Fenny Delfiyanti - Fkik
Fenny Delfiyanti - Fkik
SKRIPSI
FENNY DELFIYANTI
1112102000032
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi
FENNY DELFIYANTI
1112102000032
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disetujui oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iv
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 18 Juli 2016
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya serta menganugrahkan kesehatan dan kesempatan bagi penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Identifikasi
Pengaruh Sterilisasi Uap dan Sterilisasi Radiasi terhadap Reologi Polimer
(Karbopol, Na CMC, Natrium Alginat, Tragakan, Xanthan Gum)”. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, para sahabat dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi ini penulis tidak lepas
dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan dan kesungguhan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Nada Marnada, M.Eng selaku Kepala Balai Iradiasi,
Elektromekanik dan Instrumentasi (IEI), Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan
Radiasi BATAN.
2. Bapak Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Nurmeilis, M.Si., Apt beserta Ibu Nelly Suryani, Ph.D, Apt selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Farmasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt dan Ibu Ofa Suzanti Betha, M.Si., Apt
selaku pembimbing I dan II yang telah bersedia meluangkan waktu dan
dengan penuh kesabaran membimbing, memberikan dukungan dan masukan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Ibu Dr. Azrifitria, M.Si., Apt dan Ibu Nurhasni, M.Si selaku dewan penguji
yang telah memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Kedua orang tua tercinta, Papa Fidel Kasman, SH dan Mama Devi Yerni yang
senantiasa mencurahkan cinta, doa, pengorbanan dan dukungan yang menjadi
sumber kekuatan bagi penulis. Semoga Papa dan Mama senantiasa diberikan
kesehatan dan limpahan rahmat dari Allah SWT.
viii
7. Adik-adik tercinta, Rifqi Syahrul Ramadhan, Rani Delfiyanti dan
Miftahurrahmah Delfiyanti atas segala doa dan keceriaan yang selalu menjadi
penyemangat bagi penulis.
8. Keluarga besar Kakek Umar St. Malano, Kakek H. Ibnu Hajar dan Kakek
Herman St. Bagindo yang selalu memberikan doa dan dukungan bagi penulis
selama masa perkuliahan hingga penelitian dan penyusunan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi di Program Studi Farmasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Staf dan pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), terutama Pak
Pram dan Kak Ica yang telah banyak membantu penulis selama melakukan
sterilisasi radiasi.
11. Sahabat dan partner penelitian, Nurul Fitri Rukmana. Terimakasih atas
kerjasama yang sangat baik, motivasi yang begitu menginspirasi, semangat
yang tidak pernah padam sampai akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
Semoga cita-cita dan harapan kita dikabulkan oleh Allah.
12. Afina Almas Ghasani, Denny Bachtiar dan Rakha Jati Prasetyo, sahabat
terbaik yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat, yang selalu
mendengarkan dan memahami, menjadi tempat berkeluh kesah dan berbagi
cita-cita bagi penulis. Semoga Allah selalu menjaga ukhuwah kita.
13. Teman-teman penulis Ade Rachma Islamiah, Azmi Indillah, Risha Natasya,
Zakiyah Zahra, Noni Tri Utami, Siti Windi Hariani, Lilis Hermawati,
Khoiriyatus Sholihah, Santi Susilawati, Nita Fitriani, Okin, Adia Alghazia,
Hary Abdul Rahman, kak Muhammad Haidar yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi. Hanya Allah yang mampu
membalas kebaikan teman-teman semua.
14. Teman-teman satu bimbingan, Fakhrun Nisa, Mauliana, Nur Khasanah dan
Yunnica Sri Hapsari atas doa, dukungan dan kerjasamanya.
15. Seluruh laboran FKIK, terutama Kak Eris Risenti dan Kak Lisna yang telah
banyak membantu penulis selama melakukan penelitian.
ix
16. Teman-teman Mahasiswa/i Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta angkatan 2012 terutama kelas BD atas persaudaraan dan
kebersamaan. Semoga tetap terjalin komunikasi dan silaturahim diantara kita.
17. Keluarga besar HMPS Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode
2014-2015 atas kekeluargaan dan pembelajaran yang begitu berharga.
18. Teman-teman Pharmacy Music Communiy atas seluruh kebersamaan dan
keceriaan sehingga selalu berhasil menjadi tempat penghilang penat bagi
penulis. Semoga PMC dapat terus berkarya.
19. Pihak-pihak terkait lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis selama perkuliahan, penelitian dan penyususnan
skripsi.
Penulis
x
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital
Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.
Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan
sebenarnya
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 18 Juli 2016
Yang Menyatakan,
(Fenny Delfiyanti)
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ilustrasi Hubungan Laju Geser dan Tegangan Geser .................. 5
Gambar 2.2 Kurva Reologi Berbagai Jenis Aliran .......................................... 7
Gambar 2.3 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Newton ............................ 8
Gambar 2.4 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Plastis .............................. 9
Gambar 2.5 Kurva Reologi dan Viskositas Aliran Pseudoplastis ................. 10
Gambar 2.6 Kurva Reologi Aliran Dilatan ................................................... 11
Gambar 2.7 Gambaran Aliran Dilatan .......................................................... 11
Gambar 2.8 Kurva Reologi Aliran Tiksotropi dan Antitiksotropi ................ 12
Gambar 2.9 Struktur Kimia Karbopol ........................................................... 15
Gambar 2.10 Struktur Kimia Na CMC ........................................................... 16
Gambar 2.11 Struktur Kimia Natrium Alginat ................................................ 16
Gambar 2.12 Struktur Kimia Tragakan ........................................................... 17
Gambar 2.13 Struktur Kimia Xanthan Gum ................................................... 18
Gambar 4.1 Kurva Reologi Karbopol 940 0,1% ........................................... 28
Gambar 4.2 Kurva Reologi Karbopol 940 0,25% ......................................... 29
Gambar 4.3 Kurva Perubahan Viskositas Karbopol 940 terhadap Pengaruh
Sterilisasi ................................................................................... 30
Gambar 4.4 Kurva Reologi Na CMC 1,25%................................................. 31
Gambar 4.5 Kurva Reologi Na CMC 2,5%................................................... 32
Gambar 4.6 Ikatan Glikosida pada Na CMC ................................................ 33
Gambar 4.7 Kurva Perubahan Viskositas Na CMC terhadap Pengaruh
Sterilisasi ................................................................................... 34
Gambar 4.8 Pembentukan Ikatan Ganda Natrium Alginat............................ 35
Gambar 4.9 Kurva Reologi Natrium Alginat 1,5% ....................................... 36
Gambar 4.10 Kurva Reologi Natrium Alginat 3% .......................................... 37
Gambar 4.11 Kurva Perubahan Viskositas Natrium Alginat terhadap
Pengaruh Sterilisasi ................................................................... 37
Gambar 4.12 Kurva Reologi Tragakan 1% ..................................................... 39
Gambar 4.13 Ikatan Glikosida pada Tragakan ................................................ 39
Gambar 4.14 Kurva Reologi Tragakan 3,5% .................................................. 40
Gambar 4.15 Kurva Perubahan Viskositas Tragakan terhadap Pengaruh
Sterilisasi ................................................................................... 40
Gambar 4.16 Kurva Reologi Xanthan Gum 1%.............................................. 42
Gambar 4.17 Perubahan Konformasi Xanthan Gum oleh Pemanasan ............ 42
Gambar 4.18 Kurva Reologi Xanthan Gum 4,5%........................................... 43
Gambar 4.19 Ikatan Glikosida pada Xanthan Gum ........................................ 44
Gambar 4.20 Kurva Perubahan Viskositas Xanthan Gum terhadap
Pengaruh Sterilisasi ................................................................... 44
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Hubungan Waktu dan Suhu pada Sterilisasi Uap........................... 19
Tabel 3.1 Kondisi Percobaan ......................................................................... 22
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Fisik Larutan Karbopol 940 ................................... 27
Tabel 4.2 Perubahan Viskositas Larutan Karbopol ........................................ 29
Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Fisik Larutan Na CMC ........................................... 30
Tabel 4.4 Perubahan Viskositas Larutan Na CMC ........................................ 32
Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Fisik Larutan Natrium Alginat ............................... 35
Tabel 4.6 Perubahan Viskositas Larutan Natrium Alginat............................. 35
Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Fisik Larutan Tragakan .......................................... 38
Tabel 4.8 Perubahan Viskositas Larutan Tragakan ........................................ 38
Tabel 4.9 Hasil Evaluasi Fisik Larutan Xanthan Gum ................................... 41
Tabel 4.10 Perubahan Viskositas Larutan Xanthan Gum ................................ 42
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Alur Peneltian ............................................................................ 52
Lampiran 2. Sertifikat Analisis Karbopol 940 ............................................... 53
Lampiran 3. Sertifikat Analisis Na CMC....................................................... 54
Lampiran 4. Sertifikat Analisis Natrium Alginat ........................................... 55
Lampiran 5. Sertifikat Analisis Tragakan ...................................................... 57
Lampiran 6. Sertifikat Analisis Xanthan Gum............................................... 58
Lampiran 7. Alat-Alat Penelitian ................................................................... 59
Lampiran 8. Data Reologi Karbopol 940 ....................................................... 60
Lampiran 9. Data Reologi Na CMC .............................................................. 61
Lampiran 10. Data Reologi Natrium Alginat................................................... 62
Lampiran 11. Data Reologi Tragakan .............................................................. 63
Lampiran 12. Data Reologi Xanthan Gum ...................................................... 64
Lampiran 13. Data Viskositas Karbopol 940 ................................................... 65
Lampiran 14. Data Viskositas Na CMC .......................................................... 66
Lampiran 15. Data Viskositas Natrium Alginat............................................... 67
Lampiran 16. Data Viskositas Tragakan .......................................................... 68
Lampiran 17. Data Viskositas Xanthan Gum .................................................. 69
Lampiran 18. Hasil Analisis Statistik Viskositas Larutan Polimer
Karbopol 940 ............................................................................. 70
Lampiran 19. Hasil Analisis Statistik Viskositas Larutan Polimer
Na CMC..................................................................................... 71
Lampiran 20. Hasil Analisis Statistik Viskositas Larutan Polimer
Natrium Alginat ......................................................................... 72
Lampiran 21. Hasil Analisis Statistik Viskositas Larutan Polimer
Tragakan .................................................................................... 73
Lampiran 22. Hasil Analisis Statistik Viskositas Larutan Polimer
Xanthan Gum............................................................................. 74
Lampiran 23. Evaluasi Fisik Larutan Polimer ................................................. 75
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Metode sterilisasi secara umum dibagi menjadi dua yaitu sterilisasi panas
dan sterilisasi tanpa panas. Salah satu metode sterilisasi panas yang umum
digunakan adalah sterilisasi panas uap, dimana panas tersebut dihasilkan dari uap
pemanasan air (WHO, 2015; Dion & Parker, 2013). Metode ini umum
digunakan karena keuntungannya antara lain tidak toksik, efisien, mudah dikontrol
dan dimonitor, cepat, mudah berpenetrasi ke wadah dan lebih aman untuk sediaan
karena temperatur yang digunakan cenderung lebih rendah dibandingkan metode
sterilisasi panas lainnya (Rutala et al., 2008). Salah satu metode sterilisasi tanpa
panas yang banyak digunakan adalah radiasi gamma, karena memiliki keuntungan
antara lain efektif, aman, mudah, serta tidak menimbulkan masalah toksisitas dan
ekologi seperti pada sterilisasi etilen oksida dan formaldehid (Silindir & Özer,
2012). Pada metode ini, bahan dipaparkan dengan radiasi pengion dalam bentuk
radiasi gamma dari sumber radioisotop yang sesuai seperti cobalt-60 (60Co)
(WHO, 2015).
Metode sterilisasi seperti sterilisasi uap dan sterilisasi radiasi, cenderung
dapat merusak polimer. Kerusakan yang mungkin terjadi antara lain timbulnya
perubahan warna, perubahan transisi termal, sampai pemutusan rantai polimer
yang dapat berpengaruh kepada reologi dan viskositas larutan polimer (Silindir &
Özer, 2012). Maka dari itu penting bagi seorang formulator untuk
mempertimbangkan metode sterilisasi dan pemilihan polimer yang tepat, agar
tetap dihasilkan sediaan dengan sifat alir yang baik sesuai kebutuhan. Beberapa
penelitian terdahulu telah mengidentifikasi bagaimana pengaruh sterilisasi
terhadap reologi dan viskositas larutan polimer. Penelitian Bindal et al, (2003)
mempublikasikan bahwa viskositas larutan polimer guar gum dan
hidroksietilselulosa menurun setelah disterilisasi uap pada suhu 121oC, sedangkan
viskositas metil selulosa dan hidroksi propil metil selulosa (HPMC) tidak berubah
signifikan setelah disterilisasi uap (Duggirala & DeLuca, 1996). El-Bagory et al,
(2010) dalam penelitiannya mempublikasikan bahwa radiasi gamma pada gel
pluronic menyebabkan peningkatan viskositas gel, sedangkan pada larutan
polimer alginat yang disterilisasi dalam bentuk bubuk, radiasi gamma
menyebabkan penurunan viskositas secara signifikan sampai lebih dari 70%
(Sintzel et al., 1997).
2.1 Reologi
Reologi berasal dari bahasa yunani yaitu rheo (mengalir) dan logos (ilmu).
Istilah reologi pertama kali diperkenalkan oleh Bingham dan Crawford untuk
menggambarkan aliran suatu cairan dan deformasi (perubahan bentuk) dari padatan
(Martin et al., 2008). Reologi berhubungan dengan viskositas. Viskositas
merupakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir (Podczeck, 2007).
Sifat reologi pada setiap bahan dalam formulasi sediaan farmasi menjadi
salah satu pertimbangan penting dalam proses produksi. Sebagai contoh, bahan
dengan viskositas tinggi akan membutuhkan energi yang besar dalam proses
pengadukan, sedangkan bahan dengan viskositas yang rendah dapat mempercepat
waktu pencampuran dan meningkatkan homogenitas sediaan. Sifat reologi dari
sediaan farmasi juga dapat mempengaruhi stabilitas sediaan, misalnya sediaan
suspensi dengan viskositas rendah akan mudah mengalami sedimentasi yang
mengindikasikan bahwa suspensi tersebut memiliki stabilitas buruk. Selain itu
sifat reologi sediaan farmasi juga dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien,
contohnya suspensi dan emulsi harus memiliki sifat alir yang baik agar mudah
dikeluarkan dari wadah serta mudah dalam menakar dosisnya pada sendok takar
(Podczeck, 2007). Oleh sebab itu, prinsip reologi memegang peranan penting
dalam pengembangan dan produksi sediaan-sediaan farmasi.
Gambar 2.1 Ilustrasi Hubungan Laju Geser dan Tegangan Geser (F : tegangan
geser, dv : kecepatan antar bidang, dr : jarak antar bidang)
Sumber : Podczeck, 2007
Reologi digambarkan melalui suatu kurva reogram antara shear rate (laju
geser) dan shearing stress (tegangan geser). Viskositas juga digambarkan melalui
suatu kurva antara viskositas dan shear rate (laju geser). Laju geser (γ) merupakan
perbedaan kecepatan antara dua bidang cairan (dv) yang dipisahkan oleh jarak yang
sangat kecil (dr), sedangkan tegangan geser (σ) merupakan gaya per satuan luas
(F’/A) yang diperlukan untuk menghasilkan laju geser tertentu. Semakin besar
viskositas suatu cairan, akan semakin besar pula tegangan geser yang diperlukan
untuk menghasilkan laju geser tertentu, oleh karena itu laju geser berbanding lurus
dengan tegangan geser sebagai berikut :
(2.1)
(2.2)
Reogram atau kurva reologi terdiri dari dua kurva. Satu kurva
menggambarkan peningkatan laju geser (kurva menaik), sedangkan kurva lainnya
menggambarkan perlambatan laju geser (kurva menurun). Kedua kurva ini
didapatkan dengan melakukan pengukuran dari laju geser nol ke maksimum, dan
kembali lagi ke laju geser nol (Triantafillopoulos, 1988). Melalui kurva ini, dapat
diidentifikasi bagaimana sifat alir dari suatu bahan. Sifat alir atau reologi dibagi
menjadi dua jenis yaitu aliran newton dan non-newton. Masing-masing jenis aliran
memiliki sifat reologi yang berbeda yang digambarkan dalam reogram
(Gambar 2.2).
Reologi dan viskositas dapat berubah oleh berbagai faktor, diantaranya
tekanan, suhu, shear time dan pH. Peningkatan tekanan akan meningkatkan
viskositas bahan newton maupun non-newton walaupun perubahannya sangat kecil,
dan pada kondisi tekanan dibawah 1 bar perubahan viskositas tidak terdeteksi.
Peningkatan suhu akan menurunkan viskositas, terutama pada bahan dengan
viskositas tinggi, sehingga perlu kontrol suhu yang lebih baik pada bahan dengan
viskositas tinggi. Selain itu, lamanya waktu geser yang diberikan pada suatu bahan,
juga akan mempengaruhi kerusakan struktur bahan sehingga viskositas sediaan
berubah. Namun pada beberapa bahan tertentu, berhentinya laju geser akan
mengembalikan struktur seperti semula atau disebut fase pemulihan (Podczeck,
2007). Kemudian faktor lain yang dapat mempengaruhi reologi dan viskositas
bahan adalah perubahan pH, secara umum peningkatan pH dapat meningkatkan
viskositas, walaupun tidak signifikan (Islam et al., 2004).
Gambar 2.2 Kurva Reologi Berbagai Jenis Aliran, (a) aliran newton; (b) aliran
plastis; (c) aliran pseudoplastis; (d) aliran dilatan
Sumber : Aulton et al., 2001
2.3.1.2 Pseudoplastis
Aliran pseudoplastis atau shear thinning adalah sifat alir yang paling
umum dari sediaan farmasi. Laju geser yang meningkat tetap dari waktu ke waktu
akan memecah ketika status termodinamika dari sistem agregat tidak stabil secara
kinetik (Mastropietro et al., 2013). Berbeda dengan aliran plastis, aliran
pseudoplastis dimulai dari titik asal (0,0) atau paling tidak mendekati titik asal
pada laju geser yang rendah dan menunjukkan penurunan viskositas dengan
meningkatnya laju geser (Martin et al., 2008).
2.3.1.3 Dilatan
Aliran dilatan merupakan tipe aliran yang berkebalikan dengan aliran
pseudoplastis, dimana viskositas meningkat dengan meningkatnya laju geser.
Aliran dilatan atau shear thickening merupakan tipe aliran pada suspensi atau pasta
yang memiliki konsentrasi partikel terdispersi lebih dari 50% dengan ukuran
partikel dibawah 50µm yang mudah mengalami deflokulasi (Podczeck, 2007).
2.3.2.1 Tiksotropi
Tiksotropi merupakan aliran bergantung waktu dimana dengan
meningkatnya laju geser, viskositas cairan menurun (shear thinning). Pada aliran
tiksotropi, struktur bahan rusak akibat adanya laju geser dan pulih pada saat
pendiaman (Bagley & Dintzis, 1999).
cair adalah aliran tiksotropi karena suatu sediaan yang ideal harus mempunyai
konsistensi tinggi dalam wadah, namun dapat dituang dan disebar dengan mudah
(Martin et al., 2008). Contohnya pada sediaan suspensi harus memiliki sifat alir
yang tepat baik selama pembuatan maupun penggunaan serta harus memiliki
konsistensi yang tepat sehingga partikel dapat tersebar dalam wadah (Herh et al.,
1998).
2.3.2.2 Antitiksotropi
Antitiksotropi atau disebut juga tiksotropi negatif merupakan tipe aliran
yang bergantung waktu dimana struktur terbentuk pada laju geser, sedangkan
disintegrasi terjadi pada saat pendiaman (Siginer et al., 1999). Menurut Samyn &
Jung (1967), antitiksotropi terjadi karena meningkatnya frekuensi tumbukan dari
partikel-partikel terdispersi yang kemudian membentuk gumpalan-gumpalan
akibat adanya laju geser, sehingga terjadi peningkatan viskositas. Antitiksotropi
juga timbul karena gumpalan tertentu yang menjadi longgar akibat adanya laju
geser. Dalam keadaan diam, gumpalan-gumpalan tersebut mengalami disintegrasi
atau pemecahan menjadi partikel yang lebih kecil, sehingga terjadi penurunan
viskositas (Martin et al., 2008).
2.3.2.3 Reopeksi
Reopeksi merupakan aliran bergantung waktu dimana apabila diberikan laju
geser sedang sampai tinggi struktur bahan menjadi rusak, namun kembali pulih
pada laju geser rendah serta stabil pada saat pendiaman (Siginer et al., 1999). Pada
aliran reopeksi, peningkatan viskositas dari bentuk koloid menjadi gel terjadi lebih
cepat pada pengadukan perlahan (laju geser rendah). Dalam sistem reopeksi, gel
tersebut adalah bentuk keseimbangan. Sedangkan dalam sistem antitiksotropi,
keadaan keseimbangan adalah bentuk koloid (Martin et al., 2008)
menggunakan silinder atau spindle yang direndam di dalam larutan yang akan
diuji yang menimbulkan ketahanan larutan terhadap gerak rotasi silinder pada
kecepatan tertentu. Sudut deviasi dari spindle diukur secara elektronik yang
dinyatakan dalam nilai torque. Nilai torque dihitung berdasarkan kecepatan putar
spindle yang menghasilkan pembacaan langsung nilai viskositas larutan yang diuji
dalam satuan mPa (milipascal). Untuk penentuan viskositas, ukuran dan
kecepatan spindle yang digunakan harus proposional terhadap ketahanan larutan.
Untuk penentuan sifat reologi, dilakukan rentang pengukuran pada berbagai
kecepatan putar (Thermo Scientific, 2007).
2.5 Polimer
Polimer adalah molekul besar atau makromolekul yang tersusun dari
pengulangan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer (Guerra & Lima,
2013). Molekul polimer ada yang berbentuk linear, bercabang serta berupa linear
atau bercabang yang terpisah yang bergabung dengan suatu ikatan silang. Polimer
yang tersusun dari satu jenis monomer disebut homopolimer, sedangkan polimer
yang tersusun dari lebih dari satu jenis monomer disebut kopolimer. Polimer yang
larut dalam air memiliki kemampuan untuk meningkatkan viskositas suatu sediaan
sedangkan polimer yang tidak larut dalam air digunakan untuk membentuk film
tipis dan matriks pembungkus obat (Florence & Attwood, 2006).
Pengendapan dapat terjadi pada pH kurang dari 2 dan viskositas menurun dengan
cepat pada pH diatas 10. Secara umum Na CMC dalam viskositas tinggi memiliki
kestabilan yang baik pada pH 7-9 (Rowe et al., 2009)
2.5.4 Tragakan
Tragakan merupakan serbuk berwarna putih sampai kekuningan, tidak
berbau dan dalam bentuk mucilago memiliki rasa hambar. Tragakan merupakan
gum dari alam yang mengandung campuran dari polisakarida L-fukosa, D-xylosa,
D-galaktosa (Rowe et al., 2009).
yang dominan. Setiap xanthan gum mengulang lima unit gula; 2 glukosa, 2
mannosa dan 1 asam glukoronat (Rowe et al., 2009)
Xanthan gum banyak digunakan pada formulasi sediaan oral dan topikal
sebagai thickening, agen pensuspensi, agen penstabil sediaan dan agen pengemulsi
(Rowe et al., 2009). Larutan xanthan gum bersifat sangat pseudoplastis. Pada
konsentrasi rendah, larutan xanthan gum menunjukkan viskositas tinggi
dibandingkan dengan larutan polisakarida lainnya. Sifat seperti ini membuat
xanthan gum digunakan sebagai rheology modifier dan stabilizer yang sangat
efektif (Sharma et al., 2006). Xanthan gum tidak toksik dan kompatibel dengan
berbagai bahan-bahan lainnya, serta memiliki stabilitas yang baik pada rentang pH
4-10 dan temperature 10-60oC dalam bentuk larutan. Xanthan gum memiliki sifat
alir pseudoplastis (Rowe et al., 2009). Contoh penggunaan xanthan gum pada
sediaan farmasi yaitu pada sediaan tetes mata, xanthan gum dapat berinteraksi
dengan musin yang dapat memperlama retensi obat pada area prekorneal
(Ceulemans et al., 2002). Xanthan gum juga dapat meningkatkan kekuatan
bioadesif sediaan vaginal (Vermani et al., 2002).
3.2.2 Alat
Neraca analitik (GH-202, AND, Jepang), overhead stirrer (RW 20 Digital,
IKA), hot plate (Cimarec), viscotester (6R Haake, Jerman), autoklaf digital (ALP),
gamma irradiator cell 220 dan alat gelas.
3.3.2 Pengaturan pH
Pada setiap larutan polimer yang sudah homogen, dilakukan pengaturan
pH menggunakan trietanolamin sampai pH larutan mendekati 7,4 + 0,1
(Broadhead, 2004).
Perubahan warna ini terjadi akibat adanya proses radiolisis setelah polimer
terpapar radiasi sehingga menyebabkan peningkatan pembentukan radikal bebas
dapat berupa radikal hidrogen dan hidroksil yang sangat reaktif (Silindir & Özer,
2012). Dalam bentuk larutan, karbopol 940 merupakan salah satu jenis karbopol
yang mudah mengalami degradasi oksidatif yang dikatalisis oleh sinar matahari
dan logam tertentu, sehingga menyebabkan perubahan warna dan penurunan
viskositas (Lubrizol, 2005). Karbopol 940 tidak mengalami perubahan
organoleptis dan homogenitas setelah mengalami sterilisasi uap.
Gambar 4.1 Kurva Reologi Karbopol 940 0,1% (a) Tanpa Sterilisasi,
(b) Sterilisasi Uap, (c) Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi uap pada suhu 121oC selama 15 menit tidak mengubah sifat
reologi pada kedua konsentrasi larutan karbopol, namun mempengaruhi viskositas
larutan. Data viskositas diuji secara statistik menggunakan Paired Samples T Test
yang menunjukkan hasil bahwa perubahan viskositas larutan karbopol tidak
berbeda bermakna, baik pada konsentrasi 0,1% (p > 0,05) maupun pada
konsentrasi 0,25% (p > 0,05) (Lampiran 18). Hal ini terjadi karena suhu transisi
dari karbopol adalah 130-140oC, sehingga pada suhu sterilisasi uap 121oC,
karbopol tidak mengalami penurunan viskositas (Gómez-Carracedo et al., 2004).
Perubahan viskositas karbopol akibat sterilisasi uap dan radiasi dapat dilihat pada
Tabel 4.2.
Gambar 4.2 Kurva Reologi Karbopol 940 0,25% (a) Tanpa Sterilisasi,
(b) Sterilisasi Uap, (c) Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi radiasi pada dosis 25 kGy tidak mengubah sifat reologi dari
larutan karbopol 940, namun menyebabkan penurunan viskositas dari polimer
karbopol 940 pada kedua konsentrasi. Pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.3, terlihat
penurunan viskositas yang cukup besar. Penurunan viskositas larutan karbopol
940 adalah bermakna secara statistik baik pada konsentrasi 0,1% (p < 0,05)
maupun konsentrasi 0,25% (p < 0,05) (Lampiran 18). Polimer pada umunya akan
mengalami dua mekanisme yang terjadi bersamaan ketika terpapar radiasi gamma,
antara lain membentuk cross-link dan mengalami pemotongan rantai secara acak
(Sintzel et al., 1997). Larutan karbopol 940 pada penelitian ini diduga lebih
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
30
Sterilisasi uap pada suhu 121oC selama 15 menit mengubah sifat reologi
natrium alginat konsentrasi 1,5% menjadi dilatan sedangkan pada konsentrasi 3%
menjadi aliran newton. Natrium alginat mengalami penurunan viskositas yang
cukup besar seperti yang terlihat pada Tabel 4.4 Data viskositas diuji secara
statistik menggunakan Paired Samples T Test yang menunjukkan hasil bahwa
perubahan viskositas natrium alginat setelah sterilisasi uap adalah bermakna, pada
konsentrasi 1,5% (p < 0,05) dan konsentrasi 3% (p < 0,05) (Lampiran 20).
Natrium alginat memiliki suhu transisi yaitu 70oC, sehingga pada suhu sterilisasi
uap yaitu 121oC terjadi depolimerisasi yang menyebabkan penurunan viskositas
(Rowe et al., 2009; Leo et al., 1990).
Gambar 4.9 Kurva Reologi Natrium Alginat 1,5% (a) Tanpa Sterilisasi,
(b) Sterilisasi Uap, (c) Sterilisasi Radiasi
Gambar 4.12 Kurva Reologi Tragakan 1% (a) Tanpa Sterilisasi, (b) Sterilisasi
Uap, (c) Sterilisasi Radiasi
Gambar 4.14 Kurva Reologi Tragakan 3,5% (a) Tanpa Sterilisasi, (b) Sterilisasi
Uap, (c) Sterilisasi Radiasi
terjadi secara bermakna (p < 0,05) (Lampiran 22). Larutan xanthan gum 4,5%
tetap pada bentuk aliran tiksotropik dan tidak mengalami penurunan viskositas
setelah mengalami sterilisasi uap, hal ini terjadi karena pada konsentrasi yang
lebih tinggi interaksi antarmolekul akibat pemanasan hanya menyebabkan
pembelitan rantai, tidak mengakibatkan perubahan konformasi menjadi rantai
tunggal (Bindal et al, 2007), seperti yang terlihat pada Gambar 4.16. Apabila
diberikan laju geser, maka rantai polimer menyusun kembali, namun
membutuhkan waktu sehingga menghasilkan sifat reologi tiksotropik.
Berdasarkan analisis statisik, perubahan viskositas tersebut adalah tidak bermakna
(p > 0,05) (Lampiran 22).
Gambar 4.18 Kurva Reologi Xanthan Gum 4,5% (a) Tanpa Sterilisasi,
(b) Sterilisasi Uap, (c) Sterilisasi Radiasi
5.1 Kesimpulan
1. Sterilisasi uap tidak mempengaruhi sifat reologi larutan polimer karbopol,
tragakan dan xanthan gum konsentrasi tinggi serta karbopol konsentrasi
rendah, tetapi mempengaruhi sifat reologi larutan polimer Na CMC dan
natrium alginat konsentrasi tinggi serta Na CMC, natrium alginat, tragakan
dan xanthan gum konsentrasi rendah. Sterilisasi uap juga mempengaruhi
viskositas seluruh larutan polimer kecuali karbopol konsentrasi rendah serta
karbopol dan tragakan konsentrasi tinggi.
2. Sterilisasi radiasi tidak mempengaruhi sifat reologi larutan polimer karbopol
konsentrasi tinggi dan rendah, tetapi mempengaruhi sifat reologi lartuan
polimer Na CMC, natrium alginat, tragakan dan xanthan gum pada
konsentrasi rendah dan tinggi. Sterilisasi radiasi mempengaruhi viskositas
seluruh larutan polimer.
5.2 Saran
1. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai pengaruh sterilisasi uap dan radiasi
terhadap viscoelasticity dari polimer karbopol 940, Na CMC, natrium
alginat, tragakan dan xanthan gum.
2. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai pengaruh sterilisasi uap dan sterilisasi
radiasi terhadap viskositas dan reologi dari polimer anionik lainnya seperti
eudragit, pektin dan carrageenan.
DAFTAR PUSTAKA
Aspinal, G. O dan Baillie, J. 1963. Fractionation of the Gum and the Structure of
Tragcanthc Acid. Journal of the Chemical Society
Bagley, E.B dan Dintzis, F.R. 1999. Shear Thickening and Flow Induced Structures
in Food and Biopolymer Systems, dalam: Siginer, D.A., De Kee, D., dan
Chhabra R.P (Eds.), Advances in the Flow and Rheology of Non-Newtonian
Fluids. Elsiver Science Publishers
Broadhead, Joanne. 2004. Parenteral Dosage Forms, dalam : Gibson, Mark (Eds.),
Pharmaceutical Preformulation and Formulation. IHS Health Group
Kulkarni, V.S., dan Shaw, Charles. 2016. Essential Chemistry for Formulators of
Semisolid and Liquid Dosages. Google Books (https://books.google.co.id/
books?id=btDUBQAAQBAJ&pg, diakses pada 3 Februari 2016)
Sharma, B.R; Narehsh, L; Dhuldoya, N.C; Merchant, S.U; Merchant, U.C. 2006.
Xanthan Gum - A Boon to Food Industry. Food Promotion Chronicle, Vol 1
(15), pp 27-30
Siginer, D.A; De Kee, D; Chhabra R.P. 1999. Advances in the Flow and Rheology
of Non-Newtonian Fluids. Elsevier Science Publishers
Sintzel, M.B; Merkli, Alain; Tabatabay, Cyrus; Gurny, Robert. 1997. Influence of
Irradiation Sterilization on Polymers Used as Drug Carriers - A Review.
Drug Development and Industrial Pharmacy, Vol. 23 (9), pp 857-878
Thermo Scientific. 2007. Instruction Manual: Haake Viscotester 6L/R plus &
Haake Viscotester 7L/R plus. Version 1.4. Jerman
Pembuatan Kurva
Viskositas dan Reologi
Analisis Kurva
(lanjutan)
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
0,1% 0,25% 0,1% 0,25% 0,1% 0,25%
0,3 11,20 8,50 14,20 7,15 7,80 1,80
0,5 15,00 10,55 19,30 9,95 8,80 2,00
0,6 17,05 11,45 21,40 11,15 9,30 2,20
1 25,15 14,70 30,60 14,80 10,40 2,30
1,5 33,15 18,75 38,10 19,10 11,40 2,60
2 37,70 22,00 42,00 22,90 12,10 2,70
2,5 37,85 25,05 44,50 26,30 12,90 2,90
3 42,35 27,80 46,50 28,70 13,40 3,10
4 45,55 32,00 49,70 32,15 14,30 3,40
5 48,25 35,30 52,10 35,05 15,20 3,60
6 50,10 37,35 54,10 36,95 16,00 3,80
10 56,05 43,45 60,10 42,80 18,30 4,40
12 58,55 45,95 62,40 45,40 19,20 4,60
20 66,30 53,95 69,60 52,60 22,50 5,60
30 73,00 59,75 76,00 57,95 25,50 6,20
50 83,15 67,80 86,00 65,75 30,50 7,50
60 87,20 70,05 89,80 68,40 32,50 7,90
100 98,20 79,25 - 77,75 39,20 9,50
200 - 95,00 - 91,50 - 11,50
100 98,20 79,60 - 78,15 39,20 9,20
60 86,90 71,00 89,80 69,50 32,20 7,90
50 82,00 68,50 85,10 67,30 30,30 7,20
30 71,85 60,85 75,20 60,10 25,40 6,10
20 62,25 55,05 68,70 54,80 22,40 5,50
12 57,95 47,60 61,60 48,10 19,20 4,60
10 55,55 44,85 59,20 45,80 18,20 4,50
6 49,75 38,10 53,30 39,50 15,90 3,90
5 47,70 35,75 51,30 37,35 15,30 3,70
4 44,95 32,95 48,70 34,95 14,50 3,50
3 41,55 29,10 45,60 31,75 13,50 3,30
2,5 39,15 26,25 43,30 29,35 13,00 3,20
2 36,10 23,40 40,10 26,50 12,40 3,00
1,5 31,85 20,10 36,10 22,90 11,70 2,90
1 24,65 16,65 29,10 18,65 10,80 2,60
0,6 16,85 13,75 20,50 14,55 9,80 2,40
0,5 14,85 12,75 18,10 13,65 9,50 2,30
0,3 10,70 10,90 13,50 11,40 8,80 2,10
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
1,25% 2,5% 1,25% 2,5% 1,25% 2,5%
0,3 1,10 6,30 0,00 0,00 0,00 0,00
0,5 1,95 10,40 0,00 1,25 0,00 0,00
0,6 2,85 11,90 0,00 1,45 0,00 0,00
1 3,75 14,40 0,00 2,15 0,00 0,00
1,5 4,65 17,95 0,00 3,00 0,00 0,00
2 5,55 19,70 0,00 3,95 0,00 0,00
2,5 7,15 22,80 0,00 4,85 0,00 0,00
3 8,75 25,25 1,00 5,80 0,00 0,00
4 10,35 28,85 1,30 7,15 0,00 0,00
5 16,00 30,10 2,20 8,30 0,00 0,00
6 19,05 33,40 2,70 9,85 1,10 0,00
10 30,00 42,75 4,60 13,15 1,20 0,00
12 44,80 46,50 6,90 15,80 1,80 0,00
20 70,85 57,75 11,50 22,85 2,50 0,00
30 87,65 68,35 14,00 30,15 3,80 1,20
50 - 84,05 23,00 41,80 13,00 1,60
60 - 89,35 47,50 47,70 - 2,40
100 - - - 63,25 - 4,50
200 - - - 90,25 - 13,00
100 - - - 64,50 - 4,50
60 - 89,35 47,50 50,10 - 2,10
50 - 80,40 23,00 45,55 13,00 1,30
30 87,65 65,25 14,10 33,45 3,80 1,20
20 81,55 54,80 11,70 26,80 2,60 0,00
12 58,25 43,90 7,10 19,50 1,50 0,00
10 43,55 41,70 4,80 17,50 1,00 0,00
6 29,25 33,10 2,80 12,60 0,00 0,00
5 24,40 30,85 1,40 11,35 0,00 0,00
4 15,45 28,05 1,20 9,75 0,00 0,00
3 12,35 24,65 0,90 8,10 0,00 0,00
2,5 9,80 22,95 0,00 7,10 0,00 0,00
2 7,15 20,40 0,00 6,15 0,00 0,00
1,5 5,70 18,10 0,00 5,00 0,00 0,00
1 4,40 15,00 0,00 3,75 0,00 0,00
0,6 3,20 12,05 0,00 2,40 0,00 0,00
0,5 2,15 11,10 0,00 2,00 0,00 0,00
0,3 1,25 8,75 0,00 1,25 0,00 0,00
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
1,5% 3% 1,5% 3% 1,5% 3%
0,3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,6 0,00 1,10 0,00 0,00 0,00 0,00
1 1,20 2,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1,5 2,00 3,10 0,00 0,00 0,00 0,00
2 2,80 4,05 0,00 0,00 0,00 0,00
2,5 3,50 5,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 4,25 5,90 0,00 0,00 0,00 0,00
4 5,70 7,70 0,00 0,00 0,00 0,00
5 7,05 9,45 0,00 0,00 0,00 0,00
6 8,45 11,15 0,00 0,00 0,00 0,00
10 13,80 17,25 1,30 0,00 0,00 0,00
12 16,40 20,05 1,60 1,10 0,00 0,00
20 26,30 30,40 2,80 1,45 0,00 0,00
30 38,65 41,25 4,50 2,00 0,50 0,00
50 58,25 59,10 8,10 3,20 1,30 0,00
60 65,80 67,00 10,80 3,80 2,40 1,60
100 96,00 92,35 25,00 6,35 3,20 1,80
200 - - 65,00 11,50 8,50 4,00
100 96,00 92,35 24,50 6,35 3,00 1,80
60 65,80 68,30 11,00 3,90 2,00 1,30
50 58,80 60,20 9,00 3,15 1,10 0,00
30 39,00 42,20 4,50 2,00 0,50 0,00
20 26,45 30,85 2,80 1,45 0,00 0,00
12 16,70 20,35 1,70 1,10 0,00 0,00
10 13,00 17,50 1,40 0,00 0,00 0,00
6 8,70 11,25 0,00 0,00 0,00 0,00
5 7,20 9,60 0,00 0,00 0,00 0,00
4 5,80 7,85 0,00 0,00 0,00 0,00
3 4,35 6,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2,5 3,60 5,10 0,00 0,00 0,00 0,00
2 2,90 4,15 0,00 0,00 0,00 0,00
1,5 2,20 3,15 0,00 0,00 0,00 0,00
1 1,45 2,10 0,00 0,00 0,00 0,00
0,6 0,00 1,20 0,00 0,00 0,00 0,00
0,5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
1% 3,5% 1% 3,5% 1% 3,5%
0,3 32,40 11,25 16,75 13,60 0,00 0,00
0,5 38,10 14,20 19,25 17,30 0,00 0,00
0,6 38,80 14,45 20,25 18,90 0,00 0,00
1 42,75 17,70 23,00 22,30 0,00 0,00
1,5 45,20 19,75 25,50 24,60 0,00 0,00
2 47,15 21,15 27,25 26,40 0,00 0,00
2,5 48,70 22,25 28,75 27,90 0,00 0,00
3 49,75 23,15 29,80 28,80 0,00 0,00
4 52,15 24,70 31,75 29,20 0,00 0,00
5 53,40 25,80 33,35 30,50 0,00 0,00
6 54,85 26,65 34,65 31,50 0,00 0,00
10 59,60 30,15 38,25 33,90 0,00 0,00
12 60,10 30,75 39,50 34,50 0,00 1,00
20 65,05 33,45 43,00 36,70 0,00 2,00
30 68,55 35,90 45,55 38,20 1,00 3,00
50 74,65 38,15 48,55 40,80 2,00 5,60
60 75,40 39,30 49,60 41,10 3,00 7,50
100 82,85 45,10 51,85 44,70 5,00 14,70
200 90,75 53,00 56,50 52,50 10,00 38,50
100 76,60 41,35 52,70 44,00 5,00 14,70
60 70,60 35,60 49,85 39,40 3,00 7,30
50 70,25 33,80 48,75 38,30 2,00 5,50
30 65,00 30,05 45,60 36,00 0,00 2,70
20 62,00 27,90 43,05 35,20 0,00 1,70
12 57,50 26,15 39,30 33,70 0,00 1,00
10 56,25 25,80 37,95 33,20 0,00 0,00
6 51,80 23,80 34,20 31,70 0,00 0,00
5 50,60 23,45 32,85 31,10 0,00 0,00
4 48,75 22,70 31,70 30,00 0,00 0,00
3 46,30 21,85 29,55 28,50 0,00 0,00
2,5 45,10 21,30 28,25 27,90 0,00 0,00
2 43,15 20,35 26,75 26,60 0,00 0,00
1,5 40,75 19,10 24,85 24,90 0,00 0,00
1 38,60 17,15 22,30 22,90 0,00 0,00
0,6 34,60 15,00 19,45 19,90 0,00 0,00
0,5 33,65 14,30 18,40 19,10 0,00 0,00
0,3 29,95 12,10 15,85 16,80 0,00 0,00
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
1% 4,5% 1% 4,5% 1% 4,5%
0,3 30,15 14,50 3,20 16,70 0,00 0,00
0,5 31,60 18,10 4,60 18,70 0,00 0,00
0,6 32,00 19,30 5,20 19,00 0,00 0,00
1 34,05 22,10 7,15 20,90 0,00 0,00
1,5 35,75 24,40 9,00 22,60 0,00 1,10
2 37,00 25,90 10,40 23,70 0,00 1,60
2,5 37,85 27,00 11,60 24,80 0,00 2,20
3 38,50 27,70 12,55 25,60 0,00 2,70
4 39,55 29,00 14,25 26,70 0,00 3,60
5 40,55 29,80 15,65 27,70 0,00 4,50
6 41,25 30,20 16,70 30,20 0,00 5,50
10 43,20 32,00 20,00 30,80 0,00 8,80
12 43,95 32,40 21,15 32,00 0,00 10,20
20 46,15 34,10 24,85 33,90 0,00 16,20
30 48,10 35,60 27,65 36,20 1,00 22,70
50 51,40 39,00 31,55 39,60 2,00 34,10
60 52,55 39,20 32,75 41,00 2,10 40,00
100 57,60 42,50 36,60 43,50 3,50 59,00
200 60,50 45,50 42,50 47,50 9,00 92,50
100 53,50 36,50 36,54 41,50 3,20 58,70
60 49,60 34,10 32,90 37,30 1,60 40,00
50 48,65 33,70 31,55 36,30 1,50 36,10
30 46,20 31,80 27,75 32,80 1,00 24,60
20 44,20 31,20 24,80 31,20 0,00 18,10
12 41,90 30,10 21,15 28,80 0,00 11,60
10 41,45 29,90 19,90 28,20 0,00 9,80
6 39,45 28,20 16,60 26,20 0,00 6,30
5 38,90 27,60 15,50 25,70 0,00 5,20
4 38,00 26,80 14,20 24,80 0,00 4,20
3 36,85 25,70 12,50 23,70 0,00 3,10
2,5 36,20 24,80 11,45 23,00 0,00 2,70
2 35,20 23,90 10,30 22,20 0,00 2,10
1,5 34,00 22,50 8,90 21,20 0,00 1,50
1 32,30 20,50 7,05 19,60 0,00 0,00
0,6 29,85 18,50 5,10 17,80 0,00 0,00
0,5 29,10 17,60 4,55 17,20 0,00 0,00
0,3 26,70 15,70 3,20 15,60 0,00 0,00
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
0,1% 0,25% 0,1% 0,25% 0,1% 0,25%
0,3 37420 285050 47380 240700 26150 56900
0,5 30110 211200 38770 199300 17600 41300
0,6 28450 191850 35730 186400 15570 36600
1 25175 147450 30650 148500 10480 23700
1,5 22120 125350 25440 131000 7610 17600
2 18890 110200 21010 115300 6090 13800
2,5 16170 100450 17800 105500 5160 11900
3 14130 92850 15520 95750 4470 10500
4 11395 80000 12420 80500 3590 8500
5 9650 70650 10420 69750 3050 7200
6 8355 62350 9020 61750 2670 6400
10 5605 43450 6010 42800 1830 4400
12 4880 38350 5200 37800 1600 3800
20 3310 26950 3480 26250 1120 2800
30 2430 19900 2530 19300 850 2000
50 1665 13550 1720 13100 610 1500
60 1450 11650 1490 11350 540 1300
100 980 7900 900 7750 390 900
200 - 4750 - 4850 - 500
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
1,25% 2,5% 1,25% 2,5% 1,25% 2,5%
0,3 - 210750 - 40000 - -
0,5 - 208250 - 26350 - -
0,6 2005 198000 - 24750 - -
1 1980 144800 - 21750 - -
1,5 1925 119900 310 20500 - -
2 1905 98600 310 19700 - -
2,5 1865 91300 300 19350 - -
3 1865 84250 300 18900 - -
4 1800 72300 290 17900 - -
5 1755 60300 290 16600 - 9
6 1730 55700 290 16200 - 9
10 1600 42750 280 13650 - 10
12 1585 38750 280 13250 15 10
20 1495 28850 280 11350 15 10
30 1475 22750 270 10050 15 11
50 1415 16800 270 8350 17 13
60 1425 14850 260 7950 16 16
100 2005 12000 260 6300 18 18
200 - - - 4500 - -
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
1,5% 3% 1,5% 3% 1,5% 3%
0,3 - - - - - -
0,5 - - - - - -
0,6 - - - - - -
1 1280 - - - - -
1,5 1355 20850 - - - -
2 1405 20650 - - - -
2,5 1410 20150 - - - -
3 1430 19900 - - - -
4 1425 19400 - - - -
5 1415 18900 - - - -
6 1415 18550 - - - -
10 1380 17250 55 700 - -
12 1365 16700 54 700 - -
20 1315 15200 56 700 - -
30 1255 13700 61 600 8 11
50 1165 11800 65 600 8 12
60 1125 11150 72 600 8 14
100 870 8200 100 600 8 18
200 600 130 500 9 23
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
1% 3,5% 1% 3,5% 1% 3,5%
0,3 108170 375350 56120 454200 - -
0,5 76365 285250 38525 347000 - -
0,6 64800 241400 33815 315200 - -
1 42480 177050 23060 223100 - -
1,5 30145 131900 17020 164500 - -
2 23595 105950 13635 132200 - -
2,5 19480 89250 11515 111800 - -
3 16600 77400 9940 92800 - -
4 12970 61900 7955 73100 - -
5 10685 51650 6675 61100 - -
6 9140 44500 5775 52600 - -
10 5960 30150 3825 33900 - 35
12 5005 25400 3290 28700 - 35
20 3250 16500 2145 18300 10 40
30 2280 11950 1515 12700 10 40
50 1490 7600 970 8100 11 45
60 1250 6650 820 6800 11 50
100 825 4450 520 4400 15 59
200 450 2600 275 2500 20 77
% Torque
RPM Tanpa Sterilisasi Sterilisasi Uap Sterilisasi Radiasi
1% 4,5% 1% 4,5% 1% 4,5%
0,3 100715 486400 10755 520100 - -
0,5 63270 363100 9305 344000 - -
0,6 53455 323100 8765 298300 - -
1 34075 221600 7185 196700 - -
1,5 23865 163000 6005 141100 - -
2 18510 129600 5225 111000 -
2,5 15165 108200 4650 92200 -
3 12835 92600 4200 79200 - 910
4 9900 72700 3570 62200 - 910
5 8110 59700 3135 51500 - 910
6 6860 50300 2785 43800 - 910
10 4320 32800 2000 28200 - 890
12 3640 27000 1765 24000 13 850
20 2305 17000 1240 15600 13 810
30 1600 11800 920 10900 16 750
50 1025 7800 630 7200 16 680
60 870 6500 540 6300 16 660
100 570 4200 360 4100 16 590
200 300 2200 210 2300 17 460
Lampiran 18. Hasil Analisis Statistik Viskositas Larutan Polimer Karbopol 940
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Karbopol_0.1 -
-6.50000E1 31.22499 .069
SU_Karbopol_0.1
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer karbopol 940 0,1%
sebelum dan setelah sterilisasi uap adalah tidak berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Karbopol_0.1 -
1.17500E3 398.77939 .036
SR_Karbopol_0.1
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer karbopol 940 0,1%
sebelum dan setelah sterilisasi radiasi adalah berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
a. Na CMC 1,25%
Paired Samples Test
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_NaCMC_1.25 -
1.16167E3 28.86751 .000
SU_NaCMC_1.25
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer Na CMC1,25%
sebelum dan setelah sterilisasi uap adalah berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_NaCMC_1.25 -
1.41567E3 38.65661 .000
SR_NaCMC_1.25
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer Na CMC1,25%
sebelum dan setelah sterilisasi radiasi adalah berbeda bermakna
b. Na CMC 2,5%
Paired Samples Test
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_NaCMC_2.5 -
9.35000E3 3002.91525 .033
SU_NaCMC_2.5
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer Na CMC 2,5%
sebelum dan setelah sterilisasi uap adalah berbeda bermakna
Paired Samples Test
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_NaCMC_2.5 -
1.81200E4 4117.63561 .017
SR_NaCMC_2.5
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer Na CMC 2,5%
sebelum dan setelah sterilisasi radiasi adalah berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_NaAlginat_1.5 -
1.11567E3 71.79369 .001
SU_NaAlginat_1.5
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer natrium alginat 1,5%
sebelum dan setelah sterilisasi uap adalah berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_NaAlginat_1.5 -
1.17233E3 67.98774 .001
SR_NaAlginat_1.5
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer natrium alginat 1,5%
sebelum dan setelah sterilisasi radiasi adalah berbeda bermakna
b. Natrium Alginat 3%
Paired Samples Test
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_NaAlginat_3.0 -
1.16083E4 1318.25958 .004
SU_NaAlginat_3.0
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer natrium alginat 3%
sebelum dan setelah sterilisasi uap adalah berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_NaAlginat_3.0 -
1.22043E4 1326.44349 .004
SR_NaAlginat_3.0
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer natrium alginat 3%
sebelum dan setelah sterilisasi radiasi adalah berbeda bermakna
a. Tragakan 1%
Paired Samples Test
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Tragakan_1.0 -
5.78333E2 165.40355 .026
SU_Tragakan_1.0
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer tragakan 1% sebelum
dan setelah sterilisasi uap adalah berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Tragakan_1.0 -
1.69667E3 502.35877 .028
SR_Tragakan_1.0
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer tragakan 1% sebelum
dan setelah sterilisasi radiasi adalah berbeda bermakna
b. Tragakan 3,5%
Paired Samples Test
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Tragakan_3.5 -
-5.00000E2 250.00000 .074
SU_Tragakan_3.5
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer tragakan 3,5% sebelum
dan setelah sterilisasi uap adalah tidak berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Tragakan_3.5 -
8.65500E3 2867.84327 .035
SR_Tragakan_3.5
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer tragakan 3,5% sebelum
dan setelah sterilisasi radiasi adalah berbeda bermakna
Lampiran 22. Hasil Analisis Statistik Viskositas Larutan Polimer Xanthan Gum
a. Xanthan Gum 1%
Paired Samples Test
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Xanthan_1.0 -
5.05000E2 153.21553 .029
SU_Xanthan_1.0
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer xanthan gum 1%
sebelum dan setelah sterilisasi uap adalah berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Xanthan_1.0 -
5.05000E2 153.21553 .028
SU_Xanthan_1.0
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer xanthan gum 1%
sebelum dan setelah sterilisasi radiasi adalah berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Xanthan_4.5 -
5.66667E2 351.18846 .108
SU_Xanthan_4.5
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer xanthan gum 4,5%
sebelum dan setelah sterilisasi uap adalah tidak berbeda bermakna
Paired Differences
Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation
Pair 1 TS_Xanthan_4.5
8.00333E3 2715.00153 .036
SR_Xanthan_4.5
Keputusan : Data perubahan viskositas larutan polimer xanthan gum 4,5%
sebelum dan setelah sterilisasi uap adalah berbeda bermakna