Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendekatan Sistem Dalam
Pendidikan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Afrianto 2086131003
Suratiman 2086131042
2021H/
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sedalam-dalamnya kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha
Pengasih dan Penyayang, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan Makalah studi naskah pendidikan yang berjudul “Model Implementasi
Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan “ ini dapat di selesaikan. Makalah ini
merupakan wujud dari gagasan perlunya referensi untuk mata Pendekatan Sistem
Dalam Pendidikan. Kemudian makalah ini diintergrasikan dengan pemikiran-
pemikiran dari ahli lain dan konsep-konsep yang baru berkembang. Makalah ini
mendapat banyak tambahan materi yang disesuaikan dengan sistematiika pemikiran
dari sisi prosedur.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER………………………………………………….……………...i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI………….……………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..2
C. Tujuan…………………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nilai raport penyelenggaraan pendidikan di Indonesia hingga saat ini
masih sangat memprihatinkan. Meskipun masih ada negara-negara yang berada
di bawah kualitas pendidikan Indonesia, namun posisi itu hanya bersifat
sementara.Bisa jadi pada suatu saat nanti, jika tidak ada upaya yang sungguh-
sungguh untuk memperbaikinya, posisi kualitas pendidikan Indonesia akan
melorot pada level yang paling bawah dari negara-negara lain di dunia.
Deskripsi nyata mengenaimasih rendahnya kualitas pendidikan Indonesiabisa
didasarkan pada data yang dikeluarkan UNESCO tahun 2000, dimana Indeks
Pengembangan Manusia (IPM) Indonesia semakin menurun. Dari 174 negara,
ternyata Indonesia masih menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105
(1998) dan ke-109 (1999). Menurut hasil survey Politicaland Economic
RiskConsultant (PERC), kualitas pendidikan Indonesia pada tahun 2006 berada
pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.
Hasil survey pada tahun 2007, World. CompetitivenessYearBook
memaparkan bahwa daya saing pendidikan dari 55 negara yang disurvey,
Indonesia berada pada urutan 53. Pada tahun 2009, IPM Indonesia semakin
menurun yaitu berada pada peringkat 111. Menurut data versi Education for
All(EFA) Global MonitroringReport yang dikeluarkan UNESCO dan diluncurkan
di New York pada Senin, 1/3/2011, Indeks Pembangunan Pendidikan Indonesia
juga menurun jika dibanding dari tahun 2010. Dari 127 negara yang disurvey,
tahun 2011 ini Indonesia berada pada urutan 69, sementara tahun 2010 masih
berada pada urutan ke 65.
Terlepas dari tingkatvaliditas dan reliabilitasdata di atas, yang jelas informasi
tersebut sangat bermanfaat bagi Bangsa Indonesia untuk menelaah kembali
1
2
penyelenggaraan pendidikan yang sudah berlangsung selama ini. Salah satu aspek
yang akan ditelaah dalam makalah ini ialah mengenai pendekatan sistem dalam
pendidikan di Indonesia. Aspek ini tergolong masih aktual dan masih menjadi
salah satu isu di dalam dunia. Melihat fenomena diatas menunjukkan perlu adanya
sistem yang baik untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Pemerintah dan
pihak terkait sangat berperan penting dan harus mempunyai trobosan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari implementasi pendekatan sistem dalam pendidikan?
2. Bagaimana model implementasi pendekatan sistem dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Guna mengetahui definisi dari implementasi pendekatan sistem dalam
pendidikan.
3. Guna mengetahui model implementasi pendekatan sistem dalam pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
2. Sistem Pendidikan
Menurut para ahli, sistem diartikan secara beragam. Menurut Ludwig Von
Bartalanfy, sistem adalah seperangkat unsur atau elemen yang saling terikat
dalam suatu antar relasi di antara unsur unsur tersebut dengan lingkungan.
AnatolRaporot mengartikan sistem itu sebagai suatu kumpulan dari kesatuan
dan perangkat hubungan antara satu sama lain. Sementara L. Ackof
mengartikan sistem sebagai satu kesatuan secara konseptual atau fisik yang
terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain
Adapun Tatang M. Amirin, menjelaskan pengertian sistem sebagai berikut:
a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir;
suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk
suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.
b. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan dan sama-
sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang
terorganisasikan serta berkaitan sesuai rencana untuk mencapai tujuan tertentu
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan sekumpulan unsur atau elemen yang saling terkait, memiliki
ketergantungan, dan saling mempengaruhi dalam mencapai suatu tujuan. Jika
simpulan arti sistem ini dikaitkan dengan pendidikan, maka bisa dirumuskan
bahwa sistem pendidikan adalah semua komponen yang berkaitansecara
terpadu dalam memberikan jaminan untukpenyelenggaraan pendidikan agar
tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan maksimal.
tepat serta sesuai dengan para agen pelaksananya. Agen pelaksana tersebut
meliputi misalnya kementrian, dinas, dan lembaga-lembaga terkait.
d. Sikap/Kecenderungan (Disposition) para pelaksana.
Sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana akan sangat banyak
mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya kinerja implementasi. Jelas pada
model ini pelaksana sangat dominan peranannya. Sebuah sistem dalam
pendidikan akan tergantung pelaksana tesebut menerima atau tidak sebuah
rancangan kebijakan.
e. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana. Koordinasi
merupakan mekanisme yang ampuh dalam impelementasi sebuah sistem
dalam pendidikan. Semakin baik koordinasi komunikasi diantara pihak-
pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, kesalahan kecil akan
terhindari jika berkoordinasi dengan baik.
2. Model Implementasi Generasi II (Bottom-Up)
Model Bottom-up penulis mengambil dari Elmore (dalam Tachjan) , yang
mengembangkan empat model organisasi yang menggambarkan sekumpulan
besar pemikiran mengenai masalah implementasi. Kebijakan model ini
biasanya diprakarsai oleh masyarakat, baik secara langsung maupun melalui
lembaga-lembaga nir laba kemasyarakatan (LSM).
Model-model tersebut sebagai berikut :
(a) The systems management model
(b) The organizational development model
(c) The bereaucratic process model
(d) The conflict and bargaining model.
8
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Implementasi pendekatan sistem dalam pendidikan merupakan suatu
proses yang berkaitan dengan kebijakan dan program-program yang akan
diterapkan oleh suatu organisasi atau institusi, khususnya yang berkaitan
dengan institusi negara dan menyertakan sarana dan prasarana untuk
mendukung program-program yang akan dijalankan dalam sebuah sistem
pendidikan meliputi semua komponen yang berkaitan secara terpadu dalam
memberikan jaminan untuk penyelenggaraan pendidikan agar tujuan yang telah
dirumuskan dapat tercapai dengan maksimal.
Terdapat tiga model implementasi pendekatan sistem dala pendidikan
yaitu; (1) Model top-down diartikan implementasi diawali oleh pemerintah
yang harus diikuti masyarakat. (2) Model Implementasi Generasi II (Bottom-
Up) yang mengembangkan empat model organisasi yang menggambarkan
sekumpulan besar pemikiran mengenai masalah implementasi. (3) Model
Implementasi Generasi III (Hybrid) Artinya kolaborasi pemerintah dan
partisipatif masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dikti, 1984/1985.
12