A. HASIL
Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3
Judul Jurnal The Effect of Foot Massage on Pain Pengaruh kombinasi kompres dingin Efek pemberian latihan hold relax
Intensity and Anxiety in Patients dan relaksasi nafas dalam terhadap dan penguluran pasif otot kuadrisep
Having Undergone a Tibial Shaft penurunan intensitas nyeri fraktur diterhadap peningkatan lingkup gerak
Fracture Surgery: A Randomized wilayah kabupaten provinsi Sumatera fleksi sendi lutut dan penurunan
Clinical Trial. Selatan nyeri pada pasien pasca ORIF karena
fraktur femur 1/3 bawah dan tibia 1/3
atas.
Penulis Nilofar Pasyar. PhD, Masoume Mujahidin, Repiska Palasa, dan Yulianto Wahyono dan Budi Utomo.
Rambod. PhD, dan Fateme Rezaee Sanita Rahmana Nur Utami.
Kahkhaee. MS.
Metode Penelitian Randomized clinical trial with a quasy eksperimen one grup pre test two group pre test dan post test
pre-post design dan post test design, design.
Sample Penelitian Sampel dalam penelitian sebanyak Sampel dalam penelitian iniSampel penelitian ini sebanyak 32
66 pasien dan dibagi menjadi 2 keseluruhan 30 orang penderita orang pasien pasca ORIF fraktur
kelompok yaitu 33 pasien sebagai fraktur yang terdapat di wilayah femur 1/3 bawah dan 1/3 tibia di
kelompok intervensi dan 33 pasien kabupaten provinsi Sumatera Selatan.RSUI Kustati Surakarta. Dibagi
sebagai kelompok control. menjadi 2 kelompok masing-masing
kelompok 16 orang.
Instrumen 1. Studi Paralel 1. observasi 1. Observasi.
Penelitian 2. Menggunakan skala numeric 2. Menggunakan alat ukur skala 2. Menggunakan alat ukur Skala
untuk mengukur intensitas numeric untuk menegtahui analog Visual standar (VAS)
nyeri. pengukuran intensitas nyeri, dan untuk mengetahui derajat nyeri
3. Menggunakan STAI untuk dicatat pada fomulir yang dirasakan subyek.
mengukur tingkat kecemasan. pemeriksaan. 3. Menggunakan goniometer untuk
4. Uji Chisquare. 3. Uji Wilcoxon mengukur LSG fleksi sendi lutut.
5. Uji Wilcoxon. 4. Analisis data menggunkan uji
6. Uji Kolmogorov Smirnov. regresi.
7. Mann Whitney U Test. 5. Uji Wilcoxon
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukan 1. Intensitas nyeri sebelum 1. Latihan Hold Relax maupun
bahwa pijat kaki, sebagai metode diberikan kombinasi kompres latihan penguluran pasif otot
yang layak dan dapat diterima, dingin dan relaksasi nafas dalam. kuaderisep berpengerauh
mengurangi rasa nyeri dan Dari 30 sampel yang terhadap penurun nyeri dan
kecemasan pada pasien setelah perpartisipasi diketahui sebanyak peningkatan LGS fleksi lutut
operasi fraktur batang tibialis. 2 orang sampel (6,7%) dengan 2. Latihan Hold Relax berpengaruh
sekala nyeri 3 (intensitas nyeri lebih baik daripada latihan
sedang), 1 orang sampel (3,3%) pengaruh pasif otot kuadrisep
dengan sekala nyeri 4, 1 orang terhadap penurun nyeri dan
sampel (3,3%) dengan sekala peningkatan LGS fleksi lutut.
nyeri 5, 9 orang sampel (30%)
dengan sekala nyeri 6 (intensitas
nyeri sedang) dan sebanyak 12
orang sampel (40%) dengan
sekala nyeri 7, 3 orang sampel
(10%) dengan sekala nyeri 8, dan
2 orang sampel (6,7%) dengan
sekala nyeri 9 (intensitas nyeri
berat).
2. Intensitas nyeri setelah diberikan
kompres dingin dan relaksasi
nafas dalam. Dari 30 sampel
yang berpartisipasi diketahi
sebanyak 5 orang sampel
(16,7%) dengan sekala nyeri 2, 9
orang sampel (30%) dengan
sekala nyeri 3(intensitas nyeri
ringan), 6 orang sampel (20%)
dengan sekala nyeri 4, 7 rang
sampel (23,3%) dengan sekala
nyeri 5, 2 orang sampel (6,7%)
dengan sekala nyeri 6 ( intensitas
nyeri sedang) dan 1 orang sampel
(3,3%) dengan sekala nyeri 7
(intensitas nyeri berat).
3. Hasil uji Wilcoxone menunjukan
nilai significancy 000 < 0.05.
Terdapat pengaruh pemberian
kombinasi kompres dingin
dengan relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan intensitas
nyeri fraktur.
B. PEMBAHASAN
Secara umum tatalaksana nyeri dapat diklasifikasikan menjadi dua, yang
pertama terapi nyeri secara farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-
obat farmakologi dari golongan analgesik, dan yang kedua terapi nyeri secara
non farmakologis seperti dengan menggunakan tehnik distraksi, relaksasi,
terapi musik dan bimbingan imajinasi, (Smeltzer,2013).Upaya yang bisa
dilakukan untuk menurunkan intensitas nyeri tidak hanya dilakukan dengan
menggunakan bantuan obat pereda rasa nyeri. Menurut beberapa pelitiaan
terapi non farmakologi yang dapat menurukan intensitas nyeri sebagai berikut: