1. Segitiga Epidemiologi
4. Gejala Klinis
Tanda-tanda gangguan kesehatan yang menandai batuk rejan biasanya baru
muncul sekitar 5-10 hari setelah terinfeksi oleh bakteri. Tahapan infeksi batuk
rejan sendiri terdiri dari tiga fase yang mana setiap fasenya menunjukkan gejala
yang berbeda-beda.
5. Gambaran Bakteri
6. Pengobatan
Pengobatan pertusis sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setidaknya pada 1-
2 minggu pertama sebelum gejala yang lebih serius muncul. Oleh karena batuk
rejan atau pertusis disebabkan infeksi bakteri, maka jenis obat yang tepat
digunakan adalah antibiotik. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (CDC), jenis antibiotik yang efektif diguanakan sebagai obat untuk
membasmi infeksi bakteri penyebab batuk rejan adalah golongan makrolida,
seperti:
Azithromycin
Clarithromycin
Erythromycin
Ketiga obat antibiotik untuk batuk rejan ini akan bekerja dengan efektif
terutama saat infeksi masih berlangsung pada fase awal (2-3 minggu). Namun,
obat-obatan ini hanya aman diberikan pada pasien yang telah berusia 1 bulan
atau lebih. Penggunaan obat pertusis ini pada bayi berusia di bawah 1 bulan
membutuhkan penanganan medis khusus. Sangat penting untuk mengonsumsi
obat batuk rejan sesuai dengan dosis yang diberikan dokter karena sehingga
lebih efektif menghentikan infeksi bakteri. Selain antibiotik, biasanya dokter juga
dapat memberikan obat tambahan untuk mengatasi gejala batuk rejan, seperti
kortikosteroid yang dapat membantu mengurangi peradangan di saluran
pernapasan.
7. Pencegahan
a. Pencegahan yang dilakukan secara aktif dan secara pasif:
1) Secara aktif
- Dengan memberikan imunisasi DPT dasar diberikan 3 kali sejak umur
2 bulan (Tidak boleh diberikan sebelum umur 6 minggu) dengan jarak
4-8 minggu
- Perawat sebagai edukator
2) Secara pasif
Secara pasif pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan
kemopropilaksis
b. Pencegahan penyebarluasan penyakit dilakukan dengan cara
1) Isolasi
2) Karantina
3) Disinfeksi