Menyusun Cerita Praktik Baik terkait dengan Pembelajaran Paradigma Baru
Lokasi
Lingkup Pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai
Penulis
Tanggal
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belaka
ng masalah, mengapa praktik ini p
enting untuk dibagikan, apa yang
menjadi peran dan tanggung jawa
b anda dalam praktik ini.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan
untuk mencapai tujuan tersebut?
Siapa saja yang terlibat?
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakuk
an untuk menghadapi tantangan t
ersebut/ strategi apa yang diguna
kan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat / Apa saja sumbe
r daya atau materi yang diperluka
n untuk melaksanakan strategi ini
UPT SMP NEGERI 3 GRESIK
Sekolah Menengah Pertama
Latihkan Kreativitas Peserta Didik pada Pembelajaran
“KERAJINAN TEKSTIL ” Menggunakan Role Playing Secara
Berkelompok
Ana Imroatun Nafiah, S.Pd.
2 Maret 2022
Berdasarkan data dari Bk, siswa di kelas 8B memiliki minat yang
bermacam-macam. Berdasarkan minat tersebut sebanyak 32
siswa dalam kelas 8B tersebut dikelompokkan menjadi
beberapa kategori, yaitu kategori visual, auditory, dan
kinestetik. Melihat data tersebut maka apabila pembelajaran di
dalam kelas dilakukan secara konvensional maka tujuan
pembelajaran akan kurang maksimal tercapai karena bagi
sebagian siswa pembelejaran konvensional terebut terasa
sangat membosankan.
Pada proses pembelajaran kerajinan tekstil di kelas 8A, penulis
tertantang untuk melakukan p
mengembangkan kreativitas siswa yang percaya diri,
bertanggung jawab, dan inovatif. Maka pembelajaran
dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif dan kreatif
selama pembelajaran mereka. Salah satu yang menjadi
tantangan guru adalah menjadikan siswa terlibat langsung
dalam materi pembelajaran sehingga lebih aktif dalam
pembelajaran, sehingga dibutuhkan kegiatan pembelajaran
yang menarik dan menantang.
Untuk merespon tantangan tersebut, dilakukan pertemuan
rutin MGMP Kabupaten IPA yang melibatkan Pembina MGMP
IPA dan narasumber dari LPMP .Membahas rancangan strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa dengan model Role
Playing sehingga diharapkan muncul kreativitas siswa dalam
pembelajaran dan menyenangkan. Setiap siswa dalam
kelompok sebagai role model yang dipilih secara aklamasi
dalam kelompok serta memerankannya di depan kelas sesuai
dengan kreativitas masing-masing. Penulis, bertindak sebagai
guru model dalam sebuah tim. Anggota tim yang lain bertindak
sebagai observer yang duduk di belakang, mengamati
keterlibatan siswa , dan strategi pembelajaran yang

Refleksi Hasil dan dampak :
Bagaimana dampak dari aksi dari
Langkah-langkah yang dilakukan?
Apakah hasilnya efektif? Atau tida
k efektif? Mengapa? Bagaimana r
espon orang lain terkait dengan st
rategi yang dilakukan, Apa yang m
enjadi faktor keberhasilan atau ke
tidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
dilaksanakan oleh penulis.
Kegiatan pembelajaran Sistem Pencernaan makanan dengn
menggunakan Role Playing melatihkan keterampilan berpikir
kreatif siswa dalam memerankan model alat pencernaan
makanan. Konsep alat dan fungsi system pencernaan makanan
akhirnya secara tidak langsung akan dipahami oleh siswa
sesuai perannya masing-masing. Dengan strategi pembelajaran
ini, guru model bisa sharing pengalaman pembelajaran bersama
tim MGMP yang sat itu bertindak sebagi observeri, serta
berdampak pada pengalaman belajar yang semakin bertambah.
Siwa terlibat aktif selama proses pembelajaran mulai dari
pemilihan peran ( ada yang berperan sebagai : mulut,
kerongkongan, lambung, hati, pancreas, usus halus, usus besar,
anus) , menyiapkan perlengkapan , memahami materi sesuai
peran (literasi), sampai menemukan cara menampilkan peran di
depan kelas, serta mambangun kolaborasi dalam kelompok.
Role Palying yang digunakan relevan dan merangsang
kreativitas berpikir siswa, yaitu: berperanlah seperti organ yang
sedang kalian perankan dan buatlah penonton memahami apa
yang kamu perankan. Ini akan merangsang siswa menyiapkan
apa yang akan ditampilkan di depan kelas yang disaksiakn oleh
teman sekelas, siswa berperan secara bebas sesuai bakat nya
masing, bias sambal bergerak-gerak, menari, menyanyi, serta
asesoris sesuai dengan selera masing-masing.