Anda di halaman 1dari 44

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/ 375 / VI / 2015


Tanggal 12 Juni 2015

PETUNJUK TEKNIS

Tentang

SPESIALISASI JABATAN MILITER


JASMANI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Petunjuk Teknis tentang Spesialisasi jabatan militer merupakan jabaran


lebih lanjut dari Petunjuk Administrasi tentang Jasmani Militer yang berisi suatu
pengidentifikasian kelompok jabatan sehingga diantara orang-orang yang
diklasifikasikan pada kelompok jabatan tersebut terdapat derajat tukar menukar
yang optimal, Hal ini sebagai realisasi dari pola pembinaan karier Bintara dan
Tamtama TNI AD sedangkan titik berat pola pembinaan karier Bintara Jasmani di
lingkungan TNI AD lebih diarahkan kepada perwujudan kemampuan profesional
prajurit sesuai bidang tugas dan jabatannya.

b. Petunjuk Teknis tentang SJM Bintara Jasmani merupakan penyusunan


baru, ini dilakukan berkaitan dengan adanya penataan organisasi di lingkungan
satuan Jasmani sesuai Keputusan Kasad Nomor Kep/37/X/2006 tanggal 30
Oktober 2006 tentang Organisasi dan Tugas Dinas Jasmani Angkatan Darat yang
telah diresmikan oleh Kasad pada tanggal 8 Maret 2007, sehubungan dengan hal
tersebut akan berdampak dengan pola-pola pengembangan karier yang berisi
jenjang kepangkatan, kecakapan, pendidikan dan latihan dari setiap personel
perorangan Bintara Jasmani.

c. Agar tugas dan jabatan Bintara Jasmani dapat terwadahi maka perlu
adanya Petunjuk Teknis tentang SJM Jasmani yang digunakan sebagai pedoman
dalam pembinaan personel Jasmani menuju prajurit profesional dalam rangka
mendukung tugas pokok Angkatan Darat dan sebagai bahan ajaran di lembaga
pendidikan di lingkungan TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Petunjuk Teknis ini di maksudkan untuk memberikan petunjuk


dan penjelasan tentang Spesialisasi Jabatan Militer Bintara Jasmani Angkatan
Darat sehingga diperoleh klasifikasi personel yang diharapkan.

b. Tujuan. Petunjuk Teknis ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan


pembinaan karier dan profesionalisme keprajuritan sesuai jenjang kepangkatan
Bintara Jasmani Angkatan Darat yang tepat.
4

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan petunjuk teknis ini meliputi


ketentuan umum, ketentuan khusus SJM Jasmani dan uraian tugas SJM Bintara
Jasmani.

b. Tata Urut Petunjuk Teknis tentang SJM Bintara Jasmani ini disusun
dengan tata urut sebagai berikut :

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan umum SJM.

3) Bab III Ketentuan khusus SJM Jasmani.

4) Bab IV Uraian tugas SJM Jasmani.

5) Bab V Penutup.

4. Dasar.
. a. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal 1 September 2011
tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan
Buku Petunjuk Angkatan Darat;

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/93/X/2011 tanggal 21 Oktober 2011


tentang Organisasi dan Tugas Jasmani Kodam;

c. PeraturanKasad Nomor Perkasad/39/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012


tentang Organisasi dan Tugas Jasmani Kostrad;

d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember


2012tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan;

e. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/56-02/XII/2012 tanggal 28 Desember


2012 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan Buku Petunjuk
Angkatan Darat;

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/19/II/2004 tanggal 11 Februari 2004 tentang


Organisasi dan Tugas Makopassus;

g. Keputusan Kasad Nomor Kep/25/VII/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang


Organisasi dan Tugas Pusdikjas Kodiklat TNI AD;

h. Keputusan Kasad Nomor Kep/37/X/2006 tanggal 30 Oktober 2006 tentang


Organisasi dan Tugas Dinas Jasmani Angkatan Darat;

i. Keputusan Kasad Nomor Kep/107/IV/2013 tanggal 3 April 2013 tentang


Pemberlakuan Norma Kesamaptaan Jasmani dalam rangka Werving, Seldik, UKP,
Uji Kompetensi dan Tes Periodik Prajurit TNI AD; dan
5

j. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang


Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum
Angkatan Darat.

5. Pengertian. (Sublampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM SJM

6. Umum. Dalam rangka membina personel Bintara pada pemenuhan ruang


jabatan personel yang tepat, diperlukan adanya ketentuan yang mampu mewujudkan
profesionalisme prajurit sesuai bidang tugas dan jabatannya. Spesialisasi Jabatan Militer
yang mengidentifikasi suatu kelompok jabatan merupakan realisasi dari pola pembinaan
karier Bintara Jasmani.

7. Spesialisasi Jabatan Militer Jasmani.

a. SJM merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan tugas


dan persyaratan yang dibutuhkan oleh sekelompok kedudukan jabatan yang
mempunyai hubungan sedemikian dekatnya, sehingga seseorang yang
berkualifikasi dalam salah satu kedudukan jabatan tersebut, dengan on the job
training yang cukup, dapat melaksanakan tugas-tugas dengan memuaskan pada
kedudukan jabatan lain dalam kelompok tersebut yang mempunyai tingkat
keleluasaan dan kesulitan yang sama.

b. SJM mengidentifikasikan jabatan secara luas. SJM mengidentifikasikan


macam jabatan dengan tidak memperhatikan tingkat kecakapan. Misalnya SJM
156 A mencakup semua spesialisasi pada kedudukan jabatan Bintara Jasmani
yaitu jabatan Bintara Jasmani sampai dengan Bintara Tinggi Jasmani (Serda
sampai dengan Peltu).

c. Kode SJM merupakan identifikasi Spesialisasi Jabatan Militer secara


khusus/spesifik. Kode SJM mengidentifikasikan macam kecakapan dan tingkat
kecakapan, tingkatan proficiency ( kecakapan ) dan atau ruang lingkup tanggung
jawab. Misalnya SJM Bintara Jasmani (156 A) bila dimodifikasikan dengan tingkat
kecakapan akan menjadi kode SJM bagi kedudukan jabatan dari Bintara Jasmani /
Bintara Postur sampai dengan Bintara tinggi Jasmani. Kode SJM yang merupakan
identifikasi utama Spesialisasi jabatan-jabatan digunakan untuk :

1) mengklasifikasikan kedudukan-kedudukan jabatan Bintara Jasmani


yang terdapat pada TOP/DSPP;

2) mengklasifikasikan personel Bintara Jasmani;

3) merupakan sasaran kualifikasi yang harus dicapai dalam pendidikan


dan latihan;

4) menjadi dasar dalam pembuatan administrasi penilaian dan


kemajuan karier Bintara Jasmani; dan

5) mendukung fungsi-fungsi lain yang sehubungan dengan sistem dan


proses yang memerlukan identifikasi jabatan.
6

d. Standar kepangkatan merupakan bagian dari Spesifikasi SJM yang


digunakan untuk menentukan tingkat kepangkatan bagi kedudukan-kedudukan
jabatan Bintara Jasmani dalam TOP/DSPP.

e. SJM tidak mengotorisasikan kedudukan jabatan. Kedudukan jabatan


diotorisasikan melalui TOP dan DSPP.

f. Prosedur untuk mengklasifikasikan personel yang meliputi pemberian SJM,


tingkat kecakapan, kualifikasi khusus dan sebagainya diatur dalam uraian tugas
SJM Bintara Jasmani.

8. Kelompok Karier.

a. Kelompok Karier adalah pengelompokan SJM yang sehubungan satu sama


lain yang dikelompokkan sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan dasar dalam
pembinaan personel perorangan. Setiap kelompok karier SJM mempunyai
karakteristik sebagai berikut :

1) menggambarkan kemajuan karier yang normal dan logis dari tingkat


dasar sampai dengan puncak; dan

2) setiap SJM dalam suatu kelompok karier SJM berhubungan


sedemikian dekatnya sehingga seorang prajurit yang memiliki salah satu
SJM mempunyai kemampuan potensial dan bakat untuk melaksanakan
latihan atau tugas-tugas pada sebagian besar SJM lain dalam Kelompok
Karier SJM tersebut, maka untuk pindah kelompok karier SJM dapat
diminimalisir.

b. Kelompok karier SJM disusun untuk dijadikan dasar pengembangan


konseling, serta pembinaan personel Bintara Jasmani.

c. Bagan Kelompok Karier SJM. Bagan kelompok karier SJM meng-


gambarkan pola karier dari setiap kelompok karier SJM. Setiap bagan secara
grafis menggambarkan SJM yang terdapat pada kelompok karier serta rute
kemajuan karier normal dalam suatu SJM atau antar SJM, dan dijelaskan maksud
dari tanda X pada setiap kotak menunjukkan tersedianya pendidikan kejuruan yang
bersangkutan pada sekolah-sekolah kecabangan khususnya Jasmani

d. Suatu bagan kelompok karier SJM dilengkapi dengan uraian kelompok


karier SJM. Setiap uraian kelompok karier SJM mempunyai judul serta nomor yang
dapat digunakan untuk kumpulan pengolahan data atau pembuatan daftar-daftar
yang ruangnya terbatas.

9. Pemberian Kode SJM. Kode SJM Bintara terdiri dari 4 karakter utama serta
sejumlah karakter tambahan, apabila diidentifikasi jabatan secara lebih terperinci.
Dalam pencatatan dan laporan personel minimal akan selalu tertulis 4 karakter utama
yang meliputi unsur-unsur dari kode SJM adalah sebagai berikut :

. a. 4 Karakter pertama. Terdiri dari 3 angka dengan 1 huruf, secara


keseluruhan mengidentifikasikan SJM tanpa memperhatikan tingkat kecakapannya.
Sedangkan untuk jabtan Bintara Tinggi yang melaksanakan tugas pengawasan,
7

pembinaan keterampilan dan pengetahuan Bintara/Tamtama serta pekerjaan dinas


staf diberi kode Z (pengawas)

Contoh : 156 A Jasmani ( Angka 156 merupakan Kode SJM Jasmani dan
huruf A merupakan Bintara Jasmani secara umum ).

b. Karakter kelima. Berupa angka 5 s.d. 7 yang menunjukkan tingkat


kecakapan, bila dikombinasikan dengan 4 karakter sebelumnya akan
mengidentifikasikan suatu jabatan dalam SJM tersebut.

Contoh : 156 A 5 SJM Jasmani ( Angka 156 merupakan Kode SJM Jasmani dan
huruf A merupakan Bintara Jasmani dan angka 5 mengidentifikasikan pangkat
Serda/Sertu ).

. c. Karakter keenam/ketujuh. Berupa huruf dan angka, mengidentifikasikan


kualifikasi khusus yang merupakan spesialisasi tambahan yang pada umumnya
diperlukan oleh jabatan-jabatan tertentu atau SJM tertentu, sedangkan kedudukan
jabatan yang tidak mensyaratkan kualifikasi khusus atau seseorang tidak memiliki
kualifikasi khusus diberi kode huruf “ZNN” yang dicantumkan pada karakter
keenam, ketujuh dan kedelapan

Contoh : 156 Z7 ZNN SJM Jasmani ( Angka 156 merupakan Kode SJM
Jasmani dan huruf Z merupakan Bintara Tinggi Jasmani dan angka 7
mengidentifikasikan pangkat Pelda/Peltu, huruf ZNN menunjukkan tanpa kualifikasi
khusus ).

. d. Gambar struktur kode SJM secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

Karakter
Pertama Kedua/ Keempat Kelima Keenam Ketujuh &
( Angka ) ketiga ( Huruf ) ( Angka ) ( Huruf ) Delapan
( Angka ) ( Angka )
SJM Tingkat Kualifikasi penjelasan
Kecakapan khusus kualifikasi khusus

10. Tingkat Kecakapan.

. a. Identifikasi tingkat kecakapan. Identifikasi tingkat kecakapan


menunjukkan tingkat kualifikasi dalam suatu SJM dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:

1) Tingkat kecakapan menunjukkan tingkat kualifikasi dalam suatu SJM


yang diidentifikasikan dengan angka dari mulai angka “5” sampai dengan
angka “7” pada karakter ke 5 kode SJM.

2) Apabila terdapat dua atau lebih tingkat kecakapan tertentu


merupakan penggabungan dari beberapa SJM yang tingkat kecakapannya
lebih rendah, maka kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas dari salah
satu SJM yang menjadi sumber penggabungan tetap merupakan
persyaratan, sedangkan pengetahuan teknis dan tanggung jawab fungsional
dari SJM lainnya harus dimiliki untuk memungkinkan terselenggaranya
fungsi supervisi.
8

3) Personel yang sedang mengikuti pendidikan atau latihan untuk


mendapatkan SJM yang pertamanya atau sedang mengikuti pendidikan
atau latihan dalam rangka memperoleh SJM baru, identifikasi tingkat
kecakapannya adalah nol (“0”).

b. Tingkat kecakapan dan kepangkatan. Tingkat kecakapan meng-


identifikasikan kecakapan kepandaian atau kemampuan yang khas yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik pada tingkat
kepangkatan tertentu. Tingkat kecakapan berhubungan erat dengan tingkat
kepangkatan sebagai berikut :

Tingkat Tingkat Kecakapan Keterangan


Kecakapan
Militer Sipil
7 Pelda/Peltu II/d
6 Serka/Serma II/c
5 Serda/Sertu II/a-b

11. Spesifikasi SJM. Spesifikasi SJM berisi informasi yang diperlukan untuk
klasifikasi kedudukan-kedudukan jabatan dan klasifikasi personel. Spesifikasi SJM
menggambarkan tugas-tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan pada
kedudukan-kedudukan jabatan yang dikelompokkan dalam SJM. Susunan Spesifikasi
SJM adalah sebagai berikut :

a. Kepala. Bagian ini merupakan kode kelompok karier SJM, Judul SJM
dan kode yang khas dari suatu SJM yang terdiri dari 4 karakter.

b. Ringkasan tugas. Merupakan suatu kalimat sederhana yang


mengungkapkan tugas-tugas utama SJM. Kalimat ini disusun untuk memungkinkan
pembaca dengan mudah mengetahui kecakapan apa yang diidentifikasikan oleh
SJM yang bersangkutan.

c. Tugas-tugas. Menjelaskan secara singkat tugas-tugas dan tanggung jawab


serta pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam suatu SJM sesuai dengan tingkat
kecakapannya. Sistematika penjelasan pada setiap tingkat kecakapan adalah
sebagai berikut :

1) ringkasan tugas pada tingkat kecakapan tertentu; dan


2) penjabaran dari ringkasan tugas tersebut.

. d. Kualifikasi. Menjelaskan tentang kualifikasi yang diperlukan untuk


melaksanakan tugas-tugas, pekerjaan dalam SJM dengan hasil yang memuaskan.
Seseorang yang menyelesaikan pendidikan/spesialisasi harus memiliki kualifikasi
tersebut, dan yang dicantumkan adalah yang tidak termasuk dalam uraian yang
terdapat pada tugas-tugas yang meliputi 3 hal utama yaitu :

1) Kualifikasi kesehatan;
2) Kualifikasi kesamaptaan jasmani; dan
3) Kualifikasi psikologi.
9

. e. Standar tingkat kepangkatan.

1) standar tingkat kepangkatan dimaksud untuk menjamin agar semua


jabatan dalam TOP/DSPP diberi tingkatan yang sesuai. Standar ini harus
menjamin bahwa jabatan-jabatan yang membutuhkan persyaratan
spesialisasi, pengetahuan dan kemampuan serta beban kerja yang sama
harus diberi tingkat kepangkatan yang sama dan jabatan-jabatan yang
membutuhkan persyaratan-persyaratan spesialisasi, pengetahuan dan
kemampuan serta beban kerja yang berbeda harus diberi tingkat
kepangkatan yang berbeda pula; dan

2) standar tingkat kepangkatan menjadi dasar untuk mengesahkan


tingkat kepangkatan bagi jabatan-jabatan dalam TOP/DSPP.

12. Persyaratan Kesehatan.

a. Klasifikasi Medis. Agar didapat hubungan antara hasil Rikkes dengan


kemampuan fisik dan jiwa dari anggota yang diperiksa, maka dibuat sektor-sektor
klasifikasi medis (UABDLGJ).

1) U = Kapasitas umum. Sektor ini menyatakan keadaan tubuh pada


umumnya yang dipengaruhi oleh kelainan-kelainan organik dari organ-organ
tertentu pada tubuh antara lain jantung dan pembuluh darah, paru-paru,
sistem hormonal, sistem pencernaan, sistem air seni, usia, tinggi badan,
berat badan, koordinasi otot dan sebagainya. Sektor ini menggambarkan
kapasitas umum, penampilan dan stamina seseorang;

2) A = Anggota atas. Sektor ini menyatakan keadaan anatomi dan


fungsi dari tangan, lengan bawah, lengan atas, bahu, dan tulang belakang.

3) B = Anggota bawah. Sektor ini menyatakan keadaan anatomis dan


fungsi dari kaki, tungkai dan pinggul termasuk sendi-sendinya;

4) D = Alat pendengaran dan keseimbangan. Sektor ini menyatakan


keadaan anatomis, fungsi alat pendengaran, dan alat keseimbangan (telinga
dan vestibilum);

5) L = Alat penglihatan. Sektor ini menyatakan keadaan anatomis dan


fungsi alat penglihatan (mata);

6) G = Gigi dan mulut. Sektor ini menggambarkan kemampuan dan


kelainan organ gigi geligi; dan

7) J = Jiwa. Sektor ini menyatakan kondisi kesehatan jiwa.

b. Kelainan. Berdasarkan kelainannya tiap sektor dari klasifikasi medis dibagi atas
4 tingkat, yaitu :

1) Tingkat 1 (baik sekali). Tidak ada kelainan/penyakit. Atau kalau ada,


kelainan/penyakit tersebut sangat ringan/tidak berarti. Memenuhi
persyaratan medis untuk anggota TNI AD;

2) Tingkat 2 (baik). Mempunyai kelainan/penyakit yang ringan dan


10

tidak mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan. Memenuhi persyaratan


medis untuk anggota TNI AD;

3) Tingkat 3 (kurang). Mempunyai kelainan yang akan mempengaruhi


fungsi tubuh secara keseluruhan, tetapi masih dapat melakukan tugas-tugas
militer secara terbatas. Tidak menghalangi anggota tersebut untuk tugas-
tugas sipil; dan

4) Tingkat 4 (kurang sekali). Mempunyai kelainan/penyakit yang berat


yang akan mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan. Tidak memenuhi
persyaratan minimal sebagai anggota militer dan tidak dapat diberi tugas
apapun di lingkungan TNI AD.

c. Penentuan Status Kesehatan. Hubungan antara kemampuan umum


seseorang dengan nilai-nilai yang dimiliki pada masing-masing sektor dari rumus
kesehatan dan Penentuan persyaratan kesehatan untuk setiap SJM diatur dalam
Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/ 16 / I / 2004 tanggal 30 Januari 2004 tentang
Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang Pemeriksaan Kesehatan/Uji
Badan Calon/Anggota TNI-AD.

1) Stakes I. Semua sektor rumus kesehatan mempunyai nilai


kelainan pada tingkat 1. Berarti anggota tersebut mempunyai tingkat
kesehatan badan dan jiwa yang baik sekali, sehingga mampu ditugaskan di
mana saja dilingkungan TNI AD;

2) Stakes II. Satu sektor atau lebih dari rumus kesehatan


mempunyai nilai kelainan tingkat 2. Berarti anggota tersebut mempunyai
tingkat kesehatan badan dan jiwa yang baik untuk dapat melaksanakan
tugas di lingkungan TNI AD;

3) Stakes III. Satu sektor atau lebih dari rumus kesehatannya


mempunyai nilai kelainan tingkat 3. Berarti anggota tersebut mempunyai
tingkat kesehatan badan dan jiwa yang kurang, sehingga secara medis
mempunyai keterbatasan untuk menjadi anggota TNI AD karena hanya
mampu melakukan tugas tertentu; dan

4) Stakes IV. Satu sektor atau lebih dari rumus kesehatan


mempunyai kelainan tingkat 4. Berarti orang tersebut mempunyai tingkat
kesehatan badan dan jiwa yang kurang sekali, sehingga tidak dapat
dipertahanankan dalam dinas militer.

13. Persyaratan Kemampuan Jasmani. Persyaratan kemampuan jasmani


dinyatakan dalam suatu rumus yang terdiri dari huruf-huruf yang mengidentifikasikan
faktor-faktor kemampuan jasmani yang meliputi faktor postur tubuh, faktor kesegaran
jasmani dan faktor ketangkasan.

a. Postur Tubuh.

1) Pengukuran tinggi dan berat badan. Personel militer diukur tinggi


dan berat badannya sesuai ketentuan pengukuran.

a) Ideal (I) = Nilai 91


11

b) Harmonis atas (HA) = Nilai 80


c) Harmonis bawah (HB) = Nilai 61 = MS
d) Normal atas (NA) = Nilai 60
e) Normal bawah (NB) = Nilai 41
f) Limit atas (LA) = Nilai 40
g) Limit bawah (LB) = Nilai 21
h) Luar limit atas (LLA) = Nilai 20 = TMS
i) Luar limit bawah (LLB) = Nilai 01

2) Pengamatan struktur anatomi tubuh.

a) Bagian yang diamati.

(1) Kepala/muka termasuk panca indera (HA/HP);


(2) Bahu (SD/SDR/SDL/ST);
(3) Tulang belakang/punggung (SC/LD/KP);
(4) Dada (KCR);
(5) Perut (AP);
(6) Pinggul (HT/HAS);
(7) Lengan, tangan dan jari (HAB);
(8) Tungkai (O/X beeb/KT); dan
(9) Telapak kaki dan jari (FF).

b) Penilaian struktur anatomis tubuh.

(1) Normal (N-0) = Nilai 81 – 100


(2) Normal-1 (N-1) = Nilai 71 – 80
(3) Normal-2 (N-2) = Nilai 61 – 70 = MS
(4) Normal-3 (N-3) = Nilai 51 – 60
(5) Normal-4 (N-4) = Nilai 41 – 50
(6) Normal-5 (N-5) = Nilai 31 – 40
(7) Normal-6 (N-6) = Nilai 21 - 30
(8) Normal-7 (N-7) = Nilai 11 – 20 = TMS
(9) Normal-8 (N-8) = Nilai 01 – 10

Keterangan : Batas lulus penilaian struktur anatomi tubuh


minimal (N-4).

3) Pengamatan sikap, gerak dan penampilan.


12

a) TSM. Bila dalam pengamatan sikap tegas, gerakannya serasi


dan penampilan menarik (nilai 81-100);

b) TSM-1.Bila terdapat salah satu unsur tersebut di atas tidak


memenuhi syarat (nilai 61 – 80);

c) TSM-2.Bila terdapat dua dari ketiga unsur tersebut di atas


tidak memenuhi syarat (nilai 41 – 60); dan

d) TSM-3. Bila ketiga unsur tersebut di atas tidak memenuhi


syarat (nilai 01 – 40).

Keterangan: Batas lulus penilaian sikap, gerak dan penampilan


(TSM-2).

4) Rumus penilaian postur tubuh. Berdasarkan perhitungan klasifikasi


tinggi dan berat badan.

NAP = NP1 + NP2 + NP3


3

Keterangan: NAP = nilai akhir postur tubuh


NP1 = nilai pengukuran tinggi dan berat badan
NP2 = nilai struktur anatomi tubuh
NP3 = nilai gerak, sikap dan penampilan

5) Klasifikasi dan nilai postur tubuh.

KLASIFIKASI NILAI AKHIR POSTUR


MEMENUHI SYARAT (MS) 41 KE ATAS
TIDAK MEMENUHI SYARAT (TMS) 40,99 KE BAWAH

6) Apabila hasil pemeriksaan postur tubuh ada salah satu unsur atau
lebih terdapat nilai di bawah 41 (TMS) maka dinyatakan tidak memenuhi
syarat.

b. Kesegaran Jasmani. Nilai batas lulus komponen tes kesegaran


jasmani dengan ketentuan sbb:

1) Klasifikasi nilai lulus (L) sebagai berikut:

a) Nilai tes kesegaran jasmani “A” + “B” ≥ 65;


b) Nilai tes kesegaran jasmani “A” ≥ 41; dan
c) Nilai tes kesegaran jasmani “B” ≥ 41.

2) Klasifikasi tidak lulus (TL) sebagai berikut:

a) Nilai tes kesegaran jasmani “A” + “B” ≤ 64,99;


b) Nilai tes kesegaran jasmani “A” ≤40,99; dan
13

c) Nilai tes kesegaran jasmani “B”≤ 40.

c. Ketangkasan Jasmani.

1) Lulus. Mampu melaksanakan renang dasar gaya dada jarak 50


meter; dan

2) Tidak lulus. Tidak mampu melaksanakan renang dasar gaya dada


jarak 50 meter.

d. Norma Batas Lulus.

1) Kategori lulus (L). Apabila masing-masing komponen, sub komponen


dan sub-sub komponen memenuhi nilai norma batas lulus;

2) Kategori Tidak Lulus (TL). Apabila terdapat salah satu komponen,


sub komponen atau sub-sub komponen terdapat nilai dibawah nilai minimal;
dan

3) Tabel norma nilai kesamaptaan jasmani.

KESEGARAN JASMANI
KAS
KAT GARJAS “B” RAT RATA- JAS
GARJA NILAI
EGO A- RATA (RENMI
S “A” PUL SHUT AKHIR
RI SIT PUS RAT “A + B” L
LARI L TLE
UP H UP A SAR)
3200 M UP RUN “B”
L 41 41 41 41 41 41 65 50 M 65

TL ≤ 40 ≤ 40 ≤ 40 ≤ 40 ≤ 40 ≤ 40 ≤ 64,99 ≤ 49,9 M ≤ 64,99

e. Kategori Nilai Kesamamptaan jasmani (Kesegaran jasmani + ketangkasan


Jasmani renang dasar).

1) Baik Sekali (BS) : Nilai 81 – 100;


2) Baik (B) : Nilai 61 – 80;
3) Cukup (C) : Nilai 41 – 60;
4) Kurang ( K ) : Nilai 21 – 40; dan
5) Kurang Sekali ( KS ) : Nilai 01 – 20

f. Norma Bobot Nilai Jasmani.

1) Kesegaran jasmani :7
2) Ketangkasan jasmani :3

g. Rumus Hasil Akhir.

(NG x BG) + (NK x BK)


HA =
10
Keterangan: HA : Hasil akhir.
14

NG : Nilai kesegaran jasmani


BG : Bobot kesegaran jasmani
NK : Nilai ketangkasan jasmani.
BK : Bobot ketangkasan jasmani.

14. Persyaratan Psikologi.

a. Persyaratan psikologi dinyatakan dalam suatu rumus bidang - bidang


kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas - tugas pada SJM yang
tergolong dalam bidang jabatan tertentu.

b. Pengelompokan bidang kemampuan sesuai dengan bidang jabatan yang


ada di lingkungan Angkatan Darat serta kode identifikasi adalah sebagai berikut:

Bidang Jabatan Kemampuan / Kode Identifikasi


1 2
(1) Tempur (PD) Penyesuaian diri
(KM) Kecerdasan Umum
(PR) Pengamatan Ruang
(2) Banpur (PD) Penyesuaian diri
(UM) Umum
(SV) Sosial Verbal
(3) Teknik (MA) Matematik / Aritmatik
(TM) Teknik / Mekanik
(PR) Pengamatan Ruang
(4) Administrasi (AD) Administrasi
(SV) Sosial Verbal
(PD) Penyesuaian diri
(5) Ilmu Bahasa. (SV) Sosial Verbal
(KM) Kecerdasan Umum
(AD) Administrasi
(6) Ilmu Kemasyarakatan (KM) Kecerdasan Umum
(SV) Sosial Verbal
(MA) Matematik / Aritmatik
(7) Ilmu Pasti Alam (KM) Kecerdasan Umum
(MA) Matematik / Aritmatik
(TM) Teknik / Mekanik

c. Penentuan persyaratan psikologis untuk setiap SJM diatur dalam Peraturan


tersendiri.

15. Penambahan, Penghapusan dan Modifikasi SJM, Spesialisasi SJM, Kelompok


15

Karier dan Kualifikasi Khusus.

a. Penambahan, penghapusan dan modifikasi SJM, Spesikasi SJM kelompok


karier dan kualifikasi spesialisasi harus dilaksanakan terus menerus sesuai dengan
perkembangan teknologi, perubahan , fungsi dan tugas pokok organisasi;

b. Permohonan untuk penambahan, penghapusan dan modifikasi diajukan


melalui saluran komando kepada pembina cabang / fungsi yang dianggap paling
berkepentingan, selanjutnya diajukan kapada Kasad u.p. Dankodiklat untuk
disahkan;

c. Perubahan - perubahan tersebut harus disertai keterangan tentang


kesatuan dimana SJM diterapkan. Para ahli analisa jabatan pada pembina
cabang / fungsi selanjutnya mengolah dan menentukan perubahan yang
diperlukan; dan

d. Ketentuan lebih lanjut tentang penambahan, penghapusan dan modifikasi


SJM, Spesialisasi SJM, Kelompok Karier dan Kualifikasi khusus diatur dalam
peraturan tersendiri.

16. Unsur-Unsur Perencanaan Karier. Perencanaan karier yang baik


memungkinkan penggunaan dan pengembangan Bintara secara optimal dengan cara:

. a. Mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan tingkat kecakapan sedemikian


rupa sehingga memungkinkan kemajuan pada tingkat kepangkatan;

. b. Memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan latihan formal, on


the job training, belajar sendiri pendidikan sipil dan penugasan yang diperlukan
untuk maju ke tingkat yang lebih tinggi secara selektif;

. c. Konseling dengan individu-individu prajurit untuk membantu menentukan


sasaran karier yang tepat serta memanfaatkan kemampuan, bakat, keinginan
semaksimal mungkin;

. d. Mengklasifikasikan individu-individu prajurit dan tugaskan sesuai dengan


SJM yang dimiliki; dan

. e. Memberikan motivasi kepada setiap individu prajurit dengan memberikan


kesempatan promosi, insentif yang memadai serta pengakuan yang sepadan
terhadap prestasi yang dicapai.

17. Tanggung Jawab Perencanaan Karier. Perencanaan karier adalah tanggung


jawab dari:

a. Setiap individu prajurit, yang berpartisipasi dengan cara:

1) Melaksanakan setiap tugas yang dibebankan dengan sebaik-baiknya;

2) Berusaha mengetahui tentang kesempatan yang ada untuk mengikuti


pendidikan dan latihan serta untuk maju pada berbagai SJM;

3) Menentukan potensinya untuk maju pada SJM yang sesuai dengan


cara meminta saran kepada Komandan Satuan/Kepala/Pimpinan
16

langsungnya dengan melalui sarana sistem Penilaian Bintara antara lain


hasil-hasil pengujian SJM dan daftar penilaian;

4) Menentukan sasaran karier yang ingin dicapai;

5) Menilai kemampuan yang telah dicapai secara periodik dan pada


waktu titik penentuan karier dicapai dengan bantuan Komandan/Kepala atau
Pimpinannya; dan

6) Menunjukkan kapasitas perkembangan dengan menyelesaikan


sebaik-baiknya pendidikan dan latihan Militer yang diperlukan, termasuk
pendidikan sipil yang ditentukan Angkatan Darat sesuai tingkatannya.

b. Komandan Satuan/Kepala atau Pimpinan Langsung Dengan Cara:

1) Menugaskan dan menggunakan setiap individu prajurit dengan


SJM nya;

2) Memberikan saran/nasehat, menilai dan memberikan motivasi


kepada setiap individu dengan memperhatikan sasaran karier, kemajuan
yang dicapai serta titik - titik penentuan karier yang diharapkan; dan

3) Memberikan kesempatan kepada setiap individu mengikuti


pendidikan dan latihan untuk pengembangan agar senantiasa dapat
melaksanakan tugas yang dihadapi.

c. Pejabat personel dengan cara:

1) Memberikan saran kepada Komandan satuan/Kepala tentang


penggunaan personel Bintara; dan

2) Menyusun dan melaksanakan program untuk pemberian saran dan


nasehat kepada setiap prajurit tentang pengembangan karier,
profesionalisme dan pendidikan serta membantu yang bersangkutan
mencapai sasaran kariernya.

. d. Staf Personel Angkatan Darat, dilaksanakan dengan cara:

1) Menentukan kelompok-kelompok karier yang memungkinkan


penggunaan personel Bintara sesuai SJM serta pengembangan kariernya
sampai tingkat puncak;

2) Menyusun dan menerapkan kebijaksanaan prosedur yang setepat-


tepatnya tentang seleksi, klasifikasi, penugasan dan promosi;

3) Memberikan kesempatan dengan mengadakan pendidikan dan


latihan militer serta pendidikan sipil untuk memungkinkan pengembangan
karier; dan

4) Memberikan informasi pada waktunya kepada para prajurit dan


komandan dengan melalui sarana publikasi tentang kesempatan untuk
pengembangan karier.
17

18. Penggunaan Personel Jasmani. Ketentuan dalam penggunaan personel


Jasmani diatur sebagai berikut:

a. Personel Bintara akan digunakan pada kedudukan-kedudukan jabatan yang


mensyaratkan SJM utamanya, namun apabila tidak memungkinkan, maka
seseorang dapat ditugaskan dalam kedudukan jabatan pada SJM pengganti
dengan catatan harus sesuai dengan SJM utamanya; dan

b. Apabila dalam hal tertentu seseorang digunakan pada jabatan yang


mensyaratkan SJM yang sesuai dengan SJM tambahannya, maka SJM tambahan
tersebut diusahakan masih dalam ruang lingkup kelompok karier SJM dari SJM
utamanya.

19. Titik-titik Penentuan. Pada tingkat–tingkat tertentu pengembangan kariernya,


seorang prajurit harus mengambil keputusan yang akan menentukan nasibnya
dikemudian hari. Sehubungan dengan itu, yang bersangkutan harus benar-benar
mengetahui SJM yang dimilikinya, kepangkatan-kepangkatan yang diotorisasikan bagi
kedudukan-kedudukan jabatan dalam SJM tersebut, komposisi SJM dalam Kelompok
Karier SJM, kesempatan yang tersedia untuk mengikuti pendidikan, latihan serta
kemajuan dalam SJM utama atau SJM pengganti. Titik penentuan biasanya akan terjadi
pada waktu :

a. Seseorang akan berakhir Ikatan Dinasnya dan akan melanjutkan dengan


Ikatan Dinas baru dan baginya perlu ditetapkan kembali pada jabatan yang paling
sesuai klasifikasinya.

b. Dalam hal-hal tertentu dalam sistem SJM yang sekarang dan dalam
beberapa kelompok karier SJM tertentu terdapat beberapa SJM yang tidak
memungkinkan pengembangan sampai ketingkat puncak. Dalam keadaan tersebut
seorang prajurit harus memiliki rencana untuk reklasifikasi ke SJM yang memiliki
jalan sampai ke tingkat puncak. Komandan/Kepala berkewajiban membantu
mengarahkan anggota/personelnya dalam memilih SJM yang baru yang sesuai
dengan kecakapan dan bidang kemampuannya.

20. Konseling. Kegiatan konseling ini dilaksanakan melalui metode konsultasi:

a. Konsultasi dalam rangka perencanaan karier merupakan bagian dari


kepemimpinan yang efektif. Dengan melalui konsultasi untuk merencanakan karier
akan dapat diperoleh informasi nyata dan kesempatan untuk pemberian saran dan
nasehat secara langsung/tatap muka antara Komandan/Kepala dengan satu atau
lebih bawahannya.

b. Maksud konsultasi dalam rangka perencanaan karier adalah untuk


meningkatkan pengembangan karier serta efektifitas penggunaan personel Bintara
Jasmani dengan cara :

1) Memberikan motivasi kepada setiap individu tentang karier sebagai


anggota Jasmani;

2) Meningkatkan rasa saling memiliki ( sense of belonging ) dan


pengertian tentang prajurit karier;
18

3) Memberikan informasi tentang kesempatan-kesempatan, tantangan


dan keuntungan menjalani karier Militer;

4) Menghilangkan salah pengertian tentang Jasmani;

5) Menjamin penafsiran yang tepat tentang kewajiban, hak, manfaat


serta kesempatan pengembangan karier yang disediakan TNI AD
khususnya Jasmani;

6) Meningkatkan rasa percaya diri; dan

7) Membantu individu dalam menetapkan sasaran karier dan


menentukan bagaimana mencapainya.

c. Konsultasi diberikan pada saat :

1) Yang bersangkutan mencapai titik-titik penentuan karier;

2) Yang bersangkutan mencapai eligibility (memenuhi syarat) untuk


promosi sehingga harus merencanakan rekualifikasi melalui pendidikan
SJM, on the job training atau belajar sendiri; dan

3) Apabila diminta oleh yang bersangkutan.

d. Hal-hal yang dijelaskan dalam konsultasi meliputi :

1) Ruang lingkup, tingkat kecakapan dan kepangkatan yang


diotorisasikan pada SJM utama atau pengganti dan SJM yang
bersangkutan ;

2) Kelompok Karier yang sehubungan dengan SJM yang bersangkutan


termasuk rute kemajuan yang terdapat didalamnya ;

3) Identifikasi tertinggi yang berada dibawah SJM puncak, serta


penjelasan mengapa perlu dilakukan rekualifikasi bila ingin lebih maju ; dan

4) Insentif dan tunjangan yang bersangkutan dengan SJM.

BAB III
KETENTUAN KHUSUS SJM JASMANI

21. Umum. Kelompok karier SJM Jasmani adalah pengelompokan SJM yang
berhubungan satu sama lain dalam pelaksanaan penugasan pada kelompok/pelaksanaan
jabatan tersebut meliputi kelompok karier 156. Adapun ketentuan khusus SJM Jasmani
meliputi kelompok karier SJM Jasmani, standarisasi kepangkatan SJM, standarisasi
pendidikan/kursus, struktur kelompok karier Jasmani, tingkat kecakapan, spesifikasi SJM,
spesialisasi tambahan dan macam kualifikasi.
19

22. Kelompok Karier SJM Jasmani. Kelompok karier SJM Jasmani terdiri dari
kelompok karier : SJM 156 A ( SJM Jas secara umum ), SJM 156 B (SJM Jas penugasan
bidang Postur Tubuh), SJM 156 C (SJM Jas penugasan bidang Kesegaran), SJM 156 D
(SJM Jas penugasan bidang Ketangkasan), SJM 156 E (SJM Jas penugasan bidang
Olahraga), SJM 156 F ( SJM Jas pendukung ), SJM 156 Z (Spesialisasi Bintara Tinggi
Jasmani) yang digunakan pada satuan Jasmani Angkatan Darat dengan ketentuan
sebagai berikut :

a. Macam Tugas. Melaksanakan tugas Jasmani dalam OMP dan OMSP


dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD atau tugas-tugas yang
dilaksanakan Jasmani Angakatan Darat.

b. Macam Kualifikasi. Kualifikasi Jasmani mempersyaratkan kualifikasi


SJM yang sama dengan kualifikasi SJM Satbanpur lain, Kualifikasi tersebut antara
lain :

1) Kesehatan. Minimal Stakes 2 ( baik );

2) Fisik/jasmani postur tubuh : harmonis, kesegaran jasmani : baik dan


ketangkasan : mampu;

3) Psikologi.

a) PD (penyesuaian diri) dengan kemampuan yang cukup disertai


emosi yang stabil, tabah, tahan uji dan agresif, mudah bergaul dan
mempengaruhi orang lain, kecerdasan minimal cukup dengan cara
berfikir yang kenyal dan memiliki pengetahuan umum yang cukup,
guna dapat mengimbangi kecepatan berfikir dan bertindak dalam
situasi yang penuh resiko dan bahaya;

b) KU (kecerdasan umum) dengan kemampuan berfikir konkrit,


praktis, abstrak; dan

c) PR (pengamatan ruang) minimal cukup.

23. Standarisasi kepangkatan SJM Jasmani. Standarisasi tingkat kepangkatan


dimaksudkan untuk menjamin, agar semua jabatan dalam TOP/DSPP diberi tingkatan
yang sesuai. Standar ini harus menjamin bahwa jabatan-jabatan yang membutuhkan
persyaratan spesialisasi, pengetahuan dan kemampuan serta beban kerja yang sama dan
jabatan-jabatan yang membutuhkan persyaratan spesialisasi, pengetahuan dan
kemampuan serta beban kerja yang berbeda, harus dibebankan dengan tingkat
kepangkatan yang berbeda pula sehingga tingkat kepangkatan menjadi dasar bagi
jabatan-jabatan sesuai TOP/DSPP serta persyaratan spesialisasi yang telah
distandarisasikan oleh pendidikan atau kursus tertentu.
20

Pangkat
No Kedudukan Jabatan Kode Ket
SJM Militer Sipil
1 2 3 4 5 6

1. Jabatan Serda/Sertu
a. Ba Jas/Jasmil 156 A5 Serda/Sertu II/a-b
b. Ba Oraum 156 E5 Serda/Sertu II/a-b
c. Ba Postur 156 B5 Serda/Sertu II/a-b
d. Ba Rik Postur 156 B5 Serda/Sertu II/a-b
e. Ba Garjas/Basi Garjas 156 C5 Serda/Sertu II/a-b
f. Ba Kasjas 156 D5 Serda/Sertu II/a-b
g. Ba Tes Garjas 156 C5 Serda/Sertu II/a-b
h. Ba Uji Kasjas 156 D5 Serda/Sertu II/a-b
i. Ba Ranev 156 F5 Serda/Sertu II/a-b
j. Ba Har Fasjas/Rana 156 F5 Serda/Sertu II/a-b
k. Ba Pembantu Instruktur 3/Tih Muda 156 A5 Serda/Sertu II/a-b

2. Jabatan Serka/Serma
a. Bamin Postur 156 B6 Serka/Serma II/c
b. Bamin Garjas 156 B6 Serka/Serma II/c
c. Bamin Kasjas 156 B6 Serka/Serma II/c
d. Bamin Or 156 B6 Serka/Serma II/c
e. Bamin Orkurmain 156 B6 Serka/Serma II/c
f. Bamin Orbladirasi 156 B6 Serka/Serma II/c
g. Bamin Progbinjas 156 B6 Serka/Serma II/c
h. Bamin Progranev 156 B6 Serka/Serma II/c
i. Bamin Orgranajas 156 B6 Serka/Serma II/c
j. Bamin Bindik 156 B6 Serka/Serma II/c
k. Bamin Penak 156 B6 Serka/Serma II/c
156 B6 Serka/Serma II/c
l. Bamin Insanmat & Sismet
156 C6 Serka/Serma II/c
m. Bamin Labjas
156 C6 Serka/Serma II/c
n. Baur Binpostur
156 C6 Serka/Serma II/c
o. Baur Rikpostur
II/c
p. Baur Bingarjas 156 C6 Serka/Serma
II/c
q. Baur Tesgarjas 156 C6 Serka/Serma
II/c
r. Baur Binkasjas 156 C6 Serka/Serma
II/c
1 s. Baur Ujikasjas 2 1563C6 4
Serka/Serma 5
II/c
6
t. Baur Senam,Renang,Perkemil 156 C6 Serka/Serma II/c
gg.Baur Sismet
u. Ba Medkas 156 C6 Serka/Serma II/c
II/c
hh.Baur Labklinikjas 156 C6 Serka/Serma II/c
v. Baur Orbeladiri II/c
ii. Baur Ucobjas 156 C6 Serka/Serma II/c
w. Baur Orakurasi II/c
jj. Baur
Basuh Ortar 156 B6
C6 Serka/Serma II/c
x. Orterukur II/c
kk.Baur Binmaptajas 156 B6
C6 Serka/Serma II/c
y. Baur Ormain II/c
ll. Baur
Baur Bujuk
Progbinjas 156 B6 Serka/Serma II/c
z. C6 II/c
mm.BaurTrajarah
Evajas 156 B6 Serka/Serma II/c
aa.Baur C6 II/c
II/c
nn.Baur Jas/Batih
bb.Baur Catkar PersMadyajas 156 B6
C6 Serka/Serma II/c
II/c
oo.Pembantu Instruktur
cc.Baur Asdalwasdik 2 156 A6
C6 Serka/Serma II/c
II/c
pp.Baur Minjas 156 B6
C6 Serka/Serma II/c
dd.Baur Kurdik
156 C6 Serka/Serma II/c
ee.Baur Sarprasjas
3. 156 C6 Serka/Serma II/c
Jabatan
ff. Baur Pelda/Peltu
Insanmat
a. Bati Jas 156 Z7 Pelda/Peltu
b. Bati Utama Jas/ Batitih / Pembantu II/d
156 Z7 Pelda/Peltu
Instruktur 1 II/d
21

24. Standarisasi Pendidikan/Kursus.

Lama
Tingkat Kode Tempat Kode
No Pendidikan/Kursus Dik/Sus
SJN Dik/Sus Dik/Sus SJM
(Mg)
1 2 3 4 5 6 7

1. Dasar Dikma Ba PK - 32 Rindam/ -


Pusdik Kecab
Diktukba - 16 Rindam/ -
Pusdik Kecab

2. Lanjutan Susba Jas U 12 Pusdikjas 156 A


Susbatih Muda
BDM X1 Rindam 156 D X1
Susbatih Madya
Mountaineering V Pusdikjas 156 D V
Susbatih Madya
Ralasuntai W Pusdikjas 156 D W
Susbatih Madya 12
BDM X2 Pusdikjas 156 D X2

3. Puncak SusBatih Utama X3 Pusdikjas 156 D X3


BDM

25. Struktur Kelompok Karier Jasmani.


22

SPESBATIH SPES MADYA SPES MADYA


MUDA/DYA/ MOUNT RALASUNTAI
UTAMA BDM

PELTU 156 Z7 X3
PELDA

SERMA 156 D6 X2 156 D6 V 156 D6


SERKA W

SERTU
156 D5 X1 156 D5 V 156 D5 W
SERDA

26. Tingkat Kecakapan. Tingkat kecakapan pada SJM Jasmani mengidentifikasikan


kecakapan kepandaian atau kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-
tugas pada tingkat kepangkatan tertentu dalam suatu kelompok karier. Adapun hubungan
tingkat kecakapan dalam kelompok karier SJM tersebut berhubungan erat dengan tingkat
kepangkatan sebagai berikut :

Tingkat
Pangkat Kelompok Karier SJM Jasmani
Kecakapan

7 Pelda/Peltu 156 Z7
6 Serka/Serma 156 A6, 156 B6, 156 C6, 156 D6, 156 E6, 156 F6
5 Serda/Sertu 156 A5, 156 B5, 156 C5, 156 D5, 156 E5, 156 F5

27. Spesifikasi SJM. Spesifikasi SJM berisi informasi yang diperlukan untuk
klasifikasi kedudukan jabatan dan klasifikasi personel. Spesifikasi SJM menggambarkan
tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan pada kedudukan jabatan yang
dikelompokkan dalam SJM yang ada di satuan Jasmani meliputi :

a. Kepala. Bagian ini menunjukkan kode kelompok karier SJM, judul SJM
dan kode yang khas dari suatu SJM di satuan Jasmani yang terdiri dari 4 karakter
yaitu 156 A, 156 B, 156 C, 156 D, 156 E, 156 F dan 156 Z.

b. Ringkasan tugas. Ringkasan tugas merupakan suatu kalimat


sederhana yang merupakan ungkapan tugas-tugas utama SJM. Kalimat ini disusun
untuk memungkinkan pembaca dengan mudah mengetahui kecakapan apa yang
diidentifikasikan oleh SJM bersangkutan.

1) 156 A untuk penugasan Jasmani secara umum (Bajas);


2) 156 B untuk penugasan bidang Postur;
23

3) 156 C untuk penugasan bidang Kesegaran;


4) 156 D untuk penugasan bidang Ketangkasan;
5) 156 E untuk penugasan bidang Olahraga;
6) 156 F untuk penugasan bidang pendukung;dan
7) 156 Z untuk spesialisasi Bati Jasmani.

28. Spesialisasi Tambahan. Dalam hal tertentu, beberapa kedudukan jabatan


mensyaratkan spesialisasi tertentu yang merupakan tambahan dari spesialisasi yang
terdapat dalam SJM. Bila digunakan dengan tepat bersama-sama dengan spesialisasi
yang terdapat pada SJM akan menjamin setiap kedudukan jabatan yang dibutuhkan akan
dipegang oleh prajurit yang benar-benar berkualifikasi. Untuk satuan Jasmani belum
memerlukan spesialisasi tambahan.

29. Macam Kualifikasi. Jasmani Angkatan Darat belum memerlukan kualifikasi


khusus, namun bagi Bintara Jasmani harus memiliki kemampuan sesuai spesifikasi dan
jabatan masing-masing.

BAB IV
URAIAN TUGAS SJM JASMANI

30. Umum. Dalam rangka pembinaan personel Bintara Jasmani agar mampu dan
profesionalisme sesuai bidang tugas dan jawabannya, maka Spesialisasi Jabatan Militer
Bintara Jasmani memberikan uraian tugas atau pekerjaan dari bidang karier, yaitu
melaksanakan pemeliharaan kemampuan spesialisasi masing-masing yang disesuaikan
dengan tingkat kecakapan yang dimiliki guna mendukung tugas pokok dilingkungan
Jasmani.

31. Tugas/Pekerjaan Kelompok Karier Jabatan Serda/Sertu.

a. SJM 156 A 5 U Bajas/Babanjas/Bajasmil.

1) Membuat rencana pembinaan postur tubuh;

2) Menyelenggarakan pembinaan postur tubuh;

3) Membuat laporan pembinaan postur tubuh;

4) Membuat rencana pemeriksaan postur tubuh;

5) Menyelenggarakan pemeriksaan postur tubuh;

6) Membuat laporan pemeriksaan postur tubuh;

7) Membuat rencana pembinaan kesegaran jasmani;

8) Menyelenggarakan pembinaan kesegaran jasmani;


24

9) Membuat laporan hasil pembinaan kesegaran jasmani;

10) Membuat rencana kegiatan tes kesegaran jasmani;

11) Menyelenggarakan tes kesegaran jasmani;

12) Membuat laporan hasil tes kesegaran jasmani;

13) Membuat program pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani;

14) Menyelenggarakan pembinaan lintas medan;

15) Menyelenggarakan pengujian lintas medan;

16) Menyelenggarakan pembinaan jalan cepat (speed mars);

17) Menyelenggarakan pengujian jalan cepat (speed mars);

18) Menyelenggarakan pembinaan halang rintang ;

19) Menyelenggarakan pengujian halang rintang;

20) Menyelenggarakan pembinaan ketahanan mars;

21) Menyelenggarakan pengujian ketahanan mars;

22) Menyelenggarakan pembinaan renang militer;

23) Menyelenggarakan pengujian renang militer;

24) Menyelenggarakan pembinaan Lempika;

25) Menyelenggarakan pengujian Lempika;

26) Menyelenggarakan pembinaan perkelahian sangkur;

27) Menyelenggarakan pengujian perkelahian sangkur;

28) Menyelenggarakan pembinaan Mountainnering;

29) Menyelenggarakan pengujian Mountainnering;

30) Menyelenggarakan pembinaan beladiri militer;

31) Menyelenggarakan pengujian beladiri militer;

32) Membuat laporan pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani;

33) Membuat rencana pembinaan olahraga Beladiri;

34) Menyelenggarakan pembinaan olahraga beladiri;

35) Membuat laporan pembinaan olahraga beladiri ;


25

36) Membuat rencana pengujian olahraga beladiri;

37) Menyelenggarakan pengujian olahraga beladiri;

38) Membuat laporan hasil pengujian olahraga beladiri;

39) Membuat rencana pembinaan olahraga panjat tebing;

40) Menyelenggarakan pembinaan olahraga panjat tebing;

41) Membuat laporan pembinaan olahraga panjat tebing;

42) Membuat rencana pengujian olahraga panjat tebing;

43) Menyelenggarakan pengujian olahraga panjat tebing;

44) Membuat laporan pengujian olahraga panjat tebing;

45) Membuat rencana pembinaan olahraga terukur;

46) Menyelenggarakan pembinaan olahraga terukur;

47) Membuat laporan pembinaan olahraga terukur;

48) Membuat rencana pengujian olahraga terukur;

49) Menyelenggarakan pengujian olahraga terukur;

50) Membuat laporan pengujian olahraga terukur;

51) Membuat rencana pembinaan olahraga permainan;

52) Menyelenggarakan pembinaan olahraga permainan;

53) Membuat laporan pembinaan olahraga permainan;

54) Membuat rencana pengujian olahraga permainan;

55) Menyelenggarakan pengujian olahraga permainan; dan

56) Membuat laporan pengujian olahraga permainan.

b. SJM 156 E 5 U 01 Baoraum (Bintara Olahraga Umum).

1) Membuat rencana pembinaan olahraga Beladiri;

2) Menyelenggarakan pembinaan olahraga beladiri;

3) Membuat laporan pembinaan olahraga beladiri;

4) Membuat rencana pengujian olahraga beladiri;


26

5) Menyelenggarakan pengujian olahraga beladiri;

6) Membuat laporan hasil pengujian olahraga beladiri;

7) Membuat rencana pembinaan olahraga panjat tebing;

8) Menyelenggarakan pembinaan olahraga panjat tebing;

9) Membuat laporan pembinaan olahraga panjat tebing;

10) Membuat rencana pengujian olahraga panjat tebing;

11) Menyelenggarakan pengujian olahraga panjat tebing;

12) Membuat laporan pengujian olahraga panjat tebing;

13) Membuat rencana pembinaan olahraga terukur;

13) Menyelenggarakan pembinaan olahraga terukur;

14) Membuat laporan pembinaan olahraga terukur;

15) Membuat rencana pengujian olahraga terukur;

16) Menyelenggarakan pengujian olahraga terukur;

17) Membuat laporan pengujian olahraga terukur;

18) Membuat rencana pembinaan olahraga permainan;

19) Menyelenggarakan pembinaan olahraga permainan;

20) Membuat laporan pembinaan olahraga permainan;

21) Membuat rencana pengujian olahraga permainan;

22) Menyelenggarakan pengujian olahraga permainan;dan

23) Membuat laporan pengujian olahraga permainan.

c. SJM 156 B 5 U 01 Bapostur (Bintara Postur).

1) Membuat rencana pembinaan postur tubuh;

2) Menyelenggarakan pembinaan postur tubuh; dan

3) Membuat laporan pembinaan postur tubuh.

d. SJM 156 B 5 U b02 Bintara Pemeriksaan Postur (Barik Postur).

1) Membuat rencana pemeriksaan postur tubuh;

2) Menyelenggarakan pemeriksaan postur tubuh; dan


27

3) Membuat laporan pemeriksaan postur tubuh.

e. SJM 156 C 5 U c01 Bintara Kesegaran Jasmani (Bagarjas)/Bintara Seksi


Kesegaran Jasmani (Basi Garjas).

1) Membuat rencana pembinaan kesegaran jasmani;

2) Menyelenggarakan pembinaan kesegaran jasmani;

3) Membuat laporan hasil pembinaan kesegaran jasmani;

4) Membuat rencana kegiatan tes kesegaran jasmani;

5) Menyelenggarakan tes kesegaran jasmani; dan

6) Membuat laporan hasil tes kesegaran jasmani.

f. SJM 156 C 5 U c02 Bintara Tes Kesegaran Jasmani (Bates Garjas).

1) Membuat rencana kegiatan tes kesegaran jasmani;

2) Menyelenggarakan tes kesegaran jasmani; dan

3) Membuat laporan hasil tes kesegaran jasmani.

g. SJM 156 D 5 U d01 Bintara Ketangkasan Jasmani (Bakasjas)/Bintara


Seksi Ketangkasan Jasmani (Basi Kasjas).

1) Membuat program pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani;

2) Menyelenggarakan pembinaan lintas medan;

3) Menyelenggarakan pengujian lintas medan;

4) Menyelenggarakan pembinaan jalan cepat (speed mars);

5) Menyelenggarakan pengujian jalan cepat (speed mars);

6) Menyelenggarakan pembinaan halang rintang;

7) Menyelenggarakan pengujian halang rintang;

8) Menyelenggarakan pembinaan ketahanan mars;

9) Menyelenggarakan pengujian ketahanan mars;

10) Menyelenggarakan pembinaan renang militer;

11) Menyelenggarakan pengujian renang militer;

12) Menyelenggarakan pembinaan lempika;


28

13) Menyelenggarakan pengujian lempika;

14) Menyelenggarakan pembinaan perkelahian sangkur;

15) Menyelenggarakan pengujian perkelahian sangkur;

16) Menyelenggarakan pembinaan mountainnering;

17) Menyelenggarakan pengujian mountainnering;

18) Menyelenggarakan pembinaan beladiri militer;

19) Menyelenggarakan pengujian beladiri militer; dan

20) Membuat laporan pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani.

h. SJM 156 D5 U d1 Bintara Uji Ketangkasan Jasmani (Baujikasjas).

1) Menyelenggarakan pengujian lintas medan;

2) Menyelenggarakan pengujian jalan cepat (speed mars);

3) Menyelenggarakan pengujian halang rintang;

4) Menyelenggarakan pengujian ketahanan mars;

5) Menyelenggarakan pengujian renang militer;

6) Menyelenggarakan pengujian lempika;

7) Menyelenggarakan pengujian perkelahian sangkur;

8) Menyelenggarakan pengujian mountainnering;

9) Menyelenggarakan pengujian beladiri militer; dan

10) Membuat laporan pengujian ketangkasan jasmani.

i. SJM 156 E 5 Bintara Perencanaan dan Evaluasi (Baranev).

1) Membuat rencana pembinaan dan pemeriksaan/tes/uji jasmani


militer;

2) Membuat rencana penggunaan dan pemeliharaan Sarprasjas;

3) Membuat data pengguna sarana dan prasarana jasmani;

4) Menyelenggarakan pemeliharaan sarana jasmani;

5) Menyelenggarakan pemeliharaan prasarana jasmani;

6) Melaksanakan evaluasi data pembinaan dan pemeriksaan/tes/uji


jasmani militer; dan
29

7) Membuat laporan penggunaan dan pemeliharaan Sarprasjas.

j. SJM 156 E 5 Bintara Sarana Prasarana Jasmani (Baranajas)/Bintara


Pemeliharaan Fasilitas Jasmani (Baharfasjas).

1) Membuat rencana pemeliharaan sarana dan prasarana jasmani;

2) Menyelenggarakan pemeliharaan sarana jasmani;

3) Menyelenggarakan pemeliharaan prasarana jasmani; dan

4) Membuat laporan pemeliharaan sarana dan prasarana jasmani.

k. SJM 156 A 5 Pembantu Instruktur- 3/Bintara Pelatih (Batih muda).

1) Menyiapkan bahan ajaran bidang jasmani;

2) Membuat persiapan mengajar bidang jasmani;

3) Melaksanakan pengajaran pengetahuan jasmani; dan

4) Mengevaluasi dan menghimpun hasil belajar mengajar.

32. Tugas/Pekerjaan Kelompok Karier Jabatan Serka/Serma.

a. SJM 156 B 6 ZNN b Bintara Administrasi Postur Tubuh (Bamin Postur).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program pembinaan dan


pemeriksaan postur tubuh;.

3) Menyelenggarakan administrasi pembinaan postur tubuh;

4) Menyelenggarakan administrasi pemeriksaan postur tubuh;

5) Menyelenggarakan administrasi pembuatan laporan pembinaan dan


pemeriksaan postur tubuh; dan

6) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

b. SJM 156 B 6 ZNN c Bintara Administrasi Kesegaran Jasmani (Bamin


Garjas).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program pembinaan dan


tes kesegaran jasmani;

3) Menyelenggarakan administrasi pembinaan kesegaran jasmani;

4) Menyelenggarakan administrasi tes kesegaran jasmani;


30

5) Menyelenggarakan administrasi laporan pembinaan dan


pengujian/tes kesegaran jasmani; dan

6) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

c. SJM 156 B 6 ZNN d Bintara Administrasi Ketangkasan Jasmani (Bamin


Kasjas).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program pembinaan dan


pengujian ketangkasan jasmani;

3) Menyelenggarakan administrasi pembinaan ketangkasan jasmani;

4) Melaksanakan administrasi pengujian ketangkasan jasmani;

5) Menyelenggarakan administrasi laporan pembinaan dan pengujian


ketangkasan jasmani; dan

6) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

d. SJM 156 B 6 ZNN e Bintara Administrasi Olahraga (Bamin Or).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program pembinaan dan


penilaian olahraga;

3) Menyelenggarakan administrasi pembinaan olahraga;

4) Menyelenggarakan administrasi penilaian Olahraga;

5) Menyelenggarakan administrasi laporan pembinaan dan penilaian


olahraga; dan

6) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

e. SJM 156 B 6 ZNN e1 Bintara Administrasi Olahraga Terukur dan Permainan


(Bamin Orkurmain).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program pembinaan dan


penilaian olahraga terukur dan permainan;

3) Menyelenggarakan administrasi pembinaan olahraga terukur dan


permainan;

4) Menyelenggarakan administrasi penilaian olahraga terukur dan


permainan;
31

5) Menyelenggarakan administrasi laporan pembinaan dan penilaian


olahraga terukur dan permainan; dan

6) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

f. SJM 156 B 6 ZNN e2 Bintara Administrasi Olahraga Beladiri dan Akurasi


(Bamin Orbeladirasi).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program pembinaan dan


pengujian olahraga beladiri dan akurasi;

3) Menyelenggarakan administrasi pembinaan olahraga beladiri dan


akurasi;

4) Menyelenggarakan administrasi penilaian olahraga beladiri dan


akurasi;

5) Membuat laporan pembinaan dan penilaian olahraga beladiri dan


akurasi; dan

6) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

g. SJM 156 B 6 ZNN f1 Bintara Administrasi Program Pembinaan Jasmani


(Bamin Progbinjas).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program pembinaan


jasmani;

3) Menyelenggarakan administrasi pembinaan jasmani;

4) Membuat laporan administrasi pembinaan jasmani; dan

5) membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

h. SJM 156 B 6 ZNN f2 Bintara Administrasi Program Sarana dan Evaluasi


(Bamin Progranev).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program sarana dan


evaluasi;

3) Menyelenggarakan administrasi program sarana dan evaluasi;

4) Membuat laporan administrasi program sarana dan evaluasi; dan

5) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.


32

i. SJM 156 B 6 ZNN g1 Bintara Administrasi Organisasi dan Sarana Jasmani


(Bamin Orgranajas).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program penyusunan/


revisi organisasi dan sarana jasmani;

3) Menyelenggarakan administrasi program penyusunan/revisi


organisasi;

4) Menyiapkan rapat forum evaluasi/validasi organisasi;

5) Menyelenggarakan administrasi pendataan sarana jasmani;

6) Membuat laporan administrasi program penyusunan/revisi organisasi


dan sarana jasmani; dan

7) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

j. SJM 156 B 6 ZNN g2 Bintara Administrasi Pembinaan Pendidikan (Bamin


Bindik).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program Aswasdik/


Jianbangdik/revisi kurikulum pendidikan bidang jasmani;

3) Menyelenggarakan administrasi Aswasdik/Jianbangdik bidang


jasmani;

4) Menyiapkan ruang rapat uji teori kurikulum pendidikan bidang


jasmani;

5) Menyelenggarakan administrasi laporan Aswasdik/ Jianbangdik/revisi


kurikulum pendidikan bidang jasmani; dan

6) membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

k. SJM 156 B 6 ZNN g3 Bintara Administrasi Peranti Lunak (Bamin Penak).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan konsep penyusunan/


revisi petunjuk (Jukin, Jukmin dan Juknis);

3) Menyelenggarakan administrasi penyusunan/revisi petunjuk;

4) Menyiapkan ruang rapat uji teori revisi petunjuk;

5) Menyelenggarakan administrasi penyusunan sejarah satuan;


33

6) Menyelenggarakan administrasi laporan penyusunan/revisi petunjuk


dan sejarah satuan; dan

7) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

l. SJM 156 B 6 ZNN h1 Bintara Administrasi Insan Materiil dan Sistem


Metode (Bamin Insanmat dan Sismet).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan konsep TOR dan


Rencana Garis Besar pelaksanaan pengkajian dan pengembangan di
bidang insani, materiil, sistem dan metode jasmani;

3) Melaksnakan administrasi pembuatan konsep penulisan dan


pembuatan laporan hasil penelitian terkait insanmat & sismet jasmani;

4) Menyelenggarakan administrasi konsep penelitian terkait


pembuatan/penyempurnaan dan standardisasi produk yang berhubungan
dengan insanmat & sismet jasmani;

5) Menyelenggarakan administrasi pembuatan konsep paparan hasil


penelitian insanmat dan sismet dalam rapat koordinasi teknis bidang litbang;
dan

6) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

m. SJM 156 B 6 ZNN h2 Bintara Administrasi Laboratorium Jasmani (Bamin


Labjas).

1) Melaksanakan kegiatan administrasi umum;

2) Menyelenggarakan administrasi pembuatan rencana garis besar


pelaksanaan pengkajian dan pengembangan;

3) Menyelenggarakan administrasi pembuatan konsep TOR


pelaksanaan pengkajian dan pengembangan di bidang laboratorium
jasmani;

4) Menyelenggarakan administrasi pembuatan konsep paparan hasil


penelitian laboratorium, pelayanan klinik medik dan uji coba dalam rapat
koordinasi teknis bidang litbang; dan
5) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.
n. SJM 156 C 6 U b 01 01 Bintara Urusan Pembinaan Postur (Baurbin Postur).

1) Membuat rencana pembinaan postur tubuh;

2) Menyelenggarakan pembinaan postur tubuh; dan

3) Membuat laporan pembinaan postur tubuh.


34

o. SJM 156 C 6 U b 02 Bintara Urusan Pemeriksaan Postur (Baurrik Postur).

1) Membuat rencana pemeriksaan postur tubuh;

2) Menyelenggarakan pemeriksaan postur tubuh; dan

3) Membuat laporan pemeriksaan postur tubuh.

p. SJM 156 C 6 U c 01 Bintara Urusan Pembinaan Garjas (Baurbin Garjas).

1) Membuat rencana pembinaan kesegaran jasmani;


2) Menyelenggarakan pembinaan kesegaran jasmani; dan

3) Membuat laporan hasil pembinaan kesegaran jasmani.

q. SJM 156 C 6 U c 02 Bintara Urusan tes Kesegaran Jasmani (Baurtes


Garjas).

1) Membuat rencana kegiatan tes kesegaran jasmani;

2) Menyelenggarakan tes kesegaran jasmani; dan

3) Membuat laporan hasil tes kesegaran jasmani.

r. SJM 156 C 6 U d 01 Bintara Urusan Pembinaan Ketangkasan Jasmani


(Baurbin Kasjas).

1) Membuat program pembinaan ketangkasan jasmani;

2) Menyelenggarakan pembinaan lintas medan;

3) Menyelenggarakan pembinaan jalan cepat (speed mars);

4) Menyelenggarakan pembinaan halang rintang;

5) Menyelenggarakan pembinaan ketahanan mars;

6) Menyelenggarakan pembinaan renang militer;

7) Menyelenggarakan pembinaan lempika;

8) Menyelenggarakan pembinaan perkelahian sangkur;

9) Menyelenggarakan pembinaan mountainnering;

10) Menyelenggarakan pembinaan beladiri militer; dan

11) Membuat laporan pembinaan ketangkasan jasmani.


35

s. SJM 156 C 6 U d 02 Bintara Urusan Pengujian Ketangkasan Jasmani


(Bauruji Kasjas).

1) Membuat program pengujian ketangkasan jasmani;

2) Menyelenggarakan pengujian lintas medan;

3) Menyelenggarakan pengujian jalan cepat (speed mars);

4) Menyelenggarakan pengujian halang rintang;

5) Menyelenggarakan pengujian ketahanan mars;

6) Menyelenggarakan pengujian renang militer;

7) Menyelenggarakan pengujian lempika;

8) Menyelenggarakan pengujian perkelahian sangkur;

9) Menyelenggarakan pengujian mountainnering;

10) Menyelenggarakan pengujian beladiri militer; dan

11) membuat laporan hasil pengujian ketangkasan jasmani.

t. SJM 156 C6 e1 Bintara Urusan Olahraga Beladiri (Baur Orbeladiri).

1) Membuat rencana pembinaan olahraga Beladiri;

2) Menyelenggarakan pembinaan olahraga beladiri;

3) Membuat laporan hasil pembinaan olahraga beladiri;

4) Membuat rencana pengujian olahraga beladiri;

5) Menyelenggarakan pengujian olahraga beladiri; dan

6) Membuat laporan hasil pengujian olahraga beladiri.

u. SJM 156 C6 e2 Bintara Urusan Olahraga Akurasi (Baur Olahraga


Akurasi/Panjat Tebing).

1) Membuat rencana pembinaan olahraga panjat tebing;

2) Menyelenggarakan pembinaan olahraga panjat tebing;

3) Membuat laporan hasil pembinaan olahraga panjat tebing;

4) Membuat rencana pengujian olahraga panjat tebing;

5) Menyelenggarakan pengujian olahraga panjat tebing; dan

6) Membuat laporan pengujian olahraga panjat tebing.


36

v. SJM 156 C6 e4 Bintara Urusan Olahraga Terukur (Baur Olahraga terukur).

1) Membuat rencana pembinaan olahraga terukur;

2) Menyelenggarakan pembinaan olahraga terukur;

3) Membuat laporan pembinaan olahraga terukur;

4) Membuat rencana pengujian olahraga terukur;

5) Menyelenggarakan pengujian olahraga terukur; dan

6) Membuat laporan pengujian olahraga terukur.

x. SJM 156 C6 e3 Bintara Urusan Olahraga Permainan (Baur Ormain).

1) Membuat rencana pembinaan olahraga permainan;

2) Menyelenggarakan pembinaan olahraga permainan;


3) Membuat laporan pembinaan olahraga permainan;

4) Membuat rencana pengujian olahraga permainan;

5) Menyelenggarakan pengujian olahraga permainan; dan

6) Membuat laporan pengujian olahraga permainan.

y. SJM 156 C6 ZNN g1 Bintara Urusan Pencatatan Karier Personel (Baur


Catkarpers).

1) Membuat konsep pendataan personel jasmani; dan

2) Membuat konsep pembuatan laporan personel jasmani.

z. SJM 156 C6 ZNN g2 Bintara Urusan Sarana dan Prasarana Jasmani (Baur
Sarprasjas).

1) Membuat konsep pendataan sarana dan prasarana jasmani; dan

2) Membuat konsep laporan sarana dan prasarana jasmani.

aa. SJM 156 C6 ZNN g3 Bintara Urusan Asistensi, Pengendalian dan


Pengawasan Pendidikan (Baur Asdalwasdik).

1) Membuat konsep surat dinas/tulisan dinas;

2) Membuat konsep Rencana Garis Besar (RGB) Aswasdik/Jianbangdik


bidang jasmani;

3) Membuat konsep Rencana Aswasdik/rencana Jianbangdik bidang


jasmani; dan
37

4) Membuat konsep laporan hasil Aswasdik/Jianbangdik bidang


jasmani.
bb. SJM 156 C6 ZNN g4 Bintara Urusan Kurikulum Pendidikan (Baur Kurdik).

1) Membuat konsep surat dinas/tulisan dinas;

2) Membuat konsep Rencana Garis Besar (RGB) revisi kurikulum


pendidikan bidang jasmani;

3) Membuat konsep naskah revisi kurikulum bidang jasmani; dan

4) Menyiapkan rapat uji teori kurikulum pendidikan bidang jasmani.

cc. SJM 156 C6 ZNN g5 Bintara Urusan Buku Petunjuk (Baur Bujuk).

1) Membuat konsep surat dinas/tulisan dinas;

2) Membuat konsep rencana garis besar revisi petunjuk (Jukin, Jukmin


dan Juknis);

3) Membuat konsep revisi petunjuk ;

4) Membuat konsep revisi petunjuk hasil UT; dan

5) Menyiapkan rapat uji teori revisi petunjuk.

dd. SJM 156 C6 ZNN g6 Bintara Urusan Tradisi dan Sejarah (Baur Trajarah).

1) Membuat konsep surat dinas/tulisan dinas;

2) Membuat konsep surat permohonan pengiriman data untuk


pembuatan majalah dan sejarah satuan jasmani; dan

3) Membuat konsep majalah dan sejarah satuan jasmani.

ee. SJM 156 C6 ZNN h1 Bintara Urusan Insani dan Materiil (Baur Insanmat).

1) Membuat konsep pembuatan TOR dan rencana garis besar penelitian


bidang personel (insani) dan peralatan alkapsus jasmani (materiil);

2) Membantu kasiinsanmat dan sismet dalam kegiatan pembuatan TOR


penelitian bidang personel (insani) dan peralatan alkapsus jasmani
(materiil);

3) Membantu kasiinsanmat baginsanmat dan sismet dalam kegiatan


operasional penelitian bidang personel (insani) dan materiil (peralatan
alkapsus jasmani, software dan hardware); dan

4) Membuat konsep laporan kegiatan penelitian di baginsanmat.

ff. SJM 156 C6 ZNN h2 Bintara Urusan Sistem dan Metode (Baur Sismet).
38

1) Membuat konsep rencana garis besar penelitian bidang sistem (tabel


dan orgas) dan metode (bentuk-bentuk latihan jasmani yang efektif);

2) Membuat konsep TOR penelitian bidang sistem (tabel dan orgas) dan
metode (bentuk-bentuk latihan jasmani yang efektif);

3) Membantu kasisismet baginsanmat dan sismet dalam kegiatan


operasional penelitian penelitian bidang sistem (tabel dan orgas) dan
metode (bentuk-bentuk latihan jasmani yang efektif); dan

4) Membuat konsep laporan kegiatan penelitian di bagsismet.

gg. SJM 156 C6 ZNN h3 Bintara Urusan Laboratorium dan Klinik Jasmani (Baur
Labklinikjas).

1) Membuat konsep rencana garis besar penelitian laboratorium jasmani


dan pelayanan klinik medik;

2) Membuat konsep TOR penelitian laboratorium jasmani dan


pelayanan klinik medik;

3) Membantu kasilabjas baglabklinikmedis & orkes dalam kegiatan


operasional penelitian terkait penggunaan laboratorium jasmani;

4) Membantu kasilabjas baglabklinik medis & orkes dalam kegiatan


operasional pelayanan klinik medis dan program latihan konsisioning; dan

5) Membuat konsep laporan kegiatan baglabklinik medis & orkes.

hh. SJM 156 C6 ZNN h4 Bintara Urusan Uji Coba Jasmani (Baur Ucobjas).

1) Membuat konsep rencana garis besar pada kegiatan ujicoba;

2) Membuat konsep TOR pada kegiatan uji coba;

3) Membantu kasiucob baglabklinik medis & orkes dalam kegiatan


operasional ujicoba norma, tabel dan sistem dan metoda latihan jasmani
serta material alkapsusjas; dan

4) Membantu kasiucob dalam membuat laporan-laporan kegiatan


baglabklinik medis & orkes.

ii. SJM 156 B6 U 01 Bintara Urusan Pembinaan Kesamaptaan Jasmani


(Baur Binmaptajas).

1) Membuat rencana pembinaan kesamaptaan jasmani (postur tubuh,


kesegaran jasmani dan ketangkasan jasmani);

2) Membuat rencana pembinaan postur tubuh;

3) Menyelenggarakan pembinaan postur tubuh;

4) Membuat laporan pembinaan postur tubuh;


39

5) Membuat rencana pemeriksaan postur tubuh;

6) Membuat rencana pembinaan kesegaran jasmani;

7) Menyelenggarakan pembinaan kesegaran jasmani;

8) Membuat laporan hasil pembinaan kesegaran jasmani;

9) Membuat program pembinaan ketangkasan jasmani;

10) Menyelenggarakan pembinaan lintas medan;

11) Menyelenggarakan pembinaan jalan cepat (speed mars);

12) Menyelenggarakan pembinaan halang rintang;

13) Menyelenggarakan pembinaan ketahanan mars;

14) Menyelenggarakan pembinaan renang militer;

15) Menyelenggarakan pembinaan lempika;

16) Menyelenggarakan pembinaan perkelahian sangkur;

17) Menyelenggarakan pembinaan mountainnering;

18) Menyelenggarakan pembinaan beladiri militer; dan

19) Membuat laporan pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani.

jj. SJM 156 B 6 ZNN 01 Bintara Urusan Program Pembinaan Jasmani


(Baurprogbinjas).

1) Membuat program pembinaan kesamaptaan jasmani; dan

2) Membuat program pembinaan olahraga.

kk. SJM 156 B 6 ZNN 02 Bintara Urusan Evaluasi Jasmani (Baur Evjas).

1) Melaksanakan evaluasi pembinaan dan pengujian jasmani; dan

2) Membuat laporan evaluasi hasil pembinaan dan pengujian.

ll. SJM 156 B6 U b03 Bintara Urusan Administrasi Jasmani (Baur Minjas).

1) Menyelenggarakan administrasi pembuatan program pembinaan dan


pengujian jasmani;

2) Menyelenggarakan administrasi pembinaan postur tubuh;

3) Menyelenggarakan administrasi pemeriksaan postur tubuh;


40

4) Menyelenggarakan administrasi pembinaan kesegaran jasmani;

5) Menyelenggarakan administrasi tes kesegaran jasmani;

6) Menyelenggarakan administrasi pembinaan ketangkasan jasmani;

7) Melaksanakan administrasi pengujian ketangkasan jasmani;

8) Menyelenggarakan administrasi pembinaan olahraga;

9) Menyelenggarakan administrasi pengujian olahraga;

10) Menyelenggarakan administrasi pembuatan laporan pembinaan dan


pengujian/tes jasmani; dan

11) Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.

mm. SJM 156 B6 U e1 Bintara Pengasuh Olahraga Taruna (Basuh Ortar).

1) Membuat rencana pembinaan olahraga Beladiri;

2) Menyelenggarakan pembinaan olahraga beladiri;

3) Membuat laporan hasil pembinaan beladiri;

4) Membuat rencana pembinaan olahraga panjat tebing;

5) Menyelenggarakan pembinaan olahraga panjat tebing;

6) Membuat laporan hasil pembinaan olahraga panjat tebing;

7) Membuat rencana pembinaan olahraga terukur;

8) Menyelenggarakan pembinaan olahraga terukur;

9) Membuat laporan pembinaan olahraga terukur;

10) Membuat rencana pembinaan olahraga permainan;

11) Menyelenggarakan pembinaan olahraga permainan; dan

12) Membuat laporan pembinaan olahraga permainan.

nn. SJM 156 B6 U b01 Bintara Urusan Jasmani (Baurjas) Baurjaskes/Batih


Madyajas.

1) Membuat rencana pembinaan postur tubuh;

2) Menyelenggarakan pembinaan postur tubuh;

3) Membuat laporan pembinaan postur tubuh;

4) Membuat rencana pemeriksaan postur tubuh;


41

5) Menyelenggarakan pemeriksaan postur tubuh;

6) Membuat laporan pemeriksaan postur tubuh;

7) Membuat rencana pembinaan kesegaran jasmani.

8) Menyelenggarakan pembinaan kesegaran jasmani;

9) Membuat laporan hasil pembinaan kesegaran jasmani;

10) Membuat rencana kegiatan tes kesegaran jasmani;

11) Menyelenggarakan tes kesegaran jasmani;

12) Membuat laporan hasil tes kesegaran jasmani;

13) Membuat program pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani;

14) Menyelenggarakan pembinaan lintas medan;

15) Menyelenggarakan pengujian lintas medan;

16) Menyelenggarakan pembinaan jalan cepat (speed mars);

17) Menyelenggarakan pengujian jalan cepat (speed mars);

18) Menyelenggarakan pembinaan halang rintang;

19) Menyelenggarakan pengujian halang rintang;

20) Menyelenggarakan pembinaan ketahanan mars;

21) Menyelenggarakan pengujian ketahanan mars;

22) Menyelenggarakan pembinaan renang militer;

23) Menyelenggarakan pengujian renang militer;

24) Menyelenggarakan pembinaan lempika;

25) Menyelenggarakan pengujian lempika;

26) Menyelenggarakan pembinaan perkelahian sangkur;

27) Menyelenggarakan pengujian perkelahian sangkur;

28) Menyelenggarakan pembinaan Mountainnering;

29) Menyelenggarakan pengujian mountainnering;

30) Menyelenggarakan pembinaan beladiri militer;

31) Menyelenggarakan pengujian beladiri militer;


42

32) Membuat laporan pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani;

33) Membuat rencana pembinaan olahraga beladiri;

34) Menyelenggarakan pembinaan olahraga beladiri;

35) Membuat laporan pembinaan olahraga beladiri;

36) Membuat rencana pengujian olahraga beladiri;

37) Menyelenggarakan pengujian olahraga beladiri;

38) Membuat laporan hasil pengujian olahraga beladiri;

39) Membuat rencana pembinaan olahraga panjat tebing;

40) Menyelenggarakan pembinaan olahraga panjat tebing;

41) Membuat laporan pembinaan olahraga panjat tebing;

42) Membuat rencana pengujian olahraga panjat tebing;

43) Menyelenggarakan pengujian olahraga panjat tebing;

44) Membuat laporan pengujian olahraga panjat tebing;

45) Membuat rencana pembinaan olahraga terukur;

46) Menyelenggarakan pembinaan olahraga terukur;

47) Membuat laporan pembinaan olahraga terukur;

48) Membuat rencana pengujian olahraga terukur;

49) Menyelenggarakan pengujian olahraga terukur;

50) Membuat laporan pengujian olahraga terukur;

51) Membuat rencana pembinaan olahraga permainan;

52) Menyelenggarakan pembinaan olahraga permainan;

53) Membuat laporan pembinaan olahraga permainan;

54) Membuat rencana pengujian olahraga permainan;

55) Menyelenggarakan pengujian olahraga permainan; dan

56) Membuat laporan pengujian olahraga permainan.

oo. SJM 156 A 6 U 01 Pembantu Instruktur 2.


43

1) Menyiapkan paket instruksi dan mengoordinasikan para Gadik bidang


jasmani;

2) Membuat persiapan mengajar bidang jasmani;

3) Melaksanakan pengajaran pengetahuan jasmani; dan

4) Mengevaluasi dan menghimpun hasil belajar mengajar.

pp. SJM 156 B6 U d6 01 Ba (Renang, Senam dan Perkemil).

1) Menyelenggarakan pembinaan renang militer;

2) Menyelenggarakan pengujian renang militer;

3) Melaksanakan pembinaan senam;

4) Menyelenggarakan pembinaan beladiri militer; dan

5) Menyelenggarakan pengujian beladiri militer.

qq. SJM 156 B6 U d01 01 Bintara Urusan Medan Tangkas (Baur Medkas).

1) Membuat program pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani;

2) Menyelenggarakan pembinaan lintas medan;

3) Menyelenggarakan pengujian lintas medan;

4) Menyelenggarakan pembinaan jalan cepat (speed mars);

5) Menyelenggarakan pengujian jalan cepat (speed mars);

6) Menyelenggarakan pembinaan halang rintang;

7) Menyelenggarakan pengujian halang rintang;

7) Menyelenggarakan pembinaan ketahanan mars;

9) Menyelenggarakan pengujian ketahanan mars;

10) Menyelenggarakan pembinaan renang militer;

11) Menyelenggarakan pengujian renang militer;

12) Menyelenggarakan pembinaan lempika;

13) Menyelenggarakan pengujian lempika;

14) Menyelenggarakan pembinaan perkelahian sangkur;

15) Menyelenggarakan pengujian perkelahian sangkur;


44

16) Menyelenggarakan pembinaan mountainnering;

17) Menyelenggarakan pengujian mountainnering;

18) Menyelenggarakan pembinaan beladiri militer;


19) Menyelenggarakan pengujian beladiri militer; dan

20) Membuat laporan pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani.

33. Tugas/Pekerjaan Kelompok Karier Jabatan Pelda/Peltu.

a. SJM 156 Z7 U Batijas/Batih utama Jasmani.

1) Membuat rencana pembinaan postur tubuh;


2) Menyelenggarakan pembinaan postur tubuh;
3) Membuat laporan pembinaan postur tubuh;
4) Membuat rencana pemeriksaan postur tubuh;
5) Menyelenggarakan pemeriksaan postur tubuh;
6) Membuat laporan pemeriksaan postur tubuh;
7) Membuat rencana pembinaan kesegaran jasmani;
8) Menyelenggarakan pembinaan kesegaran jasmani;
9) Membuat laporan hasil pembinaan kesegaran jasmani;
10) Membuat rencana kegiatan tes kesegaran jasmani;
11) Menyelenggarakan tes kesegaran jasmani;
12) Membuat laporan hasil tes kesegaran jasmani;
13) Membuat program pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani;
14) Menyelenggarakan pembinaan lintas medan;
15) Menyelenggarakan pengujian lintas medan;
16) Menyelenggarakan pembinaan jalan cepat (speed mars);
17) Menyelenggarakan pengujian jalan cepat (speed mars);
18) Menyelenggarakan pembinaan halang rintang;
19) Menyelenggarakan pengujian halang rintang;
20) Menyelenggarakan pembinaan ketahanan mars;
21) Menyelenggarakan pengujian ketahanan mars;
22) Menyelenggarakan pembinaan renang militer;
23) Menyelenggarakan pengujian renang militer;
24) Menyelenggarakan pembinaan lempika;
25) Menyelenggarakan pengujian lempika;
26) Menyelenggarakan pembinaan perkelahian sangkur;
45

27) Menyelenggarakan pengujian perkelahian sangkur;


28) Menyelenggarakan pembinaan Mountainnering;
29) Menyelenggarakan pengujian Mountainnering;
30) Menyelenggarakan pembinaan beladiri militer;
31) Menyelenggarakan pengujian beladiri militer;
32) Membuat laporan pembinaan dan pengujian ketangkasan jasmani;
33) Membuat rencana pembinaan olahraga beladiri;
34) Menyelenggarakan pembinaan olahraga beladiri;
35) Membuat laporan pembinaan olahraga beladiri;
36) Membuat rencana pengujian olahraga beladiri;
37) Menyelenggarakan pengujian olahraga beladiri;
38) Membuat laporan hasil pengujian olahraga beladiri;
39) Membuat rencana pembinaan olahraga panjat tebing;
40) Menyelenggarakan pembinaan olahraga panjat tebing;
41) Membuat laporan pembinaan olahraga panjat tebing;
42) Membuat rencana pengujian olahraga panjat tebing;
43) Menyelenggarakan pengujian olahraga panjat tebing;
44) Membuat laporan pengujian olahraga panjat tebing;
45) Membuat rencana pembinaan olahraga terukur;
46) Menyelenggarakan pembinaan olahraga terukur;
47) Membuat laporan pembinaan olahraga terukur;
48) Membuat rencana pengujian olahraga terukur;
49) Menyelenggarakan pengujian olahraga terukur;
50) Membuat laporan pengujian olahraga terukur;
51) Membuat rencana pembinaan olahraga permainan;
52) Menyelenggarakan pembinaan olahraga permainan;
53) Membuat laporan pembinaan olahraga permainan;
54) Membuat rencana pengujian olahraga permainan;
55) Menyelenggarakan pengujian olahraga permainan;
56) Membuat laporan pengujian olahraga permainan;
57) Membuat rencana pengawasan dan pengendalian terhadap
pembinaan dan pemeriksaan/tes/pengujian jasmani;
58) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembinaan dan
pemeriksaan/tes/pengujian jasmani; dan
59) Membuat laporan pengawasan dan pengendalian terhadap
pembinaan dan pemeriksaan/tes/pengujian jasmani.
46

b. SJM 156 Z7 ZNN Batitih /Pembantu Instruktur-1.

1) Menyiapkan paket instruksi dan mengoordinasikan para Gadik bidang


Jasmani;
2) Membuat rencana kegiatan tes kesegaran jasmani; dan
3) Menyelenggarakan tes kesegaran jasmani.

BAB V
PENUTUP

34. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam petunjuk
teknis ini oleh para pembina dan pengguna di satuan Jasmani Angkatan Darat akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas.

35. Penyempurnaan. Hal-hal yang dianggap perlu sebagai akibat perkembangan


tuntutan tugas dan latihan untuk pemyempurnaan petunjuk teknis ini, agar disarankan
kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD lewat mekanisme umpan balik.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Kadisjas,

Agus Rohman
Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai