Ninis Musliha
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2222200035@untirta.ac.id
ABSTRAK
Interjeksi adalah kata tugas yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan pembicara, biasanya
untuk menegaskan perasaan kagum, sedih, heran, dan jijik. Interjeksi berbentuk kata tertentu yang mengandung
makna yang dimaksud. Interjeksi ini digunakan oleh penulis khususnya dalam karya sastra novel untuk
menyampaikan emosi atau perasaan sehingga dapat tersampaikan kepada para pembaca. Penelitian berjudul
“Interjeksi dalam Novel Dayon Karya Akmal Nasery Basral” bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penggunaan interjeksi, jenis-jenis interjeksi dan makna dari setiap interjeksi yang terdapat dalam novel Dayon.
Penelitian ini meggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan
metode simak dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interjeksi yang terdapat dalam novel
Dayon yaitu ah, o, ahhh, aduh, hei, halo, inalillahi, hii, astaga, astagfirullah, alhamdulillah, subhanallah,
Allahu Rabbi, mantap, asik, nah, ayo, hah. Bentuk interjeksi dalam novel Dayon memiliki fungsi untuk
mengungkapkan rasa ketidaksetujuan, kesal, heran, marah, terkejut, ejekan, kengerian, ketakutan, panggilan
atau sapaan, simpati, menyimpulkan suatu hal, rasa syukur, rasa penasaran, dan kekecewaan.
ABSTRACT
Interjection is a task word used to express the speaker's feelings, usually to affirm feelings of awe,
sadness, wonder, and disgust. Interjection takes the form of a certain word that contains the meaning in question.
This interjection is used by authors, especially in novel literature to convey emotions or feelings so that they can
be conveyed to readers. The study titled "Interjection in The Novel Dayon by Akmal Nasery Basral" aims to
find out how the use of interjection, the types of interjections and the meaning of each interjection contained in
Dayon's novel. This research uses qualitative approaches with descriptive methods. Research data is obtained by
listening methods and recording techniques. The results of this study show that the interjection contained in
Dayon's novel is ah, o, ahhh, ouch, hei, hello, inalillahi, hii, astaga, astagfirullah, alhamdulillah, subhanallah,
Allahu Rabbi, mantap, asik, nah, ayo, hah. The form of interjection in Dayon's novel has the function of
expressing disapproval, annoyance, wonder, anger, surprise, ridicule, horror, fear, call or greeting, sympathy,
summing up a thing, gratitude, curiosity, and disappointment.
No Interjeksi Deskripsi
sekaligus kekesalan Levi dapat dilihat dari mengetahui dia tak akan memenangkan
penggunaan interjeksi ah. Boyon yang perdebatan soal nama yang ganjil ini.
mengetahui Levi sudah kesal karena Seperti banyak hal hal lain dalam hidupnya,
pembicaraan itu pun menyuruh Urep dan keputusan terakhir selalu di tangan abak.
Felix berhenti. Sama halnya dengan data (6) “O, pasti.” Abak girang.
data (7) pun menyatakan interjeksi ah Dalam data (8) ini terdapat interjeksi
sebagai bentuk ketidaksukaan sekaligus o yang mengekspresikan rasa senang.
kekesalan. Dalam penggalan dialog di atas
(7) “Ah, lagu mendayu seperti Balada pembicaraannya terjadi antara mak dan abah
Pelaut ini tidak cocok untuk cuaca sekarang! tentang pemberian nama Jems Boyon. Nama
Seperti kapal mau tenggelam tanpa itu merupakan keputusan akhir keduanya.
harapan,” protes Urep, “Ganti lagu yang Abah yang senang akhirnya nama
mengambil suling tersebut Ina dan Iip tak suka. Membicarakan makhluk halus,
melayang. Maka dari itu interjeksi o Levi yang sangat kesal karena semua
menyatakan ejekan Iip kepada Boyon. orang membicarakan makhluk halus di
terjadi antara Sab dan Boyon. Sab terhadap orang-orang yang membicarakan
menceritakan hubungan anak perempuan hal itu. Berbeda dengan data (11), data (12)
dan ayahnya yang juga tidak kalah rumit menyatakan interjeksi ahhh sebagai bentuk
(10) “O ya?” Aku menatap lekat Sab. Mak bawakan gulai tambusu
Sab menggeleng. “Untungnya tidak. Ada “Ahhh,” Ina kecewa. ” kami harus pergi
Boyon yang penasaran apakah Ina, Iip dan Boyon yang sedang asik
memang benar begitu lalu bermain akhirnya harus berhenti karena ibu
Boyon sudah pulang. Ina pun kecewa karena dan tahu dengan santan berbumbu.
harus segera pergi dan interjeksi ahhh Permukaan usus yang kenyal dan licin
sebagai bentuk kekecewaannya. bersantan membuatku terpeleset dan jatuh
berdebum. “Aduh, Mak, tolonggg...” Jeritku
4. Interjeksi Aduh
kesakitan.
Interjeksi aduh lazimnya digunakan
Boyon yang saat itu gugup karena
untuk menyatakan kesakitan, kesedihan atau
tidak mungkin menjelaskan soal Ina dan Iip
keheranan. Namun dalam novel Dayon
yang bisa terbang kepada ibunya akhirnya
ditemukan interjeksi aduh yang menyatakan
lengah sehingga menginjak usus sapi
simpati. Seperti yang ditunjukkan melalui
tambusu dan akhirnya terpeleset.
data (13).
5. Interjeksi Hei dan Halo
(13) “Rumah sepupu papa mendadak
terbakar tengah malam di musim hujan Interjeksi hei dan halo biasanya
sampai rata dengan tanah dan badannya digunakan untuk memanggil atau menyapa
ditemukan gosong.” seseorang dan tergolong sebagai kata seru
“Aduh, saya ikut berduka Lev.” Sab asli. Dalam novel Dayon ditemukan
menunjukkan simpati. interjeksi jenis ini. Seperti yang ada dalam
(15) dan data (16). Interjeksi hei,dan halo
Levi yang saat itu bercerita tentang
terindikasi sebagai interjeksi yang dipakai
rumah sepupu dari ayahnya yang mendadak
untuk menyatakan panggilan atau sapaan.
terbakar di tengah malam padahal saat itu
sedang musim hujan mengundang rasa (15) Kami bergegas meninggalkan tepi rawa
simpati dari Sab. Interjeksi aduh pada data yang mulai diserbu panah-panah
tersebut menyatakan simpati yang gerimis.“Hei, kenapa beta tidak dibantu,
ditunjukkan Sab kepada kerabatnya Levi. Kaka? Levi memanggil dengan suara
barintonnya yang maskulin.
Selanjutnya interjeksi aduh yang
menyatakan kesakitan terdapat dalam data Pada data (15) interjeksi hei
(14). Interjeksi aduh muncul dari Boyon menyatakan panggilan untuk semua kru film
yang merasa kesakitan karena terpeleset dan yang hendak meninggalkan tepi rawa karena
jatuh. hujan yang mulai turun. Levi memanggil
orang-orang karena tidak ada yang
(14) Saking gugupnya, aku melangkah tanpa
membantunya untuk menyebrang rawa.
melihat kakiku menginjak usus sapi
Sama hal nya dengan data (15) interjeksi
tambusu yang menggelembung berisi telur
dalam data (16) juga mengandung makna bonggol jagung di sana-sini dan
yang sama. menyusunnya kembali menjadi gundukan
yang rapi.
(16) “Halo,Boyon!” Iip merangkulku
hangat. “Kamu tambah besar,” lanjutnya Dalam data (17) ini, mak yang baru
sambil mengucek-ucek kepalaku yang datang kaget sekaligus kesal melihat
setinggi dadanya. rumahnya berantakan. Boyon, Ina dan Iip
adalah biang dari kekacauan itu. Interjeksi
Penggalan dialog dari data (16)
astagfirullah diucapkan mak karena terkejut
menyatakan sapaan yang ditujukkan Ina
dengan kondisi rumahnya yang berantakan
kepada Boyon. Karena sudah lama tidak
itu. Selanjutnya dalam data (18) akan
bertemu Boyon, interjeksi halo dipakai Ina
dijelaskan pemakaian interjeksi astaga.
untuk menyapa Boyon.
(18) “...Esoknya , setelah aku pulang
6. Interjeksi Astaga dan Astagfirullah
sekolah, kudengar dari Uda Mar bahwa
Jenis interjeksi selanjutnya adalah perempuan yang diincar kawannya itu
interjeksi yang menyatakan keterkejutan menjadi gila.”
yaitu interjeksi astaga dan astagfirullah. “Astaga, jahat sekali. Kalau perempuan itu
Interjeksi astaga tergolong kata seru yang tidak membalas cintanya, mengapa bukan
berasal dari jenis kata lain sedangkan kawan Uda Mar itu yang memperbaiki diri
interjeksi astagfirullah tergolong kata seru dan mendekati dengan cara yang lebih
yang berupa ungkapan. Dari hasil penelitian elok?”
yang didapat interjeksi astagfirullah bukan
Dalam data (18) itu topik
hanya satu-satunya interjeksi yang
pembicaraan dari mak dan abah yang
merupakan bahasa asing(Arab). Walaupun
membicarakan tentang efek pemikat dari
bukan merupakan bahasa Indonesia
saluang sirompak yang dapat membuat
interjeksi astagfirullah umumnya dipakai
seseorang menjadi gila. Mak yang
untuk menyatakan keterkejutan khususnya
mendengar hal itu terkejut dan tidak habis
untuk orang-orang yang beragama muslim.
pikir bagaimana ada orang sejahat itu
Berikut penjelasan interjeksi yang terdapat
memakai saluang sirompak untuk memikat
dalam data (17) dan (18).
pujaan hatinya. Interjeksi astaga dalam data
(17) Pintu rumah dibuka dari luar, mak (18) itu menyatakan keterkejutan sekaligus
masuk dengan pandangan gusar. tidak habis pikir.
“Astagfirullah, Boyon. Berantakan sekali
7. Interjeksi Inalillahi dan Hii
seperti gempa bumi,” Ujarnya memunguti
Interjeksi inalillahi dan hii adalah yang merasa takut sekaligus ngeri karena
jenis interjeksi yang menyatakan rasa takut orang yang menggunakan saluang sirompak
atau kengerian. Interjeksi inalillahi itu melanggar pantangan dan akhirnya
tergolong sebagai kata seru yang berupa membunuh adiknya dengan gergaji karena
ungkapan sedangkan interjeksi hii sebagai dalam pengaruh gaib. Interjeksi inalillahi
kata seru asli. Jika lazimnya interjeksi mempertegas ketakutan apalagi mak sampai
inalillahi menyatakan rasa simpati atas bergidik kengerian karena cerita abah.
sebuah kabar duka, namun dalam novel Selanjutnya ada interjeksi hii yang
Dayon, interjeksi ini dipakai untuk menyatakan rasa takut. Pada data (20) dapat
menyatakan rasa takut dan kengerian. terlihat pemakaian interjeksi hii.
Interjeksi inalillahi bukanlah interjeksi
(20) “...jangan melamun. Nanti kamu injak
bahasa Indonesia. Tetapi interjeksi ini kerap
ular raksasa yang sedang tidur lalu dia
dipakai oleh orang-orang muslim untuk
marah dan menelan tubuhmu, bagaimana?
menyatakan rasa simpati terhadap kabar
Ina menyeringai memperlihatkan jajaran
kematian seseorang. Seperti dalam data
gigi biji mentimun.
(19) yang di dalamnya terdapat interjeksi
inalillahi. “Hii...takut!” Bulu kudukku merinding
membayangkan kepalaku dikunyah ular
(19) “Dia, dia membunuh adiknya?”
raksasa sehingga kusambar tangan Ina dan
”Ya. Dia menggergaji leher adiknya sampai
memegangnya kuat-kuat. Ina dan Iip
hampir putus, membuat kasur basah oleh
tertawa.
lautan darah.”
“Inalillahi,” Mak bergidik. “Apakah tak ada Dalam dialog tersebut Ina dan Iip
dilanggar. Jika hal itu terjadi maka akan ada Allahu Rabbi
nyawa yang harus dibayar. Itulah yang Jenis interjeksi selanjutnya adalah
sedang diceritakan abah kepada mak. Mak interjeksi yang menyatakan rasa syukur
menggunakan bahasa asing dan merupakan umat muslim. Dalam data (21) termasuk
kata seru yang berupa ungkapan. Interjeksi kedalam interjeksi yang menyatakan rasa
alhamdulillah, subhanallah, Allahu Rabbi syukur.
merupakan interjeksi berbahasa Arab yang
9. Interjeksi Mantap dan Asik
lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia
yang beragama muslim. Seperti data (21) Interjeksi mantap dan asik
yang di dalamnya terdapat interjeksi bahasa merupakan interjeksi yang menyatakan rasa
Dalam data (21) terdapat interjeksi Data (22) terdapat interjeksi mantap
Allahu Rabbi yang menyatakan rasa syukur senang. Dalam dialog tersebut terjadi
yang teramat sangat serta keterkejutan. percakapan antara Levi dan Urep. Levi yang
Dialog itu terjadi saat Boyon ditemukan sedang memainkan gitar sambill bernyanyi
setelah dikatakan hilang oleh orang tuanya. mengusulkan untuk menyanyikan lagu
Padahal Boyon yang saat itu bermain Bujangan milik Koes Plus. Urep langsung
dengan Ina dan Iip mencari burung kuau senang dan setuju dengan hal itu. Interjeksi
raja. Mak yang mengetahui Boyon sudah mantap mempertegas hal tersebut.
rasa syukur kepada Tuhan. interjeksi dengan makna yang sama yaitu
interjeksi asik.
Interjeksi astagfirullah menyatakan
rasa keterkejutan. Interjeksi subhanallah, (23) “Kita ajak dia ke rumah kita saja,” Iip
rasa syukur kepada Tuhan. Karena pada “Asik. Kita panggil sepupu kita Corrie,
dasarnya interjeksi tersebut adalah puji- Carice, dan Nicholas supaya tambah ramai.”
Interjeksi nah tergolong sebagai kata Boyon pun mengajak semua orang
seru asli. Interjeksi nah dalam temuan data yang terlibat dalam film tersebut untuk
(24) merupakan interjeksi yang menyatakan kembali ke Posko. Interjeksi ayo
kesimpulan. Dalam penggalan dialog di menyatakan ajakan Boyon kepada semua
bawah ini Boyon yang sedang menceritakan kru film untuk kembali ke Posko.
proses kelahirannya tiba-tiba membicarakan
terntang makanan.
12. Interjeksi Hah
(24) “Nah, sebelum aku melantur terlalu
jauh soal makanan yang bagiku hanya Interjeksi hah adalah interjeksi yang
terbagi dua kategori, yaitu ‘enak’ dan ‘enak menyatakan keheranan. Interjeksi hah
sekali’, aku lanjutkan cerita proses tergolong dalam kata seru asli. Dalam
makanan dan menarik kesimpulan bahwa tak bisa mengembalikannya? Ambil kursi
11. Interjeksi Ayo Ina dari tempat yang tinggi dengan cara
terbang. Ketika Boyon disuruh untuk
mengembalikan ke tempatnya, tentu saja ia mengekspresikan ketakutan sekaligus
tidak bisa. Interjeksi hah menyatakan kengerian, mengekspresikan rasa syukur
keheranan mak yang terhadap Boyon yang yang teramat sangat, menyatakan
dapat mengambil suling di tempat yang kesimpulan atau sebagai bentuk mengakhiri
tinggi namun tidak dapat topik pembicaraan, menyatakan ajakan, dan
mengembalikannya. mengekspresikan keheranan.
(1). 55—64.
Widiatmoko, Bambang, Waslam. 2017.
Interjeksi dalam Bahasa Indonesia:
Analisis Pragmatik. Jurnal Pujangga. 3
(1) 83-97.
Ananda, Zhafran Fatih, Mulyadi. 2020.
Interjeksi Clicbait Headline pada
Youtube “Malam- Malam Net” Sebuah
Kajian Semantik. Jurnal
Pujangga. 6 (1) 62-74.
Rahmawati. 2019. Analisis Penggunaan
Interjeksi pada Naskah Drama “Pesta
Para Pencuri” Karya Jean Annoulih
Saduran Rachman Sabur Kajian
Linguistik. Jurnal Ilmiah Telaah. 4 (2)
41-44.