Anda di halaman 1dari 64

PERBAIKAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA

MATERI JENIS JENIS PANTUN DENGAN MENGGUNAKAN


METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE DI KELAS IV SD
NEGERI 056596 TANJUNG BARU KECAMATAN SELESAI
KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2020/2021

AYU AGUSTINA BR PERANGIN ANGIN, S.Pd


856039506

LAPORAN
TUGAS AKHIR PROGRAM (PDGK 4500)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
(UPBJJ-UT) MEDAN
2021
HALAMAN JUDUL

PERBAIKAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA MATERI


JENIS JENIS PANTUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INSIDE
OUTSIDE CIRCLE DI KELAS IV SD NEGERI 056596 TANJUNG BARU
KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN
2020/2021

Masalah yang merupakan Fokus Perbaikan Pembelajaran:


a. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia , guru tidak menggunakan metode
pembelajaran yang tepat.
b. Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran sehingga tidak dapat
memahami materi yang disampaikan.

Alternatif pemecahan masalah yang dipilih menggunakan metode inside


outside circle prioritas pemecahan masalah yaitu perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan metode inside outside circle di kelas IV SDN 056596 Tanjung Baru
Selesai Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat T.P 2020/2021

i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi SI PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika sebuah penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Binjai, 04 Mei 2021


Yang Membuat Pernyataan

AYU AGUSTINA BR PERANGIN ANGIN


NIM. 856039506

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis masih diberikan kesehatan sehingga
Penulis dapat menyelesaikan laporan perbaikan pembelajaran ini. Laporan ini
merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi oleh setiap Mahasiswa untuk
mata kuliah PKP pada program Strata-1 (S1) PGSD Universitas Terbuka.
Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Hj. Sri Rosmawati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 056596 Tanjung
Baru Selesai Kec. Selesai Kab. Langkat yang telah membantu pelaksanaan
kegiatan perbaikan pembelajaran dan penyusunan laporan ini.
2. Seluruh pihak pengelola Universitas Terbuka Pokjar Binjai.
3. Teman-teman Mahasiswa, khususnya kelas 2A S-1 PGSD UT Pokjar Binjai.
4. Seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan semangat dan doa
yang tulus serta dukungan selama pelaksanaan kegiatan ini.
Pada kesempatan ini Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya karena
saat proses penulisan laporan ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak
dilaksanakan di Sekolah (belajar melalui daring). Hal ini disebabkan maraknya
penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19) yang mengharuskan kita tetap di
rumah saja selama masa pandemi. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun Penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Binjai, Mei 2021


Penulis

AYU AGUSTINA BR PERANGIN ANGIN


NIM. 856039506

iii
PERBAIKAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA MATERI
JENIS JENIS PANTUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INSIDE
OUTSIDE CIRCLE DI KELAS IV SD NEGERI 056596 TANJUNG BARU
KECAMATAN SELESAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN
2020/2021

Oleh :
AYU AGUSTINA BR PERANGIN ANGIN
NIM. 856039506
E-mail : aiunangin08@gmail.com

ABSTRAK

Ayu Agustina Br Perangin angin. 856039506. Program S1 PGSD Universitas


Terbuka Pokjar Binjai. Penggunaan Metode Inside Outside Circle untuk
memperbaiki pembelajaran Bahasa Indonesia materi jenis jenis pantun di kelas IV
SDN 056596 Tanjung Baru Kec. Selesai Kab. Langkat. Laporan Penetapan
Kemampuan Profesional (PKP) ini dilakukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah penggunaan metode IOC dapat memperbaiki pembelajaran Bahasa
Indonesia materi jenis jenis pantun. Penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus.
Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 11 April 2021 dengan menonton video GPO,
siklus 1 (satu) dilaksanakan pada tanggal 18 April 2021, dan siklus 2 (dua)
dilaksanakan pada tanggal 25 April 2021. Siklus 1 dan siklus 2 dilaksanakan
dengan membuat video pembelajaran tanpa siswa, karena adanya wabah Covid-
19. Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa penggunaan metode IOC dapat
memperbaiki pembelajaran Bahasa Indoneisa materi jenis jenis pantun di kelas
IV SDN 056596 Tanjung Baru Kec. Selesai Kab. Langkat.

Kata Kunci : Perbaikan Pembelajaran, Bahasa Indonesia, IOC

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan


sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.Pembelajaran dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain: guru, siswa, sarana, media, serta lingkungan.
Pada saat sekarang ini lingkungan kita dalam keadaan tidak baik
sehingga pembelajaran tidak dapat dilaksanakan di sekolah tetapi dilaksanakan di
rumah secara online (daring) hal ini disebabkan karena maraknya penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19). Hal ini sesuai dengan Surat Edaran
Mendikbud No. 2 dan 3 Tahun 2020 Tentang pencegahan dan penanganan
(Covid-19) yang dikeluarkan tanggal 09 Maret 2020. Kemudian pada tanggal 17
Maret 2020 Mendikbud mengeluarkan kembali surat edaran yang berisi tentang
pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan
penyebaran Corona Virus Disease ( COVID-19) hingga sekarang.
Adanya permasalahan di atas memberi dampak yang besar terhadap
pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian melalui
Portal Guru Pintar Online (GPO). Penulis menonton tayangan video yang ada di
GPO yaitu video seri Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang berjudul
“Pemanfaatan Metode Inside Outside Circle untuk menjelaskan materi jenis –
jenis pantun.”
Dari tayangan video tersebut penulis mengamati bahwasannya pembelajaran
yang dilakukan guru belum maksimal,yang mana peserta didik kurang antusias
mengikuti pelajaran, sebagian siswa tidak mendengarkan dan tidak
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran, bahkan ada siswa
yang saling berbicara dengan temannya saat pelajaran berlangsung. Ketika guru
bertanya kepada siswa tentang materi yang telah disampaikan, siswa menjawab
dengan jawaban tidak tahu. Seketika itu ,guru terlihat bingung, ia berfikir

1
bagaimana cara menjelaskan materi tersebut agar siswa paham dengan apa yang ia
sampaikan.
Dari tayangan video pembelajaran tersebut terdapat beberapa masalah
yang harus ditangani dan dicari cara penyelesaiannya, oleh karena itu penulis
merasa perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran tersebut. Berdasarkan
masalah pada kasus di atas penulis rasa perlu menggunakan media dalam
pembelajaran agar siswa mudah memahami materi pelajaran Bahasa Indonesia
khususnya pada pokok bahasan Jenis – jenis Pantun
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, Penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “PERBAIKAN PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA PADA MATERI JENIS JENIS PANTUN MENGGUNAKAN
METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE DI KELAS IV SDN 056596 TANJUNG
BARU KEC. SELESAI KAB. LANGKAT TP. 2020/2021.”

1. Identifikasi Masalah
Kondisi permasalahan di atas sering terjadi dikarenakan guru belum
menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran terasa
membosankan dan tidak menarik perhatian siswa untuk belajar. oleh karena itu
guru melakukan inovasi pembelajaran dengan metode Inside Outside Circle pada
materi Jenis Jenis Pantun. Dengan metode ini guru berharap:
1. Guru maksimal dalam mengelola kelas.
2. Guru antusias menerima materi jenis – jenis pantun.
3. Guru fokus pada penjelasan guru.
4. Guru memahami materi jenis – jenis pantun.
5. Guru lebih mudah menyampaikan materi kepada Siswa.

2
2. Analisis Masalah

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa dan


penyebab belum optimalnya pembelajaran yang dilakukan guru adalah sebagai
berikut :
1. Guru belum mengkondisikan kelas sebelum belajar.
2. Guru tidak memberikan motivasi kepada siswa.
3. Cara guru menyampaikan/menyajikan materi kurang menarik.
4. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi.
5. Guru tidak menggunakan media/alat peraga saat mengajar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan yang dapat


dirumuskan adalah "Apakah metode Inside Outside Circle pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia materi jenis – jenis pantun dapat memperbaiki pembelajaran di
kelas IV SD Negeri 056596 Tanjung Baru Kec. Selesai Kab. Langkat T.P
2020/2021?"

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan penelitian ini adalah untuk perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran berupa Inside Outside Circle pada materi
jenis – jenis pantun pada pelajaran Bahasa Indoenesia untuk siswa kelas IV SDN
056596 Tanjung Baru kec. Selesai Kab. Langkat, tahun pelajaran 2020/2021.

D. Manfaat Perbaikan Pembelajaran

Manfaat penelitian perbaikan pembelajaran disusun agar dapat memanfaatkan


hasil penelitian dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

3
1) Manfaat Bagi Siswa
Sebagai masukan bagi siswa dalam pemahaman belajar tentang konsep
dalam belajar Bahasa Indonesia khususnya pada jenis – jenis pantun.

2) Manfaat Bagi Guru


Sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan kemampuan guru
dalam menggunakan metode pembelajaran, khususnya pada pelajaran
Bahasa Indonesia.

3) Manfaat Bagi Sekolah


Kualitas serta mutu pendidikan sekolah profesionalisme guru
khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan memiliki metode,
strategi serta teknik pembelajaran yang dihasilkan dapat disebarluaskan
ke orang lain.

4) Manfaat bagi Peneliti


Dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran dengan
menggunakan Inside Outside Circle untuk memperbaiki pembelajaran
yang dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi jenis –
jenis pantun.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
1. Perbaikan Pembelajaran
Rekondisi/perbaikan menurut KBBI adalah suatu tindakan untuk
mengembalikan sesuatu ke kondisi yang lebih baik atau mendekati baru dengan
cara mengubah, memperbaiki, atau mengganti dari bagian tertentu. Jadi perbaikan
yaitu sebagian dari kegiatan memperbaiki ulang sehingga barang yang sudah ada
tetapi dalam kondisi yang kurang baik akan menjadi lebih baik dan bisa
digunakan. (KBBI, 2016).
Belajar dan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang takkan
terpisahkan dari kehidupan manusia. Dengan belajar manusia bisa leluasa
mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Tanpa belajar
manusia kemungkinan tidak dapat memenuhi kebutuhannya tersebut. Kebutuhan
belajar dan pembelajaran dapat terjadi dimana-mana, seperti di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Definisi pembelajaran menurut Sadiman, dkk., (1986: 2) “Belajar (learning)
adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan akan
berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti.” Salah
satu tanda seseorang telah mengalami belajar adalah adanya perubahan tingkah
laku didalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut yaitu meliputi perubahan
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan perubahan sikap atau
tingkah laku (afektif).
Menurut Pribadi (2009:10) menjelaskan bahwa, “Pembelajaran adalah suatu
proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya proses aktivitas
belajar dalam individu. Pembelajaran (instruction) ialah suatu usaha yang
dilakukan untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk
membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008:85). Dalam pengertian lain,
pembelajaran adalah usaha-usaha yang telah terencana dalam memanipulasi
sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar didalam diri peserta didik
(Sadiman dkk, 1986:7).

5
Dari semua pendapat mengenai pembelajaran menurut para ahli maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu interaksi yang aktif antara
guru yang merupakan pemberi bahan pelajaran dengan siswa sebagai objeknya.
Proses pembelajaran merupakan sekumpulan kegiatan yang didalamnya terdapat
sistem rancangan pembelajaran sehingga menimbulkan sebuah interaksi antara
pemateri (guru) dengan penerima materi (murid/siswa). Adapun beberapa
rancangan proses kegiatan pembelajaran tersebut yang harus diterapkan adalah
dengan melakukan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran maupun
metode pembelajaran.
Jadi, perbaikan pembelajaran yaitu suatu bentuk pengajaran yang bersifat
untuk menyembuhkan atau membetulkan, atau dengan kata lain pengajaran yang
membuat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Dapat dikatakan pula bahwa
perbaikan pembelajaran itu berfungsi terapis untuk penyembuhan. Yang akan
disembuhkan adalah beberapa hambatan atau gangguan kepribadian yang
berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga dapat timbal balik dalam arti
perbaikan belajar atau perbaikan pribadi.

2. Bahasa Indonesia di SD
Bahasa merupakan kebutuhan paling penting bagi setiap umat manusia.
Bahasa juga merupakan salah satu unsur budaya dan simbol bagi manusia untuk
berkomunikasi terhadap sesama maupun pada semua kebutuhan. Melalui bahasa,
manusia dapat menyampaikan atau menerima berbagai pesan, baik untuk dirinya
sendiri maupun untuk orang lain. Bahasa dalam lingkup yang sangat luas tidak
hanya terfokus pada bahasa lisan atau bahasa tertulis (Khair, 2018: 4).
Menurut Achmad (2015: 16-17) Bahasa Indonesia dari sudut pandang
linguistik, dapat dipahami sebagai salah satu dari banyak ragam Bahasa Melayu.
Dasar yang dipakai pada Bahasa Indonesia ialah Bahasa Melayu Riau sejak abad
ke-19. Dalam perkembangannya, Bahasa Indonesia juga mengalami proses
pembakuan pada abad ke-20.
Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang sudah dipelajari di sekolah
dasar mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Pembelajaran di SD ini dapat dibagi

6
menjadi pembelajaran kelas rendah dan kelas tinggi. Pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas rendah memiliki keunikan sendiri. Keunikan ini tampak dari
pendekatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Keunikan juga
terlihat secara jelas dari materi bahan ajar yang diajarkan di SD kelas rendah.
Pada hakikatnya tujuan dari pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
disekolah adalah untuk mengembangkan keterampilan berbahasa baik lisan
maupun tulisan. Keterampilan berbahasa yang dimaksud adalah keterampilan
dalam menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dengan kata lain menurut
(Ramelan, 2017: 2) bahwa pembelajaran bahasa akan diarahkan pada pembinaan
keterampilan berkomunikasi dalam berbagai situasi.
Kaitannya dengan pembelajaran di sekolah dasar, pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia ini meliputi berbagai aspek kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra. Aspek kemampuan berbahasa meliputi keterampilan
mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis yang berkaitan
dengan ragam bahasa non sastra. Sedangkan aspek kemampuan bersastra meliputi
dari keterampilan mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis
yang berkaitan dengan ragam sastra (Ramelan, 2017: 2).
Pada dasarnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD mempunyai
maksud dan tujuan yang sama yaitu mengembangkan dari keempat aspek
keterampilan berbahasa tersebut. Pada setiap keterampilan berbahasa mempunyai
keterkaitan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya. Dalam memperoleh
keterampilan berbahasa biasanya melalui suatu hubungan yang berurutan dan
teratur, mula-mula dimulai dengan belajar menyimak atau mendengarkan bahasa,
kemudian berbicara, setelah itu belajar membaca dan menulis. Menyimak dan
berbicara biasanya dipelajari sebelum peserta didik memasuki bangku sekolah,
sedangkan untuk membaca dan menulis dipelajari setelah memasuki bangku
sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan.
Pembelajaran bahasa menurut Herlinasari (2017: 19), secara umum akan
menjadi sarana pendidikan moral. Kesadaran moral dikembangkan dengan
memanfaatkan berbagai sumber. Selain berdialog dengan orang-orang yang teruji
kebijaksanaannya, sumber-sumber tertulis seperti biografi, etika, dan karya sastra

7
dapat menjadi bahan pemikiran dan perenungan tentang moral. Karya sastra yang
bernilai tinggi di dalamnya terkandung pesan-pesan moral yang tinggi. Karya ini
merekam semangat zaman pada suatu tempat dan waktu tertentu yang disajikan
dengan gagasan yang berisi renungan falsafi.
Di samping itu, pembelajaran bahasa juga harus menekankan bahwa melalui
pengajaran bahasa Indonesia ini, siswa diharapkan dapat menangkap ide yang
diungkapkan dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis, serta
mampu mengungkapkan gagasan dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan
maupun tertulis (Herlinasari, 2017: 19). Penilaian hanya dijadikan sebagai sarana
pembelajaran bahasa, bukan sebagai tujuan. Sedangkan pada prinsip yang lain
adalah mengharapkan agar di kelas bahasa akan tercipta masyarakat pemakai
bahasa Indonesia yang produktif.
Agar pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dan menengah
menjadi produktif, strategi yang akan dikembangkan harus menunjang pencapaian
tujuan. Strategi pembelajaran yang ideal semestinya mampu mengarahkan siswa
pada kegiatan menemukan sendiri. Dengan kata lain, keterampilan berbahasa yang
ingin diperoleh harus berasal dari pengalaman membaca, menulis, mendengarkan,
dan berbicara dalam bahasa Indonesia.
3. Metode Inside Outside Circle
Model pembelajaran Inside-Outside-Circle merupakan bagian dari
pembelajaran kooperatif learning, dengan sistem lingkaran kecil dan besar,
dimana siswa membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan
yang berbeda dengan singkat dan teratur.

8
Sintaknya adalah separuh dari jumlah siswa membentuk lingkaran
kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap
kedalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang
berada dilingkaran luar berputar kemudian berbagi informasi kepada teman (baru)
didepannya, dan seterusnya.

Metode pembelajaran ini diawali dengan pembentukan kelompok


besar dalam kelas yang terdiri dari kelompok lingkaran dalam dan kelompok
lingkaran luar. Dengan demikian antara kelompok dalam dan luar berhadapan
bersama-sama berdiri menghadap kedalam. Kemudian, antara anggota dalam dan
luar saling berpasangan berhadap-hadap dimana siswa saling membagi informasi
pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan
teratur. Kemudian siswa berada dilingkaran kecil dan berada ditempat, sementara
siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum
jam sehingga masingmasing siswa mendapat pasangan baru. Adapun informasi
yang saling berbagi merupakan isi materi pelajaran yang mengarah pada tujuan
pembelajaran. Pada saat nanti, berbagi informasi maka semua siswa akan saling
memberi dan menerima informasi pembelajaran. Menurut Spencer Kagan yang di
kutif dalam buku Anita lie10 , mengatakan, ada beberapa langkah- langkah dalam
penerapan model pembelajaran IOC ini, yaitu :
1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar.
2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama dan
menghadap kedalam.Guru menyampaikan topik pembelajarn secara garis
besar yang akan dipelajari, dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membaca dan mempelajarinya.
3. Kemudian setelah siswa selesai membaca materi dua siswa yang
berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi.
4. Pasangan yang lain juga melakukan pertukaran informasi secara
bersamaan, maka semua siswa dapat bertukar informasi secara bersamaan.

9
5. Siswa yang berada dilingkaran kecil diam ditempat, sementara siswa yang
berada dilingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam,
sehingga masing-masing siswa mendapatkan pasangan baru.
6. Giliran siswa yag berada di lingkaran besar membagi informasi. Demikian
seterusnya.
Guru memberikan kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup

10
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Informasi Subjek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah guru kelas IV SD Negeri 056596 Tanjung Baru
Kec. Selesai Kab. Langkat dengan materi jenis – jenis Pantun di kelas IV SDN
056596 Tanjung Baru Desa Perhiasan Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat
Tahun Pelajaran 2020/2021.
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap TP. 2020/2021,
dibagi dalam 2 ( dua ) siklus perbaikan pembelajaran yakni:tanggal 29 April 2021
untuk tindakan siklus 1 (satu) dan tanggal 6 Mei 2021 untuk siklus 2 (dua).

B. Deskripsi Per -Siklus


Perbaikan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dari 2 (dua ) siklus. Masing – masing siklus meliputi beberapa
tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan/tindakan, pengamatan
(observasi), dan refleksi. Berikut ini adalah tahapan-tahapan Penelitian Tindakan
Kelas yaitu :
1. Siklus 1 ( satu )
a. Perencanaan ( Planing)
Perencanaan adalah tahapan awal yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahap
ini peneliti akan menyusun rencana perbaiakan pembelajaran setelah login ke
Guru Pintar Online ( GPO) dan menonton video pembelajaran SD kemudian
melakukan diskusi pada forum diskusi, serta mengidentifikasi masalah dari video
yang telah ditonton untuk menentukan judul penelitian. Dari hasil identifikasi
tersebut maka disusunlah rencana perbaikan pembelajaran ( RPP untuk perbaikan
pemelajaran ). Adapun rencana yang dibuat adalah sebagai berikut :
 Menyusun RPP Siklus 1 ( satu ).
 Menyiapkan materi pelajaran.
 Menyediakan media pembelajaran yang akan digunakan.

11
b. Tindakan (Action)
Tindakan merupakan tahap pelaksanaan dari perencanaan yang telah
disusun oleh peneliti berupa pelaksanaan kegiatan yaitu menyampaikan materi
pembelajaran dan penggunaan media yang bertujuan untuk memperbaiki
pembelajaran. Tindakan yang dilakukan peneliti yaitu melaksanakan RPP siklus 1
(satu).
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan ini dilakukan oleh tutor sebagai supervisor 1 untuk melihat dan
merekam pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan kelas. Hasil dari
pengamatan ini akan menjadi dasar dilakukannya refleksi. Dari hasil pengamatan
dapat diketahui bahwa materi yang disampaikan sudah baik, disertai dengan
penggunaan media. Pengamatan dilakukan menggunakan pedoman observasi
yang dilakukan oleh supervisor 1.

d. Refleksi ( Reflection)
Refleksi (reflection) meliputi kegiatan analisis, sintesis, penafsiran,
menjelaskan dan menyimpulkan. Adapun refleksi yang didapatkan dalam
pelaksanaan siklus ini adalah penggunaan media pembelajaran yang belum
maksimal serta pemahaman materi yang sederhana. Hal ini dapat dilihat dari
media yang digunakan hanya berupa gambar dan masih ada sebagian siswa yang
kurang memperhatikan.
Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas tidak hanya dilakukan
dalam sekali pertemuan saja, karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk
melakukannya sebagai rencana untuk tindakan senlanjutnya. Untuk lebih jelasnya
perhatikan tahapan - tahapan dalam penelitian tindakan kelas, siklus spiralnya dan
bagaimana pelaksanaannya dapat digambarkan sebagai berikut:

2. Siklus 2 ( dua )
Siklus 2 (dua) , dilaksanakan pada hari kamis 6 Mei 2021 dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit, Oleh karena dilakukanlah perbaikan pembelajaran
dengan langkah-langkah sebagai berikut :

12
1. Perencanaan (Plannning)
Perencanaan yaitu:
 Mendata kendala yang dihadapi selama siklus 1 (satu).
 Merancang perbaikan pembelajaran untuk siklus berikutnya.
 Menyiapkan perangkat pembelajaran.

2. Pelaksanaan/Tindakan ( Action )
Fokus pembelajaran pada tahap ini adalah pada materi pelajaran
Bahasa Indonesia tentang struktur dan fungsi bagian tumbuhan.
a. Kegiatan Awal :
 Mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan tetap
memberikan semangat kepada siswa walaupun tidak bertatap muka.
 Melakukan apersepsi.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Menyampaikan materi yang akan dibahas.

b. Kegiatan Inti :
 Memahami tentang materi jenis jenis pantun
 Mengamati beberapa materi jenis jenis pantun.
 Menjelaskan materi jenis jenis pantun
 Mendeskripsikan materi jenis jenis pantun
`
c. Kegiatan Akhir :
 Guru menyimpulkan materi pelajaran dan memberikan penguatan .
 Guru memberikan tugas/latihan kepada siswa.
 Guru menutup pelajaran dengan salam.

3. Observasi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh supervisor 1 (satu)
dalam penelitian siklus 2 (dua) ini pengamat mendapati bahwa kegiatan

13
pembelajaran yang dilakukan guru sudah mengalami peningkatan dibandingkan
dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus 1 (satu). Guru lebih efektif dan
semangat dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran siklus 2 (dua) ini
langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan juga telah sesuai dengan yang
tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran meskipun masih ada beberapa
kekurangan tetapi tidak begitu fatal. Guru telah mampu membuka pelajaran
dengan baik, menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan
dalam pembelajaran cara lebih rinci lagi

4. Refleksi
Secara umum kegiatan pembelajaran pada siklus 2 (dua) sudah
semakin baik jika dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran pada siklus 1
(satu). Penyajian materi pada siklus 2 (dua) sudah lebih lengkap dibandingkan
pada siklus 1 (satu). Selain materi, media yang digunakan oleh guru juga sudah
lebih baik dari sebelumnya.

14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Siklus 1

a. Perencanaan
Pada tahap siklus 1 (satu) peneliti merencanakan tindakan
perbaikan pembelajaran. Salah satu rencana yang akan diterapkan adalah
merancang Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 (satu).
Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan Rencana Perbaikan
Pembelajaran ( RPP) Siklus 1 (satu) yaitu :
1. Menyiapkan RPP siklus 1 (satu) yang telah dilakukan perbaikan.
2. Menyiapkan media pembelajaran untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran siklus 1 (satu).
3. Menyiapkan alat perekam video untuk merekam kegiatan
pembelajaran siklus 1 (satu).
4. Membuat video perbaikan pembelajaran siklus 1 (satu).

b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran siklus 1 peneliti melakukan
langkah- langkah sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal, proses pembelajaran diawali dengan salam,
kemudian menyapa siswa dengan menanyakan kabar walaupun
tidak bertatap muka secara langsung ( belajar melalui daring).
2. Kegiatan Inti, Guru menjelaskan materi tentang jenis jenis pantun.
Metode Pembelajaran yang digunakan yaitu Metode Inside Outside
Circle.
3. Kegiatan akhir, Guru menutup pembelajaran dengan salam.

15
c. Observasi
Hasil observasi yang dilakukan oleh supervisor 1 (satu), yaitu
sebagai berikut :

LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP 1

NAMA MAHASISWA : AYU AGUSTINA BR PERANGIN


ANGIN
NIM : 856039506
MATA PELAJARAN/TEMA : Bahasa Indonesia
KELOMPOK/KELAS : IV
TUJUAN PEMBELAJARAN : 1). Siswa Dapat Memahami Nilai-Nilai
Pancasila
2). Siswa Dapat menjelaskan bahwa
dalam setiap sila terdapat makna dan
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
3). Siswa dapat menyebutkan dengan
lisan nilai-nilai yang ada pada
pancasila.

MENGACU PADA RPPH/RPP KE :1


TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SD NEGERI 056596 Tanjung Baru
TEMPAT BEKERJA : SD NEGERI 050592 Tanjung Baru
PENDAMPING : ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd
UPBJJ-UT /
POKJAR : MEDAN / BINJAI

16
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √

2. Memberi acuan √

3. Melakukan apersepsi √

B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI


1. Penjelasan √

konsep/materi/contoh/ilust rasi

2. Pemberian penguatan √

3. Penggunaan media √

4. Pemberian √

tugas/latihan
5. Umpan balik √

C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP


1. √

Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi √

3. Pemberian tugas √

17
KEPANTASAN
PENAMPILAN SARAN/ HASIL
TIDAK
YANG DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √

2. Alas kaki yang digunakan √

3. Ekspresi / mimik wajah √

4. Sikap/gerak tubuh saat berdiri √

5. Bahasa yang digunakan √

Binjai, 19 April 2021


Supervisor 1

ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd


1. Kelemahan yang ditemukan selama proses pembelajaran :
 Pada kegiatan awal, peneliti belum ada menyampaikan tujuan
pembelajaran.
 Peneliti belum memotivasi siswa.
 Di kegiatan inti materi yang disampaikan peneliti masih sangat
sederhana dan belum dibahas secara mendalam.
 Media pembelajaran yang digunakan peneliti belum begitu lengkap.
 Siswa tidak dapat bertanya secara langsung kepada peneliti ketika
proses pembelajaran melalui daring berlangsung.
 Penyediaan waktu yang sangat terbatas ketika peneliti
menyampaikan materi.

18
 Peneliti tidak menyimpulkan materi pelajaran di kegiatan akhir
pembelajaran.
 Ketika pembelajaran berakhir peneliti hanya menutup pelajaran
dengan salam dan tidak ada pemberian tugas/latihan sebagai latihan
pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan.

2. Kelebihan yang ditemukan selama proses pembelajaran :


 Peneliti sudah menuliskan judul materi pelajaran secara jelas di
papan tulis.
 Peneliti sudah melakukan apersepsi di awal pembelajaran.
 Penyampaian materi sudah baik dengan menggunakan media
sederhana yang ada.

d. Refleksi
Selanjutnya peneiti melakukan refleksi dengan mengevaluasi
kegiatan yang ada di siklus 1 (satu), yang mana masih terdapat beberapa
kekurangan yang dilakukan diantaranya :
 Kurangnya kegiatan awal peneliti dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran.
 Kurang lengkapnya pembahasan materi pelajaran.
 Tidak adanya kesimpulan materi pelajaran dan pemberian tugas di
akhir pembelajaran.

Kekurangan di atas, maka dicari solusi untuk permasalahan yang


ditemukan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Solusinya
yaitu dengan melakukan tindakan :
 Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran pada kegiatan awal
pembelajaran.
 Peneliti harus lebih bersemangat ketika menjelaskan materi
pelajaran.

19
 Peneliti menambah media pembelajaran dengan membawa benda
asli dari materi yang dijelaskan.
 Peneliti menarik kesimpulan materi pelajaran yang telah
dijelaskan dan memberikan tugas/latihan di akhir pembelajaran.

Dari hasil refleksi di atas, maka peneliti menjadikannya sebagai


rumusan untuk diterapkan pada siklus 2 (dua) sebagai upaya tindakan
perbaikan pada siklus 1 (satu).

1. Siklus 2
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti membuat rencana pembelajaran yang lebih efektif
untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Pada tahap ini peneliti
mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menyajikan media yang asli
untuk memperjelas media yang sebelumnya. Adapun langkah – langkah
persiapannya sebagai berikut :
 Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ) untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode Inside Outside
Circle.
 Menyiapkan bahan ajar.
 Menyiapkan contoh contoh pantun.
 Menyiapkan HP untuk merekam kegatan pembelajaran
 Membuat rekaman video kegiatan pembelajaran siklus 2.

b. Pelaksanaan
Tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran
yang telah disiapkan peneliti. Tindakan ini dilakukan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi jenis – jenis pantun pada siklus 2 (dua). Adapun pelaksanaannya
sebagai berikut :
berikut :
1. Kegiatan awal :

20
 Mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan tetap
memberikan semangat kepada siswa walaupun tidak
bertatap muka.
 Melakukan apersepsi.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Menyampaikan materi yang akan dibahas.

2. Kegiatan Inti
 Menjelaskan materi pembelajaran tentang jenis jenis
pantun.
 Menjelaskan bagian – bagian pantun dengan contoh
contoh pantun
 Mengenalkan jenis – jenis pantun

3. Kegiatan Akhir
 Guru menyimpulkan materi pelajaran dan memberikan
penguatan.
 Guru memberikan tugas/latihan kepada siswa.
 Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi
Hasil observasi siklus 2 yang dilakukan oleh supervisor 1 (satu) adalah
sebagai berikut :

LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP 2

NAMA MAHASISWA : AYU AGUSTINA BR PERANGIN


ANGIN
NIM : 856039506
MATA PELAJARAN/TEMA : Bahasa Indonesia
KELOMPOK/KELAS : IV
TUJUAN PEMBELAJARAN : 1). Siswa Dapat Memahami Nilai-Nilai
Pancasila

21
2). Siswa Dapat menjelaskan bahwa
dalam setiap sila terdapat makna dan
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
3). Siswa dapat menyebutkan dengan
lisan nilai-nilai yang ada pada
pancasila.

MENGACU PADA RPPH/RPP KE :2


TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SD NEGERI 056596 Tanjung Baru
TEMPAT BEKERJA : SD NEGERI 050592 Tanjung Baru
PENDAMPING : ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd
UPBJJ-UT /
POKJAR : MEDAN / BINJAI

22
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √

2. Memberi acuan √

3. Melakukan apersepsi √

B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI


1. Penjelasan √

konsep/materi/contoh/ilust
rasi
2. Pemberian penguatan √

3. Penggunaan media √

4. Pemberian √

tugas/latihan
5. Umpan balik √

C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP


1. √

Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi √

3. Pemberian tugas √

23
KEPANTASAN
PENAMPILAN SARAN/ HASIL
TIDAK
YANG DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √

2. Alas kaki yang digunakan √

3. Ekspresi / mimik wajah √

4. Sikap/gerak tubuh saat berdiri √

5. Bahasa yang digunakan √

Binjai, 26 April 2021


Supervisor 1

ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd

1. Kelemahan yang ditemukan pada kegiatan pembelajaran :


 Kegiatan awal pembelajaran sudah baik, tetapi belum ada memotivasi
siswa.
 Pada kegiatan inti sebaiknya contoh contoh pantun yang lebih
diperbanyak lagi.

2. Kelebihan yang ditemukan pada kegiatan


pembelajaran :
 Sudah ada penyampaian tujuan pembelajaran yang awalnya belum ada
pada siklus 1 (satu).
 Pembukaan pelajaran sudah lebih semangat dari yang sebelumnya.

24
 Metode pembelajaran yang digunakan di siklus 2 (dua) sudah lebih
baik dari siklus 1 (satu). yaitu dengan menunjukkan jenis jenis pantun
yang asli .
 Materi yang disampaikan sudah lebih lengkap.
 Di akhir pembelajaran sudah ada kesimpulan materi dari pelajaran.
 Pemberian tugas kepada siswa lebih menarik.

d. Refleksi
Dari hasil observasi yang dilakukan supervisor 1 (satu), dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode inside outside circle dapat diterapkan
pada kegiatan perbaikan pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
materi jenis – jenis pantun di kelas IV SD. Oleh karena itu penelitian tidak
dilaksanakan lagi.

B. Pembahasan Setiap Siklus

1. Siklus 1
Setelah dilakukan refleksi pada kegiatan pra siklus, peneliti melakukan
perbaikan pembelajaran. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus 1
(satu), ternyata masih ada kekurangan / kelemahan sehingga perlu dilakukan
perbaikan pembelajaran untuk kegiatan selanjutnya, seperti penyampaian tujuan,
penggunaan metode, serta penyimpulan materi pelajaran. Oleh karena itu
direncanakan kembali perbaikan pembelajaran untuk siklus 2 (dua).

2. Siklus 2 (Dua)
Berdasarkan hasil refleksi perbaikan pada siklus 1 (satu) yang mana
video pembelajarannya telah diamati oleh supervisor 1 (satu), maka pada siklus 2
(dua) ini sudah ada kemajuan yang lebih pesat lagi dari siklus 1 (satu), baik itu
penyampaian tujuan pembelajaran, penyajian materi, penggunaan metode, dan
penyimpulan materi serta pemberian tugas di akhir pembelajaran.

25
Dari hasil perbaikan pembelajaran ini dapat disimpulkan bahwa
kelemahan dalam perbaikan pembelajaran ini adalah kurangnya penekanan pada
tujuan pembelajaran yang dilakukan di awal pembelajaran. Tujuan pembelajaran
merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan
pembelajran.Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya
tujuan tersebut. Dilihat dari sejarahnya, tujuan pembelajaran pertama kali
diperkenalkan oleh B.F. Skiner pada tahun 1950 yang diterapkan dalam ilmu
perilaku dengan maksud untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan
disampaikannya tujuan pembelajaran di awal maka akan memudahkan peserta
didik untuk mengambil intisari dari materi pelajaran.
Penggunaan metode inside outside circle sebagai alat bantu memahami
materi jenis – jenis pantun dalam perbaikan pembelajaran sangat dibutuhkan,
baik guru maupun siswa sangat membutuhkan metode dalam pembelajaran.
Selain itu menyimpulkan materi dan pemberian tugas juga sangat
penting untuk memantapkan memberikan pemahaman pada materi pelajaran.
Berdasarkan perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 2
(dua) sudah semakin membaik dan mengalami kemajuan, serta banyak ditemukan
kelebihan, da;patlah disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran Bahasa
Indonesia materi jenis jenis pantun menggunakan metode inside outside circle di
kelas IV SDN 056596 Tanjung Baru Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat T.P.
2020/2021 telah terlaksana dengan baik.

26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kesimpulan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan ditinjau dari
kelemahan dan kelebihan rancangan simulasi yanng dibuat adalah :
1. Pada siklus 1 (satu), ditemui beberapa kelemahan pada saat simulasi
yaitu : Tidak adanya penyampaian tujuan pemelajaran pada kegiatan
awal pembelajaran, penggunaan metode belum lengkap, materi yang
disampaikan belum maksimal, belum ada penyimpulan materi dan
pemberian tugas di akhir kegiatan pembelajaran. Adapun kelebihan
yang ditemui pada siklus ini yaitu : Di awal pembelajaran sudah ada
apersepsi, sudah menuliskan judul secara jelas, sudah menggunakan
media pembelajaran.
2. Pada siklus 2, ditemui kelemahan yaitu : Di kegiatan awal tidak
memotivasi siswa, pada kegiatan inti kurang memberikan contoh
konkret untuk menjelaskan materi. Adapun kelebihan yang didapat
yaitu : sudah ada penyampaian tujuan pembelajaran di awal,
pembelajaran dimulai dengan lebih semangat, metode pembelajaran
yang digunakan sudah lebih lengkap, materi pelajaran yang
disampaikan semakin komlpleks, serta pemberian tugas kepada siswa
semakin menarik.
Perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia materi jenis – jenis
pantun dengan metode inside ouside circle di kelas IV SDN 056596
Tanjung Baru Selesai Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat TP.
2020/2021 sudah terlaksana dengan baik.

27
B. SARAN
1. Sebaiknya penggunaan media pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dibuat sebaik mungkin dan semenarik mungkin untuk menarik
perhatian siswa.

28
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan metode yang sesuai dan
tidak terlepas dari kehidupan sehari - hari.
3. Penyampaian materi yang secara langsung dikaitkan dengan pembelajaran r akan
lebih bermakna, mudah dipahami dan mudah diingat oleh peserta didik.

29
DAFTAR PUSTAKA

Angi St, Anggari dkk. ( 2016 ). Tematik Terpadu Kurikulum 2013.


Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang : Kemdikbud.
Sapriati, Amalia dkk. ( 2019 ). Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Buku Materi Pokok
PDGK4202 Edisi 1. Universitas Terbuka : Tangerang Selatan.
Sumantri, Mulyani. ( 2019 ). Materi Pokok Perkembangan Peserta Didik. Buku
Materi Pokok MKDK4002 Edisi 1. Universitas Terbuka : Tangerang Selatan.
Surat Edaran Mendikbud Nomor 2 Tahun 2020 dan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease ( COVID-19 ).
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Corona Virus Disease ( COVID-19).
Wardani, IGAK dkk ( 2019 ). Pemantapan Kemampuan Profesional. Buku Panduan
PDGK4202 Edisi 1. Universitas Terbuka : Tangerang Selatan.
Wardani, IGAK, Kuswaya Wihardit ( 2019 ). Penelitian Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok
IDIK4008 Edisi 1. Universitas Terbuka : Tangerang Selatan.

30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I

Sekolah : SDN 056596 Tanjung Baru


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IV / II
Pertemuan Ke : I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi (SK) :


Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara tertulis dalam bentuk jenis jenis
pantun
B. Kompetensi Dasar
2.3. Membuat pantun anak yang menarik sesuai dengan ciri- ciri pantun
C. Indikator :
1. Menyebutkan pengertian pantun
2.      Menjelaskan ciri-ciri pantun
3.      Menyebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan bentuknya
4.      Menyebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya
5.      Membuat pantun sesuai ciri-ciri pantun
6. Membacakan pantun anak yang telah dibuat dengan lafal dan intonasi yang sesuai

D. Tujuan Pembelajaran :
1.      Siswa dapat menyebutkan pengertian pantun
2.      Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pantun
3.      Siswa menyebutkan jenis-jensi pantun berdasarkan bentuknya
4.      Siswa menyebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya.
5.      Siswa mendapat membuat pantun yang menarik sesuai dengan ciri-ciri pantun
6.      Siswa dapat membaca pantun anak yang telah dibuat dengan lafal dan intonasi yang
sesuai.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran :


 Bagi Siswa :
 Agar siswa lebih termotivasi dalam belajar materi jenis jenis pantun.
 Agar nilai evaluasi siswa meningkat dalam materi jenis jenis pantun.
 Bagi Guru :

31
 Memperbaiki kinerja guru dengan menggunakan media pembelajaran.
 Meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran materi jenis jenis pantun.
F. Materi Ajar : Jenis jenis Pantun
G. Metode Pembelajaran : Inside Outside Circle
H. Langkah-Langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal:
 Apersepsi dan Motivasi :
 Guru mengucapkan salam.
 Guru mengaitkan materi pelajaran hari ini dengan materi sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan
dibahas.
2. Kegiatan Inti:
 Eksplorasi
 Guru menjelaskan pengertian pantun.
 Guru menjelaskan materi jenis jenis pantun
 Elaborasi
 Memahami tentang materi jenis jenis pantun
 Mengamati beberapa materi jenis jenis pantun.
 Menjelaskan materi jenis jenis pantun
 Mendeskripsikan materi jenis jenis pantun
 Konfirmasi
 Guru memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup/Akhir:
 Guru menyimpulkan materi.
 Guru menutup pembelajaran.
I. Sumber Belajar dan Media:
 Buku Tematik Kelas IV SD.
 Media Contoh contoh Pantun.

32
H. Penilaian : ............

Indikator pencapaian kompetensi                                      Penilaian


Teknik Bentuk Instrumen/ soal
instrumen
1. Menyebutkan pengertian Teknik tes: Uraian 1. sebutkan pengertian
dan unjuk
pantun Lisan dari pantun!
kerja
2. Menjelaskan ciri-ciri Non tes: 2. sebutkan 2 ciri dari
pantun perbuatan pantun
3. Menyebutkan jenis-jenis 3. sebutkan jenis-jenis
pantun berdasarkan pantun berdasarkan
bentuknya bentuknya.
4. Menyebutkan jenis-jenis jelaskanlah!
pantun berdasarkan isinya 4.sebutkan jenis-jenis
5. Membuat pantun sesuai pantun berdasarkan
ciri-ciri pantun isinya!
6. Membacakan pantun anak 5. buatlah pantun
yang telah dibuat dengan sesuai dengan syarat-
lafal dan intonasi yang syarat pembuatan
sesuai pantun yang baik!

PRODUK      (diskusi)

No Aspek kriteria Skor  


1 konsep Semua benar 4  
Sebagian besar benar 3  
Sebagian kecil salah 2  
Semua salah 1  
                  

PERFORMANSI

33
Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Penilaian
a.      Tidak berbicara 1
KEBERANIAN b.      Malu-malu 2
c.       Berani berbicara 3
a.      Tidak berbicara 1
KELANCARAN b.     Memyampaikan pengumuman 2
dengan terbata-bata
c.      Menyampaikan pengumuman 3
dengan lancar
a.      Nada suaranya satu ritme 1
INTONASI b.     Nada suaranya bervariasi tapi belum 2
beraturan
c.      Nada suaranya bervariasi dan 3
beraturan
a.      Tidak bersuara 1
KEJELASAN b.      Kurang lantang 2
SUARA c.      Terdengar lantang dan jelas 3
a.     Banyak kalimat ambigu 1
KEJELASAN ketika  menyampaikan
KALIMAT b.      Sedikit kalimat ambigu 2
c.      Tidak ada kalimat ambigu 3
LEMBAR EVALUASI
1. sebutkan pengertian dari pantun!
2. sebutkan 2 ciri dari pantun
3. sebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan bentuknya. jelaskanlah!
4.sebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya!
5. buatlah pantun sesuai dengan syarat-syarat pembuatan pantun yang baik!

KUNCI JAWABAN
1. Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Seperti puisi-puisi lainnya, pantun memiliki
keindahan untuk didengarkan.
2. Dalam satu bait terdiri dari empat baris dan Dua baris pertama berupa sampiran.
3. pantun biasa, pantun modern, pantun kilat ,pantun berkait dan talibun
4. pantun anak-anak, pantun orang muda, pantun orang tua, pantun jenaka dan pantnun teka-
teki.
5. (kebijakan guru)

34
LAMPIRAN MATERI
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Seperti puisi-puisi lainnya, pantun memiliki
keindahan untuk didengarkan. Tentunya bukan hanya sekedar indah. Di balik keindahannya
terdapat pesan penting yang ingin disampaikan kepada pendengar.

Dalam membuat pantun perlu memperhatikan beberapa syarat pantun. Syarat-syarat pantun
yaitu:
1. Dalam satu bait terdiri dari empat baris
2. Dua baris pertama berupa sampiran
3. Dua beris terakhir berupa isi
4. Jumlah suku kata tiap baris antara 8-12 suku kata
5. Bersajak AB-AB

Saya akan mengambil contoh pesan menjaga kebersihan agar hidup sehat. Sekarang coba
pikirkan kira-kira pesan apa yang dapat kamu sampaikan? Misalkan seperti ini, “jagalah
kebersihan lingkungan agar hidup selalu sehat”. Dari pesan tersebut bisa kita jadikan menjadi
dua baris terakhir dalam pantun menjadi:

_________________________        (baris I)
_________________________        (baris II)
Jagalah kebersihan lingkungan       (baris III)
Agar hidup selalu sehat                   (baris IV)

Kedua, perhatikan bunyi akhir kedua baris tersebut!


Bunyi akhir baris ketiga adalah “an” dan baris keempat “at”. Selanjutnya, carilah kata-kata
yang bunyi akhirnya sama dengan akhir bunyi baris ketiga dan keempat tersebut! Saya ambil
contoh kata yang bunyi akhirnya “an” adalah hewan dan kata yang bunyi akhirnya “at”
adalah Rahmat. Lalu buatlah kata-kata tersebut menjadi kalimat, yaitu untuk mengisi baris
pertama dan kedua.

Contoh kalimat menggunakan kata hewan  : Jalan-jalan ke pasar hewan


Contoh kalimat menggunakan kata Rahmat : Jangan lupa mengajak Rahmat

Nah, sekarang semua kalimat sudah jadi, langkah terakhir tinggal menggabungkannya ke
baris pertama dan kedua menjadi:

35
Jalan-jalan ke pasar hewan
Jangan lupa mengajak Rahmat
Jagalah kebersihan lingkungan
Agar hidup selalu sehat

Nah, pantun sudah jadi. Untuk memastikan apakah syarat-syaratnya sudah terpenuhi bisa
dicek dengan menghitung suku katanya. Coba kita cek jumlah suku katanya.

Baris I
ja-lan ja-lan ke pa-sar he-wan (ada 9 suku kata)
Baris II
Ja-ngan lu-pa me-nga-jak Rah-mat (ada 9 suku kata)
Baris III
Ja-ga-lah ke-ber-si-han ling-kung-an (ada 9 suku kata)
Baris IV
A-gar hi-dup se-la-lu se-hat (ada 9 suku kata)

Nah, sekarang sudah kita ketahui jumlah suku katanya masih memenuhi syarat. Berarti
pembuatan pantun sudah selesai. Gimana, mudah bukan?

Jenis Pantun Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya pantun dapat dibedakan menjadi  5 macam, yaitu pantun biasa,
pantun modern, pantun kilat, pantun berkait, dan talibun.

Jenis pantun dan contoh pantun berdasarkan bentuknya


Jenis pantun dari bentuknya

Pantun Biasa

Pantun biasa bentuknya empat baris per bait dan rumus rimanya a-b-a-b. Contohnya sebagai
berikut.

Orang muda diharap santun


Santun hati kepada orang tua
Ayo kawan berbalas pantun
Pantun asli sastra Indonsia

36
Pantun Modern

Pantun modern mirip dengan pantun biasa. Bedanya rimanya bukan a-b-a-b, melainkan a-a-a-
a. Contohnya sebagai berikut.

Bukan kuda sembarang kuda


Tapi kuda besar dari Sumbawa
Bukan pemuda sembarang pemuda
Tapi pemuda kekar giat bekerja

Pantun Kilat

Pantun kilat sebait hanya dua baris, yaitu baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua
sebagai isi. Rimanya berumus a-a. Pantun kilat sering disebut karmina. Contohnya seperti di
bawah ini.

Anak baris di sekitar kota


Anak manis siapa yang punya

Makan mentimun di depan gua


Duduk melamun tiada guna

Pantun Berkait

Pantun berkait bentuknya sama seperti pantun biasa, tetapi antara bait yang satu dengan yang
lainnya ada kaitannya. Keterkaitan itu dinyatakan dengan baris kedua dan keempat bait
pertama menjadi baris pertama dan ketiga bait kedua. Kemudian baris kedua dan keempat
bait kedua menjadi baris pertama dan ketiga bait ketiga. Demikian seterusnya. Contoh:

Pak tani sudah pergi ke ladang


sampai di ladang menanam jagung
Rumput di sampah jangan dipandang
kebersihan lingkungan kita tanggung

Sampai di ladang menanam jagung


disiram-siram air dali kali
Kebersihan lingkungan kita tanggung
agar terlihat indah dan rapi

Disiram-siram air dari kali

37
kali besar bernama bengawan
Agar terlihat indah dan rapi
Hidup kita menjadi nyaman

Talibun

Talibun adalah pantun yang tiap bait jumlah barisnya lebih dari empat. Biasanya jumlah
barisnya genap yang sebagian berupa sampiran dan sebagian berupa isi. Contohnya sebagai
berikut.

Kalau engkau membeli jamu


Jangan asal engkau ingin
belilah jamu yang menyehatkan badan
Kalau engkau mencari ilmu
jangan lupa belajar rajin
dan jangan ada yang ketinggalan

Jenis pantun berdasarkan isinya

Berdasarkan isinya pantun dapat dikelompokkan menjadai 5 jenis, yaitu pantun anak-anak,
pentun orang muda, pantun orang tua, pantun jenaka, dan pantun teka-teki.

Jenis pantun dan contoh pantun berdasarkan isinya


Jenis pantun dari isinya

Pantun Anak-anak

Ramai orang bersorak-sorak


menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besarnya hati awak
mendapat baju dengan celana

Pinang tua tidak membeli


buah rotan di dukungannya
Orang tua tidak peduli
akan kesakitan anak kandungnya

Pantun Orang Muda

Anak ayam disambar elang


dismbar jatuh ke atas batu

38
Sudahlah nasib untung yang melayang
takdir Tuhan atas diriku

Dari Gresik ke Surabaya


pagar siapa saya besarkan
Wahai nasib apakah daya
pada siapa saya sesalkan

Anak kera cantik di bukit


dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
karena sama menaruh hati

Pantun Orang Tua

Anak ayam turun sepuluh


mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh
jangan ada yang ketinggalan

Pinang muda dibelah dua


manik-manik mati dirembah
Dari muda sampai ke tua
pangajaran baik jangan dirubah

Berakit-rakit pergi ke hulu


berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit lebih dahulu
bersenang-senang masa kemudian

Pantun Jenaka

Rumah angus pukullah tong-tong


anak Cina menarik pompa
Rupanya Bagus kantongnya kosong
tidak berguna suatu apa

Kupu-kupu terbang melintang


hinggap mengisap bunga layu
Hati di dalam menaruh bimbang
melihat ikan memanjat kayu

39
Pantun Teka-teki

Naik kereta menuju Keidri


duduk bergurau tertawa-tawa
Jika pintar terka yang ini
binatang apa rumah dibawa?

Cari obat ke rumah tabib


obat diminum di depan pintu
Binatang apa sangat ajaib
kakinya enam kepalanya satu

Tanjung Baru, April 2021

Mahasiswa

Ayu Agustina Br Perangin angin


NIM. 856039506

40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II

Sekolah : SDN 056596 Tanjung Baru


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IV / II
Pertemuan Ke : I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
TH
A. Standar Kompetensi (SK) :
Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara tertulis dalam bentuk jenis jenis
pantun
B. Kompetensi Dasar
2.3. Membuat pantun anak yang menarik sesuai dengan ciri- ciri pantun
C. Indikator :
1. Menyebutkan pengertian pantun
2.      Menjelaskan ciri-ciri pantun
3.      Menyebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan bentuknya
4.      Menyebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya
5.      Membuat pantun sesuai ciri-ciri pantun
6. Membacakan pantun anak yang telah dibuat dengan lafal dan intonasi yang sesuai

D. Tujuan Pembelajaran :
1.      Siswa dapat menyebutkan pengertian pantun
2.      Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pantun
3.      Siswa menyebutkan jenis-jensi pantun berdasarkan bentuknya
4.      Siswa menyebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya.
5.      Siswa mendapat membuat pantun yang menarik sesuai dengan ciri-ciri pantun
6.      Siswa dapat membaca pantun anak yang telah dibuat dengan lafal dan intonasi yang
sesuai.

41
E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran :
 Bagi Siswa :
 Agar siswa lebih termotivasi dalam belajar materi jenis jenis pantun.
 Agar nilai evaluasi siswa meningkat dalam materi jenis jenis pantun.
 Bagi Guru :
 Memperbaiki kinerja guru dengan menggunakan media pembelajaran.
 Meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran materi jenis jenis pantun.
F. Materi Ajar : Jenis jenis Pantun
G. Metode Pembelajaran : Inside Outside Circle
H. Langkah-Langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Awal:
 Apersepsi dan Motivasi :
 Guru mengucapkan salam.
 Guru mengaitkan materi pelajaran hari ini dengan materi sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan
dibahas.
2. Kegiatan Inti:
 Eksplorasi
 Guru menjelaskan pengertian pantun.
 Guru menjelaskan materi jenis jenis pantun
 Elaborasi
 Memahami tentang materi jenis jenis pantun
 Mengamati beberapa materi jenis jenis pantun.
 Menjelaskan materi jenis jenis pantun
 Mendeskripsikan materi jenis jenis pantun
 Konfirmasi
 Guru memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup/Akhir:
 Guru menyimpulkan materi.
 Guru menutup pembelajaran.
II. Sumber Belajar dan Media:
 Buku Tematik Kelas IV SD.

42
 Media Contoh contoh Pantun.

H. Penilaian : ............

Indikator pencapaian kompetensi                                      Penilaian


Teknik Bentuk Instrumen/ soal
instrumen
7. Menyebutkan pengertian Teknik tes: Uraian 1. sebutkan pengertian
dan unjuk
pantun Lisan dari pantun!
kerja
8. Menjelaskan ciri-ciri Non tes: 2. sebutkan 2 ciri dari
pantun perbuatan pantun
9. Menyebutkan jenis-jenis 3. sebutkan jenis-jenis
pantun berdasarkan pantun berdasarkan
bentuknya bentuknya.
10. Menyebutkan jenis-jenis jelaskanlah!
pantun berdasarkan isinya 4.sebutkan jenis-jenis
11. Membuat pantun sesuai pantun berdasarkan
ciri-ciri pantun isinya!
12. Membacakan pantun anak 5. buatlah pantun
yang telah dibuat dengan sesuai dengan syarat-
lafal dan intonasi yang syarat pembuatan
sesuai pantun yang baik!

PRODUK      (diskusi)

No Aspek kriteria Skor  


1 konsep Semua benar 4  
Sebagian besar benar 3  
Sebagian kecil salah 2  
Semua salah 1  
                  

43
PERFORMANSI

Aspek Yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor


Penilaian
a.      Tidak berbicara 1
KEBERANIAN b.      Malu-malu 2
c.       Berani berbicara 3
a.      Tidak berbicara 1
KELANCARAN b.     Memyampaikan pengumuman 2
dengan terbata-bata
c.      Menyampaikan pengumuman 3
dengan lancar
a.      Nada suaranya satu ritme 1
INTONASI b.     Nada suaranya bervariasi tapi belum 2
beraturan
c.      Nada suaranya bervariasi dan 3
beraturan
a.      Tidak bersuara 1
KEJELASAN b.      Kurang lantang 2
SUARA c.      Terdengar lantang dan jelas 3
a.     Banyak kalimat ambigu 1
KEJELASAN ketika  menyampaikan
KALIMAT b.      Sedikit kalimat ambigu 2
c.      Tidak ada kalimat ambigu 3
LEMBAR EVALUASI
1. sebutkan pengertian dari pantun!
2. sebutkan 2 ciri dari pantun
3. sebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan bentuknya. jelaskanlah!
4.sebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya!
5. buatlah pantun sesuai dengan syarat-syarat pembuatan pantun yang baik!

KUNCI JAWABAN
1. Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Seperti puisi-puisi lainnya, pantun memiliki
keindahan untuk didengarkan.
2. Dalam satu bait terdiri dari empat baris dan Dua baris pertama berupa sampiran.
3. pantun biasa, pantun modern, pantun kilat ,pantun berkait dan talibun
4. pantun anak-anak, pantun orang muda, pantun orang tua, pantun jenaka dan pantnun teka-
teki.

44
5. (kebijakan guru)

LAMPIRAN MATERI
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Seperti puisi-puisi lainnya, pantun memiliki
keindahan untuk didengarkan. Tentunya bukan hanya sekedar indah. Di balik keindahannya
terdapat pesan penting yang ingin disampaikan kepada pendengar.

Dalam membuat pantun perlu memperhatikan beberapa syarat pantun. Syarat-syarat pantun
yaitu:
1. Dalam satu bait terdiri dari empat baris
2. Dua baris pertama berupa sampiran
3. Dua beris terakhir berupa isi
4. Jumlah suku kata tiap baris antara 8-12 suku kata
5. Bersajak AB-AB

Saya akan mengambil contoh pesan menjaga kebersihan agar hidup sehat. Sekarang coba
pikirkan kira-kira pesan apa yang dapat kamu sampaikan? Misalkan seperti ini, “jagalah
kebersihan lingkungan agar hidup selalu sehat”. Dari pesan tersebut bisa kita jadikan menjadi
dua baris terakhir dalam pantun menjadi:

_________________________        (baris I)
_________________________        (baris II)
Jagalah kebersihan lingkungan       (baris III)
Agar hidup selalu sehat                   (baris IV)

Kedua, perhatikan bunyi akhir kedua baris tersebut!


Bunyi akhir baris ketiga adalah “an” dan baris keempat “at”. Selanjutnya, carilah kata-kata
yang bunyi akhirnya sama dengan akhir bunyi baris ketiga dan keempat tersebut! Saya ambil
contoh kata yang bunyi akhirnya “an” adalah hewan dan kata yang bunyi akhirnya “at”
adalah Rahmat. Lalu buatlah kata-kata tersebut menjadi kalimat, yaitu untuk mengisi baris
pertama dan kedua.

Contoh kalimat menggunakan kata hewan  : Jalan-jalan ke pasar hewan


Contoh kalimat menggunakan kata Rahmat : Jangan lupa mengajak Rahmat

45
Nah, sekarang semua kalimat sudah jadi, langkah terakhir tinggal menggabungkannya ke
baris pertama dan kedua menjadi:

Jalan-jalan ke pasar hewan


Jangan lupa mengajak Rahmat
Jagalah kebersihan lingkungan
Agar hidup selalu sehat

Nah, pantun sudah jadi. Untuk memastikan apakah syarat-syaratnya sudah terpenuhi bisa
dicek dengan menghitung suku katanya. Coba kita cek jumlah suku katanya.

Baris I
ja-lan ja-lan ke pa-sar he-wan (ada 9 suku kata)
Baris II
Ja-ngan lu-pa me-nga-jak Rah-mat (ada 9 suku kata)
Baris III
Ja-ga-lah ke-ber-si-han ling-kung-an (ada 9 suku kata)
Baris IV
A-gar hi-dup se-la-lu se-hat (ada 9 suku kata)

Nah, sekarang sudah kita ketahui jumlah suku katanya masih memenuhi syarat. Berarti
pembuatan pantun sudah selesai. Gimana, mudah bukan?

Jenis Pantun Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya pantun dapat dibedakan menjadi  5 macam, yaitu pantun biasa,
pantun modern, pantun kilat, pantun berkait, dan talibun.

Jenis pantun dan contoh pantun berdasarkan bentuknya


Jenis pantun dari bentuknya

Pantun Biasa

Pantun biasa bentuknya empat baris per bait dan rumus rimanya a-b-a-b. Contohnya sebagai
berikut.

Orang muda diharap santun

46
Santun hati kepada orang tua
Ayo kawan berbalas pantun
Pantun asli sastra Indonsia

Pantun Modern

Pantun modern mirip dengan pantun biasa. Bedanya rimanya bukan a-b-a-b, melainkan a-a-a-
a. Contohnya sebagai berikut.

Bukan kuda sembarang kuda


Tapi kuda besar dari Sumbawa
Bukan pemuda sembarang pemuda
Tapi pemuda kekar giat bekerja

Pantun Kilat

Pantun kilat sebait hanya dua baris, yaitu baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua
sebagai isi. Rimanya berumus a-a. Pantun kilat sering disebut karmina. Contohnya seperti di
bawah ini.

Anak baris di sekitar kota


Anak manis siapa yang punya

Makan mentimun di depan gua


Duduk melamun tiada guna

Pantun Berkait

Pantun berkait bentuknya sama seperti pantun biasa, tetapi antara bait yang satu dengan yang
lainnya ada kaitannya. Keterkaitan itu dinyatakan dengan baris kedua dan keempat bait
pertama menjadi baris pertama dan ketiga bait kedua. Kemudian baris kedua dan keempat
bait kedua menjadi baris pertama dan ketiga bait ketiga. Demikian seterusnya. Contoh:

Pak tani sudah pergi ke ladang


sampai di ladang menanam jagung
Rumput di sampah jangan dipandang
kebersihan lingkungan kita tanggung

Sampai di ladang menanam jagung


disiram-siram air dali kali
Kebersihan lingkungan kita tanggung

47
agar terlihat indah dan rapi

Disiram-siram air dari kali


kali besar bernama bengawan
Agar terlihat indah dan rapi
Hidup kita menjadi nyaman

Talibun

Talibun adalah pantun yang tiap bait jumlah barisnya lebih dari empat. Biasanya jumlah
barisnya genap yang sebagian berupa sampiran dan sebagian berupa isi. Contohnya sebagai
berikut.

Kalau engkau membeli jamu


Jangan asal engkau ingin
belilah jamu yang menyehatkan badan
Kalau engkau mencari ilmu
jangan lupa belajar rajin
dan jangan ada yang ketinggalan

Jenis pantun berdasarkan isinya

Berdasarkan isinya pantun dapat dikelompokkan menjadai 5 jenis, yaitu pantun anak-anak,
pentun orang muda, pantun orang tua, pantun jenaka, dan pantun teka-teki.

Jenis pantun dan contoh pantun berdasarkan isinya


Jenis pantun dari isinya

Pantun Anak-anak

Ramai orang bersorak-sorak


menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besarnya hati awak
mendapat baju dengan celana

Pinang tua tidak membeli


buah rotan di dukungannya
Orang tua tidak peduli
akan kesakitan anak kandungnya

Pantun Orang Muda

48
Anak ayam disambar elang
dismbar jatuh ke atas batu
Sudahlah nasib untung yang melayang
takdir Tuhan atas diriku

Dari Gresik ke Surabaya


pagar siapa saya besarkan
Wahai nasib apakah daya
pada siapa saya sesalkan

Anak kera cantik di bukit


dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
karena sama menaruh hati

Pantun Orang Tua

Anak ayam turun sepuluh


mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh
jangan ada yang ketinggalan

Pinang muda dibelah dua


manik-manik mati dirembah
Dari muda sampai ke tua
pangajaran baik jangan dirubah

Berakit-rakit pergi ke hulu


berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit lebih dahulu
bersenang-senang masa kemudian

Pantun Jenaka

Rumah angus pukullah tong-tong


anak Cina menarik pompa
Rupanya Bagus kantongnya kosong
tidak berguna suatu apa

Kupu-kupu terbang melintang

49
hinggap mengisap bunga layu
Hati di dalam menaruh bimbang
melihat ikan memanjat kayu

Pantun Teka-teki

Naik kereta menuju Keidri


duduk bergurau tertawa-tawa
Jika pintar terka yang ini
binatang apa rumah dibawa?

Cari obat ke rumah tabib


obat diminum di depan pintu
Binatang apa sangat ajaib
kakinya enam kepalanya satu

Tanjung Baru, 2021

Mahasiswa

Ayu Agustina Br Perangin angin


NIM. 856039506

50
Lampiran III
Refleksi Siklus I
Tutor ( observasi/ pengamatan) Mahasiswa ( Refleksi )
No Kelemahan
Kelemahan yang ditemukan selama Solusi
. tersebut terjadi
proses pembelajaran perbaikan
karena
1. Belum ada memotivasi siswa Di kegiatan awal Akan
belum ada motivasi memberikan
untuk siswa motivasi di
awal
pembelajaran
2 Di kegiatan inti contoh benda yang Hanya Akan
konkrit sedikit menunjukkan menambah
beberapa contoh contoh
konkret saja konkret yang
bervariasi

51
Lampiran IV
REFLEKSI
SIKLUS II

52
Tutor ( observasi/ pengamatan) Mahasiswa ( Refleksi )
No Kelemahan
Kelemahan yang ditemukan selama Solusi
. tersebut terjadi
proses pembelajaran perbaikan
karena
1. Belum ada memotivasi siswa Di kegiatan awal Akan
belum ada motivasi memberikan
untuk siswa motivasi di
awal
pembelajaran
2 Di kegiatan inti contoh benda yang Hanya Akan
konkrit sedikit menunjukkan menambah
beberapa contoh contoh
konkret saja konkret yang
bervariasi

Tutor ( Observasi / Pengamatan) Mahasiswa ( Refleksi )


No
Kelebihan yang ditemukan selama
. Kelebihan tersebut terjadi karena
proses pembelajaran
1. Sudah ada penyampaian tujuan di Agar siswa mengetahui tujuan
awal pembelajaran mempelajari suatu materi, manfaat
mempelajari manfaat mempelajari
materi
2. Pembukaan di awal sudah baik Sudah melekukan apersepsi,
mernyampaikan tujuan, mem-
berikan semangat kepada peserta
didik.
3. Materi yang disampaika sudah lebih Sudah menjelaskan contoh dengan
lengkap media konnkrit secara lebih
mendalam.
4. Sudah menyimpulkan materi di Penyimpulan materi perlu untuk
akhir pembelajaran. penguatan sebagai pemahaman
materi yang telah dipelajari,
5. Sudah ada pemberian tugas kepada Untuk mengetahuai pemahaman
siswa siswa terhadap materi yang telah
dipelajari.
53
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP 1

NAMA MAHASISWA : AYU AGUSTINA BR PERANGIN ANGIN


NIM : 856039506
MATA PELAJARAN/TEMA : Bahasa Indonesia
KELOMPOK/KELAS : IV
TUJUAN PEMBELAJARAN :.
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian pantun
2. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pantun
3. Siswa menyebutkan jenis-jensi pantun berdasarkan bentuknya
4. Siswa menyebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya.
5. Siswa mendapat membuat pantun yang menarik sesuai dengan ciri-ciri pantun
6. Siswa dapat membaca pantun anak yang telah dibuat dengan lafal dan intonasi yang sesuai.
MENGACU PADA RPPH/RPP KE :1
TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SD NEGERI 056596 Tanjung Baru
TEMPAT BEKERJA : SD NEGERI 050592 Tanjung Baru
PENDAMPING : ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd
UPBJJ-UT / POKJAR : MEDAN / BINJAI

KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √

2. Memberi acuan √

3. Melakukan apersepsi √

B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI


1. Penjelasan √

konsep/materi/contoh/ilust rasi

2. Pemberian penguatan √

3. Penggunaan media √

4. Pemberian √

54
tugas/latihan
5. Umpan balik √

C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP


1. √

Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi √

3. Pemberian tugas √

KEPANTASAN
PENAMPILAN SARAN/ HASIL
TIDAK
YANG DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √

2. Alas kaki yang digunakan √

3. Ekspresi / mimik wajah √

4. Sikap/gerak tubuh saat berdiri √

5. Bahasa yang digunakan √

Binjai, 19 April 2021


Supervisor 1

ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd

55
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI PKP 2

NAMA MAHASISWA : AYU AGUSTINA BR PERANGIN ANGIN


NIM : 856039506
MATA PELAJARAN/TEMA : Bahasa Indonesia
KELOMPOK/KELAS : IV
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian pantun
2. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pantun
3. Siswa menyebutkan jenis-jensi pantun berdasarkan bentuknya
4. Siswa menyebutkan jenis-jenis pantun berdasarkan isinya.
5. Siswa mendapat membuat pantun yang menarik sesuai dengan ciri-ciri pantun
6. Siswa dapat membaca pantun anak yang telah dibuat dengan lafal dan intonasi yang sesuai.

MENGACU PADA RPPH/RPP KE :2


TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SD NEGERI 056596 Tanjung Baru
TEMPAT BEKERJA : SD NEGERI 050592 Tanjung Baru
PENDAMPING : ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd
UPBJJ-UT / POKJAR : MEDAN / BINJAI

KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP*
ASPEK YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKSI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi √

2. Memberi acuan √

3. Melakukan apersepsi √

B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI


1. Penjelasan √

56
konsep/materi/contoh/ilust
rasi
2. Pemberian penguatan √

3. Penggunaan media √

4. Pemberian √

tugas/latihan
5. Umpan balik √

C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP


1. √

Meringkas/Merangkum
2. Evaluasi √

3. Pemberian tugas √

KEPANTASAN
PENAMPILAN SARAN/ HASIL
TIDAK
YANG DIAMATI PANTAS DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √

2. Alas kaki yang digunakan √

3. Ekspresi / mimik wajah √

4. Sikap/gerak tubuh saat berdiri √

5. Bahasa yang digunakan √

Binjai, 26 April 2021


Supervisor 1

ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd

57
ALAT PENILAIAN SIMULASI PKP
: PENDIDIKAN
NAMA : AYU AGUSTINA BR MATA
KEWARGANEGARAAN
MAHASISWA PERANGIN ANGIN PELAJARAN
(PKN)
NIM : 856039506 WAKTU (JAM) : 08.00 s/d 09.30
TEMPAT : SD NEGERI 056596 TANJUNG HARI,
: Senin, 19 April 2021
MENGAJAR BARU TANGGAL
UPBJJ-UT /
KELAS : IV (EMPAT) : MEDAN / BINJAI
POKJAR

Alat Penilaian Simulasi PKP 1 (APS-PKP 1) Lembar Penilaian


Simulasi Merencanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan oleh
guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini.

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan √

Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran


2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, √

media (alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar


3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran √

4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran √

5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian √

perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran √

Rerata (jumlah skor dibagi 6) 4.6


Binjai, 19 April 2021
Supervisor 1

58
ZURAIDAH UZIR, Dra, M.Pd

59

Anda mungkin juga menyukai