Anda di halaman 1dari 3

REVITALISASI KAWASAN ALUN-ALUN LASEM SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU

Nama : Erysa Ekky Meriastuti


NIM : D300160108

A. Deskripsi Judul : Revitalisasi Kawasan Alun-Alun Lasem sebagai Ruang Terbuka Hijau
Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah “Revitalisasi
Kawasan Alun-Alun Lasem sebagai Ruang Terbuka Hijau”. Untuk mengetahui pengertian dari
judul tersebut, maka akan diuraikan setiap rangkaian kata yang digunakan untuk menyusun laporan.
1. Revitalisasi : Proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007)
2. Kawasan : Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau
budidaya. (Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, 2007)
3. Alun-Alun :
Alun-alun (dulu ditulis aloen-aloen atau aloon-aloon) merupakan suatu lapangan terbuka
yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang
beragam. (Wikipedia, 2017)
4. Lasem :
Lasem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengan, Indonesia.
Merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Rembang setelah kota Rembang. Lasem dikenal
juga sebagai “Tiongkok Kecil” karena merupakan kota awal pendaratan orang Tionghoa di
tanah Jawa an terdapat perkampungan tionghoa yang sangat banyak tersebar di kota Lasem.
(Wikipedia, 2016)
5. Ruang Terbuka Hijau :
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dana tau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam. (Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, 2007)

Berdasarkan rincian, judul diatas memiliki pengertian mengembangkan dan menghidupkan


kembali alun-alun Lasem dan menyulapnya menjadi kawasan Ruang Terbuka Hijau serta
mengibarkan kembali kota pusaka di Lasem yang berpusat di depan Masjid Jami’.

B. Latar Belakang
Alun-alun merupakan salah satu bentuk ruang terbuka kota yang keberadaannya menyandang
filosofi dan tampilan dengan ciri-ciri khas. Ciri-ciri sebidang alun-alun yang sudah hilang barangkali
sangat sulit dikembalikan, atau setidak-tidaknya memerlukan waktu cukup lama. Metamorfosa alun-alun
nyaris tidak bisa dicegah, wlaaupun fungsi sebagai ruang terbuka masih tampil kuat bahkan kadang-
kadang berlebihan. Banyak anggota masyarakat yang kebablasan memaknai ruang terbuka umum dengan
paham berhak melakukan apa saja.
Alun-alun Lasem merupakan satu dari 4 pilar yang dibangun Adipati Tejo Kusuma atau Mbah
Srimpet untuk menata kota Lasem pada kisaran tahun 1588. Namun, kondisi alun-alun pun sekarang
bergeser pemaknaannya dari awal penciptaan. Kegiatan perekonomian pun seperti merajai kondisi alun-
alun sekarang. Selama ini tata kota di Kecamatan Lasem sangat semrawut, trotoar yang seharusnya
diperuntukan untuk pejalan kaki digunakan untuk berjualan Pedagang Kaki Lima (PKL). Terkait hal itu
banyak masyarakat yang mengeluh dan mendorong pemkab untuk mengambil langkah.
Melihat berbagai permasalahan tersebut, perlu adanya proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup
perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali
dan memanfaatkan potensi lingkungan serta mengangkat isu-isu strategis kawasan, baik dalam bentuk
kegiatan sosial-ekonomi maupun karakteristik fisik kota.

C. Permasalahan
 Bagaimana merevitalisasi kawasan di alun-alun Lasem yang lebih baik secara fungsional dan dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan potensi masyarakat dibidang ekonomi, sosial, dan
budaya.
 Bagaiamana desain yang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan fungsi bangunan.
 Bagaimana tatanan baru yang tetap dapat menjadi wadah kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi.
 Bagaimana desain yang sebisa mungkin dapat mengembalikan fungsi alun-alun.

D. Tujuan
 Revitalisasi kawasan alun-alun di Lasem sehingga dapat memberikan input baru kepada masyarakat
tentang kebudayaan nusantara
DAFTAR PUSTAKA

(2017, Januari 23). Retrieved from Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Alun-alun


Faris, A. (2012). Revitalisasi Kawasan Alun-Alun Ponorogo Sebagai Ruang Publik. 2.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2007). Jakarta: Balai Pustaka.
(2007). Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Indonesia.
Wikipedia. (2016, Februari 3). Retrieved from
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangturi,_Lasem,_Rembang

Anda mungkin juga menyukai