Optimalisasi Imb
Optimalisasi Imb
MAKALAH
Oleh :
NIP : 198705012020121002
No. Absensi : 29
Angkatan : XLVIII
Segala puji bagi Tuhan atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan rancangan aktualisasi dan Analisis isu (Permasalahan)
yang ada di unit kerja Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan dengan judul
“‘Optimalisasi Pengawasan Bangunan terkait dengan pengurusan Izin Mendirikan
Bangunan Di Kabupaten Pakpak Bharat” kegiatan aktualisasi dan Analisis Isu ini
mengandung nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Telaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan moril maupun
materil serta saran-saran dari berbagai pihak Oleh karena itu penulis sampaikan ucapan
terima kasih yang tulus kepada :
2. Ibu Gadis Melani Rusli, SH selaku Pengampu Materi yang senantiasa dengan
sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan aktualisasi ini.
3. Ibu Elsalina Limbong selaku Host dalam kegiatan tatap muka secara virtual
melalui aplikasi zoom Pelatihan Dasar CPNS
7. Seluruh keluarga besar, terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya
8. Rekan-rekan seperjuangan Latsar CPNS Kabupaten Pakpak Bharat yang selama
ini telah bersama-sama mengikuti semua tahapan Latsar.
P a g e 2 | 19
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam rancangan aktualisasi
ini, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata, penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan,
karena tidak ada manusia yang sempurna.
Penulis
NIP : 198705012020121002
P a g e 3 | 19
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................
1.2. Tujuan...................................................................................................................................................
2.2 Fungsi.....................................................................................................................................................
3.4 Uraian....................................................................................................................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................................
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................................
4.2 Saran......................................................................................................................................................
P a g e 4 | 19
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang no. 5 Tahun 2014 yang mengatur tentang fungsi ASN
(Aparatur Sipil Negara) yaitu sebagai Pelaksana kebijakan publik, Pelayan Publik, dan
Perekat dan pemersatu bangsa yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan
dapat dipertanggung jawabkan kepada publik (masyarakat), maka untuk mewujudkan
fungsi-fungsi ini maka diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga tugas jabatannya dilaksanakan dengan
efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok ASN profesional seperti tersebut di atas
perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar). Dalam PERLAN No.1
tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
UU No. 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil wajib
menjalani masa percobaan. Masa percobaan ini dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, berkarakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan untuk CPNS ini dikenal dengan istilah Latsar (Latihan Dasar). Tujuan dari
pelatihan terintegrasi ini yaitu untuk meningkatkan kompetensi CPNS agar dapat
menjalankan peran dan fungsinya serta mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Melalui pelatihan dasar ini, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang
berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Serta Latihan dasar CPNS ini
menekankan pada nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), 2 Managemen ASN, WOG (Whole of
Government) dan Pelayanan Publik. Dengan adanya Latihan Dasar ini diharapkan peserta
dapat menginternalisasi nilai-nilai yang diperoleh untuk dapat diaplikasikan di tempat kerja.
P a g e 5 | 19
Latihan Dasar CPNS Angkatan di lingkungan pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat dipandang perlu dan sudah selayaknya peserta pelatihan menerapkan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN khususnya di bidang kerjanya masing-
masing.
Tahun 2021 Bidang Cipta Karya adalah Bidang baru di Dinas Pekerjaan Umum,
Tata Ruang dan Perhubungan Kabupaten Pakpak Bharat. Terdapat 4 isu yang sedang
dihadapi oleh Bidang Cipta Karya pada Seksi Penataan Bangunan dan Gedung dalam
memberikan Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan yang merupakan permasalahan dalam
penerapan Whole of Government dan Manajemen ASN yaitu :
Dari keempat isu tersebut terpilih isu prioritas dengan menggunakan metode USG
yaitu Kurang optimalnya pengawasan bangunan terkait dengan pengurusan Izin
Mendirikan Bangunan di Kabupaten Pakpak Bharat.
P a g e 6 | 19
1.2. Tujuan
5. Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi sehingga dapat mewujudkan sikap jujur
dan tidak mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pihak tertentu.
P a g e 7 | 19
BAB II
GAMBARAN UMUM
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh seorang kepala dinas
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis
administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas pokok
perumusan, penetapan, pengkoordinasian, pembinaan dan evaluasi urusan pemerintahan
daerah berdasarkan atas asas desentralisasi dan tugas pembantuan yang meliputi Bidang
Bina Marga, Bidang Cipta Karya, Bidang Pertanahan dan Tata Ruang, Bidang Irigasi /
Pengairan dan Perhubungan.
2.2 Fungsi
Dalam pelaksanaan tugas pokok, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mempunyai fungsi :
Perumusan kebijakan teknis yang meliputi urusan Bina marga, Cipta Karya, Pertanahan dan
Tata Ruang, Pengairan dan Perhubungan;
Penyelenggaraaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum yang meliputi urusan Bina
marga, Cipta Karya, Pertanahan dan Tata ruang, Pengairan dan Perhubungan;
Pengkoordinasian tugas-tugas yang meliputi urusan Bina marga, Cipta Karya, Pertanahan
dan Tata ruang, Pengairan dan Perhubungan;
Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas yang meliputi urusan Bina marga,
Cipta Karya, Pertanahan dan Tata ruang, Pengairan dan Perhubungan;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
P a g e 8 | 19
2.3 Visi dan Misi
Dalam rangka untuk mencapai Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pakpak
Bharat mengemban misi dengan :
P a g e 9 | 19
penanggulangan kebakaran dimaksud adalah kegiatan pelaksanaan pembangunan
pertambahan jumlah dan peningkatan kondisi fisik di bidang perumahan dan
permukiman, jalan dan jembatan, sarana air bersih, pengairan serta sarana dan prasarana
peralatan dan penanggulangan kebakaran.
3. Meningkatkan Pembinaan Jasa Konstruksi kepada Penyedia Barang / Jasa berarti
membina erjasama dan kemitraan dengan pihak terkait serta mengembangkan peran
serta dunia usaha Jasa Konstruksi dalam kegiatan pembangunan.
4. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maksudnya menyediakan sarana
Infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat serta pemanfaatan hasil – hasil pembangunan
5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah maksudnya Pemanfaatan Kekayaan Daerah
untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi sewa alat berat.
6. Meminimalisir Dampak Bencana Alam maksudnya Pemanfaatan peralatan dalam
penanganan Bencana Alam dan pembangunan sarana dan prasarana dalam
mengantisipasi terjadinya bencana.
P a g e 10 | 19
BAB III
PEMBAHASAN
Isu – isu tersebut ditemukan dari hasil pengamatan ASN di instansinya. Setelah
menemukan isu-isu tahap selanjutnya adalah menganalisis isu tersebut.
Dari hasil analisa isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan
dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis terkait dengan
manajemen ASN dan Whole of Government.
No Identifikasi isu Sumber Isu Kondisi Saat ini Kondisi yang
diharapkan
P a g e 11 | 19
Kurangnya
penyampaian Pelayanan Masyarakat belum Masyarakat sudah
1 informasi publik Publik mengetahui paham dan
dalam hal (Whole of langkah-langkah mengurus sendiri
pengurusan IMB Government) dalam pengurusan pengajuan IMB
Kepada IMB bangunan mereka
masyarakat
a. Urgency Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
P a g e 12 | 19
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan.
P a g e 13 | 19
Tabel 3.2.1 Identifikasi Isu dengan Metode Analisis USG
Keterangan :
Nilai 5 = Sangat urgent
Nilai 4 = Urgent sekali
Nilai 3 = Urgent
Nilai 2 = Kurang urgent
Nilai 1 = Sangat tidak urgent
Dari masalah-masalah yang ada di atas maka dilakukan analisis yang menggunakan
tehnik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,Layak) :
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi.
2. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh
dicarikan solusi permasalahannya.
3. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.
dengan skala penilaian Memenuhi Syarat (diberi tanda checklist √) dan Tidak
Memenuhi Syarat (diberi tanda silang ×) adalah sebagai berikut :
Kriteria
Kurangnya
penyampaian informasi Tidak
1 publik dalam hal
pengurusan IMB
× × √ √ Memenuhi
Syarat
Kepada masyarakat
Kurangnya data-data
2 terhadap bangunan
melanggar aturan
√ √ √ √ Memenuhi
Syarat
rencana tata ruang
wilayah
P a g e 14 | 19
Optimalisasi
pengawasan bangunan
3 terkait dengan
pengurusan IMB di
√ √ √ √ Memenuhi
Syarat
Kabupaten Pakpak
Bharat
3.4. Uraian
P a g e 15 | 19
Optimalisasi pengawasan bangunan terkait dengan
Identifikasi Isu pengurusan IMB di Kabupaten Pakpak Bharat
P a g e 16 | 19
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Melalui kegiatan aktualisasi ini dapat membuat peserta memahami nilai-nilai dasar
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Berdasarkan analisa APKL, USG dan Diagram Fishbone yang digunakan. Dengan demikian,
penulis mendapatkan akar masalah untuk dapat segera di koordinasikan penyelesaiannya di
Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan yaitu Gagasan
untuk Mengoptimalkan pengawasan terhadap bangunan yang telah diterbitkan Izinnya dan
memberikan teguran kepada bangunan yang melanggar. Dengan kata lain, untuk
meningkatkan kualitas Tugas Pokok dn Fungsi di Kantor. Adapun kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Berkonsultasi dan Berkoordinasi kepada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tentang kegiatan Informasi pengurusan perizinan
2) Melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas pemohon IMB
3) Melakukan Tinjauan Lapangan dengan cara Observasi pengamatan langsung dan cek
fisik keadaan lokasi bangunan
4) Berkomunikasi dan Berinteraksi kepada Pemohon IMB untuk memberikan saran dan
arahan terhadap Bangunan yang akan dibangun
P a g e 17 | 19
5) Diskusi Bersama Atasan Tentang Kelayakan Bangunan yang akan dan telah di
survey/ditinjau.
6) Melakukan Input Data pada Aplikasi Sistem Pelayanan Perizinan Secara ELektronik
(SPPE)
7) Melakukan Rapat Bersama Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) terkait dengan Bangunan yang Melanggar Peraturan IMB
4.2. Saran
Beberapa hal yang dapat dijadikan saran dan pertimbangan untuk pelaksanaan
pekerjaan sejenis di masa yang akan datang, antara lain Perlu adanya koordinasi dari seluruh
pihak, khususnya pelaksana untuk menginformasikan apabila akan memulai/melaksanakan
pekerjaan.
P a g e 18 | 19
Lingkungan Kebijakan Prosedur
Sosialisasi Kurangnya
Kepada Peringatan
data Pemohon
Tetangga
Tidak
Ditemui SOP Minim
Pemilik di Teguran Sosialisasi
lokasi
Belum
Batas
Mengerti Sanksi Optimalisasi
Waktu
Kepribadian
Pemohon pengawasan
bangunan
terkait dengan
pengurusan Izin
Mendirikan
Bangunan di
Kurangnya Lalai dalam Kurangnya
sinyal informasi Koordinasi Kabupaten
Jaringan di persyaratan Belum Mengerti antara dinas Pakpak Bharat
daerah Dampak Resiko
Pegawai Belum
Belum Responsif dan
Update/Online Kurangnya Personil
Pemahaman Staff
terhadap Pemahaman merangkap
Aplikasi Laporan Lemah menjadi admin