Oleh:
KELAS 9
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL--------------------------------------------------------------------1
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------2
DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------3
ISI
BAB I: PENDAHULUAN--------------------------------------------4
A. Jenis Analisis
B. Teknik Pengumpluan Data
BAB V: PENUTUP-----------------------------------------------------9
A. Kesimpulan
B. Saran
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Keberagaman itu sendiri bukan sebuah masalah jika bisa ditangani secara
benar. Konflik-konflik akibat perbedaan pun pernah terjadi di Indonesia,
beberapa di antaranya; Konflik antar suku di Sampit tahun 2001, konflik antar
agama di Ambon tahun 1999, konflik antar etnis di penghujung masa Orde
Baru 1998, dan konflik antar golongan dan pemerintah yaitu Organisasi Papua
Merdeka, Republik Maluku Selatan, dan Gerakan Aceh Merdeka.
Sedikit contoh sejarah dari gerakan tersebut, Gerakan Aceh Merdeka ini
dimpimpin oleh Hasan Muhammad di Tiro. Gerakan ini dikenal pulan dengan
nama Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF). Tujuan akhir dari
gerakan ini adalah untuk melepaskan Aceh dari pemerintahan Republik
Indonesia Konflik ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan telah
menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa.
B. Rumusan Masalah
- Apa itu prinsip bhinneka tunggal ika?
- Bagaimana implementasi prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
masyarakyat Indonesia?
- Pertentangan antara prinsip Bhinneka Tunggal Ika dengan ideologi
kedaerahan
C. Tujuan Pembahasan
1
Sumber: https://ditjenbinaadwil.kemendagri.go.id/index.php/2020/09/01/koordinasi-penyamaan-
persepsi-jumlah-pulau-di-indonesia-tahun-2020/#:~:text=Berdasarkan%20Berita%20Acara
%20Penetapan%20Jumlah,oleh%20Kemendagri%20sebanyak%20482%20pulau.
Berdasarkan Berita Acara Penetapan Jumlah Pulau Hasil Validasi dan Verifikasi sampai akhir
tahun 2019 jumlah pulau sebanyak 17.491, namun jumlah tersebut masih perlu ditelaah ulang
sebanyak 470 pulau dan diverifikasi ulang oleh Kemendagri sebanyak 482 pulau.
4
1. Mengetahui apa itu prinsip Bhinneka Tunggal Ika secara etimologis dan
secara esensial dengan begitu dapat menganalisis implementasi prinsip
Bhineka Tunggal Ika di dalam masyarakyat Indonesia.
2. Mengimplementasikan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
bermasyrakyat bernegara.
Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno, diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
menjadi “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Jika diterjemahkan per kata, kata
bhinneka berarti “beraneka ragam”. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti
"macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata
tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang.
Aslinya, kalimat ini berasal dari kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma,
karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14, pupuh
139, bait 5 yang tertulis sebagai berikut2;
Terjemahan3:
2
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika
3
Terjemahan ini didasarkan, dengan adaptasi kecil, pada edisi teks kritis oleh Dr. Soewito
Santoso.
5
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam
kebenaran.
Kakawin ini mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.
Diawali oleh Muhammad Yamin yang melihat sejarah Bhinneka Tunggal Ika
menyatukan Nusantara di masa kerajaan Majapahit, membuatnya sebagai tokoh
pertama yang mengusulkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara
kepada Presiden Ir.Soekarno. Muhammad Yamin menyebutkan kalimat Bhinneka
Tunggal Ika beberapa kali Ketika sidang BPUPKI berlangsung pada bulan 29 Mei
– 1 Juni 1945.
A. Jenis Analisis
6
Dalam menyelesaikan makalah ini, jenis analisis yang dilakukan adalah analisis
deskriptif.
1. Observasi
Mengumpulkan data-data yang akan dijadikan bahan dasar dalam
menganalisis prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan komplikasinya.
Kami mengambil data dari beberapa sumber seperti internet, buku teks
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, makalah lain, dan
UUD NRI Tahun 1945.
BAB IV PEMBAHASAN
Karena kebaragaman yang ada di dalam bangsa Indonesia itulah yang membuat
para pendiri bangsa kita mengusulkan Bhinneka Tunggal Ika karena prinsip ini
sejalan dengan sila ke-3 Pancasila, yaitu ‘Persatuan Indonesia’. Keberagaman
yang tercermin dalam prinsip Bhinneka Tunggal Ikan pun dinilai menjadi asset
utama bangsa Indonesia dan menjadi kekuatan yang bisa ditonjolkan di kancah
internasional. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika maksudnya di Indonesia terdapat
banyak suku tetapi kita tetap bersatu untuk membentuk suatu negara yang adil dan
makmur atau untuk menggapai cita-cita kebangsaan Indonesia. Dengan
memegang teguh prinsip Bhinneka Tunggal Ika berarti kita menerima semua
perbedaan dan keberagaman, tidak ada lagi mengedapankan perbedaan suku,
agama, dan ras yang dapat menimbulkan perpecahan. Secara sederhana dapat
diimplikasikan dalam keseharian kita, seperti contohnya, menghormati umat
agama lain yang sedang beribadah dengan tidak membuat kegaduhan yang
menganggu.
1. Common Denominator
7
Kita sebagai masyarakat Indonesia, harus mencari persamaan di dalam
perbedaan tersebut (common denominator). Dengan begitu,
masyarakat Indonesia dapat hidup tenteram di dalam keberagaman
tersebut karena adanya suatu kesamaan yang dimiliki bangsa
Indonesia.
2. Tidak Memiliki Sifat Enklusif
Masyarakat Indonesia tidak dibenarkan apabila menganggap dirinya
atau kelompoknya sebagai sosok yang paling hebat, paling benar
ataupun paling diakui.
Hal tersebut harus dihapuskan agar tidak menimbulkan konflik karena
adanya rasa cemburu, curiga, sikap egois hingga tidak mau mengetahui
atau memperhitungkan keberadaan kelompok atau orang lain.
3. Tidak Memiliki Sifat Formalistis
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara harus menunjukkan
sifat menyeluruh atau universal, tidak ada diskriminasi terhadap pihak-
pihak tertentu.
4. Bersifat Konvergen
Sifat konvergen juga disebut dengan sifat dewasa. Dimana, masyarakat
harus bersikap dewasa ketika menghadapi sebuah perbedaan, baik
pendapat ataupun budaya.
Sifat konvergen dalam Bhinneka Tunggal Ika sendiri menjadi salah
satu prinsip utama, dimana masyarakat Indonesia tidak diperbolehkan
secara sepihak mendahulukan kepentingan sendiri atau salah satu
pihak.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
8
suku, antar ras dan antar golongan. Sehingga tidak seharusnya keberagaman
malah menyebabkan konflik bagi kita, rakyat Indonesia.
B. Saran
Pada kenyataannya penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika selama ini masih
kurang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Karena masih terdapat data survei4
oleh Mennteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bahwa masih ada 23,4%
mahasiswa setuju dengan jihad dan di tingkat SMA 23,3%, dan 18,1% pegawai
swasta tidak setuju dengan ideologi Pancasila, 19,4% PNS dan 9,1% pegawai
BUMN. Karena itu masih sering terjadi konflik di dalam msyarakyat Indonesia itu
sendiri. Sehingga dapat dikatakan Indonesia masih perlu mengusahakan
penanaman prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam diri setiap masyarakyat, demi
menjaga keutuhan dan berlangsungnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4631020/menhan-sebut-234-mahasiswa-di-ri-
terpapar-radikalisme