Hukum Keimigrasian C
2018.1481.1.01
Pemahaman hukum yang bersifat normatif sosiologis yang melihat hukum tidak hanya
sekumpulan kaidah dan asas yang mengatur hubungan manusia dalam masyarakat, tetapi
juga meliputi lembaga-lembaga dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan berlakunya
hukum itu. Sejalan dengan konsep tersebut maka fungsi hukum dalam masyarakat adalah
untuk terwujudnya ketertiban dan kepastian sebagai prasarana yang harus ditujukan ke arah
peningkatan pembinaan kesatuan bangsa, serta sebagai sarana penunjang perkembangan
modernisasi dan pembangunan yang menyeluruh. Tujuan hukum yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 yang sekaligus juga merupakan perwujudan sila-sila Pancasila.
Perlu kita ketahui, bahwa filsafat Islam memiliki tiga aliran (maktab) penting di
antaranya: Aliran Parepatetik (Massya’), Iluminasi (Isyraq), dan Teosofi Transenden (Hikmah
Muta;aliyah).
Selain itu pula terdapat Aliran dalam Filsafat hukum alam, Aliran hukum alam telah
berkembang sejak kurun waktu 2.500 tahun yang lalu, dan muncul dalam berbagai bentuk
pemikiran. Dilihat dari sejarahnya, menurut Friedmann, aliran ini timbul karena kegagalan
umat manusia dalam mencari keadilan yang absolut. Hukum alam di sini dipandang sebagai
hukum yang berlaku universal dan abadi.
Gagasan mengenai hukum alam didasarkan pada asumsi bahwa melalui penalaran,
hakikat makhluk hidup akan dapat diketahui, dan pengetahuan tersebut mungkin menjadi
dasar bagi tertib sosial serta tertib hukum eksistensi manusia. Hukum alam dianggap lebih
tinggi dari hukum yang sengaja dibentuk oleh manusia (Soerjono Soekanto, 1985:5-6).