PENYUSUNAN

MASTER PLAN MANAJEMEN

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
PERHUBUNGAN DARAT
DINAS PERHUBUNGAN KONAWE DI KABUPATEN KONAWE
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

LEMBAGA PENELITIAN & PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM – UHO )
 LATAR BELAKANG

RENCANA TATA RUANG SISTEM TRANSPORTASI

WILAYAH NASIONAL NASIONAL
(RTRWN)

TATARAN TRANSPORTASI
NASIONAL (TATRANAS)
RENCANA TATA RUANG
WILAYAH PROVINSI
(RTRWP) TATARAN TRANSPORTASI
LOKAL (TATRAWIL)

RENCANA TATA RUANG

WILAYAH KABUPATEN TATARAN TRANSPORTASI
LOKAL (TATRALOK)
(RTRWKab)
 LATAR BELAKANG

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG

(PERDA RTRW KAB.)

STRUKTUR
RUANG POLA
RUANG

KEPASTIAN
PEMANFAATAN
RUANG
 LATAR BELAKANG

SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

TATARAN TRANSPORTASI NASIONAL (TATRANAS)

TATARAN TRANSPORTASI LOKAL (TATRAWIL)

TATARAN TRANSPORTASI LOKAL (TATRALOK)

 LATAR BELAKANG

SARANA

PRASARANA

ELEMEN
TRANSPORTASI PERGERAKAN

TATA GUNA
LAHAN
 LATAR BELAKANG
TUJUAN PEMBANGUNAN DALAM
SEKTOR PERHUBUNGAN
(TRANSPORTASI)
TERCIPTANYA SISTEM TRANSPORTASI /
PERHUBUNGAN YANG MENJAMIN
PERGERAKAN MANUSIA DAN/ATAU BARANG
SECARA LANCAR, AMAN, CEPAT, MURAH DAN
NYAMAN

TRANSPORTASI MERUPAKAN PENGHUBUNG DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT LAIN,

DARI SATU DAERAH KE DAERAH LAIN, DARI SATU WILAYAH KE WILAYAH LAIN. HAL
INI MENJADIKAN SISTEM TRANSPORTASI MEMPUNYAI PERANAN YANG SANGAT
PENTING DALAM MOBILITAS ORANG MAUPUN BARANG
 LATAR BELAKANG

PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH PROVINSI, PEMERINTAH

KOTA/KABUPATEN MEMPUNYAI KEWENANGAN
 KEWAJIBAN UNTUK MENYUSUN RENCANA DAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN
 MENGENDALIKAN DAN MENGAWASI PERWUJUDAN TRANSPORTASI.
 MENETAPKAN JARINGAN PRASARANA TRANSPORTASI DAN JARINGAN
PELAYANAN
 MELAKSANAKAN TUGAS PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA
TRANSPORTASI YANG DIUSAHAKAN, DENGAN PRIORITAS DAERAH-DAERAH YANG
POTENSIAL, DAERAH ANDALAN,DAN DAERAH YANG SEDANG TUMBUH DAN
BERKEMBANG.
 PERMASALAHAN

BELUM TERSEDIANYA ACUAN/ARAHAN YANG DAPAT DIPAKAI DALAM

MENGEMBANGKAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI DI TINGKAT
KABUPATEN/KOTA

SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI TIDAK MENGACU PADA KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN TATA RUANG

BELUM JELASNYA KETERKAITAN ANTARA SISTEM JARINGAN

TRANSPORTASI

BELUM JELASNYA HIRARKI DAN FUNGSI JALAN UNTUK SISTEM JARINGAN

TRANSPORTASI KEWILAYAHAN.
 MAKSUD DAN TUJUAN

UNTUK DAPAT MENGHASILKAN SUATU RUMUSAN SISTEM TRANSPORTASI DARAT

SKALA REGIONAL UNTUK KABUPATEN KONAWE SEBAGAI PENJABARAN DARI
INTERAKSI ANTARA KEBIJAKAN SISTRANAS DENGAN KEBIJAKAN TATA RUANG
PROVINSI (RTRWP) DAN KEBIJAKAN TATA RUANG KABUPATEN (RTRWK).
PAYUNG BAGI PENYUSUNAN SISTEM TRANSPORTASI REGIONAL KABUPATEN
KONAWE.

MAKSUD

 TERSUSUNNYA KEBIJAKAN SISTEM TRANSPORTASI DARAT

 TERBENTUKNYA SISTEM TRANSPORTASI DARAT ANTAR WILAYAH YANG
TERPADU DAN MEMILIKI KETERKAITAN
 TERBENTUKNYA SISTEM TRANSPORTASI DARAT SKALA REGIONAL
 ACUAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DARAT
TUJUAN
RUANG LINGKUP WILAYAH
RUANG LINGKUP KEGIATAN
 IDENTIFIKASI KEGIATAN EKONOMI DAN INDUSTRI (SENTRA-SENTRA
INDUSTRI, KAWASAN ANDALAN) DI KABUPATEN KONAWE.
 KONDISI TRANPORTASI DARAT SAAT INI, KODISI POLA AKTIVITAS,
BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN, SEBARAN PERGERAKAN, MODA
UNGGULAN, OUTLET DAERAH, STRUKTUR DAN POLA RUANG.
 PERKIRAAN KONDISI YANG AKAN DATANG SESUAI WAKTU YANG
DITETAPKAN DALAM RTRW KABUPATEN KONAWE, PROYEKSI POLA
AKTIVITAS, PROYEKSI BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN, PROYEKSI
SEBARAN PERGERAKAN, PROYEKSI MODA UNGGULAN DAN PEKIRAAN
OUTLET DAERAH SESUAI DENGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH.
 ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN ; JARINGAN PRASARANA, JARINGAN
PELAYANAN, MODA UNGGULAN SESUAI KONDISI DAERAH DAN
PENETAPAN OUTLET.
MANFAAT PEKERJAAN

 MEMBERIKAN PANDUAN DAN ARAHAN BAGI PENGELOMPOKKAN

FUNGSI RUANG, YANG MEMBAGI KAWASAN-KAWASAN SESUAI
PENGELOMPOKKAN JENIS FUNGSI KEGIATAN YANG TERJADI.
 MENENTUKAN ARAHAN BAGI PEMBANGUNAN SISTEM
TRANSPORTASI WILAYAH DALAM TATARAN TRANSPORTASI DARAT
KABUPATEN KONAWE
 SEBAGAI SARANA YANG DAPAT MENJELASKAN KONDISI
PEMBANGUNAN TRANSPORTASI WILAYAH, KHUSUSNYA DALAM
ASPEK PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN OLEH
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN KONAWE PROVINSI
SULAWESI TENGGARA.
 LANDASAN HUKUM

A. UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL;

B. UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAH DAERAH;
C. UNDANG-UNDANG NO. 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT
DAN PEMERINTAH DAERAH;
D. UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG JALAN;
E. UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
NASIONAL TAHUN 2005 – 20025;
F. UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN;
G. UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG;
H. UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN;
I. UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN;
J. UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN;
K. PERATURAN PEMERINTAH NO. 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL;
L. PERATURAN PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL TAHUN 2004 – 2009;
M. KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. KM 91/PR. 008/PHB-87 TENTANG KEBIJAKAN UMUM
TRANSPORTASI;
N. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. 49 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL;
O. PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA
RUANG WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2014–2034;
P. PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG
WILAYAH KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014–2034.
KELUARAN KEGIATAN

TERSUSUNNYA DOKUMEN MANAJEMEN PERHUBUNGAN DARAT YANG

MENGGAMBARKAN RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN
TRANSPORTASI DARAT YANG MELIPUTI :
 KEBUTUHAN STRUKTUR JARINGAN PRASARANA-SARANA DAN
PELAYANAN
 MODA TRANSPORTASI UNGGULAN
 OUTLET DAERAH YANG AKAN DIGUNAKAN SECARA BERSAMA-SAMA
DENGAN DOKUMEN RTRW DALAM PENGAMBILAN DAN PENETAPAN
KEBIJAKAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
PRASARANA-SARANA TRANSPORTASI DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA
YANG DITETAPKAN 10 TAHUN MENDATANG.
 ALUR PROSES PERENCANAAN TRANSPORTASI

PENGEMBANGAN IDENTIFIKASI
PEMANTAUAN
RENCANA PENDAPATAN DAN
JARINGAN
TRANSPORTASI BIAYA UNTUK
TRANSPORTASI
MULTI MODA PENGEMBANGAN

PERKIRAAN PENGELOLAAN
KONDISI MASALAH IDENTIFIKASI KEMBANGKAN PERANGKAT
SAAT INI DIMASA SOLUSI RENCANA YANG ADA DAN
MENDATANG PENGANGARAN YANG BARU

PERKIRAAN
DEMAND DI ALOKASI BIAYA
MASA PENGEMBANGAN
MENDATANG
 RENCANA TATA RUANG DI WILAYAH KABUPATEN KONAWE
BERDASARKAN KLASIFIKASI RENCANA

Sistem Perkotaan Infrastruktur wilayah Kawsan

Kawasn andalan/
Klasifikasi PKN/ PKW/P
PKL Bandara Pelabuhan Terminal Penyebrangan lindung Kawasan
PKNp KWp
strategis
RTRW Kendari Unaaha - Bandar - - - HL KSN : Taman
Nasional , Lasolo, Udara Kabupat Nasional
Bau- Pusat en Rawa Aopa-
bau, Penyebaran Kolaka Watumohai
Raha, Sekunder : dan Rawa
Kolaka Bandara Tinondo
Wolter
Monginsidi
RTR Kendari Unaaha - Bandar - - Lintas HL Kawasan
Pulau , Lasolo, Udara Penyeberangan Kabupat Andalan
Sulawesi Bau- Pengumpul antar provinsi en Mowedong
bau, Skala di Pulau Kolaka dan
Raha, Sekunder : Lintas sekitarnya
Kolaka Bandara Penyeberangan di
Wolter antar provinsi kabupaten
Monginsidi di Pulau kolaka
Sulawesi
dengan
provinsi diluar
Pulau Sulawesi
 RENCANA TATA RUANG DI WILAYAH KABUPATEN KONAWE
BERDASARKAN KLASIFIKASI RENCANA

Sistem Perkotaan Infrastruktur wilayah Kawsan

Klasifika Kawasn andalan/
PKN/ PKW/PK
si PKL Bandara Pelabuhan Terminal Penyebrangan lindung Kawasan
PKNp Wp
strategis
RTRW kendari, Unaaha, Bandara Pelabuhan Terminal Pelabuhan HL Kawasan
Provinsi Baubau Lasolo, udara Pengumpul: Tipe B Penyeberangan Kabupaten Strategis :
Sulawesi Raha, Pengumpul: Pelabuhan Terminal Kolaka-Bajoe Kolaka agroindustri,
Tenggara Kolaka Bandar Kolaka Larumbala Lintas pertambang
Pasarwa Udara Pelabuhan ngi penyeberangan an,
jo. Sangia Pomalaa antar Provinsi perikanan,
Wangi- Nibandera perkebunan
wangi, (Tanggetad dan
latao a pertanian;
Bandar
udara
Khusus
Aneka
Tambang
Pomalaa
 KONAWE TERHADAP SISTEM KOTA-KOTA DI PROV. SULTRA

POSISI PKW UNAAHA TERHADAP PKW KOLAKA DAN PKL

PERKOTAAN LASUSUA DAN SEKITARNYA CUKUP STRATEGIS,
DITINJAU DARI AKSESIBILITAS, JANGKAUAN PELAYANAN, RENTANG
KENDALI PELAYANAN SERTA POSISI GEOGRAFIS WILAYAH YANG
BERBANDING LURUS DENGAN POTENSIAL PUSAT PERTUMBUHAN
WILAYAH (TRIANGLE GROWTH POLE) DI DARATAN WILAYAH
SULAWESI TENGGARA SEHINGGA BERIMPLIKASI POSITIF (NILAI
TAMBAH) BAGI PENGEMBANGAN KERJASAMA REGIONAL
UNTUK PENGEMBANGAN KEGIATAN PEREKONOMIAN
BAGI MASING-MASING WILAYAH.
 KONAWE TERHADAP TRANS SULAWESI DAN SABUK
PENYEBERANGAN
WILAYAH KABUPATEN KONAWE DITINJAU
DARI RUTE DAN RENCANA
PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI
TRANS SULAWESI DENGAN SISTEM
JARINGAN TRANSPORTASI JALAN DARAT
PULAU SULAWESI JARINGAN JALAN LINTAS
PULAU SULAWESI JALAN LINTAS UTARA,
TIMUR, DAN BARAT; SERTA JALAN-JALAN
PENGUMPAN YANG MENGHUBUNGKAN
JALAN-JALAN LINTAS SULAWESI
TERUTAMA JALAN LINTAS UTARA TRANS
SULAWESI DARI SIMPUL PKN KENDARI KE
SIMPUL PKW KOLAKA MELALUI SIMPUL
PKW TRANSIT KONAWE.
AKSES MENUJU KAWASAN DARATAN UTAMA PULAU SULAWESI (AKSES
PEMASARAN/AKSES EKONOMI) DARI KOLAKA MERUPAKAN SALAH SATU POTENSI
YANG DAPAT MENDORONG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI
WILAYAH KABUPATEN KONAWE KHUSUSNYA BAGI PENGEMBANGAN SEKTOR
UNGGULAN WILAYAH PERKEBUNAN, PERTANIAN, PERIKANAN DAN SUMBER DAYA
ALAM LAINNYA.
 PUSAT-PUSAT PELAYANAN DI KAB. KONAWE

PUSAT – PUSAT
NO. LOKASI
KEGIATAN
1 PUSAT KEGIATAN WILAYAH UNAAHA (II/B/1)
(PKW)
2 PUSAT PELAYANAN KAWASAN PERKOTAAN
KAWASAN WAWOTOBI KAWASAN
(PPK) PERKOTAAN PONDIDAHA
KAWASAN PERKOTAAN SAMPARA
KAWASAN PERKOTAAN
ONEMBUTE
3 PUSAT PELAYANAN TORONIPA, NII TANASA,
LINGKUNGAN KAPOIALA, AMONGGEDO,
(PPL) PURIALA, BONDOALA, BESULUTU,
LAMBUYA, UEPAI, PUUDURIA,
MELUHU, TAWANGA, ANDABIA,
ABUKI, WAWORAHA TONGAUNA,
AMBONDIA
KONSEP PERENCANAAN TRANSPORTASI
BAGAN ALIR
METODOLOGI
PELAKSANAAN
STUDI
 RINCIAN AKTIVITAS STUDI

Tahapan Nama Kegiatan Rincian Aktifitas

Tahap 1 Desk Study  Review Studi Terdahulu
(Kajian Literatur)  Review kebijakan pengembangan sistem transportasI
wilayah (Tatrawil eksisting)
 Review RTRWN, RTRWP, RTRWK
 Review Aspek legal bidang transportasi
 Review metoda perencanaan transportasi
Tahap 2 Pengumpulan data  Inventarisasi Prasarana transportasi eksisting (dimensi,
kapasitas dan kondisi)
 Inventarisasi karakteristik operasional prasarana
transportasi
 Pengmpulan Data Pola Pergerakan Lalu-lintas (OD
Matriks)
 Inventarisasi Karakteristik Pergerakan orang dan barang
 Inventarisasi Pola Pemanfaatan Ruang
 Inventarisasi Rencana Pengembangan prasarana
transportasi
 Inventarisasi Data Kependudukan
 Inventarisasi Pola Aktifitas Wilayah
Tahap 3 Kajian & Analisis Data  Analisis Kinerja makro sistem transportasi Eksisting
 Analisis kondisi prasarana transportasi eksisting
 Analisis pola pembebanan jaringan transportasi eksisting
 Analisis Struktur jaringan transportasi Eksisting
 Analisis dan Peramalan Pola Pergerakan lalu-lintas (OD
Matriks forecasting).
 Identifikasi masalah pada kondisi eksisting
 RINCIAN AKTIVITAS STUDI

Tahapan Nama Kegiatan Rincian Aktifitas

Tahap 4 Pengembangan Konsep  Peramalan Pola pembebanan pada Skenario “Do
Nothing Case”
 Identifikasi masalah pada skenario “Do Nothing Case”
 Perumusan alternatif strategi dan rencana
pengembangan sistem transportasi
 Analisis dan Prediksi kinerja sistem transportasi pada
“Do something Case”
Tahap 5 Rencana Sistem  Evaluasi dan Penetapan Strategi rencana Pengembangan
Pengembangan Sistem Transportasi
 Penyusunan tahapan pengembangan
 Penyusunan Skejul Pelaksanaan
 Penyusunan Skejul Pembiayaan
 JENIS DAN METODE PENGUMPULAN DATA

NO JENIS DATA SUMBER DATA KEGUNAAN DATA

1 Sosio ekonomi Kabupaten Konawe Identifikasi potensi dan kendala
a Populasi dan Employment Dalam Angka (BPS) pengembangan wilayah
b Ekonomi (PDRB, produksi, dll)
c Fisik dan administrasi
2 Jaringan transportasi Dinas Bina Marga Identifikasi kondisi dan kebutuhan
Kondisi fisik prasarana transportasi Dinas Perhubungan penanganan dan pengembangan
Pola dan intensitas pergerakan (OD infrastruktur jalan
matriks)
Hirarki fungsi prasarana transportasi
3 Tata ruang eksisting: Penggunaan RTRW Provinsi Sultra, Identifikasi potensi dan kendala
ruang RTRW Kabupaten pengembangan wilayah
Pola dan intensitas kegiatan Konawe
4 Rencana tata ruang mendatang: RTRW Provinsi Sultra, Prediksi pola dan
Alokasi ruang RTRW Kabupaten skala perkembangan wilayah
Wilayah pengembangan Konawe Prediksi Kebutuhan
Sistem interaksi pengembangan jaringan
5 Rencana pengembangan : Wawancara Masukan skenario pengembangan
Lokasi dan jenis usulan jaringan
Konteks usulan
6 Kriteria penanganan dan UU, SISTRANAS Masukan bagi AMK untuk
pengembangan infrastruktur jalan : Dokumen kebijakan menyusun strategi, kebijakan,
a Variabel indikator kinerja Teori program
b Nilai variabel Wawancara Penyusunan rekomendasi
METODA ANALISIS HUBUNGAN TATA RUANG DAN
TRANSPORTASI

REGIONAL TRANSPORT
DEVELOPMENT DEMAND
 PANJANG JALAN MENURUT STATUS JALAN
DI KABUPATEN KONAWE 2015/2016

Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten

No Keadaan Jalan
2014 2015 2014 2015 2014 2015
I Jenis Permukaan
1,1 Diaspal 91,00 91,00 31,36 37,50 253,89 223,03
1,2 Kerikil 0 0 27,93 82,16 452,51 453,29
1,3 Tanah 0 0 0 0 113,77 108,16
1,4 Tidak Dirinci 0 0 0 0 0 0
II Kondisi Jalan
2,1 Baik 91,00 91,00 31,36 37,5 70,75 89,45
2,2 Sedang 0 0 15,02 31,58 125,95 109,75
2,3 Rusak Ringan 0 0 10,77 26,17 448,4 419,65
2,4 Rusak Berat 0 0 2,14 24,41 175,07 165,63
III Kelas Jalan
3,1 Kelas I 1,6 1,6 0 0 0 0
3,2 Kelas II 89,4 89,4 0 0 0 0
3,3 Kelas III 0 0 59,29 119,66 0 0
3,4 Kelas III A 0 0 0 0 820,17 784,48
3,5 Kelas III B 0 0 0 0 0 0
3,6 Kelas III C 0 0 0 0 0 0
3,7 Tidak Dirinci 0 0 0 0 0 0
 BANYAKNYA KENDARAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA
DI KABUPATEN KONAWE 2015/2016

Mobil Penumpang Bus Mini Mobil Barang

Sepeda
Tahun Tidak Tidak Tidak
Umum Umum Umum Motor
Umum Umum Umum
2011 0 697 694 0 1383 1420 12555
2012 1587 0 0 0 0 3842 0
2013 1618 0 0 0 0 5844 0
2014 67 2621 1761 0 7085 0 32220
2015 170 0 6 0 439 0 33896
 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN
MENURUT LAPANGAN USAHA DI KABUPATEN KONAWE, 2013-2015 (JUTA RUPIAH)
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan 1 383 894,6 1 481 656,7 1494774,5
Pertambangan & Penggalian 592 560,8 619 314,3 677 425,6
Industri Pengolahan 245 652,9 270 666,0 296 930,1
Pengadaan Listrik dan Gas 2 032,8 2 279,9 2 400,3
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 5 571,4 5 826,6 6 033,6
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 583 504,1 613 254,4 687 490,5
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 457 374,4 494 925,3 533 260,1
Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 57 538,2 62 318,1 67 749,7
Penyediaan Akomod dan Makan Minum 21 835,3 23 534,5 25 711,7
Informasi dan Komunikasi 43 986,0 46 221,6 50 048,9
Jasa Keuangan dan Asuransi 65 414,3 73 347,2 79 467,0
Real State 114 749,5 123 266,4 129 725,3
Jsa Perusahaan 5 934,0 6 925,7 8 080,7
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan 432 107,4 482 074,7 503 808,3
Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan 248 055,2 285 620,3 310 948,5
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 65 770,3 75 306,4 77 723,9
Jasa Lainnya 57 588,9 66 269,8 69 776,5
Poduk Domestik Regional Bruto 4 383 570,2 4 732 807,9 5 021 355.2
PDRB Tanpa Minyak dan Gas 4 383 570,2 4 732 807,9 5 021 355.2
 PERKIRAAN KONDISI MENDATANG

STRUKTUR DAN POLA PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN

KONAWE
POLA PEMANFAATAN RUANG MERUPAKAN ARAHAN BAGI PENGGUNAAN
RUANG DI KABUPATEN KONAWE YANG DIDASARI PRINSIP PEMANFAATAN
SUMBERDAYA ALAM BERASASKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN MENUJU
PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN. ARAHAN INI DIHARAPKAN DAPAT
MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANTAR BAGIAN
WILAYAH KONAWE YANG LEBIH BERIMBANG SECARA PROPORSIONAL, TANPA
MENGGANGGU KELESTARIAN LINGKUNGANNYA
 SISTEM PERKOTAAN DAN PERDESAAN
KABUPATEN KONAWE
Hierarki Fungsi Utama
No
Fungsi
 Pusat pemerintahan Kabupaten,
 Perdagangan dan jasa skala regional,
 Pelayanan transportasi, industri pengolahan,
1 PKW  Pusat kesehatan,
 Pusat pendidikan,
 Pusat peribadatan
 Pusat pelayanan pemerintahan kecamatan,
 Perdagangan dan jasa,
2 PPK
 Pusat kesehatan,
 Pusat rekreasi, olahraga dan wisata
 Daerah pendukung kawasan pertanian, perkebunan
3 PPL  Pusat perdagangan dan jasa
 Sub-pusat pelayanan pemerintah skala kecamatan;
 ANALISIS KEBUTUHAN TRANSPORTASI

ANALISIS KEBUTUHAN TRANSPORTASI SECARA LEBIH MENDALAM PADA SUATU

JARINGAN TRANSPORTASI JALAN DIKEMBANGKAN MENGGUNAKAN SUATU MODEL
TRANSPORTASI. MODEL TRANSPORTASI INI DIPERLUKAN UNTUK MEMBERIKAN
GAMBARAN DARI JARINGAN TRANSPORTASI YANG ADA DI WILAYAH STUDI.
PADA HAKEKATNYA MODEL TRANSPORTASI MERUPAKAN SUATU SIMPLIFIKASI
DAN SIMULASI UNTUK MEMPRESENTASIKAN KEADAAAN YANG SESUNGGUHNYA
DAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA SISTEM TRANSPORTASI YANG
DIRENCANAKAN MELALUI PENGGUNAAN PERANGKAT BANTU ANALISIS,
PRAGMATIS, MATEMATIS DAN ANALOGIS. PROSES SIMULASI TERSEBUT
DIDASARKAN KEPADA HUBUNGAN DAN INTERAKSI ANTARA AKTIVITAS TATA GUNA
LAHAN DAN PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI.
ANALISIS KEBUTUHAN TRANSPORTASI DILAKUKAN MEMBERIKAN
UNTUK
MASUKAN BAGI PENYEDIAAN JARINGAN PRASARANA DAN SARANA
TRANSPORTASI AKIBAT ADANYA PERTUMBUHAN SOSIO EKONOMI MASYARAKAT,
SERTA MEMBERIKAN TINJAUAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA JARINGAN
TRANSPORTASI DI WILAYAH TERSEBUT. KEGUNAAN PERAMALAN KEBUTUHAN
PERGERAKAN TRANSPORTASI ADALAH:
 MEMPREDIKSI POLA PERGERAKAN DAN SEBERAPA BESAR PERTUMBUHAN
PERGERAKAN ANTARZONA DI WILAYAH KAJIAN. AKIBAT DARI PERTUMBUHAN
PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI AKAN MEMPENGARUHI POLA DAN
INTENSITAS PERGERAKAN DI WILAYAH KAJIAN. OLEH SEBAB ITU PERLU DIPREDIKSI
SEBERAPA BESAR PERTUMBUHAN PERGERAKAN DAN SEBERAPA BESAR
MEMBEBANI JARINGAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KAJIAN.
 DARI PREDIKSI PERGERAKAN INI KEMUDIAN DIKAJI KINERJA JARINGAN DENGAN
SKENARIO TANPA PENGEMBANGAN (DO NOTHING) DAN SKENARIO DENGAN
PENGEMBANGAN (DO SOMETHING). DARI HASIL SIMULASI JARINGAN JALAN,
KEMUDIAN DIANALISIS BAGIAN RUAS JALAN MANA SAJA YANG HARUS MENDAPAT
PENANGANAN, APAKAH BERUPA PELEBARAN JALAN, PENINGKATAN STATUS, DAN
PEMBANGUNAN JALAN BARU.
 ANALISIS DATA LALU LINTAS TAHUN DASAR
ARUS LALU LINTAS PADA JAM PUNCAK DI KABUPATEN KONAWE

Kapasitas Arus
Nama Jalan (smp/jam) (smp/jam)

Jl. Inowa 1.193 288

Jl. Sapati 1.147 241
Jl. Jend Sudirman 1.583 512
Jl. Diponegoro 1.136 369
Jl. A. Yani 918 99
Jl. Monginsidi 1.261 61
Wawotobi/Batas Unaaha-Simpang Pohara 2.500 268
Pohara-Batas Kota Kendari 2.500 1.470
Rate-Rate (Bts. Kab. Kolaka Timur)-Konawe 2.500 769
 ANALISIS DATA LALU LINTAS TAHUN DASAR

PEMBANGUNAN MODEL SISTEM ZONA DAN JARINGAN JALAN

 MODEL SISTEM ZONA
AREA YANG DITENTUKAN SEBAGAI WILAYAH STUDI ADALAH SEMUA AREA
YANG DIANGGAP BERPENGARUH TERHADAP PERGERAKAN DI KABUPATEN
KONAWE. WILAYAH STUDI INI DIBAGI MENJADI BEBERAPA ZONA PERJALANAN.
UNTUK KEPERLUAN PEMODELAN SETIAP ZONA DIWAKILKAN OLEH SATU PUSAT
ZONA (CENTROID) YANG DIHUBUNGKAN KE JARINGAN JALAN MELALUI
CENTROID CONNECTOR.
DALAM HAL INI WILAYAH STUDI DIBAGI MENJADI 13 (TIGA BELAS)
ZONA DENGAN 8 (DELAPAN) ZONA INTERNAL DAN 5 (LIMA) ZONA
EKSTERNAL. PEMBAGIAN ZONA DIAMBIL BERDASARKAN PEMBAGIAN
WILAYAH ADMINISTRASI SAMPAI DENGAN LEVEL KECAMATAN DI WILAYAH
ZONA INTERNAL, SEDANGKAN ZONA EKSTERNAL SAMPAI DENGAN LEVEL
KABUPATEN/KOTA.
 ANALISIS DATA LALU LINTAS TAHUN DASAR

POLA DAN INTENSITAS PERGERAKAN EKSISTING DI

KABUPATEN KONAWE

MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) MERUPAKAN MATRIKS YANG

BERISIKAN SEJUMLAH PERGERAKAN YANG TERJADI PADA SUATU DAERAH, YANG
DAPAT MENGGAMBARKAN KARAKTERISTIK DAN POLA PERGERAKAN, BAIK
PERGERAKAN PENUMPANG MAUPUN PERGERAKAN BARANG. ZONA ASAL
BERADA PADA KOLOM MATRIKS, SEDANGKAN ZONA TUJUAN BERADA PADA
BARIS MATRIKS. MAT DASAR TAHUN 2016 (BASE MATRIX) MERUPAKAN
BASIS POLA PERJALANAN DI WILAYAH STUDI YANG AKAN DIGUNAKAN
SEBAGAI DASAR BAGI PEMBUATAN MAT PREDIKSI DI TAHUN RENCANA.
 ANALISIS DATA LALU LINTAS TAHUN DASAR

MAT ANGKUTAN PENUMPANG KABUPATEN KONAWE TAHUN 2016

(ORANG/TAHUN)
1 2 3 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 oi
1 0 13.229 13.229 15.875 14.993 13.229 10.583 7.055 9.134 3.808 1.953 1.058 1.434 105.580
2 10.054 0 12.065 22.119 7.038 18.097 16.086 15.081 10.413 4.342 2.226 1.207 1.635 120.362
3 10.355 10.355 0 6.903 19.846 13.806 15.532 9.492 8.937 3.726 1.910 1.035 1.403 103.299
4 8.395 15.858 8.395 0 17.724 13.060 16.791 13.060 9.661 4.028 2.065 1.119 1.517 111.674
5 27.601 23.000 39.101 27.601 0 20.700 43.701 48.301 19.490 8.126 4.167 2.258 3.060 267.106
6 25.253 19.311 28.224 28.224 8.913 0 17.826 20.797 12.588 5.248 2.691 1.458 1.976 172.509
7 7.023 9.029 9.029 4.013 5.518 7.023 0 8.528 4.274 1.782 914 495 671 58.299
8 29.335 16.924 11.283 14.667 19.180 15.796 5.641 0 10.310 4.299 2.204 1.195 1.619 132.453
11 9.134 10.413 8.937 9.661 19.490 12.588 4.274 10.310 0 237.100 26.183 29.308 43.498 420.897
12 4.378 4.991 4.284 4.631 9.343 6.034 2.049 4.942 272.589 0 15.898 16.438 27.770 373.347
13 2.141 2.440 2.094 2.264 4.567 2.950 1.002 2.416 28.703 15.159 0 6.944 8.380 79.060
14 1.115 1.271 1.091 1.179 2.379 1.536 522 1.259 30.875 15.062 6.673 0 21.545 84.506
15 1.526 1.740 1.493 1.614 3.256 2.103 714 1.723 46.288 25.704 8.135 21.764 0 116.060
dj 136.309 128.562 139.225 138.751132.247 126.922 134.720 142.963 463.262 328.385 75.019 84.280 114.50 2.145.15
8 2
 ANALISIS DATA LALU LINTAS TAHUN DASAR

MAT ANGKUTAN BARANG KABUPATEN KONAWE TAHUN 2016 (TON/TAHUN)

1 2 3 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 oi
1 0 4.771 4.771 5.725 5.407 4.771 3.817 2.545 17.032 9.232 5.461 1.973 4.011 69.516
2 1.136 0 1.364 2.500 795 2.045 1.818 1.704 12.007 6.508 3.850 1.391 2.828 37.948
3 4.079 4.079 0 2.719 7.818 5.438 6.118 3.739 17.845 9.673 5.722 2.068 4.202 73.501
4 686 1.295 686 0 1.448 1.067 1.371 1.067 5.880 3.187 1.885 681 1.385 20.637
5 781 651 1.106 781 0 586 1.237 1.367 5.529 2.997 1.773 641 1.302 18.750
6 8.115 6.206 9.070 9.070 2.864 0 5.728 6.683 24.861 13.476 7.972 2.881 5.854 102.780
7 3.452 4.438 4.438 1.973 2.712 3.452 0 4.192 3.461 1.876 1.110 401 815 32.319
8 1.126 650 433 563 736 606 217 0 21.461 11.633 6.882 2.487 5.054 51.847
11 18.021 12.704 18.882 6.221 5.850 26.304 3.662 22.707 0 319.698 25.890 34.249 39.101 533.289
12 9.696 6.836 10.160 3.347 3.148 14.153 1.970 12.218 294.693 0 22.343 24.879 36.026 439.470
13 5.198 3.664 5.446 1.794 1.687 7.587 1.056 6.549 40.828 26.953 0 9.054 9.934 119.751
14 2.448 1.726 2.565 845 795 3.574 498 3.085 54.066 20.723 12.519 0 35.032 137.877
15 3.772 2.659 3.952 1.302 1.224 5.505 766 4.752 72.977 37.630 10.994 24.509 0 170.043
dj 58.510 49.679 62.872 36.841 34.486 75.089 28.258 70.608 570.639 463.58 106.40 105.213 145.54 1.807.72
6 3 4 9
 ANALISIS DATA LALU LINTAS TAHUN DASAR

DARI MATRIKS ASAL TUJUAN TAHUN DASAR, KITA BISA MELIHAT POLA
PERGERAKAN BAIK PERGERAKAN PENUMPANG MAUPUN PERGERAKAN
BARANG DI KABUPATEN KONAWE. PADA PERGERAKAN PENUMPANG, DAPAT
DILIHAT BAHWA PERGERAKAN CUKUP BANYAK TERDAPAT PADA ZONA EKSTERNAL,
DENGAN PERGERAKAN TERBESAR TERDAPAT PADA PERGERAKAN DARI DAN KE KOTA
KENDARI. HAL INI MENUNJUKKAN KABUPATEN KONAWE SEBAGAI JALUR LINTAS
YANG DILALUI OLEH KENDARAAN DARI KABUPATEN/KOTA SEKITARNYA.
 PREDIKSI PERMINTAAN PERJALANAN

 TAHAPAN PEMODELAN
SETELAH TAHAP KALIBRASI MODEL TRANSPORTASI DI TAHUN DASAR, TAHAP
SELANJUTNYA YANG HARUS DILALUI ADALAH MELAKUKAN PROSES PREDIKSI
PERMINTAAN PERJALANAN BAIK YANG MENYANGKUT BANGKITAN PERJALANAN
MAUPUN MAT DI WILAYAH STUDI. ADAPUN URUTAN PROSES PREDIKSI PERMINTAAN
PERJALANAN TERSEBUT ADALAH:
 MEMPREDIKSI BANGKITAN PERJALANAN DI WILAYAH STUDI SESUAI DENGAN
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI DI WILAYAH STUDI DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI MULTILINIER.
 MEMBUAT PREDIKSI MAT TAHUN TINJAUAN (TAHUN 2016 S/D 2035) SESUAI
DENGAN HASIL BUTIR A. UNTUK MEMODELKAN DISTRIBUSI PERJALANAN DI
WILAYAH STUDI.
 PREDIKSI PERMINTAAN PERJALANAN

PREDIKSI BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (TRIP

GENERATION)
MODEL BANGKITAN PERJALANAN YANG DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN INI
ADALAH MODEL REGRESI MULTILINIER DENGAN RUMUSAN POKOK SEBAGAI
BERIKUT:

Yei = a + b1ix1i + b2ix2i + b3ix3i+ ..... + bnixni + ui

 PREDIKSI PERMINTAAN PERJALANAN

PREDIKSI BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENUMPANG

KABUPATEN KONAWE (ORANG/TAHUN)

No 2015 2020 2025 2030 2035

Zona oi dj oi dj oi dj oi dj oi dj
1 105.580 136.309 118.178 152.573 132.279 170.778 148.062 191.155 165.728 213.963
2 120.362 128.562 134.724 143.901 150.798 161.071 168.792 180.290 188.931 201.802
3 103.299 139.225 115.625 155.837 129.421 174.431 144.863 195.244 162.148 218.540
4 111.674 138.751 124.998 155.307 139.913 173.838 156.607 194.580 175.293 217.797
5 267.106 132.247 298.976 148.027 334.650 165.689 374.580 185.458 419.274 207.587
6 172.509 126.922 193.093 142.066 216.132 159.017 241.921 177.990 270.786 199.228
7 58.299 134.720 65.256 150.795 73.042 168.788 81.757 188.927 91.512 211.469
8 132.453 142.963 148.257 160.021 165.946 179.115 185.747 200.487 207.910 224.408
11 420.897 463.262 471.117 518.537 527.330 580.408 590.250 649.661 660.678 727.178
12 373.347 328.385 417.895 367.568 467.757 411.425 523.569 460.516 586.040 515.464
13 79.060 75.019 88.493 83.970 99.052 93.989 110.871 105.204 124.100 117.757
14 84.506 84.280 94.589 94.336 105.876 105.592 118.509 118.191 132.649 132.293
15 116.060 114.508 129.908 128.171 145.408 143.464 162.758 160.582 182.178 179.742
 PREDIKSI PERMINTAAN PERJALANAN

PREDIKSI BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN BARANG

KABUPATEN KONAWE (TON/TAHUN)

No 2015 2020 2025 2030 2035

Zona oi dj oi dj oi dj oi dj oi dj
1 105.580 136.309 118.178 152.573 132.279 170.778 148.062 191.155 165.728 213.963
2 120.362 128.562 134.724 143.901 150.798 161.071 168.792 180.290 188.931 201.802
3 103.299 139.225 115.625 155.837 129.421 174.431 144.863 195.244 162.148 218.540
4 111.674 138.751 124.998 155.307 139.913 173.838 156.607 194.580 175.293 217.797
5 267.106 132.247 298.976 148.027 334.650 165.689 374.580 185.458 419.274 207.587
6 172.509 126.922 193.093 142.066 216.132 159.017 241.921 177.990 270.786 199.228
7 58.299 134.720 65.256 150.795 73.042 168.788 81.757 188.927 91.512 211.469
8 132.453 142.963 148.257 160.021 165.946 179.115 185.747 200.487 207.910 224.408
11 420.897 463.262 471.117 518.537 527.330 580.408 590.250 649.661 660.678 727.178
12 373.347 328.385 417.895 367.568 467.757 411.425 523.569 460.516 586.040 515.464
13 79.060 75.019 88.493 83.970 99.052 93.989 110.871 105.204 124.100 117.757
14 84.506 84.280 94.589 94.336 105.876 105.592 118.509 118.191 132.649 132.293
15 116.060 114.508 129.908 128.171 145.408 143.464 162.758 160.582 182.178 179.742
 PREDIKSI DISTRIBUSI PERJALANAN

PREDIKSI DISTRIBUSI PERJALANAN (TRIP DISTRIBUTION)

BENTUK PERSAMAAN MODEL TRIP DISTRIBUSI GRAVITY ADALAH:

TIJ =AI . BJ .F(CIJ)

 PREDIKSI DISTRIBUSI PERJALANAN

PREDIKSI MAT ANGKUTAN PENUMPANG KABUPATEN KONAWE TAHUN 2020

(ORANG/TAHUN)
1 2 3 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 oi
1 0 14.807 14.807 17.769 16.782 14.807 11.846 7.897 10.224 4.263 2.186 1.185 1.605 118.178
2 11.254 0 13.504 24.758 7.878 20.257 18.006 16.881 11.655 4.860 2.492 1.350 1.830 134.724
3 11.590 11.590 0 7.727 22.214 15.453 17.385 10.624 10.003 4.171 2.138 1.159 1.570 115.625
4 9.397 17.750 9.397 0 19.839 14.618 18.794 14.618 10.814 4.509 2.312 1.253 1.698 124.998
5 30.894 25.745 43.766 30.894 0 23.170 48.915 54.064 21.816 9.096 4.664 2.528 3.425 298.976
6 28.266 21.615 31.592 31.592 9.976 0 19.953 23.278 14.089 5.875 3.012 1.633 2.212 193.093
7 7.861 10.107 10.107 4.492 6.176 7.861 0 9.545 4.784 1.995 1.023 554 751 65.256
8 32.835 18.943 12.629 16.417 21.469 17.680 6.314 0 11.541 4.812 2.467 1.337 1.812 148.257
11 10.224 11.655 10.003 10.814 21.816 14.089 4.784 11.541 0 265.391 29.308 32.805 48.688 471.117
12 4.901 5.587 4.795 5.184 10.457 6.754 2.293 5.532 305.114 0 17.795 18.399 31.084 417.895
13 2.396 2.731 2.344 2.534 5.112 3.302 1.121 2.705 32.128 16.967 0 7.772 9.380 88.493
14 1.248 1.423 1.221 1.320 2.663 1.720 584 1.409 34.559 16.859 7.469 0 24.116 94.589
15 1.708 1.947 1.671 1.807 3.645 2.354 799 1.928 51.812 28.771 9.106 24.360 0 129.908
dj 152.573 143.901 155.837 155.307 148.027 142.066 150.795 160.021 518.537 367.568 83.970 94.336 128.171 2.401.108
 PREDIKSI DISTRIBUSI PERJALANAN
PREDIKSI MAT ANGKUTAN PENUMPANG KABUPATEN KONAWE TAHUN 2025
(ORANG/HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 oi

1 0 16.574 16.574 19.889 18.784 16.574 13.259 8.840 11.444 4.771 2.446 1.326 1.797 132.279
2 12.596 0 15.116 27.712 8.818 22.674 20.154 18.895 13.046 5.439 2.789 1.512 2.048 150.798
3 12.973 12.973 0 8.649 24.865 17.297 19.459 11.892 11.196 4.668 2.394 1.297 1.758 129.421
4 10.518 19.868 10.518 0 22.206 16.362 21.037 16.362 12.104 5.047 2.588 1.402 1.900 139.913
5 34.580 28.817 48.988 34.580 0 25.935 54.752 60.515 24.419 10.181 5.220 2.829 3.834 334.650
6 31.639 24.194 35.361 35.361 11.167 0 22.333 26.056 15.771 6.576 3.371 1.827 2.476 216.132
7 8.799 11.313 11.313 5.028 6.913 8.799 0 10.684 5.355 2.233 1.145 620 841 73.042
8 36.753 21.203 14.136 18.376 24.031 19.790 7.068 0 12.918 5.386 2.762 1.497 2.028 165.946
11 11.444 13.046 11.196 12.104 24.419 15.771 5.355 12.918 0 297.057 32.804 36.719 54.498 527.330
12 5.486 6.254 5.367 5.802 11.705 7.560 2.567 6.192 341.520 0 19.918 20.594 34.793 467.757
13 2.682 3.057 2.624 2.837 5.722 3.696 1.255 3.027 35.961 18.992 0 8.700 10.499 99.052
14 1.397 1.592 1.367 1.477 2.981 1.925 654 1.577 38.682 18.871 8.360 0 26.993 105.876
15 1.912 2.180 1.871 2.022 4.080 2.635 895 2.158 57.994 32.204 10.192 27.267 0 145.408
dj 170.778 161.071 174.431 173.838 165.689 159.017 168.788 179.115 580.408 411.425 93.989 105.592 143.464 2.687.604
 PREDIKSI DISTRIBUSI PERJALANAN

PREDIKSI MAT ANGKUTAN PENUMPANG KABUPATEN KONAWE TAHUN 2035

(ORANG/TAHUN)

1 2 3 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15 oi
1 0 20.765 20.765 24.918 23.534 20.765 16.612 11.075 14.337 5.978 3.065 1.661 2.251 165.728
2 15.782 0 18.938 34.720 11.047 28.407 25.251 23.673 16.345 6.815 3.494 1.894 2.566 188.931
3 16.253 16.253 0 10.836 31.152 21.671 24.380 14.899 14.028 5.849 2.999 1.625 2.202 162.148
4 13.178 24.892 13.178 0 27.821 20.500 26.357 20.500 15.165 6.323 3.242 1.757 2.381 175.293
5 43.324 36.104 61.376 43.324 0 32.493 68.597 75.818 30.593 12.756 6.540 3.545 4.803 419.274
6 39.640 30.313 44.303 44.303 13.990 0 27.981 32.644 19.759 8.238 4.224 2.289 3.102 270.786
7 11.024 14.173 14.173 6.299 8.662 11.024 0 13.386 6.709 2.797 1.434 777 1.053 91.512
8 46.046 26.565 17.710 23.023 30.107 24.794 8.855 0 16.184 6.748 3.460 1.875 2.541 207.910
11 14.337 16.345 14.028 15.165 30.593 19.759 6.709 16.184 0 372.175 41.100 46.005 68.279 660.678
12 6.873 7.835 6.724 7.269 14.665 9.471 3.216 7.758 427.881 0 24.955 25.802 43.591 586.040
13 3.360 3.830 3.287 3.554 7.170 4.630 1.572 3.793 45.055 23.795 0 10.900 13.154 124.100
14 1.750 1.995 1.712 1.851 3.734 2.412 819 1.975 48.464 23.643 10.474 0 33.819 132.649
15 2.395 2.731 2.344 2.534 5.111 3.301 1.121 2.704 72.659 40.348 12.769 34.162 0 182.178
dj 213.963 201.802 218.540 217.797 207.587 199.228 211.469 224.408 727.178 515.464 117.757 132.293 179.742 3.367.228
 ALTERNATIF PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

Kekuatan
a. Pengakuan eksistensi operasionalisasi jasa transportasi;
b. Komitmen pemerintah dalam mewujudkan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi jasa
transportasi;
c. Kabupaten Konawe sebagai wilayah antara yang dilalui dari Kota Kendari ke Kolaka-Lasusua
Kabupaten Kolaka Utara;
d. Kabupaten Konawe sebagai wilayah pusat pertanian, pertambangan dan perkebunan perlu
mengantisipasi perkembangan usaha transportasi.
Kelemahan
a. Kompetensi SDM penyelenggara jasa transportasi relatif belum memadai;
b. Kesejahteraan pelaku transportasi khususnya pengemudi kendaraan umum relatif rendah;
c. Kedisiplinan SDM penyelenggara jasa transportasi relatif belum memadai;
d. Sarana dan prasarana sistem transportasi belum memadai;
e. Sebagian besar penyelenggara jasa transportasi dikelola oleh perseorangan dengan jumlah
armada terbatas, sehingga sulit untuk meningkatkan kapasitas, selain itu juga terjadi kesulitan
koordinasi dan tidak terorganisir dengan baik, sehingga fungsi sebagai angkutan umum
kurang dapat terwujud dengan baik;
f. Setiap pemilik kendaraan mengoperasikan dengan caranya sendiri dan beberapa diantaranya
menggunakan manajemen yang kurang tepat serta tidak adanya perencanaan koordinasi
pengoperasian angkutan umum antara pengusaha dengan pengemudi;
g. Masih adanya perbedaan kepentingan dalam penyelenggaraan kewenangan di bidang
transportasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
 ALTERNATIF PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

Peluang
a. Konawe pada umumnya memiliki kesempatan untuk berkembang secara pesat sebagai wilayah hinterland
perkembangan Kota Kendari;
b. Konawe menjadi pusat pengolahan Pertanian, Pertambangan dan perkebunan sehingga prospek peluang
investasi semakin tinggi dalam pengembangan berbagai moda transportasi;
c. Memiliki ragam budaya dengan segala kelebihannya sehingga memiliki potensi sebagai kawasan wisata budaya.
Ancaman
a. Disiplin pengguna jalan rendah, mengakibatkan kemacetan, kecelakaan;
b. Pembuatan regulasi melibatkan masyarakat transportasi belum optimal;
c. Terdapatnya hambatan internal instansi pemerintah yang berdampak menjadi kurang tanggap dan aspiratif
dalam menangani permasalahan transportasi sehingga berpengaruh terhadap kebijakan transportasi;
d. Koordinasi lintas antar instansi, sektoral maupun SKPD lemah yang berdampak dalam melakukan perencanaan
menajemen transportasi terjadi mis-komunikasi bahkan terkesan bertentangan antara yang satu dengan lainnya;
e. Kurangnya fasilitas perlengkapan jalan, mengakibatkan penurunan tingkat keselamatan lalu lintas jalan;
f. Jaringan trayek belum terstruktur dan terpadu, mengakibatkan pelayanan angkutan umum belum efisien;
g. Kegiatan pembangunan kawasan/pusat kegiatan belum terkendali, mengakibatkan timbulnya daerah rawan
kemacetan;
h. Kurangnya fasilitas terminal, mengakibatkan ketidaktertiban;
i. Tingginya tingkat pelanggaran muatan lebih di jalan, mengakibatkan kerusakan jalan;
j. Kurang nyamannya pelayanan jasa transportasi berakibat pada menurunnya tingkat kepercayaan publik
terhadap layanan transportasi;
k. Tingginya kenaikan harga BBM, pelumas serta spare part menyebabkan sulitnya menekan biaya operasional jasa
transportasi.
 ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

JARINGAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT

 JALAN DAN JEMBATAN
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN JALAN DI KABUPATEN KONAWE
DIDASARKAN PADA KETENTUAN UNDANG-UNDANG NO. 38 TAHUN 2004 TENTANG
JALAN DAN PP NO. 34 TAHUN 2006 TENTANG JALAN YAITU: DALAM HAL RUANG
MILIK JALAN TIDAK CUKUP LUAS, LEBAR RUANG PENGAWASAN JALAN
DITENTUKAN DARI TEPI BADAN JALAN PALING SEDIKIT DENGAN UKURAN
SEBAGAI BERIKUT:
a.JALAN ARTERI PRIMER 15 (LIMA BELAS) METER
b.JALAN KOLEKTOR PRIMER 10 (SEPULUH) METER
c.JALAN LOKAL PRIMER 7 (TUJUH) METER
d.JALAN LINGKUNGAN PRIMER 5 (LIMA) METER
e.JALAN ARTERI SEKUNDER 15 (LIMA BELAS) METER
f.JALAN KOLEKTOR SEKUNDER 5 (LIMA) METER
g.JALAN LOKAL SEKUNDER 3 (TIGA) METER
h.JALAN LINGKUNGAN SEKUNDER 2 (DUA) METER, DAN
i.JEMBATAN 100 (SERATUS) METER KE ARAH HILIR DAN HULU
ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI
 ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

JARINGAN JALAN PRIMER TERDIRI ATAS :

 JALAN ARTERI PRIMER SEPANJANG 91,883 (SEMBILAN PULUH SATU KOMA
DELAPAN DELAPAN TIGA) KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN POHARA – BTS.
KOTA KENDARI, SIMPANG POHARA – WAWOTOBI (BATAS UNAAHA), RATE-
RATE (BTS. KAB. KOLAKA TIMUR/KONAWE – BTS. UNAAHA, JALAN
MONGINSIDI, JALAN A. YANI, JALAN DIPONEGORO, JALAN JEND. SUDIRMAN,
JALAN SAPATI DAN JALAN INOWA;
 JALAN KOLEKTOR PRIMER SATU SEPANJANG 21,628 (DUA PULUH SATU KOMA
ENAM DUA DELAPAN) KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN BATAS KAB.
KONAWE UTARA/KAB KONAWE - POHARA;
 JALAN KOLEKTOR PRIMER DUA SEPANJANG 29,20 (DUA PULUH SEMBILAN
KOMA DUA NOL) KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN MOTAHA - LAMBUYA;
 JALAN KOLEKTOR PRIMER TIGA SEPANJANG 48,93 (EMPAT PULUH DELAPAN
KOMA SEMBILAN TIGA) KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN PONDOA (S.
WATARAKI) – ROUTA;
 ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

 JALAN KOLEKTOR PRIMER EMPAT SEPANJANG 285,93 (DUA RATUS DELAPAN PULUH LIMA KOMA
SEMBILAN TIGA) KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN MATAIWOI (BATAS KOTA) – ABUKI, WAWORODA
JAYA – NAMBEABORU, WAWONGGOLE – PALARAHI, PUDAY – TETEONA, RANOEYA – BARUGA,
TETEONA – TAWANGA, AMESIU – MELUHU, LALOHAO – WAWONGGOLE, WAWONGGOLE – LAHUTUTU,
LAHUTUTU – TETEONA, ABUKI – SAMBEANI, ABUKI – ASOLU, ASOLU – MATANGGORAI, MATANGGORAI
– ATODOPI, ABUKI – MATANGGORAI, ASOLU - LASADA, LASADA – ASINUA JAYA, ASINUA – AMBEKAERI
UTAMA, AMBEKAERI UTAMA – LALOWATA, AMBEKAERI UTAMA – LEBOOHA, LEBOOHA –
WAWOROHA, WAWORAHA – AMBONIKI, POHARA – BATAS KABUPATEN, TOTOMBE JAYA - BATAS
KABUPATEN, PUUWONUA – TORONIPA, PURIRANO – TORONIPA, ROUTA – BATAS PROPINSI DAN
ROUTA – PONDOA (S. WATARAKI);
 JALAN LOKAL PRIMER SEPANJANG 139,98 (SERATUS TIGA PULUH SEMBILAN KOMA SEMBILA
DELAPAN) KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN MEKAR SARI – SANUANGGAMO, ANGGOPIU –
AMERORO, LAONGGOWUNA – SANUANGGAMO, SANGGONA - TUDAONE, UEPAY – TAWAMELEWE,
TAWAROTEBOTA – TAWAMELEWE, AMEORORO – MATAHOALU, MELUHU – AHUHU, AHUHU –
ALUAHOA, ANAHINUNU – ULUBENUA, WOERAHI – NARIO INDAH, TOMULIPU – KARANDU, ASAKI –
AWULITI, PADANGGUNI – PADANG MEKAR, MATANGGORAI – ALEUTI, MATANGGORAI – ALOSIKA,
NEKUDU – ALOSIKA, LASADA – NEKUDU, SONAI – POANAHA, POANAHA – TETEWATU, ONEMBUTE –
TRIMULYA, WAWOLEMO – BATAS KABUPATEN, AMOSILU – LAWONUA, ONEMBUTE – LAWONUA,
ASUNDE - ANDAMESINGGO, ABELI SAWA – LAKOMEA, ABELI SAWA – TABANGGELE, BESU – LAOSU,
PUURUI – MATANDAHI, LAOSU – KAPOILA (SUNGAI), PUUWONUA – LALIMBUE, LALIMBUE – KAPOILA,
WATUNGARANDU – LABOTOI DAN WATUNGGARANDU – LALONGGALUKU; DAN
 JALAN LINGKUNGAN PRIMER SEPANJANG 41,95 (EMPAT PULUH SATU KOMA SEMBILAN LIMA)
KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN AMERORO – RAWUA, PUDAY – PUDAY, UEPAY – UEPAY, EPEE’A –
WALAY (BENDUNGAN), PONDIDAHA – MUMUNDOWU, PONDIDAHA – BELATU, AHUAWATU –
BENDEWATU, SILEA – SILEA, TRIMULYA – TRIMULYA, ONEMBUTE – ONEMBUTE, LAOSU – LAOSU,
LALONGGALUKU – LALONGGALUKU DAN TONGAUNA – ANDEPOSANDU.
 ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

JARINGAN JALAN SEKUNDER TERDIRI ATAS :

 JALAN ARTERI SEKUNDER SEPANJANG 2,82 (DUA KOMA DELAPAN DUA) KILOMETER YAITU
JALAN LAKIDENDE (DUA JALUR);
 JALAN KOLEKTOR SEKUNDER SEPANJANG 64,48 (ENAM PULUH EMPAT KOMA EMPAT
DELAPAN) KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN AMBEMALI (DUA JALUR), JALAN PONGGAWA
(DUA JALUR), JALAN E. A. MOKODOMPIT, JALAN SAO – SAO, JALAN WEKOILA, JALAN
MAYJEN S. PARMAN, JALAN SABANDARA (DUA JALUR), JALAN OHEO, JALAN ABUNAWAS,
JALAN ABDULAH SILONDAE (DUA JALUR), JALAN LIMBAGA, JALAN KONGGOASA, JALAN
KOLOSUA, JALAN TOSEPU, JALAN POLINGAI, JALAN RANOEYA – NARIO INDAH, JALAN
SEKOLAH KEPOLISIAN, JALAN ARISUNGGU DAN JALAN KANTOR CAMAT ANGGABERI;
 JALAN LOKAL SEKUNDER SEPANJANG 54,72 (LIMA PULUH EMPAT KOMA TUJUH DUA)
KILOMETER MELIPUTI RUAS JALAN INOLOBUNGGADUE I, JALAN INOLOBUNGGADUE II,
JALAN NIRANUANG, JALAN SIMIN, JALAN UNTA, JALAN BUNGGASI, JALAN KIJANG, JALAN
ANOA, JALAN AHMAD YANI, JALAN RUSA, JALAN KANCIL, JALAN MERIBUNDU, JALAN
KALENGGO, JALAN HALUOLEO (DUA JALUR), JALAN LAMBIHONA, JALAN BTN PUOSU, JALAN
PERINDUSTRIAN, JALAN KALUASA, JALAN HARIBAU, JALAN PAGALA, JALAN LALOWATA,
JALAN BUBURANDA, JALAN SUPU YUSUF, JALAN WR. SUPRATMAN, JALAN EDI SABARA,
JALAN KAPT. PIERE TENDEAN, JALAN ADE IRMA NASUTION, JALAN TANGGAPILI, JALAN
WAYONG, JALAN TANGGANANO, JALAN PODADA, JALAN SAWERIGADING, JALAN TOHAMBA
(DUA JALUR), JALAN NUSA INDAH, JALAN LATONDOHA, JALAN DAI’IHA, JALAN BAKOKO,
JALAN MAWAR, JALAN SAMUALE, JALAN P. TIMUR, JALAN BUDUSILA, JALAN ANGSA PUTIH,
JALAN LAMBOASA DAN JALAN HALUOLEO; DAN
 ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DI KABUPATEN KONAWE MELIPUTI

RENCANA PEMBUKAAN JALAN KABUPATEN TERDIRI ATAS :
1. RUAS JALAN POROS WAWOLATOMA – ROUTA SEPANJANG 90 (SEMBILAN
PULUH) KILOMETER;
2. RUAS JALAN DALAM KECAMATAN LATOMA SEPANJANG 5 (LIMA) KILOMETER;
DAN
3. RUAS JALAN DALAM KECAMATAN ASINUA SEPANJANG 5 (LIMA) KILOMETER.
 ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

TERMINAL, JEMBATAN TIMBANG DAN PENGUJIAN KENDARAAN

RENCANA PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG DISESUAIKAN DENGAN KONSEP
PENGEMBANGAN SISTEM PUSAT KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN DI KABUPATEN
KONAWE. BERDASARKAN KONSEP YANG SUDAH DIJELASKAN SEBELUMNYA.
JARINGAN PRASARANA LALU LINTAS TERDIRI ATAS :
A. TERMINAL PENUMPANG TERDIRI ATAS :
1. TERMINAL PENUMPANG TIPE B DIRENCANAKAN PADA TERMINAL ASINUA DI
KECAMATAN UNAAHA;
2. TERMINAL PENUMPANG TIPE C TERDIRI ATAS :
A) TERMINAL PENUMPANG TIPE C EKSISTING MELIPUTI :
1) TERMINAL KASUPUTE DI KECAMATAN WAWOTOBI;
2) TERMINAL ASINUA DI KECAMATAN UNAAHA; DAN
3) TERMINAL PURIALA DI KECAMATAN PURIALA.
B) RENCANA TERMINAL PENUMPANG TIPE C DI POHARA KECAMATAN SAMPARA.
B. TERMINAL BARANG DIRENCANAKAN PADA TERMINAL ASINUA DI KECAMATAN
UNAAHA;
C. RENCANA PENGEMBANGAN JEMBATAN TIMBANG DI KECAMATAN LAMBUYA DAN
SAMPARA; DAN
D. RENCANA UNIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN WAWOTOBI.
 TAHAPAN PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN

PROGRAM KEGIATAN
JANGKA PENDEK  PENINGKATAN STRUKTUR PADA KONDISI JALAN YANG RUSAK
(2016-2020) :  FS DAN DED PENINGKATAN KAPASITAS DAN PEMBANGUNAN JALAN UNTUK:
OPTIMALISAI A. RUAS-RUAS JALAN ARTERI SEKUNDER
KONDISI JALAN B. LINGKAR
EKSISTING  PENYIAPAN ROW (PENGADAAN TANAH) UNTUK:
 ROW PEMBANGUNAN DAN PELEBARAN JALAN ARTERI SEKUNDER
(MENJADI 4 S/D 6 JALUR CEPAT, 2 JALUR LAMBAT, 2 ARAH, MEDIAN)
 PENYUSUNAN RENCANA INDUK JARINGAN JALAN (RIJJ)
JANGKA MENENGAH  PEMELIHARAAN DAN PENINGKATAN JALAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
(2020-2025):  PEMBANGUNAN DAN PELEBARAN JALAN ARTERI SEKUNDER SEBAGAI
RESTRUKTURISASI STRUKTUR PEMBENTUK SISTEM TRANSPORTASI
JARINGAN JALAN  FS DAN DED PENINGKATAN KAPASITAS :
 RUAS-RUAS JALAN KOLEKTOR (MENJADI 4 LANJUR PLUS KERB/BAHU)
 PENYIAPAN ROW (PENGADAAN TANAH) UNTUK:
 ROW PELEBARAN JALAN KOLEKTOR SEKUNDER
 ROW RENCANA JALAN TOL PRIORITAS 2
JANGKA PANJANG  PEMELIHARAAN DAN PENINGKATAN JALAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
(2025-2035):  PELEBARAN JALAN KOLEKTOR SEKUNDER UNTUK MENGEKSPANSI KAPASITAS
EKSPANSI JARINGAN JARINGAN JALAN
JALAN  PEMBANGUNAN JALAN TOL
 TAHAPAN PENGEMBANGAN JARINGAN ANGKUTAN
BARANG

PROGRAM KEGIATAN
JANGKA PENDEK  STUDI MASTERPLAN ANGKUTAN BARANG KABUPATEN KONAWE
(2016-2020):  NORMALISASI KELAS JALAN YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT GEOMETRIK DAN
NORMALISASI STRUKTUR
KELAS JALAN  PEMBATASAN OPERASI ANGKUTAN BARANG DENGAN TRUK BESAR (4 AS ATAU
LEBIH) DI JAM TERTENTU DAN RUAS JALAN TERTENTU
 PENGEMBANGAN TERMINAL BARANG TERPADU
 PELENGKAPAN FASILITAS POKOK (PARKIR, GUDANG, KANTOR, ALAT
BONGKAR MUAT)
 PELENGKAPAN FASILITAS INTERMODA (LAYOUT, INTERKONEKSI KA DAN
JALAN)

JANGKA  PENGEMBANGAN RUTE ANGKUTAN BARANG

MENENGAH (2020-  PENYESUAIAN KELAS JALAN ARTERI DAN KOLEKTOR SEKUNDER SESUAI
2025): SYARAT JALAN KELAS II/IIIA
PENGEMBANGAN  PENERAPAN SATU PINTU ANGKUTAN BARANG DARI LUAR KOTA
SIMPUL DAN RUTE (LARANGAN TRUK BESAR 4 AS ATAU LEBIH MELINTASI JALAN SEKUNDER)