ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
Disusun Oleh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Aliran-Aliran Filsafat” Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah studi filsafat pendidikan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Aliran-Aliran
Filsafat”
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni. kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian.....................................................................................................4
B. Tokoh – Tokoh Aliran Filsafat.....................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Empirisme
1
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta : Gramedia, 1997), cet. I, 197-198
2
Lorens bagus, Kamus Filsafat, opcit,
Untuk kemudian kesan-kesan tersebut berkumpul dalam diri manusia
sehingga menjadi pengalaman. Pengetahuan yang berupa pengalaman
terdiri dari penyusunan dan pengaturan kesan-kesan yang bermacam-
macam.3
2. Rasionalisme.
3
Abd. Gafur, Filsafat Ilmu, (Malang: Kantor Jaminan Mutu (KJM) UIN Malang: 2007),
59
berpikir.4 Rasio adalah sumber kebenaran. Hanya pada rasio sajalah
yang dapat membawa orang kepada kebenaran.
4
Atang Abdul Hakim, Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum dari Metodologi sampai
Teofilosofi, (Bandung, Pustaka Setia,2008), 247
5
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales sampai Capra, (Bandung,
Remaja Rosdakarya, 2013), 25
6
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales sampai Capra,127
rasionalisme mengkritik ajaran agama dan bidang filsafat rasionalisme
menjelaskan teori pengetahuan.
3. Positivisme
7
Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2010), 182
8
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2, (Yogyakarta, Kanisius, 1980), 110
Jadi pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang khas
berdiri sendiri. Ia hanya menyempurnakan empirisme dan rasionalisme
yang bekerja sama. Dengan kata lain, ia menyempurnakan metode
ilmiah (scientific method) dengan memasukkan perlunya eksperimen
dan ukuran – ukuran. Jadi pada dasarnya positivisme itu sama dengan
rasionalisme dan empirisme.9
4. Idealisme
Idealisme berasal dari kata idea yang berarti sesuatu yang hadir
dalam jiwa dan isme yang berarti paham atau pemikiran. Sehingga
idealisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dan fisik
hanya dapat dipahami danlam kebergantungannya pada jiwa (mind)
dan spirit (roh). Keyakinan ini ada pada Plato.10
9
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, 26
10
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum,144
B. Tokoh – Tokoh Aliran Filsafat
1. Tokoh Empirisme ( John Locke – David Hume)
a. John Locke (1632-1704)
3. Tokoh Positivisme
a. Auguste Comte (1798-1857)
4. Tokoh Idealisme
a. Fichte ( 1762-1814)
11
Simon Petrus, L.Thahjadi, Petualang Intelektual, (Yogyakarta, Kanisius, 2004), 212
itself-nya manusia. Penampakan, menurut pendapatnya adalah
sesuatu yang ditanam oleh Roh Absolut sebagai penampakan
kemauannya.Roh Absolut adalah sesuatu yang berada di belakang
kita; itu adalah Tuhan pada Spinoza. 12
b. Hegel (1770-1831)
12
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, 147
13
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, 151-153
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim, Atang, Beni Ahmad Saeban. 2008. Filsafat Umum dari Metodologi
sampai Teofilosofi. Bandung: Pustaka Setia
Ghafur, Abd. 2007. Filsafat Ilmu. Malang: Kantor Jaminan Mutu KJM UIN
Malang.