Anda di halaman 1dari 19

OPTIMALISASI PENGAWASAN BANGUNAN TERKAIT DENGAN

PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

MAKALAH

Oleh :

TOGI MARUHUM HASINTONGAN SIANTURI

Ahli Pertama – Teknik Tata Bangunan dan Perumahan

Bidang Cipta Karya

NIP : 198705012020121002

No. Absensi : 29

Angkatan : XLVIII

PESERTA PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI


SUMATERA UTARA
P a g e 1 | 19
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan rancangan aktualisasi dan Analisis isu (Permasalahan)
yang ada di unit kerja Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan dengan judul
“‘Optimalisasi Pengawasan Bangunan terkait dengan pengurusan Izin Mendirikan
Bangunan Di Kabupaten Pakpak Bharat” kegiatan aktualisasi dan Analisis Isu ini
mengandung nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

Telaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan moril maupun
materil serta saran-saran dari berbagai pihak Oleh karena itu penulis sampaikan ucapan
terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak Ilham Fadhly Harahap selaku LO dari Badan Pengembangan Sumber


Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara pada Angkatan XLVIII Kelompok 4
dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS

2. Ibu Gadis Melani Rusli, SH selaku Pengampu Materi yang senantiasa dengan
sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan aktualisasi ini.

3. Ibu Elsalina Limbong selaku Host dalam kegiatan tatap muka secara virtual
melalui aplikasi zoom Pelatihan Dasar CPNS

4. Seluruh widyaiswara di tempat kerja yang telah memberikan banyak ilmu


terkait nilai dasar ASN yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat
kegiatan aktualisasi.

5. Seluruh panitia baik di Provinsi maupun di Kabupaten pakpak yang telah


memfasilitasi para peserta latsar dengan baik

6. Segenap pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan


Kabupaten Pakpak Bharat yang telah mendukung berbagai kegiatan dalam
rancangan aktualisasi

7. Seluruh keluarga besar, terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya
8. Rekan-rekan seperjuangan Latsar CPNS Kabupaten Pakpak Bharat yang selama
ini telah bersama-sama mengikuti semua tahapan Latsar.

P a g e 2 | 19
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam rancangan aktualisasi
ini, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun.

Akhir kata, penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan,
karena tidak ada manusia yang sempurna.

Kabupaten Pakpak Bharat, 04 September 2021

Penulis

TOGI MARUHUM HASINTONGAN SIANTURI, ST

NIP : 198705012020121002

P a g e 3 | 19
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................

1.1. Latar Belakang......................................................................................................................................

1.2. Tujuan...................................................................................................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM...................................................................................................................

2.1 Tugas Pokok..........................................................................................................................................

2.2 Fungsi.....................................................................................................................................................

2.3 Visi dan Misi..........................................................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................................

3.1 Identifikasi Isu.......................................................................................................................................

3.2 Prioritas (Teknik Analisa)......................................................................................................................

3.3 Isu Terpilih.............................................................................................................................................

3.4 Uraian....................................................................................................................................................

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................................

4.1 Kesimpulan............................................................................................................................................

4.2 Saran......................................................................................................................................................

P a g e 4 | 19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang no. 5 Tahun 2014 yang mengatur tentang fungsi ASN
(Aparatur Sipil Negara) yaitu sebagai Pelaksana kebijakan publik, Pelayan Publik, dan
Perekat dan pemersatu bangsa yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan
dapat dipertanggung jawabkan kepada publik (masyarakat), maka untuk mewujudkan
fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan
efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional seperti tersebut di atas
perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar). Dalam PERLAN No.1
tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.

UU No. 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil wajib
menjalani masa percobaan. Masa percobaan ini dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, berkarakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan untuk CPNS ini dikenal dengan istilah Latsar (Latihan Dasar). Tujuan dari
pelatihan terintegrasi ini yaitu untuk meningkatkan kompetensi CPNS agar dapat
menjalankan peran dan fungsinya serta mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS.

Melalui pelatihan dasar ini, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang
berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Serta Latihan dasar CPNS ini
menekankan pada nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), 2 Managemen ASN, WOG (Whole of
Government) dan Pelayanan Publik. Dengan adanya Latihan Dasar ini diharapkan peserta
dapat menginternalisasi nilai-nilai yang diperoleh untuk dapat diaplikasikan di tempat kerja.
P a g e 5 | 19
Latihan Dasar CPNS Angkatan di lingkungan pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat dipandang perlu dan sudah selayaknya peserta pelatihan menerapkan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN khususnya di bidang kerjanya masing-
masing.

Tahun 2021 Bidang Cipta Karya adalah Bidang baru di Dinas Pekerjaan Umum,
Tata Ruang dan Perhubungan Kabupaten Pakpak Bharat. Terdapat 4 isu yang sedang
dihadapi oleh Bidang Cipta Karya pada Seksi Penataan Bangunan dan Gedung dalam
memberikan Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan yang merupakan permasalahan dalam
penerapan Whole of Government dan Manajemen ASN yaitu :

1. Kurangnya penyampaian informasi publik dalam hal pengurusan IMB kepada


masyarakat;

2. Kurangnya data-data terhadap bangunan yang melanggar aturan Rencana Tata


Ruang Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat;

3. Kurang optimalnya pengawasan bangunan terkait dengan pengurusan Izin


Mendirikan Bangunan di Kabupaten Pakpak Bharat;

4. Belum lengkapnya informasi yang diajukan masyarakat terhadap bangunan


yang akan diajukan IMB.

Dari keempat isu tersebut terpilih isu prioritas dengan menggunakan metode USG
yaitu Kurang optimalnya pengawasan bangunan terkait dengan pengurusan Izin
Mendirikan Bangunan di Kabupaten Pakpak Bharat.

Untuk mengatasi isu tersebut maka dilakukan “Optimalisasi pengawasan


bangunan terkait dengan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten
Pakpak Bharat”, ini pula yang menjadi judul makalah dan aktualisasi penulis.

Harapan penulis dengan penyelesaikan isu tersebut adalah terbentuknya karakter


sebagai ASN yang profesional dalam melayani masyarakat, berkinerja tinggi, berdaya saing,
serta mampu memecahkan permasalahan atau memiliki solusi yang tepat guna.

P a g e 6 | 19
1.2. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

1. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggungjawab dan


integritas terhadap apa yang dikerjakan;

2. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar semangat


nilai-nilai Pancasila;

3. Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik sehingga menciptakan lingkungan kerja


yang harmonis dan kondusif;

4. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga dapat mewujudkan


pelayanan prima terhadap masyarakat;

5. Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi sehingga dapat mewujudkan sikap jujur
dan tidak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pihak tertentu.

6. Mampu menerapkan nilai-nilai Manajemen ASN sehingga dapat mewujudkan sikap


professional dalam bekerja.

7. Mampu menerapkan nilai-nilai Whole Of Goverment sehingga dapat bekejasama


dalam melakukan suatu pekerjaan.

8. Mampu menerapkan nilai-nilai Pelayan Publik sehingga dapat mewujudkan Pelayanan


yang cepat,akurat dan tepat sasaran dalam bekerja.

9. Mengoptimalkan pengawasan terhadap bangunan yang sudah diterbitkan IMB


bangunan.

P a g e 7 | 19
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Tugas Pokok

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh seorang kepala dinas
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis
administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas pokok
perumusan, penetapan, pengkoordinasian, pembinaan dan evaluasi urusan pemerintahan
daerah berdasarkan atas asas desentralisasi dan tugas pembantuan yang meliputi Bidang
Bina Marga, Bidang Cipta Karya, Bidang Pertanahan dan Tata Ruang, Bidang Irigasi /
Pengairan dan Perhubungan.

2.2 Fungsi

Dalam pelaksanaan tugas pokok, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mempunyai fungsi :

 Perumusan kebijakan teknis yang meliputi urusan Bina marga, Cipta Karya, Pertanahan dan
Tata Ruang, Pengairan dan Perhubungan;
 Penyelenggaraaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum yang meliputi urusan Bina
marga, Cipta Karya, Pertanahan dan Tata ruang, Pengairan dan Perhubungan;
 Pengkoordinasian tugas-tugas yang meliputi urusan Bina marga, Cipta Karya, Pertanahan
dan Tata ruang, Pengairan dan Perhubungan;
 Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas yang meliputi urusan Bina marga,
Cipta Karya, Pertanahan dan Tata ruang, Pengairan dan Perhubungan;
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

P a g e 8 | 19
2.3 Visi dan Misi

Mengacu kepada Visi Kabupaten Pakpak Bharat yaitu: “TERWUJUDNYA


KABUPATEN PAKPAK BHARAT YANG MAJU, BERDAYA SAING, BERKEADILAN
DAN SEJAHTERA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN SUMBER
DAYA MANUSIA BERLANDASKAN BUDAYA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT. ”, dimana Pilar pokok adalah Bidang Pertanian, Bidang Pendidikan, dan
Bidang Ekonomi Rakyat dengan tidak mengenyampingkan bidang – bidang lainnya. Untuk
menunjang keberhasilan renstra tersebut diatas, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pakpak
Bharat menetapkan Visinya, yaitu : “TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN SARANA DAN
PRASARANA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN, JALAN DAN JEMBATAN,
PENGAIRAN, DIDUKUNG OLEH PERALATAN YANG BAIK UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”

Dalam rangka untuk mencapai Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pakpak
Bharat mengemban misi dengan :

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur menuju Pemerintahan yang baik.


2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas perumahan dan permukiman, prasarana jalan dan
jembatan, sarana air bersih, pengairan, didukung Alat berat dan peralatan
penanggulangan kebakaran.
3. Meningkatkan Pembinaan Jasa Konstruksi kepada Penyedia Barang / Jasa.
4. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah .
6. Meminimalisir Dampak Bencana Alam.

 Misi tersebut diatas dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas Aparatur menuju pemerintahan yang bersih, memiliki pengertian


perlunya aparatur yang berkualitas, produktif dan erjasamaal di bidangnya untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai wujud dari pemerintahan yang bersih
dan berwibawa.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas perumahan dan permukiman, prasarana jalan dan
jembatan, sarana air bersih, pengairan, didukung Alat berat dan peralatan

P a g e 9 | 19
penanggulangan kebakaran dimaksud adalah kegiatan pelaksanaan pembangunan
pertambahan jumlah dan peningkatan kondisi fisik di bidang perumahan dan
permukiman, jalan dan jembatan, sarana air bersih, pengairan serta sarana dan prasarana
peralatan dan penanggulangan kebakaran.
3. Meningkatkan Pembinaan Jasa Konstruksi kepada Penyedia Barang / Jasa berarti
membina erjasama dan kemitraan dengan pihak terkait serta mengembangkan peran
serta dunia usaha Jasa Konstruksi dalam kegiatan pembangunan.
4. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maksudnya menyediakan sarana
Infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat serta pemanfaatan hasil – hasil pembangunan
5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah maksudnya Pemanfaatan Kekayaan Daerah
untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi sewa alat berat.
6. Meminimalisir Dampak Bencana Alam maksudnya Pemanfaatan peralatan dalam
penanganan Bencana Alam dan pembangunan sarana dan prasarana dalam
mengantisipasi terjadinya bencana.

P a g e 10 | 19
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Identifikasi Isu

Kabupaten Pakpak Bharat dalam pelaksanaan implementasi kebijakan mengenai


izin mendirikan bangunan (IMB) masih kurang realisasinya, ada beberapa penyebab
kurangnya realisasi IMB di kabupaten pakpak Bharat. Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang
dan Perhubungan (PUTRHUB) sebagai tim Teknis memberikan Rekomendasi sesuai
dengan kondisi dilapangan dan dalam hal ini Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang mempunyai tugas untuk mengeluarkan IMB dengan
menagih retribusinya. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah menganalisisis isu
kontemporer yang terjadi sesuai dengan kebijakan Pemerintah dalam hal ini adalah
Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 29 Tahun 2011 tentang Izin Mendirikan Bangunan,
untuk mengetahui dan menganalisis faktor penghambat dari kebijakan tersebut, serta untuk
mengetahui dan menganalisis upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang terjadi
pada kebijakan tersebut.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, sejauh ini pengawasan bangunan terkait


dengan pengurusan IMB di Kabupaten Pakpak Bharat masih belum maksimal, hal ini
dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus IMB tersebut dan yang
paling penting adalah pandangan masyarakat terhada IMB ini yang belum paham
kegunaannya. Dari hasil analisisa penulis dapat mengajukan beberapa saran yaitu kepada
Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan (PUTRHUB) serta Dinas
Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pakpak
Bharat untuk perlu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai IMB dan
memberi langkah tegas bagi masyarakat yang tidak patuh dengan aturan tersebut.

Isu – isu tersebut ditemukan dari hasil pengamatan ASN di instansinya. Setelah
menemukan isu-isu tahap selanjutnya adalah menganalisis isu tersebut.

Dari hasil analisa isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan
dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis terkait dengan
manajemen ASN dan Whole of Government.
No Identifikasi isu Sumber Isu Kondisi Saat ini Kondisi yang
diharapkan

P a g e 11 | 19
Kurangnya
penyampaian Pelayanan Masyarakat belum Masyarakat sudah
1 informasi publik Publik mengetahui paham dan
dalam hal (Whole of langkah-langkah mengurus sendiri
pengurusan IMB Government) dalam pengurusan pengajuan IMB
Kepada IMB bangunan mereka
masyarakat

Kurangnya data- Manajemen Tidak adanya arsip Tersedianya data-


data terhadap ASN data terhadap data tentang
2 bangunan Whole Of bangunan bangunan yang
melanggar aturan Government melanggar aturan melanggar lengkap
rencana tata ruang rencana tata ruang dan terarsip
wilayah wilayah dengan rapi
3 Optimalisasi Manajemen Tidak ada Terjadinya
pengawasan ASN pengawasan secara pengawasan secara
bangunan terkait Whole Of intensif terhadap intensif terhadap
dengan pengurusan Government bangunan yang bangunan yang
IMB di Kabupaten sudah terbit dan telah mengajukan
Pakpak Bharat sedang mengurus IMB
IMB
4 Masih banyaknya Masyarakat pada Masyarakat dapat
berkas yang tidak Pelayanan umumnya kurang melengkapi
lengkap dalam Publik sulit mencari persyaratan untk
pengajuan informasi tentang mengajukan IMB
permohonan IMB berkas apa saja dengan lengkap
dan Izin Usaha yang harus
oleh masyarakat dilengkapi
Tabel 3.1 Identifikasi Isu

3.2. Prioritas (Teknik Analis)

Untuk menentukan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode


analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG merupakan alat yang
digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius, dan berkembang untuk
diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Pengertian
urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.

b. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
P a g e 12 | 19
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan.

c. Growth Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang


dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Cara menggunakan metode USG adalah dengan menentukan nilai tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan masalah pada masing-masing masalah pokok dengan
memberikan skala nilai 1-5. Berikut tabel analisis metode USG yang menjelaskan
proses penentuan skala prioritas isu.
Prioritas
No Identifikasi isu Total
Urgency Seriousnes Growth
(U) s (G)
(S)
Kurangnya penyampaian informasi
1 publik dalam hal pengurusan IMB 3 3 2 8
Kepada masyarakat
Kurangnya data-data terhadap
2 bangunan melanggar aturan 4 4 4 12
rencana tata ruang wilayah
Optimalisasi pengawasan
3 bangunan terkait dengan 4 5 5 14
pengurusan IMB di Kabupaten
Pakpak Bharat

Masih banyaknya berkas yang


4 tidak lengkap dalam pengajuan 4 4 3 11
permohonan IMB dan Izin Usaha
oleh masyarakat

P a g e 13 | 19
Tabel 3.2.1 Identifikasi Isu dengan Metode Analisis USG

Keterangan :
Nilai 5 = Sangat urgent
Nilai 4 = Urgent sekali
Nilai 3 = Urgent
Nilai 2 = Kurang urgent
Nilai 1 = Sangat tidak urgent

Dari masalah-masalah yang ada di atas maka dilakukan analisis yang menggunakan
tehnik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,Layak) :
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.
2. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh
dicarikan solusi permasalahannya.
3. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.

dengan skala penilaian Memenuhi Syarat (diberi tanda checklist √) dan Tidak
Memenuhi Syarat (diberi tanda silang ×) adalah sebagai berikut :

Kriteria

No. Isu Aktual Aktual Problematik Kekhalayakan Layak Skala


(A) (P) (K) (L) Penilaian

Kurangnya
penyampaian informasi Tidak
1 publik dalam hal
pengurusan IMB
× × √ √ Memenuhi
Syarat
Kepada masyarakat

Kurangnya data-data
2 terhadap bangunan
melanggar aturan
√ √ √ √ Memenuhi
Syarat
rencana tata ruang
wilayah

P a g e 14 | 19
Optimalisasi
pengawasan bangunan
3 terkait dengan
pengurusan IMB di
√ √ √ √ Memenuhi
Syarat
Kabupaten Pakpak
Bharat

Masih banyaknya berkas


4 yang tidak lengkap Tidak
dalam pengajuan
permohonan IMB dan
√ √ × √ Memenuhi
Syarat
Izin Usaha oleh
masyarakat
Tabel 3.2.2 Identifikasi Isu dengan Metode Analisis APKL

3.3. Isu Terpilih


Pengawasan terhadap bangunan yang sudah diterbitkan IMB bangunan tersebut tidak
pernah dilakukan. Hal ini dikarenakan selain terbatasnya personil pada Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pakpak Bharat, juga karena sistem pengawasan yang belum efektif terhadap
bangunan yang terbangun. Pengawasan ini sangat diperlukan karena dalam setiap penerbitan
IMB, tidak semua bangunan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Terkadang ada
bangunan yang sudah diterbitkan IMB bangunan-nya tetapi pemohon merubah bentuk
bangunannya, contohnya seperti mereka akan membongkar dan merubah bangunan awal,
menambah ruang didepan bangunan yang sangat dapat melanggar GSB (Garis Sempadan
Bangunan) atau KDB (Koefisien Dasar Bangunan). Hal ini sering kali luput dari pengawasan
Seksi Penataan Bangunan dan Gedung serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dampak
yang timbul jika isu tersebut tidak terselesaikan yaitu :

Banyak bangunan yang akan melanggar RTRW Kabupaten Pakpak Bharat


Akan menambah jumlah bangunan liar yang tidak terawasi pembangunannya
Berpengaruh kepada AMDAL (Analisa Mengenai dampak Lingkungan) dan
ANDALALIN (Analisa Dampak Lalu Lintas)
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan menjadi kacau

3.4. Uraian

Pemilihan isu tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut :

P a g e 15 | 19
Optimalisasi pengawasan bangunan terkait dengan
Identifikasi Isu pengurusan IMB di Kabupaten Pakpak Bharat

Mengoptimalkan pengawasan terhadap bangunan


Gagasan yang telah diterbitkan Izinnya dan memberikan
teguran kepada bangunan yang melanggar

1) Berkonsultasi dan Berkoordinasi kepada


Kegiatan yang Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
dilakukan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tentang
kegiatan Informasi pengurusan perizinan
2) Melakukan pemeriksaan kelengkapan
berkas pemohon IMB
3) Melakukan Tinjauan Lapangan dengan cara
Observasi pengamatan langsung dan cek
fisik keadaan lokasi bangunan
4) Berkomunikasi dan Berinteraksi kepada
Pemohon IMB untuk memberikan saran dan
arahan terhadap Bangunan yang akan
dibangun
5) Diskusi Bersama Atasan Tentang Kelayakan
Bangunan yang akan dan telah di
survey/ditinjau.
6) Melakukan Input Data pada Aplikasi Sistem
Pelayanan Perizinan Secara ELektronik
(SPPE)
7) Melakukan Rapat Bersama Dinas
Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) terkait dengan
Bangunan yang Melanggar Peraturan IMB

P a g e 16 | 19
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Melalui kegiatan aktualisasi ini dapat membuat peserta memahami nilai-nilai dasar
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Berdasarkan analisa APKL, USG dan Diagram Fishbone yang digunakan. Dengan demikian,
penulis mendapatkan akar masalah untuk dapat segera di koordinasikan penyelesaiannya di
Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan yaitu Gagasan
untuk Mengoptimalkan pengawasan terhadap bangunan yang telah diterbitkan Izinnya dan
memberikan teguran kepada bangunan yang melanggar. Dengan kata lain, untuk
meningkatkan kualitas Tugas Pokok dn Fungsi di Kantor. Adapun kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Berkonsultasi dan Berkoordinasi kepada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tentang kegiatan Informasi pengurusan perizinan
2) Melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas pemohon IMB
3) Melakukan Tinjauan Lapangan dengan cara Observasi pengamatan langsung dan cek
fisik keadaan lokasi bangunan
4) Berkomunikasi dan Berinteraksi kepada Pemohon IMB untuk memberikan saran dan
arahan terhadap Bangunan yang akan dibangun

P a g e 17 | 19
5) Diskusi Bersama Atasan Tentang Kelayakan Bangunan yang akan dan telah di
survey/ditinjau.
6) Melakukan Input Data pada Aplikasi Sistem Pelayanan Perizinan Secara ELektronik
(SPPE)
7) Melakukan Rapat Bersama Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) terkait dengan Bangunan yang Melanggar Peraturan IMB

4.2. Saran
Beberapa hal yang dapat dijadikan saran dan pertimbangan untuk pelaksanaan
pekerjaan sejenis di masa yang akan datang, antara lain Perlu adanya koordinasi dari seluruh
pihak, khususnya pelaksana untuk menginformasikan apabila akan memulai/melaksanakan
pekerjaan.

P a g e 18 | 19
Lingkungan Kebijakan Prosedur

Sosialisasi Kurangnya
Kepada Peringatan
data Pemohon
Tetangga
Tidak
Ditemui SOP Minim
Pemilik di Teguran Sosialisasi
lokasi

Belum
Batas
Mengerti Sanksi Optimalisasi
Waktu
Kepribadian
Pemohon pengawasan
bangunan
terkait dengan
pengurusan Izin
Mendirikan
Bangunan di
Kurangnya Lalai dalam Kurangnya
sinyal informasi Koordinasi Kabupaten
Jaringan di persyaratan Belum Mengerti antara dinas Pakpak Bharat
daerah Dampak Resiko

Pegawai Belum
Belum Responsif dan
Update/Online Kurangnya Personil
Pemahaman Staff
terhadap Pemahaman merangkap
Aplikasi Laporan Lemah menjadi admin

Sistem Manusia Manajemen


P a g e 19 | 19
Gambar Diagram Fishbone analisisa penyebab-penyebab isu

Anda mungkin juga menyukai