321 617 1 PB
321 617 1 PB
1
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
merupakan dua faktor yang menjadi dan sangat sering dipengaruhi oleh pemikiran
permasalahan bagi kebanyakan kritikus. non-arsitektural, seperti periode Renaisance
Ketika mengamati suatu bangunan dan Romantisme dan dalam periode arsitektur
arsitektur dari kebudayaan asing, dapat Inggris.
diresapi kesatuannya tetapi tidak dalam Mereka yang mengikuti asal gaya-
ungkapan ekspresinya, kecuali telah diketahui gaya tersebut tidaklah semata-mata sebagai
sebelumnya tentang kebudayaannya. Sama peniru. Tiap gaya dibuat serasi dan
halnya ketika melihat komposisi Istana dicocokkan dengan kebutuhan, untuk
Ninomaru, Kyoto, Jepang, dengan atapnya menjangkau teknis bangunan yang baru, akan
yang dominan, harmonis proporsinya, juga tetapi sering dijumpai kelatahan dimana
nada-nada kontras, tekstur dan semua rancangan bangunan untuk iklim tropis tetapi
penataannya yang dapat menimbulkan dibangun di Eropa begitupun sebaliknya.
perasaan terkesan. Tetapi penanggapan Di Indonesia kelatahan ini telah
terhadap ekspresi yang dicerminkan akan terjadi dimana cukup banyak bangunan
terbatas, paling-paling bisa dikatakan: (terutama perumahan) yang mengikuti gaya
arsitektur yang berasal dari Jepang, dan tidak klasik yang berasal dari Eropa yang
dalam hal seperti keterangan seseorang sebenarnya tidak cocok untuk kondisi iklim
mengemukakan kebudayaanya. di Indonesia yang tropis lembab. Salah satu
Pencerminan ekspresi dimulai contoh untuk bangunan tinggi adalah Da
melalui kebudayaan. Rancangan bangunan Vinci Tower yang menjadi obyek kasus
primitip menampilkan bentuk-bentuk dan dalam kajian ekpspresi arsitektur dengan
pola-pola berdasarkan pengertian mistik dan perspektif kebudayaan.
religius. Selanjutnya penerapan sisi religius Menara Da Vinci, bangunan tinggi
pada perancangan bangunan mengalami dengan nuansa neo klasik monumental di
perkembangan dan memberi pengaruh ruas jalan Jendral Sudirman, Jakarta.
kepada kebudayaan lain. Arsitektur Yunani Bangunan ini berdiri sendiri dengan ciri khas
menyebarkan pengaruh kepada arsitektur tersendiri di lingkungan yang serba modern,
Roma dan kemudian terhadap Renaisance berlapis batu belah bertekstur dengan warna
dan seterusnya. coklat abu-abu plus detail klasik nan rumit.
Dalam cara-cara seperti inilah gaya Kritik berkaitan dengan sistim
kearsitekturan terbentuk. Gaya (style) dapat ekspresi arsitektur dari bangunan ini melalui
diartikan sebagai suatu kumpulan perspektif budaya merupakan topik utama
karakteristik bangunan dimana struktur, yang akan dibahas dalam tulisan ini.
kesatuan dan ekspresi digabungkan di dalam
suatu bentuk-bentuk yang dapat II. TINJAUAN PUSTAKA
mengingatkan kepada suatu periode ataupun 2.1. Tinjauan tentang Kritik
wilayah tertentu. Dalam arsitektur, Kritik pada dasarnya adalah sebuah
pembentukan sebuah gaya ‘baru’ biasanya aktivitas, yaitu serangkaian tindakan
ditimbulkan oleh sejumlah kecil pelopor gaya intelektual yang mau tidak mau dilibatkan
2
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
dalam eksistensi historis dan subyektif dari sebagai “ respon bertujuan / purposeful
orang yang melakukannya dan yang response”.
menerima tanggung jawab atasnya (Barthes, Bentuk paling umum dari kritik
1964) arsitektur adalah komentar dan assessment
Kritik bermaksud menyaring dan dalam koran, majalah dan jurnal profesional.
melakukan pemisahan, pembedaan, bukan Dalam bidang arsitektur Peter Collins
penilaian dengan mendeskripsikan fakta yang (1971, p.146) mengidentifikasikan empat
ada melalui pengamatan yang telah dilakukan kategori bentuk kritik, yaitu penilaian
dengan tatacara tertentu berdasarkan arsitektural yang berakit dengan salah satu
kumpulan pemikiran dari pendapat orang dari empat kategori utama yang dapat
lain, termasuk kutipan-kutipan fakta-fakta, diklasifikasikan sebagai proses desain,
interpretasi-interpretasi dan dogma-dogma. penilaian kompetitif, evaluasi kontrol dan
Kritik akan selalu lebih berguna ketika jurnalisme.
menginformasikan masa depan daripada Kritik memiliki berbagai jenis
menilai masa lalu. Kritik secara luas fungsi tergantung perspektif, tujuan dan
berkaitan dengan evaluating, interpreting dan obyek yang dikritik.
describing. Jenis-jenis kritik dapat dibagi
Respons atas lingkungan adalah berdasarkan metoda yang digunakan oleh
bentuk kritik dengan berdasarkan atas tiga para kritikus dalam menyampaikan kritiknya
pertimbangan yaitu : atau dalam merekam tanggapan-tanggapan
1. kritik seni dan tulisan menyediakan terhadap lingkungan binaan.
preseden untuk melihat kritik secara luas. Ada sepuluh metode dasar untuk kritik
Kita telah dibertahu, bahwa lapangan arsitektur yang terbagi dalam tiga kelompok
kritik dapat berupa normatif, interpretif dasar yaitu kritik normatif, kritik interpretatif
atau deskriptif. Dan penyampian kritik dan kritik deskriptif.
dengan tambahan foto, gambar dan
kartun seringkali berbicara lebih banyak. 2.2. Kritik Interpretif
2. alasan lain atas keinklusifan adalah Karakteristik utama kritik interpretif
impresi populer akan kritik arsitektur adalah kritikus dengan metode sangat
biasanya sangat sempit. Karena personal. Tindakannya bagaikan sebagai
kebanyakan kritikus adalah pekerja seorang interpreter atau pengamat tidak
sampingan dan dalam sebagian besar mengklaim satu doktrin, sistem, tipe atau
kasus tidak mempunyai pelatihan khusus ukuran sebagaimana yang terdapat pada kritik
bagi pekerjaan itu. normatif.
3. motif lainnya bersifat personal. Bagi Kritik Interpretif memiliki
saya tidak ada lagi pembedaan jelas karakteristik sebagai berikut :
antara kegiatan artistik, kritis dan ilmiah a. Bentuk kritik cenderung subjektif namun
atau setidaknya tak ada dinding. Semua tanpa ditunggangi oleh klaim doktrin,
diakomodasi dengan penumpukan
3
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
klaim objektifitas melalui pengukuran berbeda dalam sistim yang berbeda. Dia
yang terevaluasi. membandingkan sistim Classical dengan
b. Kritikus melalui kesan yang sistim gaya revival yang digunakan oleh
dirasakannya terhadap sebuah bangunan Nash, sesuai dekripsi oleh Pevsner. Menurut
diungkapkan untuk mempengaruhi sistim Nash, gaya revival telah diganti untuk
pandangan orang lain bisa memandang masing-masing dari orde-orde Classical,
sebagaimana yang dilihatnya. dengan Hindu yang mengambil Corinthian.
c. Menyajikan satu perspektif baru atas satu Corinthian menjadi spesies genus Classis,
objek atau satu cara baru memandang yang berlaku untuk maskulin dalam sistim
bangunan (biasanya perubahan cara Nash. Namun demikian, Corinthian
pandang dengan “metafor” terhadap mencapai arti yang bertentangan dengan arti
bangunan yang kita lihat) yang terkandung dalam sistim Vitruvius.
d. Melalui rasa artistiknya disadari atau Konflik interpretasi dalam kritik
tidak kritikus mempengaruhi orang lain arsitektur sering terjadi dari penempatan
untuk merasakan sama sebagaimana karya dalam konteks sistim-sistim ekspresi
yang ia alami ketika berhadapan dengan yang berbeda.
bangunan atau lingkungan kota. “Ornamented” dan “unornamented”
e. Membangun karya “bayangan” yang sebagai posisi dalam sebuah sistim. Sebagian
independen melalui bangunan kritikus tidak menyadari perbedaan antara
sebagaimana miliknya, ibarat kendaraan. bentuk yang hanya menempati posisi
“unornamented” dalam suatu sistim dan
2.3. Sistem Ekpresif dalam Arsitektur bentuk yang secara faktual tidak
Sistem ekpresif dalam arsitektur terornamentasi. Penafsir mungkin telah
merupakan salah satu metode yang digunakan mengasumsikan bahwa jika suatu bentuk
para kritikus dalam membuat kritik interpretif nampak tidak terornamentasi, secara faktual
pada suatu karya arsitektur. bentuk ini adalah unornamented. Tetapi,
Sifat sistemik dari arti arsitektur dalam mengkritik kritikus hanya atas dasar
pertama kali ditunjukkan oleh Gombrich snap-shot, harus lebih berhati-hati agar tidak
(1960). Vitruvius merekomendasikan candi terjadi kekeliruan yang sama tetapi
Corintian untuk Venus, Flora, dan kekeliruan simetris. Tidak perlu ditunjukan
Proserpina, dimana Doric digunakan untuk bahwa jika suatu bentuk secara faktual
gambar-gambar jantan seperti Mars, dan terornamentasi, bentuk ini harus menempati
Ionic untuk dewa seperti Juno yang antara posisi “ornamented” dalam sistim. Ini
dua ekstrim itu, Gombrich mencatat bahwa merupakan kekeliruan yang lebih buruk
Corinthian secara intrinsik tidak feminin, daripada kekeliruan yang akan diperbaiki,
hanya lebih feminin dibandingkan tatanan karena lebih diterima pandangan arti
lain dari sistim Classical. atomistik sebagai pandangan yang valid,
Jenks (1972) menunjukkan bahwa sementara mereka yang dikritik memberi
orde yang sama dapat mengambil arti yang respon terhadap arti sistemik.
4
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
5
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
6
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
Gambar 3.3.(a)
Tiang-tiang beserta balok-balok yang didukung
Basilika Paestum (550 tahun sM) Citra daya
logika Yunani yang agung dan murni dalam
kesederhanaanya. Gaya ini disebut gaya Dorik,
dan lebih murni dibandingkan dengan gaya
Ionik (Gambar 3.4) yang lebih ‘main-main’
flamboyan. Gambar 3.4. (a)
Tiang dan Balok dari gaya Ionik dari Bait
(Sumber:Wastu Citra, 1988)
Propylean (437-432 sM)
(Sumber:Wastu Citra , 1988)
7
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
8
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
yang kelak menjadi ideal di zaman dipikul atau di topang dan ada unsur lain
Renaisance (abad ke-14-16) dan Klasisis yang memikul atau menopang. Bila antara
(abad ke-17) serta Neoklasik (abad ke-18) di yang dipikul dan yang memikulnya ada
Amerika dan negara-negara lainnya, bahkan keseimbangan, artinya serba stabil, maka
di Indonesia sekalipun (Gambar 3.5) pada hakikat bangunan sudah terpenuhi.
Istana Merdeka di Jakarta dan Bank Pada bagian base Menara Da Vinci,
Indonesia serta beberapa bangunan lainnya. deretan tiang merupakan ekspresi dari cita
9
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 3 NOPEMBER 2011
B B Gambar 3.9.
at at Detail Dome yang letaknya
as Open di puncak menara
as
Closed end Closed merupakan suatu hal yang
end end mubazir karena tidak dapat
Open dilihat oleh pengamat.
end (Sumber:www. Indonesia-
B B
architecture.com)
at at Bentuk-bentuk pada unsur-unsur
as as bangunan Menara Da Vinci mengekspresikan
bentuk-bentuk kuno Yunani dimana cara
11