Anda di halaman 1dari 19

1

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 571Manajemen

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

PENDAMPINGAN DAN PEMBINAAN UMKM DAN


PENGURUSAN PERIZINAN PRODUK MAKANAN PELAKU
USAHA (MITRA) SEKAR HANDYCRAFT DI UMKM MEDAN
TUNTUNGAN

ANGGOTA :

1. Wardayani, S.E, M.Si NIDN: 115057302


2. Edi Winata, S.E, M.M NIDN: 131126003
3. Rahmat Hidayat, S.E, M.SI NIDN: 102017701
4. Dewi Sinta Wulandari, B. Sc, Soc MHRM NIDN: 108048304
5. Fahmi Sulaiman, S.T, M.M NIDN: 0120059001
6. Kartika Sari Lubis, S.E, M.Sc NIDN: 1020047701
7. Aswin Akbar, S.E, M.B.A NIDN : 114129001
8. Riandani Rezki, S.E.I, M.Si NIDN : 103058704
9. Vidya Fathimah, S.E.I, M.E.I. NIDN : 0115038901

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN


SUKMA MEDAN
FEBRUARI 2021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pendampingan dan Pembinaan UMKM dan


Pengurusan Perizinan Produk Makanan Pelaku
Usaha (Mitra) UMKM Sekar Handycraft Medan
Tuntungan
2. Bidang Ilmu Penelitian : Manajemen
3. Alamat Kantor : Jl. Sakti Lubis No. 80 Medan
4. Anggota Tim Pengusul : 7 Orang
5. Wilayah Mitra : Jl. Bunga Pariama I No. 2 Baru Ladang Bambu
6. Propinsi : Sumatera Utara
7. Jarak : 15 KM
8. Luaran yang dihasilkan : Pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha di UMKM
Sekar Handycraftt dalam mengurus perizinan
produk makanan.
9. Biaya Total : Rp. 1.000.000,-
10. Sumber Dana : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan

Medan, 24 Februari 2021


Mengetahui
Kepala LPPM Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma

( Kartika Sari Lubis, S.E, M. Sc ) (Wardayani, S.E, M.Si )


RINGKASAN

Kendala perizinan pada produk makanan menjadi salah satu masalah yang
dirasakan oleh usaha skala kecil. Sebagaimana pada usaha yang tergabung pada
pelaku usaha di UMKM Sekar Handycraft, belum memperoleh perizinan produk
makanan yang seharusnya menjadi sebuah kekuatan dalam mempromosikan
produknya.
Tujuan diadakan pengabdian bagi masyarakat ini dimaksudkan agar pelaku
usaha di UMKM Sekar Handycraft dapat mengurus perizinan produk makanan
yang dihasilkan. Kemudian diberikannya pengetahuan dan pemahaman kepada
mitra mengenai tata cara pengurusan perizinan, sehingga diharapkan mereka
mendapatkan kejelasan dari apa yang harus dipersiapkan agar produk yang
dihasilkan mendapatkan perizinan dari pemerintah.
Target yang dicapai dalam pengabdian ini adalah meningkatkan
penghasilan usaha produk makanan yang tergabung dalam pelaku usaha di
UMKM Sekar Handycraft dan mampu memahami dengan baik tata cara
pengurusan perizinan sehingga lebih mendapatkan pangsa pasar lebih luas dan
lebih dapat bersaing dengan para pesaing yang ada.
Metode yang digunakan adalah memberikan sosialisasi tentang tata cara
pengurusan perizinan produk makanan yang dihasilkan ke pemerintah dan
memberikan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan pengurusan perizinan.
Metode ceramah dan kunjungan dari dinas kesehatan kota Medan serta melakukan
evaluasi terhadap penjelasan mengenai prosedur pengurusan perizinan
menggunakan pre test dan post test akan memberikan penilaian yang lebih nyata
kepada mitra akan keberhasilan kegiatan ini. Diharapkan mitra akan mengikuti
sosialisasi dengan sungguh-sungguh dan ditargetkan menghasilkan pengetahuan
dan ketrampilan dalam berjualan secara online sehingga dapat memberikan
manfaat yang lebih baik lagi dalam meningkatkan pendapatan dari usahanya.
Hasil pengabdian yang dilakukan di UMKM Sekar Handycraft Kota
Medan berkenaan dengan pengurusan PIRT Produk makanan menunjukkan bahwa
antusisme peserta dalam mengikuti penjelasan dari petugas, dimana pengetahuan
peserta meningkat mengenai tata cara mengurus perizinan dan pemahaman peserta
akan manfaat perizinan juga semakin jelas serta kesiapan peserta dalam untuk
mengikuti pelatihan yang akan diberikan dinas kesehatan juga semakin
menunjukkan semangat yang baik.
PRAKATA

Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kesempatan dan kesehatan serta waktu yang cukup bagi kami dalam
melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat kepada pelaku usaha di UMKM
Sekar Handycraft dengan judul: Sosialisasi Pengurusan Perizinan Produk
Makanan pelaku usaha di UMKM Sekar Handycraft Medan. Kami menyadari
dengan seksama bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya kami membuka hati untuk menerima berbagai
kritikan beserta saran yang membangun penyempurnaan laporan ini ke depannya.
Sehingga apa yang kita sama-sama inginkan dapat terwujud dengan baik.
Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada UMKM Sekar
Handycraft yang sudi berkenan menjadi mitra pengabdian dan juga kepada
kelurga besar Sekolah Tinggi Ilmu Manajaemen Sukma yang telah memberikan
kesempatan dan dorongan dalam melaksanakan kegiatan ini, sehingga kegiatan ini
memberi manfaat yang lebih bagi kita semua, amiin.

Medan, 24 Februari 2021

TIM PELAKSANA
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. 2


RINGKASAN ......................................................................................................... 3
PRAKATA .............................................................................................................. 4
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 5
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 6
1.1 Analisis Situasi ...................................................................................... 6
1.2 Permasalahan Mitra ............................................................................... 8
BAB 2. TARGET DAN LUARAN......................................................................... 9
2.1 Target .................................................................................................... 9
2.2 Luaran.................................................................................................... 9
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................. 10
3.1 Lokasi Pengabdian .............................................................................. 10
3.2 Sasaran ................................................................................................ 10
3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan ............................................................ 10
3.4 Metode Pelaksanaan ............................................................................ 10
3.5 Indikator Keberhasilan ........................................................................ 11
BAB 4. KELAYAKAN TIM PELAKSANA ....................................................... 12
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ............................................. 13
1. Hasil ...................................................................................................... 13
2. Luaran yang dicapai .............................................................................. 13
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 17
1. Kesimpulan............................................................................................ 17
2. Saran ...................................................................................................... 17
Lampiran 1. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas...................... 19
Lampiran 2: Surat Tugas ....................................................................................... 30
Lampiran 3: Kesediaan Mitra ................................................................................ 31
Lampiran 4. Kuesioner .......................................................................................... 32
Lampiran 5: Daftar Hadir Peserta ......................................................................... 34
Lampiran 6 : Dokumentasi .................................................................................... 35
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


UMKM Sekar Handycraft terdiri dari berbagai macam pelaku usaha
(mitra). Mereka mereka adalah kelompok ibu rumah tangga yang menjadi tulang
punggung keluarga dengan menjalankan usaha membuat berbagai macam produk
makanan ringan serta berjualan dan saat ini terdiri dari 20 orang anggotanya,
dimana sekitar 9 orang anggota memiliki produk makanan. Produk makanan yang
dihasilkan ini bervariasi mulai dari camilan kering dan produk makanan tidak
tahan lama seperti, tapai pulut, tapai ubi, kue basah juga bakso dan juga ditambah
dengan produk makanan yang memiliki daya tahan lama seperti: jajanan oleh-oleh
keripik pisang, ceker ayam, amplang, kerupuk cabe dan kue kering lainnya.
Variasi produk ini didasarkan pada kemampuan setiap produsen dalam
menghasilkan produk tersebut.
Persoalan yang dihadapi mitra saat ini adalah produk makanan yang
dihasilkan masih belum memperoleh perizinan dari pemerintah khususnya dinas
kesehatan. Hal ini dinilai penting karena dengan adanya perizinan akan
menambah kepercayaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan dan hal ini
juga pada gilirannya akan meningkatkan penghasilan usaha.
Selain itu juga semakin banyaknya persaingan sehingga perlu adanya
usaha meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan yakni dengan mengurus
perizinan produk. Kondisi ini yang membuat pelaku usaha perlu solusi untuk
mengatasi masalah produk yang dihasilkan mereka. Maka dari itu program
pengabdian ini direncanakan untuk mengajukan cara mengurus perizinan produk
makanan, sehingga diharapkan hasil penjualan dari mitra dapat meningkat dan
juga mengatasi masalah usahnya.
Persoalan lainnya adalah masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman
dari pelaku usaha mengenai teknis mengurus perizinan produk makanan, karena
mereka jarang sekali berurusan dengan pemerintah sehingga kurangnya informasi
yang seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah dalam mengembangkan
usahanya, terlebih sejak pandemi pengurusan perizinan sudah dilakukan secara
online.
Menurut Herman dalam Yohanna, L., M Insana, D. R., & Sondari, E.
(2016). “Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak
berwenang atas penyelenggaraan suatu kegiatan usaha oleh seorang pengusaha
atau suatu perusahaan”.
Sriyana, J., & Sari, C. P. (2018) menjelaskan dalam rangka pengembangan
usaha kecil perlu dilakukan banyak hal antara lain peningkatan kualitas produksi,
pengurusan perijinan industri rumah tangga (P-IRT), peningkatan kualitas
pengemasan produk, dan pemasaran. Hasil kegiatan pengabdian menghasilkan
produk berupa (1) peningkatan kualitas produk makanan berbahan baku pisang
dengan penggunaan mesin peniris minyak (spinner), (2) hasil diversifikasi jenis
makanan olahan berbahan baku pisang dan singkong, (3) hasil pelatihan dan
pengurusan P-IRT, (4) desain kemasan produk makanan berbahan baku pisang
dan singkong, dan (5) rancangan pemasaran produk makanan olahan.
Nadela, A. L., & SD, Z. R. (2017) menjelaskan Penerapan Izin Usaha
Mikro dan Kecil (IUMK) telah berjalan untuk mempermudah masyarakan
menapatkan IUMK ini, pemerintah membuat kebijakan bisa diurus di kantor
kecamatan tempat usaha nya berada. Dan juga untuk mempermudah proses
perizinan, dengan cara pengurusan IUMK yang gratis. Tujuan dari IUMK ini
untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan legalitas usahanya dan
akses modal yang mudah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
penerapan Izin Usaha Mikro dan Kecil.
Menurut Rumondor, S. F. (2016) usaha mikro kecil dan menengah dalam
pemberdayaannya dapat mendorong lajunya perekonomian nasional, sehingga
terwujud tatanan perekonomian yang sehat. Oleh karena sangat penting peranan
usaha mikro kecil dan menengah maka perlu mendapat perlindungan hukum dan
pembinaan dari pemerintah dalam hal pemberian bantuan modal usaha maupun
program kemitraan.
Dengan melihat berbagai pendapat para ahli berkenaan dengan perizinan
usaha kecil dalam meningkatkan pendapatan usaha dan juga kepastian bagi
konsumen maka perlu dilakukan upaya pengurusan perizinan produk, sehingga
beralasan demikian maka penulis tertarik mengajukan usulan pengabdian dengan
judul: Sosialisasi Pengurusan Perizinan Produk Makanan Pelaku Usaha UMKM
Sekar Handycraft Medan Tuntungan.
1.2 Permasalahan Mitra
Dengan melihat latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas
maka rumusan masalah dari pengabdian ini adalah:
1) Bagaimana pengetahuan mitra dalam pengurusan perizinan terhadap
produk olahan makanan yang dihasilkan mitra UMKM Sekar
Handycraft Medan Tuntungan .
2) Bagaimana persyaratan teknis pengurusan perizinan produk olahan
makanan yang dihasilkan mitra di UMKM Sekar Handycraft Medan
Tuntungan .
3) Bagaimana pentingnya perizinan dan dampaknya pada penjualan oproduk
olahan makanan yang dihasilkan mitra di UMKM Sekar Handycraft
Medan Tuntungan.
BAB 2. TARGET DAN LUARAN

2.1 Target
Dalam pengabdian pada masyarakat ini tim memberikan pemahaman dan
membuat warga masyarakat khususnya perempuan:
1) Masing-masing pelaku usaha mengerti cara mengurus perizinan produk
olahan makanan yang dihasilkan mitra UMKM Sekar Handycraft.
2) Anggota pelaku usaha mampu mengetahui persyaratan mengurus perizinan
produk olahan makanan yang dihasilkan mitra UMKM Sekar Handycraft
3) Anggota pelaku usaha mampu mengurus perizinan dalam meningkatkan
penjualan terhadap produk olahan makanan yang dihasilkan mitra UMKM
Sekar Handycraft

2.2 Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan ini berkaitan dengan masalah
menambah penghasilan rumah tangga adalah:
1) Bagi mitra di UMKM Sekar Handycraft: mengetahui dan memahami
proses mengurus perizinan produk olahan makanan yang dihasilkan anggota
UMKM Sekar Handycraft.
2) Bagi lembaga perguruan tinggi: referensi bahan ajar dan artikel ilmiah
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Pengabdian


Dalam rangka pelaksanaan pengabdian pada masyarakat maka lokasi
berada di Kota Medan yakni tepatnya di UMKM Sekar Handycraft Medan
Tuntungan.

3.2 Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah para pelaku usaha (mitra) UMKM Sekar
Handycraft yang memiliki produk olahan makanan.

3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan


3.3.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan meliputi:
1. Survey lokasi
2. Pemantapan dan penentuan lokasi dan sasaran
3. Penyusunan bahan/materi pengabdian, yang meliputi: pentingnya
perizinan dan bagaimana cara mengurus perizinan
3.3.2 Tahap Pelaksanaan Pengabdian
Tahapan dalam pelaksanaan pengabdian dilakukan mempersiapkan antara lain:
1. Penjelasan tentang mengurus perizinan
2. Sesi sosialisasi dari petugas kesehatan dalam mengurus perizinan produk
makanan
3. Melakukan evaluasi pengurusan perizinan yang dilakukan oleh mitra

3.4 Metode Pelaksanaan


Untuk melaksanakan kegiatan tersebut digunakan beberapa metode
osialisasi yaitu:
1. Metode ceramah: hal ini dipilih untuk memberikan penjelasan tentang
mengurus perizinan oleh dinas kesehatan provinsi kota Medan.
2. Tanya jawab: metode ini digunakan untuk memahami berbagai persoalan
yang dihadapi mitra UMKM Sekar Handycraft dan memberikan solusi dan
alternative solusi dari masalah yang dihadapi.

3.5 Indikator Keberhasilan


3.5.1 Kehadiran
Dari 9 pelaku usaha di UMKM Sekar Handycraft yang memiliki produk
makanan diundang sebanyak 6 warga yang hadir atau lebih dari 50% yang hadir
pada kegiatan ini. Hal ini menandakan antusiasnya anggota dalam menghadiri
kegiatan pengabdian ini demi mendapatkan pencerahan mengenai mengurus
perizinan produk makanan.

3.5.2 Pemahaman Peserta


Sebelum dilakukan kegiatan ini disebarkan kuesioner yang menjelaskan
mengenai desain kemasan produk untuk UMKM mulai dari konsep
pengetahuannya, pemahamannya dan konsep praktek menghadapi masalah di
lapangan.
BAB 4. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

1. Hasil
Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 24 Februari
2020 lalu pada mitra di UMKM Sekar Handycraft tentang “Pendampingan Dan
Pembinaan UMKM Dan Pengurusan Perizinan Produk Makanan Pelaku Usaha
(Mitra) Sekar Handycraft Di UMKM Medan Tuntungan”, maka diharapkan
kegiatan pendampingan ini dapat berkesinambungan dengan mengukur aspek-
aspek lainnya sesuai kebutuhan para pelaku usaha.
Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengetahuan
peserta pengabdian kepada masyarakat ini memahami tentang materi yang
diberikan. Indikator tingkat keberhasilan kehadiran peserta setelah disebarkan
undangan dari 9 orang sebagai pelaku usaha (mitra) yang hadir mencapai 6 orang
dan hal ini mencapai 67%. Kondisi ini dinilai berhasil karena target yang
ditetapkan adalah hadir melampaui jumlah yang seharusnya.
Kronologi pelaksanaan kegiatan ini yakni dengan sebelumnya memberikan
penjelasan kepada mitra tentang arti pentingnya pengurusan perizinan produk
makanan dalam rangka meningkatkan luasan pasar dan ini juga akan berdampak
kepada pendapatan mereka. Setelah itu mitra diajarkan secara langsung oleh
perwakilan dari dinas kesehatan kota medan, didampingi juga oleh beberapa
dosen- dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma.

2. Luaran yang dicapai


Dari hasil pengabdian yang dilakukan dengan menilai keberhasilan
sebelum dan sesudah anggota kelompok mendapatkan materi tentang pengurusan
PIRT antara lain:
a. Pengetahuan anggota kelompok dalam pengurusan PIRT
Pengetahuan mengenai pengurusan PIRT yang diperoleh anggota
kelompok akan menjadi motivasi bagi mereka dalam mendapatkannya,
semakin tinggi pengetahuan mereka akan arti pentingnya
pengurusan izin ini maka akan semakin bersemangat mereka
mengurusnya. Dijelaskan bahwa pengurusan perizinan dilakukan di Sekar
Handycraft yang didampingi secara khusus oleh Dinas Kesehatan untuk
produk kering, seperti kerupuk dan sejenisnya. Sedangkan untuk jenis
produk frozen atau beku diurus di BPOM yang semula hal ini belum
diketahui oleh anggota kelompok.
b. Pemahaman anggota kelompok tentang pengurusan PIRT menunjukkan
peserta sudah jelas akan manfaat yang mereka terima dengan mengurus
perizinan tersebut.
c. Kemampuan anggota kelompok tentang mendaftarkan dan mendapatkan
Perizinan PIRT. Prosedur yang dijelaskan kepada mitra sangat jelas dan
membuat mitra mempersiapkan diri untuk melengkapi persyaratan yang ada
ditambah dengan penjelasan bahwa sesugguhnya hal ini dilakukan untuk
membantu usaha rumah tangga mendapatkan legalitasnya dan kepercayan
pelanggan. Untuk survey lapangan ke tempat produksi tidak dipungut biaya dan
pemeriksanaan lebih kepada kebersihan, sehingga pemilik usaha tidak perlu
mempersiapkan lokasi usaha yang memiliki harga tinggi seperti kompor yang
bagus, lantai keramik dan lainnya. Cukup menyedikan perkakas yang ada,
namun tingkat kebersihannya yang perlu diperhatikan.
d. Kesediaan mengikuti prosedur pengurusan PIRT. Berkenaan dengan
kesediaan mengikuti prosedur pengurusan PIRT ini adalah kesiapan dari
anggota kelompok untuk melengkapi berbagai persyaratan yang ditetapkan,
karena memakan biaya dan waktu, untuk kemampuan peserta dalam mengurus
perizinan PIRT.
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan luaran yang dicapai, dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa tingkat keberhasilan kehadiran peserta dinilai berhasil karena
target yang ditetapkan adalah hadir di atas jumlah yang seharusnya. Setelah
mengikuti pengabdian dalam pengurusan perizinan PIRT peserta mengalami
peningkatan wawasan, dapat diketahui indikator tertinggi adalah pada
pengetahuan, ketrampilan mendaftarkan dan kesediaan mengurus, sedangkan
indikator terendah adalah pada pemahaman.

2. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan kesimpulan di atas, pelaksanaan
pengabdian sudah berjalan dengan baik, namun masalah kehadiran peserta dan
persiapan peserta dalam mengikuti materi belum optimal, sehingga ke depan perlu
persiapan yang lebih matang lagi dalam mengajak peserta mengikuti pengabdian.
DAFTAR PUSTAKA

Nadela, A. L., & SD, Z. R. (2017). Penerapan Izin Usaha Mikro dan Kecil di
Kecamatan Tampan Pekanbaru (Doctoral dissertation, Riau University).

Rumondor, S. F. (2016). Perlindungan hukum terhadap usaha mikro kecil dan


menengah (UMKM) oleh pemerintah daerah kabupaten minahasa selatan.
Lex et societatis, 4(3).

Sriyana, J., & Sari, C. P. (2018). Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah
Produsen Makanan Berbahan Baku Lokal. JPPM (Jurnal Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat), 2(1), 65-71.

Yohanna, L., M Insana, D. R., & Sondari, E. (2016). Upaya Peningkatan Usaha
Masyarakat Melalui Pengurusan Perizinan Usaha dan Merek. Surya
(Jurnal Seri Pengabdian kepada Masyarakat), 2(1), 73-77.
Lampiran 1: Surat Tugas
Lampiran 2 : Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai