Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

MAKALAH

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN FRAKTUR SHAFT FEMUR


POST OP ORIF INTRAMEDULLARY NAILING”

KELOMPOK II:
RASTRY ANGGRIANI
NUR ADELIA ARIF
HILMA HANIFA NURDIN
OVERLINDA LIMBONG
ADRIANA KUWAY
EMELDA WANTI PATODINGAN
JOHNI F.S WATTIMENA
RULEHA RUMAF
SELOMID MESULAM . A
ANDI IRWAN PATTA
NURUL THALIA

PROGRAM STUDI S1. KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN FRAKTUR SHAFT FEMUR
POST OP ORIF INTRAMEDULLARY NAILING

3.1 Kasus
Ny. PI (29 Th) dibawa ke Rumah Sakit pada tanggal 30 Juni 2012 jam
03.00 setelah jatuh dari motor yang terserempet mobil, klien mengatakan
kaki kanannya tertimpa motor. Klien mengtakan terasa sangat sakit di paha
kanan nya, saat dilakukan pengkajian tampak adanya hematoma dan
deformitas pada paha kanan. GCS: 15 kesadaran compos mentis, TD:
110/70mmHg, N: 102x/mnt, P: 18x/mnt, S: 37,60 C, SpO2; 100%. Klien
direncanakan operasi (reposisi + ) dan sudah mendapatkan penjelasan
tentang persiapan pre-operasi.

Saat dilakukan pengkajian tanggal 31 juni 2013, Ny. PI dirawat di


ruangan, setelah menjalani operasi ORIF fraktur 1/3 medial femur dextra.
Klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasinya, skala nyeri 6-7, tampak
bengkak pada ankle kaki kanan. TD: 110/70 mmHg, N:107 x/mnt, S: 370
C, P: 18x/mnt. Terpasang oksigen kanul nasal 3 ltr/mnt. Klien mendapat
transfusi PRC 2 bag. IVFD: RL 500 ml/hari, NaCl 500/hr, Nacl 0.9 % +
remofein 30 mg.

Medikasi :
Ostescare 1x1 tab
Bone one 1x1 tab
Furoglobin 1x1 tab
Viostin 1x1 tab
Clafoxon 3 x 1 gr
Pemeriksaan diagnostik
a. Laboratorium
 Darah (30/06/2012)
Jam 03.50 ( waktu masuk di IGD (emergensi)
Hb : 12 gr/dl BT : 1.3 mnt
Ht : 35 % CT : 4mnt
Leokosit : 16.5 gr/dl Na : 134 mmol/l
Platelet : 315 K : 3,4 mmol/l
Eritrosit : 4.07 M/l Cl : 102 mmpl/l
ESR : 32 mm/hr GDS : 116 mg/dl
Gol Darah :A Ureum : 27 mg/dl
Rhesus : Positif

Jam 12.59 (post op)


Hb : 7.9 gr/dl Diffcouat:
Segmen 83 %
Ht : 23.5 % Lymphc 9.6 %
Leokosit : 14.1 gr/dl Monosit 6.96%
Platelet : 217 Basinopil 0.20%
Eritrosit : 2.73 M/μl Basipil 0.290%

 Urine (02/07/2012)
pH :5 Urine sedimen
Leukosit : 3-5
Protein : negatif Eritrosit : 10-15
Glukosa : negatif Sel Epitel : 0,6
Keton : +1 Casts : negatif
Bilirubin : negatif Kristal : negatif
Darah : +1 Lainnya : negatif
Urobilinogen : negatif
Nitrite : negatif
b. Radiologi
Hasil radiologi pre operasi tanggal 30 juni 2012 :
Interpretasi :

Fraktur 1/3 medial femur pro orif intra medullary nail

A simple transverse AO Type 32-A3.2 fracture with minimal


comminution (Winquist-Hansen Grade I).

Foto kedudukan post orif tanggal 30 juni 2012 :


Interpretasi :

Alignment tulang fraktur kanan baik, struktur tulang baik, saat ini masih
tampak garis fraktur di 1/3 tengah femur kanan kedudukan baik.
Terpasang fiksasi interna. Sela sendi genue dan coxae kanan baik.
Terdapat drain yang terpasang di sisi lateral femur. Jaringan lunak baik

Kesan : fraktur 1/3 tengah femur kanan telah terpasang fiksasi interna

Foto post orif tanggal 1 januari 2013 (perkembangan penyembuhan


tulang) :
Interpretasi :

Tampak fraktur 1/3 tengah femur kanan yang telah difixasi internal dengan
intramedullary nail yang menunjukan posisi fragmen dan osteosynthetik
material yang baik disertai dengan pembentukan kalus yang baik pula, selain
itu tulang tulang femur lainnya tidak menunjukan abnormalitas lebih lanjut
terutama tak terlihat tanda tanda osteomyelitis dan refraktur.

c. EKG
HR : 107 x/mnt
Irama : sinus takikardi
Gel P : normal
Kompleks QRS: normal
ST : normal

3.2 Pengkajian Menurut teori Roy


3.2.1 Mode Fisiologis
a. Oksigenasi dan sirkulasi
Oksigenasi
Bentuk dada : Adult chest
Irama napas : Reguler
Gerakan : Simetris
Retraksi interkosta : Tidak
Rektraksi suprasternal : Tidak
Pernafasan : 18 x/mnt
Saturasi oksigen : 100%
Bunyi napas : vesikuler
Hasil analisa gas darah : Tidak ada
Hasil radiologi thorax :
Pemeriksaan palpasi  Krepitasi : Tidak ditemukan
Nyeri tekan : Tidak ada

Pemeriksaan perkusi : Resonan


Lokasi : Di lapang paru
Sirkulasi

Konjungtiva : Anemis

Sianosis : Tidak

Akral : Dingin

TD :110/70mmHg,N:107
x/mnt,P:18x/mnt,
S: 37,60 C,

JVP : 5 + 3 cm H2O

Bunyi jantung : S1 S2 normal

Perdarahan : selama operasi klien perdarahan ± 500 ml

Hasil laboratorium:

Hb : 7,9 gr%
HCT : 23.5 %
EKG

HR : 107 x/mnt
Irama : sinus takikardi
Gel P : normal
Kompleks QRS : normal
ST : normal

b. Nutrisi
BB : 55 Kg
TB : 153 cm
Ada asites : Tidak ada
Bunyi peristaltik : 10 x/mnt
Turgor kulit : elastis
Kondisi mulut : tidak ada stomatitis
Mukosa mulut : kering
Terpasang NGT :Tidak
Diet : Klien menghabiskan makanannya
Hasil laboratorium :
SGOT : 28.0 U/L (<33)
SGPT : 30 U/L (<46)
Albumin : 3.1 gr/dl

c. Eliminasi
BAB :
- Frekuensi : 1 x sehari
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning kecoklatan
- Pola BAB : teratur
- Pencahar : tidak
- Nyeri : tidak
- Konstipasi : tidak
BAK :

- Frekuensi : -
- Warna : kuning jernih
- Pola :-
- Nyeri :-
- Sedang menggunakan obat diuretik : -
- Kateter : Terpasang dari emergensi
Hasil laboratorium :

Ureum darah : 27 mg/dl mg/dl (<50)


Kreatinin darah : mg/dl (0,8-1,3)

d. Aktivitas Dan Istirahat


Pola tidur : tidak teratur selama sakit
Bed rest : pasien di imobilisasi
Lama tidur : tidak menentu
Rentang gerak : terbatas
Kekuatan otot :
5555 5555
5555 imobilisasi
Pemenuhan ADL : partial care

e. Proteksi dan perlindungan


Suhu tubuh : 37,60C
Kapillari refill : < 3 menit
Akral : dingin
Luka : terdapat luka bekas operasi di 1/3 femur medial
kanan terdapat drain yang terpasang di sisi lateral
femur
Kondisi luka : baik
Pemasangan daerah invasif : IVFD: RL 500/hr, NaCl 500/hr
Resiko jatuh : resiko jatuh rendah
Hasil laboratorium :
Leokosit : 14.1 gr/dl
Platelet : 217.000 gr/dl

f. Sensori
Nyeri : nyeri pada luka post op (paha kanan)
Fungsi penglihatan: baik
Fungsi penciuman : baik
Fungsi pengecapan: baik
g. Cairan Dan Elektrolit
Edema : terdapat edema pada angkel kanan
Balance cairan : -31 cc/24 jam
Distensi vena jugularis: 5 +3 cm
h. Fungsi Neurologi
Kesadaran : Compos Mentis
Reflek pupil : Positif
Kaku kuduk : Tidak ada
Orientasi : Waktu, Tempat dan Orang baik
Memori : jangka panjang dan Pendek baik
Status emosional : Stabil
Tes koordinasi : Baik
GCS : 15 (E4 M6 V5),
Pengkajian Nervus : Normal
Pemeriksaan diagnostik : -
i. Fungsi Endokrin
Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM

3.2.2 Mode Konsep Diri


Klien malu dengan kondisinya saat ini, tetapi klien merasa senang karena
mendapat dukungan dari seluruh keluarganya.
3.2.3 Mode Fungsi Peran
Klien merasa perannya sebagai ibu rumah tangga dan pegawai swasta
sedikit berkurang karena takut tidak bisa berjalan seperti dahulu lagi.
3.2.4 Mode Interdependen
Klien harus dibantu dalam melakukan aktifitas, karena klien
diimobilisasikan. Kebutuhan klien dibantu keluarga dan perawat.
I. ANALISA DATA
NO. DATA MASALAH
Dx
1. Data subjektif: Nyeri akut berhubungan
denga agen cidera fisik
Pre operasi (30 Juni 2012)

 Klien mengatakan terasa sangat sakit di


paha kanannya

Post operasi (31 Juni 2013)

 Klien mengatakan mengeluh nyeri pada


luka bekas operasinya

Data objektif

Pre operasi (30 Juni 2012)

 Tampak adanya Hematoma dan Deformitas


pada femur dextra

Post operasi (31 Juni 2013)

 Skala nyeri 6-7

 Tampak bengkak pada ankle kaki kanan

 Adanya luka post operasi


2. Data Subjektif Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan
gangguan muskuloskeletal
Pre operasi (30 Juni 2012) :

Post operasi (31 Juni 2013) :

 Klien merasa perannya sebagai ibu


rumah tangga dan pegawai swasta
sedikit berkurang karena takut tidak
bisa berjalan seperti dahulu lagi
Data Objektif

Post operasi (30 Juni 2012) :

 Terpasang oksigen kanul nasal 3


ltr/menit

 Klien harus dibantu dalam melakukan


aktifitas, karena klien diimobilisasikan
kebutuhan klien dibantu keluarga dan
perawat

 Bed rest: pasien di imobilisasi


3. Data Subjektif Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan
Pre operasi (30 Juni 2012): medikasi

 Klien mengatakan kaki kanannya tertimpa


motor

Post operasi (30 Juni 2012) : -

Data Objektif

Pre operasi (30 Juni 2012):

 Adanya hematoma dan deformitas pada


paha kanan

Post operasi (30 Juni 2012)

 Tampak bengkak pada ankle kaki kanan


 Medikasi :
Ostescare 1x1 tab
Bone one 1x1 tab
Furoglobin 1x1 tab
Viostin 1x1 tab
Clafoxon 3 x 1 gr

II. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan


musculoskeletal

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan medikasi

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Nyeri akut Setelah dilakukan  Ajarkan dan dorong
berhubungan tindakan keperawatan untuk manajemen
dengan agen selama 3x2 jam stress(relaksasi&
cidera fisik diharapkan nyeri na'as dalam &
berkurang atau hilang imajinasi &
dengan kriteria hasil: sentuhan terapeutik).
 Skala nyeri 2-3  Monitor ttv dan
 ekspresi wajah observasi ku pasien
santai dan tenang dan keluhan pasien.
 TT dalam batas  Atur posisi yang
normal. aman dan nyaman.
 pasien tampak Pertahankan
rileks imobilisasi pada
Kaji tingkat nyeri bagian yang sakit.
dengan standar PQRST  Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian analgetik.
 Mengetahui
tindakan
keperawatan
yangdiberikan sesuai
dengan tingkatan
nyeri
 Memfokuskan
kembali perhatian
koping terhadap
stress sehingga
dapat menurunkan
nyeri
2. Hambatan Setelah dilakukan  ROM pasif dan aktif
mobilitas fisik tindakan keperawatan  Bantu dan dorong
berhubungan selama 3x24 jam pasien untuk
dengan gangguan diharapkan dapat melakukan aktivitas
musculoskeletal meningkatkan mobilitas perawatan secara
dengan kriteria hasil: bertahap
 Kemampuan  Beri bantuan dengan
mobilitas pasien menggunakan alat
meningkat. gerak
 pasien menjadi tidak  Kolaborasi dengan
takut untuk ahli fioterapi untuk
bergerak. melatih pasien
 pasien mampu Meminimalkan nyeri dan
beraktivitas secara mencegah salah posisi.
bertahap.
 pasien mampu
menggunakan alat
bantu gerak
 pertahankan tirah
baring dan metih
tangan serta
ekstremitas sakit
dengan lembut
 atur posisi eleasi
tungkai
 latih dan bantu
ROM
3. Kerusakan Setelah dilakukan  Membersihkan,
integritas kulit tindakan keperawatan memantau dan
berhubungan selama 3x24 jam meningkatkan
dengan medikasi diharapkan dapat proses penyembuhan
mempertahankan pada luka yang
integritas kulit dengan ditutup dengan
kriteria hasil: jahitan klip atau
 Menunjukan strapless
pemahaman dalam  Monitor tanda dan
proses perbaikan gejala infeksi pada
kulit dan mencegah area insisi
terjadinya cedera Ganti balutan pada
berulang
Integritas kulit yang baik interal waktu yang
sesuai atau biarkan luka
dapat dipertahankan
tetap terbuka (tidak
dibalut) sesuai program

IV. MIND MAP


MIND MAP FRAKTUR

Trauma langsung: Trauma tidak langsung Kondisi Patologis


Jatuh, hantaman,
kecelakaan
Tekanan pada tulang Tulang rapuh

Tidak mampu meredam Tidak mampu menopang BB


energi yang besar

FRAKTUR

Diskontinuitas tulang
Pre op Post op

Perubahan jaringan Pergeseran fragmen Prosedur


sekitar tulang Kurang pembedahan
Penuruna
pengetahuan Frakt
tentang n motorik
ur
Pergeseran fragmen Merusak jaringan tindakan
tertu
tulang sekitar Fraktur terbuka
Kelema tup
MK: han
Defisie anggot
deformitas Pelepasan mediator nsi Luka
nyeri (histamin, a gerak
penget
prostagladin, Tertutu
ahuan
bradikinin,dll) pnya
MK: kontinut Resiko infeksi
MK: hambatan
Resiko as
mobilitas fisik cidera
Ditangkap reseptor jaringan
nyeri perifer Terputusnya
kontinuitas jaringan
Impuls ke otak Daya topang tubuh
berkurang

Persepsi nyeri MK:


Keterbatasan dalam Kerusakan
bergerak integritas
MK: Nyeri akut kulit

MK: Hambatan Mobilitas Fisik

Anda mungkin juga menyukai