Anda di halaman 1dari 5

Konsep Teknik Dan Prosedur Tari Kreasi

1.Menjelaskan fungsi tari kreasi


Tari kreasi memiliki 3 fungsi utama,yaitu :
a.Tari yang berfungsi sebagai upacara
Tari yang berfungsi sebagai upacara,apabila tari tersebut memiliki ciri-ciri seperti
dipertunjukkan pada waktu terpilih,tempat terpilih,penari terpilih,dan disertai sesajian.
b.Tari yang berfungsi sebagai hiburan
Tari yang berfungsi sebagai hiburan biasanya memiliki ciri gerak yang spontan.Dan tari
yang berfungsi sebagai media hiburan dilakukan untuk kesenangan atau kegembiraan
sesaat.
c.Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis
Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk
dipertunjukkan.

2.Menjelaskan teknik tari kreasi


Ada beberapa teknik gerak dalam tari kreasi,sebagai berikut :
a.Teknik kepala
Teknik kepala merupakan kegiatan menundukkan kepala.Lalu,menggerakkan dan
membayangkan diri membuat angka delapan dengan dahi.Bayangkan juga diri sendiri
menggerakkan dagu dengan arah seperti membuat angka delapan.

b.Teknik badan
Teknik badan menyerupai badan lurus ke depan, sedangkan tangan dan kaki terbuka
lebar.Badan dapat digerakkan dan diputar ke kiri maupun ke kanan.Apabila diputar ke kanan
badan menjadi serong kanan, sedangkan bila diputar ke kiri menjadi serong kiri.Gerak badan
juga dapat dilakukan ke atas dan ke bawah Contoh gerak badan yang berputar 180
derajat,yakni tari Topeng Cirebon gaya Losari atau disebut ngelier

c.Teknik tangan
Teknik tangan dilakukan dengan membuka telapak tangan ke depan. Dalam bahasa
Sunda teknik ini disebut dengan gerak lontang kembar Kemudian, pergelangan dan tangan
menyilang dengan jari-jari menghadap ke bawah. Gerakan ini disebut tumpang sali dalam
istilah bahasa Sunda.

d.Teknik kepala
Teknik kaki adalah teknik dengan cara membuka kedua kaki secara lebar ke depan berat
badan.Teknik ini dinamakan adeg-adeg dalam bahasa Sunda sedangkan dalam bahasa Jawa
disebut tanjak.Lalu kaki kanan diangkat ke atas setinggi betis, sehingga tumpuan badan
berada di kaki kiri.
3.Mengidentifikasi bentuk tari kreasi
a.Tari tunggal
Tari yang ditampilkan oleh seorang penari dalam menarikan tokoh.Oleh karena
menarikan seorang tokoh yang bisa bersumber dari sejarah cerita wayang,cerita
rakyat,legenda dan lain-lain,maka karakter atau perwatakannya harus tampil dengan
jelas.Karakter dalam tari terlihat dari volume gerak yang harus dipertahankan selama
ditampilkan. Contoh tari Gatotkaca dari cerita wayang Mahabharata adalah seorang kesatria
yang gagah.Tari Gatotkaca memiliki volume gerak luas yang ditandai dengan angkatan kaki
dan tangan yang terbuka lebar disertai pandangan yang lurus ke depan.Berbeda halnya
dengan tokoh Arjuna yang berkarakter halus,maka tarinya memiliki volume gerak sedang
dengan pandangan mata menunduk.

Tari Gatotkaca

b.Tari berpasangan
Tari yang ditampilkan oleh dua orang penari,seperti perempuan berpasangan dengan
laki-laki. Prinsip tari berpasangan adalah adanya saling interaksi diantara penari. Saling
mengisi dalam gerak dan membuat komposisi yang terencana. Adakalanya tari berpasangan
ditampilkan oleh lebih dua orang,yang penting tari tersebut berkonsep dua yang saling
mengisi. Contohnya tari Serampang dua belas dari Melayu, walaupun ditarikan secara
masal, tetapi konsep dua yang saling mengisi masih terjaga.

Tari Serampang Dua Belas

c.Tari kelompok
Tari yang ditampilkan lebih dari 3 (tiga) orang penari. Tidak ada ketentuan mutlak jumlah
maksimal, contoh tari piring dari Minangkabau, tari Merak dari Jawa Barat, dan lain-lain.
Akan tetapi, ada tari yang memiliki ketentuan khusus. Misalnya, pada tari Bedhaya dari Jawa
yang ditampilkan oleh 5 orang penari bisa juga 7 atau 9 penari, yang masing-masing penari
memiliki peran dan lintasan tari yang sudah baku.

Tari Merak

Tari Piring

Tari Bedhaya

4.Mengidentifikasi jenis tari kreasi

 Tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari
kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi (nontradisi).

a.Tari kreasi berpolakan tradisi


Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi
baik dalam koreografi , musik atau karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik
pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya. Salah satu contoh tari kreasi baru yang
berpolakan tradisi adalah tari Nandak Gojek dari Betawi yang merupakan pengembangan
gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu
payung.

Tari Nandak Gojek

b.Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi)


Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-
pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik
pentasnya. Salah satu tari kreasi nontradisi, yaitu tari kontemporer.

Tari Kontemporer

5.Menjelaskan nilai estetis tari kreasi

Estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni tari
sebagai bagian dari seni, umumnya sudah tentu memiliki nilai estetis sebagai kriteria untuk
menilai keindahan gerak.Seperti bagian di bawah ini
1. Wiraga
digunakan untuk menilai kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal
terhadap gerakan, ketuntasan gerak, dan keindahan gerak.

2. Wirama
digunakan untuk menilai kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama (iringan),
kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo.

3. Wirasa
digunakan untuk menilai kesesuaian gerak dengan tema tari yang terlihat dalam
cara kamu memberikan penjiwaan terhadap tari.

4. Wirupa
berarti rupa atau wujud. Unsur ini memberikan kejelasan pesan yang ingin
disampaikan melalui warna, busana, dan riasan penari.

Anda mungkin juga menyukai