8. Penentuan ΔH Reaksi
Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi tidak tergantung pada berapa
banyak tahapan reaksi, tetapi tergantung pada keadaan awal dan akhir. Dengan kata lain,
untuk suatu reaksi keseluruhan tertentu, perubahan entalpi selalu sama, tak peduli apakah
reaksi itu dilaksanakan secara langsung ataukah secara tak langsung dan lewat tahap-
tahap yang berlainan. Rumus yang dapat dipakai yaitu: Ada tiga cara yang dapat
digunakan untuk mencari ΔH reaksi dengan hukum Hess ini, yaitu cara diagram, siklus,
dan cara persamaan reaksi.
Diagram
Perhitungan dengan cara diagram adalah dengan memperhatikan keadaan
awal, keadaan akhir, dan tanda panah reaksi (atas atau bawah).
Siklus
Cara siklus hampir sama dengan cara diagram, namun bentuknya lebih
fleksibel dibandingkan diagram. Cara Persamaan Reaksi, Cara ini dapat dipakai
jika diagram atau siklusnya tidak diketahui. Penentuan cara ini memerlukan
ketelitian dalam menentukan apakah suatu reaksi tetap, dibalik, atau dikalikan
karena akan mempengaruhi hasilnya.
Ada cara lain untuk menentukan ΔH reaksi dengan menghitung energi ikatan rata-
ratanya. Energi ikatan rata-rata adalah energi rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan satu mol ikatan antar atom dalam fase gas.
Data energi ikatan rata-rata: C-H = 410 kJ/mol C-O = 351 kJ/mol O-H = 460 kJ/mol
C=C = 607 kJ/molC-C = 343 kJ/mol. Perubahan entalpi yang dikaitkan dengan reaksi
pembentukan satu mol senyawa disebut entalpi pembentukan standar ΔH°f.
9. Energi Ikatan
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam 1
mol suatu molekul / senyawa berwujud gas menjadi atom-atomnya. Lambang energi
ikatan = D H–nya ditentukan dengan menggunakan energi Suatu reaksi yang ikatan,
maka atom-atom yang terlibat dalam reaksi harus berwujud gas. Berdasarkan jenis dan
letak atom terhadap atom-atom lain dalammolekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan
yaitu:
1) Energi Atomisasi.
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol
molekul menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas. Energi atomisasi = jumlah
seluruh ikatan atom-atom dalam 1 mol senyawa.
2) Energi Disosiasi Ikatan.
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang
terdapat pada suatu molekul atau senyawa dalam keadaan gas.
3) Energi Ikatan Rata-Rata.
Adalah energi rerata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom-atom
pada suatu senyawa (notasinya = D). Energi ikatan suatu molekul yang berwujud
gas dapat Hf dan energi ditentukan dari data entalpi pembentukan standar ikat
unsur-unsurnya.
Prosesnya melalui 2 tahap yaitu:
o Penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya.
o Pengubahan unsur menjadi atom gas.
Pada proses pemutusan ikatan = memerlukan energi. Pada proses pembentukan ikatan
= membebaskan energi.
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Energi
potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan
karena atom–atom dan molekul-molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total
dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H). Sedangkan kalor adalah bentuk energi
yang berpindah dari suhu tinggi kesuhu rendah. Jika suatu benda menerima / melepaskan
kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah. Kalor jenis (c)
adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan1 gram atau 1 kg zat sebesar
1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC). Kalor yang digunakan untuk
menaikkan/menurunkan suhu tanpa mengubah wujud zat: Q = kalor yang di
lepas/diterima, H = kapasitas kalor, Dt = kenaikan/penurunan suhu, m = massa benda, c=
kalor jenis.
Kalor yang diserap/dilepaskan (Q) dalam proses perubahan wujud benda: Q=m.L, m
= massa benda (kg), L = kalor laten (kalor lebur, kalor beku. kalor uap, kalor embun,
kalor sublim, kalor lenyap) Jadi kalor yang diserap atau yang dilepas pada saat terjadi
perubahan wujud benda tidak menyebabkan perubahan suhu benda (suhu benda
konstan).
A. Kesimpulan.
Singkatnya, materi pembelajaran pada termokimia ini merupakan materi dasar yang
wajib untuk dipelajari dan dipahami secara mendalam. Materi yangsecara umum
mencakup termodinamika I, kalor reaksi, kerja, H reaksi, energi ikatan, dan entalpi,
kalorimeter, hukum Hess, penentuan jenis -jenis kalor merupakan materi-materi dasar
dalam pelajaran kimia yang berguna untuk mempelajari materi selanjutnya yang tentu
saja lebih rumit. Dalam makalah ini materi diuraikan secara singkat agar para pembaca
lebih mudah memahaminya.
B. Saran.
Dengan adanya makalah sederhana ini, penyusun mengharapkan agar para pembaca
dapat memahami materi termokimia ini dengan mudah. Saran dari penyusun agar para
pembaca dapat menguasai materi singkat dalam makalah ini dengan baik, kemudian
untuk menyempurnakan makalah ini penyusun mengharapkan kritik dan saran yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James .E. 1999. Kimia Universitas Azas & Struktur Jilid 1, Edisi ke-5. Jakarta :
Binarupa Aksara
free.vlsm.org/v12/sponsor/.../0281%20Fis-1-4d.htm
http://blog.ums.ac.id/vitasari/files/2009/06/kuliah-11_panas-reaksi.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/doc
modul/pengantar_kimia/Bab_8
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hess
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter
http://www.scribd.com/doc/20100823/Kalorimeter
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_fisika1/termokimia/pengertian-
termokimia/dhan_di@rocketmail.com / dhanshei.blogspot.com