Anda di halaman 1dari 3

Pemanfaatan Sari Nanas dan Arang Batok Kelapa sebagai Sumber Energi

Alternatif Pembuatan Bio-baterai


Eva Latriana Yuniarti, Husein Syahbirin, Intan Wahyu Anita, Vina Tri Utami
Tadris Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Palangka Raya, Kalimantan
Tengah, Indonesia

Article Info Abstract: A concise and factual abstract is required (maximum length 200 words). The
abstract should state briefly the purpose of the research, the principal results, and
Correspondence: major conclusions. An abstract is often presented separate from the article, so it must
be able to stand alone. References should, therefore, be avoided, but if essential, they
Phone: +62899-4581-876
must be cited in full, without reference to the reference list. Non-standard or
uncommon abbreviations should be avoided, but if essential they must be defined at
their first mention in the abstract itself.
Book Antiqua 9pt Bold, Space 1, Justify

Keywords: Immediately after the abstract, provide a maximum of five keywords,


avoiding general and plural terms and multiple concepts (avoid, for example, 'and',
'of'). Be sparing with abbreviations: only abbreviations firmly established in the field
may be eligible. These keywords will be used for indexing purposes.
Book Antiqua 9pt, Space 1, Justify

gula reduksi dan dapat menghasilkan asam


Pendahuluan sitrat, asam malat dan asam oksalat dimana
Penggunaan energi listrik seiring dalam kandungan tersebut didominasi oleh
berjalannya waktu semakin meningkat asam sitrat yang dapat dimanfaatkan sebagai
sehingga pasokan sumber energi menipis sumber energi listrik (Ibrahim & dkk, 2016).
yang dampaknya mempengaruhi tarif dasar Pada buah nanas melalui proses
listrik. Dalam keterbatasan tersebut, sumber penghalusan kemudian buah mengalami
penghasil energi listrik telah mendorong fermentasi dikarenakan pembusukan buah
penelitian dan pengembangan ke arah didalamnya menyebabkan kadar asam yang
penggunaan yang alternatif. Dari beberapa lebih sehingga akan menghasilkan nilai
sumber alternatif yang dapat menggantikan elektrolit dan dapat menghantarkan arus
listrik atau memasok listrik adalah dengan listrik. Proses reaksi elektrokimia dapat
pemanfaatan sel surya. Energi listrik sel surya dilakukan dengan proses pengubahan energi
tersebut sudah banyak digunakan dalam kimia menjadi energi listrik. Peristiwa
bebagai bidang. Namun tidak semua pelepasan elektron pada suatu elektroda
masyarakat dapat menikmati sel surya sebagai disebut oksidasi, dan sebaliknya penerimaan
energi listrik karena biaya yang harus elektron pada elektroda lainnya disebut
dikeluarkan tidaklah sedikit. Dalam hal ini reduksi. Gabungan dari dua reaksi tersebut
tentunya menjadi suatu kendala bagi disebut reaksi redoks. Ciri yang menandakan
masyarakat setempat (Masthura, 2021). sebuah sel adalah adanya gaya gerak listrik
Indonesia sebagai negara tropis dapat (GGL), di mana gerak ini disebabkan karena
menghasilkan keanekaragaman buah dengan perbedaan potensial antara katoda dan
nilai eksotika yang lumayan tinggi. Buah-buah anoda (Masthura, 2021).
yang mempunyai nilai eksotika lumayan Arang aktif merupakan suatu
tinggi diantaranya, nanas, apel, jeruk, senyawa karbon amorph, yang didapatkan
mangga, salak, nangka, pepaya, rambutan, dari bahan-bahan yang didalamnya
dan lain sebagainya. Dari salah satu mengandung karbon atau arang yang
diantaranya terdapat buah yang memiliki diperlukan dengan cara khusus untuk
kandungan asam yang cukup tinggi dan mendapatkan permukaan yang lebih luas.
berpotensi menghasilkan energi listrik yaitu Pada arang aktif terdapat gas dan senyawa-
buah nanas (Iskandar & Iskandar, 2015). senyawa kimia tertentu atau sifat dari
Buah nanas adalah salah satu adsorpsinya selektif, tergantung pada
komoditas buah yang unggul di Negara besarnya volume pori-pori dan luas
Indonesia setelah buah pisang dan mangga permukaanya (Jamilatun & Setyawan, 2014).
yang diantaranya kaya akan karbohidrat dan Cara membuat arang aktif pada
proyek kali ini yaitu dari hasil pirolisasi
tempurung kelapa dan diimplementasikan
dalam pembuatan bio-baterai. Langkah-
langkah pembuatannya yaitu membersihkan
tempurung kelapa, kemudian dikeringkan di
bawah sinar matahari agar mudah untuk
dibakar, langkah selanjutnya yaitu membakar
tempurung kelapa hingga menjadi arang,
kemudian arang tersebut dikeringkan di

dalam oven pada suhu 600 C. Karbon aktif Gambar 1. Rangkaian bio-baterai
pada baterai mempunyai fungsi sebagai
komponen elektroda baterai lithium dan Dalam menghasilkan energi listrik,
dapat meningkatkan nilai kapasitas serta baterai bergantung dengan oksidasi
kemampuan daya baterai yang lebih tinggi alumunium pada anoda yang melepaskan
(Jamilatun & Setyawan, 2014). elektron dan reduksi oksigen pada katoda
Bio-baterai adalah salah satu alat yang yang menggunakan elektron.
berfungsi menghasilkan energi listrik dengan Karbon aktif digunakan sebagai bahan
sumbernya yaitu makhluk hidup. Bio-baterai elektroda karena memiliki konduktivitas
akan menghasilkan energi listrik dengan listrik yang baik, dalam hal ini digunakan
melalui proses perpindahan electron melalui bahan karbon aktif dari tempurung kelapa.
media konduktivitas dua elektroda yaitu Penggunaan sari buah nanas sebagai elektrolit
anoda dan katoda sehingga dari proses karena terdapat kandungan mineral-mineral di
tersebut arus listrik dan beda potensial dapat dalamnya dan mampu mengubah reaksi kimia
dihasilkan (Masthura, 2021). menjadi energi listrik
Faktor faktor yang dapat berpengaruh Dari hasil percobaan bio-baterai
terhadap proses aktivasi adalah waktu dengan menggunakan sari buah nanas dan
aktivasi, suhu aktivasi, ukuran partikel, rasio arang batok kelapa, diketahui bahwa bio-
aktivator dan jenis aktivator yang dalam hal baterai mampu menghidupkan lampu led
ini akan mempengaruhi daya serap arang sebanyak lima buah dan mampu menyala
aktif dengan proses aktivasi kimia dan selama kurang lebih 72 jam.
mencari kondisi optimum untuk
mendapatkan arang aktif yang sesuai dengan Tabel 1. Hasil percobaan bio-baterai
standar (Tawalbeh, 2005).
Hari ke- Tegangan (V) Arus (mA)
Metode 1 2,5 0,35
Hasil dan Pembahasan 2 2 0,4
Pada percobaan ini, sari buah nanas 3 2,1 0,7
dan arang batok kelapa digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan bio-baterai. Dengan Pada hari ke-1 sampai ke-3, lampu
menggunakan bahan alami sebagai pembuatan LED tetap menyala dan dalam kondisi cukup
bio baterai, maka harus memenuhi prinsip terang. Hasil data yang diperoleh cukup tidak
baterai yaitu melibatkan transportasi elektron stabil dan disebabkan oleh beberapa kendala
antara elektroda yang dipisahkan medium seperti penggunaan alat yang masih belum
elektrolit dan menghasilkan potensial listrik tepat, kesalahan dalam membaca hasil
dan arus. pengukuran, dan jarak waktu dalam
Baterai mengubah energi kimia pengukuran tidak stabil setiap waktunya.
menjadi energi listrik dan memiliki dua
elektroda yaitu anoda dan katoda. Dalam Kesimpulan
percobaan ini, alumunium foil berperan
sebagai anoda, arang aktif berperan sebagai
katoda, dan sari buah nanas sebagai larutan
elektrolit. Dua elektroda yaitu katoda dan
anoda merupakan tempat terjadinya reaksi
kimia. Elektroda ini dihubungkan oleh larutan
elektrolit yaitu sari buah nanas dimana Referensi
terdapat ion bergerak dalam larutan tersebut.
Ibrahim, W., & dkk. (2016). Penggunaan Kulit Nanas Fermentasi Dalam Ransum yang Mengandung
Gulma Berkhasiat Obat Terhadap Konsumsi Nutrient. Jurnal Agripet, 2-19.
Iskandar, J., & Iskandar, B. S. (2015). Studi Etnobotani Keanekaragaman Tanaman Pangan pada
“Sistem Huma” dalam Menunjang Keamanan Pangan orang Baduy. PROS SEM NAS MASY
BIO INDOV, 1265-1272.
Jamilatun, S., & Setyawan, M. (2014). Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan
Aplikasinya untuk Penjernihan Asap Cair. Spektrum Industri, 1-86.
Masthura, E. J. (2021). Pengaruh variasi Volume Larutan Kulit Nanas Terhadap Sifat Kelistrikan Bio-
Baterai. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, 1-6.
Setyawan, S. J. (2014). Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan Aplikasinya untuk
Penjernihan . Spektrum Industri, Vol. 12, No. 1, 1-86.
Tawalbeh. (2005). Arang Aktif (Pengenalan dan Proses Pembuatannya). Journal of Applied Science, 482-
487.

Anda mungkin juga menyukai