(RPP)
C. Indikator
3.5.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian kearifan lokal kota sungai penuh
3.5.2 Siswa dapat memberikan contoh kearifan lokal kota sungai penuh
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan pengertian kearifan lokal kota sungai penuh
2. Mampu memberikan contoh kearifan lokal kota sungai penuh
Pertemuan Kedua
F. Materi/bahan ajar
Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah gagasan‐gagasan, nilai‐nilai, atau pandangan dari suatu tempat
yang memiliki sifat bijaksana dan bernilai baik. Diikuti dan dipercayai oleh masyarakat di
suatu tempat tersebut, yang sudah diikuti secara turun temurun.
Kearifan lokal merupakan pengetahuan eksplisit yang muncul dari periode yang
panjang dan berevolusi bersama dengan masyarakat dan lingkungan di daerahnya
berdasarkan apa yang sudah dialami. Jadi dapat dikatakan,kearifan lokal di setiap daerah
berbeda‐beda tergantung lingkungan dan kebutuhan hidup.
Depati Maisyardi, S.Pd. dan Depati Marlis Mukhtar, ketua Lembaga Adat Enam Luhah
Sungai Penuh menyebutkan sampai era tahun 1980‐an, tale masih tumbuh dan berkembang
dengan subur.
Di antara tale yang berkembang, ialah
1. Tale dan sike gotong royong.
2. Tale mangko, tale menuwai padi.
3. Tale mabeouk dan tale naek joi (tale pelepasan calon jemaah haji).
2. Tari
a. Tari Rangguk
Rangguk berasal dari dua kata, yaitu “orang” dan “angguk”. Disebut demikian karena dalam
tarian tersebut terdapat gerakan menganggukkan kepala sebagai tanda penghormatan. Disertai
dengan menabuh rebana kecil dan hentakan kaki serta gerak‐gerik yang sangat lincah oleh
para remaja‐remaja putri. Tarian ini biasanya diiringi dengan tale serta bunyi gong dan
gendang yang bertalu‐talu sesuai dengan irama penabuhan rebana. Syair tale dalam tarian ini,
berisikan nyanyian yang berupa pantun puji‐pujian dan sanjungan. Ada pun beberapa di
antara bunyi lirik tale tari rangguk seperti berikut ini:
Ranauk kau...lasilah rumpun padoi
Patah laditimpo lasi kayu aro 2x
Takah lutauk susan nialah jaroi
Minta niala maooh dikulah pado kayo 2x
Dibudere ujeang ladi rimbo
Daleang niala padoi dibulah darea jangea 2x
Dibucare kito niala muko
Daleang niala ratai dikulah carea jangea 2x
b. Tari Iyo‐iyo
Tari ini dikenal dengan istilah tari iyo‐iyo, karena syair lagu yang mengiringi tarian ini
didominasi oleh lafaz iyo‐iyo. Kata iyo‐iyo berarti ya‐ya, maksudnya adalah membenarkan.
Ketika tetua adat menyampaikan purbayo (kata‐kata pelantikan dan penobatan), kaum wanita
pada umumnya menyambut dengan ucapan “Iyo‐Iyo”, maksudnya membenarkan apa yang
diucapkan oleh tetua adat yang membaca naskah purbayo.
Adapun contoh syair lagu tarian ini yang populer sebagai berikut.
Iyo‐iyo rilok tarai kayo sadou rinai
iyo iyo hou… iyo hou... iyo
Iyo‐iyo rayun jaroilah saludeang jateuh
iyo iyo hou... iyo hou... iyo
Iyo‐iyo rantok kakai kudea dibularoi
iyo iyo hou… iyo hou... iyo
Iyo‐iyo semauk tapijeak rideak ralah matai
iyo iyo hou… iyo hou... iyo
c. Tari Asyeik
Tari asyeik merupakan sebuah tarian tradisional yang telah berkembang sejak zaman
purba. Tarian ini telah ada saat nenek moyang suku Kerinci menganut kepercayaan animisme
dan dinamisme. Tarian ini merupakan sebuah tradisi megalitik yang masih menganut
kepercayaan kepada roh‐roh nenek moyang masyarakat pada masa/zaman prasejarah. Acara
tari asyeik ini dilakukan pada malam hari mulai pukul 20.00 WIB hingga dini hari (pukul
04.30) dengan tujuan minta obat untuk orang yang sakit telah menahun dan sulit untuk
diobati. Adapun rangkaian ritual yang dilakukan beberapa episode, yakni acara nyerau atau
nyaho, masouk bumoi, mujoi gureu, mintoak berkeh (minta berkat), dan mageih sajin
(memberikan sesajian). Ritual asyeik pada masa lampau berlansung selama satu minggu,
berbagai persiapan dilakukan oleh dukun atau bilan salih.
3. Kenduri Sko
Kenduri sko merupakan satu satunya perhelatan akbar secara adat yang telah
dilaksanakan semenjak dahulu kala hingga sekarang ini. Upacara adat ini tumbuh dan
berkembang pada lembah cekungan perbukitan di Dataran Tinggi Jambi atau Puncak
Andalas, yaitu Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci
Setiap wilayah dan atau persekutuan adat di Kota Sungai Penuh masih melaksanakan
kenduri ini dengan tata cara tradisional yang sesuai dengan adat lamo pusako usang.
Rangkaian acara kenduri sko adalah:
a. Ajun Arah
Ajun arah (minta arah). Hal ini merupakan permintaan anak batino kepada depati
melalui ninik mamak permohonan untuk melaksanakan kenduri sko. Dalam perundingan ini
juga ditentukan kapan pelaksanaannya dan bagaimana cara mencari biaya, serta pembentukan
panitia pelaksana.
c. Penobatan
Sebelum penobatan dibacakan terlebih dahulu pidato adat yang disebut deto talitai,
badeto, perbayo, ataupun karang setio. Syarat pelaksanaan kenduri sko adalah kerbau seekor
beras seratus. Kenduri sko adalah salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat
Bumi Sakti Alam Kerinci, khususnya bagi masyarakat Kota Sungai Penuh. Kenduri sko
hampir setiap desa sudah sering melaksanakan kenduri sko ini.
Pelaksanaan kenduri sko ditetapkan pada hari dan waktu yang baik untuk menggelar hajat
besar tersebut. Digelarkannya hajat besar tersebut, sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang
sudah diberikan oleh Allah SWT kepada umatnya.
Kenduri sko itu sendiri adalah suatu acara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Kota
Sungai Penuh dalam melestarikan budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang
mereka. Kenduri sko atau kenduri pusaka merupakan rangkaian adat yang saling
berhubungan satu sama lain. Sebab di saat kenduri sko dilaksanakan setiap sepuluh tahun
sekali.
G. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian kearifan lokal!
2. Sebutkan ciri-ciri kearifan lokal !
3. Jelaskan macam-macam kearifan kota sungai penuh!
H. Penilaian, pembelajaran remedial, pengayaan
1. Penilaian
a. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Instrumen penilaian : Terlampir
b. Penilaian pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Instrumen penilaian : Terlampir
c. Penilaian ketrampilan
Teknik penilaian : Kinerja proses
Instrumen penilaian : Terlampir
2. Penilaian Remedial : disesuakan dengan hasil penilaian reguler
I. Media, Alat, Bahan dan sumber pembelajaran
1. Media : Gambar mengenai rumah tradisional
2. Alat : Laptop, Infokus dan Papan Tulis
3. Bahan : Lembar kerja siswa
4. Sumber pembelajaran:
Buku sumber
LAMPIRAN 1 : Penilaian sikap