Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANALISIS PRINSIP BHINNEKA TUNGGAL IKA


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Pelajaran: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Guru Mata Pelajaran: Ibu Elfrida Sipahutar

Oleh:

1. Jeremy Handy (9A-13)


2. Vallerie Alexis (kosong)
3. Daniel Pratama (9A-7)
4. Kaylee Emmanuela (9A-15)
5. Marcia Estrella (9A-19)

KELAS 9

TAHUN AJARAN 2020-2021

SMPK 1 BINA BAKTI


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-Nya


berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya tim penulis bisa
menyelesaikan makalah dengan tema “Prinsip Bhinneka Tunggal Ika”. Tidak
lupa pula terima kasih kita ucapkan pada Ibu Guru Elfrida Sipahutar yang
telah mengajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Makalah berjudul “Anaslisis Prinsip Bhineka Tunggal Ika” merupakan


sedikit contoh implementasi prinsip Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan
masyarakyat bernegara.

Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata


pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Penulis dan tim tidak
hanya akan membahas Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, tetapi juga
pengembangan teori-teori terkait.

Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah


mendukung serta membantu penyelesaian makalah. Harapan kami, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dengan memunculkan
rasa cinta tanah air.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian


kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami, tim penulis terbuka pada
kritik dan saran dari pembaca.

Bandung, 30 Januari 2021

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL--------------------------------------------------------------------1

KATA PENGANTAR--------------------------------------------------2

DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------3

ISI
BAB I: PENDAHULUAN--------------------------------------------4

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan

BAB II: LANDASAN DAN TINJAUAN TEORITIS--------------5

A. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika


B. Asal-Usul dan Sejarah Frasa Bhinneka Tunggal Ika

BAB III: METODOLOGI ANALISIS--------------------------------7

A. Jenis Analisis
B. Teknik Pengumpluan Data

BAB IV: PEMBAHASAN--------------------------------------------8

A. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

BAB V: PENUTUP-----------------------------------------------------9

A. Kesimpulan
B. Saran

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau


17.4911 dihitung pada tahun 2019. Karena hal ini keberagaman pun muncul
dari setiap masyarakyat yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia.
Keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan bahasa.

Keberagaman itu sendiri bukan sebuah masalah jika bisa ditangani secara
benar. Konflik-konflik akibat perbedaan pun pernah terjadi di Indonesia,
beberapa di antaranya; Konflik antar suku di Sampit tahun 2001, konflik antar
agama di Ambon tahun 1999, konflik antar etnis di penghujung masa Orde
Baru 1998, dan konflik antar golongan dan pemerintah yaitu Organisasi Papua
Merdeka, Republik Maluku Selatan, dan Gerakan Aceh Merdeka.

Sedikit contoh sejarah dari gerakan tersebut, Gerakan Aceh Merdeka ini
dimpimpin oleh Hasan Muhammad di Tiro. Gerakan ini dikenal pulan dengan
nama Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF). Tujuan akhir dari
gerakan ini adalah untuk melepaskan Aceh dari pemerintahan Republik
Indonesia Konflik ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan telah
menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa.

B. Rumusan Masalah
- Apa itu prinsip bhinneka tunggal ika?
- Bagaimana implementasi prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
masyarakyat Indonesia?
- Pertentangan antara prinsip Bhinneka Tunggal Ika dengan ideologi
kedaerahan
C. Tujuan Pembahasan

1
Sumber: https://ditjenbinaadwil.kemendagri.go.id/index.php/2020/09/01/koordinasi-penyamaan-
persepsi-jumlah-pulau-di-indonesia-tahun-2020/#:~:text=Berdasarkan%20Berita%20Acara
%20Penetapan%20Jumlah,oleh%20Kemendagri%20sebanyak%20482%20pulau.
Berdasarkan Berita Acara Penetapan Jumlah Pulau Hasil Validasi dan Verifikasi sampai akhir
tahun 2019 jumlah pulau sebanyak 17.491, namun jumlah tersebut masih perlu ditelaah ulang
sebanyak 470 pulau dan diverifikasi ulang oleh Kemendagri sebanyak 482 pulau.

4
1. Mengetahui apa itu prinsip Bhinneka Tunggal Ika secara etimologis dan
secara esensial dengan begitu dapat menganalisis implementasi prinsip
Bhineka Tunggal Ika di dalam masyarakyat Indonesia.
2. Mengimplementasikan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
bermasyrakyat bernegara.

BAB II LANDASAN DAN TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika

Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno, diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
menjadi “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Jika diterjemahkan per kata, kata
bhinneka berarti “beraneka ragam”. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti
"macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata
tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang.

B. Asal-Usul dan Sejarah Frasa Bhinneka Tunggal Ika

Aslinya, kalimat ini berasal dari kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma,
karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14, pupuh
139, bait 5 yang tertulis sebagai berikut2;

Rwâneka dhâtu winuwus Buddha Wiswa,


Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan3:

2
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika
3
Terjemahan ini didasarkan, dengan adaptasi kecil, pada edisi teks kritis oleh Dr. Soewito
Santoso.

5
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam
kebenaran.

Kakawin ini mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.

Diawali oleh Muhammad Yamin yang melihat sejarah Bhinneka Tunggal Ika
menyatukan Nusantara di masa kerajaan Majapahit, membuatnya sebagai tokoh
pertama yang mengusulkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara
kepada Presiden Ir.Soekarno. Muhammad Yamin menyebutkan kalimat Bhinneka
Tunggal Ika beberapa kali Ketika sidang BPUPKI berlangsung pada bulan 29 Mei
– 1 Juni 1945.

Sebelum Bhinneka Tunggal Ika diusulkan menjadi semboyan Negara Indonesia,


Prof. Kerf pada tahun 1888 menyelidiki terlebih dahulu semboyan tersebut yang
disimpan di perpustakaan Leiden, Belandan. Kemudian Frasa Bhinneka Tunggal
Ika ini digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai semboyan yang terdapat di
lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila, yang diresmikan sebagai lembang
negara pada Sidang Kabinet Republik Indoensia Serikat tanggal 11 Februari 1950.
Kemudian diatur dalam PP No. 43 Tahun 58 Tentang Penggunaan Lambang
Negara dan No.66 Tahun 1951 Tentang Lambang Negara. Dalam PP No.66
Tahun 1951 Pasal 1, disebutkan bahwa semboyan ditulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda.

BAB III METODOLOGI ANALISIS

A. Jenis Analisis

6
Dalam menyelesaikan makalah ini, jenis analisis yang dilakukan adalah analisis
deskriptif.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Observasi
Mengumpulkan data-data yang akan dijadikan bahan dasar dalam
menganalisis prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan komplikasinya.
Kami mengambil data dari beberapa sumber seperti internet, buku teks
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, makalah lain, dan
UUD NRI Tahun 1945.

BAB IV PEMBAHASAN

A. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Karena kebaragaman yang ada di dalam bangsa Indonesia itulah yang membuat
para pendiri bangsa kita mengusulkan Bhinneka Tunggal Ika karena prinsip ini
sejalan dengan sila ke-3 Pancasila, yaitu ‘Persatuan Indonesia’. Keberagaman
yang tercermin dalam prinsip Bhinneka Tunggal Ikan pun dinilai menjadi asset
utama bangsa Indonesia dan menjadi kekuatan yang bisa ditonjolkan di kancah
internasional. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika maksudnya di Indonesia terdapat
banyak suku tetapi kita tetap bersatu untuk membentuk suatu negara yang adil dan
makmur atau untuk menggapai cita-cita kebangsaan Indonesia. Dengan
memegang teguh prinsip Bhinneka Tunggal Ika berarti kita menerima semua
perbedaan dan keberagaman, tidak ada lagi mengedapankan perbedaan suku,
agama, dan ras yang dapat menimbulkan perpecahan. Secara sederhana dapat
diimplikasikan dalam keseharian kita, seperti contohnya, menghormati umat
agama lain yang sedang beribadah dengan tidak membuat kegaduhan yang
menganggu.

Ada berbagai prinsip Bhinneka Tunggal Ika, diantaranya sebagai berikut:

1. Common Denominator

7
Kita sebagai masyarakat Indonesia, harus mencari persamaan di dalam
perbedaan tersebut (common denominator). Dengan begitu,
masyarakat Indonesia dapat hidup tenteram di dalam keberagaman
tersebut karena adanya suatu kesamaan yang dimiliki bangsa
Indonesia.
2. Tidak Memiliki Sifat Enklusif
Masyarakat Indonesia tidak dibenarkan apabila menganggap dirinya
atau kelompoknya sebagai sosok yang paling hebat, paling benar
ataupun paling diakui.
Hal tersebut harus dihapuskan agar tidak menimbulkan konflik karena
adanya rasa cemburu, curiga, sikap egois hingga tidak mau mengetahui
atau memperhitungkan keberadaan kelompok atau orang lain.
3. Tidak Memiliki Sifat Formalistis
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara harus menunjukkan
sifat menyeluruh atau universal, tidak ada diskriminasi terhadap pihak-
pihak tertentu.
4. Bersifat Konvergen
Sifat konvergen juga disebut dengan sifat dewasa. Dimana, masyarakat
harus bersikap dewasa ketika menghadapi sebuah perbedaan, baik
pendapat ataupun budaya.
Sifat konvergen dalam Bhinneka Tunggal Ika sendiri menjadi salah
satu prinsip utama, dimana masyarakat Indonesia tidak diperbolehkan
secara sepihak mendahulukan kepentingan sendiri atau salah satu
pihak.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Keberagaman bukan sebuah halangan tetapi lebih tepat merupakan sebuah


tantangan bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. Karena di sisi lain keberagaman
merupakan hal yang bisa menguatkan Indonesia seperti karena keberagaman
masyarakyat Indonesia mulai mempelajari apa itu toleransi antar agama, antar

8
suku, antar ras dan antar golongan. Sehingga tidak seharusnya keberagaman
malah menyebabkan konflik bagi kita, rakyat Indonesia.

Diterapkannya Prinsip Bhinneka Tunggal Ika merupakan suatu keputusan yang


tepat untuk diterapkan di Indonesia karena dilihat dari keadaan sosial-politisnya,
Indonesia, Negara kepulauan yang memiliki banyak keberagaman suku
bangsa,agama,bahasa,adat istiadat. dimana jika kita menghormati perbedaan atas
keragaman di Indonesia, maka akan menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa
yang kuat, sedangkan jika kita memandang keberagaman tersebut sebagai suatu
perbedaan maka tidak akan tercapai persatuan dan kesatuan, namun akan selalu
timbul konflik karena adanya rasa curiga,cemburu,sikap egois.

B. Saran

Pada kenyataannya penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika selama ini masih
kurang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Karena masih terdapat data survei4
oleh Mennteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bahwa masih ada 23,4%
mahasiswa setuju dengan jihad dan di tingkat SMA 23,3%, dan 18,1% pegawai
swasta tidak setuju dengan ideologi Pancasila, 19,4% PNS dan 9,1% pegawai
BUMN. Karena itu masih sering terjadi konflik di dalam msyarakyat Indonesia itu
sendiri. Sehingga dapat dikatakan Indonesia masih perlu mengusahakan
penanaman prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam diri setiap masyarakyat, demi
menjaga keutuhan dan berlangsungnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4631020/menhan-sebut-234-mahasiswa-di-ri-
terpapar-radikalisme

Anda mungkin juga menyukai