Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol.3, No.

1, April 2018
c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING


MELALUI PEMBELAJARAN DRAMA DALAM
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MAHASISWA

Noviea Varahdilah Sandi


PGSD - FKIP Universitas Peradaban
Email : noviea011@gmail.com

Abstract : The aim of the research to know project based learning model application to
the art and drama learning through the show in developing scholars’ creativity for about
one semester. The art and drama learning model is a lesson of primary Theacher
Eduction Major, in the other handdrama art persuade the scholar to develop their
thinking creativity, establish and create the new thing. This research apply the
quantitative by using descriptive method, which will review and describe the art and
dramas’ learning through the show in developing the students’ creativity of art and
drama course at Peradaban University academic year 2016/2017. The result of this
research shows that the student have great potential in applying this project based
learning model, they more active, independent, creating new thing and saw their
creativity in learning drama, handle the stage management, practicing, acting, and
mastering their emotion. The succeed of applying project based learning is seen from the
process and the result of the show.

Keyword : Project Based Learning, Creativity, Drama Art

Abstrak : Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model project based
learning pembelajaran seni drama melalui pertunjukan dalam mengembangkan
kreativitas mahasiswa selama satu semester. Pembelajaran seni drama merupakan mata
kuliah Seni tari dan Drama di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, tujuan mata kuliah
ini untuk meningkatkan mahasiswa lebih kreatif serta produktif melalui penerapan project
based learning, melihat dari sisi lain seni drama mengajak mahasiswa untuk lebih
mengembangkan kreativitas berpikir, membentuk dan menciptakan sesuatu hal yang
baru. Desain dalam tulisan ini mengunakan penelitian kualitatif, serta metode yang
diambil dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif, dimana akan mengkaji serta
mendeskripsika pembelajaran seni drama melalui proses pertunjukan dalam
mengembangkan kreativitas mahasiswa dibidang ilmu mata kuliah seni tari dan drama.
Subjek dalam penelitian ini berfokus kepada mahasiswa semester VI yang mengambil
mata kuliah seni tari dan drama di Universitas Peradabana, tahun ajaran 2016/2017. Hasil
penelitian ini menujukan mahasiswa mempunyai potensi besar dalam penerapan model
project based learning, mahasiswa lebih aktif, mandiri, menciptakan hal baru serta
produktif terlihat dari kreativitas mahasiswa dalam berproses drama, mengurus
management panggung, berlatih, beracting, dan menguasai emosi. Kesuksesan dalam
menerapkan project based learning terlihat dari proses serta hasil pertunjukanya.

Kata Kunci : project based learning, kreativitas, seni drama.

14
Penerapan Model Project Based Learning (Noviea Varahdilah Sandi) 15

PENDAHULUAN berjalan dengan lancar, pendidik


(dosen) harus lebih aktif dalam
Pembelajaran merupakan
menentukan metode pembelajaran di
serangkaian dari kegiatan yang
kelas, baik berupa praktik maupun
didalamnya telah terbentuk
teori, oleh karena hal itulah
perencanaan, dalam kaitanya dengan
pembelajaran berfokus kepada
perencanaan perkuliahan pendidik
peserta didik yang menekankan
(dosen) telah menyiapkan materi
prestasi belajara mahasiswa agar
yang akan dipelajari di dalam kelas,
terwujudnya mahasiswa yang
baik berbentuk teori maupun praktik,
inovatif, kreatif, dan mandiri (tidak
baik melakukan kegiatan belajar
tergantung kepada dosen).
dalam ruang atau pun outdoor,
Melihat dari kemandirian
semua tergantung pada kebutuhan
mahasiswa yang tidak hanya selalu
masing-masing. Dalam perkuliahan
didampingi oleh pendidik, pendidik
seni drama dosen cenderung memilih
pun menerapkan model belajar
tempat di dalam ruang atau di
dengan model project based learning
outdoor, alasanya sangat jelas untuk
dimana peserta didik dituntut untuk
mengganti suasana belajar agar tidak
lebih banyak berdiskusi dengan
monoton. Pembelajaran masuk
temanya, serta lebih banyak
dalam kegiatan yang didalamnya
meluangkan waktu untuk melakukan
terdapat peserta didik dan pendidik,
pencarian atau menemukan hal yang
dalam kegiatan tersebut mahasiswa
baru. Dengan penerapan project
dituntut untuk dapat
based learning mengajak mahasiswa
mengembangkan kreativitas baik
lebih mandiri mencari informasi
berupa keterampilan, bakat atau pun
serta mengembangkan kreativitas,
yang berkaitan dengan imajinatif.
melihat dari berbagai karakter yang
Pembelajaran yang dilakukan dengan
berbeda-beda pendidik mengajarkan
memanfaatkan alam, ruang serta
peserta didik untuk melakukan
memanfaatkan beberapa benda yang
penciptaan dan melakukan
ada di lingkungan sekitar merupakan
eksperimen secara kolaboratif.
konsep pembelajaran yang kreatif.
Melalui model pembelajaran project
Tidak semua konsep pembelajaran

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
16 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.3, No.1, April 2018 : 14-30

based learning diharapkan naskah, berlatih dan pementasan.


mahasiswa lebih berprestasi. Tujuan utama pembelajaran seni
Pendidikan seni tari dan drama drama diperkenalkan kepada peserta
merupakan mata kuliah di semester didik adalah untuk mengajak
VI, dengan prodi pendidikan guru mahasiswa lebih kreatif dan
sekolah dasar dengan bobot 2 SKS. produktif dalam mewujudkan suatu
Mata kuliah ini menitikberatkan penciptaan yang baru, terutama
kepada materi praktik, perbandingan dalam bidang penciptaan seni
antara teori dan praktik adalah, teori pertunjukan drama. Pertunjukan
10 % sedangkan praktik 90%, untuk dalam kegiatan ini adalah untuk
mengikui perkuliah seni tari dan menyalurkan kreativitas mahasiswa
drama, peserta didik diwajibkan dibidang penciptaan, pendidik tidak
untuk mengikuti perkuliahan selama meminta peserta didik untuk menjadi
14 kali pertemuan. Ujian UTS serta seorang seniman, akan tetapi
UAS berbentuk praktik yang berupa mengajak mahasiwa untuk lebih aktif
menampilkan hasil kreativitasnya dan produktif dibidang kesenian.
dengan teman satu kelompok Melalui pertunjukan seni membuat
dibidang seni tari dan seni drama mahasiswa berperan aktif dalam
Belum jelas kapan dan dimana lingkungan perguruan tinggi guna
pembelajaran seni drama pertama mengembangkan kontribusi melalui
kali diperkenalkan di masyarakat, kreativitas, dan sebagai komunitas
baik dalam lingkungan formal agar mahasiswa lebih aktif dalam
maupun non formal. Drama berbagai bidang terutama bidang
mempunyai pengertian pertunjukan penciptaan seni pertunjukan.
yang didalamnya terdapat unsur Manusia yang kreatif
dialog, dan pendukungnya berupa merupakan manusia yang berpikir,
naskah dan musik. Pembelajaran sebab dengan berpikir akan
mata kuliah seni tari dan drama yang menciptakan suatu hal atau ide yang
ditempuh oleh mahasiswa meliputi baru. Lalu apa itu kreativitas,
berawal dari pembuatan naskah kreativitas dalam tulisan ini adalah
drama, selanjutnya menghafal memperdalam pengetahuan

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
Penerapan Model Project Based Learning (Noviea Varahdilah Sandi) 17

mahasiswa dalam menciptakan 2016/2017. Objek penelitian ini


gagasan yang baru dalam bentuk adalah mahasiswa Universitas
pertunjukan, baik berupa tindakan, Peradaban yang menempuh mata
ucapan ataupun gerak. Menurut kuliah seni tari dan drama, teknik
Ensiklopedi Inggris Modern (dalam pengumpulan data menggunakan
Yusuf Abu al-Hajjaj 2010:16) bahwa teknik triangulasi yaitu obsevasi,
mendefinisikan kreativitas sebagai wawancara dan dokumentasi.
kemampuan untuk menciptakan
suatu yang baru, seperti solusi, atau PEMBAHASAN
metode baru. Berbagai refensi Persiapan penerapan model
menunjukan bahwa kreativitas pembelajaran project based
adalah konsep yang terdiri atas learning melalui mata kuliah seni
konsep-konsep ilmu psikologi drama
kongnitif. Dalam mata kuliah ini Pembelajaran seni drama yang
pendidik memberikan kesempatan diterapkan di Fakultas Kejuruan Ilmu
mahasiswa untuk mandiri, membuat Pendidikan dengan prodi Pendidikan
naskah drama, serta mempersiapkan Guru Sekolah Dasar merupakan mata
tim produksi, di sini akan Nampak kulia seni tari dan drama. Dalam
terlihat suatu perubahan yang baru fokus di penulisan ini adalah
bagi peserta didik yaitu menciptakan mengkaji seni drama, yang
sesuatu yang berbeda. mempunyai tujuan untuk
memperkenalkan seni drama kepada
METODE PENELITIAN mahasiswa untuk mengembangkanya
Penelitian ini menggunakan di perguruan tinggi atau pun di
metode deskritif kualitatif yang lingkungan luar perguruan tinggi.
bertujuan untuk mendeskripsikan Selain itu mata kuliah ini mengajak
proses dan hasil penerapan project mahasiswa untuk menciptakan
based learning pada mata kuliah seni pertunjukan seni drama, mulai dari
tari dan drama FKIP PGSD membuat naskah pertunjukan serta
Universitas Peradaban Bumiayu proses berlatih. Hal yang tidak
semester VI tahun akademik mudah mengenalkan materi seni

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
18 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.3, No.1, April 2018 : 14-30

drama kepada mahasiswa jurusan 2. Merencanakan proyek (design a


Pendidikan Guru Sekolah Dasar di plan for the project)
Universitas Peradaban. Sebab 3. Menyusun Jadwal aktivitas
mahasiswa masih sangat awam untuk (create a schedule)
mempelajari kesenian tersebut. 4. Mengawasi jalannya proyek
Sedangkan menurut Ibrahim dan Nur (monitor the students and the
(dalam Rusman, 2010: 242) progress of the project)
mengemukakan tujuan model PBL 5. Penilaian terhadap produk yang
secara lebih rinci yaitu: dihasilkan (assess the outcome)
1. Membantu siswa 6. Evaluasi (evaluate the
mengembangkan kemampuan experience)
berpikir dan memecahkan
masalah Penerapan model pembelajaran
2. Belajar berbagai peran orang project based learning tahapan
dewasa melalui keterlibatan pertama menentukan atau
mereka dalam pengalaman nyata merencanakan proyek pendidik
3. Menjadi para siswa yang otonom mempersiapkan diawal pertemuan
atau mandiri. atau dikontrak perkuliahan, terkait
Tahap awal mempelajari mata kuliah persoalan proyek yang akan
ini adalah dengan mempersiapkan diselenggarakan, diikuti dengan
diri untuk lebih mandiri dan tidak tugas proyek yang tentunya
tergantung kepada pendidik. dilengkapi dengan berbagai aturan
Berikut langkah-langkah model dari pendidik, proyek di sini
pembelajaran project based learning merupakan penugasan Ujian Akhir
menurut Rais (2010:8-9), Semester (UAS) yaitu dengan
diantaranya sebagai berikut : membuat garapan pertunjukan seni
1. Membuka pelajaran dengan drama perkelompok (perkelas).
suatu pertanyaan yang Peserta didik diberikan kesempatan
menantang (start with the big untuk bertanya atau memberikan
question) usulan terkait konsep garap
pertunjukan. Rancangan awal dalam

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
Penerapan Model Project Based Learning (Noviea Varahdilah Sandi) 19

diskusi tahap pertama adalah Tahapan yang kedua


pemilihan tema drama, misal yang merencanakan langkah-langkah
berkaitan dengan seni budaya atau penyelesaian proyek dari awal
sejarah, atau tema yang mengandung sampai akhir. Di sini pendidik
tema sosial politik. Semua memberikan langkah-langakh teknik
pemilihan tema diserahkan kepada persiapan pertunjukan dari awal
peserta didik untuk memilih, setelah terbentuknya tema drama sampai
tema terpilih langkah selanjutnya dengan pertunjukan berakhir. Teknik
pendidik memberikan kesempatan utama adalah penentuan tema drama,
kepada peserta didik untuk kedua pemilihan tim produksi
berpresentasi terkait tema yang diantaranya adalah tim artistik
dipilih untuk pertunjukan drama. berupa tim lighting, tim setting
Tema dalam kelas hampir semua panggung, tim makeup, tim kostum
sama, akan tetapi untuk alur cerita dan tim property. Selain tim artistik
berbeda (peserta didik dituntut untuk ada juga penangung jawab
mandiri serta berpikir). Dari 37 pertunjukan yaitu pimpinan
mahasiswa dalam kelas yang telah produksi, humas, bendahara,
mempresentasikan hasil pikiranya, sekertaris, tim dokumentasi, tim
pendidik memilih salah satu tema publikasi, asisten sutradara (astrada),
yang menarik dengan alur cerita sutradara dan actor serta aktris.
yang berbeda. Sehingga terpilihlah Dalam berproses sampai pertunjukan
satu tema yang menarik untuk dimulai, melibatkan banyak orang
dipertunjukan. Pemilihan tema untuk bertanggung jawab pada
penentuan pembuatan naskah, tugasnya masing-masing.
sehingga peserta didik siap menjadi Setelah tahapan pertama dan
pengarang naskah. Bahan untuk tahapan kedua selesai, langkah
mengrang menurut RMA. selanjutnya adalah menyusun jadwal
Harymawan (1986:16) diantaranya : aktivitas penyusunan proyek, dalam
1. Menentukan karakter hal ini peserta didik menyusun
2. Menentukan situasi tahapan proyek dengan
3. Menentukan subjek mempertimbangkan kompleksitas

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
20 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.3, No.1, April 2018 : 14-30

langkah serta teknik penyelesaian mengembangkan alur cerita yang


garapan, mulai menyusun jadwal menarik. Pendidik mengajarkan
pementasan pertunjukan, menyusun kepada peserta didik bagaimana
jadwal latihan mandiri bekerja sama dalam kelompok agar
(perkelompok) tanpa didampingi terlaksanakanya berlatih yang
oleh pendidik, menyusun jadwal efektif. Dalam berlatih kali ini
untuk melaksanakan bimbingan peserta didik harus tepat waktu tidak
dengan pendidik, menentukan jadwal mengulur waktu berkepanjangan
gladi kotor dan gladi resik. Dengan untuk duduk, santai, mengobrol atau
penyusunan jadwal diharapkan hal-hal yang kurang penting untuk
mahasiswa lebih kreatif untuk dibahas. Dalam proses kali ini
mencari jalan cerita yang menarik, pembimbing harus lebih tegas dalam
agar penonton tidak bingung atau membimbing peserta didik yang
jenuh ketika menyaksikan banyak bercanda, tidak serius dan
pertunjukan. banyak mengeluh atau manja. Tidak
Tahapan selanjutnya adalah diharuskan untuk diskusi sendiri
tahapan pendidik mengawasi akan tetapi peserta pendidik
berjalanya proses berlatih. Berlatih diwajibkan untuk berdiskusi dengan
menurut Adang Ismet (2007:68) satu kelompok yang di dalamnya
berbagai variasi latihan bisa terdapat pendidik, pendidik pun tidak
digunakan dalam kerangka segan untuk memberikan arahan
mengembangkan kemampuan daya kepada peserta didik yang
konsentrasi. Latihan dalam mengajukan banyak pertanyaan,
pengertian berproses untuk persiapan selama proses berlangsung yang
pertunjukan yang akan dipertunjukan diharapkan adalah peserta didik
ini merupakan latihan yang penuh harus lebih banyak mengeluarkan ide
dengan berpikir atau pun bermain yang baru, kreativitas pun sangat
konsentrasi dan imajinasi, setiap dibutuhkan agar ketika pelaksanaan
peserta didik diwajibkan untuk proses berlatih tidak monoton.
menyumbang pikiran berupa ide
serta gagasan baru untuk

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
Penerapan Model Project Based Learning (Noviea Varahdilah Sandi) 21

Kegiatan berproses ketika diawasi masukkan, pendidik hanya


atau dibimbing oleh pendidik, memberikan sedikit gambaran dan
diantaranya : selanjutnya diserahkan kepada
1. Pengawasan ketika membaca dan peserta didik, apakah mereka
menghafal naskah tanggap atau tidak dengan apa yang
2. Pengawasan berlatih vocal dan telah disampaikan oleh pendidik,
expresi wajah, untuk para dengan metode seperti ini akan
pemain terlihat peserta didik yang telah
3. Melihat hasil konsep setting menumbuhkan kreativitasnya.
panggung dan lighting Setelah menjelang pertunjukan
4. Membimbing konsep efek music, terlihat titik cerah yang baik, hasil
untuk menggambarkan suasana akhir menunjukan peserta didik yang
5. Pengawasan konsep kostum dan berbakat dan menunjukan
makeup kreativitasnya setelah diterapkannya
6. Memantau kerja humas, pimpro, model project based learning.
sutradara, astrada, tim dokumen Tahapan keenam adalah hasil
dan publikasi. evaluasi, evaluasi dalam proses
pembelajaran seni drama untuk tugas
Tahap selanjutnya adalah pertunjukan adalah minjau proses
penilaian terhadap produk yang pelaksanaan proyek dan nilai hasil
dihasilkan, dalam tahapan ini pertunjukan, yang dihasilkan untuk
pendidik menilai proses kegiatan mengetahui tercapainya tujuan
pemahaman peserta didik dalam proyek. Ketika melakukan
materi drama, mulai dari pertemuan bimbingan dengan pendidik, peserta
pertama perencanaan materi sampai didik wajib untuk mengadakan
dengan pertemuan akhir, pendidik kegiatan diskusi agar pendidik
mengamati hasil pencapaian masiswa mengetahui hal apa yang kiranya
dari proses berlatih, sampai dengan peserta didik alami, kemungkinan
tahap menjelang pertunjukan. besar pengembangan ketika
Pendidik tidak ikut ambil peran berproses atau bahkan sebaliknya.
untuk memberikan saran serta Dalam hal ini peserta didik wajib

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
22 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.3, No.1, April 2018 : 14-30

untuk memecahkan perihal yang 7. Diskusi terakhir adalah


berkaitan dengan kesulitan peserta kurangnya penutup layar
didik, salah atunya membantu untuk sehingga setting kurang menarik
teknik acting, atau kesalahan ketika untuk dilihat.
berdialog. Disini peserta didik dan
pendidik harus melakukan evaluasi Tahapan ini sekaligus
agar proyek yang diharapkan mempublikasikan atau menampilkan
berjalan dengan baik. Hal yang pertunjukan kepada publik, semua
dilakukan diskusi akhir diantaranya tim yang terlibat dalam pertunjukan
sebagai berikut : drama, sudah siap untuk melakukan
1. Sutradara mendiskusikan atau tanggung jawabnya dibagian masing-
mempresentasikan hasil garapan masing, sebelum pertunjukan
selama berproses mulai dari dimulai disediakan waktu 30 menit
kekurangan serta perkembangan untuk menyiapkan diri, berdoa dan
2. Keluhan dari seorang pemain, mulai konsentrasi, pertunjukan
merasa tidak nyaman ketika drama yang disuguhkan berdurasi 1
beradegan teman-teman yang jam lebih 15 menit. Menurut Jaeni
sering datang terlambat ketika (2012 : 18) dalam bukunya yang
akan berlatih berjudul Komunikasi Estetik Melalui
3. Kurangnya disiplin waktu yang seni pertunjukan, Masyarakat
menjadi kendala besar pendukung kegiatan budaya
4. Tim artistic mengalami kendala didudukkan pada posisi sebagai
ketika mengumpulkan berbagai masyarakat yang memiliki Sense of
benda property sebagai local wisdom (rasa memiliki kearifan
pelengkap panggung dan lokal) terhadap kesenianya. Dalam
berjalannya cerita pertunjukan drama yang dipentaskan
5. Teknik menyanyi sudah sangat oleh mahasiswa semester VI kelas B
baik (penonton merasa terhibur) jurusan PGSD Universitas Peradaban
6. Alur cerita yang baik, akan tetapi bertemakan politik yang
masih kurang penekanan pemain, menggunakan identitas kearifan lokal
masih terlihat sedikit malu-malu Jawa.

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
Penerapan Model Project Based Learning (Noviea Varahdilah Sandi) 23

Hasanuddin WS (2009:2-4) dalam


bukunya yang berjudul Drama karya
dalam dua dimensi. Drama adalah
cerita atau tiruan perilaku manusia
yang dipentaskan. Drama adalah
karya yang memiliki dua dimensi
Gambar 1. Pelaksanaan pementasan karakteristik, yaitu dimensi sastra
drama Petruk Kembar karya PGSD 2.
(Sumber dokumen Pribadi) dan dimensi pertunjukan. Dalam
penerapan dalam rujukan
Pelaksanaan penerapan model
Hasanuddin drama merupakan
pembelajaran project based
menirukan, berpura-pura,
learning dalam mengembangkan
meyakinkan dan tipuan. Manusia
kreativitas mahasiswa dibidang
yang bermain drama ia mencoba
seni drama
untuk menjadi orang lain, mencoba
Pelaksanaan pembelajaran yang
meyakini penonton. Sastra yang
menerapkan project based learning
dimaksud adalah alur cerita karena
dalam mengembangkan kreativitas
mengandung plot, amanat, pesan
mahasiswa yang menempuh mata
yang disampaikan, karakterlistik para
kuliah seni tari dan drama. Berfokus
pemain serta menceritakan peristiwa.
pada proses drama untuk
Definisi tentang kreativitas
menghasilkan proyek yang berupa
berdasarkan empat P, menurut Utami
pertunjukan seni drama. Dalam
Munandar (2002: 26-28),
penugasan kali ini peserta didik
diantaranya sebagai berikut :
harus lebih aktif dan mencari
1. Definisi Pribadi, menurut Hulbeck
pangetahuan baru, dalam satu
(1945, dikutip U. Munandar,
garapan drama, mempunyai berbagai
1980) “Creative action is an
ilmu yang dilengkapi dan tidak
imposing of one’s own whole
melenceng dari beberapa aturan
personality on the environment in
dalam berproses yang merujuk pada
a unique and characteristic way”.
berbagai teori drama serta unsur
Tindakan kreatif muncul dari
yang ada dalam drama. Menurut
keunikan keseluruhan kepribadian

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
24 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.3, No.1, April 2018 : 14-30

dalam interaksi dengan dasarnya menyerupai langkah-


lingkungannya. Fokus pada aspek langkah dalam metode ilmiah,
pribadi jelas dalam definisi ini. yaitu
Pengarang sekaligus aktor “The process of (1) sensing
difficulties, problems, gaps in
dalam naskah Pertruk Kembar
information, missing elements,
karya Hanni Fauzyi, mahasiswa something aked, (2) making
guesses and formulating
yang saat ini menginjak semester
bypotbeses about these
akhir, merupakan mahasiswa yang deficiencies (3) evaluating and
testing these guesses and
dikatakan kreatif, produktif, serta
bypotheses (4) possibly revising
gemar mempelajari kesenian and retesting them and finally (5)
communicating the results”
daerah Jawa, dalam tulisannya
(1988:47).
yang menarik mengangkat nilai
Definisi Torrance ini meliputi
sosial politik menggunakan
seluruh proses kreatif dan ilmiah
bumbu komedi, tembangan Jawa,
mulai dari menemukan masalah
tarian Jawa dan adegan-adegan
sampai dengan menyampaikan
yang lucu, di sini pengarang
hasil. Adapun langkah-langkah
berharap agar pertunjukan tidak
proses kreatif menurut Wallas
monoton, sehingga dari awal
(1926, dalam Vernon, 1982), yang
sampai berakhirnya pertunjukan
sampai sekarang masih banyak
disuguhkan dengan adegan-
diterapkan dalam pengembangan
adengan yang menarik. Dialog
kreativitas meliputi tahap
dalam pertunjukan ini
persiapan, inkubasi, iluminasi, dan
menggunakan bahasa Banyumas
verifikasi.
(Jawa Ngapak). Terbukti
Terkait tahapan berproses
pengarang sekaligus actor utama
yang dilaksanakan setiap jadwal
dalam pertunjukan ini sukses
bimbingan dengan pendidik, salah
mempelajari perkuliahan dalam
satu ungkapan yang disampaikan
materi pertunjukan drama.
oleh Asep Mahful Hadi adalah
2. Definisi proses, definisi tentang
sulit mengatur cahaya dalam
proses kreatif dari Torrance
pergantian suasana atau adegan,
(dalam Sternberg 1998) pada

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
Penerapan Model Project Based Learning (Noviea Varahdilah Sandi) 25

sebab Asep belum pernah mendampingi peserta didik agar


mempelajari teknik lighting tercapainya suasana yang
panggung, untuk memecahkan harmonis, dengan berdiskusi
masalahnya, Asep meminta pendidik akanmemberikan
bantuan untuk diarahkan masukan terkait tambahan
mengatur cahaya dan lampu oleh property yang belum lengkap.
mahasiswa yang ahli dibidangnya. Dengan adanya definisi proses
selanjutnya keluhan yang terciptalah penemuan masalah
disampaikan oleh sang Sutradara sampai penemuan hasil. Dengan
(Aisyah) dan penulis sekaligus adanya diskusi peserta didik
actor dalam naskah ini (Hanni), semakin menujukan hasil yang
mereka mengalami kendala terkait baik, mereka lebih berfokus untuk
jadwal latihan, peserta didik sulit serius dalam berproses.
mengatur jadwal latihan di sore 3. Definisi Produk, definisi yang
dan malam hari, mengingat jarak berfokus pada produk kreatif
dari kampus ke rumah sangat menenkankan unsur orisinalitas,
jauh, peserta didik yang sulit kebaruan, dan kebermaknaan,
untuk diatur ketika berproses seperti definisi dari Barron (1969,
tanpa pendidik, peralatan latihan dalam Vernon, 1982) yang
yang tidak mendukung (propery), menyatakan bahwa “kreativitas
untuk kesulitan atau kendala adalah kemampuan untuk
semacam itu pendidik mencoba membuat kombinasi-kombinasi
untuk tetap membimbing dengan baru yang mempunyai makna
baik agar peserta didik tidak sosial”.
mengalami kendala lagi, misal Rogers (1982) mengemukakan
dengan menyarankan agar peserta kriteria untuk produk kreatif
didik perempuan menumpang adalah
bermalam di rumah teman a. Produk itu harus nyata
perempuanya yang jarak (observable)
rumahnya dekat dengan kampus, b. Produk itu harus baru
pendidik lebih ekstra

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
26 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.3, No.1, April 2018 : 14-30

c. Produk itu adalah hasil dari Alasan pengarang memilih


kualitas unik individu menggunakan dialog bahasa
dalam interaksi dengan Banyumasan merupakan suatu ciri
lingkungannya. bahwa pengarang ingin tampil
Petruk kembar merupakan berbeda dengan beberapa
karya yang bertemakan Negeri pertunjukan drama yang dominan
Ngamarta (Indonesia), Petruk palsu lebih banyak menggunakan bahasa
dadi ratu (petruk palsu jadi ratu) Indonesia, selain itu pengarang ingin
(orang kecil palsu jadi presiden), tampil apa adanya dengan
alasan menurut pengakuan menggunakan bahasa keseharian, hal
pengarang adalah, untuk memahami ini masuk dalam pelestarian budaya
apa yang akan terjadi pada waktu lokal. Definisi produk sangat
mendatang merupakan puncak menarik, peserta didik melakukan
esklasi dari apa yang telah tugasnya dengan penuh tanggung
berlangsung di Indonesia, serta jawab.
mengajak mahasiswa agar lebih 4. Definisi Pendorong (Press),
mengapresiasi lakon Petruk Kembar. pendekatan terhadap kreativitas
Berikut adalah salah satu foto yang menekankan factor pendorong
menggambarkan suasana (press) atau dorongan, baik
pertunjukan yang dilakoni oleh dorongan internal (dari diri
petruk kembar. sendiri) maupun dorongan
eksternal dari lingkungan social
dan psikologis. Definisi Simpson
(dalam Vernon, 1982) merujuk
pada aspek sebagai “the intiative
that one manifests by his power to
break away from the usual
sequence of thought”. Mengenai
Gambar 2. Adengan pertama ketika dorongan atau lingkungan, ada
petruk palsu mulai mengaku bahwa
dirinya petruk yang asli. lingkungan yang tidak
(Sumber Dokumentasi Pribadi) menghargai imajinasi atau fantasi,

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
Penerapan Model Project Based Learning (Noviea Varahdilah Sandi) 27

dan menekankan kreativitas dan menujukan peserta didik yang


inovasi. mengikuti arahan serta bimbingan
Peserta didik yang dari pendidik, yang diterapkan
menempuh mata kuliah Seni tari melaui proses dan hasil pertunjukan
dan Drama, telah menekankan drama. Menemukan ide,
factor pendorong internal dan menciptakan ide, Menyatukan ide
eksternal. Faktor tersebut dengan teman kelompok, berdiskusi,
didorong oleh masing-masing proses berlatih dengan pendidik dan
pemikiran para peserta didik, tanpa pendidik, menerapkan aturan-
faktor utama mengikuti aturan yang berlaku, menyatukan
perkuliahan ini salah satunya telah segala kekurangan dan kelebihan.
terlibat kontrak untuk mengikuti
perkuliah selama satu semester, Model project based learning Pada
selama satu semester peserta Hasil Pertunjukan Drama
diwajibkan untuk mandiri, aktif Project based learning
dan dituntut sebagai peserta didik merupakan metode pembelajaran
yang lebih berkreativitas dan yang menerapkan tujuan agar
penuh dengan pengalam serta tercapainya suatu proyek yang akan
wawasan luas dibidang seni yang dilaksanakan berbentuk produk.
telah ditempuh selama satu Terlaksanakannya pembelajaran
semester, selain itu pun yang menggunakan model project
mahasiswa ingin mendapatkan based learning ini berawal ketika
nilai yang baik sehingga dua seorang pendidik memberikan
factor ini sangat mendukung. kontrak perkuliahan, pembahasan
mengenai program pembelajaran,
Penerapan model project based serta rencana kegiatan hasil kegiatan,
learning dan penugasan membuat suatu
Penerapan project based produk yang belum pernah disajikan
learning yang diterapkan pada mata atau diciptakan. Dalam hal ini
kuliah seni tari dan drama, dengan pendidik mengharapkan mahasiswa
terlaksananya perkuliahan ini yang lebih berpikir aktif produktif

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
28 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.3, No.1, April 2018 : 14-30

dan mandiri, agar tercapainya ada pada setting panggung, tim


mahasiswa yang berkreativitas artistic panggung merasa kesulitan
dibidang penciptaan seni. mencari teknik agar cahaya dari luar
Menyaksikan produk yang tidak masuk ke dalam panggung
berjudul Semar Kembar yang pertunjukan, kesan yang
ditampilkan oleh mahasiswa ditampilkan dalam setting panggung
Universitas Peradaban semester VI, kurang menarik, karena terlihat
fokus penelitian hanya kepada cahaya yang tembus dari luar.
mahasiswa kelas PG2 Selain itu pun kurangnya efek suara,
menghasilkan produk berupa efek musik suasana yang sedikit
pertunjukan seni drama. Banyak hal kurang mendukung, adanya
yang menarik dalam proses berlatih, keterlambatan efek musik ketika
sampai akhir jadwal latihan (gladi pergantian suasana yang baru.
kotor dan bersih), peserta didik Keterlambatan pada lighting hanya
masih semangat dalam berlatih. ada pada adegan dua, ketika
Melihat yang ditampilakan peserta pergantian tempat, pergantian
didik membuat pendidik kagum, pemain dan suasana.
karena pertunjukan jauh lebih Berikut beberapa suasana kondisi
menarik dibandingkan dengan pementasan Petruk Kembar, dalam
proses berlatih. Ketika pertunjukan penerapan project based learning,
seluruh peserta didik terlihat diantaranya sebagai berikut :
professional, jauh lebih tenang dan
penyajikan lebih menarik. Proses
yang terbilang tidak terlalu panjang,
melibatakan serta menyatukan
berbagai pola pemikiran yang
berbeda, bukanlah suatu yang
mudah. Seluruh adegan baik,
property, kostum, makeup dan Gambar 3. Adegan ketika petruk
menari Jawa - Banyumasan.
lighting yang sangat mendukung. (Sumber dokumentasi pribadi)
Kekurangan dalam pertunjukan ini

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
Penerapan Model Project Based Learning (Noviea Varahdilah Sandi) 29

berlatih terlihat jelas peserta didik


mengalami beberapa kendala,
kesulitan dengan berbagai keluhan,
serta menemukan penyelesaian yang
lebih baik. Tema yang diambil dalam
pertunjukan berlangsung adalah

Gambar 4. Pertarungan yang netral, sehingga peserta didik


memecahkan suasana humor menjadi menggunakan kostum hitam, kecuali
suasana tegang.
(Sumber dokumentasi pribadi) actor dan aktris.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Ditemukan pada analisis
Abu, Yusuf. 2010. Kreatif atau Mati.
penerapan model project based Surakarta : Al.Jadid
leraning melalui mata kuliah seni Jaeni. 2012. Komunikasi Estetik,
drama dalam mengembangkan Menggagas Kajian Seni dari
Peristiwa Komunikasi
kreativitas mahasiswa. Dilihat dari Pertunjukan. Bogor : ITB
perencanaan proyek sampai akhir Press

produk yang telah dirancang Junianti. Lestari, Alis Trieana, dan


Fuja Siti Fujiawati (2017).
semaksimal mungkin, mengalami Penerapan Model Project
peningkatan yang baik. Seluruh Based Learning Untuk
Meningkatkan Kreativitas
mahasiswa kelas B (PG2) mengikuti Mahasiswa dalam Komposisi
ujian mata kuliah seni tari dan Tari. Jurnal JPKS : Untirta
Harymawan, RMA. 1986.
drama, seluruh peserta didik terlibat
Dramaturgi. Yogyakarta
dalam satu garapan. Kreativitas
Hasanuddin, W.S. 2009. Drama
peserta didik yang mengikuti Karya dalam Dua Dimensi.
(Ed ke 2) Bandung : Angkasa
perkuliahan seni drama kurang
Ismet, Adang. 2005. Seni Peran.
lebihnya 90% mengalami Bandung : Kelir
peningkatan yang baik, peserta didik Kemendikbud. 2014. Materi
jauh lebih mandiri dan terlihat 85% Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta:
berprestasi dalam proses berlatih Kementerian Pendidikan dan
sampai pertunjukan. Selama proses Kebudayaan.

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387
30 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.3, No.1, April 2018 : 14-30

Munandar, Utami. 2004.


Pengembangan Kreativitas
Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Muh, Rais. 2010. Project based
learning :Inovasi yang
berorientasi soft skills.
Makalah disajikan sebagai
Makalah Pendamping dalam
Seminar Nasional Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan
Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya tahun 2010.
Surabaya : Unesa
Rusman. 2010. Model Model
Pembelajaran. Bandung:
Rajawali Pers

c-ISSN : 2503-4626
e-ISSN : 2528-2387

Anda mungkin juga menyukai