Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELOMPOK KHUSUS DIPONDOK PESANTREN AL-ITTIHAD


CIANJUR
Ditunjukkan untuk memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Komunitas 1
Dosen Pengampu : Reini Astuti, S.Kp., M.Kep

Disusun Oleh :
Hamjah Abdul Hendra (C.0105.19.009)
Haris Nuryana (C.0105.19.010)

Program Studi Pendidikan Ners A

STIKES Budi Luhur Cimahi

2020-2021
TINJAUAN KASUS

Terdirinya pondok pesantren di cianjur yang bernama “Pondok Pesantren AL-ITTIHAD


Boarding School”, pada tanggal 02 November 1997, oleh K.H Kamali Abdul Goni. Luas
pesantren 1.100m dan jumlah santri 3 Ribu, diantaranya SMP 1.750 jiwa, SMA 900 jiwa, dan
SMK 450 jiwa. Kegiatan santri sehari-harinya yaitu, mengaji dan sekolah, pada hari jum`at
membersihkan seluruh lingkungan pesantren, malam jum`at para santri membaca ibar janji
(marhaba), pada setiap malam minggu dilakukan mu`adorohan, dan pada hari minggu
dilaksanakan kunjungan orang tua.

Di pesantren ini bersifat independen dan mandiri, sudah terdapat klinik yang namanya
poskestren, namun perilaku hidup bersih dan sehat di pesantren ini kurang baik, seperti ruang
kamarnya tampak lembab, pakaian dan peralatan mandi yang sering gunta-ganti sama teman
sekamar. Ventilasi kamar kurang. Ada toilet yang tidak terawat, serta menimbulkan bau. Kamar
mandi sebagian ada yang tampak berantakan. Dari hasil pemeriksaan kesehatan terdapat 550
santri terkena penyakit scabies (budug).
PENGKAJIAN

A. DATA INTI
1. Geografi
a. Keadaan tanah : Tanah subur dan wilayah terdapat pesawahan
b. Luas pesantren : 1.100mtr
c. Batas wilayah
 Utara : Kelas
 Barat : Kamar santri laki-laki dan mesjid
 Selatan : Rumah K.H Kamali Abdul Goni dan tempat penginapan tamu
VIP
 Timur : Kamar santri perempuan dan aula tempat kumpulnya santri
2. Demografi
a. Jumlah santri : 3.000 jiwa
b. Kepadatan tempat : Tidak terlalu padat
c. Berdasarkan kelompok usia

No Umur/ Tahun Jumlah


1 SMP (perempuan) 1.050
2 SMP (laki-laki) 700
3 SMA (perempuan) 556
4 SMA (laki-laki) 344
5 SMK (perempuan) 287
6 SMK (laki-laki) 163
Total 3.000

d. Kegiatan di pesantren
 Mengaji dan sekolah
 Hari jum`at membersihkan seluruh lingkungan pesantren
 Malam jum`at para santri membaca ibar janji (marhaba)
 Pada setiap malam minggu dilakukan mu`adorohan
 Pada hari minggu dilaksanakan kunjungan orang tua

3. Karakteristik social-kultural
 Dari sabang sampai merauke, mayoritas suku jawa (sunda)
 Semua santri sibuk menghafal dan belajar tetapi ada juga yang berleha-leha
 Santri terdiri dari SMP sampai SMA dan SMK
4. Agama : ISLAM
5. Status perkawinan : -
6. Status vital :-

B. DATA SUBSISTEM
1. Lingkungan Fisik
a. Perkamaran : Tembok permanen dan rata-rata dalam kategori baik
b. Penerangan : Di lingkungan pesantren pada malam hari sudah cukup baik
c. Sirkulasi udara : Lingkungan sejuk karena banyak pohon yang ditanam
d. Kepadatan santri : tidak terlalu padat karena laki-laki dan perempuan terpisah
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a. Pelayanan kesehatan : Terdapat klinik yang namanya poskestren
b. Tenaga kesehatan : Dokter 1, perawat 2
c. Tempat ibadah : Mesjid
d. Sekolah : Terdapat 10 gedung
e. Panti sosial : Tidak ada
f. Pasar : Tidak ada, adanya kantin
g. Tempat pertemuan : Aula, lab ipa, kantor, betawi
h. Posyandu : Tidak ada
i. Hygiene kamar : Kebersihan tergolong kurang baik, kadang bersih kadang
juga kotor
j. Sumber air bersih : Air sumur galian
k. Pembuangan air limbah : Dialirkan ke selokan
l. Jamban : 90% sudah mempunya tempat mandi yang besar
m. Sarana MCK : Sudah terdapat WC didekat kamar mandi
n. Pembuangan sampah : Sampah dibuang dan diangkut menggunakan truk setiap
hari
o. Sumber polusi : Saluran air kurang baik sehingga terjadi penyumbatan yang
mengakibatkan bau
3. Ekonomi :
Keadaan ekonomi santri dalam kategori cukup baik karena setiap minggunya dikasih
oleh orang tuanya masing-masing
4. Politik :
Para santri aktif dalam membersihkan lingkungan namun kadang masih ada tempat
yang masih kotor
5. Transportasi
a. Sarana transportasi : Tidak ada
b. Keadaan jalan : Jalan sudah di cor
6. Pendidikan
 SMP : 1.750 orang
 SMA : 900 orang
 SMK : 450 orang
7. Komunikasi
Tidak diperbolehkan membawa handpone
8. Rekreasi
Tidak terdapat taman rekreasi
C. ANALISA DATA

No Data Masalah
1 Studi dokumen Perilaku kesehatan
 Dari hasil studi dokumen terdapat 550 santri cenderung beresiko
yang menderita penyakit skabies (budug)
Wawancara
 Di pesantren tersebut sudah diadakan
penyuluhan kesehatan atau penkes tentang
penyakit tersebut karena kader kurang berperan
aktif dan petugas kesehatan kadang tidak hadir
ke daerah tersebut
Observasi
 Berdasarkan hasil observasi bahwa sebagian
besar santri mengalami skabies dikarenakan
seringnya para santri menggunakan pakaian
peralatan mandi secara bergantian

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Data Diagnosa Kep NOC (Hasil) NIC (Intervensi)


1 Studi dokumen Perilaku Prevensi primer Prevensi primer
 Dari hasil studi dokumen kesehatan  Partisipasi dalam Pengembangan program:
terdapat 550 santri yang cenderung promosi kesehatan  Pelatihan kader untuk
menderita penyakit skabies beresiko  Perawatan diri sendiri meningkatkan
(budug) Prevensi sekunder pelayanan untuk
Wawancara  Status kebersihan penyakit skabies
 Di pesantren tersebut sudah santri Edukasi :
diadakan penyuluhan  Partisipasi santri  Pendidikan kesehatan
kesehatan atau penkes dalam perawatan tentang penyakit
tentang penyakit tersebut secara professional skabies
karena kader kurang berperan Prevensi tersier Prevensi sekunder
aktif dan petugas kesehatan  Partisipasi tim  Mengubah untuk
kadang tidak hadir ke daerah kesehatan dalam mengurangi kebiasaan
tersebut santri hidup santri
Observasi  Perilaku pemeriksaan  Skrining kesehatan
 Berdasarkan hasil observasi kesehatan dan Prevensi tersier
bahwa sebagian besar santri kebersihan pribadi Perawatan siklus
mengalami skabies kehidupan
dikarenakan seringnya para  Bantu kader untuk
santri menggunakan pakaian mendukungsantri
peralatan mandi secara akan tentang
bergantian pengobatan penyakit
 System kesehatan
 Motivasi santri untuk
rutin konsul tentang
kesehatan
 Rujukan jika perlu

F. EVALUASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Evaluasi


Keperawata
n
Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek Kriteria Standar
1 Perilaku Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Peningkatan 90% para santri
kesehatan tindakan keperawatan tindakan keperawatan pengetahuan mampu
cenderung pada santri al-ittihad selama 1x24 jam, para para santri menyebutkan arti
beresiko dalam waktu satu santri diharapkan : tentang dan ciri pada
minggu, maka  Pengetahuan santri penyakit scabies penyakit skabies
diharapkan : tentang penyakit 2. Adanya
Penyakit scabies di scabies meningkat motivasi kader
pondok pesantren al-  Para santri mampu untuk
ittihad memiliki status menjelaskan tentang memeriksa
kesehatan yang optimal penyakit scabies kesehatan para
dengan santri
menyebutkan 3. Adanya
pengertian, partisipasi kader
penyebab, tanda dan dalam
gejala, serta memeriksa
pengobatannya tentang skabies
 Pengetahuan para
santri tentang cara
pengobatan penyakit
skabies

G. PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN


1. Peran Perawat Komunitas
a. Sebagai penyuluh/pendidik (educator) dalam memberikan informasi/pengetahuan
tentang penyakit scabies
b. Sebagai konselor untuk memberikan konsultasi badi santri yang menanyakan hal
tentang penyakit scabies
c. Sebagai fasilitator yang menjembatani para santri untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan
2. Fungsi Perawat Komunitas
a. Fungsi Independen : Melakukan asuhan keperawatan kepada para santri
b. Fungsi Dependen : Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk menangani
penyakit scabies
c. Fungsi Interdependen : Kerja sama tim untuk mengadakan penyuluhan kesehatan
mengenai pengetahuan tentang penyakit scabies kepada para santri pondok
pesantren AL-ITTIHAD Cianjur
H. STRATEGI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan
Keperawatan
Tujuan jangka Tujuan jangka pendek Strategi Rencana kegiatan
panjang
1. Perilaku Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Melatih kader Memberikan
kesehatan tindakan keperawatan selama 1x24 untuk penkes kepada para
cenderung keperawatan pada jam, para santri diharapkan : memberikan santri oleh kader
beresiko santri al-ittihad  Pengetahuan santri penkes kepada mengenai penyakit
dalam waktu satu tentang penyakit scabies para santri scabies
minggu, maka meningkat tentang penyakit
diharapkan :  Para santri mampu skabies
Penyakit scabies di menjelaskan tentang
pondok pesantren al- penyakit scabies dengan
ittihad memiliki menyebutkan pengertian,
status kesehatan penyebab, tanda dan
yang optimal gejala, serta
pengobatannya
 Pengetahuan para santri
tentang cara pengobatan
penyakit skabies

I. ASPEK ETIK LEGAL


1. Beneficience (berbuat baik atau menguntungkan) dengan memberikan penyuluhan
atau pendidikan kesehatan tentang pengetahuan penyakit scabies kepada para santri
2. Justice (berbuat baik) tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya
3. Veracity (mengatakan kebenaran/ jujur) menyampaikan dengan sebenar-benarnya
tentang masalah yang ada di pondok pesantren AL-ITTIHAD
4. Confidentiality (kerahasiaan) menjaga rahasia santri yang mengalami penyakit
skabies
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Anda mungkin juga menyukai