Anda di halaman 1dari 10

Halaman Judul

MAKALAH

KEADILAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Dosen Pengampu : Dr. Prihatin Tiyanto Priyagung Hutomo

Disusun Oleh:
Ines Wulan Lestari
201003612012180

POGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila
yang berjudul “pendidikan panasila tentang keadilan untuk pendidikan di indonesia” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini ditulis berdasarkan buku panduan yang berkaitan
dengan Pancasila, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Disadari bahwa
makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun
demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................................................................... i


MAKALAH ........................................................................................................................................................... i
KEADILAN PENDIDIKAN DI INDONESIA ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................................................1
1.3. Tujuan .....................................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................................................2
2.1. Pengertian Keadilan dan Pendidikan...................................................................................................2
2.1.1. Pengertian Keadilan ............................................................................................................................2
2.1.2. Pengertian Pendidikan ........................................................................................................................2
2.2. Contoh Kasus dan Penyelesaian Ketidakadilan Pendidikan di Indonesia .......................................3
2.3. Solusi Untuk Menyelesaikan Ketidakadilan Pendidikan di Indonsia ...............................................4
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan .............................................................................................................................................6
3.2. Saran ..................................................................................................................................................................... 6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sering kita melihat atau mendengar di media masa baik TV, koran atau radio yang mempermaslahkan
tentang keadilan. Banyak statment yang mengatakan bahwa pada saat ini keadilan hanya berlaku untuk
orang-orang tertentu. Di Indonesia ini keadilan masih lemah dalam menegakkan suatu keadilan yang baik
dan benar. Sebagaimana kita ketahui bahwa sampai saat ini negara indonesia masih terdapat banyak
ketidakadilan, baik ditataran pemerintahan, masyarakat dan sekitar kita. Keadilan di indonesia masih
seperti timbangan, mana yang berat dia yang akan menang. Bukan berat kebenaranya akan tetapi berat
hartanya. Hukum dasar yang berlaku di Indonesia yaitu Undang – Undang Dasar Negara Indonesia Tahun
1945 telah memberikan kewajiban bagi negara Indonesia untuk memberikan jaminan agar setiap
masyarakatnya mendapat pemenuhan hak-hak dasarnya bersamaan dengan keadilan dan kepastian hukum.
Hal ini berarti hukum harus ditegakkan oleh pemerintah agar tujuan negara dapat tercapai sekaligus juga
memenuhi seluruh kewajiban negara dan memberikan masyarakat hak-hak mereka.
Tujuan-tujuan ini dapat dicapai dengan menyelaraskannya dengan tujuan hukum itu sendiri. Tetapi yang
terjadi saat ini tujuan hukum itu dikatakan tercapai hanya untuk orang-orang yang kuat saja dan tujuan
hukum itu dikatakan gagal hanya untuk orang-orang yang lemah. Boleh dikatakan negara indonesia masih
menganut sistem hukum rimba. Siapa yang kuat dia yang berkuasa Kita tahu bahwa hukum dan keadilan
adalah sebuah sistem yang saling bersangkutan dan saling membutuhkan. Keadilan bisa tercapai apabila
hukum yang diberlakukan sangat kuat dan disiplin dan hukum dikatakan berhasil apabila sudah dapat
memberikan keadilan yang merata bagi setiap warganya

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian keadilan dan pendidikan ?
2. Contoh kasus dan penyelesaian ketidakadilan pendidikan di Indonesia ?
3. Apa solusi yang tepat untuk meyelesaikan ketidakadilan pendidikan di Indonesia ?

1.3. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian keadilan dan pendidikan
2. Untuk mengetahui contoh kasus dan penyelesaian ketidakadilan pendidikan di Indonesia
3. Untuk mengetahui solusi yang tepat untuk meyelesaikan ketidakadilan pendidikan di Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Keadilan dan Pendidikan

2.1.1. Pengertian Keadilan


Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda
atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John
Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan
bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran
pada sistem pemikiran". Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak
hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum,
dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi,
banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut
dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan
intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

2.1.2. Pengertian Pendidikan


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun,
mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan
“menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa,
atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi,
universitas atau magang.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13
Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas
pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk
pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk
pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.

2
2.2. Contoh Kasus dan Penyelesaian Ketidakadilan Pendidikan di Indonesia

Pendidikan Di Indonesia Yang Kurang Merata Khususnya Daerah Yang Jauh Dari Kota

Indonesia merupakan negara yang berpendidikan. Namun saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih
belum merata. Pendidikan yang masih belum merata ini menjadi salah satu masalah pendidikan di Indonesia. Ini
menjadi topik hangan bagi pemerintah dalam memberantas masalah pendidikan di negeri ini. Kemiskinan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Adapun fasilitas-fasilitas
penunjang pendidikan yang berupakan sarana dan prasarana di kota dan di desa berbeda. Misalnya saja di kota-
kota besar sarana dan prasarana pendidikan di sana sudah sangant maju. Sedangkan di desa-desa hanya
mengandalkan sarana dan prasarana yang seadanya.Hal ini yang membuat masyarakat yang tinggal di desa-desa
masih tertinggal pendidikanya dibandingkan dengan masyarakat yang ada di kota.

Contohnya daerah yang ada di Indonesia yang kurang kualitas pendidikannya ialah bagian Indonesia
timur. Disana bukan hanya sarana dan prasarana yang kurang, kurangnya tenaga pengajar juga masih kurang.
Sehingga sekolah-sekolah disana masih membutuhkan guru-guru dari daerah-daerah lain. Walaupun ada
beberapa warga negara Indonesia yang tinggal di kota-kota besar tapi karena mereka termasuk ke dalam warga
negara yang kurang mampu sehingga mereka tidak dapat merasakan pendidikan.

Banyak anak-anak yang masih di bawah umur sudah bekerja untuk membantu orang tua mereka dan
mempertahankan hidupnya. Hal ini tidak cocok untuk mereka, karena pada masa mereka (masa anak-anak)
seharusnya mengikuti pendidikan dan duduk di bangku sekolah. Oleh karena itu, pemerintah harus berpikir penuh
terhadap pentingnya pemerataan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat yang miskin dan masyarakat
yang ada di daerah-daerah terpencil yang ada di Indonesia.

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat meprihatinkan. Ini dibuktikan dengan data UNESCO
tahun 2000 tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari
peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks
pengembangan manusia Indonesia semakin menurun.

3
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan
formal maupun pendidikan informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara-
negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia di
Indonesia untuk pembangunan bangsa kita sendiri. Melihat kondisi yang nyata saat ini,pada umumnya
pemerintah hanya mengoptimalkan pendidikan yang ada di kota-kota dan mengabaikan pendidikan yang berada
di daerah terpencil seperti di desa-desa. Sehingga di daerah terpencil tersebut menimbulkan masalah yaitu
kurangnya sarana dan prasaran dalam hal pendidikan. Contohnya banyak tenaga pengajar yang bekerja di daerah
perkotaan sedangkan di daerah terpencil minim akan tenaga pengajar. Tenaga pengajar tersebut memang sengaja
tidak mau jika dipindahkan di daerah terpencil padahal selayaknya sebagai seorang tenaga pengajar harus
mempunyai rasa kepedulian yang tinggi. Seharusnya tenaga pengajar tidak memilih-milih dan memiliki rasa
kepedulian tinggi terhadap anak-anak yang kurang mendapatkan pendidikan. Seharusnya juga tenaga pengajar
tidak lupa dengan tugas utamanya yaitu mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia dimanapun tempatnya, entah
itu di daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan. Permasalahan tersebut dapat membuat kecemburuan sosial
masyarakat antar daerah.

Pendidikan yang di selenggarakan di Indonesia juga memandang adanya perbedaan kelas dalam hal biaya
pendidikan. Lembaga pendidikannya pun dibeda-bedakan sesuai dengan kualitas yang berpengaruh kepada biaya
pendidikannya dalam semua jenjang pendidikan. Maksudnya ialah masalah yang menyangkut biaya pendidikan
di Indonesia dalam berbagai jenjang adalah pendidikan yang berkualitas berarti mahal biaya pendidikannya.
Masalah yang menyangkut biaya pendidikan di Indonesia dalam berbagai jenjang adalah pendidikan yang
berkualitas berarti mahal biaya pendidikannya. Masalah ini menyebabkan masyarakat yang kurang mampu tidak
dapat menempuh pendidikan di lembaga pendidikan yang berkualitas sehingga masyarakat kurang mampu hanya
dapat menempuh pendidikan yang kurang berkualitas di lembaga pendidikan biasa.

Pendidikan di Indonesia merupakan hak asasi yang harus di penuhi dari lembaga atau institusi yang
menyelenggarakan pendidikan yang diberikan secara merata. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu”, dan pasal 11, ayat (1) menyatakan “Pemerintah dan Pemerintah Daerah
wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi
setiap warga negara tanpa diskriminasi”.

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. Mengigat pentingnya suatu pendidikan
untuk semua warga Indonesia, sehingga posisinya sebagai salah satu bidang yang mendapat perhatian serius
dalam salah satu tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, Negara dalam hal ini
pemerintah Indonesia wajib menyelenggarakan pendidikan secara murah dan bahkan gratis untuk masyarakatnya.

2.3. Solusi Untuk Menyelesaikan Ketidakadilan Pendidikan di Indonsia

Berikut beberapa cara yang bisa dijadikan sebagai solusi dalam pemerataan pendidikan di seluruh
Indonesia :
a. Pembangunan gedung sekolah secara merata.Seperti kita ketahui bersama,saat ini pembangunan gedung
sekolahan yang selalu diutamakan adalah yang berada di perkotaan.Bangunan gedung sekolahan yang
lama dilakukan rehabilitasi sehingga menelan biaya yang besar.Daripada dana tersebut digunakan untuk
membiayai program rehabilitasi gedung yang sudah ada sebelumnya,alangkah bijaknya kalau
dimanfaatkan atau dialihkan untuk pembangunan gedung sekolahan yang belum ada di setiap penjuru
pelosok daerah.Sudah saatnya pembangunan gedung sekolahan dibuat merata tanpa membedakan mana
yang berada di kota maupun mana yang berada di desa.Semua memiliki hak dan kesempatan yang sama
untuk memperoleh fasilitas gedung sekolahan demi kenyamanan dalam belajar.
b. Pembagian buku-buku pelajaran secara gratis.Buku adalah sumber ilmu.Ketika pemerintah
memberlakukan biaya setinggi-tingginya untuk harga sebuah buku,itu sama artinya dengan membatasi
kemauan seseorang dalam membuka wawasan pengetahuan mereka.Pihak pemerintah harusnya
menjalankan sebuah program pembagian buku secara gratis kepada seluruh anak-anak yang ada di
Indonesia.Tentu saja program ini harus dibarengi dengan program minat baca buku.Karena kualitas minat
baca di Indonesia masih tergolong sangat rendah.Hal ini lah yang menjadi penyebab mengapa negara
Indonesia tidak maju dan berkembang.Melalui buku,Indonesia pasti bisa membuka wawasan dunia.

4
c. Program pembagian peralatan sekolah secara gratis.Telah kita ketahui bersama bahwa masih banyak
warga negara yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan peralatan sekolah.Anak-anak sekolah di
seluruh penjuru tanah air berhak mendapatkan fasilitas peralatan sekolah dari pemerintah secara
gratis.Hal ini dimaksutkan untuk menunjang kegiatan belajar mereka,selain itu sebagai bentuk pemberian
dukungan agar mereka lebih bersemangat dalam menuntut ilmu di sekolahan.
d. Pemenuhan kebutuhan guru di berbagai pelosok daerah.Guru merupakan elemen penting dalam dunia
pendidikan.Tanpa adanya guru yang berkualitas maka mustahil seorang anak dapat terdidik dengan
baik.Ketika banyak guru honorer yang bekerja secara ikhlas di berbagai daerah,maka seharusnya pihak
pemerintah tanggap dalam menyejahterakan kehidupan mereka yaitu dengan memberikan tunjangan guru
sewajarnya.Hal ini perlu dilakukan agar guru dapat lebih bersemangat lagi dalam mendidik dan mengajar
anak-anaknya.Bagi guru PNS yang sering melakukan pelanggaran kode etik pegawai,maka tidak ada
salahnya untuk ditugaskan berdinas di pelosok daerah.Tentu saja hal ini dimaksutkan agar mereka lebih
bertanggung jawab dalam mengemban tugasnya.
e. Peningkatan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan.Saat ini masih banyak kita jumpai anak-anak
yang pergi bersekolah harus melewati berbagai medan jalan yang berbahaya bagi mereka.Tak jarang dari
mereka yang pergi ke sekolah dengan menyeberangi sungai,berjalan di jembatan yang rapuh,hingga
bergelantungan melalui pohon dan tebing yang curam.Dalam hal ini pihak pemerintah wajib menelusuri
satu per satu kondisi akses jalan menuju sekolahan,sehingga tahu mana yang seharusnya diutamakan
untuk pembangunan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan.

5
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari beberapa pernyataan dan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa keadilan merupakan suatu sikap
yang dapat menyamakan atau menyetarakan perbedaan baik di tinjau dari segi ekonomi maupun segi
sosialantar golongan. Keadilan berhubungan erat dengan berbagai aspek seperti hukum dan kodrat. Setiap
warga negara berhak untuk mendapatkan keadilan baik seperti keadilan dalam memperoleh pembelajaran.
Keadilan dalam memperoleh pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan adil. Karena pemerintah tidak
menyamaratakan setiap warga negara. Penggolongan-penggolongan yang dilakukan pemerintah ataupun
pihak sekolah sendiri masih banyak dilakuk

3.2. Saran
Seluruh warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum terutama berpegang
teguh pada pancasila yaitu Keadilan Pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, meningkatkan lagi
kesadaran terhadap hukum dan patuh terhadap hukum agar tercipta keadilan, kedamaian, dan kemakmuran
tanpa merugikan satu pihak pun dalam pelaksanaannya. Keadilan dalam hal apapun, akan membuahkan
kedamaian dan kesejahteraan. Inilah inti kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia.

6
DAFTAR PUSTAKA
Friedrich,Carl Joachim.2004.Filsafat Hukum Perspektif Historis. Bandung: Nuansa dan Nusamedia
Rawls,John.1973.A Theory of Justice. London: Oxford University press Irianto,Sulistyowati.2005.
Mempersoalkan „Netralitas‟ dan „Objektivitas‟ Hukum : Sebuah Pengalaman Perempuan.Jakarta:
Yayasan Jurnal Perempuan
http://koranbogor.com/bogor-now/pendidikan-di-indonesia-yang-kurang-merata-khususnya-daerah-yang-
jauh-dari-kota/
https://www.kompasiana.com/arwo/58c9dab16ea8346d048b4569/solusi-pemerataan-pendidikan-di-
seluruh-indonesia

Anda mungkin juga menyukai