Di susun Oleh:
Zidane Damar Alfiansyah
11211130000037
Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya
yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisis Studi Kasus Pelanggaran HAM dan Kesetaraan Gender di
Lingkungan Kerja” ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas ulangan tengah semester (UTS) yang di berikan ibu Khoirun Nisa, MA.Pol.
selaku dosen pada mata perkuliahan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Terimakasih saya haturkan kepada Ibu Khoirun Nisa MA.Pol selaku dosen
mata perkuliahan Pancasila dan Kewarganegaraan. Karena telah memberikan tugas
ini, sehingga akan bermanfaat bagi saya untuk melatih saya dalam membuat
makalah dengan baik dan benar. Terimakasih kepada pihak-pihak yang dengan
gratis telah memberikan informasi yang saya butuhkann di internet, sehingga dapat
membantu saya dalam informasi yang ada di dalam makalah ini.
Saya tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saya menerima dengan baik kritik dan saran yang membangun sehingga untuk
kedepannya saya dapat membuat makalah di lain hari dengan baik dan benar.
Sekian dari saya,
ii
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
KOMNASHAM, Pasal 1 Ayat (1), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999,
diambil dari https://www.komnasham.go.id/files/1475231474-uu-nomor-39-tahun-1999-tentang-
%24H9FVDS.pdf pada 19 Oktober 2021
4
gender2. Dalam agama islam pun telah dinyatakan di dalam Al-Qur’an, pada
Q.S. Al-Zariyat: 56 yang artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”.
Maksudnya, Allah Swt. Menciptakan pria dan wanita tanpa memandang apa
kedudukannya, tidak melihat dari derajatnya. Namun dari tingkat ketaqwaan
mereka. Sehingga, pria dan wanita itu memiliki derajat yang sama di mata Allah
Swt. Yang membedakannya hanyalah tingkat ketaqwaan mereka.
2
Widya Olyvia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Kesetaraan
Gender, diambil dari
https://www.academia.edu/32838031/UNDANG_UNDANG_REPUBLIK_INDONESIA_NOMO
R_1_TAHUN_2017_TENTANG_KESETARAAN_GENDER_DENGAN_RAHMAT_TUHAN_
YANG_MAHA_ESA_PRESIDEN_REPUBLIK_INDONESIA? pada 19 Oktober 2021
3
Atikah Ishmah Winahyu, Kesetaraan Gender di Indonesia Masih Rendah, diambil dari
https://mediaindonesia.com/humaniora/351154/kesetaraan-gender-di-indonesia-masih-rendah pada
08 November 2021
5
Sumber pertama yaitu sumber berita dari theconversation.com yang ditulis
oleh Aisha Amelia Yasmin berjudul “Kasus Aice: Dilema Buruh Perempuan di
Indonesia dan Pentingnya Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja”. Artikel
tersebut membahas tentang peristiwa pelanggaran kesetaraan gender di
lingkungan kerja yang dialami oleh pekerja/buruh wanita yang bekerja pada PT.
Alpen Food Industry atau Aice. Elitha Tri Novianty selaku korban menyatakan
bahwa perusahaan menolak pengajuannya mengenai pemindahan divisi karena
kondisi yang dialami korban. Namun, perusahaan menolak dan diancam untuk
diberhentikan bekerja. Hal ini yang membuat korban terus bekerja dan pada
akhirnya, korban mengalami kecelakaan yang menyebabkan pendarahan hebat
dan harus menjalani operasi. Dalam artikel ini juga telah menyajikan analisis
terkait kesetaraan gender mengenai latar belakang mengapa masih terjadi
pelanggaran kesetaraan gender di lingkungan kerja, berapa kasus pelanggaran
kesetaraan gender terjadi, dan analisis kasus ini terkait dengan UU Cipta Kerja.
6
melakukan maka dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan. Hal ini membuat
pekerja wanita memilih untuk diam dan menerimanya sampai pada akhirnya
mereka terbiasa. Ada juga budaya dimana keberadaan wanita di lingkungan
pekerjaan sebagai ‘hiburan’ bagi pekerja laki-laki untuk memberikan dorongan
agar produktivitas dan moral organisasi. Artikel ini memberikan hasil analisis
kalau di China membutuhkan perubahan budaya dalam lingkungan pekerjaan
agar pekerja wanita tidak khawatir terkait moralnya dalam bekerja dan
bermasyarakat.
1. Dapat mengetahui apa saja kasus pelanggaran HAM dan kesetaraan gender
2. Dapat mengetahui tentang latar belakang mengapa kasus tersebut dapat
terjadi
3. Dapat menganalisis kasus tersebut
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu:
1. Sebagai pemahaman penulis terkait HAM dan kesetaraan gender.
2. Sebagai syarat penyelesaian ujian tengah semester (UTS) penulis.
3. Sebagai pemahaman bagi pembaca agar paham mengenai pentingnya
HAM dan kesetaraan gender.
7
BAB II
4
Aisha Amelia Yasmin dkk., Kasus Aice : Dilema Buruh Perempuan di Indonesia dan Pentingnya
Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja, diambil dari https://theconversation.com/kasus-aice-
dilema-buruh-perempuan-di-indonesia-dan-pentingnya-kesetaraan-gender-di-lingkungan-kerja-
133010 pada 08 November 2021
5
Ferry Sandi, Skandal Es Krim Aice VS Buruh Belum Juga Usai, Ini Updatenya, diambil dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201001142818-4-190891/skandal-es-krim-aice-vs-buruh-
belum-juga-usai-ini-updatenya pada 08 November 2021
8
keterangan dokter yang menyatakan bahwa wanita tersebut berbahaya untuk
bekerja bekerja di shift malam.6
Sarinah, mengaku akan terus menyuarakan masalah ini, sampai ada respon
yang memuaskan dari PT. Alpen Food Industry. bahkan buruh wanita
mengadakan gerakan mogok kerja dan gerakan mengajak masyarakat untuk
memboikot produk buatan PT. Alpen Food Industry atau AICE.7
6
Ferry Sandi, Skandal Es Krim Aice VS Buruh Belum Juga Usai, Ini Updatenya, diambil dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201001142818-4-190891/skandal-es-krim-aice-vs-buruh-
belum-juga-usai-ini-updatenya pada 08 November 2021
7
Ferry Sandi, Skandal Es Krim Aice VS Buruh Belum Juga Usai, Ini Updatenya, diambil dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201001142818-4-190891/skandal-es-krim-aice-vs-buruh-
belum-juga-usai-ini-updatenya pada 08 November 2021
8
KEMEPERIN, Pasal 76 Ayat (2), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003,
diambil dari https://www.kemenperin.go.id/kompetensi/UU_13_2003.pdf pada 09 November 2021
9
yang mengatakan kalau korban tidak mau bekerja sesuai dengan apa yang
dikerjakan, maka korban akan diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan.
9
Robby Milana, HAM Dalam Perspektif Pancasila, diambil dari
https://revolusimental.go.id/index.php/kabar-revolusi-mental/detail-berita-dan-artikel?url=ham-
dalam-perspektif-pancasila pada 09 November 2021
10
KEMEPERIN, Pasal 187 Ayat (1), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003,
diambil dari https://www.kemenperin.go.id/kompetensi/UU_13_2003.pdf pada 09 November 2021
11
Dwina Agustin, Gerakan #MeToo Kian Santer Merebak di China, diambil dari
https://www.republika.co.id/berita/qbard0459/gerakan-metoo-kian-santer-merebak-di-china, pada
10 November 2021
10
cerita pengalaman tentang pelecehan seksual dan salah satu yang paling
menonjol. Korban mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan selama
menjadi pekerja magang. Korban menyatakan bahwa dia telah dilecehkan
secara seksual pada tahun 2014 ketika mengunjungi ruang ganti Zhu Jun –
pembawa acara televisi CCTV. Setelah kejadian tersebut, korban berusaha
untuk melaporkan ke polisi namun ditolak dengan alasan yang subjektif dan
larangan dari pihak yang lebih atas, sehingga Xianzi memilih untuk diam.
Namun, pada tahun 2018. Korban memilih untuk terbuka saat gerakan #MeToo
hadir. Dia memberikan pengalamannya melalui sebuah esay yang isinya
tuduhan kepada Zhu Jun12.
12
Zhaoyin Feng dan Tessa Wong, Perempuan di China Yang Jadi Korben Kekerasan Seksual
Tingkat Tinggi Mencari Keadilan, ‘Kasus Ditolak, Sosial Media Diblokir dan Terancam
Pencemaran Nama Baik’ diambil dari https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58651762 pada 10
November 2021
13
Zhaoyin Feng dan Tessa Wong, Perempuan di China Yang Jadi Korben Kekerasan Seksual
Tingkat Tinggi Mencari Keadilan, ‘Kasus Ditolak, Sosial Media Diblokir dan Terancam
Pencemaran Nama Baik’ diambil dari https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58651762 pada 10
November 2021
11
2.4 Analisis Kasus Internasional : China #MeToo, Inequality,
Harassment, and Sexual Politics In The Workspace
Gerakan #MeToo adalah gerakan yang secara subjektif cukup baik karena
berusaha mengangkat dan memperjuangkan fenomena pelecehan seksual yang
sebenarnya sudah banyak terjadi, namun tidak dikeluarkan karena adanya
ketakutan dan ketidakadilan terhadap korban. Dalam peristiwa yang dialami
Xianzi, peristiwa ini melanggar hak asasi manusia (HAM) dimana wanita
mendapat perlakuan yang tidak adil di hadapan hukum di negara China. Jika
kita lihat dari perspektif undang-undang yang ada di Indonesia, sesuai dengan
UU. No. 39 Tahun 1999 Pasal 4 yang berbunyi “Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan
dihadapan hukum, dan hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun dan oleh siapapun.”14 Yang berarti hak memiliki persamaan
dihadapan hukum adalah hak dasar yang dimiliki seluruh manusia tak
terkecuali perempuan. Peristiwa tersebut telah melanggar sifat HAM tersebut
karena adanya ketidakadilan dalam persidangan sehingga tidak ada persamaan
hak yang Xianzi punya dengan yang lain.
Jika kita lihat dari perspektif Pancasila, peristiwa ini melanggar sila kelima
pancasila tentang “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”. Karena tidak
adanya keadilan dalam sistem persidangan kasus tersebut dimana usaha Xianzi
dalam memperjuangkan kasusnya selalu dihalangi oleh orang-orang yang tidak
suka dengan gerakan #MeToo. Selain itu, saat Xianzi berusaha untuk
melaporkan kasusnya untuk pertama kali. Polisi menolak laporannya karena
orang yang dilaporkan termasuk orang yang penting juga merupakan peristiwa
ketidakadilan hukum dimana hanya dengan alasan kalau orang yang dilaporkan
adalah orang penting maka tidak boleh ditindak meskipun orang tersebut salah.
14
KOMNASHAM, Pasal 4, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999, diambil
dari https://www.komnasham.go.id/files/1475231474-uu-nomor-39-tahun-1999-tentang-
%24H9FVDS.pdf pada 10 November 2021
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan suatu yang hal yang dimiliki
manusia sejak lahir dan harus dijaga oleh seluruh masyarakat dan
pemerintahan, sesuai dengan UU. No. 39 Tahun 1999. Semua manusia
memiliki HAK asasi yang sama, tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun
gender. Kesetaraan gender merupakan konsep yang berusaha untuk
menciptakan keadaan persamaan pemenuhan hak dan kewajiban antara laki-
laki dan perempuan.15
3.2 Saran
Saran dari penulis adalah kesetaraan gender, perlu diadakan pemahaman
konsep ini, agar masyarakat luas baik nasional dan internasional paham dan
mengimplementasikan konsep kesetaraan gender dalam kehidupan
bermasyarakat. Apalagi kita telah masuk kedalam era globalisasi sehingga
proses penyampaian informasi lebih mudah dengan catatan penyampaian
informasi harus sesuai dengan data dan fakta, tidak dilebih-lebihkan atau
15
KEMENPPPA, Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan, diambil
dari https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1439/mencapai-kesetaraan-gender-dan-
memberdayakan-kaum-perempuan pada 11 November 2021
16
Atikah Ishmah Winahyu, Kesetaraan Gender di Indonesia Masih Rendah, diambil dari
https://mediaindonesia.com/humaniora/351154/kesetaraan-gender-di-indonesia-masih-rendah pada
11 November 2021
13
dikurangi. Agar peristiwa-peristiwa yang telah dibahas menjadi berkurang dan
mencapai kehidupan bermasyarakat yang sehat dan sejahtera.
14
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, D. (2020, Juni 03). Gerakan #MeToo Kian Santer Merebak di China. Diambil
kembali dari republika.co.id:
https://www.republika.co.id/berita/qbard0459/gerakan-metoo-kian-santer-
merebak-di-china
Aisha Amelia Yasmin, dkk. (2020, Maret 18). Kasus Aice: Dilema Buruh Perempuan di
Indonesia dan Pentingnya Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja. Diambil
kembali dari theconversation.com: https://theconversation.com/kasus-aice-
dilema-buruh-perempuan-di-indonesia-dan-pentingnya-kesetaraan-gender-di-
lingkungan-kerja-133010
KEMENPERIN. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Diambil kembali dari kemenperin.go.id:
https://www.kemenperin.go.id/kompetensi/UU_13_2003.pdf
KEMENPPPA. (2017, Juni 09). Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum
Perempuan. Diambil kembali dari kemenpppa.go.id:
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/1439/mencapai-
kesetaraan-gender-dan-memberdayakan-kaum-perempuan
KOMNASHAM. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999. Diambil
kembali dari komnasham.go.id: https://www.komnasham.go.id/files/1475231474-
uu-nomor-39-tahun-1999-tentang-%24H9FVDS.pdf
Milana, R. (2021, Agustus 19). HAM Dalam Perspektif Pancasila . Diambil kembali dari
revolusimental.go.id: https://revolusimental.go.id/index.php/kabar-revolusi-
mental/detail-berita-dan-artikel?url=ham-dalam-perspektif-pancasila
Sandi, F. (2020, Oktober 01). Skandal Es Krim Aice Vs Buruh Belum Juga Usai, Ini
Updatenya . Diambil kembali dari cnbcindonesia.com:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201001142818-4-190891/skandal-es-
krim-aice-vs-buruh-belum-juga-usai-ini-updatenya
Widya Olyvia, dkk. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang
Kesetaraan Gender Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik
Indonesia . Diambil kembali dari Academia.edu:
https://www.academia.edu/32838031/UNDANG_UNDANG_REPUBLIK_INDO
NESIA_NOMOR_1_TAHUN_2017_TENTANG_KESETARAAN_GENDER_
DENGAN_RAHMAT_TUHAN_YANG_MAHA_ESA_PRESIDEN_REPUBLI
K_INDONESIA?
Winahyu, A. I. (2020, Oktober 08). Kesetaraan Gender di Indonesia Masih Rendah.
Diambil kembali dari mediaindonesia.com:
https://mediaindonesia.com/humaniora/351154/kesetaraan-gender-di-indonesia-
masih-rendah
15
Zhaoyin Feng, Tessa Wong. (2021, September 29). Perempuan di China yang Jadi Korban
Kekerasan Seksual Tingkat Tinggi Mencari Keadilan, 'Kasus Ditolak, Sosial
Media Diblokir, dan Terancam Pencemaran Nama Baik'. Diambil kembali dari
bbc.com: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-58651762
16