KAJIAN KEPUSTAKAAN
adalah ”A loyal customer is one who makes regular repeat purchases, purchase
across product lines, refers others and demonstrates on immunity to the pull of the
competition”. Hal ini berarti konsumen yang loyal adalah komitmen konsumen
terhadap suatu merek untuk tetap setia pada merek tertentu. Konsumen loyal yaitu
produk/jasa secara berulang pada badan usaha yang sama, membeli atau
menggunakan lini produk dan jasa yang ditawarkan oleh badan usaha yang sama,
keberhasilan bisnis saat ini, karena loyalitas konsumen (customer loyalty) telah
menjadi tujuan strategis yang paling penting dari perusahaan dalam kurun waktu
selisih bunga simpanan konsumen dengan bunga kredit atau pinjaman dari
transaksi perbankan dalam suatu perusahaan perbankan dalam kurun waktu yang
8
9
tersebut.
untuk meningkatkan citra positif suatu produk”. Jika produk tidak mampu
sebagai orang yang membeli, khususnya yang membeli secara teratur dan
berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya
dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar
pemasok, berdasarkan sikap yang positif dan tercermin dalam pembelian ulang
yang konsisten.
apa yang akan dibeli dan dari siapa. Selain itu loyalitas menunjukkan kondisi dari
10
terjadi tidak kurang dari dua kali. Pada dasarnya ada empat jenis klasifikasi
a. Tanpa loyalitas
Secara umum, perusahaan harus menghindari membidik para pembeli jenis
ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal,
mereka hanya berkontribusi sedikit pada kekuatan keuangan perusahaan.
Tantangannya adalah menghindari membidik sebanyak mungkin orang-
orang seperti ini dan lebih memilih pelanggan yang loyalitasnya dapat
dikembangkan.
b. Loyalitas yang lemah (inertia loyalty)
Pelanggan ini membeli karena kebiasaan. Faktor nonsikap dan faktor
situasi merupakan alasan utama membeli. Pembeli ini merasakan tingkat
kepuasan tertentu dengan perusahaan, atau minimal tiada ketidakpuasan
yang nyata. Loyalitas jenis ini paling umum terjadi pada produk yang
sering dibeli.
c. Loyalitas tersembunyi (latent loyalty)
Bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan
bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang.
d. Loyalitas premium
Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua pelanggan
disetiap perusahaan. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang
bangga karena menemukan dan menggunakan produk atau jasa tertentu
dan senang membagi pengetahuan mereka ke rekan atau keluarga.
lama loyalitas seorang pelanggan, semakin besar laba yang dapat diperoleh
perusahaan dari satu pelanggan ini (Griffin, 2015 : 11). Biaya yang dikeluarkan
terhadap merek tertentu, maka tidak akan lagi mempertimbangkan untuk membeli
merek lain. Jika ada konsumen dalam pembeliannya berperilaku seperti itu, maka
bisa dikatakan bahwa konsumen itu sangat loyal terhadap merek pilihannya
disebut loyalitas konsumen. Dari definisi di atas maka loyalitas konsumen harus
retensi pelanggan dan total pangsa pelanggan (total share of customer). Retensi
ulang selama periode waktu yang terbatas. Sedangkan total pangsa pelanggan
dalam lima tingkatan mulai dari terrorist customer sampai advocator customer,
periode yang lama dan menyebarkan informasi yang positif tentang perusahaan
Menurut Griffin (2015 : 31) indikator pelanggan yang loyal terhadap suatu
seorang konsumen terhadap suatu pasar berdasarkan sikap positif dan tercermin
tersebut adalah:
16
aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah
standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar
hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
kepadanya. Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu kondisi yang
tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban
suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif
gabungan tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja,
kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat
motivasi pekerja. Apabila kinerja layanan tiap individu atau baik, maka
Menurut Robbins (2015:260) kinerja layanan adalah hasil kerja baik secara
kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas
layanan bahwa untuk mencapai agar organisasi berfungsi secara efektif dan sesuai
dengan sasaran organisasi, maka organisasi harus memiliki kinerja layanan yang
hasil dari proses pekerjaan tertentu secara berencana pada waktu dan tempat dari
merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh dengan standar yang telah
“Kinerja layanan pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan .
a. Kuantitas output
b. Kualitas output
e. Sikap kooperatif
kinerja layanan merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh dengan
standar yang telah ditentukan. Kinerja layanan juga berarti hasil yang dicapai oleh
seseorang, baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan
c. Kehadiran/keterlambatan
1. Pendidikan
Kemampuan seseorang dapat dilihat dari keahlian yang dimilikinya,
keahlian tersebut di pengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan
pengalaman. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam
pengetahuan, keahlian, kenyakinan, sikap, perilaku yang dihasilkan oleh
pengalaman. Dua teori menjelaskan bagaimana proses belajar berlangsung
adalah pengkondisian peserta dan teori kognitif sosial. Kedua teori ini
menekankan arti penting pengukuran dalam perubahan perilaku dan
keduanya menerima sebagai dalil kondisi yang sama untuk memudahkan
belajar .Robins (2012 : 101) menyatakan bahwa belajar adalah setiap
perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil
pengalaman. Melalui proses belajar atau pendidikan ini akan memperbaiki
dan meningkatkan kemampuan orang atau di dalam melaksanakan
pekerjaannnya.
2. Disiplin Kerja
Disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk
memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Aspek penting di dalam
kelancaran suatu pekerjaan adalah faktor disiplin yang mengikat semua
untuk bekerja sesuai dengan aturan format yang disetujui bersama dapat
melaksanakan pekerjaan dengan efektif dan efisien
3. Kesejahteraan
Yang dimaksud dengan kesejahteraan adalah upah dan semua jenis
tunjangan insentif, atau kompensasi yang diterima oleh sebagai ganjaran
atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kesejahteraan merupakan suatu
ganjaran yang penting dan karenanya akan mempengaruhi motivasi kerja
seseorang, sehingga dengan kesejahteraan yang baik akan mempuyai andil
dalam upaya meningkatkan kinerja layanan.
1. Gaji/upah
Upah yang cukup untuk kebutuhan merupakan keinginan setiap . Untuk
mencapai hal itu, ada diantara para yang menggiatkan diri dalam bekerja
atau menambah pengetahuannya dengan mengikuti kursus.
2. Kompensasi
Pemberian kompensasi pada hakekatnya untuk meningkatkan
produktivitas kerja dalam upaya peningkatan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan dan direncanakan sebelumnya, dimana pemberian kompensasi
harus disesuaikan dengan status, golongan, dan jabatan yang dipegang oleh
seorang , pemberian kompensasi yang layak bertujuan untuk memenuhi
peraturan-peraturan hukum yang dibuat oleh pengusaha tentang standar
gaji minimum yang harus dipatuhi oleh setiap perusahaan.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan .
Sehingga setiap perusahaan haruslah mengusahakan lingkungan kerja yang
sedemikian rupa agar memberikan pengaruh positif terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh .
4. Semangat kerja
Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah, atau perilaku individu
tenaga kerja dan kelompok yang menimbulkan kesenangan yang
mendalam pada dirinya untuk bekerja dengan giat dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5. Kepemimpinan
Peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat
penting dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal dalam mengemban
misinya untuk mencapai tujuan, karena sebagian besar ditentukan oleh
kemampuan seseorang dalam memimpin organisasi tersebut. Dalam
organisasi para pemimpin harus dapat mempengaruhi bawahannya
untuk mencapai tujuan, dimana pemimpin harus mampu
memperlihatkan kepemimpinannya.
apakah faktor internal ataupun faktor eksternal dengan beragam aspek yang dapat
diukur dengan berpedoman pada standar tertentu yang terdiri dari aspek
kuantitatif dan aspek kualitatif yang berguna untuk mendapatkan feedback guna
manusia.
22
mengukur kriteria, dan kemudian memberikan umpan balik pada dan Departemen
Sumber Daya Manusia. Untuk lebih jelasnya berikut illustrasi gambar elemen-
elemen kunci sistem penilaian performance atau kinerja layanan dapat dilihat
Gambar 2.1
Elemen-Elemen Kunci Sistem Penilaian Kinerja layanan
Kinerja layanan Penilaian Kinerja
Umpan
Karyawan layanan
Balik
Karyawan
Ukuran Kinerja
layanan
Standar Kinerja
layanan
pekerjaan, evaluasi dapat mengarah pada ketidakakuratan atau hasil yang bias,
yang sama. Tanpa umpan balik, perbaikan dalam perilaku sumber daya manusia
tidaklah mungkin terjadi dan departemen tidak akan memiliki catatan akurat
terganggu.
23
pendekatan yang berbeda untuk para manajer, profesional, pekerja, dan kelompok
lain, namun keseragaman dalam tiap kelompok dibutuhkan untuk menjamin hasil
yang dapat dibandingkan. Departemen itu sendiri bisa jadi jarang menilai
1. Relevance
Hal-hal atau faktor-faktor yang diukur adalah relevan (terkait) dengan
pekerjaannya, apakah itu outputnya, prosesnya atau inputnya.
2. Sensitivity
Sistem yang digunakan harus cukup peka untuk membedakan antara yang
berprestasi dan tidak berprestasi.
3. Reliability
Sistem yang digunakan harus dapat diandalkan, dipercaya bahwa
menggunakan tolak ukur yang objektif, sahih, akurat, konsisten dan stabil.
4. Acceptability
Sistem yang digunakan harus dapat dimengerti dan diterima oleh yang
menjadi penilai maupun yang dinilai dan memfasilitasi komunikasi aktif
dan konstruktif antara keduanya.
5. Practicality
Semua instrumen, misalnya formulir yang digunakan, harus mudah
digunakan oleh kedua pihak, tidak rumit, mengerikan dan berbelit-belit.
misal standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
25
dan telah disepakati bersama. penilaian kinerja layanan adalah suatu sistem yang
bukan berarti hanya dilihat atau dinilai hasil fisiknya saja tetapi meliputi berbagai
hal seperti kemampuan pekerja, disiplin, hubungan kerja, dan hal-hal khusus
2.3 Kepercayaan
menentukan tingkat dimana orang merasa dapat bergantung pada integritas janji
yang ditawarkan oleh orang lain. Hal ini secara mendasar merupakan keyakinan
penelitian yang ditulis oleh Riana (2015:65) dengan judul Artikel Pengaruh Trust
In A Brand Terhadap Brand Loyality Pada Konsumen Air Minum Aqua Di Kota
pada merek, dimana janji kinerja merek berpengaruh terhadap harapan konsumen
persepsi.
didasarkan pada pengalaman, atau mengarah pada tahapan transaksi atau interaksi
pondasi dari bisnis. Suatu transaksi bisnis antar dua pihak atau lebih akan terjadi
dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari
pengetahuan dan penilaian seseorang mengenai suatu gagasan atau hal. Menurut
dimiliki oleh konsumen dan semua yang dibuat konsumen bahwa produk
kepercayaan (trust) sebagai kemauan untuk bergantung pada penjual yang dapat
transaksi tidak akan terjadi bila ambang batas suatu kepercayaan tidak
diperoleh karena melakukan suatu hal yang terbaik kepada pihak lain melalui
suatu hubungan.
atau janji, dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat berarti.
Kepercayaan ada jika para pelanggan percaya bahwa penyedia layanan jasa
tersebut dapat dipercaya dan juga mempunyai derajat integritas yang tinggi.
28
yang dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang
pihak lain dengan resiko tertentu. Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari
yang dapat mengatasi krisis dan kesulitan antara rekan bisnis selain itu juga
seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu kemampuan (ability), kebaikan hati
sebagai berikut:
29
a) Trust adalah keyakinan bahwa kata atau janji dan kualitas seseorang dapat
dipercaya dan seseorang akan memenuhi kewajibannya dalam sebuah
hubungan pertukaran.
b) Trust akan terjadi apabila seseorang memiliki kepercayaan diri dalam
sebuah pertukaran dengan mitra yang memiliki integritas dan dapat
dipercaya dan adanya saling menghargai antar sesama.
c) Trust adalah penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan
melakukan transaksi tertentu menurut harapan orang kepercayaannya
dalam suatu lingkungan yang penuh ketidakpastian dan dapat menjamin
keamanan.
d) Trust adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk
menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perhatian atau
perilaku yang baik dari orang lain yang dapat memenuhi semua
kewajibannya
kepercayaan, hal ini sesuai dengan tiga faktor penting yang dikemukakan oleh
Kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama sampai kedua belah pihak
perusahaan, maka usaha untuk membinanya tidaklah terlalu sulit. Jasfar (2016 :
lebih pada urutan-urutan transakai atau interakai yang dicirikan oleh terpenuhinya
harapan akan kinerja produk dan kepuasannya. Menurut Luarn dan Lin
atau tidak percaya dalam diri seseorang terhadap apa yang ditawarkan oleh orang
lain, karena itu kepercayaan juga berhubungan dengan perasaan yakin atau tidak
yakin yang dimiliki oleh seseorang terhadap apa yang dijanjikan oleh orang
2.4 Kepuasan
suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu produk setelah membandingkan
Sebaliknya, bila kualitas tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan
kebutuhan konsumen maka kepuasan tidak tercapai. Konsumen yang tidak puas
terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan lain yang
dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian
dan terciptanya loyalitas konsumen dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut
1. Complain and Suggestion System (sistem keluhan dan saran). Pada sistem
ini perusahaan membentuk suatu saluran khusus yang dapat dipergunakan
untuk menampun keluhan atau saran-saran dari konsumen.
2. Customer Satisfation Survey (Survey kepuasan konsumen), adalah cara
lain untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen dengan melakukan
survey langsung kepada konsumen secara berkala.
3. Ghost Shopping (pembeli bayangan) adalah perusahaan yang
memperkerjakan beberapa pegawai untuk bertindak seolah-olah pembeli
potensial untuk memberikan laporan tentang kekuatan atau kelemahan atas
pembelian produk atau penggunaan jasa perusahaan dan produk
pesaingnya berdasarkan pengalaman yang dialami pada saat membeli
produk dan menggunakan jasa perusahaan.
34
Berawal dari pengalaman, cerita atau informasi dari teman/relasi atau pihak-pihak
lain dan janji yang diberikan oleh marketer terhadap suatu produk, akan
dibandingkan dengan kinerja suatu produk akan membentuk dua kondisi, yaitu
(customer dissatisfaction).
dimulai dari pengalaman masa lalu, informasi-informasi dari kerabat atau relasi
kepuasan konsumen terdapat lima indikator utama yang harus diperhatikan oleh
perusahaan yaitu :
1. Kualitas Produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
2. Kualitas Pelayanan
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang
diharapkan.
3. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang
lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan merek tertentu cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh
bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial atau self-esteem yang
membuat konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.
35
4. Kepercayaan
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
kepercayaan yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada konsumennya.
5. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung
puas terhadap produk atau jasa itu.
tinggi kinerja layanan yang diberikan kepada konsumen yang menggunakan jasa
nilai t hitung 2,640 > t tabel 2,0049. Kepercayaan berpengaruh positif terhadap
barang Hira Cargo Cabang Semarang tersebut meningkat, maka akan berdampak
pada meningkatnya loyalitas pelanggan, terbukti dengan nilai t hitung 5,006 >
Pada PT. Padang Tour Wisata Pulau Padang. Dari hasil penelitian didapatkan
(Adjust R Square) sebesar 0,474 atau sebesar 47,4% dengan bentuk persamaan
signifikan terhdap Loyalitas Pelanggan dimana thitung lebih besar dari ttabel
Pelanggan thitung lebih dari ttabel (3,301 > 1,992). Dan Kepusan tidak
berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Fhitung lebih kecil dari ttabel
(-0,264 < 1,992). Hasil analisis menggunakan uji F dapat diketahui juga bahwa
Ftabel 2,72.
dibuktikan dengan hasil statistik nilai t sebesar 5,599 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000<0,05. Variabel kepuasan (X2) nilai t sebesar 3,748 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dengan demikian variabel kepuasan (X2)
37
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah (Y).
Hasil Uji F dengan nilai Fhitung 36,991 dan signifikansi 0,000. Hasil ini
terhadap loyalitas pelanggan dengan thitung 4,003 > ttabel 1,985. Harga
> Ftabel 2,70. Dari hasil koefisien determinasi diketahui kontribusi yang
ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan
38
melihat hasil koefisien regresi linier multipel diperoleh thitung untuk brand image
sebesar 2,418 > ttabel sebesar 2,011, thitung untuk harga sebesar 4,684 > ttabel
sebesar 2,011, thitung untuk promosi 4,418 > ttabel sebesar 2,011. Selain itu,
dengan uji F dilihat bahwa brand image, harga dan promosi memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian dengan hasil Fhitung > Ftabel atau 48,080 > 2,774
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan brand image, harga dan promosi terhadap
Tabel II.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Judul Hasil
No Metode Persamaan Perbedaan
Penelitian penelitian
1 Pengaruh Kuantitatif Terdapat Variabel Y : Lokasi
Kinerja Analisis pengaruh Loyalitas
Layanan, Regresi yang Konsumen Sampel
Kepercayaan Berganda signifikan
Dan Kinerja Variabel X:
Kepuasan Layanan, Kinerja
Terhadap Kepercayaan Layanan,
Loyalitas Dan Kepercayaa
Konsumen Kepuasan n Dan
Dalam Terhadap Kepuasan
Menggunakan Loyalitas
Jasa Pengiriman Konsumen
Barang Dalam
(Studi Kasus Di Menggunakan
Hira Cargo Jasa
Cabang Pengiriman
Semarang). Adi Barang
Wahyu Nugroho
(2015)
Pengaruh Kuantitatif Terdapat Variabel Variabel
Kualitas Analisis pengaruh yang dependen : independe
Pelayanan, Regresi signifikan Loyalitas n:
Kepercayaan, Berganda Kualitas Konsumen Kualitas
Dan Pelayanan, Pelayanan
Kepuasan Kepercayaan, Variabel
Terhadap Dan independen:
2 Loyalitas Kepuasan Kepercayaa
Pelanggan Pada Terhadap n
PT. Padang Loyalitas Kepuasan
Tour Wisata Pelanggan
Pulau Padang. Pada PT.
Robby Dharma Padang Tour
(2017) Wisata Pulau
Padang
Pengaruh Kuantitatif Terdapat Variabel Y : Variabel
Kepercayaan Analisis pengaruh Loyalitas independe
Dan Kepuasan Regresi yang Konsumen n:
3 Terhadap Berganda signifikan Variabel X: Kualitas
Loyalitas Kepercayaan Kepercayaa Pelayanan
Nasabah Dan n
Perbankan Kepuasan Kepuasan
40
Syariah. Terhadap
Endang Tri Loyalitas
Wahyuni Nasabah
(2017) Perbankan
Syariah
Analisis Kuantitatif Terdapat Variabel Variabel
Pengaruh Analisis pengaruh dependen : independe
Kinerja Regresi yang Loyalitas n:
Layanan, Berganda signifikan Harga
Kepercayaan, Kinerja Variabel
Dan Harga Layanan, independen:
Terhadap Kepercayaan, Kinerja
4 Loyalitas Dan Harga layanan dan
Pelanggan Jasa Terhadap Kepuasan
Pos Express Di Loyalitas
Kota Padang. Pelanggan
Eka Permata Jasa Pos
Putra (2015) Express Di
Kota Padang
Gambar II.2
Kerangka Pemikiran
Kinerja Layanan
(X1)
H1
Loyalitas
Kepercayaan
Konsumen (Y)
(X2)
H2
H3
Kepuasan
(X3) H4
keterlambatan pengantaran
keterlambatan pengantaran
42
keterlambatan pengantaran