Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN

PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DED
REVIEW DESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG FUAD
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
SULAWESI SELATAN
LEMBAR PENGESAHAN

REVIEW DESAIN PERENCANAAN GEDUNG FUAD


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
TAHUN 2019

KONSULTAN PERENCANA
CV. IMAYA CONSULTING ENGINERS

Drs. IVAN DEWANGGA


DIREKTUR UTAMA

PALOPO, 25 JANUARI 2019


MENGETAHUI / MENYETUJUI

MENYETUJUI MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KUASA PENGGUNA ANGGARAN

FAHIRA HERAWATI, S.E., M.Si Dr. ABDUL PIROL, M.AG


NIP : 1962 1231 1991 03 1033 NIP : 19691104 199403 1 004
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaaan DED ( Detail Engineering

Design) “Gedung FUAD IAIN Palopo”, dengan ini kami susun laporan pendahuluan

sebagai salah satu bentuk persyaratan teknis kontrak pengadaan jasa konsultan

perencana antara CV. Imaya Consulting Engineers dengan pihak IAIN Palopo.

Laporan pendahuluan ini dimaksudkan sebagai bahan informasi kepada pemilik

pekerjaan mengenai konsep dan metodologi teknis pelaksaan pekerjaan, struktur

organisasi konsultan perencana, rencana kerja serta hasil survey pendahuluan dan

secara garis besar berisi tentang uraian umum lingkup pekerjaan jasa konsultasi

perencana, uraian metodologi pelaksanaan survey lapangan, uraian metodologi

design dan analisa teknis perencanaan, uraian jadwal kegiatan, uraian jadwal

mobilisasi personil serta data survey pendahuluan.

Demikian laporan pendahuluan ini disampaikan, semoga dapat bermanfaat

sebagai bahan pertimbangan dalam tahap perencanaan selanjutnya.

Bandung, 25 Januari 2019


CV. IMAYA Consulting
Engineers

Team Leader

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS iii


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................. 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................... 2

1.3 DATA PEKERJAAN .................................................................. 3

1.4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN ............................................... 4

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN ............................. 4

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI WIAYAH PALOPO

2.1 TATA GUNA LAHAN ................................................................. 7

2.2 LETAK GEOGRAFIS ................................................................ 7

2.3 KONDISI TOPOGRAFI ............................................................. 10

2.4 KLIMATOLOGI ........................................................................... 11

2.5 PETA LOKASI PEKERJAAN ..................................................... 12

BAB III METODOLOGI

3.1 UMUM ....................................................................................... 13

3.2 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN MOBILISASI .......................... 13

3.3 STUDI PENDAHULUAN ........................................................... 16

3.4 TAHAP SURVEY LAPANGAN .................................................. 18

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS iv


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

3.5 TAHAP ANALISIS DAN EVALUASI .......................................... 39

3.6 PERENCANAAN TEKNIS ......................................................... 49

3.7 GAMBAR PERENCANAAN AKHIR ........................................... 50

3.8 LAPORAN AKHIR ..................................................................... 51

BAB IV RENCANA KERJA

4.1 UMUM ....................................................................................... 52

4.2 STRUKTUR ORGANISASI ....................................................... 52

4.3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ........................................... 54

4.4 TAHAP PELAKSANAAN ........................................................... 60

4.5 JADWAL PELAKSANAAN ......................................................... 62

BAB V KONSEP DESAIN BANGUNAN

5.1 UMUM ....................................................................................... 64

5.2 KONSEP STRUKTUR BANGUNAN .......................................... 64

5.3 KONSEP ARSITEKTUR ............................................................ 66

5.4 KONSEP MEKANIKA ELEKTRIKAL DAN PLUMBING ............. 69

BAB VI PENUTUP

6.1 KESIMPULAN ........................................................................... 71

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS v


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di era zaman yang semakin berkembang saat ini pendidikan sangat

dibutuhkan untuk mengimbangi hal tersebut, dengan cara menghasilkan SDM

(Sumber Daya Manusia) sebagai generasi penerus bangsa yang berkualitas

disetiap provinsi, dan dapat bersaing nantinya. Hal ini juga yang mendorong

pihak IAIN Palopo membuat keputusan yang tepat untuk membangun

“Gedung FUAD ” sebagai fasilitas yang sangat dibutuhkan. Selain itu gedung

kuliah yang ada juga sudah tidak cukup untuk menampung mahasiswa dan

mahasiswi baru kedepannya. Saat ini melalui salah satu program kegiatannya,

DED Pembangunan Gedung Fuad IAIN Palopo telah mengarahkan suatu

kebijakan yang berfokus pada pembangunan sarana kegiatan belajar

mengajar mahasiswa adalah penambahan gedung Fakultas yang dapat

meningkatkan aktifitas dan kenyamanan proses kegiatan belajar mengajar.

Terlaksananya suatu pembangunan dilakukan secara bertahap, dan penataan

tersebut diatur dalam suatu peraturan / pedoman perundang-undangan, yang

jsecara garis besarnya adalah dimulainya tahapan perencanaan, pelaksanaan

konstruksi dan pengawasannya. Dengan dikeluarkannya dana dari APBN TA.

2019, maka segera dimulai tahapan perencanaannya yang diserahkan kepada

Konsultan Perencana melalui suatu proses. Konsultan Perencana ini nantinya

akan menghasilkan suatu keluaran/produk yang dibutuhkan dalam rangka

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 6


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
pelaksanaan konstruksi dan secara kontraktual Konsultan Perencana

bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

Pembangunan gedung Fuad ini merupakan langkah maju IAIN Palopo yang

konsep penanganannya telah baku dengan pendekatan pemberdayaan sosial

ke masyarakatan, ekonomi dan lingkungan. Hal tersebut akan menyentuh

langsung secara komprehensif baik fisik kawasan kampus maupun

masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah kampus.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari pekerjaan Review Perencanaan Pembangunan

Gedung Fuad IAIN Palopo ini adalah memberikan gambaran yang jelas

terhadap komposisi yang sudah ada dan perletakan bangunan serta fasilitas

pendukung sesuai dengan kaidah perencanaan dan teknis serta kebutuhan

yang diinginkan dalam upaya peningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Adapun sasaran dari kegiatan Perencanaan Pembangunan Gedung Fuad

IAIN Palopo ini adalah :

1. Memberikan gambaran yang jelas terhadap perletakan bangunan dan

fasilitas pendukung yang akan dibangun, khususnya penempatan Posisi

ruangan yang diperlukan agar dapat melayani kegiatan pendidikan

dengan baik.

2. Analisis terhadap kenyamanan akses lingkungan dari kemungkinan-

kemungkinan yang tidak diinginkan.

3. Estimasi terhadap kebutuhan bangunan dan fasilitas yang diperlukan

dengan baik.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 7


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
4. Menyusun Estimasi terhadap kebutuhan anggaran yang diperlukan

dalam pembangunan fasilitas yang direncanakan dalam Kegiatan

tersebut.

5. Menyusun Laporan-Laporan hasil penyusunan bangunan Perencanaan

Pembangunan Gedung Fuad tersebut.

6. Mempresentasikan hasil perencanaan kepada owneer’s dalam upaya

memberikan pemahaman terhadap hasil design.

7. Menyusun dokumentasi dari hasil perencanaan Master Plan tersebut.

1.3 DATA PEKERJAAN

1. Nama Paket Pekerjaan : Review Desain Perencanaan

Pembangunan Gedung Fuad

2. Lokasi Pekerjaan : IAIN Palopo Jalan Agatis , Balandai,

Kota Palopo, Provinsi Sulawesi

Selatan.

3. Pemberi Tugas : IAIN Palopo

4. Konsultan Perencana : CV. IMAYA Consulting Engineers

5. Nomor Kontrak :

6. Tanggal Kontrak :

7. Nilai Kontrak :

8. Waktu Pelaksanaan : 21 (Dua Puluh Satu) hari kerja.

9. Sistem Kontrak : Lumpsum

10. Pembayaran : Termin (Bertahap)

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 8


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
1.4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Secara makro ruang lingkup laporan pendahuluan adalah menyajikan

pemenuhan ketentuan yang bersangkutan :

 Metodologi

 Rencana Kerja

 Pengenalan Lokasi Awal

 Organisasi Pelaksanaan

 Jadwal Pelaksanaan

 Survey Lapangan

 Konsep Perencanaan

 Penyusunan D.E.D (Detail Engineering Design)

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN

Secara garis besar, sistematika penulisan “REVIEW DESAIN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG FUAD ” Terdiri dari 6 (enam)

bab, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan uraian yang bersifat umum pada masalah yang

akan dibahas meliputi latar belakang perencanaan, maksud dan

tujuan perencanaan, data pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, dan

sistematika laporan pendahuluan yang ada di dalam laporan

pendahuluan ini.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 9


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI WILAYAH PALOPO

Bab ini membahas tentang gambaran umum lokasi wilayah Palopo

mulai dari tata guna lahan, letak geografis Kota Palopo, kondisi

topografis, kondisi klimotologi, dan peta lokasi pekerjaan yang akan

dibangun.

BAB III METODOLOGI

Pada bab ini membahas tentang metodologi yang berhubungan

dengan pekerjaan persiapan dan mobilisasi, studi pendahuluan yang

dibagi menjadi dua (inventarisasi data dan studi pendahuluan, dan

survey pendahuluan), dan juga membahas tentang tahap-tahap

survey lapangan (survey topografi, survey kondisi eksisting dan

utilitas, survey hidrologi, penyelidikan tanah), tahap-tahap anlisis dan

evaluasi, tahap-tahap perencanaan teknis, tahap-tahap gambar

akhir, tahap-tahap perkiraan biaya konstruksi, dan laporan akhir, dan

semua berhubungan dengan metodologi pendekatan untuk

perencanaan.

BAB IV RENCANA KERJA

Bab ini berisikan tentang rencana kerja yang akan dijadikan acuan

dalam pelaksanaan review desain perencanaan pembangunan

gedung, baik dari struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab

setiap anggota yang terkait perencanaan pembangunan, tahap

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 10


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
pelaksanaan, dan jadwal pelaksanaan agar bisa dicapai sesuai

target.

BAB V KONSEP DESAIN BANGUNAN

Pada bab konsep desain bangunan ini berisikan tentang konsep-

konsep yang akan dipakai pada perencanaan pembangunan gedung

Fuad ini, baik dari konsep struktur bangunan, konsep arsitektur

bangunan, dan konsep mekanikal elektrikal dan plumbing bangunan.

BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan isi dari keseluruhan materi yang dijabarkan pada

bab sebelumnya, dan dibuat dalam sebuah kesimpulan.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 11


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

2.1 TATA GUNA LAHAN

Jalan Agatis, Balandai, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, merupakan

area yang banyak dimanfaatkan untuk bangunan pendidikan, seperti

bangunan yang sudah ada sebelumnya yaitu : Kampus IAIN Palopo, kita

bangun yaitu Gedung Fuad.

2.2 LETAK GEOGRAFIS

Kota Palopo secara geografis terletak antara 02°53'15" - 03°04'08" Lintang

Selatan dan 120°03'10" - 120°14'34" Bujur Timur.

Kota Palopo yang merupakan daerah otonom kedua terakhir dari empat

daerah otonom di Tanah Luwu. Secara Geografis Kota Palopo Kurang Lebih

375 Km dari Kota Makassar ke arah Utara dengan posisi antara 120 derajat

03 sampai dengan 120 derajat 17,3 Bujur Timur dan 2 derajat 53,13 sampai

dengan 3 derajat 4 Lintang Selatan, pada ketinggian 0 sampai 300 meter di

atas permukaan laut.

Kota Palopo di bagian sisi sebelah Timur memanjang dari Utara ke Selatan

merupakan dataran rendah atau Kawasan Pantai seluas kurang lebih 30%

dari total keseluruhan, sedangkan lainnya bergunung dan berbukit di bagian

Barat, memanjang dari Utara ke Seatan, dengan ketinggian maksimum adalah

1000 meter di atas permukaan laut.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 12


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
Kota Palopo sebagai sebuah daerah otonom hasil pemekaran dari Kabupaten

Luwu, dengan batas-batas :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Walenrang Kabupaten

Luwu

- Sebelah Timur dengan Teluk Bone

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tondon Nanggala

Kabupaten Tana Toraja.

Gambar 2.1 Peta Sulawesi Selatan

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 13


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

Gambar 2.2 Letak Geografis Kota Palopo

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 14


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
2.3 KONDISI TOPOGRAFIS

Kondisi permukaan tanah kawasan perkotaan (Kawasan Build-up Area)

cenderung datar, linier sepanjang jalur jalan Trans Sulawesi, dan sedikit

menyebar pada arah jalan kolektor dan jalan lingkungan di wilayah perkotaan,

sedangkan kawasan yang menjadi pusat kegiatan dan cukup padat adalah di

sekitar kawasan pasar (pusat perdagangan dan jasa), sekitar perkantoran,

dan sepanjang pesisir pantai, yang merupakan kawasan pemukiman kumuh

yang basah dengan kondisi tanah genangan dan pasang surut air laut. Secara

garis besar keadaan topografis Kota Palopo ini terdiri dari 3 variasi yaitu

daratan rendah sepanjang pantai, wilayah perbukitan bergelombang dan datar

di bagian Tengah, dan wilayah perbukitan dan pegunungan di bagian Barat,

Selatan dan sebagian di bagian Utara.

2.1 KLIMATOLOGI

Palopo secara spesifik dipengaruhi oleh adanya iklim tropis basah, dengan

keadaan curah hujan bervariasi antara 500-1000 mm/tahun sedangkan untuk

daerah hulu sungai di bagian pegunungan berkisar antara 1000-2000

mm/tahun. Suhu udara berkisar antara 25,5 derajat sampai dengan 29,7

derajat celcius, dan berkurang 0,6 derajat celcius setiap kenaikan sampai

dengan 85% tergantung lamanya penyinaran matahari yang bervariasi antara

5,2 sampai 8,5 jam perhari.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 15


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
2.2 PETA LOKASI PEKERJAAN

Gambar 2.3 Peta Lokasi Pekerjaan

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 16


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

BAB III

METODOLOGI

3.1 UMUM

Untuk dapat melaksanakan Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan

dengan hasil yang baik, maka sebelumnya perlu dibuat suatu pendekatan

teknis agar dapat dilaksanakan secara sistematis dan praktis, sehingga

tercapai sasaran efisiensi biaya, mutu dan waktu kerja. Dalam pelaksanaan

pekerjaan ini, Konsultan merancang tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagai

berikut

1. Persiapan dan Mobilisasi

2. Studi Pendahuluan

3. Survei dan Penyelikan Lapangan

4. Analisis dan Evaluasi

5. Perencanaan Teknis

6. Gambar Perencanaan Akhir

7. Perkiraan Kuantitas dan Biaya

8. Laporan Akhir

3.2 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN MOBILISASI

Pekerjaan persiapan bertujuan untuk menyiapkan semua hal baik yang

menyangkut persiapan administratif maupun persiapan teknis. Persiapan

teknis meliputi kegiatan mobilisasi personil dan koordinasi tim kerja yang akan

dilibatkan dalam keseluruhan pekerjaan, penajaman metoda dan rencana

kerja, penyiapan perangkat survey, serta pengumpulan data awal. Secara


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 17
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
rinci, pokok pekerjaan dan hasil kegiatan pada tahap ini adalah sebagai

berikut :

1. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi meliputi pengurusan surat-menyuat dan dokumen

sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Jenis surat yang diperlukan

pada tahap ini berupa surat tugas konsultan dan surat pengantar dari

pihak Direksi maupun Konsultan, yang ditujukan untuk instansi terkait

dan berwenang di wilayah studi. Pelaksanaan pengurusan administrasi

dimaksudkan untuk memudahkan kelancaran pekerjaan, terutama

berkaitan dengan pengumpulan data dan pekerjaan di lapangan.

2. Mobilisasi Personil, Peralatan, dan Koordinasi Tim Kerja

Meliputi kegiatan penyiapan peralatan, tenaga ahli dan kegiatan

koordinasi/ diskusi antara tenaga ahli yang terlibat dalam tim kerja

konsultan. Penyiapan peralatan kantor yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan berupa komputer, printer, ATK dan sebagainya.

Tenaga ahli yang akan dilibatkan harus memenuhi kriteria yang sesuai

dengan kebutuhan dan tuntutan pekerjaan (bidang keahlian, kualifikasi

personil, dan pengalaman kerja). Penentuan personil yang akan

dilibatkan dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat efisiensi dan

efektifitas kerja yang dapat diberikan, sehingga proses pelaksanaan

pekerjaan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Pada tahap awal, kegiatan koordinasi tim kerja konsultan bertujuan untuk

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan

pekerjaan secara matang dan rinci, berkaitan dengan proses pekerjaan

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 18


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
yang akan dilakukan. Kegiatan ini meliputi penyusunan organisasi kerja,

penyusunan rencana kerja, pembagian kerja, serta kebutuhan fasilitas

pendukung yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

Pada tahap selanjutnya kegiatan koordinasi dan diskusi tim kerja akan

dilakukan secara berkelanjutan (selama proses pelaksanaan pekerjaan

berlangsung), untuk memperoleh kesepakatan-kesepakatan yang

diperlukan.

3. Penajaman Metoda dan Rencana Kerja

Kegiatan ini bertujuan untuk menajamkan rencana / metodologi

pelaksanaan pekerjaan, sebagai suatu pegangan yang harus di taati oleh

pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini.

Rumusan rencana kerja ini secara garis besar meliputi detail kegiatan

dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, pelibatan dan jadwal penugasan

tenaga ahli, serta keluaran pekerjaan yang harus dihasilkan.

4. Persiapan Survey

Sebagai langkah awal pelaksanaan survei lapangan yang akan dilakukan

pada tahap berikutnya, terlebih dahulu dilakukan beberapa persiapan

yang diperlukan agar pelaksanaan survei dapat berjalan dengan lancar.

Persiapan yang dilakukan antara lain meliputi perumusan desain survei,

daftar kebutuhan data dan instansi sumber data/informasi, penyiapan

personil (surveyor) dan peralatan survei yang akan digunakan dalam

kegiatan lapangan.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 19


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
5. Pengumpulan Data Awal

Kegiatan pengumpulan data sekunder awal akan dilakukan dengan

mengumpulkan laporan perencanaan, hasil studi, kebijakan, yang terkait

dengan lokasi pekerjaan baik langsung maupun tidak langsung serta

peta dasar yang tersedia dari instansi pemetaan yang berwenang.

6. Persiapan Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan berupa studi terhadap bahan-bahan awal yang telah

di peroleh dari pengumpulan data awal yang berkaitan dengan substansi

pekerjaan.

3.3 STUDI PENDAHULUAN

3.3.1 Inventarisasi Data dan Studi Pendahuluan

Setelah tugas dari masing-masing tenaga ahli dipahami, maka konsultan

akan segera melaksanakan kegiatan pengumpulan data, informasi dan

laporan yang ada hubungan-nya dengan studi untuk mempelajari kondisi

daerah proyek secara keseluruhan guna mempersiapkan rencana tindak

lanjut tahap berikutnya. Konsultan akan mengunjungi kantor-kantor

instansi pemerintah maupun swasta yang sekiranya mengelola data

yang diperlukan. Untuk kelancaran pekerjaan ini, maka sangat

diperlukan surat pengantar dari pihak. Direksi Pekerjaan untuk keperluan

tersebut.

Dari hasil studi meja akan disusun program kerja untuk perencanaan

gedung yang dimaksud. Metodologi pendekatan dijelaskan dalam

gambar berikut :

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 20


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

Mulai

Persiapan
Survey

Studi Pendahuluan

Survey Lapangan
 Survey Topografi
 Survey Kondisi Eksisting
dan Utilitas
 Survey Hidrologi
 Penyelidikan Tanah

Yes

Analisis Data
Yes

Pra rencana Desain

No

Pengajuan
Desain

Yes

Desain Akhir

Selesai

Gambar 3.1 Bagan Alir Perencanaan Pembangunan Gedung Fuad

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 21


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
3.3.2 Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan berikut :

 Menyiapkan peta dasar yang berupa peta topografi skala 1:100.000/

1:500.000 dan peta-peta pendukung lainnya (Peta Geologi, Tata

Guna Lahan, dan lain-lain).

 Mempelajari lokasi pekerjaan dan pencapaian.

 Mempelajari kondisi eksisting disekitar bangunan.

 Inventarisasi stasiun-stasiun pengamatan curah hujan pada lokasi

pekerjaan melalui stasiun-stasiun pengamatan yang telah ada

ataupun pada Badan Metrologi setempat.

 Mengumpulkan data, berupa informasi mengenai harga satuan

bahan dan biaya hidup sehari-hari.

 Membuat laporan lengkap dan memberikan saran-saran yang

diperlukan untuk pekerjaan survey teknis selanjutnya.

3.4 TAHAP SURVEY LAPANGAN

Tahap pengumpulan data (survey lapangan), berupa tahapan kegiatan survey

pendahuluan dan survey detail. Tujuan survey pendahuluan adalah untuk

mengumpulkan data-data awal berdasarkan aspek-aspek yang diperlukan

yang akan digunakan sebagai dasar/referensi survey detail/survey berikutnya

dan harus dilakukan oleh seorang ahli professional.

3.4.1 Survey Topografi

Lingkup Pekerjaan Pengukuran Topografi untuk perencanaan

pembangunan gedung terdiri dari beberapa bagian pekerjaan yaitu :

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 22


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
1. Persiapan

2. Pemasangan Patok, Bench Mark (BM) dan Control Point (CP)

Untuk Pemasangan Patok Pengukuran dilapangan dilaksanakan

sebagai berikut :

 Patok-patok dibuat dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm dan harus

dipasang setiap 1 Km dan pada perpotongan rencana jalan

dengan sungai (2 buah seberang menyeberang). Patok beton

tersebut ditanam kedalam tanah dengan kedalaman 15 cm

 Baik patok-patok beton maupun patok-patok poligon diberi tanda

BM dan nomor urut.

 Untuk memudahkan pencarian patok pada pohon-pohon

disekitar patok diberi cat atau pita atau tanda-tanda tertentu.

 Baik patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat kuning

dengan tulisan hitam yang diletakkan disebelah kiri kearah

jalannya pengukuran.

 Khusus untuk profil memanjang titik-titiknya yang terletak

disumbu jalan diberi paku dengan dilingkari cat kuning sebagai

tanda.

3. Pekerjaan perintisan untuk pengukuran.

4. Pekerjaan pengukuran titik kontrol horizontal

Metodologi Pengukuran Titik Kontrol Horizontal dilaksanakan

sebagai berikut :

 Pengukuran titik kontrol dilakukan dalam bentuk poligon

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 23


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimal 100m, diukur

dengan pegas ukur (meteran) atau alat ukur jarak elektronis

 Patok-patok untuk titik-titik poligon adalah patok kayu, sedang

patok-patok untuk titik ikat adalah patok dari beton

 Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur Theodolith dengan

ketelitian dalam secon (yang mudah/umum dipakai adalah

Theodolith jenis T2 Wild Zeis atau yang setingkatan)

 Ketelitian untuk poligon adalah sebagai berikut :

 Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” akar jumlah titik

poligon

 Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”

 Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal proyek pada

setiap jarak 5 Km (kurang lebih 60 titik poligon) serta pada titik

akhir pengukuran.

 Setiap pengamatan matahari dilakukan dalam 4 seri rangkap (4

biasa dan 4 luar biasa)

5. Pekerjaan Pengukuran Kontrol Horizontal

Metodologi Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dilaksanakan sebagai

berikut:

 Jenis alat yang dipergunakan untuk pengukuran ketinggian

adalah Waterpass Orde II

 Untuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand

dilakukan 2 kali berdiri alat

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 24


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Batas ketelitian tidak boleh lebih besar dari 10 akar D mm.

Dimana D adalah panjang pengukuran (Km) dalam 1 (satu) hari

 Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dalam arti

pembagian skala jelas dan sama

 Setiap pengukuran dilakukan pembacaan rangkap 3 (tiga)

benang dalam satuan milimeter

 Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah

(BB), Kontol pembacaan : 2BT = BA + BB

 Referensi levelling menggunakan referensi lokal

6. Pekerjaan Pengukuran Situasi

Metodologi Pengukuran Situasi dilaksanakan sebagai berikut :

 Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachymetri

 Ketelitian alat yang dipakai adalah 30” (sejenis dengan

Theodolith T0)

 Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana jalan harus

mencakup semua keterangan-keterangan yang ada didaerah

sepanjang rencana jalan tersebut

 Untuk tempat-tempat jembatan atau perpotongan dengan jalan

lain pengukuran harus diperluas (lihat pengukuran khusus)

 Tempat-tempat sumber mineral jalan yang terdapat disekitar jalur

jalan perlu diberi tanda diatas peta dan difoto (jenis dan lokasi

material)

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 25


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
7. Pekerjaan Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang

Pengukuran penampang memanjang dan melintang dimaksudkan

untuk menentukan volume penggalian dan penimbunan. Metodologi

pengukuran dilaksanakan sebagai berikut :

 Pengukuran Penampang Memanjang

- Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang

sumbu rencana jalan

- Peralatan yang dipakai untuk pengukuran penampang sama

dengan yang dipakai untuk pengukuran titik kontrol vertikal

 Pengukuran Penampang Melintang

- Pengukuran penampang melintang pada daerah yang datar

dan landai dibuat setiap 50m dan pada daerah-daerah

tikungan/ pegunungan setiap 25m

- Lebar pengukuran penampang melintang 25m ke kiri-kanan

as jalan

- Khusus untuk perpotongan dengan sungai dilakukan dengan

ketentuan khusus (lihat pengukuran khusus)

- Peralatan yang dipergunakan untuk pengukuran penampang

melintang sama dengan yang dipakai pengukuran situasi

3.4.2 Survey Kondisi Eksisting Dan Utilitas

Survey kondisi eksisting dan utilitas dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi sekitar area perencanaan pembangunan, baik bangunan sekitar,

saluran, jalan, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi

permasalahan kedepannya.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 26


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
3.4.3 Survey Hidrologi

Lingkup Pekerjaan Survey Hidrologi untuk perencanaan pembangunan

gedung terdiri dari beberapa bagian pekerjaan yaitu :

1. Menyiapkan peta topografi dengan skala 1:250.000 serta peta situasi

dengan skala 1:1000

2. Mencari sumber data iklim yang valid, yaitu dari Badan Meteorologi

dan Geofisika (BMG).

3. Memilah dan memilih data iklim terutama data curah hujan, yang

berkesesuaian dengan lokasi proyek.

4. Melakukan survey lapangan dan merekam hasilnya dalam catatan

menyangkut saluran samping, dan gorong-gorong

5. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

3.4.4 Penyelidikan Tanah

Kegiatan penyelidikan geoteknik dalam pekerjaan ini bertujuan antara

lain sebagai berikut :

1. Mengetahui pemetaan penyebaran tanh/batuan dasar termsuk

kisaran tebal tanah pelapukan.

2. Memberikan informasi mengenai stabilitas tanah.

3. Menentukan jenis dan karekteristik tanah.

4. Menentukan sifat-sifat tanah

5. Menentukan pondasi apa yang cocok untuk dipakai.

Adapun cara-cara yang digunakan untuk melakukan penyelidikan tanah

yaitu sebagai berikut :

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 27


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
1. Pengeboran Tanah

Penyelidikan yang dilakukan mencakup fase-fase :

 Pekerjaan Bor Inti dan Uji SPT (Standart Penetration Test)

Pengambilan Sampel untuk pengujian laboratorium :

 Penelitian Sifat Fisik/ Index Properties

- Kadar Air

- Berat Volume

- Berat Jenis

- Batas Cair

- Batas Plastis

- Batas Susut

- Analisa Saringan

- Analisa Angka Pori

- Analisa Porositas

 Penelitian Sifat Teknis/ Engineering Properties

- Direct Shear

Metode Penyelidikan Lapangan

 Penyelidikan Bor Inti dan SPT. Pemboran inti (core drilling) ini

dilakukan guna mendapatkan informasi keadaan bawah

permukaan akan sifat keteknikannya, yang diperoleh dari

deskripsi visual. Pemboran dilaksanakan dengan menggunakan

mesin bor putar (rotary drilling). Mata bor yang dipakai adalah

double core barrel yang berukuran 70,00 mm. Pemboran ini

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 28


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
dilakukan dengan sistem coring. Pengambilan contoh inti tanah

secara stratigrafi sesuai dengan kemajuan pemboran.

Pada tiap jarak kedalaman tertentu dilakukan pengambilan

contoh tanah sesuai kondisi asli ditempatnya (undisturbed

sample /contoh tanah tidak terganggu) untuk diteliti lebih lanjut di

laboratorium. Interpretasi lapisan tanah dilakukan visualisasi

langsung di lapangan dari tanah yang dikeluarkan dari tabung

sampel. Hasilnya disajikan pada Boring Log sesuai lampiran.

Pekerjaan lapangan akan dilaksanakan mengikuti ASTM

(American Standard For Testing Material). Pengambilan contoh

tanah tidak terganggu (Undisturbed sample) dan pelaksanaan

SPT dilaksanakan setiap interval 1.5 meter (SPT pertama kali

dilaksanakan pada kedalaman 2 meter dari permukaantanah).

Pelaksanaan SPT dihentikan setelah harga SPT > 60 sebanyak

tiga kali untuk penurunan berturut-turut setinggi 30 cm sampai

dengan ketebalan minimal 6 meter.Apabila sampai pada

kedalaman 30 meter dari permukaan tanah pada titik bor yang

telah ditentukan belum didapati/dijumpai lapisan tanah keras

(SPT > 60) maka konsultan harus segera melaporkan kepada

Pemberi Tugas untuk mendapat petunjuk lebih lanjut.

Sebelum pelaksanaan pengeboran dimulai, semua peralatan

yang akan dipergunakan dalam pekerjaan tersebut sudah

dipersiapkan terlebih dahulu ditempat sehingga pelaksanaan

dapat berjalan dengan lancar. Pengeboran dilakukan dengan

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 29


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
alat bor mesin (boring machine) yang mempunyai kemampuan

dan memenuhi persyaratan sebagai berikut

- Kapasitas mesin bor 100 dan 150 meter.

- Lobang bor yang terjadi sewaktu pengeboran dilindungi

dengan casing agar tidak terjadi kelongsoran-kelongsoran

sehingga diperoleh hasil pengeboran yang baik dan teliti.

- Diesel engine kapasitas cukup besar.

- Water pump dengan kapasitas (20 liter/menit).

- Casing dengan diameter minimal 97 mm dan Drilling Rod

(4,05 cm).

- Tabung sample panjang 50 cm dan diameter 7,5 cm.

- Piston dan piston rod untuk keperluan pengambilan

undisturbed sample.

Dari setiap pengeboran dilakukan pencatatan pelaksanaan

pekerjaan terutama masalah teknis lapangan yang

terjadi/ditemui. Hasil pekerjaan lapangan tersebut dituangkan

kedalam borlog yang menggambarkan :

- Elevasi muka tanah terhadap datum.

- Number of blows standard penetration test dan

kedalamannya dalam angka dan grafik.

- Kedalaman tanah dari mana undisturbed sample diambil.

Elevasi lapisan batas atas dan bawah dari setiap perubahan

lapisan tanah yang ditemui selama pengeboran.

- Diskripsi jenis tanah untuk tiap interval kedalaman.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 30


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Standard Penetration Test (SPT). SPT dilakukan dengan

memasukkan alat split spoon atau split barrel sampler pada

lubang bor, dan dengan memakai sebuah beban penumbuk

(drive weight) seberat 63,5 kg, dilakukan penetrasi sedalam 45

cm, 15 cm pertama tidak diperhitungkan. Jumlah pukulan

ditentukan untuk memasukkan 30 cm. Jumlah pukulan ini disebut

nilai N dengan satuan blow/feet. Diperoleh nilai N yang

menunjukkan kepadatan relatif dari tanah berbutir kasar dan

konsistensi dari tanah berbutir halus. Bila tiga kali bacaan test

SPT secara berurutan memperoleh nilai N ≥ 60, maka lapisan

tanah setebal dua (2) jarak test SPT dikatakan sangat keras.

Data ini tertera pada Boring Log terlampir.

Pelaksanaan SPT pertama kali pada kedalaman 2 m dari

permukaan tanah, SPT kedua dan selanjutnya mulai setelah

pengambilan undisturbed sample pada kedalaman 4,00 meter

dari permukaan tanah (interval 2 meter). Ketentuan-ketentuan

yang harus dipenuhi adalah :

- Tabung SPT mempunyai ukuran OD 2 inci, ID 1 3/8 inci,

panjang 24 inci tipe split spoon sampler.

- Tabung SPT ditekankan ke dalam dasar lobang sedalam 15

cm.

- Untuk setiap interval 15 cm dilakukan perhitungan jumlah

pukulan untuk memasukan tabung kedalam tanah sampai

dicapai (3x15) cm.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 31


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
- Tabung diangkut kepermukaan tanah kemudian split spoon

sampler dibuka. Sluge yang terdapat dalam tabung dibuang,

kemudian terhadap sample diadakan klasifikasi berdasarkan

unified soil classification yang akan dipergunakan untuk

menyusun soil description atau lithology. Bilamana

dibutuhkan, tanah tersebut dapat dipakai untuk laboratorium

test yang tidak membutuhkan undisturbed. Untuk itu sample

dimasukkan dalam kantong plastik yang ditutup dengan baik

dan diberi identitas nomor boring dan kedalaman nya.

Percobaan SPT dihentikan setelah didapatkan harga SPT 60

sebanyak 3 (tiga) kali berturut.

Prosedur penghentian pengujian SPT menurut ASTM D1586

dan SNI 03-4148 yaitu Nilai SPT diperoleh dengan

menjumlahkan pukulan 30 cm terakhir (jumlah pukulan untuk 15

cm pertama tidak dihitung, hanya untuk referensi, karena pada

dasar lubang bor tanah rusak akibat pengeboran. Dicantumkan

pengujian SPT dihentikan jika jumlah pukulan diperoleh lebih dari

50 pukulan (saat interval 15 cm) atau jika jumlah pukulan total

lebih dari 100 pukulan (interval 45 cm). Pada Boring Log

terdapat nilai RQD (Rock Quality Designation) yang merupakan

penunjukan kualitas batuan dari pemboran inti. Hal ini dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Kualitas Batuan, RQD.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 32


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

Terzaghi dan Peck (1948) menyatakan hubungan nilai N dengan

kerapatan relatif untuk pasir, disajikan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Hubungan N dengan Kerapatan Relatif (Dr) Tanah Pasir

Untuk tanah lempung jenuh, diberikan hubungan N dengan

konsistensi, seperti yang diperlihatkan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Hubungan N dengan KonsistensiTanah Lempung Jenuh

 Pengambilan Inti (Coring). Pemboran putar (rotary)

menggunakan rotasi mata bor bersamaan dengan penerapan

tekanan untuk memperdalam lubang. Pengambilan inti

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 33


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
digunakan core barrels, tabung luar berputar dengan mata core

pemahat diujung melakukan pemboran. Air dipompakan melalui

lubang dalam stang bor mengalir ke bawah diantara dinding

tabung, lewat mata core dan kembali ke atas melewati bagian

luar barrel. Fungsi air sebagai pendingin dan pelumas mata core

serta sebagai pengangkut potongan-potongan tanah ke atas

permukaan boring.Inti (coring) yang diambil dengan core barrel

ditempatkan dalam kotak-kotak kayu yang disekat-sekat.

Gambar 3.2 Alat Pengujian Bor Inti

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 34


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
Metode Pengujian Tanah di Laboratorium

Pengujian contoh tanah di laboratorium dilakukan pada sampel yang

diambil dengan pekerjaan bor inti di lapangan. Pengujian

laboratorium terdiri dari pengujian sifat-sifat fisik tanah dan mekanis

Pengujian Sifat-sifat Fisik Tanah

 Kadar Air. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui

berapa besar kadar air yang terkandung di dalam contoh tanah

tersebut. Percobaan ini akan dilakukan mengikuti standar (SNI

03-1965-1990). Nilai kadar air (w) akan dihitung dengan

persamaan berikut ini :

Ww
w x100%
Ws

Dengan
w : kadar air (%)

Ww : berat air (gram)

Ws : berat tanah (gram)

 Berat Volume. Tujuan percobaan ini adalah untuk mendapatkan

berat isi tanah (γ). Percobaan akan dilakukan sebanyak 2(dua)

kali berturut-turut, dan nilai berat isi tanah diambil harga rata-rata

dari kedua hasil percobaan. Nilai berat isi (γ) dihitung dengan

persamaan berikut ini.

Ws
 
V

dengan :
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 35
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
 : berat isi tanah (gr/cm³)

Ws : berat tanah (gram)

V : volume tanah (cm³)

 Berat Jenis. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui

berat spesifik /berat jenis tanah (Gs) dari contoh tanah tersebut.

Percobaan ini akan dilakukan mengikuti standar (SNI 03-1964-

1990). Nilai berat jenis tanah (Gs) akan dihitung dengan

persamaan berikut ini :

Ws
Gs 
Ws  W4  W3

Dengan

W1 : berat piknometer + tanah

W2 : berat piknometer

Ws : berat tanah = W1 - W2

W3 : berat piknometer + air + tanah

W4 : berat piknometer + air

 Batas Cair. Batas cair suatu contoh tanah adalah batas antara

keadaan cair dan keadaan plastis. Tujuan percobaan ini adalah

untuk mengetahui batas cair suatu contoh tanah lempung(clay),

Percobaan ini dilakukan mengikuti standar (SNI 03-1967-1990)

dengan menggunakan alat Casagrande. Percobaan akan

dilakukan pada 4 (empat) contoh tanah dengan kadar air yang

berbeda dan hasil ini akan diplot pada grafik hubungan kadar air

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 36


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
dan jumlah pukulan. Nilai batas cair didapat dari grafik, yaitu nilai

kadar air pada 25 pukulan alat Casagrande.

 Batas Plastis. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui

batas plastis suatu contoh tanah, yaitu batas antara keadaan

plastis dan semi plastis. Percobaan ini dilakukan mengikuti

standar (SNI 03-1966-1990). Nilai batas plastis adalah kadar air

pada waktu tanah tidak dapat digelintir menjadi gelintiran-

gelintiran dengan diameter lebih kecil dari 3 mm, sehingga

apabila gelintiran diteruskan maka tanah akan putus.

 Batas Susut. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan

kadar air sampel tanah pada batas keadaan semi padat dan

keadaan padat. Percobaan ini dilakukan mengikuti standar (SNI

03-3422-1990).

 Analisa Saringan. Tujuan percobaan ini adalah untuk

menentukan pembagian ukuran butir suatu contoh tanah.

Percobaan ini dilakukan mengikuti standar (SNI-03-3423-1990).

Hasil percobaan ini akan diplot pada grafik semi-log hubungan

antara ukuran butir dan persen tertahan (retained) atau lolos

(finer) dari suatu seri saringan.

 Analisa Angka Pori (Void Ratio). Tujuan Percobaan ini

didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan

volume butiran padat

Keterangan :
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 37
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
e = Angka pori.

Vv = Volume pori

Vs = Volume butiran padat

 Analisa Porositas (Porosity). Tujuan Percobaan ini

didefinisikan sebagat perbandingan antara volume pori dengan

volume tanah total, yang dinyatakan dalam persen.

Keterangan :

n = Porositas

Vv = Volume pori

V = Volume Tanah Total

 Analisa Derat Kejenuhan (Degree of Saturation). Tujuan

Percobaan ini didefinisikan sebagai perbandingan antara volume

air dengan volume pori, yang dinyatakan dalam persen

Keterangan :

Sr = Derajat Kejenuhan

Vw = Volume air

Vv = Volume Pori

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 38


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
Pengujian Sifat-sifat Mekanik

 Direct Shear. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan

parameter kuat geser tanah dilakukan dengan besar beban yang

ditentukan. Dalam suatu massa tanah, butir-butirnya (yang tidak

tersementasi) saling bertempelan satu sama lain. Bila massa

tanah menerima beban, maka butir-butirnya cenderung untuk

lepas satu sama lain. Sebelum lepas, pada bidang kontak antar

butir timbul gesekan yang pas pada saat lepas besarnya

gesekan adalah maksimum, timbullah pengertian kekuatan geser

tanah /soil shear strength (S).

Menurut Coulomb, S = c + τ . tan 

Dengan:

c dan  : parameter kekuatan geser tanah

τ : tegangan yang bekerja pada butir tanah, akibat beban

luar

c : kohesi tanah

 : sudut geser dalam (angle of internal friction)

2. Sondir (Ducth Cone Penetration Test)

Pengujian Sondir test merupakan salah satu pengujian penetrasi

yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap

lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan pendukung yaitu

lapisan tanah keras. Hal ini dimaksudkan agar dalam mendesain

Pondasi yang akan digunakan sebagai penyokong kolom bangunan

diatasnya memiliki faktor Keamanan (safety factor) yang tinggi

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 39


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
sehingga bangunan diatasnya tetap kuat dan tidak mengalami

penurunan atau settlement yang dapat membahayakan dari sisi

keselamatan akan bangunan dan penghuni didalamnya.

Banyak terjadi kegagalan struktur (bangunan roboh/ runtuh) akibat

tidak diperhatikanpentingnya Pengujian Soil testini, untuk itu sangat

di sarankan untuk melakukan pengujian tanah (sondir) ini, sehingga

dapat didesain jenis pondasi yang aman dan efektif sesuai dengan

karakteristik tanah dari bangunan yang akan dibangun.

Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa

konus. Biasanya dipakai adalah bi-conus type Begemann yang

dilengkapi dengan selimut/jacket untuk mengukur hambatan pelekat

lokal (side friction) dengan dimensi sbb :

 Sudut kerucut conus : 60°

 Luas penampang conus : 10.00cm2

 Luas selimut/jacket : 150cm2

Dalam uji sondir, stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian

perlawanan tanah terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan

gesekan pada silimur silinder diukur. Alat ini telah lama di Indonesia

dan telah digunakan hampir pada setiap penyelidikan tanah pada

pekerjaan teknik sipil karena relatif mudah pemakaiannya, cepat dan

amat ekonomis. Sesungguhnya alat uji sondir ini merupakan

representase atau model dari pondasi tiang dalam skala kecil. Teknik

pendugan lokasi atau kedalaman tanah keras dengan suatu batang

telah lama dipraktekan sejak zaman dulu. Versi mula-mula dari

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 40


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
teknik pendugaan ini telah dikembangkan di Swedia pada tahun

1917 oleh Swedish State Railwaysdan kemudian oleh Danish

Railways tahun 1927. Karena kondisi tanah lembek dan banyaknya

penggunaan pondasi tiang, pada tahun 1934 orang-orang Belanda

memperkenalkan alat sondir sebagaimana yang kita kenal sekarang

(Barentseen, 1936).

Metode ini kemudian dikenal dengan berbagai nama seperti: “Static

Penetration Test” atau “Duch Cone Static Penetration Test dan

secara singkat disebut sounding saja yang berarti pendugaan. Di

Indonesia kemudian dinamakan sondir yang diambil dari bahasa

Belanda.

Uji sondir saat ini merupakan salah satu uji lapangan yang telah

diterima oleh para praktisi dan pakar geoteknik. Uji sondir ini telah

menunjukkan manfaat untuk pendugaan profil atau pelapisan

(stratifikasi) tanah terhadap kedalaman karena jenis perilaku tanah

telah dapat diindentifikasi dari kombinasi hasil pembacaan tahanan

ujung dan gesekan selimutnya. Besaran penting yg diukur pada uji

sondir adalah perlawanan ujung yg diambil sebagai gaya penetrasi

per satuan luas penampang ujung sondir (qc). Besarnya gaya ini

seringkali menunjukkan identifikasi dari jenis tanah dan

konsistensinya. Pada tanah pasiran, tahanan ujung jauh lebih besar

daripada tanah butiran halus.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 41


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
Apa hubungan kuat dukung tanah dengan data sondir (qc). Anda

dapat melihat hubungan nilai tahanan konus (qc) terhadap

konsistensi tanah, sebagai berikut :

 tanah yang sangat lunak nilai qc < 5 kg/cm2

 lunak 5-10 kg/cm2,

 teguh 10-20 kg/cm2,

 kenyal 20-40 kg/cm2,

 sangat kenyal 40-80 kg/cm2,

 keras 80-150 kg/cm2, dan

 sangat keras > 150 kg/cm2.

Pelaksanaan test sondir ini mengacu pada prosedur ASTM.D.3441,

dimana nilai perlawanan conus (qc) dan nilai hambatan pelekat lokal

atau side friction (fs) diamati setiap interval kedalaman 20cm dengan

kecepatan penetrasi saat pembacaan nilai qc dan fs, diusahakan

konstan yaitu kurang lebih 2cm/detik.

Test ini dilaksanakan hingga mencapai kemampuan maksimum alat,

yakni nilai tekanan total atau qc = 250kg/cm2 atau hingga mencapai

kedalaman maksimum dibawah permukaan tanah setempat.

Hasil test sondir ini disajikan berupa diagram atau grafik hubungan

antara kedalamaan dengan qc, fs, total friction dan friction ratio. Jika

anda ingin membangun, lakukan Pengujian Sondir untuk

memastikan Pondasinya anda aman dan kuat untuk bangunannya.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 42


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
3. Keluaran/Output

 Tanah nilai SPT, berdasarkan Borlog

 Properties Tanah berupa nilai unconfined

 Kadar air

 Berat Jenis

 Kondisi Lapisan Tanah

 Daerah Rawan Longsong

 Foto Dokumentasi

3.5 TAHAP ANALISIS DAN EVALUASI

3.5.1 Pengukuran dan Pemetaan Topografi

Analisis data lapangan (perhitungan sementara) akan segera dilakukan

selama Team Survai masih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi

kesalahan dapat segera dilakukan pengukuran ulang. Setelah data hasil

perhitungan sementara memenuhi persyaratan toleransi yang ditetapkan

dalam Spesifikasi teknis selanjutnya akan dilakukan perhitungan data

defenitif kerangka dasar pemetaan dengan menggunakan metode

perataan kuadrat terkecil.

Adapun beberapa metode yang digunakan sebagai berikut Analisis data

lapangan (perhitungan sementara) akan segera dilakukan selama Team

Survai masih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi kesalahan

dapat segera dilakukan pengukuran ulang. Setelah data hasil

perhitungan sementara memenuhi persyaratan toleransi yang ditetapkan

dalam Spesifikasi teknis selanjutnya akan dilakukan perhitungan data

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 43


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
defenitif kerangka dasar pemetaan dengan menggunakan metode

perataan kuadrat terkecil. Adapun beberapa metode yang digunakan

sebagai berikut :

1. Metode Perhitungan Polygon.

Kriteria toleransi pengukuran poligon kontrol horizontal yang

ditetapkan dalam spesifikasi teknis adalah koreksi sudut antara dua

kontrol azimuth = 20". Koreksi setiap titik poligon maksimum 10" atau

salah penutup sudut maksimum 30"  n dimana n adalah jumlah titik

poligon pada setiap kring. Salah penutup koordinat maksimum 1 :

2.000. Berdasarkan kriteria toleransi diatas, proses analisis

perhitungan sementara poligon akan dilakukan menggunakan

metode Bowdith.

Proses perhitungan data definitif hasil pengukuran poligon kerangka

kontrol horizontal akan dilakukan dengan metode perataan kuadrat

terkecil parameter. Prinsip dasar perataan cara parameter adalah

setiap data ukur poligon (sudut dan jarak) disusun sebagai fungsi

dari parameter koordinat yang akan dicari. Formula perataan poligon

cara parameter dalam bentuk matriks.

2. Metode Perhitungan Waterpass

Kriteria teknis pengukuran waterpass yang ditetapkan dalam

spesifikasi teknis yakni tiap seksi yang diukur pulang-pergi

mempunyai ketelitian 10 mm  D (D = panjang seksi dalam km).

Berdasarkan kriteria tersrbut dapat diformulasikan cara analisis data

ukur waterpass pada setiap kring. Setelah dianalisis keseluruhan


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 44
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
data waterpass kerangka kontrol vertikal memenuhi persyaratan

toleransi akan dilakukan proses perhitungan definitif dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil seperti pada poligon.

3. Metode Perhitungan Azimuth Matahari

Formula perhitungan Azimuth arah dengan metode pengamatan

tinggi matahari. Apabila hasil perhitungan data pengamatan matahari

tersebut tidak memenuhi kriteria ketelitian 5" yang ditetapkan dalam

spesifikasi teknis, maka akan dilakukan pengamatan ulang.

Perhitungan dan Penggambaran topografi secara garis besar

mengikuti kaidah-kaidahnya antara lain :

 Perhitungan koordinat poligon utama didasarkan pada titik-titik

ikat yang dipergunakan.

 Penggambaran titik-titik poligon akan didasarkan pada hasil

perhitungan koordinat. Penggambaran titik-titik poligon tersebut

tidak boleh secara grafis.

 Gambar ukur yang berupa gambar situasi akan digambar pada

kertas milimeter dengan skala 1: 1.000 dan interval kontur 1 m.

 Ketinggian titik detail akan tercantum dalam gambar ukur begitu

pula semua keterangan-keterangan yang penting.

Titik ikat atau titik mati serta titik-titik baru akan dimasukkan dalam

gambar dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik tersebut perlu

juga dicantumkan.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 45


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
3.5.2 Kondisi Eksisting dan Utilitas

Analisis data lapangan akan segera dilakukan selama Team Survai

masih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat

segera dilakukan survey ulang. Setelah data hasil survey memenuhi

persyaratan toleransi yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis

selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan gedung.

Tahap analisis data kondisi eksisting dan utilitas yaitu akan menghasikan

data tentang sekitar bangunan, baik itu jalanan, bangunan-bangunan

yang sudah ada disekitar bangunan yang akan dibangun, dan saluran-

saluran disekitar bangunan, yang akan menunjang bangunan yang akan

dibangun nantinya.

3.5.3 Hidrologi

Tahapan analisis data hidrologi secara garis besar dapat dikelompokkan

dalam beberapa golongan meliputi :

1. Analisis Data Curah Hujan

Analisis data curah hujan dimaksudkan untuk memperoleh debit

banjir rancangan dan debit andalan. Data curah hujan yang mewakili

adalah data-data dari stasiun terdekat dengan lokasi. Analisis

dilakukan pada data curah hujan 1 harian, 2 harian, 3 harian,

setengah bulanan dan bulanan selama tahun pencatatan pada

masing-masing stasiun curah hujan sesuai dengan kriteria

perencanaan yang dibutuhkan. Urutan pengolahan data curah hujan

dapat dilihat berikut ini :

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 46


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Mengisi Data Hujan yang Kosong. Pemilihan metode

berdasarkan karakteristik data yang tersedia. Berikut ini disajikan

2 (dua) metode yang dapat dipakai untuk pengisian data hujan

yang kosong, yaitu dengan Metode Rasio Normal dan Metode

Inversed Square Distance.

 Pengujian Data Curah Hujan. Data hasil perbaikan tersebut,

tidak dapat langsung dipakai untuk kebutuhan perencanaan.

Data tersebut perlu dilakukan pengujian dalam kelangsungan

pencatatannya. Parameter yang biasa digunakan untuk

menganalisis adalah reabilitas data dan konsistensi data. Di

dalam suatu deret data pengamatan hujan bisa terdapat non

homogenitas dan ketidaksesuaian (inconsistency) yang dapat

menyebabkan penyimpangan pada hasil perhitungan.

Non homogenitas bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti:

perubahan mendadak pada sistem hidrologis, misalnya karena

adanya pembangunan gedung-gedung atau tumbuhnya pohon-

pohonan, gempa bumi dan lain-lain, pemindahan alat ukur,

perubahan cara pengukuran (misalnya berhubung dengan

adanya alat baru atau metode baru) dan lain-lain. Konsistensi

data curah hujan dari suatu tempat pengamatan dapat diselidiki

dengan Teknik Garis Massa Ganda (Double Mass Curve

Technique). Caranya dengan membuat kurva hubungan antara

kumulatif hujan tahunan masing-masing stasiun dengan

kumulatif hujan tahunan rata-rata. Data yang menunjukkan

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 47


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
hubungan garis lurus dan tidak terjadi penyimpangan

menunjukkan curah hujan konsisten dan tidak perlu dikoreksi.

 Distribusi Curah Hujan Pada DAS. Untuk mendapatkan

gambaran mengenai distribusi hujan di seluruh Daerah Aliran

Sungai, maka dipilih beberapa stasiun yang tersebar di seluruh

DAS. Stasiun terpilih adalah stasiun yang berada dalam cakupan

areal DAS dan memiliki data pengukuran iklim secara lengkap.

Metode yang dapat dipakai untuk menentukan curah hujan rata-

rata adalah metode Thiessen dan Arithmetik. Untuk keperluan

pengolahan data curah hujan menjadi data debit diperlukan data

Curah Hujan Bulanan, sedangkan untuk mendapatkan Debit

Banjir Rancangan diperlukan analisis data dari curah hujan

Harian Maksimum.

2. Analisis Frekuensi Data Debit

Analisis data curah hujan dapat dilakukan pada data curah hujan

ataupun data debit sesuai dengan kebutuhan perencanaan. Metode

yang akan dipakai untuk analisis frekuensi adalah Metode Gumbell

dan Metode Log Pearson Type III. Masing-masing metode memiliki

syarat keandalan dan ketepatan pemakaiannya. Pemilihan metode

berdasarkan karakteristik data yang ada, yang diperlihatkan dengan

besaran statistik cv (koefisien variasi), ck (Koefisien kurtosis) dan cs

(koefisien asimetri). Di bawah ini diuraikan dua buah rumus yang

sering dipakai dalam perhitungan yaitu metode E.J. Gumbell dan Log

Pearson III.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 48


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
Dengan semakin berkembangnya pemakaian software maka selain

dengan cara perhitungan manual seperti di atas saat ini telah

dikembangkan program Flow Freq untuk kepentingan analisis

frekuensi. Input data berupa data curah hujan atau data debit

sepanjang tahun pengamatan yang tersedia dan output berupa grafik

analisis frekuensi dengan metode-metode seperti yang telah

disebutkan di muka. Metode terpilih berdasarkan simpangan terkecil

yang dihasilkan oleh salah satu metode tersebut. Selanjutnya

besarnya debit atau curah hujan rancangan yang dikehendaki dapat

ditarik dari garis yang terbentuk dalam grafik hubungan

probabilitas, kala ulang dan debit/curah hujan tersebut.

3. Analisis Debit Banjir Rancangan

Analisis debit banjir rancangan dimaksudkan untuk mengetahui

besar banjir rancangan dan hidrograf banjir rancangan yang akan

digunakan sebagai dasar perencanaan tinggi jembatan dari muka air

banjir di sungai. Perhitungan debit banjir rancangan dapat dilakukan

dengan analisa frekuensi dari data-data debit banjir maksimum

tahunan yang terjadi, dalam hal ini data yang tersedia sebaiknya

tidak kurang dari 10 tahun terakhir berturut-turut. Jika data debit

banjir maksimum tahunan yang terjadi selama 10 tahun terakhir

berturut-turut tidak tersedia, maka debit banjir rancangan dapat

diperkirakan dari data-data curah hujan harian maksimum tahunan

yang terjadi di stasiun-stasiun yang ada di daerah pengaliran sungai.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 49


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
Metode ini dikenal dengan “analisa curah hujan - limpasan” dengan

mempergunakan rumus-rumus empiris dan hidrograf satuan

sintetis.Data-data yang diperlukan untuk menghitung debit banjir

rancangan adalah data curah hujan rancangan dan data karakteristik

DPS (Daerah Pengaliran Sungai). Dalam perencanaan ini metode-

metode yang dapat dipergunakan yaitu antara lain: Metode Rasional

oleh Haspers dan Metode Rasional oleh Weduwen.

3.5.4 Penyelidikan Tanah

Analisis dan evaluasi data yang diperoleh dari penyelidikan tanah dan

sumber material dibagi dalam dua tahapan yaitu:

1. Analisis Laboratorium

Analisis Laboratorium Mekanika Tanah dipakai untuk mengetahui

sifat-sifat teknis tanah, khususnya tanah lunak. Evaluasi hasil

penyelidikan lapangan dan analisis laboratorium selanjutnya

digunakan untuk mengetahui penyebaran dan sifat-sifat teknis

tanah. Berdasarkan hal tersebut dapat ditentukan parameter desain

untuk perhitungan daya dukung pondasi dan kestabilan abutment

jembatan. Semua penyelidikan di laboratorium dilakukan menurut

prosedur ASTM dengan beberapa modifikasi yang disesuaikan

dengan keadaan di lapangan.

 Contoh Tanah Tidak Terganggu

Penyelidikan terhadap contoh tanah tidak terganggu yang

diambil dari pemboran meliputi :

- Berat jenis tanah (specific gravity)

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 50


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
- Berat volume tanah (volume unit weight)

- Uji konsistensi (atterberg limits)

- gradasi butiran (grain size analysis).

 Contoh Tanah Terganggu

Penyelidikan terhadap contoh tanah terganggu yang diambil dari

lubang uji meliputi :

- berat jenis tanah (specific gravity)

- Uji konsistensi (atterberg limits)

- gradasi butiran (grain size analysis).

2. Analisa Pondasi

Untuk perhitungan daya dukung pondas digunakan perhitungan yang

masing-masing berdasarkan referensi analisis pondasi dari Meyerhof

dan Schemertmann. Untuk fondasi dalam digunakan pondasi MINI

pile dengan diameter 20X20 cm kedalaman 12m.

 Perhitungan Daya Dukung mini Pile Berdasarkan Data Sondir

P.ult = Pb + Ps

P.ult = Ab.(qcb + qca)

P.all = P.ult/FS

Dimana :

P.ult = Daya dukung ultimit (ton)

P.all = Daya dukung yang diijinkan (ton)

Ab = Luas penampang tiang ( m2 )

Cs = Keliling penampang tiang ( m )

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 51


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
qcb = Nilai qc rata-rata pada zona 4D di bawah ujung tiang

(t/m2)

qca = Nilai qc rata-rata pada zona 8D di atas ujung tiang

(t/m2)

D = Diameter tiang (m)

Df = Kedalaman tiang pancang (m)

tf = Total friction hingga kedalaman pemancangan (t/m2)

Fs = Faktor keamanan

 Perhitungan Daya Dukung Bored Pile Berdasarkan Data SPT

Pult  Pb  Ps

Ab.4.( Na  Nb) Cs.Df .Ns


Pult   untuk Clay Layer
2 2

Ab.8.( Na  Nb) Cs.Df .Ns


Pult   untuk Sand Layer
2 2

Dimana :

P.all = P.ult/FS

P.ult = Daya dukung ultimit (ton)

P.all = Daya dukung yang diijinkan (ton)

FS = Faktor Keamanan

Ab = Luas Penampang Tiang

Cs = Circumference of Pile Shaft

Df = Kedalaman Pondasi Tiang

Nb = Average SPT in the zone of approx 4D below pile tip

Na = Average SPT in the zone of approx 8D below pile tip

Ns = Average SPT in the zone of pile shaft


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 52
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
3.6 PERENCANAAN TEKNIS

3.6.1 Kegiatan Pradesain

Kegiatan pradesign adalah merupakan draft awal yang digunakan untuk

menuangkan ide-ide yang diinginkan oleh owneer’s dalam bentuk sketsa

design. Sketsa Design tersebut diasistensikan kepada pengguna jasa

untuk mendapatkan persetujuan awal terhadap kebutuhan yang akan

diperlukan oleh Bangunan Sarana Pelatihan Selama dalam menjalankan

kegiatannya.

3.6.2 Asistensi dan Pengajuan

Assistensi dilakukan dalam upaya memberikan kesamaan pola pikir,

harapan dan hasil akhir yang diharapkan, sehingga tujuan yang

diinginkan dapat tercapai. Dengan asistensi tersebut, meminimalkan

perbedaan pola pikir antara pihak penyedia jasa dan pengguna jasa

termasuk pihak Sekolah sebagai penggunanya. Assistensi dilakukan

dengan kontinue dari setiap komponen kegiatan dimaksudkan agar

tahap tiap tahap pekerjaan dapat terpantau dan termonitor dengan baik

sesuai keinginan dan harapan.

3.6.3 Presentasi

Presentasi adalah memberikan pemahaman kepada pihak-pihak yang

berkompeten dalam upaya menyatukan persepsi produk hasil

perencanaan. Presentasi dilakukan setelah proses draft laporan akhir

diselesaikan untuk diekspose dan mendapatkan koreksi dan masukan-

masukan yang bersifat membangun dari pihak-pihak yang berkompeten

terhadap hasil perencanaan.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 53


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
3.7 GAMBAR PERENCANAAN AKHIR

Pembuatan gambar rencana selengkapnya, dilakukan setelah Draft Design

mendapat persetujuan dari pemberi tugas dengan mencantumkan koreksi-

koreksi dan saran-saran yang diberikan oleh pemberi tugas. Final Design

digambar di atas kertas Standard Sheet. Gambar perencanaan akhir tersebut

akan diplot dalam kertas A3 yang selengkapnya terdiri dari :

1. Umum

 Sampul

 Lembar Pengesahan

 Daftar Isi

 Legenda, Symbol dan Singkatan

 Peta Lokasi Pekerjaan

 Rekapitulasi Daftar Kuantitas

2. Situasi, Potongan Memanjang, dan Potongan Melintang

 Skala horizontal dan vertikal pada potongan memanjang dan

memanjang

 Dilengkapi dengan detail situasi yang ada.

3. Struktur

 Detail pondasi

 Detail struktur bangunan bawah

 Detail struktur bangunan atas

4. Arsitektur

 Detail Arsitektur (dinding, lantai, atap, dan lain-lain)

5. Mekanikal Elektrikal dan Plumbing

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 54


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Detail MEP (titik lampu, ac, sanitasi, dan lain-lain)

3.8 LAPORAN AKHIR

Merupakan laporan rangkuman dari semua kegiatan yang dilaksanakan

secara garis besar namun lengkap dan dapat dimengerti.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 55


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

BAB IV

RENCANA KERJA

4.1 UMUM

Sebelum melakukan kegiatan perencanaan, konsultan perencanaan harus

membuat rencana kerja sebagai penjabaran dari apa yang diharapkan oleh

Kerangka Kerja Acuan (KAK). Rencana kerja tersebut meliputi penetapan

personil, pendelegasian job diskription, struktur organisasi, peralatan yang

diperlukan, membuat time scedule dan menyusun anggaran pelaksanaan

perencanaan.

Hasil penelaahan data akan dituangkan dalam rencana konsultan yang

meliputi rencana kegiatan survei dilapangan maupun kegiatan analisis dan

evaluasi data. Rencana kerja meliputi:

1. Struktur Organisasi

2. Tugas dan Tanggung Jawab

3. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan

4. Jadwal Pelaksanaan

4.2 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah merupakan susunan team yang menjabarkan

tugas, fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing personil dengan garis

komando yang jelas dalam upaya keteraturan sistem kerja yang ada. Untuk

melaksanakan pekerjaan “Review Desain Perecanaan Pembangunan Gedung

FUAD” dapat diuraikan struktur organisasi perencana sebagai berikut :

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 56


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 57


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
4.1 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Setiap personil tenaga ahli memiliki tanggung jawab dan tugas-tugas yang

harus dilaksanakan di kantor dan di lapangan. Adapun tugas dan tanggung

jawab setiap personil adalah sebagai berikut :

1. Team Leader

Tugas dan tanggung jawab Team Leader sebagai berikut :

 Bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan perencanaan.

 Melakukan rapat/koordinasi dengan pemberi tugas.

 Mengkoordinir anggota tim, memprakarsai penyelenggaraan rapat

tim tenaga ahli serta memantau seluruh hasil proses pelaksanaan

serta berusaha mengetahui persoalan yang menghambat/

mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan ini dan berusaha

menyelesaikannya.

 Sebagai panutan yang perlu dicontoh dari anggota team yang

bertugas dilapangan sehingga terjalin komunikasi antar team dan

melakukan koordinasi antar team guna menghindari terjadinya

konflik internal team.

 Menyusun Rencana Kerja dan alokasi tenaga ahli.

 Memeriksa gambar pra rencana, sketsa, desain dan perspektif

bangunan.

 Mengadakan evaluasi mengenai perencanaan bangunan dikaitkan

dengan kebijakan yang ada pada saat ini yang meliputi mekanisme,

prosedur, dan pendekatan tanggapan berdasarkan strategi.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 58


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Mengikuti petunjuk–petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,

terutama sehubungan dengan Pengertian yang benar tentang

Spesifikasi, metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang

disesuaikan dengan kondisi lapangan.

 Membina hubungan dengan pemberi tugas sehubungan dengan

proyek bersangkutan.

 Mengarsipkan semua berkas-berkas Kegiatan termasuk koordinator

dalam pembuatan Final Report / Laporan Akhir perencanaan yang

ditanganinya.

2. Ahli Struktur

Ahli Struktur bertanggung jawab kepada Team Leader dalam

menyelesaikan masalah struktur sesuai kebutuhan dan peruntukan

bangunan tersebut. Adapun tugas dari pelaksana sipil/struktur adalah

sebagai berikut :

 Melakukan analisa, perhitungan dan perencanaan struktur/konstruksi

bangunan.

 Menyusun pelaporan dan perhitungan struktur.

 Melakukan koordinasi dengan Team Leader, tenaga ahli yang lain

dan tenaga pendukung yang ada.

 Membuat analisa teknis dan persyaratan bahan.

 Mampu dalam memberikan pemecahan terhadap permasalahan

yang muncul dalam tahap pelaksanaan akibat kesalahan

perencanaan.

 Melakukan kontrol kualitas dokumen perencanaan


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 59
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
3. Ahli Arsitektur

Ahli Arsitektur bertanggung jawab kepada Team Leader dalam

menyelesaikan desain sesuai kebutuhan dan peruntukan bangunan

tersebut. Adapun tugas dari Tenaga Ahli Arsitek adalah sebagai berikut :

 Membuat kerangka umum/konsep rencana arsitektur, dan

pengembangan disainnya.

 Melakukan analisa yang berkenaan dengan perencanaan teknis

(DED) arsitektur gedung / bangunan.

 Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli yang lain dan tenaga

pendukung yang ada.

 Melakukan tahapan konsultasi dengan owner dan atau instansi

terkait dengan proyek.

 Membuat / menyusun perencanaan dan prarancangan (Schematic

Design), dari awal

 sampai tahap penjabaran TOR/Term of Reference atau KAK/

Kerangka Acuan Kerja pra desain sampai dengan detail

pengembangan perancangan.

 Mampu dalam memecahkan permasalahan yang muncul dalam

tahap pelaksanaan akibat kesalahan perencanaan.

 Pengembangan rancangan dan gambar kerja.

 Membuat gambar desain akhir perencanaan.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 60


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
4. Ahli Mekanikal Elektrikal dan Plumbing

Ahli Mekanikal Elektrikal dan Plumbing bertanggung jawab kepada Team

Leader dalam menyelesaikan desain sesuai kebutuhan dan peruntukan

bangunan tersebut. Adapun tugas dari Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal

dan Plumbing adalah sebagai berikut :

 Melakukan perencanaan sistem mekanikal elektrikal dan plumbing

yang berdasar pada perhitungan kebutuhan.

 Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan.

 Melakukan koordinasi dengan Team Leader, tenaga ahli yang lain

dan tenaga pendukung yang ada.

 Mampu dalam memberikan pemecahan terhadap permasalahan

yang muncul dalam tahap pelaksanaan akibat kesalahan

perencanaan.

 Membuat desain akhir rencana instalasi mekanikal elektrikal dan

plumbing.

5. Ahli Estimator

Ahli Estimator bertanggung jawab kepada Team Leader dalam

menyelesaikan rencana kuantitas dan biaya sesuai kebutuhan dan

peruntukan bangunan tersebut. Adapun tugas dari Tenaga Ahli Estimator

adalah sebagai berikut :

 Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan harga

satuan bahan dan upah.

 Menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan.

 Membuat perhitungan kuantitas pekerjaan.


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 61
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi

 Menjamin bahwa data perhitungan analisa harga satuan dan

perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan

akurat.

 Bertanggung jawab pada Team Leader

6. Ahli Geoteknik

Ahli Geoteknik bertanggung jawab kepada Team Leader dalam

menyelesaikan kegiatan geoteknik sesuai kebutuhan dan peruntukan

bangunan tersebut. Adapun tugas dari Tenaga Ahli Estimator adalah

sebagai berikut :

 Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan

data/survey geologi, geoteknik, dan material untuk keperluan

perencanaan gedung secara keseluruhan.

 Menganalisa dan menyusun rencana mengenai hal-hal yang

mencakup aspek geologi, geoteknik dan material.

 Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup

pelaksanaan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium.

 Menjamin bawah data, analisis dan perhitungan mekanika tanah

yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan.

 Melakukan perencanaan detail struktur pondasi gedung.

Adapun Tenaga Teknis dan Tenaga Pendukung yang juga mempunyai tugas

dan tanggung jawab yaitu :

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 62


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
1. Drafter CAD

Drafter CAD bertanggung jawab kepada Team Leader dalam

menyelesaikan kegiatan sesuai kebutuhan dan peruntukan bangunan

tersebut. Adapun tugas dari Drafter CAD adalah sebagai berikut :

 Bersama-sama arsitek membuat gambar pra rencana bangunan,

gambar perencanaan bangunan, serta gambar for construction yang

diserahkan kepada owner/pemilik proyek untuk dijadikan pedoman

dalam menghitung rencana anggaran biaya bangunan serta

pelaksanaan pembangunan.

 Membuat gambar sketsa bangunan, gambar autocad, gambar 3

dimensi

2. Surveyor

Surveyor bertanggung jawab kepada Team Leader dalam

menyelesaikan kegiatan sesuai kebutuhan dan peruntukan bangunan

tersebut. Adapun tugas dari Surveyor adalah sebagai berikut :

 Menerima tugas pengukuran dan pemetaan situasi secara teoristis.

 Melakukan orientasi lapangan.

 Menyiapkan alat ukur dan alat pemetaan.

 Menyiapkan buku ukur, bahan dan alat untuk pembuatan bench

mark seta patok lapangan .

 Mengukur kerangka horizontal dan vertikal.

 Mengukur detail situasi.

 Menghitung koordinat dan tinggi patok-patok ukur (Bench Mark)

kerangka horisontal dan vertical.


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 63
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Memetakan Kerangka Horisontal –vertikal sesuai skala Peta.

 Menghitung data ukuran situasi.

 Menyempurnakan buku ukur (Pembuatan sketsa lapangan).

 Menggambar peta situasi, sesuai skala peta

3. Administrasi

Administrasi bertanggung jawab kepada Team Leader dalam

menyelesaikan kegiatan sesuai kebutuhan dan peruntukan bangunan

tersebut. Adapun tugas dari Administrasi adalah sebagai berikut :

 Membuat laporan keuangan dan kas selama masa pelakasanaan

perencanaan.

 Penyiapan peralatan kantor yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan berupa komputer, printer, ATK dan

sebagainya.

 Merapikan dan menyimpan file-file penting dengan aman.

4.2 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan merencang tahapan pelaksanaan

pekerjaan sebagai berikut :

1. Persiapan dan Mobilisasi

 Mobilisasi personil dan alat

2. Studi Pendahuluan

 Inventarisasi data & studi terdahulu

 Penyusunan rencana kerja

 Survei Pendahuluan

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 64


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Penyusunan laporan pendahuluan

3. Survei dan Penyelidikan Lapangan

 Survey topografi

 Survey kondisi eksisting dan utilitas

 Survey hidrologi

 Penyelidikan tanah

 Penyusunan laporan-laporan survey

4. Analisis Data

 Analisis data dan pemetaan topografi

 Analisis data kondisi eksisting dan utilitas

 Analisis data hidrologi

 Analisis data tanah

 Penyusunan laporan antara

5. Perencanaan Teknis

 Perencanaan desain struktur

 Perencanaan desain arsitektur

 Perencanaan desain mekanikal elektrikal dan plumbing

6. Gambar Perencanaan Akhir

 Site Plan, Lay out

 Tampak depan, Tampak samping, Tampak belakang

 Potongan melintang, Potong memanjang

 Detail struktur

 Detail arsitektur

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 65


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

 Detail mekanikal elektrikal dan plumbing

7. Perkiraan Kuantitas dan Biaya

 Perhitungan volume

 Analisa harga satuan pekerjaan

 Penyusunan laporan engineer estimate

8. Laporan Akhir

 Penyusunan laporan akhir

4.3 JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan merupakan estimasi waktu yang diperlukan dalam

menyelesaikan suatu kegiatan/pekerjaan dengan memperhitungkan kapasitas

kerja dan waktu kontrak yang telah dibatasi. Dengan menyusun jadwal

pelaksanaan dapat memberikan kontrol terhadap waktu penyelesaian

pekerjaan. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas diperlukan estimasi

waktu 2 bulan sesuai kontrak. Adapun jadwal pelaksanaan sebagai berikut :

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 66


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

Gambar 4.2 Jadwal Pelaksana

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 67


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
BAB V

KONSEP DESAIN BANGUNAN

5.1 UMUM

Dasar dari perencanaan dan perancangan Gedung Kuliah Terpadu Palopo

adalah menciptakan sarana pendidikan yang nyaman serta memenuhi

standar nasional, dan dapat memanfaatkan sinar matahari secara maksimal

sebagai pencahayaan ruangan, terutama ruang belajar. Sarana pendidikan

Kota Palopo ini memiliki bermacam-macam fasilitas, dari ruang kelas hingga

ruang dosen.

5.2 KONSEP STRUKTUR BANGUNAN

5.2.1 Struktur Pondasi

Sistem Pondasi adalah unsur yang paling penting sebagai pendukung

utama berdirinya suatu bangunan. Sehingga dalam perencanaan

pondasi penentuan system/jenis pondasi harus didasarkan pada

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Sistem bangunan atas yang akan didukung

2. Kondisi tanah dimana bangunan itu berdiri (dari data

penyelidikanb tanah)

3. Beban bangunan atas yang harus didukung oleh pondasi

4. Kondisi lingkungan dimana lokasi bangunan tersebut akan didirikan

5. Waktu dan biaya pekerjaan

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 68


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
Dari pertimbangan-pertimbangan diatas, diharapkan diperoleh suatu

system pondasi yang optimum, dalam arti dapat memenuhi persyaratan

teknis dan dapat dilaksanakan dengan biaya seekonomis mungkin.

Berdasarkan hasil dari penyelidikan tanah dan kondisi lingkungan

dimana bangunan akan didirikan serta besarnya beban (jumlah lantai

bangunan) yang harus dipikul, jenis pondasi yang dipakai adalah

pondasi tiang pemilihan jenis tiang berdasarkan kondisi lapisan tanah.

Material yang digunakan yaitu beton bertulang.

5.2.2 Struktur Atas Bangunan

Bangunan atas akan menggunakan struktur beton bertulang, pada

kolom, balok, dan plat. Standar perancangan struktur mengikuti

peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia, serta peraturan

peraturan lain jika peraturan yang berlaku di Indonesia tidak mencakup

hal tersebut:

1. Peraturan beton bertulang Indonesia 1991 ( SNI 91).

2. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung.

3. Peraturan pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983.

4. Peraturan perencanaan tahan gempa Indonesia untuk gedung tahun

1987.

5. Peratutan perencanaan bangunan baja Indonesia tahun 1983.

6. Peraturan Umum tentang bahan bangunan Indonesia tahun 1983.

7. Standart Industri Indonesia.

8. Peraturan ACI 318-83 dan PCI untuk beton praktekan.


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 69
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
9. AISC seta British Standard untuk fabrikasi dan ereksi sturktur baja.

10. Buku Pedoman Perencanaan struktur untuk beton bertulang

biasa dan struktur tembok beton bertulang tahun 1983.

5.2.3 Struktur Atap

Struktur atap akan di dak dengan menggunakan beton bertulang dengan

tebal nantinya mengikuti perhitungan struktur dengan, dan pada bagian

depan menggunakan baja ringan.

5.3 KONSEP ARSITEKTUR BANGUNAN

Konsep bangunan Gedung Ruang Kuliah dan Gedung Fakultas ini terdiri dari

3 (tiga) lantai, yang terdiri dari ruang kelas, dan lain-lain. Adapun konsep

perencanaan struktur dari berbagai aspek :

5.3.1 Konsep Perencanaan dari Aspek Manusia

Konsep Review Desain perencanaan dilihat dari sudut manusia tentunya

akan berpusat pada banyaknya Dosen yang akan Berkantor

dibangunan ini, dengan mengikuti prinsip ini maka akan di Review

desain nantinya untuk ruang kantor Dosen tersebut.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 70


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

Gambar 5.1 Konsep desain ruang dekan

Gambar 5.2 Konsep desain kamar mandi

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 71


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
5.3.2 Konsep Perencanaan dari Aspek Lingkungan

Konsep yang diterapkan pada bangunan Gedung Fuad ini apabila

ditelaah dari sudut pandang lingkungan tentunya tidak terlepas dari

aspek view dalam dan juga ke luar tapak.

Analisa view dari luar ke dalam tapak menjadi pertimbangan kedua

setelah fungsi dari masing-masing fasilitas bangunan ini sendiri.

Posisi letak pintu masuk pun harus disesuaikan agar terlihat pas dan

menarik. Selain itu penghijauan pun juga harus diperhatikan karena

penting sebagai penyarigan udara kotor yang dihasilkan dari kendaraan

bermotor. Dengan adanya penghijauan yang terdapat di sekitar gedung

akan berfungsi sebagai penyerap CO 2 dan mengganti dengan O 2 yang

dapat dihirup langsung oleh orang-orang, dan juga menghasilkan

suasana yang lebih nyaman.

5.3.3 Konsep Perencanaan dari Aspek Bangunan

Konsep perencanaan menurut aspek bangunan sendiri juga dapat

diihat dari konsep fasad yang mengunakan kaca agar sinar matahari

dapat masuk langsung kedalam gedung dan gedung pun terllihat lebih

penuh cahaya, tanpa harus banyak menggunakan listrik di siang hari,

yang juga dapat menghemat listrik.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 72


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

Gambar 5.3 Tampilan Penerapan facade bangunan

5.4 KONSEP MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PLUMBING BANGUNAN

Konsep untuk mekanikal elektrikal dan plumbing sendiri terdiri dari berbagai

aspek yaitu :

5.4.1 Sistem Instalasi Listrik

Sistem instalasi listrik sendiri yang akan digunakan pada bangunan ini

adalah Panel LVMDP dan nantinya akan di alirkan ke Panel MDP dan

kemudian di alirkan ke panel penghubung atau pemutus yaitu MCCB,

dan MCB, baru kemudian ke Panel Penerangan dan Panel Power

masing-masing disetiap lantai.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 73


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
5.4.2 Sistem Penerangan

Penerangan yang digunakan untuk dalam gedung Fuad ini adalah

pencahayaan alami, dengan menggunakan kaca agar cahaya matahari bisa

masuk ke dalam gedung, dan pada malam hari akan menggunakan cahaya

buatan lampu sebagai penerangan dalam ruangan. Titik-titik lampu nantinya

akan mengikuti denah yang telah disetujui.

5.4.3 Sistem Fire Alarm

Untuk sistem kebakaran nantinya akan dibuatkan sistem fire alarm, jadi

ketika terjadi kebakan fire alarm akan segera berfungsi untuk memberi

perigatan kepada semua orang yang ada di dalam gedung kuliah

tersebut, sehingga dapat meminimalisir terjebaknya orang dalam

gedung.

5.4.4 Sistem Sound

Untuk sistem sound juga akan digunakan nantinya di gedung kuliah ini.

Hal ini masuk dalam kosep perencanaan karena jika nantinya akan ada

pengumuman yang penting yang harus didengar oleh semua orang akan

cepat tersampaikan.

5.4.5 Sistem Tata Udara

Untuk sistem pengudaraan dalam ruangan sendiri akan menggunakan

penghawaan alami menggunakan sistem ventiasi dengan bentang antara

ventilasi tidak lebih dari 5 m.

5.4.6 Sistem Plumbing

Sistem Plumbing baik itu air bersih, air kotor dan vent nantinya akan

diatur sesuai dengan denah yang telah di setujui.


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 74
LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”

BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan diperlukan adanya

langkah-langkah kerja yang diwujudkan dengan perencanaan dan prosedur

yang tepat dalam upaya mengarahkan kegiatan tersebut agar sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan, seperti tersebut diatas.

Untuk itu, konsultan perencana hendaknya membuat rencana kerja yang

mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah dibuat oleh

pengguna jasa yang dalam hal ini sebagai pemilik kegiatan. Yang perlu

diperhitungkan dalam menyusun rencana kerja adalah sebagai berikut:

1. Membuat Sistem Organisasi Kerja Perencanaan.

2. Menyusun team ahli sesuai dengan bidangnya.

3. Menjabarkan Tugas dan Tanggung-jawab dari tenaga-tenaga ahli

tersebut dengan baik sehingga peran serta dalam organisasi jelas.

4. Mengestimasi waktu yang diperlukan oleh perencana karena dibatasi

oleh waktu dalam kontrak kerja yang ada.

5. Menyusun Tahap-tahap pelaksanaan perencanaan.

6. Menyusun peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan selama

melaksanakan pekerjaan perencanaan tersebut.

7. Menyusun rencana desain awal yang akan di persentasikan ke pemberi

tugas agar sesuai keinginan mereka.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 75


LAPORAN PENDAHULUAN
“REVEW DESAIN PEMBANGUNAN
GEDUNG FUAD IAIN PALOPO”
Dengan langkah-langkah dan rencana kerja yang tersusun dengan baik

sesuai dengan unsur-unsur yang terkait termasuk kaidah perencanaan yang

benar, diharapkan kegiatan ini mendapatkan output yang sesuai dengan

tujuan yang telah dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja yang ada.

CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 76

Anda mungkin juga menyukai