung. Tindakan keperawatan berfokus pada kriteria hasil untuk
meningkatkan harga diri pasiean yaitu mengenal aspek positif yang
dimiliki. Pilihan a kurang tepat karena kurang spesifik mengatasi harga
diri rendah. Pilihan b tep[eatnya untuk mengatasi masalah keputusasaan.
Pilihan c untuk mengatasi masalah isolasi social.
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 49
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di RSJ dengan marah-marah. Hasil
pengkajian pasien mengatakan : “ibu saya mau meracuni saya karena dia tidak suka
dengan calon suami saya, pokoknya saya tidak mau makan yang di berikan oleh ibu
saya” Afek labil, mondar-mandir dan gelisah
PERTANYAAN SOAL
Apakah tujuan tindakaan keperawtan pada kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN
A. Pasien meningkatkan harga dirinya
B. Pasien dapat merwat diri secara mandiri
C. Pasien dapat berorientasi pada realita secara bertahap
D. Pasien dapat beinteraksi dengan orang lain secara bertahap
E. Pasien dapat menyalurkan energy marahnya secara konstruktif
Kunci Jawaban : C
Referensi Rasional :
Jawaban Intervensi pada pasien waham antara lain membantu orientasi realita,
mendiskusikan kebutuhan yang tidak dipenuhi, membantu memenuhi
kebutuhanya, mendiskusikan kemepuan yang dimilikinya, dan melatih
kemampuan yang dimiliki.
Strategi pengerjaan:
Pada kasus diatas Psien mengalami waham curiga, sehingga tujuan dari
intervensi yang dilakukan perawat adalah mengorientasikan pasien
kepada realita secara bertahap. Untuk piihan a, b ,c dan d tidak sesuai
dengan masalah eperawtan waham.
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 50
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang lelaki usia 40 tahun, dating ke poli jiwa karena membanting-mbanting barang
dirumah setelah pulang dari pekerjaqanya. Hasil pengkajian pasien mengatakan tidak
dihargai di tempat kerjanya dan di pecat secara tiba-tiba. Tatapan mata tajam,
mendominasi pembicaraan. Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat di RSJ
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan pada kasu tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Harga diri rendah
B. Perilaku kekerasan
C. Regimen terapi inefektif
D. Resiko perilaku kekeraan
E. Koping individu tidak evektif
Kunci Jawaban : D
Referensi Rasional :
Jawaban Dari kasus diatas , semua masalah keperawatan ada (perilaku kekersan,
harga dirir rendah, regimen terapi infektif, resiko perilaku kekerasan dan
koping keluyarga)tetapi yang menjadi maslah utama filihat dali hasil
pengkajian kondisi sat ini/here and now ditemukan data psien
mengungkapkan kesalahanya ditandai dengan tatapan tajam,
mendominas pembicaraan, tetapi tidak melukai diri sendiri dan orang
lain. Hal ini menunjukan gejala resikoperilakau kekerasan
Strategi pengerjaan :
Pada kasus di atas pasien belum sampai melukai diri sendiri hanya
membanting barang sehingga masalah keperawatan yang tepat resiko
perilaku kekersan.
Sumber soal Takdir Rahir, I Made Karisa, Deni Suardiaman, et al. (2019) Sinersi
hadirkan sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 1
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legasl dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PILIHAN JAWABAN
A. Defisit pengetahuan keluarga
B. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
C. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
D. Defisiensi kesehatan keluarga
E. Kesiapan meningkatkan pengetahuan
Kunci B. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
Referensi Defisit pengetahuan keluarga (NANDA, 2018-2020) didefinisikan yaitu tidak
Jawaban adanya atau kurang informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
- Memverbalisasikan adanya masalah
- Ketidakakuratan mengikuti instruksi
- Perilaku tidak sesuai
Perilaku kesehatan cenderung beresiko (NANDA, 2015-2017) didefinisikan
yaitu hambatan kemampuan untuk mengubah gaya hidup atau perilaku dalam
cara yang memperbaiki status kesehatan.
Batasan karakteristik :
- Menunjukkan penolakan terhadap perubahan status kesehatan
- Gagal mencapai pengendalian yang optimal
- Gagal melakukan tindakan yang mencegah masalah kesehatan
- Meminimalkan perubahan status kesehatan
ANALISA SOAL 2
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legasl dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
B. Pencegahan sekunder
C. Pencegahan tersier
D. Pencegahan dan penanggulangan
E. Pencegahan dan pemberdayaan
Kunci B. Pencegahan sekunder
Referensi Pencegahan berdasarkan pendapat Leavell dan Clark
Jawaban a. Pencegahan primer
Merupakan suatu usaha agar masyarakat yang ada dalam stage of
optimum health tidak jatuh ke dalam stage yang lebih buruk. Primary
prevention dilakukan dengan 2 cara yaitu
1. Healt promotion
- Health education
- Growth and development monitoring
- Sex education
- Pengendalian lingkungan
- Askep pre natal
- Perlingungan gizi
- Penyuluhan untuk pencegahan keracunan
2. General and specific protection
Imunisasi, personal hygine, accidental safety, kesehatan kerja
perlindungan diri dari bahan kimia, pengendalian sumber
pencemaran.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan terhadap masyarakat yang masih sedang sakit, dengan 2
kegiatan :
1. Early diagnosis and prompt treatment (pengobatan dini dan
pengobatan yang adekuat), melalui penemuan kasus secara dini,
pemeriksaan umum lengkap, penganganan kasus survei terhadap
ANALISA SOAL 3
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legasl dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PILIHAN JAWABAN
A. Pemberi asuhan
B. Pendidik
C. Pembela
D. Manajer kasus
E. Konselor
Kunci C. Pembela
Referensi Peran perawat komunitas sebagai pembela
Jawaban a. Menghormati hak-hak pasien
b. Melakukan fungsi pendamping
c. Memberikan informasi tentang sumber-sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah kesehatan
ANALISA SOAL 4
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legasl dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PILIHAN JAWABAN
A. Keluarga pemula
B. Keluarga mengasuh anak
C. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
D. Keluarga dengan anak usia sekolah
E. Keluarga dengan anak remaja
Kunci B. Keluarga mengasuh anak
Referensi Tahap siklus kehidupan keluarga (Duval dan Miller)
Jawaban - Tahap I : Keluarga pemula
- Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak
- Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah
- Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah
- Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
- Tahap VI : Keluarga melepas anak dewasa muda
- Tahap VII : Orang tua usia pertengahan
- Tahap VIII : Keluarga lansia
Sumber TAKTIS Uji Kompetensi Keperawatan dan NERS
soal
ANALISA SOAL 5
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legasl dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
B. Pendidikan kesehatan
C. Intervensi professional
D. Proses kelompok
E. Kemitraan
Kunci B. Pendidikan kesehatan
Referensi Indikasi atau kegunaan masing-masing strategi intervensi keperawatan komunitas
Jawaban - Pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam bentuk dukungan, dorongan,
dan pengetahuan baru yang bertujuan agar masyarakat terlibat akif dalam
masalah kesehatan yang dialaminya
- Pendidikan kesehatan dilakukan masyarakat memiliki pengetahuan yang
kurang tentang suatu masalah
- Proses kelompok dilakukan utnuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat
dengan menggunakan potensi yang dimiliki oleh kelompok yang memiliki
karakteristik yang sama
- Kerjasama atau kemitraan dilakukan untuk meningkatkan inisiatif komunitas
melalui kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam menyelesaikan
masalah kesehatan
- Intervensi professional dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan di
komunitas melalui penerapan kompetensi yang dimiliki perawat
ANALISA SOAL 6
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legasl dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PILIHAN JAWABAN
A. Struktur peran keluarga
B. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
C. Stress-adaptasi dan koping keluarga
D. Ketersediaan terapi alternative dan komplementer
E. Hubungan dan interaksi keluarga dengan komunitas
Kunci Jawaban. C
Referensi Pada kasus data yang paling menonjol adalah kekhawatiran istri klien
Jawaban terhadap kehidupan keluarga akibat penurunan kondisi kesehatan klien.
Tekanan darah klien termasuk stabil. Klien merupakan tulang punggung
keluarga. Pengkajian yang mendalam untuk menggali tingkat stress serta
kemampuan keluarga beradaptasi dan menerapkan koping perlu dilakukan.
Paska stroke merupakan suatu kondisi yang umumnya menjadi sumber stres
keluarga. Penyebab stroke yang utama adalah hipertensi. Jika terdapat
anggota keluarga yang mengalami stroke maka keluarga diharapkan memiliki
kemampuan untuk memberikan perawatan di rumah. Namun jika tingkat
stress keluarga tinggi maka perawatan yang diberikan menjadi tidak efektif.
Oleh karena itu penting bagi perawat untuk mengkaji tingkat sterss keluarga
dan kemampuan keluarga mengelola stress yang terjadi
Sumber Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2018). Sinersi hadirkan
soal sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 7
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
ANALISA SOAL 8
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
PILIHAN JAWABAN
A. Prasejahtera
B. Sejahtera tahap 1
C. Sejahtera tahap 2
D. Sejahtera tahap 3
E. Sejahtera tahap 3 plus
Kunci Jawaban. B
Referensi Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas
Jawaban perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memilikihubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan (UU No. 52 tahun 2009).
Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal seperti sandang, pangan, papan,
kesehatan dan pendidikan. Mereka digolongkan keluarga miskin atau
prasejahtera apabila tidak mampu emembuhi salah satu indikator berikut:
a. Menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya
b. Makan minimal 2x sehari
c. Pakaian lebih dari satu pasang
d. Sebagian lantai rumah tidak dari tanah
e. Jika sakit dibawa ke sarana kesehatan
Keluarga sejahtera 1 adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
fisik minimum secara minimal bamun belum dapat memenuhi kebutuhan
sosial dan psikologis seperti kebutuhan akan pendidikan, interaksi dalam
keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan pekerjaan yang
menjamin kehidupan yang layak. Termasuk dalam keluarga sejahtera 1
apabila tidak mampu memenuhi salah satu indikator berikut:
a. Menjalankan ibadah secara teratur
ANALISA SOAL 9
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
ANALISA SOAL 10
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective
knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
Pada kasus tersebut ibu mengatakan bahwa anaknya mengalami gizi kurang.
Sehingga kita perlu memberikan pendidikan kesehatanpada keluarga terutama
ibu tentang makanan bergizi dan bagaimana cara mengolah bahan makanan
yang tepat agar status kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Sumber TAKTIS Uji Kompetensi Keperawatan dan NERS
soal
ANALISA SOAL 11
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat melakukan kunjungan rumah pada keluarga bapak T, bapak T mempunyai anak
Ny M berusia 56 tahun, orang tua Ny. M mengatakan semenjak suaminya meninggal
dunia Ny. M menjadi pendiam, tidak mau makan, putus asa dan tidak mau keluar rumah
untuk bertemu temannya. Selama perawat kunjungan, Ny. M mengatakan “untuk apa saya
hidup didunia ini suamiku sudah tidak ada dan saya pun tidak mempunyai temen hidup”
PERTANYAAN SOAL
Apakah fase koping yang dialami oleh klien?
PILIHAN JAWABAN
a. Marah
b. Menyangkal
c. Bargaining ( tawar menawar)
d. Depresi
e. Menerima
Kunci d.
Referensi Tahap- tahap fase koping
jawaban Menyangkal, tawar menawar, marah, depresi, dan menerima merupakan
tahapan yang dialami klien dengan penyakit yang mengancam jiwa.
Bargaining (tawar-menawar): diidentifikasi sebagai perilaku
dimana individu bersedia melakukan apa aja untuk menghindari
kehilangan atau mengubah prognosis atau nasib.
Marah : merupakan respon pertama seseorang saat mendengan
berita yang tidak menyenangkan, dan kalimat umumnya adalah
“kenapa saya ?” atau menyalahkan orang lain.
Menyangkal : merupakan ungkapan suatu kekagetan atau tidak
percaya dan mungkin respon pertama saat mendengar berita buruk.
Depresi : biasanya ditampakan dengan tidak punya harapan,
menangis, atau bahkan diam dan menarik diri.
Menerima kenyatan kehilangan
ANALISA SOAL 12
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat komunitas melakukan pengkajian dan diperoleh data dari masyarakat penyakit
TB Paru 5%, ISPA 10%, Asma 5 % dan 30% penduduk perokok,50 % masyarakat belum
pernah ada kegiatan penyuluhan kesehatan tentang bahaya dan akibat dari perilaku
merokok. Perawat komunitas sedang merancang program kesehatan untuk meningkatkan
kesehatan pada masyarakat tersebut
PERTANYAAN SOAL
Apakah prioritas tindakan yang tepat pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
a. Promosi kesehatan
b. Perawatan dirumah
c. Pendidikan kesehatan
d. Peningkatan kesehatan masyarakat.
e. Pemeriksaan kesehatan secara berkelanjutan
Kunci C
Referensi Pendidikan kesehatan : kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
Jawaban cara penyebarkan pesan, menanamkan keyakian, hingga masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Perawatan dirumah : perawatan dirumah dalam bentuk kunjungan
tenaga keperawatan ke rumah untuk mengobati klien yang dan tidak
bersedia di rawat di RS.
Promosi kesehatan : merupakan bagian dari program pemerintah
kesehatan yang di bawah koordinasi kementrian kesehatan
khususnya direktorat promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
Peningkatan kesehatan masyarakat
Pemeriksaan kesehatan secara berkelanjutan
Sumber soal Ayu. N,2017 Uji Kompetensi perawat & Ners indonesia. Nuha Medika
Yogyakarta.
Promkes.kemkes
Depkes , 2002
ANALISA SOAL 13
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat melakukan kunjungan rumah pada keluarga Bapak Y, dalam keluarga tersebut
terdapat anak usia 2 tahun yang terkena penyakit cacar sejak 3 hari yang lalu. Ibu pasien
mengatakan bahwa pada malam hari anaknya sering terbangun dari tidurnya karena
merasa gatal dan terus menggaruk kulitnya. Ibu klien sangat khawatir dengan keadaan
anaknya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah yang sebaiknya disarankan oleh perawat ?
PILIHAN JAWABAN
a. Pentingnya mengoleskan cream kortison untuk mencegah gatal
b. Cara memakai sarung tangan yang terbuat dari kain yang lunak pada anak
c. Berilah anak minum susu hangat sebelum tidur untuk membantu tidur pulas
d. Anak ditidurkan pada kamar dengan kipas angin pada malam hari
e. Berikan bedak untuk mengurangi garukan
Kunci B.
Referensi Gejala penyakit cacar air muncul kemerahan pada kulit kemudian
Jawaban bermetamorfosis menjadi lentingan berisi cairan yang menyebar hampir
keseluruhan tubuh bahkan dibagian mata, hidung dan rongga mulut juga tak
luput dari serangan penyakit cacar air. Diharapkan dengan memakai kaos
tangan saat tidur akan meminimallisir garukan, karena apabila lentingan
yang berisi cairan tersebut terkenan garukan dan meletus maka cairan
tersebut akan menyebar kebagian lain dari tubuh. Selain itu dengan
memberikan kaos tangan yang lunak tidak akan menyebabkan ruam pada
kulit yang terkena garukan.
Sumber Ayu. N,2017 Uji Kompetensi perawat & Ners indonesia. Nuha Medika
soal Yogyakarta.
Adhi Djuanda, 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 6. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta
ANALISA SOAL 14
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief
/ Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Pada saat perawat melakukan kunjungan rumah pada keluarga Tn. C didapatkan satu
anggota keluarga yaitu Ny. S 40 tahun mengalami hipertensi, Ny. S mengatakan sudah
mengkonsumsi obat anti hipertensi dari dokter pribadi keluarganya. Namun, tekanan
darah masih belum stabil. Ny. S memberitahu perawat bahwa ingin mengkonsumsi
herbal untuk membantu menurunkan tekanan darahnya
.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan oleh perawat ?
PILIHAN JAWABAN
A. Memberitahu klien bahwa herbal itu tidak aman dan seharusnya tidak digunakan
sama sekali
B. Ajarkan klien bagaimana cara mengukur tekanan darah sehingga bisa memonitor
tekanan darahnya mandiri
C. Dorong klien jika mereka mengonsumsi herbal maka mereka harus sering
mengukur tekanan darahnya.
D. Beritahu klien jika mereka mengonsumsi herbal maka mereka harus sering
mengukur darahnya.
E. Izinkan klien menggunakan herbal apapun sesuai keyakinan.
Kunci C
Referensi Meski beberapa herbal memiliki manfaat, tapi tidak semua herbal aman
Jawaban digunakan. Klien yang sudah mendapatkan terapi konvensional harus
dimotivasi untuk menghindari herbal dengan efek farmakologis yang
sama karena kombinasi kedua hal tersebut dapat memicu reaksi yang
berlebihan untuk efek interaksi yang belum diketahui. Perawat harus
menyarankan klien untuk mendiskusikan penggunaan herbal dengan
dokter.
Eliminasi pilihan A terlebih dahulu karena ada kata-kata tidak
digunakan. Selanjutnya pilihan B dan D karena sama atau serupa dan
berhungan dengan memonitor tekanan darah. Pilihan E juga dieliminasi
karena membiarkan memilih herbal apa saja berbahaya bagi klien.
Sumber soal NCLEX-PN, Anne Linda S : Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI)
Lewis et at (2011), p.93; Ulbrict (2010), p.4
ANALISA SOAL 15
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief
/ Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat sedang melakukan kunjungan disebuah keluarga. Didalam keluarga tersebut
terdapat Tn. Y berusia 50 tahun dan Ny. M berusia 42 tahun. Tn. Y mengatakan bahwa
Ny. M istrinya mempunyai riwayat vertigo. Pada saat dilakukan kunjungan Tn. Y
menyatakan bahwa vertigo Ny. M sering mengalami kekambuhan dan tidak mengetahui
cara mengontrol vertigonya.
PERTANYAAN SOAL
Instruksi kesehatan manakah yang tepat diberikan kepada keluarga ?
PILIHAN JAWABAN
A. Meningkatkan sodium dalam makanan
B. Menghindari pergerakan kepala tiba-tiba
C. Terlentang dan melihat televisi
D. Meningkatkan mengkonsumsi cairan sampai 3000mL/hari
E. Menghindari lampu yang terang
Kunci B
Referensi Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar,
Jawaban atau seolah-olah benda disekitar penderita bergerak atau berputar, yang
biasanya disertai denan mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo
bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut saipai beberapa
jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbarig diam,
tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak
sama sekali.
Perhatikan kata penanda, “mengontrol vertigo”. Perhatikan hubungan
antara vertigo dan menghindari pergerakan kepala yang tiba-tiba pada
pilihan jawaban yang benar. Perawat menginstruksikan klien untuk
melakukan pergerakan kepala secara perlahan untuk mencegah vertigo
memberat. Perubahan diet seperti menghindari garam dan cairan bisa
menurunkan jumlah cairan endolimfatik. Terlentang sambil melihat
televisi dan menghindari lampu yang terang tidak mengontrol vertigo.
ANALISA SOAL 16
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief
/ Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Pada saat melakukan kujungan rumah kepada keluarga Tn. B didapatkan satu anggota
keluarganya yaitu Ny. D usia 60 tahun mengalami bengkak pada ibu jari dan kaki
sebelah kanan. Nyeri tidak kunjung sembuh walaupun keluarga sudah membawa untuk
diperiksakan kepuskesmas terdekat. Ny. D mengatakan pembengkakan diakibatkan oleh
benturan batu yang sangat keras, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, dengan skala
nyeri 6 (nyeri sedang), Ny. D mengatakan nyeri dirasakan terus menerus.
PERTANYAAN SOAL
Tindakan keperawatan mana yang tepat untuk dilakukan oleh perawat ?
PILIHAN JAWABAN
A. Memberikan kompres hangat
B. Memberikan obat analgesik
C. Memberikan penyuluhan kesehatan
D. Memberikan relaksasi nafas dalam
E. Memberikan pola makan yang baik
Kunci A
Referensi Nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan
Jawaban yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial,
atau menggambarkan kondisi terjadi kerusakan. Saat nyeri terjadi
peristiwa elektrik dan kimiawi yang kompleks, yaitu , transmisi,
modulasi dan persepsi.
Sebagi perawat tentunya kita harus memberikan pertolongan pertama
dengan melakukan pemberian kompres hangat untuk menurunkan rasa
nyeri pada klien, kompres hangat adalah tindakan umum yang mudah
dilakukan. Pilihan jawaban B memberikan obat i analgesik tentunya
harus didahului dengan pengkajian dan observasi yang mendalam
tentunya kolaborasi dengan dokter. Selanjutnya pilihan C bukan saat
yang tepat dilakukan pada kasus tersebut, karena penyuluhan tidak dapat
mengurangi rasa nyeri. Pilihan jawaban D benar tetapi kurang tepat
karena relaksasi nafas dalam tidak bisa mengurangi nyeri hanya dapat
mengalihkan rasa nyeri setelah dilakukan kompres hangat.
Sumber soal Niwang Ayu (2017) Uji Kompetensi Perawat & Ners Indonesia.
Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan, (2014)
Nanda International, (2012-2014)
Efendi dan Nursalam, (2008)
ANALISA SOAL 17
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat berkunjung kerumah keluarga Bp. K, ditemukan anak berusia 1 tahun
sedang mengalami diare hari pertama, sudah 6 kali BAB dalam sehari. Neneknya sangat
marah, dan mempunyai prinsip anak harus dipuasakan hingga diarenya sembuh, kecuali
minum ASI. Permintaan nenek tidak disetujui oleh menantunya yang merupakn ibu dari
anak tersebut.
PERTANYAAN SOAL :
ketika perawat ada dalam situasi tersebut, intervensi apakah yang tepat diberikan pada
keluarga tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
a. Menjelaskan ASI sebagai sumber cairan dan nutrisi yang aman.
b. Memberikan oralit kepada keluarga.
c. Mengajarkan cara membuar larutan gula garam.
d. Mendiskusikan dengan nenek tentang kebutuhan cairan.
Kunci A
Referensi Karena untuk mengembalikan cairan yang keluar dari anak yang mengalami
Jawaban diare agar tidak terjadi dehidrasi. Sehingga keluarga harus diberi penjelasan
yang jelas dan benar mengenai kandungan dan manfaat dari ASI. Sehingga
tidak ada salah persepsi antara menantu dan nenek dalam keluarga tersebut
Sumber soal Niwang Ayu, 2017
Black, J. M & Hawks, J. H,. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Buku 2. Indenesia 2015
ANALISA SOAL 18
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Dalam suatu keluarga, seorang ibu berusia 40 tahun mengalami keluhan berat badannya
turun drastic sejak dua bulan yang lalu akibat batuk berdarah yang tidak sembuh –
sembuh, klien tampak kurus, nafsu makan turun, sedangkan suami bekerja sebagai buruh
tani, rumah tampak pengap, dan jendela jarang dibuka. Kemungkinan ibu ini menderita
TBC.
PERTANYAAN SOAL
Dari kasus diatas manakah masalah yang sebaiknya didahulukan untuk diatasi?
PILIHAN JAWABAN :
a. Merencanakan modifikasi lingkungan rumah agar lebih sehat.
b. Mencegah terjadinya penularan TBC dalam keluarga.
c. Merencanakan pengobatan DOTS pada ibu.
d. Mengatasi masalah gangguan nutrisi pada istri.
e. Memberikan penyuluhan kesehatan
Kunci D
Referensi Kekurangan gizi (malnutrisi) merupakan gangguan kesehatan serius yang
Jawaban terjadi ketika tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup. Padahal,
nutrisi ini sangat penting agar tubuh dapat menjalankan fungsinya
dengaerikan baik. Setelah mengatasi gangguan nutrisi pada tubuh pasien
baru dilanjutkan tindakan medis selanjutnya merencanakan pengobatan
DOTS pada ibu tersebut. Karena apabila gangguan nutrisi tidak ditangani
terlebih dahulu akan mengakibatkan tubuh tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan normal.
Pengobatan TB paru terbagi atas 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) fase
lanjutan 4 atau 7 bulan. Panduan obat yang digunakan adalah paduan obat
utama dan obat tambahan. Jenis obat utama (lini I ) adalah INH,
rifamfisin, pirazinamid, streptomisisin, etambutol, sedangkan obat
tambahan lainnya adalah ; kanamisin, amikasin, kuinolon.
Penularan adalah penderita TBC BTA (+) yang ditularkan dari orang ke
orang oleh transmisi melalui udara. Pada waktu bicara, batuk, bersin,
tertawa atau bernyanyi, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet (percian dahak) besar (> 100u) dan kecil (1-5 u).
Sumber soal Niwang Ayu, 2017
Achjar, K.A.2010.Aplikasi Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta
: Sagung Seto. Jakarta.
Sinersi
ANALISA SOAL 19
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan/ Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi/ Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat A telah melakukan pengkajian pada keluarga Bp.S. Perawat A mendapatkan tiga
masalah dan akan dibuatkan skoring prioritas. Sifat masalah yang pertama (ancaman
kesehatan), kemungkinan masalah dapat diubah (sebagian), potensial masalah dicegah
(cukup), menonjolnya masalah (masalah berat dan harus ditangani).
PERTANYAAN SOAL
Berapa skoring yang didapatkan pada masalah yang pertama ini?
PILIHAN JAWABAN :
a. 3 1/3
b. 3
c. 3 2/3
d. 2 5/6
e. 3 ½
Kunci b. 3 2/3
Referensi
Jawaban No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Tidak / kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
Krisis atau keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Dengan mudah 2 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat diubah 0
3 Potensial masalah dapat dicegah
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Masalah berat, harus segera di tangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera 1
ditangani 1
Masalah tidak dirasakan
0
Sumber soal Bailon & maglaya. (1978). Pembekalan sehari retaker uji kompetensi ners
indonesia Edisi (12). Makasar AIPNI
ANALISA SOAL 20
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal /
Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Klien Tn I usia 67 tahun menderita penyakit dememsia. Keluarga klien mengatakan
bapaknya selalu lupa dengan kegiatan maupun apa saja yang baru dilakukannya. Keluarga
klien mengeluh tentang komunitas yang digunakan kepada orangtua. Perawat lansia akan
memberikan edukasi tentang komunikasi efektif terhadap lansia dengan penyakit demensia.
PERTANYAAN SOAL
Manakah strategi komunikasi efektif yang akan disampaikan perawat kepada keluarga klien
?
PILIHAN JAWABAN :
a. Berbicara dengan volume suara yang keras
ANALISA SOAL 21
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Sebuah RW terdapat 5 ibu hamil. Terdapat 4 ibu hamil yang mengeluh lemah, letih dan
lesu. 3 ibu hamil mengeluh mual dan muntah, 2 ibu hamil mengeluh pusing. 80% ibu
hamil tidak mengetahui senam ibu hamil. Terdapat 3 ibu hamil 60% tidak mengetahui
tanda dan bahaya kehamilan. Terdapat 1 ibu hamil yang memiliki riwayat keguguran.
Lebih dari setengah jumlah ibu hamil mengatakan tidak mengetahui tanda bahaya
kehamilan, tidak mengetahui gizi yang baik untuk kehamilan. Perawat merencanakan
kegiatan prevensi sekunder.
PERTANYAAN SOAL
Apakah kegiatan pencegahan sekunder yang tepat dalam menyelesaikan masalah diatas?
PILIHAN JAWABAN
A. Melatih senam hamil
B. Pemeriksaan ibu hamil
C. Pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil
D. Pendidikan kesehatan tentang bahaya kehamilan
E. Melakukan perawatan payudara
Jawaban : B
Kunci Tingkat pencegahan pada perawatan komunitas.
Referensi Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang
Jawaban terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pencegahan primer terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stessor,
meliputi promosi kesehatan. Pencegahan mencegah stress dan mengurangi
faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah
diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencangkup :
immunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan pencegahan gaya hidup.
Pencegahan sekunder meliputi berbagai tindakan yang mulai setelah ada
gejala dari stessor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan
internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-
faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan –
tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan
sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar
tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
Pencegahan tersier, dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-
Sumber soal Sudirman 2019. Aplikasi Simulasi Pembelajaran Uji Kompetensi Ners
Indonesia
ANALISA SOAL 22
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat melakukan kunjungan rumah untuk perawatan homecare ke kediaman
Tn. Z ( 45 tahun) yang mengalami masalah luka gangren. Hari ini, perawat akan
melakukan tindakan perawatan luka pada klien. Saat di lakukannya tindakan, ada tamu
yang berkunjung ke rumah klien. Perawat tersebut lupa untuk menutup jendela gorden
pintu sehingga tamu dapat melihat kondisi klien saat perawatan.
PERTANYAAN SOAL
Berdasarkan kasus diatas, apakah aspek etik yang dilanggar oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Beneficence
B. Non-Maleficence
C. Autonomy
D. Confidentiality
E. Fidelity
Jawaban : D
Kunci Kode etik Keperawatan
Referensi Keluarga pasien mempunyai hak untuk memrahsiakan tindakan yang
Jawaban dilakukan pada dirinya sepanjang perawat telah menjelaskan dengan benar
dan proporsional. Pada kasus di atas perawat akan melakukan tindakan
keperawatan luka gangren kepada Tn Z . Namun perawat lupa menjaga
preyfesi pasien sehingga aspek etik apa yang di lanaggar perawat tersebut.
Strategi :
Beneficence : pertimbangan etik yang mengarah pada tindakan yang
mencegah kondisi bahaya atau memberikan tindakan tidak membahayakan
pada pasien, contohnya : menghentikan pengobatan.
Non-Maleficence
Autonomy : memiliki pengertian untuk selalu melibatkan dan memberi
kebebasan dalam memutuskan kepada pasien.
Confidentiality : menyampaikan pertimbangan perawat untuk menjaga
kerahasiaan informasi pasien.
Fidelity : memiliki pengertian kepada perawat untuk selalu menepati janji
kepada pasien.
Sumber : Rasmini et,al (2017) panduan asuhan individu keluarga kelompok
komunitas dengan modifikasi NANDA, ICNP NOC dan NIC di Puskesmas
dan masyrakat.
Sumber soal SiNersi Hadirkan sukses Uji kompetensi Ners Indonesia 2019
ANALISA SOAL 23
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Pengkajian di dalam suatu desa menunjukkan data: 33% masyarakat mengalami hipertensi
25% masih produktif, 20% mengalami stroke ringan 45% pendidikan tidak tamat SD
masyarakat biasa menyediakan keseharian dengan makanan tinggi natrium dan masakan
asin. Masyarakat belum pernah diberikan pendidikan ataupun informasi tentang kesehatan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah peran utama perawat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Conselor
B. Educator
C. Motivator
D. Care giver
E. Advocator
Jawaban : B
Kunci Peran perawat dalam keperawatan keluarga
Referensi Conselor yaitu orang yang memerlukan konseling terhadap masalah yang
Jawaban dialami untuk mengambil keputusan yang dianggap terbaik bagi dirinya.
Konseling adalah kegiatan percakapan tatap muka dua arah antara klien
dengan petugas kesehatan ( perawat) yang bertujuan memberikan bantuan
mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penyakit, sehingga klien
mampu mengambil keputusan sendiri. Tujuan perawat sebagai konselor
adalah untuk membantu klien dalam memilih keputusan yang akan diambil
terhadap penyakit yang dideritanya.
Educator yaitu pendidik, perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan
kepada klien dan keluarga agar klien dan keluarga melakukan program
asuhan kesehatan keluarga terkait dengan kebutuhan keamanan secara
mandiri, dan bertanggung jawab terhadap masalah keamanan keluarga.
Tujuan utamanya membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
secara mandiri.
Motivator yaitu apabila keluarga telah mengetahui, dan mencoba
melaksanakan perilaku positif dalam kesehatan, harus terus didorong agar
konsisten dan lebih berkembang. Dalam hal ini perawat berperan sebagai
motivator.
Care giver sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat
memberikan pelayanan keperawatan secara langsung atau tida langsung
kepada klien, menggunakan pendekatan yang meliputi melakukan
ANALISA SOAL 24
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat melakukan kunjungan pertama pada sebuah keluarga dengan suami yang
sedang menjalani rawat jalan setelah terkena serangan stroke 2 bulan yang lalu. Ibu
mengatakan saya mulai khawatir memikirkan masa depan keluarga sebab kalau kondisi
suami saya seperti ini terus pasti akan diberhentikan dari pekerjaannya. Hasil pemeriksaan
fisik klien : hemiplegia ekstremitas kanan, afasia, TD 140/90 mmhg.
PERTANYAAN SOAL
Apakah pengkajian lanjutan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
Jawaban : C
Kunci Pengkajian keperawatan keluarga
Referensi pada kasus di atas data yang paling menonjol adalah kekhawatiran istri
Jawaban klien terhadap kehidupan keluarga akibat penurunan kondisi kesehatan
klien. Tekanan darah klien stabil. Klien merupakan tulang punggung
keluarga. Pengkajian yang mendalam untuk menggali tingkat stress serta
kemampuan keluarga beradaptasi dan menerapkan koping perlu dilakukan.
Olehkarena itu jawaban yang paling tepat adalah stres adaptasi dan koping
keluarga.
Paska stroke merupakan suatu kondisi yang umumnya menjadi sumber
stress keluarga. Penyebab stroke yang utama adalah hipertensi, jika terdapat
anggota keluarga yang mengalami stroke maka keluarga diharapkan
memiliki kemampuan untuk memberikan perawatan di rumah. Namun, jika
tingkat stress keluarga tinggi maka perawatan yang diberikan menjadi tidak
efektif. Oleh karena itu penting bagi perawat untuk mengkaji tingkat stres
keluarga dan kemampuan keluarga mengelola stres yang terjadi.
Sumber : Harmon H, Shirly May 2016, Family Heaalth care nursing- theory
pracice and reseach.
Sumber soal Sinersi edisi R, 2019
ANALISA SOAL 25
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Saat kunjungan rumah didapatkan seorang laki-laki berusia 25 tahun. Hasil pengkajian
klien mengatakan sudah dua bulan minum OAT, sesak mulai berkurang, sering lupa
minum obat dan tidak nyaman jika memakai masker. Klien tinggal bersama istri dan 2
anak dengan usia 3 tahun dan 5 tahun. Rumah terlihat lembab, jendela di ruaang tamu
tidak dapat dibuka, kamar tidur tidak berjendelaa.
PERTANYAAN SOAL
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
B. Koping keluarga tidak efektif
C. Koping individu tidak efektif
D. Pola nafas tidak efektif
E. Ketidakpatuhan
Jawaban : E
Kunci Diagnosa keperawatan keluarga
Referensi pada kasus diatas terdapat data sesak mulai berkurang dan sering lupa
Jawaban minum obat. Hal ini menunjukkan klien tidak patuh minum obat OAT yang
dapat mengakibatkan klien tidak sembuh total. Diagnosis koping individu
maupun koping keluarga tidak efektif tidak dapat di tegakkan karena tidak
ada data validasi. Data frekuensi nafas juga tidak ada sehingga opsi
jawaban D tidak dapat dipilih. Opsi jawaban ketidakpatuhan adalah yang
paling tepat.
Kasus menggambarkan keperawatan keluarga level 1 yaitu keperawatan
yang diberikan pada individu di dalam keluarga. Pada kasus terdapat data
klien sering lupa minum obat. Hal ini menunjukkan rendahnya efikasi diri
atau keyakinan klien untuk sembuh sehingga minum OAT belum menjadi
aktivitas prioritas yang harus selalu dilakukan.
ANALISA SOAL 26
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat melakukan pengkajian di satu Kelurahan, didapatkan data: 30%
masyarakat mengalami hipertensi; 25% berusia produktif, 10% penderita pernah
mengalami stroke ringan; Warung-warung banyak menyediakan ikan asin; 45%
Pendidikan tidak lulus SD; 70% komunitas bekerja sebagai Petani; kader kesehatan
mengatakan 70% masyarakat tidak pernah berolah raga.
PERTANYAAN SOAL
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. budaya mengkonsumsi makanan tinggi natrium.
B. sumberdaya dan penghasilan komunitas
C. tingkat pendidikan di komunitas
D. kebiasaan komunitas menyajikan makanan.
E. perilaku sehat di komunitas.
Jawaban : A
Kunci Pengkajian keperawatan komunitas
Referensi Berdasarkan data di atas 30% masyarakat mengalami hipertensi; 25%
Jawaban berusia produktif; 20% penderita hipertensi; Warung-warung banyak
menyediakan ikan asin
Rasional B: Warung-warung banyak menye-diakan ikan asin
Rasional C: 45% Pendidikan tidak lulus SD
Rasional D: Warung-warung banyak menye-diakan ikan asin
Rasional E: 70% Komunitas bekerja sebagai Petani
ANALISA SOAL 27
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial
/ Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Hasil pengkajian di wilayah binaan didapatkan data: 35% Penduduk usia produktif
mengalami hipertensi sedang-Berat. Kader kesehatan mengatakan 5% dari penderita
hipertensi mengalami stroke dan 3% mengalami stroke berulang; masyarakat terbiasa
dengan makanan yang digoreng dan berlemak. 20% penderita hipertensi jarang
memeriksakan kesehatan. 90% dari penderita hipertensi memiliki perilaku merokok.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN
A. defisiensi kesehatan komunitas
B. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan.
C. perilaku cenderung berisiko di komunitas
D. ketidak efektifan manajemen kesehatan
E. defisiensi pengetahuan
Jawaban : A
Kunci Diagnosa keperawatan komunitas
Referensi A. 35% Penduduk usia produktif mengalami hipertensi sedang- berat
Jawaban Kader kesehatan mengatakan 5% dari penderita hipertensi
mengalami stroke dan 3% mengalami stroke berulang
B. 20% penderita hipertensi jarang memeriksakan kesehatan.
C. 35% Penduduk usia produktif mengalami hipertensi sedang- berat
Kader kesehatan mengatakan 5% dari penderita hipertensi
mengalami stroke dan 3% mengalami stroke berulang;
Pola makan masyarakat terbiasa dengan makanan yang digoreng
dan berlemak
20% penderita hipertensi jarang memeriksakan kesehatan
90% dari penderita hipertensi memiliki perilaku merokok
D. 20% penderita hipertensi jarang memeriksakan kesehatan.
E. Pola makan masyarakat terbiasa dengan makanan yang digoreng
dan berlemak.
20% penderita hipertensi jarang memeriksakan kesehatan
90% dari penderita hipertensi memiliki perilaku merokok
Sumber
Fuad fadli (2016) Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Sumber soal Efendi F & Makfudli. (2016). Sukses uji kompetensi Ners Indonesia
ANALISA SOAL 28
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Hasil pengkajian di desa: 35% Penduduk usia produktif mengalami hipertensi sedang-
berat. Kader mengatakan 10% dari penderita hipertensi mengalami stroke dan 3%
mengalami stroke berulang; Masyarakat terbiasa dengan makanan yang digoreng dan
berlemak. 20% penderita hipertensi jarang memeriksakan kesehatan. 90% memiliki
perilaku merokok. 30% penderita hipertensi mengatakan pasrah dengan keadaannya dan
terbiasa dengan kehidupannya. Tidak ada kegiatan kesehatan di masyarakat yang dapat
diikuti masyarakat.
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut??
PILIHAN JAWABAN
A. Berikan Pendidikan kesehatan pencegahan
B. Motivasi Peningkatan kesiapan pembelajaran pencegahan
C. Motivasi mengikuti pembelajaran kelompok
D. Mediasi sistem kesehatan bagi kelompok
E. Berikan dukungan dalam pengambilan keputusan mengikuti therapi.
Jawaban : A
Kunci Intervensi keperawatan
Referensi A. 35% Penduduk usia produktif mengalami hipertensi sedang- berat
Jawaban Kader kesehatan mengatakan 10% dari penderita hipertensi
mengalami stroke dan 3% mengalami stroke berulang,
Pola makan masyarakat terbiasa dengan makanan yang digoreng
dan berlemak
20% penderita hipertensi jarang memeriksakan kesehatan.
90% dari memiliki perilaku merokok
B. 30% penderita hipertensi mengatakan pasrah dengan keadaannya dan
sudah terbiasa dengan kehidupan dimasyarakat
C. 30% penderita hipertensi mengatakan pasrah dengan keadaannya dan
sudah terbiasa dengan kehidupan dimasyarakat
D. 30% penderita hipertensi mengatakan pasrah dengan keadaannya dan
sudah terbiasa dengan kehidupan dimasyarakat
E. Tidak ada kegiatan kesehatan di masyarakat yang dapat diikuti
masyarakat.
Sumber : Fuad fadli (2017) Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Sumber soal Efendi F & Makfudli. (2016). Sukses uji kompetensi Ners Indonesia
ANALISA SOAL 29
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
1 keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
2 procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat melakukan tindakan pada salah satu anggota keluarga klien yang
menderita DM dengan memberikan pendidikan kesehatan terkait pentingnya menjaga
kebersihan kaki dan kebersihan lantai di rumah. Klien di minta untuk menggunakan sandal
untuk menjaga agar kaki tidak lecet. Keluarga juga di minta untuk menjaga kebersihan
rumah terutama lantai agar tidak ada genangan air atau pecahan kaca yang beresiko
menimbulkan cidera.
PERTANYAAN SOAL
Berdasarkan kasus diatas, apakah jenis implementasi yang dilakukan oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Memodifikasi lingkungan fisik
B. Memodifikasi lingkungan sosial
C. Memodifikasi lingkungan psikologis
D. Memodifikasi adaptasi lingkungan
E. Melakukan upaya pemeliharaan kesehatan
Jawaban : E
Kunci Implementasi
Referensi Data pada kasus perlu diperhatikan adalah Klien di minta untuk
Jawaban menggunakan sandal untuk menjaga agar kaki tidak lecet. Keluarga juga di
minta untuk menjaga kebersihan rumah terutama lantai agar tidak ada
genangan air atau pecahan kaca yang beresiko menimbulkan cidera. Oleh
karena itu implementasi yang dilakukan perawat yaitu melakukan upaya
pemeliharaan kesehatan Klien di minta untuk menggunakan sandal untuk
menjaga agar kaki tidak lecet. Keluarga juga di minta untuk menjaga
kebersihan rumah terutama lantai agar tidak ada genangan air atau pecahan
kaca yang beresiko menimbulkan cidera.io.
ANALISA SOAL 30
Tinjauan Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Tinjauan Praktik professional, etik, legal dan peka budaya Asuhan dan manajemen
1 keperawatan Pengembangan professional
Tinjauan Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis Pengetahuan aplikasi
2 procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
3
Tinjauan Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
4
Tinjauan Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
5
Tinjauan Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
6 Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
7 hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang anak laki laki berusia 5 tahun tampak pucat. Keluarga mengatakan anak cepat
lelah tidak seperti anak-anak sebaya yang lain. Hasil pemeriksaan: kulit bersih,
konjungtiva anemis dan perut datar. Nadi 60 x/mnt, Pernapasan 16 x/mnt, tekanan darah
95/60 mmHg, Anak tampak agak pucat, Keluarga mengatakan anak malas makan.
Kebiasaan makan nasi dengan kecap, kerupuk dan jajan.
PERTANYAAN SOAL
Manakah intervensi langsung pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Sarankan keluarga membatasi aktifitas anak
B. Sarankan keluarga mendampingi saat bermain
C. Ajarkan cara menyajikan makanan yang menarik
D. Anjurkan untuk pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas
E. Ajarkan keluarga memberikan nutrisi yang kaya zat besi
Jawaban : E
Kunci Intervensi
Referensi A. : saran ini tidak mengatasi sebab utama kecuali sudah ada kepastian
Jawaban penyebab yang lebih berbahaya
B. pendampingan tidak mengatasi sebab anemia
C. hanya mengatasi masalah sebagian, tetapi berpotensi salah diet
D. : dapat dianjaurkan namun hal ini bersifat umum, kurang spesifik
mengatasi masalah utama
E. jawaban focus untuk mengatasi anemia ringan-sedang dalam keluarga.
Sumber :
Riasmini (2017). Panduan Asuhan Keperawatan;individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas dengan modifi-
kasi NANDA, ICNP,NOC dan NIC di Puskesmas dan masyarakat. Jakarta:
Penerbit UI
Sumber soal Pedoman soal uji kompetensi keluarga edisi 3, 2018
ANALISA SOAL 31
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/ Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
ANALISA SOAL 32
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/ Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
Kunci D
Referensi Data 15% klien menyatakan tidak melanjutkan program pengobatan, 40% klien
Jawaban menyatakan merasa tidak nyaman dengan efek samping obat dan 20% keluarga
tidak terlibat dalam pengawasan obat yang terdapat pada kasus menunjukan
ketidakefektifan manajemen kesehatan dengan batasan karakteristik kesulitan
komunitas dalam menjalankan program terapi, kegagalan dalam mengurangi faktor
risiko dan faktor yang berhubungan dengan program terapeutik.
Identifikasi definisi, batasan karakteristik dan faktor yang berhubungan pada setiap
diagnosis keperawatan.
- perilaku cenderung beresiko ditandai dengan perilaku maladaptif yang
dilakukan oleh populasi, namun belum terjadi masalah kesehatan.
- ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dnegan adata – data
mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang oengetahuan
tentang praktik kesehatan dasar.
- kesiapan meningkatkan managemen kesehatan selalu ditandai dengan data
yang adaptif dan cenderung mempunyai motivasi untuk melakukan perubahan
perilaku.
- Defeisensi kesehatan komunitas ditandai dengan adanya atau satu lebih
masalah kesehatan atau faktor yang mengganggu kesehatan yang dialami oleh
suatu populasi.
Sumber soal Kumboyono, et., al. (2019). Sinersi Hadirkan sukses Uji Kompetensi Ners
Indonesia. Jakarta : AIPNI.
ANALISA SOAL 33
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi procedural
(procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
e. Kemitraan
Kunci B
Referensi Data 65% penduduk membuang sampah rumah tangga di sungai dan 40% warga
Jawaban menyatakan penanganan sampah yang tepat adalah dengan dibakar, menunjukan
masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengelolaan sampah rumah
tangga. Kondisi seperti ini merupakan indikasi untuk dilakukan pendidikan
kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan.
Indikasi atau kegunaan masing-masaing intervensi keperawatan komunitas
1. Pemberdayaan masyarakat
Dilakukan dalam bentuk dukungan, dorongan, dan pengetahuan baru yang
bertujuan agar masyarakat terlibat aktif dalam masalah kesehatan yang
dialaminya
2. Proses kelompok
Dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat dengan menggunakan
potensi yang dimiliki oleh kelompok yang memiliki karakteristik yang sama
3. Kerjasama atau kemitraan
Dilakukan untuk meningkatkan inisiatif komunitas melalui kerjasama lintas
program dan lintas sektoral dalam menyelesaikan masalah kesehatan komunitas.
4. Intervensi professional
Dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan di komunitas melalui
penerapan kompetensi yang dimiliki oleh perawat
Sumber soal Kumboyono, et., al. (2019). Sinersi Hadirkan sukses Uji Kompetensi Ners Indonesia.
Jakarta : AIPNI.
ANALISA SOAL 34
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
e. Dual Nuclear
Kunci B
Referensi Tipe atau bentuk keluarga
Jawaban Gambaran tentang pembagian Tipe Keluarga sangat beraneka ragam, tergantung
pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan, namun secara umum
pembagian Tipe Keluarga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
A. Pengelompokan secara Tradisional
Secara Tradisional, Tipe Keluarga dapat dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu :
1. Nuclear Family (Keluarga Inti)
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh
dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Extended Family (Keluarga Besar)
Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih
mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek, paman, dan bibi
2. B. Pengelompokan secara Modern
Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan meningkatnya
rasa individualism, maka tipe keluarga Modern dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam, diantaranya :
1. Tradisional Nuclear
Adalah : Keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam satu rumah
yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2. Niddle Age/Aging Couple
Adalah : suatu keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan istri di
rmah atau kedua-duanya bekerja di rumah, sedangkan anak-anak sudah
meninggalkan rumah karena sekolah/menikah/meniti karier.
3. Dyadic Nuclear
Adalah : suatu keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan tidak
mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar umah.
4. Single Parent
Adalah : keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat
perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di
rumah atau di luar rumah.
5. Dual Carrier
Adalah : Keluarga dengan suami – istri yang kedua-duanya orang karier dan
tanpa memiliki anak.
6. Three Generation
Adalah : keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang tinggal
dalam satu rumah.
7. Comunal
Adalah : keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan
suamiistri atau lebih yang monogamy berikut anak-anaknya dan bersama-
sama dalam penyediaan fasilitas.
8. Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation
Adalah : keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang tinggal
bersama tanpa ikatan perkawinan.
9. Composite /Keluarga Berkomposisi
Adalah : sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal
secara bersama-sama dalam satu rumah.
10. Gay and Lesbian Family
Adalah : keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama
(Friedman, 2010).
Sumber soal Buatan sendiri
ANALISA SOAL 35
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
ANALISA SOAL 36
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
d. Confidentiality
e. Fidelity
Kunci D
Referensi Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:
Jawaban a. Otonomy
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan
bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficence)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficienc)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan
dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada
agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman
dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument
mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan
prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa
”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak
untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan
dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Sumber soal Buatan sendiri
ANALISA SOAL 37
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
d. Rehabilitatif
e. Kognitif
Kunci A
Referensi Upaya pelayanan kesehatan
Jawaban 1. Promotif
Pelayanan keperawatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
komunitas pada umumnya seperti : penyediaan makanan dengan kandungan
nutrisi, perbaikan higien dan sanitasi lingkungan, pendidikan kesehatan,
olahraga, usaha kesehatan jiwa.
2. Preventif
Tindakan keperawatan untuk mencegah kejadian penyakit pada komunitas,
seperti vaksinasi, imunisasi, isolasi penderita penyakit menular, dan pencegahan
kejadian kecelakaan baik di fasilitas umum maupun di tempat kerja.
3. Kuratif
Upaya mengidentifikasi dan mengetahui jenis penyakit pada fase awal serta
melakukan tindakan perawatan dan atau pengobatan yang tepat dan segera.
Tujuan utama kuratif antara lain ;
- pengobatan sedini mungkin dan tepat untuk mencegah kecacatan/kematian
- pencegahan penularan pada individu/komunitas yang sehat
4. Rehabilitatif
Tindakan pemulihan agar fungsi kesehatan klien kembali pulih seperti sebelum
sakit. Apabila terjadi kecacatan, maka dilakukan upaya kesehatan agar tidak
gejala sisa dan dapat berfungsi optimal sesuai kemampuannya. Rehabilitasi dapat
dilakukan untuk mengembalikan fungsi fisiologis, emntal, dan sosial klien
semaksimal mungkin.
Sumber soal Buatan sendiri
ANALISA SOAL 38
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
3) Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap salah
satu anggota keluarganya ?
4) Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan?
5) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas
kesehatan?
ANALISA SOAL 39
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
ANALISA SOAL 40
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya, Asuhan dan manajemen
keperawatan, Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis, Pengetahuan aplikasi
procedural (procedural knowledge), Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi/ Evaluasi
ANALISA SOAL 41
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Hasil pengkajian disebuah desa, lansia mengalami hipertensi 32%, lansia yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan hanya 32,74%. Lansia merokok 61, 95%,
mengkonsumsi kopi atau teh 59,9%. Hasil wawancara lansia mengatakan jauh ke
pelayanan kesehatan untuk memeriksakan diri. Di desa belum ada posyandu lansia.
Perawat merencanakan kegiatan prvensi primer.
PERTANYAAN SOAL
Apa kegiatan prevensi primer yang tepat dalam menyelsaikan masalah di atas?
PILIHAN JAWABAN
A. Melatih semua lansia terapi ketuk
B. Pemeriksaan tekanan darah pada lansia
C. Melatih lansia yang hipertensi terapi relaksasi
D. Pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok
E. Pendidikan kesehatan pada warga tentang hipertensi
Kunci D
Referensi Tingkat pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri
Jawaban dari pecegahan primer, sekunder dan tersier.
1. Pencegahan primer yakni terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap
stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertankan kesehatan.
Pecegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of
defense dengan cara mecegah stress dan mengurangi faktor – faktor
resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah
diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup :
imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan perubahan gaya hidu.
2. Pecegahan sekunder meliputi berbagi tindakan yang dimulai setelah
ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada
penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan
meningkatkan faktor – faktor resisten sehingga melindungi struktur
dasar melalui tindakan – tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya
adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan
memelihara energi. Jika pecegahan sekunder tidak berhasil dan
rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung
sistem dan intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
3. Pencegahan tersier, dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi
– strategi pencegahan sekunder. Pecegahan tersier difokuskan pada
perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.
ANALISA SOAL 42
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat homrcare mengunjungi keluarga binaanya yang kepala keluarganya
menderita gagal jantung. Pasien wajib mengkonsumsi 6 jenis obat yang berbeda dan
diminum 4 kali sehari. Pasien bingung dengan instruksi tersebut.
PERTANYAAN SOAL
Manakah berikutnya ini penjelasannya perawat yang paling tepat?
PILIHAN JAWABAN
A. Mengajarkan seorang anggota keluarga untuk mengisi jadwal minum obat sekali
ANALISA SOAL 43
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Bapak B berusia 61 tahun tinggal bersama istri karena semua anaknya telah meninggalkan
rumahnya. Bapak B memilik 7 orang cucu, dan satu orang cicit. Dua terakhir ini bapak B
didiagnosa sakit hipertensi. Setiap bulan datang ke puskesmas kontrol tekanan darah. Ibu
B selalu menyiapkan makanan rendah garam untuk bapak B.
PERTANYAAN SOAL
Menurut anda tugas keluarga apa yang tepat dijelaskan kepada keluarga Bapak B?
PILIHAN JAWABAN
Kunci C
Referensi Merawat keluarga yang sakit sebagai dukungan moral agar klien merasa
Jawaban mendapat perhatian yang lebih dari anggota keluarga. Dengan begitu
diharapkan klien merasa nyaman dan tidak mudah stres karena apabila
kondisi klien merasa stres akan membahayakan kondisinya, perawatan dari
anggota keluarga dan perhatian yang lebih akan mempercepat membantu
kesembuhan penyakit klien.
Sumber soal UKOM. Niwang ayu 2016
ANALISA SOAL 44
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Dari hasil pengkajian pada kunjungan pertama diruamah Ny. S 75 tahun di ketahui Ny. S
termotivasi belajar tentang kondisinya dan melanjutkan segala treatmen yang telah di
berikan. Tetapi Ny. S mengalami kesulitan dalam membaca tulisan kecil terutama intruksi
yang ada dalam label obat karena penurunan fungsi penglihatan. Perawat melihat Ny. S
menyimpan obatnya di lemari dapur yang gelap. Ny. S tinggal sendiri, dan menolak untuk
dibawah ke rumah anaknya. Setelah di kaji tentang penglihatannya 2 tahun yang lalu Ny.
S di diagnosa katarak, tetapi karna keterbtasan biaya Ny. S belum melakukan oprasi.
PERTANYAAN SOAL
Berikut ini diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kasus di atas adalah
PILIHAN JAWABAN
A. Cemas, dan gangguan persepsi sensori visual
B. Gangguang persepsi sensori visual, dan defisit perawatan diri
C. Gangguan persepsi sensori visual, dan risiko cedera
D. Resiko cedera, dan cemas
E. Resiko inveksi
Kunci C
Referensi Perubahan sensorik indera penglihatan adalah perubahan dalam persepsi
Jawaban derajat serta jenis reaksi seseorang yang diakibatkan oleh meningkat
menurun atau hilangnya rangsangan indera visual. Ini dikarenakan pada
klien diatas yang telah mengalami gejala – gejala penurunan penglihatan
karena telah lanjut usia.
Resiko cedera adalah suatu kejadian yang di laporkan penderita atau
saksi mata, yang melibatkan seseorang mendadak terbaring atau terduduk
dilantai tempat yang lebih rendah atau tanpa kehilangan kesdaran atau
luka
Sumber soal Ukom. Niwang ayu 2016
ANALISA SOAL 45
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Ny. Y usia 71 tahun menjalani perawatan homecare dengan keluhan sering kencing. Klien
didiagnosa menderita inkontinensia urin. Klien mengatakan sering tidak sadar untuk
kencing dan merasa tidak nyaman dengan keadaan. Klien mengalami BAK 10 kali
perhari. Turgor kulit jelek dan mukosa bibir kering memberikan terapi modalitas pada
klien.
PERTANYAAN SOAL
manakah terapi modalitas yang paling tepat dalam bentuk perilaku yang diterapkan pada
klien?
PILIHAN JAWABAN
A. Melakukan pembedahan prostatectomy
B. Melakukan bladder training
C. Memasang kondom kateter
D. Stimulant untuk berkemih
E. Relaksan untuk berkemih
Kunci B
Referensi Terapi modalitas merupakan terapi pendukung untuk membantu masalah
Jawaban yang dialami oleh klien. Pemilihan terapi modalitas berdasarkan pada
pengkajian komprehensif. Untuk terapi modalitas dalam bentuk perilaku
yakni bladder training. Terapi ini membantu untuk meningkatkan waktu
interval kekosongan kandung kemih yang dilakukan setiap hari dan
dilatih dengan kontinu. Sehingga jawaban yang paling tepat adalah
bladder trining
Sumber soal UKNI
ANALISA SOAL 46
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat pendidik meminta mahasiswa untuk membuat daftar lima kategori pengobatan
komplementar dan alternatif ( CAM ), yang dikembangkan oleh National Center of
Complementary And Alternative Medicine.
PERTANYAAN SOAL
Manakah kalimat yang akan dituliskan oleh mahasiswa keperawatan, yang
mengidikasikan bahwa mereka sudah memahami lima kategori CAM?
PILIHAN JAWABAN
A. Herbologi, hidroterapi, akupuntur dan perawatan kiropraktik
B. Pengobatan jiwa raga, pengobatan tradisional cina, homeopati, naturopati, dan
sentuhan penyembuhan
C. Praktik berbasis biologis, praktik berbasis fisik, terapi magnetik, terapi jat, dan
aroma terapi
D. Whole medical system, pengobatan jiwa raga, praktik berbasis fisik dan
manipulatif, dan terapi energi
E. Pengobatan tradisional cina, ayurveda, akupuntur, homeopati, dan hidroterapi
Kunci D
Referensi Lima kategori dalam terapi komplementer dan alternatif ( CAM )
Jawaban meliputi Whole medical system, pengobatan jiwa raga, praktik berbasis
fisik dan manipulatif, dan terapi energi. Terapi pada pilihan jawaban lain
merupakan bagian dari lima kategori CAM
Sumber soal Potter et al ( 2013 ), p. 634.
ANALISA SOAL 47
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Ny. W usia 69 tahun menderita penyakit demensia. Klien mengatakan merasa tidak
diperhatikan oleh anaknya. Keluarga klien bingung menghadapi orang tuanya yang sering
lupa. Keluarga kesulitan dalam memandikan klien sehingga klien nampak lusuh dan tidak
terurus.
PERTANYAAN SOAL
Manakah intervensi yang disarankan oleh perawat untuk mengatasi masalah tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
A. Panggil nama dengan keras dan jelas
B. Bantu lansia saat lansia ingin melakukannya saja
C. Ancam lansia jika tidak melakukan perintah yang diberikan
D. Gunakan suara yang keras untuk membuat lansia mengikuti perintah
E. Sentuh dengan pelan – pelan bahu, lengan punggung dan panggul lansia jika lansia
tidak ingin berpindah
Kunci E
Referensi Demensia merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan
Jawaban penanganan yang tepat dalam menghadapi respon yang terjadi.
Manajemen perawatan lansia dengan demensia merupakan hal yangsulit
namun dapat diatasi dengan strategi intervensi yang tepat. Salah satu
intervensi yang dapat digunakan yakni sentuh dengan pelan – pelan bahu,
lengan, penggung lansia jika lansia tidak ingin berpindah
Sumber soal UKNI
ANALISA SOAL 48
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perawat sedang memberikan penyuluhan dan mengumpulkan data fokus dengan
cara mendatangi beberapa rumah warga dan mengkaji keluhan warga dan didapatkan hasil
warga mengalami pilek, batuk, dan sesak nafas.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan perawat yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan data tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Auskultasi bunyi napas
ANALISA SOAL 49
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Keluarga Tn. Y mengatakan anak berusia 8 tahun mengatakan kepada perwat bahwa
mereka menghawatirkan anaknya lebih memperhatikan teman – temannya di bandingkan
dengan orang lain. Bagaimana respon perawat yang paling tepat
PERTANYAAN SOAL
Bagaimana respon perawat yang paling tepat?
PILIHAN JAWABAN
A. Anda harus khawatir
Kunci C
Referensi Bberdasarkan Erikson, Usia 7 – 12 tahun Anak mulai menerima
Jawaban dukungan dari kelompok dan teman – temannya serta menjauh dari orang
tuanyaa. Selain itu, anak mulai mengembangkan minat khusus yang
merefleksikan perkembangan kepribadiannya sendiri dan bukan orang
tuanya. Oleh karena itu, pilihan yang lainnya menunjukan respon yang
salah
Sumber soal UKOM. Niwang ayu 2016
ANALISA SOAL 50
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat komunitas bekerjasama dengan aparat pemerintah setempat melakukan kegiatan –
kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah perokok di desa dalam
menyelenggarakan program desa sehat tanpa rokok. Dukungan paling besar datang dari
kepala desa, lurah dan camat yang mengeluarkan peraturan larangan merokok di dalam
rumah dan tempat – tempat seperti pasar, sekolah.
PERTANYAAN SOAL
Termasuk sasaran tingkat apakah aparat pemerintahan dimaksud?
PILIHAN JAWABAN
A. Primer
B. Tersier
C. Sekunder
D. Komunitas
E. Group khusus
Kunci B
Referensi 1. Sasaran primer yaitu kelompo atau individu yang akan di ubah
Jawaban prilakunya seperti klien DM, ibu menyusui, ibu hamil, balita anak
sekolah, dll
2. Sasaran sekunder yaitu keluarga atau tokoh masyrakat yang
dapat menjadi jembatan untuk mengubah prilaku sasaran primer.
3. Sasaran tresier yaitu dukungan dari penentu atau pembuat
keputusan di tingkat lokal, utamanya, misalnya lurah, camat, atau
pejabat pemerintah setempat
Sumber soal UKNI
ANALISA SOAL 51
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Saat kunjungan rumah perawat menjumpai laki-laki berusia 62 tahun tinggal bersama
keluarga, mengeluh pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur dan rasa berat di
tengkuk. Hasil pengkajian genogram, didapatkan data orang tua klien meninggal karena
serangan stroke.
PERTANYAAN SOAL
Apakah pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Mengukur JVP
b. Menginspeksi area dada
c. Mengukur tekanan darah
d. Menghitung frekuensi napas
e. Melakukan tes rinne dan swabach
Kunci C
Referensi Pembahasan
Jawaban Data beruapa keluhan pusing, telinga berdengung, penglihatan kabur,
rasa berat di tengkuk, dan riwayat penyakit keluarga mengindikasikan
adanya gangguan sistem kardiovaskular khususnya hipertensi.
Pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan oleh perawat kepada klien adalah
mengukur tekanan darah.
Rasional
Rasional A : tekanan vena jugularis atau jugular venous pressure (JVP)
adalah gambaran tekanan pada atrium dextra dan tekanan di astolic pada
ventrikel dextra, pulsasi pada vena jugularis dapat menyatakan
abnormalitas konduksi dan fungsi katup trikuspidalis. JVP
menggambarkan volume pengisian dan tekanan pada jantung bagian
kanan. Tekanan pada vena jugularis sama dengan level yang
berhubungan dengan tekanan pada atrium kanan (vena sentral)
Rasional B : cara inspeksi (cara pandangan) dilakukan dengan
memperhatikan posisi dari denyut apeks jantung dan menyatakan titik
terendah dan terluar daripada pulsasi jantung maksimal. Pada orang coba,
terlihat adanya denyutan di daerah apeks. Ictus cordis (ICK) jantung
terlihat pada apeks, yang terletak pada intercostal V dan garis tengah
clavicula. Pada orang gemuk, inspeksi denyut apeks sulit dilakukan
karena otot yang tebal dan lapisan besar otot, sehingga denyutannya tidak
ANALISA SOAL 52
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 65 tahun tinggal di panti wreda mengeluh sering ngompol di
celana terutama saat batuk dan tertawa sejak 1 bulan lalu. Klien terbiasa minum kopi sejak
30 tahun lalu. Tercium bau pesing dari pakaian klien, fungsi kognitif utuh.
PERTANYAAN SOAL
Apa tindakan yang paling tepat untuk kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. memasang diapers
ANALISA SOAL 53
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang di klinik panti wreda dengan keluhan diare sejak
satu hari yang lalu. Hasil pengkajian diperoleh data: BAB cair 4 kali/hari, kulit dan
membran mukosa kering, TD: 110/70 mmHg, dan suhu 36,2C.
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Monitor tanda-tanda vital
ANALISA SOAL 54
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke Poli Lansia, dengan keluhan tegang pada bagian
perut, dan sudah 6 hari belum BAB. Hasil pengkajian teraba keras pada abdomen dan nyeri
tekan diskala 5, bising usus 3x/menit. Riwayat tidak pernah berolah raga selama 10 bulan
terakhir karena mudah lelah dan nyeri pada lututnya. TD : 120/80 mmHg, N : 86x/menit dan
RR : 24x/menit.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Nyeri
b. Kelelahan
c. Kontipasi
d. Intoleransi aktivitas
e. Hambatan mobilisasi fisik
Kunci C
Referensi Pembahasan
Jawaban Kontipasi adalah kondisi dimana seseorang mengalami penurunan frekuensi
normal defekasi yang disertai kesulitan atau pengeluaran feses tidak tuntas
atau feses yang keras, kering dn banyak. Masalah. Hal ini berdasarkan data
yang ditampilkan dimana dari keluhan pasien sudah 6 hari tidak BAB, maka
dari itu pada kasus diatas dapat dicurigai bahwa pasien mengalami kontipasi
ditunjang dengan menurunnya bising usus yaitu 3x/menit dan adanya nyeri
tekan pada area abdomen dan mengeras. Pilihan jawaban A dan B serta C
adalah kondisi pasien yang dialami selama 10 tahun terakhir.
Rasional
Rasional A : Nyeri adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik
secara sensori atau emosional yang berhubungan dengan adanya suatu
kerusakan jaringan atau faktor lain sehingga individu merasa tersiksa,
menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-hari (Jhensen,
2015). Pada lansia yang merasakan nyeri biasanya sebagai bagian dari
proses penuaan, yang sedang mengalami penurunan sensasi atau persepsi
rasa sakit, kelesuan, anoreksia, dan kelelahan dapat menjadi indikator rasa
sakit. Karakteristik nyeri biasanya dapat dikaji (PQRST) dengan
menanyakan “kenapa nyeri?”, “seperti apa nyerinya?”, “dibagian mana letak
nyerinya?”, “skala nyerinya berapa?”, “berapa lama nyeri itu muncul?”.
Maka pada kasus diatas nyeri tidak dapat dipilih karena bukan termasuk
resiko jatuh.
Rasional B : Kelelahan adalah rasa letih yang luar biasa dan penurunan
kapasitas kerja fisik dan jiwa pada tingkat yang tidak wajar.
Karakteristiknya yaitu gangguan konsentrasi, gangguan libido, apatis,
kurang stamina, mengantuk, kuran minat tehadap lingkungan sekitar, tidak
mampu mempertahankan rutinitas yang biasanya.
Faktor yang berhubungan yaitu gangguan tidur, depresi, cemas, tuntutan
pekerjaan yang melampaui batas, malnutrisi, keluhan fisik dsb.
Rasional D : Intoleransi aktivitas merupakan ketidakcukupan energi
psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan
aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus dan yang ingin dilakukan.
Karakteristiknya yaitu ketidaknyamanan setelah beraktivitas, kelelahan,
perubahan EKG, respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas, dyspnea
setelah beraktivitas.
Faktor yang berhubungan karena gaya hidup kurang gerak, imobilitas, dan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Rasional E : Hamabatan mobilitas fisik adalah kondisi dimana seseorang
mengalami keterbatasan dalam gerakan fisik satu atau lebih ekstremitas
secara mandiri dan terarah (Nanda, 2017)
Batasan karakteristiknya adalah adanya kesulitan untuk membolak-balik
posisi, gangguan sikap berjalan, gerakan lambat, keterbatasan dalam
bergerak, posisi tubuh tidak stabil, penurunan kemampuan melakukan
kemampuan motorik halus dan kasar, tremor ketika bergerak.
Faktor yang berhubungan dengan intoleransi aktivitas, ansietas, enggan
mulai bergerak, kerusakan integritas struktur tulang dsb.
Pada kasus diatas diagnosa ini masih kurang tepat karena soal diatas
menunjukan pasien mampu berjalan namun takut karena jalan yang
berundak dan licin
Sumber soal www.sahabatalter.com
ANALISA SOAL 55
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 67 tahun tinggal di panti werdha mengeluh pada perawat yang
bertugas tentang kulit kakinya yang hitam, kasar dan pecah-pecah. Klien mengatakan ini
disebabkan karena dirinya bekerja sebagai pemulung di bantar gerbang selama 20 tahun
tanpa alas kaki. Hasil pengkajian : kulit kaki yang mengelupas, kotor dan tampak banyak
bekas garukan kuku.
PERTANYAAN SOAL
Apakah intervensi keperawatan yang tepat?
PILIHAN JAWABAN
a. Senam kaki
b. Perawaan kulit
c. Perawatan luka
d. Perawatan kaki
e. Mandi dengan sabun antiseptic
Kunci D
Referensi Pembahasan
Jawaban Pada kasus diatas ditemukan bahwa kulit kaki yang mengelupas, kotor dan
tampak banyak bekas garukan kuku, sehingga penanganan yang tepat adalah
perawatan kaki. Perawatan kaki merupakan suatu upaya pencegahan primer
terjadinya komplikasi neuropatik diabetik yaitu ulkus diabetik. Dalam
perawatan kaki, tindakan yang harus dilakukan oleh masyarakat yaitu terdiri
dari menjaga kebersihan kaki, melakukan perawatan pada kuku, kulit kaki,
pemeriksaan kaki, serta menggunakan alas kaki kemanapun pergi.
Rasional
Rasional A : Manfaat yang diharapkan dari gerakan kaki yang lentur dari
senam kaki diabetes, adalah tidak terjadinya komplikasi yang sering terjadi
pada kaki-kaki pasien DM seperti lukainfeksi yang tidak sembuh dan
menyebar.
Rasional B : Membersihkan areakulit dan memberikan terapi yang sesuai
dengan kondisi luka.
Rasional C : Membersihkan luka, memberikan obat topikal sesuai jenis luka
dan membalutkan luka
Rasional D : Mencuci, masase, potong kuku kaki.
Rasional E : Sabun kesehatan memiliki keunggulan selain sebagai
pembersih bisa digunakan untuk tujuan kesehatan kulit.
Sumber soal Pedoman uji kompetensi mahasiswa, Ristekdikti. 2018
ANALISA SOAL 56
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism / Muskuloskeletal
/ Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen / Darah dan system
kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental / Pelayanan kesehatan
KASUS
Hasil pengkajian di suatu posyandu lansia didapatkan keluhan terbanyak nyeri perut kiri atas.
Kader mengatakan, ”lansia menganggap hal tersebut adalah biasa dan memiliki kebiasaan
makan tidak teratur.”
PERTANYAAN SOAL
Apakah pengkajian lanjutan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. pengkajian fisik pada lansia
b. windshield survei lingkungan desa
c. kuesioner perilaku kesehatan lansia
ANALISA SOAL 57
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Pengkajian perawat di suatu sekolah didapatkan hanya 5% memiliki kebiasaan mencuci
tangan sebelum makan, hasil observasi ditemukan anak-anak memiliki perilaku jajan
sembarangan di pinggir jalan. Di sekolah sudah memiliki kantin sekolah, tetapi anak lebih
suka jajan diluar.
PERTANYAAN SOAL
Apakah diagnosa keperawatan kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Definisi kesehatan komunitas
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
c. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
d. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
e. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
Kunci B
Referensi Pembahasan
Jawaban Data 5% anak memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan
hasil observasi yaitu anak-anak memiliki perilaku jajan sembarangan di
pinggir jalan menunjukkan masalah perilaku kesehatan cenderung
beresiko karena batasan karakteristik komunitas gagal melakukan
tindakan mencegah masalah kesehatan, mengurangi perubahan status
kesehatan dan faktor yang berhubungan adalah kurangnya pemahaman
dan pencapaian diri yang rendah.
Rasional
Rasional A : Defisiensi kesehatan komunikasi ditandai dengan adanya
atau satu lebih masalah kesehatan atau faktor yang mengganggu
kesejahteraan atau meningkatkan risiko masalah yang dialami oleh suatu
populasi.
Rasional B : Perilaku cenderung beresiko ditandai dengan perilaku-
perilaku maladaptif yang dilakukan oleh populasi, namun belum terjadi
masalah kesehatan.
Rasional C : Ketidakefektifan manajemen kesehatan ditandai populasi
telah mengetahui program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi klien
tidak menjalankan programm terapi sesuai pengetahuan yang dimiliki.
Rasional D : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan
data-data mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi
ANALISA SOAL 58
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Hasil pengkajian di satu Desa kajen, didapatkan data: 50% masyarakat mengalami
hipertensi, 20% berusia produktif, 10% penderita stroke ringan, masyarakat di wilayah
tersebut pada umunya menyediakan makanan tinggi natrium/ asin. Masyarakat
mengatakan belum pernah mendapatkan informasi tentang kesehatan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah topik penyuluhan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Pola makan yang sehat di masyarakat
b. Cara mengatasi stress pada hipertensi
c. Penurunan berat badan pada penderita hipertensi
d. Pembatasan konsumsi alkohol pada penderita hipertensi
e. Pengurangan konsumsi natrium pada penderita hipertensi
Kunci E
Referensi Pembahasan
Jawaban Pada kasus diatas ditemukan bahwa data: 50% masyarakat mengalami
hipertensi, 20% berusia produktif, 10% penderita stroke ringan,
masyarakat di wilayah tersebut pada umunya menyediakan makanan
tinggi natrium/ asin. Masyarakat mengatakan belum pernah mendapatkan
informasi tentang kesehatan. sehingga topik penyuluhan yang tepat
adalah pengurangan konsumsi natrium pada penderita hipertensi.
Rasional
Rasional A : Pola makan yang sehat dimasyarakat tidak dipilih karena
masyarakat tersebut pada umumnya terbiasa menyediakan makanan
tinggi natrium/asin.
Rasional B : Cara mengatasi stress pada hipertensi tidak dipilih karena
belum terdapat data tentang stres pada penderita hipertensi.
Rasional C : Penurunan berat badan pada penderita hipertensi tidak
dipilih karena belum ada data tentang masyarakat yang mengalami
hipertensi menunjukkan penurunan berat badan
Rasional D : Pembatasan konsumsi alkohol pada penderita hipertensi
tidak dipilih karena belum ada data tentang masyarakat yang
mengkonsumsi alkohol
Rasional E : Pengurangan konsumsi natrium pada penderita hipertensi
diwilayah tersebut 50% masyarakat mengalami hipertensi, 20% berusia
ANALISA SOAL 59
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Perawat mengadakan musyawarah masyarakat desa untuk menyusun rencana intervensi
masalah tingginya kejadian demam berdarah. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui
permasalahan tersebut dipicu oleh sulitnya warga mengakses pelayanan kesehatan
masyarakat.
PERTANYAAN SOAL
Apakah strategi intervensi pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Kemitraan
b. Proses kelompok
c. Pendidikan kesehatan
d. Intervensi profesional
e. Pemberdayaan masyarakat
Kunci A
Referensi Pembahasan
Jawaban Data sulitnya warga mengakses pelayanan kesehatan masyarakat
menunjukkan adanya masalah kesehatan yang berhubungan dengan tidak
adanya dukungan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Hal tersebut
menyebabkan masyarakat sulit mengakses pelayanan kesehatan ketika
terkena DBD, sehingga intervensi dalam bentuk kemitraan.
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan
dalam perawatan kesehatan masyarakat adalah :
1. Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan
bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan (Elisabeth, 2007).
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, pendidikan
kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam
bidang kesehatan (Mubarak, 2005).
2. Proses kelompok (Group Process)
ANALISA SOAL 60
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Hasil pengkajian yang didapatkan di salah satu Desa: Penduduk lansia 30% dari total
penduduk, 10% lansia menderita Hipertensi, 20% lansia mengeluh nyeri pada persendian
kaki ataupun tangan, 5% lansia juga mengeluh nyeri pada tulang belakang. Lansia 10%
tinggal sendiri atau dengan pasangan lansia tidak ada anggota keluarga lainnya. Hanya 5%
lansia rutin memeriksakan kesehatan ke posyandu lansia yang ada diwilayah tersebut.
Kader kesehatan mengatakan lansia diwilayah tersebut sangat jarang memeriksakan
kesehatannya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
a. Defisiensi kesehatan komunitas
b. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
c. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
d. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
e. Kesiapan untuk meningkatkan manajemen kesehatan
Kunci B
Referensi Pembahasan
Jawaban Data 10% lansia menderita Hipertensi, 20% lansia mengeluh nyeri pada
persendian kaki ataupun tangan, 5% lansia juga mengeluh nyeri pada
tulang belakang. Lansia 10% tinggal sendiri atau dengan pasangan lansia
tidak ada anggota keluarga lainnya. Hanya 5% lansia rutin memeriksakan
kesehatan ke posyandu lansia yang ada diwilayah tersebut. Kader
kesehatan mengatakan lansia diwilayah tersebut sangat jarang
memeriksakan kesehatannya yang terdapat pada kasus menunjukkan
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dengan batasan karakteristik
kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar, tidak menunjukkan
perilaku adaptif terhadap perubahan lingkungan dan faktor yang
berhubungan dengan ketrampilan komunikasi tidak efektif.
Rasional
Rasional A : Defisiensi kesehatan komunikasi ditandai dengan adanya
atau satu lebih masalah kesehatan atau faktor yang mengganggu
kesejahteraan atau meningkatkan risiko masalah yang dialami oleh suatu
populasi.
Rasional B : Perilaku cenderung beresiko ditandai dengan perilaku-
perilaku maladaptif yang dilakukan oleh populasi, namun belum terjadi
masalah kesehatan.
Rasional C : Ketidakefektifan manajemen kesehatan ditandai populasi
telah mengetahui program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi klien
tidak menjalankan programm terapi sesuai pengetahuan yang dimiliki.
Rasional D : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan
data-data mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi
kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar.
Rasional E : Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan selalu
ditandai dengan data yang adaptif dan cenderung mempunyai motivasi
untuk melakukan perubahan perilaku
Sumber soal Pedoman uji kompetensi mahasiswa, Ristekdikti. 2018
ANALISA SOAL 61
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal, dan pekabudaya
Asuhan dan menejemen keperawatan
Pengembangan soal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/kuratif / rehabilitatif.
Tinjauan 6 Oksigenasi/ cairan & elektrolite/ Nutrisi/ eliminasi/ aktivitas & istirahat / aman
dan nyaman/ stress & adaptasi/ seksual/ volue & believe/ psikososial/
komunikasi/ belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan/ jantung dan pembulu darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrindan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integumen/ darah dan system kekebalan
tubuh/ penginderaan/kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan Ny. D berusia 64 tahun tinggal di panti sejak lima tahun yang lalu. Klien
mengalami katarak dengan ganggguan gaya berjalan, sejak saat itu klien menggunakan tongkat
untuk membantunya berjalan. Klien menyatakan tidak berani berjalan jauh karena takut jatuh
disebabkan lingkungan sekitar panti yang berundak dan lantai yang licin.
PERTANYAAN SOAL
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN
A. Nyeri
B. Resiko jatuh
C. Resiko cidera
D. Gangguanmobilitasfisik
E. Kopingindividutidakefektif
Kunci B
Jawaban
Rasional Rasional : Pada lansia resiko jatuh memiliki factor resiko yang terdiri dari
factor internal dan eksternal. Factor internal diantaranya adalah umur, penyakit
(diabetes, hipertensi, depresi, demensia), gangguan gaya berjalan, gangguan
pendengaran dan gangguan penglihatan. Sementara factor eksternal dari resiko
jatuh adalah kondisi lingkungan seperti lantai licin, penerangan yang tidak
adekuat, tempat tidur terlalu tinggi dan tanpa side rail, alas kaki yang licin,
tanggal/ undakan yang curam, kamar mandi tanpa pegangan, dan juga
penggunaan alat bantu jalan yang tidak tepat. Hasil penelitian juga menunjukan
bahwa lansia yang berada di institusi lebih beresiko jatuh di bandingkan lansia
yang berada dirumah.
Pada kasus diatas tampak jelas factor resiko jatuh dari klien baik internal
maupun eksternal. Resiko cidera tidak dipilih karena kasus diatas spesifik
cidera yang beresiko terjadi adalah jatuh bukan cidera karena hal lainnya.
Strategi mengerjakan soal: identifikasi definisi, karakteristik dan factor yang
brhubungan dengan masalah keperawatan resiko jatuh.
Referensi (Meiner, 2015).
Sumbersoal Buku Uji Kompetensi Edisi R.
SINERSI
ANALISA SOAL 62
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal, dan pekabudaya
Asuhan dan menejemen keperawatan
Pengembangan soal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/ kuratif / rehabilitatif.
Tinjauan 6 Oksigenasi/ cairan & elektrolite/ Nutrisi/ eliminasi/ aktivitas & istirahat /
amandannyaman/ stress & adaptasi/ seksual/ volue & believe/ psikososial/
komunikasi/ belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan/ jantung dan pembulu darah dan system limfatik/ pencernaan
danhepatobilier/ sarafdanperilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integumen/ darahdan system
kekebalantubuh/ penginderaan/kesehatan mental/ pelayanankesehatan.
KASUS
Seorang laki-laki bernama Tn.B berusia 72 Tahun, tinggal bersama 2 orang anak dan 3 orang
cucunya. Saat berkunjung di rumah, klien tampak terbaring di kasur tanpa laken, tercium bau
pesing, dan terdapat sisa makanan disela gigi dan sekitar mulut. Klien mengatakan jarang mandi
karena tidak mau merepotkan mantunya untuk memandikan . klien bersyukur dengan kondisi
saat ini dan menerima apaadanya.
PERTANYAAN SOAL
Apakah diagnosis keperawatan yang sesuai untuk klien?
PILIHAN JAWABAN
A. Kesepian
B. Inkontinensia
C. Pengabaian diri
D. Sindrom lansia lemah
E. Defisit perawatan diri: mandi
Kunci C
Jawaban
Rasional Rasional : Pengabaian diri adalah perilaku yang terbentuk secara kultural,
melibatkan satu atau lebih kegagalan dalam mempertahankan aktivitas
keperawatan diri yang diterima secara sosial (herdman & kamitsuru: 2014).
Batasan karakteristik dari diagnosis keperawatan ini juga dengan jelas
menjelaskan bahwa pengabaian diri dicirikan dengan higiene lingkungan dan
personal yang tidak adekuat, dan tidak mematuhi aturan aktivitas yang sehat.
Pada kasus diatas pengabaian diri terjadi dikarenakan oleh gangguan fungsi
peran dalam keluarga, berpura-pura atau karena hal tersebut pilihan lansia
sendiri.
Strategi mengerjakan soal: identifikasi definisi, karakteristik dan faktor yang
berhubungan dengan masalah keperawatan pengabaian diri.
Referensi (herdman & kamitsuru: 2014).
Sumbersoal Buku Uji Kompetensi Edisi R.
SINERSI
ANALISA SOAL 63
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal, dan pekabudaya
Asuhan dan menejemen keperawatan
Pengembangan soal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/kuratif / rehabilitatif.
Tinjauan 6 Oksigenasi/ cairan & elektrolite/ Nutrisi/ eliminasi/ aktivitas & istirahat /
amandannyaman/ stress & adaptasi/ seksual/ volue & believe/ psikososial/
komunikasi/ belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan/ jantung dan pembulu darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integumen/ darah dan system kekebalan
tubuh/ penginderaan/kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan bernama Ny. S berusia 69 Tahun dirawat dirumah dengan kasus paska
stroke sejak 6 bulan yang lalu. Klien hanya tinggal bersama suaminya yaitu Tn.G. pada saat
dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa kekuatan otot bagian tubuh sebelah kanan 3 dan
sebelah kiri 5. Klien mengatakan bahwa ia masih bisa berjalan perlahan dengan menggunakan
tongkat.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Melatih gerak tubuh aktif dan pasif
ANALISA SOAL 64
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal, dan pekabudaya
Asuhan dan menejemen keperawatan
Pengembangan soal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/ berfikirkritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/ kuratif / rehabilitatif.
Tinjauan 6 Oksigenasi/ cairan & elektrolite/ Nutrisi/ eliminasi/ aktivitas & istirahat / aman
dan nyaman/ stress & adaptasi/ seksual/ volue & believe/ psikososial/
komunikasi/ belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan/ jantung dan pembulu darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integumen/ darah dan system kekebalan
tubuh/ penginderaan/kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Hasil pengkajian di panti werda Jawa Tengah di dapat data: terdapat pegangan besi di seluruh
tembok wisma, lanatai keramik, belum di pasang anti slip. Kamar mandi memiliki lantai dengan
anti slip namun banyak terdapat lumut. Satu bulan terakhir ada terdapat 3 kali kejadian jatuh
pada lansia. Perawata memberikan penyuluhan pada lansia dan pengasuh pada resiko jatuh.
PERTANYAAN SOAL
Apakah kriteria keberhasilan jangka pendek intervensi tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Modifikasi lingkungan panti
ANALISA SOAL 65
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal, dan pekabudaya
Asuhan dan menejemen keperawatan
Pengembangan soal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/ kuratif / rehabilitatif.
Tinjauan 6 Oksigenasi/ cairan & elektrolite/ Nutrisi/ eliminasi/ aktivitas & istirahat /
amandannyaman/ stress & adaptasi/ seksual/ volue & believe/ psikososial/
komunikasi/ belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan/ jantung dan pembulu darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integumen/ darah dan system kekebalan
tubuh/ penginderaan/kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Seorang perempuan bernama Ny. L berusia 65 tahun tinggal di panti wreda. Klien mengeluh
nyeri pungggung sejak satuminggu yang lalu. Klien terlihat hanya tiduran. Skala nyeri 4 (0-10).
Perawat sudah mengajarkan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi keluhan.
PERTANYAAN SOAL
Apakah kriteria keberhasilan tindakan tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Klien mengikuti program latihan
B. Klien mengatakan nyerinya berkurang
C. Klien mengerti tentang proses penyakit
ANALISA SOAL 66
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik profesional, etik, legal, dan pekabudaya
Asuhandan menejemen keperawatan
Pengembangan soal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/berfikirkritis
Pengetahuanaplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuanafektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/kuratif / rehabilitatif.
Tinjauan 6 Oksigenasi/ cairan & elektrolite/ Nutrisi/ eliminasi/ aktivitas & istirahat /
amandannyaman/ stress & adaptasi/ seksual/ volue & believe/ psikososial/
komunikasi/ belajar.
Tinjauan 7 Pernafasan/ jantung dan pembulu darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrindan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjaldansaluran kemih/ reproduksi/ integumen/ darahdan system
kekebalantubuh/ penginderaan/kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Saat evaluasi program DOTS didapatkan data warga desa Talang Kab.Tegal : cakupan
pengobatan klien (100%), kegagalan pengobatan klien (30%). Saat wawancara sebagian keluarga
klien berkata,”kami sudah tidak batuk lagi sehingga obat tidak kami minum.”
PERTANYAAN SOAL
Apakah data yang harus dikaji lebih detail pada kasus?
PILIHAN JAWABAN
A. Lama minum obat
B. Cakupan pengobatan
C. Penyebab kegagalan pengobatan
ANALISA SOAL 67
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 praktikprofesional, etik, legal, danpekabudaya
Asuhandan menejemen keperawatan
Pengembangansoal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/berfikirkritis
Pengetahuanaplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuanafektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/kuratif / rehabilitatif.
KASUS
Pengkajian pada lansia di sebuah desa Jatibarang menunjukan sebanyak 90% lansia memiliki
tekanan darah normal. Setelah dilakukan pengkajian terkait pola makan, data menunjukan bahwa
makanan lansia sudah memenuhi standar untuk penderita hipertensi. Kader mengatakan 80%
lansia tersebut rutin mengontrol tekanan darahnya di puskesmas atau posyandu lansia.
PERTANYAAN SOAL
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
B. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
C. Kesiapan meningkatkan menejemen kesehatan
D. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
E. Defisiensi kesehatan komunitas
Kunci D
Jawaban
Rasional Rasional : Data 90% lansia memiliki tekanan darah normal. Setelah
dilakukan pengkajian terkait pola makan, data menunjukan bahwa
makanan lansia sudah memenuhi standar untuk penderita hipertensi.
Kader mengatakan 80% lansia tersebut rutin mengontrol tekanan
darahnya di puskesmas atau posyandu lansia yang terdapat pada kasus
terdapat batasan karakteristik kesiapan peningkatan manajemen kesehatan.
Data tersebut mengindikasikan keinginan untuk meningkatkan pilihan hidup
sehari-hari, mengungkapkan keinginan untuk menangani penyakit,
mengungkapkan keinginan untuk melakukan penanganan terhadap regimen
terapeutik yang di programkan.
Strategi mengerjakan soal : identifikasi definisi , batasan karakteristik dan
factor yang berhubungan pada setiap diagnosis keperawatan.
- Perilaku cenderung beresiko ditandai dengan perilaku-perilaku
maladaptive yang dilakukan oleh populasi, namun belum terjadi
masalah kesehatan.
- Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-data
mengarah pada masalah yang sudah terjadi, tetapi populasi kurang
pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar.
- Ketidakefektifan manajemen kesehatan ditandai populasi telah
mengetahui program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi
ANALISA SOAL 68
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 praktikprofesional, etik, legal, danpekabudaya
Asuhandan menejemen keperawatan
Pengembangansoal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/berfikirkritis
Pengetahuanaplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuanafektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/kuratif / rehabilitatif.
ANALISA SOAL 69
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 praktikprofesional, etik, legal, danpekabudaya
Asuhandan menejemen keperawatan
Pengembangansoal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/berfikirkritis
Pengetahuanaplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuanafektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/kuratif / rehabilitatif.
Tinjauan 7 Pernafasan/ jantung dan pembulu darah dan system limfatik/ pencernaan dan
hepatobilier/ saraf dan perilaku/ endokrin dan metabolism/ muskuloskeletal/
ginjal dan saluran kemih/ reproduksi/ integumen/ darahdan system kekebalan
tubuh/ penginderaan/kesehatan mental/ pelayanan kesehatan.
KASUS
Hasil pengkajian disuatu wilayah dusun desa Sidamulya kab. Kuningan didapatkan kejadian
chikungunya sebanyak 2 orang dalam sebulan terakhir . masyarakat memiliki kebiasaan
menguras bak mandi setelah terlihat kotor, menggangtung baju dibelakang pintu dan terdapat
kaleng bekas disekitar lingkungan rumah yang terisi air. Selama ini masyarakat belum
mempunyai kegiatan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Melakukan screening pada masyarakat yang beresiko
B. Membentuk tim jumantik yang terdiri dari kader semua RT
C. Melakukan pendataan pada keluarga yang terkena chikungunya
D. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penularan chikungunya
E. Pengobatan pada masyarakat yang terkena chikungunya di puskesmas
Kunci B
Jawaban
Rasional Rasional
Data tentang belum adanya kegiatan berbasis masyarakat untuk mengatasi
masalah chikungunya mengakibatkan tidak adanya upaya pencegahan
penyebaran penyakit tersebut. Salah satu bentuk pmberdayaan masyarakat
dalam pemantauan kejadian chikungunya adalah membentuk kader juru
pemantau jentik (jumantik) untuk memutus siklus hidup nyamuk sebgai vector
penyebaran virus chikungunya.
Strategi mengerjakan soal : Pilihan A tidak dipilih karena tidak ada data
upaya yang telah dilakukan. Pilihan B tidak dipilih karena belum ada data
tentang pengetahuan masyarakat tentang penyakit chikungunya. Pilihan C tidak
dipilih karena tidak perlu dilakukan. Pilihan D tidak dipilih karena skrining
memerlukan biaya dan waktu yang banyak.
Referensi (Elisabeth , 2007)
Sumbersoal Buku Uji Kompetensi Edisi R.
SINERSI
ANALISA SOAL 70
TINJAUAN AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 praktikprofesional, etik, legal, danpekabudaya
Asuhandan menejemen keperawatan
Pengembangansoal
Tinjauan 2 Kognitif : pengetahuan komprehensif/berfikirkritis
Pengetahuanaplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuanafektif(affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/komunitas/manajemen/gadar.
Tinjauan 4 Pengkajian/ penentuan diagnosis/ perencanaan/ implementasi/ evaluasi.
Tinjauan 5 Promortiv/ preventif/kuratif / rehabilitatif.
Kunci A
Jawaban
Rasional Rasional
Evaluasi sumatif adalah merupakan evaluasi yang dilaksanakan pada saat
pelaksanaan program sudah selesai evaluasi ini bertujuan untukmenilai hasil
pelaksanaan program dan capaian dari pelaksanaan program. Asuhan
keperawatan pada kasus difokuskan untukmencegah terjadinya penyebaran
tuberculosis pada populasi masyarakat RW . sehingga indicator akhir
keberhasilan tindakan adalah angka kejadian TB tidak bertambah.
Strategi mengerjakan soal : pahami definisi evaluasi dan indicator kunci
keberhasilan tindakan kleperawatan pada kasus. Pilihan jawaba A, B,C dan D
termasuk dalam indicator.
Referensi (Elisabeth , 2007)
Sumbersoal Buku Uji Kompetensi Edisi R.
SINERSI
ANALISA SOAL 71
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Hasil pengkajian pada sebuah desa didapatkan: 73,3 % keluarga tidak memiliki septictank
72,1 % tempat penampungan air sebagian besar terbuka. Sebagian wrga di desa itu
mengatakan tidak memiliki bak mandi. Sebagian warga juga menggunakan ember yang
terbuka yang digunakan sebagai tempat penampungan air. 65% kebiasaan warga yang
BAB disungai.
PERTANYAAN SOAL
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
F. Defisiensi kesehatan komunitas
G. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
H. Ketidakefektifan managemen kesehatan
I. Kedidakefetktifan pemeliharaan kesehatan
J. Kesiapan meningkatkan managemen kesehatan
Kunci D. Kedidakefetktifan pemeliharaan kesehatan
Referensi Rasional:
Jawaban Diagnosis keperawatan komunitas yang sesuai pada kasus adalah
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan karena ketidakmampuan
mengidentifikasi,mengelola dan / atau mencari bantuan untuk
mempertahankan kesejahteraan.
73,3 % keluarga tidak memiliki septictank 72,1 % tempat penampungan
air sebagian besar terbuka. Sebagian warga di desa itu mengatakan tidak
memiliki bak mandi. Sebagian warga juga menggunakan ember yang
terbuka yang digunakan sebagai tempat penampungan air. 65% kebiasaan
warga yang BAB disungai. Hal ini menunjukan batasan karakteristik
tentang :
- Kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar
- Ketidakmampuan menunjukan minat pada perbaikan perilaku
sehat
- Tidak menunjukan perilaku adaptif terhadap perubahan
lingkungan
Ketidakeefektifan pemeliharaan kesehatan ditandai dengan data-data
mengarah pada masalah yang sudah terjadi tetapi populasi kurang
pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar
Strategi pengerjaan:
Diagnosa keperawatan pada pilihan jawaban adalah
ANALISA SOAL 72
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Disuatu desa terjadi wabah diare. Hasil pengkajian didapatkan: 38 % keluarga tidak
memiliki jamban, 20 % buang sampah disungai, 65 % BAB disungai dan 45% mandi di
sungai. Masyarakat menganggap kebiasaan ini adalah hal biasa dan sudah berlangsung
secara turun temurun. Perawat melakukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya
perilaku hidup bersih dan sehat.
PERTANYAAN SOAL
Apakah indikator evaluasi proses keberhasilan tindakan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
F. Angka kejadian diare menurun
G. Masyarakat bisa hidup lebih sehat
H. Adanya WC umum tiap RT minimal 1
I. Masyarakat memahami tentang pentingnya BAB di jamban
J. Kepala desa berkomitmen untuk memperbaiki kesehatan lingkungan.
Kunci D. Masyarakat memahami tentang pentingnya BAB di jamban
Referensi Rasional :
Jawaban Evaluasi formatif (evaluasi proses) adalah penilaian hasil yang diukur
saat proses intervensi dilakukan dapat berupa respon kognitif, afektif dan
psikomotor dari klien. Perawat telah melakukan pendidikan kesehatan
yang tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman
masyarakat tentang perilaku hidup dan sehat. Sehingga evalasi
keberhasilan yang dapat segera diukur setelah melakukan tindakan
adalah pemahaman masyarakat tentang pentingnya BAB di jamban.
Strategi :
Identifikasi definisi evaluasi formatif dan indikator kunci keberhasilan
tindakan keperawatan pada kasus. Pilihan A, B, C, dan E termasuk dalam
indikator evaluasi sumatif pendidikan kesehatan pada masyarakat.
Evaluasi sumatif (hasil) merupakan evaluasi yang yang dilaksanakan
pada saat pelaksanaan program sudah selesai. Evaluasi ini bertujuan
untuk menilai hasil pelaksanaan program dan capaian dari pelaksanaan
program contohnya seperti angka kejadian diare menurun, masyarakat
bisa hidup lebih sehat, adanya WC umum tiap RT minimal 1 dan kepala
desa berkomitmen untuk memperbaiki kesehatan lingkungan.
Sehingga jawaban yang sesuai dengan kasus di atas adalah D
Sumber :
Anderson, E., & Mc Farlane, J. (2015). Community as partner : theory
and practicein nursing. (6 th ed).Philadelphia: Lippincott Willims &
Wilkins.
Nies, M.A., & Mc.Ewen, M. (2018). Keperawatan Kesehatan Komunitas
dan Keluarga.Elsevier
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 73
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Sebuah RW terdapat 5 orang ibu hamil. Terdapat 4 ibu hamil yang mengeluh lemah, letih
dan lesu. 3 ibu hamil mengalami mual dan muntah, 2 ibu hamil mengeluh pusing. 80 %
ibu hamil tidak mengikuti senam ibu hamil. Terdapat 3 ibu hamil (60 %) tidak mengetahui
tanda dan bahaya kehamilan. Terdapat 1 orang ibu hamil yang memiliki riwayat
keguguran. Lebih dari setengah jumlah ibu hamil mengatakan tidak mengetahui tanda
bahaya kehamilan, tidak mengetahui gizi yang baik untuk kehamilan. Perawatan
kehamilan lebih percaya pada dukun bayi daripada bidan. Sebagian besar suaminya
ANALISA SOAL 74
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 70 tahun tinggal di panti wreda sejak satu tahun yang lalu.
Klien mengeluh badannya terasa lemas dan susah menjangkau toilet sehingga sering
ngopol di tempat duduk ataupun tempat tidur. Tercium bau pesing dari pakaian dan kamar
klien. Hasil pengkajian fungsional berdasarkan indeks KATZ klien termasuk dalam
kategori D.
PERTANYAAN SOAL
Apa masalah keperawatan pada kasus di atas ?
PILIHAN JAWABAN
F. keletihan
G. Inkontinensia urin
H. Defisit perawatan diri
I. Gangguan mobilitas fisik
J. Risiko intoleransi aktivitas
Kunci B. Inkontinensia urin
Referensi Rasional
Jawaban Perubahan fisiologis pada sistem ginjal dan saluran kemih yang sering
terjadi seiring dengan proses penuaan adalah penurunan kapasitas
kandung kemih. Seiring dengan proses menua mukosa uretra juga
semakin menipis yang juga dapat meningkatkan urgensi dan berkemih
bertambah. Salah satu masalah yang paling sering dialami oleh lansia
adalah ketidakmampuan mengontrol BAK karena terdapat berbagai
faktor dari internal maupun eksternal. Salah satu faktor yang terdiri dari
internal misalnya proses penuaan sedangkan faktor yang eksternal
misalnya toilet jauh. Dengan adanya data mayor klien sering ngopol dan
berbau pesing pada kamar pasien maka diagnosis yang paling tepat
adalah inkontinensia urin.
Strategi
Identifikasi definisi, karakteristik dan faktor yang berhubungan dengan
masalah keperawatan inkontinensia urin.
A. Keletihan
Rasa letih luar biasa dan penurunan kapasitas kerja fisik dan jiwa
pada tingkat yang biasanya secara terus menerus
Batasan karakteristik
- Perasaan lelah
- Merasakan tidak mampu mempertahankan aktivitas fisik pada
ANALISA SOAL 75
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 63 tahun dirawat diklinik geriatri dengan keluhan rasa panas
pada daerah bokong dan punggung. Klien lebih banyak berbaring berbaring ditempat tidur
sejak 1 minggu yang lalu, setelah ekstermitas atas dan bawah sebelah kiri tidak dapat
digerakan lagi. Hasil pemeriksaan kulit disekitar area coccygeus dan scapula tampak
kemerahan, klien tampak lemas TD 157/90 mmHg, Frekuensi nadi 70 x/ menit pernafasan
20 x/ mnt dan suhu 36,80 C
PERTANYAAN SOAL
Apakah implementasi utama yang dilakukan pada kasus tersebut ?
PILIHAN JAWABAN
F. Melatih ROM
G. Melkukan massage
H. Mobilisasi/ tirah baring tiap 2 jam
I. Monitor kulit pasien
J. Memberikan kompres air hangat
Jawaban : C
Kunci C. Mobilitas tiap 2 jam
Referensi Rasional
Jawaban Proses penuaan yang terjadi pada sistem integumen lansia adalah
pembuluh darah berkurang, kulit tidak elastis lagi, dan bantalan lemak
berkurang. Hal ini mengakibatkan kulit lansia rentan mengalami
gangguan jika mengalami tekanan, dan jika terjadi luka, penyembuhan
akan relatif melambat. Data terfokus pada adanya risiko terjadinya luka
tekan yaitu terbaring dalam waktu yang lama, data terkait kondisi kulit
yang bersiko tertekan. Tindakan paling prioritas untuk dilakukan adalah
memobilisasi tiap 2 jam untuk melancarkan aliran darah guna mencegah
luka tekan pada daerah.
Strategi
Identifikasi pokok permasalahan yang dialami klien, kemudian tentukan
intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut,
klien beresiko mengalami ulkus dekubitus karena kondisi bedrest
sehingga perlu dilakukan mobilisasi posisi baring setiap 2 jam sekali
Sumber :
Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M. (2013). Nursing
intervention classification (NIC). 5th ed. United Kingdom: Elsevier
Inc
Herdman H & Kamitsuru. (2014). Nursing diagnoses: definition &
classification 2015-2017. United Kingdom: Blackwell Publishing.
Eliopoulus, C. (2014). Gerontological Nursing (8th). Philadelphia:
Lippincot Williams & Willkins.
Morhead, S., Johnson, M., Mass, M. L., et al. (2013). Nursing Outcome
Classification (NOC) (5thed). United Kingdom: Elsevier Inc
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and
practice (6th Ed.) Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin.
Meiner, S.E. (2015). Gerontologic Nursing (5 th Ed). Missouri: Elsevier
Inc.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISA SOAL 76
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 73 tahun dirawat di rumah sakit selama 3 minggu di bangsal
geriatri dengan kasus stroke. Klien mengalami paralisis pada ekstermitas bawah dan atas
sebelah kanan serta gangguan bicara. Klien dibantu makan dan minum , klien akan
kembali kerumahnya besok sore.
PERTANYAAN SOAL
Apakah topik discharge planning yang harus diberikan?
PILIHAN JAWABAN
A. Peningkatan koping
B. Perencanaan nutrisi
C. Monitoring pengobatan
D. Peningkatan perilaku kesehatan
E. Kemandirian activity daily living
Kunci E. Kemandirian activity daily living
Referensi Rasional
Jawaban Discharge planning merupakan kegiatan untuk menciptakan
kesinambungan perawat baik dalam proses penyembuhan maupun dalam
memperahankan derajat kesehatan pasien sehingga mampu secara
fungsional untuk kembali ke lingkungannya. Status fungsional
merupakan komponen penting dari kualitas hidup lansia (Meiner, 2015).
Status fungsional menjadi patokan tingkat kesehatan seorang individu.
Kemandirian fungsional lansia sangat penting dicapai guna menjamin
terpenuhinya actuvity daily living klien, apalagi dengan kondisi lansia
tinggal dirumah dengan keterbatasan tenaga yang akan merawat di
rumah.
Strategi
Identifikasi tujuan discharge planning pada pasien yang mengalami
handicap sebagai dampak patologi penyakit yang di alaminya. Tindakan
peningkatan koping, perencanaan nutrisi, monitoring pengobatan, dan
peningkatan perilaku kesehatan tidak relevan untuk kasus klien diatas
yang mengalami masalah ketergantungan dalam activity daily living
Sumber :
Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M. (2013). Nursing
intervention classification (NIC). 5th ed. United Kingdom: Elsevier
Inc
ANALISA SOAL 77
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Saat kunjungan rumah perawat menemukan perempuan berusia 63 tahun mengeluh tidak
bisa mengontrol BAK sejak 3 minggu yang lalu. Pada saat kunjungan rumah sebelumnya
perawat memberikan penyuluhan dan latihan otot-otot panggul serta menganjurkan
menggunakan diapers.
PERTANYAAN SOAL
Apakah indikator keberhasilan jangka panjang pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Ketersediaan toilet
B. Penurunan frekuensi mengompol
C. Kepatuhan menggunakan diapers
D. Kemampuan melakukan latihan oto-otot panggul
E. Pengetahuan tentang cara melatih otot-otot panggul
Kunci B. Penurunan frekuensi mengompol
Referensi Rasional
Jawaban Perubahan fisiologis pada sistem ginjal dan saluran kemih yang sering
terjadi seiring dengan proses penuaan adalah penurunan kapasitas
kandung kemih. Seiring dengan proses menua mukosa uretra juga
semakin menipis yang juga dapat meningkatkan urgensi dan berkemih
bertambah. Salah satu masalah yang paling sering dialami oleh lansia
adalah ketidakmampuan mengontrol BAK. Perempuan memiliki resiko
yang lebih besr daripada laki-laki untuk mengalami penurunan kekuatan
otot dasar panggul sebagai penyebab stres inkontinensia urin. Latihan
yang tepat pada otot dasar panggul akan dapat menguatkan otot-otot yang
terlibat dalam mengontrol kemampuan berkemih. Keberhasilan jangka
panjang dari intervensi tersebut dapat dievaluasi dari penurunan
jumlah/frekuensi mengompol yang terjadi setiap harinya.
Strategi
Kepatuhan menggunakan diapers, pengetahuan dan kemampuan
melakukan latihan otot-otot dasar panggul merupakan indikator jangka
pendek keberhasilan tindakan yang dapat dievaluasi setelah pemberian
penjelasan dan latihn kepada klien.
Sumber :
Eliopoulus, C. (2014). Gerontological Nursing (8th). Philadelphia:
Lippincot Williams & Willkins.
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and
practice (6th Ed.) Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin.
Meiner, S.E. (2015). Gerontologic Nursing (5 th Ed). Missouri: Elsevier
Inc.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISA SOAL 78
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 65 tahun tinggal di panti werda mengalami stroke dan
kelumpuhan sejak 3 bulan yang lalu. Klien hanya berbaring dan duduk dikursi roda.
Semua aktivitas dan kebutuhan klien di bantu. Bokong terlihat kemerahan kemudian
perawat melakukan perubahan posisi setiap 2 jam sekali. TD 170/90 mmHg
PERTANYAAN SOAL
Apakah kriteria evaluasi yang tepat untuk kasus di atas ?
PILIHAN JAWABAN
A. TD dalam batas normal
B. Peningkatan mobilitas fisik
C. Peningkatan personal hygiene
D. Tidak ada tanda-tanda dekubitus
E. Semua kebutuhan dasar terpenuhi
Kunci D. Tidak ada tanda-tanda dekubitus
Referensi Rasional
Jawaban Ada beberapa masalah yang nampak pada klien diantaranya seperti
hamatan mobilitas fisik seperti klien mengalami stroke dan kelumpuhan
sejak 3 bulan yang lalu. Klien hanya berbaring dan duduk di kursi roda,
selain hambatan mobilits fisik, masalah yang muncul seperti kerusakan
integritas kulit contohnya bokong terlihat kemerahan. Sekilas memang
mobilitas fisik yang jadi masalah prioritas, namun perlu dilihat lebih
cermat terkait dengan masalah lain yang bisa dengan cepat diatasi yaitu
pencegahan luka dekubitus. Selain itu intervensi yang difokuskan pada
kasus adalah perubahan posisi setiap 2 jam sekali, hal ini merupakan
intervensi untuk mencegah terjadinya luka dekubitus.
Strategi
Ingat kembali kriteria utama dalam keberhasilan tindakan merubah posisi
setiap 2 jam sekali pada pasien dengan kasus bedrest.
Sumber :
Eliopoulus, C. (2014). Gerontological Nursing (8th). Philadelphia:
Lippincot Williams & Willkins.
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and
practice (6th Ed.) Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin.
Meiner, S.E. (2015). Gerontologic Nursing (5 th Ed). Missouri: Elsevier
Inc.
Sumber soal Kariasa Made, Tahir Takdir, Rahayu Urip, et al. (2019). Sinersi hadirkan
sukses uji kompetensi ners Indonesia. Jakarta: AIPNI.
ANALISA SOAL 79
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS
Pada suatu wilayah X 20 % Masyarakatnya menderita penyakit berbasis lingkungan.
Puskesmas X bermaksud melakukan pelayanan kesehatan dengan tujuan untuk menjaga
dan meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut dengan cara selalu membersihkan
lingkungan mereka dan sasarannya adalah semua masyarakat yang sehat.
PERTANYAAN SOAL
Jenis pelayanan kesehatan apa yang sebiaknya dilakukan oleh perawat ?
PILIHAN JAWABAN
A. Promotif
B. Kuratif
C. Preventif
D. Rehabilitatif
Kunci A. Promotif
Referensi Rasional
Jawaban Data tentang melakukan pelayanan kesehatan dengan tujuan untuk
menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut dengan cara
selalu membersihkan lingkungan mereka salah satu tindakan promitif
karena dengan tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
komunitas.
Strategi
Identifikasi masing-masing tentang upaya pelayanan kesehatan
D. Kuratif
Upaya mengidentifikasi dan mengetahui jenis penyakit pada fase awal
serta melakukan tindakan keperawatan dan atau pengobatan yang tepat
dan segera
Tujuanutama upaya kuratif:
a. Pengobatan sedini mungkin dan tepat untuk mencegah kecacatan/
kematian
b. Pencegahan penularan pada individu/ komunitas yang sehat
E. Preventif
Tindakan kesehatan untuk mencegah kejadian penyakit pada
komunitas seperti : vaksinasi, imunisasi, isolasi penderita penyakit
menular, dan pencegahan kejadian kecelakaan.
F. Rehabilitatif
Tindakan pemulihan agar fungsi kesehatan klien kembali pulih seperti
ANALISA SOAL 80
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & Istirahat /
Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value & Belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 70 tahun tinggal di Panti Wreda. Sejak 4 hari yang lalu klien
mengeluh mual dan muntah, porsi makan hanya dihabiskan ¼ porsi saja. Klien berbaring
lemah di tempat tidur, tidak mampu melakukan aktivitas apapun.
PERTANYAAN SOAL
Apakah data yang harus dikaji lebih lanjut pada kasus?
PILIHAN JAWABAN
A. Pola istirahat
B. Koping Individu
C. Jenis dan pola makan
D. Kemampuan Mobilisasi
E. Aktivitas Kegiatan Sehari-hari
Kunci Jawaban : C
Referensi Rasional :
Jawaban Masalah yang nampak dominan pada kasus diatas adalah terkait pencernaan
dan pemenuhan nutrisi. Hal ini nampak dari data : mual muntah, porsi makan
yang dihabiskan ¼ porsi saja. Untuk bisa menentukanmasalah keperawatan
yang tepat pada lansia tersebut dibutuhkan pengkajian lebih lanjut tentang
hal-hal yang terkait pemenuhan nutrisi, seperti apa jenis makanan yang
dikonsumsi oleh lansia, apakah ada kesulitan mengunyah atau menelan.
Sumber Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 81
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Saat kunjungan ke rumah warga perawat menjumpai perempuan berusia 76 tahun tinggal
bersama keluarga. Keluarga mengatakan klien lebih banyak memilih diam di kamar,
cenderung marah dan tidak ingin keluar kamar semenjak suaminya meninggal dunia.
Keluarga sudah membantu membersihkan kamar dan tempat tidur klien agar tidak berbau.
PERTANYAAN SOAL
Apakah pengkajian yang tepat pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN
A. Tanda-tanda vital
B. Skala aktivitas sehari-hari
C. Kolaborasi untuk pemeriksaan urin
D. Tingkat depresi dengan Geriatric Depression Scale
E. Status kognitif dengan Mini Mental State Eximination
Kunci Jawaban D
Referensi Rasional:
Jawaban Kehilangan pasangan adalah salah tugas perkembangan bagi lansia yang
perlu disiapkan, karena kondisi ini dapat menjadi pemicu terjadinya
depresi pada lansia. Tanda yang dapat ditemui pada lansia dengan depresi
adalah menarik diri dari lingkungan, emosi yang tidak stabil dan tidak
tertarik melakukan aktivitas. Adanya tanda gejala tersebut perlu ditindak
lanjuti dengan melakukan pengkajian depresi. Geriatric Depression Scale
(GDS) adalah instrumen pengkajian yang sudah sangat lazim digunakan
berbagai setting baik di rumah, rumah sakit maupun panti untuk
mendeteksi ,masalah depresi. Instrumen ini terdiri 30 pernyataan (long
form) dan 15 (short form) pernyataan lansia mengenai kondisinya
belakangan ini. Jawaban lansia akan dijumlahkan dan ditentukan tingkat
depresi yang dialami dengan kategori lebih dari 5 dinyatakan sebagai
depresi.
Sumber Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 82
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Seorang laki-laki berusia 72 tahun tinggal di panti wreda sejak satu minggu yang lalu.
Klien mengeluh sering terbangun malam hari dengan penyebab yang tidak jelas dan sulit
untik tidur kembali. Klien juga mengeluh lemah dan tidak bisa berkonsentrasi. Klien
tampak kusut, konjungtiva terlihat pucat.
PERTANYAAN SOAL
Apa masalah keperawatan pada kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN
A. Keletihan
B. Risiko cidera
C. Intoleransi aktivitas
D. Gangguan pola tidur
E. Defisit perawatan diri
Kunci Jawaban : D
Referensi Rasional :
jawaban Keluhan sulit tidur pada lansia perlu diperhatikan, diagnosis keperawatan
terkait pola tidur di NANDA ada dua, yaitu gangguan pola tidur dan
insomania. Batasan karakteristiktiap diagnosa memiliki perbedaan yang
jelas, gangguan yang terjadi karena faktor eksternal dari lingkungan yang
baru, panas, berisik terlalu terang diberikan diagnosis gangguan pola
tidur. Gangguan yang disebabkan karena masalah internal ;ansia seperti
penyakit tertentu, nyeri ataupun siklus yang terganggu diberi diagnosis
insomnia. Pada kasus diatas jelaaaaaas disebutkan bahwa klien baru saja
tinggal di panti wreda dan mungkin belum beradaptasi dengan
lingkungan, sehingga diagnosis yang tepat adalah gangguan pola tidur.
Sumber Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 83
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Seorang perawat sedang merawat pasien lansia laki-laki berusia 76 tahun dengan gagal
jantung stadium akhir yang sedang menunggu transplantasi. Pasien memberitahukan
perawat bahwa dia berpikir untuk mati saja sebelum mendapatkan transplantasi. Pasien
juga memberitahukan perawat bahwa ia tidak ingin ke tempat ibadahnya dan ingin
berbicara saja dengan guru spiritualnya.
PERTANYAAN SOAL
Manakah berikut ini tindakan yang harus dilakukan oleh perawat?
PILIHAN JAWABAN
A. Meyakinkan kembali pasien bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena donor
selalu didapatkan tepat pada waktunya
B. Memberitahukan kepada pasien bahwa berbicara dengan guru spiritual tidak menunjang
kesembuhan pasien
C. Memberitahukan pasien bahwa tidak apa-apa bila tidak beribadah
D. Menghubungi guru spiritual pasien untuk mengunjungi pasien
E. Menghubungi bagian spiritual dari tim transplantasi
Kunci Jawaban : E
Referensi Rasional:
jawaban Setiap tim transplantasi multidisipliner mempunyai seorang ahli spiritual.
Perawat harus menghubungi orang tersebut dan memintanya mengunjungi
pasien. Perawat menghubungi guru spiritual pasien merupakan tindakan
yang tidak tepat. Memberitahukan pada pasien untuk tidak khawatir
karena donor dapat ditemukan merupakan tindakan yang salah.
Sumber Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 84
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Seorang perempuan berusia 60 tahun tinggal di panti wreda semenjak suaminya meninggal
sebulan yang lalu. Klien terlihat kurus dan lemah. BB 33 kg, TB 145 cm. Klien
mengatakan sama sekali tidak nafsu makan, karena biasanya ada suaminya yang selalu
makan bersamanya. Klien juga mengatakan malas minum, dalam sehari hanya
menghabiskan 500 cc air.
PERTANYAAN SOAL
Apakah tindakan yang tepat untuk kasus di atas?
PILIHAN JAWABAN
A. Oral Hygiene
B. Terapi nutrisi
C. Bantuan makan
D. Manajemen nutrisi
E. Monitoring nutrisi
Kunci Jawaban : D
Refensi Rasional :
jawaban Pada kasus diatas tampak kondisi malnutrisi pada lansia yang
penyebabnya kompleks, disertai dengan adanya penururnan fisiologis
fungsi sitem gastrointestinal. Malnutrisi pada lansia dapat diatasi dengan
intervensi manajemen nutrisi, yang aktivitasnya meliputi melakukan
modifikasi lingkungan untuk mendukung makan, memilih makanan
kesukaan, menghitung jumlah kebutuhan dan melibatkan keluarga dalam
memberikan motivasi untuk makan (Bulechek, Butcher, Dochterman:
2013). Pilihan jawaban yang lain merupakan intervensi yang dapat
diberikan pada klien dengan masalah nutrisi, namun dalam kasus ini yang
paling tepat dan mengatasi masalah secara langsung adalah manajemen
nutrisi.
Strategi pengerjaan
Sumber Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 85
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Sekelompok mahasiswa NERS di suatu universitas yang sedang praktek komunitas
berencana untuk membuat program penyuluhan kepada remaja mengenai pencegahan
karsinoma kulit.
PERTANYAAN SOAL
Instruksi apakah yang sebaiknya ditekankan mahasiswa di penyuluhan tersebut?
PILIHAN JAWABAN
A. Pakailah lotion setiap saat untuk kulit yang sensitif
Kunci Jawaban : E
Referensi Rasional :
Jawaban Untuk mendeteksi adanya karsinoma kulit stadium awal, perawat harus
menekankan pentingnya pemeriksaan kulit mandiri setiap bulannya dan
setiap tahunnya yang dilakukan oleh dokter. Untuk mengurangi resiko
karsinoma kulit, mahasiswa NERS harus mengajarkan remaja untuk
menghindari sinar UV antara pukul 10.00 hingga pukul 15.00. paparan
sinar matahari berulang dan pemakaian sepatu kulit yang sering dapat
meningkatkan resiko karsinoma kulit. Sinar matahari yang sangat
terikmasih bisa menembus pakaian plindung. Memakai lotion tertentu
yang bahannya tidak diketahui dapat beresiko untuk kerusakan kulit dini.
Sumber Hadi M., Kariasa I. M., et al. (2019). Sinersi – Uji Kompetensi Ners
Indonesia Edisi R. Jakarta: AIPNI
ANALISA SOAL 86
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Saat kunjungan ke rumah, seorang perawat melakukan pemeriksaan neurologis terhadap
warga, untuk melakukan pemeriksaan romberg‟s yang bertujuan untuk mengetahui
gangguan sistem vestibular dan persarafan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan beberapa
warga romberg‟s positif.
PERTANYAAN SOAL
Hasil pengamatan manakah yang digunakan perawat untuk hasil romberg‟s positif?
PILIHAN JAWABAN
A. Gerakan bola mata yang tidak terkendali ritmis, cepat dan berkedut
B. Dorsofleksi pergelangan kaki dan ibu jari kaki, diikuti gerakan mengipas jari-jari kaki
yang lain
C. Klien cenderung berayun dan limbung, tidak dapat berdiri tegakdengan tangan lurus
disamping tubuh dan kedua mata tertutup.
D. Klien tampak kebingngan ketika diminta untuk mengarahkan lengan dan tangan ketitik
yang ditunjukan perawat
E. Menekuk kedua kaki penuh sehingga panggul dan lutut mendekat ke badan, dan klien
mengeluh nyeripada sepanjang area tulang belakang saat kedua kaki diluruskan
Kunci Jawaban : C
Referensi Rasional :
Jawaban Pada peemeriksaan romberg‟s klien diminta untuk berdiri tegak, kedua
lengan lurus menjuntai ke bawah di samping tubuh, dan menutup kedua
mata. Klien yang normal (tanpa gangguan vestibular) akan dapat
mempertahankan posisi dan keseimbangan dalam keadaan tersebut. Tanda
romberg‟s positif adalah tanda adanya gangguan sistem vestibular dan
persarafan yang ditemukan jika klien kehilangan keseimbangan ketika
kedua matanya ditutup. Tanda ini mungkin muncul bersamaan dengan
ataksia serebelar, gangguan propriosepsi, dan kerusakan fungsi vestibular.
Gejala kebingungan yang diikuti denga ketidakmampuan untuk
mengarahkan jari ke titik yang ditunjukan mengindikasikan adanya
gangguan koordinasi. Hasil pemeriksaan nistagmus positif ditegakkan jika
terjadi gerakan bola mata tidak terkendali, ritmis, cepat, dan berkedut.
Hasil pemeriksaan Babinski ditemukan pada klien dengan pergelangan
kaki dan ibu jari yang dorsofleksi diikuti gerakan mengipas oleh jari-jari
kaki kaki lain, jika tanda ini ditemukan pada klien berusia diatas 2 tahun
hal ini mengindikasikan adanya penyakit yang menyerang sistem saraf
ANALISA SOAL 87
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Seorang perawat dan asisten perawat sedang bekerja pada pelayanan kesehatan gratis
disebuah daerah. Perawat mengatur obat dan perlu mengetahui hasil pemeriksaan GDS
sebelum memberikan obat. Perawat meminta asistennya untuk memberitahukanya sesegera
mungkin setelah mendapatkan hasil GDS pasien. Asisten mengatakan bahwa ia tidak punya
ketrampilan yang layak untuk memeriksa GDS pasien, namun perawat telah melihatnya
berulang kali melakukan hal tersebut dan melakukannya dengan baik.
PERTANYAAN SOAL
ANALISA SOAL 88
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
seorang perawat homecare mengunjungi keluarga binaannya yang kepala keluarganya
menderita gagal jantung. Pasien wajib mengkonsumsi 6 jenis obat yang berbeda dan
diminum 4 kali sehari. Pasien bingung dengan intruksi tersebut.
PERTANYAAN SOAL
Manakah berikut ini penjelasan perawat yang paling tepat?
PILIHAN JAWABAN
A. Mengajarkan seorang anggota keuarga untuk mengisi jadwal minum obat sekali sepekan
sehingga pasien dapat mandiri minum obat
B. Meminta anggota keluarga lain untuk pulang ke rumah setiap kali pasien akan meminum
obat untuk pendampingan
C. Mengajarkan pasien saja untuk minum obat untuk menghindari kesalahan keluarga
D. Datang ke rumah pasien setiap pagi untuk menyiapkan obat harian pasien
E. Meminta dokter agar pasien dapat minum obat sekaligus setiap hari
Kunci Jawaban : A
Referrensi Rasional:
Jawaban Perawat harus mengajarkan salah seorang anggota keluarga yang
dianggap mampu untuk membuatkan jadwal mingguan pasien untuk
minum obat. Anggota keluarga tidak dapat diharapkan datang setiap
pasien akan minum obat. Dokter juga tidak diperkenankan untuk
mengubah dosis hanya karena situasi tertentu. Perawat homecare juga
tidak dapat mengunjungi pasien setiap hari untuk menyiapkan obatnya.
Mengajarkan hanya kepada pasien bukan pilihan yang tepat mengingat
situasi darurat bisa saja terjadi.
Sumber Ignatavicius, Workman (2013), pp 1084, 1097
ANALISA SOAL 89
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktek profesioanl, etik legal dan peka budaya
Asuhan danmanajemen keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif, pengetahuan komprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Tinjauan 3 KMB / Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga / Gerontik / Komunitas /
Manajemen / Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan Diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigenasi / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
Istirahat / Aman & Nyaman / Stress & Adaptasi / Seksual / Value &
Belief / Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung, Pembuluh Darah Dan System Limfatik / Pencernaan
Dan Hepatobilier / Saraf Dan Perilaku / Endokrin Dan Metabolisme /
Muskuloskeletal / Ginjal Dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah Dan System Kekebalan Imun / Penginderaan / Kesehatan Mental /
Pelayanan Kesehatan
KASUS
Seorang perawat puskesmas sedang bekerja pada kelompok penderita AIDS. Saat
memberikan penyuluhan dan homecare. Perawat memaparkan berbagai informasi terkait
tentang hal-hal yang berhubungan dengan AIDS.
PERTANYAAN SOAL
Manakah berikut ini yang paling penting ditekankan oleh perawat kepada pasien?
PILIHAN JAWABAN
A. Melakukan seks aman
ANALISA SOAL 90
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Gad
ar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 72 tahun, tinggal bersama anak dan cucunya. Saat berkunjung
kerumah, klien tampak terbaring dikasur tanpa laken, tercium bau pesing, dan terdapat sisa
makanan disela gigi dan sekitar mulut. Klien mengatakan jarang mandi karena tidak mau
merepotkan menantunya untuk memandikan. Saat ini klien bersyukur dengan kondisinya
dan menerima apa adanya.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah diagnosis keperawatan yang sesuai untuk klien ?
PILIHAN JAWABAN :
A. Kesepian
B. Inkontinesia
C. Pengabaian diri
D. Sindrom lansia lemah
E. Deficit perawatan diri: mandi
Kunci C
Referensi PEMBAHASAN :
Jawaban Pengabaian diri adalah perilaku yang terbentuk secara kultural ,
melibatkan satu atau lebih kegagalan dalam mempertahankan aktivitas
perawatan diri yang diterima secara social (Herdman & Kamitsuru :2014).
Batasan karakteristik dari diagnosis keperawatan ini juga dengan jelas
menjelaskan bahwa pengabaian diri dicirikan dengan hygiene lingkungan
dan personal yang tidak adekuat, dan tidak mematuhi aturan aktivitas yang
sehat. Pada kasus diatas pengabaian diri terjadi dikarenakan oleh gangguan
fungsi peran dalam keluarga , berpura-pura atau karena hal tersebut
pilihan lansia itu sendiri.
RASIONAL :
A. Kesepian merupakan suatu keadaaan dimana seseorang merasa
sendirian, merasa terisolasi, dan tidak memiliki seorangpun untuk
dijadikan pearian saat dibutuhkan serta kurangnya waktu untuk
berhubungan dengan lingkungannya baik dalam kelurga ataupun
disekitar tempat tinggal mereka (Suardiman,2011). Karakteristik
seseorang yang kesepian dapat dicirikan seperti merasa tidak ada yang
perhatian, isolasi social, merasa tidak dihargai, merasa tidak ada yang
mencintai, malas membuka diri, perasaan bosan, gelisah, merasa tidak
punya sahabat, pasangan atau keluarga. Maka dari itu berdasarkan
kasus diatas kesepian bukan termasuk dari pengabaian diri.
ANALISA SOAL 91
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan berusia 64 tahun tinggal dipanti wreda sejak lima tahun yang lalu.
Klien mengalami katarak dan gangguan gaya berjalan, sejak saat itu klien menggunakan
tongkat untuk membantunya berjalan. Klien menyatakan tidak berani berjalan jauh karena
takut jatuh disebabkan lingkungan sekitar panti yang berundak dan lantai yang licin.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN :
A. Nyeri
B. Resiko jatuh
C. Resiko cedera
D. Gangguan mobilitas fisik
E. Koping individu tidak efektif
Kunci B
Referensi PEMBAHASAN :
Jawaban Pada lansia resio jatuh memiliki faktor resiko yang terdiri dari faktor
internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya adalah umur, penyakit
(diabetes, hipertensi, depresi, demensia), gangguan gaya
berjalan,gangguan pendengaran dan gangguan pengelihatan. Sementara
factor eksternal dari resiko jatuh adalah kondisi lingkungan seperti lnti
licin, penerangan yang tidak adekuat, tempat tidur terlalu tinggi, dan
tanpa side rail, alas kaki yang licin, tangga atau tundakan yang curam,
kamar mandi tanpa pegangan dan juga pegangan alat bantu tidak tepat.
Hasil penelitian juga menunjukan bahwa lansia yang berada diinstitusi
lebih beresiko jatuh dibandingkan lansia yang berada dirumah.
Pada kasus diatas tampak jelas faktor resiko jatuh dari klien baik faktor
internal maupun faktor eksternal. Resiko cedera tidak dilipih Karena
kasus diatas spesifik cidera yang beresiko terjadi adalah jatuh bukan
cidera hal lainnya.
RASIONAL :
A. Nyeri adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara
sensori atau emosional yang berhubungan dengan adanya suatu
kerusakan jaringan atau faktor lain sehingga individu merasa tersiksa,
menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-hari
(Jhensen, 2015). Pada lansia yang merasakan nyeri biasanya sebagai
ANALISA SOAL 92
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Perawat melakukan kunjungan home care kepada salah satu lansia binaan di satu desa X.
sampainya disana perawat mendapati perempuan paruh baya usia 70 tahun yang tinggal
sendirian dirumah. Saat berinteraksi klien mengatakan sering merasa nyeri pada sendi
terutama ketika bangun dari tempat tidur dan pada saat cuaca dingin.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah intervensi pertama yang tepat pada kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN :
A. Pentalaksanaan pemberian obat analgetik
B. Memberi pendidikan kesehatan
C. Melakukan pengkajian PQRST
D. Memberi kompres air dingin untuk mengurangi nyeri
E. Mengajarkan Relaksasi nafas dalam
Kunci C
Referensi PEMBAHASAN :
Jawaban Melakukan pengkajian yang tepat pada kasus adalah mengkaji lebih
dalam tentang nyeri yang alami oleh pasien. Terlebih lagi apabila klien
telah mengucapkan jika mengeluh nyeri saat ini.
RASIONAL :
A. Pentalaksanaan pemberian obat analgetik : Perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan harus melakukan pengakjian dan rencana
tindakan sesuai prosedur terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan
medis selanjutnya seperti pemberian obat. Pada kasus diatas pasien
mengatakan nyeri pada sendi terutama ketika bangun dari tempat tidur
dan pada saat cuaca dingin. Maka dari itu intervensi pertama yang
dilakukan bukan pemberian obat analgetik tetapi mengkaji lebih alam
terkait nyerinya.
B. Memberi pendidikan kesehatan : perawat dalam melakukan intervensi
pendidikan kesehatan dilakukan terakhir setelah nyeri sudah teratasi
atau tidak ada nyeri lagi dan klien dalam kedaan nyaman dan tenang.
agar pendidikan kesehatan tersebut dapat berjalan dengan tenang,
lancar dan pasien menerima pendidikan kesehatan tersebut dengan
baik tidak terganggu dengan nyeri tersebut.
D. Memberi kompres air dingin untuk mengurangi nyeri : tindakan ini
biasa dilakukan setelah mengkaji nyeri yang bertujuan untuk
ANALISA SOAL 93
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perempuan berusia 60 tahun dengan BB 78 Kg dan TB 158 cm datang ke
puskesmas karena hipertensi. Hasil pengkajian didapat klien mengatakan tidak menyukai
masakan bersantan dan asin, tidak merokok dan tidak minum kopi.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Suku
B. Umur
C. Genetic
D. Obesitas
E. Diet tinggi garam dan lemak
Kunci B
Referensi PEMBAHASAN :
Jawaban Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditantai dengan meningkatnya
tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan sistolik >140 mmHg dan
diastolik >90 mmHg merupakan batas normal tekanan darah. (Junaidi,
2010). Ada banyak faktor penyebab hipertensi yaitu umur, jenis kelamin,
riwayat keluarga, obesitas, kadar garam tinggi, kebiasaan merokok, dan
minuman alcohol (Baradero, 2008). Lansia yang berusia 60 tahun
dideteksi sebagai kelompok umur terbanyak pengidap hipertensi, hal ini
terjadi karena semakin bertambah usia maka organ tubuh terutama
pembuluh darah dan jantung sering mengalami penurunan fungsi,
terlebih lagidengan gaya hidup dimasa muda yang tidak sehat, maka
peluang hipertensi juga akan semakin tinggi.
RASIONAL :
A. Suku : setiap suku bangsa memiliki keyakinan tertentu terhadap
masalah kesehatan
C. Genetik : hipertensi esensial lebih sering ditemukan pada remaja
dibandingkan dengan anak-anak dan dikaitkan erat dengan faktor
genetik dan obesitas. Gen-gen yang berperan dalam mekanisme
hipertensi dibagi menjadi gen yang mempengaruhi homeostasis
natrium di ginjal, termasuk polimorfisme I/D gen ACE (Angiotensin
Converting Enzyme) dan gen yang mempengaruhi metabolisme
steroid
D. Obesitas : kegemukan atau overweight adalah suatu kondisi medis be-
ANALISA SOAL 94
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang laki-laki berusia 72 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sesak napas.
Hasil pemeriksaan: TD 160/90 mmHg, frekuensi napas 27x/menit, frekuensi nadi
83x/menit, suara napas terdengar redup, klien bernapas menggunakan otot bantu napas,
dan bernapas dengan mulut.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Pola napas tidak efektif
B. Kelebihan volume cairan
C. Perilaku kesehatan beresiko
D. Persihan jalan napas tidak efektif
E. Risiko penurunan fungsi kardiovaskuler
Kunci A
Referensi PEMBAHASAN :
Jawaban Definisi pola napas tidak efektif adalah ketidakmampuan proses sistem
pernapasan : inspirasi dan atau ekspirasi untuk memberikan ventilasi
yang adekuat. Batasan karakteritiknya dyspnea, penggunaan otot bantu
pernafaasan, dan adanya cuping hidung. Faktor yang berhubungan
cemas, keletihan, nyeri, obesitas, dan hiperventilasi.
RASIONAL :
B. Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap untuk
melakukan respons terhadap keadaan fisiologis dan lingkungan. Ke-
seimbangan cairan adalah essensial bagi kesehatan. Dengan
kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh
mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal
(fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan
sel yang relatif konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”
C. Perilaku kesehatan beresiko adalah ketidakmampuan memodifikasi
gaya hidup/ prilaku yang sesuai dan meningkatkan kesehatan. Perfusi
jaringan adalah suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan
kegagalan untuk memelihara jaringan pada tingkat kapiler
ANALISA SOAL 95
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat /
Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief / Psikososial /
Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu Desa X RW 01 dengan membuat peta
lingkungan dan menggambarkan lokasi tempat berkumpulnya warga, fasilitas ibadah,
tempat bermain anak, sekolah serta lingkungan yang beresiko menimbulkan masalah
kesehatan dimasyarakat.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah metode pengkajian yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Kuesioner
B. Wawancara
C. Studi literarur
D. Wienshield survey
E. Focus group discussion
Kunci D
Referensi PEMBAHASAN :
Jawaban Data tentang kondisi peta lingkungan dan menggambarkan lokasi tempat
berkumpulnya warga, fasilitas ibadah, tempat bermin anak, sekolah serta
lingkungan yang beresio menimbulkan masalah kesehatan dimasyrakat,
dapat dikaji melalui metode wienshield survey. Metode ini dilakukan
untuk mengkaji kondisi lingkungan fisik komunitas melalui observasi.
Hasil wienshield survey adalah peta topografi suatu wilayah populasi.
RASIONALNYA :
Identifikasi masing-masing metode pengumpulan data :
A. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dai
masyarakat langsung dengan seperangkat pertanyaan yang berkaitan
dengan data inti dan data subsistem yang ada dikomunitas
B. Wawancara digunakan untuk mengidentifikasi pandangan dati tokoh
kunci masyarakat.
C. Studi literature digunakan untuk mengumpulkan data sekunder tentang
statistic vital dikomunitas yang diperoleh dai dokumen kader, desa,
puskesmas, dinas kesehatan.
E. Fokus group discussion digunakan untuk mengidentifikasi fenomena
spesifik, menyangkut sekelompok orang lebih efektif dengan metode
diskusi.
Sumber soal Sinersi Uji Kompetensi Indonesia Edisi R Keperawatan Komunitas (349)
ANALISA SOAL 96
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Hasil pengkajian disuatu desa ditemukan data peningkatan 10% kasus baru tuberculosis,
70% keluarga prasejahtera, 60% merasakan adanya gejala penyakit 50% keluarga bekerja
sebagai buruh dan 50% penderita sulit meluangkan waktu untuk memeriksakan
kesehatannya.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah diagnosis keperawatan pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Defisiensi kesehatan komunitas
B. Ketidakefetifan managemen kesehatan
C. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
D. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
E. Kesiapan meningkatkan managemen kesehatan
Kunci A
Referensi PEMBAHASAN :
Jawaban Diagnosis keperawatan komunitas yang sesuai pada kasus adalah
defisiensi kesehatana komunitas kaena adanya lebih dari satu masalah
kesehatan atau faktor yang mengganggu kesejahteraan atau
meningkatkan resiko masalah kesehatan yang dialami oleh suatu
populasi.
Peningkatan 10% kasus baru tuberculosis 70% keluarga prasejahtera ,
60% merasakkan adanya gejala penyakit 50% penderita sulit meluangkan
waktu untuk memeriksakan kesehatan, menunjukan batasan karakteristik
tentang :
o Masalah yang dialami oleh suatu populasi
o Resiko hospitalisasi yang dialamin oleh populasi
o Resiko status psikologis yang dialami oleh populasi
RASIONALNYA :
B. Ketidalefektifan managemen kesehatan ditandai populasi telah
mengetahui program terapi yang harus dilakukan, akan tetapi klien
tidak menjalankan program terapi sesuai pengetahuan yang
dimilikinya.
C. Perilaku kesehatan cenderung beresiko ditandai dengan perilaku-
perilaku maladatif yang dilakukan oleh populasi namun belum terjadi
masalah kesehatan.
ANALISA SOAL 97
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Hasil wienshield survey disebauh desa terpencil didapatkan data 65% penduduk
membuang sampah rumah tangga disungai 40% warga menyatakan penanganan sampah
yang tepat adalah dengan membakar sampah. dari hasil catatan kesehatan di puskesmas
terdapat 5% warga mengeluh batuk pilek setiap bulan.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah strategi intervensi pada kasus tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Kemitraan
B. Proses kelompok
C. Pendidikan kesehatan
D. Intervensi professional
E. Pemberdayaan masyarakat
Kunci C
Referensi PEMBAHASANNYA :
Jawaban Data 65% penduduk membuang sampah rumah tangga disungai dan data
40% warga menyatakan penanganan sampah yang tepat adalah dengan
dibakar. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan
yang kurang tentang pengelolaan sampah rumah tangga. Kondisi seperti
ini merupakan indikasi untuk dilakukan pendidikan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
RASIONAL :
A. Kerjasama/kemitraan dilakukan untuk meningkatkan inisiatif
komunitas melalui kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam
menyelesaikan masalah kesehatan komunitas.
B. Proses kelompok dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan
masyarakat dengan menggunakan potensi yang dimiliki oleh
kelompok yang memiliki karakteristik yang sama.
D. Intervensi professional dilakukan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dikomunitas melalui penerapan kompetensi yang dimiliki
E. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam bentuk dukungan,
dorongan, dan pengetahuan baru yang bertujuan agar masyarakat
terlibat aktif dalam masalah kesehatan yang dialaminya
Sumber soal Sinersi Uji Kompetensi Indonesia Edisi R Keperawatan Komunitas (358)
ANALISA SOAL 98
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/
Gadar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas &
istirahat / Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan
dan hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Hasil pengkajian pada sebuah kelompok karang taruna didapatkan data 85% remaja
menyatakan pernah menonton film porno , 5% remaja menganggap seks bebas adalah hal
yang wajar dilakukan 80% remaja belum pernah mendapatkan pendidikan seksual, dan
90% merasa malu meminta pendidikan kesehatan seksual dari orangtuanya.
PERTANYAAN SOAL :
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus diatas?
PILIHAN JAWABAN :
A. Manajemen stres
B. Pemberdayaan keluarga
C. Pendidikan perilaku seksual
D. Berkolaborasi dengan BKKBN
E. Pendidikan sekelompok sebaya
Kunci E
Referensi PEMBAHASAN :
Jawaban Masa remaja merupakan suatu periode transisi dai masa awal anak–anak
hingga masa awal dewasa. Salah satu karakteristiknya adalah mencari
teman sebayanya untuk menghadapi ketidakstabilan emosi dan social.
Data pada kasus diatas menunjukan adanya masalah kesehatan
reproduksi yang dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi pada
kelompok remaja. Remaja cenderung terbuka menyampaikan
permasalahan tersebut kepada teman sebayanya, oleh karena itu teman
sebayannya perlu dilatih dan dibekali dengan pengetahuan kesehatan
reproduksi agar dapat menjadi pendidik sebanyanya.
RASIONALNYA :
A. Manajemen stress merupakan bentuk intervensi professional pada
remaja yang ditujukan untuk mereduksi masalah psikologi.
B. Pemberdayaan keluarga merupakan tindakan lanjutan pada remaja
untuk mendukung program intevensi dengan melibatkan keluarga
C. Pendidikan perilaku seksual merupakan salah satu bentuk intervensi
pendidikan kesehatan langsung pada sasaran yang kurang efektif
karena tidak sesuai dengan karakteristik populasi remaja
D. Kolaborasi dengan BKKBN merupakan salah satu bentuk kegiatan
dalam kemitraan. Kegiatan ini tidak dapat dipilih katena bersifat
formal dan merupakan tindakan lanjutan dalam pengembangan
ANALISA SOAL 99
Tinjauan AREA KOMPETENSI
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif ; pengetahuan komprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi procedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (affective knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Komunitas/Manajemen/Ga
dar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aktivitas & istirahat
/ Aman & nyaman / Stres & adaptasi / Seksual / Value & belief /
Psikososial / Komunikasi / Belajar
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung pembuluh darah dan system limfatik / Pencernaan dan
hepatobilier / Saraf dan perilaku / Endokrin dan metabolism /
Muskuloskeletal / Ginjal dan saluran kemih / Reproduksi / Integumen /
Darah dan system kekebalan imun / Penginderaan / Kesehatan mental /
Pelayanan kesehatan
KASUS :
Seorang perawat melakukan kunjungan didesa A. hasil pengkajian didapatkan data 6%
warga menderita penyakit HIV/AID, 15% menderita TB Paru dan 5% menderita penyakit
menular lainnya yaitu kusta dan hepatitis, perawat rutin mengunjungi komunitas tersebut
dan sudah memberikan pendidikan kesehatan mengenai bahaya penyakit HIB dan TB
Paru.
PERTANYAAN SOAL :
Manakah evaluasi yang paling tepat dari tindakan perawat tersebut?
PILIHAN JAWABAN :
A. Angka penderita HIV dan TB Paru tidak bertambah
B. Warga mampu mempertahankan kesehatan komunitas
C. Warga dapat memahami pencegahan HIV dan TB Paru
D. Warga memeriksakan diri kepelayanan kesehatan terdekat
E. Warga antusias mengikuti pendidikan kesehatan dari pelayanan kesehatan
Kunci C
Referensi PEMBAHASAAN :
Jawaban Pada kasus diatas setelah dilakukan penyuluhan pendidikan kesehatan
mengenai penyakit HIV dan TB Paru diharapkan masyarakat sadar dan
memahami bagaimana pencegahan dari penyakit bahaya tersebut agar
tidak ada lagi korban yang tertular.
RASIONAL :
A. Angka penderita HIV dan TB Paru tidak bertambah, agar penderita
HIV dan TB Paru tidak bertambah lagi maka salah satunya yaitu
menyadarkan masyrakarat dengan cara memberi Penyuluhan
kesehatan supaya warga dapat memahami dan meningkatkan
kesehatan yang lebih baik lagi.
B. Warga mampu mempertahankan kesehatan komunitas, dengan cara
menjaga lingkungan sekitar terutama kepada warga apabila salah satu
anggota keluarganya yang sakit TB Paru, maka keluarga mampu
menjaga kebersihan dan memahami pencegahan supaya tidak ada
anggota keluarga lainnya yang tertular penyakit TB.
D. Warga memeriksakan diri kepelayanan kesehatan terdekat, kondisi ini
dilakukan apabila masyarakat sudah memahami tentang bahaya
penyakit HIV dan TB Paru.
E. Warga antusias mengikuti pendidikan kesehatan dari pelayanan
kesehatan, apabila masyarakat sudah memahami dan mengerti bahaya
penyakit maka masyarakat akan lebih waspada dan rasa ingin tahu
lebih tinggi mengikuti penyuluhan-penyuluhan darikesehatan lainnya
dari tenaga kesehatan lainnya.