Anda di halaman 1dari 3

 Entalpi Pembentukan

Perubahan entalpi pembentukan (∆fH⊖) adalah perubahan entalpi ketika 1 mol suatu zat
terbentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuknya yang paling stabil. Jika tidak diukur pada
keadaan standar maka perubahan entalpi pembentukan dinotasikan ∆H ⊖f.

 Entalpi Pembakaran

Perubahan entalpi pembakaran standar ∆cH⊖ adalah perubahan entalpi per mol zat ketika
mengalami pembakaran.

 Entalpi Atomisasi

Perubahan entalpi atomisasi ΔaH⊖ adalah perubahan entalpi pemutusan satu mol ikatan
secara sempurna untuk mendapatkan atom dalam fase gas.

 Entalpi Ikatan

Perubahan Entalpi Ikatan  ΔbH adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika satu mol
ikatan terbentuk dari atom yang terisolasi dalam bentuk gas.

 Entalpi Larutan

Perubahan entalpi larutan ΔsolHo adalah perubahan entalpi ketika satu mol zat terlarut
dilarutkan dalam pelarut yang sangat besar, sehingga pada pengenceran lebih lanjut tidak
terjadi perubahan kalor.

 Entalpi Kisi

Perubahan entalpi kisi ΔlatticeHo adalah perubahan entalpi ketika satu mol senyawa ionic
terdisosiasi menjadi ion-ionnya dalam bentuk gas.

Kapasitas Panas
Kapasitas panas didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan
suhu sistem sebesar 10C. Dimana, kapasitas panas ini dilambangkan oleh huruf capital C,
sehingga secara matematis rumusnya adalah  q=C×ΔT

Peningkatan suhu ini sebanding dengan panas yang ditransfer. Besarnya C akan
tergantung pada ukuran komposisi dan sifat sistem. Adapun, kapasitas panas ini dibagi
menjadi dua yaitu kapasitas panas spesifik dan kapasitas panas molar.

 Kapasitas panas spesifik adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan
suhu satu satuan massa suatu zat sebesar 10C (atau satu Kelvin). Dimana, secara
matematis kapasitas panas spesifik bisa dituliskan dengan rumus q=C×ΔT.
 Kapasitas panas molar (Cm) adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan
suhu satu mol suatu zat sebesar 10C (atau satu Kelvin). Dimana, rumus secara
matematisnya dapat ditulis dengan Cm = c/n

JENIS-JENIS PERUBAHAN ENTALPI


Perubahan entalpi yang diukur pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm ( keadaan standar)
disebut perubahan entalpi standar ( dinyatakan dengan tanda ΔHo atau ΔH298 ).

Entalpi molar = perubahan entalpi tiap mol zat ( kJ / mol ).

Perubahan entalpi, meliputi :

Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf o) = kalor pembentukan

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-


unsurnya pada suhu dan tekanan standar (25oC, 1 atm). Entalpinya
bisa dilepaskan maupun diserap. Satuannya adalah kJ / mol.

Jika perubahan entalpi pembentukan tidak diukur pada keadaan standar maka dinotasikan
dengan ΔHf

Catatan :

 ΔHf unsur bebas = nol


 Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah1 mol.
 Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.

Contoh :

C (s) + O2 (g) → CO2 (g)                    ΔHf o = +110,5 kJ


Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( ΔHdo)

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan ΔHd. Satuannya
= kJ / mol.

Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan


standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda.

Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari
unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut
menjadi unsur-unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace.

Contoh :

–          CO2 (g)  → C (s) + O2 (g)                   ΔHd o = +110,5 kJ

–          Diketahui ΔHf o H2O(l) = -286 kJ/mol, maka entalpi penguraian H2O(l) menjadi gas hidrogen
dan gas oksigen adalah +286 kJ/mol.

Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHc o)

Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna pada
keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan ΔHc. Satuannya
= kJ / mol.

Contoh :

C (s) + O2 (g) → CO2 (g)                    ΔHf o = +110,5 k

Anda mungkin juga menyukai