Anda di halaman 1dari 179

NAMA,

TINDA ISI DATA


NO. tgl UMUR, DIAGNOSA ISI DATA RINGKASAN PENYAKIT
KAN PENATALAKSANAAN
BB, TB
1. 26/5/ Ny.E; Efusi Pleura Pasang Oksigen dengan nasal kanul 2-4 Pasien rujukan RSUD Welala Kolaka Timur dengan
2020 37thn; dd massa paru infus lpm sesak sejak 2 hari SMRS. Sesak dirasakan terus-menerus
165cm; Nebu Combivent dan tidak disertai mengi. Sesak tidak dipengaruhi
52kg IVFD RL 20 tpm aktivitas. Keluhan lain yakni batuk 2 hari SMRS, tidak
Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv berdahak dengan frekuensi sering. Riwayat demam 1 hari
Inj. Metilprednisolon 125 mg/12 SMRS, penurunan berat badan disangkal, mual (-),
j/iv muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat keluhan yang
Konsul spesialis paru sama sebelumnya (-), riwayat penyakit dikeluarga tidak
diketahui, riwayat bepergian keluar kota dan kontak
dengan pasien covid (-), suami (-), anak (-), tetangga (-),
riwayat merokok disangkal, riwayat konsumsi obat TB
disangkal, riwayat memasak menggunakan tungku arang
+- 15 tahun. Pasien mendapat terapi nebu combivent di
rumah sakit sebelumnya, dan sesak dirasakan berkurang.

Primary survey
A: clear, cervical spine control
B: RR 28x/m, ireguler, asymetris
C: TD 120/70 mmHg, N 96 x/m, regular, kuat angkat
D: GCS E3M6V5, suhu: 36,7°C,
Secondary survey
K/L : CA-/-, SI-/-, purse lip breathing(-), sianosis (-),
penggunaan M. sternocleidomastoideus (-), pemb. KGB
(-)
Thorax :
- Inspeksi: nampak sakit, gerak dada
sisi kanan tertinggal,
- Palpasi: fremitus raba sisi kanan menurun
- Perkusi: suara ketok sisi kanan redup
pd.bag.bawah garis Ellis Damoiseau
- Auskultasi: suara napas sisi kanan menurun
Rhonki ++/+ , wheezing -/-, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen : cekung ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, NT (-), massa(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-)

Pem. Lab
WBC 15.030/uL
HGB 13,8 g/dL
PLT 316.000/uL
Neutrophil 93.2 %

Foto thorax : efusi pleura massive dextra dd massa paru


2. 26/5/ Tn. Vulnus Pasang Rawat luka Pasien datang dengan keluhan terdapat luka di bibir
2020 andika, laseratum infus Jahit luka (5 jahitan ) bawah sebelah dalam setelah terjatuh saat sedang
26 thn, region labialis Asam mefenamat 500 mg, 3x1 berkendara. Pasien mengalami kecelakaan tunggal yakni
169 cm, superior Cefadroxil 500 mg, 2x1 menabrak pembatas jalan oleh karna masih dalam
64 kg, pengaruh alkohol, pasien masih dapat membuka dan
menutup mulut serta menggerakkan rahang bawah.
keluhan lain sakit kepala (-), mual (-), muntah (-),
Perdarahan dari liang telinga (-), BAB dan BAK dbn.
Riwayat penyakit lain disangkal, riwayat penyakit
keluarga (-), riwayat pengobatan (-).

KU : CM, sakit sedang, E4M6V4


TD : 120/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m
S : 36,7°C

K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pemb. KGB


(-)
- Regio labialis posterior : luka ukuran 4x2,3x1 cm,
hematom (+), perdarahan minimal
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)
3. 26/5/ Tn. J, 46 Ulkus diabetic - IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan luka pada telapak kaki
2020 thn, 65 pedis dextra + Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv kanan yang memberat sejak 3 hari SMRS. 1 bulan yang
kg, 167 dm tipe II Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv lalu, tiba-tiba muncul luka di tumit kaki kanan yang
cm Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv semakin lama semakin membesar. Luka timbul setelah
Konsul spesialis Bedah pasien memakai sepatu yang rutin dipakai oleh
Pro debridement diabetic foot pasien ke tempat kerja. Riwayat trauma disangkal.
Luka dirasa nyeri seperti berdenyut, VAS 5-6. Keluhan
lain berupa demam (+), sakit kepala (-), batuk (-), pilek
(-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Setiap
hari, pasien merawat luka sendiri di rumah dan konsumsi
antinyeri yang dibeli diwarung, namun luka bertambah
luas dan semakin nyeri. Pasien telah melakukan operasi
debridement untuk pembersihan luka 1 minggu yang
lalu, dan direncanakan akan konsul pada tgl 27/5/2020.
Namun pasien merasa luka semakin basah dan berbau
tidak sedap, disertai nyeri yang semakin bertambah
hingga pasien susah tidur, di daerah luka, VAS 6-7,
dirasa berdenyut. Riwayat penyakit DM yang tidak
terkontrol sejak 4 tahun yang lalu, HT disangkal,
dyslipidemia disangkal, riwayat keluarga ibu pasien
meninggal dengan DM tipe II, riwayat gaya hidup yang
sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan manis,
riwayat pengobatan DM yang tidak terkontrol.

KU : lemah, sakit sedang, GCS E4M6V4


TD : 140/100 mmHg
N : 93x/m
P : 20 x/m,
S :36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-, pupil isokor Ø2/2mm, ref.cahaya


(+/+), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : cembung ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, NT (-), hepatosplenomegali (-)
Extremitas bawah :
Region pedis dextra:
I : terdapat necrotic ulcer, Deformity (-), edema
(+), wagner 4
P : nyeri tekan (+) , suhu disekitar ulkus teraba
hangat
ROM : aktif pasif pergerakan sendi sulit dinilai karna
nyeri
NVD : sensibilitas menurun. Capillary refill time > 2”

Pem. Lab
WBC 12.740/uL
HGB 14,9 g/dL
PLT 488.000/uL
GDS 328 mg/dL

Xray thoraks : dbn


Xray pedis : sudah dilakukan seminggu yang lalu namun
pasien tidak membawa foto
4 26/5/ Nn. K, 23 Trauma Pasang Hecting luka (7 jahitan) Pasien post KLL, menabrak terotoar jalan 30 menit
2020 thn, 152 kapitis ringan infus IVFD RL 20 tpm SMRS. Riwayat pingsan (-), dada terbentur (-), helm
cm,48 Vulnus Hecting Inj. as. Tranexamat 500 mg terlepas. Muntah (+), nyeri kepala (+), mengantuk (+),
kg, laseratum situasi Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv sesak napas (-).
region Inj. Dexametason 5 mg/iv Primary survey
frontalis et Inj. Ondancentron /12j/iv A: clear, cervical spine control
mandibula Observasi KU B: spontan, RR 20x/m
C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m
D: GCS E3M6V5
Secondary survey
Kepala: deformitas (+), hematom (+), vulnus laseratum
region frontalis sinistra 12x1 cm, vulnus laseratus region
mandibula 5x1 cm, fraktur leford (-), avulsi gigi (-).
Mata : raccoon eye (-)
Hidung : blood rinore (-)
Telinga : bleeding (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: cembung ikut gerak napas, BU (+) normal,
NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-)
Rontgen skull : dbn
5. 26/5/ Tn. H, 62 Combutio Pasang IVFD RL 20 tpm Pasien masuk dengan keluhan nyeri hebat pada luka
2020 thn, 160 Grade II AB infus Inj. Petidin 1 amp/iv bakar oleh karna tersiram air panas saat pasien terjatuh
cm, 72 14% ec. Burn Pasang Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv didepan wadah air mendidih, yang dialami 4 hari SMRS,
kg, injury kateter Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv nyeri berdenyut dan terus menerus, keluhan lain riwayat
debride Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j demam 1 hari yang lalu, sakit kepala (-), batuk (-), flu (-),
ment Pasang kateter mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat
debridement penyakit lain disangkal, riwayat penyakit keluarga
Konsul spesialis Bedah disangkal, riwayat pengobaan, hanya berupa betadin
yang dibeli sendiri diwarung dekat rumah, namun
dirasakan luka makin nyeri dan kian memburuk.
Primary survey
A: clear, cervical spine control
B: spontan, RR 20x/m
C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m, regular, kuat angkat
D: GCS E3M6V5, suhu: 36,7°C,
Secondary survey
K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
2cm/2cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas = status lokalis
Status lokalis
olecranon region : 5,5 %
femoralis dextra-sinistra region: 4.5 %
inguinal dan pubic region:4 % +
Total : 14 %

Pem. Lab
WBC 13.740/uL
HGB 11,9 g/dL
PLT 462.000/uL
GDS 196 mg/dL

Xray thoraks : tb paru


Rapid test: non reaktif
6. 27/5/ Ny. R, 31 Gastritis Pasang IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 5 hari
2020 thn, 152 kronik infus Inj. Pantoprasole 40 mg/24j/iv SMRS. Nyeri ulu hati di rasakan hilang timbul, terutama
cm, 55 Inj. Ondancentron 12j/iv sebelum makan. Nyeri seperti tertusuk-tusuk, tembus ke
kg, Sucralfat syrp 3x1 cth belakang. Disertai perut kembung, mual dan muntah dan
Konsul spesialis penyakit dalam rasa berdebar-debar. Pasien mengaku muntah terjadi
sesaat setelah makan. Demam (-), sakit kepala (-), batuk
(-). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan
merasa lemah. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi
obat anti nyeri tanpa resep dokter untuk mengobati nyeri
kepala dan nyeri sendi. Sulit BAB 1 minggu terakhir,
BAK dbn. Riwayat menderita keluhan yang sama ada
sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat dengan keluhan yang
sama di dalam keluarga tidak ada. Riwayat pengobatan
konsumsi ranitidine namun dirasakan tidak membaik

KU :lemah, sakit sedang, E4V5M6


TD : 110/70 mmHg
N : 77 x/m
P : 20 x/m,
S : 37.2°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-),vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
- Inspeksi: Datar, ikut gerak napas
- Auskultasi: peristaltik kesan normal
- Palpasi: Nyeri tekan epigastrium (+) , massa
tumor (-), hepatomegaly (-), splenomegaly (-),
ballottement (-)
- Perkusi: Timpani
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

Pem. Lab
WBC 9.340/uL
HGB 12,6 g/dL
PLT 262.000/uL

Xray thoraks : dbn


7. 26/5/ By. Ny. Hirsprung - Inj. Pct 3cc/8j/iv (jika demam) Pasien rujukan RS. Benyamin guluh dengan tidak bisa
2020 S, 2 hari, disease Stop intake oral BAB sejak dilahirkan. Pasien lahir spontan dibantu
3000 Pasang OGT 5 fr bidan, lahir langsung menangis, BBL 3000 gram. Saat
gram, 49 Inj. Cefotaksim 150 mg/12j/iv hamil ibu pasien tidak rutin kontrol ke bidan dan dokter
cm Konsul dokter spesialis anak kandungan. Pasien merupakan anak kedua. Setelah lahir
Rencana colon in loop pasien tidak segera BAB, disertai muntah berwarna hijau
Rawat perinatology sebanyak 4x, dan perut kembung dan sesak . pasien
langsung dibawa ke RS benyamin guluh untuk mendapat
penanganan, pasien dikonsulkan ke bagian bedah, diinfus
(d10%, 14 tpm), diinjeksi obat-obatan ( gentamicin,
ampisilin, domperidon ), pasien tidak dipasangkan OGT
oleh karna tidak tersedia dirumah sakit, dan dari hasil
pemeriksaan lab didapatkan : WBC 15.340/uL, HGB
12,6 g/dL, PLT 362.000/uL . Karena keterbatasan sarana,
pasien dirujuk ke RSUD kota kendari.
KU : pasif, menangis tidak adekuat
Kes : CM
BBS : 3000 gram
N : 150 x/m
P : 44 x/m,
S : 38,5°C
Kulit = Ikterus (-)
K/L = konj.hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-), napas
cuping hidung (-), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
thorax = simetris, bronkovesikuler, ronki (+/+), wheezing
(-/-), S1S2 reguler, murmur (-)
abdomen = distensi (+), BU (+) N, defans (+),
hepatosplenomegali (-).
Dubur : lubang anus (+)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

colon in loop : megacolon kongenital


dx: hirsprung disease
8. 30/5/ Ny.S, 44 Ckd,ht - IVFD RL 20 tpm Pasien rujukan Puskesmas tinanggea dengan keluhan
2020 Thn, 168 emergency ,d Inj. Pantoprasole 40 mg/24j/iv mual muntah sejak 3 jam SMRS, sebanyak 5 kali, sisa
Cm, 76 m tipe II Inj. Ondancentron 12j/iv makanan (+), darah (-). Keluhan disertai nyeri ulu hati
Kg Cek DR, GDS, Ur & Cr (+), perut terasa melilit (+), demam (-), lemas (+), pusing
Konsul Spesialis Penyakit dalam (+). BAB dbn, namun 3 bulan terakhir sering sulit BAK,
dan disertai busa, warna kuning kecoklatan. Riwayat
DMT2 dengan injeksi insulin, Riw. HT tidak terkontrol,
Riw. Bengkak seluruh tubuh sejak 3 bulan yang lalu,
bengkak menetap sampai seminggu dan dirasakan
berkurang dengan sendirinya. Riw . penyakit dikeluarga
(-). Riw. Pengobatan di puskesmas sebelumnya

KU : CM
TD : 150/90 mmHg
N : 92x/m
P : 20 x/m
S : 36,4°C

K/L : CA-/-, SI-/-, edema palpebral (+/+), pemb. KGB


(-)
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : cembung, ikut gerak napas, BU kesan
normal, timpani, NT seluruh lap. perut, massa(-), distensi
(-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema pretibial
miniml (+/+)

Pem. Lab
WBC 10.360/uL
HGB 12,1 g/dL
PLT 275.000/uL
GDS 353 mg/dL
Ur/Cr 179/10,7 mg/dL
9. 26/5/ Tn. M, -Hemiparese infus IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan lemah anggota gerak kiri
2020 63 thn, sinistra ec. Inj. Omeprazole 40 mg/IV sejak 4 hari SMRS saat pasien bangun tidur. Nyeri
161 cm, Susp. NHS Inj. Citicolin 500 mg/IV kepala (-), muntah (-), pelo (-), susah menelan (+), merot
68 kg, Amlodipin tab 10 mg 1x1 ke kiri (+). RPD : HT (+) tidak terkontrol, dislipidemia
(+), PJK (-), merokok (+), DM tipe 2 (-), stroke (-)

KU : CM,
TD : 180/110 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m, S : 37°C

K/L : CA-/-, SI-/-, pupil isokor Ø 2/2 mm, reflex cahaya


+/+, lidah deviasi ke kiri,
Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
WBC 9.800/uL
HGB 13.1 g/dL
PLT 297.000/uL
HCT 49.1%

10. 29/5/ asites -


2020
11. 29/5/ Tn. R / Susp. Pasang IVFD RL 20 TPM Pasien datang dengan elhan nyeri perut kanan bawah
2020 42 th Appendisitis infus Inj. Rantidin 50 mg/12j/iv sejak 2 hari SMRS. Nyeri dirasakan awalnya di uluhati
akut Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv kemudian menjalar sampai ke perut bawah sebelah
Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv kanan, makin lama nyeri makin dirasakan seperti
Konsul spesialis bedah tertusuk-tusuk. Keluhan lain demam (+), sakit kepala
(-), , batuk (-), flu (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan
menurun (+), BAB dan BAK dbn. Riwayat penyakit lain
(-), riwayat penyakit dalam keluarga (-), riwayat
pegobatan (-).

KU : CM
TD:120/70 mmhg
N: 84x/m
P: 20 x/m,
S: 37°C

K/L : konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor


2cm/2cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-),
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, mc burney (+), blumberg sign (+), rovsing sign
(+), psoas sign (+), massa(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-),

Pem. Lab :
WBC 14.800/uL
HGB 12.8 g/dL
PLT 297.000/uL
HCT 59.1%
Neutrophil : 81,7%

Xray thorax : dbn


Dx : Appendicitis akut
12. 30/5/ Ny. L, 29 tension - KIE Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang
2020 thn, 52 headache IVFD RL 20 tpm dirasakan sejak 2 hari. Nyeri dirasakan terutama pada
kg, 158 Inj Paracetamol 1 gr/IV puncak kepala seperti diikat sampai kebagian belakang
cm Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv leher. Keluhan lain: demam (-), mual (+), muntah (+),
Inj. Ondancentron 4 mg/12j/iv sering sendawa (+), nyeri pada perut (+). Napsu makan
Observasi tension headache menurun, BAB dan BAK dalam batas normal.
Rawat jalan Riw.keluhan yang sama sebelumnya (-), riw. Keluarga
(-), riw pengobatan sebelumnya (-)..

KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 89 x/m
P : 20 x/m
S : 36°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 7

Dx: tension headache

13. 30/5/ Ny. K; 74 Diabetic Foot Infus KIE Pasien datang dengan keluhan luka pada kaki kiri yang
2020 thn, 82 S + Anemia IVFD RL 28 tpm dirasakan sejak 2 minggu, luka terasa nyeri. Pasien juga
kg, 167 Ceftriaxone 1 gr/12j/IV mengeluhkan lemas dan napsu makan menurun. Demam
cm Ranitidine 50 mg/12j/IV (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (+), BAB kadang
Paracetamol 1 gr/8j/IV hitam. BAK kesan normal. Riw DM (+), HT (-).
Cek DR, GDS
Konsul Spesialis Bedah KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 37,5 C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat

Regio pedis sinistra :


- Inspeksi: deformitas (-), hematome (-), bengkak (+),
hiperemis (+) terdapat luka ukuran 2 cm x 2 cm,
perdarahan aktif (-)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+)
- ROM : gerak aktif pasif terbatas karena nyeri
- NVD : sensibilitas menurun, CRT < 2 det

Pem. Lab :
WBC 12.800/uL
HGB 8.6 g/dL
PLT 227.000/uL

Dx: Diabetic Foot + Anemia


14. 28/02 Tn. W; Hemiparese Infus KIE Pasien rujukan RS Konawe dengan keluhan lemah
/2020 62 th, 76 Dekstra ec IVFD NaCl 0,9% 20 tpm separuh badan sebelah kanan sejak 1 hari yang lalu
kg, 173 susp NHS Inj. Ranitidine 50 mg/IV SMRS disertai bicara cadel dan kesulitan menelan.
cm Inj. Citicolin 500 mg/IV Keluhan lain: sakit kepala (-), demam (-), mual (-),
Konsul Spesialis Saraf muntah (-), nyeri tekan ulu hati (+), nafsu makan
menurun, BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat
HT (+), Stroke (-), DM (-). Riw. Pengobatan sebelumnya
: Citicolin, Ranitidine.

KU : CM
TD : 160/100 mmHg
N : 96 x/m
P : 24 x/m
S : 36°C

GCS : E4M6V5
N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 35/35
- tonus otot : tangan kanan meningkat, kiri normal/kaki
kanan meningkat, kiri normal
- Babinski -/-

Pem. Lab:
HGB 13.2 g/dL
PLT 255.000/uL
WBC 11.560/uL
GDS 218 mg/dl

Dx: Hemiparese Dekstra ec susp NHS


15. 03/06 Tn. H, 28 Susp. - IVFD RL 20 TPM Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
/2020 thn, 70 appendicitis Inj. Rantidin 50 mg/12j/iv sejak 3 hari SMRS. Nyeri dirasakan awalnya di uluhati
kg, 162 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv kemudian menjalar sampai ke perut bawah sebelah
cm Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv kanan, makin lama nyeri makin dirasakan seperti
Konsul spesialis bedah tertusuk-tusuk. Keluhan lain demam (-), sakit kepala (-), ,
batuk (-), flu (-), mual (-), muntah (-), nafsu makan
menurun (+), BAB dan BAK dbn. Riwayat penyakit lain
(-), riwayat penyakit dalam keluarga (-), riwayat
pegobatan (-).

KU : CM
TD:120/70 mmhg
N: 84x/m
P: 20 x/m,
S: 36.9°C

K/L : konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor


2cm/2cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-),
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, mc burney (+), blumberg sign (+), rovsing sign
(+), psoas sign (+), obturator sign (+), massa(-), distensi
(-), defans (-)
Extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-),

Pem. Lab :
WBC 11.800/uL
HGB 13.6 g/dL
PLT 327.000/uL
HCT 59.1%
Neutrophil : 80,5%

Xray thorax : dbn


Dx : susp. Appendicitis akut
17. 03/06 Tn. B , Vulnus Hecting Asam mefenamat tab 500 mg Pasien datang dengan keluhan luka pada lengan bagian
/2020 38 thn, laceratum reg. luka 3x1 bawah sejak 30 menit SMRS akibat terkena besi yang
78 kg, Antebrachium metilpredinsolon tab 4 mg 3x1 berada di lokasi tempat kerja.
167 cm sinistra ec Cefadroxil tab 500 mg 2x1
terkena besi Rawat Jalan KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Regio antebrachium sinistra :
- Inspeksi: hematome (+), bengkak (+), terdapat luka
robek ukuran 3,5 cm x 0,5 cm, perdarahan aktif (+)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+)

D:/ Vulnus laceratum reg. Antebrachium sinistra ec


terkena besi
18. 03/06 An. F, 15 Onikolisis Ekstraks Rawat luka Pasien datang dengan keluhan kuku ibu jari kaki kanan
/2020 thn, 44 traumatik i kuku Gentamicin zalf terlepas sebagian setelah menabrak pintu pagar. Pasien
kg, 145 Asam mefenamat 500 mg 3x1 juga merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk, perdarahan
cm masif (-).
KU : CM
TD : 110/60 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m, SpO2 98%
S : 36,7°C
Regio digiti I pedis dextra : avulsi kuku (+), hematom
(+), perdarahan sedikit

Dx : Onikolisis traumatic
19. 3/6/2 Tn. Heri Susp.Ileus Bed rest nyeri perut sejak 2 bulan SMRS dan memberat sejak 1
020 Agus obstruksi Stop intake oral minggu SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus, terasa
Santoso, Pasang NGT melilit (+), riw. Demam (-), sakit kepala (-), batuk (-), flu
38 thn, IVFD RL 20 tpm (-), mual (+), muntah (-), perut terasa kembung (+), tidak
72 kg, Inj. Rantidin 50 mg/12j/iv bisa buang air besar sejak 5 hari yang lalu, awalnya 1
170 cm Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv bulan terakhir mulai mengalami perubahan pola BAB
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j (skin yang awalnya biasa saja menjadi sedikit- sedikit,
test (+) konsistensi keras dan berwarna hitam seperti kotoran
Konsul spesialis bedah kambing. Pasien juga megeluhkan belum kentut sejak 5
hari terakhir.
KU :lemah, sakit sedang, E4V5M6
TD : 110/70 mmHg
N : 77 x/m
P : 20 x/m,
S : 37.2°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-),vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
- Inspeksi: Datar, ikut gerak napas
- Auskultasi: peristaltik kesan menurun (4x/m)
- Palpasi: Nyeri tekan semua region (+) , massa
tumor (-), hepatomegaly (-), splenomegaly (-),
ballottement (-)
- Perkusi: Timpani
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

Rt:
- Sphinter ani : mencekik (+)
- Mukosa : licin
- Ampula : kosong
- Handscoen : - darah (-), feses (-)

Pem. Lab
WBC 12.340/uL
HGB 12,6 g/dL
PLT 362.000/uL

Xray thoraks : dbn


BNO 3 posisi: susp ileus obs
Dx: ileus obstruksi
20. 4/6/2 Ny. ruhi, Hematemesis infus Oksigen dengan nasal kanul 2-4 Pasien rujukan dari puskesmas motaha dengan Anemia,
020 69 thn, + anemia ec. lpm mengeluh lemas sejak 1 bulan SMRS, riwayat demam
72 kg, Susp. Ulkus IVFD RL 20 tpm (-), sait kepala (-), batuk (-), flu (-), nyeri ulu hati (-),
157 cm peptikum Inj. Ondancentron 4 mg/12j/iv mual (=), muntah (+) 3x bercampur darah segar, rasa
Inj. Pantoprazole 40 mg/24j/iv terbakar sampai kedada (-), sendawa (-). BAB pucat (+),
Sucralfat syrp 3x1 cth BAK dbn, nafsu makan menurun (+), riwayat pernah
Cek DR,GDS,Ur/Cr dirawat di rsud bahteramas dengan eluhan yng sama 5
Konsul spesialis pnyakit dalam bulan yang lalu, dan mendapatkan transfuse 6 kantong.
Ri. Keluarga (-), Riw. Sering mengkosumsi jamu dan
obat-obatan herbal (+) sejak 10 tahun yag lalu.
KU : CM, lemah
TD : 110/80 mmhg
N : 74 x/m
P : 22 x/m
S : 37,0°C
K/L = konj.anemis (++/++), sklera ikterik (-/-), pemb.
KGB (-),
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler (+/+), rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : cembung, ikut gerak napas, BU kesan
normal, timpani, nyeri teka epigastrium
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

Pemeriksaan lab:
WBC 10.300/uL
HGB 3,4 gr%
PLT 484.000/uL
GDS: 105
Ur: 26 mg/dl
Cr: 0.93 mg/dl

Xray thoraks : dbn


Dx: Hematemesis + anemia ec. Susp. Ulkus peptikum
21 4/6/2 Tn. F, 32 susp. Pasang KIE Pasien rujukan PKM datang dengan keluhan nyeri pada
020 thn, 67 Apendicitis infus IVFD RL 20 tpm perut kanan bawah yang dialami sekitar 12 jam SMRS.
kg, 164 Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv Keluhan lain demam (+), sakit kepala (-), mual (-),
cm Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV muntah (-), napsu makan menurun (+), BAB dan BAK
Konsul Spesialis Bedah dalam batas normal. Riwayat penyakit (-). Riwayat
pengobatan di PKM, paracetamol.

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (-), Psoas sign (-), Obturator sign
(+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 14.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 172.000/uL
WBC 13.000/uL
Neutrophyl 73,5%

Xray thorax : dbn


D:/ susp. Apendicitis
22. 4/6/2 Ny. W, GERD Ranitidin 150 mg 2x1 Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 2
020 34 thn, Ondansetron 4 mg 3x1 minggu terakhir. Keluhan disertai mual (+), muntah (-),
55 kg, Sucralfat Syr 3x1 C nyeri ulu hati (+), sering sendawa (+). demam (-), BAK
157 cm Paracetamol 500 mg 3x1 dan BAB dbn. Riw. Penyakit sebelumya (-). Riw.
Rawat jalan Penyakit keuarga (-), riw. Pengobatan (-).
KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m
S : 36,8°C
Abdomen : soepel, BU (+) kesan normal, timpani, nyeri
tekan epigastrium (+)
EKG : dbn
Dx: susp. GERD
23. 5/6/2 An. Impetigo IVFD RL 10 tpm Pasien rujukan PKM motaha dengan keluhan bengkak
020 ferdy, 13 krustosa + Inj.Metilprednisolon 62,5 seluruh daerah mulut sejak 5 hari SMRS, awalnya mucul
thn, 48 infeksi mg/12j/iv benjolan berupa gelembung berisi nanah di area sekitar
kg, 142 sekunder Inj. Gentamicin 1 amp/12j/iv hidung lalu meluas dalam 3 hari terakhir sampai kedalam
cm Inj. Pct infus 480 mg/8j/iv mulut dan kemudian pecah sehingga tampak seperti
Sagestam cream koreng, pasien sulit membuka mulut, demam (+), sakit
Konsul dokter spesialis kulit dan kepala (+), batuk (-), flu (-), mual (+), muntah (-), BAB
kelamin (-) sejak 3 hari yang lalu. BAK dbn. Riwayat keluhan
Cek DR, SGOT, SGPT, Ur/Cr, yang sama (-), riwayat keluarga (-), riwayat konsumsi
Urin Rutin obat-obatan (-), alergi (-), kontak dengan bahan iritan (-),
mendapat pengobatan berupa IVFD RL 20 tpm dan
amoxicillin injeksi dari puskesmas.

KU : CM, lemah
TD: 110/70
N : 82 x/m
P : 16 x/m,
S : 38,8°C
K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pemb. KGB
(-),
- Status lokalis (region facialis):
 Effloresensi : tampak vesikel lentikuler
multipel, krusta tebal kuning seperti madu
dengan berbagai ukuran, disertai adanya erosi
dan skuama pada seluruh regio buccal, nasal,
dan zygomatical
 Palpasi: teraba hangat disbanding area tubuh
sekitar, nyeri tekan (+)
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, nyeri
perut kuadran bawah kanan tengah kiri
Genital : dbn
extremitas = akral hangat (+/+), edema (+/+) pada region
tarsalis yang disertai adanya vesikel berisi nanah multipel

Pemeriksaan lab:
WBC 17.300/uL
HGB 11,6 gr%
PLT 204.000/uL

Xray thoraks: dbn


Dx : Impetigo krustosa + infeksi sekunder
24. 4/6/2 Tn. U, 75 Hernia IVFD RL 16 tpm Pasien masuk dengan keluhan bengkak pada buah zakar
020 thn, 65 scrotalis dd Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv sejak 5 hari SMRS, bengkak dirasakan terus menerus dan
kg, 174 orchitis Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv tidak berkurang, pasien kurang memperhatikan apakah
cm Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv bengkak tersebut dimulai dari daerah lipatan paha hingga
Cek DR, foto thoraks turun ke area skrotum, keluhan disertai nyeri hebat,
Konsul spesialis bedah demam (-), batuk (-), flu (-), mual (-), munntah (-), BAB
encer sejak 3 hari terkahir, BAK berwarna kuning
kecoklatan, dan sedikit-sedikit, pasien masih bisa kentut.
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-), riwayat ht
(-), dm (-), BPH (-), riwayat keluarga (-), riwayat
pengobatan (-)
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, distensi
(-), defans (-)
Genitalia :
- Inspeksi: tampak edema pada kedua skrotum,
hematom (+)
- Palpasi: nyeri tekan (+), suhu sama dengan
daerah sekitar
- Auskultasi: bising usus sulit dinilai
- Finger test : sulit dinilai
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/5

Pem. Lab
WBC 12.30/uL
HGB 15,2 g/dL
PLT 230.000/uL
Neutrophil 15.2 %

Xray thoraks: dbn


Dx: hernia scrotalis dd orchitis
25. 4/6/2 Ny. R, 66 Kesadaran IVFD Nacl 0,9% 20 tpm Pasien detang dengan penurunan keadaran sejak 30 menit
020 th, 70 kg, meurun post Manitol 100 cc/4 jam (habis SMRS. Sebelumnya pasien post KLL 3 jam yang lalu,
168 cm contusion dalam 20 menit) akibat terjatur dari motor karna bajunya terlilit pada
serebri ec Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv rantai motor, saat terjatuh pasien sadar dan mengeluh
perdarahan Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv nyeri kepala hebat, pasien sempat dibawah pulang
intracranial Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j kerumah, muntah (+) sebanyak 4 kali berisi lendir +
Drips citicoline 500 mg /12j/iv darah dan mendapatkan pengobatan ondacentron,
Drips Paracetamol 1 gr/6j/iv ketorolac dan betahistine, namun tidak membaik.
Inj. Furosemid 20 mg/12j/iv Riwayat HT (-), DM (-).
Inj. Dexametason 1 amp/12j/iv
Konsul spesialis saraf Primary survey
Vit k 1 amp/24j/iv A: clear, cervical spine control
Asam.traneksamat 500 mg/8j/iv B: RR 28x/m, ireguler, asymetris
Rawat ICU C: TD 180/90 mmHg, N 110 x/m, Iregular, kuat angkat
CT-scan D: GCS E2M4V2, suhu: 37,7°C,
Secondary survey
Kepala : Mesocephal, hematoma (+) region parietalis
sinistra
Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil anisokor (2,5mm/1mm), reflek pupil direk
(+/-), reflek pupil indirek (+/-),
Telinga : poerdarahan dari liang telinga (-/+)
Hidung : Napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), septum
deviasi (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), karies dentis (-) atrofi papil
lidah(-), lidah deviasi (-)
Leher : Simetris, pembesaran KGB (-)
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, massa(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)
Pem. Lab
WBC 17.30/uL
HGB 15,2 g/dL
PLT 230.000/uL
Neutrophil 15.2 %

Dx: Kesadaran meurun post contusion serebri ec


perdarahan intracranial
26. 6/6/2 Tn. j / 53 Hemiparese KIE Pasien datang dengan keluhan lumpuh separuh badan
020 thn, 53 sinistra ec IVFD NaCl 0,9% 20 tpm sebelah kiri sejak 4 jam SMRS, bicara pelo dan kesulitan
kg, 162 susp NHS Inj. Omeprazole 40 mg/IV menelan. Keluhan lain: sakit kepala (-), mual (-), muntah
cm Inj. Citicolin 500 mg/IV (-), nafsu makan normal, BAB dan BAK dalam batas
Amlodipin tab 10 mg 1x1 normal. Riwayat Stroke (-), DM (-), Riw. Penyakit Ginjal
Cek DR (+) 5 tahun lalu HT disangkal. Riw. Kolesterol (+).
X-Rays Thorax
Konsul Spesialis Saraf KU : CM
TD : 190/120 mmHg
N : 80 x/m
P : 22 x/m
S : 36,7°C

GCS : E4M6V5
K/L : CA-/-, SI-/-lidah deviasi ke kiri,
Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
HGB 12.9 g/dL
HCT 29.5%
PLT 344.000/uL
WBC 12.900/uL

D:/ Hemiparese S ec susp NHS


27. 6/6/2 Ny.K, 41 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
020 thn, 54 Inj. Ondansentron 4 mg/8j/IV dirasakan 3 jam SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus.
kg, 167 Inj. Omeprazol 40 mg/12j/PO Demam (-), Mual (+), muntah (+) 1 kali berisi makanan.
cm Observasi Colic Abdomen BAB dan BAK dalam batas normal. Riw. keluhan sama
Rawat jalan sebelumnya (+), riwayat HT (-), DM (-), riwayat
Keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-)

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: dyspepsia

28. 6/6/2 tn.S, 38 BPPV infus IVFD RL 20 tpm + drips NS Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1
020 thn, 58 Inj. ondancentron amp/iv hari SMRS, pusing dirasakan terus menerus dan
kg, 157 Betahistin 2x24 mg/po memberat dengan perubahan posisi. Keluhan disertai
cm Konsul spesialis saraf lemas, mual (+), muntah (-), nyeri perut (-), BAK dan
BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama (-), riwayat HT
(-), dm (-), kolesterol (-), riwayat pengobatan (-).
KU : sedang
Kes : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 70 x/m
P : 20 x/m,
S : 37,2°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55

Dx: BPPV

29. 6/6/2 Tn. M. Trauma Infuse Hecting luka Pasien post KLL, menabrak mobil truk yang sedang
020 ta Amin, 22 kapitis ringan Hecting IVFD RL loading 500 cc 28 tpm parker. Riwayat pingsan (-), dada terbentur (-), helm
thn, 45 Vulnus situasi Drips adona +vit K+as. terlepas. Muntah (-), nyeri kepala (-), mengantuk (+),
kg, 167 laseratum Tranexamat 500 mg sesak napas (-).
cm region Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv Primary survey
frontalis et Inj. Pantoprazole 40 mg/12j/iv A: clear
mandibula Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv B: spontan, RR 20x/m
Inj. Piracetam 1gr/12j/iv C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m
D: GCS E3M6V5
Secondary survey
Kepala: deformitas (+), hematom (+), vulnus laseratum
region frontalis sinistra 12x1 cm, vulnus laseratus region
mandibula 5x1 cm
Mata : raccoon eye (-)
Hidung : blood rinore (-)
Telinga : bleeding (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-)
Rontgen skull : dbn (-)
Xray: dbn

Dx : Trauma kapitis ringan + Vulnus laseratum region


frontalis et mandibula
30. 6/6/2 An. F, 14 GEA tanpa IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan BAB encer > 10x sejak 2
020 thn, 54 dehidrasi Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv hari yang lalu, BAB berisi cairan dan ampas, darah (-),
kg, 143 Inj.ondancentron 4 mg/12j/iv cucian beras (-), bau amis (-),sebelumnya muntah yang
cm Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/iv sebanyak 2 kali sejak tadi pagi dengan isi berupa
Zink 20 mg 1x1 makanan (+), darah (-), Lendir(-).Keluhan lain seperti
New diataps 2x2 Demam (-), Sakit kepala (-), Pusing (-), Batuk (-), Pilek
Rawat jalan (-), Sesak (-), Bak kesan normal. Riwayat keluhan yang
sama sebelumnya (+), Riwayat penyakit yang sama
dalam keluarga (-), Riwayat penyakit HT (-), DM (-),
Alergi (-). Riwayat Pengobatan (+) paracetamol.

KU: Sakit sedang/CM


TD : 120/70 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m
S : 36,9°C

K/L : CA-/-, SI-/-, Bibir kering (-)


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan meningkat,
timpani, nyeri tekan epigastrium (+) distensi (-), defans
(-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pemeriksaan Lab:
WBC 11.200/uL
HGB 11,6 gr%
PLT 149.000/uL

Dx: Gastroenteritis Akut tanpa tanda dehidrasi


31. 6/6/2 Tn. N, 27 Vulnus ictum IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan luka tusuk pada dada
020 thn, 48 region axilaris Oksigen nasal kanul 6 LPM sebelah kanan setelah tertusuk pisau 20 menit SMRS,
kg, 157 anterior Rawat luka + hecting situasi saat sedang nongkrong. Nyeri (+), perdarahan aktif (+),
cm sinistra Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv sesak (+), sakit kepala (-), batuk (-), flu (-), BAB dan
Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama (-),riwayat dm
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j (-), HT (-), asma (-), riwayat keluarga (-), riwayat
Konsul spesialis bedah pengobata (-).
Foto thorax
KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 90 x/m
P : 28 x/m,
S : 36.6°C

Regio axilaris anterior sinistra : luka tusuk (+) ukuran


2cmx1cmx1cm, perdarahan aktif (+), hematom (-), udem
(-), nyeri tekan (+), krepitasi (-)
CRT <2 dtk
Head to toe tak tampak kelainan
Pemeriksaan Lab:
WBC 10.200/uL
HGB 13,6 gr%
PLT 249.000/uL

Xray thoraks: dbn


Dx: Vulnus ictum region axilaris anterior sinistra
32. 6/6/2 Tn. J, 43 Susp. IVFD RL 20 tpm Pasien rujukan PKM datang dengan keluhan nyeri pada
020 thn 55 Appendicitis Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv perut kanan bawah yang dialami sekitar 2 hari SMRS.
kg, 158 akut Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV Keluhan lain demam (+), sakit kepala (-), mual (+),
cm Inj. Paracetamol 1 gr/8j/IV muntah (+), napsu makan menurun (+), BAB dan BAK
Inj. Ondancentron 4 mg/12j/iv dalam batas normal. Riwayat penyakit (-). Riwayat
Cek DR pengobatan di PKM, paracetamol. KU : CM
Konsul Spesialis Bedah TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 38°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (+), Psoas sign (+), Obturator
sign (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 23.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 272.000/uL
WBC 14.000/uL
Neutrophyl 73,5%

Thoraks xray: dbn


Dx: susp. Apendicitis
33. 6/6/2 tn. E, 68 CHF Pasang Monitor Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan
020 thn, 63 IVFD NaCl 0,9% 10 tpm sejak 2 minggu, memberat 4 jam SMRS. Pasien sering
kg, 157 Inj. Furosemide 40 mg/ IV merasa sesak terutama ketika beraktivitas. Batuk (-),
cm Cek DR nyeri dada (-), demam (-), mual (-), muntah (-), BAB dan
X-Rays Thorax BAK kesan normal. Riw. Asma (-), DM (-) dan HT (+).
Konsul Spesialis Jantung dan Pasien memiliki Riwayat Penyakit jantung (+), 1 minggu
Pembuluh Darah yang lalu pasien sempat di rawat di RS dengan keluahan
yang sama.

KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 74 x/ menit
P : 24 x/ menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru: simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing +/+
- Jantung : IC nampak 1 cm dari linea midclavicula
sinistra, IC teraba, thrill (+),Pekak (+), batas jantung
kanan pada ICS V linea parasternal dextra, batas
jantung kiri ICS V linea axillaris anterior sinistra, BJ
I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 11.6 g/dL
HCT 35,2%
PLT 317.000/uL
WBC 8.700/uL
X-Rays Thorax
- Cardiomegaly

EKG
- Q Patologis + ST elevasi V2-V5

Dx: Dispneu ec susp CHF


34. 8/6/2 An. T, 2 Dbd grd II IVFD RL 40 tpm Pbm rujukan dari praktek dr. musyawarah Sp.A dengan
020 thn, 12 konsul spesialis anak DBD, datang dengan keluhan demam sejak 7 hari yang
kg, 102 lalu, namun dirasakan berkurang 3 hari belakangan,
cm hilang timbul (+), keluhan lain perdarahan pada gusi (+),
ruam merah diseluruh tubuh (+), batuk (-), flu (-), mual
(+), mutah (=) 1 x isi cairan, BAB dan BAK dbn. Riw.
Keluhan yang sama sebelumnya (-), riw. Keluarga (-),
riwayat pengobatan dengan sanmol (+), 3 hari yang lalu.

KU : lemah,CM
TD : 110/70 mmHg
N : 125 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 C

K/L : CA-/-, SI-/-, tampak bercak perdarahan pada gusi


(+)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55,
tampa ruam kemerahan diseluruh tubuh
Rumple leed test (sulit dinilai )

Lab:
HGB 13,7 g/dL
PLT 32.000/uL
WBC 14.300/uL

Dx: DBD gr II
35. 8/6/2 An. Colic IVFD RL 14 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan tembus
020 Desya, Abdominal Ranitidine 25 mg/12j/IV belakang sejak 2 jam SMRS. Demam (-), mual (-),
11 thn, Ketorolac 15 mg/8j/IV muntah (-), napsu makan menurun. BAB dan BAK
20 kg, Ondansentron 2 mg/8j/IV dalam batas normal. Riw. Keluahan sama (-). Riwayat
128 cm Konsul Spesialis Bedah penyakit lain (-).

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,5 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(+), Rovsing sign (-), blumberg sign (-), psoas sign (-),
obturator sign (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Lab:
HGB 14,3 g/dL
PLT 341.000/uL
WBC 12.300/uL
Neutrophyl 69 %
Lymphocyte 22,6%
GDS 165 mg/dl

D:/ Colic Abdomen


36. 8/6/2 tn. Hematoma Rawat luka Pasien masuk dengan keluhan benjolan berwarna
020 Aljum, palpebral Asam mefenamat tab 500 mg kemerahan pada kelopak mata sebelah kiri yang muncul
27 thn, sinistra post 3x1 setelah pasien terjatuh ditempat kerjanya 30 menit
54 kg, trauma metilpredinsolon tab 4 mg 3x1 SMRS, keluhan lain berupa nyeri (+), sakit kepala (-),
163 cm Cefadroxil tab 500 mg 2x1 psing (-), batuk(-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAB
Rawat jalan dan BAK dbn. Riwayat keluhan yag sama (-), riwayat
HT (-), DM (-), riwayat keluarga (-), riwayat pengobatan
sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
hematoma pada palpebral kiri, nyeri tekan (+), teraba
hangat disbanding kulit sekitar (+), gangguan visus (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55

Dx: Hematoma palpebral sinistra post trauma


37. 8/6/2 Ny. BPPV IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm + Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1
020 Sumanti, drips NS hari SMRS, pusing dirasakan terus menerus dan
45 thn, Inj. ondancentron 4mg/8j/iv memberat dengan perubahan posisi. Keluhan disertai
69 kg, Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv lemas, mual (+), muntah (-), nyeri perut (-), BAK dan
158 cm Betahistin 2x12 mg/po BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama (-), riwayat HT
Konsul spesialis saraf (+), dm (-), kolesterol (-), riwayat pengobatan (-).
KU : sedang
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55
Xray thorax: dbn

Dx: BPPV
38. 8/6/2 Tn. Kesdam susp. Suction (goodel) Pasien masuk dengan penurunan kesadaran 30 menit
020 Paulus, HS IVFD Nacl 0,9 % 16 tpm SMRS, sebelumnya 1hari yang lalu bicara pelo dan
75 thn, O2 dengan NRM 10-13 lpm kesulitan menelan. Keluhan lain: sakit kepala hebat (+),
54 kg, Elevasi kepala 30° mual (+), muntah (+), nafsu makan normal, BAB dan
174 cm Pasang kateter urin no 16 fr BAK dalam batas normal. Riwayat Stroke (-), DM (-),
Drip citicoline 1g/iv Riw. HT (+) sejak 10 tahun terakhir, pengobatan tidak
Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv terkontrol. Riw. Kolesterol (-).
Drip Paracetamol 1 gr/iv Primary survey
Konsul spesialis saraf A: gargling, cervical spine control
Rawat ICU B: spontan, RR 22x/m, SPO2 97-99% tanpa O2
Inj. Furosemide 1amp/12j/iv C: TD 260/140 mmHg, N 60x/m, iregular, kuat angkat
Inj. Piracetam 3 g/iv D: GCS E1M1V1, suhu: 36,7°C,
Infus manitol 200 cc dalam 20 Secondary survey
menit (habis) K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
Inf. Pct 1gr/iv anisokor 2,5cm/1cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Pasang ngt thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas =status lokalis

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil anisokor, diameter
2,5 mm/1mm
- Parese N.VII, parese N. IX (sulit dinilai karna pasien
tidak sadarkan diri)
Motorik:
- lateralisasi ke kiri (+)
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
HGB 12.9 g/dL
HCT 29.5%
PLT 166.000/uL
WBC 10.900/uL
Gds 139 mg/dl

D:/ kesadaran menurun susp HS


39. 9/6/2 Tn. CHF IVFD RL 14 tpm Pasien rujukan RSAD dr ismoyo dengan keluhan
020 Latief, 58 Oksigen nasal kanul 4 lpm bengkak pada kedua kaki sejak 2 bulan yll dan memberat
thn , 68 Cek DR, kimia darah, rapid test sejak 2 hari terakhir. Demam (-), batuk (+) berlendir,
kg, 172 dan Xray thorax nyeri dada (-), sesak (+), lebih nyaman tidur dengan
cm Konsul spesialis jantung posisi setengah duduk, mudah lelah terutama saat
Rawat ICCU melakukan aktifitas berat. BAK dan BAB dbn. Riw. HT
(+), asam urat (-), hiperkolestrolemia (-), DM (-).
Riwayat keluhan yang sama (+), 2 tahun lalu dirawat
oleh dokter spesialis jantung, pasien jarang kontrol,
rwayat keluarga (-), riwayat pengobatan (+) jika bengkak
minum obat dari dokter tapi tidak ingat namanya.

KU : CM
TD : 190/80 mmHg
N : 65 x/m
P : 22 x/m,
S : 36,6°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (+), defans (-), hepatomegali (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema pretibial
(+/+)

Pem. Lab :
WBC 8.800/uL
HGB 16.5 g/dL
PLT 150.000/uL
GDS 70 mg/dL
Ur/Cr 41/0.9 mg/dL
SGOT/SGPT 122/22 mg/dL
kol. Total 159 mg/dL
RAPID TEST : non reaktif
Xray thorax: Cardiomegali

DX: CHF
40. 9/6/2 Tn. L , Dispneu ec Oksigen Nasal Canul 3-4 lpm Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
020 72 thn, susp CHF + Inhalasi combivent / inhalasi 1 tahun memberat sejak 1 hari terkahir. Awalnya keluhan
58 kg, PPOK Cefixime 200 mg 2x1 tab sesak diperberat saat pasien bekerja dan membaik setelah
157 cm eksaserbasi Ambroxol 30 mg 3x1 tab istirahat, namun saat ini pasien terus-terusan sesak.
akut Dexamethasone 0,5 mg 3x1 tab Keluhan batuk (+), dahak (-), nyeri dada (-), demam (-),
IVFD NaCl 0,9% 10 tpm mula (-), mutah (-), BAB dalam batas normal, susah
Inj. Furosemide 40 mg/ IV BAK (+). Pasien memiliki riw HT (+) tidak teratur
Cek DR, GDS mengkonsumsi obat, riwayat DM disangkal, riw. Asma
X-Rays Thorax (-). Pasien merupakan perokok aktif sejak > 10 tahun lalu
Konsul Spesialis Jantung dan sampai saat ini.
Pembuluh Darah
KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/m
P : 28 x/m
S : 37,1°C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax :
- Paru: simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing +/+
- Jantung : IC nampak 1 cm dari linea midclavicula
sinistra, IC teraba, thrill (+),Pekak (+), batas jantung
kanan pada ICS V linea parasternal dextra, batas
jantung kiri ICS V linea axillaris anterior sinistra, BJ
I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 9.9 g/dL
HCT 30.7%
PLT 189.000/uL
WBC 11.600/uL
Neutrophyl 91,2%
GDS 119 mg/dl

X-Rays Thorax
- Cardiomegaly
- Bronkhitis

D:/ Dispneu ec Susp. CHF + PPOK

41 9/6/2 By. Ny Icterus Nasal kanul O2 0,5 lpm PBM masuk dengan keluhan kuning sejak3 hari setelah
020 T, 49 obstruktif IVFD D5 ½ NS 8 tpm dilahirkan sampai sekarang, awalnya kuning hanya pada
hari, 4,5 Kramer 5 ec. Inj. Vit. K 2 mg/im bagian mata lalu meluas ke seluruh bagian tubuh,
kg, 93 Susp. Puyer ( hp pro +ursodeoksikolat keluhan lain demam (-), kuat menyusu (+), sesak (-)
cm cholelitiasis acid) 2x1cth muntah (-), BAB dempul (+), BAK dbn. Riw. Dilahirkan
Konsul spesialis anak normal dtiolong oleh bidan, cukup bulan, langsung
menangis,BBL 3,5 gram. riw. Keluarga (-), riwayat
pengobatan sebelumnya (-).
KU : pasif, menangis tidak adekuat
Kes : CM
BBS : 4000 gram
N : 146 x/m
P : 46 x/m,
S : 37,5°C
Kulit = Ikterus kramer 5 (+)
K/L = konj.hiperemis (-/-), sklera ikterik (+/+), napas
cuping hidung (-), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
thorax = simetris, bronkovesikuler, ronki (-/-), wheezing
(-/-), S1S2 reguler, murmur (-)
abdomen = distensi (-), BU (+) N, defans (-),
hepatosplenomegali (-).
Dubur : lubang anus (+)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

Pem. Lab :
HGB 10.3 g/dL
HCT 31.7%
PLT 389.000/uL
WBC 16.600/uL

Xray thoraks: dbn


Dx: Icterus obstruktif Kramer 5 ec susp. cholelitiasis
42. 9/6/2 Ny. R, 64 HNP IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar
020 thn, 73 Ranitidine 50 mg/12j/IV sampai ke paha sebelah kiri tembus kebelakang sejak 2
kg, 164 Ketorolac 30 mg/8j/IV hari yang lalu post KLL, saat sedang berjalan kaki,
cm Cek DR pasien tiba-tiba terserempet oleh motor yang melaju
Konsul spesialis saraf kencang dari arah belakang sehingga pasien jatuh
Xray lumbosacral dan thorax terduduk, penurunan kesadarn (-), sakit kepala (-), mual
(-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat keluhan yag
sama (-), riwayat HT (-), DM (-), riwayat keluarga (-),
riwayat pengobatan sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55
- Lasaque test (+)
- Patrick test (+)
- Kontrapatrick test (+)
Pem. Lab :
HGB 11.9 g/dL
HCT 30.7%
PLT 289.000/uL
WBC 8.600/uL

Xray lumbosacral AP/lateral : kesan susp. HNP


Xray thoraks: cardiomegaly

Dx: HNP
43. 9/6/2 Tn.S, 75 Anemia + IVFD RL 1000 ml lanjut Pasien datang dengan keluhan BAB darah 5 kali sejak 2
020 thn, 70 hematokezia maintenance 20 tpm jam SMRS. BAB darah cair berwarnah merah segar
kg, 168 susp. Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV sampai darah hitam menggumpal dengan volume sekitar
cm Perdarahan Inj. Pantoprazol 40 mg/12j/IV 400 cc. Keluhan lain: demam (-), sakit kepala (-), mual
saluran cerna Inj. Asam traneksamat 500 (+), muntah (-), nyeri perut (-). BAK dalam batas normal.
bagian atas mg/8j/IV Riwayat penyakit sama (+) 9 bulan yang lalu. Riwayat
Cek DR, GDS HT (+), DM(+), Rematik (+) rutin konsumsi obat anti
Kosul Spesialis Penyakit Dalam nyeri yang dibeli secara bebas.
KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 36°C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

RT
- Spincter Ani menjepit
- Mukosa licin, permukaan datar, massa (-)
- Ampula kosong, kolaps (-), dilatasi (-)
- Handscoend: tampak darah segar (+), feses (-), lendir
(-)

D:/ Anemia + Hematokezia ec Susp. Gastropathy oains


DD Gastritis erosifa kronis

44. 10/6/ tn. R, 47 Abses ludwig IVFD Nacl 0,9 % 28 tpm Pasien masuk dengan keluhan begkak pada wajah dan
2020 thn, 45 dd ca Inj.Ranitidine 50 mg/12j/IV leher sejak 20 hari SMRS, awalnya pasien mencabut
kg, 168 nasofaring Inj.Ketorolac 30 mg/8j/IV giginya yang tengah meradang, kemudian keesokan
cm Inj.Dexametason 5 mg/8j/IV harinya muncul benjolan pada daerah pipi kiri yang
Konsul spesialis THT akhirnya membesar hingga sekarang sampai ke leher
Inj.ceftriakson 1gr/12j/iv bagian belakang, keluhan lain berupa susah membuka
Drips metronidazole 500 mulut (+), suara berubah menjadi serak , demam (+),
mg/12j/iv sakit kepala (-), rasa lendir jatuh dari hidung ke
tenggorokan (-), mual (-), muntah (-), BAB (-) sejak 10
hari terakhir, BAK dbn. Riwayat keluhan yag sama (-),
riwayat HT (-), DM (-), riwayat keluarga (-), riwayat
pengobatan sebelumnya (-).
KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 70 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-, teraba massa berupa abses region


buccal-cervicalis anterior dan sebagian region cervicalis
lateralis dengan diameter 25 cm x 8 cm imobile, nyeri
tekan (+), teraba hangat dibanding kulit daerah sekitar
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan menurun (+), distensi (-),
defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), CRT < 2 dtk,
motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 13.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 342.000/uL
WBC 73.000/uL
Dx: Abses ludwig dd ca nasofaring
45. 11/6/ Ny,S, 67 Anemia susp IVFD RL 30 tpm Pasien datang dengan keluhan BAB darah 4 kali sejak 3
2020 thn, 59 gastritis Inj. Ceftriakson 1g/12j/IV jam SMRS. BAB darah cair berwarna merah segar
kg, 153 erosive + Inj. Pantoprazol 40 mg/24j/IV sampai darah hitam menggumpal dengan volume
cm uklus diabetic Inj. Asam traneksamat 500 sekitar 100-300 cc. Keluhan lain: demam (-), sakit kepala
region pedis mg/8j/IV (-), mual (+), muntah (-), nyeri perut (-). BAK dalam
sinistra digiti Sucralfat syrp 3x1 cth batas normal. Riwayat penyakit sama (+) 9 bulan yang
IV-V Cek DR, GDS, foto thorax, rapid lalu. Riwayat HT (+), DM(+) tidak terkontrol, Rematik
test (+) rutin konsumsi obat anti nyeri yang dibeli secara
Kosul Spesialis Penyakit Dalam bebas.
Transf. PRC sampai dengan Hb KU : CM
10 g/dL , 2 bag (400 cc) TD : 130/80 mmHg
Inj. Furosemide 1 amp pro N : 88 x/m
transfuse jika TD > 100 mmHg P : 20 x/m
S : 36°C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, terdapat ulkus diabetic pada
region pedis sinistra digiti IV-V , edema (+) diarea
sekitar ulkus, motorik 55/55

RT
- Spincter Ani menjepit
- Mukosa licin, permukaan datar, massa (-)
- Ampula kosong, kolaps (-), dilatasi (-)
- Handscoend: tampak darah segar (+), feses (-), lendir
(-)

Pem. Lab
WBC 23.740/uL
HGB 7,0 g/dL
PLT 189.000/uL
GDS 188 mg/dL

Rapid test : non reaktif


Xray thorax: Dbn

D:/ Anemia + Hematokezia ec susp gastritis erosive +


uklus diabetic region pedis sinistra digiti IV-V
46. 11/6/ An. N, 13 GEA tanpa IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan BAB cair yang dirasakan
2020 thn, 39 tanda-tanda Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv sejak 8 jam SMRS. BAB > 5 kali sehari, darah (-), lendir
kg, 148 dehidrasi New diataps 2x2, selanjutnya (-), ampas (-). Demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri
cm tiap BAB 1 tab, max 8 tab/hari perut (-), napsu maka menurun. BAK dalam batas
Rawat Jalan normal. Riwayat DM (-), HT (-).

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,7°C

K/L : CA-/-, SI-/-, mata cekung (-/-)


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan meningkat, timpani, nyeri tekan
(+), distensi (-), defans (-) , turgor kulit dbn
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

D/: GEA tanpa tanda-tanda dehidrasi


47. 12/6/ tn. I, 68 TB PARU dd
2020 thn, 46 tumor paru
kg, 164
cm
48. 12/6/ Ny. N, 62 General Infus KIE Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 hari SMRS.
2020 thn 89 Weakness + IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Demam (-), mual (+), muntah (+) 1 kali, nafsu makan
kg, 165 DM T2 Inj. Ondancentron 4 mh/IV baik, sering merasa haus. BAB dalam batas normal.
cm Inj. Ranitidine 50 mg/IV Frekuensi BAK meningkat. Riwayat HT (+). Riw. DM
Cek GDS (+) sejak 3 bulan yang lalu dan mendapatkan pengobatan.
Observasi Riwayat Demam (+).

KU : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 75 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36,6 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, sonor +/+, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Pem. Lab
WBC 11.740/uL
HGB 11,0 g/dL
PLT 189.000/uL
GDS 259 mg/dl

Dx: General Weakness + DM T2


49. 12/6/ An. A, 2 Susp. Grand Oksigen nasal kanul 2 lpm Pasien datang dengan keluhan kejang seluruh tubuh 15
2020 thn, 11 mal seizure IVFD RL 14 tpm menit SMRS, kejang diawali ketika pasien sedang
kg, 115 Stesolid rectal 5 mg menangis dan tiba-tiba mengalami kejang seluruh tubuh,
cm Cek DR, elektrolit kejang terus berlanjut hingga tiba di rumah sakit, durasi
Konsul dokter spesialis anak kejang > 15 menit dan diikuti dengan penurunan
Pro EEG kesadaran setelahnya. keluhan lain berupa demam
sebelum kejang (-), sakit kepala (+), pusing (-), batuk
(-), pilek (-), mual (-), muntah (+), BAB dan BAK dbn.
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (+) pasien
riwayat kejang saat 1 hari setelah dilahirkan, dan 3 bulan
yang lalu, tiap kejang pasien tidak pernah didahului
adanya demam, durasi kejang rata-rata > 15 menit dan
selalu diikuti dengan penurunan kesadaran setelahya.
Riwayat kelahiran, lahir normal ditolong oleh bidan,
cukup bulan, BBL 3,700 gram, langsung menangis, ,
riw. Keluarga (-), riw. Pengobatan sebelumnya (-).

KU : lemah, CM
T : 110/60 mmHg
N : 78x/m
R : 20x/m
S : 36,5
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-),
tampak mulut mencucu dan disertai kedipan mata
berulang-ulang (tic mototrik)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) N , NT epigastrium (-),
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), CRT <2 dtk,
tampak terjadi spastik otot dari seluruh tubuh. Reflex
Babinski (+/+)

Pem. Lab
WBC 11.740/uL
HGB 11,0 g/dL
PLT 189.000/uL
Na 136 mEq/L
Kalium 3,4 mEq/L

Dx : Susp. Grand mal seizure


50. 12/6/ Ny. H, 51 HT urgency + IVFD RL 20 tpm + Drips NS Pasien datang dengan keluhan lemah seluruh tubuh 5 jam
2020 thn, 77 dyspepsia Inj. Ranitidin 50mg/12jam SMRS.keluhan lain berupa demam (-),sakit kepala (+),
kg, 167 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv pusing (-), batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (-),
kg Amlodipine 5 mg tab 1x1 BAB dan BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama
Rawat jalan sebelumnya (-) Riwayat Dm (-), riw. HT (+) tidak
terkontrol, riw. Keluarga (-), riw. Pengobatan
sebelumnya (-).

KU : lemah, CM
T : 170/110 mmHg
N : 98x/m
R : 22x/m
S : 36,5
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) N , NT epigastrium (+),
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), CRT <2 dtk

Dx : HT urgency + dyspepsia
51. 12/6/ Tn. M, Migraine IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang
2020 43 thn, dengan aura Inj. Ranitidine 5 mg/12j/iv dirasakan sejak 4 SMRS. Nyeri dirasakan terutama pada
67 kg, Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv kepala bagian kiri, seperti tertusuk-tusuk dan berdenyut,
172 cm Inj.ondancentron 4mg/8j/iv diperberat dengan cahaya yang terang dan suara yang
Ibu profen 500 mg 4x1 berisik. Keluhan lain: demam (-), mual (+), muntah (-),
Rawat jalan Napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
normal. Riw.keluhan yang sama sebelumnya (-), riw.
Keluarga (-), riw pengobatan sebelumnya (+) pasien
mengkonsumi asam mefenamat namun tidak dirasakan
perbaikan.

KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 86 x/m
P : 20 x/m
S : 36,7°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 8

Dx: migraine dengan aura


52. 12/6/ Tn. S, 48 Abses regio IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan bengkak pada bagian
2020 thn, 46 perianal + Inj.Ranitidine 50 mg/12j/IV pantat yang dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Awalnya
kg, 163 DM tipe II Inj.Ketorolac 30 mg/8j/IV terdapat bisul pada daerah pantat, yang bertambah
cm Inj.ceftriakson 1gr/24j/iv banyak dan semakin membesar. Demam (-), mual (-),
Amlodipn tab 10 mg 1x1 muntah (-). BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat
Cek DR, GDS HT (+), DM (+) sejak 7 tahun terakhir. Riwayat
Konsul spesialis Penyakit dalam pengobatan sebelumnya (+) pengobatan HT dan DM
namun tidak terkontrol.
KU : CM
TD : 190/110 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan (+),
distensi (-), defans (-)
Regio peri anal:
- Inspeksi : Abses difuse, hiperemis (+), crusta (-),
pus (+)
- Palpasi : teraba hangat (+), nyeri tekan (+)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab
WBC 12.740/uL
HGB 11,0 g/dL
PLT 249.000/uL
GDS 349 mg/dl

Dx: Abses regio perianal + DM tipe II


53. 12/6/ Tn. A, 36 Syncope + IVFD RL 20 tpm + drips NS Pbm dengan keluhan lemas seluruh tubuh yang dirasakan
2020 thn, 58 STEMI Inj.Ranitidine 50 mg/12j/IV tiba-tiba setelah berolahraga +- 30 menit SMRS. Keluhan
kg, 164 anterior Inj.Ondancentron 4 mg/8j/IV lain demam (-), sakit kepala (-), , batuk (-), flu (-), mual
cm Cek DR, GDS (+), muntah (-), nafsu makan menurun (-), BAB dan
Konsul spesialis jantung BAK dbn. Riwayat penyakit lain (-), riwayat perokok
sejak 10 tahun yang lalu, namun 2 tahun terakhir sudah
berhenti, riwayat penyakit dalam keluarga (+) ibu pasien
menderita HT, riwayat pengobatan (-).
KU : CM
TD:130/70 mmhg
N: 74x/m
P: 20 x/m,
S: 37°C

K/L : konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor


2cm/2cm, pemb. KGB (-),
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, massa(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-),

Pem. Lab :
WBC 9.650/uL
HGB 13.8 g/dL
PLT 297.000/uL

EKG: STEMI ANTERIOR ( ST elevasi pada v3-v4)


Dx: Syncope + STEMI anterior

54. 13/6/ Tn.H, 35 Colic IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan
2020 thn, 62 abdomen ec. Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv atas yang dirasakan 5 jam SMRS. Nyeri dirasakan terus
kg, 174 Susp. Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv menerus. Demam (-), Mual (-), muntah (-). BAB dan
cm cholelithiasis Konsul spesialis penyakit dalam BAK dalam batas normal. Riw. keluhan sama
Inj. Cefotaxime 1 vial/12j/iv sebelumnya (+) 1 minggu lalu di rawat inap dengan colic
Ursodeoksilat acid 3x1 tab abdomen susp. Cholelithiasis, riwayat HT (-), DM (-),
Amlodipine 10 mg, 1x1 tab riwayat Keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-)

KU : CM
TD : 170/100 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri perut
kanan atas (+) distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 12.7 g/dL
PLT 289.000/uL
WBC 9.890/uL
GDS: 100 mg/dl

Dx: Colic Abdomen ec. Susp. cholelithiasis


55. 13/6/ Tn. A, 66 General IVFD Nacl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 4 hari SMRS.
2020 thn, 53 weakness ec Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv Demam (-), sakit kepala (-), pusing (-), mual (+), muntah
thn, 167 DM tipe II + Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv (+) 3 kali, nafsu makan menurun, sering merasa haus.
cm icterus pro Cek DR, GDS, SGOT,SGPT BAB dalam batas normal. Frekuensi BAK meningkat.
evaluasi + Konsul dokter spesialis penyakit Riwayat HT (+). Riw. DM (+) sejak 15 tahun terakhir
Diabetik foot dalam namun tidak rutin melakukan pengobatan. Riw.
region pedis Cucuma 3x1 tab Keluarga (-).
dekstra
KU : CM
TD : 140/80 mmHg
N : 75 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36,6 C

K/L : CA-/-, SI+/+


Thorax : simetris, sonor +/+, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-) , hepatosplenomegali (-)
Extremitas : akral hangat , crt < 2 detik
Region pedis dextra:
I : terdapat necrotic ulcer, Deformity (-), edema
(+), wagner 5
P : nyeri tekan (+) , suhu disekitar ulkus teraba
hangat
ROM : aktif pasif pergerakan sendi sulit dinilai karna
nyeri
NVD : sensibilitas menurun. Capillary refill time > 2”

Pem. Lab
WBC 8.740/uL
HGB 12,9 g/dL
PLT 488.000/uL
GDS 328 mg/dL
SGOT/SGPT : 94/40 U/l

Dx: General weakness ec DM tipe II + icterus pro


evaluasi + Diabetik foot region pedis dekstra
58. 15/6/ An.M, 14 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 30
2020 thn, 39 Inj. Ondansentron 4 mg/8j/iv menit SMRS. Keluhan lain Demam (-), sakit kepala (-),
kg, 146 Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv pusing (-), batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (-),
cm Rawat jalan nyeri ulu hati (+), sendawa (-), BAB dan BAK kesan
normal. Riwayat yg sama sebelumnya (+), riw. DM (-),
riw pola makan tak teratur (+), kebiasaan makan pedas
(+), riw pengobatan (-)

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 78 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36 C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax :
- Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
- Jantung : IC nampak, IC teraba, batas jantung normal,
BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Dyspepsia
59. 15/6/ Tn. B, 39 Vulnus ictum WT+ HT Pasien datang dengan keluhan nyeri pada jari telunjuk
2020 thn, 64 mata pancing Cefadroxil 500 mg, 2x1 tab kanan setelah tertusuk mata pancing yang dirasakan
kg, 163 region digiti Asam mefenamat 500 mg, 3x1 sejak 30 menit SMRS. keluhan lain berupa Demam (-),
cm IV manus tab mual (-), muntah (-). Riw. HT (-), DM (-), riw.
dekstra Rawat jalan Pengobatan (-)

KU : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 37°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : Regio manus dextra
- Inspeksi: deformitas (-), hematome (-), bengkak (-),
hiperemis (+), terdapa luka tusuk ukuran 0,2 cm x 0,2
kedalaman sulit ditentukan, perdarahan aktif (-)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+)
- ROM : gerak aktif pasif dbn
- NVD : sensibilitas dbn, CRT < 2 det
Dx: Vulnus ictum mata pancing region digiti IV manus
dekstra
60. 17/6/ Tn. M, Colic IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari
2020 72 thn, abdomen ec Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv lalu memberat 3 jam SMRS. Keluhan lain demam (-),
68 kg, konstipasi Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv mual (-), muntah (-), napsu makan baik, pasien belum
158 cm Dulcolax tab 3x1 BAB sejak 3 hari lalu. BAK dalam batas normal. Riw.
Konsul spesialis penyakit dalam Penyakit sama (-).

KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(+), distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Colic abdomen ec konstipasi

61. 17/6/ Tn. A, 37 Hematoma Neurosanbe tab 1x1 Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahu kiri yang
2020 thn, 73 shoulder joint Natrium diclofenac 50 mg, 2x1 dirasakan sejak 20 menit SMRS, sebelumnya pasien
kg, 174 sinistra post tab mengalami KLL dengan mekanisme pasien yang
cm KLL Metilprednisolon 4 mg, 2x1 tab mengendarai motor menabrak bagian belakang
Rawat jalan pengendara mobil oleh karna jalanan yag licin dan rem
nya tidak berfungsi baik, saat jatuh pasien tersadar.
Pasien juga mengeluhkan lemas (+) Demam (-), mual (-),
muntah (-), BAB dan BAK kesan normal. Riw DM (+),
HT (-).rwayat pengobatan sebelumya (-).

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 37,2 C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat

Regio shoulder joint sinistra :


- Inspeksi: deformitas (-), hematome (+), bengkak (+),
hiperemis (+), perdarahan aktif (-)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (-)
- ROM : gerak aktif pasif dbn
- NVD : sensibilitas dbn, CRT < 2 det

Dx: Hematoma shoulder joint sinistra post KLL


62. 17/6/ Tn. S, 65 Epistaksis IVFD RL 28 tpm Pasien datang dengan keluhan perdarahan dari hidung
2020 thn, 67 anterior Inj. as. Tranexamat 500 srjak 2 hari SMS dengan frekuensi +- 7 kali, 50 cc
kg, 158 mg/12j/iv berupa darah merah segar, bergumpal (+), keluhan lain
cm Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv demam (-), sakit kepala (+), pusing (-), batuk (-), pilek
Tampon epinefrin (prn) (-), post nasal drips (-), mual (-), muntah (-), penurunan
Konsul dokter spesialis THT berat badan (-), BAB dan BAK dbn. Riw. Keluhan yang
Inj. Cefotaxime 1gr/12j/iv sama sebelumnya 9-), riw HT (+), sejak 1 tahun
belakangan, riw. DM (-), riw. Keluarga (-), riw.
Pengobatan sebelumnya (+) amlodipine 10 mg 1x1 tab.

KU : CM
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C
K/L : CA-/-, SI-/-, tampak bercak perdarahan pada konka
nasalis dextra dan sinistra, perdarahan aktif (-),
phenomena palatum molle (+)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan (-),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab
WBC 7.240/uL
HGB 13,9 g/dL
PLT 228.000/uL

Dx: Epistaksis anterior

63. 17/6/ Ny. H, 66 Abses region IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan bengkak pada bagian
2020 thn, 45 pedis sinistra Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv punggung kaki kiri yang dirasakan sejak 1 bulan terakhir.
kg, 156 + DM tipe II Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv Awalnya terdapat bisul pada daerah tersebut, yang
cm Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv bertambah banyak dan semakin membesar. Demam (-),
Konsul dokter spesialis bedah mual (-), muntah (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat HT (-), DM (+) sejak 5 tahun yang lalu, namun
tidak terkontrol.

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Regio dorsalis pedis sinistra:
- Inspeksi : Abses difuse, hiperemis (+), crusta (+),
pus (+)
- Palpasi : teraba hangat (+), nyeri tekan (+)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan (+),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab
WBC 14.240/uL
HGB 14,9 g/dL
PLT 328.000/uL
GDS 411 mg/dL

Dx: Abses region pedis sinistra + DM tipe II


64. 18/6/ By. R, 2 Brochopneum IVFD D5 ½ NS 16 Tpm (mikro) Pbm datang dengan keluhan sesak sejak 1 minggu yang
2020 bulan, onia Cek lab DR, RAPID TEST lalu, terus menerus dan kian bertambah sesak, keluhan
4,3 kg, Konsul spesialis anak lain riw. Demam 3 hari yang lalu, batuk (+), pilek (+)
76 cm Inj. Cefotaxime 400 mg/12j/iv berisis lendir berwarna bening, muntah sejak tadi malam
Inj. Gentamicin 20 mg/24j/iv frek. 5 kali berisi ASI, menyusu ade kuat, BAB dan BAK
dbn, riw. Keluhan yg sama (-), riw. Lahir normal, cukup
bulan, ditolong oleh bidan BBL : 3kg, langsung
menangis, riw. Munisasi hep B (+), BCG (+), riw. Ibu
pasien batuk pilek seminggu belakangan (+), riw.
Pengobatan sebelumya (-).
KU : sakit sedang, menangis adekuat, sianosis (-),
Kes : CM
BBS : 4300 gram
N : 156 x/m
P : 78 x/m,
S : 36,5°C
Kulit = Ikterus (-)
K/L = konj.hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-), napas
cuping hidung (-), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorax :
- Inspeksi: simetris kanan=kiri, retraksi subcostal
(+)
- Palpasi: nyeri sulit dinilai, krepitasi (-)
- Perkusi: sonor
- Auskultasi:
Rhonki basa kasar hampir diseluruh lapangan
paru ++/++ , wheezing -/-, Jantung : BJ I/II
murni reguler, murmur (-)
abdomen = distensi (-), BU (+) N, defans (-),
hepatosplenomegali (-).
Dubur : lubang anus (+)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

Pem. Lab
WBC 15.240/uL
HGB 13,1 g/dL
PLT 304.000/uL

Dx: Brochopneumonia
65. 18/6/ tn. K, 19 Cephalgia ec. IVFD RL 20 tpm + drips NS Pbm dengan keluhan sakit kepala sejak 1 minggu yang
2020 thn, 54 Susp. Impaksi Inj. ketorolac 30mg/8j/iv lalu awalnya dirasakan dari gusi kiri bagian belakang
kg, 164 molar III Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv menjalar dan terasa semakin nyeri, keluhan lain demam
cm Observasi (-),sakit kepala (-), batuk (-), pilek (-), nyeri saat
Rawat jalan mengunyah (+), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
dbn. Riw. Keluhan yang sama sebelumnya (-), riw.
ASMA sejak kecil, riw. Pengobatan sebelumnya (+)
mendapatkan terapi berupa antibiotik, analgetik dan anti
radang dari puskesmas 2 hari yang lalu namun dirasakan
tidak membaik.
KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 89 x/m
P : 20 x/m
S : 36°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 9

Dx: Observasi cephalgia ec. Susp. Impaksi molar III


66. 18/6/ Tn. K, 45 app IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan
2020 thn, 56 Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv bawah yang dialami sekitar 1 SMRS. Awalnya dirasakan
kg, 168 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv menjalar dari uluhati ke perut kanan bawah, Keluhan lain
cm Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv demam (+),sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), napsu
Konsul Spesialis Bedah makan menurun (+), BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat penyakit (-). Riwayat pengobatan (-).

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 37,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (-), Psoas sign (-), Obturator sign
(+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 23.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 172.000/uL
WBC 14.000/uL
Neutrophyl 85,5%

D:/ susp. Apendicitis

67. 19/6/ Ny. I; 35 Asma KIE Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 th; Bronkhial Combivent 1 fl/Nebulizer jam 1 hari SMRS. Seak dicetuskan oleh karna perubahan
eksaserbasi Oksigen nasal kanul 4 lpm suhu dingin, pasien bisa mengucapkan beberapa kalimat,
akut Observasi pasien lebih nyaman duduk, serangan < 4x dalam
Rawat jalan sebulan. Batuk (-), nyeri dada (-), demam (-). Pasien
Salbutamol tab 2 mg 3x1 sempat mengkonsumsi Salbutamol 2 jam yang lalu
metylpredinisolon tab 4 mg 2x1 namun pasien masih merasa sesak. Riwayat keluhan
yang sama (+), sejak pasien berusia 15 tahun, Riw. asma
dalam keluarga (+), ayah dan kakak pasien.

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 32 x/menit
S : 36 oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing
+/+ seluruh lapangan paru
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Asma Bronkhial eksaserbasi akut

68. 19/6/ Ny. M; Dyspepsia + IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri uluhati sejak 1 hari
2020 61 th; HT Grade I Inj. pantoprazol 40 mg/12j/iv menit SMRS. Demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri ulu
Inj. Ondancentron 4 mg/8j/iv hati (+), nafsu makan baik. Batuk (-), sesak (-). BAB dan
Amlodipin tab 10 mg 1x1 BAK dalam batas normal. Riwayat HT (+), DM (-).
Observasi Riwayat maag (+).
Rawat Jalan
KU : CM
TD : 150/90 mmHg
N : 100 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
- Jantung : IC nampak, IC teraba, batas jantung normal,
BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan ulu hati (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

D:/ Dyspepsia + HT Grade I


69. 19/6/ Tn. L; 48 Susp. TB Paru KIE ke Puskesmas Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak warna
2020 thn, 48 Ambroxol 30 mg 3x1 tab hijau disertai bercak darah, batuk dirasakan sejak > 4
kg, 158 Asam Tranexamat 500 mg 3x1 minggu SMRS. Demam (+) hilang timbul, keringat
cm tab malam (+), sesak (-), nyeri dada (-), mual (-), muntah (-),
Paracetamol 500 mg 3x1 tab jika napsu makan menurun (-), BB menurun (+), BAB dan
demam BAK kesan normal. Riw. Pengobatan 6 bulan (-).
Methylprednisolone 4 mg 3x1
tab KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 96 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : nyeri tekan (-), vokal fremitus normal
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : vesikuler +/+, Rhonki +/+, wheezing
-/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Susp. TB Paru

70. 19/6/ Tn. J, 63 Hemiparese IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan lumpuh separuh badan
2020 thn, 64 sinistra ec. Inj. Omeprazole 40 mg/IV sebelah kiri sejak 6 jam SMRS, bicara pelo dan kesulitan
kg, 171 Susp. NHS Inj. Citicolin 500 mg/IV menelan. Keluhan lain: sakit kepala (-), mual (-), muntah
cm Amlodipin tab 10 mg 1x1 (-), nafsu makan normal, BAB dan BAK dalam batas
Cek DR normal. Riwayat Stroke (-), DM (-), Riw. Penyakit Ginjal
X-Rays Thorax (+) 5 tahun lalu HT disangkal. Riw. Kolesterol (+).
Konsul Spesialis Saraf
KU : CM
TD : 190/130 mmHg
N : 80 x/m
P : 22 x/m
S : 36,7°C

GCS : E4M6V5
N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-
Pem. Lab :
HGB 12.6 g/dL
HCT 28.5%
PLT 374.000/uL
WBC 11.300/uL

D:/ Hemiparese S ec susp NHS


71. 19/6/ By N; 24 Diare dengan KIE Pasien diantar ibunya dengan keluhan BAB cair sekitar 5
2020 hari; 2,0 dehidrasi IVFD KN3B 12 tpm (mikro) minggu terakhir dengan frequensi > 3 kali sehari , lendir
kg ringan sedang Zinc syr 10 mg 1x1 selama 10 (-), darah (-). Demam (-), menggigil (-), kejang (-), batuk
hari (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), minum banyak (+).
Cek DR BAK dalam batas normal. Riwayat lahir cukup bulan,
Konsul Dokter Spesialis Anak BBL (3000 gram). Riwayat ASI kuat menyusu (+).
KU : CM
N : 110 x/m
P : 40 x/m
S : 37,1°C
BB : 2200 gram

K/L : CA-/-, SI-/-, mata cekung, bibir kering


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-)

HGB 12,9g/dL
PLT 344.000/uL
WBC 11.800/uL
GDS 111 mg/dl
Neutrophyl 44,5%
Lymphocyte 35,2%

Dx: Diare akut dengan dehidrasi sedang berat


72. 19/6/ By. L, 2 Dx: Resusitasi Jantung Paru Pbm baru dilahirkan 2 jam SMRS, dgn usia kandungan
2020 jam; BBLSR/BKB/ VTP 24 minggu, lahir spontan, tidak ditolong, tidak menangis,
1300 SMK/RDN 02 nasal kanul 1 lpm apgar score 0/1, downe score 5, biru seluruh badan,
gram; 38 Perawatan talipusat, pemtangan apatis, merintih, meconium (+), Riwayat kelahiran dari
cm; paru, vit K 1mg/im/lateral paha ibu G1P1A0, ibu tidak pernah kontrol ANC dan selama
Perawatan suhu ( incubator) kehamilan ( bulan ke 3- bulan ke 5) sering demam dan
Konsul dokter spesialis anak mengkonsumsi paracetamol.
KU : sakit berat , sianosis
TD : -
N : 156 x/menit
P : 67 x/menit
S : 35,2 C
SpO2 : tidak terbaca

GCS : E4M(sulitdinilai)V(sulitdinilai)
N. Cranialis:
- RCTL +/+, pupil isokor
Tanda-tanda prematurtas (+)

K/L : CA-/-, SI-/-, perioral sianosis (+), pernapsan cuping


hidung (+)
Thorax : simetris, bronkovesikuler -/, Rhonki -/-,
wheezing -/-, retraksi substernal, subcostal, dan
intracostal
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(sulit dinilai), distensi (-), defans (-)
Genital dan dubur : (+)
Extremitas : akral dingin, edema (-), reflex primitive (+)

Dx: BBLSR/BKB/SMK/RDN

73. 23/6/ An. T; 15 Dyspepsia Lansoprazole 30 mg 2x1 tab Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
2020 th; 38 kg; Domperidone 10 mg 3x1 tab dirasakan 3 hari SMRS, keluhan disertai mual (+),
Rawat Jalan muntah (+) 2 kali. Demam (-), napsu makan baik, BAB
KIE makan teratur, hindari dan BAK dalam batas normal. Pasien mengaku sering
makanan yang merangsang telat makan. Riw. Maagh (-). RPO (-).
pengeluaran asam lambung
seperti makanan asam, pedas, KU : CM
kopi dll T : 110/60 mmHg
N : 82 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Dx: Dyspepsia

74. 23/6/ An. A; Dyspepsia KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
2020 17 th; 52 IVFD RL 20 tpm dirasakan 1hari SMRS. Demam (-), mual (-), muntah (-),
kg; Ranitidine 50 mg/12j/iv napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
Observasi normal. Pasien mengaku sering telat makan. Riw. Maagh
Rawat jalan (-). RPO (-).

KU : CM
T : 120/70 mmHg
N : 78 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,3 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
Dx: Dyspepsia

75. 23/6/ Tn. J; 35 Acute KIE PBM dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang
2020 th; 53 kg, Appendicitis IVFD RL 20 tpm dirasakan sejak 12 jam SMRS, nyeri awalnya pada
164cm Ranitidin 50 mg/12j/iv daerah ulu hati berpindah ke perut kanan bawah. Demam
Ketorolac 30 mg/8j/Iv (-), mual (+), muntah (-), napsu makan menurun, BAB
Ceftriakson 1gr/12j/iv (ST) dan BAK kesan normal. RPO : RL, Paracetamol
Cek DR
Konsul Spesialis Bedah KU : CM
TD : 130/90 mmHg
N : 84 xmnt, kuat angkat
P : 20 x/mnt
S : 36,6 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (+), Psoas sign (+), Obturator
sign (-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 13.9 g/dL
HCT 42.3%
PLT 200.000/uL
WBC 22.000/uL
Neutrophyl 88,1%

Dx: Acute Appendicitis

76. 23/6/ Tn. A; 33 Vomiting Infus IVFD RL 30 tpm Pasien dengan nyeri ulu hati sejak tadi malam, disertai
2020 th; Profuse Pantoprazol 40 mg/12j/IV mual (+), muntah > 10x dirumah, > 5x di RS, demam (-),
Ondansentron 4 mg/8j/IV napsu makan menurun. BAB dan BAK dalam batas
Sucralfat syr 3x1 cth normal. Riw. Maagh (+). Riw. Pengobatan sebelumnya
Cek DR (-).
Konsul Spesialis Penyakit
Dalam KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36,5 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Pem Lab.
HB 13,6 g/dl
PLT 417.000/uL
WBC 9.890/uL
Neutrophyl 67,5%
Lymphocyte 22,2%

Dx: Vomiting Profuse

77. 23/6/ Tn. I; 25 Asma KIE Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 th; Bronkhial Combivent 1 fl/Nebulizer jam 2 pagi tadi (8 jam SMRS). Pasien tiba-tiba terbangun
ekaserbasi Observasi dari tidurnya, pasien hanya bisa mengucapkan beberapa
akut Salbutamol tab 2 mg 3x1 kata, pasien lebih nyaman duduk, serangan < 4x dalam
Dexamethasone tab 0,5 mg 3x1 setahun. Batuk (-), nyeri dada (-), demam (-). Pasien
sempat mengkonsumsi dan Salbutamol 3 jam yang lalu
namun pasien masih merasa sesak. Riwayat asma dalam
keluarga (-).

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 32 x/menit
S : 36 oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing
+/+
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Asma Bronkhial eksaserbasi akut

78. 23/6/ Ny. M; Vertigo berat Infus IVFD NaCl 0,9% + Drips Pasien datang dengan keluhan pusing berputar yang
2020 48 th; Neurosanbe 1 A 20 tpm dirasakan sejak 3 jam SMRS. Diperberat dengan adanya
Pantoprazole 40 mg/12j/IV perubahan posisi, keluhan lain berupa Demam (-), sakit
Ondansentron 4 mg/8j/IV kepala (+), mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati (+),
Paracetamol 1 gr/8j/IV napsu makan menurun, BAB kesan normal. Sulit BAK.
Betahistine maleat tab 12 mg 3 Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-), Riw HT (-),
x1 DM (-). Riw. Pengobatan sebelumnya (-).
Konsul Spesialis Saraf
KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 92 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), teraba , distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Dx: Vertigo Berat

79. 23/6/ An . M; Colic Abd ec Infus IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
2020 17 th, 57 Susp ISK Inj.Ketorolac 30 mg/8j/iv sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai nyeri saat berkemih,
kg, 163 Inj.Rantidin 50 mg/12j/iv kencing berwarna kuning pekat. Demam (-), mual (-),
cm Observasi muntah (-), nyeri ulu hati (-). BAB dalam batas normal.
Obat Pulang Pasien sempat masuk RS dengan keluhan sama dua hari
kotrimoksasol 480 mg 2 x 2 tab yang lalu. Riwayat penyakit lain (-). Riwayat kebiasaan
Natrium Diclofenac 50 mg 3 x1 konsumsi air mineral sedikit dan sering duduk lama di
tab depan komputer.

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 18 x/m
S : 37,2°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
supra pubik (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS 6/10
Dx: Colic Abdomen ec Susp ISK

80. 23/6/ Tn. A; 22 Dyspepsia + Infus IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati disertai
2020 th Anxyety Inj. Ranitidine 50 mg/12j/v jantung berdebar-debar sejak 30 menit SMRS. Seminggu
Dissorder KIE ke Poli/praktek Spesialis terakhir pasien sering bertengkar dengan ayah tirinya dan
Kedokteran Jiwa terkadang dipukuli, hal ini membuat pasien selalu mimpi
buruk tiap malamnya. Keluhan lain Demam (-),sering
berkeringat dingin tiba-tiba, mual (-), muntah (-),
sendawa (-), rasa terbakar didada (-). BAB dan BAK
dalam batas normal. Riwayat keluhan sama (-). Riwayat
pengobatan (-).
KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 96 x/ menit
P : 22 x/ menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: dyspepsia + Anxyety Dissorder

81. 23/6/ Tn. R; 38 Cephalgia Infus IVFD RL + Drips Neurosanbe Pasien datang dengan keluahan nyeri kepala hebat seperti
2020 th; 59 kg, berat 20 tpm terikat sejak 1 hari SMRS. Tidak berdenyut, tidak
158 cm Ranitidine 50 mg/12j/iv menjalar sampai ke tengkuk, Demam (-), mual (+),
Ketorolac 30 mg/8j/iv muntah (-), nyeri ulu hati (-), BAB dan BAK dalam batas
Observasi normal. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-).
Rawat jalan Riw. HT (-), DM (-), kolesterol (+), riw. Pengobatan
Ibu profen 500 mg, 3x1 tab sebelumnya (-).
Neurosanbe 3x1 tab
KU : CM
TD : 130/90 mmHg
N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
ulu hati (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 7/10

Dx: Cephalgia Berat


82. 24/6/ Tn.A, 47 Low back Natrium diclofenat 50 mg, 2x1 Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 2
2020 thn, 63 pain tab hari SMRS, dirasakan tiba-tiba setelah pasien
kg, 163 Neurosanbe 3x1 tab mengangkat beban berat, demam (-), sakit kepala (-),
cm Rawat jalan mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat
keluhan yag sama (-), riwayat HT (-), DM (-), riwayat
keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55
- Lasaque test (-)
- Patrick test (-)
- Kontrapatrick test (-)
Dx: LBP
83. 24/6/ An. S; 4 Vulus Hecting Rawat luka Pasien datang dengan keluhan luka pada kepala sejak 30
2020 th; 15 kg Laceratum Rawat Jalan menit SMRS karena terjatuh dari kursi.
reg occipital Amoxicilin syr 3x1 cth
Paracetamol syr 3x1 cth KU: CM
TD : 100/60 mmHg
N : 90 x/mnt
P : 24 x/mnt
S : 36 C

K/L : CA -/-, SI -/-


Regio Occipital
Inspeksi : hematoma (+), edema (+), krepitasi (-), vulnus
laceratum ukuran 1cm x 0,5 cm, perdarahan aktif (-)
Palpasi : teraba hangat, nyeri tekan (+)

D:/ Vulnus laceratum regio occipital

84. 24/6/ Nn. M, Corpus Ekstraksi benda asing Pbm datang dengan keluhan telinga sebelah kanannya
2020 24 thn, alienum Asam mefenamat 500 mg, 3x1 kemasukan serangga kecil saat berkendara tanpa
52 kg, auricula tab menggunakan helm sejak 30 menit SMRS, telinga
168 cm dextra Rawat jalan berdenging (-), penurunan pendengaran (+), nyeri (+),
demam (-), mual (-), mutah (-), BAB dan BAK dbn. Riw.
Keluhan yang sama sebelumnya (-), riw. pengobatan (-).
KU: CM
TD : 120/60 mmHg
N : 80 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36 C

K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-), tampak


Corpus Alienum pada meatus acusticus auricular dekstra
yang bergerak”, hematom di area sekitar, MT tampak
intak, othorea (-).
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55

Dx: Corpus alienum auricula dextra


85. 24/6/ Ny. N, 45 Asma Combivent 1 fl/Nebulizer Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 thn Bronkhial Oksigen nasal kanul 4 lpm jam 2 jam SMRS. Sesak dicetuskan oleh karna
eksaserbasi Observasi perubahan suhu dingin, pasien bisa mengucapkan
akut Salbutamol tab 2 mg 3x1 beberapa kalimat, , serangan < 2 x dalam setahun. Batuk
metylpredinisolon tab 4 mg 2x1 (-), nyeri dada (-), demam (-). Riwayat keluhan yang
sama (+) , Riw. Asma (+) namun tidak terkontrol, riw.
dalam keluarga (+), ayah pasien. Riw. Pengobatan (-).

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 28 x/menit
S : 36, 7 oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler -/-, Rhonki -/-, wheezing +/+
seluruh lapangan paru
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Asma Bronkhial eksaserbasi akut

86. 24/6/ An. T; 15 Colic Infus IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kiri atas yang
2020 th; 40 kg; Abdomen Ranitidine 50 mg/12j/iv dirasakan 3 hari yang lalu. Demam (+), mual (-), muntah
Ketorolac 30 mg/8j/iv (-), napsu makan berkurang, belum BAB empat hari,
Paracetamol 500 mg/6j/iv BAK kesan normal. Pasien memiliki riwayat keluhan
Cek DR, UL yang sama 1 minggu yang lalu dan telah mendapatkan
Observasi pengobatan di RS Korem. Riw. Maagh (-). Pasien jarang
Obat Pulang minum dan jarang mengkonsumsi buah dan sayuran.
Ciprofloxacin 500 mg 2x1 tab
Natrium Diclofenac 50 mg 2x1 KU : CM
tab TD : 110/60 mmHg
KIE Atur pola makan, konsumsi N : 88 x/menit
Sayuran dan Buah, minum 1,5-2 P : 20 x/menit
L/hari S : 37,8oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) dan hipokondrium sinistra (+), hepar
tidak teraba, lien tidak teraba, distensi (-), defans (-),
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55
VAS : 8

Pem Lab:
Darah Rutin
HB 12,9 g/dl
PLT 263.000/uL
WBC 13.600/uL
Neutrophyl 78,6%
Lymphocyte 9,7%
Urinalisis
Eritrosit 2-3 (Rujukan 0-3 LBP)
Leukosit 3-4 (Rujukan 0-5 LBP)

Dx: Colic Abdomen

87. 24/6/ Ny. J; 33 Cardiac Resusitasi Jantung Paru 2 siklus Pasien perawatan ICU dengan keluhan apneu. Pasien
2020 th; Arrest merupakan pasien Kesadaran menurun ec susp SOL +
B20. Pasien telah mendapatkan penanganan triple airway
manuver,ventilasi dengan ambu bag, Sulfas Atropin 4
ampul, Norepinefrine 1 ampul namun tidak ada respon.

KU : Koma
TD : -
N:-
P :-
S : 35,5 C

GCS : E1M1V1
N. Cranialis:
- Pupil : RCL -/-, RCTL -/-, pupil midriasis total

EKG : Asistol

Dx: Cardiac Arrest

88. 24/6/ Ny. R, 73 Penurunan Pasang IVFD RL 1000 ml (guyur) Pbm datang dengan penurunan kesadaran sejak 30 menit
2020 thn, kesadaran + kateter Oksigen sungkup 10 lpm SMRS, secara tiba-tiba, awalnya pasien dalam kondisi
ca cerviks std Pasang kateter lemas dan sempat muntah, setelah sebelumnya mendapat
III B Pasang monitor perawatan home care oleh perawat selama 1 minggu oleh
Konsul spesialis OBGYN karna kondisi pasien yang terus menurun post dirawat 1
Rawat ICU bulan yg lalu dgn CA cerviks std III B oleh spesialis
OBGYN, riw. Keluar darah dari jalan lahir (-), Keluhan
lain: sakit kepala hebat (+), mual (+), muntah (+), nafsu
makan menurun, BAB dan BAK dalam batas normal,
riw. HT(+), DM (-), kolesterol (-), namun tidak
terkontrol.

Primary survey
A: snoring, cervical spine control
B: spontan, RR 28x/m, SPO2 96-98% tanpa O2
C: TD 50/30 mmHg, N (tidak teraba)
D: GCS E1M1V1, suhu: 35,7°C,
Secondary survey
K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
anisokor 3,5cm/1cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (+/+),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas =akral dingin, crt > 2 detik

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil anisokor, diameter
2,5 mm/1mm
- Babinski -/-

Dx: Penurunan kesadaran + ca cerviks std III B

89. 24/6/ Ny. K, 27 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
2020 thn, 49 Pantoprazole 40 mg/12j/iv dirasakan 3hari SMRS. Demam (-), mual (+), muntah
kg, 162 Ondancentron 4 mg/8j/iv (+), napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
vm Observasi normal. Pasien mengaku sering telat makan. Riw. Maagh
Rawat jalan (-). RPO (+) pasien mengkonsumsi ranitidine namun
dirasakan tidak ada perubahan.

KU : CM
T : 120/60 mmHg
N : 88 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,7 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik

Dx: Dyspepsia

90. 26/6/ tn.B, 48 Cardiac arrest Resusitasi Jantung Paru 2 siklus Pasien perawatan TERATAI dengan keluhan apneu.
2020 thn 57 Pasien merupakan pasien anemia + colic abdomen yang
kg, 164 tiba-tiba terjatuh saat hendak kekamar mandi dan
cm langsung tidak sadarkan diri .
KU : Koma
TD : tidak terukur
N : tidak teraba
P :tidak ada napas
S : 35,5 C

GCS : E1M1V1
N. Cranialis:
- Pupil : RCL -/-, RCTL -/-, pupil midriasis total

EKG : Asistol

Dx: Cardiac Arrest

91. 26/6/ Tn.H, 25 gonorhea KIE Pbm dengan keluhan kencing bernanah sejak 3 hari yang
2020 thn, 64 Cefixime 200 mg 1x2 tab (dosis lalu disertai nyeri saat berkemih (+), dirasakan post
kg, 166 tunggal) berhubungan seksual dengan kekasihnya +- 1 minggu
cm Azitromizin 500 mg 1x2 tab yang lalu, demam (+) hilang timbul, batuk (-), flu (-),
(dosis tunggal ) mual (-), muntah (-), BAB dbn, riw. Keluhan yang sama
Edukasi untuk ke poli spesialis (-), riw. Pengobatan (+) pasien mengkonsumsi
kulit kelamin paracetamol namun dirasakan tidak ada perubahan, riw.
Gonta ganti pasangan seksual (-).

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
P : 30 x/menit
S : 36 ,3oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing
-/-, retraksi (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Genital : oue tampak kemerahan dan sisa pus yang
mengering dibagian lateral oue, nyeri tekan.
Dx: gonorhea

92. 26/6/ Nn. Y, 26 Asma KIE Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 thn, bronchial Combivent 1 fl/Nebulizer jam 1 hari SMRS. Seak dicetuskan oleh karna perubahan
eksaserbasi Oksigen nasal kanul 4 lpm suhu dingin, pasien dapat berbicara dengan beberap
akut Observasi kalimat , serangan < 4x dalam setahun. Batuk (-), nyeri
Rawat jalan dada (-), demam (-). Pasien sempat mengkonsumsi
Salbutamol tab 2 mg 3x1 Salbutamol 2 jam yang lalu namun pasien masih merasa
metylpredinisolon tab 4 mg 2x1 sesak. Riwayat keluhan yang sama (+), sejak pasien
berusia 12 tahun, Riw. asma dalam keluarga (+), ibu
pasien.

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
P : 30 x/menit
S : 36 ,3oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing
+/+ seluruh lapangan paru, retraksi (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Asma Bronkhial eksaserbasi akut

93. 26/6/ Ny.T, 21 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
2020 thn, 54 Inj. Ondansentron 4 mg/8j/iv dirasakan 3 jam SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus.
kg, 160 Inj. Omeprazol 40 mg/12j/iv Demam (-), Mual (+), muntah (+) 1 kali berisi makanan.
cm Observasi BAB dan BAK dalam batas normal. Riw. keluhan sama
Rawat jalan sebelumnya (+), riwayat HT (-), DM (-), riwayat
Keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-)
KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
VAS : 6
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: dyspepsia

94. 26/6/ Tn. H, 37 Dyspepsia Ivfd RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati 30 menit
2020 tahun,56 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv SMRS. Demam (-), sakit kepala (+), pusing (-),tegang
kg, 163 Inj. Ranitidine 50 mh/12j/iv pada leher (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (+) hilang
cm Inj. Ondancentron 4mg/8j/iv timbul, mual (-), muntah (+) 3 kali isi cairan dan sisa
Sucralfat syrp 3x1 cth makanan, BAB dan BAK dbn. Riw. Maagh (-), Riw. HT
Rawat Jalan (-), DM (-).

KU : CM
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/mnt
P : 20 x/ mnt
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral Hangat, Edema (-)
Dx:Dyspepsia

95. 27/6/ Ny. N; Dx: Vulnus Infus KIE Pasien datang nyeri pada wajah 1 jam SMRS post KLL.
2020 48 thn; Laceratum Wound Toilet Sakit kepala (-), pusing (+), mual (-), muntah (-).
59 kg, Regio Facialis IVFD RL 20 tpm Riwayat pingsan setelah kecelakaan (-).
157 cm post KLL + Ranitidine 50 mg/12j/IV
Deviasi Ketorolac 30 mg/8j/IV KU : CM
septum nasi X-Rays Skull AP/Lat TD : 110/70 mmHg
Konsul Spesialis Telinga Hidung N : 80 x/m
Tenggorok P : 20 x/m
S : 36°C

Regio Facialis :
- Inspeksi: deformitas (+), hematome (+), bengkak (+),
terdapat vulnus laceratum ukuran 3 cm x 0,5 cm
pada regio nasal sinistra, perdarahan aktif (-) dan
vulnus laceratum regio supra labialis 2 cm x 2 cm,
perdarahan aktif (-), skin loss (+)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+), krepitasi
(-)

X-Rays Skull AP/Lat


- Deviasi septum Nasi

Dx: Vulnus Laceratum Regio Facialis post KLL +


Deviasi septum nasi

96. 27/6/ Ny. B, 54 Injury wrist IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan
2020 thn, 65 join manus Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv tangan kanan setelah terjatuh dikamar madi dan tangan
kg, 152 dextra Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv kanan sebagai tumpuannya 30 menit SMRS. Demam (-),
cm Inj. Dexametason 5 mg/8j/iv mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
Observasi Riwayat pingsan setelah kejadian (-).
Rawat jalan
KU : CM
TD: 130/70 mmhg
N : 90 x/m
P : 30 x/m
S : 36°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
Inspeksi : simetris, jejas -/-
Papasi : nyeri tekan +/-
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi: vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas :
Regio wrist joint dextra :
- Inspeksi: deformitas (-), hematome (-), bengkak (+),
luka (-), perdarahan aktif (-)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (-), krepitasi
(-)
- ROM : gerak aktif pasif dalam batas normal
- NVD : sensibilitas normal, CRT < 2 det

Dx: Injury wrist join manus dextra

97. 27/6/ tn. S, 65 Dyspnea susp. KIE Pasien datang dengan keluhan batuk > 3 bulan SMRS
2020 thn 53 TB paru IVFD NaCl 0,9% 20 tpm berlendir, kadang terdapat bercak darah. Nyeri dada (-),
kg, 167 Oksigen nasal kanul 4 lpm batuk (-), sesak (+), demam (-), keringat malam (+),
cm Pantoprazole 40 mg/12j/IV mual (-), muntah (-), napsu makan menurun, nyeri perut
Codein 10 mg 3x1 tab (+), BB menurun, keringat malam (+), BAB kadang
Cek DR encer, BAK dalam batas normal. Riw. Berobat 6 bulan
Konsul Spesialis Paru (+) tuntas dan dinyatakan sembuh > 5 tahun lalu. Riw.
HT dan DM disangkal.

KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 86 x/mnt
P : 26 x/mnt
S : 37,2 C
SpO2 : 96%

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru : simetris, bronkovesikuler +/+, Rh +/+, Wh
-/-, vocal fremitus menurun dibasal paru kanan
dan kiri
- Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral hangat, edema (-)

Pem Lab.
HB 10,9 g/dl
PLT 147.000/ul
WBC 16.800/ul
Neutrophyl 83,4%
Lymphocyte 12,1%

X-Rays Thorax
- kesan TB Paru lama aktif lesi luas dengan atelektasis
Dextra

Dx: dyspnea ec TB Paru

98. 27/6/ tn. M, 71 PPOK O2 nasal canul 3-4 lpm Pasien rujukan pkm Koltim dengan dengan nyeri Chest
2020 thn, 50 IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm Pain, Dyspepsia, sup. PPOK. Keluhan saat ini nyeri dada
kg, 172 Cek DR, ur,cr, gds, elektrolit kiri (+) sejak 2 hari SMRS, sesak (+), batuk (+) berdahak
cm X-Rays Thorax, ekg warna kuning sejak 2 bulan terakhir, demam (+),
Konsul Spesialis Paru keringat malam (-), mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati,
napsu makan menurun. BAB dan BAK dalam batas
normal. Riw. keluhan batuk lama 2 bulan yang lalu
dengan hasil lab sputum (-). Riw. Perokok berat sejak
remaja (+) mengkonsumsi sehari 1 bungkus rokok, Riw.
Pengobatan 6 bulan (-). RPO di PKM, nebu combivent,
RL, Ceftriaxone, ranitidine, nitrokaf, MP, Digoksin,
furosemide, aspilet.

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/mnt
P : 28 x/mnt
S : 37,8 C
SpO2 : 92%

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Pem Lab.
HB 11,2 g/dl
PLT 286.000/uL
WBC 6.600/uL
Neutrophyl 92%
Lymphocyte 2,9%

Ekg: dbn
X-Rays Thorax
- Emfisema paru

Dx: PPOK
99. 27/6/ Tn. G, 63 Dyspneu ec Infus EKG Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
2020 thn, 57 Pneumonia + IVFD RL 20 tpm 4 hari SMRS disertai nyeri ulu hati dan dada terasa
kg, 164 ACS Pantoprazole 40 mg/12j/IV panas. Nyeri dada (-), batuk (-), demam (-), keringat
cm Aspilet 80 mg 1 x 2 tab malam (+), mual (-), muntah (-), napsu makan menurun,
Clopidogrel 75 mg 1 x 4 tab BB menurun, BAB dan BAK dalam batas normal. Riw.
Cek DR,GDS, elektrolit, Rapid keluhan sama (+) . Riw. HT (+) konsumsi obat penurun
test tek. darah.
Xray thoraks
Konsul Spesialis Paru KU : CM
TD : 160/90 mmHg
N : 84 x/mnt
P : 32 x/mnt
S : 36,7 C
SpO2 : 100%

Kepala : anemis (-), ikterik (-)


Thorax :
Paru : simetris, bronkovesikuler +/+, Rh -+/+, Wh -/-
Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral hangat, edema (-)

Pem Lab.
HB 13,8 g/dl
PLT 237.000/uL
WBC 15.500/uL
Neutrophyl 68,3%
Lymphocyte 18,8%
GDS : 130 mg/dl
Rapid Test Covid19 : Non Reaktif
Elektrolit: dbn
Foto Thorax
- kesan pneumonia dextra

EKG : NSTEMI

Dx: Dyspneu ec Pneumonia + ACS

100 27/6/ An. M, 4 Balanitis IVFD RL Pbm dengan keluhan bengkak pada bagian glands penis
. 2020 thn,14 Inj. Ranitidine 25 mg/12j/iv post trauma 2 hari SMRS, disertai nyeri (+), demam (-),
kg, 111 Inj. Ketorolac 15 mg/8j/iv batuk (-), mual (-), muntah (-), BAB dbn, BAK frek.
cm Inj. Dexametason 2,5 mg/8j/iv Dbn, kuning keruh dan berbau, disertai nyeri saat
Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv berkemih. Pasen belum disunat (+), Riw. Keluhan yang
Cek DR sama (-), riw. Pengobatan (-).
Konsul spesialis bedah KU: CM
N: 100x/m
P: 22x/m
S:36.9

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (-), distensi (-), defans (-)
Genital:
- I: edema glands penis (+), hematoma (+),
deformitas (-)
- P: teraba hangat (+), nyeri tekan (+)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 12.9 g/dL
PLT 200.000/uL
WBC 18.300/uL
Neutrophyl 78,1%
Dx: Balanitis

101 27/6/ An. S, 1 Combutio grd KIE Pbm degan keluhan nyeri didada dan bagian punggung
. 2020 thn 3 I, 9 % Rawat luka (kompres Nacl + post kejatuhan air teh hangat 30 menit SMRS, demam
bulan, 12 cuci dengan povidine iodin ) (-), batuk (-),mual (-), muntah (-),BAB dan BAK dalam
kg, Salep silversulfadiazin (SSD) batas normal. Riw. Imunisasi lengkap, riw. Pengobatan
pro.i.m.m (+) dioleskan odol padaa daerah luka namun tidak ada
Pct syrp 3x 1 cth perubahan.
Rawat jalan KU : CM
N : 110x/m
P : 22 x/m
S : 37,6°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Statsus lokalis : tampak luka bakar grd I (kemerahan,
nyeri tekan, bulla (-), pada region thoraks (6%), dan
sebagian region colli posterior (3 %).

Dx: Combutio grd I, 9 %


102 27/6/ Tn.U; 58 Dx: IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan BAB cair > 10x yang
2020 th; Gastroenteriti Inj.Ranitidine 50 mg/12j/iv dirasakan sejak 1 hari SMRS, darah (-), lendir (-), ampas
s akut Lodia 1x2 tab, tiap BAB 1 tab, (-). Demam (-), lemas (+),mual (+), muntah (-), nyeri ulu
maksimal 8 tab/hari hati (-), napsu maka menurun. BAK dalam batas normal.
Ciprofloxacin tab 500 mg/12j/iv Riwayat DM (-), HT (-).
Cek DR
Konsul Spesialis Penyakit KU : CM
Dalam TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,6°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan meningkat, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Gastroenteritis akut

103 27/6/ Tn. H; 62 HT urgency KIE Pasien datang dengan keluhan tiba-tiba lemas seluruh
. 2020 tahun; 65 IVFD NaCl 0.9% 20 tpm tubuh dan terjatuh 30 menit SMRS. Demam (-),sakit
kg, 168 Furosemide 40 mg/IV kepala (-), pusing (-), tegang pada leher (-), mual (+),
cm Amlodipin 10 mg tab/PO muntah (+) 1 kali, BAB dan BAK kesan normal. Riw.
ISDN 5 mg/Sublingual HT (+) tidak terkontrol. Riw. HT dalam keluarga (+)
EKG orang tua pasien.
X-Rays Thorax
DR, Ur, Cr, Rapid Test Covid- KU : CM
19 TD : 260/130 mmHg
Konsul Spesialis Jantung dan N : 90 x/ menit
Pembuluh Darah P : 24 x/ menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : IC nampak 1 cm dari linea midclavicula
sinistra, IC teraba, thrill (-),Pekak (+), batas jantung
kanan pada ICS V linea parasternal dextra, batas jantung
kiri ICS V linea axillaris anterior sinistra, BJ I/II murni
reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
X-Rays Thorax
- Cardiomegaly

EKG
- HHD

Dx: HT Urgency

104 27/6/ Ny. W, GERD Ranitidin 150 mg 2x1 Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 2
. 2020 54 thn, Domperidon 10 mg 3x1 minggu terakhir. Keluhan disertai mual (+), muntah (-),
55 kg, Sucralfat Syr 3x1 C nyeri ulu hati (+), sering sendawan (+), demam (-), BAK
157 cm Rawat jalan dan BAB dbn. Riw. Penyakit sebelumya (-).
KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m, SpO2 98%
S : 36,8°C
Abdomen : soepel, BU (+) kesan normal, timpani, nyeri
tekan epigastrium (+)
EKG : dbn
Dx: susp. GERD
105 29/6/ Tn. A, 22 Trauma Infuse Hecting luka Pasien post KLL, menabrak mobil truk yang sedang
2020 thn, 45 kapitis ringan Hecting IVFD RL loading 500 cc 28 tpm parker. Riwayat pingsan (-), dada terbentur (-), helm
kg, 167 Vulnus situasi Drips as. Tranexamat 500 mg terlepas. Muntah (-), nyeri kepala (-), mengantuk (+),
cm laseratum Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv sesak napas (-).
region Inj. ranitidin 50 mg/12j/iv Primary survey
frontalis et Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv A: clear
mandibula Observasi B: spontan, RR 20x/m
Rawat jalan C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m
D: GCS E3M6V5
Secondary survey
Kepala: deformitas (+), hematom (+), vulnus laseratum
region frontalis sinistra 8x3 cm, vulnus laseratus region
mandibula 4,2 x1 cm
Mata : raccoon eye (-)
Hidung : blood rinore (-)
Telinga : bleeding (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-)
Rontgen skull : dbn (-)

Dx: Trauma kapitis ringan +


Vulnus laseratum region frontalis et mandibula
106 29/6/ tn. L, 67 HT Urgency KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati 30 menit
. 2020 thn, 54 IVFD NaCl 0,9% 20 tpm SMRS. Demam (-), sakit kepala (-), pusing (-), tegang
kg, 172 Captopril 25 mg/Sublingual pada leher (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-), mual
cm Observasi (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riw. Maagh (-),
Obat pulang Riw. HT (+) tidak rutin kontrol.
Candesartan 16 mg 1x1 (pagi)
Amlodipin 10 mg 1x1 (malam) KU : CM
Lansoprazole 30 mg 2x1 TD : 200/110 mmHg
N : 88 x/mnt
P : 20 x/ mnt
S : 37,6 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru : simetris, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
- Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral Hangat, Edema (-)

Dx: HT Urgency
107 29/6/ Tn. F; 33 Acute IVFD RL 20 tpm Pasien rujukan PKM Poasia dengan susp. Appendicitis.
. 2020 thn; 57 Appendicitis Inj.Ranitidin 50 mg/12j/iv Pasien mengeluhkan nyeri perut kanan bawah yang
kg, 162 Inj.Ketorolac 30 mg/8j/IV dirasakan sejak 12 jam SMRS, nyeri awalnya pada
cm Cek DR daerah ulu hati berpindah ke perut kanan bawah. Demam
Konsul Spesialis Bedah (-), mual (+), muntah (-), napsu makan menurun, BAB
dan BAK kesan normal. RPO : RL, Paracetamol

KU : CM
TD : 130/90 mmHg
N : 74 xmnt
P : 20 x/mnt
S : 37,8 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (+), Psoas sign (+), Obturator
sign (-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 13.9 g/dL
HCT 42.3%
PLT 200.000/uL
WBC 13.000/uL
Neutrophyl 78,1%

Dx: Acute Appendicitis

108 29/6/ Tn. I; 32 Atypical chest Infus IVFD RL + Drips Neurpsanbe Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri tembus
. 2020 th;49 kg, Pain + 1A 20 tpm belakang sejak 14 jam SMRS terus menerus. Demam (-),
165 cm Dyspepsia Inj. Pantoprazole 40 mg/IV mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (+), lemas (+), nafsu
Amlodipin tab 5 mg 1x1 makan baik. BAB dan BAK dalam batas normal.
Alprazolam tab 0,5 mg 1x1 Riwayat HT (+), DM (-). Riwayat penyakit jantung
Observasi dalam keluarga (+).
Rawat jalan
KU : CM
TD : 150/80 mmHg
N : 60 x/menit
P : 20 x/menit
S : 37 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
- Jantung : IC nampak, IC teraba, batas jantung normal,
BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan ulu hati (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

EKG : Q patologis V2

Dx: Atypical chest Pain + Dyspepsia

109 29/6/ Ny. C; 50 BPPV Infus IVFD RL + Drips Neurosanbe 1 Pasien datang dengan keluhan pusing berputar yang
. 2020 th; Amp 20 tpm dirasakan sejak 5 jam SMRS, pusing dirasakan tiap kali
Inj. Ranitidine 50 mg/IV berubah posisi. Demam (-) mual (+), muntah (+) berisi
Inj. Ondansentron 4 mg/IV makanan tiap berubah posisi, nyeri ulu hati (+). BAB dan
Betahistine 10 mg 3 x 1 tab BAK dalam batas normal. Riw. keluhan sama (-). Riw.
Observasi HT (-) DM (-).
Rawat jalan
KU : CM
TD : 140/70 mmHg
N : 78 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36 C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: BPPV

110 29/6/ Tn. R; 31 Colic Abd ec Infus KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
. 2020 thn, 68 Susp ISK IVFD RL 20 tpm sejak 3 hari SMRS. Keluhan disertai nyeri saat berkemih,
kg, 157 Inj.Ketorolac 30 mg/8j/iv kencing berwarna kuning pekat. Demam (-), mual (-),
cm Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv muntah (-), nyeri ulu hati (-). BAB dalam batas normal.
Observasi Pasien sempat masuk RS dengan keluhan sama dua hari
Rawat jalan yang lalu. Riwayat penyakit lain (-). Riwayat kebiasaan
Ciprofloxasin 500 mg 2 x 1 tab konsumsi air mineral sedikit dan sering duduk lama di
Natrium Diclofenac 50 mg 3 x1 depan komputer.
tab
KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 37,2°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
supra pubik (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Skala Nyeri 7

Dx: Colic Abdomen ec Susp ISK

111 29/6/ Ny. L; 61 General Infus KIE Pasien datang dengan keluhan lemas seluruh badan
. 2020 th; Weaknes + IVFD RL 20 tpm disertai nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 5 hari SMRS.
Dyspepsia Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv Mual (+), muntah (-), makan sedikit 1 minggu terakhir,
Inj. Ondansentron 4 mg/8j/iv nyeri otot (+). BAB dan BAK dalam batas normal. RPO
EKG di rumah Domperidone namun dirasakan tdk ada
Cek DR, GDS perubahan. Riw. DM (-), Riw. HT rutin kontrol ke dr.
X-Rays Thorax Sp. JP.
Konsul Spesialis Penyakit
Dalam KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 76 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36,5 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Pem Lab.
HB 13,7 g/dl
PLT 272.000/uL
WBC 8.200/uL
GDS 112 gr/dl
Rapid test nonreaktif

EKG : dbn

X-Rays Thorax
- Cardiomegaly

D:/ General Weakness + Dyspepsia


112 29/6/ tn. Y, 48 Orchitis IVFD RL 16 tpm Pasien masuk dengan keluhan bengkak pada buah zakar
. 2020 thn, 68 Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv sejak 5 hari SMRS, bengkak dirasakan terus menerus dan
kg, 163 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv tidak berkurang, pasien kurang memperhatikan apakah
cm Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv bengkak tersebut dimulai dari daerah lipatan paha hingga
Cek DR, foto thoraks turun ke area skrotum, keluhan disertai nyeri hebat,
Konsul spesialis bedah demam (-), batuk (-), flu (-), mual (-), munntah (-), BAB
encer sejak 3 hari terkahir, BAK berwarna kuning
kecoklatan, dan sedikit-sedikit, pasien masih bisa kentut.
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-), riwayat ht
(-), dm (-), BPH (-), riwayat keluarga (-), riwayat
pengobatan (-)
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, distensi
(-), defans (-)
Genitalia :
- Inspeksi: tampak edema pada kedua skrotum,
hematom (+)
- Palpasi: nyeri tekan (+), suhu teraba hangat
dibanding daerah sekitar
- Auskultasi: bising usus (-)
- Finger test : (-)
- Transluminasi (-)
- Phren sign (+)
- Reflex cremaster (+)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/5

Pem. Lab
WBC 12.80/uL
HGB 13,2 g/dL
PLT 348.000/uL
Neutrophil 15.2 %

Xray thoraks: dbn


Dx: Orchitis
113 29/6/ Nn. S, 24 Susp. IVFD RL 20 TPM Pbm datang dengan keluhan tidak sadarkan diri usai
. 2020 thn, 43 Intoksikasi Suction meminum minuman keras (jenis baru) yang tidak
kg, 151 miras Inj. Pantoprazol 40 mg/12j/iv diketahui jenisnya, menurut pengakuan temannya pasien
cm Observasi sebelumya sdh meminum sebanyak 1 botol penuh miras
sebelum terjatuh, kejang (-), mual(+), muntah (+), riw.
Mengkonsumsi miras sebelumnya (+), riw. Merokok (+),
riw. Pengobatan sebelumnya (-)

KU : CM, E4M6V5
TD : 120/60 mmHg
N : 82 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36,7 C
SpO2 : 100%

Kepala : anemis (-), ikterik (-)


Thorax :
Paru : simetris, bronkovesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral hangat, edema (-), crt < 2dtk

Dx: Susp. Intoksikasi miras

114 1/7/2 Tn. H; 56 Dyspneu ec Infus IVFD Nacl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
. 020 th; Pneumonia + Oksigen nasal kanul 4 lpm 4 hari SMRS disertai nyeri ulu hati dan dada terasa
DM tipe II EKG panas. Nyeri dada (-), batuk (+), demam (-), keringat
Pantoprazole 40 mg/12j/IV malam (+), mual (-), muntah (-), napsu makan menurun,
Cek DR,GDS, Ur,Cr, Rapid test BB menurun, BAB dan BAK dalam batas normal. Riw.
Konsul Spesialis Paru Dm tidak terkontrol, Riw. HT (+) tidak terkontrol, riw.
Pengobatan (-).
KU : CM
TD : 160/90 mmHg
N : 84 x/mnt
P : 24 x/mnt
S : 36,7 C
SpO2 : 100%

Kepala : anemis (-), ikterik (-)


Thorax :
Paru : simetris, bronkovesikuler +/+, Rh -+/+, Wh -/-
Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral hangat, edema (-)

Pem Lab.
HB 13,8 g/dl
PLT 237.000/uL
WBC 15.500/uL
Neutrophyl 68,3%
Lymphocyte 18,8%
Gds: 211 mg/dl
Rapid Test Covid19 : Non Reaktif

Foto Thorax
- pneumonia kanan susp. TB

EKG :dbn

Dx: Dyspneu ec Pneumonia + DM tipe II

115 1/7/2 Tn. F; 37 Dyspepsia Lansoprazole 30 mg 2x1 tab Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
. 020 th; Domperidone 10 mg 3x1 tab dirasakan 8 jam SMRS, keluhan disertai mual (+),
Rawat Jalan muntah (+) 2 kali isi sisa makanan. Demam (-), napsu
KIE makan teratur, hindari makan baik, BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien
makanan yang merangsang mengaku jadwal makan tidak teratur. Riw. Maagh (-),
pengeluaran asam lambung HT (-), DM (-). Riw. Pengobatan sblmnya (-).
seperti makanan asam, pedas,
kopi dll KU : CM
T : 130/90 mmHg
N : 84 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Dx: Dyspepsia

116 1/7/2 Ny. M; Vertigo berat Infus IVFD NaCl 0,9% + Drips Pasien datang dengan keluhan pusing berputar yang
. 020 50 th; + HT gr. II Neurosanbe 1 A 14 tpm dirasakan sejak 6 jam SMRS. Demam (-), sakit kepala
Pantoprazole 40 mg/12j/IV (+), mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati (+), napsu
Ondansentron 4 mg/8j/IV makan menurun, BAB kesan normal. Sulit BAK.
Paracetamol 1 gr/8j/IV Riwayat penyakit jantung (+) rutin konsumsi obat, Riw
Amlodipine 10 mg 1x1 tab HT (+), (DM).
Betahistine maleat 6 mg 3 x2
Konsul Spesialis Saraf KU : CM
TD : 170/90 mmHg
N : 102 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), teraba , distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Vertigo Berat + HT gr. II

117 1/7/2 An. K, 4 Dbd grd II IVFD RL 40 tpm Pbm rujukan dari praktek dr. yeni Sp.A dengan DBD,
. 020 thn, 15 konsul spesialis anak datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu,
kg, 112 namun dirasakan berkurang 3 hari belakangan, hilang
cm timbul (+), keluhan lain perdarahan pada hidung (+),
ruam merah diseluruh tubuh (+), batuk (+), flu (-), mual
(+), mutah (=) 1 x isi cairan, BAB dan BAK dbn. Riw.
Keluhan yang sama sebelumnya (-), riw. Keluarga (-),
riwayat pengobatan dengan sanmol (+), 3 hari yang lalu.

KU : lemah,CM
TD : 110/70 mmHg
N : 126 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,8 C

K/L : CA-/-, SI-/-, mata cekung (-/-)tampak bercak


perdarahan pada concha nasalis (+)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55,
tampa ruam kemerahan diseluruh tubuh
Rumple leed test (sulit dinilai )

Lab:
HGB 14,3 g/dL
HCT: 57.3 L
PLT 47.000/uL
WBC 12.900/uL

Dx: DBD gr II
118 1/7/2 Ny. T; Hemiparese Pasang KIE Pasien datang dengan keluhan lumpuh separuh badan
. 020 67 th; Dekstra ec infus IVFD NaCl 0,9% 20 tpm + sebelah kanan yang memberat 8 jam SMRS. Keluhan
susp NHS Drips Neurosanbe 1 Ampul disertai bicara cadel dan sulit menelan terutama
Inj. Citicolin 500 mg/12j/iv makanan/minuman cair. Deman (-) sakit kepala (+), mual
Inj. Ranitidine 50mg/12j/iv (-), muntah (-), nafsu makan menurun, BAB dan BAK
Inj. Ketorolac 30mg/8j/iv dalam batas normal. Riwayat HT (+), Stroke Hemorrhage
Cek DR, GDS (+), DM (-). RPO: -
Konsul Spesialis Saraf
KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88x/m
P : 20 x/m
S : 36,7°C

GCS : E4M6V5
N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 35/35,
- tonus otot : tangan kanan meningkat, kiri normal/kaki
kanan meningkat, kiri normal
- Babinski -/-

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (-) distensi (-), defans (-)

Pem Lab.
HB 12,7 g/dl
PLT 206.000/uL
WBC 9.500/uL

Dx: Hemiparese Dekstra ec susp NHS

119 1/7/2 tn.E, 68 Dyspneu ec O2 nasal canul 4 lpm Pasien rujukan dari rsud bombana dengan Chest Pain
. 020 thn, 55 HHD + ACS IVFD RL 14 tpm susp PJK. Keluhan saat ini sesak, sesak dirasakan sejak >
kg, 158 + Anemia Inj. Pantoprazole 40 mg/12j/iv 1 bulan yll, sesak terutama saat beraktivitas membaik
cm Cek DR, EKG, GDS,xray setelah istrahat, nyeri dada kiri tembus belakang (+),
thoraks, rapid test nyeri ulu hati (+), demam (-), mual (-), muntah (-), napsu
Konsul Spesialis Jantung makan menurun, BAB dan BAK dalam batas normal.
Riw. Tukak lambung (+) 6 bln yll. Riw. penyakit jantung
terakhir kontrol 6 bln yll (+) terakhir konsumsi obat
jantung 1 bln yll. Riwayat pengobatan di rsud bombana :
IVFD RL 20 tpm, ISDN 5 mg Sublingual, amlodipine 5
mg 1x1 tab, inj. Ketorolac, inj. Ranitidine.

KU : CM
TD : 160/100 mmHg
N : 86 x/mnt
P : 30 x/mnt
S : 36,6C
SpO2 : 98%

Kepala : anemis (+), ikterik (-)


Thorax :
Paru : simetris, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral hangat, edema (-)

Pem Lab.
HB 8,7 g/dl
PLT 206.000/uL
WBC 10.800/uL
GDS 156 gr/dl

Rapid Test Covid19 : Non Reaktif

Foto Thorax : Cardiomegali

EKG :
- NSTEMI
- HHD

Dx: Dyspneu ec HHD + ACS + Anemia

120 1/7/2 Ny. T; 75 General Infus KIE Pasien datang dengan keluhan lemas yang dirasakan
. 020 tahun; Weakness + IVFD RL 20 tpm + Drips NS 1 sejak 2 hari SMRS disertai muntah 3x berisi makanan.
Vomiting + Ampul Demam (-), sakit kepala (+), mual (-), napsu makan
HT Grade II Inj. Ondansentrone 2 mg/8j/IV menurun (+), nyeri ulu hati (+), BAB dan BAK dalam
Inj. Pantoprazole 40 mg/12j/IV batas normal. Riw. Pengobatan: pasien sempat masuk
Amlodipin 10 mg 1x1 tab IGD RSUD Kota Kendari kemarin dan di observasi
(malam) dengan Dyspepsia. Riw. HT (+), DM (-).
Cek DR, GDS
Konsul Spesialis Penyakit KU : CM
Dalam TD : 180/90mmHg
N : 88x/mnt
P : 20 x/ mnt
S : 36 C

Kepala : anemis (-), ikterik (-)


Thorax :
Paru : simetris, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen: supel, BU kesan meningkat, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : edema (-)

Pem Lab.
HB 12 g/dl
PLT 269.000 /uL
WBC 5.800/uL
GDS 130 gr/dl

Dx: General Weakness + Vomiting + HT Grade II

121 1/7/2 Tn.N, 63 Syok Sepsis + Oksigen nasal kanul 4 lpm Pasien rujukan RSUD Konawe Kepulauan dengan
. 020 thn, 63 selulitis IVFD RL 1000 ml, jika TTV Selulitis pada kaki kanan yang dirasakan sejak 4 hari
kg, 161 stabil maintenance 20 tpm SMRS. Pasien merasakan nyeri pada kaki terus menerus
cm Inj. Ceftriaxon 1 gr/12jam/iv disertai bengkak dan kesulitan berjalan. Demam (+),
Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/ iv sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
Inj. Ranitidine 50 mg/8jam/ iv dalam batas normal. Pasien memiliki riwayat luka akibat
Inj. Ondansentron 4 mg/8jam/ iv tertusuk ikan pari pada kaki kanan kurang lebih 3 bulan
Drips Metronidazole 500 yang lalu tanpa perawatan. Riwayat DM (-), HT (-).
mg/8j/iv RPO selama di RSUD Konawe Kepulauan: Ranitidine,
Cek DR Ketorolac, Ondansentron, Ceftriaxon, Metroidazole.
Konsul Spesialis Bedah
Rawat ICU KU : CM
TD : 70/50 mmHg
N : 58 x/m, reguler, teraba lemah
P : 26x/m
S : 35,3°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : Regio pedis dektra
- Inspeksi: deformitas (-), hematome (-), bengkak (+),
blister (+), hiperemis (-) terdapat vulnus ictum
ukuran 1 cm x 0,5 cm, kedalaman sulit dinilai,
perdarahan aktif (-)
- Papasi : nyeri tekan (+), teraba hangat (+)
- ROM : gerak aktif pasif terbatas karena nyeri
- NVD : sensibilitas menurun, CRT < 2 dtk

Pem. Lab :
HGB 15 g/dL
PLT 110.000/uL
WBC 24.900/uL
GDS 93 mg/dl

Dx: syok Sepsis + selulitis pedis dekstra

122 1/7/2 Ny. S / Anemia + KIE Pasien datang dengan keluhan lemas yang dirasakan
. 020 62 th, 73 CKD stg V IVFD NaCl 0,9% 20 tpm sejak 3 hari SMRS. Keluhan disertai nyeri pada ulu hati.
kg, 163 Inj. Ranitidie 50 mg/12j/iv Demam (-), sakit kepala (-), sesak (-), mual (-), muntah
cm Cek DR, Ur, Cr (-), napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
Foto Thorax normal. Pasien memiliki riwayat penyakit ginjal sejak
Konsul Spesialis Penyakit tahun 2010, pasien telah disarankan untuk HD namun
Dalam keluarga menolak. Riw. Riw HT (+) tidak terkontrol, DM
(-).

KU : CM
TD : 180/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 22 x/m
S : 36°C
BB : 40 kg

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 7.3 g/dL
HCT 22.2%
PLT 123.000/uL
WBC 6.700/uL
Ur 230 mg/dl
Cr 15 mg/dl

GFR 1,5 ml/menit/1.73m2

D:/ Anemia + CKD stage V + HT renal disease

123 2/7/2 Ny. F, 64 Susp.GERD IVFD RL 20 TPM Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 1
. 020 thn, 75 Inj. Ranitidin 150 mg 2x1 minggu terakhir. Keluhan disertai mual (+), muntah (+) >
kg, 152 Inj. Ondansetron 4 mg 3x1 10 kali berisi cairan dan sisa makanan, nyeri ulu hati (+),
cm Sucralfat Syr 3x1 C sering sendawa (+). demam (-), BAK dan BAB dbn. Riw.
Konsul ke dokter spesialis Maag (+) sejak 15 thn terakhir, HT (-), DM (-). Riw.
penyakit dalam Penyakit keluarga (-), riw. Pengobatan (-).
KU : CM
TD : 140/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m
S : 36,8°C
Abdomen : soepel, BU (+) kesan normal, timpani, nyeri
tekan epigastrium (+)

Pem Lab.
HB 14.7 g/dl
PLT 269.000 /uL
WBC 9.800/uL

EKG : dbn
Dx: susp. GERD
124 2/7/2 tn.A, 28 Hiperpreksia IVFD RL 20 tpm + drips NS Pasien datang dengan keluhan demam yang dirasakan
. 020 thn, 54 susp. DBD Pct infus 1gr/6jam/iv sejak 1 hari lalu, demam terus menerus, keluhan lain:
kg, 163 Cek DR sakit kepala (+), pusing (-), mual (-), muntah (-), nyeri
cm Konsul dr. spesialis penyakit tenggorok (-), napsu makan baik, BAB dan BAK dalam
dalam batas normal. Riwayat penyakit lambung (-). Riwayat
konsumsi obat Pct 3 jam SMRS.

KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 100 x/m
P : 22 x/m
S : 39,8°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Lab:
HGB 12,7 g/dL
PLT 52.000/uL
WBC 14.300/uL
HCT 68.3 L

Dx: Hiperpreksia susp. DBD

125 2/7/2 Nn.H, 23 LBP post IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 3
. 020 thn, 68 trauma Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv hari SMRS, dirasakan tiba-tiba setelah pasien post
kg, 153 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv terjatuh dikamar mandi dengan posisi duduk 1 minggu
cm Inj. Metilpred 125mg/12j/iv yang lalu, demam (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah
Cek DR (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat keluhan yag sama (-),
Konsul dokter spesialis saraf riwayat HT (-), DM (-), riwayat keluarga (-), riwayat
pengobatan sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55, VAS 6
- Lasaque test (-)
- Patrick test (-)
- Kontrapatrick test (-)
Lab :
HB 12,2 gr/dl
PLT 217.000/ul
WBC 9.400/ul

Dx: LBP post trauma


126 2/7/2 Tn. A; 38 Cephalgia Infus KIE Pasien datang dengan keluahan nyeri kapal hebat seperti
. 020 th;63 kg, berat + IVFD RL + Drips Neurosanbe terikat sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai nyeri oto dan
168 cm vomitus 20 tpm keram-keram pada tangan dan kaki. Demam (-), mual
Inj.Ranitidine 50 mg/12j/iv (+), muntah (+) > 3 kali isi cairan dan sisa makanan,
Inj.Ketorolac 30 mg/8j/iv nyeri ulu hati (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
Inj. Ondancentron 4 mg/8j/iv Riwayat masuk rumah sakit 2 kali dalam satu bulan
Observasi dengan Penyakit lambung. Riw. HT (-), DM (-). Riw.
Pengobatan sebelumya (-).

KU : CM
TD : 140/90 mmHg
N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36 C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan ulu hati (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 7/10

Dx: Cephalgia Berat+vomitus profus


127 2/7/2 Ny.S, 47 LBP IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 1
. 020 thn, 54 Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv hari SMRS, dirasakan tiba-tiba setelah pasien
kg, 158 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv mengangkat beban berat, demam (-), sakit kepala (-),
cm Observasi rawat jalan mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat
keluhan yag sama (-), riwayat HT (-), DM (-), riwayat
keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55, VAS 6
- Lasaque test (-)
- Patrick test (-)
- Kontrapatrick test (-)
Dx: LBP
128 2/7/2 Ny. S,48 Massa regio IVFD RL 20 tpm Pbm datang dengan keluhan benjolan pada leher yang
. 020 thn, 48 colli Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv disertai nyeri sejak 1 minggu SMRS, awalnya benjolan
kg, 153 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv muncul sebulan yang lalu dan makin lama makin
cm Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv membesar, keluhan lain demam (+) hilang timbul, sakit
Cek DR kepala (-), suara serak (+), batuk (-), mual (-), muntah (-),
Konsul spesialis THT napsu makan menurun, BAB dan BAK dbn. Riw.
Operasi TU laring 5 bulan yang lalu,riw. HT (-), DM (-),
Maagh (+), riw. Pengobatan sebelumnya (-)

KU : CM
TD : 110/60 mmHg
N : 70 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-, teraba massa berupa abses regio colli


sinistra dengan diameter 19 cm x 8 cm imobile, nyeri
tekan (+), teraba hangat dibanding kulit daerah sekitar
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrum (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), CRT < 2 dtk,
motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 13.2 g/dL
HCT 40.8%
PLT 342.000/uL
WBC 13.000/uL

Dx: Massa regio colli

129 2/7/2 An. G; 2 Bronkopneum KIE Pasien rujukan RSUD konawe kepulauan dengan susp
. 020 tahun 3 onia IVFD RL 24 tpm (mikro) BP. Pasien mengeluhkan sesak (+) sejak 3 hari SMRS.
bulan; 12 Cefotaxim 650 mg/12j/IV Demam (+), menggigil (-), kejang (-), batuk (+), mual (-),
kg; Gentamisin 20 mg/12j/IV muntah (-), BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat
Dexamethasone 3 mg/12j/IV Keluhan sama (+) sejak usia 1 tahun. Riw. Asma dalam
Paracetamol 120 mg/8j/IV prn keluarga (+) ibu pasien. Riw. Imunisasi lengkap sesuai
Cek DR usia.
Konsul Spesialis Anak
KU : CM
N : 158 x/menit
P : 68 x/menit
S : 38,3°C

Kepala : Normochepal
- Mata : CA-/-, SI-/-
- Hidung : rinorhea (-), pernapasan cuping hidung (+)
- Telinga : Othorea (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-),
Thorax :
- Inspeksi : simetris, retraksi suprasternal, intercostal,
subcostal, type thorakoabdominal
- Palpasi : Nyeri tekan (-)
- Perkusi : Sonor/sonor
- Auskultasi : Rhonki +/+, wheezing +/+
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-) , turgor dbn
Extremitas : akral hangat, edema (-)

Lab :
HB 12,2 gr/dl
PLT 217.000/ul
WBC 9.400/ul
Rapid Test non Reaktif

X-Rays Thorax
- Bronkopneumonia

Dx: Bronkopneumonia

130 2/7/2 tn. A, 68 General IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm + Pbm rujukan dari bombana dengan, general weakness
. 020 th, 47 kg, weakness ec. drips ns susp. Malignancy dengan keluhan lemas seluruh badan
168 cm Susp. Oksigen nasal kanul 3 lpm sejak 1 bulan terakhir, 3 bln lalu post terjatuh dikamar
Malignancy Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv mandi dengan tangan sebagai topangan, diserta benjolan
region Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv pada lengan atas sebelah kiri, sejak 2 bln terakhir, nyeri
humerus s + Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv (+), nafsu makan menurun (+), penurunan berat badan,
TB paru Cek foto thorax, DR, rapid test, sakit kepala (-), batuk (+) berdahak warna kuning
GDS kehijauan sejak 3 bln yg lalu, sesak (+), mual (-),
Konsul spesialis Bedah orto muntah (-), BAB dan BAK dempul, riw. HT (-), riw. DM
Rujuk bahteramas (-),riw. Pengobatan 6 bulan (-), riw. Pengobatan (+)
pasien saat terjatuh diurut oleh dukun dan dirasakan tdak
ada perbaikan KU, injeksi dari rsud bombana,
rani,keto,ceftri, metronidzol ivfd rl 20 tpm.

KU : lemah, sakit sedang, GCS E4M6V4


TD : 140/100 mmHg
N : 93x/m
P : 26 x/m,
S :36,5°C

K/L : CA+/+, SI+/+, pupil isokor Ø2/2mm, ref.cahaya


(+/+), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan normal,
timpani, NT (-), hepatosplenomegali (-)
Extremitas bawah : ikterik, region pedis dektra terdapat
pitting edema
Region humerus sinistra:
I : terdapat benjolan ukuran 3x2 cm konsistensi
keras, berbenjol
P : nyeri tekan (+) , suhu disekitar ulkus teraba
hangat
ROM : aktif pasif pergerakan sendi sulit dinilai karna
nyeri
NVD : sensibilitas menurun. Capillary refill time < 2”

Pem. Lab
WBC 22.740/uL
HGB 14,9 g/dL
PLT 488.000/uL
GDS 268 mg/dL
Rapid : non reaktif
Xray thoraks : tb paru lama aktif
Dx: General weakness ec. Susp. Malignancy region
humerus s + TB paru
131 2/7/2 Tn. K; 59 Dyspepsia + Infus IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 3 jam
. 020 thn; 62 HT Grade I Pantoprazole 40 mg /IV SMRS. Demam (-), mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati
kg, 159 Ondansentrone 4 mg/IV (+), napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
cm Amlodipine 5 mg 1x1 tab normal. Riwayat Maagh (-). Riw. HT disangkal. RPO :
Observasi Lansoprazole di rumah.

KU : CM
TD : 150/90 mmHg
N : 80 x/m
P : 22 x/m
S : 36,1°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Dyspepsia + HT Grade I

132 3/7/2 Nn. W / Observasi Paracetamol tab 500 mg 3x1 Pasien datang dengan keluhan demam yang dirasakan
. 020 20 th, 53 febris Ranitidine tab 150 mg 2x1 sejak 2 hari yang lalu. Sakit kepala (-), mual (-), mutah
cm, 152 Cek DR (-), lemas (-), nyeri menelan (-), batuk (-), sesak (-),
kg Rawat Jalan napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
normal. Riwayat maagh (+). RPO: paracetamol.

KU : CM
TD : 110/60 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 37°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 11.0 g/dL
HCT 33.6%
PLT 210.000/uL
WBC 6.400/uL

Dx: Observasi febris H-2

133 3/7/2 Tn. N, 31 Colic KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
. 020 th Abdomen IVFD RL 20 tpm dirasakan 3 jam SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus.
Inj. Ondansentron 4 mg/8j/iv Demam (-), Mual (+), muntah (+) 1 kali berisi makanan.
Inj. Omeprazol 40 mg/12j/iv BAB dan BAK dalam batas normal. Riw. keluhan sama
Observasi Colic Abdomen sebelumnya (+). RPO (-)

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 72 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

D:/ Colic Abdomen

134 3/7/2 Nn T; 25 Asma KIE Pasien datang dengan keluhan sesak yang dirasakan sejak
. 020 th; Bronkhial Combivent 1 fl/Nebulizer 2 jam SMRS. Sesak dicetuskan oleh karna perubahan
eksaserbasi Oksigen nasal kanul 4 lpm suhu dingin, pasien bisa mengucapkan beberapa kalimat,
akut Observasi pasien lebih nyaman duduk, serangan < 4x dalam
Rawat jalan sebulan. Batuk (-), nyeri dada (-), demam (-). Pasien
Salbutamol tab 2 mg 3x1 sempat mengkonsumsi Salbutamol 2 jam yang lalu
metylpredinisolon tab 4 mg 2x1 namun pasien masih merasa sesak. Riwayat keluhan
yang sama (+), sejak pasien berusia 15 tahun, Riw. asma
dalam keluarga (+), ayah dan kakak pasien.

KU : CM
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
P : 30 x/menit
S : 36 oC

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing
+/+ seluruh lapangan paru
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Dx: Asma Bronkhial eksaserbasi akut

135 3/7/2 Tn. R; TB Paru Oksigen nasal canul 3-4 lpm Pasien rujukan PKM Koltim dengan dengan nyeri Chest
. 020 67th; IVFD Nacl 0,9% 20 tpm Pain, Dyspepsia, sup. PPOK. Keluhan saat ini nyeri dada
Drips Paracetamol 1 gr/6j/iv kiri (+) sejak 2 hari SMRS, sesak (+), batuk (+) berdahak
(prn) warna hijauan kehitaman sejak 1 bulan terakhir, demam
Cek DR,ur,cr,gds, elektrolit (+), keringat malam (+), mual (+), muntah (-), nyeri ulu
X-Rays Thorax hati, napsu makan menurun, BB menurun 1 bulan
Konsul Spesialis Paru terakhir. BAB dan BAK dalam batas normal. Riw.
keluhan batuk lama 4 bulan yang lalu dengan hasil lab
sputum (-). Riw. Pengobatan 6 bulan (-). RPO di PKM,
nebu combivent, RL, Ceftriaxone, ranitidine, nitrokaf,
MP, Digoksin, furosemide, aspilet.

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/mnt
P : 24 x/mnt
S : 37,8 C
SpO2 : 92%

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, bronkovesikuler +/+, Rhonki +/+,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), motorik 55/55

Pem Lab.
HB 11,2 g/dl
PLT 286.000/uL
WBC 6.600/uL
Neutrophyl 92%
Lymphocyte 2,9%
Gds: 156 mg/dl
Rapid test nonreaktif

X-Rays Thorax
- TB Paru Aktif

Dx: TB Paru

136 3/7/2 Kejang


. 020 demam
sederhana
137 3/7/2 dyspepsia
. 020
138 3/7/2 Nn. K; 20 Demam Infus KIE Pasien datang dengan keluhan demam sejak 6 hari yang
. 020 th, 48 kg, Tyfoid IVFD RL 20 tpm lalu hilang timbul, demam terutama di sore hari. Mual
155 Inj. Ranitidine 50 mg/iv (+), muntah (+) berisi makanan, nyeri ulu hati (+), napsu
Inj. Ondancentron 4 mg/8j/iv makan menurun. BAB cair 2 hari terakhir, BAK dalam
Cek DR, Widal batas normal. Riwayat keluhan sama (-). RPO di rumah,
Konsul Spesialis Penyakit paracetamol, antasida.
Dalam
KU : CM
TD : 110/60 mmHg
N : 80 x/m
P : 24 x/m
S : 36°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab:
HGB 8.6 g/dL
HCT 28.4%
PLT 319.000/uL
WBC 8.200/uL
Widal
Salmonella thyphi O 1/320
Salmonella thyphi H 1/180

Dx: Demam Tyfoid

139 3/7/2 Tn. S; 51 Infus KIE Pasien datang dengan keluhan lemas yang dirasakan
. 020 tahun; IVFD RL 20 tpm sejak 3 bulan, memberat 3 hari SMRS. Demam (-),
Ketorolac 30 mg/8j/IV nyeri dada (+) hilang timbul, sakit kepala (-), mual (-),
Cek DR, GDS napsu makan menurun (+), nyeri ulu hati (-), BB
Konsul Spesialis Penyakit menurun (+), BAB dan BAK dalam batas normal. Riw.
Dalam HT (-), DM (+) konsumsi obat herbal. Riw. Terjatuh di
kamar mandi 3 hari lalu, luka pada dagu perdarahan
banyak dan luka sukar sembuh disertai nyeri dada.

KU : CM
TD : 100/60mmHg
N : 87x/mnt
P : 22 x/ mnt
S : 37,3 C

Kepala : anemis (+), ikterik (-), terdapat bekas luka yang


mulai mengering regio mentalis
Thorax : Simetris, nyeri tekan (+), vesikuler +/+, Rh -/-,
Wh -/-
Abdomen: supel, BU kesan meningkat, nyeri tekan (-)
Extremitas : Akral hangat, Edema (-)

Pem Lab.
HB 8,9 g/dl
PLT 223.000 /uL
WBC 16.100/uL
GDS 224 gr/dl

D:/ General Weakness + DM Type II + Anemia + Obs.


Chest Pain post trauma

140 3/7/2 Ny. M; Vertigo + KIE Pasien datang dengan keluhan pusing berputar, pusing
. 020 62 tahun; Dyspepsia Betahistine Mesilate 6 mg 3x1 tidak berhubungan dengan perobahan posisi kepala sejak
tab 3 hari SMRS. Demam (-), sakit kepala (-), mual (-),
Lansoprazole 30 mg 2 x 1 tab muntah (-), napsu makan menurun (+), nyeri ulu hati (-),
Rawat Jalan BAB dan BAK dalam batas normal. Riw. HT (-), DM (-).

KU : CM
TD : 130/90mmHg
N : 72x/mnt
P : 20 x/ mnt
S : 36,3 C

Kepala : CA-/-, SI-/-


Thorax : Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen: supel, BU kesan meningkat, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral hangat, Edema (-)

D:/ Vertigo + Dyspepsia

141 6/7/2 By. Ny. RDN + KIE Pasien dibawa keluarga setelah ditemukan di kamar
. 020 K ; 0 Hipotermi + O2 nasal canul 0,5 lpm mandi. Demam (-), biru (-), sesak (+), merintih (+), batuk
hari; BBLSR + IVFD D10% 4 tpm (-). Sudah BAK, BAK (-). Riw. Kelahiran normal,
1165 Premature Rawat inkubator Kurang bulan (7 bulan), BBL 1165 gram. Riw.
gram; Cek DR, GDS Persalinan Ibu tidak diketahui. Riw. HepB 0 (-), vit K
Konsul Spesialis Anak (+). Riw. Pematangan Paru (-)

KU : Apatis
N : 100 x/mnt
P : 40 x/ mnt
S : 32 C

Kepala : Normocephal
- Mata : Anemis (-), ikterik (-)
- Hidung : Rinore (-), pernapasan cuping hidung (-)
- Telinga : Othorea (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-)
Thorax :
- Paru : simetris, retraksi suprasternal, intercostal
dan subcostal (+), tipe thorakoabdominal, vesikuler +/+,
Rh -/-, Wh -/-
- Jantung : BJ I/II murni reguler
Abdomen: supel, BU kesan normal
Extremitas : Akral dingin, Edema

D:/ RDN + Hipotermi + BBLSR + Premature

142 6/7/2 Nn. Y; Dyspepsia Infus KIE makan teratur, hindari Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
. 020 19 tahun; makanan yang merangsang dirasakan 3 hari yang lalu, memberat 1 jam SMRS.
pengeluaran asam lambung Demam (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), napsu
seperti makanan asam, pedas, makan baik, BAB dan BAK dalam batas normal. Riw.
kopi dll Penyakit sama disangkal. RPO : bodrex. Pasien sering
IVFD RL 20 tpm mengkonsumsi makanan asam dan pedas. Pasien
Ranitidine 50 mg/IV mengaku terlambat haid 2 hari, sebelumnya haid pasien
Antasida Syr 3x1 cth rutin.
Plano Test
Observasi KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 76 x/m
P : 20 x/m
S : 36°C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(+), distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Plano test: Negative

D:/ Dyspepsia

143 6/7/2 Tn . I; 22 Dyspepsia KIE makan teratur, hindari Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
. 020 tahun; makanan yang merangsang dirasakan 5 hari yang lalu hilang timbul dengan
pengeluaran asam lambung pengobatan, memberat 30 menit SMRS. Demam (-),
seperti makanan asam, pedas, sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), BAB dan BAK
kopi dll dalam batas normal. Riw. Maagh (+), RPO : Milanta.
IVFD RL 20 tpm Pasien sedang melaksanakan program diet ketat dan
Ranitidine 50 mg/IV membatasi asupan makanan.
B com tab 3 x 1 tab
Lansoprazole 30 mg 2x1 tab KU : CM
Observasi TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(+), distensi (-), defans (-)
VAS : 8
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Dyspepsia
144 6/7/2 Ny. J; General Infus KIE Pasien dengan keluhan lemas yang dirasakan sejak 1
. 020 55th; Weaknesses + IVFD RL + Drips NS 20 tpm bulan terakhir. Demam (-), pusing berputar (+), sakit
Anemia Omeprazole 4 mg/IV kepala (+), mual (+), muntah (-), pasien kesulitan makan,
Ketorolac 30 mg/IV napsu makan menurun. BAB dan BAK dbn. Riw. Ca
Betahistine Mesilate 6 mg/8j/PO Servix 4 bln yang lalu namun pasien menolak untuk di
Konsul Spesialis Penyakit rujuk ke makassar.
Dalam
KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 37,2 C

K/L : CA+/+, SI-/-, Edema palpebra +/+


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-)

Pem Lab.
HB 7,3 g/dl
PLT 111.000/uL
WBC 9.500/uL
GDS 98 mg/dl

Dx: General Weaknesses + Anemia

145 7/7/2 Ny.E, 45 General Pbm dengan keluhan


. 020 thn weakness post
contusion
cerebri
146 7/7/2 An. D; 15 Dyspepsia KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
. 020 th; 48 kg; IVFD RL 20 tpm dirasakan 2hari SMRS. Demam (-), mual (-), muntah (-),
Ranitidine 50 mg/12j/iv napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam batas
Observasi normal. Pasien mengaku sering telat makan. Riw. Maagh
Rawat jalan (-). RPO (-).

KU : CM
T : 120/60 mmHg
N : 82 x/menit
P : 18 x/menit
S : 36,7 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik

Dx: Dyspepsia

147 7/7/2 Ny. Y, 51 HT urgency + IVFD RL 20 tpm + Drips NS Pasien datang dengan keluhan lemah seluruh tubuh 5 jam
. 020 thn, 77 dyspepsia Inj. Ranitidin 50mg/12jam SMRS.keluhan lain berupa demam (-),sakit kepala (+),
kg, 167 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv pusing (-), batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (-),
kg Amlodipine 5 mg tab 1x1 BAB dan BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama
Rawat jalan sebelumnya (-) Riwayat Dm (-), riw. HT (+) tidak
terkontrol, riw. Keluarga (-), riw. Pengobatan
sebelumnya (-).

KU : lemah, CM
T : 170/110 mmHg
N : 98x/m
R : 22x/m
S : 36,5
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (-/-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) N , NT epigastrium (+),
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), CRT <2 dtk

Dx : HT urgency + dyspepsia
148 7/7/2 Vulnus
. 020 amputatum
region digiti
V manus
sinistra
149 7/7/2 An. L, 10 Gea IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan BAB encer > 5x sejak 1
. 020 thn Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv hari yang lalu, BAB berisi cairan dan ampas, darah (-),
Inj.ondancentron 4 mg/12j/iv cucian beras (-), bau amis (-),sebelumnya muntah yang
Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/iv sebanyak 3 kali sejak tadi pagi dengan isi berupa
Zink 20 mg 1x1 makanan (+), darah (-), Lendir(-).Keluhan lain seperti
New diataps 2x2 Demam (-), Sakit kepala (-), Pusing (-), Batuk (-), Pilek
Rawat jalan (-), Sesak (-), Bak kesan normal. Riwayat keluhan yang
sama sebelumnya (+), Riwayat penyakit yang sama
dalam keluarga (-), Riwayat penyakit HT (-), DM (-),
Alergi (-). Riwayat Pengobatan (+) paracetamol.

KU: Sakit sedang/CM


TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m
S : 36,7°C

K/L : CA-/-, SI-/-, Bibir kering (-)


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : datar ikut gerak napas, BU kesan meningkat,
timpani, nyeri tekan epigastrium (+) distensi (-), defans
(-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pemeriksaan Lab:
WBC 10.800/uL
HGB 13,6 gr%
PLT 159.000/uL

Dx: Gastroenteritis Akut tanpa tanda dehidrasi


150 7/7/2 Tn. N; 40 Observasi Infus KIE Pasien datang denga keluhan demam yang dirasakan
. 020 th; Febris H-2 IVFD RL + Drips NS 20 tpm sejak 2 hari yang lalu. Sakit kepala (-), mual (-), mutah
Paracetamol 1g/IV (-), lemas (+), nyeri otot (+), nyeri menelan (-), batuk (-),
Observasi sesak (-), napsu makan menurun, BAB dan BAK dalam
batas normal. Riwayat HT (-), DM (-).

KU : CM
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x/m
P : 22 x/m
S : 39,3°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Observasi febris H-2

151 7/7/2 An.T, 13 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1jam
. 020 thn, 36 Inj. Ondansentron 4 mg/8j/iv SMRS. Keluhan lain Demam (-), sakit kepala (-), pusing
kg, 140 Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv (-), batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (-), nyeri ulu
cm Observasi hati (+), sendawa (-), BAB dan BAK kesan normal.
Rawat jalan Riwayat yg sama sebelumnya (+), riw. DM (-), riw pola
makan tak teratur (+), kebiasaan makan pedas (+), riw
pengobatan (-)

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 88 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36,2 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax :
- Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
- Jantung : IC nampak, IC teraba, batas jantung normal,
BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: Dyspepsia
152 7/7/2 tn. G, 65 Hemiparese KIE Pasien datang dengan keluhan lumpuh separuh badan
. 020 thn, Dextra susp IVFD RL 20 tpm sebelah kanan yang memberat 8 jam SMRS. Keluhan
NHS Citicolin 1 gr/12 j/IV disertai bicara cadel dan sulit menelan terutama
Ranitidine 50 mg/12j/IV makanan/minuman cair. Deman (-) sakit kepala (-), mual
simvastatin 20 mg 1x1 (-), muntah (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
Aspilet 80 mg 1x4 tab Riwayat HT (-), DM (+).
Glimepiride 2 mg 1x1 (Pagi)
Cek DR, GDS KU : CM
X-Rays Thorax TD : 150/100 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36°C

GCS : E4M6V5
N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 45/45,
- tonus otot : tangan kanan meningkat, kiri normal/kaki
kanan meningkat, kiri normal
- Babinski -/-

Lab
HB 13,9 g/dl
PLT 188.000/uL
WBC 7.900/uL
GDS 333 mg/dl

X-Rays Thorax : dbn

Dx: Hemiparese Dextra susp NHS

153 7/7/2 Nn. D, 27 Anemia IVFD RL 20 tpm + drips ns Pasien dtg dengan keluhan lemas sejak 1 bulan SMRS,
. 020 thn gravis Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv riwayat demam (-),letih (+), gangguan konsentrasi (+)
Cek DR, xray thoraks sakit kepala (-), batuk (-), flu (-), nyeri ulu hati (-), mual
Konsul dokter penyakit dalam (-), muntah (-) BAB dan BAK dbn, nafsu makan
Pro transfuse prc 4 bag menurun (+), susah untuk tidur (+), menstruasi dbn, riw.
Penurunan BB (-). riw. Keluhan yang sama (-), riw.
Perdarahan (-), riw. Penyakit sblmnya (-), pengobatan (-).

KU : CM
TD : 120/70 mmHg
N : 88 x/mnt
P : 20 x/mnt
S : 36,2 C

K/L : CA+/+, SI-/-


Thorax :
- Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
- Jantung : IC nampak, IC teraba, batas jantung normal,
BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Lab
HB 5,2 g/dl
PLT 108.000/uL
WBC 7.900/uL

Dx: Anemia Gravis

154 11/9/ Tn. I, 66 Pneumonia KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 7 jam
20 thn, 51 dd/ tumor O2 2-4 lpm via nasal kanul SMRS. Nyeri menetap, tidak menjalar. Demam (-), Sesak
kg, 163 paru kiri IVFD RL 20 tpm napas (+), mual (+), muntah (+), BAK dan BAB dbn.
cm DM tipe 2 Inj. Ceftriaxone 1g/12j/iv Riw. DM tipe 2 (+)
Drip neurosanbe 1 amp/24j/iv
Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv KU : CM
Nebu combivent 3x1resp TD : 90/60 mmHg
Sukralfat syrup 3x1 cth N : 100 x/m
N-acetilsistein 2x200 mg P : 30 x/m, SpO2 97% dengan 02 3 lpm NK
Salbutamol 3x2 mg S : 36.5°C
Konsul spesialis paru
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/↓,
rhonki -/+, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel (+), BU kesan normal, NTE (+),
hepatosplenomegali (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema tungkai (-
(-/-)

Pem. Lab :
WBC 13.890/uL
HGB 13,2 g/dL
HCT 40,5 %
PLT 269.000/uL
GDS 402 mg/dL
SGOT/SGPT 58/43 mg/dL
Ur/Cr 47/0.9 mg/dL

X-Ray thorax : perselubungan pada paru kiri


EKG : irama sinus, HR 98x/m, normoaxis
Dx : Pneumonia dd/ tumor paru kiri
DM tipe 2
155 11/9/ Ny. Closed fraktur KIE Pasien rujukan PKM wawoesea. Pasien post KLL. Pasien
2020 Sriwati, 1/3 tengah os IVFD RL 20 tpm dibonceng mengendarai motor, menggunakan helm
56 thn, femur Inf. ceftriakason 1gr/12j/iv ditabrak dari depan oleh pengendara motor lain.
154 cm, Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv Penurunan kesadaran (-), riw. Perdarahan (-). Pasien
53 kg Inj. pantoprazole 40 mg/12j/iv mengingat kejadian. Riw. Konsumsi alkohol (-).
Konsul bedah orto
Rencana ORIF KU : CM
Siapkan PRC 2 bag TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/m
P : 20 x/m, SpO2 98% tanpa 02
S : 37.0°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel (+), BU kesan normal,
hepatosplenomegali (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema tungkai (-
(-/-)
Regio femur dextra: luka (-), deformitas (+), edema (+),
hematom (-), nyeri tekan (+), krepitasi (+), ROM terbatas
nyeri.

Pem. Lab :
WBC 16.530/uL
HGB 9.2g/dL
PLT 184.000/uL
GDS 108 mg/dL
Xray femur dextra : fraktur 1/3 tengah femur kanan
Dx : Closed fraktur 1/3 tengah os femur
156 11/9/ By. Ny. BBLR/BCB/ KIE Pasien rujukan PKM abeli. Lahir secara spontan dari ibu
20 B, 0 hari, SMK/spontan O2 ½ lpm NK G1P0A0 uk 39 minggu. Tidak segera menangis, A/S 6/7,
2050 IVFD D10% 5 tpm mikro ketuban jernih. Mekonium (+), miksi (+). BBL : 2050
gram, 34 Konsul spesialis anak gram, PB 34 cm
cm Bolus D10% 3,2 cc
Inj. Cefotaxim 85mg/12j/iv KU : gerakan aktif
Puasa sementara N : 150 x/m
Pasang OGT dekompresi P : 44 x/m
S : 36.0°C

K/L : CA-/-, SI-/-, PCH (-), POC (-)


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel (+), BU kesan normal,
hepatosplenomegali (-), NTE (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema tungkai (-
(-/-), sianosis (-)

Pem. Lab :
WBC 12.070/uL
HGB 19.4 g/dL
HCT 48.6%
PLT 144.000/uL
GDS 59 mg/dL
7 11/9/ Ny. M, Susp. App infus KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bawah sebelah
20 33 thn, akut IVFD RL 20 tpm kanan yang dialami sejak 3 hari SMRS dan memberat 6
158 cm, Inj. Ceftriakson 1 gr/12 jam/iv jam yll. Nyeri dirasakan terus menerus dan menjalar kes
55 kg Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv seluruh perut. Keluhan disertai demam yang naik turun.
Inj. Pantoprazole 40 mg/12 Demam turun dengan obat penurun panas. BAK sedikit2
jam/iv tapi sering, berpasir (-), darah (-). Mual (-), muntah (-),
Konsul dr. Sp.B batuk (-), sesak (-), menstruasi lancar tidak telat. R
Besok rencana USG abdomen keputihan (+)

KU : Sedang, CM
TD : 110/70 mmhg
N : 100x/m
RR : 21x/m
S : 38,2°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : distensi (-), soepel, BU kesan normal,
timpani, NT (+) region umbilicus, hipogastrik d/s, defans
(-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

Pem. Lab :
WBC 21.870/uL
HGB 13.1 g/dL
PLT 381.000/uL
HCT 41.2%
Alvarado score : 7
Dx: App akut
8 11/9/ Ny. S, 67 thn, Hemipar KIE Pasien dengan keluhan anggota gerak sebelah kanan
20 158 cm, 67 kg esis Bed rest, head up 30° menjadi lemah sejak 4 jam SMRS. Pasien mengatakan
dextra IVFD Nacl 0,9% 14 tpm makro ketika sedang bekerja di dapur pasien tiba-tiba terkulai
ec snh Inj. Ranitidine 50mg/12jam lemas. Nyeri kepala (-) pusing (-) mual (-) muntah (+) 2
Ht Inj. Citicolin 500mg/12 jam x dirumah. Penurunan kesadaran (-) bicara pelo (-).
Drip neurosanbe 1 amp/24 jam Riwayat trauma (-). Pasien punya riwayat stroke sejak 1
Atorvastatin 20mg tab 1x1 tahun terakhir, HT (+), DM (+).
Aspilet 2x80mg tab
Amlodipine 10 mg 1x1 tab KU : Sedang, CM
TD : 180/90 mmhg
N : 70x/m
RR : 20 x/m
S : 36,7°C

K/L : CA-/-, SI-/-, pupil isokor Ø 2/2 mm, reflex cahaya


+/+
Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
Rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-),
motorik 33/55
Pem. Lab :
WBC 11.400/uL
HGB 12.9 g/dL
PLT 257.000/uL
HCT 37.9%

EKG : irama sinus, HR 75x/m, axis normal


Dx: Hemiparesis dextra ec snh
Ht

9 11/9/ Ny. Na, Obs.vertigo infus KIE Pasien datang dengan keluhan pusing berputar jika
20 38 thn, IVFD NaCl 0,9% 20 tpm membuka mata sejak 4 jam SMRS. Pasien juga merasa
164 cm, Inj. Ondansetron 8 mg/8j/iv mual dan muntah >5x isi makanan. Nyeri ulu hati (+).
70 kg Inj. Pantoprazole 40 mg/24j/iv BAK dan BAB biasa. Riw. Vertigo sebelumnya (+), HT
Drip neurosanbe 1 A/24j/iv (-).
Betahistin mesilate 2 x 6 mg
Observasi KU : Sedang, CM
TD : 140/80mmhg
N : 80x/m
RR : 20 x/m
S : 36,5°C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel (+), BU kesan normal, NTE (+),
hepatosplenomegali (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema tungkai (-
(-/-)

Dx: obs. Vertigo perifer


60 13/9/ Ny. H; Gerd + IVFD Nacl 0.9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 4 jam
20 45 tahun; Susp. Inj. pantoprazol 1 vial/12j/iv SMRS. Sendawa (+), Mual (+), muntah (+) 4x di rumah.
158 cm; kolelitiasis Inj. Ondansentron 1 amp/8j/iv Intake makan menurun. Nyeri dirasakan juga pada perut
80 kg Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv kanan atas. Demam (-). BAK dan BAB dbn. RPD :
Sukralfat 3x1cth/po hiperkolestrolemia
Simvastatin 20mg 1x1 tab
Konsul dr. Sp.PD KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 85 x/m
RR : 20x/m
S : 36.5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : distensi (-), soepel, BU kesan normal,
timpani, NTE (+), Murphy sign (+), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

Pem. Lab :
WBC 8.660/uL
HGB 12.7g/dL
PLT 341.000/uL
Total Kolesterol 245 mg/dL
Dx: Gerd + Susp. kolelitiasis
1 13/9/ Tn. DP; Diabetic foot Infus KIE Pasien datang dengan keluhan bengkak pada telapak kaki
20 61 tahun; IVFD RL20 tpm kanan sejak sejak 1 minggu SMRS. Nyeri (+), terdapat
168 cm; Inj. Ceftriaxon 1 gr/12j/IV luka yang bernanah (+). Demam hilang timbul (+).
61 kg Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV Sebelumnya, luka telah didebridement 2 bulan yll namun
Inj. Ranitidine 50 mg/8j/iv keluhan muncul kembali. Luka tersebut awalnya kecil
Konsul dr. Sp.B lalu membesar dan bernanah. Riw. DM (+) dengan
Rencana debridement metformin

KU : CM
TD : 110/60 mmHg
N : 70 x/m
P : 20 x/m
S : 37,7°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan (+),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
Region Plantaris dextra : luka (+), uk 10x5x2 cm, dasar
jaringan otor, udem (+), nyeri tekan (+)

Pem. Lab :
WBC 18.690/uL
HGB 14.5 g/dL
HCT 39.8 %
PLT 271.000/uL
GDS 537 mg/dL

Dx: Diabetic foot

2 13/9/ Ny. S; 42 LBP + KIE Pasien dengan keluhan nyeri punggung sejak 1 hari yll
20 tahun; ischialgia IVFD RL 20 tpm dan memberat sejak 1 jam SMRS. Nyeri menjalar ke
161 cm; Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv paha kanan. Nyeri memberat jika pasien duduk dan
59 kg Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv membungkuk. Keluhan ini sudah biasa dirasakan. BAK
Inj. Metilprednisolon 125 dan BAB biasa. Benjolan di punggung (-), Riw. Trauma
mg/12j/iv (-)
Xray lumbosacral
Konsul dr. Sp.S KU : CM
TD : 140/90 mmHg
N : 86 x/m
P : 18 x/m, SpO2 99%
S : 36.9°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : distensi (-), soepel, BU kesan normal,
timpani, NT (-), defans (-),
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-), tes
lasaque (+/-), tes Patrik (+/-), tes kontrapatrik (+/-)

Pem. Lab :
WBC 6.630/uL
HGB 12.5 g/dL
PLT 209.000/uL

Xray lumbosakral : tampak spondilosis lumbal V. L3-S1

Dx: LBP +ischialgia


3 14/9/ Tn. P, 73 CHF, HHD infus KIE Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 5 hari
2020 thn, 65 Bed rest SMRS. Sesak jika beraktivitas, berkurang dengan
kg, 160 O2 nasal kanul 3 lpm istirahat. Pasien tidur dengan 2 bantal. Mual (-), muntah
cm IVFD RL 10 tpm (-), nyeri ulu hati (+), kaki bengkak (+). Riwayat HT
Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv tidak terkontrol, penyakit jantung (+).
Inj. Furosemid 20 mg/8j/iv
Clopidogrel 1x75 mg KU: CM, sedang
Atorvastatin 1x10mg T: 170/80 mmhg
Amlodipine 10 mg 1x1 tab N: 87x/m
Balans cairan R: 26 x/m
Konsul dr. Sp.JP S: 36.6°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki --+/--+, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : distensi (-), soepel, BU kesan normal,
timpani, NTE (+), defans (-),
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(+/+)

Pem. Lab :
WBC 8.290/uL
HGB 12.2 g/dL
PLT 92.000/uL
Albumin 3.8 g/dL
Ur/Cr 42/1.16 mg/dL
Cl- 106
Na+ 143
K+ 3.8

Dx: CHF, HHD


4 14/9/ Tn. E 24 Vulnus hecting KIE ( suntik TT ke puskesmas) Pasien datang dengan keluhan luka pada paha kanan
20 thn, 72 punctum Bersihkan dan jahit luka (4) setelah terkena serpihan besi, saat bekerja. Nyeri (+),
kg, 172 region cefadroxil 500 mg 2x1 perdarahan aktif (+). RPD : -, RPO : -
cm femoris dextra Asam mefenamat 500 mg 3x1
Asam tranexamat 500 mg 2x1 KU : CM
Observasi TD : 130/70 mmHg
N : 90 x/m
P : 18 x/m, SpO2 99% tanpa O2
S : 36.6°C

Regio femoris dextra : luka tusuk (+) ukuran


2cmx0,1cmx1cm, perdarahan aktif (+), hematom (+),
udem (+), nyeri tekan (+), krepitasi (-)
CRT <2 dtk
Head to toe tak tampak kelainan

Dx: Vulnus punctum region femoris dextra


5 14/9/ Tn.h , 43 Vertigo KIE Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2
20 thn, 172 Dispepsia Betahistine mesilate 2x12 mg jam SMRS. Keluhan diserta lemas, mual (+), muntah (-),
cm, 78 Omeprazole 2x20 mg nyeri ulu hati, BAK dan BAB dbn.
kg Sucralfat syrp 3x1 cth
Domperidon 3x1 tab KU : CM, aktif
Rawat jalan TD : 120/80 mmHg
N : 74 x/m
P : 20 x/m, SpO2 98% tanpa O2
S : 36,6°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (+)
epigastrium, hepatosplenomegali (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-)

Dx: Vertigo + Dispepsia


6 15/9/ Tn. Vulnus ictum hecting KIE (inj. TT ke puskesmas) Pasien datang dengan keluhan luka di telapak tangan
20 Ismail, region manus Bersihkan & jahit luka kanan sejak 1 jam SMRS, setelah teriris parang saat
47 thn, dextra Cefadroxil 500 mg 2x1 sedang membersihkan ikan, perdarahan aktif (+), nyeri
577 kg, Natrium diklofenak 50 mg 2x1 (+), kram (-). Keluhan lain (-).
160 cm Asam tranexamat 500 mg 2x1
KU : CM
TD : 110/80 mmHg
N : 65 x/m
P : 20 x/m, SpO2 99% tanpa O2
S : 36.7°C
K/L : CA-/-, SI-/-
Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)
Regio manus D : luka uk. 5x0.1x1 cm, perdarahan aktif
(+), hematom (-), nyeri (+), krepitasi (-), ROM dbn.

Dx: Vulnus ictum region manus dextra


7 15/9/ Nn. K, 23 Trauma Pasang Hecting luka (7 jahitan) Pasien post KLL, menabrak terotoar jalan 1 jam SMRS.
20 thn, 152 kapitis ringan infus IVFD RL 20 tpm Riwayat pingsan (-), dada terbentur (-), helm terlepas.
cm,48 Vulnus Hecting Inj. as. Tranexamat 500 mg Muntah (+), nyeri kepala (+), mengantuk (+), sesak
kg, laseratum situasi Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv napas (-).
region Inj. Dexametason 5 mg/iv Primary survey
frontalis et Inj. Ondancentron /12j/iv A: clear, cervical spine control
mandibula Observasi KU B: spontan, RR 20x/m
C: TD 100/70 mmHg, N 88x/m
D: GCS E3M6V5
Secondary survey
Kepala: deformitas (+), hematom (+), vulnus laseratum
region frontalis sinistra 12x1 cm, vulnus laseratus region
mandibula 5x1 cm, fraktur leford (-), avulsi gigi (-).
Mata : raccoon eye (-)
Hidung : blood rinore (-)
Telinga : bleeding (-)
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: cembung ikut gerak napas, BU (+) normal,
NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-)
Rontgen skull : dbn
8 15/9/ Ny. S; 38 Cephalgia Infus IVFD RL + Drips Neurosanbe Pasien datang dengan keluahan nyeri kepala hebat seperti
20 th; 59 kg, berat 20 tpm terikat sejak 1 hari SMRS. Tidak berdenyut, tidak
158 cm Ranitidine 50 mg/12j/iv menjalar sampai ke tengkuk, Demam (-), mual (+),
Ketorolac 30 mg/8j/iv muntah (-), nyeri ulu hati (-), BAB dan BAK dalam batas
Observasi normal. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-).
Rawat jalan Riw. HT (-), DM (-), kolesterol (+), riw. Pengobatan
Ibu profen 500 mg, 3x1 tab sebelumnya (-).
Neurosanbe 3x1 tab
KU : CM
TD : 130/90 mmHg
N : 90 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Paru: simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
ulu hati (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55
VAS : 7/10

Dx: Cephalgia Berat


9 15/9/ Tn.G, 52 Low back Natrium diclofenat 50 mg, 2x1 Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 1
20 thn, 63 pain tab hari SMRS, dirasakan tiba-tiba setelah pasien
kg, 163 Neurosanbe 3x1 tab mengangkat beban berat, demam (-), sakit kepala (-),
cm Rawat jalan mual (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Riwayat
keluhan yag sama (-), riwayat HT (-), DM (-), riwayat
keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-).
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55
- Lasaque test (-)
- Patrick test (-)
- Kontrapatrick test (-)
Dx: LBP
70 16/9/ Tn. J, 63 Hemiparese IVFD NaCl 0,9% 20 tpm Pasien datang dengan keluhan lumpuh separuh badan
20 thn, 64 sinistra ec. Inj. Omeprazole 40 mg/IV sebelah kiri sejak 6 jam SMRS, bicara pelo dan kesulitan
kg, 171 Susp. NHS Inj. Citicolin 500 mg/IV menelan. Keluhan lain: sakit kepala (-), mual (-), muntah
cm Amlodipin tab 10 mg 1x1 (-), nafsu makan normal, BAB dan BAK dalam batas
Cek DR normal. Riwayat Stroke (-), DM (-), Riw. Penyakit Ginjal
X-Rays Thorax (+) 5 tahun lalu HT disangkal. Riw. Kolesterol (+).
Konsul Spesialis Saraf
KU : CM
TD : 190/130 mmHg
N : 80 x/m
P : 22 x/m
S : 36,7°C

GCS : E4M6V5
N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor, diameter 2,5
mm/2,5mm
- Parese N.VII, parese N. IX
Motorik:
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
HGB 12.6 g/dL
HCT 28.5%
PLT 374.000/uL
WBC 11.300/uL

D:/ Hemiparese S ec susp NHS


1 16/9/ By N; 24 Diare dengan KIE Pasien diantar ibunya dengan keluhan BAB cair sekitar 5
20 hari; 2,0 dehidrasi IVFD KN3B 12 tpm (makro) minggu terakhir dengan frequensi > 3 kali sehari , lendir
kg ringan sedang Zinc syr 10 mg 1x1 selama 10 (-), darah (-). Demam (-), menggigil (-), kejang (-), batuk
hari (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), minum banyak (+).
Cek DR BAK dalam batas normal. Riwayat lahir cukup bulan,
Konsul Dokter Spesialis Anak BBL (3000 gram). Riwayat ASI kuat menyusu (+).
KU : CM
N : 120 x/m
P : 50 x/m
S : 37,1°C
BB : 2200 gram

K/L : CA-/-, SI-/-, mata cekung (-), bibir kering


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan meningkat, timpani, nyeri
tekan (-), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema (-)

HGB 12,9g/dL
PLT 344.000/uL
WBC 11.800/uL
GDS 111 mg/dl
Neutrophyl 44,5%
Lymphocyte 35,2%

Dx: Diare akut dengan dehidrasi sedang berat

2 16/9/ By. T, 5 Dx: Resusitasi Jantung Paru Pbm baru dilahirkan 3 jam SMRS, dgn usia kandungan
20 jam; BBLSR/BKB/ VTP 25 minggu, lahir spontan, tidak ditolong, tidak menangis,
1400 SMK/RDN 02 nasal kanul 1 lpm apgar score 0/1, downe score 5, biru seluruh badan,
gram; 38 Perawatan talipusat, pemtangan apatis, merintih, meconium (+), Riwayat kelahiran dari
cm; paru, vit K 1mg/im/lateral paha ibu G1P1A0, ibu tidak pernah kontrol ANC dan selama
Perawatan suhu ( incubator) kehamilan ( bulan ke 3- bulan ke 5) sering demam dan
Konsul dokter spesialis anak mengkonsumsi paracetamol.
KU : sakit berat , sianosis
TD : -
N : 156 x/menit
P : 67 x/menit
S : 35,2 C
SpO2 : tidak terbaca

GCS : E4M(sulitdinilai)V(sulitdinilai)
N. Cranialis:
- RCTL +/+, pupil isokor
Tanda-tanda prematurtas (+)

K/L : CA-/-, SI-/-, perioral sianosis (+), pernapsan cuping


hidung (+)
Thorax : simetris, bronkovesikuler -/, Rhonki -/-,
wheezing -/-, retraksi substernal, subcostal, dan
intracostal
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
(sulit dinilai), distensi (-), defans (-)
Genital dan dubur : (+)
Extremitas : akral dingin, edema (-), reflex primitive (+)

Dx: BBLSR/BKB/SMK/RDN

3 16/9/ Tn. K, 39 Dyspepsia Ivfd RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati 1 jam
20 tahun,56 Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv SMRS. Demam (-), sakit kepala (+), pusing (-),tegang
kg, 163 Inj. Ranitidine 50 mh/12j/iv pada leher (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (+) hilang
cm Inj. Ondancentron 4mg/8j/iv timbul, mual (-), muntah (+) 3 kali isi cairan dan sisa
Sucralfat syrp 3x1 cth makanan, BAB dan BAK dbn. Riw. Maagh (-), Riw. HT
Rawat Jalan (-), DM (-).

KU : CM
TD : 100/60 mmHg
N : 80 x/mnt
P : 20 x/ mnt
S : 36 C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : Simetris, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen: supel, BU kesan normal, nyeri tekan
epigastrium (+)
Extremitas : Akral Hangat, Edema (-)

Dx:Dyspepsia

4 16/9/ Ny. B, 69 Ulkus diabetic IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan luka pada bagian
20 thn, 45 region pedis Inj. Ceftriakson 1gr/12j/iv punggung kaki kanan yang dirasakan sejak 1 bulan
kg, 156 dekstra + DM Inj. Ranitidin 50 mg/12 j/iv terakhir. Awalnya terdapat bisul pada daerah tersebut,
cm tipe II Inj. Ketorolac 30 mg/8j/iv yang bertambah banyak dan semakin membesar. Demam
Konsul dokter spesialis bedah (-), mual (-), muntah (-). BAB dan BAK dalam batas
Prodebridement normal. Riwayat HT (-), DM (+) sejak 10 tahun yang
lalu, namun tidak terkontrol.

KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/m
P : 20 x/m
S : 38,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Regio dorsalis pedis dekstra:
- Inspeksi : ulkus, wagner II (+) , hiperemis (+),
crusta (+), pus (+)
- Palpasi : teraba hangat (+), nyeri tekan (+)
Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU kesan normal, timpani, nyeri tekan (+),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(+), motorik 55/55

Pem. Lab
WBC 18.240/uL
HGB 14,9 g/dL
PLT 328.000/uL
GDS 567 mg/dL

Dx: Ulkus diabetic region pedis dekstra + DM tipe II


5 18/9/ Ny. P, 45 BPPV IVFD Nacl 0,9 % 20 tpm + Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2
20 thn, 69 drips NS hari SMRS, pusing dirasakan terus menerus dan
kg, 158 Inj. ondancentron 4mg/8j/iv memberat dengan perubahan posisi. Keluhan disertai
cm Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv lemas, mual (+), muntah (-), nyeri perut (-), BAK dan
Betahistin 2x12 mg/po BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama (-), riwayat HT
Konsul spesialis saraf (+), dm (-), kolesterol (-), riwayat pengobatan (-).
KU : sedang
Kes : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 80 x/m
P : 18 x/m,
S : 36,5°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55
Xray thorax: dbn

Dx: BPPV
6 18/9/ Tn. Y, 73 Kesdam susp. Suction (goodel) Pasien masuk dengan penurunan kesadaran 30 menit
20 thn, 54 HS IVFD Nacl 0,9 % 16 tpm SMRS, sebelumnya 1hari yang lalu bicara pelo dan
kg, 174 O2 dengan NRM 10-13 lpm kesulitan menelan. Keluhan lain: sakit kepala hebat (+),
cm Elevasi kepala 30° mual (+), muntah (+), nafsu makan normal, BAB dan
Pasang kateter urin no 16 fr BAK dalam batas normal. Riwayat Stroke (-), DM (-),
Drip citicoline 1g/iv Riw. HT (+) sejak 10 tahun terakhir, pengobatan tidak
Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv terkontrol. Riw. Kolesterol (-).
Drip Paracetamol 1 gr/iv Primary survey
Konsul spesialis saraf A: gargling, cervical spine control
Rawat ICU B: spontan, RR 22x/m, SPO2 97-99% tanpa O2
Inj. Furosemide 1amp/12j/iv C: TD 260/140 mmHg, N 60x/m, iregular, kuat angkat
Inj. Piracetam 3 g/iv D: GCS E1M1V1, suhu: 36,7°C,
Infus manitol 200 cc dalam 20 Secondary survey
menit (habis) K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
Inf. Pct 1gr/iv anisokor 2,5cm/1cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Pasang ngt thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU kesan normal, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas =status lokalis

N. Cranialis:
- Pupil : RCL +/+, RCTL +/+, pupil anisokor, diameter
2,5 mm/1mm
- Parese N.VII, parese N. IX (sulit dinilai karna pasien
tidak sadarkan diri)
Motorik:
- lateralisasi ke kiri (+)
- kekuatan otot : 54/54,
- tonus otot : tangan kanan normal, kiri meningkat/kaki
kanan normal, kiri meningkat
- Babinski -/-

Pem. Lab :
HGB 12.9 g/dL
HCT 29.5%
PLT 166.000/uL
WBC 10.900/uL
Gds 139 mg/dl

D:/ kesadaran menurun susp HS


7 18/9/ Tn. J, 62 CHF IVFD RL 14 tpm Pasien rujukan RSAD dr ismoyo dengan keluhan
20 thn , 68 Oksigen nasal kanul 4 lpm bengkak pada kedua kaki sejak 3 bulan yll dan memberat
kg, 172 Inj. Furosemide 2 amp/iv sejak 3 hari terakhir. Demam (-), batuk (+) berlendir,
cm Cek DR, kimia darah, rapid test nyeri dada (-), sesak (+), lebih nyaman tidur dengan
dan Xray thorax posisi setengah duduk, mudah lelah terutama saat
Konsul spesialis jantung melakukan aktifitas berat. BAK dan BAB dbn. Riw. HT
Rawat ICCU (+), asam urat (-), hiperkolestrolemia (-), DM (-).
Riwayat keluhan yang sama (+), 2 tahun lalu dirawat
oleh dokter spesialis jantung, pasien jarang kontrol,
rwayat keluarga (-), riwayat pengobatan (+) jika bengkak
minum obat dari dokter tapi tidak ingat namanya.

KU : CM
TD : 210/130 mmHg
N : 65 x/m
P : 22 x/m,
S : 36,6°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (+), defans (-), hepatomegali (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema pretibial
(+/+)

Pem. Lab :
WBC 8.800/uL
HGB 16.5 g/dL
PLT 150.000/uL
GDS 70 mg/dL
Ur/Cr 41/0.9 mg/dL
SGOT/SGPT 122/22 mg/dL
kol. Total 159 mg/dL
RAPID TEST : non reaktif
Xray thorax: Cardiomegali

DX: CHF
8 18/9/ Tn. E, 43 Susp. IVFD RL 20 tpm Pasien rujukan PKM datang dengan keluhan nyeri pada
20 thn 55 Appendicitis Inj. Ranitidin 50 mg/12j/iv perut kanan bawah yang dialami sekitar 3 hari SMRS.
kg, 158 akut Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV Keluhan lain demam (+), sakit kepala (-), mual (+),
cm Inj. Paracetamol 1 gr/8j/IV muntah (+), napsu makan menurun (+), BAB dan BAK
Inj. Ondancentron 4 mg/12j/iv dalam batas normal. Riwayat penyakit (-). Riwayat
Cek DR pengobatan di PKM, paracetamol.
Konsul Spesialis Bedah KU : CM
TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 38°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, Rovsing
sign (+), Blumberg sign (+), Psoas sign (+), Obturator
sign (+) distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Pem. Lab :
HGB 13.2 g/dL
HCT 60.8%
PLT 272.000/uL
WBC 23.000/uL
Neutrophyl 75,5%

Thoraks xray: dbn


Dx: susp. Apendicitis
9 19/9/ By. Bronkopneum - KIE Pasien rujukan dari RSUD konkep, dengan keluhan
20 Afriano, onia Oksigen nasal kanul 1 lpm sesak napas sejak 3 hari SMRS. Batuk sejak 1 minggu
10 bln, Susp. Anemia IVFD asering 11 tpm yll, bunyi grog-grog. Dahak (+) warna keputihan, sulit
8,1 kg, defisiensi besi (makro) dikeluarkan. Demam 1 minggu yll, hilang timbul, turun
73 cm Paracetamol syr 4 x 1 cth dengan obat penurun panas. Bayi lahir cukup bulan, BBL
(pneumonia, Konsul spesialis anak 3 kg. Riwayat alergi (-), riwayat penyakit dalam keluarga
iron def. Inj. Cefotaxime 3 x 400 mg (-)
anaemia) Inj. Dexametason 3 x 2,5 mg (iv KU : sedang
Kes : CM
N : 174 x/m
P : 62 x/m, SpO2% 98%
S : 38,2°C
K/L = konj.anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pemb. KGB
(-), pernpsn cuping hidung (+)
thorax = simetris, retraksi substernal, vesikuler, rhonki (+
++/+++), wheezing (-/-)
abdomen = distensi (-), BU (+) N, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)
WBC 11.360 mg/dl
HGB 6.9 g/dL
MCV 60,6 fll
MCH 20.7 pg
MCHC 31.7 g/dL
PLT 340.000 mg/dL
Rontgen thorax : infiltrat di lapang paru kanan kiri

Bronkopneumonia
Susp. Anemia defisiensi besi (pneumonia, iron def.
anaemia)
80 19/9/ Ny. S, 67 Stroke ngt KIE Pbm dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari yll. Pasien
20 thn, 72 iskemik IVFD Nacl 0,9% 20 tpm tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri saat sedang duduk.
kg, 152 trombotik Bedrest, head up Nyeri kepala (-), muntah proyektil (-), lemah badan sisi
cm Oksigen 2-4 lpm kanan (+), pelo (+), wajah merot (-). Riwayat penyakit
Inj. Citicolin 2 x 500 mg/iv dahulu : HT dan DM tidak terkontrol, jantubg (+).
(cerebral Inj. Ranitidine 2 x 50 mg/iv KU : koma,
infarction) Drip neurosanbe 1x1 GCS : E2V2M5
Tromboaspilet 1 x 1 TD 170/100 mmhg
Atorvastatin 1 x 20 mg N 103x/m
Konsul sepesialis saraf P 22 x/m, SpO2 98%
S 37°C
K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
2cm/2cm, pemb. KGB (-), kaku kuduk (-),
thorax & abdomen = dbn
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-), motorik
33/55
Parese N. VII (+)
GDS 122 mg/dl
Cholesterol 211 mg/dL
Trigliserida 120 mg/dL
Elektrolit dbn

Dx: Stroke iskemik trombotik


(cerebral infarction)
1 19/9/ Ny. M, UAP + infus KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 hari
20 65 thn, hipertensi IVFD RL 14 tpm SMRS. Nyeri dada tidak menjalar. Tegang leher (+),
72 kg, emergensi Inj. Pantoprazole/24j/iv sakit kepala (-), sesak (-), berdebar (+), mual (-), muntah
157 cm Captopril 2 x 50 mg/po (-), BAK dan BAB dbn, kelemahan badan (-), sulit tidur
Amlodipin 1 x 10 mg/po sejak 2 hari yll, merasa kecemasan. Riwayat HT (+) dan
Atorvastatin 1 x 20 mg/po rutin mengkonsumsi Captopril.
Konsul spesialis jantung KU : CM
Concor 1 x 2.5 mg/po TD : 200/130 mmHg
ISDN sublingual 2.5 mg (k/p) N : 76 x/m
P : 18 x/m, SpO2 98%
S : 36,8°C
Head to toe dbn
EKG : irama sinus
Pem. Darah rutin : dbn
Kolesterol 222 mg
Trigliserida 120 mg
Xray thoraks: dbn
Dx: UAP + hipertensi emergensi
2 22/9/ Ny. W, GERD KIE Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 2
20 54 thn, Ranitidin 150 mg 2x1 hari terakhir. Keluhan disertai mual (+), muntah (-), nyeri
55 kg, Ondansetron 4 mg 3x1 ulu hati (+), demam (-), BAK dan BAB dbn. Riw.
157 cm Sucralfat Syr 3x1 C Penyakit sebelumya (-).
Paracetamol 500 mg 3x1 KU : CM
Rwat jalan TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m, SpO2 98%
S : 36,8°C
Abdomen : soepel, BU (+) kesan normal, timpani, nyeri
tekan epigastrium (+)
EKG : dbn
3 22/9/ An. C, 10 ISK KIE Seorang anak perempuan usia 10 tahun, rujukan RSUD
20 thn, 22 IVFD RL 20 tpm makro konawe utara baru dengan keluhan nyeri perut bawah
kg, 142 Konsul spesialis anak hebat sejak 1 hari yll, nyeri perut hingga berguling-
cm Inj. Cefotaxime 1gr/8j/iv guling. Demam (-), mual (-), muntah 3x isi makanan,
PCT Syr 3 x 1¾cth BAK dan BAB dbn.
KU : CM, lemah
N : 105 x/m
P : 28 x/m, SpO2 98%
S : 37,0°C
K/L = konj.anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pemb. KGB
(-), pernpsn cuping hidung (-)
thorax = simetris, retraksi (-), vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, nyeri
perut kuadran bawah kanan tengah kiri
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)
Pemeriksaan lab:
WBC 17.300/uL
HGB 11,6 gr%
PLT 204.000/uL
Urin lengkap :
Warna kuning agak keruh, hemoglobin +1, leukosit +3
Sedimen urin : leukosit 27-45/lpb, eritrosit 2-6/lpb

Dx: ISK
4 22/9/ Ny. UAP, HHD, infus KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri dada tengah
20 Veronica, HT emergensi Bed rest (retrosternal) sejak tadi malam saat beristirahat. Nyeri
53 thn, O2 2-4 lpm tembus punggung belakang dan leher. Nyeri tidak
85 kg, IVFD RL 10 tpm menjalar ke lengan kiri. Nyeri seperti ditusuk. Nyeri
162 cm Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv sekitar 5 menit, hilang timbul. Nyeri muncul saat
Konsul spesialis jantung beraktivitas atau kecapekan. Keringat dingin (-), mual
Loading CPG 4 tab selanjutnya (+), muntah (-), nyeri ulu hati (+), sesak napas (-),
1x75 mg jantung berdebar (-). Pasien mengeluhkan muncul
Amplodipin 1x5mg benjolan di ulu hati. Riwayat HT tidak terkontrol,
Simvastatin 1x20mg dislipidemia.
Aspilet 1x80 mg KU: CM, sedang
Lisinopril 1x5mg T: 220/120 mmhg
Nitrokaf 3x1 tab N: 98x/m
Concor 1x2,5 mg R: 22 x/m
S: 37°C
Head to toe dbn
Pemeriksaan DL dbn
Kolesterol total 157 mg/dL
EKG : irama sinus, HR 98x/m, axis normal

Dx: UAP, HHD, HT emergensi


5 22/9/ Tn. K, 39 CKD st 4 KIE Pbm dengan keluhan mual muntah sejak 1 minggu
20 thn, 40 Anemia O2 2-4 lpm terakhir. Pasien mengelu pusinh, lemas, berdebar. Nyeri
kg, 158 sedang Inj. Ceftriaxone 1 gr/12j/iv perut (-). BAB dbn. Riw. HT (-), DM (-). Riwayat
cm Hiperkalemia Inj. Pantoprazole 40 mg/24 j/iv kecelakaan 1 tahun yang lalu yang diikuti dengan
hiperuricemia Inj. Ondansetron 8 mg/8j/iv kelemahan anggota gerak bawah dan BAK tidak dapat
Konsul spesialis interna dirasakan lagi.
Inj. Calcium glukonas 1gr/8j/iv KU: CM, sadar
Inj. Furosemid 40 mg/12j/iv T: 150/90 mmhg
As. Folat 2x1 N: 87x/m
Amineferon 2x1 R: 20 x/m
S: 36,4°C
K/L: Konjungtiva anemis (+/+) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 54/54
WBC 15.390/uL
HGB 5,6 g/dL
PLT 349.000/uL
GDS 101 mg/dL
SGOT/SGPT 11/12 mg/dL
Ur/Cr 253/16.67 mg/dL
As. urat 11.75 mg/dL
K+ 5.4
Cl- 122
Na+ 140
EKG : T tall pada semua lead
6 22/9/ Tn. Muh. -Obs. Kejang -NGT KIE Pasien rujukan RSUD kolaka utara dengan obs. Kejang
20 Ali ec epilepsi -kateter O2 via NK 2 lpm ec epilepsi. Keluhan kejang 2x hari ini sebelum dirujuk
Rosidin, IVFD RL 16 tpm ke RSUD. Kejang pertama kali hari rabu malam, setiap
19 thn, Inj. Ranitidine 50 mg/12j/iv hari diakui keluarga ada kejang. Demam (-). Riwayat
161 cm, Inj. Ketorolac 30 mg/12j/iv trauma sekitar bulan januari lalu, memakai helm. Riw.
48 kg Konsul spesialis saraf Kejang sebelumnya disangkal.
Fenitoin 2x200 mg/drips dalam
NaCl0,9% 100 cc 28 tpm KU : GCS E2M1V1
Inj. Diazepam 1 amp dalam 10 TD : 140/90 mmHg
cc aquadesh bolus pelan jika N : 62x/m
kejang P : 18 x/m
Pasang NGT, kateter urin S : 36,4°C
CT Scan kepala
K/L : CA-/-, SI-/-, pupil anisokor Ø2/2mm, ref.cahaya
(+/+), pemb. KGB (-), kaku kuduk (-)
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-),
lateralisasi (-), ref. patologis (-/-)

Pem. Lab
WBC 5.300/uL
HGB 13,1 g/dL
PLT 307.000/uL
GDS 102 mg/dL
SGOT/SGPT 28/25 mg/dL
Ur/Cr 29/0,8mg/dL
Cl- 103 mmol/L
Na+ 137 mmol/L
K+ 4,1 mmol/L

Dx: Obs. Kejang ec epilepsi


7 23/9/ An. H, 15 GEA tanpa KIE Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari ini.
20 thn, 47 dehidrasi IVFD RL 20 tpm Batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (-), nyeri perut (-)
kg, 163 Inj. ondancentron 1amp/iv BAB cair 4x hari ini, berampas (+), darah (-). RPO : pct.
cm Pct drips 1gr/iv RPD : -, Riw. Bepergian (-), Riw. Kontak dengan
Loperamid 1x2 tab, selanjutnya ODP/PDP Covid (-).
1 tab tiap BAB
observasi KU : CM
TD : 100/70 mmHg
N : 80x/m
P : 20 x/m, SpO2 99% tanpa O2
S : 37,6°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-),
hepatosplenomegali (-), peristltik kesan meningkat
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-),

GEA tanpa dehidrasi


8 23/9/ Tn. -Trauma Irigasi & bebat mata Pasien rujukan PKM lameuru dengan trauma kimia ODS
20 Defris kimia mata Konsul spesialis mata + VL. Pasien mengeluh nyeri pada kedua mata sejak 2
Goni, 37 ODS Metilprednisolon 3 x 4 mg/po jam SMRS setelah terkena cairan aki mobil yang
thn, 65 -Vulnus Cefadroxil 2 x 500 mg/po meledak saat hendak diperbaiki. Sakit kepala (+), mata
kg, 168 laseratum As. Mefenamat 3 x 500 mg/po sulit dibuka, silau, mimisan. Terdapat luka pada wajah di
cm region fasialis LFX 6 x 1 tetes ODS sekitar mata post hecting di PKM lameuru. Setelah
kejadian, mata langsung disirami air bersih.

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 70 x/m
P : 20 x/m, SpO2 99% tanpa O2
S : 36,4°C

Oculi D/S : palpebra hematom (+/+), konj. Bulbi


hiperemis (+/+), edema (+/+), kornea edema (+/+), VOD
4/60, VOS 2/60
Regio fasialis : terdapat vulnus laseratum dengan 5
hekting, perdarahan (-), ukuran panjang sekitar 15 cm
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT(-),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-)

Pem. Lab :
WBC 11.240/uL
HGB 15.8 g/dL
PLT 189.000/uL

Dx: -Trauma kimia mata ODS


-Vulnus laseratum region fasialis
9 23/9/ An. M. Asma KIE Pasien datang dengan keluhan napas cepat sejak subuh
20 Afif intermitten Nebu combivent (14 jam SMRS). Keluhan diawali batuk dengan dahak
Firdaus, serangan CTM 1,9 mg + salbutamol 2 mg yang sulit keluar, pilek (+). Pasien masih bisa bicara,
6 thn, 19 ringan-sedang 3x1 pulv nyaman dengan posisi berbaring, BAB&BAK biasa.
kg, 110 Mp 4 mg, 3x1 tab Riw. Asma (+), terakhir kambuh 1 bulan yll.
cm Observasi
Rawat jalan KU : CM
N : 120 x/m
P : 40 x/m, SpO2 96% tanpa O2
S : 36,5°C

K/L : CA-/-, SI-/-, NCH (-), sianosis (-)


Thorax : simetris, retraksi subkostal (+), interkostal (+),
supersternal (+), vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing ++
+/+++, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT(-),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-)

Dx: Asma intermitten serangan ringan-sedang


90 23/9/ Tn. L, 44 Vulnus hecting KIE ( inj. TT di pkm) Pasien datang dengan keluhan luka robek pada paha
20 thn, 72 laceratum Bersihkan dan jahit luka (7 ) kanan setelah seng, saat bekerja. Nyeri (+), perdarahan
kg, 172 region cefadroxil 500 mg 2x1 aktif (-). RPD : -, RPO : -
cm femoris dextra Asam mefenamat 500 mg 3x1
Rawat jalan KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 90 x/m
P : 18 x/m, SpO2 99% tanpa O2
S : 36.6°C

Regio femoris dextra : luka robek (+) ukuran 4


cmx0,1cmx2cm, perdarahan aktif (+), hematom (+),
udem (+), nyeri tekan (+), krepitasi (-)
CRT <2 dtk
Head to toe tak tampak kelainan

Dx: Vulnus laceratum region femoris dextra


1 23/9/ By. Ny. BBLR/BKB/ Infuse KIE Bayi baru lahir dari ibu G1P0A0 uk 30-31 minggu
20 K, 0 hari, SMK/spontan OGT IVFD D10% 5 tpm mikro dengan KPD 7 hari. Bayi lahir 23/9/2020 pukul 00.25
1700 g, -RDN Oksigen 1 lpm via NK WITA. Bayi lahir langsung menangis, A/S 8/9, sisa air
40 cm -hipoglikemia Konsul spesialis anak ketuban jernih. BBL 1700 g, PB 40 cm, LK 29 cm. saat
-caput Inj. Gentamicin 5 mg/kgBB/36j ini bayi napas cepat (+), sianosis (-). Riw. Persalinan :
succadenum Puasa sementara lahir spontan, presentasi kepala, lilitan tali pusat (-), inj.
gr I OGT dekompresi Vit. K (+), salep mata antibiotik (+), ditolong bidan.
Balans cairan/6j
KU : menangis, CM
N : 155 x/m
P : 60-62 x/m, SpO2 99% dengan O2 ½ lpm via NK
S : 37°C

K/L : CA-/-, SI-/-, NCH (+), caput (+) gr I


Thorax : simetris, retraksi (+) subcostal & intercostals
minimal, jejas (-), vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-)
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-),
sianosis (-)

Pem. Lab :
WBC 31.310/uL
HGB 15.3 g/dL
PLT 328.000/uL
HCT 43.4%
GDS 35 mg/dL

Dx: BBLR/BKB/SMK/spontan
-RDN
-hipoglikemia
-caput succadenum gr I

2 23/9/ Tn.R ; 32 Hipokalemia O2 2 LPM Pasien merasakan lemas, di keempat anggota gerak.
20 tahun ; dd TIA dd Head Up 30 derajat Berulang sejak 3 hari lalu. Keluhan ini diselingi dengan
75kg ; SNH Ivfd nacl + drips NS 20 tpm kelemahan anggota gerak kiri. Total dalam 3 hari sudah
170cm Inj. Citicolin 1 gr IV merasakan 6 kali keluhan seperti ini.. Saat pertama
Inj. Ranitidin 1 amp datang lemas keempat ekstremitas, lalu dalam 10 menit
Konsul spesialis saraf menghilang 1 jam kemudian pasien pelo dengan
kelemahan anggota gerak kiri perbaikan dalam 5 menit 2
jam kemudian pasien kembali pelo disertai kelemahan
anggota gerak kiri, bertahan 15 menit. Pasien kesulitan
berjalan, harus dipapah serta kaki diseret. Pasien masih
dapat menelan. Sakit kepala (-) Pusing berputar (-)
Kejang (-) Muntah (-) Pasien masih dapat diajak
komunikasi dengan baik Sesak (-) Nyeri dada (-) keringat
dingin (-) Nyeri dada (-) keringat dingin (-) Bengkak
kaki (-) Tidur biasa  satu bantal. Riw Stroke (-) Riw HT
tidak terkontrol Riw DM tidak terkontrol Riw
Hipokalemia berulang. Baik pasien atau keluarga tidak
ada riwayat bepergian keluar kota dalam 1 bulan terakhir.
Tidak ada riw menerima tamu dari luar kota dalam 1
bulan terakhir. Batuk > 2 bulan (-) Batuk darah (-)
Demam > 2 minggu (-) Kontak TBC (-)
Pemeriksaan Fisik
Airway
Clear
Breathing: RR 20 x . SpO2 100% udara bebas.
Circulation:TD 123/88, N 90 kali, reguler, kuat angkat,
Akral hangat CRT < 2S
Disability: GCS E4 V5 M6, Pupil bulat isokor, 2
mm/2mm, Refleks Cahaya +/+, Suhu: 36.7
Kepala
CA - /-    SI  -/-   Edema Palpebra -/-
JVP tidak meningkat
Thorax
I   : Gerakan simetris, retraksi (-)
A : Ves kanan sama dengan kiri
      RH -/- WH -/- , Stridor (-)
      S1 - S2 reg, murmur (-)
      gallop(-)
Abdomen
I  : Datar
P : Sopel, nyeri tekan (-)
      defans (-), organomegali (-), massa (-)
A  : BU (+) normal
Akral
Teraba hangat, CRT > 2S, Edema (-)
Status Neurologis
Kepala
E4 V5 M6
Pupil bulat isokor 2mm/2mm RC +/+
Cranial Nerve 7 : Parese sinistra
Cranial Nerve 9 : Normal
Motorik
Ekstremitas kiri atas 5 kanan 4+
Ekstremitas kiri bawah 5 kanan 4+
Sensorik
Kesan sensorik dalam batas normal
Reflex fisiologis :
- Tricep : dextra kesan dbn/ sinistra db
- KPR    : dextra kesan dbn/ sinistra dbn
Reflex Patologis
- Babinski (-)
- Chaddock (-)
- Hoffman Thromner (-)
- Reflex Glabelar (-)
EKG
Sinus Rhytm, 71 x, regular, aksis normal, P normal, P
tidak memanjang, Q Patologis (-), LVH (+) RVH (-) ST
Change (-) T (-)
Pem. Lab
WBC 11.740/uL
HGB 11,0 g/dL
PLT 189.000/uL
Na 136 mEq/L
Kalium 3,1 mEq/L

Dx: Hipokalemia dd TIA dd SNH


3 23/9/ An. U/ 6 Dx: Typhoid -IVFD KAEN3B 16tpm Anamnesis
20 thn/ BB Fever -inj. Paracetamol 250 mg /iv KU: Demam
25kg Cek rapid, cek DR,Widal AT:Pasien MRS dengan keluhan demam yang dirasakan
Konsul spesialis anak sejak 6 hari SMRS, demam naik turun dan dipengaruhi
oleh obat penurun demam. Batuk (-), flu (-), mual (+),
muntah (-), NUH (-), BAB Biasa, BAK Normal. Riwayat
sering jajan di sekolah dan jarang mencuc itangan.
PemeriksaanFisik
KU: Sedang , Kes: compos mentis
N:115x/min R:20x/min S: 38.8
Status Generalis
KepalaLeher:
CA -/-, SI -/- Cowong -/-, Lidah Kotor +, pembesaran
KGB -
Tenggorokan: Tonsil T1-T1 hiperemis +
Thorax
Paru: SpVesikuler, Wh-/-, Rh-/-
Jantung: BJ I/II reguler, murmur -, gallop -
Abdomen: Datar, BU + Normal
Ekstremitas
Akralhangat, CRT ≤2detik

PemeriksaanPenunjang
WBC 14.21
PLT 244
HGB 13.2
GDS 101
Widal Titer 0 1:320

Dx: Typhoid Fever

4 24/9/ Ny. M/ Diagnosa: - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm Anamnesis


20 54thn/ Low Back -inj. ketorolac 30mg/iv KU: Nyeri punggung belakang
65kg Pain ec Susp. -inj. Ranitidine 50mg/iv AT: Pasien datang dengan keluhan nyeri punggung
HNP Inj. mp 125 mg/iv bagian belakang yang dirsakan kurang lebih sejak 1
-cek DR, rapid, Rontgen minggu ini dan memberat 3 hari terakhir, nyeri dirasakan
Lumbosacral menjalar hingga ke tungkai sebelah kanan, Riw. Trauma
disangkal, pasien mengaku sering mengangkat barang
berat akhir-akhir ini, demam (-), mual (-), muntah (-), flu
(-), batuk (-), BAB biasa, BAK normal, Riw. HT dan DM
disangkal.

PemeriksaanFisik
Tanda Vital:
T: 125/80 N:90x/min R:20x/min S: 36,4
Status Generalis
KepalaLeher
CA -/-, SI -/-
Pembesaran KGB -
Tenggorokan
Tonsil T1-T1 tidakhiperemis
Thorax
Paru
SpVesikuler, Wh-/-, Rh-/-
Jantung
BJ I/II reguler, murmur -, gallop -
Abdomen
Datar, BU + normal, NT epigastrium (-)
Ekstremitas
Akralhangat, CRT ≤2detik
Laseque +

Diagnosa: Low Back Pain ec Susp. HNP

5 24/9/ An. T IVFD RL 30 tpm 30 menit ANAMNESIS


20 6 tahun, pertama selanjutnya 15 tpm pasien datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan
28 kg makro muntah sejak tadi malam >5x, muntah setiap kali makan
Inj.Ranitidine 15mg/iv/ 12j dan minum, mual (+), BAB cair 3x seperti air, awalnya
Inj.Ondansentron 2mg/8j/iv BAB keras, BAB warna kuning, lender (-) darah (-).
(bila masih muntah setelah 30 Nyeri uluhati (+), nyeri seluruh perut (+),. Keluhan lain
menit pertama pemberian cairan) demam (-). BAK dbn . Riwayat bepergian keluar kota
Zink kid 1x10ml peroral disangkal.
Observasi keadaan umum dan PEMERIKSAAN FISIS
tanda vital KU : CM/GB
Konsul spesialis anak N :100 x/i
P : 26 x/i
S : 36,4 OC
BB : 14 kg
Pemeriksaan fisik
Kepala : normochepal
Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-) cekung
+/+
Telinga : otore -/-
Hidung : rinore -/-
Thorax : simetris, SDV (+) Rh -/-, Wh -/-
BJ I/II murni reguler
Abdomen : supel, datar, ikut gerak napas, peristaltic (+)
kesan meningkat, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri
tekan seluruh abdomen (+), tympani.
Ekstermitas : akral hangat , crt dbn
Diagnosis: GEA + dehidrasi ringan sedang
6 24/9/ Tn. LN IVFD RL 28 tpm makro ANAMNESIS
20 45 tahun Inj. Ketorolac 30mg/8j/iv pasien datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan
Inj. Ranitidine 50mg/12j/iv nyeri perut kiri bawah tembus kebelakang, nyeri dialami
Amlodipin 10mg 1x1 malam sejak tadi malam, nyeri hilang timbul. keluhan lain
Konsup Sp.PD demam (-), batuk (-), mual (-) muntah (-), nyeri uluhati
(-), BAB biasa. BAK tidak lancer, rasa tidak puas saat
BAK, nyeri saat BAK, berpasir (-) darah (-). Riwayat HT
(+) sejak 1 tahun yang lalu tidak berobat teratur. Riwayat
DM (-).
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD : 220/110 mmHg
N : 88 x/i
P : 20 x/i
S : 36,6 OC
Pemeriksaan fisik
Kepala : normochepal
Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Telinga : otore -/-
Hidung : rinore -/-
Thorax : simetris, SDV (+) Rh -/-, Wh -/-
BJ I/II murni reguler
Abdomen : supel, datar, ikut gerak napas, peristaltic (+)
kesan normal, nyeri tekan inguinal sinistra (+), tympani.
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-
Diagnosis: kolik abdomen suspek BSK dd/ ISK +
hipertensi urgency
7 24/9/ Ny. WD Diagnosis: IVFD Nacl 0,9% 20 tpm + drips ANAMNESIS
20 73 tahun hemiparese NS makro pasien datang diantar oleh keluarganya dengan keluhan
sinistra ec citicolin 1gr/24jam/iv lemah sebagian anggota gerak sebelah kiri dialami sejak
susp NHS dd/ Amlodipin 5 mg 1x1 malam tadi subuh jam 04.00 WITA. Sulit berjalan (+), demam
TIA + Konsup Sp.S (-), nyeri kepala (-), pusing (-), mual (-) muntah (-),
hipertensi nyeri uluhati (-), BAB biasa. BAK lancer. Riwayat HT
grade I (+), riwayat DM (-). Riwayat pengobatan (-). Riwayat
bepergian keluar kota disangkal.

PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD : 160/80 mmHg
N : 80 x/i
P : 20 x/i
S : 36,4 OC
Pemeriksaan fisik
Kepala : normochepal
Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Telinga : otore -/-
Hidung : rinore -/-
Thorax : simetris, SDV (+) Rh -/-, Wh -/-
BJ I/II murni reguler
Abdomen : supel, datar, ikut gerak napas, peristaltic (+)
kesan normal, nyeri tekan (-), tympani.
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-
Status neurologis :
Pupil isokor (+/+)
K 5/4
5/3
RF +/+
+/+
RP -/-
-/-
Diagnosis: hemiparese sinistra ec susp NHS dd/ TIA +
hipertensi grade I
8 24/9/ Ny. W Diagnosis: IVFD RL 28 tpm makro ANAMNESIS
20 67 tahun hemiparese Inj. Ranitidine 50mg/12j/iv pasien datang diantar oleh keluarganya dengan lemah
sinistra ec Inj. Citicoline 500mg/12j/iv separuh badan sebelah kiri dialami sejak 30 menit
susp/ NHS + Amlodipin 10mg 1x1 SMRS, saat sedang istirahat, keluhan lain demam (-),
hypertensi Aspilet 1*2 tab 80 mg Konsup sakit kepala (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), nyeri
Sp.S uluhati (+). BAB biasa, BAK lancer. Riwayat HT (+),
DM (-), stroke (-)
Periksa laboratorium :
Darah rutin, GDS, Kolesterol PEMERIKSAAN FISIS
total, trigliserida, Ureum, KU : CM/GB
Kreatinin TD : 240/150 mmHg
N : 88 x/i
P : 20 x/i
S : 36,7 OC
Pemeriksaan fisik
Kepala : normochepal
Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Telinga : otore -/-
Hidung : rinore -/-
Thorax : simetris, SDV (+) Rh -/-, Wh -/-
BJ I/II murni reguler
Abdomen : supel, datar, ikut gerak napas, peristaltic (+)
kesan normal, nyeri tekan abdomen (-), tympani,
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-
Pemeriksaan neurologi :
K 5/3
5/3
RF +/+
+/+
RP -/-
-/+
Lateralisasi N. VII dan XII
Diagnosis: hemiparese sinistra ec susp/ NHS +
hypertensi
9 24/9/ Tn. M Stop intake oral ANAMNESIS
20 52 tahun IVFD RL 28 tpm pasien datang diantar oleh keluarganya dengan pengantar
Inj. ketorolac 30 mg/8j/iv dari poli interna dengan keluhan nyeri perut dialami
Inj. ranitidine 50 mg/12j/iv sejak 1 minggu terakhir, nyeri hilang timbul, dirasakan
Pemeriksaan : terutama setelah makan. Keluhan lain demam (-), sakit
Xray polos abdomen 3 posisi , kepala (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), nyeri
DR, kreatinin, GDS uluhati (-), BAB belum 3 hari, kentut (+) tadi pagi, BAK
Konsul Sp.PD lancer. Riwayat HT (-) DM (-)
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD : 110/70 mmHg
N :88 x/i
P : 20 x/i
S : 36,7 OC

Pemeriksaan fisik
Kepala : normochepal
Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
Telinga : otore -/-
Hidung : rinore -/-
Thorax : simetris, SDV (+) Rh -/-, Wh -/-
BJ I/II murni reguler
Abdomen : distended, peristaltic (+) kesan menurun,
nyeri tekan (+), hipertympani,
Ekstremitas : akral hangat
Diagnosis: ileus paralitik dd/obstruksi partial
200 24/9/ Ny.W, 29 Dyspepsia IVFD RL 20 tpm Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
20 thn, 56 Inj. Ondansentron 4 mg/8j/IV dirasakan 2 jam SMRS. Nyeri dirasakan terus menerus.
kg, 167 Inj. Omeprazol 40 mg/12j/PO Demam (-), Mual (+), muntah (+) 1 kali berisi makanan.
cm Observasi BAB dan BAK dalam batas normal. Riw. keluhan sama
Rawat jalan sebelumnya (+), riwayat HT (-), DM (-), riwayat
Keluarga (-), riwayat pengobatan sebelumnya (-)

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m
S : 36,7°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, vesikuler +/+, Rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, BU kesan normal, timpani, nyeri tekan
epigastrium (+) distensi (-), defans (-)
VAS : 7
Extremitas : akral hangat, edema(-), motorik 55/55

Dx: dyspepsia

201 24/9/ tn.T, 43 BPPV infus IVFD RL 20 tpm + drips NS Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2
20 thn, 58 Inj. ondancentron amp/iv hari SMRS, pusing dirasakan terus menerus dan
kg, 156 Betahistin 2x24 mg/po memberat dengan perubahan posisi. Keluhan disertai
cm Konsul spesialis saraf lemas, mual (+), muntah (-), nyeri perut (-), BAK dan
BAK dbn. Riwayat keluhan yang sama (-), riwayat HT
(-), dm (-), kolesterol (-), riwayat pengobatan (-).
KU : sedang
Kes : CM
TD : 130/60 mmHg
N : 94 x/m
P : 20 x/m,
S : 37,1°C
K/L: Konjungtiva anemis (-/-) sclera ikterik (-/-),
Toraks: BJ I-II murni reguler, murmur (-) gallop (-). VBS
ka=ki, rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen: Soepel, BU (+) normal, NTE (-)
Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), M 55/55

Dx: BPPV

202 24/9/ Ny. R Diagnosis: IVFD RL 20 tpm makro ANAMNESIS


20 31 tahun cefalgia ec Ketorolac 30mg/8jam/iv pasien datang diantar oleh keluarganya dengan nyeri
susp/ Ranitidine 50mg/12jam/iv kepala tiba-tiba dirasakan 1 jam yang lalu terutama
mastoiditis KIE control ke poli THT-KL sebelah kiri, bengkak pada bawah telinga kiri, nyeri (+),
sinistra + Observasi KU dan TTV keluar cairan dari telinga (-), riwayat berobat di Sp. THT-
otalgia KL 1 minggu yang lalu, demam (-), riwayat demam (+)
kemarin, mual (+), muntah (-), nyeri perut (-), BAB
biasa, BAK lancer, riwayat minum obat di Sp. THT-KL
tetapi obat sudah habis 2 hari yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/i
P : 22 x/i
S : 36,6 OC

Pemeriksaan fisik
Kepala : normochepal
Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
Telinga : otore -/-, edema (+) region mastoideus, eritem
(+)
Hidung : rinore -/-
Thorax : simetris, SDV (+) Rh -/-, Wh -/-
BJ I/II murni reguler
Abdomen : supel, datar, peristaltic (+) kesan normal,
nyeri tekan (-), tympani,
Ext : akral hangat,
Diagnosis: cefalgia ec susp/ mastoiditis sinistra + otalgia
203 24/9/ Ny. l, 54 GERD KIE Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 5
20 thn, 55 Ranitidin 150 mg 2x1 hari terakhir. Keluhan disertai mual (+), muntah (-), nyeri
kg, 167 Ondansetron 4 mg 3x1 ulu hati (+), demam (-), berdebar (+), BAK dan BAB
cm Sucralfat Syr 3x1 C dbn. Riw. Penyakit sebelumya (-).
Paracetamol 500 mg 3x1 KU : CM
Rwat jalan TD : 130/70 mmHg
N : 82 x/m
P : 20 x/m, SpO2 98%
S : 36,8°C
Abdomen : soepel, BU (+) kesan normal, timpani, nyeri
tekan epigastrium (+)
EKG : dbn
Dx: susp. GERD
204 24/9/ Ny. S, 53 Cholecystitis Infus KIE Pasien datang dengan keluhan badan terasa lemas dan
20 thn, 78 IVFD RL+ drips NS 20 tpm perut terasa panas sejak 2 bulan SMRS, mual (+), muntah
kg, 156 Inj. Pantoprazole/12j/iv (-), demam (-). Pasien tampak kuning. RPD : -. Obesitas
cm Inj. Ceftriaxone/12j/iv (+)
Inj. Ondancentron/8j/iv
Konsul spesialis interna KU : CM,
TD : 140/90 mmHg
N : 86 x/m
P : 20 x/m, SpO2 99% tanpa O2
S : 36,7°C

K/L : CA-/-, SI+/+


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (+)
regio lumbal sinistra distensi (-), defans (-), hepatomegali
(+) 2 jari BAC, splenomegali (-).
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

Pem. Lab :
WBC 11.100/uL
HGB 11.2 g/dL
PLT 301.000/uL
HCT 31.5%
GDS 90 mg/dL
Total kolesterol 200 mg/dL
Trigliserida 334 mg/dL
Ur/Cr 42.1/2.6 mg/dL
SGOT/SGPT 52/34 mg/dL
Total bilirubin 24.04 mg/dL
Bil. Direct 16.95 mg/dL
HbsAg (-)

Dx: susp. Cholecystitis


205 24/9/ Ny. WR Diagnosis: IVFD RL 28 tpm makro ANAMNESIS
20 51 tahun diare akut Ranitidine 50mg/12jam/iv pasien datang diantar oleh keluarganya dengan BAB
dehidrasi Attapulgit 2-1-1 tablet encer dialami sejak tadi subuh, frekuensi lebih 10x,
ringan sedang Observasi KU dan TTV ampas (+), lender (-), darah (-), keluhan lain demam (-),
sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), nyeri perut (+)
melilit. BAK lancer, HT (+) tidak berobat.
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD :150/90 mmHg
N :88 x/i
P : 22 x/i
S : 36,6 OC
Pemeriksaan fisik
Kepala : normochepal
Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
Telinga : otore -/-
Hidung : rinore -/-
Thorax : simetris, SDV (+) Rh -/-, Wh -/-
BJ I/II murni reguler
Abdomen : supel, datar, peristaltic (+) kesan meningkat,
nyeri tekan (+) epigastrium dan umbilicus, tympani,
Ext : akral hangat,
Diagnosis: diare akut dehidrasi ringan sedang
206 25/9/ Tn. MA Diagnosis: Cross insisi dan rawat luka ANAMNESIS
20 35 tahun vulnus ictum Cefadroxyl 2x500mg pasien datang diantar oleh keluarganya dengan luka pada
region plantar Asam mefenamat 3x500mg kaki kiri dialami sejak tertusuk paku 4 cm, perdarahan
pedis sinistra Vitamin C 1x1 tablet aktif (-), luka kotor (-), nyeri (+), keluhan lain disangkal.
KIE inj. TT di pkm BAB biasa, BAK lancar
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD :120/80 mmHg
N :90 x/i
P : 20 x/i
S : 36,6 OC
Pemeriksaan fisik
Kepala : normochepal
Mata : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
Telinga : otore -/-
Hidung : rinore -/-
Thorax : simetris, SDV (+) Rh -/-, Wh -/-
BJ I/II murni reguler
Abdomen : supel, datar, peristaltic (+) kesan normal,
nyeri tekan (-), tympani,
Ext : akral hangat,

Status lokalis :
Vulnus ictum region olantar pedis sinistra , perdarahan
aktif (-), luka bersih (+)
Diagnosis: vulnus ictum region plantar pedis sinistra
207 25/9/ Tn Irvan, Orchitis KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri pada daerah skrotum
20 21th, IVFD RL 20 tpm yang dialami sejak 3 hari yang lalu dan memberat sejak
62kg, Inj. Ranitidin 50mg/12jam/iv sehari yang lalu, pasien juga mengehkan daerah
173 cm Inj. Ketorolac 30mg/8jam/iv skrotumnya membesar (+). Keluhan lain Keluhan lain
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv seperti, demam (-),sakit kepala (-), pusing (-), batuk (+),
Konsul spesialis bedah pilek (-),sesak(-), mual(-),muntah (-), Bab dan Bak kesan
normal. Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama
sebelumnya (-). Riwayat penyakit HT (-), DM (-), Alergi
(-). Riwayat kencing nanah (-). Riwayat pengobatan (-).

KU : Sakit sedang/CM
TD : 130/90 mmHg
N : 88 x/m
P : 20 x/m
S : 36,5°C

Status Lokalis (region scrotalis):


- Inspeksi: hiperemis (+), bengkak (+), transluminasi
(-).
- Palpasi: baggy worm (-), nyeri tekan (+), teraba
hangat (+), phren sign (+)

Diagnosis: Orchitis
208 25/9/ Tn. D, 37 -Trauma Irigasi & bebat mata Pasien dengan trauma kimia ODS + VL. Pasien
20 thn, 55 kimia mata Metilprednisolon 3 x 4 mg/po mengeluh nyeri pada kedua mata sejka pukul 12.00
kg, 158 ODS Cefadroxil 2 x 500 mg/po setelah terkena cairan aki mobil yang meledak saat
cm -Vulnus As. Mefenamat 3 x 500 mg/po hendak diperbaiki. Sakit kepala (+), mata sulit dibuka,
laseratum Konsul spesialis mata silau, mimisan. Setelah kejadian, mata langsung disirami
region fasialis lfx6 x 1 tetes ODS air bersih.

KU : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 70 x/m
P : 20 x/m, SpO2 99% tanpa O2
S : 36,4°C

Oculi D/S : palpebra hematom (+/+), konj. Bulbi


hiperemis (+/+), edema (+/+), kornea edema (+/+), VOD
4/60, VOS 2/60
Regio fasialis : terdapat vulnus laseratum dengan 5
hekting, perdarahan (-), ukuran panjang sekitar 15 cm
Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT(-),
distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-)
Dx: Trauma kimia mata ODS
-Vulnus laseratum region fasialis
209 25/9/ By. Ny. -Bayi -Infuse KIE Pasien rujukan PKM konut. Pasien datang dengan
20 M, 4 hari, premature -NGT IVFD D10% 5 cc/jam keluhan gula darah rendah. Kejang (-), demam (-),
1900 -BBLR Konsul spesialis anak muntah (-), mekonium (+), miksi (+). Riwayat kelahiran :
gram,46 -Hipoglikemia Pasang OGT lahir, sesar, segera menangis, A/S 7/8, air ketuban jernih,
cm berulang ASI 8x5-10 cc inj. Vit.K (+), Hep.B(-). Riwayat kehamilan : G3P2A0
Cek GDS ulang 4 jam kemudian uk35-36 minggu, HbsAg (-).

KU : sedang, menangis kuat


Kes : CM
BBS : 1900 gram
N : 110 x/m
P : 38 x/m, SpO2% 99%
S : 36,5°C
K/L = caput (-), NCH (-)
thorax = retraksi (-), SN vesikuler (+/+), Rhonki (-/-),
wheezing (-/-), S1S2 tunggal, murmur (-)
abdomen = distensi (-), BU (+) N, defans (-),
hepatosplenomegali (-)
extremitas = akral hangat (+/+), edema (-/-)

GDS 93 mg/dL
Dx:
-Bayi premature
-BBLR
-Hipoglikemia berulang
210 25/9/ An. F, 3 -obs. Febris KIE Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 hari yll,
20 thn, 10 hari ke 2 Paracetamol sirup 3x1 cth keluhan disertai sesak (-), kejang (-), pilek (-), mual (-),
kg, 110 -Urtikaria Cetirizin sirup 2x½ cth muntah (-), BAK dan BAB dbn. Muncul gatal di badan
cm Dexametason zalf 3x1 ue sejak 1 hari yll, setelah makan makanan ringan. Riw.
Bepergian (-). Riw. Kontak dengan pasien ODP/PDP
covid (-). Riw. Alergi makanan (+) makanan ringan.

KU : CM, aktif
N : 118 x/m
P : 22 x/m, SpO2 98% tanpa O2
S : 37,8°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, Rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (-),
hepatosplenomegali (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema (-/-)
Kulit : urtikaria (+) di regio zygomatikum, trunkus,
manus.
Dx:
-obs. Febris hari ke 2
-Urtikaria
211 28/9/ Tn. R, 54 GEA KIE Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari
20 thn, 63 Febris Paracetamol 3x500 mg SMRS, dengan frekuensi 4-6x/hari. BAB lendir (-), darah
kg, 158 Omeperazol 2*20 mg (-). Pasien juga mengeluh demam (+) yang hilang timbul,
cm New diataps 2x2, selanjutnya batuk (-), pilek (-), sesak (-), nyeri perut (+), mual (+),
tiap BAB 1 tab, max 8 tab/hari muntah (-). BAK dbn. RPD : -, RPO : -

KU : CM
TD : 130/70 mmHg
N : 90 x/m
P : 20 x/m, SpO2 99% tanpa O2
S : 37,8°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT
epigastrium (+), distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)
GEA
Febris
212 25/9/ Tn. Dyspepsia infus KIE Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari
20 Mustaqi IBS tipe IVFD NaCl 0.9% 20 tpm yll. Pasien tidak bisa BAB sejak 2 hari terakhir. Kentut
m Doni, konstripasi Diet lunak (+), mual (-), muntah (-), penurunan nafsu makan (+).
61 thn, Inj. Ceftriaxone 1g/12j/iv Demam (-). BAK dbn.
159 cm, Inj. ketorolac 30 mg/8j/iv
51 kg Inj. Omeprazole 40 mg/12j/iv KU :CM
Dulcolax 2x1 supp TD : 140/90 mmHg
Laktulosa syr 3x1cth N : 67 x/m
Konsul spesialis interna P : 22 x/m, SpO2 99% tanpa
Rencana USG abdomen S : 37°C

K/L : CA-/-, SI-/-


Thorax : simetris, retraksi (-), jejas (-), vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : soepel, BU kesan normal, timpani, NT (+)
pada perut atas dan bawah, distensi (-), defans (-)
Extremitas : akral hangat, CRT ≤ 2 dtk, edema(-)

Pem. Lab :
WBC 16.530/uL
HGB 11.7 g/dL
PLT 384.000/uL
HCT 36.3%
Dx:Dyspepsia + IBS tipe konstripasi
213 25/9/
20
214 25/9/
20
215 25/9/
20
216 25/9/
20
217 26/9/
20
218 26/9/
20
219 26/9/
20
220 26/9/
20
221 26/9/
20
222 26/9/
20
223 26/9/
20
224 26/9/
20
225 27/9/
20
226 27/9/
20
227 27/9/
20
228 27/9/
20
229 27/9/
20
230 27/9/
20
231 27/9/
20
232 27/9/
20
234 28/9/
20
235 28/9/
20
236 28/9/
20
237 28/9/
20
238 28/9/
20
239 28/9/
20
240 28/9/
20
241 28/9/
20
242 28/9/
20
243 28/9/
20
244 1/10/
20
245 1/10/
20
246 1/10/
20
247 1/10/
20
248 1/10/
20
249 1/10/
20
250 8/7/2 Ny. N/ Menometrorh Rawat inap Anamnesis
0 19thn/ agia dd Susp. KU: Nyeri perutbawah
60kg PUA AT: pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri perut
bagian bawah yang dirasakan sejak 5 hari ini dan
memberat dari hari ini, pasien merasakan keluar darah
dari jalan lahir yang sangat banyak dalam waktu 5 hari
ini, pasien mengaku haid terakhir 2 minggu sebelum
perdarahan yang sekarang. Nyeri dirasakan terus
menerus. Demam (-), mual (-), muntah (-), flu (-), batuk
(-), sesak (-), BAB biasa, BAK normal. Pasien mengaku
lemas dan nafsu makan menurun.

PemeriksaanFisik
KU: Sedang , Kes: compos mentis
N:95x/min R:20x/min S: 36.8
Status Generalis
KepalaLeher
CA +/+, SI -/- Cowong -/-
pembesaran KGB -
Tenggorokan
Tonsil T1-T1 hiperemis -
Thorax
Paru
SpVesikuler, Wh -/-, Rh-/-
Jantung
BJ I/II reguler, murmur -, gallop -
Abdomen
Datar, BU + Normal
Nyeri tekan + regiohipogastric
Ekstremitas
Akralhangat, CRT ≤2detik

Inspekulo
Perdarahan +
Cervix tertutup
Keputihan +

PemeriksaanPenunjang
WBC 11.80
PLT 211
HGB 9.5
Plano (-)
UL dalambatas normal

Diagnosa
-Anemia Mikrositik Hipokrom
-Menometrorhagia Susp. Abnormal Utery Bleeding

251 8/7/2
0
252 8/7/2
0
253 8/7/2
0
254 8/7/2 Ny. S DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN GPA : G1 P0 A0
0 31 tahun Abortus - Rencana kuretase
inkomplit ANAMNESIS
Post kuretase Seorang perempuan umur 31 tahun masuk RS dengan
- Cefadroxil 2x1 perdarahan dari jalan lahir dialami sejak 1 hari yang lalu.
- Asam mefenamat 3x1 Warna merah kecoklatan. Nyeri perut (+). Riwayat ANC
- Metilergotamin 3x1 (-), Suntik TT (-). Riwayat asma (-), HT (-), DM (-),
- Emibion 1x1 alergi (-). Riwayat KB (-), operasi (-), trauma (-).

RIWAYAT OBSTETRI
1. 2019/Kehamilan Sekarang
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x/i
P : 20 x/i
S : 36,6 OC

TFU : tak teraba


MT/NT : -/-
OUE/OUI : terbuka/terbuka
Fluksus : darah (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
USG :
-

DIAGNOSIS
Abortus inkomplit
255 9/7/2 Ny. A DIAGNOSIS - Observasi kemajuan GPA : G1 P0 A0
0 19 tahun G1P0A0 persalinan HPHT :?/2/2019
Gravid aterm - Observasi HIS dan DJJ UK : 37 minggu
inpartu kala I HTP : ?/11/2019
fase laten
ANAMNESIS
Seorang perempuan umur 19 tahun masuk RS dengan
keluhan nyeri perut tembus ke belakang (+) sejak
semalam. Pelepasan lendir (+), darah (+), air (+) sejak 7
jam sebelum masuk RS. Riwayat ANC 3x, Suntik TT
(-). Riwayat asma (-), HT (-), DM (-), alergi (-). Riwayat
KB (-), operasi (-), trauma (-).

RIWAYAT OBSTETRI
1. 2019/Kehamilan Sekarang
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/i
P : 20 x/i
S : 36,6 OC

PEMERIKSAAN LUAR
L1 : 4 jari dibawah proc. Xypoideus
L2 : punggung kanan
L3 : kepala
L4 : 4/5
DJJ : 146 x/i
Janin : Kesan tunggal
Gerak Janin : (+) dirasakan ibu

PEMERIKSAAN DALAM
V/V : TAK/TAK
Portio : lunak, tebal
Pembukaan : 3 cm
Ketuban : (+) merembes
UUK : sdn
Bag. Terdepan : Kepala
Penurunan : Hodge 12
Panggul : kesan cukup
Pelepasan : lendir, darah , air

PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
DIAGNOSIS
G1P0A0 Gravid aterm inpartu kala I fase laten
256 9/7/2 Ny. SM G6P5A0 PENATALAKSANAAN GPA : G6 P5 A0
0 41 tahun Gravid 39 - Rencana SSTP HPHT : 08/02/2019
minggu 2 - Nifedipin 3x10mg UK : 39 minggu 2 hari
hari Inpartu HTP : 15/11/2019
Kala I fase
laten + PEB ANAMNESIS
Seorang perempuan umur 41 tahun masuk RS dengan
nyeri perut tembus ke belakang (+). Pelepasan lendir (+),
darah (+), air (-). Riwayat ANC > 4x, Suntik TT 2x.
riwayat preeclampsia 2x. Riwayat asma (-), HT (-), DM
(-), alergi (-). Riwayat KB (+) pil KB, operasi (-), trauma
(-).

RIWAYAT OBSTETRI
1. 2004/lk/normal/bidan/3500gr
2. 2006/lk/normal/bidan/3500gr
3. 2012/lk/normal/bidan/3600gr
4. 2013/pr/normal/dokter/4000gr/PE
5. 2017/pr/normal/bidan/4000gr/PE
6. 2019/Kehamilan Sekarang
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD : 160/100 mmHg
N : 80 x/i
P : 20 x/i
S : 36,6 OC

PEMERIKSAAN LUAR
TFU : 38 cm
LP : 108 cm
TBJ : 4100 gr
HIS : 1x10’ (10”)
DJJ : 152 x/i
Situs : Memanjang
Punggung : kiri
Bag. Bawah : kepala
Perlimaan : 4/5
Janin : Kesan tunggal
Gerak Janin : (+) dirasakan ibu

PEMERIKSAAN DALAM
V/V : TAK/TAK
Portio : lunak, tebal
Pembukaan : 1 cm
Ketuban : utuh
UUK : sdn
Bag. Terdepan : kepala
Penurunan : Hodge 1
Panggul : kesan cukup
Pelepasan : lendir, darah,
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Proteinuria ++

USG :
-
DIAGNOSIS
G6P5A0 Gravid 39 minggu 2 hari Inpartu Kala I fase
laten + PEB
257 9/7/2
0
258 9/7/2
0
259 9/7/2
0
260 10/7/
20
261 10/7/
20
262 10/7/
20
263 10/7/
20
264 10/7/
20
265 10/7/
20
7 10/7/
20
8 10/7/
20
9 10/7/
20
270 11/7/
20
1 11/7/
20
2 11/7/
20
3 11/7/
20
4 11/7/
20
5 11/7/
20
6 11/7/
20
7 13/7/
20
8 13/7/
20
9 13/7/
20
280 13/7/
20

Anda mungkin juga menyukai