Anda di halaman 1dari 23

Machine Translated by Google

46 BAB 2 DASAR-DASAR

2.1
FASOR

Tegangan atau arus sinusoidal pada frekuensi konstan dicirikan oleh dua
parameter: nilai maksimum dan sudut fase. Sebuah tegangan

vðtÞ Vmax cosðot dÞ 2:1:1Þ

memiliki nilai maksimum Vmax dan sudut fase d ketika direferensikan ke cosðotÞ.
Nilai akar-rata-rata-kuadrat (rms), juga disebut nilai efektif, dari tegangan sinusoidal
adalah

Vmax
V ffiffiffi

2:1:2Þ
2p
jf
Identitas Euler, e cos f j sin f, dapat digunakan untuk menyatakan sinusoidal
dalam hal fasor. Untuk tegangan di atas,

vðtÞ Re½Vmaxe jðotþdÞ


ffiffiffi

jd mencatat
Re½ 2:1:3Þ
2 p Ve Itu
ffiffiffiffiffi

di mana j 1 p dan Re menunjukkan ''bagian nyata dari.'' Representasi fasor rms


dari tegangan diberikan dalam tiga bentuk—eksponensial, kutub, dan persegi panjang:

V Ve jd Vd V cos d jV sin d 2:1:4Þ


|ffl{zffl} |{z} |fflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflffl{zfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflffl}

eksponensial kutub persegi panjang

Fasor dapat dengan mudah diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Konversi
dari kutub ke persegi panjang ditunjukkan pada diagram fasor Gambar 2.1.
Identitas Euler dapat digunakan untuk mengkonversi dari bentuk eksponensial ke bentuk persegi panjang.
Sebagai contoh, tegangan

vðtÞ 169:7 cosðot 60 volt 2:1:5Þ

memiliki nilai maksimum Vmax 169:7 volt, sudut fasa d 60 jika mengacu pada cosðotÞ,
dan representasi fasor rms dalam bentuk kutub
V 120 60 volt 2:1:6Þ

Juga, arus

iðtÞ 100 kosðot 45 A 2:1:7Þ

GAMBAR 2.1

Diagram fasor untuk


mengubah dari kutub ke
bentuk persegi panjang

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.2 DAYA INSTAN PADA SIRKUIT AC FASA TUNGGAL 47

GAMBAR 2.2

Ringkasan dari
hubungan antara
fasor V dan I untuk
konstanta R, L, dan C
elemen dengan sinusoidal
eksitasi keadaan tunak

ffiffiffi

memiliki nilai maksimum Imax 100 A, nilai rms I 100= sudut fasa 45 I 2 p 70,7 A, a
, dan
70:7 45 70:7e j45 50 j50 A representasi fasor

2:1:8Þ

Hubungan antara fasor tegangan dan arus untuk ketiga


elemen pasif — resistor, induktor, dan kapasitor — dirangkum dalam
Gambar 2.2, di mana eksitasi keadaan tunak sinusoidal dan nilai konstanta R,
L, dan C diasumsikan.
Ketika tegangan dan arus dibahas dalam teks ini, huruf kecil
seperti vðtÞ dan iðtÞ menunjukkan nilai seketika, huruf besar seperti V
dan saya menunjukkan nilai rms, dan huruf besar dalam huruf miring seperti V dan I dalam
menentukan fasor rms. Ketika nilai tegangan atau arus ditentukan, mereka harus:
menjadi nilai rms kecuali dinyatakan lain.

2.2
DAYA INSTAN DALAM AC FASA TUNGGAL
SIRKUIT

Daya adalah laju perubahan energi terhadap waktu. Satuan daya


adalah watt, yang merupakan joule per detik. Alih-alih mengatakan bahwa beban menyerap
energi pada tingkat yang diberikan oleh daya, adalah praktik umum untuk mengatakan bahwa beban
menyerap daya. Daya sesaat dalam watt yang diserap oleh listrik
beban adalah produk dari tegangan sesaat melintasi beban dalam volt dan
arus sesaat ke beban dalam ampere. Asumsikan bahwa beban
tegangan adalah

vðtÞ Vmax cosðot dÞ volts 2:2:1Þ

Kami sekarang menyelidiki daya sesaat yang diserap oleh beban RLC murni resistif,
induktif murni, kapasitif murni, dan umum. Kami juga
memperkenalkan konsep daya nyata, faktor daya, dan daya reaktif. Itu
signifikansi fisik daya nyata dan reaktif juga dibahas.

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

48 BAB 2 DASAR-DASAR

BEBAN RESISTIF MURNI

Untuk beban resistif murni, arus yang masuk ke beban sefasa dengan beban
tegangan, I V = R, dan arus yang masuk ke beban resistif adalah

iRðtÞ IRmax cosðot dÞ A 2:2:2Þ

dimana IRmax Vmax = R. Daya sesaat yang diserap resistor adalah

pRðtÞ vðtÞiRðtÞ VmaxIRmax cos2 ot dÞ


1
2 VmaxIRmaxf1 cos½2ðot dÞ g
¼.

VIRf1 cos½2ðot dÞ g W 2:2:3Þ

Seperti yang ditunjukkan oleh (2.2.3), daya sesaat yang diserap oleh resistor
memiliki nilai rata-rata

V2
PR VIR _ 2:2:4Þ
R I2 RR W

ditambah suku frekuensi ganda VIR cos½2ðot dÞ .

BEBAN INDUKTIF MURNI

Untuk beban induktif murni, arus tertinggal dari tegangan sebesar 90 , IL _


V=ðjXLÞ, dan

iLðtÞ ILmax cosðot d 90 A 2:2:5Þ

dimana ILmax Vmax=XL, dan XL oL adalah reaktansi induktif. Daya sesaat yang
diserap oleh induktor adalah*

pLðtÞ vðtÞiLðtÞ VmaxILmax cosðot dÞ cosðot d 90


1
2 VmaxILmax cos½2ðot dÞ 90
¼.

VIL sin½2ðot dÞ W 2:2:6Þ

Seperti ditunjukkan oleh (2.2.6), daya sesaat yang diserap oleh in


ductor adalah sinusoida frekuensi ganda dengan nilai rata-rata nol.

BEBAN KAPASITAS MURNI

Untuk beban kapasitif murni, arus mendahului tegangan sebesar 90 , IC _


V=ðjXCÞ, dan

iCðtÞ ICmax cosðot d 90 A 2:2:7Þ

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.2 DAYA INSTAN PADA SIRKUIT AC FASA TUNGGAL 49

dimana ICmax Vmax=XC, dan XC 1 =ðoCÞ adalah reaktansi kapasitif. Itu


daya sesaat yang diserap kapasitor adalah

pCðtÞ vðtÞiCðtÞ VmaxICmax cosðot dÞ cosðot d 90


1
2 VmaxICmax cos½2ðot dÞ 90
¼.

VIC sin½2ðot dÞ W 2:2:8Þ

Daya sesaat yang diserap oleh kapasitor juga merupakan frekuensi ganda
sinusoidal dengan nilai rata-rata nol.

BEBAN RLC UMUM

Untuk beban umum yang terdiri dari elemen RLC di bawah kondisi tunak sinusoidal
eksitasi, arus beban berbentuk

iðtÞ Imax cosðot bÞ A 2:2:9Þ

Daya sesaat yang diserap oleh beban adalah*

pðtÞ vðtÞiðtÞ VmaxImax cosðot dÞ cosðot bÞ


¼. 1
2 VmaxImaxfcosðd bÞ cos½2ðot dÞðd bÞ g

VI cosðd bÞ VI cosðd bÞ cos½2ðot dÞ

VI sinðd bÞ sin½2ðot dÞ

pðtÞ VI cosðd bÞf1 cos½2ðot dÞ g VI sinðd bÞ sin½2ðot dÞ

Membiarkan saya cosðd bÞ IR dan saya sinðd bÞ IX memberikan

pðtÞ VIRf1 cos½2ðot dÞ g VIX sin½2ðot dÞ | 2:2:10Þ


|fflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflffl{zfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflffl} fflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflffl{zfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflfflffl}

pRðtÞ pXðtÞ

Seperti yang ditunjukkan oleh (2.2.10), daya sesaat yang diserap oleh beban
memiliki dua komponen: Satu dapat dikaitkan dengan daya pRðtÞ yang diserap
oleh komponen resistif dari beban, dan yang lainnya dapat dikaitkan dengan
daya pXðtÞ diserap oleh komponen reaktif (induktif atau kapasitif)
dari beban. Komponen pertama pRðtÞ dalam (2.2.10) identik dengan (2.2.3), di mana
IR I cosðd bÞ adalah komponen arus beban sefasa dengan beban
voltase. Sudut fase d bÞ mewakili sudut antara tegangan
dan saat ini. Komponen kedua pXðtÞ pada (2.2.10) identik dengan (2.2.6) atau
(2.2.8), di mana IX I sinðd bÞ adalah komponen arus beban 90 dari
fase dengan tegangan.

*Gunakan identitas: cos A cos B 21 cosðA BÞ cosðA BÞ .

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

50 BAB 2 DASAR-DASAR

KEKUATAN NYATA

Persamaan (2.2.10) menunjukkan bahwa daya sesaat pRðtÞ diserap oleh


komponen resistif dari beban adalah sinusoida frekuensi ganda dengan rata-rata
nilai P diberikan oleh

P VIR VI cosðd bÞ W 2:2:11Þ

Daya rata-rata P juga disebut daya nyata atau daya aktif. Ketiga istilah tersebut
menunjukkan jumlah yang sama P diberikan oleh (2.2.11).

FAKTOR KEKUATAN

Istilah cosðd bÞ dalam (2.2.11) disebut faktor daya. Sudut fase


d bÞ, yang merupakan sudut antara tegangan dan arus, disebut
sudut faktor daya. Untuk rangkaian dc, daya yang diserap oleh suatu beban adalah hasil
dari tegangan beban dc dan arus beban dc; untuk rangkaian ac, rata-rata
daya yang diserap oleh beban adalah produk dari tegangan beban rms V, beban rms
arus I, dan faktor daya cosðd bÞ, seperti ditunjukkan oleh (2.2.11). Untuk beban induktif,
arus tertinggal dari tegangan, yang berarti b lebih kecil dari d, dan
faktor daya dikatakan tertinggal. Untuk beban kapasitif, arus memimpin
tegangan, yang berarti b lebih besar dari d, dan faktor daya dikatakan
terkemuka. Berdasarkan kesepakatan, faktor daya cosðd bÞ adalah positif. Jika jd bj adalah
lebih besar dari 90 ,maka arah referensi untuk arus dapat dibalik, menghasilkan nilai
positif cosðd bÞ.

KEKUATAN REAKTIF

Daya sesaat yang diserap oleh bagian reaktif dari beban, diberikan oleh
komponen pXðtÞ di (2.2.10), adalah sinusoida frekuensi ganda dengan nol
nilai rata-rata dan dengan amplitudo Q diberikan oleh

Q VIX VI sinðd bÞ var 2:2:12Þ

Istilah Q diberi nama daya reaktif. Meskipun memiliki unit yang sama
sebagai daya nyata, praktik yang biasa dilakukan adalah mendefinisikan satuan daya reaktif
sebagai volt ampere reaktif, atau var.

CONTOH 2.1 Daya sesaat, nyata, dan reaktif; faktor kekuatan

Tegangan vðtÞ 141:4 cosðotÞ diterapkan pada beban yang terdiri dari resistor 10-W yang
paralel dengan reaktansi induktif XL oL 3:77 W. Hitung
daya sesaat yang diserap oleh resistor dan induktor. Juga
hitung daya nyata dan reaktif yang diserap oleh beban, dan daya
faktor.

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.2 DAYA INSTAN PADA SIRKUIT AC FASA TUNGGAL 51

GAMBAR 2.3

Sirkuit dan fasor


diagram untuk Contoh 2.1

SOLUSI Rangkaian dan diagram fasor ditunjukkan pada Gambar 2.3(a). Itu
tegangan beban adalah

141:4
V 0 100 0 volt
ffiffiffi

2p
Arus resistor adalah
V 100
IR _ R ¼. 0 10 0 A
10
Arus induktor adalah
V 100
IL ¼. 0 26:53 90 A
jXL j3:77Þ
Arus beban total adalah

I IR IL 10 j26 :53 28:35 69:34 A

Daya sesaat yang diserap oleh resistor adalah, dari (2.2.3),


pRðtÞ¼ð100Þð10Þ½1 cosð2otÞ

1000½1 cosð2otÞ W

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

52 BAB 2 DASAR-DASAR

Daya sesaat yang diserap oleh induktor adalah, dari (2.2.6),

pLðtÞ¼ð100Þð26:53Þ sinð2otÞ

2653 sinð2otÞ W

Daya nyata yang diserap oleh beban adalah, dari (2.2.11),

P VI cosðd bÞ¼ð100Þð28:53Þ cosð0 69:34


1000 W

(Catatan: P juga sama dengan VIR V2 = R.)


Daya reaktif yang diserap oleh beban adalah, dari (2.2.12),

Q VI sinðd bÞ¼ð100Þð28:53Þ sinð0 69:34


2653 var

(Catatan: Q juga sama dengan VIL V2 = XL.)


faktor daya adalah

p:f: cosðd bÞ cosð69:34 0:3528 tertinggal

Bentuk gelombang tegangan, arus, dan daya ditunjukkan pada Gambar 2.3(b).
Seperti yang ditunjukkan untuk beban RL paralel ini, resistor menyerap daya
nyata (1000 W) dan induktor menyerap daya reaktif (2653 var). Arus resistor iRðtÞ
sefasa dengan tegangan beban, dan arus induktor iLðtÞ tertinggal dari tegangan beban
sebesar 90 . Faktor daya tertinggal untuk beban RL.
Perhatikan bahwa pRðtÞ dan pXðtÞ, diberikan oleh (2.2.10), hanya berlaku untuk
beban RX paralel. Untuk beban RLC umum, tegangan melintasi komponen resistif dan
reaktif mungkin tidak sefasa dengan tegangan sumber vðtÞ, yang mengakibatkan
pergeseran fasa tambahan pada pRðtÞ dan pXðtÞ (lihat Soal 2.13).
Namun, (2.2.11) dan (2.2.12) untuk P dan Q valid untuk beban RLC umum. 9

SIGNIFIKANSI FISIK DAN NYATA


KEKUATAN REAKTIF

Signifikansi fisik dari kekuatan nyata P mudah dipahami. Energi total yang diserap oleh
beban selama selang waktu T, yang terdiri dari satu siklus tegangan sinusoidal, adalah
PT watt-detik (Ws). Selama selang waktu n siklus, energi yang diserap adalah PðnTÞ
watt-detik, yang semuanya diserap oleh komponen resistif beban. Sebuah kilowatt-jam
meter dirancang untuk mengukur energi yang diserap oleh beban selama interval waktu
t2 t1Þ, yang terdiri dari sejumlah integral siklus, dengan mengintegrasikan dayaselama
nyata P
interval waktu t2 t1Þ.

Signifikansi fisik daya reaktif Q tidak mudah dipahami. Q mengacu pada nilai
maksimum daya sesaat yang diserap oleh komponen reaktif beban. Daya reaktif sesaat,

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.3 DAYA KOMPLEKS 53

diberikan oleh suku kedua pXðtÞ dalam (2.2.10), secara bergantian positif dan
negatif, dan menyatakan aliran energi reversibel ke dan dari komponen reaktif
beban. Q bisa positif atau negatif, tergantung pada tanda d bÞ pada (2.2.12).
Daya reaktif Q adalah besaran yang berguna ketika menjelaskan operasi sistem
tenaga (ini akan menjadi jelas dalam bab-bab selanjutnya).
Sebagai salah satu contoh, kapasitor shunt dapat digunakan dalam sistem transmisi untuk
memberikan daya reaktif hati dan dengan demikian meningkatkan besaran tegangan selama
periode beban berat (lihat Bab 5).

2.3
KEKUATAN KOMPLEKS

Untuk sirkit yang beroperasi dalam keadaan tunak sinusoidal, daya nyata dan
reaktif dapat dihitung dengan mudah dari daya kompleks, yang didefinisikan di
bawah ini. Biarkan tegangan melintasi elemen rangkaian menjadi V V d, dan
arus ke elemen menjadi I I b. Maka daya kompleks S adalah produk dari
tegangan dan konjugasi arus:

S VI V d I b VI db
VI cosðd bÞ jVI sinðd bÞ 2:3:1Þ
di mana d bÞ adalah sudut antara tegangan dan arus. Membandingkan (2.3.1)
dengan (2.2.11) dan (2.2.12), S diakui sebagai
S P jQ 2:3:2Þ
Besarnya S VI dari pangkat kompleks S disebut daya semu.
Meskipun memiliki satuan yang sama dengan P dan Q, merupakan praktik umum
untuk mendefinisikan satuan daya semu S sebagai voltampere atau VA. Daya
nyata P diperoleh dengan mengalikan daya semu S VI dengan faktor daya p:f:
cosðd bÞ.
Prosedur untuk menentukan apakah elemen rangkaian menyerap atau
menyalurkan daya diringkas dalam Gambar 2.4. Gambar 2.4(a) menunjukkan beban

GAMBAR 2.4

Konvensi beban dan


generator

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

54 BAB 2 DASAR-DASAR

konvensi, di mana arus memasuki terminal positif elemen rangkaian, dan


daya kompleks yang diserap oleh elemen rangkaian dihitung
dari (2.3.1). Persamaan ini menunjukkan bahwa, tergantung pada nilai d bÞ, P
mungkin memiliki nilai positif atau negatif. Jika P positif, maka rangkaian
elemen menyerap daya nyata positif. Namun, jika P negatif, elemen rangkaian
menyerap daya nyata negatif, atau sebagai alternatif, memberikan real positif
kekuatan. Demikian pula, jika Q positif, elemen rangkaian pada Gambar 2.4(a) menyerap
daya reaktif positif. Namun, jika Q negatif, elemen rangkaian menyerap
daya reaktif negatif, atau memberikan daya reaktif positif.
Gambar 2.4(b) menunjukkan konvensi generator, di mana arus keluar
terminal positif dari elemen rangkaian, dan daya kompleks yang dikirimkan
dihitung dari (2.3.1). Ketika P positif (negatif) elemen rangkaian
memberikan kekuatan nyata positif (negatif). Demikian pula, ketika Q positif
(negatif), elemen rangkaian memberikan daya reaktif positif (negatif).

CONTOH 2.2 Daya nyata dan daya reaktif, dikirim atau diserap

Sumber tegangan satu fasa dengan V 100 130 volt menghasilkan arus
I 10 10 A, yang meninggalkan terminal positif sumber. Hitung
sumber daya nyata dan reaktif, dan nyatakan apakah sumber mengirimkan atau
menyerap masing-masing.

SOLUSI Karena saya meninggalkan terminal positif sumber, generator


konvensi diasumsikan, dan daya kompleks yang dikirimkan adalah, dari (2.3.1),

S VI 100 130 10 10
S 1000 120 500 j866
P Re½S 500 W
Q Im½S 866 var
di mana Im menunjukkan ''bagian imajiner dari.'' Sumber menyerap 500 W dan memberikan
866 var. Pembaca yang akrab dengan mesin listrik akan mengenali bahwa
salah satu contoh sumber ini adalah motor sinkron. Ketika motor sinkron beroperasi
pada faktor daya terkemuka, ia menyerap daya nyata dan memberikan daya reaktif. 9

Konvensi beban digunakan untuk elemen RLC yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Oleh karena itu, daya kompleks yang diserap oleh salah satu dari ketiga elemen ini dapat menjadi
dihitung sebagai berikut. Asumsikan tegangan beban V V d. Kemudian, dari (2.3.1),
V V2
resistor: SR VI R Vd d 2:3:3Þ
R R
V V2
induktor: SL VI L Vd dj 2:3:4Þ
jXL XL
V V2
kapasitor: SC VI C Vd dj 2:3:5Þ
jXC XC

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.3 DAYA KOMPLEKS 55

GAMBAR 2.5

Segitiga daya

Dari ekspresi kekuatan yang kompleks ini, berikut ini dapat dinyatakan:

Sebuah resistor ( bernilai positif) menyerap daya nyata (positif), PR V2


=RW, dan daya reaktif nol, QR 0 var.
Sebuah induktor menyerap daya nyata nol, PL 0 W, dan daya reaktif positif,
QL V2 =XL var .
Sebuah kapasitor menyerap daya nyata nol, PC 0 W, dan daya reaktif
negatif, QC V2 =XC var . Atau, kapasitor memberikan daya reaktif positif,
V2 = XC.

Untuk beban umum yang terdiri dari elemen RLC, daya kompleks S juga
dihitung dari (2.3.1). Daya nyata P ReðSÞ yang diserap oleh beban pasif selalu
positif. Daya reaktif Q ImðSÞ yang diserap oleh suatu beban dapat positif atau
negatif. Ketika beban bersifat induktif, arus tertinggal dari tegangan, yang berarti
b lebih kecil dari d in (2.3.1), dan daya reaktif yang diserap adalah positif. Ketika
beban kapasitif, arus memimpin tegangan, yang berarti b lebih besar dari d, dan
daya reaktif yang diserap adalah negatif; atau, sebagai alternatif, beban kapasitif
memberikan daya reaktif positif.

Daya kompleks dapat diringkas secara grafis dengan menggunakan sudut


tri daya yang ditunjukkan pada Gambar 2.5. Seperti yang ditunjukkan, daya semu
S, daya nyata P, dan daya reaktif Q membentuk tiga sisi segitiga daya. Sudut
faktor daya d bÞ juga ditampilkan, dan ekspresi berikut dapat diperoleh:
ffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiff

S P2 Q2 q d 2:3:6Þ

bÞ tan1 Q=PÞ 2:3:7Þ

Q P tanðd bÞ 2:3:8Þ
P
P p:f: cosðd bÞ S
¼. ffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiff

2:3:9Þ
P2 Q2 q _

CONTOH 2.3 Segitiga daya dan koreksi faktor daya

Sumber fase tunggal menghasilkan 100 kW ke beban yang beroperasi pada


faktor daya tertinggal 0,8. Hitung daya reaktif yang akan diberikan oleh kapasitor
yang dihubungkan secara paralel dengan beban untuk menaikkan faktor daya sumber

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

56 BAB 2 DASAR-DASAR

GAMBAR 2.6

Rangkaian dan
segitiga daya untuk Contoh 2.3

tertinggal 0,95. Gambar juga segitiga daya untuk sumber dan beban.
Asumsikan bahwa tegangan sumber konstan, dan abaikan impedansi saluran
antara sumber dan beban.

SOLUSI Rangkaian dan segitiga daya ditunjukkan pada Gambar 2.6. Daya
nyata P PS PR yang dikirimkan oleh sumber dan diserap oleh beban tidak
berubah ketika kapasitor dihubungkan secara paralel dengan beban, karena
kapasitor hanya menyalurkan daya reaktif QC. Untuk beban, sudut faktor daya,
daya reaktif yang diserap, dan daya semu adalah

yL d bLÞ cos1 0:8Þ 36:87


QL P tan yL 100 tanð36:87 75 kvar
P
SL 125 kVA cos yL

Setelah kapasitor dihubungkan, sudut faktor daya, daya reaktif yang


dikirim, dan daya semu dari sumbernya adalah

yS d bSÞ cos1 0:95Þ 18:19


QS P tan yS 100 tanð18:19 32:87 kvar
P
SS ¼. 100 105:3 kVA 0:95
cos yS

Kapasitor memberikan

QC QL QS 75 32:87 42:13 kvar

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.3 DAYA KOMPLEKS 57

GAMBAR 2.7

Layar untuk Contoh 2.3

Metode menghubungkan kapasitor secara paralel dengan beban induktif


dikenal sebagai koreksi faktor daya. Efek kapasitor adalah untuk meningkatkan
faktor daya dari sumber yang memberikan daya ke beban. Juga, sumber daya
induk SS menurun. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6, sumber daya semu
untuk contoh ini berkurang dari 125 kVA tanpa kapasitor menjadi 105,3 kVA
dengan kapasitor. Arus sumber IS SS =V juga berkurang. Ketika impedansi
saluran antara sumber dan beban disertakan, penurunan arus sumber
menghasilkan rugi-rugi saluran yang lebih rendah dan tegangan saluran yang lebih
rendah. Hasil akhir dari koreksi faktor daya adalah peningkatan efisiensi dan peningkatan reg
Untuk melihat tampilan animasi dari contoh ini, buka Kasus Simulator
PowerWorld Contoh 2.3 (lihat Gambar 2.7). Dari Pita pilih tombol ''Mainkan'' hijau
dan hitam untuk memulai simulasi. Kecepatan dan ukuran panah hijau sebanding
dengan daya nyata yang disuplai ke bus beban, dan panah biru sebanding dengan
daya reaktif. Di sini kompensasi reaktif dapat diberikan dalam langkah 20-kVar
diskrit dengan mengklik panah di bidang kvar kapasitor, dan beban dapat
divariasikan dengan mengklik panah di bidang beban. Perhatikan bahwa
peningkatan kompensasi reaktif menurunkan baik aliran daya reaktif pada jalur
suplai dan daya kVA yang disuplai oleh generator; aliran daya nyata tidak berubah.
9

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

58 BAB 2 DASAR-DASAR

2.4
PERSAMAAN JARINGAN
Untuk rangkaian yang beroperasi dalam keadaan tunak sinusoidal, hukum arus
Kirchho¤ (KCL) dan hukum tegangan (KVL) berlaku untuk arus dan tegangan
fasor. Jadi jumlah semua arus fasor yang memasuki setiap simpul adalah nol
dan jumlah tegangan fasor yang turun di sekitar jalur tertutup adalah nol. Teknik
analisis jaringan berdasarkan hukum Kirchho¤, termasuk analisis nodal, analisis
mesh atau loop, superposisi, transformasi sumber, dan teorema The´venin atau
teorema Norton, berguna untuk menganalisis rangkaian tersebut.
Berbagai solusi komputer untuk masalah sistem tenaga dirumuskan dari
persamaan nodal, yang dapat diterapkan secara sistematis pada rangkaian.
Sirkuit yang ditunjukkan pada Gambar 2.8, yang digunakan di sini untuk meninjau
analisis nodal, diasumsikan beroperasi dalam keadaan tunak sinusoidal; tegangan
sumber diwakili oleh fasor ES1; ES2, dan ES3; impedansi sirkuit ditentukan dalam ohm.
Persamaan nodal ditulis dalam tiga langkah berikut:

LANGKAH 1 Untuk rangkaian dengan node N 1Þ (juga disebut bus), pilih satu bus
sebagai bus referensi dan tentukan tegangan pada bus yang tersisa
sehubungan dengan bus referensi.
Sirkuit pada Gambar 2.8 memiliki empat bus—yaitu, N 1 4
atau N 3. Bus 0 dipilih sebagai bus referensi, dan tegangan bus
V10; V20, dan V30 kemudian didefinisikan dengan mengacu
pada bus 0.

LANGKAH 2 Transformasikan setiap sumber tegangan secara seri dengan


impedansi ke sumber arus ekuivalen secara paralel dengan impedansi tersebut.
Juga, tunjukkan nilai masuk alih-alih nilai impedansi pada
diagram rangkaian. Setiap sumber arus sama dengan sumber
umur volt dibagi dengan impedansi sumber.

GAMBAR 2.8

Diagram sirkuit
untuk meninjau analisis nodal

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.4 PERSAMAAN JARINGAN 59

GAMBAR 2.9

Rangkaian Gambar
2.8 dengan sumber arus
ekivalen menggantikan
sumber tegangan.
Nilai penerimaan juga ditampilkan

Pada Gambar 2.9 diperlihatkan sumber arus ekivalen


I1;I2, dan I3 , dan semua impedansi diubah menjadi masukan
yang sesuai.

LANGKAH 3 Tulis persamaan nodal dalam format matriks sebagai berikut:

Y11 Y12 Y13 Y1N V10 I1


2 32 3 2 3
6
Y21 Y22 Y23 Y2N 7 6
V20 7 6
I2 7

6 7 6 7 6 7

6
Y31 Y32 Y33 Y3N 7 6 V30 7
¼. 6
I3 7

2:4:1Þ
6

.. .. .. .. 7 6

..
7 6

.. 7

. . . . .
6 7 6 7 6 7

6 7 6
. 7 6 7

4 YN1 YN2 YN3 YNN 5 4 VN0 5 4 DI 5

Menggunakan notasi matriks, (2.4.1) menjadi


YV saya 2:4:2Þ

di mana Y adalah matriks masuk bus NN, V adalah vektor


kolom dari N tegangan bus, dan I adalah vektor kolom dari
N sumber arus. Elemen Ykn dari matriks jalur masuk bus Y
dibentuk sebagai berikut:

elemen diagonal: Ykk jumlah masuk yang


terhubung ke bus k k 1;
2; ... ; 2:4:3Þ

NÞ off -elemen diagonal: Ykn jumlah masuk


terhubung antara bus k
dan nÞ k 0 nÞ 2:4:4Þ
Elemen diagonal Ykk disebut masuk sendiri atau masuk titik
mengemudi bus k, dan elemen o¤-diagonal Ykn untuk k 0 n
disebut masuk bersama atau masuk transfer antara bus k
dan n. Karena Ykn Ynk , ma trix Y adalah simetris.

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

60 BAB 2 DASAR-DASAR

Untuk rangkaian Gambar 2.9, (2.4.1) menjadi

j3 j10Þ j3Þ 0 V10


2 32 3
6 7 6 7

6
j3Þ j3 j1þ j1 j2Þ j1 j2Þ 7

7
6

6
V20 7

0 j1 j2Þ j1 j2 j4Þ
4 5 4 V30 5

I1
2 3
6 7

¼.
6 I2 6 7

I3
4 5

7 30 V10 I1
2 32 3 2 3
j6 311 7 6
V20 7
¼. 6
I2 7
2:4:5Þ

4 0 1 5 5 4 V30 5 4 I3 5

Keuntungan dari metode penulisan persamaan nodal ini adalah komputer


digital dapat digunakan untuk membangkitkan matriks masuk Y dan untuk
memecahkan (2.4.2) untuk vektor tegangan bus yang tidak diketahui V. Setelah
rangkaian ditentukan dengan bus referensi dan bus lain yang diidentifikasi, jalur
masuk sirkuit dan koneksi busnya menjadi data input komputer untuk menghitung
elemen Ykn melalui (2.4.3) dan (2.4.4). Setelah Y dihitung dan vektor sumber
arus I diberikan sebagai masukan, program komputer standar untuk menyelesaikan
persamaan linier simultan kemudian dapat digunakan untuk menentukan vektor
tegangan bus V.
Bila subskrip ganda digunakan untuk menunjukkan tegangan dalam teks
ini, tegangan harus pada simpul yang diidentifikasi oleh subskrip pertama
sehubungan dengan simpul yang diidentifikasi oleh subskrip kedua. Sebagai
contoh, tegangan V10 pada Gambar 2.9 adalah tegangan pada simpul 1
terhadap simpul 0. Juga, arus Iab harus menunjukkan arus dari simpul a ke
simpul b. Tanda polaritas tegangan =Þ dan panah referensi arus !Þ tidak
diperlukan ketika notasi subskrip ganda digunakan. Tanda polaritas pada
Gambar 2.9 untuk V10; V20, dan V30, meskipun tidak diperlukan, ditampilkan
untuk kejelasan. Namun, panah referensi untuk sumber I1;I2, dan I3 pada
Gambar 2.9 diperlukan, karena subskrip tunggal digunakan untuk arus ini.
Matriks dan vektor harus ditunjukkan dalam teks ini dengan jenis huruf tebal (misalnya, Y

2.5
SIRKUIT TIGA FASA SEIMBANG

Pada bagian ini kami memperkenalkan topik berikut untuk rangkaian tiga fasa yang
seimbang: sambungan Y, tegangan saluran ke netral, tegangan saluran ke saluran,
arus saluran, beban D, konversi D–Y, dan persamaan saluran ke -diagram netral.

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.5 SIRKUIT TIGA FASA SEIMBANG 61

GAMBAR 2.10

Diagram sirkuit dari a


tiga fase terhubung Y
sumber makan
beban Y seimbang

KONEKSI SEIMBANG-Y

Gambar 2.10 menunjukkan tegangan terhubung-Y tiga fase (atau ''terhubung-wye'').


sumber memberi makan beban terhubung-Y seimbang. Untuk koneksi Y, netral dari
setiap fase terhubung. Pada Gambar 2.10, sambungan netral sumber diberi label bus
n dan sambungan netral beban diberi label bus N.
sumber tiga fasa diasumsikan ideal karena impedansi sumber diabaikan. Juga
diabaikan adalah impedansi saluran antara sumber dan beban
terminal, dan impedansi netral antara bus n dan N. Beban tiga fasa seimbang, yang
berarti impedansi beban di ketiga fasa
identik.

TEGANGAN GARIS KE NETRAL SEIMBANG

Pada Gambar 2.10, bus terminal dari sumber tiga fasa diberi label a, b,
dan c, dan tegangan sumber-ke-netral diberi label Ean; Ebn, dan Ecn.
Sumber diseimbangkan ketika tegangan ini memiliki besaran yang sama dan an
sama dengan perbedaan 120 fase antara dua fase. Contoh keseimbangan
tegangan tiga fase line-to-netral adalah
GAMBAR 2.11
Ean 10 0
diagram fasor
seimbang Ebn 10 120 10 240 2:5:1Þ
barisan positif
tegangan line-to-netral Ecn 10 120 10 240 volt
dengan Ean sebagai referensi
dimana besarnya tegangan line-to-netral adalah 10 volt dan Ean adalah fasor
referensi. Urutan fase disebut urutan positif atau urutan abc
ketika Ean memimpin Ebn dengan 120 dan Ebn memimpin Ecn dengan 120 . Urutan fase adalah
disebut urutan negatif atau urutan acb ketika Ean memimpin Ecn dengan 120 dan Ecn
memimpin Ebn dengan 120 . Tegangan dalam (2.5.1) adalah tegangan urutan positif, karena
Ean memimpin Ebn dengan 120 . Diagram fasor yang sesuai ditunjukkan pada
Gambar 2.11.

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

62 BAB 2 DASAR-DASAR

TEGANGAN LINE-TO-LINE SEIMBANG

Tegangan Eab; Ebc, dan Eca antara fase disebut tegangan line-to-line.
Menulis persamaan KVL untuk jalur tertutup di sekitar bus a, b, dan n pada Gambar 2.10,

Eab Ean Ebn _ 2:5:2Þ

Untuk tegangan saluran ke netral (2.5.1),


ffiffiffi

1j 3p
Eab 10 0 10 120 10 10
2" #
ffiffiffi 2:5:3Þ
3 p j1
ffiffiffi ffiffiffi

Eab _ 3 hal 10Þ 3 p 10 30 volt


2 ! ¼.

Demikian pula, tegangan line-to-line Ebc dan Eca adalah

Ebc Ebn Ecn 10 120 10 120


ffiffiffi

¼.
3 p 10 90 volt 2:5:4Þ

Eca Ecn Ean 10 120 10 0


ffiffiffi

¼.
3 p 10 150 volt 2:5:5Þ

Tegangan saluran-ke-saluran (2.5.3)–(2.5.5) juga seimbang, karena mereka 3 p 10Þ volt dan
ffiffiffi

sama. Perbandingan tegangan saluran-ke-saluran


perpindahan 120
ini dengan
antara tegangan
setiap memiliki
saluran-ke-netral
besaran dua(2.5.1)
fase yang
menghasilkan kesimpulan berikut:

Dalam sistem tiga fase terhubung-Y yang seimbang dengan urutan positif 3 p dikalikan sumber ffiffiffi

voltase saluran-ke-netral, tegangan saluran-


ke-saluran adalah umur dan memimpin 30 . Itu adalah,

ffiffiffi

Eab _ 3 p Ean 30
ffiffiffi

Ebc _ 3 p Ebn 30 2:5:6Þ


ffiffiffi

Eka _ 3 p Ecn 30

Hasil yang sangat penting ini diringkas dalam Gambar 2.12. Pada Gambar 2.12(a) setiap fasor
dimulai dari titik asal diagram fasor. Pada Gambar 2.12(b) tegangan saluran-ke-saluran membentuk
segitiga sama sisi dengan simpul berlabel a, b, c sesuai dengan bus a, b, dan c dari sistem; tegangan
garis-ke-netral dimulai dari simpul dan berakhir di pusat segitiga, yang diberi label n untuk bus netral n.
Juga, urutan searah jarum jam dari simpul abc pada Gambar 2.12(b) menunjukkan tegangan urutan
positif. Dalam kedua diagram, Ean adalah referensi. Namun, diagram dapat diputar untuk menyelaraskan
dengan referensi lain.

Karena tegangan saluran-ke-saluran yang seimbang membentuk segitiga tertutup pada


Gambar 2.12, jumlahnya adalah nol. Faktanya, jumlah tegangan saluran-ke-saluran Eab Ebc EcaÞ

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.5 SIRKUIT TIGA FASA SEIMBANG 63

GAMBAR 2.12

Urutan positif
garis-ke-netral dan
tegangan line-to-line dalam
tiga fase seimbang
Sistem yang terhubung dengan Y

selalu nol, bahkan jika sistem tidak seimbang, karena tegangan ini membentuk a
jalur tertutup di sekitar bus a, b, dan c. Juga, dalam sistem yang seimbang jumlah dari
tegangan line-to-netral Ean Ebn EcnÞ sama dengan nol.

ARUS GARIS SEIMBANG

Karena impedansi antara sumber dan netral beban pada Gambar 2.10 adalah
diabaikan, bus n dan N berada pada potensial yang sama, EnN 0. Dengan demikian, a
persamaan KVL terpisah dapat ditulis untuk setiap fase, dan arus saluran
dapat ditulis dengan inspeksi:

Ia Ean =ZY

Ib Ebn =ZY 2:5:7Þ

Ic Ecn =ZY

Misalnya, jika setiap fase beban terhubung-Y memiliki impedansi


ZY 2 30 W, maka
10 0
Ia 2 5 30 A
30
10 120
Ib _ 5 150 A 2:5:8Þ
2 30

10 120
IC 2 5 90 A
30

Arus saluran juga seimbang, karena mereka memiliki besaran yang sama
perpindahan 5 A dan 120 antara dua fase. Arus netral In
ditentukan dengan menulis persamaan KCL pada bus N pada Gambar 2.10.

Dalam Ia Ib Ic _ _ _ 2:5:9Þ

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

64 BAB 2 DASAR-DASAR

GAMBAR 2.13 Menggunakan arus saluran (2.5.8),


Diagram fasor arus
saluran dalam sistem Dalam 5 30 5 150 5 90
tiga fase yang seimbang ffiffiffi ffiffiffi

3 p j1 3 p j1 2:5:10Þ
Dalam 5
2!5 2 ! j5 0
Diagram fasor dari garis arus ditunjukkan pada Gambar 2.13. Karena
arus garis ini membentuk segitiga tertutup, jumlah mereka, yang merupakan
arus netral In, adalah nol. Secara umum, jumlah dari setiap set fasor tiga
fase yang seimbang adalah nol, karena fasor yang seimbang membentuk
segitiga tertutup. Jadi, meskipun impedansi antara netral n dan N pada
Gambar 2.10 diasumsikan nol, arus netral akan menjadi nol untuk setiap
impedansi netral mulai dari hubung singkat 0 WÞ ke rangkaian terbuka y
WÞ, selama sistem seimbang . Jika sistem tidak seimbang—yang dapat
terjadi jika tegangan sumber, impedansi beban, atau impedansi saluran
tidak seimbang—maka arus saluran tidak akan seimbang dan arus netral In
dapat mengalir antara bus n dan N.

BEBAN D SEIMBANG

Gambar 2.14 menunjukkan sumber terhubung-Y tiga fase yang mengumpankan


beban terhubung-D seimbang (atau ''terhubung-delta''). Untuk sambungan D
seimbang, impedansi beban yang sama ZD dihubungkan dalam segitiga yang
simpulnya membentuk bus, diberi label A, B, dan C pada Gambar 2.14. Sambungan
D tidak memiliki bus netral.
Karena impedansi saluran diabaikan pada Gambar 2.14, tegangan saluran
sumber ke saluran sama dengan tegangan saluran ke saluran beban, dan arus
beban-D IAB;IBC, dan ICA adalah

IAB Eab =ZD


IBC Ebc =ZD 2:5:11Þ
ICA Eca =ZD

GAMBAR 2.14

Diagram sirkuit dari sumber


terhubung Y yang memberi
makan beban D seimbang

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.5 SIRKUIT TIGA FASA SEIMBANG 65

Misalnya, jika tegangan saluran-ke-saluran diberikan oleh (2.5.3)–(2.5.5) dan


jika ZD 5 30 W, maka arus beban-D adalah
ffiffiffi

10 30
IAB _ 3p 3:464 0 A
5 30

ffiffiffi

10 90
IBC _ 3p 3:464 120 A 2:5:12Þ
5 30

ffiffiffi

10 150
ICA _ 3p 3:464 120 A
5 30

Juga, arus garis dapat ditentukan dengan menulis persamaan KCL pada masing-masing
bus beban D, sebagai berikut:
ffiffiffi

Ia IAB ICA 3 :464 0 3:464 120 3 p 3:464 30


ffiffiffi

Ib IBC IAB 3 :464 120 3:464 0 3 p 3:464 150 2:5:13Þ


ffiffiffi

Ic ICA IBC 3 :464 120 3:464 120 3 p 3:464 90

Baik arus beban-D yang diberikan oleh (2.5.12) dan arus saluran yang diberikan
dengan (2.5.13) seimbang. Jadi jumlah arus beban-D seimbang
IAB IBC ICAÞ sama dengan nol. Jumlah arus saluran Ia Ib IcÞ selalu nol untuk beban terhubung-D
bahkan jika sistem tidak seimbang, karena ada
bukan kabel netral. Perbandingan (2.5.12) dan (2.5.13) mengarah ke berikut:
kesimpulan:

Untuk beban D seimbang yang disuplai oleh sumber urutan positif seimbang,
ffiffiffi

arus saluran ke beban adalah sebesar 30 . 3 p kali arus beban-D dan lag
Itu adalah,

ffiffiffi

aku _ 3 p IAB 30
ffiffiffi

Ib _ 3 p IBC 30 2:5:14Þ
ffiffiffi

ic _ 3 p ICA 30

Hasil ini diringkas dalam Gambar 2.15.

GAMBAR 2.15

diagram garis fasor


arus dan beban
arus untuk
beban seimbang-D

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

66 BAB 2 DASAR-DASAR

GAMBAR 2.16

Konversi D–Y untuk


beban seimbang

KONVERSI D–Y UNTUK BEBAN SEIMBANG

Gambar 2.16 menunjukkan konversi beban D seimbang menjadi beban Y seimbang.


Jika tegangan seimbang diterapkan, maka beban-beban ini akan ekuivalen seperti yang dilihat dari
terminal bus A, B, dan C ketika arus saluran ke beban D sama dengan arus saluran ke beban Y.
Untuk beban D, 3 p EAB 30 3 p IAB 30
ffiffiffi

ffiffiffi

IA _ 2:5:15Þ
ZD

dan untuk beban Y,


EAN EAB 30
IA _ ¼. ffiffiffi

2:5:16Þ
ZY 3 p ZY

Perbandingan (2.5.15) dan (2.5.16) menunjukkan bahwa IA akan sama untuk beban D dan Y ketika

ZD
ZY 3 2:5:17Þ

Juga, arus saluran lain IB dan IC ke dalam beban Y akan sama dengan yang masuk ke beban D
ketika ZY ZD =3, karena beban-beban ini seimbang. Jadi, beban D-seimbang dapat diubah menjadi
beban-Y seimbang-ekuivalen dengan membagi impedansi beban-D dengan 3. Sudut-sudut impedansi
beban-D dan beban-Y ekivalen ini adalah sama. Demikian pula, beban seimbang-Y dapat dikonversi
ke beban seimbang-D setara menggunakan ZD 3ZY .

CONTOH 2.4 Beban D dan Y Seimbang

Sebuah seimbang, urutan positif, sumber tegangan Y terhubung dengan Eab 480 0 volt diterapkan
pada beban seimbang-D dengan ZD 30 40 W. Impedansi saluran antara sumber dan beban adalah
ZL 1 85 W untuk setiap fase . Hitung arus saluran, arus beban-D, dan tegangan pada terminal beban.

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

BAGIAN 2.5 SIRKUIT TIGA FASA SEIMBANG 67

GAMBAR 2.17

Diagram sirkuit untuk


Contoh 2.4

SOLUSI Solusinya paling mudah didapat sebagai berikut. Pertama, konversi


beban D ke Y yang setara. Kemudian hubungkan sumber dan netral beban Y
dengan kawat netral nol-ohm. Sambungan kabel netral tidak memiliki
berpengaruh pada rangkaian, karena arus netral In 0 dalam sistem seimbang.
Rangkaian yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 2.17. Arus garis adalah

480ffiffiffi 30
Ean 3p
IA _ ¼.

ZL ZY _ 30
1 85 40
3
277:1 30
¼.

0:0872 j0:9962Þþð7:660 j6:428Þ 2:5:18Þ


277:1 30 277:1 30
¼. ¼. 25:83 73:78 A
7:748 j7:424Þ 10:73 43:78

IB 25:83 166:22 A
IC 25:83 46:22 A

Arus beban-D adalah, dari (2.5.14),


Ia 25:83
IAB 3 ffiffiffi

30 ffiffiffi

73:78 30 14:91 43:78 J


p 3p
IBC 14:91 163:78 A 2:5:19Þ
ICA 14:91 76:22 A

Tegangan pada terminal beban adalah

EAB ZDIAB 30 40 14:91 43:78 447:3 3:78


EBC 447:3 123:78 2:5:20Þ
ECA 447:3 116:22 volt
9

www.circuitmix.com
Machine Translated by Google

68 BAB 2 DASAR-DASAR

GAMBAR 2.18

Diagram garis-ke-
netral ekuivalen untuk
rangkaian Contoh 2.4

DIAGRAM GARIS KE NETRAL SETARA

Saat bekerja dengan sirkuit tiga fase yang seimbang, hanya satu fase yang perlu
dianalisis. Beban D dapat diubah menjadi beban Y, dan semua sumber dan netral beban
dapat dihubungkan dengan kabel netral nol-ohm tanpa mengubah
larutan. Kemudian satu fase dari rangkaian dapat diselesaikan. Tegangan dan arus dalam
dua fase lainnya sama besarnya dengan dan G120 dari
fase dengan fase yang diselesaikan. Gambar 2.18 menunjukkan diagram ekuivalen garis-
ke netral untuk satu fase rangkaian pada Contoh 2.4.
Ketika membahas sistem tiga fase dalam teks ini, tegangan harus
tegangan line-to-line rms kecuali dinyatakan lain. Ini adalah industri standar
praktek.

2.6
DAYA DALAM SIRKUIT TIGA FASA SEIMBANG

Pada bagian ini, kita membahas daya sesaat dan daya kompleks untuk generator dan
motor tiga fasa yang seimbang dan untuk impedansi Y dan D yang seimbang.
beban.

KEKUATAN INSTAN: SEIMBANG


GENERATOR TIGA FASA

Gambar 2.19 menunjukkan generator terhubung-Y yang diwakili oleh tiga tegangan
sumber dengan netralnya terhubung pada bus n dan oleh tiga impedansi generator yang
identik Zg. Asumsikan bahwa generator beroperasi di bawah keseimbangan
kondisi tunak dengan tegangan terminal generator sesaat
diberikan oleh
ffiffiffi

2 p VLN cosðot dÞ volts vanðtÞ 2:6:1Þ

dan dengan arus sesaat meninggalkan terminal positif fase a


diberikan oleh
ffiffiffi

2 p IL cosðot bÞ A iaðtÞ 2:6:2Þ

www.circuitmix.com

Anda mungkin juga menyukai