Anda di halaman 1dari 15

MODUL PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 4

MATA KULIAH
PSIKOLOGI KOGNITIF
(PSB 209)
3 SKS
SEMESTER 3

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
MODUL 4
MENTAL IMAGERY

CP-MK
Mahasiswa mampu menganalisis perilaku manusia berdasarkan proses kognitifnya secara
sistematis sesuai dengan konsep teori psikologi kognitif

Sub-CPMK
1. Mahasiswa mampu menjelaskan proses fundamental mengenai fungsi-fungsi kognitif
manusia mencakup konsep dasar dan proses neurologis dalam menghasilkan perilaku
manusia.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan menganalisis berbagai situasi/fenomena
kehidupan sehari-hari berdasarkan fungsi kognitif manusia.

METODE
Discovery learning dan diskusi.

PENGALAMAN BELAJAR
1. Melalui metode belajar yang interaktif, saintifik, dan kontekstual mahasiswa dapat
menjelaskan proses retention and retrieval memory proses mental imagery berdasarkan
konsep psikologi kognitif dalam menghasilkan perilaku manusia.
2. Mahasiswa dengan bimbingan dosen menyimpulkan seluruh materi dan contoh kasus yang
didiskusikan secara representatif.

KRITERIA CAPAIAN
1. Ketepatan dalam menjelaskan proses Perbedaan Verbal imagery dan Visual imagery
2. Ketepatan dalam menjelaskan proses Proses dalam Visual imagery
3. Keaktifan dan ketepatan dalam menjelaskan jawaban di dalam forum diskusi
4. Ketepatan menjawab soal quiz minimal 60% dari total skor
MATERI TENTANG MENTAL IMAGERY

Sebelum kita membahas tentang mental imagery, coba jawab pertanyaan ini:
● Dimana kamu tinggal?
● Alamat emailmu apa?
● Berapa banyak jendela di rumahmu?
● Ada icons app apa saja di home screen hpmu?

Saat menjawab dua pertanyaan awal, kamu akan langsung menyebutkannya tanpa harus
membayangkan plang tulisan alamat rumahmu atau membayangkan tulisan alamat emailmu
bukan? Sekarang coba bandingkan dengan saat kamu menjawab dua pertanyaan setelahnya.
Apakah kamu “membayangkan”? Dalam menjawab kedua pertanyaan tersebut kita
akan sambil membayangkan kita berjalan mengelilingi rumah dan menghitung berapa jendela
yang ada di rumah kita atau membayangkan tampilan home screen hp kita. Kedua pertanyaan
awal mengarahkan kepada fakta sedangkan dua pertanyaan akhir mengarahkan kepada image
atau gambar. Dalam dua pertanyaan akhir, kita menciptakan gambaran mental tentang apa yang
akan kita rasakan.
Penggunaan Visual Imagery sangat penting. Sebagai hasil dari warisan primata,
sebagian besar otak kita memproses informasi visual. Kita menggunakan struktur otak ini
sebanyak yang kita bisa, bahkan tanpa adanya sinyal visual dari dunia luar, dengan
menciptakan gambaran mental di kepala. Misalnya, Einstein menemukan teori relativitas
dengan membayangkan dirinya bepergian di samping seberkas cahaya. Beberapa peneliti
berpendapat bahwa pengalaman persepsi kita ketika melakukan sesuatu seperti membayangkan
jendela di rumah kita adalah sebuah epifenomenon; yang merupakan pengalaman mental yang
tidak memiliki peran fungsional dalam pemrosesan informasi.
Imagery didefinisikan sebagai proses membayangkan (memvisualisasikan) sesuatu
yang tidak ada pada saat proses membayangkan atau perumpamaan, perbandingan,
pembayangan yang dilakukan secara mental. Ada beberapa jenis imagery, yaitu: Visual,
Auditory, dan Olfactory (penciuman).
Mental image adalah representasi mental atau memori yang mempertahankan informasi
visual dan spasial. Anderson mendefinisikan mental imagery sebagai pemrosesan informasi
seperti persepsi tanpa adanya sumber eksternal untuk informasi persepsi.
Verbal Imagery Versus Visual Imagery
● Dalam salah satu studi awal pola aktivasi otak selama mental imagery, Roland dan Friberg
(1985) mengidentifikasi banyak wilayah otak yang telah diteliti dalam penelitian
selanjutnya.
● Penelitian yang dilakukan yaitu peneliti mengukur perubahan aliran darah di otak ketika
peserta secara mental melatih jingle sembilan-kata berulang atau latihan mental mencari
jalan di sekitar jalan di lingkungan mereka.

● Ketika peserta terlibat dalam tugas jingle verbal (J), ada aktivasi di korteks prefrontal dekat
area Broca dan di daerah parietal temporal dari korteks posterior dekat area Wernicke.
● Ketika peserta terlibat dalam tugas visual atau spasial (R), ada aktivasi di korteks parietal,
korteks oksipital, dan korteks temporal.
● Jadi, ketika orang memproses imagery language atau informasi visual, beberapa area otak
yang sama aktif ketika mereka memproses pembicaraan aktual ataupun informasi visual.
● Percobaan oleh Santa (1977) mendemonstrasikan konsekuensi fungsional dari
merepresentasikan informasi dalam visual image versus merepresentasikannya dalam
verbal image.
● Prosedur diikuti dalam percobaan Santa (1977) yang menunjukkan bahwa informasi visual
dan verbal diwakili berbeda dalam mental imagery. Peserta mempelajari susunan awal
objek atau kata-kata dan kemudian harus memutuskan apakah larik uji berisi elemen yang
sama. Bentuk geometris digunakan dalam (a) dan kata untuk bentuk dalam (b).
● Dua kondisi percobaan Santa ditunjukkan pada gambar di bawah.
● Hasil dari percobaan Santa (1977). Data mengkonfirmasi dua hipotesis Santa:
1) Dalam kondisi geometris, peserta akan membuat identifikasi positif lebih cepat ketika
konfigurasi itu identik daripada ketika konfigurasinya berupa linear, karena gambar
visual dari stimulus penelitian akan melestarikan informasi spasial.
2) Dalam kondisi verbal, peserta akan membuat identifikasi positif lebih cepat ketika
konfigurasi itu linear daripada ketika itu identik, karena peserta telah menyandikan
kata-kata dari susunan studi secara linier, sesuai dengan urutan membaca normal
dalam bahasa Inggris.

● Baca Implication tentang “Menggunakan Otak untuk Membaca Pikiran Orang”


“Bagian otak yang berbeda terlibat dalam verbal dan visual imagery, dan keduanya
mewakili dan memproses informasi secara berbeda.”
Interference
● Segel & Fusella (1970) ingin melihat ketika seseorang membayangkan sesuatu, apakah
hal itu mempengaruhi kemampuan mereka untuk mempersepsikan? Dan seberapa dekat
persepsi dengan mental image?

● Penelitian dilakukan dengan meminta subjek membentuk gambaran visual atau auditori.
Kemudian mereka diminta untuk mendeteksi sinyal samar yang berbentuk visual atau
auditori.
● Hasilnya menunjukkan bahwa ketika memvisualisasikan dan mendeteksi sinyal visual,
mereka mampu mendeteksi dengan cukup baik dan saat memvisualisasikan sekaligus
mendeteksi sinyal auditori, performa mereka meningkat. Sebaliknya, saat membayangkan
gambaran auditori, mendeteksi sinyal visual menjadi lebih baik dibandingkan mendeteksi
sinyal auditori.
● Jadi, jika kita membayangkan melihat sesuatu dan diminta untuk mendeteksi sesuatu yang
samar, kemungkinan besar kita akan berpikir bahwa kita melihat sesuatu padahal
sebenarnya tidak. implikasinya adalah kita mengacaukan gambar dengan sinyal yang
sebenarnya. Begitu juga saat membayangkan gambaran auditori, kita lebih mempercayai
gambaran bukan persepsi. Inilah yang disebut sebagai interference task.
● Interference membuat kita memberikan respon lebih lama
Visual Imagery
● Salah satu fungsi dari Mental Imagery adalah untuk mengantisipasi bagaimana objek akan
terlihat dari perspektif yang berbeda.
● Menurut Finke (1989), ada tiga prinsip yang mendefinisikan visual imagery:
a. Implicit Encoding
➔ Mengambil informasi untuk gambar tanpa mencoba.
➔ Merupakan penyimpanan detail yang tidak disengaja.
➔ Seringnya kita tidak pernah mengaksesnya
➔ Misalnya: Ketika kita mencoba menjawab pertanyaan “berapa banyak jendela di
rumahmu?” sebenarnya kita tidak pernah menghitung jumlah jendela yang ada di
rumah kita sebelumnya karena kita merasa itu bukanlah sesuatu yang penting.
Tetapi karena kita melihat rumah setiap hari, jika kita membutuhkan informasi
untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa membayangkan semua informasi
tersebut (dalam hal ini rumah).
b. Perceptual Equivalence
➔ Hampir mirip dengan persepsi
c. Spatial Equivalence
➔ Membayangkan lokasi spatial di dalam pikiran
➔ Perpindahan dari satu lokasi ke lokasi lain atau dari satu sisi ke sisi lain saat
membayangkan membutuhkan sejumlah waktu tertentu.
➔ Misalnya, kita membayangkan kampus atau fakultas psikologi dari berbagai sisi.
Kita bisa membayangkan fakultas psikologi dari sisi depan dan sisi samping, bisa
membayangkan ruangan apa yang ada di depannya atau di sampingnya.
● Roger Shepard dan rekan-rekannya terlibat dalam serangkaian eksperimen panjang
mengenai rotasi mental (Mental Rotation). Penelitian mereka merupakan penelitian
pertama yang mempelajari sifat-sifat fungsional mental image.

● Peserta disajikan dengan pasangan representasi 2-D dari objek 3-D, seperti yang ada pada
gambar di atas. Tugas mereka adalah menentukan apakah benda-benda itu identik kecuali
untuk orientasi. Pada Gambar a dan Gambar b, kedua objek identik tetapi memiliki
orientasi yang berbeda. Peserta melaporkan bahwa untuk mencocokkan dua bentuk,
mereka secara mental memutar salah satu objek di setiap pasangan sampai kongruen
dengan objek lain.
● Jadi, mental rotation adalah proses mengubah orientasi mental image secara terus
menerus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketika kita memutar objek mereka
mempertahankan karakteristik persepsi dan lokasi spasial. Jadi kita memanipulasi gambar
dengan cara yang sama seperti kita memanipulasi objek.
“Ketika orang harus mengubah kecepatan mental imagery untuk membuatnya lebih
baik, mereka memutar representasi mereka melalui posisi tengah sampai mereka
mencapai orientasi yang diinginkan.”

Image Scanning
● Hal lain yang sering kita lakukan dengan gambaran mental adalah “Scan” untuk
mendapatkan informasi penting.
● Sebagai contoh, ketika orang ditanya berapa banyak jendela yang ada di rumah mereka,
banyak hasil yang menunjukkan bahwa secara mental mereka menelusuri rumah secara
visual dan scanning setiap ruangan dengan jendela.

● Sebuah eksperimen dilakukan oleh Kossyln (1983). Subjek diperlihatkan semacam peta
fiksi yang didalamnya terdapat landmark yang ditempatkan secara acak dan peta ini tidak
mewakili tempat nyata tertentu. Kemudian mereka diminta untuk mengingat peta ini.
Subjek diminta untuk melakukan scan dari satu titik ke titik lainnya dalam mental image
mereka. Hasil yang ditemukan adalah ketika orang diminta untuk scan atau
membayangkan destinasi-destinasi yang ada di peta tersebut, waktu merespon terkait erat
dengan “jarak” yang harus dipindai peserta di seluruh image. Jadi, ketika mereka diminta
untuk melakukan scan dari satu objek ke objek selanjutnya atau memverifikasi properti
ada di peta atau tidak, mereka melakukan encoding dalam jarak yang relatif.
● Ketika orang menscanning susunan mental, mereka menscaning representasi yang analog
dengan gambar fisik.

Zooming in
● Ketika kita membayangkan dua objek atau binatang dalam waktu bersamaan, dan kita
diminta untuk memverifikasi ciri pada tiap objek, apabila kedua objek tersebut memiliki
ukuran yang sama, misalnya kucing dan anjing, kita akan lebih mudah memverifikasi ciri-
cirinya dan menjawabnya.
● Namun ketika memiliki ukuran yang berbeda, seperti gajah dan tikus, kita akan
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjawab pertanyaan tentang tikus atau objek
yang lebih kecil.
● Kosslyn mengungkapkan alasannya adalah karena ketika kita menempatkan keduanya
dalam gambaran mental yang sama, gajah akan mengambil lebih banyak tempat dan tikus
yang relatif lebih kecil akan kita zoom in atau perbesar (seperti kita memperbesar gambar
di hp) untuk melihat detail dari tikus tersebut.
● Usulan dari Kossyln adalah ini terjadi karena images mempertahankan informasi spasial.

Property verification
● Dalam sebuah studi, subjek diminta untuk membayangkan kucing atau memikirkan
tentang properties kucing.
● Ketika diminta untuk menjawab pertanyaan tentang properties, mereka akan lebih
merespon kepada karakteristik yang mendefinisikan objek atau hal-hal yang sangat terkait
dengan objek, misalnya pada kucing: cakar
● Berbeda dengan saat membayangkan gambar kucing, mereka lebih merespon kepada item
yang menempati area terbesar pada gambar atau dalam gambar kucing yaitu bagian kepala.

Visual Comparison of Magnitudes


● Sejumlah penelitian telah fokus pada cara orang menilai detail visual objek dalam Mental
imagery mereka.
● Salah Satu penelitian adalah peneliti telah meminta peserta untuk membedakan antara
objek berdasarkan beberapa dimensi seperti ukuran. Penelitian ini telah menunjukkan
bahwa ketika para peserta mencoba untuk membedakan dua objek, waktu yang dibutuhkan
mereka untuk melakukannya menurun secara terus menerus karena perbedaan ukuran
antara dua objek meningkat.

● Hasil dari percobaan Moyer yang menunjukkan bahwa ketika orang mencoba untuk
membedakan antara dua objek berdasarkan ukuran, waktu yang dibutuhkannya untuk
melakukan hal tersebut berkurang karena perbedaan ukuran antara dua objek meningkat.
Para peserta diminta untuk membandingkan ukuran dua hewan yang dibayangkan. Waktu
rata-rata yang diperlukan untuk menilai mana dari dua hewan yang lebih besar diplot
sebagai fungsi dari perkiraan perbedaan ukuran dua binatang. Perbedaan ukuran diplot
pada absis dalam skala logaritmik. (Moyer, 1973.)
● Hubungan linear dalam grafik berarti bahwa peningkatan perbedaan ukuran memiliki efek
pada berkurangnya waktu reaksi.
“Orang mengalami kesulitan yang lebih besar dalam menilai ukuran relatif dari dua
gambar atau dua gambar mental yang memiliki ukuran serupa.”

Are Visual Images Like Visual Perception?


● Dapatkah orang mengenali pola dalam mental imagery dengan cara yang sama mereka
mengenali pola dalam hal-hal yang benar-benar mereka lihat?
● Persepsi secara umum harus diinterpretasikan. Ketika kita melihat sesuatu di depan kita,
kita bisa menginterpretasikannya dalam beberapa cara. Selain itu, jika kita melihat sesuatu
yang ambigu kita bisa menafsirkan ulang hal tersebut dengan cara yang berbeda.
● Berbeda dengan mental image, hal itu muncul dari memori yang telah diinterpretasikan.
Misalnya, ketika kita memiliki gambaran tentang rumah kita, kita menggunakan
representasi memori.
● Jadi, dalam persepsi kita bisa menginterpretasi ulang suatu hal sedangkan dalam images
kita tidak dapat menginterpretasi ulang.
● Chambers dan Reisberg (1985) melaporkan penelitian yang tampaknya menunjukkan
perbedaan antara Mental Imagery dan persepsi visual dari objek nyata. Penelitian mereka
melibatkan pemrosesan angka yang dapat dibalik, seperti kelinci bebek yang ditunjukkan
pada gambar di atas. Para peserta secara singkat diperlihatkan sosok itu dan diminta untuk
membentuk sebuah gambaran tentangnya. Mereka hanya memiliki cukup waktu untuk
membentuk satu interpretasi dari gambar sebelum dihapus, tetapi mereka diminta untuk
mencoba menemukan penafsiran kedua. Peserta tidak dapat melakukan ini. Kemudian
mereka diminta untuk menggambar gambar di atas kertas untuk melihat apakah mereka
dapat menafsirkannya kembali. Dalam keadaan ini, mereka berhasil.
● Hasil ini menunjukkan bahwa gambar mental berbeda dari gambar yang dapat
menafsirkan gambar visual hanya dengan satu cara, dan tidak mungkin untuk menemukan
interpretasi alternatif dari gambar tersebut.

Visual Imagery and Brain Areas


● Studi Brain Imaging menunjukkan bahwa wilayah otak yang sama terlibat dalam persepsi
seperti dalam mental imagery. Daerah parietal yang terlibat dalam memperhatikan lokasi
dan objek (lihat Bab 3) juga terlibat dalam rotasi mental.
● O'Craven dan Kanwisher (2000) melakukan eksperimen yang lebih jauh menggambarkan
seberapa dekat area otak yang diaktifkan oleh imagery sesuai dengan area otak yang
diaktifkan oleh persepsi.
● Penelitian O’Craven dan Kanwisher meminta peserta untuk melihat wajah dan adegan atau
membayangkan wajah dan adegan. Area yang sama aktif ketika para peserta melihat dan
ketika mereka membayangkan.
● Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah, setiap kali peserta melihat atau
membayangkan wajah, ada peningkatan aktivasi di FFA, dan aktivasi ini hilang ketika
mereka memproses tempat.
● Aktivasi otak juga terlihat di fusiform face area (FFA, panel atas) atau area tempat
parahipocampal (PPA, panel bawah).
“Daerah-daerah otak yang terlibat dalam persepsi visual juga terlibat dalam tugas-tugas
perumpamaan visual, dan gangguan dari daerah-daerah ini menyebabkan terganggunya
tugas-tugas imagery.”

Imagery Involves Both Spatial and Visual Components


● Imagery melibatkan komponen spasial dan visual.
● Ada jalur "di mana" untuk memproses informasi spasial dan jalur "apa" untuk memproses
informasi objek.
● Sesuai dengan perbedaan ini, ada bukti (Mazard, Fuller, Orcutt, Bridle, & Scanlan, 2004)
bahwa daerah parietal mendukung komponen spasial imagery visual, sedangkan lobus
temporal mendukung aspek visual. kerusakan temporal tampaknya hanya memengaruhi
tugas-tugas imagery yang membutuhkan akses ke detail visual, bukan yang membutuhkan
penilaian spasial.
“Bukti neuropsikologi menunjukkan bahwa informasi Spasial imagery didukung oleh
struktur parietal, dan bahwa objek imagery dan sifat visualnya didukung oleh struktur
temporal.”

Cognitive Maps
● Fungsi penting lainnya dari visual imagery adalah membantu kita memahami dan
mengingat struktur spasial lingkungan kita. Representasi bayangan kita tentang dunia
sering disebut sebagai peta kognitif.
● Pentingnya membedakan peta rute dan peta survei (Hart & Moore, 1973). Peta rute adalah
jalur yang menunjukkan tempat-tempat tertentu tetapi tidak mengandung informasi spasial.
● Peta survei, mengandung informasi ini, dan pada dasarnya merupakan spasial imagery
lingkungan.
● Peta survei lebih seperti gambar visual dan peta rute lebih mirip rencana aksi.
● Landmark berfungsi sebagai bagian penting dari peta survei dan memungkinkan tindakan
fleksibel. Menggunakan sistem navigasi lingkungan virtual.
● Peta Kognitif adalah representasi internal bagaimana lingkungan spasial kita tersusun.
● Informasi pada peta mental dapat meliputi pengetahuan penunjuk arah dan pengetahuan
prosedural.
“Pengetahuan kita tentang lingkungan kita dapat direpresentasikan dalam salah satu
peta survei yang menekankan informasi spasial atau peta rute yang menekankan
informasi aksi.”

Egocentric and Allocentric Representations of Space


● Representasi "ruang seperti yang kita rasakan" disebut sebagai representasi egosentris.

● Gambar di atas mengilustrasikan representasi egosentris yang mungkin dimiliki seseorang


ketika melihat melalui bunga sakura di Cekungan Tidal di Washington, DC.

● Gambar di atas merupakan representasi allosentris dari sebuah Mall dan Taman Peringatan
Nasional di Washington. (Layanan Taman Nasional.)
“Representasi ruang kita mencakup representasi allosentris yang berhubungan dengan
posisi benda di dunia dan representasi egosentris dimana benda-benda itu relatif
terhadap kita sendiri.”
Map Distortions
● Peta mental kita sering memiliki struktur hirarkis di mana wilayah yang lebih kecil diatur
dalam wilayah yang lebih besar.
● Misalnya, struktur kamar tidur saya diatur dalam struktur rumah saya, yang diatur dalam
struktur lingkungan saya, yang diatur dalam struktur
● Distorsi sistematis tertentu muncul karena struktur hirarkis peta mental.
● Contoh penelitian Stevens dan Coupe (1978) mendokumentasikan satu set kesalahpahaman
umum tentang geografi Amerika Utara.
● Peta dipelajari oleh peserta dalam percobaan Stevens dan Coupe, yang menunjukkan efek
dari informasi urutan tinggi (lokasi garis kabupaten) pada penarikan kembali peserta dari
lokasi kabupaten. Peserta melakukan kesalahan dalam menjawab karena ketergantungan
pada informasi tingkat tinggi ini membuat mereka membuat kesalahan.

Kesimpulan
● Bab ini telah meninjau beberapa bukti bahwa wilayah otak yang sama yang terlibat dalam
persepsi visual juga terlibat dalam Visual Imagery.
● Proses perseptual terlibat dalam visual imagery sampai taraf tertentu, tetap menjadi
pertanyaan terbuka untuk tingkat mekanisme visual imagery yang sama dengan
mekanisme persepsi visual.
● Bukti untuk substansial yang tumpang tindih berasal dari studi pasien neuropsikologis (lihat
Bartolomeo, 2002). Banyak pasien yang mengalami kerusakan kortikal yang mengarah pada
kebutaan memiliki defisit yang sesuai pada visual imagery.
● Behrmann (2000) mencatat, korespondensi antara persepsi dan imagery bisa sangat
mencolok. Misalnya, ada pasien yang tidak dapat melihat atau membayangkan wajah dan
warna, tetapi sebaliknya tidak terganggu baik dalam persepsi maupun Imagery. Meskipun
demikian, ada kasus pasien yang mengalami masalah persepsi tetapi memiliki gambaran
visual yang utuh dan sebaliknya.

● Behrmann berpendapat bahwa persepsi visual dan visual imagery paling baik dipahami
sebagai dua proses yang tumpang tindih tetapi tidak identik, seperti yang diilustrasikan pada
gambar di atas. Memahami seekor kanguru membutuhkan pemrosesan informasi visual
tingkat rendah yang tidak diperlukan untuk visual imagery. Demikian pula, membentuk
mental imagery kanguru membutuhkan proses yang tidak dibutuhkan oleh persepsi.
Behrmann menunjukkan bahwa pasien yang hanya menderita kehilangan persepsi memiliki
kerusakan pada bagian tingkat rendah dari sistem ini, dan pasien yang hanya menderita
kehilangan imagery memiliki kerusakan pada bagian tingkat tinggi dari sistem ini.

Referensi
Anderson, John R. (2015). Cognitive psychology and its implications. New York: Worth
Publisher.
Paul Minda - Cognitive Psychology (2135) Unit 4 lecture.
https://www.youtube.com/watch?v=w1yai8haLyY&t=3296s.

Pertanyaan untuk Diskusi


1. Bagaimana kita memproses informasi dalam mental image?
2. Bagaimana pemrosesan imajiner terkait dengan pemrosesan persepsi?
3. Area otak apa yang terlibat dalam mental imagery?
4. Bagaimana kita mengembangkan mental image dari lingkungan kita dan menggunakannya
untuk menavigasi melalui lingkungan?

Anda mungkin juga menyukai