Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KASUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

DISUSUN OLEH :
1. ALYA ROSIKHOH
2. APRILIA NUZULUL
3. DILTA ANGGEL
4. IDA AYU DEWI
5. GIZELLA HAYU
6. NUR HALIZA
7. PUPUT INDAH
8. TIARA DE GRECIA
9. WULAN NUR
10. YELLA AYU
11. YOGA SHOLEHANI

YAYASAN SEKARTAJI HUSADA


SMK KESEHATAN WIJAYA HUSADA TRENGGALEK
Alamat : Jl. Soekarno-Hatta Gg.01 No.15 Karangsoko Trenggalek 66314
Telp. 0355-796512
E-mail : smkkeswijayahusada@gmail.com
Website : www.smkkeswijayahusada.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya, para sahabatnya serta kami selaku umatnya. Semoga kita
mampu meneladani beliau sebagai manusia yang berguna.
Penyusun makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
Pelajaran Produktif Kreatif dan Kewirausahaan. Makalah ini tentu tidak akan
berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagia pihak.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah kami menjadi lebih baik dan berguna di masa yang
akan datang.

Trenggalek, Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori....................................................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................5

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
B. Saran ..............................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Anemia adalah masalah kesehatan yang terjadi saat jumlah sel darah merah
tubuh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah normalnya. Tak hanya itu, anemia juga
bisa terjadi saat hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah tidak mampu
mencukupi kebutuhan tubuh seperti halnya protein kaya zat besi yang memberi warna
pada darah.
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan anemia. Dilihat dari jumlah
kasus tersebut, sebagian besar dari 22 siswi kelas 12 Keperawatan 1 mengalami anemia
dengan tanda gejala pusing, cepat merasa lelah, pucat, dan sulit berkonsentrasi. Remaja
putri mengalami anemia yang disebabkan oleh menstruasi dan status gizi yang kurang
beresiko terkena anemia. Anemia juga dipengaruhi secara langsung oleh konsumsi
makanan sehari-hari yang kurang mengandung zat besi. Pada remaja putri, kebutuhan besi
tambahan di perlukan untuk menyeimbangkan kehilangan zat besi akibat darah haid.
Sehingga terjadi peningkatan kebutuhan besui untuk mengganti kehilangan darah total.
(Hapzah, 2012). Dari 50% presentase tersebut terdapat 11 siswi mengalami gejala anemia
di kelas 12 Keperawatan 1.
Anemia pada remaja putri masih menjadi masalah gizi di kelas 12 Keperawatan 1.
Berdasarkan hasil penelitian prevalasi anemia pada remaja putri dengan usia 12 – 19 tahun
di kelas 12 Keperawatan 1 adalah 50%. Umunya perempuan lebih rentan mengalami
anemia daripada laki-laki salah satunya, kerana setiap bulan perempuan mengalami
menstruasi yang secara otomatis mengeluarkan darah sehingga kebutuhan zat besi pada
perempuan lebih besar daripada laki-laki untuk mengembalikan kondisi tubuhnya pada
keadaan semula. Bagi remaja putri yang mengalami masalah anemia akan terus berlanjut
setelah remaja, karena mengalami menstruasi dilanjutkan proses kehamilan dan menyusui.
Mengingat adanya dampak yang merugikan dari anemia, maka perlu upaya untuk
menanggulangi maupun mencegah kejadian anemia khususnya pada remaja putri salah
satunya dengan memberikan pendidikan gizi tentang anemia melalui penyuluhan gizi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja makanan yang dapat mencegah terjadinya resiko anemia ?
2. Apa manfaat tablet tambah darah pada penyakit anemia ?
3. Apa saja penyebab dari anemia ?

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui seberapa banyak kasus penderita anemia di kelas 12 Keperawatan 1.
2. Untuk mengetahui penyebab anemia pada remaja putri di kelas 12 Keperawatan 1.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi anemia pada remaja putri di kelas 12
Keperawatan 1.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau
ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak
mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah.

B. Jenis-jenis Anemia
a. Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb).
Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan, atau karena
tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat penyakit celiac.
b. Amenia pada masa kehamilan
Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal. Meskipun
demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil, sehingga dibutuhkan lebih
banyak zat pembentuk hemoglobin yaitu zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Bila
asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan
ibu hamil maupun janin.
c. Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam
waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera, gangguan mesntruasi,
wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, seperti obat anti
inflamasi nonstreoid (OAINS). Selain itu, anemia karena perdarahan juga bisa
merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing.
d. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada
pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau didapat setelah lahir
akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping
obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat anti malaria.

3
e. Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit dapat mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama
bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn,
penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.
f. Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin.
Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti
bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki kedua orang tua
yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.
g. Thalasemia
Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memperngaruhi produksi hemoglobin.
Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang tuanya memiliki
kondisi yang sama.

C. Tanda Gejala Anemia


 Lemas dan cepat lelah.
 Sakit kepala dan pusing.
 Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan.
 Kulit terlihat pucat atau kekuningan.
 Detak jantung tidak teratur.
 Napas pendek.
 Nyeri dada.
 Dingin di tangan dan kaki.

4
BAB III

PEMBAHASAN

Anemia dapat dihindari dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat,
vitamin A, C, dan Zinc dan pemberian obat tablet tambah darah. Dari beberapa cara
pencegahan anemia, buah alpukat dipercaya dapat membantu mencegah resiko terkena
anemia. Satu cangkir buah alpukat dapat memenuhi sebanyak 23% kebutuhan harian akan
asam folat karena alpukat mengandung vitamin C, E, K dan B6, dan asam omega 3 yang
dapat membantu mengatasi anemia.

Selain buah alpukat, tablet tambah darah dapat membantu mengatasi anemia. Dari
hasil pengabdian kepada masyarakat mengenai pengetahuan remaja putri tentang anemia dan
pentingnya konsumsi tablet tambah darah menunjukkan sebagian besar 60% remaja putri
mengetahui tentang anemia dan 40% remaja putri kurang mengerti tentang efek samping dan
manfaat tablet tambah darah di karenakan belum mendapatkan informasi mengonsumsi tablet
tambah darah pada saat menstruasi namun takut karena setelah minum tablet tambah darah
jadi susah buang air besar, mual, dan tinja warna hitam.

5
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit anemia adalah masalah kesehatan yang terjadi saat jumlah sel darah merah
tubuh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah normalnya. Dilihat dari jumlah kasus,
sebagian besar dari 22 siswi kelas 12 Keperawatan 1 mengalami anemia dengan tanda
gejala pusin, cepat merasa lelah, pucat, dan sulit berkonsentrasi. Untuk mengurangi resiko
anemia dapat dilakukan dengan pemberian jus alpukat.

B. Saran
Diharapkan para siswi dapat mengatasi anemia dengan rajin mengkonsumsi jus
alpukat secara rutin agar meminimalisir banyaknya kasus anemia pada remaja putri saat
menstruasi. Selain itu, juga dapat memberikan pendidikan gizi tentang anemia melalui
penyeluhan gizi.
6

Anda mungkin juga menyukai