Anda di halaman 1dari 15

TEKA-TEKI GEOMETRI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geometri Informal

Dosen Pengampu :
1. Prof. Dr. Sunardi, M.Pd
2. Reza Ambarwati, M.Pd., M.Sc.

Oleh :
Kelompok 2
Hendrik Win Istiawan (160210101015)
Putri Aditiya Puspa Rini (160210101039)
Annisah Arsyiah Musyarofah (160210101053)
Nur Isnaini (160210101072)
Arum Hikmahtul Afifah (160210101103)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami yaitu makalah tentang “Teka-Teki
Geometri”.
Atas segala dukungan dari berbagai pihak yang mendukung terselesaikannya
tugas ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
2. Reza Ambarwati, M.Pd., M.Sc.
Selaku Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan, saran, ide dan
kesempatan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

                                                                                        Jember, 17 April 2019

                                                                                             Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB 2. PEMBAHASAN.............................................................................................................2
2.1 Pengertian Teka-teki Geometri.....................................................................................2
2.2 Contoh Teka-teki Geometri..........................................................................................2
Teka-Teki Geometri Identik............................................................................................2
Teka-Teki Segiempat Berlubang.....................................................................................3
Teka-Teki Persegi 6×4....................................................................................................4
Teka-Teki Persegi 8×8....................................................................................................5
Teka-Teki Potongan Identik ke-2....................................................................................6
Teka-Teki Ulat dan Daun................................................................................................7
Teka-teki Paradoks Luas Segitiga....................................................................................7
BAB 3. PENUTUP.....................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................12

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu cabang matematika yang menarik adalah matematika rekreasi.
Matematika rekreasi seringkali digunakan oleh matematikawan untuk bermain-main
karena rasa penasarannya yang ingin mengerjakan. Selain itu, matematika rekreasi
juga digunakan untuk mengasah logika dalam kesenangan tetapi tetap serius,
mengetahui indahnya matematika dalam hidup, mengeksplorasi keajaiban
matematika, melacak kebenaran hasil matematika, serta melatih ketelitian.
Matematika rekreasi sering melibatkan Teka Teki Matematika (Puzzle
Matematika) dan Quiz Matematika. Puzzle matematika adalah permainan yang
membutuhkan ilmu matematika agar mendapat hasil/jawaban. Puzzle ini memiliki
peraturan yang cukup spesifik dan rumit. Di dalam menyelesaikan puzzle
matematika, pemain harus menemukan jawaban (solusi) dalam bermain berdasarkan
peraturan yang berlaku di permainan tersebut.
Untuk menyelesaikan puzzle secara cepat dan tepat dibutuhkan suatu strategi
penyelesaian. Strategi penyelesaian ini dapat melalui prosedur sistematis maupun
analitis. Prosedur sistematis dengan memberikan bantuan alasan yang logis
sebanyak mungkin. Sedangkan prosedur analitis dimulai dengan perkiraan yang
tepat dan mengecek ulang sebelum memberi kepastian.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan teka-teki geometri?
1.2.2 Bagaimanakah contoh dari teka-teki geometri?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian teka-teki geometri.
1.3.2 Mengetahui contoh dari berbagai bentuk teka-teki geometri.

1
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teka-teki Geometri


Teka-teki adalah sebuah pernyataan atau pertanyaan atau frase yang
memiliki makna ganda ataupun makna tertutup, diajukan sebagai puzzle
untuk diselesaikan. Sedangkan geometri adalah cabang matematika yang
bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif gambar, dan
sifat ruang. Teka-teki geometri dapat diartikan dengan pertanyaan yang
berkaitan dengan geometri matematika berupa bentuk, uiuran, posisi, relatif
gambar dan sifat ruang yang biasanya disajikan dengan puzzle untuk
diselesaikan. Puzzle matematika yang disajikan dapat melatih kemampuan
geometri siswa dan sekaligus menghibur siswa

2.2 Contoh Teka-teki Geometri


Perbedaan yang besar di antara variasi puzzle, yaitu yang kaitannya
dengan kesulitan mereka dan sifat dasar dari puzzle itu sendiri. Sesuai
karakternya, puzzle dibagi menjadi dua kelompok, yaitu puzzle sastra (literary
puzzle) dan puzzle murni (pure puzzle). Yang termasuk puzzle sastra di
antaranya teka teki silang, permainan tebak kata, dan peribahasa. Puzzle sastra
ini harus ditebak sesuai dengan data/petunjuk tertentu atau yang sejenisnya.
Keterampilan dalam penyelesaian puzzle sastra bergantung pada kemampuan
bawaan sejak lahir yang ditambah dengan pengetahuan geografis dan sejarah.
Sedangkan puzzle murni biasanya berhubungan dengan angka angka, kadang-
kadang juga berisikan geometri. Pertanyaan pada puzzle murni dapat diubah
ke dalam berbagai bahasa, dengan tanpa mengubah keaslian puzzle itu sendiri.
Berikut adalah contoh dari teka-teki geomteri:

Teka-Teki Geometri Identik


Potonglah gambar tersebut menjadi 4 potongan yang identik (ukuran dan
bentuk sama persis)!
Jawab:

Teka-Teki Segiempat Berlubang

Potonglah segiempat dengan lubang tersebut menjadi dua potongan


sehingga jika di gabungkan anda dapat membuat persegi 8×8 (tanpa
lubang)!
Jawab:
Teka-Teki Persegi 6×4

Bagilah gambar tersebut menjadi 2 potongan sehingga jika digabungkan


dapat menjadi ukuran 6×4 persegi!

Jawab:
Teka-Teki Persegi 8×8

Potonglah gambar tersebut menjadi 2 potongan sehingga jika


digabungkan dapat menjadi ukuran 8×8 persegi!

Jawab:
Teka-Teki Potongan Identik ke-2

Potonglah gambar tersebut menjadi 2 potongan yang identik/simetris


(bentuk dan ukuran sama)!
Jawab:
Teka-Teki Ulat dan Daun

Potonglah persegi tersebut menjadi 4 potongan yang identik (ukuran dan


bentuk sama persis), jadi pada masing-masing potongan terdapat 1 ulat
dengan daunnya. 1 ulat tidak memiliki daun karena sedang diet!
Jawab:

Teka-teki Paradoks Luas Segitiga


Sebuah paradoks merupakan sebuah pertentangan antara apa yang
dipikirkan kebanyakan orang (commond sense) dengan apa yang sebenarnya
terjadi (the truth). Fakta atau pun kebenaran matematis yang
melatarbelakangi sebuah masalah paradoks, tidak mudah dipahami oleh
semua. Untuk dapat memahami sebuah paradoks matematika, dibutuhkan
kecermatan dan ketaatan azas pada matematika. Namun dengan belajar dari
sebuah paradoks matematika, seseorang akan belajar untuk berpikir secara
cermat dan taat azas. Selain itu, dengan memahami sebuah paradoks
matematika, orang akan lebih menghargai kegunaan matematika.
Berikut adalah contoh pengembangan paradoks geometri mengenai luas.
Untuk itu, perhatikan bentuk yang terkenal dari sebuah paradoks geometri di
bawah ini.

Terdapat empat buah bangun geometri: dua segitiga dan dua segienam,
seperti tampak pada gambar di atas. Pada bagian atas, terbentuk sebuah
segitiga siku-siku yang utuh dengan ukuran sisi-sisi penyiku: 5 dan 13
(sehingga luasnya 32,5 satuan luas). Namun jika disusun ulang seperti bagian
bawah gambar, tampak bahwa tetap dapat terbentuk sebuah “segitiga” siku-
siku dengan sisi-sisi penyiku: 5 dan 13, namun tidak utuh karena terdapat
sebuah lubang berukuran 1 satuan luas. Mengapa demikian? Tampak menjadi
sebuah paradoks: dengan bentuk yang sama (segitiga) tetapi luas berbeda (ada
yang utuh dan ada yang bolong).
Bagi Anda yang cermat, mungkin paradoks di atas dapat dipecahkan.
Mengapa? Ini dapat dipahami bila kita mencermati bentuk segitiga yang
terjadi. Memang, sisi-sisi penyiku kedua segitiga sama persisi, namun
bagaimana dengan sisi miringnya? Dengan mencermati secara seksama,
hipotenusa pada kedua segitiga pada gambar di atas tampak tidak benar-benar
lurus. Jadi, secara visual masalah paradoks di atas dapat menimbulkan
kecurigaan pada asumsi bahwa keduanya merupakan segitiga. Dengan
kecurigaan ini, orang kemudian dapat menghitung kemiringan kedua
“potongan” yang membentuk hipotenusa. Secara matematis, kemiringan
hipotenusa kedua potongan segitiga berbeda, yaitu 2/5 = 0,4 dan 3/8 = 0,375.
Ternyata dapat dipastikan bahwa kedua bentuk “segitiga” pada gambar tidak
benar-benar sebuah segitiga. Tampak seperti bangun segitiga, namun
sesungguhnya merupakan segiempat.
Di bawah ini, penulis membuat sebuah paradoks geometri yang sejenis
tetapi secara visual lebih sulit untuk mendeteksi ketidakberesan hipotenusa
pada segitiga.

Tampak pada masalah paradoks geometri di atas, bahwa walaupun


kedua “segitiga” dibentuk dari lima potongan bangun yang sama (dua
segitiga, dua segienam, dan sebuah persegipanjang) namun segitiga yang satu
kehilangan luas 1 satuan luas.
Dibanding dengan masalah paradoks mula-mula, maka pada masalah
paradoks yang baru ini, tidak mudah untuk menangkap secara visual adanya
ketidakberesan pada hipotenusa kedua segitiga. Bila dihitung kemiringan
masing-masing potongan hipitenusa, maka diperoleh 3/8 = 0,375 dan 5/13 =
0,3846. Kedua gradien ini memiliki selisih yang lebih kecil dibanding selisih
kemiringan pada masalah paradoks mula-mula. Jadi, masalah paradoks
geometri dengan susunan 5 potongan di atas memiliki tingkat kesulitan yang
lebih tinggi karena secara visual lebih sulit untuk melihat perbedaan
kemiringan antara kedua potongan pada hipotesua di kedua susunan
berbentuk segitiga tersebut.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Teka-teki geometri dapat diartikan dengan pertanyaan yang
berkaitan dengan geometri matematika berupa bentuk, uiuran,
posisi, relatif gambar dan sifat ruang yang biasanya disajikan
dengan puzzle untuk diselesaikan.
3.1.2 Contoh-contoh teka teki geometri antara lain teka-teki geometri
identik, teka-teki segi empat berlubang, teka teki persegi ,
teka-teki persegi , Teka teki potongan identik 2, teka-teki
ulat daun, dan teka-teki paradoks luas segitiga.

3.2 Saran
Penulis berharap agar apa yang tertulis dalam makalah ini dapat
berguna bagi pembaca agar lebih mengerti mengenai teka-teki geometri.
Menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis berharap makalah ini akan lebih detail dan fokus dalam
menjelaskan mengenai teka-teki geometri dan lebih bervariasi dalam
memberikan contoh terkait teka-teki geometri.
DAFTAR PUSTAKA

anonim. 2009. Fibonacci Number. dalam


http://en.wikipedia.org/wiki/Fibonacci_number diakses [diakses pada 17
April 2019]
Knott, Ron. 2010. Harder Fibonacci Puzzle. dalam
http://www.maths.surrey.ac.uk/hostedsites/R.Knott/Fibonacci/fibpuzzles
2.html [diakses pada 17 April 2019]

https://mindgameindo.wordpress.com/tag/teka-teki/page/20/[diakses pada 17
April 2019]

Anda mungkin juga menyukai