Anda di halaman 1dari 2

MUHAMMAD FAIZ FEBRIANDANA P

Hukum Keimigrasian C
2018.1481.1.01

Pemahaman hukum yang bersifat normatif sosiologis yang melihat hukum tidak hanya
sekumpulan kaidah dan asas yang mengatur hubungan manusia dalam masyarakat, tetapi
juga meliputi lembaga-lembaga dan proses yang diperlukan untuk mewujudkan berlakunya
hukum itu. Sejalan dengan konsep tersebut maka fungsi hukum dalam masyarakat adalah
untuk terwujudnya ketertiban dan kepastian sebagai prasarana yang harus ditujukan ke arah
peningkatan pembinaan kesatuan bangsa, serta sebagai sarana penunjang perkembangan
modernisasi dan pembangunan yang menyeluruh. Tujuan hukum yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 yang sekaligus juga merupakan perwujudan sila-sila Pancasila.

Pengembangan filsafat hukum nasional harus diarahkan menjadi falsafah hukum


Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara yang juga merupakan dasar falsafah hukum
nasional mempunyai sifat imperatif yang tidak saja dijadikan dasar dan arah
pengembanganfalsafah hukum nasional kita, melainkan sekaligus juga menjadi acuan dalam
penyusunan, membina dan mengembangkan falsafah hukum yang konsisten dan relevan
dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

Hukum hingga sekarang belum mendapatkan pengertian yang tunggal, bahwasannya


setiap orang dapat mengartikan warna tersendiri dalam pengertian hukum itu sendiri. Dalam
hal ini filsafat hukum Pancasila mencoba untuk memberikan makna atas arti dari hukum itu
senditi. Disitu terbentuk seuah antologi atas hukum dengan Pancasila sebagai sudut
pandangnya. Pancasila yang mengandung lima sila sebagai landasan falsafah bangsa
Indonesia. Pancasila terdiri dari atas lima nilai, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai permusyawaratan dan nilai keadilan sosial. Nilai tersebut yang akan menjadi
ruh dari hukum yang akan dibentuk, sehingga diharapkan hukum yang berlaku dapat
membuat kesadaran atas betuhan, memuliakan manusia, mempersatukan beragam
golongan , mengutamakan musyawarah dan adil.
Apabila dibandingkan dengan filsafat hukum lain contoh filsafat hukum islam. filsafat
islam disederhanakan adalah sebagai ilmu yang membahas tentang universal ekstensi,
pengetahuan, jiwa yang berhubungan dengan Ketuhanan dan Agama. Hal ini menjurus pada
agama Islam. Ilmu pengetahuan tentang filsafat Islam ini mulai berkembang sejak Zaman
Yunani Kuno. Seperti yang kita ketahui, terdapat seorang filsuf pertama kali yang beragama
Islam, ialah Al Kindi. Beliau pun dilanjutkan oleh Al-Farabi yang dirintis dan mencetuskan
adanya filsafat Islam.

Perlu kita ketahui, bahwa filsafat Islam memiliki tiga aliran (maktab) penting di
antaranya: Aliran Parepatetik (Massya’), Iluminasi (Isyraq), dan Teosofi Transenden (Hikmah
Muta;aliyah).

Selain itu pula terdapat Aliran dalam Filsafat hukum alam, Aliran hukum alam telah
berkembang sejak kurun waktu 2.500 tahun yang lalu, dan muncul dalam berbagai bentuk
pemikiran. Dilihat dari sejarahnya, menurut Friedmann, aliran ini timbul karena kegagalan
umat manusia dalam mencari keadilan yang absolut. Hukum alam di sini dipandang sebagai
hukum yang berlaku universal dan abadi.

Gagasan mengenai hukum alam didasarkan pada asumsi bahwa melalui penalaran,
hakikat makhluk hidup akan dapat diketahui, dan pengetahuan tersebut mungkin menjadi
dasar bagi tertib sosial serta tertib hukum eksistensi manusia. Hukum alam dianggap lebih
tinggi dari hukum yang sengaja dibentuk oleh manusia (Soerjono Soekanto, 1985:5-6).

Anda mungkin juga menyukai