Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP INTENSITAS


PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL REMAJA AWAL

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu

Dra. Titik Maslikatin, M.Hum

Ditulis Oleh

Cicillia Sendy Setya Ardari

DisusunKembali Oleh :

Diva Raisyanti P 200110101063 Laila Niswatul F 200810101155


Dyah Ratioktavia K 200810201115 Muhammad Alvin Y 200810201198
Endang Dwi Woro S 200803101040 Nurul Ika S 200110101041
Firly Walidania 200110201038 Putri Salsabila M 200110101069
Gilang Ramadhan 200810101067 Sindy Valensia 200110101061
Ilma Mufida 200110301043 Vika Fristisia A 200903101071

i
PRAKATA

Kami selaku penulis makalah ini mengucapkan puji dan syukur yang
dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-Nya selama
menyelesaikan tugas ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca maupun untuk penyusunan
makalah.

Kami mengucapkan terima kasih kepada IbuDra. Titik Maslikatin, M.Hum,


selaku dosen di bidang studi Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan kami sesuai mata kuliah Bahasa Indonesia.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada penulis Cicillia
Sendy Setya Ardari yang telah memberi kami pengetahuan yang dimilikinya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, namun kami telah
menyusunnya dengan sebaik mungkin. Apabila ada kritik dan saran yang dapat
membangun akan kami nantikan, sehingga kami dapat membuat makalah yang
lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i


PRAKATA .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
1.3. Tujuan Masalah .................................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 4
2.1. Landasan Teori ..................................................................................................... 4
2.1.1. Remaja Awal ................................................................................................. 4
2.1.2. Intensitas Penggunaan Media Sosial ............................................................... 5
2.1.3. Kepercayaan Diri ........................................................................................... 7
2.1.4. Dinamika Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap
Kepercayaan Diri Pada Remaja Awal ...................................................................... 8
2.1.5. Hipotesis........................................................................................................ 9
2.2. Metode Penelitian ................................................................................................. 9
2.2.1. Jenis Penelitian dan Variabel.......................................................................... 9
2.2.2. Operasional.................................................................................................. 10
2.2.3. Metode Analisis Data ................................................................................... 10
2.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................................ 11
2.3.1. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 11
2.3.2. Hasil Penelitian ............................................................................................ 11
2.3.3. Hasil Penelitian ............................................................................................ 13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 17
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 17
3.2. Saran .................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 17

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Deskripsi usia subyek penelitian ......................... 12


Tabel 2 Deskripsi jenis kelamin subyek penelitian ........... 12
Tabel 3 Penghitungan mean teoritik dan empirik .............. 12
Tabel 4 Penghitungan uji T .............................................. 13
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas............................................ 14
Tabel 6 Hasil Uji Linearitas ............................................. 14

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Internet merupakan produk ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat.


Ceyhan (2007: 26) menjelaskan bahwa individu mengirim pesan, mencari
informasi, dan melakukan interaksi dengan siapa saja secara cepat melalui internet.
Individu mengakses media sosial dengan internet. Media sosial telah berkembang
dengan pesat. Berbagai macam media sosial saat ini antara lain Facebook, Twitter,
Instagram, Path, dan Google plus. Lenhartdkk., (2010: 4) menunjukkan bahwa
93% pengguna media sosial adalah remaja dengan rentang usia 12 hingga 17
tahun. Kementerian KOMINFO melakukan survei terhadap 400 responden dengan
rentang usia 10-19 tahun pada tahun 2014. Hasil survei menunjukkan bahwa
79,5% responden adalah pengguna internet. Motivasi utama mereka dalam
penggunaan media sosial adalah untuk berkomunikasi (Siaran Pers, 2014).
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa (Santrock, 2003). Masa peralihan ini melibatkan perubahan secara
biologis, kognitif, dan sosioemosional (Santrock, 2003). Remaja memiliki tugas
perkembangan untuk menjalin hubungan baru yang lebih matang dengan teman
sebaya serta mencapai tingkah laku sosial yang bertanggung jawab (Havighurst,
dalam Hurlock, 1990).
Remaja awal mengalami perkembangan psikososial (Ma’rifah & Budiani,
1012: 17). Perkembangan psikososial adalah proses pencarian identitas diri
(Papalia, Olds, & Feldman, 2008). Erikson menjelaskan bahwa proses ini penting
bagi individu untuk berproses mengenali diri sendiri (Feist & Feist, 2010).
Gunarsa dan Gunarsa (1981) menjelaskan bahwa identitas merupakan persatuan
dari azas-azas, cara hidup, dan pandangan-pandangan yang menentukan cara
hidup selanjutnya. Persatuan ini merupakan inti yang menentukan cara seseorang
meninjau diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan (Gunarsa & Gunarsa, 1981).

1
Faktor lingkungan sosial berperan penting dalam proses pencarian identitas
(Gunarsa & Gunarsa, 1981). Lingkungan yang mencontohkan perbuatan-
perbuatan positif kepada remaja membantu kelancaran percarian identitas diri
pada remaja (Gunarsa & Gunarsa, 1981). Lingkungan sosial yang berpengaruh
negatif terhadap remaja, menghambat remaja dalam proses pencarian identitas diri
(Gunarsa & Gunarsa, 1981).
Kepercayaan diri mempengaruhi kemampuan seseorang berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain (Adywibowo, 2010). Siska dan Purnamaningsih
(2003) menjelaskan bahwa kepercayaan diri mempengaruhi komunikasi
interpersonal Remaja dengan kepercayaan diri tinggi berani untuk berinteraksi
dengan orang lain secara langsung. Remaja yang cenderung takut berinteraksi
dengan orang lain secara langsung mengalami kegagalan dalam memperluas
hubungan antarpribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan teman
sebaya (Havighurst, dalam Gunarsa & Gunarsa, 1981).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kepercayaan diri berpengaruh pada intensitas penggunaan media
sosial pada remaja awal ?
2. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap kehidupan remaja?

1.3. Tujuan Masalah


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri pada
intensitas penggunnaan media sosial pada remaja awal dan bagaimana
pengaruhnya terhadap perkembangan remaja awal

2
1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :


1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang ilmu pengetahuan berkaitan
dengan intensitas media sosial dalam bidang pengembangan psikologi
remaja awal.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi orang tua, diharapkan mereka dapat mengetahui tentang
tingkat kepercayaan diri dan intensitas media sosial pada remaja
awal.
b. Bagi remaja, penelitian ini akan memeberikan gambaran mengenai
pengaruh kepercayaan diri terhadap intensitas sosial, sehingga
remaja dapat menggunakan informasi tersebut sebagai bahan
pertimbangan dalam berperilaku.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Remaja Awal


Masa remaja awal berlangsung dari usia 12-16 tahun atau 17 tahun (Hurlock,
1990; MÖnks, Knoers &Haditono 2004). Pada masa tersebut, remaja mengalami
perubahan-perubahan secara biologis, kognitif, dan sosioemosional (Santrock,
2007).
Mappiare (1982) menyebutkan ciri-ciri masa remaja awal adalah sebagai
berikut :
a. Ketidakstabilan perasaan dan emosi
Perasaan seseorang pada masa remaja mudah berubah.
b. Kecerdasan atau kemampuan mental meningkat.
Seseorang pada masa remaja awal mulai bersikap kritis terhadap pendapat
dan pandangan yang irasional.
c. Remaja kesulitan menentukan status identitas
Remaja awal sulit menentukan status identitas karena perlakuan orang
dewasa yang berganti-ganti.
d. Masa remaja awal adalah masa yang kritis
Remaja awal menghadapi berbagai macam masalah. Remaja awal yang
mampu menghadapi masalah dengan baik, memiliki modal dasar untuk
menghadapi masalah- masalah selanjutnya.

Wattenburg (dalam Mappiare, 1982) mengemukakan lima tugas


perkembangan remaja awal sebagai berikut:
a. Mampu mengontrol diri sendiri seperti orang dewasa
Lingkungan sosial mengharapkan remaja mampu mengontrol diri sendiri
seperti kontrol diri pada orang dewasa.
b. Memperoleh kebebasan

4
Remaja awal bebas menentukan pilihan dan memilih keputusan dengan
tanggung jawab.
c. Bergaul dengan teman sebaya
Tugas perkembangan ini berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Proses
interaksi sosial memberikan umpan balik. Maka dari itu, remaja memiliki
tugas untuk memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara
lebih dewasa dengan teman sebaya.
d. Mengembangkan keterampilan-keterampilan baru
Remaja awal memiliki tugas untuk berlatih dan mengembangkan berbagai
keterampilan baru yang sesuai dengan tuntutan hidup di masa dewasa
kelak.
e. Memiliki citra diri yang realistis
Lingkungan sosial mengharapkan remaja awal memiliki gambaran diri
secara realistis, serta dapat memaknai segala hal pada diri mereka.

2.1.2. Intensitas Penggunaan Media Sosial

a. Pengertian Media Sosial


Media sosial adalah alat perantara yang membantu individu untuk
berkomunikasi dengan berbagai pihak di belahan dunia. Tujuan interaksi dalam
media sosial sama dengan interaksi sosial dalam kehidupan nyata, yaitu membuat
lingkaran pertemanan namun secara tidak langsung atau non-face to face (Sikape,
2014). Boyd dan Ellison (2008) mendefinisikan media sosial sebagai bentuk
pelayanan berbasis web yang memungkinkan individu membuat profil
pribadi, berbagi informasi, serta melihat dan melintasi profil orang-orang yang
terdaftar dalam koneksi mereka.
b. Pengertian Intensitas Penggunaan
Wulandari (2000) menjelaskan bahwa kata intensitas mengacu pada
penggunaan waktu untuk melakukan aktivitas tertentu (durasi) dengan jumlah
ulangan tertentu dalam jangka waktu tertentu (frekuensi). Menurut Salim dan

5
Salim (1991) arti kata penggunaan adalah proses menggunakan sesuatu.
c. Aspek-aspek Intensitas Penggunaan Media Sosial
Ajzen (Frisnawati, 2012) mengemukakan bahwa aspek- aspek intensitas
penggunaan media sosial adalah perhatian, penghayatan, durasi, dan frekuensi.
Andarwati dan Sankarto (2005) menyatakan bahwa intensitas hanya mengacu
pada frekuensi dan durasi. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti memilih
aspek-aspek milik Ajzen (Frisnawati, 2012) karena dianggap lebih lengkap
daripada milik Andrawati dan Sankarto (2005).
d. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Media Sosial
O’Keefee dan Pearson (2011) menyebutkan bahwa keuntungan penggunaan
media sosial adalah:
1. Tetap terhubung dengan teman dan keluarga serta membuat pertemanan
baru.
2. Memiliki kesempatan terikat dengan komunitas untuk menjadi relawan
lokal dan menghasilkan uang untuk suatu acara amal.
3. Membantu pengembangan keterampilan sosial remaja.
4. Meningkatkan dan mempermudah kesempatan belajar pada remaja.
5. Mempermudah dalam mengakses atau mencari informasi tentang
kesehatan.
Sedangkan untuk kerugian penggunaaan media sosial menurut O’Keefee dan
Pearson (2011) adalah:
1. Cyberbullying
Segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja melalui dunia maya
atau media digital.
2. Sexting
Mengirim, menerima, atau meneruskan pesan, foto, atau gambar yang bersifat
seksual melalui dunia maya atau media digital.
3. Depresi
Media sosial beresiko menyebabkan perilaku agresif pada diri
sendirisehingga remaja lebih menutup diri secara sosial yang dapat memicu
depresi pada remaja.

6
2.1.3. Kepercayaan Diri

a. Pengertian Kepercayaan Diri


Kepercayaan diri merupakan keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga
individu tidak ragu untuk bertindak, merasa bebas, melakukan hal-hal yang
disukai, bertanggung jawab, sopan saat berinteraksi dengan orang lain,
menghargai orang lain, memiliki dorongan berprestasi serta mengenali kelebihan
dan kekurangan diri sendiri (Lauster, 1990). Afiatin dan Andayani (1996)
menjelaskan bahwa kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang
berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi atau kemampuan yang
dimiliki.
b. Aspek-aspek Kepercayaan Diri
Lauster (1990) Menyebutkan bahwa aspek-aspek kepercayaan diri adalah
sebagai berikut :
 Ambisi normal berarti mampu menyelasaikan tugas diri sendiri sesuai
dengan kemampuan.
 Kemandirian adalah kemampuan untuk membuat keputusan sendiri tidak
tergantung pada orang lain.
 Optimisme adalah sikap pantang menyerah dan selalu memiliki pikiran
positif pada masa depan.
 Perasaan aman adalah mampu menghadapi situasi yang ada dengan
tenang tanpa merasa takut atau ragu-ragu.
 Toleransi berarti mau menerima pendapat orang lain dan tidak
memaksakan pendapat sendiri.
 Keyakinan pada diri sendiri berarti kertebebasan dari penilaian dan
pengaruh orang lain.

7
c. Ciri-ciri Individu yang Percaya Diri
Rini dan Hakim (2002) menyebutkan ciri-ciri seseorang yang memiliki
kepercayaan diri dengan baik, antara lain :
 Percaya pada diri sendiri.
 Tidak mengarah ke sikap konformitas.
 Berani menjadi diri sendiri.
 Mempunyai internal locus of control (tidak mudah menyerah dan tidak
tergantung pada bantuan orang lain).
 Mempunyai pandangan yang positif pada semua hal.
 Mempunyai harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
 Selalu bersikap tenang.

2.1.4. Dinamika Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial


Terhadap Kepercayaan Diri Pada Remaja Awal

Produk teknologi yang berkembang dengan pesat adalah media sosial. Media
sosial merupakan alat perantara berbasis web untuk berkomunikasi atau
berinteraksi dengan orang lain di berbagai belahan dunia dengan menggunakan
koneksi internet sehingga terjalin percakapan secara tidak langsung (non-face to
face) atau maya. Remaja merupakan pengguna aktif media sosial (Lenhart dkk,
2010; Siaran Pers, 2014). Remaja awal memasuki proses pencarian identitas diri
(Erikson, dalam Fiest & Fiest, 2010). Proses pencarian identitas diri adalah proses
penting untuk mengenali diri sendiri dan dalam hal ini lingkungan juga ikut
berpengaruh.
Media sosial menyediakan fasilitas untuk berinteraksi atau berkomunikasi
dengan orang lain tanpa bertatap muka. Peneliti berasumsi bahwa remaja awal
dengan kepercayaan diri tinggi menggunakan media sosial dengan intensitas yang
rendah. Remaja awal dengan kepercayaan diri rendah lebih memilih untuk
berinteraksi melalui media sosial.

8
2.1.5. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini menyatakan kepercayaan diri berpengaruh terhadap
identitas penggunaan media sosial pada remaja awal.

2.2. Metode Penelitian

2.2.1. Jenis Penelitian dan Variabel


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional kausal
(Sugiyono,2012), yang menggunakan metode analisis regresi sederhana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri para remaja
terhadap intensitas penggunaan media sosial.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tergantung (DV) yaitu intensitas
penggunaan media sosial dan variabel bebas (IV) yaitu kepercayaan diri. Definisi
variabel tersebut yaitu :
1. Intensitas Penggunaan Media Sosial, merupakan durasi dan frekuensi
tingkat kedalaman dan kekuatan sikap saat menggunakan media sosial.
Skor total skala intensitas penggunaan media sosial yang dibuat oleh
peneliti digunakan untuk mengukur variabel intensitas penggunaan media
sosial. Semakin tinggi skor total pada skala, maka semakin tinggi juga
intensitas penggunaan media sosial. Namun semakin rendah skor total
pada skala, maka semakin rendah juga intensitas penggunaan media
sosial.
2. Kepercayaan diri, merupakan keyakinan atau kepribadian setiap orang
yang digunakan untuk melaksanaan potensi dan kemampuan untuk
mencapai sesuatu dengan menanamkan sikap positif dalam diri sendiri
maupun lingkungan. Skor total skala kepercayaan diri yang dibuat oleh
peneliti digunakan untuk mengukur kepercayaan diri subyek. Semakin
tinggi skor total, maka kepercayaan diri yang dimiliki semakin tinggi.
Namun semakin rendah skor total, maka kepercayaan diri yang dimiliki
semakin rendah.

9
2.2.2. Operasional

Penelitian mengambil sampel dari metode purposive sampling, metode yang


teknik pengambilan sampelnya berdasarkan pada sifat-sifat tertentu yang memiliki
sangkut paut dengan sifat-sifat populasi. Peneliti telah menentukan kriteria untuk
proses pengambilan sampel. Kriteria subyek adalah remaja awal berumur 12-15
tahun, mempunyai akun media sosial, dan sedang menempuh pendidikan Sekolah
Menengah Pertama. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu intensitas
penggunaman media sosial dan kepercayaan diri. Kedua variabel menggunakan
skala (SIPMS) dan (SKD). Kedua skala berisikan pernyataan favorable dan
unffavorable.
Penelitian menggunakan skala llikert terdiri dari 4 kategori jawaban, yaitu
“Sangat Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”, “Setuju”, dan “Sangat Setuju”. Peneliti
menggunakan 4 kategori ini untuk menghindari kecenderungan subyek memilih
jawab yang berada ditengah-tengah atau netral.

2.2.3. Metode Analisis Data

Peneliti melakukan uji coba skala pada subyek penelitian yang sesuai dengan
kriteria penelitian. Uji coba ini bertujuan untuk melihat kualitas setiap item pada
skala penelitian. Peneliti melakukan uji coba di SMP Negeri 27 Purworejo dan
SMPK BPK Penabur Sukabumi pada tanggal 11-20 November 2015. Penelitian
tersebut menganalisis reliabilitas dan seleksi item dari sebanyak 60 eksemplar
skala. Item yang mencapai korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan sedangkan
item dengan korelasi kurang dari 0,30 dianggap sebagai item daya beda rendah.
Hasil seleksi item pada dua skala penelitian menunjukkan sebanyak 16 item dari
total 34 item dalam metode skala intensitas penggunaan media sosial dinyatakan
lolos. Sedangkan dalam skala kepercayaan diri sebanyak 34 item dari total 77 item
yang dinyatakan lolos.

10
Penelitian menggunakan reliabilitas alpha dan Cronbach untuk menentukan
koefisien reliabilitas karena alat ukur pada metode ini memiliki jawaban berskala
dan memiliki tingkat ketepatan jawaban. Berdasarkan hasil perhitungan,
reliabilitas skala intensitas penggunaan media sosial adalah 0,837 berdasarkan 16
item yang lolos uji sedangkan reliabilitas kepercayaan diri adalah sebesar 0,879
berdasarkan 34 item yang lolos uji. Dengan demikian, skala penelitian ini cukup
baik untuk mengukur variabel karena mendekati 0,900.
Penelitian melakukan analisis data dibantu dengan program IBM SPSS
Ststistic version 20.0. Penelitian ini menggunakanteknik regresi sederhana yaitu
dengan uji asumsi dan uji hipotesis. Berikut penjelasan mengenai teknik metode
analisis data yang dipakai dalam penelitian :
1. Uji Asumsi, uji ini menggunakan dua teknik yaitu uji normalitas dan
linearitas. Uji normalitas penelitian ini menggunakan metode
Kolmogrov-Smirnov dengan melihat nilai signifikan. Sedangkan uji
linearitas menggunakan test for linearity. Tabel INOVA pada bagian
linierity yang melihat linearitas penelitian.
2. Uji Hipotesis Penelitian, uji ini bertujuan untuk mengenetahui pengaruh
kepercayaan diri pada intensitas penggunaan media sosial pada remaja.
Metode analisis data penelitian pada uji ini menggunakan analisis
sederhana.

2.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

2.3.1. Pelaksanaan Penelitian


Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 13-14 januari 2016 di SMPN 27
Sukorejo dengan jumlah 179 siswa, terkumpul 173 eksemplar, sedangkan 6
eksemplar tidak memenuhi kriteria/tidak diisi.

2.3.2. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subyek penelitian

Berikut tabel deskripsi usia dan jenis kelamin subyek penelitian :

11
Tabel 1 Deskripsi usia subyek penelitian

No Usia Frekuensi
1 12 tahun 25
2 13 tahun 40
3 14 tahun 63
4 15 tahun 45
Total 173

Tabel 2 Deskripsi jenis kelamin subyek penelitian

No Jenis Kelamin Frekuensi


1 Laki-laki 68
2 Perempuan 105
Total 173

2. Deskripsi data penilaian


Data penilaian menggunakan hasil dari analisis untuk membandingkan mean
teoritik dan empiric. Perbedaannya yaitu nilai signifikan p<0,05 dikatakan
berbeda secara signifikan p>0,05, dikatakan tidak signifikan.

Berikut tabelnya :

Tabel 3 Penghitungan mean teoritik dan empirik

Skala Teoritik Empirik

N Skor Skor Mean SD N Skor Skor Mean SD


Min Max Min Max
Kepercay 173 34 136 85 17 173 81 126 101,76 8,17

12
-aan diri 0
Intensitas 173 16 64 40 8 173 17 64 42,62 6,49
media 0
sosial

Tabel 4 Penghitungan uji T

N Sig Mean Difference


Kepercayaan diri 173 0,000 101,757
Intensitas 173 0,000 42,618
penggunaan media
sosial

Tabel 4 menunjukkan bahwa skala keyakinan diri memiliki perbedaan mean


empiric dan teoritik yang signifikan. Subyek signifikan cenderung memiliki
kepercayaan yang tinggi, begitu juga skala intensitas penggunaan sosial media.

2.3.3. Hasil Penelitian

a) Uji Asumsi
Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti perlu untuk melakukan uji normalitas
dan linearitas terlebih dahulu.

13
1). Uji Normalitas

Tabel 5 Hasil Uji Normalitas

Kolmogrov-Smirnova
Skala Statistic df Sig. Ket.

Kepercayaan
diri .066 173 .062 Normal

Intensitas
Penggunaan
Media
Sosial .065 173 .072 Normal

Pada tabel 5. Dapat dilihat apabila skala kepercayaan diri memiliki nilai
signifikan p sebesar .0,062>0,05, data terdistribusi secara normal. Pada skala
intensitas penggunaan sosial media memperoleh nilai signifikan p sebesar
.0,072>0,05, maka data tersebut juga normal.

2). Uji Linearitas

Berikut adalah tabel uji linearitas kedua variabel:

Tabel 6 Hasil Uji Linearitas

Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
(Combined) 2202,189 39 56,466 1,489 .050
Intensitas
Between
Penggunaan Linearity 18,350 1 18,350 .484 .488
Groups
Media Sosial
Deviation
from 2183,839 38 57,469 1,516 .044
Linearity
Intensitas
Kepercayaan Within
5042,632 133 37,915
Groups
Diri
Total 7244,821 172

14
Pada tabel 6. Dapat menunjukkan bahwa hubungan antara skor variabel
kepercayaan diri dan skor intensitas penggunaan media sosial yaitu bersifat tidak
linear. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai signifikansi linearitas yang diperoleh
yaitu sebesar 0,488 dan nilainya tersebut lebih besar dari 0,05 (0,488 >0,05).

b) Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini termasuk dalam uji regresi sederhana. Uji
regresi penelitian ini menghasilkan koefisian korelasi sebesar 0,050 dengan nilai
signifikan sebesar 0,255. Dari hasil yang dicantumkan tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara variabel kepercayaan diri dan variabel intensitas
penggunaan media sosial. Nilai R Square menunjukkan sebesar 0,003, dengan ini
dapat dikatakan bahwa sumbangan efektif kepercayaan diri terhadap intensitas
penggunaan media sosial sebesar 0,3%. Hal ini menjelaskan jika kepercayaan diri
tidak berpengaruh terhadap intensitas penggunaan media sosial.

Penelitian ini melakukan Uji Anova dan menghasilkan nilai F hitung=0,434 <
F tabel=3,9 dengan taraf signifikan sebesar 0,511. Hasil ini menunjukkan jika
kepercayaan diri tidak berpengaruh pada intensitas penggunaan media sosial.

c) Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan jika sumbangan efektif kepercayaan diri pada


intensitas penggunaan media sosial sebesar 0,3%. Dengan demikian, kepercayaan
diri tidak berpengaruh terhadap intensitas penggunaan media sosial pada remaja
awal. Sudah terlihat jika hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian-
penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian Ehenberg pada tahun 2008 dan
Steinfield pada tahun 2008 menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kepercayaan
diri yang rendah cenderung lebih sering berinteraksi melalui media sosial
dibanding dengan sesorang yang memiliki kepribadian tinggi. Hasil penelitian ini
juga menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian Baker dan White pada tahun

15
2010. Hasil penelitian mereka menunjukkan hasil kepercayaan diri tidak muncul
sebagai faktor yang mempengaruhi frekuensi penggunaan media sosial, melainkan
remaja dengan sikap dan cara berpikir positif akan menjadi lebih percaya diri pada
kemampuan diri sendiri untuk memanfaatkan media sosial.

Hasil penelitian ini juga memiliki persamaa dengan penelitian Lenhart dan
Madden pada tahun 2006. Penelitian tersebut menunjukkan jika remaja dengan
kepercayaan diri tinggi tetap akan menggunakan media sosial untuk mengatur
sebuah pertemanan yang sudah terjalin.

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan, penelitian ini menunjukkan bahwa
nilai R square = 0,003 (F hitung = 0,434 dan t hitung = 0,659) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,511. Maka dari itu, dapat disimpulkan melalui hasil data
tersebut bahwa kepercayaan diri yang dimiliki oleh subyek tidak berpengaruh
terhadap intensitas penggunaan media sosial.

3.2. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang diberikan oleh peneliti yang sekiranya
dapat berguna untuk penelitian selanjutnya :
1. Disarankan agar peneliti selanjutnya merancang perencanaan yang
matang terkait waktu pengambilan data serta penggunaan bahasa yang
sederhana supaya subyek lebih optimal saat mengerjakan skala penelitian.
2. Peneliti juga menyarankan agar peneliti selanjutnya mencantumkan
sebuah pertanyaan tentang data kepemilikan akun media sosial yang
dimiliki oleh subyek pada skala penelitian.
3. Diharapkan pula, peneliti selanjutnya agar melakukan amatan mengenai
pengaruh kepercayaan diri dengan variabel psikologis yang lain supaya
hasil yang ditemukan lebih beragam. Dan juga, disarankan untuk
menggunakan subyek lebih dari satu sekolah agar memperoleh variasi
subyek yang lebih beragam.

17
DAFTAR PUSTAKA

Adywibowo, I.P. 2010. “Memperkuat Kepercayaan Diri Anak melalui Percakapan


Referensial”. Jurnal Pendidikan Penabur. No. 15 Tahun ke-9.

Afiatin, T & Andayani, B. 1996. “Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja


Penganggur melalui Kelompok Dukungan Sosial”. Jurnal Psikologi, XXV
(2),35-46.

Afiatin, T & Martaniah, S. M. 1998. “Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja


melalui Konseling Kelompok”. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian
Psikologi. No. 6. Tahun III. Yogyakarta: Perpustakaan ICBC.

Andarwati, S.R & Sankarto, B.S. 2005. “Pemenuhan Kepuasan Penggunaan


Internet oleh Peneliti Badan Litbang Pertanian di Bogor”. Jurnal
Perpustakaan Pertanian. Vol. 14, Nomor 1.

Azwar, S. 1995. Sikap manusia: Teori dan pengukurannya (edisi ke-2).


Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Azwar, S. 2003. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.


Azwar, S. 2007. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Azwar, S. 2012. Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Baker, R.K & White, K.M. 2010. “Predicting Adolescents’ Use of Social
Networking Sites from an Extended Theory of Planned Behavior Perspective”.
Computers in Human Behavior. Vol. 26(6), pp. 1591-1597.

Boyd, D.M & Ellison, N.B. 2008. “Social Network Sites: Definition, History, and
Scholarship”. Journal of Computer-Mediated Communication. 13, 210-230.

Caplan, S.E. 2005. “A Sosial Skill Account of Problematic Internet Use”. Journal
of Communication, December 2005. International Communication Association.

Ceyhan, E. 2007. “University Student’s Problematic Internet Use in Terms of


Reasons for Internet Use”. 6th WSEAS International Conference on Education
and Educational Technology Department of Educational Sciences
AnadoluUniversity.
Ehrenberg, A.L., Juckes, S.C., White, K.M., & Walsh, S.P. 2008. “Personality and
Self-esteem as Predictors of Young People’s Technology Use”.
CyberPsychology and Behavior, 11 (6), pp. 739-141.
Feist, J. & Feist, G.J. 2010. Teori kepribadian buku 1 (edisi 7). Jakarta :
SalembaHumanika.

18
Frisnawari, A. 2012. “Hubungan antara Intensitas Menonton Reality Show dengan
Kecenderungan Perilaku Prososial pada Remaja”. Empathy. Vol. I, No. 1.

Gunarsa, Y.S.D. & Gunarsa, S.D. 1981. Psikologi remaja. Jakarta : BPK
GunungMulia.

Hadi, S. 1994. Analisis butir analisis butir instrumen angket, tes dan skala nilai
dengan basica. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hakim, T. 2002. Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta : Puspa Swara.

Hurlock, E. 1990. Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga.


Iskender, M. & Akin, A. 2011. “Self – compassion and Internet Addiction”.
Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET. Vol. 10/ No. 3.
p :215-221.
Lauster, P. 1990. Tes kepribadian. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Lenhart, A., Purcell, K., Smith, A., & Zickuhr, K. 2010. “Social Media & Mobile
Internet Use among Teens and Young Adults”. Pew Internet & American Life
Project. Dari http://pewinternet.org/Report/2010/Social-Media-and-Young-
Adults.aspx diakses tanggal 21 Oktober 2014.

Lenhart, A. & Madden, M. 2006. Social networking websites and teens : An


Overview. Pew Internet 7 American Life Project.
Lindenfield, G. 1997. Mendidik anak agar percaya diri pedoman bagi orangtua.
Jakarta : Arcan.

Ma’rifah, N.L., & Budiani, M.S. 2012. “Hubungan antara Attachment Style dan
Self-esteem dengan Kecemasan Sosial pada Remaja”. Jurnal Psikologi : Teori
dan Terapan. Vol. 3. No. 1.
Mansumitrchai, S., Park, C., & Chiu, C.L. 2014. “Factors Underlying The
Adoption of Social Network: A Study of Facebook Users in South Korea”.
International Journal of Business and ManagementI. Vol. 7, No. 24.

Mappiare, A. 1982. Psikologi remaja. Surabaya : Usaha Offset Printing.

19

Anda mungkin juga menyukai