Anda di halaman 1dari 5

FILM MENGAKU RASUL “SESAT” PERSPEKTIF EPISTEMOLOGI

Dosen Pengampu : ibu Tri Utami Oktafiani


Nama : Syarif Hidayatulloh (2004016068)

Latar belakang
Banyak sekali orang-orang masa kini yang sangat terobsesi dengan sesuatu yang dapat
menimbulkan sesuatu, misalnya kita tertarik oleh suatu cerita yang dapat menimbulkan otak kita
berfikir lebih dalam, seperti contoh ketika pancaindra menangkap sesuatu maka secara langsung otak
kita akan berfikir.
Tidak asing lagi bagi kita dengan istilah ilmu/pengetahuan, namun ilmu dan pengetahuan adalah
dua kata yang berbeda, dengan kata lain terdapat arti sendiri-sendiri dalam dua hal tersebut. Ilmu yaitu
suatu pengetahuan yang dapat disampaikan secara rinci dan sudah teruji kebenarannya, sedangkan
pengetahuan adalah suatu informasi yang diperoleh melalui pengalaman atau pancaindra kita. Meski
ilmu dan pengetahuan sering sekali digunakan secara bersamaan, namun terdapat perbedaan mengenai
ilmu dan pengetahuan.
Perbedaan dan persemaan ilmu dengan pengetahuan ini telah dijelaskan secara detail dalam
epistemologi, epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang seputar pengetahuan seperti hakikat,
sumber pengetahuan, dan lain-lain. sederhananya yaitu epistemologi adalah suatu ilmu yang
membahas tentang cara berfikir manusia terhadap sesuatu melalui dua metode yaitu rasionalisme dan
empirisme.
Pada kali ini penulis akan meninjau film mengaku rasul “sesat” dengan kajian epistemologi.
Film ini termasuk film Islam yang menggambarkan tentang seseorang yang berilmu akan tetapi tidak
berakal sehat, maka dari itu penulis ingin meninjau alur cerita film mengaku rasul “sesat” dengan
kajian epistemologi.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana bisa orang mengaku Rasul yang telah diutus oleh Allah Swt pada zaman setelah
Rasul Terakhir Nabi Muhammad SAW ? ( Sinopsis Film Mengaku Rasul )
2. Bagaimana cara mengetahui kesesatan berfikir dalam masyarakat dalam menanggapi suatu
hal yang mustahil ?
3. Mengapa manusia bisa mendapatkan ilmu-ilmu yang mustahil dilakukan manusia biasa ?
4. Dari mana asal ilmu-ilmu tersebut?
Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui alur cerita lengkap Film Mengaku Rasul “sesat”
2. Untuk mengetahui hakikat kebenaran suatu fenomena
3. Mengetahui mengapa manusia bisa keliru
4. Mengetahui sumber-sumber ilmu/pengetahuan yang terdapat dalam film Mengaku Rasul .
Sinopsis Film Mengaku Rasul “ sesat “
Film Mengaku Rasul “sesat” rilis pada tanggal 5 Juni 2008. Film ini sangat bertentangan dengan
syariat-syariat Islam. Guru Samir yang mengaku sebagai rasul lalu mengumandangkan kepada
penduduk desa bahwa dia adalah utusan Allah yang akan menghancurkan dosa-dosa, mengajak umat
manusia kejalan yang benar karna dia rasul yang baru saja diberi Wahyu.
Cerita berlanjut dengan seorang gadis (rianti) yang sedang banyak masalah dengan orang tuanya, ia
pun pergi menemui pacarnya (Ajie) namun ada sedikit kesalah pahaman (marah&kecewa) oleh apa
yang telah rianti lihat (sedang dipeluk wanita lain) ketika bertemu pacarnya. Rianti pergi kepedesaan
untuk menenangkan pikiran, ia pergi ke padepokan, ternyata padepoka tersbut telah dikuasai oleh
kesesatan guru Samir.
Orang tua dan pacarnya rianti sangat khawatir, karena sudah beberapa hari tidak pulang, Ajie pun
pergi ke-padepokan untuk mengajak rianti pulang, namun rianti menolak ajakan Ajie. Ajie melihat
keramaian, ia pun pergi untuk melihat, ternyata santri-santri yang telah kedoktrin ajaran sesat guru
Samir, lagi pada mendaftar untuk membeli sertifikat penghapusan dosa dan dijamin masuk surga.
Ajie semakin merasa tidak nyaman, tanpa sengaja Ajie melewati gudah yang kata para santri adalah
tempat guru Samir untuk menerima Wahyu dari Allah, Ajie melihat guru Samir sedang memeluk
seorang gadis (santriwati).
Ajie yang tengah berdiri dihalaman, datang seorang lelaki ( Raihan ) anak dari ( saijah ), raihan
berbicara kepada Ajie agar segera membawa rianti pergi dari padepokan, namun rianti menolak
ajakan Ajie. Karena padepokan semakang dipimpin oleh guru Samir yang sesat, setelah meninggalnya
ayah Raihan dan guru Samir menikahi ibu Raihan, guru Samir menggantikan ayah Regan sebagaj
pemimpin padepokan.
Ada gadis yang melapor bahwa dia hamil karna guru Samir, orang tuanya pun tidak terima dan
menemui guru Samir, namun guru Samir dengan tenang menjawab “ tidak mungkin saya berbuat
maksiat, saya ini orang suci” untuk membuktikan kesuciannya, tangan guru Samir dipotong didepan
santri dan warga desa, setelah tangan guru Samir terpotong, guru Samir dibawa masuk kedalam
rumah, tiba-tiba guru Samir keluar dengan tangan normal, para santri dan warga desa pun semakin
percaya terhadap kerasulan guru Samir.
Guru Samir yang bisa dibilang suka dengan gadis-gadis perwan, ia menikahi rianti, cara menikahnya
pun berbeda dengan akad dengan penghulu dalam Islam, guru Samir membuat aturan sendiri karena
dia rasul. Disaat malam pertama, guru Samir yang sedang diambang kenafsuannya, rianti sudah
memegang pisau dan membunuh guru Samir, ternyata rianti sudah diberi tahu oleh ibu Raihan tentang
semua yang telah dilakukan oleh guru Samir, kesesatan yang guru Samir lakukan, dan rianti menikah
karena rencana pembunuhan guru Samir, rianti pun setuju dan percaya kepada ibu Raihan, dan
akhirnya manusia pembawa kesesatan pun mati.
Tinjauan Epistemologi yang Terdapat dalam Film Mengaku Rasul “sesat”
Ada beberapa hal dalam film mengaku rasul yang menyinggung epistemologi, sehingga menimbulkan
ketertarikan untuk mengkritisi, maka dari itu ada beberapa kajian epistemologi yang terdapat dalam
film mengaku rasul. Sebelum itu kita harus mengerti apa itu epistemologi.
1. Epistemologi
Kata epistemologi ini berasal dari bahasa Yunani yaitu epistem (pengetahuan) dan Logos
(ilmu). Epistemologi termasuk salah satu cabang filsafat yang membahas tentang seputar
pengetahuan. Misalnya seperti, apa itu pengetahuan, dari mana pengetahuan itu ada, lalu juga
membahas tentang kebenaran/hakikat seperti bagaimana manusia bisa keliru.
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi yang didapat dari pengalaman atau pancaindra kita
terhadap suatu objek tertentu. Kebanyakan orang mendapatkan pengetahuan melalui
pancaindra, terutama mata dan telinga.
b. Sumber pengetahuan
1. Pengalaman indrawi
Sumber pengetahuan indrawi itu pengetahuan yang didapat melalui panca Indra,
seperti melihat, mendengar, mencium, dan merasa. Dalam filsafat sumber ini disebut
empirisme, segala bentuk pengetahuan yang didapat dari pancaindra. Nah, tidak asing
kan? Dengan yang pertama ini.
2. Penalaran
Sumber kedua ada penalaran. Bernalar, yah kita simpulkan saja tentang nalar ini.
Penalaran itu kegiatan berfikir dalam mencari sesuatu yang benar dengan
menggunakan prinsip logika. Misalnya ketika kita sedang merencanakan sesuatu,
secara tidak langsung kita berfikir untuk mencari jalan dengan tujuan tertentu. Nah
tentunya hal tersebut juga disebut penalaran, dimana kita hanya menggunakan akal
dan logika kita sebagai patokan.
3. Intuisi
Intuisi juga termasuk sumber pengetahuan. Intuisi yaitu gagasan atau ide yang hadir
berdasarkan naluri tanpa melibatkan pikiran atau pertimbangan yang logis. Intuisi
juga bisa diartikan perasaan batin yang dapat merasakan sesuatu, lalu Menimbulkan
pengaruh kedalam sikap, ucapan maupun perbuatan. Misalnya ketika kita memikirkan
sesuatu lalu pikiran tersebut turun kepadan sikap, ucapan Dan perbauatan manusia,
itu disebut intuisi
4. Kesaksian
Sumber pengetahuan yang ini itu berdasarkan otoritas kesaksian orang lain, ini juga
masih diwarnai oleh kepercayaan. Nah dalam kesaksian juga membutuhkan sikap
kritis, untuk apa? Untuk menerima Kesaksian itu.
5. Keyakinan
Nah sumber yang ini itu diperoleh melalui kepercayaan, misalnya kita percaya
terhadap sesuatu yang kita ketahui bahwa itu memang kebenaran, nah itu bisa
menjadi sumber pengetahuan juga loh.
6. Wahyu
Sumber pengetahuan yang diperoleh dari Wahyu itu hanya nabi yang
mendapatkannya. Seperti berita disampaikan oleh tuhan kepada nabi, lalu nabi
menyampaikan kepada umatnya. Dan juga kebenaran dari sumber ini bersifat mutlak.
c. Kepastian Epistemologis
Mendapatkan kepastian epistemologis itu membutuhkan persetujuan yang kognitif-
intelektual terhadap suatu objek tanpa rasa khawatir akan sebaliknya, karena tahu
bahwa yang diketahui memang senyatnya ada dalam objek yang diketahui. Kepastian
dasar memuat kebenaran dasar dan kebenaran primer, kebenaran dasar tidak
menentukan isi dari pengetahuan sehingga tidak memberikan kriteria benar atau
salah, akan tetapi pengetahuan tersebut dapat mencapai kepastian.
Hal-Hal yang Menyinggung Epistemologi dalam Film Mengaku Rasul “sesat”
1. Kekeliruan Masyarakat
Keliru sering terjadi karena kurangnya keyakinan dan intuisi yang salah, intuisi berasal dari
batin lalu menjadi sikap, ucapan, maupun perbuatan. Manusia bisa keliru Karena ada 2
kenyataan, kenyataan benar dan keliru. Dan yang dipilih manusia itu sifatnya hanya peluang.
Masih banyak pertimbangan-pertimbangan berikutnya setelah manusia merasa yakin apa yang
dilakukan adalah benar.
“masyarakat yang langsung percaya kepada guru Samir, bahwa guru Samir memang benar-
benar Rasul utusan Allah, mereka percaya karena ketika tangan guru Samir dipotong, dan
ketika guru Samir keluar dari rumah, tangan guru Samir kembali seperti semula lagi.”
Pada bagian ini, masyarakat salah dalam menggunakan intuisi, dan juga kurangnya
keyakinan. Jika menggunakan logika, maka mustahil Rasul menggunakan Ilmu-Ilmu seperti
rawarontek. Kekeliruan ini juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan manusia.
Seharusnya manusia membuktikan terlebih dahulu ( fakta empiris ) apakah benar-bemar
tangan si guru Samir itu benar-benar pulih kembali?, Ataukah ada hal yang lain?
2. Kurangnya pengetahuan
Kurangnya pengetahuan dapat menyesatkan diri kita sendiri, maka dari itu pentingnya kita
mengerti dari mana pengetahuan-pengetahuan itu.
“guru Samir membuka pendaftaran sertifikat muslim, dan dijamin masuk syurga”
Jika dipikir menggunakan akal, maka tidak logis, karena syurga/neraka itu yang menentukan
kita sendiri, yaitu apa saja yang kita lakukan didunia ini? Apakah kita patuh terhadap Tuhan
kita ( Allah )?. Banyak juga Konten-konten media sosial yang menjelaskan tentang hal
tersebut, dan juga dalam Al-Qur’an banyak penjelasan tentang akhir zaman yang akan
dilewati manusia kelak.
Pengetahuan masyarakat dan para santri itu sangatlah minim, sehingga mudah kedoktrin oleh
hal-hal yang belum pernah mereka lihat.
3. Kebenaran
Kebenaran tidak menentukan isi dari pengetahuan, akan tetapi pengetahuan tersebut dapat
mencapai kepastian, sehingga pengalaman menjadi cahaya yang dapat dipahami.
“Ajie yang sangat tidak suka dengan guru Samir, ia terus mencari kebenaran dibalik wajah
guru Samir yang sok suci tersebut, walaupun Ajie bisa dibilang seorang berandalan, namun
Ajie tidak mudah kedoktrin oleh guru Samir, dan akhirnya Ajie menemukan bukti-bukti
pembodohan guru Samir terhadap para santri dan masyarakat, seperti bukti tangan guru
Samir yang telah terpotong itu adalah tangan si kembarang guru Samir, ternyata kembaran
guru Samir selalu rela berkorban demi guru Samir, walaupun jalan yang ditempuh tersebut
salah”.
Ajie yang sangat tidak menyukai guru Samir, ia selalu mencari-cari kebenaran yang pasti.
Dari sini kita pahami, bahwa pengetahuan dan pengalaman itu sangat penting untuk dipahami,
sehingga kita dapat mengetahui kebenaran yang pasti.
Kesimpulan
Kajian epistemologi ini sangat penting, sehingga kita seperti diharuskan mempelajari apa itu
pengetahuan, bagaimana manusia bisa mengetahui, dari mana asal pengetahuan tersebut, dari situ bisa
dijabarkan seperti yang penulis paparkan diatas, ketidaktahuan informasi dapat mengakibatkan
sesuatu yang fatal. Pada zaman sekarang ini, zaman yang selalu menggunakan teknologi untuk
mengemukakan informasi, sedangkan informasi yang berasal dari media sosial tersebut belum tentu
pasti, maka kita harus mencari tahu sendiri kebenaran tersebut.
Epistemologi adalah ilmu yang membahas pengetahuan, bagiamana proses pengetahuan, dari mana
asal pengetahuan, dan lain-lain, epistemologi ini cenderung mengunakan aliran empirisme &
rasionalisme, yaitu bertumpu pada akal dan pengalaman, sehingga dapat membentuk suatu
pengetahuan.
Film Mengaku Rasul “sesat” ini sangat mencerminkan kurangnya pengetahuan, ketidaktahuan
pengetahuan, kekeliruan dalam memutuskan suatu hal. Sehingga banyak masyarakat dan juga Santri
dalam film ini mengikuti ajaran sesat. Kurangnya pengetahuan juga dapat menimbulkan argumen-
argumen yang tidak relatif, sehingga menimbulkan kekacauan dalam pandangan setiap manusia.
Dalam film tersebut juga dilihatkan banyaknya orang yang tidak paham mengenai pengetahuan yang
mereka banggakan, namun selalu diutamakan.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai