LPPD Tahun 2020 Provinsi Jawa Barat

PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrohmatullohi Wabarakatuh,
Alhamdullillahirrobbil’alamin, puji syukur kami panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya sehingga Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(LPPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020 telah selesai
disusun dan disampaikan kepada Presiden melalui Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri).
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, yakni pasal 69

ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peratuan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
ditindaklanjuti pelaksanannya melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, bahwa diamanatkan LPPD
disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LPPD
merupakan informasi utama dan dasar untuk Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD), perumusan kebijakan
dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah.
Penyusunan LPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 mengacu

pada surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur seluruh Indonesia
Nomor 120.04/ 6931/OTDA Tanggal 18 Desember 2020 perihal
Pedoman Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun 2020 yang memuat capaian makro, urusan wajib pelayanan
dasar, urusan wajib non pelayanan dasar, urusan pilihan, urusan
pemerintahan umum yang diukur berdasarkan indikator kinerja pada
masing-masing urusan, Capaian Standar Pelayanan Minimal Urusan
Wajib terkait Pelayanan Dasar, capaian Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Daerah serta tugas pembantuan yang dilaksanakan oleh
Perangkat Daerah pada Tahun 2020. Dengan demikian LPPD ini
disamping menjadi gambaran capaian kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Tahun 2020, juga menjadi bahan yang sangat
berharga dalam perumusan kebijakan Pemerintah dan pembangunan
daerah tahun berikutnya.
Keberhasilan dan kemajuan yang dicapai pada Tahun 2020

merupakan upaya bersama dari seluruh pemangku kebijakan dan
pemangku kepentingan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat, meskipun
pada Tahun 2020 ini masih dalam Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan
adanya Bencana Non Alam Pandemi COVID-19. Patut disadari bahwa
masih terdapat hal-hal yang memerlukan upaya peningkatan pada
masa mendatang.
Demikian laporan ini disampaikan sebagai bahan Evaluasi
Kinerja Pemerintahan Daerah. Semoga seluruh upaya yang telah
dilaksanakan dapat bermanfaat dalam rangka peningkatan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah di Provinsi Jawa Barat dan
dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat
sehingga terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin. Semoga Allah
SWT,Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi kita semua. Aamiin.
Wassalamualaikum Warrohmatullohi Wabarakatuh.
Bandung, Maret 2021

GUBERNUR JAWA BARAT
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang ................................................................. I-1
1.1.1 Penjelasan Umum ..................................................... I-1
a. Undang-Undang Pembentukan Daerah ................ I-1
b. Data Geografis Wilayah ........................................ I-2
c. jumlah penduduk ................................................. I-4
d. jumlah kabupaten/kota (untuk provinsi) ............... I-5
e. Jumlah Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat
Daerah dan Pegawai Pemerintah .......................... I-5
f. realisasi angggaran pendapatan dan belanja daerah I-10
1.1.2 Perencanaan Pembangunan Daerah .......................... I-13
a. Permasalahan Strategis Pemerintah Daerah ......... I-13
b. Visi Dan Misi Kepala Daerah ................................. I-13
c. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan
Dokumen Perencanaan Jangka Menengah ........... I-25
d. Kegiatan Pembangunan Daerah Berdasarkan
Dokumen Perencanaan Tahunan .......................... I-115
1.1.3 Penerapan Standar Pelayanan Minimal ..................... I-226
BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DAERAH .......................................................................... II-1
2.1 Capaian Kinerja Makro ....................................................... II-1
2.2 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan ............................................................ II-1
2.2.1 Indikator Kinerja Kunci Keluaran ........................... II-1
2.2.2 Indikator Kinerja Kunci Hasil ................................ II-80
2.2.3 Indikator Kinerja Kunci Untuk Fungsi Penunjang
Urusan Pemerintahan ............................................ II-94
2.3 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah .......................... II-98
i
BAB III CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN III-1

3.1 Tugas Pembantuan Pusat yang Dilaksanakan
oleh Daerah Provinsi .......................................................... III-5
3.1.1 Target Kinerja ......................................................... III-5
3.1.2 Realisasi ................................................................. III-12
3.2 Tugas Pembantuan Provinsi yang Dilaksanakan oleh
Daerah Kabupaten/Kota ................................................... III-25
3.2.1 Target Kinerja ......................................................... III-25
3.2.2 Realisasi ................................................................. III-25
3.3 Permasalahan dan Kendala ............................................... III-25
3.4 Saran dan Tindak Lanjut ................................................... III-33
BAB IV PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN

MINIMAL ............................................................................ IV-1
4.1 Urusan Pendidikan .......................................................... IV-1
4.1.1 Jenis Pelayanan Dasar ........................................... IV-1
4.1.2 Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
oleh Daerah ............................................................ IV-1
4.1.3 Realisasi ................................................................. IV-2
4.1.4 Alokasi Anggaran .................................................... IV-3
4.1.5 Dukungan Personil ................................................. IV-13
4.1.6 Permasalahan dan Solusi ....................................... IV-10
4.2 Urusan Kesehatan ........................................................... IV-12
oleh Daerah ............................................................ IV-17
4.2.3 Realisasi ................................................................. IV-18
4.3 Urusan Pekerjaan Umum ................................................. IV-22
oleh Daerah ............................................................ IV-23
ii
4.3.3 Realisasi ................................................................. IV-28

4.4 Urusan Perumahan Rakyat .............................................. IV-38
oleh Daerah ............................................................ IV-39
4.4.3 Realisasi ................................................................. IV-40
4.5 Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat ................................................ IV-48
oleh Daerah ............................................................ IV-48
4.5.3 Realisasi ................................................................. IV-49
4.6 Urusan Sosial .................................................................. IV-52
oleh Daerah ............................................................ IV-53
4.6.3 Realisasi ................................................................. IV-54
4.7 Program dan Kegiatan ...................................................... IV-58
4.7.1 Program dan Kegiatan Urusan Pendidikan ............. IV-58
4.7.2 Program dan Kegiatan Urusan Kesehatan .............. IV-60
4.7.3 Program dan Kegiatan Urusan Pekerjaan Umum .... IV-61
4.7.4 Program dan Kegiatan Urusan Perumahan Rakyat . IV-61
iii
4.7.5 Program dan Kegiatan Urusan Ketenteraman,

Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat ... IV-52
4.7.6 Program dan Kegiatan Urusan Sosial ..................... IV-62
BAB V PENUTUP ........................................................................... V-1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.1.1 Penjelasan Umum
a. Undang-undang Pembentukan Daerah
Daerah Jawa Barat merupakan kesatuan masyarakat

hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di awal berdirinya,
Daerah Jawa Barat ditetapkan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Barat yang meliputi wilayah Keresidenan
Banten, Bogor, Jakarta, Priangan, dan Cirebon
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten. Dalam perjalanannya,
Provinsi Jawa Barat telah mengalami dua kali pemekaran
melalui pembentukan DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
Sampai dengan Tahun 2020, Provinsi Jawa Barat terdiri
dari 27 Daerah Otonom yang meliputi 18 Kabupaten dan 9
Kota. Satu Kabupaten yaitu Kabupaten Pangandaran
merupakan Daerah dengan status Otonom sejak tanggal 22
April 2018.
1
BAB I
b. Kondisi Geografis Daerah

Daerah Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah daratan
dan laut. Luas wilayah daratan mencapai 35.377,76 km2,
sementara wilayah lautan meliputi perairan laut 12 mil yang
membentang sepanjang 445,9 km di pesisir selatan Jawa Barat-
perairan Samudera Hindia dan 411,64 km di pesisir Utara Jawa
Barat - perairan Laut Jawa. Secara Geografis Provinsi Jawa
Barat terletak pada posisi 104°48" - 108°48" Bujur Timur dan
5°50" - 7°50" Lintang Selatan, dengan batas wilayah meliputi :
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa, Provinsi
Banten dan Provinsi DKI Jakarta
b. Sebelah Barat : berbatasan dengan Provinsi Banten
c. Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Jawa
Tengah
d. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Hindia
Secara administratif, wilayah Provinsi Jawa Barat

terbagi ke dalam 27 daerah otonom kabupaten/kota, seperti
disajikan pada Tabel I.1 dan Gambar I.1.
Tabel I.1
Sebaran Luas Wilayah Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
% TERHADAP
NO KABUPATEN/
LUAS (KM2)
KOTA LUAS WILAYAH JAWA
BARAT
1 Bogor 2.710,62 7,66
2 Sukabumi 4.145,70 11,72
3 Cianjur 3.840,16 10,85
4 Bandung 1.767,96 5,00
5 Garut 3.074,07 8,69
6 Tasikmalaya 2.551,19 7,21
7 Ciamis 1.414,71 4,00
8 Kuningan 1.110,56 3,14
9 Cirebon 984,52 2,78
10 Majalengka 1.204,24 3,40
11 Sumedang 1.518,33 4,29
2
BAB I
% TERHADAP
NO KABUPATEN/
LUAS (KM2)
KOTA LUAS WILAYAH JAWA
BARAT
12 Indramayu 2.040,11 5,77
13 Subang 1.893,95 5,35
14 Purwakarta 825,74 2,33
15 Karawang 1.652,20 4,67
16 Bekasi 1.224,88 3,46
17 Bandung Barat 1.305,77 3,69
18 Pangandaran 1.010,00 2,85
19 Kota Bogor 118,50 0,33
20 Kota Sukabumi 48,25 0,14
21 Kota Bandung 167,67 0,47
22 Kota Cirebon 37,36 0,11
23 Kota Bekasi 206,61 0,58
24 Kota Depok 200,29 0,57
25 Kota Cimahi 39,27 0,11
26 Kota Tasikmalaya 171,61 0,49
27 Kota Banjar 113,49 0,32
JAWA BARAT 35.377,76 100,00
Sumber : diolah dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72
Tahun 2019
Gambar I.1
Peta Administrasi Provinsi Jawa Barat
3
BAB I
c. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data Sistem Administrasi Kependudukan
(SIAK), jumlah penduduk Jawa Barat Tahun 2020 sebanyak
47.142.623 jiwa. Secara nasional, Jawa Barat merupakan
provinsi dengan penduduk terbanyak dibanding provinsi
lainnya di Indonesia. Distribusi penduduk berdasarkan jenis
kelamin sebagaimana Tabel 1.3
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Jawa Barat per Jenis Kelamin Tahun 2020
KODE KABUPATEN/K LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

WIL OTA N % n % n %
3201 BOGOR 2.627.675 5,57 2.504.680 5.31 5.132.355 10,89
3202 SUKABUMI 1.333.443 2,83 1.293.319 2,74 2.626.762 5,57
3203 CIANJUR 1.216.433 2,58 1.152.180 2,44 2.368.613 5,02
3204 BANDUNG 1.824.524 3,87 1.758.532 3.73 3.583.056 7,60
3205 GARUT 1.285.225 2,73 1.229.290 2,61 2.514.515 5,33
3206 TASIKMALAYA 916.900 1,94 886.900 1,88 1.803.800 3,83
3207 CIAMIS 632.826 1,34 627.158 1,33 1.259.984 2,67
3208 KUNINGAN 599.724 1,27 584.016 1,24 1.183.740 2,51
3209 CIREBON 1.163.760 2,47 1.133.239 2,40 2.296.999 4,87
3210 MAJALENGKA 662.722 1,41 652.500 1,38 1.315.272 2,79
3211 SUMEDANG 584.7704 1,24 574.684 1,22 1.159.454 2,46
3212 INDRAMAYU 942.358 2,00 928.791 1.97 1.871.149 3,97
3213 SUBANG 794.352 1,68 789.583 1,67 1.583.935 3,36
3214 PURWAKARTA 493.002 1,05 481.302 1,02 974.304 2,07
3215 KARAWANG 1.193.589 2,53 1.167.430 2,48 2.361.019 5,01
3216 BEKASI 1.456.865 3,09 1.423.415 3,02 2.880.280 6,11
BANDUNG
3217 872.332 1,85 840.016 1,78 1.712.348 3,63
BARAT
3218 PANGANDARAN 214.541 0,46 213.701 0,45 482.242 0,91
3271 KOTA BOGOR 538.807 1,14 525,891 1,12 1.064.698 2,26
KOTA
3272 176.539 0,37 174.920 0,37 351.459 0,75
SUKABUMI
KOTA
3273 1.256.206 2,66 1.244.761 2,64 2.500.967 5,31
BANDUNG
3274 KOTA CIREBON 172.117 0,37 170.886 0,36 343.003 0,73
3275 KOTA BEKASI 1.239.236 2,63 1.225.483 2,60 2.464.719 5,23
3276 KOTA DEPOK 942.540 2,00 930.456 1,97 1.872.996 3,97
3277 KOTA CIMAHI 280.754 0,60 277.157 0,59 557.911 1,18
KOTA
3278 368.850 0,78 356.711 0,76 725.561 1,54
TASIKMALAYA
3279 KOTA BANJAR 103.374 0,22 102.108 0,22 205.482 0,44
TOTAL 23.893.514 50,68 23.249.109 49,32 47.142.623 100,00
Sumber : Database SIAK Provinsi Jawa Barat Hasil konsolidasi per 31 Desember 2020
4
BAB I
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki di

Jawa Barat lebih banyak dari penduduk perempuan, yaitu
sebanyak 23.893.514 jiwa atau 50,68 % dari penduduk Jawa
Barat sedangkan penduduk berjenis kelamin perempuan
sebanyak 23.249.109 juta jiwa atau 49,70 % dari penduduk
Jawa Barat dengan sex ratio sebesar 2,39 %
d. Jumlah Kabupaten/Kota
Provinsi Jawa Barat memiliki 18 Kabupaten dan 9 Kota

yang terdiri dari :
1. Bogor 15. Karawang
2. Sukabumi 16. Bekasi
3. Cianjur 17. Bandung Barat
4. Bandung 18. Pangandaran
5. Garut 19. Kota Bogor
6. Tasikmalaya 20. Kota Sukabumi
7. Ciamis 21. Kota Bandung
8. Kuningan 22. Kota Cirebon
9. Cirebon 23. Kota Bekasi
10. Majalengka 24. Kota De
11. Sumedang 25. pok
12. Indramayu 26. Kota Cimahi
13. Subang 27. Kota Tasikmalaya
14. Purwakarta 28. Kota Banjar
e. Jumlah Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat Daerah dan

Pegawai
Berdasarkan Peraturan Daerah No 6 Tahun 2016 dan
turunannya Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2016 (pasal
2), setelah terdapat beberapa kali perubahan yang terakhir
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2019
5
BAB I
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat

Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat. Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat meliputi 2 (dua)
Sekretariat yaitu : Sekretariat Daerah Provinsi dan Sekretariat
DPRD, 1 (satu) Inspektorat yaitu Inspektorat Provinsi, 26 (dua
puluh enam) Dinas, meliputi :
1. Dinas Pendidikan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang;
4. Dinas Sumber Daya Air;
5. Dinas Perumahan dan Permukiman;
6. Satuan Polisi Pamong Praja;
7. Dinas Sosial;
8. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan
Keluarga Berencana;
9. Dinas Lingkungan Hidup;
10. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
11. Dinas Perhubungan;
12. Dinas Komunikasi dan Informatika;
13. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil;
14. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu;
15. Dinas Pemuda dan Olahraga;
16. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah;
17. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
18. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan;
19. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan;
20. Dinas Kelautan dan Perikanan;
21. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura;
22. Dinas Perkebunan;
23. Dinas Kehutanan;
24. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral;
6
BAB I
25. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

26. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,
Terdapat 7 (tujuh) Badan, yang meliputi :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2. Badan Kepegawaian Daerah;
3. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;
5. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
6. Badan Pendapatan Daerah;
7. Badan Penghubung.
Unit Kerja Perangkat Daerah yang meliputi 26 Dinas dan 7
Badan terdiri 333 dari Bagian/Bidang dan Unit Pelayanan
Teknis Dinas (UPTD), sebagaimana dalam tabel 1.4
Tabel 1.3
Jumlah Unit Kerja Per Perangkat Daerah
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
N BIDANG
NAMA OPD UPDT
O /BAGIAN
1 Sekretariat Daerah
Asisten Pemerintahan, Hukum, dan
2 Kesejahteraan Sosial
3 Biro Pemerintahan dan Kerjasama 3
4 Biro Hukum dan Hak Asasi Manusia 3
Biro Pelayanan dan Pengembangan
3
5 Sosial
6 Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Biro Badan Usaha Milik Daerah
3
7 dan Investasi
8 Biro Perekonomian
9 Biro Pengadaan Barang/Jasa 3
10 Asisten Administrasi
11 Biro Organisasi 3
12 Biro Humas dan Protokol 3
13 Biro Umum 3
Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat
4
14 Daerah
15 Inspektorat 5
16 Dinas Pendidikan 5 5
17 Dinas Kesehatan 5 6
18 Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang 5 7
7
BAB I
N BIDANG
NAMA OPD UPDT
O /BAGIAN
19 Dinas Sumber Daya Air 5 7
20 Dinas Perumahan dan Permukiman 5 1
21 Satuan Polisi Pamong Praja 5 -
22 Dinas Sosial 5 6
Dinas Pemberdayaan Perempuan,
23 Perlindungan Anak, dan Keluarga 5 1
Berencana
24 Dinas Lingkungan Hidup 5 2
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
5 -
25 Desa
26 Dinas Perhubungan 5 7
27 Dinas Komunikasi dan Informatika 5 1
28 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil 5 4
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
29 5 -
Terpadu Satu Pintu
30 Dinas Pemuda dan Olahraga 5 -
31 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah 5 -
32 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 5 8
33 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan 5 8
34 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 5 3
35 Dinas Kelautan dan Perikanan 5 9
36 Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura 5 9
37 Dinas Perkebunan 5 3
38 Dinas Kehutanan 5 9
39 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 5 8
40 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 5 6
41 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 3 -
42 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 5 -
43 Badan Kepegawaian Daerah 5 -
Badan Pengembangan Sumber Daya
5 -
44 Manusia
Badan Penelitian dan Pengembangan
5 -
45 Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
5 -
46 Daerah
47 Badan Pendapatan Daerah 5 34
48 Badan Penghubung
49 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 5 -
50 Badan Penanggulangan Bencana Daerah -
TOTAL UNIT KERJA PERANGKAT DAERAH 185 148
Sumber : Biro Organisasi diolah Biro PemOtda
Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat

terdapat 35.489 Orang. Angka tersebut termasuk ASN yang
8
BAB I
merupakan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kesehatan. Jika

diluar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kesehatan jumlah ASN
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan penyebarannya
per Perangkat Daerah dapat dilihat pada tabel tabel 1.5
dibawah ini.
Tabel 1.5
Jumlah ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
berdasarkan Penyebaran di Perangkat Daerah Tahun 2020
PERANGKAT DAERAH JUMLAH ASN

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 92
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 47
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 44
BADAN PENDAPATAN DAERAH 646
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH 37
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
156
DAERAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 57
BADAN PENGHUBUNG 27
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 94
DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG 597
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 260
DINAS KEHUTANAN 347
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 170
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 26
DINAS KESEHATAN 540
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN 222
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 72
DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL 57
DINAS LINGKUNGAN HIDUP 124
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN 114
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 58
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
51
PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA 99
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU 102
DINAS PENDIDIKAN 1762
DINAS PERHUBUNGAN 243
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 205
9
BAB I
PERANGKAT DAERAH JUMLAH ASN

DINAS PERKEBUNAN 81
DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH 41
DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 121
DINAS SOSIAL 223
DINAS SUMBER DAYA AIR 262
DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA 280
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 98
INSPEKTORAT DAERAH 46
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 76
SEKRETARIAT DAERAH 574
SEKRETARIAT DPRD 113
JUMLAH ASN SEBELUM TENAGA PENDIDIK DAN
8,164
KESEHATAN
Sumber : BKD, Tahun 2020
f. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2020 unaudited, Realisasi PAD terhadap
total Anggaran pada APBD Jawa Barat Tahun 2020 sebesar
86,09 %, sedangkan untuk Belanja Daerah sebesar 87,10 %.
Secara rinci Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja dapat
dilihat dalam Tabel 1.5 berikut ini.
10
BAB I
Tabel 1.6
Laporan Realisasi Anggran Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
KODE ANGGARAN unaudited BERTAMBAH/
URAIAN REALISASI S.D 31 DES %
REKENING PERUBAHAN (BERKURANG)
1 2 3 4 5 6
4 PENDAPATAN DAERAH
4 1 Pendapatan Asli Daerah 21.831.985.140.899,00 18.521.882.178.042,50 (3.310.102.962.856,47) 84,84
4 1 1 Pajak Daerah 20.404.319.020.250,OO 17.035.963.236.918,00 (3.310.102.962.856,47) 83,49
4 1 2 Retribusi Daerah 34.551.610.670,00 40.220.203.478,00 5.668.592.808,00 116,41
4 1 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan 399.717.085.961,00 401.703.315.844,00 1.986.229.883,00 100,50
Daerah yang dipisahkan
4 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 993.397.424.018,00 1.043.995.421.802,53 50.597.997.784,53 105,09
Yang Sah
4 2 Dana Perimbangan 16.279.590.195.996,00 15.881.415.189.271,00 (398.175.006.725,00) 97,55

4 2 1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil 2.086.455.243.173,00 2.063.105.718.266,00 (23.349.524.907,00) 98,88
Bukan Pajak
4 2 2 Dana Alokasi Umum 2.994.344.725.000,00 2.964.612.155.000,00 (29.732.570.000,00) 99,01
4 2 3 Dana Alokasi Khusus 11.198.790.227.823,00 10.853.697.316.005,00 (345.092.911.818,00) 96,92
4 3 Lain-Lain Pendapatan Daerah 103.418.334.722,00 100.978.338.005,00 (2.439.996.717,00) 97,64

Yang Sah
4 3 1 Pendapatan Hibah 35.613.062.722,00 36.459.066.005,00 846.003.283,00 102,38
4 3 4 Dana Penyesuaian dan Otonomi 29.413.272.000,00 29.413.272.000,00 0,00 100,00
Khusus
4 3 5 Bantuan Keuangan Dari 38.392.000.000,00 35.106.000.000,00 (3.286.000.000,00) 91,44
Provinsi/pemerintah daerah lain
JUMLAH PENDAPATAN 38.214.993.671.617,00 34.504.275.705.318,50 (3.710.717.966.298,47) 90,29
11
BAB I
KODE ANGGARAN BERTAMBAH/

URAIAN REALISASI S.D 31 DES %
REKENING PERUBAHAN (BERKURANG)
1 2 3 4 5 6
5 BELANJA DAERAH
5 1 Belanja Tidak Langsung 35.917.466.765.293,00 31.121.593.545.978,00 (4.795.873.219.315,00) 86,65

5 1 1 Belanja Pegawai 5.605.436.893.218,00 5.827.967.966.974,00 (713.821.962.633,00) 89,09
5 1 2 Belanja Bunga 18.123.947.774,00 18.123.947.774,00 0,00 100,00
5 1 3 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00
5 1 4 Belanja Hibah 10.220.343.587.059,00 9.681.322.247.026,00 (539.021.340.033,00) 94,73
5 1 5 Belanja Bantuan Sosial 213.750.000.000,00 206.084.000.000,00 (7.666.000.000,00) 96,41
5 1 6 Belanja Bagi Hasil 8.770.891.955.109,00 7.212.501.291.449,00 (1.558.390.663.660,00) 82,23
5 1 7 Belanja Bantuan 5.493.111.261.504,00 5.020.674.544.240,00 (472.436.717.264,00) 91,40
Keuangan
5 1 8 Belanja Tidak Terduga 4.659.456.084.240,00 3.154.919.548.515,00 (1.504.536.535.725,00) 67,71
5 2 Belanja Langsung 7.346.204.592.033,00 7.005.938.203.271,00 (340.266.388.762,00) 95,37

5 2 1 Belanja Pegawai 287.786.324.715,00 269.604.625.316,00 (18.181.699.399,00) 93,68
5 2 2 Belanja Barang dan 5.257.544.077.513,00 5.063.427.063.079,00 (194.117.014.434,00) 96,31
Jasa
5 2 3 Belanja Modal 1.800.874.189.805,00 1.672.906.514.876,00 (127.967.674.929,00) 92,89
JUMLAH BELANJA 43.263.671.357.326,00 38.127.531.749.249,00 (5.136.139.608.077,00) 88,13
SURPLUS (DEFISIT) (5.048.677.685.709,00) (3.623.256.043.930,47) 1.425.421.641.778,53
Keterangan :
- Data Merupakan Hasil UnAudit
- Belanja berdasarkan nilai SP2D
Sumber : LRA, Laporan Keuangan diolah oleh BPKAD Prov. Jawa Barat
12
BAB I
1.1.2 Perencanaan Pembangunan Daerah

a. Permasalahan Strategis Pemerintah Daerah.
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap
expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat
ini dengan yang direncanakan. Potensi permasalahan
pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan
yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang
tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan
ancaman yang tidak diantisipasi.
Berdasarkan gambaran umum pembangunan
Provinsi Jawa Barat selama beberapa tahun terakhir, maka
permasalahan pokok pembangunan adalah; (1) Masih
tingginya tingkat kemiskinan, pengangguran, masalah sosial
dan keamanan; (2) Masih rendahnya kualitas sumber daya
manusia; (3) Masih belum optimalnya pelayanan
infrastruktur; (4) Pertumbuhan ekonomi daerah mengalami
pelambatan; (5) Meningkatnya kerusakan dan pencemaran
lingkungan; dan (6) Masih belum optimalnya kinerja
pemerintah daerah dan pelayanan publik kepada
masyarakat.
b. Visi dan Misi Kepala Daerah.

Visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa
Barat 2018-2023 merupakan penjabaran dari visi gubernur
dan wakil gubernur terpilih serta menjadi dasar perumusan
prioritas pembangunan Provinsi Jawa Barat. Pernyataan visi
Provinsi Jawa Barat periode 2018-2023 menjadi arah bagi
pembangunan sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang.
Berbagai kebijakan pembangunan jangka menengah Jawa
Barat sampai dengan Tahun 2023 difokuskan untuk
mewujudkan visi. Adapun visi pembangunan jangka
menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, adalah:
13
BAB I
“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan

Inovasi dan Kolaborasi”
Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023 memiliki

makna sebagai berikut:
Jabar Juara Lahir Batin: pembangunan Jawa Barat

ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat baik lahir maupun batin. Pembangunan
diarahkan untuk mewujudkan masyarakat Jawa Barat
berdaya saing dan mandiri.
Inovasi: pembangunan yang dilaksanakan di berbagai

sektor dan wilayah didukung dengan inovasi yang ditujukan
untuk meningkatkan pelayanan publik, kualitas hidup, dan
pembangunan berkelanjutan.
Kolaborasi: perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi

antar tingkatan pemerintahan, antar wilayah, dan antar
pelaku pembangunan untuk memanfaatkan potensi dan
peluang serta menjawab permasalahan dan tantangan
pembangunan.
Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah,

maka ditetapkan beberapa misi pembangunan jangka
menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023, yaitu:
1. Membentuk Manusia Pancasila yang Bertaqwa melalui

Peningkatan Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai
Pusat Peradaban.
Konsep Jabar Juara secara “batin” sepenuhnya diemban

oleh misi pertama ini. Secara umum misi pertama
memiliki tujuan untuk menciptakan masyarakat Jawa
Barat sebagai manusia dengan nilai-nilai Pancasila dan
14
BAB I
meningkatkan peran rumah ibadah sebagai pusat

pembangunan peradaban di Jawa Barat.
Melalui misi ini peran masjid dan tempat ibadah sebagai

pusat peradaban diperkuat untuk melahirkan manusia
Jawa Barat yang berakhlak baik dan berjiwa besar.
Selain masjid, pembangunan manusia di Jawa Barat
yang bertaqwa juga dilakukan dengan pengembangan
pesantren sebagai ujung tombak membangun lingkungan
masyarakat yang damai, tentram, dan bahagia.
2. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas,

Bahagia dan Produktif melalui Peningkatan Pelayanan
Publik yang Inovatif.
Misi ini diarahkan untuk menghadirkan pelayanan publik

yang berkualitas untuk seluruh masyarakat Jawa Barat;
agar rakyat Jawa Barat dapat menikmati pendidikan dan
kesehatan; perempuan Jawa Barat mampu
mengekspresikan potensi kebaikannya dengan optimal,
dan para pemuda menyadari panggilan jiwanya dan
dapat berperan vital dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi.
Pemenuhan kesejahteraan sosial dapat mendukung
lahirnya masyarakat yang bahagia. Kebahagiaan
diperoleh dari terjaminnya kehidupan yang layak dan
bermartabat bagi masyarakat. Kesejahteraan sosial juga
mendorong lahirnya masyarakat yang berkualitas dan
produktif. Dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
diperlukan peran masyarakat yang seluas-luasnya.
15
BAB I
3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan

Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang
yang Berkelanjutan melalui Peningkatan Konektivitas
Wilayah dan Penataan Daerah.
Misi 3 dalam penjawaban visi Jabar Juara Lahir batin

dengan inovasi dan kolaborasi memiliki inti utama yang
berpusat pada pembangunan infrastruktur untuk
pemerataan pembangunan. Infrastruktur adalah investasi
pembangunan yang akan mendorong lahirnya pusat
pertumbuhan baru, mengurangi beban logistik yang
mampu menjaga stabilitas harga, serta mempercepat
perpindahan manusia dan barang antar kota dan
kabupaten. Berbagai aktivitas pembangunan dilakukan
sesuai dengan kaidah-kaidah penataan ruang dan
pengelolaan lingkungan hidup agar daya dukung dan
daya tampung lingkungan tidak terlampaui dan
kelestarian ekosistem tetap terjaga.
4. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha

Ekonomi Umat yang Sejahtera dan Adil melalui
Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi dengan
Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan.
Misi 4 membawa amanah yang besar untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Barat.
Ekonomi umat yang adil dan sejahtera yang dicita-
citakan akan dapat diwujudkan dengan meningkatkan
daya saing dan produktivitas ekonomi Jawa Barat.
Penggunaan teknologi untuk optimalisasi proses dan
menghubungkan antar pelaku ekonomi secara cepat
dapat mengatasi ketimpangan antar kawasan perdesaan
dan perkotaan, juga dapat mengurangi angka
pengangguran melalui terbukanya peluang kerja baru.
16
BAB I
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif

dan Kepemimpinan yang Kolaboratif Antara
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Dalam tata kelola pemerintahan, ‘Good Governance’ atau

‘Tata Kelola yang Baik’ harus diimplementasikan di
berbagai skala, mulai dari perusahaan hingga
pemerintahan dengan delapan pilarnya yaitu konsensus,
partisipasi, ketaatan pada hukum, efektivitas dan
efisiensi, setara dan inklusif, responsif, transparan dan
akuntabel.
Di Jawa Barat, Good Governance direpresentasikan
melalui penerapan provinsi cerdas (smart province) untuk
menjamin kinerja birokrasi yang kompetitif, transparan,
efektif, efisien, dan handal.
Perwujudan visi dan misi pembangunan Provinsi Jawa Barat
didasarkan pada nilai-nilai yang menjadi prinsip pembangunan
yang hidup dan menjadi jiwa bagi masyarakat Jawa Barat. Nilai
pembangunan Jawa Barat Tahun 2018-2023, meliputi:
Relijius – Bahagia – Adil – Inovatif – Kolaboratif
Jabar Juara dicapai dengan menerapkan konsep pembangunan

yang terdiri atas: Pro Perubahan; Pro Kesetaraan; Pro Ekonomi
Umat dan Golongan Ekonomi Lemah (Golekmah); Pro
Lingkungan dan Tata Ruang; dan Pro Pembangunan
Berkelanjutan. Konsep pembangunan Jawa Barat 2018-2023
tersebut sejalan dengan konsep pembangunan daerah
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017, yang menyatakan bahwa pembangunan daerah
diarahkan untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
17
BAB I
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya

saing daerah serta kualitas lingkungan hidup.
Gambar 1.2
Konsep Pembangunan Jawa Barat
Tujuan dan Sasaran

Perumusan tujuan dan sasaran pembangunan jangka
menengah Jawa Barat periode 2018-2023 dilakukan melalui
pendekatan teknokratik dan partisipatif yang holistik, sebagai
penjabaran visi dan misi Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023
dalam upaya pencapaian arah kebijakan dan sasaran pokok
RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 periode
berkenaan.
Penyusunan tujuan dan sasaran pembangunan jangka

menengah Jawa Barat sampai dengan 5 (lima) tahun yang akan
datang, juga memperhatikan modal dasar Provinsi Jawa Barat,
yaitu:
1. Karakteristik masyarakat Jawa Barat yang religius dan

berbudaya merupakan modal sosial yang mampu
18
BAB I
mendorong terciptanya kondisi yang kondusif untuk

pelaksanaan pembangunan;
2. Posisi geografis yang berbatasan dengan ibukota negara
menjadikan Jawa Barat sebagai lintasan utama arus
regional penumpang dan barang Sumatera-Jawa-Bali;
3. Keanekaragaman sumber daya alam hayati dan sumber
daya buatan serta sumber daya manusia produktif menjadi
potensi pembangunan yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kemakmuran masyarakat; dan
4. Keamanan dan ketertiban yang relatif stabil menjadi
pendukung pelaksanaan pembangunan.
Pada Tahun 2020 (dimulai Bulan November) telah

dilakukan Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-
2023 dengan latar belakang adanya pandemi COVID-19 yang
berdampak luas terhadap berbagai dimensi kehidupan dan
pembangunan, terlebih pada aspek sosial dan ekonomi.
Ditinjau dari dimensi ekonomi, dampak pandemi ditandai,
antara lain, dengan perlambatan konsumsi masyarakat,
penurunan investasi, penurunan output di berbagai sektor
terutama manufaktur, konstruksi dan jasa. Pada dimensi sosial
terjadi penurunan derajat kesehatan masyarakat, peningkatan
angka kematian, peningkatan angka kemiskinan, dan
peningkatan angka pengangguran. Dalam rangka percepatan
penanganan COVID-19, Pemerintah bersama dengan seluruh
pemerintah daerah melakukan berbagai upaya,baik di bidang
kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan. Salah satu upaya
yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah yaitu refocusing
dan realokasi anggaran, serta melakukan penyesuaian proyeksi
pendapatan dan pembiayaan daerah dalam APBD Tahun
Anggaran 2020. Refocusing dan realokasi anggaran
diprioritaskan untuk penanganan kesehatan, penanganan
19
BAB I
dampak ekonomi, dan penyediaan jaring pengaman sosial

(social safety net).
Berbagai indikator makro ekonomi sampai dengan

kuartal III-2020 sebagai akibat dari pandemi COVID-19
melanda berbagai negara termasuk Indonesia, juga terjadi di
Provinsi Jawa Barat. Kondisi perekonomian Indonesia yang
diindikasikan oleh beberapa indikator makro mengalami
penurunan dibandingkan tahun lalu. Hal ini menyebabkan
Pemerintah melakukan penyesuaian target indikator makro
pada RKP tahun 2021 dan Rancangan APBN Tahun 2021, yang
berbeda angkanya dengan target indikator makro yang telah
ditetapkan di RPJMN Tahun 2020-2024. Ekonomi Indonesia
pada triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 mengalami
kontraksi sebesar -3,49 persen (y-on-y). Walau demikian,
pertumbuhan ekonomi triwulan III-2020 terhadap triwulan
sebelumnya meningkat sebesar 5,05 persen (q-to-q). Indikator
makro lainnya,yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), pada
Agustus 2020 sebesar 7,07 persen, meningkat 1,84 persen poin
dibandingkan dengan Agustus 2019. Penduduk yang bekerja
sebanyak 128,45 juta orang, turun sebanyak 0,31 juta orang
dari Agustus 2019. Terdapat 29,12 juta orang (14,28 persen)
penduduk usia kerja di Indonesia yang terdampak COVID-19,
terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (2,56 juta orang),
Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,76 juta
orang), sementara tidak bekerja karena COVID-19 (1,77 juta
orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan
jam kerja karena COVID-19 (24,03 juta orang). Pandemi
COVID-19 juga berdampak pada meningkatnya kemiskinan di
Indonesia. Persentase penduduk miskin pada Maret 2020
sebesar 9,78 persen, meningkat 0,56 persen poin terhadap
September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap
Maret 2019. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2020
20
BAB I
sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap

September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret
2019. Sejalan dengan kondisi nasional, Provinsi Jawa Barat
juga mengalami memburuknya beberapa indikator makro sejak
merebaknya COVID-19 di Indonesia. Ekonomi Provinsi Jawa
Barat triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 mengalami
kontraksi sebesar -4,08 persen (y-on-y) menurun dibanding
capaian triwulan III-2019 yang besarnya 5,15 persen. Ekonomi
Provinsi Jawa Barat pada triwulan III ini mengalami
pertumbuhan sebesar 3,37 persen (q-to-q) dari triwulan
sebelumnya.
Dalam setahun terakhir, TPT di Provinsi Jawa Barat naik

menjadi 10,46 persen pada Agustus 2020 dari 8,04 pada tahun
sebelumnya. Penduduk yang bekerja sebanyak 21,68 juta
orang, berkurang 0,38 juta orang dari Agustus 2019. Dalam
setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur naik
sebesar 4,79 persen poin, dan persentase pekerja paruh waktu
naik sebesar 4,82 persen poin. Terdapat 6,36 juta orang yang
terdampak COVID-19 atau 16,96 persen. Angka ini terdiri dari
pengangguran karena COVID-19 (0,70 juta orang), BAK karena
COVID-19 (0,16 juta orang), sementara tidak bekerja karena
COVID-19 (0,40 juta orang), dan penduduk bekerja yang
mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (5,10 juta
orang). Indikator makro lain yang juga menunjukkan
penurunan kinerja, yaitu kemiskinan. Pada Maret 2020, jumlah
penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan
yaitu sekitar 544,30 ribu jiwa, dari 3,38 juta jiwa (6,82 persen)
pada September 2019 menjadi 3,92 juta jiwa (7,88 persen) pada
Maret 2020. Ketimpangan pendapatan masyarakat yang
ditunjukkan dengan indeks gini mengalami peningkatan yakni
dari 0,398 pada tahun lalu menjadi 0,403 pada Maret 2020.
Mempertimbangkan kondisi yang terjadi akibat pandemi
21
BAB I
COVID-19, maka Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

melakukan penyesuaian target indikator kinerja pembangunan
yang sebelumnya telah dimuat dalam RPJMD Provinsi Jawa
Barat Tahun 2018-2023. Penyesuaian ini perlu dilakukan
untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang
responsif terhadap perkembangan keadaan, sekaligus
merupakan penerapan perencanaan dan penganggaran yang
terpadu. Dengan kemampuan keuangan yang ada, maka target-
target pembangunan juga perlu disesuaikan sehingga
berimbang antara target yang akan dicapai dengan
ketersediaan anggaran. Penjabaran visi dan misi pembangunan
jangka menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 terdiri
dari 7 (tujuh) tujuan dan 21 sasaran. Tujuan dan sasaran
pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat Tahun
2018-2023 dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang
terukur. Indikator kinerja tersebut merupakan tolok ukur
keberhasilan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa
Barat. Target indikator kinerja tujuan dan sasaran Tahun 2020
sampai dengan 2023 mengalami penyesuaian. Penyesuaian
target tujuan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-
2023 merupakan bagian dari upaya pencapaian target indikator
makro pembangunan daerah. Indikator makro Provinsi Jawa
Barat ditetapkan dengan mempertimbangkan dukungan
terhadap pencapaian target indikator makro nasional dan
kemampuan Provinsi Jawa Barat dengan adanya pandemi
COVID-19. Penentuan proyeksi indikator makro telah
melibatkan pemangku kepentingan terkait serta para pakar dan
akademisi. Perhitungan proyeksi tersebut mempertimbangkan
teori serta data masa lalu capaian pembangunan Provinsi Jawa
Barat berdasarkan publikasi BPS.
Berdasarkan hasil perumusan, maka penjabaran visi dan misi
pembangunan jangka menengah Jawa Barat Tahun 2018-2023
terdiri dari 7 (tujuh) tujuan dan 21 (dua puluh satu) sasaran.
22
BAB I
Tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2018-2023 dilengkapi dengan indikator
kinerja dan target yang terukur. Indikator kinerja tersebut
merupakan tolok ukur keberhasilan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Jawa Barat. Pencapaian indikator kinerja
Kepala Daerah selanjutnya menjadi Indikator Kinerja Utama
(IKU) daerah yang didukung oleh Indikator Kinerja Utama (IKU)
perangkat daerah. Dengan demikian, target pencapaian
pembangunan lima tahun ke depan jelas dan terukur.
Untuk menggambarkan kemajuan pembangunan daerah dalam
jangka menengah dan jangka panjang digunakan indikator
makro pembangunan yang terdiri dari Indeks Pembangunan
Manusia, Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka,
Pertumbuhan Ekonomi, Laju Pertumbuhan Penduduk, dan
Indeks Gini. Indikator tersebut merupakan indikator yang
bersifat dampak (Impact) dari pelaksanaan program/kegiatan
yang bersifat lokal, regional dan nasional sehingga diperlukan
sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota serta pelaku
pembangunan lainnya.
Penetapan tujuan dan sasaran misi RPJMD Provinsi Jawa
Barat Tahun 2018-2023 ini merupakan bagian dari upaya
pencapaian target indikator makro pembangunan. Indikator
Makro Provinsi Jawa Barat disajikan pada Tabel .1.4
23
BAB I
Tabel 1.7
Proyeksi Indikator Makro Provinsi Jawa Barat Tahun 2018–2023
KONDISI
2019 TARGET RPJMD TARGET PERUBAHAN RPJMD TARGE
SATU AWAL
NO INDIKATOR T
AN 201 TARGE REALISA
AKHIR
7 2018 T SI 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
73,74 72,24
IndeksPembangunan 70,6 71,42- 71,91- 72,52- 73,13- 71,32 71,53 71,88 72,24 –
1 poin 71,30 72,03 - –
Manusia 9 71,91 72,52 73,13 73,74 –71,97 –72,51 –73,11 73,71
74,35 73,71
Laju Pertumbuhan
2 persen 1,39 1,36 1,5 1,3 1,48 1,45 1,43 1,41 1,11 1,09 1,07 1,05 1,05
Penduduk (LPP)
Persentase Penduduk 66,66- 6,07- 5,48- 4,89- 4,30- 8,13 – 8,02 – 7,91 – 7,76 7,76 –
3 persen 7,83 7,25 6,82
Miskin 6,90 6,31 5,72 5,13 4,54 8,12 7,99 7,88 –7,73 7,73
11,87
Tingkat Pengangguran 7,7- 7,3- 10,89- 11,55 11,76 11,87 –
4 persen 8,22 8,17 8-7,9 7,99 7,9-7,7 7,5-7,3 –
Terbuka (TPT) 5,5 7,1 10,43 –10,81 –10,85 10,78
10,78
Laju Pertumbuhan 5,40- 5,6- 5,8- -2,77-- 3,33 – 4,62 – 4,92 4,92 –
5 persen 5,33 5,66 5,07 5,5-59 5,7-6,1
Ekonomi (LPE) 5,80 6,0 6,2 1,61 4,49 5,20 –5,50 5,50
0,397
0,39 0,39- 0,37- 0,37- 0,36- 0,36- 0,406 0,404 0,401 0,397 –
6 Indeks Gin poin 0.405 0,398 –
3 0,39 0,38 0,38 0,37 0,37 –0,401 –0,398 –0,394 0,390
0,390
50,02
juta 37,2 41,96 44,08 46,89 50,02 –
7 Pendapatan Per Kapita 40,3 - 43,35 - - - - –
rupiah 2 –42,14 –45,10 –48,22 51,72
51,72
Sumber: Hasil proyeksi, diolah Bappeda Provinsi Jawa Barat,Tahun 2020 (RPJMD Murni)
24
BAB I
c. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan Dokumen

Perencanaan Jangka Menengah RPJMD Perubahan 2018-
2023.
Mengacu pada RPJMD Perubahan Tahun 2018-2023
Program Pemerintah Jawa Barat Tahun 2020 adalah
program yang mendukung Visi dan Misi Pembangunan Jawa
Barat, terdapat 332 Program, sebagaimana Tabel 1.5
Tabel 1.8
Perjanjian Kinerja Tahun 2020
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
1 Indeks Kerukunan Umat Beragama Poin 68,10-68,50
2 Indeks Demokrasi Poin 70,77-71,78
3 Indeks Kebahagiaan Poin 69,58
4 Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun 72,82 – 73,16
5 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Poin 69,28 – 70,28
6 Indeks Pembangunan Gender (IPG) Poin 88,50 - 89,30
7 Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 8,35 – 8,55
8 Harapan Lama Sekolah Tahun 12,20 – 12,83
9 Indeks Pembangunan Pemuda Poin 49,00 - 50
10 Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat Persen 6,54 – 8,07
11 Indeks Ketentraman dan Ketertiban Poin 70-72
12 Konsumsi Listrik per Kapita Kwh/Kapita 950-1000
13 Tingkat Konektivitas Antar Wilayah Persen 38-40
14 Indeks Desa Membangun Poin 0,68-0.69
15 Usulan pembentukan daerah persiapan Usulan 1
otonomi baru
16 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Poin 60,47-60,57
17 Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Persen 3,82-3,92
Kaca
18 Indeks Penggunaan Air Poin 1,1927-1,1925
19 Indeks Risiko Bencana (IRB) Poin 150,45-149,45
20 Skor Pola Pangan Harapan (SPPH) Poin 82,70-83,20

21 Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 100,12-101,12
22 Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB Persen 2,65-3,04
23 Laju Pertumbuhan Sektor Industri Persen (-4,49)-(-3,45)
24 Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan Persen (-6,78)-(-5,71)

25 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ADHB Triliun Rupiah 510,84-517,48
25
BAB I
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

26 Proporsi Kredir UMKM terhadap Total Kredit Persen 20,82-20,85
27 Indeks Reformasi Birokrasi Kategori BB (76,01-78)
28 Tingkat Efektivitas Kerjasama Daerah Persen 54-56
Tabel 1.9
Program Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
PRIORITAS PERANGKAT
MISI/TUJUAN/SASARAN/P
INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
ROGRAM PEMBANGUNAN
TUJUAN/SASARAN DAERAH DAN PENANGGUNG
DAERAH
JABAR JUARA JAWAB
(1) (2) (3) (4}

VISI: TERWUJUDNYA JAWA BARAT JUARA LAHIR BATIN DENGAN INOVASI DAN
KOLABORASI
Misi 1 : Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan Peran Masjid
dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban
Tujuan:
1.1. Terwujudnya a. Indeks Kerukunan IKU Pemerintah
manusia yang Umat Beragama Daerah
berketuhanan,
berdemokrasi,
berkebangsaan dan
berkeadilan sosial
Sasaran:
1.1. Meningkatnya a. Indeks Kerukunan IKU Pemerintah
1. keimanan dan Umat Beragama Daerah
kerukunan umat
beragama dalam
kerangka demokrasi
b Indeks Demokrasi IKU Pemerintah
. Daerah
Program:
1 Program Bina 1 Tingkat PPD: Pendidikan Badan Kesatuan
Ideologi dan Pemahaman agama dan rumah Bangsa dan
Wawasan Ideologi dan ibadah juara Politik
Kebangsaan Wawasan JJ: Masjid Juara,
Kebangsaan Manusia Pancasila
2 Program Bina 1 Tingkat Ketahanan PPD: Pendidikan Badan Kesatuan
Ketahanan Ekonomi, Lingkungan agama dan rumah Bangsa dan
Seni, Budaya, Agama Strategis Daerah ibadah juara Politik
dan Kemasyarakatan JJ: Masjid Juara,
Manusia Pancasila
3 Program Pembinaan, 1 Persentase Bahan PPD: Pendidikan Biro Pelayanan
Pemahaman dan Kebijakan agama dan rumah dan
Pengamalan Pembinaan, ibadah juara Pengembangan
Keagamaan Pemahaman Dan JJ: Pesantren Sosial,
Pengamalan Juara, Masjid Sekretariat
Keagamaan Juara, Ulama Daerah
Juara
26
BAB I
Misi 2 : Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui
Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif
Tujuan:
2.1. Meningkatnya a. Indeks IKU Pemerintah
Kebahagiaan dan Kebahagiaan Daerah
Kesejahteraan
Masyarakat
Sasaran:
1. Kualitas dan Taraf Kebahagiaan Daerah
Hidup Masyarkat
Program:
1 Program PPD: Subsidi Dinas Sosial
Perlindungan dan Gratis Golongan
Jaminan Sosial Ekonomi Lemah
(Golekmah)
JJ:Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu, Sekolah
gratis bagi warga
kurang mampu
1 Persentase PMKS
Yang Mendapat
Jaminan Sosial
2 Persentase PMKS
Yang Mendapatkan
Perlindungan
Sosial
2 Program PPD: Subsidi Dinas Sosial
Pemberdayaan Sosial Gratis Golongan
Ekonomi Lemah
(Golekmah)
JJ:Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu, Sekolah
gratis bagi warga
kurang mampu
1 Persentase PSKS
Yang Berperan
Aktif Dalam
Penyelenggaraan
Kesejahteraan
Sosial
2 Persentase PSKS
Yang
Berdaya/Persentas
e PMKS Yang Pulih
Fungsi Sosialnya
27
BAB I
3 Persentase Pihak
Yang Berperan
Aktif Dalam
Pelestarian Nilai-
Nilai
Kepahlawanan,
Kesetiakawanan
Dan Restorasi
Sosial
3 Program pelayanan 1 Persentase ABH Dinas Sosial
Rehabilitasi sosial yang Direhab di
UPTD Panti Sosial PSRABH Cileungsi
Rehabilitasi Anak Bogor dan Satpel
Berhadapan dengan
Hukum
4 Program Rehabilitasi 1 Persentase Wanita Dinas Sosial
Sosial di UPTD Panti Tuna Susila Yang
Sosial Rehabilitasi Direhabilitasi
Tuna Sosial Sosial Di UPTD
PSRTS Dan Satpel -
RTM Selama 6
Bulan
5 Program Rehabilitasi 1 Persentase Remaja Dinas Sosial
Sosial di UPTD Panti Yang Mendapat
Pemberdayaan Sosial Pemberdayaan
Bina Remaja Sosial Di UPTD
Dan Satpel
6 Program Rehabilitasi 1 Persentase Dinas Sosial
Sosial di UPTD Panti Penyandang
Sosial Rehabilitasi Disabilitas Yang
Penyandang Direhabilitasi Di
Disabilitas Mental, UPTD PSRPD
Sensorik Netra, Cibabat Cimahi
Rungu Wicara,
Tubuh
7 Program Rehabilitasi 1 Persentase Lanjut Dinas Sosial
Sosial UPTD Panti Usia Di Dalam
Sosial Rehabilitasi Balai Yg Mendapat
Lanjut Usia dan Perlindungan
Pemeliharaan Makam Sosial
Pahlawan
8 Program Rehabilitasi 1 Persentase PMKS Dinas Sosial
Sosial di UPTD Panti Yg Mendapat
Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi Sosial
Bina Karya Di Prsbk Dan
Satpel – Rtm
9 Program Rehabilitasi 1 Persentase Anak Dinas Sosial
Sosial di UPTD Panti Membutuhkan
Sosial Rehabilitasi Perlindungan
Anak Membutuhkan Khusus Yang
Perlindungan Khusus Mendapat
Rehabilitasi Sosial
Di UPTD
28
BAB I
10 Program Penanganan 1 Persentase PPD: Subsidi Dinas Sosial

Fakir Miskin Keluarga Miskin Gratis Golongan
Dan Kelompok Ekonomi Lemah
Rentan Yang (Golekmah)
Meningkat JJ:Pelayanan
Produktifitas Sosial kesehatan untuk
Ekonominya warga kurang
mampu, Sekolah
gratis bagi warga
kurang mampu,
Sembako gratis
11 Program Pelatihan 1 Persentase Tenaga PPD: Subsidi Dinas Tenaga
dan Produktivitas Kerja Yang Gratis Golongan Kerja dan
Tenaga Kerja Tersertifikasi Ekonomi Lemah Transmigrasi
(Golekmah)
JJ: Buruh juara
PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Wirausaha
baru
Kerja Mandiri Kerja Yang Gratis Golongan Kerja dan
Mendapatkan Ekonomi Lemah Transmigrasi
Pelatihan Kerja (Golekmah)
Mandiri JJ: Buruh juara
PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Wirausaha
baru
13 Program Pelatihan 1 Persentase Tenaga PPD: Akses Dinas Tenaga
Pekerja Migran Kerja Yang Pendidikan Untuk Kerja dan
Mendapatkan Semua JJ: Migran Transmigrasi
Pelatihan Pekerja Juara PPD:
Migran Subsidi Gratis
Golongan
Ekonomi Lemah
(Golekmah)JJ:
Buruh juara PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Wirausaha
baru
Kerja Kompetensi Kerja Yang Gratis Golongan Kerja dan
Mendapatkan Ekonomi Lemah Transmigrasi
Pelatihan Berbasis (Golekmah)
Kompetensi JJ: Buruh juara
PPD:
29
BAB I
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Wirausaha
baru
15 Program Peningkatan 1 Persentase Pencari PPD: Subsidi Dinas Tenaga
Kesempatan Kerja Kerja Terdaftar Gratis Golongan Kerja dan
Yang Bekerja Ekonomi Lemah Transmigrasi
(Golekmah)
JJ: Buruh juara
16 Program Pengawasan 1 Persentase PPD: Subsidi Dinas Tenaga
Ketenagakerjaan Perusahaan Yang Gratis Golongan Kerja dan
Diperiksa Norma Ekonomi Lemah Transmigrasi
Ketenagakerjaan (Golekmah)
JJ: Buruh juara
Sasaran:
2.1. Meningkatnya a. Usia Harapan IKU Pemerintah
2. Kualitas Kesehatan Hidup Daerah
Masyarakat dan
Jangkauan
Pelayanan Kesehatan
Program:
1 Program Pelayanan PPD: Dinas Kesehatan
Kesehatan Desentralisasi
Layanan
Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara, Ibu dan
Anak Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu
1 Persentase
Kabupaten/Kota
Dengan Minimal 50
% Puskesmas
Menyelenggarakan
Kesehatan
Tradisional
2 Persentase
Kabupaten Kota
Puskesmas Sesuai
Standar
3 Persentase
Kab/Kota Yg
Mempunyai 80%
Rumah Sakit
30
BAB I
Dengan Pencapaian
SPM
4 Persentase Rumah
Sakit Regional Yg
Memenuhi Standar
5 Persentase
Puskesmas Siap
Akreditasi
6 Persentase Rumah
Sakit Siap
Akreditasi
7 Persentase
Kab/Kota Memiliki
Laboratorium
Kesehatan
Terakreditasi
8 Persentase
Rekomendasi Izin
Rumah Sakit Kelas
B Dan Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Provinsi
9 Jumlah Kab/Kota
Yang
Melaksanakan
Kerjasama Dengan
Provinsi Terkait
Layad Rawat
2 Program Sumber PPD: Dinas Kesehatan
Daya Kesehatan Desentralisasi
Layanan
Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
1 Persentase
Kab/Kota Yang
Mendapatkan
Pembiayaan
Kesehatan
2 Persentase
Penduduk Yang
Menjadi Peserta
Jaminan Kesehatan
3 Persentase Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan Yang
Melaksanakan
Perencanaan Dan
Pengelolaan Mutu
Tenaga Kesehatan
31
BAB I
Pelayanan
Kesehatan Prioritas
Terisi Tenaga
Kesehatan
5 Persentase Tenaga
Kesehatan
Mengikuti
Pemilihan Tenaga
Kesehatan
Puskesmas Teladan
6 Persentase
Ketersediaan Obat
Esensial
7 Persentase
Dokumen Berita
Acara Yang Dibuat
3 Program Manajemen PPD: Dinas Kesehatan
Kesehatan Desentralisasi
Layanan
Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
1 Persentase Regulasi
Bidang Kesehatan
Yang Diusulkan
Oleh Dinas
Kesehatan Prov
Jawa Barat
2 Jumlah Dinas
Kesehatan
Kab/Kota Yang
Dilakukan
Pembinaan Oleh
Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa
Barat
4 Program Peningkatan 1 Indek Kepuasan PPD: Dinas Kesehatan
Mutu Pelayanan Masyarakat Di RS Desentralisasi
Rumah Sakit Al Al Ihsan Layanan
Ihsan Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu
32
BAB I
5 Program Peningkatan 1 Persentase Bor PPD: Dinas Kesehatan

Sarana Dan Desentralisasi
Prasarana RS Al Layanan
Ihsan Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
6 Program Peningkatan 1 Indek Kepuasan PPD: Dinas Kesehatan
Mutu Pelayanan Masyarakat Di Rs Desentralisasi
Rumah Sakit Jiwa Jiwa Layanan
Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu
7 Program Peningkatan 1 Persentase Bor Di PPD: Dinas Kesehatan
Sarana Dan Rs Jiwa Desentralisasi
Prasarana Rs Jiwa Layanan
KesehatanJJ:
Kesehatan Juara
8 Program Peningkatan 1 Persentase Indeks PPD: Dinas Kesehatan
Mutu Pelayanan Kepuasan Desentralisasi
Rumah Sakit Paru Masyarakat (Ikm) Layanan
Di Rs Paru Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu
9 Program Peningkatan 1 Persentase BOR PPD: Dinas Kesehatan
Sarana Dan (Bed Occupancy Desentralisasi
Prasarana RS Paru Ratio) Layanan
Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
10 Program Peningkatan 1 Persentase BOR RS PPD: Dinas Kesehatan
Mutu Pelayanan Jampangkulon Desentralisasi
Rumah Sakit Layanan
Jampangkulon Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
33
BAB I
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu
11 Program Peningkatan 1 Persentase Bor RS PPD: Dinas Kesehatan
Sarana Dan Jampangkulon Desentralisasi
Prasarana RS Layanan
Jampangkulon Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
Rumah Sakit Masyarakat (IKM) Layanan
Pameungpeuk Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu
13 Program Peningkatan 1 Persentase Bor PPD: Dinas Kesehatan
Sarana Dan (Bed Occupancy Desentralisasi
Prasarana Di RS Ratio) Layanan
Pameungpeuk Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
Rumah Sakit Masyarakat (IKM) Layanan
Kesehatan Kerja Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu
15 Program Peningkatan 1 Persentase BOR PPD: Dinas Kesehatan
Prasarana RSUD Desentralisasi
Kesehatan Kerja Layanan
Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
34
BAB I
16 Program Peningkatan PPD: Dinas Kesehatan

Mutu Pelayanan Desentralisasi
Laboratorium Layanan
Kesehatan Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Pelayanan
kesehatan untuk
warga kurang
mampu
1 Jumlah
Penambahan
Parameter
Pemeriksaan Yang
Diakreditasi
2 Persentase
Kepuasan
Pelanggan
3 Jumlah
Penambahan
Parameter
Pemeriksaan Baru
17 Program Peningkatan PPD: Dinas Kesehatan
Mutu Unit Pelatihan Desentralisasi
Kesehatan Layanan
Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
1 Persentase
Peningkatan
Kompetensi Tenaga
Kesehatan Melalui
Pelatihan
2 Nilai Komponen
Yang Sesuai
Dengan
Pembobotan
18 Program Kesehatan PPD: Akses Dinas Kesehatan
Akibat Bencana dan Pendidikan untuk
Kesehatan Akibat Semua
KLB Provinsi (SPM JJ: Tanggap
PROVINSI, PP NO Bencana Juara
2/2018) PPD:
Desentralisasi
Layanan
Kesehatan
JJ: Kesehatan
Juara
35
BAB I
1 Persentase
Kegiatan Rapid
Health Assesment
2 Persentase
Masyarakat Yang
Dilayani Dilokasi
Bencana
Sasaran:
3. Pengarusutamaan Pemberdayaan Daerah
Gender dan Gender (IDG)
Perlindungan Anak
b Indeks IKU Pemerintah
. Pembangunan Daerah
Gender (IPG)
Program:
1 Program 1 Cakupan Peserta PPD: Dinas
Pengendalian KB Aktif Desentralisasi Pemberdayaan
Penduduk dan Layanan Perempuan
Keluarga Berencana Kesehatan Perlindungan
JJ: Ibu dan Anak Anak dan
Juara Keluarga
PPD: Gerakan Berencana
Membangun Desa
(Gerbang Desa)
JJ: Kampung
Keluarga Juara
2 Program Pemenuhan PPD: Dinas
Hak Anak (Program Desentralisasi Pemberdayaan
Anak Juara) Layanan Perempuan
Kesehatan Perlindungan
Juara Keluarga
Berencana
1 Cakupan
Penguatan Dan
Pengembangan
Lembaga Penyedia
Layanan
Peningkatan
Kualitas Hidup
Anak Tingkat
Daerah Provinsi
2 Cakupan
Pelembagaan
Pemenuhan Hak
Anak (PHA) Tingkat
Provinsi
3 Program PPD: Dinas
Perlindungan Desentralisasi Pemberdayaan
Perempuan dan Anak Layanan Perempuan
Kesehatan Perlindungan
36
BAB I

Juara Keluarga
Berencana
1 Cakupan
Perempuan Korban
Kekerasan,
Eksploitasi Dan
Diskriminasi (KED)
Yang Mendapat
Penanganan
Pengaduan Oleh
Tenaga Terlatih
Unit Pelayanan
Terpadu
2 Cakupan Anak
Korban Kekerasan,
Eksploitasi Dan
Diskriminasi (Ked)
Yang Mendapat
Penanganan
Pengaduan Oleh
Tenaga Terlatih
Unit Pelayanan
Terpadu
3 Cakupan Anak
Berhadapan
Dengan Hukum
Yang Berhasil
Dibina
Pengarusutamaan Desentralisasi Pemberdayaan
Gender dan Layanan Perempuan
Peningkatan Kualitas Kesehatan Perlindungan
Hidup Perempuan JJ: Perempuan Anak dan
Juara Keluarga
Berencana
1 Cakupan
Organisasi
Perempuan Yang
Mendapat
Pembinaan
2 Cakupan
Ketersediaan Data
Terpilah Yang Up
To Date Pada 27
Kabupaten/Kota di
Jawa Barat
3 Cakupan
Pembinaan
Pengarusutamaan
Gender Ke
Kabupaten Kota
37
BAB I
4 Cakupan Kelompok
Pekka Yang
Mendapat Program
Pembinaan
Program Pekka
5 Cakupan Kepala
Keluarga Yang
Mendapat
Pembinaan
Program P2WKSS
Sasaran:
2.1. Meningkatnya a. Rata-rata lama IKU Pemerintah
4. Aksesibilitas dan sekolah Daerah
Mutu Pendidikan
b Harapan Lama IKU Pemerintah
. Sekolah Daerah
Program:
1 Program Penelitian, PPD:Akses BP2D
Pengembangan dan Pendidikan untuk
Penerapan IPTEK Semua
JJ: Sekolah
Juara, Perguruan
Tinggi Juara,
Milenial Juara
1 Persentase
Penelitian Dan
Pengembangan
Iptek Yang Sesuai
Dengan Kebutuhan
2 Persentase
Pemanfaatan Iptek
2 Program Pengelolaan PPD:Akses Dinas
Sekolah Menengah Pendidikan untuk Pendidikan
Atas Semua
JJ: Sekolah
Juara, Guru
Juara, Tanggap
Bencana Juara,
Budaya Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio Siswa Per-
Sekolah SMA
2 Rasio Siswa Per-
Kelas SMA
3 Persentase SMA
dengan Akreditasi
38
BAB I
4 Angka Kelulusan
SMA
Sekolah Menengah Pendidikan untuk Pendidikan
Kejuruan Semua
JJ: Sekolah
Juara, SMK
Juara, Guru
Juara, Tanggap
Bencana Juara,
Budaya Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio Siswa Per-
Sekolah SMK
2 Rasio Siswa Per-
Kelas SMK
3 Persentase SMK
dengan Akreditasi
B
4 Angka Kelulusan
SMK
5 Persentase lulusan
SMK tersertifikasi
Pendidikan Khusus Pendidikan untuk Pendidikan
dan Layanan Khusus Semua
(Sekolah Inklusi) JJ: Sekolah
Juara, Tanggap
Bencana Juara,
Budaya Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
sekolah SLB
2 Rasio siswa per
kelas SLB
3 Persentase SLB
terakreditasi
minimal B
4 Angka Kelulusan
39
BAB I
SLB
5 Jumlah Siswa
Pendidikan dan
Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ)
Guru dan Tenaga Pendidikan untuk Pendidikan
Kependidikan Semua
JJ: Guru Juara,
Sekolah Juara
1 Persentase Guru Dinas
yang memiliki Pendidikan
sertifikat Pendidik
2 Persentase Kepala Dinas
Sekolah yang Pendidikan
Memiliki Sertifikat
Kompetensi
3 Persentase Dinas
Pengawas yang Pendidikan
Memiliki Sertifikat
Kompetensi
6 Program Bantuan PPD:Akses Dinas
Operasional Sekolah Pendidikan untuk Pendidikan
(BOS) Semua
JJ: Sekolah
Juara, SMK Juara
1 Persentase Siswa
Penerima Bantuan
Operasioanl
Sekolah (BOS)
SD/SMP/SMA/SM
K/SLB/Negeri
Swasta
2 Persentase Sekolah
dan Siswa
SMA/SMK/SLB
yang terlayani
dalam BOS
7 Program digitalisasi 1 Persentase sekolah PPD:Akses Dinas
pendidikan UPTD menengah Pendidikan untuk Pendidikan
Teknologi Informasi sederajat yang SemuaJJ: Sekolah
dan Komunikasi memanfaatkan Juara, Milenial
Pendidikan (UPTD fasilitasi digital di Juara
Tikomdik) UPTD Tikomdik
8 Program Pelayanan PPD:Akses Dinas
dan Pengawasan Pendidikan untuk Pendidikan
Satuan Pendidikan Semua
SMA/SMK/SLB JJ: Sekolah
Cabang Dinas Juara, Tanggap
Pendidikan Wilayah I Bencana Juara,
Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
40
BAB I
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per

Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
I
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
I
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
I
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
I
Pendidikan Wilayah Bencana Juara,
II Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
41
BAB I
1 Rasio siswa per

Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
II
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
II
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
II
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
II
Satuan Pendidikan SemuaJJ: Sekolah
SMA/SMK/SLB Juara, Tanggap
Cabang Dinas Bencana Juara,
Pendidikan Wilayah Budaya Juara,
III uru Juara, SMK
JuaraPPD:
Subsidi Gratis
Golekmah
(Golongan
Ekonomi
Lemah)JJ:
Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
III
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
42
BAB I
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
III
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
III
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
III
IV Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
IV
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
IV
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
43
BAB I
IV
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
IV
V Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
V
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
V
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
V
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
V
44
BAB I

VI Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VI
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VI
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VI
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VI
VII Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
45
BAB I
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per

Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VII
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VII
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VII
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VII
VIII uru Juara, SMK
JuaraPPD:
Subsidi Gratis
Golekmah
(Golongan
Ekonomi
Lemah)JJ:
Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
46
BAB I
1 Rasio siswa per

Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VIII
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VIII
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VIII
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
VIII
IX Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
IX
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
47
BAB I
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
IX
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
IX
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
IX
X Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
X
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
X
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
48
BAB I
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
X
XI Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XI
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XI
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XI
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XI
49
BAB I

XII Budaya Juara,
uru Juara, SMK
Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XII
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XII
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XII
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XII
XIII uru Juara, SMK
JuaraPPD:
Subsidi Gratis
Golekmah
50
BAB I
(Golongan
Ekonomi
Lemah)JJ:
Sekolah gratis
bagi warga kurang
mampu
1 Rasio siswa per

Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XIII
2 Rasio siswa per
kelas Sekolah
Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XIII
Menengah
Sederajat
terakreditasi
minimal B di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XIII
4 Angka Kelulusan
Sekolah Menengah
Sederajat di
Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah
XIII
21 Program PPD:Akses Dinas
Pengembangan Pendidikan untuk Perpustakaan
Bahan Perpustakaan Semua dan Kearsipan
JJ: Sekolah
Juara, Budaya
Juara
1 Laju Koleksi buku
yang tersedia di
Perpustakaan
daerah
2 Persentase naskah
kuno berkonten
ilmu pengetahuan
yang dilestarikan
51
BAB I
3 Persentase karya
cetak, karya rekam
dan hasil khazanah
budaya Jawa Barat
yang disimpan
sesuai dengan
peraturan
22 Program Pembinaan PPD:Akses Dinas
Perpustakaan dan Pendidikan untuk Perpustakaan
Budaya Gemar Semua dan Kearsipan
Membaca JJ: Sekolah
Juara, Budaya
Juara
1 Rasio perpustakaan
persatuan
penduduk
2 Persentase
pustakawan,
tenaga teknis dan
penilai lingkup
provinsi yang
memiliki sertifikat
23 Program Peningkatan PPD:Akses Dinas
Pelayanan Pendidikan untuk Perpustakaan
Perpustakaan Semua dan Kearsipan
JJ: Sekolah
Juara, Budaya
Juara
1 Jumlah
pengunjung
perpustakaan per
tahun
2 Persentase Koleksi
buku yang dibaca
3 Survei Kepuasan
Masyarakat (SKM)
terhadap Pelayanan
Perpustakaan
Sasaran:
2.1. Meningkatnya peran 1 Indeks IKU Pemerintah
5. pemuda dalam Pembangunan Daerah
pembangunan Pemuda
masyarakat
berolahraga dan
prestasi olahraga
Jawa Barat di tingkat
nasional
Program:
52
BAB I
1 Program Peningkatan PPD:Akses Dinas Pemuda

dan Pembinaan Pendidikan untuk dan Olahraga
Kepemudaan Semua
JJ: Olahraga
Juara, Milenial
Juara
PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Wiarusaha
Juara
1 Persentase Pemuda
Berprestasi Tingkat
Nasional
2 Persentase Pemuda
Binaan Dispora
Yang Berwirausaha
3 Persentase
Organisasi
Kepemudaan Yang
Dibina
2 Program Pembinaan, PPD:Akses Dinas Pemuda
Pemasyarakatan dan Pendidikan untuk dan Olahraga
Pengembangan Olah Semua
Raga JJ: Olahraga
Juara
1 Persentase
Peningkatan
Partisipasi
Masyarakat
Berolahraga
2 Persentase Tenaga
Olahraga
Tradisional,
Berkebutuhan
Khusus Dan
Rekreasi Binaan
Yang Bersertifikat
3 Persentase Event
Olahraga
Tradisional,
Berkebutuhan
Khusus Dan
Rekreasi Yang
Diselenggarakan
Dan Diikuti
4 Persentase Medali
Emas Yang
Diperoleh Dalam
Event Nasional
Peparpenas
53
BAB I
3 Program Pembinaan PPD:Akses Dinas Pemuda

Dan Pengembangan Pendidikan untuk dan Olahraga
Olahraga Pendidikan, Semua
Olahraga Prestasi, JJ: Olahraga
Dan Organisasi Juara
Olahraga
1 Persentase Medali
Emas Yang
Diperoleh Dalam
Event Nasional:
A. Popnas
B. Popwilnas
2 Persentase Tenaga
Olahraga Prestasi
Binaan Yang
Memiliki Sertifikat
3 Persentase Event
Olahraga Prestasi
Yang
Diselenggarakan
Dan Diikuti
4 Program peningkatan PPD:Akses Dinas Pemuda
Kesejahteraan, Pendidikan untuk dan Olahraga
Sarana dan SemuaJJ:
Prasarana Olahraga Juara
Keolahragaan
1 persentase
pemberian
pengahragaan bagi
insan olahrga yang
berprestasi di
tingkat nasional
2 Persentase
penyediaan sarana
olahraga kawasan
sport Jabar
Tujuan:
2.2. Terwujudnya a. Persentase IKU Pemerintah
kehidupan Pemajuan Daerah
masyarakat yang Kebudayaan Jawa
tertib dan tentram Barat
berbasiskan kearifan
lokal dan seni
budaya daerah
Sasaran:
2.2. Meningkatnya a. Persentase IKU Pemerintah
1. pelestarian dan Pemajuan Daerah
Pengembangan Kebudayaan Jawa
kebudayaan lokal Barat
Program:
54
BAB I
1 Program PPD:Akses Dinas Pariwisata

Pengembangan Nilai Pendidikan untuk Dan
Budaya Semua Kebudayaan
JJ: Budaya Juara,
Sekolah Juara
1 Persentase Usulan
Warisan Budaya
Tak Benda (WBTB)
Jawa Barat Yang
Ditetapan Sebagai
WBTB Tingkat
Nasional
2 Persentase Bahasa,
Sastra Dan Aksara
Daerah Yang
Dilestarikan
2 Program Pengelolaan PPD:Akses Dinas Pariwisata
keragaman budaya Pendidikan untuk Dan
Semua Kebudayaan
JJ: Budaya Juara,
Sekolah Juara
1 Persentase Cagar
Budaya Yang
Dilindungi
2 Persentase Benda
Koleksi Museum
Sri Baduga Yang
Dilindungi
3 Persentase Seni
Budaya Yang
Dilindungi
Sasaran:
2.2. Terwujudnya a. Indeks IKU Pemerintah
2. Ketertiban dan Ketentraman dan Daerah
Ketentraman Ketertiban
Masyarakat dan
Kenyamanan
Lingkungan Sosial
Program:
1 Program Penegakan 1 Persentase Satuan Polisi
Peraturan Daerah Penegakan Perda Pamong Praja
dan Peraturan Kepala dan Perkada
Daerah
2 Program 1 Persentase Satuan Polisi
Pemeliharaan penanganan Pamong Praja
Ketertiban Umum gangguan
dan ketertiban umum
Ketentraman dan ketentraman
Masyarakat masyarakat
3 Program 1 Tingkat PPD: Akses Satuan Polisi
Perlindungan Kesiapsiagaan Pendidikan Untuk Pamong Praja
Masyarakat penanganan Semua JJ:
55
BAB I
bencana oleh Tanggap Bencana

Satlinmas Juara
4 Program Pembinaan 1 Persentase Satpol Satuan Polisi

Masyarakat dan PP dan PPNS yang Pamong Praja
Aparatur terdidik dan
berkompeten
Misi 3: Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan

dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan
Penataan Daerah
Tujuan:
3.1. Terwujudnya a. Tingkat IKU Pemerintah
Percepatan Konektivitas antar Daerah
pertumbuhan dan wilayah
pemerataan
pembangunan yang
berkelanjutan
Sasaran:
3.1. Meningkatnya a. Konsumsi Listrik IKU Pemerintah
1. infrastruktur energi per Kapita Daerah
listrik yang
mendukung
pertumbuhan
ekonomi dan akses
listrik terhadap
rumah tangga hingga
ke pelosok
Program:
1 Program PPD: Infrastruktur Dinas Energi
Ketenagalistrikan Konektivitas dan Sumber
Wilayah Daya Mineral
JJ: Energi Juara
1 Tingkat Ketaatan
Usaha bidang
ketenagalistrikan
yang patuh
terhadap aturan
2 Persentase Instalasi
Tenaga Listrik yang
Laik Operasi
3 Persentase
terlayaninya
subsidi listrik tepat
sasaran
Wilayah I Cianjur Wilayah Daya Mineral
JJ: Energi Juara
1 Persentase Pelaku
usaha
ketenagalistrikan
yang taat peraturan
56
BAB I
di Wilayah Kerja
Cabang Dinas I
Cianjur
2 Persentase
terlayaninya
sasaran di Wilayah
Kerja Cabang Dinas
I Cianjur
Wilayah II Bogor Wilayah Daya Mineral
JJ: Energi Juara
1 Persentase Pelaku
usaha
ketenagalistrikan
yang taat peraturan
di Wilayah Kerja
Cabang Dinas II
Bogor
2 Persentase
terlayaninya
sasaran di Wilayah
Kerja Cabang Dinas
II Bogor
Wilayah III Wilayah Daya Mineral
Purwakarta JJ: Energi Juara
1 Persentase Pelaku
usaha
ketenagalistrikan
yang taat peraturan
di Wilayah Kerja
Cabang Dinas III
Purwakarta
2 Persentase
terlayaninya
sasaran di Wilayah
Kerja Cabang Dinas
III Purwakarta
Wilayah IV Bandung Wilayah Daya Mineral
JJ: Energi Juara
1 Persentase Pelaku
usaha
ketenagalistrikan
yang taat peraturan
di Wilayah Kerja
57
BAB I
Cabang Dinas IV
Bandung
2 Persentase
terlayaninya
sasaran di Wilayah
Kerja Cabang Dinas
IV Bandung
Wilayah V Sumedang Wilayah Daya Mineral
JJ: Energi Juara
1 Persentase Pelaku
usaha
ketenagalistrikan
yang taat peraturan
di Wilayah Kerja
Cabang Dinas V
Sumedang
2 Persentase
terlayaninya
sasaran di Wilayah
Kerja Cabang Dinas
V Sumedang
Wilayah VI Wilayah Daya Mineral
Tasikmalaya JJ: Energi Juara
1 Persentase Pelaku
usaha
ketenagalistrikan
yang taat peraturan
di Wilayah Kerja
Cabang Dinas VI
Tasikmalaya
2 Persentase
terlayaninya
sasaran di Wilayah
Kerja Cabang Dinas
VI Tasikmalaya
Wilayah VII Cirebon Wilayah Daya Mineral
JJ: Energi Juara
1 Persentase Pelaku
Usaha
Ketenagalistrikan
Yang Taat
Peraturan Di
58
BAB I
Wilayah Kerja
Cabang Dinas VII
Cirebon
2 Persentase
Kab/Kota
Terfasilitasi Subsid
i Listrik Tepat
Sasaran Di Wilayah
Kerja Cabang Dinas
VII Cirebon
Sasaran:
3.1. Meningkatnya a. Tingkat IKU Pemerintah
2. aksesibilitas dan Konektivitas antar Daerah
mobilitas wilayah
transportasi menuju
pusat-pusat
perekonomian
Program:
1 Program Peningkatan 1 Jumlah PPD: Infrastuktur Dinas
Sarana Prasarana Penumpang AKDP Konektivitas Perhubungan
Perhubungan Darat di Provinsi Jawa Wilayah
Barat JJ: 1. Lingkungan
Juara, 2.
Transportasi
Juara, 3. Pansela
Juara PPD:
Subsidi Gratis
Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Buruh Juara
PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
2 Program Pengelolaan PPD: Infrastruktur Dinas
Prasarana Konektivitas Perhubungan
Perhubungan LLAJ Wilayah
Wilayah I JJ: Pansela Juara
PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
1 Jumlah
Penumpang
59
BAB I
Terminal di
Wilayah Kerja
UPTD PP
Perhubungan LLAJ
Wilayah I
Perlengkapan Jalan
di Ruas Jalan
Provinsi di Wilayah
Kerja UPTD PP
Perhubungan LLAJ
Wilayah I yang
terpasang
Wilayah II JJ: Pansela Juara
PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
1 Jumlah
Penumpang
Terminal di
Wilayah Kerja
UPTD PP
Perhubungan LLAJ
Wilayah II
Perlengkapan Jalan
di Ruas Jalan
Provinsi di Wilayah
Kerja UPTD PP
Perhubungan LLAJ
Wilayah II yang
terpasang
Wilayah III JJ: Pansela Juara
PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
60
BAB I
1 Jumlah
Penumpang
Terminal di
Wilayah Kerja
UPTD PP
Perhubungan LLAJ
Wilayah III
Perlengkapan Jalan
di Ruas Jalan
Provinsi di Wilayah
Kerja UPTD PP
Perhubungan LLAJ
Wilayah III yang
terpasang
Perhubungan LLAJ WilayahJJ:
Wilayah IV Pansela
JuaraPPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata JJ:
Pariwisata Juara
1 Jumlah
Penumpang
Terminal di
Wilayah Kerja
UPTD PP
Perhubungan LLAJ
Wilayah IV
Perlengkapan Jalan
di Ruas Jalan
Provinsi di Wilayah
Kerja UPTD PP
Perhubungan LLAJ
Wilayah IV yang
terpasang
6 Program Peningkatan 1 Persentase PPD: Infrastruktur Dinas
Prasarana dan perencanaan Wilayah Perhubungan
aksesilibitas prasarana JJ: Pansela Juara,
Perhubungan Udara Perhubungan Transportasi
Udara yang Juara
dihasilkan PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
61
BAB I
7 Program Peningkatan PPD: Infrastruktur Dinas

Prasarana Bandara Wilayah Perhubungan
dan Pelayanan Jasa JJ: Pansela Juara,
Kebandarudaraan Transportasi
Bandara Nusawiru Juara
PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
1 Jumlah
penumpang
Pelayanan Jasa
Kebandarudaraan
Nusawiru
2 Tingkat
ketersediaan
prasarana Bandar
Udara
8 Program Peningkatan 1 Persentase PPD: Infrastruktur Dinas
Prasarana dan perencanaan Wilayah Perhubungan
Keselamatan prasarana dan JJ: Pansela Juara
Perhubungan Laut keselamatan PPD:
dan ASDP perhubungan laut Pengembangan
dan ASDP yang Destinasi dan
dihasilkan Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
Prasarana dan Wilayah Perhubungan
Keselamatan JJ: Pansela Juara
Perhubungan ASDP PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
1 Jumlah Barang
Dan Penumpang
Angkutan ASDP Di
Jawa Barat
A. Barang
B. Penumpang
2 Tingkat
Ketersediaan
Prasarana Dan
Keselamatan
Perhubungan ASDP
62
BAB I

Prasarana dan Wilayah Perhubungan
Keselamatan JJ: Pansela Juara,
Perhubungan Laut Transportasi
Juara
PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
1 Jumlah Barang
Dan Penumpang
Angkutan Laut
A. Barang
B. Penumpang
2 Tingkat
Ketersediaan
Prasarana Dan
Keselamatan
Perhubungan Laut
Di Jawa Barat
11 Program PPD: Infrastruktur Dinas
Pengembangan Wilayah Perhubungan
Sistem Jaringan JJ: Transportasi
Transportasi Massal Juara, Pansela
Perkotaan Berbasis Juara
Rel dan Peningkatan PPD:
Keselamatan Pengembangan
Perkeretaapian Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
1 Jumlah
Penumpang Kereta
Api
2 Tingkat
ketersediaan
prasarana moda
perkeretaapian
12 Program 1 Persentase PPD: Infrastruktur Dinas Bina
Pembangunan Jalan peningkatan Konektivitas Marga
dan Jembatan aksesibilitas Wilayah
Wilayah Pelayanan I menuju sentra- JJ: Transportasi
sentra ekonomi dan Juara, Pansela
kawasan potensial Juara
Di Wilayah PPD:Pengembanga
Pelayanan I n Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
63
BAB I
JJ: Pariwisata
Juara
13 Program 1 Presentase PPD: Infrastruktur Dinas Bina

Wilayah Pelayanan II menuju sentra- JJ: Transportasi
Pelayanan II n Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
14 Program 1 Presentase PPD: Infrastruktur Dinas Bina
Wilayah Pelayanan III menuju sentra- JJ: Transportasi
Pelayanan III n Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
15 Program 1 Tingkat PPD: Infrastruktur Dinas Bina
Peningkatan, kemantapan jalan Konektivitas Marga
Pemeliharaan di Wilayah Wilayah
Berkala dan Pelayanan I JJ: Transportasi
Pemeliharaan Rutin Juara, Pansela
Jalan dan Jembatan Juara
di Wilayah Pelayanan PPD:Pengembanga
I n Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
Berkala dan Pelayanan II JJ: Transportasi
Pemeliharaan Rutin Juara, Pansela
Jalan dan Jembatan Juara
di Wilayah Pelayanan PPD:Pengembanga
II n Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
64
BAB I
Juara

Pemeliharaan di Wilayah WilayahJJ:
Berkala dan Pelayanan III Transportasi
Pemeliharaan Rutin JuaraPPD:
Jalan dan Jembatan Pengembangan
di Wilayah Pelayanan Destinasi dan
III Infrastruktur
Pariwisata JJ:
Pariwisata Juara
Berkala dan Pelayanan IV JJ: Transportasi
Pemeliharaan Rutin Juara
Jalan dan Jembatan PPD:
di Wilayah Pelayanan Pengembangan
IV Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
Berkala dan Pelayanan V JJ: Transportasi
V Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
Berkala dan Pelayanan VI JJ: Transportasi
VI Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
65
BAB I
21 Program PPD: Infrastruktur Dinas Bina

Perencanaan Teknik Konektivitas Marga
Jalan dan Jembatan Wilayah
JJ: Transportasi
Juara
PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
1 Persentase
ketersediaan
dokumen
perencanaan teknis
yang siap bangun
2 Persentase
ketersediaan data
teknis untuk
pengelolaan jalan
22 Program Pengawasan PPD: Infrastruktur Dinas Bina
dan Pemanfaatan Konektivitas Marga
Jalan dan Jembatan Wilayah
JJ: Transportasi
Juara
PPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
1 Persentase
pengawasan teknis
pelaksanaan
pembangunan,
peningkatan dan
rehabilitasi jalan
2 Persentase
monitoring
pelaksanaan
pengelolaan jalan
3 Persentase
kelengkapan
peralatan
pemeliharaan jalan
Sasaran:
3.1. Meningkatnya a. Indeks Desa IKU Pemerintah
3. pembangunan dan Membangun Daerah
pemberdayaan
masyarakat desa
66
BAB I
Program:
1 Program 1 Jumlah Bumdesa PPD: Gerakan Dinas
Pemberdayaan Yang Mendapat Membangun Desa Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pendampingan (Gerbang Desa) Masyarakat
Dan Desa Pembangunan JJ: Satu Desa Desa
Ekonomi Desa Satu BUMDes,
Yang Mandiri One Village One
Company (OVOC),
CEO BUMDesa
(Chief Executive
Officer), Desa
Sejahtera Mandiri
2 Program PPD: Gerakan Dinas
Pengembangan Membangun Desa Pemberdayaan
Potensi Desa (Gerbang Desa) Masyarakat
JJ: Desa Sejahtera Desa
Mandiri, Sapa
Warga, Penguatan
Infrastruktur
Perdesaan,
Jembatan
Desa,Desa Wisata
1 Persentase Inovasi
Dan TTG Yang
Dihasilkan Dari 27
Kabupaten/Kota.
2 Persentase Desa
Yang Mendapat
Bantuan APBD
3 Program Bina PPD: Gerakan Dinas
Aparatur dan Aset Membangun Desa Pemberdayaan
Pemerintah Desa (Gerbang Desa) Masyarakat
JJ: Desa Digital, Desa
Patriot Desa, Desa
Sejahtera Mandiri,
Mobil Siaga, Sapa
warga, Penguatan
Infrastruktur
Perdesaan,
Jembatan Desa
1 Jumlah Desa
Mandiri
2 Persentase
Aparatur Desa
Yang Dibina Dan
Terlatih
3 Persentase Desa
Digital
4 Program Peningkatan PPD: Gerakan Dinas
Kapasitas Membangun Desa Pemberdayaan
Kelembagaan Dan (Gerbang Desa) Masyarakat
Partisipasi JJ: Desa Digital, Desa
Masyarakat Patriot Desa, Desa
67
BAB I
Sejahtera Mandiri,
Mobil Siaga, Sapa
warga
1 Persentase Desa
Literasi Yang
Dibina
2 Persentase Kader
Penggerak Desa
3 Persentase
Kampung Adat
Yang Dibina
Sasaran:
3.1. Terbentuknya a. Usulan IKU Pemerintah
4. Daerah Otonomi Pembentukan Daerah
Baru untuk Daerah Persiapan
Pemerataan Otonomi Baru
Pembangunan
Program:
1 Program Penataan 1 Persentase PPD: Infrastruktur Biro Pelayanan
Daerah Verifikasi Dokumen Konektivitas dan
Persyaratan Dan Wilayah JJ: Pengembangan
Kelayakan Pansela Juara Sosial,
Pemekaran Daerah PPD: Inovasi Sekretariat
Pelayanan Publik Daerah
dan Penataan
Daerah JJ:
Penataan daerah
Tujuan:
3.2. Meningkatkan daya a. Indeks Kualitas IKU Pemerintah
dukung dan daya Lingkungan Hidup Daerah
tampung lingkungan (IKLH)
Sasaran:
3.2. Meningkatnya a. Indeks Kualitas IKU Pemerintah
1. kualitas lingkungan Lingkungan Hidup Daerah
hidup dan (IKLH)
pengendalian
dampak perubahan
iklim untuk
kesejahteraan
masyarakat
b Tingkat Upaya IKU Pemerintah
. Penurunan Emisi Daerah
Gas Rumah Kaca
Program:
1 Program Pembinaan 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
Evaluasi Dampak peningkatan Konektivitas Lingkungan
dan Risiko Kebijakan jumlah dokumen Wilayah Hidup
Strategis rencana kebijakan JJ: Lingkungan
strategis yang Juara
68
BAB I
dievaluasi dampak
dan risikonya
melalui Kajian
Lingkungan Hidup
Strategis
Pencegahan Dampak peningkatan Konektivitas Lingkungan
Lingkungan dokumen Wilayah Hidup
lingkungan yang JJ: Lingkungan
dinilai dan diawasi Juara
implementasinya
dan Pengendalian penurunan Konektivitas Lingkungan
Pencemaran Air, konsentrasi Wilayah Hidup
Sampah dan B3 Parameter COD JJ: Lingkungan
(mg/L) Juara, Kelola
Sampah Juara
4 Program Pembinaan PPD: Infrastuktur Dinas
Konservasi Konektivitas Lingkungan
Lingkungan untuk Wilayah Hidup
Masyarakat dan JJ: Lingkungan
Mitra Lingkungan Juara, Kelola
Sampah Juara
1 Persentase
peningkatan desa
berbudaya
lingkungan
2 Persentase
peningkatan
kemitraan
lingkungan
5 Program Pelestarian 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
Keanekaragaman peningkatan luasan Konektivitas Lingkungan
Hayati Taman Wilayah Hidup
Keanekaragaman JJ: Lingkungan
Hayati (KEHATI) Juara
6 Program Peningkatan 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
Penyelesaian Kasus peningkatan Konektivitas Lingkungan
Lingkungan pengawasan, Wilayah Hidup
penyelesaian JJ: Lingkungan
sengketa dan Juara
penegakan hukum
lingkungan hidup
pelaku usaha
dan/kegiatan
dalam pelaksanaan
pengelolaan dan
perlindungan
lingkungan hidup
7 Program Peningkatan 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
Pelayanan peningkatan Konektivitas Lingkungan
Pengelolaan Sampah sampah yang Wilayah Hidup
Regional terolah di JJ: Lingkungan
69
BAB I
TPA/TPST Juara, Kelola

Regional Sampah Juara

dan Pengendalian penurunan Konektivitas Lingkungan
Pencemaran Udara konsentrasi Wilayah Hidup
parameter SOX JJ: Lingkungan
Juara
9 Program Mitigasi dan PPD: Infrastuktur Dinas
Adaptasi Perubahan Konektivitas Lingkungan
Iklim Wilayah Hidup
JJ: Lingkungan
Juara
1 Persentase
ketersediaan data
inventarisasi dan
mitigasi GRK
kabupaten/kota
2 Persentase
peningkatan
kampung iklim
3 Tingkat Upaya
Penurunan Emisi
Gas Rumah Kaca
Limbah Domestik
9 Progam Mitigasi dan 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
Adaptasi perubahan penurunan emisi Konektivitas Kehutanan
iklim Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
10 Program PPD: Infrastuktur Dinas Energi
Pengembangan dan Konektivitas dan Sumber
Konservasi Energi Wilayah Daya Mineral
JJ: Lingkungan
Juara, Energi
Juara
1 Persentase Energi Dinas Energi
Baru dan dan Sumber
Terbarukan Daya Mineral
2 Jumlah Reduksi
CO2 dari bidang
energi (tidak
termasuk sektor
transportasi)
11 Program 1 Jumlah PPD: Infrastuktur Dinas Energi
Pemanfaatan Energi Pemanfaatan Konektivitas dan Sumber
Baru Terbarukan Energi Baru Wilayah Daya Mineral
(EBT) Wilayah I Terbarukan (EBT) JJ: Lingkungan
Cianjur di Wilayah Kerja Juara, Energi
Cabang Dinas I Juara
Cianjur
70
BAB I

(EBT) Wilayah II Terbarukan (EBT) JJ: Lingkungan
Bogor di Wilayah Kerja Juara, Energi
Cabang Dinas II Juara
Bogor
(EBT) Wilayah III Terbarukan (EBT) JJ: Lingkungan
Purwakarta di Wilayah Kerja Juara, Energi
Cabang Dinas III Juara
Purwakarta
(EBT) Wilayah IV Terbarukan (EBT) JJ: Lingkungan
Bandung di Wilayah Kerja Juara, Energi
Cabang Dinas IV Juara
Bandung
(EBT) Wilayah V Terbarukan (EBT) JJ: Lingkungan
Sumedang di Wilayah Kerja Juara, Energi
Cabang Dinas V Juara
Sumedang
(EBT) Wilayah VI Terbarukan (EBT) JJ: Lingkungan
Tasikmalaya di Wilayah Kerja Juara, Energi
Cabang Dinas VI Juara
Tasikmalaya
Pemanfaatan EBT Pemanfaatan EBT Konektivitas dan Sumber
Wilayah VII Cirebon di Wilayah Kerja Wilayah Daya Mineral
Cabang Dinas VII JJ: Lingkungan
Cirebon Juara, Energi
Juara
18 Program Pelayanan 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas Energi
dan Pengembangan komoditas EBT Konektivitas dan Sumber
Laboratorium ESDM yang diuji unjuk Wilayah Daya Mineral
bidang energi kinerja sebagai JJ: Lingkungan
bahan pengambilan Juara, Energi
kebijakan bidang Juara
energy
19 Program PPD: Infrastuktur Dinas Energi
Pertambangan Konektivitas dan Sumber
JJ: Lingkungan
Juara, Energi
71
BAB I
Juara
1 Persentase Usaha
Pertambangan yang
tertib teknis
2 Persentase Usaha
Pertambangan yang
tertib Administrasi
20 Program 1 Persentase Usaha PPD: Infrastuktur Dinas Energi
Pertambangan Pertambangan yang Konektivitas dan Sumber
Wilayah I Cianjur tertib administrasi Wilayah Daya Mineral
Wilayah Kerja JJ: Lingkungan
Cabang Dinas I Juara, Energi
Cianjur Juara
Wilayah II Bogor tertib administrasi Wilayah Daya Mineral
Cabang Dinas II Juara, Energi
Bogor Juara
Wilayah III tertib administrasi Wilayah Daya Mineral
Purwakarta Wilayah Kerja JJ: Lingkungan
Cabang Dinas III Juara, Energi
Purwakarta Juara
Wilayah IV Bandung tertib administrasi Wilayah Daya Mineral
Cabang Dinas IV Juara, Energi
Bandung Juara
Wilayah V Sumedang tertib administrasi Wilayah Daya Mineral
Cabang Dinas V Juara, Energi
Sumedang Juara
Wilayah VI tertib administrasi Wilayah Daya Mineral
Tasikmalaya Wilayah Kerja JJ: Lingkungan
Cabang Dinas VI Juara, Energi
Tasikmalaya Juara
Wilayah VII Cirebon tertib administrasi Wilayah Daya Mineral
Cabang Dinas VII Juara, Energi
Cirebon Juara
72
BAB I
27 Program Pelayanan 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas Energi

dan Pengembangan pengujian kualitas Konektivitas dan Sumber
Laboratorium ESDM bahan tambang di Wilayah Daya Mineral
bidang tambang Jawa Barat JJ: Lingkungan
Juara, Energi
Juara
28 Program Pelayanan 1 Persentase sample PPD: Infrastuktur Dinas Energi
dan Pengembangan air tanah yang diuji Konektivitas dan Sumber
Laboratorium ESDM kualitasnya Wilayah Daya Mineral
Bidang Air Tanah JJ: Lingkungan
Juara, Energi
Juara
29 Program Penyuluhan PPD: Infrastuktur Dinas
Kehutanan dan Konektivitas Kehutanan
Pemberdayaan Wilayah
Masyarakat Sekitar JJ: Lingkungan
Hutan Juara
PPD:Pertumbuhan
Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
1 Persentase
peningkatan Unit
Pengelolaan Hutan
Rakyat yang
dikelola secara
lestari
2 Persentase Layanan
Perizinan
Perhutanan Sosial
30 Program Penyuluhan 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
Kehutanan dan peningkatan Unit Konektivitas Kehutanan
Pemberdayaan Pengelolaan Hutan Wilayah
Masyarakat Sekitar Rakyat yang JJ: Lingkungan
Hutan CDK Wilayah I dikelola secara Juara
lestari PPD:Pertumbuhan
Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
Pemberdayaan Pengelolaan Hutan WilayahJJ:
Masyarakat Sekitar Rakyat yang Lingkungan Juara
Hutan CDK Wilayah dikelola secara PPD:Pertumbuhan
II lestari Ekonomi Umat
berbasis
inovasiJJ: Petani
Juara
Hutan CDK Wilayah dikelola secara Juara
73
BAB I
III lestari PPD:Pertumbuhan

Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara

IV lestari PPD:Pertumbuhan
Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
V lestari PPD:Pertumbuhan
Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
VI lestari PPD:Pertumbuhan
Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
VII lestari PPD:Pertumbuhan
Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
VIII lestari PPD:Pertumbuhan
Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
74
BAB I

IX lestari PPD:Pertumbuhan
Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
39 Program Pengelolaan 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
Daerah Aliran Sungai Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
(DAS) Lahan Kritis Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
DAS CDK Wilayah I Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
Lahan Kritis di Wilayah
CDK Wilayah I JJ: Lingkungan
Juara
DAS CDK Wilayah II Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
Lahan Kritis di WilayahJJ:
CDK Wilayah II Lingkungan Juara
DAS CDK Wilayah III Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
CDK Wilayah III JJ: Lingkungan
Juara
DAS CDK Wilayah IV Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
CDK Wilayah IV JJ: Lingkungan
Juara
DAS CDK Wilayah V Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
CDK Wilayah V JJ: Lingkungan
Juara
DAS CDK Wilayah VI Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
CDK Wilayah VI JJ: Lingkungan
Juara
DAS CDK Wilayah VII Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
CDK Wilayah VII JJ: Lingkungan
Juara
DAS CDK Wilayah Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
VIII Lahan Kritis di Wilayah
CDK Wilayah VIII JJ: Lingkungan
Juara
75
BAB I

DAS CDK Wilayah IX Pengurangan Luas Konektivitas Kehutanan
CDK Wilayah IX JJ: Lingkungan
Juara
49 Program Sertifikasi 1 Persentase sumber PPD: Infrastuktur Dinas
dan Perbenihan benih yang Konektivitas Kehutanan
Tanaman Hutan terbangun Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
50 Program Prakondisi 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
dan Penataan Batas Kesiapan Dokumen Konektivitas Kehutanan
Kawasan Hutan Arahan dan Wilayah
Dokumen Tata JJ: Lingkungan
Batas Juara
51 Program 1 Tingkat kerusakan PPD: Infrastuktur Dinas
Perlindungan Hutan hutan Konektivitas Kehutanan
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
Perlindungan Hutan hutan di CDK Konektivitas Kehutanan
CDK I Wilayah I Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
CDK II Wilayah II Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
CDK III Wilayah III Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
CDK IV Wilayah IV Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
CDK V Wilayah V Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
CDK VI Wilayah VI Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
CDK VII Wilayah VII Wilayah
76
BAB I
JJ: Lingkungan
Juara

CDK VIII Wilayah VIII WilayahJJ:
Lingkungan Juara
Perlindungan Hutan hutan di TAHURA Konektivitas Kehutanan
Tahura Ir. H. Juanda Ir. H. Djuanda Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
61 Program Konservasi 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas
Sumber Daya Alam peningkatan Konektivitas Kehutanan
dan Ekosistem habitat dan Wilayah
populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan
dan Ekosistem populasi Wilayah
Tahura Ir. H. Juanda Tumbuhan dan JJ: Lingkungan
Satwa liar yang Juara
ditangkarkan di
TAHURA Ir. H.
Djuanda
dan Ekosistem CDK I habitat dan Wilayah
populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK I
dan Ekosistem CDK habitat dan Wilayah
II populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK II
III populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK III
77
BAB I

IV populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK IV
V populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK V
VI populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK VI
VII populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK VII
VIII populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK VIII
IX populasi JJ: Lingkungan
Tumbuhan dan Juara
Satwa liar yang
ditangkarkan di
CDK IX
72 Program Penataan PPD: Infrastuktur Dinas Bina
ruang Konektivitas Marga
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara, Kota Juara
78
BAB I
PPD: Inovasi
Pelayanan Publik
dan Penataan
Daerah
JJ: Birokrasi
Juara
1 Persentase
ketersediaan
rencana tata ruang
2 Persentase
rekomendasi
pemanfaatan ruang
yang diberikan
3 Persentase
permohonan
rekomendasi
gubernur yang
diproses terhadap
rancangan perda
rencana tata ruang
kabupaten/kota.
4 Persentase
pelaksanaan
pembinaan dan
pengawasan
penataan ruang
73 Program Pertanahan 1 Persentase tertib PPD: Infrastuktur Dinas
tata kelola Konektivitas Perumahan dan
pertanahan melalui Wilayah Permukiman
pemenuhan urusan JJ: Lingkungan
wajib sesuai Juara, Kota Juara
konkuren
74 Program Pembinaan PPD: Infrastruktur Dinas
dan Pengembangan Konektivitas Perumahan dan
Infrastruktur Wilayah Permukiman
Permukiman JJ: Lingkungan
Juara, Kota
Juara, Kelola
Sampah Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Perbaikan
Rumah Tidak
Layak Huni
(Rutilahu)
1 Cakupan
Pelayanan Air
Limbah Domestik
2 Cakupan
Pelayanan
Penanganan
79
BAB I
Persampahan
3 Cakupan
Pengurangan
Sampah
4 Cakupan
Pelayanan Air
Minum
5 Pengurangan
Luasan Genangan
Di Permukiman
75 Program Pembinaan PPD: Infrastruktur Dinas
dan Pengembangan Konektivitas Perumahan dan
Kawasan Wilayah Permukiman
Permukiman JJ: Lingkungan
Juara, Kota
Juara, Kelola
Sampah Juara
PPD: Subsidi
Gratis Golekmah
(Golongan
Ekonomi Lemah)
JJ: Buruh Juara
1 Persentase Luas
Kawasan
Permukiman
Kumuh
2 Persentase Prasara
na Dan Sarana
Yang Dibangun
Dan Dikembangkan
Sasaran:
3.2. Meningkatkan a. Indeks Penggunaan IKU Pemerintah
2. ketersedian air untuk Air Daerah
menunjang
produktifitas
ekonomi dan
domestik
Program:
1 Program 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas Sumber
Perencanaan Teknis penerapan Konektivitas Daya Air
Sumber Daya Air perencanaan teknis Wilayah
sumber daya air JJ: Lingkungan
Juara
2 Program Bina 1 Persentase hasil PPD: Infrastuktur Dinas Sumber
Konstruksi Sumber kerja kontruksi Konektivitas Daya Air
Daya Air sumber daya air WilayahJJ:
yang sesuai Lingkungan
standar (alternatif JuaraPPD:
2) Gerbang DesaJJ:
Gerbang Desa
Juara
80
BAB I
3 Program Bina 1 Persentase sumber PPD: Infrastuktur Dinas Sumber

Operasi dan air yang dikelola Konektivitas Daya Air
Pemeliharaan dengan baik Wilayah
Sumber Daya Air JJ: Lingkungan
Juara
PPD: Gerbang
Desa
JJ: Gerbang Desa
Juara
4 Program Bina 1 Tingkat kepatuhan PPD: Infrastuktur Dinas Sumber
Manfaat Sumber penggunaan dan Konektivitas Daya Air
Daya Air pemanfaatan Wilayah
sumber daya air JJ: Lingkungan
Juara
5 Program Pengelolaan PPD: Dinas Sumber
Sumber Daya Air di Pengembangan Daya Air
WS. Ciliwung- Destinasi dan
Cisadane Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara PPD:
Infrastuktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
1 Kapasitas Tampung
Sumber Air di WS.
Ciliwung-Cisadane
2 Persentase Sungai
dan atau Drainase
Utama yang
Terpelihara pada
WS.Ciliwung-
Cisadane
WS. Cisadea- Destinasi dan
Cibareno Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara PPD:
Infrastuktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
1 Kapasitas Tampung
Sumber Air di WS.
Cisadea-Cibareno
2 Persentase Panjang
sungai yang dapat
dilakukan
81
BAB I
pengendalian dan
penataan di WS.
Cisadea-Cibareno
3 Persentase Titik
pantai yang dapat
dilakukan
pengamanan dan
penataan di WS.
Cisadea-Cibareno
WS. Citarum Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara PPD:
Infrastuktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
1 Kapasitas Tampung
Sumber Air di WS.
Citarum
2 Persentase Sungai
dan atau Drainase
Utama yang
Terpelihara pada
WS.Citarum
WS. Cimanuk- Destinasi dan
Cisanggarung Infrastruktur
Pariwisata JJ:
Pariwisata Juara
PPD: Infrastuktur
Konektivitas
WilayahJJ:
Lingkungan Juara
1 Kapasitas Tampung
Sumber Air di WS.
Cimanuk-
Cisanggarung
2 Persentase Sungai
dan atau Drainase
Utama yang
Terpelihara pada
WS.Cimanuk-
Cisanggarung
82
BAB I

WS. Citanduy Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara PPD:
Infrastuktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
1 Kapasitas Tampung
Sumber Air di WS.
Citanduy
2 Persentase Sungai
dan atau Drainase
Utama yang
Terpelihara pada
WS.Citanduy
WS. Cilwulan-Cilaki Destinasi dan
Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara PPD:
Infrastuktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
1 Kapasitas Tampung
Sumber Air di WS.
Ciwulan-Cilaki
2 Persentase Panjang
sungai yang dapat
dilakukan
pengendalian dan
penataan di WS.
Ciwulan-Cilaki
3 Persentase Titik
pantai yang dapat
dilakukan
pengamanan dan
penataan di WS.
Ciwulan-Cilaki
11 Program 1 Persentase rencana PPD: Infrastruktur Dinas Sumber
pengembangan air pengembangan air Konektivitas Daya Air
baku baku yang Wilayah
diterapkan JJ: Lingkungan
Juara
83
BAB I
12 Program air baku di 1 Kapasitas tampung PPD: Infrastruktur Dinas Sumber

WS. Ciliwung- air baku di WS. Konektivitas Daya Air
Cisadane Ciliwung-Cisadane Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
WS. Cisadea- air baku di WS. Konektivitas Daya Air
Cibareno Cisadea-Cibareno Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
WS. Citarum air baku di WS. Konektivitas Daya Air
Citarum Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
WS. Cimanuk- air baku di WS. Konektivitas Daya Air
Cisanggarung Cimanuk- Wilayah
Cisanggarung JJ: Lingkungan
Juara
WS. Citanduy air baku di WS. Konektivitas Daya Air
Citanduy WilayahJJ:
Lingkungan Juara
WS. Ciwulan-Cilaki air baku di WS. Konektivitas Daya Air
Ciwulan-Cilaki Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
18 Program 1 Persentase PPD: Gerbang Dinas Sumber
Perencanaan Teknis penerapan Desa Daya Air
Irigasi perencanaan teknis JJ: Gerbang Desa
irigasi Juara
19 Program Bina 1 Persentase hasil PPD: Gerbang Dinas Sumber
Konstruksi Irigasi kerja kontruksi Desa Daya Air
irigasi yang sesuai JJ: Gerbang Desa
standar Juara
20 Program Bina PPD: Gerbang Dinas Sumber
Operasi dan Desa Daya Air
pemeliharaan Irigasi JJ: Gerbang Desa
Juara
1 Persentase daerah
irigasi yang dikelola
dengan baik
2 Persentase daerah
irigasi tambak yang
dikelola dengan
baik
21 Program Pengelolaan 1 Persentase kondisi PPD: Gerbang Dinas Sumber
Jaringan Irigasi baik jaringan irigasi Desa Daya Air
WS.Ciliwung- pada WS.Ciliwung- JJ: Gerbang Desa
Cisadane Cisadane Juara
84
BAB I

Jaringan Irigasi WS. baik jaringan irigasi Desa Daya Air
Citarum pada WS. Citarum JJ: Gerbang Desa
Juara
Cimanuk- pada WS. JJ: Gerbang Desa
Cisanggarung Cimanuk- Juara
Cisanggarung
Citanduy pada WS. Citanduy JJ: Gerbang Desa
Juara
Ciwulan - Cilaki pada WS. Ciwulan - JJ: Gerbang Desa
Cilaki Juara
Cisadea-Cibareno pada WS. Cisadea- JJ: Gerbang Desa
Cibareno Juara
27 Program Air Tanah PPD: Infrastuktur Dinas Energi
Konektivitas dan Sumber
JJ: Lingkungan
Juara
1 Persentase Dinas Energi
Pengguna Air dan Sumber
Tanah yang taat Daya Mineral
peraturan
2 Rasio Sumur Dinas Energi
Imbuhan terhadap dan Sumber
Sumur Produksi Daya Mineral
28 Program Air Tanah 1 Persentase PPD: Infrastuktur Dinas Energi
Wilayah I Cianjur Pengambil Air Konektivitas dan Sumber
Tanah yang taat Wilayah Daya Mineral
peraturan di JJ: Lingkungan
Wilayah Kerja Juara
Cabang Dinas I
Cianjur
Wilayah II Bogor Pengambil Air Konektivitas dan Sumber
Wilayah Kerja Juara
Cabang Dinas II
Bogor
Wilayah III Pengambil Air Konektivitas dan Sumber
Purwakarta Tanah yang taat Wilayah Daya Mineral
Wilayah Kerja Juara
Cabang Dinas III
85
BAB I
Purwakarta

Wilayah IV Bandung Pengambil Air Konektivitas dan Sumber
Tanah yang taat WilayahJJ: Daya Mineral
peraturan di Lingkungan Juara
Wilayah Kerja
Cabang Dinas IV
Bandung
Wilayah V Sumedang Pengambil Air Konektivitas dan Sumber
Wilayah Kerja Juara
Cabang Dinas V
Sumedang
Wilayah VI Pengambil Air Konektivitas dan Sumber
Tasikmalaya Tanah yang taat Wilayah Daya Mineral
Wilayah Kerja Juara
Cabang Dinas VI
Tasikmalaya
Wilayah VII Cirebon Pengambil Air Konektivitas dan Sumber
Wilayah Kerja Juara
Cabang Dinas VII
Cirebon
Sasaran:
3.2. Meningkatnya a. Indeks Risiko IKU Pemerintah
3. ketangguhan Bencana (IRB) Daerah
terhadap bencana
Program:
1 Program 1 Persentase kejadian PPD: Akses Dinas Sumber
pengendalian daya daya rusak air yang Pendidikan untuk Daya Air
rusak air ditangani Semua
JJ: Tanggap
Bencana Juara
PPD: Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
rusak air pada WS. ditangani pada WS. Semua
Cisadea-Cibareno Cisadea-Cibareno JJ: Tanggap
Bencana Juara
86
BAB I
PPD: Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
rusak air pada WS. ditangani pada WS. Semua
Ciwulan-Cilaki Ciwulan-Cilaki JJ: Tanggap
Bencana Juara
PPD: Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
4 Program Pemulihan 1 Terpulihnya PPD: Akses Badan
Pasca Bencana kehidupan dan Pendidikan untuk Penanggulangan
Penghidupan Semua Bencana Daerah
JJ: Tanggap
Bencana Juara
PPD: Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Lingkungan
Juara
5 Program 1 Tingkat PPD: Akses Satuan Polisi
Perlindungan Kesiapsiagaan Pendidikan untuk Pamong Praja
Masyarakat penanganan Semua
bencana oleh JJ: Tanggap
Satlinmas Bencana Juara
7 Program Pembinaan PPD:Akses Dinas
dan Pengembangan Pendidikan untuk Perumahan dan
Perumahan SemuaJJ: Permukiman
Tanggap Bencana
Juara PPD:
Infrastruktur
Konektivitas
WilayahJJ:
Lingkungan
Juara, Kota
JuaraPPD:
Subsidi Gratis
Golekmah
(Golongan
Ekonomi
Lemah)JJ: Buruh
Juara, Perbaikan
Rumah Tidak
Layak Huni
(Rutilahu)
1 Peningkatan
Kualitas Rumah
Layak Huni
87
BAB I
2 Penyediaan Rumah
Layak Huni
3 Persentase Penanga
nan Hunian Rumah
Untuk
Pendukungan
Pelaksanaan
Program
Pemerintah Dan
Pasca Bencana
yang ditangani
Pembinaan Teknis
Bangunan Gedung
Dan Rumah Negara
Misi 4: Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang
Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi Dengan Pusat-
Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan
Tujuan:
4.1. Terwujudnya a. Produk Domestik IKU Pemerintah
pertumbuhan Regional Bruto Daerah
ekonomi yang (ADHB) (Rp.Trilyun)
berkualitas dan
berdaya saing serta
mengurangi
disparitas ekonomi
Sasaran:
4.1. Jawa Barat sebagai a. Skor Pola Pangan IKU Pemerintah
1. daerah pertanian, Harapan (SPPH) Daerah
kelautan dan
perikanan yang
mandiri untuk
mencapai kedaulatan
pangan
b Nilai Tukar Petani IKU Pemerintah
. (NTP) Daerah
Program:
1 Program Peningkatan PPD: Dinas Tanaman
Produksi dan Nilai Pertumbuhan Pangan Dan
Tambah Tanaman Ekonomi Umat Hortikultura
Pangan berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
PPD: Gerakan
Bangun Desa
JJ: One Village
One Company
(OVOC)
PPD: Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah
JJ: Pantura Juara
1 Produktivitas
88
BAB I
Tanaman Pangan
2 Persentase
Penerapan
Sertifikat Mutu
Hasil Tanaman
Pangan
Produksi dan Nilai Pertumbuhan Pangan Dan
Tambah Tanaman Ekonomi Umat Hortikultura
Hortikultura berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
PPD: Gerakan
Bangun Desa
JJ: One Village
One Company
(OVOC)
1 Produktivitas
Tanaman
Hortikultura
2 Persentase
Penerapan
Sertifikat Mutu
Hasil Tanaman
Hortikultura
3 Program Peningkatan Produksi Benih PPD: Dinas Tanaman
Produksi Benih Pokok Tanaman Pertumbuhan Pangan Dan
Tanaman Pangan Pangan Ekonomi Umat Hortikultura
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
Produksi Benih Pertumbuhan Pangan Dan
Tanaman Ekonomi Umat Hortikultura
Hortikultura berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
1 Produksi Benih
Tanaman Buah
2 Produksi Benih
Tanaman Sayuran
3 Produksi Benih
Tanaman Hias
4 Produksi Benih
Tanaman Obat
5 Program 1 Produksi Benih PPD: Dinas Tanaman
Pengembangan Kentang Pertumbuhan Pangan Dan
Perbenihan Kentang Ekonomi Umat Hortikultura
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
6 Program 1 Persentase luas PPD: Dinas Tanaman
perlindungan lahan yang terkena Pertumbuhan Pangan Dan
tanaman pangan dan serangan OPT/DPI Ekonomi Umat Hortikultura
hortikultura berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
89
BAB I
7 Program pengawasan PPD: Dinas Tanaman

dan sertifikasi benih Pertumbuhan Pangan Dan
tanaman pangan dan Ekonomi Umat Hortikultura
hortikulutura berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
1 Persentase benih
tanaman pangan
dan hortikultura
yang berserifikat
2 Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap Balai
Pengawasan
Sertifikasi Benih
8 Program prasarana 1 Persentase PPD: Dinas Tanaman
dan sarana tanaman Peningkatan Indeks Pertumbuhan Pangan Dan
pangan dan Pertanaman Ekonomi Umat Hortikultura
hortikultura berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
9 Program Peningkatan 1 Persentase alsintan PPD: Dinas Tanaman
Penerapan Teknologi yang Pertumbuhan Pangan Dan
Pertanian dikembangkan Ekonomi Umat Hortikultura
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
10 Program Penyuluhan PPD: Dinas Tanaman
Tanaman Pangan Pertumbuhan Pangan Dan
dan Hortikultura Ekonomi Umat Hortikultura
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
1 Persentase
Kelompok Tani
yang di bina oleh
penyuluh
2 Persentase
penyuluh yang
berprestasi
11 Program pelatihan PPD: Dinas Tanaman
Sumber Daya Pertumbuhan Pangan Dan
Manusia tanaman Ekonomi Umat Hortikultura
pangan dan berbasis inovasi
hortikultura JJ: Petani Juara
1 Persentase SDM
TPH yang dilatih
2 Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap Balai
Pelatihan Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
90
BAB I
12 Program Peningkatan 1 Produksi PPD: Dinas Kelautan

Produksi Perikanan Perikanan Tangkap Pertumbuhan dan Perikanan
Tangkap Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Nelayan Juara
13 Program Pengelolaan 1 Produksi PPD: Dinas Kelautan
Pelabuhan Perikanan Perikanan Tangkap Pertumbuhan dan Perikanan
Wilayah Utara Wilayah Utara Ekonomi Umat
berbasis
inovasiJJ: Nelayan
Juara
14 Program Pengelolaan 1 Produksi PPD: Dinas Kelautan
Pelabuhan Perikanan Perikanan Tangkap Pertumbuhan dan Perikanan
Wilayah Selatan Wilayah Selatan Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Nelayan Juara
Produksi Perikanan Perikanan Pertumbuhan dan Perikanan
Budidaya Budidaya Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Nelayan Juara
16 Program Peningkatan 1 Produksi Perikanan PPD: Dinas Kelautan
Teknologi Perikanan Budidaya Air Payau Pertumbuhan dan Perikanan
Air Payau dan Laut dan Laut Wilayah Ekonomi Umat
Wilayah Utara Utara berbasis inovasi
JJ: Nelayan Juara
Teknologi Perikanan Perikanan Pertumbuhan dan Perikanan
Air Payau dan Laut Budidaya Air Payau Ekonomi Umat
Wilayah Selatan dan Laut Wilayah berbasis inovasi
Selatan JJ: Nelayan Juara
18 Program Pengolahan PPD: Dinas Kelautan
dan Pemasaran Hasil Pertumbuhan dan Perikanan
Perikanan Ekonomi Umat
berbasis inovasi
JJ: Nelayan Juara
1 Konsumsi Ikan
Jawa Barat
2 Laju Produksi
Olahan Yang
Terstandardisasi
19 Program Peningkatan 1 Persentase Jumlah PPD: Dinas Kelautan
Mutu Produk Produksi Perikanan Pertumbuhan dan Perikanan
Perikanan yang Mememnuhi Ekonomi Umat
Standard Jaminan berbasis inovasi
Mutu dan JJ: Nelayan Juara
Keamanan Pangan
20 Program Pengelolaan 1 Persentase PPD: Dinas Kelautan
dan Pelestarian Kawasan Pertumbuhan dan Perikanan
Sumberdaya Konservasi Perairan Ekonomi Umat
Kelautan dan yang Dikelola berbasis inovasi
Perikanan JJ: Nelayan Juara
2 Produksi Garam
91
BAB I
21 Program Konsumsi PPD: Dinas

dan pengembangan Pertumbuhan Ketahanan
sumber daya Ekonomi Umat Pangan Dan
manusia berbasis inovasi Peternakan
JJ: Petani Juara
1 Penurunan
konsumsi Beras
(persen)
2 Peningkatan
konsumsi Pangan
hewani
3 Peningkatan
konsumsi Sayur
dan buah
4 Peningkatan
konsumsi Umbi-
umbian
5 Peningkatan
kelembagaan
6 Keamanan pangan
segar
22 Program ketersediaan PPD: Dinas
dan distribusi Desentralisasi Ketahanan
Layanan Pangan Dan
Kesehatan Peternakan
JJ: Kesehatan
Juara
PPD: Gerakan
Membangun Desa
(Gerbang Desa)
JJ: Desa Sejahtera
Mandiri PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Logistik Juara,
Petani Juara
1 Rasio Komposisi
PPH Ketersediaan
Terhadap PPH
Konsumsi
- Padi-Padian
- Umbi-Umbian
- Pangan Hewani
- Minyak Dan
Lemak
- Buah Atau Biji
Berminyak
- Kacang-Kacagan
- Gula
- Sayur Dan Buah
2 Persentase Daerah
Rawan Pangan
92
BAB I
Yang Diintervensi
3 Rasio Cadangan
Pangan Pemerintah
Daerah (CPPD) Dari
Angka Ideal
4 Persentase
Peningkatan
Jumlah Lumbung
Pangan Masyarakat
5 Stabilitasi Harga
Dan Pasokan
Pangan (CV) :
- Beras
- Cabe Merah
- Bawang Merah
- Daging Ayam
6 HPP Gabah Kering
Panen (GKP) Di
Tingkat
Petani/Produsen
23 Program pelatihan PPD: Gerakan Dinas
peternakan dan Membangun Desa Ketahanan
ketahanan pangan (Gerbang Desa) Pangan Dan
JJ: Desa Sejahtera Peternakan
Mandiri PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Logistik Juara,
Petani Juara
1 Persentase
Penerapan Hasil
Pelatihan Bidang
Peternakan dan
Ketahanan Pangan
2 Nilai Indeks
Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap Balai
Pelatihan
Peternakan dan
Ketahanan Pangan
24 Program Produksi PPD: Gerakan Dinas
Peternakan Membangun Desa Ketahanan
(Gerbang Desa) Pangan dan
JJ: Desa Sejahtera Peternakan
Mandiri PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Logistik Juara,
Petani Juara
93
BAB I
1 Laju pertumbuhan
populasi ternak
ruminansia besar
2 Laju pertumbuhan
populasi ternak
ruminansia kecil
3 Laju pertumbuhan
ternak ungags
4 Persentase pelaku
usaha dengan
produktivitas yang
meningkat
25 Program Perbibitan PPD: Gerakan Dinas
dan pengembangan Membangun Desa Ketahanan
inseminasi buatan (Gerbang Desa) Pangan Dan
Sapi perah Bunikasih JJ: Desa Sejahtera Peternakan
Mandiri PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Logistik Juara,
Petani Juara
1 Persentase bibit
ternak betina
sesuai SNI dari
produksi bibit
betina yang
dihasilkan
2 Jumlah produksi
susu
3 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap Balai
Perbibitan dan
pengembangan
inseminasi buatan
Sapi perah
Bunikasih
pengembangan Membangun Desa Ketahanan
perbibitan ternak (Gerbang Desa) Pangan Dan
domba dan kambing JJ: Desa Sejahtera Peternakan
Mandiri PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Logistik Juara,
Petani Juara
1 Persentase bibit
domba dan
kambing sesuai SNI
yang dihasilkan
94
BAB I
2 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap Balai
pengembangan
perbibitan ternak
domba dan
kambing
pengembangan Membangun Desa Ketahanan
perbibitan ternak (Gerbang Desa) Pangan Dan
unggas JJ: Desa Sejahtera Peternakan
Mandiri PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Logistik Juara,
Petani Juara
1 Persentase bibit
ayam sentul unggul
2 Persentase bibit itik
rambon galur
murni
3 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap Balai
pengembangan
perbibitan ternak
unggas
28 Program Perbibitan PPD: Gerakan Dinas
dan pengembangan Membangun Desa Ketahanan
inseminasi buatan (Gerbang Desa) Pangan Dan
ternak sapi potong JJ: Desa Sejahtera Peternakan
Mandiri PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Logistik Juara,
Petani Juara
1 Laju produksi
benih semen beku
sapi potong
2 Persentase induk
sapi potong yang
memiliki SKLB
3 Persentase bibit
ternak sapi potong
sesuai SNI
4 Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
terhadap Balai
Perbibitan dan
pengembangan
inseminasi buatan
95
BAB I
ternak sapi potong
29 Program Peningkatan 1 Laju Peningkatan PPD:Pertumbuhan Dinas

Penerapan Teknologi penerapan Ekonomi Umat Perkebunan
Budidaya Tanaman teknologi budidaya berbasis
Perkebunan komoditas inovasiJJ: Petani
perkebunan yang Juara PPD:
tepat Gerakan
Membangun Desa
(Gerbang Desa)
JJ: Desa Sejahtera
Mandiri
30 Program Peningkatan 1 Laju peningkatan PPD:Pertumbuhan Dinas
produksi benih produksi benih Ekonomi Umat Perkebunan
perkebunan secara perkebunan berbasis inovasi
berkelanjutan JJ: Petani Juara
PPD: Gerakan
Membangun Desa
(Gerbang Desa)
JJ: Desa Sejahtera
Mandiri
31 Program Peningkatan 1 Presentase PPD:Pertumbuhan Dinas
penggunaan benih peningkatan Ekonomi Umat Perkebunan
bersertifikat penggunaan benih berbasis inovasi
bersertifikat JJ: Petani Juara
32 Program 1 Persentase PPD:Pertumbuhan Dinas
Pemberdayaan peningkatan Ekonomi Umat Perkebunan
sumberdaya alam pemanfaatan berbasis inovasi
perkebunan sumberdaya lahan JJ: Petani Juara
perkebunan PPD: Gerakan
Membangun Desa
(Gerbang Desa)
JJ: Desa Sejahtera
Mandiri
33 Program Peningkatan PPD:Pertumbuhan Dinas
kompetensi sumber Ekonomi Umat Perkebunan
daya manusia, berbasis inovasi
kelembagaan, dan JJ: Petani Juara,
permodalan petani Logistik Juara
perkebunan PPD: Gerakan
Membangun Desa
(Gerbang Desa)
JJ: Desa Sejahtera
Mandiri
1 Persentase
peningkatan
kompetensi SDM
perkebunan
2 Persentase
peningkatan kelas
kelompok tani
perkebunan
96
BAB I
3 Laju peningkatan
akses permodalan
perkebunan
34 Program Peningkatan 1 Penurunan PPD:Pertumbuhan Dinas
Pengendalian OPT serangan OPT Ekonomi Umat Perkebunan
perkebunan secara perkebunan berbasis inovasi
berkelanjutan JJ: Petani Juara
35 Program Peningkatan PPD:Pertumbuhan Dinas
pengolahan dan Ekonomi Umat Perkebunan
pemasaran produk berbasis inovasi
perkebunan JJ: Petani Juara,
Logistik Juara,
Pasar Juara PPD:
Gerakan
Membangun Desa
(Gerbang Desa)
JJ: Desa Sejahtera
Mandiri
1 Laju Peningkatan
jumlah petani yang
mengolah produk
primer
2 Laju peningkatan
akses pasar bagi
petani perkebunan
36 Program Peningkatan 1 Jumlah Produksi PPD:Pertumbuhan Dinas
Produksi Hasil Hutan Hasil Hutan Ekonomi Umat Kehutanan
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
Produksi Hasil Hutan Hasil Hutan Kayu Ekonomi Umat Kehutanan
CDK Wilayah I dan Bukan Kayu di berbasis
CDK Wilayah I inovasiJJ: Petani
Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
CDK Wilayah II dan Bukan Kayu di berbasis inovasi
CDK Wilayah II JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
97
BAB I

CDK Wilayah III dan Bukan Kayu di berbasis inovasi
CDK Wilayah III JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
CDK Wilayah IV dan Bukan Kayu di berbasis inovasi
CDK Wilayah IV JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
CDK Wilayah V dan Bukan Kayu di berbasis inovasi
CDK Wilayah V JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
CDK Wilayah VI dan Bukan Kayu di berbasis inovasi
CDK Wilayah VI JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
CDK Wilayah VII dan Bukan Kayu di berbasis inovasi
CDK Wilayah VII JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
CDK Wilayah VIII dan Bukan Kayu di berbasis inovasi
CDK Wilayah VIII JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
Pengolahan Hasil Olahan Hasil Ekonomi Umat Kehutanan
Hutan Hutan berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
PPD:Infrastruktur
98
BAB I
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
Sasaran:
4.1. Tercapainya a. Kontribusi IKU Pemerintah
2. pariwisata sebagai Pariwisata terhadap Daerah
sumber PDRB
pertumbuhan
ekonomi inklusif
Program:
1 Program Destinasi 1 Persentase PPD: Dinas Pariwisata
Pariwisata Destinasi Wisata Pengembangan Dan
Yang Destinasi dan Kebudayaan
Dikembangkan Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
2 Program Industri 1 Persentase Industri PPD: Dinas Pariwisata
Pariwisata Kreatif Yang Pertumbuhan dan Kebudayaan
Dikembangkan Ekonomi Umat
Berbasis
InovasiJJ:
Ekonomi Kreatif
JuaraPPD:
Pengembangan
Destinasi dan
Infrastruktur
PariwisataJJ:
Ekonomi Kreatif
Juara
3 Program Pemasaran 1 Persentase Seni PPD: Dinas Pariwisata
Pariwisata Budaya Dan Pengembangan Dan
Destinasi Wisata Destinasi dan Kebudayaan
Yang Dipromosikan Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara
4 Program 1 Persentase PPD: Dinas
Pemanfaatan Jasa peningkatan Pengembangan Kehutanan
Lingkungan TAHURA penerimaan jasa Destinasi dan
Ir. H. Djuanda wisata alam Infrastruktur
Pariwisata
JJ: Pariwisata
Juara PPD:
Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
PPD:
Pertumbuhan
ekonomi umat
99
BAB I
berbasis inovasi
JJ: Petani Juara
5 Program Konservasi 1 Persentase PPD: Dinas

Sumberdaya Alam peningkatan Pengembangan Kehutanan
dan Ekosistemnya habitat dan Destinasi dan
populasi Infrastruktur
Tumbuhan dan Pariwisata
Satwa liar yang JJ: Pariwisata
ditangkarkan Juara PPD:
Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan Juara
Sasaran:
4.1. Meningkatnya peran a. Laju Pertumbuhan IKU Pemerintah
3 industri dan Sektor Industri Daerah
perdagangan dalam
stabilitas
perekonomian Jawa
Barat
b Laju Pertumbuhan IKU Pemerintah
. Sektor Daerah
Perdagangan
Program:
1 Program Peningkatan 1 Nilai ekspor non PPD: Dinas
Perdagangan Luar migas Pertumbuhan Perindustrian
Negeri Jawa Barat Ekonomi Umat dan
Berbasis Inovasi Perdagangan
JJ: Pasar Juara,
Logistik Juara,
Industri Juara
2 Program Peningkatan 1 Indeks Harga PPD: Dinas
Perdagangan Dalam Konsumen Bahan Pertumbuhan Perindustrian
Negeri Makanan Ekonomi Umat dan
Berbasis Inovasi Perdagangan
JJ: Pasar Juara,
Logistik Juara,
UMKM Juara,
Wirausaha Juara
PPD: Pendidikan
Agama dan
Tempat Ibadah
Juara
JJ: Pesantren
Juara
100
BAB I

Pembangunan Pertumbuhan Perindustrian
Industri Logam, Ekonomi Umat dan
Mesin, Alat Berbasis Inovasi Perdagangan
Transportasi dan JJ: Industri Juara
Elektronika (ILMATE) PPD: Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan
Juara, Pantura
Juara
1 Persentase
pertumbuhan
PMA/PMDN Sektor
Industri Logam,
Mesin, Alat
Transportasi dan
Elektronika
(ILMATE)
2 Pertumbuhan
jumlah Unit Usaha
Industri Logam,
Mesin, Alat
Transportasi dan
Elektronika
Pembangunan Pertumbuhan Perindustrian
Industri Agro, Kimia, Ekonomi Umat dan
Tekstil dan Aneka Berbasis Perdagangan
InovasiJJ:
Industri Juara
PPD: Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan
Juara, Pantura
Juara
1 Pertumbuhan
PMA/PMDN Sektor
Industri Agro,
Kimia, Tekstil dan
Aneka
2 Pertumbuhan
jumlah Unit Usaha
Industri Agro,
Kimia, Tekstil dan
Aneka
5 Program 1 Indeks Kepuasan PPD: Dinas
Pemberdayaan Masyarakat (IKM) Pertumbuhan Perindustrian
Industri Pangan, UPTD IPOK Ekonomi Umat dan
Olahan dan Kemasan Berbasis Inovasi Perdagangan
JJ: Industri Juara
PPD: Infrastruktur
101
BAB I
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan
Juara, Pantura
Juara
6 Program 1 Indeks Kepuasan PPD: Dinas
Pemberdayaan Masyarakat (IKM) Pertumbuhan Perindustrian
Industri Logam UPTD Industri Ekonomi Umat dan
Logam Berbasis Inovasi Perdagangan
JJ: Industri Juara
PPD: Infrastruktur
Konektivitas
Wilayah JJ:
Lingkungan
Juara, Pantura
Juara
Sasaran:
4.1. Meningkatnya a. Pembentukan IKU Pemerintah
4 kualitas iklim usaha Modal Tetap Bruto Daerah
dan investasi (PMTB) ADHB
b Proporsi Kredit IKU Pemerintah
. UMKM terhadap Daerah
Total Kredit
Program:
1 Program 1 Laju Minat PPD: Inovasi Dinas
Pengembangan dan Investasi Di Jawa Pelayanan publik Penanaman
promosi penanaman Barat dan penataan Modal Dan
modal daerah Pelayanan
JJ: Birokrasi Terpadu Satu
Juara Pintu
2 Program 1 Peningkatan Laju PPD: Inovasi Dinas
Pengendalian Realisasi Proyek Pelayanan publik Penanaman
penanaman modal Penanaman Modal dan penataan Modal Dan
daerah Pelayanan
JJ: Birokrasi Terpadu Satu
Juara Pintu
3 Program Penataan 1 Kemudahan PPD: Inovasi Dinas
regulasi PMPTSP Prosedur Dalam Pelayanan publik Penanaman
Mendapatkan dan penataan Modal Dan
Pelayanan daerah Pelayanan
Perizinan JJ: Birokrasi Terpadu Satu
Juara Pintu
4 Program Pelayanan 1 Tingkat PPD: Inovasi Dinas
perizinan Bidang Penyelesaian Pelayanan publik Penanaman
ekonomi dan sumber Perizinan Bidang dan penataan Modal Dan
daya alam ESDA Yang Tepat daerah Pelayanan
Waktu JJ: Birokrasi Terpadu Satu
Juara Pintu
5 Program Pelayanan 1 Tingkat PPD: Inovasi Dinas
perizinan Penyelesaian Pelayanan publik Penanaman
infrastruktur dan Perizinan Bidang dan penataan Modal Dan
sosial Insos Yang Tepat daerah Pelayanan
102
BAB I
Waktu JJ: Birokrasi Terpadu Satu

Juara Pintu
6 Program 1 Meningkatnya PPD: Inovasi Dinas

Pengendalian dan Kualitas Pelayanan Pelayanan publik Penanaman
Penanganan Perizinan dan penataan Modal Dan
Permasalahan daerah Pelayanan
Perizinan JJ: Birokrasi Terpadu Satu
Juara Pintu
7 Program Manajemen 1 Persentase Data PPD: Inovasi Dinas
Data dan Informasi Dan Informasi Yang Pelayanan publik Penanaman
penanaman modal Valid dan penataan Modal Dan
dan pelayanan daerah Pelayanan
terpadu satu pintu JJ: Birokrasi Terpadu Satu
Juara Pintu
8 Program Peningkatan 1 Tingkat PPD: Inovasi Dinas
Sarana dan Pemenuhan Sarana Pelayanan publik Penanaman
Prasarana Aparatur dan Prasarana dan penataan Modal Dan
Dinas Penanaman Kerja Dinas daerah Pelayanan
Modal Dan Pelayanan Penanaman Modal JJ: Birokrasi Terpadu Satu
Terpadu Satu Pintu Dan Pelayanan Juara Pintu
Terpadu Satu Pintu
9 Program BUMD 1 Persentase PPD: Inovasi Biro BUMD dan
Lembaga Keuangan Laporan/Rekomend Pelayanan publik Investasi
asi/Bahan dan penataan
Rumusan daerahJJ: BUMD
Kebijakan Yang Juara
Akan
Ditindaklanjuti
Menjadi Kebijakan
BUMD Lembaga
Keuangan
10 Program BUMD Non 1 Persentase PPD: Inovasi Biro BUMD dan
Lembaga Keuangan Laporan/Rekomend Pelayanan publik Investasi
Rumusan daerah
Kebijakan Yang JJ: BUMD Juara
Akan
Ditindaklanjuti
Menjadi Kebijakan
BUMD Non
Lembaga Keuangan
11 Program Investasi 1 Persentase Bahan PPD: Inovasi Biro BUMD dan
Daerah Laporan/Rekomend Pelayanan publik Investasi
Rumusan daerah
Kebijakan Yang JJ: BUMD Juara
Akan
Ditindaklanjuti
Menjadi Kebijakan
Investasi Daerah
12 Program pengawasan 1 Tingkat Kepatuhan PPD: Dinas Koperasi
dan pemeriksaan Koperasi Pertumbuhan dan Usaha Kecil
103
BAB I
koperasi ekonomi umat

berbasis inovasi
JJ: Koperasi
Juara
13 Program 1 Persentase PPD: Dinas Koperasi
kelembagaan Koperasi Aktif Pertumbuhan dan Usaha Kecil
koperasi ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Koperasi
Juara
14 Program 1 Laju Pertumbuhan PPD: Dinas Koperasi
Pemberdayaan Volume Usaha Pertumbuhan dan Usaha Kecil
koperasi Koperasi ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Koperasi
Juara
15 Program Usaha Kecil 1 Laju Pertumbuhan PPD: Dinas Koperasi
Omzet Umkm Pertumbuhan dan Usaha Kecil
Binaan ekonomi umat
berbasis inovasi
JJ: Koperasi
Juara, Wirausaha
Juara
16 Program pendidikan PPD: Dinas Koperasi
dan pelatihan Pertumbuhan dan Usaha Kecil
perkoperasian dan ekonomi umat
wirausaha berbasis inovasi
JJ: Koperasi
Juara, Wirausaha
Juara
1 Jumlah Usaha
Pemula
2 Persentase SDM
Koperasi Yang
Mengikuti
Pelatihan
Perkoperasian
Misi 5: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan Kepemimpinan yang
Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Tujuan:
5.1. Mewujudkan good a. Indeks Reformasi IKU Pemerintah
governance dan Birokrasi Daerah
whole of government
Sasaran:
5.1. Terwujudnya inovasi a. Indeks Reformasi IKU Pemerintah
1. tata kelola Birokrasi Daerah
pemerintahan yang
smart, bersih dan
akuntabel
Program:
104
BAB I
1 Program Pengadaan PPD: Inovasi Badan

dan Mutasi Pelayanan publik Kepegawaian
dan penataan Daerah
daerah
JJ: ASN Juara
1 Nilai kriteria
perencanaan
kebutuhan pegawai
2 Nilai kriteria
Pengadaan pegawai
3 Nilai kriteria
promosi, mutasi
dan rotasi
2 Program PPD: Inovasi Badan
Pengembangan Karir Pelayanan publik Kepegawaian
dan penataan Daerah
daerah
JJ: ASN Juara
1 Nilai kriteria
pembinaan karir
dan peningkatan
kompetensi
2 Nilai kriteria
manajemen kinerja
Kesejahteraan Dan Pelayanan publik Kepegawaian
Disiplin dan penataan Daerah
daerah
JJ: ASN Juara
1 Nilai kriteria
penggajian,
penghargaan, dan
disiplin
2 Nilai kriteria
Perlindungan dan
pemberian
kemudahan
4 Program Pengelolaan 1 Nilai kriteria Sistem PPD: Inovasi Badan
Sistem Kepegawaian pendukung Pelayanan publik Kepegawaian
kepegawaian dan penataan Daerah
daerah
JJ: ASN Juara
5 Program 1 Persentase Pejabat PPD: Inovasi Badan
pengembangan Struktural, pelayanan publik Pengembangan
kompetensi teknis Fungsional Dan dan penataan Sumber Daya
umum dan Pelaksana Yang daerah Manusia
Fungsional Pernah Mengikuti JJ: ASN Juara
Pengembangan
Kompetensi Teknis
Umum
105
BAB I
6 Program 1 Persentase Pejabat PPD: Inovasi Badan

pengembangan Struktural, pelayanan publik Pengembangan
teknis substantif Fungsional Dan dan penataan Sumber Daya
Pelaksana Yang daerah Manusia
Pernah Mengikuti JJ: ASN Juara
Pengembangan
Kompetensi Teknis
Substantif
pengembangan Pelayanan publik Pengembangan
kompetensi dan penataan Sumber Daya
manajerial dan latsar daerah Manusia
CPNS JJ: ASN Juara
1 Persentase Pejabat
Struktural Yang
Pernah Mengikuti
Pengembangan
Kompetensi
Manajerial Dan
Latsar Cpns
2 Presentasi
Pimpinan Daerah
Yang Lulus
Pengembangan
Kompetensi
Pimpinan Daerah
3 Presentasi
Pimpinan Tinggi
Yang Lulus
Pengembangan
Kompetensi
Jabatan Pimpinan
Tinggi
4 Persentase
Dprd/Kepala
Desa/Perangkat
Desa Yg Lulus
Pengembangan
Kompetensi
Khusus
8 Program Uji 1 Persentase Lulusan PPD: Inovasi Badan
Kompetensi dan Uji Kompetensi pelayanan publik Pengembangan
Sertifikasi Manajerial, Teknis, dan penataan Sumber Daya
Pengembangan Sosial Kultural Dan daerah Manusia
Kompetensi Pemerintahan JJ: ASN Juara
9 Program Jumlah Akreditasi PPD: Inovasi Badan
pengembangan 1 Manajerial & Sosial pelayanan publik Pengembangan
Corporate University Kultural, Teknis, dan penataan Sumber Daya
Pemerintahan, ISO daerahJJ: ASN Manusia
Dan Akreditasi Juara
Corpu SI
106
BAB I

Perencanaan dan pelayanan publik Pengembangan
Evaluasi dan penataan Sumber Daya
Pengembangan daerah Manusia
Kompetensi JJ: ASN Juara
1 Persentase
Rencana
Pengembangan
Kompetensi Yang
Sesuai Prioritas
Pembangunan
2 Persentase
Rekomendasi
Perbaikan
Penyelenggaran
Pengembangan
Kompetensi Yang
Ditindaklanjuti
3 Jumlah
Rekomendasi
Perbaikan Untuk
Implementasi
Proyek Perubahan
Alumni
11 Program Pembinaan 1 Jumlah ASN Non PPD: Inovasi Badan
dan Fasilitasi Provinsi Yang pelayanan publik Pengembangan
Pengembangan Terfasilitasi dan penataan Sumber Daya
Kompetensi ASN Non Pengembangan daerah Manusia
Provinsi Kompetensi JJ: ASN Juara
12 Program Pengelolaan 1 Tingkat kepatuhan PPD: Inovasi BPKAD
Anggaran Daerah terhadap standar Pelayanan publik
keuangan daerah dan penataan
daerah
JJ: APBD Juara
13 Program Pengelolaan 1 Tingkat Kepatuhan PPD: Inovasi BPKAD
Pertanggungjawaban Terhadap Pelayanan publik
Keuangan Daerah Pengelolaan dan penataan
Pertanggungjawaba daerah
n Keuangan JJ: APBD Juara
Daerah
Perbendaharaan Terhadap Pelayanan publik
Daerah Kebijakan dan penataan
Pengelolaan daerah
Perbendaharaan JJ: APBD Juara
Daerah
Aset Daerah Terhadap Pelayanan publik
Pengelolaan Aset dan penataan
Daerah daerah
JJ: APBD Juara
107
BAB I

Pengamanan dan Terhadap Pelayanan publik
Pemanfaatan Aset Pengelolaan dan penataan
Daerah Pengamanan Dan daerah
Pemanfaatan Aset JJ: APBD Juara
Daerah
17 Program Sinkronisasi PPD: Inovasi Badan
Perencanaan Pelayanan publik Perencanaan
Pembangunan dan penataan Pembangunan
Daerah Lingkup daerah Daerah
Bidang Ekonomi JJ: APBD Juara
1 Persentase
Sasaran, Program
Dan Kegiatan Rkpd
Yang Konsisten
Dengan Rpjmd Dan
Renstra Perangkat
Daerah Lingkup
Bidang Ekonomi
2 Tingkat Kesesuaian
Prioritas
Pembangunan
Kabupaten/Kota
Dengan Provinsi
Jawa Barat
Lingkup Bidang
Ekonomi
Bidang Fisik JJ: APBD Juara
1 Persentase
Sasaran, Program
Dan Kegiatan Rkpd
Yang Konsisten
Dengan Rpjmd Dan
Renstra Perangkat
Daerah Lingkup
Bidang Fisik
Prioritas
Pembangunan
Kabupaten/Kota
Dengan Provinsi
Jawa Barat
Lingkup Bidang
Fisik
Bidang Pemerintahan JJ: APBD Juara
108
BAB I
dan Sosial Budaya
1 Persentase
Sasaran, Program
Dan Kegiatan Rkpd
Yang Konsisten
Dengan Rpjmd Dan
Renstra Perangkat
Daerah Lingkup
Bidang
Pemerintahan Dan
Sosial Budaya
Prioritas
Pembangunan
Kabupaten/Kota
Dengan Provinsi
Jawa Barat
Lingkup Bidang
Pemerintahan Dan
Sosial Budaya
Pengendalian dan Pelayanan publik Perencanaan
Evaluasi dan penataan Pembangunan
Pembangunan daerah Daerah
Daerah JJ: APBD Juara
1 Rata-rata capaian
kinerja
pelaksanaan
pembangunan
2 Rata-rata capaian
kinerja perangkat
daerah
3 Rata-rata capaian
proyek strategis
Jawa Barat yang
diselesaikan
4 Rata-rata capaian
kegiatan APBN di
Jawa Barat
5 Rata-rata capaian
kinerja
pembangunan
kab/kota
Daerah daerah Daerah
JJ: APBD Juara
1 Persentase
ketersediaan
dokumen
109
BAB I
perencanaan
pembangunan
daerah
2 Persentase
Partisipasi Publik
terhadap Proses
Perencanaan
3 Persentase
Kesesuaian
Perencanaan dan
Penganggaran
4 Persentase
Ketersediaan Data
dan Informasi
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
22 Program PPD: Inovasi Dinas
Penyelenggaraan Pelayanan publik Komunikasi dan
Pemerintahan dan penataan Informatika
Berbasis Elektronik daerah
JJ: Birokrasi
Juara
1 Tingkat
Kematangan Tata
Kelola Teknologi
Informasi Dan
Komunikasi (Tik)
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa
Barat
2 Tingkat
Kematangan
Infrastruktur
Teknologi Informasi
Dan Komunikasi
(Tik) Pemerintah
Daerah Provinsi
Jawa Barat
23 Program 1 Tingkat Layanan PPD: Inovasi Dinas
Pengembangan Aplikasi Spbe Pelayanan publik Komunikasi dan
Aplikasi Informatika Pemerintah Daerah dan penataan Informatika
Provinsi Jawa daerah
Barat JJ: Birokrasi
Juara
24 Program Pengelolaan PPD: Inovasi Dinas
dan Pengembangan Pelayanan publik Komunikasi dan
Informasi dan penataan Informatika
Komunikasi Publik daerah
JJ: Birokrasi
Juara
Informasi Dan
110
BAB I
Komunikasi Publik
2 Persentase
Diseminasi
Informasi Dan
Kemitraan
Komunikasi Yang
Dilaksanakan
3 Persentase Media
Komunikasi Publik
Yang Dimanfaatkan
4 Persentase
Persidangan Komisi
Informasi Melalui
Mediasi Dan
Ajudikasi Non
Litigasi
25 Program Optimalisasi PPD: Inovasi Biro Organisasi,
Kelembagaan Pelayanan publik Sekretariat
Perangkat Daerah dan penataan Daerah
daerah
JJ: Birokrasi
Juara
1 Persentase
penguatan
kelembagaan
Perangkat Daerah
Provinsi Jawa
Barat berbasis
kinerja
2 Persentase
penataan
kelembagaan
berbasis kinerja
26 Program Peningkatan PPD: Inovasi Biro Organisasi,
Pelayanan Publik Pelayanan publik Sekretariat
dan penataan Daerah
daerah
JJ: Birokrasi
Juara
1 Persentase tingkat
kepatuhan unit
pelaksanaan
pelayanan publik
sesuai peraturan
perundang-
undangan
2 Persentase unit
pelayanan publik
bidang pertanian
yang mengikuti
kompetisi
Abdibaktitani
111
BAB I
tingkat Nasional
27 Program 1 Persentase PPD: Inovasi Biro Organisasi,

Pengembangan Perangkat Daerah Pelayanan publik Sekretariat
Ketatalaksanaan Provinsi dengan dan penataan Daerah
ketatalaksanaan daerah
baik JJ: Birokrasi
Juara
28 Program Peningkatan PPD: Inovasi Biro Organisasi,
Akuntabilitas Kinerja Pelayanan publik Sekretariat
dan Penyelenggaraan dan penataan Daerah
Reformasi Birokrasi daerah
JJ: Birokrasi
Juara
1 Persentase
Dokumen Kinerja
Perangkat Daerah
Provinsi Jawa
Barat Yang
Disusun Sesuai
Peraturan
Perundang-
Undangan
2 Persentase
Dokumen Kinerja
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Yang Disusun
Sesuai Peraturan
Perundang-
Undangan
3 Persentase
Rencana Aksi
Reformasi Birokrasi
Yang
Diimplementasikan
4 Persentase
Kabupaten/Kota
Dengan Indeks
Reformasi Birokrasi
Berkategori 'B'
29 Program Pengelolaan PPD: Inovasi Badan
Pendapatan Daerah I Pelayanan publik Pendapatan
dan penataan Daerah
daerah
JJ: APBD Juara
1 Rasio Efektivitas
PAD Lingkup
Pendapatan I
2 Laju Pertumbuhan
PAD Lingkup
112
BAB I
Pendapatan I
30 Program Pengelolaan PPD: Inovasi Badan

Pendapatan Daerah II Pelayanan publik Pendapatan
dan penataan Daerah
daerah
JJ: APBD Juara
1 Rasio Efektivitas
PAD Lingkup
Pendapatan II
2 Rasio Efektivitas
Dana Perimbangan
3 Rasio Efektivitas
Lain-lain
Pendapatan Daerah
yang Sah
4 Laju Pertumbuhan
PAD Lingkup
Pendapatan II
31 Program Peningkatan PPD: Inovasi Inspektorat
Kualitas Pelayanan publik
Penyelenggaraan dan penataan
Urusan daerah
Pemerintahan JJ: Birokrasi
Daerah Juara
1 Penurunan Temua
n APIP Terhadap
Perangkat Daerah
(PD) Provinsi
2 Persentase Tindak
Lanjut Hasil
Pemeriksaan APIP
Terhadap PD
Provinsi yang
diselesaikan
3 Persentase Kasus
Pengaduan
Masyarakat yang
ditangani
4 Persentase Penyeles
aian Tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan
Kasus Pengaduan
Masyarakat yang
diselesaikan
5 Persentase
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Yang Nilai EPPD
Masuk Kategori
Sangat Tinggi (ST)
113
BAB I

Kualitas Pelayanan publik
Akuntabilitas Kinerja dan penataan
daerah
JJ: Birokrasi
Juara
1 Persentase
Perangkat Daerah
Yang Nilai Sakip-
nya Adalah ≥ A
2 Persentase Reviu
Atas Perencanaan
Dan Pelaporan
Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa
Barat yang
dilaksanakan
3 Jumlah Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota
Yang Nilai Sakip-
nya Adalah ≥ BB
Kualitas Pengelolaan Pelayanan publik
Keuangan Daerah dan penataan
daerah
JJ: APBD Juara
1 Persentase Reviu
Atas Laporan
Keuangan
Pemerintah Daerah
(LKPD) Provinsi
Jawa Barat yang
dilaksanakan
2 Persentase Tindak
Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPK-
RI yang
diselesaikan
3 Jumlah Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota
Yang Opini Atas
LKPD Adalah WTP
Sistem Pengendalian Pelayanan publik
Intern dan Integritas dan penataan
daerah
JJ: Birokrasi
Juara
1 Persentase Jumlah
PD Yang
114
BAB I
Mengimplementasi
kan SPIP
2 Persentase Jumlah
Perangkat Daerah
Menyusun Daftar
Risiko (Risk
Register)
3 Nilai Evaluasi
Monitoring Dan
Evaluasi RAD-PPK
Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupate
n/Kota
4 Persentase
Perangkat Daerah
Yang Dicanangkan
Menjadi Zona
Integritas (ZI)
5 Jumlah PD Zona
Integrasi Yang
Akan Ditetapkan
Menjadi WBK
[WBBM]
Sasaran:
5.1. Terwujudnya a. Tingkat Efektivitas IKU Pemerintah
2 kolaborasi antara Kerjasama Daerah Daerah
pemerintah pusat,
provinsi,
kabupaten/kota dan
pihak lainnya dalam
pembangunan yang
sinergis dan
integrative
Program:
1 Program Kerja Sama 1 Persentase PPD: Inovasi Biro
Daerah Fasilitasi naskah Pelayanan publik Pemerintahan
kerja sama daerah dan penataan dan Kerjasama,
daerah Sekretariat
JJ: Birokrasi Daerah
Juara
Sumber: RPJMD Tahun 2018 - 2023
d. Kegiatan Pembangunan Daerah Berdasarkan Dokumen

Perencanaan Tahunan.
Kegiatan-kegiatan yang mendukung Program Pemerintah
Jawa Barat Tahun 2020 berdasarkan Dokumen
Perencanaan adalah :
115
BAB I
PERANGKAT DAERAH KEGIATAN

DINAS PENDIDIKAN
- Kegiatan Penyediaan BOS Pusat bagi SMA/SMK/SLB Negeri di
Jawa Barat
- Kegiatan Pengelolaan BOS Pusat
- Peningkatan Sarana dan Prasarana pada sekreretariat Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat
- Kegiatan Pengadaan atau Pembelian Lahan SMA Negeri di
Jawa Barat
- Kegiatan Pembangunan USB SMA di Jawa Barat
- Persiapan dan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB)
- Kegiatan Pemenuhan sarana dan Prasarana SMA di Jawa Barat
(Mebeulair, Komputer, Komputer, Pagar sekolah, Rehabilitasi
dll, laboratorium SMA)
- Kegiatan Implementasi program vokasi dan inovasi pelayanan
pendidikan
- Kegiatan Pendampingan dan Fasilitasi Pembelajaran SMA
Terbuka
- Implementasi Pendidikan Karakter Jabar Masagi
- Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Sekolah Berbasis
Digital (Digital Smart School)
- Kegiatan Pemberdayaan Tim Pengembang Kurikulum, MKKS,
MKPS dan MGMP dan Penerapan Kurikulum Tanggap Bencana
- Kegiatan Olimpiade Kesiswaan Tk Nasional OSN, O2SN, FLS2N,
LDBI
- Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMA
- Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA Negeri dan
Pembangunan Sekolah Integrasi SMP/SMA di Jawa Barat
- DAK Fisik SMA
- Biaya Operasional Pendidikan Daerah Sekolah Menengah Atas
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMAN 1 Pangandaran
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMAN 1 Parigi
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMAN 1 Langkaplancar
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMAN 1 Mangunjaya
- Kegiatan Pengadaan Sarana Pendidikan Jenjang SMA (Sisa
DAK)
- Kegiatan Pelayanan dasar dalam pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah I
- Kegiatan Pengawasan dalam pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah I
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah II
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah II
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah III
116
BAB I

Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah III
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah IV
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah IV
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah IX
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah V
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah V
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VI
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VI
- Kegiatan Pengembangan Layanan Asrama Bina Sisiwa Cisarua
Lembang
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VII
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VII
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VIII
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VIII
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah X
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah X
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XI
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XI
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XII
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XIII
Nasional Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XIII
- Kegiatan Penguatan Peran Pengawas SMA, SMK, SLB di Jawa
Barat
- Menyelenggarakan Penilaian dan Pembinaan Angka Kredit
(PAK) Guru, Kepsek dan Pengawas Sekolah
- Kegiatan Pemilihan GTK Berprestasi Tingkat Nasional Jenjang
SMA, SMK dan SLB
- Kegiatan System Pendataan PTK Terpadu
117
BAB I
- Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan

Berdedikasi Tk. Nasional Jenjang TK, SD, SMP
- Menyelenggarakan Teacher, head master and school
supervisor Learning exchange Bagi Guru SMK, SMA, dan SLB di
Luar Negeri
- Kegiatan Manajemen Penanganan Pelayanan dan Fasilitasi
Tunjangan Profesi dan Kesejahteraan
- Penyelenggaraan Lisensi Sertifikasi Kompetensi Guru Produktif
SMK (Asesor) di Jawa Barat
- Menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi Guru SLB, SMA, dan
SMK tentang model pembelajaran dalam seting inklusif,
individual, dan SKS
- Kegiatan diklat calon kepala sekolah SMA,SMK, SLB
- Kegiatan Jabar Masagi
- Kegiatan Bantuan Pembangunan Sekolah Baru, Sarana
Penunjang Sekolah dan Renovasi (Penguatan Infrastruktur SLB
Juara)
- Pembuatan Dokumen Petunjuk Teknis Mutu Pendidikan
Khusus
- Kegiatan DAK SLB
- Kegiatan Pembangunan Unit Sekolah Baru (2 SLBN)
- Kegiatan Pengembangan Sarana Prasarana SLB
- Kegiatan Penyusunan Program Kerja Kepala Sekolah dan
gugus SLB
- Kegiatan penyelenggaraan pendidikan inklusif
- Pengembangan SLB Unggulan Berbasis vokasional
- Kegiatan Sosialisasi Tanggap bencana Bagi ABK
- Pendidikan Karakter Jabar Masagi
- Kegiatan keterampilan bagi siswa SLB se Jawa Barat
- Kegiatan Revitalisasi ruang kelas
- Kegiatan Pembangunan Aula
- Kegiatan Pembangunan infrastuktur
- Kegiatan Pembangunan Rehab
- Biaya Operasional Pendidikan Daerah Sekolah Luar Biasa
- Kegiatan Pangandaran Hebat SLB Negeri Widiasih
- Kegiatan Pengadaan Sarana Pendidikan Jenjang SLB (Sisa DAK)
- Kegiatan Pengembangan LSP P1 SMK
- Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Siswa SMK Juara
- Kegiatan Pembangunan USB SMK (Penguatan Infrastuktur
SMK Juara)
- Kegiatan Pengembangan Unit Produksi (Pengembangan SMK
Tematik)
- Kegiatan DAK Fisik SMK
- Kegiatan Pembangunan RKB SMK Negeri dan Rehabilitasi
Ruang Belajar SMK Negeri
- Kegiatan Pengadaan Perluasan Lahan SMK
- Kegiatan Pembangunan Ruang Perpustakaan SMK
118
BAB I
- Kegiatan Pengadaan Mebeulair SMK

- Kegiatan Lomba-Lomba Tingkat Provinsi dan Nasional SMK
- Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Kompetensi
Keahlian SMK
- Kegiatan Peningkatan Karakter Peserta Didik SMK Juara Jabar
Masagi
- Kegiatan Persiapan Pelaksanaan BLUD SMK
- Kegiatan SMK Pendidikan Jarak Jauh
- Verifikasi Hibah
- Biaya Operasional Pendidikan Daerah Sekolah Menengah
Kejuruan
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMKN 1 Padaherang
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMKN 1 Pangandaran
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMKN 2 Pangandaran
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMKN 1 Kalipucang
- Kegiatan Pangandaran Hebat SMKN 1 Cijulang
- Kegiatan Pengadaan Sarana Pendidikan Jenjang SMK (Sisa
DAK)
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pada
Kantor Cabang Dinas Wilayah I
Kantor Cabang Dinas Wilayah II
Kantor Cabang Dinas Wilayah III
- Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana Cabang dinas
pendidikan wilayah IV
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor Cabang Dinas
Wilayah IX
- Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana cabang dinas
pendidikan wilayah V
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur pada Kantor
Cabang Dinas Wilayah VI
- Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana cabang dinas
pendidikan wilayah VII
- Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pada Kantor
Cabang Dinas Wilayah VIII
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor Cabang
Dinas wilayah X
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Cabang Dins
Wilayah XI
Kantor Cabang Dinas Wilayah XII
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan prasarana aparatur pada
Kantor Cabang Dinas Wilayah XIII
- Kegiatan Pengembangan SMART SCHOOL JUARA
- Kegiatan Literasi Digital Juara
- Kegiatan Kolaborasi Pembelajaran Daring Juara
119
BAB I
- Kegiatan Pengembangan Jaringan Data dan Informasi

Pendidikan
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana pada UPTD
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
- Penyediaan Langganan Kantor
- Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor
- Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis
- Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya
- Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
- Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor
- Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan Prasarana
Olahraga
- Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur
- Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya (Balai
Tikomdik)
- Penyediaan Langganan Kantor (Balai Tikomdik)
- Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas (Balai Tikomdik)
- Penyediaan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar
Kantor (Balai Tikomdik)
- Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis (Balai Tikomdik)
- Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor (Balai Tikomdik)
Olahraga (Balai Tikomdik)
- Penyediaan Makan Minum Akomodasi dan Rapat Luar Kantor
dinas pendidikan
Kantor
Kantor
Olahraga
- Kegiatan pemeliharaan kendaraan bermotor pada Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah 3 Provinsi Jawa Barat
- Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor III
120
BAB I
Kantor
Olahraga
- Kegiatan Penyediaan Kerohanian Sarana dan Prasarana
Olahraga serta Pakaian Aparatur IV
- Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi
Kantor
Kantor
Kantor Cabang Dinas Wilayah 5
Kantor
Olahraga
Kantor
Olahraga
- Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas pada
Cabang Dinas Wilayah VII
- Kegiatan Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana
Olahraga serta Pakaian Aparatur Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah VII
121
BAB I
Kantor
- Penyediaan Langganaan Kantor pada KCD Wilayah VIII
Kantor
Olahraga
Kantor
Kantor
Olahraga
- Penyediaan Diklat,Kursus singkat, dan bimtek aparatur pada
Cabang Dinas Wilayah XI
- Penyediaan kerohanian,sarana dan prasarana olah raga serta
Pakaian Aparatur pd cabang Dinas Wil XI
Kantor
- Kegiatan Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek
122
BAB I
Aparatur Pada Cabang Dinas Wilayah XII

Kantor
Kantor
Olahraga
Olahraga (Balai Tikomdik)
- Penyediaan Makan Minum Akomodasi dan Rapat Luar Kantor
dinas pendidikan
- Penyediaan Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar Kantor
Olahraga
- Kegiatan Pemeliharaan Kendaraan Bermotor pada Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah 3 Provinsi Jawa Barat
- Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor III
123
BAB I

Olahraga
- Kegiatan Penyediaan Kerohanian Sarana dan Prasarana
Olahraga serta Pakaian Aparatur IV
- Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor
- Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor
Cabang Dinas Wilayah 5
Olahraga
Olahraga
- Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas pada
Cabang Dinas Wilayah VII
Olahraga serta Pakaian Aparatur Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah VII
- Penyediaan Langganaan Kantor pada KCD Wilayah VIII
124
BAB I

Olahraga
Olahraga
- Penyediaan Diklat, Kursus Singkat, dan Bimtek Aparatur pada
Cabang Dinas Wilayah XI
- Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olah Raga
serta Pakaian Aparatur pada Cabang Dinas Wil XI
Aparatur Pada Cabang Dinas Wilayah XII
125
BAB I

Olahraga
DINAS KESEHATAN
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
- Peningkatan Program Layad Rawat Jawa Barat
- Peningkatan Program Pelayanan Kesehatan Tradisional di
Provinsi Jawa Barat
- Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjut (FKTL)
- Pengelolaan Fasilitas Kesehatan
- Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP)
- Peningkatan Manajemen dan Upaya Pelayanan Kesehatan
Primer
- Ketersediaan, Pemerataan, Keterjangkauan dan Mutu Sediaan
Farmasi Kosalkes dan Mamin
- Penguatan Jaminan Kesehatan
- Penguatan Pembiayaan Kesehatan
- Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Dinas Kesehatan Jawa
Barat
- Pengelolaan Tenaga Kesehatan Non PNS Provinsi Jawa Barat
- Peningkatan, Pengawasan, dan Pengendalian Penggunaan
Obat Rasional, Peredaran Sediaan Farmasi Kosalkes dan
Mamin
- Perencanaan, Pengelolaan dan Mutu Nakes
- Pembangunan Gedung Gudang Vaksin dan Gudang ATK Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat
- Pengadaan Perlengkapan Kantor Dinas Kesehatan Prov Jabar
- Peningkatan Sarana dan Prasrana Kantor UPTD Pelatihan
Kesehatan
- Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini Bencana dan
Kesehatan Matra
- Surveilans Penyakit dan Penanggulangan KLB
- Program Kesehatan Masyarakat
- Pengawasan Penyehatan Lingkungan TTU/TPM dan
Pengawasan Asrama Haji Tahun 2019
- Penguatan STBM dalam Pelaksanaan Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi
- Peningkatan Gizi Masyarakat
- Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
- Peningkatan Penyehatan Lingkungan Kerja
- Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- Peningkatan Program Kesehatan Keluarga
- Penyelamatan Ibu dan Bayi baru lahir
- Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) DAK Non Fisik
- Penyusunan Regulasi Bidang Kesehatan
126
BAB I
- Pencegahan dan Pengendalian DBD

- Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan IMS
- Pencegahan dan Pengendalian kesehatan jiwa
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Hepatitis
dan ISP
- pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular TB
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes
Prov Jabar
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Zoonosis
- Pencegahan Penyakit Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I)
- Pengendalian Penyakit Filariasis dan Kecacingan
- Pengendalian Penyakit Kusta
- Pengendalian Penyakit Malaria
- Pengendalian Penyakit Menular ISPA
- Peningkatan Mutu dan Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Provinsi Jawa Barat
- Pelayanan Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat
(BLUD)
- Pengembangan Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat
- Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan RSUD AL Ihsan
- Kegiatan Pelayanan Keshatan Masyarakat Jawa Barat RSUD Al
Ihsan
- Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) RSUD Al Ihsan
- Fasilitasi Pasien GAKIN RSUD Jampangkulon
- Pengadaan Bahan Habis Pakai Medis dan Penunjang Medis
RSUD Jampangkulon
- Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD RS Jampangkulon
- Pengadaan Obat-obatan RSUD Jampangkulon
- Akreditasi RS Jiwa
- Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) RS Jiwa
- Kegiatan Fasilitasi Pendidikan dan Pelatihan di RS Jiwa
- Kegiatan Fasilitasi Penelitian dan Pengembangan Di RS Jiwa
- Kegiatan Humas dan Pemasaran Pelayanan Kesehatan RS Jiwa
Provinsi Jawa Barat
- Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat RS Jiwa
- Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan RS Jiwa (BLUD)
- Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Mental dan NAPZA RS Jiwa
- Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Kesehatan dan Non
Kesehatan RS Jiwa
- Kegiatan Peningkatan Kualitas Perawatan RS Jiwa
- Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa RS Jiwa
- Penyusunan DED Gedung Pelayanan RS Jiwa Tahap II
- Program Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Kesehatan
Kerja
- Pemenuhan Kebutuhan Bahan Makanan Rawat Inap RSUD
Kesehatan Kerja
127
BAB I
- Penyediaan Sarana Prasarana Penunjang Medik RSUD

Kesehatan Kerja ( BHP dan Obat)
- Peningkatan Kompetensi SDM Kesehatan dan Non Kesehatan
RSUD Kesehatan Kerja
- Peningkatan Pelayanan Kesehatan di RSUD Kesehatan Kerja
- Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD di RSUD
Pameungpeuk
- Pelayanan kepada Masyarakat Miskin Jawa Barat di RSUD
Pameungpeuk
- Pengadaan ObatObatan dan Alat Kesehatan Habis Pakai di
RSUD Pameungpeuk
- Pengembangan Kesehatan Lingkungan di RSUD Pameungpeuk
- Promosi Kesehatan di RSUD Pameungpeuk
- Pelayanan dan Pendukung Pelayanan RS Paru
- Pengembangan Pelayanan Rujukan Pasien RS Paru
- Peningkatan dan Penguatan Jejaring Eksternal dalam
Penanggulangan Penyakit TB Paru di RS Paru
- Penyediaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Miskin Provinsi Jawa Barat di RS Paru
- Penyediaan Perlengkapan Pasien
- Penyelenggaraan Komite Komite di RS Paru
- Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di RS Paru
- Peningkatan Kapasitas UPTD Pelatihan Kesehatan sebagai
Pusat Pelatihan Kesehatan
- Peningkatan Kualitas Kompetisi Tenaga Kesehatan
Olahraga
Olahraga
128
BAB I

Olahraga
Olahraga
Olahraga
Olahraga
Olahraga
129
BAB I

Olahraga
- Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) di RSUD Pameungpeuk
- Pembangunan Gedung PoliRanap di RSUD Pameungpeuk
- Pengadaan Alat Kedokteran di RSUD Pameungpeuk
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur di RSUD
Pameungpeuk
- Kegiatan Pembangunan Gedung Utama Pelayanan,
Perawatan, Perkantoran dan Perparkiran Lanjutan RSUD Al
Ihsan
- Kegiatan Peningkatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pelayanan Kesehatan RSUD Al Ihsan
- Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan RSUD Al Ihsan
- Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) RSUD Jampangkulon
- Pembangunan Gedung IPSRS RS Jampangkulon
- Pengadaan alat kesehatan / Kedokteran RSUD Jampangkulon
- Pengadaan Utilitas/Peralatan dan Perlengkapan RSUD
Jampangkulon
- Pembangunan Gedung Rawat Inap Lanjutan RSUD
Jampangkulon
- Pembangunan Gedung Instalasi Gizi RSUD Jampangkulon
- Pembangunan Gedung Jenazah RSUD Jampangkulon
- Menejemen Kontruksi Gedung Diagnostic, IBS, ICU, R.Inap,
Inst.Gizi, IPSRS, Jenazah, Penataan Lahan & Pos Jaga RSUD
Jampangkulon
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kesling RS Jiwa
- Kegiatan Penyediaan Sapras Pelayanan Keperawatan RS Jiwa
- Kegiatan Penyediaan Sapras Pelayanan Medis RS Jiwa
- Kegiatan Penyediaan Sarana Prasarana Penunjang Medik RS
Jiwa
- Kegiatan Penyediaan Sarana Prasarana Penunjang Non Medik
RS Jiwa
- Pembangunan Tahap I
- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan RS Jiwa
- Pelayanan Kesehatan Rujukan di RS Jiwa (DAK)
- Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) RS Paru
- Pembangunan RS Paru
- Pengadaan Alat-alat Kesehatan RS Paru
- Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor RS Paru
- Peningkatan Prasarana Gedung RSUD kesehatan Kerja
- Pembebasan Lahan Pengembangan Prasarana Layanan RSUD
Kesehatan Kerja
- Penataan Lingkungan RSUD Kesehatan Kerja
- Penyediaan Sarana Prasarana Pelayanan RSUD Kesehatan
Kerja
- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor UPTD
Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat
130
BAB I
DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
- Bimbingan Teknis Jasa Konstruksi

- Pengujian Jalan Dan Jembatan
- Pengujian Tanah dan Bangunan
- Penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi
- Penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa Konstruksi Cakupan
Daerah Provinsi
- Perencanaan Desain Ma''Rodz Masjid Raya Provinsi Jawa
Barat
- Pembangunan Masjid Raya Provinsi Jawa Barat (Tahap II)
- Sosialisasi Norma, Standar, Prosedu dan Krtiteria (SPK)
tentang Jasa Kosntruksi
- Akreditasi Laboratorium Bahan Konstruksi
- Monitoring Evaluasi Penyelenggaraan Pengawasan Dan
Pengendalian Ruang Jawa Barat
- Penyelenggaraan Koordinasi Pemanfaatan Ruang
- Penyelenggaraan Koordinasi Perencanaan Ruang
- Penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR)
- Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang DAS Citarum
- Finalisasi Legalisasi Raperda tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Bina Marga
dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
Olahraga
131
BAB I

- Pembangunan Jalan Lingkar Sukabumi
- Pembangunan FO Jalan Supratman dan FO Laswi (Lanjutan)
- Pembangunan Jembatan Leuwigajah
- Pembebasan lahan pembangunan jalan BIUTR
- Kegiatan Verifikasi/Monitoring Bantuan Gubernur Dan
Kerjasama/Regulasi Bidang Kebinamargaan
- Monitoring Pelaksanaan Pembangunan, peningkatan dan
pemeliharaan berkala jalan
- Monitoring Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan
- Pembinaan Pemanfaatan Jalan
- Pengadaan Alat-Alat Berat
- Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi Tersebar Di
Jawa Barat
- Penunjang DAK
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD
Laboratorium Bahan Konstruksi
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan I
132
BAB I

Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan IV
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan V
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI
- Pemeliharaan Berkala Jalan dan Jembatan Provinsi Di UPTD
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan I
- Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi Di UPTD
Pengeloaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan I
- Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di UPTD Pengelolaan
Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan I
- Pemeliharaan Berkala Jalan san Jembatan Provinsi di UPTD
Pengelolaan Jalan san Jembatan Wilayah Pelayanan II
- Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Provinsi di UPTD
Pengeloaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II
Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II
- Pemeliharaan Berkala Jalan dan Jembatan Provinsi di UPTD
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III
Pengeloaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III
Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan IV
Pengeloaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan IV
Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan IV
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan V
Pengeloaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan V
Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan V
- Program Peningkatan, Pemeliharaan Berkala dan
Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan di Wilayah Pelayanan
VI
Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI
Pengeloaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI
133
BAB I

Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI
- Penyusunan Sistem Informasi dan Data Base Leger Jalan
- Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Barat
- Kegiatan Pemantauan Banjir dan Penanggulangan Kekeringan

di Jawa Barat
- Kegiatan Penyediaan Konstruksi Bahan Banjiran pada 6 UPTD
Wilayah Sungai
- Kegiatan Penataan, Rehabilitasi, dan Peningkatan Gedung
Kantor Dinas SDA Provinsi Jawa Barat
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana kantor Dinas SDA
Provinsi Jawa Barat
- Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Wilayah
Sungai Cisadea-Cibareno
- Kegiatan Pembebasan Lahan dan Daerah Irigasi Caringin di
Kab. Sukabumi
- Kegiatan Pengembangan, Peningkatan dan atau
Pembangunan Jaringan Irigasi pada Wilayah Sungai Cisadea-
Cibareno
- Kegiatan Penunjang IKSI WS. Cisadea-Cibareno
- Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Cisadea-
Cibareno
- Pengelolaan Daerah Irigasi Partisipatif di WS. Cisadea-
Cibareno Melalui Program IPDMIP
- Kegiatan Penyediaan Air Baku di Wilayah Sungai Ciliwung-
Cisadane
- Kegiatan Penyediaan Air Baku di Wilayah Sungai Cimanuk-
Cisanggarung
- Kegiatan Penyediaan Air Baku di Wilayah Sungai Cisadea-
Cibareno
- Kegiatan Penyediaan Air Baku di Wilayah Sungai Citanduy
- Kegiatan Penyediaan Air Baku di Wilayah Sungai Citarum
- Kegiatan Penyediaan Air Baku di Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan DAK
- Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan dan Monitoring Kegiatan
Konstruksi SDA
- Kegiatan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
- Kegiatan Supervisi Konstruksi Bidang Irigasi
- Kegiatan Pembinaan Konstruksi Sumber Daya Air
- Kegiatan Penyusunan Juknis Konstruksi Sumber Daya Air
- Kegiatan Supervisi Konstruksi Bidang Sungai, Situ, Embung,
Kolam dan tampungan Air Lainnya
- Kegiatan pelayanan Penatagunaan dan Rekomendasi Teknis
Sumber Daya Air
- Kegiatan Penatagunaan Pemanfaatan Sumber Daya Air di
134
BAB I
Jawa Barat
- Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber
Daya Air
- Kegiatan Peringatan Hari Air Dunia
- Kegiatan Pemantauan Operasi dan Pemeliharaan jaringan
Irigasi
- Kegiatan Pembinaan Tenaga Operasi dan Pemeliharaan
Jaringan Irigasi
- Kegiatan Penyusunan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan
Irigasi Kewenangan provinsi
- Kegiatan penyusunan Indeks Kinerja Sistem Irigasi
Kewenangan Provinsi
- Kegiatan Pengelolaan Jaringan Irigasi Partisipatif melalui
Program IPDMIP
- Kegiatan Pemantauan dan Koordinasi Kegiatan O&P
Sundawapan
- Kegiatan Pembinaan Tenaga O&P Sundawapan
- Kegiatan Pendampingan Pembangunan Waduk Strategis di
Jawa Barat
Olahraga
Olahraga
Olahraga
135
BAB I

Olahraga
Olahraga
Olahraga
Olahraga
- Kegiatan Pengelolaan dan Analisis Data Hidrologi di Jawa
Barat
- Kegiatan Pengelolaan Sistem Database dan Pengembangan
Sistem Informasi Sumber Daya Air di Jawa Barat
- Kegiatan Forum Kerjasama dan Komunikasi Pengelolaan
Sumber Daya Air di Jawa Barat
Sungai Cimanuk-Cisanggarung
- Kegiatan Penunjang IKSI WS. Cimanuk-Cisanggarung
- Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Cimanuk-
Cisanggarung (DAK)
136
BAB I
- Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi pada Wilayah Sungai

Cimanuk-Cisanggarung
- Pengelolaan Daerah Irigasi Partisipatif di WS. Cimanuk-
Cisanggarung Melalui Program IPDMIP
Sungai Citanduy
- Kegiatan Penunjang IKSI WS. Citanduy
Citanduy
Sungai Citarum
- Kegiatan Penunjang IKSI WS. Citarum
Citarum
Sungai Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Penunjang IKSI WS. Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciwulan-
Cilaki
- Pengelolaan Daerah Irigasi Partisipatif di WS. Ciwulan-Cilaki
Melalui Program IPDMIP
Sungai Ciliwung-Cisadane
- Kegiatan Penunjang IKSI WS. Ciliwung-Cisadane
- Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wilayah Sungai Ciliwung-
Cisadane (DAK)
Ciliwung-Cisadane
- Kegiatan Penataan, Revitalisasi, dan Pengembangan Situ-Situ
Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane
- Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Situ-Situ Wilyah Sungai
Ciliwung-Cisadane
- Kegiatan Pemantauan DAS Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane
- Kegiatan Pembangunan Embung di WS. Ciliwung-Cisadane
Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Situ-Situ Wilayah Sungai
Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Pemantauan DAS Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Pembangunan Embung di WS. Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Pengamanan dan Penataan Pantai di Wilayah Sungai
Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Pengendalian dan Pemeliharaan Sungai dan atau
Drainase Utama Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan TKPSDA WS. Ciwulan-Cilaki
Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung
137
BAB I

- Kegiatan Pemantauan DAS Wilayah Sungai Cimanuk-
Cisanggarung
- Kegiatan Pembangunan Embung di WS. Cimanuk-
Cisanggarung
Drainase Utama Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung
Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno
Cisadea-Cibareno
- Kegiatan Pemantauan DAS Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno
- Kegiatan Pembangunan Embung di WS. Cisadea-Cibareno
Drainase Utama Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno
- Kegiatan TKPSDA WS. Cisadea-Cibareno
Wilayah Sungai Citanduy
- Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Situ-Situ Wilayah Sungai
Citanduy
- Kegiatan Pemantauan DAS Wilayah Sungai Citanduy
- Kegiatan Pembangunan Embung di WS. Citanduy
Drainase Utama Wilayah Sungai Citanduy
- Program Pengelolaan Sumber Daya Air di WS. Citarum
Wilayah Sungai Citarum
Citarum
- Kegiatan Pemantauan DAS Wilayah Sungai Citarum
- Kegiatan Pembangunan Embung di WS. Citarum
Drainase Utama Wilayah Sungai Citarum
- Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Air Baku di Jawa
Barat
- Kegiatan Penanganan dan Pengendalian Banjir dan Kekeringan
Akibat Daya Rusak Air pada Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno
- Pengendalian Sungai Cidamar Cidaun (DAK)
- Kegiatan Penanganan dan pengendalian Banjir dan Kekeringan
akibat daya rusak air pada Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Pemberdayaan Komisi Irigasi Provinsi
- Kegiatan Penataan, Rehabilitasi, Peningkatan dan
pembangunan Gedung Kantor UPTD PSDA dan SUP WS.
Ciliwung-Cisadane
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD PSDA
Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane
138
BAB I

Pembangunan Gedung Kantor UPTD PSDA dan SUP WS.
Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung
Cisadea-Cibareno
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan prasarana kantor UPTD PSDA
Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno
Citanduy
Wilayah Sungai Citanduy
Wilayah Sungai Citarum
Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana kantor UPTD PSDA
Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki
- Kegiatan Penyusunan Dokumen Pembangunan, Peningkatan
dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan dan Irigasi Tambak
- Kegiatan Survey Investigasi Rekayasa Teknik Irigasi Permukaan
dan Irigasi Tambak
- Kegiatan Penyusunan Dokumen Pengendalian Banjir di Jawa
Barat
- Kegiatan Perencanaan Detail Penyediaan Air Baku di Jawa
Barat
- Kegiatan Perencanaan Detail Situ, Waduk, Sungai, dan Pantai
di Jawa Barat
- Kegiatan Survey Potensi Situ, Waduk, Sungai, Embung, dan
Kolam Tampungan Air Lainnya
DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
- CH - Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di
Sumber kepada Masyarakat di Sekitar DAS Citarum
- Fasilitasi Bantuan Teknis Penyelenggaraan Sistem Drainase
Permukiman
- Monitoring Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM)
- Penyusunan DED Drainase Permukiman di Metropolitan
Cirebon Raya (Tahap I)
- Penyelenggaraan SPAM Regional Metropolitan Bandung
- Penyusunan FS Drainase Permukiman di Pusat Pertumbuhan
139
BAB I
Rancabuaya
- Pengembangan Sistem Persampahan Regional
- Penyelenggaraan Program Pamsimas
- Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di
Kawasan Khusus
- Pemutakhiran Data Baseline SPAM Jawa Barat
- Penyusunan FS Drainase Permukiman di Pusat Pertumbuhan
pelabuhanratu
- Penanganan Drainase Permukiman di Jawa Barat
- Fasilitasi Bantuan Teknis Penyelenggaraan Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman Jawa Barat Sektor Air
Limbah Domestik
- Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Persampahan
- Kajian Kebijakan Regional Daur Ulang Sampah Non-Organik
- Pembinaan dan Pengawasan Bidang Infrastruktur Permukiman
- Penyediaan perlengkapan, peralatan dan meubelair
Olahraga
- Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Pengelolaan
dan Pelayanan Perumahan
- Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD Pengelolaan
dan Pelayanan Perumahan
- Penyediaan Langganan Kantor UPTD Pengelolaan dan
Pelayanan Perumahan
- Penyediaan Makan Minum dan Akomodasi Kantor UPTD
Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan
- Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD
- Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis UPTD Pengelolaan dan
Pelayanan Perumahan
- Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapan UPTD
- Penyediaan Tenaga Ahli Kerohanian, Sarana dan Prasarana
Olahraga UPTD Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan
- Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur UPTD
- Pembangunan Masjid Provinsi Jawa Barat
- Fasilitasi Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan di Jawa Barat
- Pembinaan dan Pengawasan Bidang Kawasan Permukiman
140
BAB I
- Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan di Jawa Barat

- Review DED Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan di Jawa
Barat
- Pembangunan Gedung Kantor Pemerintah/FKPD (Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah)
- Pembangunan Gedung Creative Centre
- Penataan Monumen Perjuangan Rakyat dan Gasibu
- Penyusunan Dokumen Perencanaan Alun-alun
- Penyediaan dan Penyiapan PSU Permukiman Perdesaan
- Perencanaan Teknis Gapura Batas Daerah antara Provinsi
Jawa Barat - Banten
- Monitoring dan Pendampingan Penataan Kawasan
Permukiman Perdesaan
- Pendampingan Kegiatan Strategis Provinsi
- Evaluasi dan Updating Data Rumah Tidak Layak Huni dan
Rumah Swadaya
- Identifikasi Kebutuhan Relokasi Program Pemerintah dan
Bencana
- Monitoring dan Evaluasi Perda Bangunan Gedung pada
Kabupaten / Kota di Jawa Barat
- Operasionalisasi POKJA PKP
- Persiapan Pembangunan Rumah Susun
- Pembinaan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung /
Rumah Negara
- Pendampingan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
(RUTILAHU) di Jawa Barat
- Penyelenggaraan Klinik Rumah di Jawa Barat
- Penyusunan Amdal Pembangunan Rusunawa
- Sosialisasi Perda RP3KP
- Pembinaan Pembangunan Perumahan Swadaya
- Bantuan Pembangunan PSU Perumahan bagi MBR di
Metropolitan Bandung
- Perencanaan Hunian Penanganan Dampak Bencana dan
Program Pemerintah di Kawasan Metropolitan Bandung dan
Jabar Selatan
- Pembinaan dan Pengawasan Bidang Perumahan
- Survei Kepuasan masyarakat Terhadap Pelayanan Dinas
- Kegiatan Pembangunan Peningkatan Kualitas Prasarana,
Sarana dan Utilitas Apartemen Transit
- Penyediaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor UPTD
P3JB dan Apartemen Transit
- Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah untuk Kepentingan Strategis Provinsi
Jawa Barat
- Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan
- Pembinaan dan Pengawasan Penggunaan dan Pemanfaatan
141
BAB I
Tanah
- Pemetaan Penguasaan, Pemilikan, dan Penggunaan Tanah
- Penunjang Kegiatan Sertipikasi Rumah Tidak Layak Huni Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Jawa Barat
- Penyelenggaraan Rapat Kerja, Bimbingan Teknis dan
Workshop Pertanahan bagi Pembangunan untuk Kepentingan
Umum
- Kajian Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah di Jawa Barat
untuk Kepentingan Strategis Provinsi Jawa Barat
- Kajian Penyediaan Lahan untuk Pembangunan Perumahan dan
Permukiman di Metropolitan dan Kawasan Strategis Provinsi
- Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Gapura Batas Daerah
Provinsi Jawa Barat - Banten
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
- Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor
Olahraga
- Pembinaan Masyarakat, Aparatur dan Kerjasama
- Peningkatan Kapasitas Aparatur PPNS Provinsi dan
Kabupaten/Kota
- Peningkatan Profesionalisme Pol PP
- Analisis Evaluasi dan Pengawasan Dampak Operasional
Trantibum
- Deteksi Dini, Pengumpulan dan Analisa Bahan Keterangan
- Oprasi Pengamanan dan Penertiban Kawasan Lindung/Daerah
Aliran sungai Citarum
- Operasi Praja Wibawa dan Operasi Bhakti Praja
- Patroli Pengamanan dan Penanganan Gangguan Trantibum di
Jawa Barat
- Penertiban Aset dan Pengamanan Objek Vital Pemerintah
Provinsi Jawa Barat
- Penyelenggaraan dan Pemeliharaan Trantibum Secara
Terpadu di Wilayah Perbatasan Prov/Kab/Kota
- Operasi Terpadu Penegakan Perda dan Trantibumlinmas di
Perbatasan
- Operasional Penyelidikan dan Penyidikan Pelanggaran
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah Provinsi Jawa
Barat
- Operasional Terpadu Penegakan Hukum Terhadap
Pelanggaran Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
142
BAB I
- Peningkatan Operasional Kesadaran Hukum Kedisiplinan ASN

Provinsi Jawabarat Tahun 2020
- Identifikasi Satlinmas dalam Penyelenggaraan PILKADA
Serentak di Jawa Barat Tahun 2020
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
- Kegiatan Pemeliharaan Perabotan,Fasilitas Dan Gedung

Kantor
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BPBD
Kantor
Olahraga
- Sosialisasi Pengembangan Materi Informasi
- Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana
- Pengembangan Profil dan Sistem Kesiapsiagaan
- Rapat Koordinasi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
- Pusat Pembelajaran Kebencanaan (Disaster Learning Center)
- Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
- Pelatihan JITUPASNA
- Assesment,Verifikasi, monitoring dan Evaluasi Pasca Bencana
- Rapat Koordinasi Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pasca Bencana
- Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Kedaruratan
- Pendistribusian Bantuan Logistik
- Pendampingan Penanganan Bencana dan Monitoring
Kejadian Bencana
- Pengembangan Sapras Penanganan Kedaruratan
- Layanan Logistik untuk Penanggulangan Bencana
- Perkuatan kelembagaan Pusdalops BPBD Prov Jabar
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
- Pembangunan Gedung Kantor Bakesbangpol Prov. Jabar
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Jawa Barat
- Kemah Bhakti Pemuda Pembauran Kebangsaan
- Model Pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
Jawa Barat
- Pemantapan Kesadaran Bela Negara
143
BAB I
- Peningkatan Pemahaman Ideologi Bangsa dan Wawasan

Kebangsaan
- Peningkatan Tata Nilai dan Etika Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara bagi Guru
- Diseminasi NilaiNilai Kebangsaan terhadap
Pengembangan Seni dan Budaya Jawa Barat
- Pemetaan dan Survei Wilayah Tingkat Pemahaman
Ideologi Bangsa dan Wawasan Kebangsaan
- Penguatan Peran Forum Pembauran Kebangsaan di Jawa
Barat
- Peningkatan Ideologi Bangsa dalam rangka Pemantapan
Etika dan Budaya Politik di Jawa Barat
- Jambore Ormas di Jawa Barat
- Pemahaman Kearifan Lokal bagi Masyarakat di Jawa Barat
- Pemberdayaan Ormas di Jawa Barat
- Sosialisasi Undang Undang Ormas bagi Pengurus Ormas
dan Aparatur Bakesbangpol Kab/Kota Jawa Barat
- Diseminasi Wilayah Kerawanan Ketahanan Ekonomi Jawa
Barat
- Monitoring dan Evaluasi Tim Terpadu Pengawasan Ormas
di Jawa Barat
- Penguatan Peran Forum Kerukunan Umat Beragama di
Provinsi Jawa Barat
- Sosialisasi Penyuluhan Pencegahan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
bagi Pelajar dan Mahasiswa di Provinsi Jawa Barat
- Pengawasan Orang Asing di Jawa Barat
- Penguatan Kewaspadaan dan Deteksi Dini di wilayah Jawa
Barat
- Peningkatan Kualitas dan Fasilitasi Penanganan Konflik
Sosial di Jawa Barat
- Diseminasi Kehidupan Demokrasi berdasarkan Pancasila
- Jambore Infrastruktur Politik Jawa Barat
- Pendidikan Politik bagi Masyarakat
- Penguatan Aspek Indeks Demokrasi Indonesia di Jawa
Barat
- Penguatan Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal
- Bimbingan Teknis Bantuan Keuangan bagi Pengurus Partai
Politik
- Model Kehidupan Demokrasi Berdasarkan Pancasila
- Pemantauan Perkembangan Politik di Jawa Barat
- Rapat Koordinasi Tim Pokja IDI
Kantor
144
BAB I

- Penyediaan Tenaga Ahli, Kerohanian, Sarana dan
Prasarana Olahraga
DINAS SOSIAL - - - - - -
- Penguatan Perlindungan Kesejahteraan Sosial Anak

Berhadapan dengan Hukum
- Pencegahan dan Penanganan atau Fasilitasi
Penyalahgunaan NAPZA
- PENANGANAN Korban tIndak Kekerasan (KTK) dan Pekerja
Migran (PM)
- Kegiatan Penanganan dan Pemulangan PMKS Jalanan
(Gelandangan, Pengemis, Tuna Sosial Dan Eks Psikotik) di
Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat
- Pusat Pengendalian Operasional Pelayanan Sosial
(PUSDALOPYANSOS)
- Kegiatan Penguatan Layanan Anak Jalanan Terpadu
Bersama Instansi Terkait
- Kegiatan Kesejahteraan Sosial Anak Integrasi (KSAI)
- Hari Disabilitas Internasional Tk Provinsi Jawa Barat
- Penanganan PMKS Tuna Sosial dan Korban Perdagangan
Orang (KPO) Lintas Kab/ Kota
- Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
- Peningkatan Kapasita Pelaksana Program Keluarga
Harapan (PKH) dan annual summit pendamping PKH
- Perlindungan Sosial Korban Bencana
- Penyuluhan dan Bimbingan Sosial
- Layanan Rumah Harapan Hidup Sejahtera (RHHS) / Sistem
Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT)
- Penguatan Sumber Dana Sosial dan Dunia Usaha dalam
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
- Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial /PSKS (Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat,
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan /TKSK)
- Pemberdayaan Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
- Peningkatan Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan,
Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial
- Penanganan Fakir Miskin Perdesaan Melalui Bantuan
Sosial dan Sumber Dana Lainnya
- Penanganan Fakir Miskin Perkotaan Melalui Bantuan
Sosial dan Sumber Dana Lainnya
- Penanganan Fakir Miskin Pesisir Melalui Bantuan Sosial
dan Sumber Dana Lainnya
145
BAB I
- Optimalisasi Operasional dan Sinkronisasi Aplikasi

Verifikasi dan Validasi Data Fakir Miskin
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Loka Bina Karya
- Pembangunan Gedung PRSTW Karawang Tahap 3
- Pembangunan Gedung Sub Unit RPSAA Ciumbuleuit
Bandung
- Pembangunan Gedung Sub Unit RPSBR Ciganjeung Ciamis
Pangandaran
- Pembangunan Gedung dan Sarana Lainnya Panti Khusus
ODGJ Tahap I
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
146
BAB I

Prasarana Olahraga
Kantor
- Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Panti
Sosial Rehabilitasi Penyandang Disabilitas
Kantor
Kantor
Kantor
- Kegiatan Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan
Hukum di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan
dengan Hukum Cileungsi Bogor dan Satuan Pelayanan
Subang
- Penerimaan dan Penyaluran ABH di UPTD Panti Sosial
Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum Cileungsi
Bogor dan Satuan Pelayanan Subang
- Kegiatan Pengembangan Pelatihan Untuk Peningkatan
Pengetahuan, Kemampuan Dan Pemberdayaan Potensi
dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Pada UPTD
Pengembangan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
147
BAB I
- Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan untuk Peningkatan

Pengetahuan, Kemampuan dan Pemberdayaan Potensi
dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Pada UPTD
Pengembangan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
- Kegiatan Revitalisasi Kebutuhan Sarana dan Prasarana
UPTD Panti Pemberdayaan Sosial Bina Remaja dan Satuan
Pelayanan
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Panti Sosial
Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum Cileungsi
Bogor dan Satuan Pelayanan Subang
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Anak Membutuhkan
Perlindungan Khusus dan 4 Satuan Pelayanan
- Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Panti Sosial
Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam
Pahlawan dan Pengembangan 3 Klinik Ramah Lansia (One
Klinik One Social Homes)
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor UPTD PSRPD
Cibabat Cimahi
- Kegiatan Layanan dan Pemberdayaan Sosial Remaja Di
Pelayanan
- Penerimaan dan Penyaluran Remaja Putus Sekolah di
Pelayanan
- Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Sosial PMKS di PRSBK dan
Satuan Pelayanan
- Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran PMKS di PRSBK dan
Satuan Pelayanan
- Kegiatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di Panti
Rehabilitasi Anak
- Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran di Panti Sosial
Rehabilitasi Anak
- Penerimaan dan Penyaluran Kelayan UPTD PSRPD Cibabat
– Cimahi
- Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di UPTD PSRPD
Cibabat – Cimahi
- Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Kelayan Wanita
Tuna Susila di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial
dan Satuan Pelayanan
- Kegiatan Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila pada UPTD
Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial dan Satuan Pelayanan
- Pelayanan dan Perlindungan Sosial Lanjut Usia di Panti
Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Satu Pelayanan PRLU
- Penerimaan dan Penyaluran di PSRLU dan Satuan
Pelayanan PSRLU
148
BAB I
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
- Layanan Antar Kerja melalui Gerai Layanan Info Kerja

- Pengembangan Informasi Pasar Kerja
- Sistem Navigasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) Jawa Barat
Tahap 1
- Fasilitasi Kerjasama Pekerja Migran Indonesia (PMI) Jawa
Barat
- Rapat Koordinasi Pelayanan Perpanjangan IMTA dan RPTKA
di Jawa Barat
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Disnakertrans
- Penyusunan/Penyempurnaan/Penyajian/Pengadaan Bahan
Informasi Norma Ketenagakerjaan
- Sosialisasi/Penyebaran Informasi Norma Ketenagakerjaan
- Fasilitasi Penilaian/Pemberian Penghargaan Penerapan
Norma Ketenagakerjaan
- Penyelenggaraan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan
- Pendataan Obyek Pengawasan
- Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengawasan
Ketenagakerjaan
- Supervisi/Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan UPTD
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah I Bogor
- Supervisi/Pemeriksaan Pengujian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan
Wilayah I Bogor
- Supervisi/Pemeriksaan K3 UPTD Pengawasan
Ketenagakerjaan Wilayah II Karawang
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II Karawang
- Supervisi/Pemeriksaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah III Cirebon
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah III Cirebon
- Supervisi/Pemeriksaan K3 UPTD. Pengawasan
Ketenagakerjaan Wilayah IV Bandung
- Supervisi/Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan UPTD.
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah IV Bandung
- Pembinaan/Suvervisi/ Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan
Wilayah V Tasikmalaya
- Supervisi/Pemeriksaan Pengujian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan
Wilayah V Tasikmalaya
Kantor
149
BAB I

Olahraga
Kantor
Olahraga
Kantor
Olahraga
Kantor
Olahraga
Kantor
150
BAB I
Kantor
Olahraga
Kantor
Olahraga
Kantor
Olahraga
Kantor
Olahraga
- Kegiatan Penerapan Sistem Pengupahan di Jawa Barat
- Optimalisasi LKS Tripartit Provinsi Jawa Barat
- Penguatan Peran Serikat Pekerja/Serikat Buruh
- Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial
- Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
- Workshop Kurikulum dan Silabus Pelatihan Ketenagakerjaan
- Workshop Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja
- Uji Kompetensi Tenaga Kerja
- Forum Komunikasi Pelatihan dan Produktivitas Kerja
- Pelatihan Keterampilan Kerja Berbasis Kompetensi
- Pemasaran Alumni Pelatihan Keterampilan Kerja Berbasis
151
BAB I
Kompetensi
- Pelatihan Kerja Mandiri Melalui Mobile Training Unit (MTU)
- Pelatihan Kerja Mandiri Sesuai Minat Usaha
- Peningkatan Kerjasama dan Pemasaran Latihan Kerja Mandiri
- Peningkatan Keterampilan Kerja Mandiri Sumber Daya
Manusia Bidang Pariwisata
- Peningkatan Keterampilan Startup Pekerja Mandiri
- Pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia
- Pelatihan Peningkatan Kompetensi Purna Pekerja Migran
Indonesia
- Seleksi Pemagangan Ke Luar Negeri (Jepang)
- Kegiatan Temu Konsolidasi Purna Pekerja Migran Indonesia
- Kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi Pelatihan Pekerja
Migran Indonesia
- Kegiatan Tracer Study Negara Penempatan
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana pada Balai Latihan
Kerja Kompetensi
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Balai Latihan Kerja
Mandiri
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BLK PMI
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana UPTD
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah III Cirebon
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah V Tasikmalaya
- Kegiatan Pengadaan sarana dan prasana kantor UPTD
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah I Bogor
- Pengadaan Sarana dan Prasarana UPTD Pengawasan
Ketenagakerjaan Wilayah II Karawang
Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah IV Bandung
- Koordinasi Sinkronisasi Kerjasama Antar Daerah
Ketransmigrasian
- Koordinasi, Sosialisasi dan Informasi Calon Transmigran
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
- Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendukung Fasilitas

Kantor
Kantor
Prasarana Olahraga
152
BAB I

- Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak Atas Hak Sipil,
Informasi, dan Partisipasi
- Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia
Layanan Sipil Informasi dan Partisipasi
Layanan Pendidikan, Pengasuhan dan Budaya
- Pelembagaan Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan
Pengasuhan dan Budaya (Ngabaso/Ngabring ka Sakola)
Layanan Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
- Pemberdayaan Hukum, Politik dan Sosial Perempuan
- Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (*Sekoper Cinta)
- Sistem Informasi Gender dan Anak
- Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
- Perlindungan Perempuan dan Advokasi Gugus Tugas
- Peningkatan Kualitas Layanan terhadap Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan Eksploitasi dan Diskriminasi (KED)
- Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
- Perlindungan Khusus Anak (Setangkai: Sekolah Tanpa
Kendali Gawai), (Sosialisasi Internet Ramah Anak)
- Ketahanan Keluarga
- Pendewasaan Usia Perkawinan
- Pengendalian Kependudukan di Jawa Barat
DINAS KETAHANAN - Peningkatan Kesertaan ber-K
PANGAN DAN PETERNAKAN - Penyediaan Langganan Kantor
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Kantor
153
BAB I

- Pengamatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Hewan
- Peningkatan Ketersediaan Pangan dan Penanggulangan
Rawan Pangan
- Kegiatan Sumber Daya dan Cadangan Pangan
- Penguatan Pemasaran dan Distribusi Pangan
- Peningkatan Konsumsi dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Bidang Ketahanan Pangan dan Peternakan
- Pelatihan Teknis Peternakan di Balai Pelatihan Peternakan
dan Ketahanan Pangan Cikole
- Penyusunan Program dan Evaluasi Pelatihan di Balai
Pelatihan Peternakan dan Ketahanan Pangan Cikole
- Kegiatan Pelayanan Medis di UPTD Rumah Sakit Hewan
- Pengawasan Mutu Keamanan Pangan di UPTD Balai
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan
- Sertifikasi dan Registrasi Pangan Segar Asal Tumbuhan di
UPTD Balai Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan
- Kegiatan Pelayanan Dasar Teknis Pembibitan Ternak
Domba dan Kambing Di UPTD Balai Pengembangan
Perbibitan Ternak Domba dan Kambing Margawati
- Kegiatan Pelayanan kelompok, Pengujian dan Aplikasi
Teknologi untuk Peningkatan Performance Ternak Domba
dan Kambing di UPTD Balai Pengembangan Perbibitan
Ternak Domba dan Kambing Margawati
- Pelayanan Teknis Kebutuhan Dasar Ternak Unggas di
UPTD BPPT Unggas Jatiwangi
- Pengembangan Ternak Unggas Lokal di Masyarakat
- Kaji Terap Teknologi Sapi Perah, Pakan dan Produksi Hasil
Ternak di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan
Hijauan Pakan Ternak Cikole Lembang
- Pengujian Mutu dan Keamanan Pakan Di Balai Pengujian
Mutu dan Keamanan Pakan /Bahan Pakan Ternak Cikole -
Lembang
- Penyiapan Sampel dan Pelaporan
- Akreditasi Laboratorium Pengujian di Balai Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
- Pelayanan Pengujian Penyakit Hewan di Balai Kesehatan
- Pelayanan Pengujian Produk Hewan di Balai Kesehatan
- Kegiatan Pelayanan Kelompok, Pengujian Pembibitan di
UPTD BPPIBTSP Bunikasih
- Kegiatan Pelayanan Teknis Kebutuhan Dasar Ternak, di
UPTD BPPIBTSP Bunikasih
154
BAB I
- Pelayanan Teknis Kebutuhan Dasar Di UPTD BPPIB Ternak

Ciamis
- Pengembangan Ternak Sapi Potong di Masyarakat di
UPTD BPPIB Ternak Sapi Potong Ciamis
- Pengembangan Klaster Peternakan Dalam Membangun
Korporasi Peternakan Rakyat
- Update Informasi Harga Pasar Komoditas Peternakan di
27 Kab/Kota Jawa Barat
- Pengembangan Usaha Peternakan
- Produksi dan Produktifitas Ternak
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa
Barat
- Pembinaan, Penerapan Kesehatan Masyarakat Veteriner
dan Kesejahteraan Hewan
- Pelayanan Teknis Kebutuhan Dasar Ternak di UPTD
BPTSPHPT Cikole
- Peningkatan Sarana dan Prasarana di UPTD Balai
Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana di Balai
Pengujian Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan Pakan
Cikole Lembang
- Kegiatan Pembangunan/Renovasi UPTD/Balai Instalasi
Perbibitan dan Hiajauan Pakan Ternak dan Penyediaan
Sarana Pendukungnya di Balai Pengembangan Ternak Sapi
Perah dan Hijauan Pakan Ternak Cikole Lembang (DAK)
- Peningkatan Sarana dan Prasarana di UPTD Balai
Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Pakan
Ternak Cikole Lembang
- Peningkatan Sarana dan Prasarana di Balai Pelatihan
Peternakan dan Ketahanan Pangan Cikole
- revitalisasi sarana dan prasarana di BPPTDK margawati
- Penguatan Pelayanan di Balai Kesehatan Hewan dan
Masyarakat Veteriner
- Peningkatan Sarana dan Prasarana di UPTD Rumah Sakit
Hewan
Kantor
Kantor
155
BAB I

Kantor
Kantor
Kantor
- Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan
-
Dinas
- Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung
-
Kantor
- Penyediaan Langganan Kantor -
Kantor
Kantor
Kantor
156
BAB I
DINAS LINGKUNGAN HIDUP

- Pengadaan Sarana dan Prasarana Jasa Perkantoran DLH
- CH - Penataan Interior Command Center Citarum
- CH - Pengadaan Peralatan Tambahan Command Center
Citarum
- CH - Renovasi dan Pengadaan Peralatan Gedung Posko Satgas
Citarum
Kantor
Olahraga
Kantor
Olahraga
Kantor
Olahraga
- Inventarisasi dan Mitigasi GRK
- Pengembangan Adaptasi Perubahan Iklim
- Evaluasi Pengelolaaan Keanekaragaman Hayati
- Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman
Kehati) di Jawa Barat
- Sosialisasi Perlindungan Kehati Melalui Taman Kehati
- Pemantauan Kualitas Udara
- Analisis dan Pembaharuan Data Dokumen Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
157
BAB I
Provinsi Jawa Barat

- Pembinaan dan Validasi KLHS di Jawa Barat
- Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Provinsi Jawa Barat
- Pemantauan dan Evaluasi KLHS Kabupaten/Kota se-Jawa
Barat
- Kampanye Penyadaran Lingkungan Bagi Multipihak di Jawa
Barat
- Peningkatan Indikator Kinerja Bidang Lingkungan Hidup
(Adipura, Adiwiyata, Kalpataru, Sekolah Berbudaya
Lingkungan)
- CH - Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan di DAS
Citarum
- Pengembangan Jasa Lingkungan Dalam Rangka Pengelolaan
Kawasan Lindung
- Program Pembinaan Pencegahan Dampak Lingkungan
- Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup oleh Komisi Penilai
AMDAL Provinsi Jawa Barat
- Penegakan Hukum Pidana Lingkungan
- Penegakan Hukum Lingkungan secara Administratif
- Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan, Perda dan Perkada
Kabupaten/Kota Terkait Lingkungan
- Pengelolaan Pengaduan Kasus Pencemaran dan/ atau
Kerusakan Lingkungan Hidup di Jawa Barat
- Pengembangan Instrumen Hukum Lingkungan
- Penyelesaian Sengketa Lingkungan
- Penyusunan Produk Hukum Lingkungan Hidup
- CH - Pengawasan Berbasis Masyarakat
- Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Usaha/Industri dengan
Izin Llingkungan/Izin PPLH dari Provinsi
- Pengadaan Meubeulair UPTD PSTR
UPTDLLH
- Pemantauan Kualitas Air
- CH - Pembinaan Industri Melalui Penilaian Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Daerah
(PROPERDA)
- DBHCT - Pembangunan IPAL Industri Sektor UMKM
- Monev Perizinan PPLH di Kabupaten/Kota
- Pembinaan Laboratorium dalam rangka Peningkatan Kualitas
Lingkungan di Jawa Barat
- Pembinaan dan Sosialisasi Teknis Pengelolaan Sampah dalam
Pengelolaan Lingkungan terkait dengan Adipura
- Pembinaan dan Sosialisasi Teknis Pengelolaan Sampah
Spesifik
- Pembinaan Kinerja Jakstrada Kabupaten/Kota
- Pembinaan, Sosialisasi Teknis dan Monev Pengelolaan
158
BAB I
Limbah B3 dalam Pengendalian Pencemaran di

Kabupaten/Kota termasuk Pembinaan Teknis TPS Limbah B3
dan Pelaporan
- Pengembangan Pola dan Sistem Informasi Pengendalian
Limbah B3 Berbasis Daring dalam Circular Economic
- Pembinaan Industri untuk Meningkatkan Kinerja IPAL
- CH - Pembangunan Pagar TPPAS Regional Legok Nangka
- CH - Pembangunan Hanggar Alat Berat TPPAS Regional Legok
Nangka
- Pendampingan Teknis Lelang Investasi TPPAS Regional Legok
Nangka
- Pengadaan Bulldozer di TPPAS Regional Lulut Nambo
- Pengadaan Excavator di TPPAS Regional Lulut Nambo
- Pendampingan Teknis Pelaksanaan Kontrak Kerjasama TPPAS
Regional Nambo
- Operasional Project Management Unit (PMU) TPPAS Regional
Lulut Nambo
- Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Listrik PLN TPPAS
Regional Lulut Nambo Lanjutan
- Pembangunan Jalan Operasional Lanjutan TPPAS Regional
Nambo
- Pembayaran Kompensasi Lahan Perhutani TPK Sarimukti
- Pengadaan Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh
Pengelola TPK Sarimukti
- CH - Pengadaan Pipa Lindi dan Gas TPK Sarimukti
- CH - Pengadaan Brongsong Bambu TPK Sarimukti
- Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan TPK Sarimukti
- Pendampingan Teknis Pengelolaan Kualitas Lingkungan
TPPAS Regional Legok Nangka
- Pendampingan Teknis Pengelolaan Kualitas Lingkungan
TPPAS Regional Lulut Nambo
- Pendampingan Teknis Pengelolaan Kualitas Lingkungan TPK
Sarimukti
- CH - Pembangunan TPT TPPAS Regional Legok Nangka
- CH - Peningkatan IPAL TPK Sarimukti
- Pengadaan dan Pemasangan Tanki BBM TPPAS Regional Lulut
Nambo
- Pembangunan Workshop/Bengkel TPPAS Regional Lulut
Nambo
- Pembangunan Rumah Tanki BBM TPPAS Regional Lulut
Nambo
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
- Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

- Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil
159
BAB I

Kantor
Olahraga
- Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
- Pembangunan Tembok Penahan Tanah
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
- Patriot Desa
- Pemberdayaan Masyarakat Kampung Caang
- Pendampingan dan Penguatan Kelembagaan Desa
- Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa
- Penguatan Peran Posyandu di Jawa Barat
- Peran PKK Dalam Pembangunan
- Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
- Desa Digital
- Evaluasi perkembangan Desa /Kelurahan dan Penilaian
Lomba Desa/kelurahan
- Pembinaan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dalam
Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa
- Pendampingan dan Penguatan Kapasitas Aparatur Dalam
Perencanaan Pembangunan Desa
- Penyediaan Sarana Mobil Siaga Desa Juara
- Kegiatan Perlengkapan, Peralatan dan Meubeulair Sekretariat
Daerah
- Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas
Kantor
- Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung
Kantor Pengadaan Kontruksi.
Aparatur Peningkatan Kompetensi Aparatur DPM-Desa
- Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta
Peralatannya.
Olahraga serta Pakaian Aparatur.
- Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor Penyedia Jasa
Kantor, Komunikasi, Sumber Daya Listrik, Internet dan Air.
160
BAB I
- Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor Kegiatan

Konsultasi ke Dalam Daerah dan Luar Daerah.
- One Village One Company (OVOC)
- Pembangunan Smart Village Desa Tertinggal Melalui
Pembangunan Desa Tematik yang Memiliki Produk Unggulan.
- Penguatan Akses Permodalan
- Optimalisasi Pemberdayaan dan Penataan Ruang Desa
- Pemberdayaan Masyarakat untuk Fasilitasi Jembatan Desa
- Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG)
di Provinsi Jawa Barat
- Verifikasi dan Pembinaan Infrastruktur Perdesaan
- Pemberdayaan Masyarakat untuk Fasilitasi Tugu Batas Desa
Perbatasan Provinsi
DINAS PERHUBUNGAN
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat
- Pengadaan Kendaraan Bermotor Operasional Dinas
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Kantor
Kantor
161
BAB I

Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
- Kegiatan Pengadaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di Ruas
Jalan Provinsi di UPTD PPP Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
WILAYAH I
- Kegiatan Penyelenggaraan Operasi Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan Di Wilayah UPTD Pengelolaan Prasarana
Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Wilayah I
- Revitalisasi Terminal Tipe B di perbatasan
- Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas di
Wilayah Perbatasan Jabar - Banten
- Kegiatan Operasional Pelayanan Angkutan Umum di Jawa
Barat
Jalan Provinsi di UPTD PPP Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
162
BAB I
WILAYAH II
- Kegiatan Penyelenggaraan Operasi Lalu Lintas Angkutan
Jalan UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Wilayah II
- Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan (DAK)
Jalan Provinsi di UPTD PPP LLAJ WILAYAH III
Lintas dan Angkutan Jalan Wilayah III
- Kegiatan Revitalisasi Sarana Prasarana Terminal Tipe B
UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Wilayah III
- Kegiatan Pengadaan Dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas
Daerah Perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah Di Wilayah
Kerja UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan Wilayah IV
Lintas dan Angkutan Jalan Wilayah IV
- Revitalisasi Sarana Dan Prasarana Terminal Tipe B Wilayah
IV
- Pengadaan Fasilitas Perlengkapan Jalan di Ruas Jalan
Provinsi di UPTD PPP LLAJ WILAYAH IV
- Perencanaan Pembangunan Perkeretaapian di Jawa Barat
- Penetapan Trase LRT/Monorail Bandung Raya Koridor 2
- Pengadaan & Pemasangan Fasilitas Keselamatan di
Perlintasan Sebidang
- Peningkatan Keselamatan Perkeretaapian di Jawa Barat
- Persiapan Penertiban Lahan Reaktivasi Jalur KA di Jawa
Barat
- Kegiatan Pra Studi Kelayakan Pembangunan Jalur KA
Lintas Jabar Selatan
- Penyusunan Kajian Mobilitas di Jawa Barat
- Kegiatan Operasional Gedung Display BIJB Kertajati
- Kegiatan Pembangunan Pagar Perimeter Bandara
Nusawiru (Lanjutan)
- Kegiatan Pengadaan Tanah BIJB Kertajati
- Kegiatan Penyusunan Dokumen Pemantauan dan
Pengelolaan Lingkungan Bandar Udara Nusawiru
Kabupaten Pangandaran
- Kegiatan Penyusunan Strategi Optimalisasi Bandar Udara
Nusawiru Kabupaten Pangandaran
- Kegiatan Perencanaan Pengelolaan Gedung Display BIJB
Kertajati Kabupaten Majalengka
- Rencana Aksi Multi Pihak-Implementasi Pekerjaan (RAMP-
IP) Pengembangan Bandar Udara di Jawa Barat
163
BAB I
- Perencanaan dan Konten, Interior dan Eksterior Gedung

Display BIJB Kertajati Kabupaten Majalengka (Lanjutan)
- Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan dan
ASDP di Jawa Barat
- Pengawasan dan Pengendalian Pelabuhan Regional
- Pengadaan Pemagaran Pelabuhan Palangpang Sukabumi
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Keselamatan Pelayaran
di Sungai dan Danau di Jawa Barat
- Perencanaan dan Kerjasama Pembangunan Pelabuhan
Laut dan ASDP di Jawa Barat
- Penyusunan Andalalin Pembangunan Pelabuhan di Pantai
Tirtamaya
- Penyusunan Dokumen Pemantauan dan Pengelolaan
Lingkungan Pembangunan Pelabuhan Laut Pengumpan
Regional di Jawa Barat
- Penyusunan Andalalin Pelabuhan Pengumpan Lokal
Palangpang
- Penyusunan AMDAL Pembangunan Pelabuhan di Pulau
Biawak
- Pengadaan Peralatan Gedung Kantor UPTD Pelayanan
Jasa Kebandarudaraan Nusawiru
- Belanja Peralatan dan Perlengkapan Kantor UPTD
Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas Angkutan
Sungai danau dan Penyeberangan (ASDP)
- Pengadaan Sarana Penunjang Operasional Kantor UPTD
Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Wilayah I
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor di
UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Wilayah II
- Pembangunan Gedung Kantor UPTD Pengelolaan
Prasaran Perhubungan LLAJ Wilayah III Tahap III
- Penyediaan Peralatan Kantor UPTD Pengelolaan
Prasarana Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Wilayah III
- Pengadaan Peralatan Gedung Kantor UPTD Pengelolaan
Prasarana Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Wilayah IV
- Pengadaan Peralatan Gedung Kantor UPTD Pengelolaan
Prasarana Perhubungan Pelabuhan Laut
- Evaluasi Angkutan Penumpang Umum Dalam Trayek AKDP
di Jawa Barat (Rencana Induk Jaringan Trayek di Jawa
Barat)
- Evaluasi Angkutan Penumpang Umum Tidak Dalam Trayek
di Jawa Barat
- Evaluasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Analisis
164
BAB I
Dampak Lalu Lintas

- Pembinaan Pengujian Kendaraan Bermotor di Jawa Barat
- Pemeliharaan dan Pengoperasian CCTV
- Pengadaan CCTV
- Pengawasan dan Pengendalian Sarana dan Prasarana
Transportasi Darat di Jawa Barat
- Penyediaan Bus Gratis/BRT Bersubsidi Untuk Golongan
Guru, Siswa, Buruh dan Kaum Difable di Jawa Barat
- Penyelenggaraan lalu Lintas Angkutan Lebaran, Natal dan
Tahun Baru
- Sistem Informasi Manajemen Kendaraan Bermotor
Terintegrasi di Jawa Barat
- Studi Angkutan Darat
- Studi Kelayakan Terminal Tipe B di Jawa Barat
- Pembayaran Sisa Pekerjaan Bus Wisata Perkotaan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
- Rehabilitasi Kantor,
- Belanja Modal PC, Laptop dan Printer,
- Pengadaan Meubelair Dinas Kominfo,
- Pengadaan Peralatan Kantor Dinas Kominfo,
- Pengadaan Sowtware di Lingkungan Dinas Kominfo
Provinsi Jawa Barat,
Kantor
- Penyelenggaraan Hubungan Masyarakat
- Penyelenggaraan Hubungan Media dan Kemitraan
Komunitas
- Penyusunan Agenda Komunikasi Pemprov Jabar dan
Penyebarluasan Informasi Publik
- Produksi Konten Informasi Public
- (CH) Kampanye Wujudkan Citarum Harum Juara
- Integrasi Layanan Publik dan Kepemerintahan
- Layanan Pengembangan dan Pengelolaan Aplikasi
Umum dan Aplikasi Khusus yang Terintegrasi
- Layanan Website Lembaga, Pelayanan Publik dan
Kegiatan Pemerintah Daerah
- Pengembangan Sumber Daya Manusia TIK Pemerintah
Provinsi Jawa Barat;
- Asesment Jaringan Komunikasi Pemerintah Provinsi
Jawa Barat
- Evaluasi SPBE Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
165
BAB I
- Implementasi dan Pemeliharaan Infrastruktur Command

Center
- Pengadaan Layanan Internet dan Jaringan Pendukung
Administrasi Perkantoran Internal dan Eksternal
Pemprov Jabar
- Pengelolaan Service Desk dan Data Center
- Kegiatan Penyelenggaraan Layanan Keamanan Informasi
- Layanan dan Diseminasi Data Statistik Sektoral
- Kegiatan Penyusunan Kebijakan Tata Kelola Keamanan
Informasi
- Kegiatan Penyelenggaraan Keamanan Informasi
- Kegiatan Penyelenggaraan Persandian
- Pengolahan dan Analisis Data Statistik Sektoral A Spasial
- Kegiatan Rakor Persandian Dan Keamanan Informasi
- Pengolahan dan Analisis Data Statistik Sektoral Spasial
- Kegiatan Penanggulangan dan Pemulihan Keamanan
Informasi
- Penguatan Penyelenggaraan Layanan Data Statistik
Sektoral
- Penguatan penyelenggaraan pengolahan dan analisis
data Statistik Sektoral
- Penguatan penyelenggaraan pengumpulan data Statistik
Sektoral
- Pengumpulan Data Statistik Pembangunan Jawa Barat
DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL
- Pengadaan Peralatandan Jasa Kantor Dinas KUK
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
- Bimbingan Teknis Pembiayaan Bagi Koperasi
- Kegiatan Temu Konsultasi Pengembangan Aneka Usaha
166
BAB I
Koperasi
- Koperasi Go Digital
- Monitoring dan Evaluasi bagi Koperasi dan Usaha Kecil
anggota Koperasi
- Monitoring dan Evaluasi Fasilitasi Program Pembiayaan
Bagi KSP/USPKoperasi dan KSPPS/USPPSKoperasi
- Monitoring dan Evaluasi Penguatan Sistem Aplikasi
Usaha KSP/USPKoperasi dan KSPPS/USPPSKoperasi
- Rapat Koordinasi Pengembangan Kapasitas Usaha
KSP/USPKoperasi dan KSPPS/USPPSKoperasi
- Sosialisasi dan Koordinasi Pembiayaan
- One Pesantren One Product
- Pelatihan Berbasis Akuntansi dan Manajerial
Kewirausahaan bagi Pengelola Keuangan Koperasi
- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kukm
- Advokasi Penilaian Kesehatan
- Evaluasi Koperasi Bermasalah
- Monitoring dan Evaluasi Pemeriksaan Usaha dan
Kesehatan Usaha Simpan Pinjam Koperasi
- Penanganan Khusus Koperasi Bermasalah
- Penerapan Metode Pengawasan dan Pemeriksaan
Koperasi
- Pengawasan Kepatuhan dan Kelembagaan Koperasi
- Pengawasan dan Pengendalian Koperasi
- Pengadaan peralatan kantor uptd pendidikan dan
pelatihan perkoperasian dan wirausaha
- Bintek Pengembangan Produk Umkm di Jawa Barat
- Monitoring dan Evaluasi Dana Bergulir
- Pameran Produk Luar Provins
- Wirausaha Naik Kelas (Scale Up)
- Advokasi Pra Koperasi
- Penyuluhan Perkoperasian
- Pemeringkatan Koperasi
- Usulan dan Verifikasi Tokoh dan Koperasi Berprestasi
- Bimtek Kelembagaan Keuangan Koperasi
- Bimtek RAT Koperasi Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
- Konsolidasi Gerakan Masyarakat Koperasi
- Advokasi Organisasi Koperasi
- Bintek Manajemen Kelembagaan Koperasi Tembakau
(DBHCHT)
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas PMPTSP

- Pengadaan Bis Layanan Keliling
167
BAB I

Kantor
Olahraga
- Evaluasi Implementasi Repormasi Birokrasi di Lingkungan
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
- Kegiatan Pengembangan Integrasi Data dengan Sistem
Aplikasi Lainnya
- Pengembangan Tata Kelola Kearsipan
- Sertifikasi ISO Pelayanan Perizinan
- Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
- Pengembangan Sistem Call Center Pelayanan Perijinan
- Evaluasi dan Pelaporan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
- Penyelenggaraan Proses Perizinan Bidang Ekonomi dan
Sumber Daya Alam
- Penyelenggaraan Proses Perizinan Bidang Infrastruktur dan
Sosial
- Kegiatan Penyusunan Regulasi PMPTSP
- Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu
- Kegiatan Pelaksanaan Promosi PMPTSP
- Kegiatan Penyusunan Bahan, Sarana dan Prasarana Promosi
PMPTSP
- Kegiatan Penyusunan Peta Potensi Peluang Investasi di Jawa
Barat
- Pembuatan Bahan Layanan Informasi
- Pengelolaan Invesment Lounge
- Sosialisasi Kebijakan dan Peraturan Penanaman Modal
- Peningkatan Kualitas Layanan Informasi di Mall Pelayanan
Publik
- Promosi di Media Massa
- Forum Interaksi Pengaduan dan Advokasi
- Monitoring Proses Perizinan dan Penyelesaian Komitmen
- Pengawasan Pasca Perizinan
- Pemantauan Proyek Penanaman Modal PMA/PMDN
- Penilaian Perusahaan PMA dan PMDN Juara Investasi se Jawa
Barat
- Workshop/Helpdesk Ketentuan Pelaksanaan Penanaman
Modal
168
BAB I
- Forum Penyelesaian Permasalahan Pelaksanaan Penanaman

Modal (Task Force)
- Pengawasan PMA dan PMDN di Jawa Barat
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
- Festival Pencak Silat Tingkat Jawa Barat
- Monitoring dan Evaluasi Hibah / Bantuan di Kab/Kota
- Pelaksanaan Kegiatan Gebyar Segar Bugar Masyarakat
Jawa Barat di 4 Wilayah
- Pendataan dan Pembinaan Organisasi Olahraga Rekreasi
- Pengerahan Sarjana Pendamping Penggerak
Pembangunan Olahraga (SP3OR)
- Peningkatan Pengetahuan serta Keterampilan Tenaga
Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga
(SP3OR)
- Jabar Internasional Marathon
- Monitoring Evaluasi Kegiatan Peningkatan Mutu Tenaga
Keolahragaan
- Monitoring Evaluasi Prestasi Atlet Jabar Tingkat Nasional
dan Internasional
- Pembinaan Atlet PPLP Jawa Barat
- Pembinaan Club Olahraga Pelajar
- Pengembangan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan
- Peningkatan Jumlah dan Mutu Tenaga Keolahragaan
- Penyelenggaraan Olahraga Tingkat Senior
- Road Race Tour De Jabar
- Pengadaan Peralatan kantor
- Pengadaan Perlengkapan Kantor
Kantor
Prasarana Olahraga
- Monitoring Evaluasi dan Fasilitasi Pengembangan dan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kepemudaan
Kabupaten/Kota di Jawa Barat
- Monitoring Evaluasi dan Verifikasi Permohonan Bantuan
Keuangan dan Hibah Sarana Prasarana Kepemudaan di
Jawa Barat
- Penyusunan Pedoman Teknis Pembangunan Gedung
Sarana dan Prasarana Kepemudaan
- Monev Sarana dan Prasarana Keolahragaan di
Kabupaten/Kota
169
BAB I
- Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olahraga Jawa Barat

pada Sea Games dan Asean Paragames, Olimpiade dan
Multi Event Internasional Lainnya
- Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olahraga Jawa Barat
pada PON, PEPARNAS, POPNAS, POPWILNAS,
PEPAPERNAS dan Multi Event Nasional lainnya.
- Jabar Future Leader
- Operasional LPKP ( Lembaga Permodalan Kewirausahaan
Pemuda ) Provinsi Jawa Barat
- Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba
- Pembinaan dan Pengembangan Marching Band Gita
Pakuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- Pembinaan Mental Spiritual dan Ideologi Kebangsaan
Bagi Generasi Muda
- Pemusatan Paskibraka Jawa Barat Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Jawa Barat
- Pengembangan Kewirausahaan Pemuda
- Jabar Innovation Felowship
- Peningkatan Potensi Kelembagaan dan Kemitraan Pemuda
- Kegiatan Seleksi Program Peran Serta Kepemudaan
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat
DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
Olahraga
- Pembinaan Budaya Baca dan Memberdayakan
Perpustakaan
- Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan Sumber Daya
Manusia di Bidang Perpustakaan
- Pengelolaan Arsip Dinamis
- Peningkatan Pembinaan Kearsipan
- Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam Khasanah Budaya
Jawa Barat
- Pengembangan Bahan Perpustakaan Koleksi Perpustakaan
Umum Provinsi Jawa Barat
- Naskah Kuno Jawa Barat
- Pengembangan Bahan Perpustakaan Umum Provinsi dan
Kabupaten/Kota (DAK)
Kantor
170
BAB I
- Pelestarian dan Preservasi Arsip

- Peningkatan Pengelolaan Arsip Statis
- Penigkatan Pelayanan Perpustakaan
- Perluasan Akses Pelayanan Kearsipan
- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Dispusipda
- Pengadaan Bangunan Bukan Gedung
- Pengadaan Meubelair
- Pengadaan Gedung dan Bangunan
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
- Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur di
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
171
BAB I

Kantor
- Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Wilayah Selatan
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
- Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD
Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara
Kantor
- Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan POKMASWAS
172
BAB I
Jawa Barat
- Penanganan Kasus Pelanggaran Tindak Pidana Kelautan
Dan Perikanan
- Pengawasan Sumber Daya Kelautan di Jawa Barat
- Pengawasan Sumberdaya Perikanan di Jawa Barat
- CH-Penataan Keramba Jaring Apung
- Sosialisasi Peraturan perundangundangan bidang
Pengelolaan SDKP
- Forum Koordinasi Pengawasan Berbasis Masyarakat
- Peningkatan Peran Serta Pengawasan Berbasis
Masyarakat
- Pendampingan DAK Bidang Kelautan dan Perikanan
(Bidang PSDKP)
- Bimtek POKMASWAS Wilayah Selatan
- (CH) Penataan Waduk Cirata Melalui Pengurangan
Keramba Jaring Apung
- Kegiatan Pengawasan Pelaku Usaha Pembudidaya Ikan,
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Wilayah
Selatan, UPTD Pengawasan SDKP Wilayah Selatan
- Kegiatan Pengawasan Pelaku Usaha Penangkapan Ikan di
Laut dan Perairan Umum Wilayah Selatan, UPTD
Pengawasan SDKP Wilayah Selatan
- Kegiatan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perairan Umum Wilayah Selatan, UPTD Pengawasan
SDKP Wilayah Selatan
- Bimtek POKMASWAS Wilayah Utara
- Kegiatan Pengawasan Konservasi,
Ekosistem Pesisir, dan Pulau pulau Kecil Wilayah Utara
- Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perairan
UmumWilayah Utara
- Pengawasan sumberdaya perikanan di Wilayah Utara,
- Forum Pengelolaan Sumberdaya WP3K
- Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Garam
- Peningkatan SDM Petambak Garam
- Rehablitasi dan Edukasi Kawasan Mangrove
- Rehablitasi Kawasan Terumbu Karang
- Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau pulau
Kecil
- Pengembangan Wisata Bahari
- Implementasi Perda RZWP3K
(Bidang Kelautan)
- DAK Bidang Kelautan dan Perikanan (Bidang Kelautan)
- Kegiatan Domestikasi Ikan di Cabang Dinas Kelautan dan
Perikanan Wilayah Selatan
- Fasilitasi Sarana Produksi Ikan Asli Daerah di Cabang
Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Selatan
173
BAB I
- Kegiatan Konservasi Penyu di Cabang Dinas Kelautan dan

- Kegiatan Pemuliaan Ikan di Cabang Dinas Kelautan dan
- Kegiatan Penebaran Ikan di Perairan Umum oleh Cabang
- Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Mangrove dan Vegetasi di
Wilayah Selatan
- Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Terumbu Karang di
Wilayah Selatan
- Program Pengelolaan dan Pelestarian Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara
- Kegiatan Aplikasi Teknologi Produksi Garam Rakyat di
Wilayah Utara
- Kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi Garam Rakyat
di Wilayah Utara
- Pelayanan Dasar untuk Pemeliharaan Ikan-Ikan Asli
Daerah di Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah
Utara
- Pemuliaan Ikan di Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan
Wilayah Utara
- Kegiatan Penebaran Benih Ikan di Perairan Umum
Daratan olen Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan
Wilayah Utara
- Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Mangrove dan Vegetasi di
Kawasan Konservasi Wilayah Utara
- Rehabilitasi Kawasan Terumbu Karang di Kawasan
Konservasi Wilayah Utara
- Pelayanan Pelabuhan Perikanan di Wilayah Selatan Jawa
Barat
- Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Perikanan
di Wilayah Selatan Jawa Barat
- Pembinaan Usaha Perikanan Tangkap Wilayah Selatan
Menuju Nelayan Juara
- Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Wilayah Selatan Jawa
Barat
- Peningkatan Sarana Perikanan Tangkap di wilayah
Selatan
- Pelayanan Pelabuhan Perikanan di Wilayah Utara Jawa
Barat
- Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Perikanan
di Wilayah Utara Jawa Barat
- Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Wilayah Utara Jawa
Barat
- Peningkatan Sarana Perikanan Tangkap di wilayah Utara
- Rekomendasi Teknis Usaha Penangkapan Ikan Berbasis
Online di Wilayah Utara
174
BAB I
- Peningkatan dan Pengembangan Pengolahan Hasil

Perikanan
- Peningkatan Konsumsi Ikan
- Peningkatan pemasaran produk perikanan Jawa Barat
- Pelatihan Peningkatan Mutu UMKM di UPTD PPMPP
Cirebon
- Penerapan LSPro HP di UPTD PPMPP Cirebon
- Reakreditasi KAN dan Pengujian Mutu Produk Perikanan
di UPTD PPMPP Cirebon
- Monitoring Hama dan Penyakit Ikan di Jawa Barat
- Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya
- Pengendalian Peredaran dan Penggunaan Pakan dan
Obat Ikan
- Operasional Pelabuhan Perikanan
- Pelayanan Perizinan/Pendaftaran, Cek Fisik, dan
Penandaan Kapal Perikanan
- Pengelolaan Data dan Informasi Sumber Daya Ikan
- Pengembangan Pelabuhan Perikanan
- Peningkatan Jaminan Kualitas Hidup Nelayan
- Peningkatan Kompetensi, Diversifikasi Usaha, Akses
Permodalan dan Kelembagaan Nelayan
(Bidang Perikanan Tangkap)
- DAK Bidang Kelautan dan Perikanan (Bidang Perikanan
Tangkap)
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Selatan
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur di Cabang
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cabang
Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara
Pelabuhan Perikanan Cilauteureun
Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem
Wilayah Selatan
Wilayah Utara
Pengujian dan Penerapan Mutu Produk Perikanan
Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Selatan
Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara
175
BAB I
- Akselerasi Tambak Wilayah Selatan Jawa Barat

- Diseminasi Teknologi Budidaya Perikanan Air Payau dan
Laut Wilayah Selatan Jawa Barat
- Kaji Terap Teknologi Budidaya Perikanan Air Payau dan
- Pelayanan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Air Payau
Wilayah Selatan Jawa Barat
- Pembinaan dan Pelayanan Teknologi Budidaya
Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Selatan Jawa
Barat
- Restocking SDI Air Payau dan Laut di Perairan Umum
Wilayah Selatan Jawa Barat
- Uji Coba Teknologi Budidaya Perikanan Air Payau dan
- Aplikasi Teknologi Dan Produksi Budidaya Perikanan Air
Payau dan Laut Wilayah Utara Jawa Barat
- Diseminasi Teknologi Budidaya Perikanan Air Payau dan
Laut Wilayah Utara jawa Barat
- Kaji Terap Teknologi Budidaya Perikanan Air Payau Dan
Laut Wilayah Utara Jawa Barat
- Monitoring Hama Penyakit Ikan Air dan Lingkungan Air
Payau Wilayah Utara Jawa Barat
- Pembinaan Teknis Budidaya Perikanan Air Payau dan
Laut Wilayah Utara Jawa Barat
- Revitalisasi Tambak Wilayah Utara Jawa Barat
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
- Fasilitasi Pembangunan Pusat Budaya
- Fasilitasi Pemutakhiran PPKD
- Mieling Poe Basa Indung Internasional (Memperingati Hari
Bahasa Ibu Internasional
- Pengusulan Penetapan WBTB (Warisan Budaya TakBenda)
Jawa Barat
- Sosialisasi Nilai-nilai Budaya Jawa Barat
- Inventarisasi Heritage Jawa Barat
- Penetapan Cagar Budaya Tingkat Provinsi
- Pergelaran Seni di Ruang Publik
- Festival Budaya Jawa Barat
- Riksa Budaya Jawa Barat
- Peningkatan Sarana dan Prasarana di UPTD Pengelolaan
Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Kelas A
Kantor
176
BAB I

- Konservasi dan Restorasi Koleksi Museum dan Pengadaan
Koleksi Unggulan Museum (DAK)
- event Promosi Museum
- Pameran Keliling Museum Sri Baduga (DAK)
- Analisa Koleksi Museum Monpera (DAK)
- Pameran Museum Keliling (DAK)
- Monpera Expo (DAK)
- Perbaikan Ruang Pamer Tetap Museum Monpera Jabar
(DAK)
- Analisa Koleksi Museum Sri Baduga (DAK)
- Digitalisasi Koleksi Museum Sri Baduga (DAK)
- Festival Tenun Nusantara (DAK)
- Gerakan Hari Museum (DAK)
- Penataan Koleksi Ruang Pameran Tetap (DAK)
- Pameran Seni Rupa di Galeri Teah (DAK)
- Pergelaran Aneka Ragam Seni Jawa Barat
- Peringatan Bandung Lautan Api
- Perbaikan Ruang Pameran Temporer (DAK)
- Pergelaran Karya Seni Unggulan (DAK)
- Pergelaran Karya Seni Kreasi Baru (DAK)
- Pergelaran Karya Seni Kontemporer (DAK)
- Kegiatan Operasional Tim Geopark Jawa Barat
- Peningkatan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. Jabar
- Monitoring & Evaluasi Kawasan Wisata Inklusif
- Penyusunan Studi dan Simulasi Penyelenggaraan Wisata
Minat Khusus
- Fasilitasi Pembangunan di Destinasi Pariwisata
- Pembinaan dan Pendampingan Desa Wisata
- Pembinaan Kompepar
- Pengembangan Kawasan Geopark Jawa Barat
- Pengembangan Wisata Bahari Jawa Barat
- Sosialisasi Peraturan Kepariwisataan Jawa Barat
Kantor
Olahraga
177
BAB I
- Kerjasama Penyelenggaraan MICE Nasional

- Monev Standarisasi Hotel Bintang di Jawa Barat
- Pembinaan dan Penyelenggaraan Wisata Halal
- Pembinaan Usaha Pariwisata Jawa Barat
- Pengembangan Ekonomi Kreatif Jawa Barat
- Event Promosi di Dalam Negeri
- Familiarization Tour Pasar Nusantara
- Nomadic Traveler
- Pengembangan West Java Integrated Calendar of Event
- Optimalisasi Peranan Media Sosial dalam Pengembangan
Pemasaran Pariwisata Jawa Barat
- Partisipasi dalam Event Promosi Pariwisata di Dalam Negeri
- Pelaksanaan Promosi dan Familiarization Tour Wisata Halal
- Pendukungan dan Partisipasi dalam Event Promosi
Pariwisata dan Kebudayaan Pasar Mancanegara
- Pengelolaan Pusat Layanan Informasi Pariwisata dan
Kebudayaan Jawa Barat
- Pengembangan dan Sosialisasi West Java Smart Tourism
System
- Pengolahan Analisis Data dan Informasi
- Penyajian Informasi Potensi Kepariwisataan dan
Kebudayaan Jawa Barat
DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Perbanyakan dan Penyediaan Benih Buah-Buahan
- Perbanyakan dan Penyediaan Benih Sayuran
- Perbanyakan dan Penyediaan Benih Tanaman Hias
- Perbanyakan dan Penyediaan Benih Tanaman Obat
- Perbanyakan Benih Sumber Jagung di UPTD Balai Benih
Padi dan Palawija
- Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau di UPTD Balai
Benih Padi dan Palawija
- Perbanyakan Benih Sumber Kedelai di UPTD Balai Benih
Padi dan Palawija
- Perbanyakan Benih Sumber Komoditas Padi di UPTD
Balai Benih Padi dan Palawija
- Peningkatan Daya Saing dan Mutu Tanaman Hortikultura
- Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas
Hortikultura di Jawa Barat
- Pengembangan Inovasi Teknologi Konservasi Lahan
Berbasis Tanaman Hortikultura CH
- Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
- Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah
Tanaman Pangan
178
BAB I
- Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan
- Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman
Serealia
- Pengembangan Kawasan Komoditas Serealia Unggulan
(Padi Organik) Jawa Barat
- Peningkatan Produktivitas dan Produksi Tanaman Akabi
- Pengembangan Kawasan Komoditas AKABI Unggulan
(Kedelai dan Ubi Jalar)
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
179
BAB I

Kantor
Kantor
Kantor
- Kegiatan Pelatihan Sumber Daya Manusia Tanaman
Pangan dan Hortikultura
- Sertifikasi Benih Tanaman Pangan di BPSBTPH
- Sertifikasi Benih Tanaman Hortikultura di BPSBTPH
- Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Hortikultura di
BPSBTPH
- Penilaian Kultivar Tanaman Hortikultura di BPSBTPH
- Kegiatan Perbanyakan Benih Kentang di UPTD Balai
Benih Kentang
- Kegiatan Rekayasa dan Rancang Bangun Alsintan
- Kegiatan Pengujian dan Pengawasan Alsintan
UPTD Balai Benih Hortikultura
UPTD Balai Benih Kentang
UPTD Balai Pelatihan Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura
- Kegiatan Pembangunan/Renovasi UPTD/Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura dan Saranan Pendukungnya (DAK)
180
BAB I
UPTD Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian

UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura
- Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Peningkatan Kapasitas Ketenagaan Penyuluh Pertanian
- Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Penyuluhan
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Kegiatan Operasional Pengamatan dan Pengendalian
OPT
- Kegiatan Penerapan Perlindungan Tanaman Pangan dari
Gangguan OPT dan DPI Ramah Lingkungan
- Kegiatan Penguatan Sistem Perlindungan Tanaman
Hortikultura Skala Kawasan Ramah Lingkungan
- Pendaya Gunaan Lahan dan Air
- Pengembangan dan Pengawasan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi
- Pengembangan Sistem Pembiayaan Usaha Tani
- Pengembangan, Pemanfaatan, Pengawasan
DINAS PERKEBUNAN Kelembagaan Alsintan
- Perlindungan petani Melalui Asuransi Usahatani Padi
(AUTP)
- Kegiatan Inovasi Teknologi Konservasi Lahan Melalui
Penerapan Teknologi Teras Bangku
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas

Perkebunan
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
181
BAB I

Kantor
Kantor
Olahraga
- Kegiatan Antisipasi terhadap Perubahan Iklim
- Kegiatan Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan di Jawa
Barat
- Kegiatan Penanganan Pelestarian Daerah Aliran Sungai
(DAS) di Wilayah Perkebunan
- Kegiatan Penataan dan Pelestarian Lahan Perkebunan
- Kegiatan Pengembangan Prasarana Perkebunan
- Kegiatan Kesesuaian Tata Guna dan Kelas Lahan
Perkebunan
- Penataan Kluster Komoditas Perkebunan
- Kegiatan DBH-CHT Pembangunan embung dan sarana
sumber daya air
- Kegiatan Bimtek Wira Usaha Baru (WUB) Bidang
Perkebunan
- Kegiatan Pendampingan Akses Permodalan Usaha
Perkebunan
- Kegiatan Pendukungan Kelembagaan Asosiasi Petani
Perkebunan
- Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha Perkebunan
- Kegiatan Peningkatan Kompetensi Fasilitator Daerah
- Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaku Usaha
Perkebunan
- Kegiatan Penumbuhan Kebersamaan Kelompok Tani
Perkebunan
- Kegiatan Penumbuhan Modal Mandiri Usaha Perkebunan
- Kegiatan Pertemuan Akses Permodalan Usaha Perkebunan
- Kegiatan Sistem Pendataan Kelembagaan Kelompok Tani
Perkebunan
- Pendampingan dan Monev Penguatan Kelembagaan
- DBHCHT : Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan
182
BAB I
Petani Tembakau
- Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman
Semusim dan Rempah (Kelompok)
- Pembinaan Penerapan Teknologi Budidaya tanaman
Tahunan dan Penyegar (Kelompok)
- Pembinaan Penerapan Teknologi Sarana Budidaya tanaman
Perkebunan (Kelompok)
- Demplot pengendalian OPT Perkebunan
- Klinik Hama dan Penyakit Tanaman Pekebunan
- Monitoring dan Evaluasi
- Pembinaan dan Pelaporan SIMAKIT
- Penerapan PHT Perkebunan
- Pengembangan Agensia Metabolit Sekunder
- Pengembangan Agensia pengendali hayati OPT
- Pengembangan Pestisida Nabati untuk pengendalian OPT
- Pengendalian Eksplosif OPT (Optimalisasi Brigade Proteksi
Tanaman Perkebunan
- Pengendalian OPT Perkebunan
- Pelayanan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Perkebunan
- Pengawasan dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan
- Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Perkebunan
- Pelatihan Pengemasan Produk Perkebunan (Perkebuinan)
- Pendataan Informasi Pasar Produk Perkebunan
- Promosi Produk Perkebunan
- Kegiatan Pembinaan Usaha Perkebunan
- Kegiatan Fasilitasi Kemitraan Usaha Perkebunan di Jawa
Barat
- Kegiatan Penilaian Kelas Kebun
- Kegiatan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pembinaan
Usaha Perkebunan
- Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan
(Kelompok)
- Penerapan Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan
- Pengembangan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan
Pemasaran Benih Tanaman Perkebunan
- Pengembangan dan Pemeliharaan Kebun Dinas (Kebun)
- Kegiatan RAM IP Pembenihan Kopi 5 Juta Pohon
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan
- Pembangunan/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan
Perkebunan dan Sarana Pendukungnya (DAK)
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan
- Pembangunan/Renovasi UPTD/Balai Pengawasan Sertifikasi
Benih Tanaman Perkebunan serta Sarana Pendukungnya
(DAK)
183
BAB I
Perlindungan Perkebunan
- Pembangunan/Renovasi UPTD/Balai Proteksi Tanaman
Perkebunan dan Sarana Pendukungnya (DAK)
- DINAS KEHUTANAN
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran Dinas
Kehutanan
- Penyusunan PEP RAD GRK Provinsi Jawa Barat Sektor
Kehutanan
- Monitoring dan Evaluasi Penangkaran TSL yang Tidak
Dilindungi
- Pembinaan Penangkar TSL yang Tidak Dilindungi di Cabang
Dinas Kehutanan I
Dinas Kehutanan IX
Dinas Kehutanan V
- Peningkatan Keanekaragaman TSL di Tahura Djuanda
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
184
BAB I

Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
185
BAB I

Olahraga
Kantor
Kantor
Kantor
- Program Pemanfaatan Jasa Lingkungan
- Identifikasi Penyedia dan Pemanfaat Jasa lingkungan
- Peningkatan Kerjasama Pemanfaatan Tahura Ir. H. Djuanda
- Promosi Wisata Alam Tahura Ir. H. Djuanda
- Program Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Daerah Aliran
Sungai)
- Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai
- Monitoring dan Evaluasi Kinerja Daerah Aliran Sungai
- Penyusunan RTn RHL
- Pengendalian Pelaksanaan Rencana Aksi DAS Citarum
Bidang Kehutanan
- Pembuatan Persemaian di Cabang Dinas Kehutanan I
- Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Vegetatif Cabang
Dinas Kehutanan I
- Pembangunan Hutan Kota di CDK I
- Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis di CDK I
- Pembuatan Persemaian di Cabang Dinas Kehutanan II
Dinas Kehutanan II
186
BAB I
- Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis di CDK II

- Pembuatan Persemaian di Cabang Dinas Kehutanan III
Dinas Kehutanan III
- Pembuatan Persemaian di Cabang Dinas Kehutanan IV
- Penanaman Hutan Pantai Cabang Dinas Kehutanan IV
Dinas Kehutanan IV
- Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis di CDK IV
- Pembuatan Persemaian di Cabang Dinas Kehutanan IX
- Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis di CDK IX
- Pembuatan Persemaian di Cabang Dinas Kehutanan V
- Pemeliharaan Tanaman RHL Secara Vegetatif di Cabang
Dinas Kehutanan V
Dinas Kehutanan V
- Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis di CDK V
- Pembuatan Persemaian di Cabang Dinas Kehutanan VI
- Pemeliharaan Tanaman RHL Secara Vegetatif di Cabang
Dinas Kehutanan VI
- Penanaman Hutan Pantai Cabang Dinas Kehutanan VI
Dinas Kehutanan VI
- Pembuatan Persemaian di Cabang Dinas Kehutanan VII
Dinas Kehutanan VII
Dinas Kehutanan VIII
- Pelatihan Teknologi Pengolahan Hasil Hutan
- Pembangunan Pusat Pengembangan Lebah Madu Jawa
Barat
- Monitoring Industri Hasil Hutan
- Monitoring produksi hasil hutan bukan kayu
- Monitoring produksi hasil hutan kayu
- Pameran Hasil Hutan
- Pengembangan Bantuan Alat Produksi Hasil Hutan di CDK I
- Pengembangan Bantuan Alat Produksi Hasil Hutan di CDK II
- DAK Pengembangan bantuan alat produksi Hasil Hutan di
Cabang Dinas Kehutanan III
- Pengembangan Bantuan Alat Produksi Hasil Hutan di CDK
IV
VI
- DAK Pengembangan Bantuan Alat Produksi Hasil Hutan di
Cabang Dinas Kehutanan VII
VIII
187
BAB I
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran CDK

Wilayah I
Wilayah II
Wilayah III
Wilayah IV
Wilayah IX
Wilayah V
Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI
Wilayah VI
Wilayah VII
Wilayah VIII
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran UPTD
Pelayanan Pengolahan Hasil Hutan
Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan
Tahura Ir. H. Djuanda
- Lomba Wana Lestari
- Monitoring dan Evaluasi UPHR
- Penyusunan Program
- Sertifikasi UPHR
- Peningkatan Kapasitas KTH dan Penyuluh Kehutanan di CDK
I
- Pendampingan dan Pembentukan UPHR di Cabang Dinas
Kehutanan I
Kehutanan V
Kehutanan VI
- Perlindungan Hutan Cabang Dinas Kehutanan I
- Perlindungan Hutan Cabang Dinas Kehutanan V
- Perlindungan Hutan Cabang Dinas Kehutanan VI
- Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Hutan Tahura Ir.
H. Djuanda
- Kajian tutupan Lahan
- Penyusunan Peta Indikatif Kerusakan Hutan
- Rapat Koordinasi Penggunaan Kawasan Hutan
- Penyusunan Dokumen Arahan Pengelolaan Hutan
188
BAB I
- Pembangunan Sumber Benih dan Areal Sumberdaya

Genetic
- Pembinaan Pengada/Pengedar Benih Tanaman Hutan
- Pembuatan Sentra bibit Tanaman Hutan
- Pengelolaan Sumber Benih HDK
- Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman
Hutan
- DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas ESDM
- Kajian Potensi dan Kuota Air Tanah
- Pemantauan Fluktuasi Muka Air Tanah
- Sosialisasi Pengusahaan Air Tanah
- Pelayanan Rekomendasi Teknis Air Tanah dan Registrasi
Sumur Imbuhan dan Sumur Pantau
- Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian
Pengusahaan Air Tanah di Wilayah Kerja Cabang Dinas
ESDM Wilayah I Cianjur
ESDM Wilayah II Bogor
ESDM Wilayah III Purwakarta
ESDM Wilayah IV Bandung
ESDM Wilayah V Sumedang
ESDM Wilayah VI Tasikmalaya
ESDM Wilayah VII Cirebon
Kantor
Kantor
189
BAB I

Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
190
BAB I

Olahraga
Kantor
- Kegiatan Inventarisasi, Monitoring, Pengawasan Dan
Pengendalian Pengusahaan Ketenagalistrikan
- Kegiatan Penerbitan Pertimbangan Teknis Perizinan Bidang
Ketenagalistrikan (IUPTL,WUPTL, Tarif Tenaga Listrik dan
Pengesahan RUPTL
- Pemutakhiran dan Pemeliharaan Aplikasi Sistem Informasi
Ketenagalistrikan Jawa Barat
- Penerbitan dan Sertifikat Laik Operasi dan Registrasi
- Pengawasan dan Pengendalian Pencapaian Rasio
Elektrifikasi Jawa Barat 100 % dan Konsumsi Listrik per
Kapita
- Perhitungan Konsumsi Listrik Perkapita dan Rekonsiliasi
Data Bidang Ketenagalistrikan
- Pembinaan dan Pengawasan Keselamatan
Ketenagalistrikan
- Sertifikasi Laik Operasi Pembangkit Tenaga Listrik di
Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
- Pemutakhiran RUKD
- Pendataan sambungan listrik yang bersumber dari PLN di
wilayah Cabang Dinas ESDM Wilayah I Cianjur
- Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian
Ketenagalistrikan di Wilayah Kerja Cabang Dinas ESDM
Wilayah I Cianjur
wilayah Cabang Dinas ESDM Wilayah II Bogor
Wilayah II Bogor
wilayah Cabang Dinas ESDM Wilayah III Purwakarta
Wilayah III Purwakarta
Wilayah IV Bandung
191
BAB I

wilayah Cabang Dinas ESDM Wilayah V Sumedang
Wilayah V Sumedang
wilayah Cabang Dinas ESDM Wilayah VI Tasikmalaya
Wilayah VI Tasikmalaya
wilayah Cabang Dinas ESDM Wilayah VII Cirebon
Wilayah VII Cirebon
- Sampling dan Pengujian Kualitas Air Tanah di Jawa Barat
- Penyediaan Prototipe Pemanfaatan EBT
- Sampling dan Pengujian Kualitas SDA Bahan Tambang di
Jawa Barat sebagai Bahan Database Potensi Pertambangan
di Jawa Barat
- Pembangunan Instalasi Energi Baru Terbarukan di Wilayah
Kerja Cabang Dinas ESDM I Cianjur
Kerja Cabang Dinas ESDM III Purwakarta
Kerja Cabang Dinas ESDM VI Tasikmalaya
Kerja Cabang Dinas ESDM VII Cirebon
- Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Energi Baru Terbarukan
- Pengelolaan Pelaporan Produksi dan Penggunaan Energi di
Jawa Barat
- Perencanaan Pembangunan Instalasi Energi Baru
Terbarukan di Jawa Barat
- Rekonsiliasi Data dan Informasi Bidang Energi
- Survei Potensi Energi di Jawa Barat
- Pengawasan dan Pengendalian Rencana Umum Energi
Daerah
Cabang Dinas ESDM Wilayah I Cianjur
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Cabang Dinas
ESDM Wilayah I Cianjur
ESDM Wilayah II Bogor
ESDM Wilayah III Purwakarta
ESDM Wilayah IV Bandung
192
BAB I

ESDM Wilayah V Sumedang
ESDM Wilayah VI Tasikmalaya
ESDM Wilayah VII Cirebon
Laboratorium ESDM
- Bimbingan Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Inventarisasi Kegiatan Pertambangan Masyarakat Lokal di
Jawa Barat
- Pembuatan Sistem Informasi Pertambangan
- Pemutakhiran Data Neraca Pertambangan
- Pengawasan dan Pengendalian Usaha Pertambangan
- Rekonsiliasi Data dan Informasi Bidang Pertambangan
- Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Pertambangan di
Wilayah Kerja Cabang Dinas ESDM Wilayah I Cianjur
Wilayah Kerja Cabang Dinas ESDM Wilayah II Bogor
Wilayah Kerja Cabang Dinas ESDM Wilayah III Purwakarta
Wilayah Kerja Cabang Dinas ESDM Wilayah IV Bandung
Wilayah Kerja Cabang Dinas ESDM Wilayah V Sumedang
Wilayah Kerja Cabang Dinas ESDM Wilayah VI Tasikmalaya
Wilayah Kerja Cabang Dinas ESDM Wilayah VII Cirebon
- DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
- Pembinaan Konsumen Cerdas
- Pengawasan Barang Beredar dan Jasa
- Pengawasan Tertib Niaga
- Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perlindungan
Konsumen
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat
- Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor Dekranasda Jawa
Barat
- Bimbingan Teknis Bagaimana Memulai Ekspor Melalui
Platform Digital
- Fasilitasi Pameran/Misi Dagang (Internasional)
- Forum Kinerja Ekspor di Jawa Barat
- Pendampingan Ekspor (Coaching Program)
- Forum Koordinasi dan Implementasi Kebijakan Impor
- Dukungan Pelaksanaan Operasi Pasar Murah Kebutuhan
193
BAB I
Pokok (Kepok) di Jawa Barat - RTM

- Edukasi Pasar Juara
- Festival Pasar Rakyat
- Kemitraan Kolaboratif (E-Commerce) Bagi Pelaku Usaha di
Jawa Barat
- Layanan Informasi Harga Kebutuhan Pokok
- Pameran Dagang dalam rangka Peningkatan Produk Dalam
Negeri
- Partisipasi pada Pameran INACRAFT
- Penyelenggaraan Kerjasama Perdagangan Dalam Negeri
- DED Pembangunan dan Revitalisasi Pasar Rakyat
- Sistem Logistik Terpadu Jawa Barat
- Temu Usaha Dagang Produk Unggulan Dalam Negeri
- Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
- Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi UPTD Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
- Pemetaan Potensi Layanan UPTD Balai Pengujian dan
Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
- Sosialisasi Pengujian Mutu Barang Agro Bandung
- Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Barang Agro
Bandung
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan
Elektronika Karawang
- Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Barang Logam
dan Elektronika Karawang
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam
Kemasan Cirebon
- Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Barang Air
Minum Dalam Kemasan Cirebon
- Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan
Tabung Gas
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung
Gas Bogor
- Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Barang Keramik
dan Tabung Gas Bogor
Kantor
194
BAB I
Kantor
- Fasilitasi standardisasi Industri Agro, Kimia, Tekstil dan
Aneka
- Pembinaan Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
- Pembinaan Industri Kerajinan (DEKRANASDA)
- CH - Pengembangan Proses Produksi Industri Agro, Kimia,
Tekstil dan Aneka Berbasis Inovasi
- Perizinan Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
- Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengujian
dan sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
- Diseminasi Produk Bersih di Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Telematika
- Forum Komunikasi Pengembangan Kawasan Industri di Jawa
Barat
- Pembuatan Sistem Kawasan industri Terpadu dalam
Mendukung Pengembangan Kawasan Industri Rebana
- Pendampingan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika
- Wirausaha Industri Baru Berbasis Riset dan Teknologi
- Program Pemberdayaan Industri Logam
- Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengujian
dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum dalam Kemasan
Cirebon
- Pelatihan Kompetensi Pelaku Usaha Industri Logam
- Pembinaan Teknologi UPTD Industri Logam
- Pemeliharaan ISO 9001:2015 pada Satuan Pelayanan di
Lingkungan UPTD Industri Logam
- Pelatihan Kompetensi Pelaku Usaha Industri Pangan, Olahan
dan Kemasan
- Pemeliharaan ISO 9001:2015 pada Satuan Pelayanan di
Lingkungan UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
- Pendataan Industri di lingkungan UPTD Industri Pangan,
Olahan dan Kemasan
- Peningkatan Daya Saing Kemasan Industri Pangan, Olahan
dan Kemasan
Kantor
195
BAB I

Olahraga
Kantor
Kantor
Olahraga
Kantor
Kantor
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kantor UPTD
Industri Logam
- Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Industri Pangan,
Olahan dan Kemasan
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan
196
BAB I
Perencanaan Pembangunan Daerah

Kantor
Olahraga
- Kegiatan evaluasi RPJMD provinsi Jawa Barat 20182023
- Kegiatan Monitoring ProyekProyek Strategis Jawa Barat
Tahun 2023
- Kegiatan Pengelolaan Sistem Monitoring , Evaluasi,
Pengawasan, Realisasi Anggaran (Sismontepra)
- Kegiatan Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring
Pelaksanaan Pembangunan Daerah
- Kegiatan Penyusunan Evaluasi Pembangunan
Kabupaten/Kota
- Kegiatan Penyusunan Evaluasi Triwulanan RKPD Tahun
2020
- Kegiatan Penyusunan Pelaporan Pelaksanaan
Pembangunan Bersumber NonAPBD
- Kegiatan Penyusunan Dokumen Pendanaan Pembangunan
yang Bersumber dari Non APBD
- Kegiatan Penyusunan Perubahan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2020
- Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2021
- Musyawarah Perencanaan Pembangunan RKPD Tahun
2021
- Musyawarah Perencanaan Pembangunan RPJMD Tahun
2018 2023
- Penyusunan Analisis Data Perencanaan Pembangunan
Daerah
- Penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 20182023
- Survey Kebijakan Perencanaan Pembangunan Berbasis Data
- Pengembangan Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Daerah
- Perencanaan Kebijakan Pembangunan Lingkup Bidang
Perekonomian dan Sumber Daya Alam
- Pengendalian dan evaluasi program pembangunan Lingkup
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam
- Penyusunan Bahan Kebijakan Ekonomi Outlook
197
BAB I
- Penyusunan Dokumen Usulan Kegiatan KPBU

- Perencanaan dan Pengelolaan CSR Jawa Barat
- Perencanaan Pengembangan Kebijakan Pembangunan
Lingkup Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan
- Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif di Provinsi Jawa Barat
melalui Program IPDMIP
- Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan RAD-GRK Provinsi
Tahun 2020
- Perencanaan Kebijakan Pembangunan Lingkup Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
- Perencanaan Kerjasama Pembangunan Jawa Barat
- Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)
di Provinsi Jawa Barat
- Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi
Jawa Barat – RTM
- Komda Lansia
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Provinsi Jawa

Barat
- Pengadaan Komputer, Printer, Jaringan dan Acesoris
Lainnya BPKAD
- Pengadaan Peralatan dan Kelengkapan Kantor BPKAD
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengamanan dan
Pemanfaatan Barang Milik Daerah
- Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Kantor Aset di
Pengelola Barang
- Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor Aset di
Pengelola Barang
- Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor untuk
Pengamanan dan Pemanfaatan Barang Milik Daerah
- Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan berserta
Peralatannya Aset di Pengelola Barang
- Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta
Peralatannya Peralatannya untuk Pengamanan dan
Pemanfaatan Barang Milik Daerah
- Penyediaan Langganan Kantor dan Tenaga Non Pegawai
Aset di Pengelola Barang
- Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas untuk
Pengamanan dan Pemanfaatan Barang Milik Daerah
- Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor Untuk
Pengamanan dan Pemanfaatan Milik Barang Daerah
Kantor
198
BAB I

Prasarana Olahraga
- Evaluasi Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang
APBD/Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan
Bupati/Wali Kota tentang Penjabaran APBD/Penjabaran
Perubahan APBD
- Penyempurnaan Sistem Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah
- Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) TA 2020 dan TA 2021
- Sinergitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kab/Kota
- Penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2021
- Penyusunan Perubahan KUA dan PPAS Tahun 2020
- Tim Anggaran Pemerintah Daerah
- Program Pengelolaan Aset Daerah
- Inventarisasi Barang Milik Daerah
- Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Barang Milik Daerah
- Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah dalam
rangka Penyusunan eBudgeting
- Verifikasi Usulan Penghapusan dan Pemindahtanganan
Barang Milik Daerah Provinsi Jawa Barat
- Pembinaan dan Sosialisasi Penatausahaan Keuangan
Daerah
- Penyelesaian Penyaluran Dana SP2D dan Retur
- Fasilitasi Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Keuangan
Kabupaten/Kota
- Pengamanan Aset Tanah dan Bangunan Milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- Pengelolaan, Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Aset
Tanah dan Bangunan Milik Pemerintah Provinsi Jawa
Barat
- Evaluasi Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Rancangan
Peraturan Bupati/Wali Kota tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
- Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2019
- Rekonsiliasi Pendapatan Daerah
- Sosialisasi Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Daerah
BADAN PENDAPATAN DAERAH
199
BAB I
- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Badan

Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
200
BAB I

Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
201
BAB I

Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
202
BAB I

Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
203
BAB I

Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Kantor
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
204
BAB I

Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
205
BAB I

Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
206
BAB I
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
Prasarana Olahraga
- Evaluasi Hasil Kinerja dan Pelaporan Internal Badan
Pendapatan Daerah Jawa Barat
- Pemeriksaan, Pemutahiran dan Pendampingan Badan
Pendapatan Daerah Jawa Barat
- Intensifikasi Pemungutan PKB dan PAP
- Layanan Pajak Daerah
- Monitoring dan Evaluasi Pajak Daerah lingkup
Pendapatan I
- Pendataan dan Penetapan PKB, BBNKB dan PAP di
Wilayah Provinsi Jawa Barat
- Intensifikasi PBBKB dan LainLain PAD yang Sah
- Intensifikasi/Ekstensifikasi Pendapatan Retribusi Daerah
dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
- Monitoring Penerimaan Dana Perimbangan
- Monitoring Penerimaan Lainlain Pendapatan Daerah
yang Sah
- Monitoring Penerimaan Pajak Rokok
- Pendataan dan Monitoring PBBKB dan LainLain PAD
yang Sah
- Pengadaan Konstruksi Pusat Layanan Operasional
207
BAB I
Pendapatan Daerah
- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pusat
Layanan Operasional Pendapatan Daerah
- Pengadaan Konstruksi Pusat Pengelolaan Pendapatan
Daerah Wilayah Kabupaten Indramayu I
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten
Indramayu I
Bandung Barat
Bandung I Rancaekek
Bandung II Soreang
Bekasi
Bogor
- Pembangunan Sarana dan Prasarana Kantor Pusat
Cianjur
Cianjur
- Pembangunan Sarana dan Prasarana Kantor Pusat
Cirebon I Sumber
Daerah Wilayah Kabupaten Cirebon I Sumber
Cirebon I Sumber
Cirebon II Ciledug
Garut
Karawang
208
BAB I
Daerah Wilayah Kabupaten Subang

Sukabumi I Cibadak
Sumedang
Daerah Wilayah Kabupaten Tasikmalaya
Daerah Wilayah Kota Bandung II Kawaluyaan
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung
II Kawaluyaan
I Pajajaran
III Soekarno Hatta
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Banjar
Daerah Wilayah Kota Bekasi
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bekasi
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bogor
Daerah Wilayah Kota Cimahi
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Cimahi
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Depok I
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Depok II
Cinere
Daerah Wilayah Kota Sukabumi
- Pengembangan Potensi, Kolaborasi dan Inovasi Layanan
Pendapatan Daerah
- Pengembangan Regulasi dan Kerjasama Pendapatan
- Penyusunan Dokumen Perencanaan Pendapatan dan
Pengembangan Pengayaan Instrumen Pelayanan
Pendapatan
- Penyusunan Rencana dan Penganggaran Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat
209
BAB I
- Pengembangan Infrastruktur Sistem Pendapatan

- Pengembangan Integrasi System
- Penyusunan dan Pengembangan Aplikasi Pendapatan
- Penyusunan dan Pengembangan Data Ware House
- Intensifikasi Pemungutan Pajak Pusat Pengelolaan
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bandung Barat
- Pendataan Pendapatan Asli Daerah di Pusat Pengelolaan
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bandung Barat
- Kegiatan Intensifikasi Pemungutan Pajak Pusat
Bandung I Rancaekek
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bandung I
Rancaekek
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bandung II
Soreang
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bandung II
Soreang
- Peningkatan Layanan Pendapatan Daerah di Pusat
Bandung II Soreang
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bekasi
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bekasi
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bogor
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Bogor
Bogor
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Ciamis
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Ciamis
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Cianjur
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Cianjur
Cianjur
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Cirebon I
210
BAB I
Sumber
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Cirebon I
Sumber
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten I
Sumber
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Cirebon II
Ciledug
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Cirebon II
Ciledug
Cirebon II Ciledug
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Garut
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Garut
Garut
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Indramayu I
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Indramayu I
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Indramayu II
Haurgeulis
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Indramayu II
Haurgeulis
Indramayu II Haurgeulis
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Karawang
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Karawang
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Kuningan
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Kuningan
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Majalengka
211
BAB I
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Majalengka

Majalengka
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Pangandaran
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Pangandaran
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Purwakarta
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Purwakarta
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Subang
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Subang
Subang
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Sukabumi I
Cibadak
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Sukabumi I
Cibadak
Sukabumi I Cibadak
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Sukabumi II
Pelabuhanratu
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Sukabumi II
Pelabuhan Ratu
Sukabumi II Pelabuhan Ratu
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Sumedang
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Sumedang
Sumedang
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Tasikmalaya
212
BAB I
Pendapatan Daerah Wilayah Kabupaten Tasikmalaya

Tasikmalaya
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung I Pajajaran
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung I Pajajaran
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung II
Kawaluyaan
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung II
Kawaluyaan
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung III Soekarno
Hatta
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bandung III Soekarno
Hatta
III Soekarno Hatta
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Banjar
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Banjar
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Banjar
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bekasi
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bekasi
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bogor
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Bogor
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Cimahi
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Cimahi
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Cirebon
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Cirebon
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota Cirebon
213
BAB I

Pendapatan Daerah Wilayah Kota Depok I
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Depok I
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Depok II Cinere
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Depok II Cinere
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Sukabumi
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Sukabumi
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Tasikmalaya
Pendapatan Daerah Wilayah Kota Tasikmalaya
Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah Kota
Tasikmalaya
BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH
- Pengadaan Peralatan Kantor BKD Provinsi Jawa Barat
Kantor
Prasarana Olahraga
- Pembekalan Penanaman Sikap Mental Disiplin Dan Jiwa
Korsa Aparatur Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
- Pembekalan Kewirausahaan Aparatur Pra Purnabhakti
- Pembekalan Peningkatan Wawasan Keagamaan
Aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat
- Pemberian Penghargaan Pegawai
- Pembinaan Disiplin Pegawai
- Perlindungan Hukum Bagi ASN Provinsi Jawa Barat
- Fasilitas Dewan Pengurus Korpri
- Sumpah Janji Calon ASN menjadi ASN
- Penerimaan CPNS/PPPK
- Penataan dan Redsitribusi Pegawai
214
BAB I
- Pelayanan Perpindahan
- Tata Kelola PNSD dalam Jabatan Pelaksana
- Bimbingan Teknis Manajemen Kepegawaian bagi Kepala
Sub Bagian TU SMA/SMK
- Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat
Periode April
- Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat
Periode Oktober
- Penetapan Keputusan Kenaikan Pangkat Periode April
2020
- Penetapan Keputusan Kenaikan Pangkat Periode
Oktober 2020
- Verifikasi dan Validasi Data Kenaikan Pangkat dan
Pensiun Pertama
- Verifikasi dan Validasi Data Kenaikan Pangkat dan
Pensiun Kedua
- Penetapan Pensiun Semester I
- Penetapan Pensiun Semester II
- Pengangkatan CPNS menjadi PNS
- Penataan dan Pengelolaan Sistem Informasi
Kepegawaian
- Fasilitasi Penerbitan Karpeg, Karis/Karsu dan Kartu
Lainnya
- Preservasi Dokumen Dan Arsip Kepegawaian
- Pengiriman Diklat Kepemimpinan
- Seleksi Terbuka/Open Bidding Jabatan Pimpinan Tinggi
Provinsi Jawa Barat
- Manajemen Talenta Pegawai
- Penilaian dan Evaluasi Kinerja Pegawai
- Beasiswa dan Pendidikan Lanjutan Pegawai
- Diklat dan Sertifikasi Jabatan Fungsional
- Inpassing Jabatan Fungsional
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
- Penataan Fasilitas Kantor

- Pengadaan Peralatan Kantor/Sarana Corpu
- Penyusunan Dokumen Pengelolaan dan Laporann
Keuangan BPSDM
- Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Laporan Kinerja
BPSDM
Kantor
215
BAB I

Prasarana Olahraga
- Akreditasi Lembaga Pelatihan Teknis dan Manajerial
- Implementasi Pemeliharaan ISO 9001 2015
- Implementasi Penjaminan Mutu Kediklatan
- Pengembangan Pelatihan melalui E-Learning
- penerbitan majalah informasi,majalah karya tulis ilmiah
dan E jurnal
- Pengelolaan LSP PDN Provinsi Jawa Barat
- Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Kompetensi (SIMPEKOM)
- Program pengembangan kompetensi manajerial dan
latsar CPNS
- Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
- Diklat Kepemimpinan Tingkat II
- Diklat Kepemimpinan Tingkat III
- Tata Kelola Pemerintahan Desa
- Pelatihan Teknis Pengembangan Jati Diri dan
Pembentukan Karakter
- Pengembangan Kompetensi bagi Jafung guru
- Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
- Pelatihan administrasi keuangan
- Peningkatan Kompetensi bagi Widyaiswara
- Program pengembangan teknis substantif
- Diklat Teknis Substantif Manajemen Perpustakaan
- Diklat Teknis Substantif Multimedia
- Diklat Teknis Substantif Keamanan Informasi dan Cyber
- Diklat Teknis Substantif Pengelolaan Issue
- Diklat Teknis Substantif Koperasi dan UKM
- Diklat Teknis Substantif Pengembangan Klaster
Peternakan
- Evaluasi Pasca Pengembangan Kompetensi
- Identifikasi &verifikasi Kebutuhan dan rencana PK
- Program Uji Kompetensi dan Sertifikasi Pengembangan
Kompetensi
- Uji Kompetensi Sertifikasi ASN Bidang Pemerintahan dan
Teknis
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
- Penelitian Mandiri Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Provinsi Jawa Barat
- Penyempurnaan Prototype Mobil Perdesaan Jawa Barat
- Penelitian Pengembangan Wisata Berbasis Budaya Lokal
216
BAB I
- Model Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Wilayah

Pesisir
- Pilot Project Pengelolaan Sampah di Jawa Barat
- Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi di Jawa
Barat
- Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan Internal
- Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat
Prasarana Olahraga
Kantor
- FGD Perumusan Solusi Permasalahan Jawa Barat
Berbasis Iptek
- Perumusan Arah Kebijakan Riset Daerah untuk
Pengembangan dan Penerapan IPTEK di Jawa Barat
SEKRETARIAT DAERAH - Kajian Peningkatan Ketahanan Keluarga Serta Peran dan
Perlindungan Perempuan dan Anak
- Kolaborasi Riset Kreatif dengan Perguruan Tinggi dan
Lembaga Litbang
- Penerbitan e-Jurnal dan Bulletin
- Pengembangan Website BP2D Provinsi Jawa Barat
- Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian di Jawa Barat
- Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Hasil- Hasil Penelitian
Badan Penelitian Dan Pengembangan Provinsi Jawa
Barat
- Intermediasi Teknologi untuk Pengembangan SIDa serta
Anugerah IPTEK
- Pengelolaan Sentra Kekayaan Intelektual Provinsi Jawa
Barat
- Penyusunan Pergub Pengelolaan Kekayaan Intelektual
- Partisipasi dan Pencapaian Anugerah IPTEK
- Penyusunan Roadmap SIDa Jawa Barat
- Peningkatan DEPO Arsip

- Revitalisasi Kawasan Gedung Pakuan Tahap 2
- Revitalisasi Kawasan Gedung Sate Tahap 2
- Revitalisasi Kawasan GOR Saparua Tahap 2
217
BAB I
- Penataan Ruang Kerja Gedung Setda A

- Perlengkapan, Peralatan dan Meubeulair Sekretariat
Daerah
- Evaluasi Kerjasama
- Kerjasama Luar Negeri
- Penataan dan Penyelenggaraan Kerja Sama Daera
- Persiapan/Monitoring/Evaluasi Penataan Daerah Di
Jawa Barat
- Perumusan Bahan Kebijakan Aspek Ketahanan Pangan
dan Pertanian
- Perumusan Bahan Kebijakan Aspek Sarana
Perekonomian
- Penataan Aspek Kependudukan, Pertanahan dan
Pemerintahan Desa
- Pengelolaan Toponimi dan Batas Daerah di Jawa Barat
- Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah Dan
Wakil Kepala Daerah
- Pengangkatan dan Pemberhentian serta Penggantian
Antarwaktu Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota,
Perijinan Pejabat Negara Dan Anggota DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota
- Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintahan
Umum
- Bantuan Hukum untuk Masyarakat Miskin
- Implementasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia
- Penanganan Perkara Secara Litigasi
- Penyelesaian Sengketa Hukum Secara Non Litigasi
- Kemitraan BUMD Lembaga Keuangan
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan BUMD Lembaga
Keuangan
- Perencanaan dan Pengembangan BUMD Lembaga
Keuangan
- Kemitraan BUMD Non Lembaga Keuangan
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan BUMD Non
Lembaga Keuangan
- Perencanaan dan Pengembangan BUMD Non Lembaga
Keuangan
- Evaluasi dan Harmonisasi Produk Hukum Daerah
Kabupaten/Kota
- Pemberdayaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum
- Pengkajian Pra Rancangan Produk Hukum
Kabupaten/Kota
- Sosialisasi dan Pembinaan Desa/Kelurahan Sadar Hukum
Kantor
218
BAB I

Prasarana Olahraga
Kantor
Kantor
- Pengadaan Perangkat Kerja Biro Organisasi Sekretariat
Kantor
Prasarana Olahraga
- Pendukungan Perencanaan internal Biro Pelayanan dan
Pengembangan Sosial
- Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor Biro
Pelayanan dan Pengembangan Sosial
- Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor untuk
Kegiatan Asisten Pemerintahan Hukum dan
Kesejahteraan Sosial
- Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal Biro
Yanbangsos
Kantor
Kantor
Prasarana Olahraga
Kantor
219
BAB I

Prasarana Olahraga
- Penyediaan Bahan dan Alat Pakai Habis Sekretariat
Daerah
- Pelayanan Asisten Administrasi
- Pelayanan Kegiatan Sekretaris Daerah
- Pelayanan Kegiatan Staf Ahli
- Pelayanan Kerumahtanggaan Rumah Dinas Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
- Pelayanan Kunjungan Kerja Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
- Penyediaan Pelayanan Kesejahteraan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
Kantor
Prasarana Olahraga
- Inovasi Pembiayaan dan Penanaman Modal
- Pengembangan Investasi Pemerintah Daerah
- Pembinaan dalam Pemenuhan dan Pelaksanaan 17
Standar LPSE Kabupaten dan Kota
- Pengelolaan Infrastruktur TIK LPSE
- Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa
- Peningkatan Layanan Pengguna LPSE Provinsi Jawa Barat
- Implementasi Penguatan Kelembagaan Komisi
Penanggulangan AIDS di Jawa Barat
- Implementasi Penguatan Kelembagaan TPUKS dan Tim
Pembina Sekolah Sehat di Jawa Barat
- Optimalisasi Pelayanan Dibidang Kesehatan di Jawa
Barat
- Pengelolaan Kegiatan Ketatausahaan dan Monitoring
Evaluasi di Lingkungan Biro Pelayanan dan
Pengembangan
- Penguatan Sinergitas Tim Penanggulangan Kesehatan
Jiwa Masyarakat di Jawa Barat
- Penguatan Sinergitas Tim Koordinasi Pengendalian
Penyakit Menular dan Komisi Zoonosis Provinsi Jawa
Barat
- Peningkatan Jiwa Korsa Aparatur Biro Pelayanan dan
Pengembangan Sosial
220
BAB I
- Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat dan Siaga

- Pendampingan, Konsultasi dan/atau Bimbingan Teknis
Pengadaan Barang/Jasa
- Pembinaan SDM Pengadaan Barang/Jasa
- Pembinaan dan koordinasi Kelembagaan UKPBJ
- Fasilitasi dan Koordinasi Pelayanan dan Keagamaan
- Fasilitasi Pelaksanaan Satu Desa Satu Hafidz
- Peningkatan Berbahasa Inggris untuk Ulama Jawa Barat
- Monitoring dan Evaluasi Pelaksanan Kegiatan magrib
mengaji dan Masjid Ramah anak
- Verifikasi Bantuan Hibah Keagamaan
- Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Masjid, Gedung,
Instalasi, Taman, Jalan, Halaman Dilingkungan Badan
Pengelola Islamic Centre
- Penyediaan Jasa Kantor Badan Pengelola Islamic Centre
Provinsi Jawa Barat
- Ajengan Masuk Sekolah SMA di Jawa Barat
- Program Penanggulangan Masalah dan Pemberdayaan
Sosial
- Evaluasi, Monitoring dan Visualisasi Kesejahteraan
Transmigran asal Jawa Barat
- Kegiatan Implementasi Penanganan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
- Lintas Sektor Penanggulangan Bencana
- Monitoring Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai di
Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
- Pelestarian Nilai Nilai Kejuangan dan Kepahlawanan di
Jawa Barat
- Penghargaan Pelopor Pemberdayaan Masyarakat Jawa
Barat
- Penguatan Kebijakan Jabar Tolak Kekerasan
- Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja melalui
Revitalisasi Badan Sertifikasi Profesi Provinsi Jawa Barat
- Peningkatan Kualitas KSAD Bidang Transmigrasi
- Penyusunan Profil Masyarakat Adat di Jawa Barat
- Perluasan Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan pada Pekerja Bukan Penerima Upah
Lintas Sektor
- Anugerah Inovasi Jawa Barat
- Kebijakan Peran Serta Kepemudaan dalam
Pembangunan di Jawa Barat
- Fasilitasi Pendukungan Penyusunan Kebijakan tentang
Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah
- Fasilitasi pendukungan Pokok-pokok Pikiran tentang
Kebijakan Pelestarian Warisan Budaya
- Optimalisasi Peran Dewan Pendidikan Provinsi Jawa
Barat dalam Rangka Sinkronisasi Program Pembangunan
221
BAB I
Pendidikan
- Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dalam
mendukung Kearifan Lokal
- Pemantapan Kebijakan Pelaksanaan Pembangunan
Keolahragaan di Jawa Barat
- Penguatan Koordinasi dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pendidikan
- Penguatan Pendukungan Pemajuan Kebudayaan Jawa
Barat
- Fasilitasi Pendukung UU No. 24 Tahun 2009 tentang
Bahasa Negara Pada Ruang Publik
- Perumusan Bahan Kebijakan Pendidikan Khusus
- Perumusan Bahan Kebijakan Pendidikan Menengah
- Kegiatan Media Gathering
- Monitoring Media
- Konferensi Pers dan Perjalanan Jurnalistik
- Pembinaan Kelembagaan dan PPID Kabupaten/ Kota
- Pengelolaan Digital Clipping
- Pengelolaan Pelayanan Informasi Publik
- Pengelolaan Pelayanan Penanganan Pengaduan
Masyarakat
- Penyediaan Langganan Surat Kabar
- Penyediaan Penunjang Kegiatan Hubungan Antar
Lembaga
- Sosialisiasi Melalui Event
- Penyusunan Strategi Pengadaan Barang/Jasa
- Standarisasi E-Katalog Lokal dan Konsolidasi Pengadaan
Barang/ Jasa
- Monitoring dan Evaluasi Pengadaan Barang/ Jasa
- Pengelolaan Pemilihan Penyedia Pengadaan Barang/Jasa
- Peliputan dan Pendokumentasian Kegiatan Prov. Jawa
Barat
- Pengelolaan Hasil Peliputan dan Dokumentasi
- Pengelolaan Web dan Media Sosial
- Produksi Materi Publikasi Iklan Layanan Masyarakat,
Infografis dan Videografis
- Publikasi Program dan Kebijakan
- Penyusunan Kebijakan Standar Kerja Provinsi Jawa Barat
- Penyusunan Proses Bisnis Di Lingkungan Pemerintah
- Pengendalian Reformasi Birokrasi
- Penguatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) Perangkat Daerah Provinsi Jawa
Barat
- Kegiatan Penguatan Sistem Akuntabiltas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
- Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah
222
BAB I
Provinsi Jawa Barat

- Evaluasi Implementasi Reformasi Birokrasi Perangkat
- Evaluasi Pelayanan Publik Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat
- Perumusan Bahan Kebijakan Aspek sumber daya alam
- Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD) 2020 di Jawa Barat
- Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
- Penerapan SPM di Jawa Barat
- Sinergitas Urusan Pemerintahan Di Jawa Barat
- Apresiasi Kunjungan Tamu Pemerintah Daerah
- Apresiasi Penyelenggaraan Keprotokolan
- Pelayanan Administrasi TU Pimpinan
- Pengawalan Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan
JPT
- Evaluasi dan Pengkajian Produk Hukum Daerah Provinsi
- Pembentukan Peraturan Daerah
- Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan
Produk Hukum Daerah
- Penyusunan Peraturan Gubernur
- Kegiatan Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia
Komwil Jawa Barat (Forsesdasi)
- Penyusunan Kajian Pengarusutamaan/Optimalisasi
Jabatan Fungsional
- Pembinaan dan Pengendalian Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota di Jawa Barat
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
- Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Pergantian
Antar Waktu (PAW) DPRD
- Workshop / Bimtek / Lokakarya / Seminar DPRD
- Pengawasan Perda Prakarsa
- Penyusunan dan Pembahasan Produk Hukum DPRD
- Risalah dan dokumentasi rapat DPRD
- Penyediaan tenaga akhli fraksi dan AKD
- Pengadaan Perlengkapan kantor
- Penyediaan Alat pendukung Fasilitas Kantor
- Penyediaan Kebutuhan Rumah Tangga Pimpinan DPRD
- Penyediaan Prasarana Fisik dan Ruang Kerja DPRD
- Penyediaan Meubeulair Dan Peralatan Kantor
- Program Dukungan Manajemen Perkantoran Sekretariat
DPRD
Kantor
223
BAB I

Prasarana Olahraga
- Penyusunan laporan kinerja opd
- Penyusunan dan pengelolaan data keuangan DPRD dan
Set DPRD
- Penyusunan dokumen kinerja Set. DPRD
- Penyusunan appraisal asset
- Layanan Administrasi Kesekretariatan
- Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Kinerja DPRD dan
Set. DPRD
- Parlemen dalam angka dan grafis
- ADPSI, Kaukus Perempuan Parlemen dan Forkom
Setwan
- Peningkatan hubungan kelembagaan DPRD
- Advetorial dan parlementaria
- Citra Bhakti DPRD
- Hearing / Dialog
- Research Brief dan Naskah Akademik
- Pengamanan Terbuka dan Tertutup DPRD
- Peningkatan layanan aspirasi
- Reses
- Studi Komparatif
- Monitoring dan Pengawasan DPRD dalam Pembangunan
dan Pemerintahan
- Peningkatan Layanan Pimpinan DPRD dan AKD
INSPEKTORAT
Kantor
Prasarana Olahraga
- Pembangunan Zona Integritas Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
- Pembinaan, monitoring, dan evaluasi RADPPK Provinsi
Jawa Barat
- Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
224
BAB I
Berbasis Risiko
- Pembinaan dan Evaluasi SAKIP PD Provinsi Jawa Barat
- Reviu atas LKIP Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
- Monitoring dan Evaluasi Dana Desa dan Biaya
Operasional Sekolah (BOS)
- Pemeriksaan Bantuan Keuangan, Hibah dan Bantuan
Sosial dari APBD Provinsi kepada Pemerintah Daerah
Kab/Kota
- Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Provinsi Jawa Barat
- Reviu DAK fisik
- Pelaksanaan pemeriksaan terhadap kasus pengaduan
masyarakat
- Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan kasus
pengaduan masyarakat
- Pembinaan dan Evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah di Kab/Kota
- Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Hasil
Pemeriksaan APIP tingkat Nasional dan Daerah
- Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah
pada PD Provinsi
- Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Hasil
Pemeriksaan BPK RI
- Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Inspektorat
BADAN PENGHUBUNG PROVINSI JAWA BARAT
- Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung kantor
Kantor
Prasarana Olahraga
- Gelar Pesona Seni Budaya Jawa Barat
- Pengelolaan Data Promosi dan Informasi Potensi
Pembangunan Jawa Barat
- Pameran Peragaan Pembuatan Kerajinan Khas Jawa
Barat
- Pesona Alat Musik Multitonal Khas Jawa Barat
- Kegiatan penyelenggaraan Hubungan Antara
Pemerintah, Swasta dan Masyarakat Jawa Barat
- Kegiatan Pelayanan Keprotokolan Badan Penghubung
225
BAB I
1.1.3 Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal, pengertian Standar Pelayanan
Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal. Pelayanan dasar
adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga
negara. Pelaksanaan pelayanan dasar pada urusan pemerintahan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar berpedoman pada
SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Adapun jenis
pelayanan dasar yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi,
meliputi: SPM Bidang Pendidikan, SPM Bidang Kesehatan, SPM
Bidang Pekerjaan Umum, SPM Bidang Perumahan Rakyat, SPM
Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan
Masyarakat, dan SPM Bidang Sosial. Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat telah menerapkan keenam SPM tersebut. Komitmen
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penerapan SPM tertuang
dalam dokumen RPJMD Tahun 2018 – 2023 dalam BAB II.
226
BAB I
Tabel 1.10
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
PROGRAM PERANGKAT
NO JENIS PELAYANAN DASAR DAERAH TERKAIT INDIKATOR PENCAPAIAN PD KET,
PELAKSANAAN JENIS
PELAYANAN DASAR
Jumlah anak usia 16 sampai
Dinas
1 Pendidikan menengah Program Pendidikan Menenga dengan 18tahun yang sudah tamat
Pendidikan
atau sedang belajar
Jumlah anak usia 4 (empat)
Program Pendidikan Khusus dan Dinas
2 Pendidikan khusus sampai dengan 18 tahun yang
Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan
sudah tamat atau sedang belajar
Pelayanan kesehatan bagi Program Kesehatan Akibat Jumlah Warga Negara yang
penduduk terdampak krisis Bencana dan/atau Akibat KLB terdampak krisis kesehatan akibat
Dinas
1 kesehatan akibat bencana Provinsi bencana dan/atauberpotensi
Kesehatan
dan/atau berpotensi bencana bencana provinsi yang
provinsi mendapatkan layanan kesehatan
Pelayanan kesehatan bagi Program Kesehatan Akibat Jumlah Warga Negara pada
penduduk pada kondisi Bencana dan/atau Akibat KLB kondisi kejadian luar biasa prov
Dinas
2 kejadian luar biasa provinsi Provinsi yang mendapatkan layanan
Kesehatan
Kesaehatan
PROGRAM PERANGKAT
NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN PD KET,
DAERAH TERKAIT
227
BAB I
PELAKSANAAN JENIS
PELAYANAN DASAR
a. Difteri Dinas
Kesehatan
b. Keracunan Makanan Dinas
Kesehatan
c. Hepatitis A Dinas
d. Tetanus Kesehatan
e. Covid-19 Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Pemenuhan kebutuhan air Program Pembinaan dan Jumlah Warga Negara yang Dinas
1 minum curah lintas Pengembangan Infrastruktur memperoleh kebutuhan air minum Perumahan dan
kabupaten/kota Permukiman curah lintaskabupaten/kota Permukiman
Penyediaan pelayanan Program Pembinaan dan Jumlah Warga Negara yang Dinas
pengolahan air limbah Pengembangan Infrastruktur memperoleh layanan pengolahan Perumahan dan
domestik regional lintas Permukiman air limbah domestik regional Permukiman
2
kabupaten/kota lintaskabupaten/kota
228
BAB I
Jumlah Warga Negara korban Dinas Tahun 2019,

Penyediaan dan rehabilitasi Program Pengembangan
bencana yang memperoleh rumah Perumahan dan tidak ada
1 rumah yang layak huni bagi Perumahan dan Kawasan
layak huni Permukiman bencana
korban bencana provinsi Permukiman
provinsi
Warga Negara yang terkena Dinas Tahun 2019,
Fasilitasi penyediaan rumah relokasi akibat program Pemerintah Perumahan dan tidak ada
yang layak huni bagi Program Pengembangan Daerah provinsi yangmemperoleh Permukiman program
2 masyarakat yang terkena Perumahan dan Kawasan fasilitasi penyediaan rumah yang relokasi rumah
relokasi program Pemerintah PermukimanJumlah layak huni-Dinas Perumahan dan
Daerah Provinsi PermukimanTahun 2019, tidak ada
program relokasi rumah.
Program Pemeliharaan Jumlah Warga Negara yang Satuan Polisi
Pelayanan ketenteraman dan Ketertiban Umum dan memperoleh layanan akibat dari Pamong Praja
1
ketertiban umum provinsi. Ketentraman Masyarakat Serta penegakan hukum perda dan
Perlindungan Masyarakat perkada di Provinsi
Jumlah warga negara penyandang
Rehabilitasi sosial dasar
Program Pelayanan Rehabilitasi disabilitas terlantar yang
1 penyandang disabilitas telantar Dinas Sosial
Sosial mendapatkan rehabilitasi sosial
di dalam panti
dasar di dalam panti
PROGRAM PERANGKAT PERANGKAT
NO JENIS PELAYANAN DASAR DAERAH TERKAIT INDIKATOR PENCAPAIAN DAERAH KET,
PELAKSANAAN JENIS PENANGGUNG
229
BAB I
PELAYANAN DASAR JAWAB

Jumlah warga negara anak
Rehabilitasi sosial dasar anak Program Pelayanan Rehabilitasi terlantar yang
2 Dinas Sosial
telantar di dalam panti Sosial mendapatkanrehabilitasi sosial
dasar di dalam panti
Jumlah warga negara lanjut usia
Rehabilitasi sosial dasar lanjut Program Perlindungan dan terlantar yang mendapatkan
3 Dinas Sosial
usia telantar di dalam panti Jaminan Sosial rehabilitasi sosial dasar di dalam
panti
Rehabilitasi sosial dasar tuna Program Pelayanan dan Jumlah warga negara/gelandangan Dinas Sosial
sosial khususnya gelandangan Rehabilitasi Sosial dan pengemnis yang mendapatkan
4
dan pengemis di dalam panti rehabilitasi sosial dasar di dalam
panti
Perlindungan dan jaminan Program Perlindungan dan umlah warga negara korban Dinas Sosial
sosial pada saat dan setelah Jaminan Sosial bencana provinsi yang
tanggap darurat bencana bagi mendapatkan perlindungan dan
5
korban bencana provinsi jaminan sosial pada saatdan
setelah tanggap darurat bencana
provinsi
Sumber: RPJMD 2018 -2023
230
BAB I
BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DAERAH
2.1. Capaian Kinerja Makro
Capaian Capaian
Indikator Kinerja Perubahan
No Kinerja Kinerja
Makro (%)
Tahun N-1 Tahun N
(1) (2) (3) (4) (5)
Indeks Pembangunan
1 72,03 72,09 0,083
Manusia
2 Angka Kemiskinan 6,82 8,43 23,607
3 Angka Pengangguran 7,99 10,46 30,914
4 Pertumbuhan Ekonomi 5,07 -2,44 -148,126
5 Pendapatan Per Kapita 43,35 41,8 -3,576
Ketimpangan
6 0,398 0,403 1,256
Pendapatan
Sumber : data diolah BPS
2.2. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

2.2.1. Indikator Kinerja Kunci Keluaran (Output)
No Indikator Kinerja Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
Kunci Hasil
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Urusan Pendidikan
1) Jumlah Sekolah 3881 Disdik
Lanjutan Tingkat
Atas/SLTA Negeri
terakreditasi
2) Jumlah Peserta 465.862 Disdik
Didik sekolah
menengah atas
(Negeri dan Swata)
yang menerima
1
BAB II

Kunci Hasil
perlengkapan dasar
peserta didik dari
pemerintah daerah
3) Jumlah peserta 309.158 Disdik
didik jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta) yang
menerima
perlengkapan dasar
peserta didik dari
Pemerintah Daerah
4) Jumlah pserta 466.387 Disdik
didik pada jenjang
sekolah menengah
atas (Negeri dan
Swasta) yang
menerima
pembebasan biaya
pendidikan
didik pada jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta) yang
menerima
pembebasan biaya
6) Jumlah kebutuhan 24.485 Disdik
minimal pendidik
pada jenjang
sekolah menengah
atas (Negeri dan
Swasta)
minimal pendidik
pada jenjang
sekolah kejuruan
(Negeri dan Swasta)
8) Jumlah pendidik 36.689 Disdik
pada jenjang
2
BAB II

Kunci Hasil
sekolah menengah
atas (Negeri dan
Swasta)
pada jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta)
minimal tenaga
kependidikan pada
jenjang sekolah
menengah atas
(Negeri dan Swasta)
11) Jumlah Kebutuhan 36.422 Disdik
minimal tenaga
kependidikan pada
jenjang sekolah
menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta)
12) Jumlah tenaga 9.399 Disdik
kependidikan pada
jenjang sekolah
menengah atas
(Negeri dan Swasta)
13) Jumlah tenaga 11.877 Disdik
kependidikan pada
jenjang sekolah
menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta)
pada jenjang
sekolah menengah
atas (Negeri dan
Swasta) yang
memiliki ijazah
diploma empat (D-
IV) atau sarjana
3
BAB II

Kunci Hasil
(S1) dan sertifikat
pendidik
pada jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta) yang
memiliki ijazah
diploma empat (D-
IV) atau sarjana
(S1) dan sertifikat
Pendidik
16) Jumlah kepala 1079 Disdik
sekolah menengah
atas (Negeri dan
Swasta) yang
memiliki ijazah
diploma empat (D-
IV) atau Sarjana (S-
1), sertifikat
pendidik dan surat
tanda tamat
pendidikan dan
pelatihan calon
kepala sekolah
17) Jumlah kepala 1297 Disdik
sekolah menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta) yang
memiliki ijazah
diploma sda. . sda
empat (D -IV) atau
sarjana (S1),
sertifikat pendidik
dan surat tanda
tamat pendidikan
dan pelatihan calon
kepala sekolah
18) Jumlah tenaga 9 Disdik
laboratium pada
4
BAB II

Kunci Hasil
jenjang sekolah
menengah atas
(Negeri dan Swasta)
yang memiliki
ijazah
SMA/sederajat
laboratorium/
bengkel/workshop
pada jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta) yang
memiliki ijazah
SMA/sederajat
penunjang lainnya
pada jenjang
sekolah menengah
atas (Negeri dan
Swasta) yang
memiliki ijazah
SMA/sederajat
penunjang lainnya
pada jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri
dan Swasta) yang
memiliki ijazah
SMA/sederajat
22) Jumlah satuan 211 Disdik
pendidikan khusus
yang terakreditasi
(Negeri dan Swasta)
didik pendidikan
khusus (Negeri dan
Swasta) yang
menerima
5
BAB II

Kunci Hasil
perlengkapan dasar
peserta didik dari
Pemerintah Daerah
didik pada
pendidikan khusus
(Negeri dan Swasta)
yang menerima
pembebasan biaya
pendidikan
25) Jumlah kebutuhan 2097 Disdik
minimal pendidik
pada pendidikan
khusus (Negeri dan
Swasta)
pada pendidikan
khusus (Negeri dan
Swasta)
27) Jumlah kebutuhan 748 Disdik
minimal tenaga
kependidikan pada
pendidikan khusus
(Negeri dan Swasta)
kependidikan pada
pendidikan khusus
(Negeri dan Swasta)
pada pendidikan
khusus (Negeri dan
Swasta) yang
memiliki ijazah
diploma empat
(DIV) atau sarjana
(S1) dan sertifikat
pendidik
30) Jumlah kepala 2.240 Disdik
sekolah pendidikan
khusus (Negeri dan
6
BAB II

Kunci Hasil
Swasta) yang
memiliki ijazah
diploma empat (D -
IV) atau sarjana
(S1), sertifikat
pendidik dan surat
tanda tamat
pendidikan dan
pelatihan calon
kepala sekolah
31) Jumlah tenaga 321
penunjang lainnya
pada pendidikan
khusus (Negeri dan
Swasta) yang
memiliki ijazah
SMA/sederajat
32 Jumlah Tenaga 68 Disdik
Penunjang Lainya
pada Pendidikan
Khusu (Negeri dan
Swasta) yang
memiliki Izasah
SMU Sederajat
2 Urusan Kesehatan
1) Jumlah RS "1. Persentase Ketercapaian Dinkes
Rujukan provinsi Sarana dan Prasarana RS
yang memenuhi Rujukan Regional sudah
sarana, prasarana diatas 60 %.
danalat kesehatan
2. Persentase Ketercapaian
(SPA) sesuai
Alat Kesehatan di RS Rujukan
standar Regional, diatas 60 %
sebanyak 3 RS yaitu : RSUD Al
Ihsan 61,41 %, RSUD R
Syamsudin 63,1 % dan RSUD
Cibabat 63,99 %. Sedangkan
dibawah 60 % sebanyak 4
RSUD yaitu : RSUD Cibinong
51,31 %, RSUD Karawang
57,07 %, RSUD Gunung Jati
32,22 % dan RSUD Soekardjo
7
BAB II

Kunci Hasil
30,99 %."
2) Jumlah RS dibina 4 Dinkes
dan dipersiapkan
akreditasinya
3) Jumlah dukungan 1 Paket terdiri dari Dinkes
logistik kesehatan Obat-obatan Tablet,
yang tersedia Syrup dan suntik (2,453
tablet) dan tersedia 12
paket di Tim Bencana
dinkes prov. Jawa Barat
4) Jumlah pos 20 pos Dinkes
kesehatan bagi
penduduk
terdampak krisis
kesehatan akibat
bencana dan/atau
berpotensi bencana
provinsI
5) Jumlah SDM 60 Orang Dinkes
kesehatan di pos
kesehatan bagi
penduduk
terdampak krisis
kesehatan akibat
bencana dan/atau
berpotensi bencana
provinsi
6) Jumlah SDM 60 Orang Dinkes
kesehatan yang
tergabung dalam
tim
penanggulangan
krisis kesehatan
bagi penduduk
terdampak krisis
kesehatan akibat
bencana dan/atau
berpotensi bencana
provinsi
8
BAB II

Kunci Hasil
7) Jumlah kegiatan - Dinkes
edukasi
pengurangan resiko
krisis kesehatan
bagi penduduk
yang tinggal di
wilayah berpotensi
bencana
8) Jumlah dukungan ADS 415 vial, VTM Dinkes
logistik kesehatan 16.500 buah, Masker
yang tersedia Earloop Hijab 500 pcs
9) Jumlah SDM 60 orang Dinkes

kesehatan yang
tergabung dalam
Tim Gerak Cepat
provinsi
10) Jumlah 0 Dinkes
pelaksanaan kajian
epidemiologi
terhadap
data/informasi
tentang
kemungkinan KLB
lintas
kabupaten/kota
3 Urusan Pekerjaan Umum
1) Luas kawasan 4,142 SDA
permukiman rawan
banjir di WS
kewenangan
provinsi (ha)
2) Panjang sungai di 120.000 SDA
kawasan
permukiman yang
rawan banjir di WS
kewenangan
provinsi (m)
9
BAB II

Kunci Hasil
3) Luas kawasan SDA
permukiman
sepanjang pantai
yang rawan abrasi
erosi dan akresi di
WS kewenangan
provinsi (ha)
4) Panjang pantai di SDA
kawasan
permukiman yg
rawan abrasi, erosi,
akresi di WS
kewenangan
provinsi (m)
5) Rencana Tata 2 Dok SDA
Pengaturan air dan - Rencana Pola SDA WS
tata Cisadea Cibareno
pengairan/rencana - Pola SDA WS
pengelolaan Ciliwung Cisadane
sumber daya air
WS Kewenangan
provinsi
6) Rencana Teknis 2 Dok SDA
tata pengaturan air - Rencana Pola SDA WS
dan tata Cisadea Cibareno
pengairan/rencana Pola SDA WS Ciliwung
pengelolaan Cisadane
sumber daya air
kewenangan
provinsi
7) Data prasarana 1. Pompa Banjir (5 SDA
dan sarana Unit )
pengaman pantai 2.Breakwater (120 m)
dan sungai milik
pemerintah
provinsi
8) Luas kawasan 4,142 SDA
permukiman rawan
banjir di WS
10
BAB II

Kunci Hasil
kewenangan
provinsi (ha)
9) Panjang sungai di 120.000 SDA
kawasan
permukiman yang
rawan banjir di WS
kewenangan
provinsi (m)
10) Luas kawasan SDA
permukiman
sepanjang pantai
yang rawan abrasi
erosi dan akresi di
WS kewenangan
provinsi (ha)
11) Panjang pantai di SDA
kawasan
permukiman yg
rawan abrasi, erosi,
akresi di WS
kewenangan
provinsi (m)
12) Rencana Tata 2 Dok SDA
Pengaturan air dan - Rencana Pola SDA WS
tata Cisadea Cibareno
sumber daya air
WS Kewenangan
provinsi
13) Rencana Teknis 2 Dok SDA
tata pengaturan air - Rencana Pola SDA WS
dan tata Cisadea Cibareno
sumber daya air
kewenangan
provinsi
14) Data prasarana Pompa Banjir (5 Unit ) SDA
dan sarana
11
BAB II

Kunci Hasil
pengaman pantai Breakwater (120 m)
dan sungai milik
pemerintah
provinsi
15) Persentase panjang 268.483,76 / SDA
jaringan irigasi 720.160,53 x 100% =
primer dalam 37,28 %
kondisi baik
16) Persentase panjang 363.842,50 / SDA
jaringan irigasi 827.134,75 x 100% =
sekunder dalam 43,99%
kondisi baik
17) Persentase panjang 0 SDA Suket
jaringan irigasi
tersier dalam
kondisi baik
18) Pemenuhan Ada Disperkin
dokumen RISPAM
lintas
kabupaten/kota
19) Tersusun dan Ada Disperkin
ditetapkannya
JAKSTRADA
provinsi
20) Jumlah BUMD dan 1 BUMD Disperkin
atau UPTD provinsi
penyelenggaran
SPAM
21) Jumlah izin yang 1 Izin Disperkin
diberikan kepada
Badan Usaha
untuk melakukan
penyelenggaraan
SPAM
22) Jumlah kerja sama 2 Kerjasama Disperkin
penyelenggaran
SPAM dengan
pemerintah Pusat
dan Pemerintah
daerah lain.
12
BAB II

Kunci Hasil
23) Jumlah SPALD Tidak ada Disperkin
Regiona
24) Total kapasitas 0 Disperkin
SPALD Regional
25) Total volume 0 Disperkin
limbah yang masuk
ke SPALD Regional
26) Jumlah sarana dan - Disperkin
prasarana
pengelolaan limbah
domestik
27) Jumlah Tidak Disperkin
BUMD/UPTD/Bada
n Usaha Provinsi
Pengelola
LimbahDomestik
(Ada/Tidak)
28) Panjang jalan 2.360,58 km DBMPR
berdasarkan yang
ditetapkan kepala
daerah dalam SK
jalan kewenangan
provinsi
29) Dokumen rencana Tidak DBMPR
induk
pengembangan
jaringan jalan
provinsi
30) Panjang jalan yang 0 DBMPR
dibangun
31) Panjang jembatan 1.097 m DBMPR
yg dibangun
32) Panjang jalan yang 13,950 km DBMPR
ditingkatkan
(struktur/fungsi)
33) Panjang jembatan 47,00 m DBMPR
yang
diganti/dilebarkan
13
BAB II

Kunci Hasil
34) Panjang jalan yang 15,165 km DBMPR
direkonstruksi atau
direhabilitasi
35) Panjang Jembatan 48.00 m DBMPR
yang direhabilitasi
36) Panjang jalan yang 2.360,58 km DBMPR
dipelihara
37) Panjang jembatan 14.370,78 m DBMPR
yang dipelihara
38) Jumlah Pelatihan 9 DBMPR
Tenaga Ahli
Konstruksi di
wilayah provinsi
39) Jumlah tenaga 1077 orang DBMPR
kerja konstruksi
yang terlatih di
wilayah provinsi
40) Jumlah tenaga 839 orang DBMPR
kerja konstruksi
terlatih yang
tersertifikasi ahli di
wilayah provinsi
41) Terselenggaranya Ada DBMPR
Sistem Informasi 831 paket pekerjaan
Pembina Jasa Konstruksi
Konstruksi
cakupan provinsi
yang aktif dengan
data termutakhir
42) Tersedianya data 831 paket pekerjaan DBMPR
dan informasi Konstruksi
potensi pasar jasa
konstruksi di
wilayah provinsi
yang bersumber
dari APBD provinsi
43) Tersedianya data 129 Paket Pekerjaan DBMPR
dan informasi Konstruksi
potensi pasar jasa
konstruksi di
14
BAB II

Kunci Hasil
wilayah provinsi
yang bersumber
dari APBN
44) Tersedianya data 4 KPBU DBMPR
dan informasi 6 Swasta
potensi pasar jasa
konstruksi di
wilayah provinsi
yang bersumber
dari pendanaan
lainnya
45) Tersedianya data 1 Data DBMPR
dan profil OPD sub
urusan jasa
konstruksi provinsi
46) Tersedianya data 3 Laporan DBMPR
dan informasi
Pelatihan Tenaga
Ahli Konstruksi di
wilayah provinsi
yang dilaksanakan
sendiri atau
melalui kerjasama
dengan Lembaga
Pendidikan dan
Pelatihan Kerja
(LPKK)
47) Tersedianya data 839 Sertifikat DBMPR
dan informasi
tenaga kerja
konsruksi yang
terlatih di wilayah
provinsi yang
dibuktikan dengan
sertifikat pelatihan
ahli
48) Tersedianya data 13.641 orang DBMPR

dan informasi
tenaga kerja
konsruksi terlatih
15
BAB II

Kunci Hasil
yang tersertifikasi
ahli di wilayah
provinsi
49) Tersedianya data Pedoman Pengawasan dari DBMPR
dan informasi hasil Kementrian PUPR tentang
pengawasan pengawasan tertib
ketidaksesuaian penyelenggaraan jasa
jenis, sifat, konstruksi masih di susun
klasifikasi, layanan
usaha, bentuk,
dan/atau
kualifikasi usaha
dengan kegiatan
usaha jasa
konstruksi yang
menjadi
kewenangan
pengawasannya
dan informasi Kementrian PUPR tentang
kecelakaan pengawasan tertib
konstruksi pada penyelenggaraan jasa
proyek yang konstruksi masih di susun
menjadi
kewenangan
pengawasannya
dan informasi hasil Kementrian PUPR tentang
pengawasan pengawasan tertib
ketidaksesuaian penyelenggaraan jasa
jenis, sifat, konstruksi masih di susun
klasifikasi, layanan
usaha, bentuk
dan/atau
kualifikasi usaha
dengan segmentasi
pasar jasa
konstruksi yang
menjadi
16
BAB II

Kunci Hasil
kewenangan
pengawasannya
4 Urusan Perumahan Rakyat
1) Jumlah rumah Selama ini tidak ada Diskimrum
yang berada pada bencana provinsi
kawasan rawan sehingga tidak ada
bencana dan pembangunan rumah
rencana untuk terdampak
penanganannya bencana
2) Jumlah rumah Selama ini tidak ada Diskimrum

yang terkena bencana provinsi
bencana alam sehingga tidak ada
pembangunan rumah
untuk terdampak
bencana
3) Jumlah RT, KK dan Selama ini tidak ada Diskimrum

Jiwa korban yang bencana provinsi
rumahnya terkena sehingga tidak ada
bencana alam pembangunan rumah
untuk terdampak
bencana
4) Jumlah unit rumah Selama ini tidak ada Diskimrum

korban bencana bencana provinsi
yang direhabilitasi sehingga tidak ada
sesuai dengan pembangunan rumah
rencana aksi untuk terdampak
bencana

yang dibangun sehingga tidak ada
kembali sesuai pembangunan rumah
dengan rencana untuk terdampak
aksi bencana

17
BAB II

Kunci Hasil
yang dibangun sehingga tidak ada
baru/relokasi pembangunan rumah
sesuai dengan untuk terdampak
rencana aksi bencana
7) Jumlah unit dan Selama ini tidak ada Diskimrum

lokasi rumah sewa bencana provinsi
yang akan menjadi sehingga tidak ada
tempat tinggal pembangunan rumah
sementara korban untuk terdampak
bencana bencana
8) Jumlah RT, KK dan Selama ini tidak ada Diskimrum

Jiwa korban bencana provinsi
bencana yang sehingga tidak ada
terfasilitasi pembangunan rumah
untuk terdampak
bencana
9) Jumlah, luasan Selama ini tidak ada Diskimrum

dan lokasi bencana provinsi
pencadangan lahan sehingga tidak ada
pembangunan rumah
untuk terdampak
bencana
10) Jumlah rumah 444 Diskimrum

tangga penerima
layanan yang telah
mendapatkan
fasilitasi ganti
kerugianaset
properti
berdasarkan
rencana
pemenuhan SPM
tangga penerima
kegiatan layanan
yang belum
18
BAB II

Kunci Hasil
mendapatkan
fasilitasi
penggantian hak
atas tanah
dan/atau
bangunan
berdasarkan
rencana
pemenuhan SPM
tangga penerima
kegiatan layanan
yang telah
mendapatkan
penyediaan rumah
layak huni
berdasarkan
rencana
pemenuhan SPM
tangga penerima
layanan yang
belum
mendapatkan
penyediaan rumah
layak huni
berdasarkan
rencana
pemenuhan SPM
14) Jumlah luasan (ha) 559,14 Ha Diskimrum
kawasan
pemukiman kumuh
≥ 10-15 Ha
15) Jumlah unit 11.460 Diskimrum
peningkatan
kualitas RTLH
16) Jumlah luasan (ha) 249,83 Ha Diskimrum
penanganan
infrastrukur
kawasan kumuh
19
BAB II

Kunci Hasil
17) Jumlah 62,8% Diskimrum
pemukiman yang
terfasilitasi PSU
18) Jumlah - Diskimrum
pengembang yang
tersertifikasi
pengembang yang
teregistrasi
pengembang yang
mendapat
penyuluhan atau
pelatihan
5 Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
1) Penyediaan/pemut tidak BPBD Suket
akhiran dokumen
kajian risiko
bencana provinsi
akhiran dokumen
rencana
penanggulangan
bencana provinsi
akhiran dokumen
rencana kontijensi
provinsi
4) Pelaksanaan 4 BPBD
pelatihan
pencegahan dan
mitigasi bencana
provinsi dan
kabupaten/kota
5) Pelaksanaan Tidak ada BPBD Suket
monitoring dan
evaluasi dalam
perencanaan
pemenuhan SPM
sub-urusan
20
BAB II

Kunci Hasil
bencana daerah
kabupaten/kota
6) sistem komando 27/27 X 100% = 100% BPBD
penanganan
darurat bencana
tingkat provinsi
7) Respon cepat 27/27 X 100% = 100% Satpo PP
penanganan
darurat bencana
provinsi
8) Pencarian, Tidak ada Satpo PP
pertolongan dan
evakuasi korban
bencana provinsi
9) Penyediaan logistik 27/27 X 100% = 100% Satpo PP
penyelamatan dan
evakuasi korban
bencana provinsi
10) Jumlah 97 Satpo PP
pelanggaran dan
pengaduan
trantibum lintas
Kab/Kota yang
ditangani
11) Jumlah Satlinmas 120.343 Orang Satpo PP
yang terlatih dan
dikukuhkan
12) Jumlah sarana Satpo PP
prasarana minimal
yang dipenuhi
13) Jumlah Perda dan 32 Satpo PP
Perkada yang
ditegakkan
14) Jumlah Polisi 10 Orang Satpo PP
Pamong Praja yang
memiliki kualitas
sebagai PPNS
15) Jumlah SOP dalam 29 Orang Satpo PP
penegakan Perda
dan Perkada serta
penanganan
21
BAB II

Kunci Hasil
gangguan
Trantibum
6 Urusan Sosial
1) Jumlah 97 orang Dinsos
penyandang
disabilitas terlantar
yang menerima
paket permakanan
dalam panti sesuai
dengan standar gizi
penyandang
yang menerima
paket sandang di
dalam panti
3) Jumlah asrama 20 gedung /120 TT Dinsos
yang tersedia dan
mudah diakses
(Panti)
4) Jumlah alat bantu 38 buah Dinsos
yang disediakan di
dalam panti
5) Jumlah perbekalan 57 buah Dinsos
kesehatan yang
disediakan di
dalam panti
6) Jumlah tenaga 2 orang Dinsos
perawat yang
disediakan di
dalam panti
7) Jumlah perbekalan 22 Buah Dinsos
kesehatan
(peralatan
kesehatan) yang
disediakan di
dalam pant
Kesehatan yang
22
BAB II

Kunci Hasil
disediakan di
dalam panti
9) Jumlah paket 97 paket Dinsos
bimbingan fisik,
mental, spiritual,
dan social yang
dilaksanakan
dalam panti
10) Jumlah paket 5 Paket Dinsos
bimbingan aktivitas
hidup sehari -hari
yang dilaksanakan
di dalam pant
11) Jumlah pekerja 7 orang Dinsos
sosial/ tenaga
kesejahteraan
sosial yang
disediakan di
dalam panti
12) Jumlah - Suket
penyandang
yang difasilitasi
pembuatan Nomor
Induk
Kependudukan di
dalam panti
penyandang
di dalam panti yang
mendapatkan
akses ke layanan
Pendidikan dan
Kesehatan dasar
14) Jumlah - Dinsos Suket
penyandang
di dalam panti yang
mendapatkan
23
BAB II

Kunci Hasil
pelayanan
penelusuran
keluarga
penyandang
di dalam panti yang
mendapatkan
pelayanan
reunifikasi keluarga
16) Jumlah anak 789 orang Dinsos
terlantar yang
menerima paket
permakanan dalam
panti sesuai
dengan standar gizi
terlantar yang
menerima paket
sandang di dalam
panti
18) Jumlah asrama 27 asrama/ 345 TT Dinsos
yang tersedia dan
mudah diakses
(Panti)
19) Jumlah alat bantu - Dinsos Suket
yang disediakan di
dalam panti
20) Jumlah perbekalan 39 buah Dinsos
kesehatan (obat
obatan) yang
disediakan di
dalam panti
perawat yang
disediakan di
dalam panti
22) Jumlah peralatan - Dinsos Suket
kesehatan yang
24
BAB II

Kunci Hasil
disediakan di
dalam panti
Kesehatan (dokter,
psikiater, peksos
medis) yang
disediakan di
dalam panti
24) Jumlah pekerja - Dinsos
sosial
professional/tenag
a kesejahteraan
sosial yang
disediakan di
dalam panti
bimbingan fisik,
mental, spiritual,
dan social yang
dilaksanakan
dalam panti
bimbingan aktivitas
hidup sehari -hari
yang dilaksanakan
di dalam panti
terlantar yang
difasilitasi
pembuatan Nomor
Induk
Kependudukan dan
Kartu Identitas
Anak di dalam
panti
terlantar di dalam
panti yang
mendapatkan
akses ke layanan
25
BAB II

Kunci Hasil
Pendidikan dan
Kesehatan dasar
terlantar di dalam
panti yang
mendapatkan
pelayanan
penelusuran
keluarga
terlantar di dalam
panti yang
mendapatkan
pelayanan
31) Jumlah lanjut usia 486 orang Dinsos
terlantar yang
menerima paket
permakanan dalam
panti sesuai
dengan standar gizi
terlantar yang
menerima paket
sandang di dalam
panti
33) Jumlah asrama 31 asrama Dinsos
yang tersedia dan
mudah diakses
(Panti)
34) Jumlah alat bantu 99 buah Dinsos
yang disediakan di
dalam panti
35) Jumlah perbekalan 168 jumlah Dinsos
kesehatan yang
disediakan di
dalam panti
perawat yang
26
BAB II

Kunci Hasil
disediakan di
dalam panti
37) Jumlah paket 37paket Dinsos
bimbingan fisik,
mental, spiritual
dan sosial yang
dilaksanakan di
dalam panti
Kesehatan (dokter,
psikiater, peksos
medis) yang
disediakan di
dalam panti
social professional/
tenaga
kesejahteraan
sosial yang
disediakan di
dalam panti
bimbingan aktivitas
hidup sehari -hari
yang dilaksanakan
di dalam panti
terlantar yang
difasilitasi NIK di
dalam panti
terlantar di dalam
panti yang
mendapat akses ke
layanan dan
Kesehatan dasar
terlantar di dalam
panti yang
mendapatkan
27
BAB II

Kunci Hasil
pelayanan
penelusuran
keluarga
terlantar di dalam
panti pelayanan
terlantar yang
mendapatkan
layanan
pemulasaran
gelandangan dan
pengemis yang
menerima paket
permakanan dalam
panti sesuai
dengan standar gizi
gelandangan dan
pengemis yang
menerima paket
sandang di dalam
panti
48) Jumlah asrama 15 gedung kopel dan 3 Dinsos
yang tersedia dan barak
mudah diakses
49) Jumlah alat bantu - Dinsos Suket
yang disediakan di
dalam panti
50) Jumlah perbekalan 153 buah obat-obatan Dinsos
kesehatan yang
disediakan di
dalam panti
51) Jumlah tenaga 1 Orang Dinsos
perawat yang
disediakan di
dalam panti
28
BAB II

Kunci Hasil
bimbingan fisik,
mental, spiritual
dan sosial yang
dilaksanakan di
dalam panti
Kesehatan (dokter,
psikiater, peksos
medis) yang
disediakan di
dalam panti
social professional/
tenaga
kesejahteraan
sosial yang
disediakan di
dalam panti
bimbingan aktivitas
hidup sehari -hari
yang dilaksanakan
di dalam panti
gelandangan dan
pengemis yang
mendapat
bimbingan
keterampilan dasar
gelandangan dan
pengemis yang
difasilitasi
pembuatan
pembuatan Nomor
Induk
Kependudukan,
KTP, Akta
Kelahiran, Surat
29
BAB II

Kunci Hasil
Nikah, dan/atau
KIA di dalam panti
gelandangan dan
pengemis di dalam
panti yang
mendapatkan
layanan Pendidikan
dan Kesehatan
dasar
59) Jumlah 21 KK Dinsos
gelandangan dan
pengemis di dalam
panti yang
mendapatkan
pelayanan
penulusuran
keluarga
60) Jumlah 59 Orang Dinsos
gelandangan dan
pengemis yang
mendapatkan
layanan reunifikasi
keluarga
61) Jumlah korban 52.841 Jiwa Dinsos
bencana yang
mendapat
makanan
bencana yang
menerima paket
sandang
63) Jumlah tempat 30 tenda Dinsos
penampungan
pengungsi yang
dimiliki
permakanan
khusus bagi
kelompok rentan
30
BAB II

Kunci Hasil
bencana yang
menerima
pelayanan
dukungan
psikososia
social
professional/tenaga
kesejahteraan
social dan/atau
relawan social yang
tersedia
7 Urusan Tenaga Kerja
1) Dokumen 1 Disnakertrans
perencanaan
tenaga kerja
provinsi
Mengidentifikasi/m
embandingkan
kesesuaian
dokumen RTK yang
telah tersusun
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku
2) Persentase akurasi 88,25 Disnakertrans
proyeksi indikator
dalam rencana
tenaga kerja
Menghitung selisih
6 (enam) indikator
ketenagakerjaan
dengan cara angka
realisasi dikurangi
Sda dengan angka
target dibagi
dengan angka
realisasi dikali 100
Kemudian nilai 100
31
BAB II

Kunci Hasil
dikurangi dengan
hasil perhitungan
selisih masing-
masing indikator
Kemudian hasil
perhitungan di atas
dijumlahkan dan
dibagi 6
3) umlah perusahaan 32.307 Disnakertrans
yang Menyusun
rencana tenaga
kerja Jumlah
perusahaan yang
menyusun RTK
yang dilaporkan
Kabupaten/Kota
pada satu Provinsi
4) Jumlah 27 Kab/Kota Disnakertrans
Kabupaten/Kota
yang telah dibina
dalam penyusunan
RTK perusahaan
Jumlah
Kabupaten/Kota
yang telah dibina
dalam penyusunan
RTK Perusahaan
5) Persentase 284/ 392 X 100% Disnakertrans
penerapan program =72,45
PBK dengan
kualifikasi
KKNI/okupasi
6) Persentase 203/1988 X 100% Disnakertrans
instruktur =10,21
bersertifikat
kompetensi
7) Rasio jumlah 1988 / 30863 x 100% = Disnakertrans
instruktur terhadap 0,06%
peserta pelatihan
32
BAB II

Kunci Hasil
8) Persentase 30.863/2.530.000 X Disnakertrans
penganggur yang 100% =1,22
dilatih
9) Persentase lulusan 3.863/11.235 X 100% Disnakertrans
bersertifikat =34,38
kompetensi
10) Persentase 793/11.235 X 100% Disnakertrans
penyerapan lulusan =7,06
11) Persentase LPK 96/2.989 X 100 % =3,21 Disnakertrans
yang terakreditas
12) Jumlah calon 15.008/223.291 X Disnakertrans
pekerja migran 100% =64,44
Indonesia/ calon
tenaga kerja
indonesia
(CPMI/CTKI) yang
diberikan pelatihan
13) Jumlah pelatihan 0 Disnakertrans SUKET
Calon Pekerja
Migran
Indonesia/Calon
Tenaga Kerja
Indonesia
(CPMI/CTKI)
14) Persentase 32.307/50.000 X 100% Disnakertrans
perusahaan yang =64,61
menerapkan
program
peningkatan
produktivitas
15) Persentase lembaga 2989/2989 X 100% Disnakertrans
pemerintah, swasta =100%
dan pendidikan
yang menjadi
jejaring
peningkatan
produktivitas
16) Persentase 12.200/37.473 x 100% Disnakertrans
telah memiliki
33
BAB II

Kunci Hasil
Peraturan
Perusahaan (PP)
17) Persentase 4.804/2.717 X100% Disnakertrans
telah memiliki PKB
18) Rekapitulasi 620.390 Disnakertrans
tahunan jumlah
anggota Serikat
pekerja/serikat
buruh di
perusahaan pada
tahun n
19) Persentase 17.004/17.004 X100% Disnakertrans
perusahaan yang =100%
sudah Menyusun
struktur skala
upah
20) Persentase 70.749/50.000 X 100% Disnakertrans
perusahaan yang =141,50%
telah terdaftar
sebagai peserta
BPJS
Ketenagakerjaan
21) Persentase 379/50.000 x 100% Disnakertrans
telah membentuk
LKS Bipartit
22) Persentase jumlah 1.421/50.000 X 100% Disnakertrans
perusahaan yang =2,84%
berselisih
23) Jumlah mogok 57 laporan Disnakertrans
kerja
24) Jumlah penutupan 0 Disnakertrans Suket
perusahaan
25) Jumlah 109 Perselisihan Disnakertrans
perselisihan
kepentingan
26) Jumlah 402 Perselisihan Hak Disnakertrans
perselisihan hak
34
BAB II

Kunci Hasil
27) Jumlah 4 Disnakertrans
perselisihan antar
SP/SB di
perusahaan
perselisihan PHK
29) Jumlah 8.332 Disnakertrans
pekerja/buruh
yang ter-PHK
perselisihan yang
diselesaikan
melalui
perundingan
bipartit
31) Lembaga Kerja Ada Disnakertrans
Sama (LKS)
Tripartit yang
diberdayakan
32) Upah Minimum Rp. 1.810.351,36 Disnakertrans
yang ditetapkan
sesuai dengan
peraturan
perundangan
33) Persentase 380/1.421 X 100% Disnakertrans
perselisihan =26,74
hubungan
industrial yang
diselesaikan
melalui Perjanjian
Bersama oleh
Mediator Hubungan
Internasional
34) Jumlah 2 Rekomendasi Disnakertrans

rekomendasi
persetujuan
penempatan tenaga
kerja Antar Kerja
Antar Daerah
(AKAD) yang
35
BAB II

Kunci Hasil
diberikan oleh
dinas provins
35) Jumlah surat - Disnakertrans Suket
persetujuan
penempatan antar
kerja lokal (SPP
AKL)
kabupaten/kota
dalam satu wilayah
provinsi yang
diterbitkan oleh
dinas provinsi
36) Jumlah tenaga 3.541Orang Disnakertrans
kerja yang
ditempatkan
langsung oleh
swasta dalam satu
wilayah provins
37) Jumlah lowongan 9.418 lowongan Disnakertrans
pekerjaan yang
tersedia dalam satu
wilayah provinsi
38) Jumlah tenaga 194 Tenaga Kerja Disnakertrans
kerja khusus
terdaftar dalam
satu provinsi
39) Jumlah pejabat 5 Disnakertrans
fungsional
pengantar kerja
40) Jumlah Lembaga 9 Lembaga Disnakertrans
Penempatan
Tenaga Kerja
Swasta (LPTKS)
yang mendapatkan
izin dari
Pemerintah Daerah
Provinsi
41) Jumlah Lembaga 6 Lembaga Disnakertrans
Tenaga Penyalur
Pekerja Rumah
36
BAB II

Kunci Hasil
Tangga (LPPRT)
yang mendapatkan
izin dari
Pemerintah Derah
Provinsi
42) Jumlah 45 Tenaga Kerja Disnakertrans
penempatan tenaga
kerja melalui
informasi pasar
kerja (IPK)
online/sistem
informasi
ketenagakerjaan
(SISNAKER)
43) Jumlah Pekerja 126/5.491X100% =2,29 Disnakertrans
Migran Indonesia
(PMI)/ Tenaga Kerja
Indonesia (TKI)
yang difasilitasi
kepulangannya
44) Jumlah ijin kantor 89 Cabang Disnakertrans
cabang perusahaan
penempatan
pekerja migran
Indonesia (P3MI)/
perusahaan
penempatan tenaga
kerja Indonesia
swasta (PPTKIS)
yang diterbitkan
45) Jumlah pos 8 Pos Disnakertrans
pelayanan
keberangkatan dan
kepulangan pekerja
migran Indonesia
(PMI)/ tenaga kerja
Indonesia (TKI)
46) Jumlah 3.673 Perusahaan Disnakertrans
perusahaan yang
menerapkan norma
37
BAB II

Kunci Hasil
kebebasan
berserikat
perusahaan yang
menerapkan norma
waktu kerja dan
waktu istirahat
perusahaan yang
menerapkan norma
pengupahan
perusahaan yang
menerapkan norma
jaminan sosial
perusahaan yang
menerapkan norma
kerja perempuan
perusahaan yang
menerapkan norma
keselamatan dan
Kesehatan kerja
52) Jumlah penyidikan 1 Disnakertrans
tindak pidana
ketenagakerjaan
53) Jumlah 15.582 Disnakertrans
perusahaan yang
mendaftar Wajib
Lapor
Ketenagakerjaan
Perusahaan (WLKP)
online
8 Urusan Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak
1) Jumlah lembaga 47
pemerintah tingkat
daerah
provinsi yang telah
dilatih
PUG
38
BAB II

Kunci Hasil
2) Jumlah 41
program/kegiatan
PUG pada
perangkat
daerah yang sudah
dievaluasi melalui
analisis
gender di tingkat
provinsi
3) Jumlah media 0 Suket
massa
(cetak, elektronik)
yang
bekerja sama
dengan
pemprov (dinas
pppa)
untuk melakukan
KIE
pencegahan
kekerasan
terhadap anak
4) Jumlah Lembaga 28 Lembaga
layanan anak yang
telah memiliki
standar pelayanan
minimal
5) Persentase korban 213 orang
kekerasan anak / ….. orang x 100%
yang = ….. %
terlayani
6) Jumlah lembaga 6 Lembaga
layanan anak yang
mendapat
pelatihan
7) Jumlah Lembaga
layanan anak yang
mendapatkan
bantuan
keuangan/fasilitas
oleh Pemerintah
Daerah
Provinsi (APBD
Provinsi)
39
BAB II

Kunci Hasil
8) Jumlah 1
kebijakan/program
pencegahan
kekerasan
terhadap
perempuan
termasuk TPPO
pada
perangkat daerah
yang
sudah dievaluasi
9) Jumlah Lembaga 28 Lembaga
penyedia layanan
perlindungan hak
perempuan yang
telah
terstandarisasi
10) Persentase korban 176 orang /
kekerasan 389 orang
perempuan = 45,24 %
yang terlayani
11) Jumlah lembaga 0 Tidak ada
layanan capkin dan
perempuan yang data
mendapat
dukung
pelatihan
12) Jumlah Lembaga 0 Tidak ada
layanan capkin dan
perempuan yang data
mendapatkan
dukung
bantuan
keuangan/fasilitas
oleh Pemerintah
Daerah
Provinsi (APBD
provinsi)
9 Urusan Pangan
1) Tersedianya 1 Gudang DKPP
infrastruktur
pergudangan dan
sarana
pendukung lainnya
untuk
penyimpanan
cadangan
40
BAB II

Kunci Hasil
pangan
2) Tersedianya dan Ada DKPP
tersalurkannya
pangan
pokok dan pangan
lainnya
3) Tersedianya 22,26 % (814,534 TON) DKPP
cadangan
beras pemerintah
provinsi
4) Tersedianya harga Tidak DKPP
referensi daerah
untuk
pangan local
5) Terpromosikannya 2 Frekuensi DKPP
target
konsumsi pangan
sesuai
dengan angka
kecukupan
gizi
6) Tersedianya peta Ada DKPP
ketahanan dan
kerentanan pangan
provinsi
7) Tersedianya Ada DKPP
informasi
situasi kerentanan
pangan dan gizi
provinsi
8) Tertanganinya Ada DKPP
kejadian
kerawanan pangan
9) Tersalurkannya Ada DKPP
cadangan pangan
pada daerah rawan
bencana pangan
10) Teregistrasi dan Ada DKPP
tersertifikasi
pangan
segar di pasar
modern
10 Urusan Pertanahan
41
BAB II

Kunci Hasil
1) Persentase Surat 7 / 11 x 100% = 63,64 % Disperkim
keputusan
penetapan
tanah lokasi
2) Jumlah masalah 0 / 11 x 100% = 0% Disperkim
ganti
kerugian dan
santunan
tanah untuk
pembangunan
yang terselesaikan
3) SK Izin Lokasi yang 7 / 11 x 100% = 63,64 % Disperkim
diterbitkan oleh
gubernur
4) Dokumen 4 / 4 x 100% = 100% Disperkim
Peletakan lokasi
rencana
penggunaan
tanah yang telah
jelas
tahapan kegiatan
dan
penganggarannya
11 Urusan Lingkungan Hidup
1) Hasil perhitungan 42,84 point DLH
provinsi 79,58 Point
terhadap : 42,28 Point
a. Indeks kualitas
air (IKA)
b. Indeks Kualitas
Udara (IKU)
c. Indeks tutupan
hutan (ITH)
2) Data izin 7 / 35 x 100% = 20% DLH
lingkungan
PPLH dan PUU LH
yang diterbitkan
oleh
pemerintah daerah
provinsi.
3) Rasio pejabat 4 / 7 x 100% = 57,14% DLH
pengawas LH di
daerah
(PPLHD) di provinsi
terhadap usaha
42
BAB II

Kunci Hasil
yang
izin lingkungan,
izin
PPLH dan PUULH
yang
4) Penetapan hak - DLH Suket
MHA
terkait dengan
PPLH
yang berada di dua
atau
lebih daerah
kab/kota
dalam 1 provinsi
5) Terfasilitasinya - DLH Suket
kegiatan
Peningkatan
pengetahuan dan
ketrampilan
masyarakat hukum
adat terkait PPLH
6) Terfasilitasinya - DLH Suket
kegiatan
Peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan
masyarakat hukum
adat
terkait PPLH
7) Penanganan 26 / 26 x 100% = 100% DLH
pengaduan
masyarakat
terkait izin
lingkungan
dan atau izin PPLH
yang diterbitkan
oleh
pemerintah daerah
provinsi dan usaha
dan
atau kegiatan yang
lokasi dan
berdampak
lintas
kabupaten/kota
43
BAB II

Kunci Hasil
12 Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

1) Fasilitasi 27 / 27 x 100% = 100% Disdukcapil
pelayanan
Adminduk
2) Fasilitasi 27 / 27 * 100% = 100% Disdukcapil
pelayanan
Adminduk
13 Urusan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Jumlah desa yang 440 Desa DPMD
terfasilitasi dalam
kerja sama antar
desa
melakukan kerja
sama antar desa
tahun berjalan
dikurangi jumlah
desa yang
melakukan kerja
sama antar desa
tahun sebelumnya
3) umlah Lembaga 168 Desa DPMD
kemasyarakatan
dan lembaga adat
di desa yang
terfasilitasi dalam
peningkatan
kapasitas dan
diberdayakan
4) Jumlah 176 Desa DPMD
peningkatan desa
yang lembaga
kemasyarakatan
dan lembaga
adatnya
melaksanakan
kegiatan ekonomi
produktif dan
pemberdayaan
terfasilitasi dalam
44
BAB II

Kunci Hasil
kerja sama antar
desa
melakukan kerja
sama antar desa
tahun berjalan
dikurangi jumlah
desa yang
melakukan kerja
sama antar desa
tahun sebelumnya
7) Jumlah lembaga 168 Desa DPMD
kemasyarakatan
dan lembaga adat
di desa yang
terfasilitasi dalam
peningkatan
kapasitas dan
diberdayakan
8) Jumlah 176 Desa DPMD
peningkatan desa
yang lembaga
kemasyarakatan
dan lembaga
adatnya
melaksanakan
kegiatan ekonomi
produktif dan
pemberdayaan
14 Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1) Tersedianya Tidak
dokumen Grand
Design
Pembangunan
Kependudukan
(GDPK) yang di-
Perdakan untuk
menentukan pola
fertilitas di
Indonesia
2) Median Usia Kawin 19,6 Data BKKBN
Pertama Provinsi Jawa
Perempuan (MUKP) Barat
45
BAB II

Kunci Hasil
seluruh wanita
umur 25-49 tahun
3) Angka Kelahiran 22,7 Data BKKBN
Remaja umur 15- Provinsi Jawa
19 tahun (Age Barat
Specific Fertility
Rate/ASFR 15- 19)
4) Persentase 59,2 Data BKKBN
masyarakat yang Provinsi Jawa
terpapar isi pesan Barat
Program KKBPK
(advokasi dan KIE
5) Jumlah 19 Data BKKBN
stakeholders/pema Provinsi Jawa
ngku kepentingan Barat
dan mitra kerja
(termasuk
organisasi
kemasyarakatan)
yang berperan
serta aktif dalam
pengelolaan
program KKBPK
Fasilitasi Provinsi Jawa
Kesehatan (Faskes) Barat
yang siap melayani
KB MKJP
7) Persentase Peserta 22,14 Data BKKBN
KB Aktif (PA) Provinsi Jawa
Metode Kontrasepsi Barat
Jangka Panjang
(MKJP)
8) Pemerintah Daerah Provinsi 1 Data BKKBN
Provinsi yang Kab/Kota 27 Provinsi Jawa
memiliki Kelompok Barat
Kerja KKBPK yang
efektif Jumlah
kelompok kerja
46
BAB II

Kunci Hasil
KKBPK yang efektif
sda
pelayanan KB Provinsi Jawa
Pasca Persalinan Barat
10) Persentase 13 Kab/Kota Data BKKBN
kesertaan KB di Provinsi Jawa
Kabupaten dan Barat
Kota dengan
kesertaan rendah
kesertaan KB Provinsi Jawa
keluarga Penerima Barat
Bantuan Iuran
(PBI)
15 Urusan Perhubungan
1) Persentase 71,21%
tersedianya
fasilitas
penyelenggaraan
terminal
penumpang
angkutan tipe B
2) Penetapan tarif 71%
angkutan orang
antar kota dalam
provinsi serta
angkutan
perkotaan dan
perdesaan yang
melampaui 1
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 daerah
provinsi kelas
ekonomi
3) Persentase 34,04%
pelaksanaan
manajemen dan
rekayasa lalulintas
47
BAB II

Kunci Hasil
untu jaringan jalan
provinsi
16 Urusan Urusan Komunikasi dan Informatika
1) Persentase 38 OPD / 38 OPD x Diskominfo
perangkat daerah 100% = 100%
yang terkoneksi di
Jaringan Intra
Pemerintah atau
menggunakan
akses internet yang
diamankan yang
disediakan oleh
Dinas Kominfo
2) Persentase 38 OPD / 38 OPD x Diskominfo
perangkat daerah 100% = 100%
yang menggunakan
akses internet yang
berkualitas yang
disediakan Dinas
Kominfo bandwidth
yang memadai
(min. 2 mbps)
3) Tersedianya sistem ya Diskominfo
elektronik
komunikasi intra
pemerintah yang
disediakan Dinas
Kominfo (berbasis
suara, video, teks,
data dan sinyal
lainnya) dengan
memanfaatkan
4) Persentase 46 / 46 x 100% = 100% Diskominfo
kegiatan (event),
perangkat daerah
dan pelayanan
publik pada
Pemerintah Daerah
yang dimanfaatkan
secara daring
48
BAB II

Kunci Hasil
dengan
memanfaatkan
domain dan sub
domain Instansi
Penyelenggara
Negara sesuai
dengan Peraturan
Menteri Kominfo
Nomor 5 Tahun
2015 tentang
Registrasi Nama
Domain Instansi
Penyelenggara
Negara
5) Persentase 38 / 46 x 100% = Diskominfo
perangkat daerah 82,60%
yang memiliki
portal dan situs
web yang sesuai
standar
6) Persentase 46 PD / 289 PD x 100% Diskominfo
perangkat daerah = 15,92%
yang
mengimplementasi
kan layanan
aplikasi umum dan
aplikasi khusus
yang ditetapkan
sesuai dengan
ketentuan
perundang-
undangan
7) Persentase layanan 13 Layanan / 13 Diskominfo
SPBE (layanan Layanan x 100% =
publik dan layanan 100%
administrasi
pemerintahan)
yang tercantum
dalam dokumen
proses bisnis yang
49
BAB II

Kunci Hasil
telah
diimplementasikan
secara elektronik
8) Persentase layanan 38 / 46 x 100% = Diskominfo
SPBE (layanan 82,61%
publik dan layanan
administrasi
pemerintahan)
yang
memanfaatkan
sertifikat elektronik
9) Persentase sistem 214 / 289 x 100% = Diskominfo
elektronik yang 74,05%
terdaftar sesuai
10) Persentase layanan 18 / 289 x 100% = Diskominfo
publik dan layanan 6,22%
administrasi yang
terintegrasi dengan
sistem penghubung
layanan
pemerintah
11) Persentase 38 PD / 38 PD x 100% = Diskominfo
perangkat daerah 100%
yang menggunakan
layanan pusat data
pemerintah
12) Persentase 38 PD / 38 PD x 100% = Diskominfo
perangkat daerah 100%
yang menyimpan
data di pusat data
pemerintah
13) Persentase 38 / 38 x 100% = 100% Diskominfo
perangkat daerah
yang
memperbaharui
datanya sesuai
siklus jenis data
(sesuai renstra
kominfo)
50
BAB II

Kunci Hasil
14) Persentase data 1.067 / 1.265 x 100% = Diskominfo
yang dapat berbagi 84,35%
pakai
15) Persentase 4 / 38 x 100% = 10,53% Diskominfo
perangkat daerah
yang
mengimplementasi
inovasi yang
mendukung smart
city
16) Persentase ASN 21 / 55 x 100% = Diskominfo
pengelola TIK yang 38,18%
tersertifikasi
kompetensi di
bawah pengelolaan
Dinas Kominfo
17) Tersedianya ada Diskominfo
peraturan daerah
atau peraturan
kepala daerah
terkait
implementasi
egovernment
18) Persentase 65.681 / 68.111 x 100% Diskominfo
komunitas = 96,43%
masyarakat/mitra
strategis
pemerintah daerah
provinsi yang
menyebarkan
informasi dan
kebijakan
pemerintah dan
pemerintah
provinsi
19) Persentase konten 15.300 / 15.900 x 100% Diskominfo
informasi terkait = 96,22%
program dan
kebijakan
pemerintah dan
51
BAB II

Kunci Hasil
pemerintah
provinsi sesuai
dengan strategi
komunikasi
(STRAKOM)
20) Persentase 1.292.700 / 1.321.000 x Diskominfo
diseminasi dan 100% = 97,85%
layanan informasi
publik yang
dilaksanakan
sesuai dengan
strategi komunikasi
(STARKOM) dan
SOP yang telah
ditetapkan
17 Urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
1) Persentase fasilitasi 16 / 19 x 100% = DKUK
penerbitan ijin 84,21%
usaha simpan
pinjam untuk
koperasi dengan
wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 tahun
2) Persentase fasilitasi 6 / 9 x 100% = 66,67% DKUK
penerbitan izin
pembukaan kantor
cabang, cabang
pembantu dan
kantor kas usaha
simpan pinjam oleh
koperasi untuk
koperasi dengan
wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
52
BAB II

Kunci Hasil
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
3) Persentase 133/936 x 100% = DKUK
pemeriksaan dan 14,21%
pengawasan yang
dilakukan untuk
koperasi dengan
wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
4) Persentase usaha 17 / 251 x 100% = DKUK
simpan pinjam oleh 6,77%
koperasi yang
dinilai
kesehatannya
untuk koperasi
dengan wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
5) Persentase 0% DKUK
koperasi yang
mengikuti
pelatihan untuk
koperasi dengan
wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
6) Persentase jumlah 0% DKUK
anggota operasi
yang telah
mengikuti
53
BAB II

Kunci Hasil
pelatihan
perkoperasian
untuk koperasi
dengan wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provins
7) Persentase 0% DKUK
koperasi yang telah
menyelenggarakan
pendidikan dan
pelatihan
perkoperasian
untuk koperasi
dengan wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
8) Persentase fasilitasi 208/593 x 100% = DKUK
penerbitan 35,08%
sertifikat Nomor
Induk Koperasi
(NIK) untuk
koperasi dengan
wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
9) Persentase 77 / 100 x 100% = 77% DKUK
koperasi yang
diberikan
dukungan
fasilitasipembiayaa
n untuk koperasi
54
BAB II

Kunci Hasil
dengan wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
10) Persentase yang 30 / 30 x 100% = 100% DKUK
diberikan
dukungan fasilitasi
pemasaran untuk
koperasi dengan
wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
koperasi yang
diberikan
dukungan fasilitasi
pendampingan
kelembagaan dan
usaha untuk
koperasi dengan
wilayah
keanggotaan lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
koperasi yang
diberikan
dukungan fasilitasi
kemitraan untuk
koperasi dengan
wilayah
keanggotaan lintas
daerah
55
BAB II

Kunci Hasil
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
13) Rasio 3007/3007 x 100% = DKUK
pertumbuhan 100%
wirausaha baru
yang berskala kecil
14) Persentase jumlah 3007/3007 x 100% = DKUK
usaha kecil yang 100%
diinput ke dalam
sistem online data
system (ODS)
bermitra
diberikan
dukungan fasilitasi
standarisasi dan
sertifikasi produk
usaha
dberikan dukungan
fasilitasi
pemasaran
18) Rasio usaha kecil 3007/3007 x 100% = DKUK
yang diberikan 100%
dukungan fasilitasi
pelatihan
19) Persentase usaha 3007/3007 x 100% = DKUK
kecil yang 100%
diberikan
pendampingan
kelembagaan dan
usaha
18 Urusan Penanaman Modal
1) PERDA mengenai 0 DPMPTSP Suket
pemberian
56
BAB II

Kunci Hasil
fasilitas/intensif
penanaman modal
yang menjadi
kewenangan
daerah provinsi
2) Standar 0 DPMPTSP Suket
operasional
prosedur
pelaksanaan
pemberian
fasilitas/insentif
penanaman modal
3) Laporan evaluasi 0 DPMPTSP Suket
pelaksanaan
pemberian
fasilitas/insentif
penanaman modal
4) Kegiatan seminar 1 DPMPTSP
bisnis, forum, one
on one meeting
5) Kegiatan pameran 1 DPMPTSP
penanaman modal
6) Kegiatan 4 DPMPTSP
penerimaan misi
penanaman modal
7) Konsultasi 1441 DPMPTSP
perizinan dan non
perizinan
penanaman modal
8) Penerbitan 9730 DPMPTSP
perizinan dan non
perizinan
penanaman modal
9) Laporan realisasi Rp. 120.43 T DPMPTSP
penanaman modal
10) Pembinaan 3 DPMPTSP
aparatur
penanaman modal
tingkat provinsi
57
BAB II

Kunci Hasil
serta
kabupaten/kota
11) Pembinaan 338 DPMPTSP
penanaman modal
PMA dan PMDN
12) Tersedianya data 51 DPMPTSP
dan informasi
perizinan dan non
peizinan provinsi
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provins
19 Urusan Kepemudaan dan Olahraga
1) Jumlah pemuda 8.800 Orang DISPORA
yang mendapat
pelatihan
kewirausahaan
2) Jumlah pemuda - DISPORA Suket
yang mendapat
bantuan
kewirausahaan
3) Jumlah pemuda 5.680 Orang DISPORA
yang medapat
pelatihan kader
pengembangan
kepemimpinan,
kepedulian,
kesukarelawanan
dan kepeloporan
pemuda
4) Jumlah pengelola 230 Orang DISPORA
organisasi
kepemudaan yang
mendapat
pelatihan
manajemen
organisasi
kepemudaan
5) Jumlah pemuda 1.295.313 Orang DISPORA
yang difasilitasi
58
BAB II

Kunci Hasil
dalam pendidikan
kepramukaan
6) Jumlah pelatih 313 Pelatih DISPORA
olah raga yang
memiliki
kompetensi di
satuan2
pendidikan
7) Jumlah atlit yang 777 Atlit DISPORA
dibina pada SKO,
PPLP dan PPLM
8) Jumlah 2 Event DISPORA
penyelenggaraan
event OR prestasi
tingkat daerah
20 Urusan Statistik
1) Tersedianya buku 1 Dokumen Diskominfo
profil daerah
2) Jumlah survey 1 dokumen Diskominfo
statistik sektoral
yang dilakukan
3) Jumlah kompilasi 1845 Data Diskominfo
statistik sektoral
yang dilakukan
4) Jumlah survey Tidak Ada Diskominfo
statistik sektoral
yang mendapat
rekomendasi BPS
5) Jumlah kompilasi Tidak Ada Diskominfo
statistik sektoral
yang mendapat
rekomendasi dr
BPS
kelengkapan 68,42%
metadata kegiatan
statistik sektoral
kelengkapan 43,08%
59
BAB II

Kunci Hasil
metadata indikator
sectoral
21 Urusan Persandian
1) Persentase kegiatan 2 Keg / 2 Keg x 100% = Diskominfo
strategis yang telah 100%
diamankan melalui
kegiatan
pengamanan sinyal
dibanding
banyaknya jumlah
kegiatan strategis
yang harus
diamankan
sinyal/akses
komunikasi selama
berlangsungnya
kegiatan guna
mendukung
tercapainya tujuan
kegiatan, misalnya
Rapat Paripurna,
Musrenbang, Rapat
Pimpinan Daerah,
Rapat Pleno,
Pelantikan,
Upacara Penting
dan lain-lain
Kegiatan
pengamanan sinyal
adalah kegiatan
pembatasan
sinyal/akses
komunikasi pada
suatu area tertentu
selama
berlangsungnya
kegiatan strateg
2) Persentase sistem 28 / 38 x 100% = 100% Diskominfo
elektronik yang
telah menerapkan
60
BAB II

Kunci Hasil
prinsip sistem
manajemen yang
telah menerapkan
prinsip-prinsip
manajemen
keamanan
informasi (SMKI)
dan atau aplikasi
persandian
dibanding jumlah
sistem elektronik
yang ada pada
pemerintah daerah
3) Persentase sistem 30 / 38 x 100% = 100% Diskominfo
elektronik/asset
informasi yang
telah diaudit
dengan resiko
kategori renda
4) Persentase titik 51 / 51 x 100% = 100% Diskominfo
yang diamankan
dibanding dengan
jumlah seluruh
titik pada pemerin
(PHKS) yang
diterapkan
pemerintah daerah
berdasarkan pola
hubungan
komunikasi sandi
22 Urusan Kebudayaan
1) Jumlah obyek 457 kali Disparbud
pemajuan
kebudayaan yang
dilindungi
(inventarisasi,
pengamanan
pemeliharaan,
61
BAB II

Kunci Hasil
penyelamatan dan
publikasi)
pemajuan
kebudayaan yang
dikembangkan
(penyebarluasan,
pengkajian,
penayaan
keberagaman
pemajuan
kebudayaan yang
dimanfaatkan
(membangun
karakter
bangsa,meningkatk
an ketahanan
budaya,dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat)
4) Jumlah SDM, 344 orang Disparbud
lembaga dan
pranata yang
dibina
(peningkatan
kompetensi,
standarisasi dan
sertifikasi, serta
peningkatan
kapasitas tata
kelola)
5) Register cagar 69 Cagar Budaya Disparbud
budaya
(pendaftaran,
pengjasian,
penetapan,
pencatatan,
62
BAB II

Kunci Hasil
pemeringkatan,
penghapusan)
6) Perlindungan cagar 44 Cagar Budaya Disparbud
budaya provinsi
(penyelamatan,
zonasi,
pemeliharaan dan
pemugaran)
7) Layanan perijzinan Tidak ada layanan Disparbud
membawa cagar perizinan
budaya provinsi ke
luar provinsi
dengan dukungan
data
8) Pengembangan 44 Cagar Budaya Disparbud
cagar budaya
Provinsi (penelitian,
revitalisasi,
adaptasi)
9) Pemanfaatan cagar 69 Cagar Budaya Disparbud
budaya Provinsi
(dalam hal agama,
sosial, pendidikan,
ilmu pengetahuan,
teknologi,
kebudayaan, dan
pariwisata)
10) Pengelolaan, 300 Benda Koleksi Disparbud
pengamanan,
pengembangan dan
pemanfaatan
koleksi museum
11) Peningkatan akses 10.323 Pengunjung Disparbud
masyarakat dalam
penyelenggaraan
dan pelaksanaan
kegiatan museum
12) Peningkatan akses Selama ini museum Disparbud
masyarakat dalam dikelola oleh UPTD
pengelolaan sarana PKDJ belum ada
63
BAB II

Kunci Hasil
dan prasarana partisipasi masyarakat
museum. secara langsung
13) Pembentukan tim 5 Orang Disparbud
pendaftaran cagar
budaya
14) Pembentukan tim 7 Orang Disparbud
ahli cagar budaya
provinsi
15) Fasilitas sertifikasi 54 Disparbud
tim ahli cagar
budaya
16) Pemetaan sdm 54 Disparbud
cagar budaya dan
permuseuman
17) Peningkatan 54 Disparbud

kompetensi sdm
cagar budaya dan
permuseuman
18) Penyediaan sarana Lahan Disparbud

dan prasarana 58.350 m2
pendaftaran cagar 6.979 Buah Koleksi
budaya dan
permuseuman
19) Penyelenggaraan 11 Kegiatan Disparbud

kegiatan museum
yang melibatkan
masyarakat
23 Urusan Perpustakaan
1) Rasio 566.361/1.628.977 X Dispusipda
ketercukupan 100 = 36.77%
koleksi
perpustakaan
dengan penduduk
2) Persentase 42.919/1.628.977 Dispusipda
ketermanfaatkan x100% =2.63%
perpustakaan oleh
masyarakat
3) Rasio 346/658 X100% Dispusipda
ketercukupan =52,58%
64
BAB II

Kunci Hasil
tenaga
perpustakaan
dengan penduduk
4) Persentase 68/1.081X 100% Dispusipda
perpustakaan =6,29%
sesuai standar
nasional
perpustakaan
5) Jumlah 11 Kegiatan Dispusipda
pemasyarakatan
gemar membaca di
masyarakat
6) Jumlah KCKR 4000 eksemplar Dispusipda
Daerah yang
dihimpun
7) Jumlah judul yang 2.384 Judul Dispusipda
tercantum dalam
katalog induk
Daerah
8) Jumlah 39 Perpustakaan Dispusipda
perpustakaan yang
bergabung dalam
katalog induk
daerah
9) Jumlah terbitan 2000 terbitan Dispusipda
yang terhimpun
dalam bibliografi
Daerah
10) Jumlah naskah 2 Naskah Dispusipda
kuno yang
diakuisisi/dialih
media
(digitalisasi)/terdaft
ar yang ada di
wilayahnya
11) Jumlah naskah 2 Naskah Dispusipda

kuno yang dialih
aksara dan dialih
bahasa
12) Jumlah koleksi 744 Eksemplar Dispusipda
budaya etnis
nusantara yang
tersimpan
dan/atau terdaftar
65
BAB II

Kunci Hasil
yang ada di
wilayahnya (item)
24 Urusan Kearsipan
1) Persentase arsip 157/157 X100% = Dispusipda
aktif yang telah 100%
dibuatkan daftar
arsip
2) Persentase arsip in- 54/157 X100% Dispusipda
aktif yang telah =34,39%
dibuatkan daftar
arsip
3) Persentase arsip 16 / 16 x 100% = 100% Dispusipda
statis yang telah
dibuatkan sarana
bantu temu balik
4) Persentase jumlah 0% Dispusipda
arsip yang (Karena system tidak
dimasukkan dalam berjalan)
SIKN melalui JIKN
5) Pemusnahan arsip Cukup Dispusipda

yang sesuai NSPK
6) Perlindungan dan Sangat sesuai Dispusipda
penyelamatan arsip
akibat bencana
yang sesuai NSPK
7) Penyelamatan arsip Sangat sesuai Dispusipda
perangkat daerah
provinsi yang
digabung dan atau
dibubarkan dan
pemekaran daerah
kabupaten/kota
yang sesuai NSPK
di provinsi
8) Autentifikasi arsip Cukup Dispusipda
statis dan arsip
hasil alih media
yang dikelola oleh
lembaga kearsipan
provinsi yang
sesuai NSPK
9) Pencarian arsip Belum sesuai Dispusipda
statis yang
pengelolaannya
menjadi
66
BAB II

Kunci Hasil
kewenangan
daerah provinsi
yang dinyatakan
hilang dalam
bentuk daftar
pencarian arsip
yang sesuai NSPK
10) Penerbitan izin Sesuai Dispusipda
penggunaan arsip
yang bersifat
tertutup yang
disimpan di
lembaga kearsipan
daerah provinsi
yang sesuai NSPK
25 Urusan Kelautan dan Perikanan
1) Jumlah laut 2 WPP DISKANLA
pedalaman
territorial dan
perairan kepulauan
yang terkelola
sumber daya
ikannya (wpp)
2) Jumlah izin usaha 589 Izin DISKANLA
perikanan tangkap
untuk kapal
perikanan
berukuran 5 – 30
GT
3) Persentase 6/53 X 100 = 11,32% DISKANLA
pelabuhan (6) Pelabuhan Perikanan
perikanan yang
memiliki standar
operasional
4) Jumlah izin 101 Izin DISKANLA
pembangunan
kapal penangkap
ikan dan kapal
pengangkut ikan
dengan ukuran
diatas 5-30 GT
5) Jumlah kapal yang 142 BKP DISKANLA
terdaftar
6) Jumlah izin usaha 1 SIUP DISKANLA
perikanan di
bidang
67
BAB II

Kunci Hasil
pembudidayaan
ikan yang
usahanya lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 provinsi
yang diterbitkan
7) Persentase luas 82% DISKANLA
wilayah laut dan
pesisir yang
dikelola sesuai
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku
8) Jumlah kawasan (100 x 2,6655) / 1400 x DISKANLA
konservasi perairan 100% =
atau kawasan 19,04%
koservasi pesisir
dan
pulau-pulau kecil
yang dikelola
9) Jumlah unit kapal < 10 GT : DISKANLA
perikanan (10- 97 Kapal
30GT) yang
diperiksa 10 – 30 GT : 3 Kapal
kepatuhannya
terhadap ketentuan > 30 GT :
peraturan 6 Kapal
perundangan yang
berlaku Total 106 kapal
10) Jumlah 42 Pelaku Usaha DISKANLA
pembudidayaan
ikan yang
mempunyai izin
usaha perikanan
(IUP) provinsi dan
kab/kota yang
diperiksa
kepatuhannya
terhadap ketentuan
peraturan
perundangan
11) Jumlah unit usaha 36 Pelaku Usaha DISKANLA
pemasaran dan
pengolahan hasil
68
BAB II

Kunci Hasil
perikanan provinsi
yang mempunyai
izin usaha
perikanan provinsi
yang diperiksa
kepatuhannya
(compliance)
terhadap peraturan
perundangan yang
berlaku
12) Jumlah pemegang 16 kali pemeriksaan DISKANLA
izin pemanfaatan
ruang laut di
bawah 12 mil laut
(diluar minyak dan
gas bumi) yang
diperiksa
kepatuhannya
(compliance)
terhadap ketentuan
peraturan
perundangan yang
berlaku
13) Jumlah 23 Kelompok DISKANLA
POKMASWAS yang
aktif dalam
mendukung
pengawasan SDKP
14) Jumlah izin usaha 34 Izin DISKANLA
pemasaran dan
pengolahan hasil
perikanan lintas
daerah kab/kota
dalam 1 daerah
provinsi yang
diterbitkan
26 Urusan Pariwisata
1) Jumlah entitas 1 DISPARBUD
pengelolaan
destinasi
2) Jumlah 1 DISPARBUD
kelengkapan
infrastruktur
dasar, fasilitas
69
BAB II

Kunci Hasil
umum, dan
fasilitas pariwisata
3) Jumlah nilai $ 180,13 DISPARBUD
realisasi investasi
di bidang
pariwisata di
tingkat provinsi
4) Jumlah investasi Tidak ada DISPARBUD Suket
per sektor usaha di
bidang pariwisata
5) Jumlah tanda DISPARBUD Suket
daftar usaha
pariwisata per sub
jenis usaha di
provinsi
6) Rata-rata lama 2,90 hari DISPARBUD
tinggal wisatawan
mancanegara
7) Rata-rata tinggal 1,3.8 hari DISPARBUD
wisatawan
nusantara tingkat
hunian akomodasi
8) Jumlah wisatawan 31.502* Orang DISPARBUD
mancanegara per
kebangsaan
9) Jumlah perjalanan 33.783. DISPARBUD
wisatawan 864 orang
nusantara
10) Jumlah promosi 17 Kali
event daerah yang
terlaksana di
dalam negeri
11) Jumlah event luar 7 Kali DISPARBUD
negeri yang diikuti
provinsi
12) Jumlah industri 5 Kali DISPARBUD
pariwisata daerah
yang berpartisipasi
pada event promosi
pariwisata di dalam
negeri
13) Persentase tenaga Tidak ada DISPARBUD Suket
kerja di
sektor parwisata
yang disertifikasi
70
BAB II

Kunci Hasil
14) Persentase SDM 172 / 172 X 100% = DISPARBUD
peserta 100%
pembekalan sektor
kepariwisataan
15) Jumlah lokasi yang 6 Lokasi DISPARBUD
memperoleh
pemberdayaan
masyarakat dan
pembinaan
kemitraan usaha
masyarakat
27 Urusan Pertanian
1 Jumlah Sarana 328 unit DISTANHOLTI
dan prasana
pertanian yang
diberikan
2 Jumlah penerbitan 1.265 DISTANHOLTI
sertifikasi dan
pengawasan benih
tanaman
holtikultura
3 Dokumen 77 Sampel DISTANHOLTI
pengawasan benih 174 Sertifikat
yang beredar
4 Prasarana Jaringan Irigasi Tersier DISTANHOLTI
pertanian yang 15.650 Ha
digunakan ------------- x 100 %
15.650 Ha
= 100 %
Embung Pertanian dan

Pengembangan Sumber Air
73 unit
------------- x 100%
73 unit
= 100 %
5 Pengendalian 225.483 DISTANHOLTI
penganggulangan
serangan
organisme
pengganggu
pertanian
6 Luas areal 50.437 DISTANHOLTI
pengendalian dan
71
BAB II

Kunci Hasil
penganggulangan
bencana
7 Penerbitan izin 53 DISTANHOLTI
usaha pertanian
8 Persentase sarana Pupuk DISTANHOLTI
pertanian yang 1.144.358 ton
digunakan ------------- x 100%
1.144.358 ton
= 100 %
Sarana Pengolahan Pasca

Panen Tanaman Pangan
254 unit
------------- x 100 %
254 unit
= 100 %
9 Persentase fasilitasi 4.470 / 50.437 x 100% DISTANHOLTI
penganggulangan = 8,863%
bencana
10 Persentase jumlah 53/104 x 100% DISTANHOLTI
usulan usaha =50,96%
pertanian
11 Persentase (26-18)/26X 100% DKPP
Penurunan =30,76%
Kejadian Penyakit
Avian Influenza
12 Persentase (1.74%-0,3%)/1,74% X DKPP
Penurunan 100% =40,80%
Prevalensi Penyakit
Brucellosis
13 Persentase (1-3)/1 X 100% = DKPP
Penurunan (200%)
Penyakit Rabies
14 Persentase (1-0)/1 X 100% = 100% DKPP
Penurunan
Penyakit Antrax
28 Urusan Kehutanan
1) Dokumen penataan 13 dok / 13 KPH x DISHUT
hutan wilayah KPH 100% = 100%
2) Dokumen rencana 13 dok / 13 KPH x DISHUT
pengelolaan hutan 100% = 100%
jangka panjang dan 13 dok / 13 KPH x
jangka pendek
100% = 100%
3) Luas lahan kritis 354.427,62 Ha DISHUT
yang direhabilitasi
72
BAB II

Kunci Hasil
4) Luas kebakaran 83,01 / 684.423 x 100% DISHUT
hutan di hutan = 0,01%
lindung dan hutan
produksi
5) Penurunan luas 13,54 / 684.423 x 100% DISHUT
gangguan kawasan = 0,002%
hutan melalui
operasi
pengamanan hutan
(illegal logging dan
perambahan)
6) Jumlah hasil izin 224 / 224 x 100% = DISHUT
usaha industri 100%
primer hasil hutan
kayu dengan
kapasitas izin
6.000m3 per tahun
yang aktif
7) Tersedianya Ada DISHUT
dokumen rencana
pengelolaan hutan
8) Pemberdayaan 4 Desa DISHUT
masyarakat di
daerah penyangga
9) Pemulihan 8,2 Ha DISHUT
ekosistem pada
Tahura
10) Menurunnya Tidak ada Gangguan DISHUT Suket
gangguan kawasan
Tahura
11) Jumlah 268 / 627 x 100% = DISHUT
ketersediaan 42,74%
penyuluh
kehutanan
12) Jumlah sarana dan 268 / 268 x 100% =
prasarana kegiatan 100%
penyuluhan
13) Jumlah KTH yang 57 KTH / 57 KTH x DISHUT
diberikan 100% = 100%
pendidikan dan
pelatihan
14) Fasilitasi kegiatan 120 Kelompok DISHUT
peningkatan
kapasitas usaha
pada kelompok
perhutanan sosial
73
BAB II

Kunci Hasil
15) Terusunnya 7 RPDAS / 193 DAS x DISHUT
rencana 100% = 3,62%
pengelolaan DAS
lintas daerah
kabupaten/kota
dalam 1 provinsi
16) Terbentuknya 1 Forum DAS DISHUT
forum komunikasi
DAS yang
mendukung
keterpaduan lintas
sektor
29 Urusan Energi dan Sumber Daya mineral
1) Perda/Pergub Ada ESDM
terkait zonasi
kawasan
konservasi air
tanah dalam
daerah provinsi
2) Peta konservasi air Ada ESDM
tanah dalam
daerah provinsi
terkait izin
penggalian,
pemakaian dan izin
pengusahaan air
tanah dalam area
provinsi
terkait izin
penggalian,
pemakaian dan izin
pengusahaan air
tanah dalam area
provinsi
terkait penetapan
nilai perolehan air
tanah
terkait dengan tata
ruang wilayah
RZWP3K dalam
daerah provinsi
74
BAB II

Kunci Hasil
terkait dengan
perizinan mineral
bukan logamdan
batuan dalam
daerah provinsi
terkait IUJP) sda
terkait penetapan
harga patokan
mineral bukan
logam dan batuan
sesuai UU 28/2009
10) Izin pemanfaatan 0 ESDM Suket
langsung yang
diterbitkan
11) Jumlah penerbitan 0 ESDM Suket
SKT panas bumi
dalam 1 tahun
12) SK izin usaha 0 ESDM Suket
niaga bahan bakar
nabati
terkait usaha
penyediaan tenaga
listrik dalam
daerah provinsi
(tata cara
penerbitan,
pembinaan dan
pengawasan)
14) Penerbitan izin Ada ESDM
operasi yang
fasilitas
instalasinya dalam
daerah provinsi
sda)
terkait penetapan
tarif tenaga listtik
tenaga listrik
pemegang izin yang
ditetapkan oleh
pemerintah daerah
provinsi
75
BAB II

Kunci Hasil
16) Surat Persetujuan Tidak ESDM Belum ada
Gubernur terkait pemegang
harga jual tenaga izin yang
listrik dan sewa
jaringan tenaga mengajukan
listrik, penjualan permohonan
kelebihan tenaga
listrik dari
pemegang izin yang
ditetapkan oleh
pemerintah daerah
provinsi
17) Penerbitan izin 52 ESDM
usaha jasa
penunjang tenaga
listrik bagi badan
usaha dalam
negeri/mayoritas
sahamnya dimiliki
oleh penanam
modal dalam negeri
kecuali untuk jasa
pemeriksaan dan
pengujian di bidang
tenaga istrik
tegangan rendah
18) Pelaksanaan 2200 ESDM
pembangunan
listrik perdesaan
dan
penyambungan
listrik gratis bagi
masyarakat tidak
mampu
30 Urusan Perdagangan
1) Persentase pelaku (71/72) x 100% = 98,61 INDAG
usaha yang %
memperoleh
fasilitas promosi
dagang
2) Persentase pelaku 0 INDAG Suket
usaha yang
memperoleh
Fasilitas
pengembangan
produk
76
BAB II

Kunci Hasil
3) Persentase pelaku (30/150)*100%=20% INDAG
usaha yang
memperoleh
pelatihan/ fasilitas
peningkatan
kapasitas terkait
ekspor
4) Persentase pelaku (5/30)*100%=16,7% INDAG
usaha yang
menjadi eksportir
baru
5) Jumlah 708 Pengaduan INDAG
penanganan
pengaduan
konsumen
6) Jumlah konsumen 120 + 30+26(BAP)= 176 INDAG
dan pelaku usaha
yang teredukasi
7) Jumlah 20 Komoditi INDAG
komoditipotensial
yang dipantau
8) Indeks Kinerja • - Pengujian Barang INDAG
BPSMB Kemasan
Indeks Kinerja BPSMB =
2+0+0 = 2
Ket.
Indeks SDM = 4 Orang
Indeks Contoh Uji = 142
Indeks Akreditasi = Mati
- Kalibrasi
Indeks Kinerja BPSMB =
2+0+1 = 3
Ket.
Indeks SDM = 4 Orang
Indeks Contoh Uji = 89
Indeks Akreditasi = Hidup
9) Persentase SIUP = 0/5 x 100% INDAG
Minuman =0
Beralkohol (MB)
bebas bea yang
diterbitkan
10) Persentase = 3/12 * 100% INDAG
rekomendasi = 25%
SIUP MB bagi
Distributor yang
diterbitkan
77
BAB II

Kunci Hasil
11) Persentase SIUP = 0/0 x 100% INDAG
Bahan =0
Berbahaya bagi
pengecer yang
diterbitkan
12) Persentase Surat Keterangan INDAG
penerbitan
SIUP MB Gol B dan
C untuk
pengecer dan
penjual langsung
13) Persentase (116 / 116) x 100% = INDAG
penerbitan SKA 100%
yang tepat waktu
14) Pengawasan pupuk =1.019.595,76 / ( INDAG
dan pestisida 2.016.126 x 2.240.140)
terhadap x 100% = 22.58
Pengadaan
penyaluran dan
penggunaan pupuk
bersubsidi dan
pestisida per tahun
di provinsi
15) Jumlah barang 111 (BAP Rekap) INDAG
beredar yang
diawasi
16) Beroperasinya a. Tahun 2020 Pusat INDAG
pusat distribusi Distribusi Provinsi belum
yang melayani terbangun, Karena APBD
wilayah provinsi Prov. Jabar direfocushing
a. Tersedianya b. Penugasan untuk
bangunan pusat Pengelolaan PDP kepada
distribusi BUMD (PT. Agro Jabar)
b. Telah c. Tahun 2020 PDP belum
ditetapkannya beroperasional
badan usaha d. karena PDP belum
pengelola pusat
terbangun maka pangsa
distribusi
c. Beroperasinya pasar belum ada
pusat industry
Menguasai 20%
pangsa pasar pada
komoditas yang
ditangani
17) Persentase Terealisasi laporan INDAG
koefisien variasi harga 100%
78
BAB II

Kunci Hasil
harga antar waktu
18) Persentase laporan Terealisasi laporan INDAG
harga harian harga 100%
melalui
sistem informasi
harga Kemendag
31 Urusan Perindustrian
1) Persentase 100 % INDAG
terselesaikannya
dokumen RPIP
sampai dengan
ditetapkannya
menjadi perda
2) Persentase jumlah 0 INDAG
izin usaha industri
(IUI) besar yang
diterbitkan
izin perluasan
industri IPUI) bagi
industri besar yang
diterbitkan
penetapan izin
usaha Kawasan
industri (IUKI) dan
izin perluasan
kawasan industry
(IPKI) lintas daerah
kabupaten/kota
dalam 1 provinsi
5) Persentase data 0 INDAG
perusahaan indusri
besar dan
perusahaan
Kawasan industri
lintas
kabupaten/kota
yang
masuk dalam SII
Nas
terhadap total
populasi
perusahaan
industri besar dan
perusahaan
79
BAB II

Kunci Hasil
kawasan
industri lintas
kab/kota
32 Urusan Transmigrasi
1) Jumlah kawasan 0 Disnakertrans SUKET
transmigrasi yang
difasilitasi
penetapannya
2) Jumlah satuan 0 Disnakertrans SUKET
pemukiman
transmigrasi yang
difasilitasi
pembangunannya
3) Jumlah satuan 0 Disnakertrans SUKET
permukiman
transmigrasi yang
difasilitasi
pembinaannya
2.2.2. Indikator Kinerja Kunci Hasil (Outcome)

No IKK Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Urusan Pendidikan
(1) Tingkat Partisipasi 1.676.933/ 2.511.600 x Disdik
Warga Negara Usia 100% = 66,77%
16-18 Tahun yang
Berpartisipasi
Dalam Pendidikan
Menengah
(2) Tingkat Partisipasi 19.477 /25.501 x 100% Disdik

Warga Negara Usia = 76.38%
4 – 18 Tahun
penyandang
disabilitas yang
berpartisipasi
dalam pendidikan
khusus
2 Urusan Kesehatan
(1) Rasio Daya 3.240 / 48.275.165 = DINKES
Tampung daya 1/14.899
80
BAB II

tampung rumah 50.459 / 48.275.165 =
sakit rujukan 1/956
(2) Persentase RS 3/6 x 100% = 50% DINKES
Rujukan Provinsi
yang terakreditasi
(3) Persentase (548.303/ 548.303) X DINKES
pelayanan 100% =
kesehatan bagi 100%
penduduk
terdampak krisis
kesehatan akibat
bencana dan/atau
berpotensi bencana
(4) Persentase (498154 / 498154 x DINKES
pelayanan 100%) = 100%
kesehatan bagi
orang yang
terdampak dan
berisiko pada
situasi KLB
Provinsi
3 Urusan Pekerjaan Umum
(1) Rasio luas 4142 Ha DINAS SDA
kawasan ---------- X 100%
pemukiman rawan 4142 Ha
banjir yang = 100%
terlindungi oleh
infrastruktur
pengendalian
banjir
(2) Rasio luas 4,142 ha / 4,142 ha x DINAS SDA
kawasan 100% =100%
permukiman
sepanjang pantai 120.000 m / 120.000 m
rawan abrasi, x 100% = 100%
erosi, dan akresi
yang terlindungi
oleh infrastruktur
pengaman pantai
di WS Kewenangan
provins
81
BAB II

(3) Rasio luas daerah 86.766 / 93.736 x 100% DINAS SDA
irigasi kewenangan = 86,17%
provinsi yang
dilayani oleh
jaringan irigasi
(4) Persentase 350 L/det / 700 L/det x DINAS
kapasitas yang 100% = 50% PERKIM
dapat terlayani
melalui penyaluran
air minum curah
lintas
kabupaten/kota
terhadap
kebutuhan
pemenuhan
kapasitas yang
memerlukan
pelayanan air
minum curah
lintas
kabupaten/kota
(5) Rasio pelayanan 0 DINAS SUKET
pengolahan limbah PERKIM
domestik oleh
SPAL Regional
(6) Rasio kemantapan 1.924,702 / 2.360,580 x DINAS BINA
jalan 100% = 81,54% MARGA
(7) Rasio tenaga kerja 839 / 4155 x 100% = DINAS BINA
konstruksi yang 20,1% MARGA
terlatih di wilayah
provinsi yang
dibuktikan dengan
4 Urusan Perumahan Rakyat
(1) Persentase warga 0 SUKET
negara korban
bencana yang
memperoleh
rumah layak huni
(2) Persentase warga 444 / 444 x 100% = DINAS
negara yang 100% PERKIM
terkena relokasi
82
BAB II

akibat program 444 unit relokasi
Pemerintah Daerah masyarakat terdampak
provinsi yang Bendungan Kuningan
memperoleh
fasilitasi
penyediaan rumah
yang layak huni
(3) Persentase Luas 249,83 Ha / 559,14 x DINAS
kawasan kumuh 100% = 44,68% PERKIM
10 – 15 Ha yang
ditangani
(4) Persentase satuan 435 / 693 x 100% = DINAS
perumahan yang 62,8% PERKIM
sudah dilengkapi
PSU
5 Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
(1) Persentase 0 BPBD SUKET
penyelesaian
dokumen
kebencanaan
sampai dengan
dinyatakan
sah/lega
(2) Persentase 27/27 X 100% = 100% BPBD
Penanganan Pra
Bencana
(3) Persentase 27/27 X 100% = 100% BPBD
penanganan
tanggap darurat
bencana
(4) Persentase 88.18 % SATPOL PP
gangguan
Trantibum yang 97 x 100%
110
dapat diselesaikan
(5) Persentase Perda 28/48 X 100% = SATPOL PP
dan Perkada yang 65.11%
ditegakkan
6 Urusan Sosial
(1) Persentase (97 orang / 120 orang) x DINAS
penyandang 100% = 97% SOSIAL
83
BAB II

yang tepenuhi
kebutuhan
dasarnya di dalam
panti
(2) Persentase anak (789 orang / 850 orang) DINAS
terlantar yang x 100% = 92,8 % SOSIAL
tepenuhi
kebutuhan
dasarnya di dalam
panti
(3) Persentase lanjut (486 orang / 350 orang) DINAS
usia yang tepenuhi x 100% = 138,8 % SOSIAL
kebutuhan
dasarnya di dalam
panti
(4) Persentase 101 orang/ 150 orang x DINAS
gelandangan dan 100% = 67,3% SOSIAL
pengemis yang
tepenuhi
kebutuhan
dasarnya di dalam
panti
(5) Persentase korban 52.841 / 52.841 x 100% DINAS
bencana alam dan = 100% SOSIAL
sosial yang
terpenuhi
kebutuhan
dasarnya pada saat
dan setelah
tanggap darurat
bencana provinsi
7 Urusan Tenaga Kerja

(1) Persentase 27/27 x 100% =100 Disnakertrans
kabupaten/kota
yang Menyusun
rencana tenaga
kerja
84
BAB II

(2) Persentase tenaga 100.163/ 24.210.000 X Disnakertrans
kerja bersertifikat 100% = 0,41%
kompetensi
(3) Tingkat 364 T/24.210.000 X Disnakertrans
Produktivitas 100% =1.506.608.839
tenaga Kerja
(4) Persentase 17.004/50.000 X 100% Disnakertrans
perusahaan yang = 34,01%
menerapkan tata
Kelola kerja yang
layak (PP/PKB,
LKSBipartit,
Struktur Skala
Upah, dan
terdaftar peserta
BPJS
Ketenagakerjaan)
(5) Persentase tenaga 67,12 Disnakertrans
kerja yang
ditempatkan
(dalam dan luar
negeri) melalui
mekanisme
layanan antar
kerja lintas daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provins
(6) Persentase 15.582 / 15.582 X 100% Disnakertrans
perusahaan yang = 100%
menerapkan
peraturan
perundang-
undangan bidang
ketenagakerjaan
8 Urusan Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak
(1) persentase Rp. 1.258.870. 030. 774 / DP3AKB
anggaran Rp. 7.346.204.592.033
x 100% = 17,14%
85
BAB II

responsive gender
pada belanja APBD
(2) rasio kekerasan 835 orang / DP3AKB
terhadap anak (per 16.960.728 orang
10.000 anak) = 0,004923 %
(3) rasio kekerasan 427 orang / DP3AKB
terhadap 4.114.617 orang x
perempuan (per 100.000
100.000 = 10,38 %
perempuan)
9 Urusan Pangan
(1) persentase 22,26 %
cadangan Provinsi
10 Urusan Pertanahan
(1) persentase 0
pemanfaatan tanah
yang sesuai
dengan
peruntukkan
tanahnya
diatas izin lokasi
dibandingkan
dengan luas izin
lokasi yang
diterbitkan
(2) persentase 4044,50 / 4044,50 x
pengadaan tanah 100% = 100%
untuk kepentingan
umum yang selesai
tepat waktu
(3) Tersedianya Lokasi 0
Pembangunan
lintas
kabupaten/kota
11 Urusan Lingkungan Hidup
(1) Indeks Kualitas (0.34 X IKA)+(0.428 X DLH
Lingkungan Hidup IKU)+(0,99 X IKAL) =
Provinsi 61,59 poin
(2) tingkat ketaatan 16 / 33 * 100% = DLH
penanggung jawab 48,48%
usaha dan/atau
86
BAB II

kegiatan terhadap
izin lingkungan,
izin PPLH dan PUU
LH yang
diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah
Provinsi
12 Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(1) Melihat penyajian 2 / 2 x 100% = 100% Disdukcapil
data
kependudukan
skala Provinsi
dalam satu tahun
(2) Pemanfaatan data 5 / 35 x 100% = Disdukcapil
kependudukan 14,29%
13 Urusan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
(1) Persentase 121/326 *100% = 37,11% DPMD
pengentasan desa
tertinggal
(2) Persentase 3.290/3.656*100% = DPMD
Peningkatan 89%
Status Desa
Mandiri
14 Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(1) TFR (Angka 2,55 Data BKKBN
Kelahiran Total) Provinsi Jawa
Barat
(2) Persentase 7.354.272 / 9.802.289 x Data BKKBN

pemakaian 100% = 75,03% Provinsi Jawa
kontrasepsi Barat
Modern (Modern
Prevalence
Rate/mCPR)
Contraceptive
(3) Persentase 1.216.818 / 9.802.289 x Data BKKBN
kebutuhan berKB 100% = 12,41% Provinsi Jawa
yang tidak Barat
terpenuhi (unmet
need)
87
BAB II

15 Urusan Perhubungan
(1) Rasio konektivitas IK1= Dinas
Provinsi (700+584)*1 Perhubungan
/(700+620) =
1284/1320 =
97,27%
IK2 =
24*1/ (24+2)
= 92.31%
Rasio =
(97,27% x
70%) +
(92,31% x
30%) =
68,09% +
27,69% =
95,78 %
(2) V/C Ratio di Jalan 0.45 – 0.74 Dinas
Provinsi Perhubungan
16 Urusan Urusan Komunikasi dan Informatika
(1) Persentase (38 OPD)/(38 OPD) x Dinas
Organisasi 100%=100% Kominfo
Perangkat Daerah
(OPD) yang
terhubung dengan
akses internet yang
disediakan oleh
Dinas Kominfo
(2) Persentase 234 / 360 x 100% = Dinas
Layanan Publik 65% Kominfo
yang
diselenggaraka n
secara online dan
terintegrasi
(3) Persentase 31.652.294 / Dinas
masyarakat yang 34.117.236 x 100% = Kominfo
menjadi sasaran 92,78%
penyebaran
informasi publik,
88
BAB II

mengetahui
kebijakan dan
program prioritas
pemerintah dan
pemerintah daerah
provinsi
17 Urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
(1) Meningkatnya 3513/12631 x 100% = DISKUK
Koperasi yang 27,81%
berkualitas
(2) Meningkatnya 530 / 10000 x 100% = DISKUK
Usaha Kecil yang 5,30%
menjadi wirausaha
18 Urusan Penanaman Modal
(1) Persentase (20020-15370) DPMTSP
peningkatan 15370
investasi di X 100 %
= 30,25 %
Provinsi
19 Urusan Kepemudaan dan Olahraga
(1) Tingkat partisipasi 750,123/ 11,495,708 X DISKUK,
pemuda dalam 100 = 6,5% DISDUKCAPIL
kegiatan ekonomi
mandiri
(2) Tingkat partisipasi 1,312,543/ 11,495,708 DISKUK,
pemuda dalam X 100 = 11,42% DISDUKCAPIL
organisasi
kepemudaan dan
organisasi sosial
kemasyarakatan
(3) Peningkatan 0 Suket
prestasi olahraga
20 Urusan Statistik
(1) Persentase 38 / 38 x 100% = 100% DISKOMINFO
Organisasi
Perangkat Daerah
(OPD) yang
menggunakan data
statistik dalam
menyusun
perencanaan
89
BAB II

pembangunan
daerah
(2) Persentase 38 / 38 x 100% = 100% DISKOMINFO
perangkat daerah
yang menggunakan
data statistik
dalam melakukan
evaluasi
pembangunan
daerah
21 Urusan Persandian
(1) Tingkat keamanan 610 / 645 x 100% = DISKOMINFO
informasi 94,57%
pemerintah
22 Urusan Kebudayaan
(1) Terlestarikannya 44 / 69 x 100% = DISPARBUD
Cagar Budaya 63,76%
23 Urusan Perpustakaan
(1) Nilai tingkat 61,49 Poin DISPUSIPDA
kegemaran
membaca
masyarakat
(2) Indeks 12,93 Poin DISPUSIPDA
Pembangunan
Literasi
Masyarakat
24 Urusan Kearsipan
(1) Tingkat (157+54+16+0)/4 DISPUSIPDA
ketersediaan arsip = 56.75 poin
sebagai bahan
akuntabilitas
kinerja, alat bukti
yang sah dan
pertanggungjawaba
n nasional) Pasal
40 dan Pasal 59
Undang-Undang
Nomor 43 Tahun
2009 tentang
Kearsipan
(2) Tingkat (70+90+90+60+30+70)/6 DISPUSIPDA
keberadaan dan = 68.33 poin
keutuhan arsip
sebagai bahan
pertanggungjawaba
90
BAB II

n setiap aspek
kehidupan
berbangsa dan
bernegara untuk
kepetingan negara,
pemerintahan,
pelayanan publik
dan kesejahteraan
rakyat
25 Urusan Kelautan dan Perikanan
(1) Jumlah Total 1.389.455,26 ton DISKANLA
Produksi (Dari Aplikasi
Perikanan One Data
(Tangkap dan
KKP)
Budidaya) dari
seluruh
kabupaten/kota di
wilayah provinsi
(sumber data: one
data KKP)
(2) Persentase 51,85% DISKANLA
kepatuhan pelaku
usaha KP terhadap
ketentuan
peraturan
perundangan yang
berlaku
26 Urusan Pariwisata
(1) Persentase 31.610 – 3.645.433 / Disparbud
pertumbuhan 3.645.433 x 100% = - (BPS)
jumlah wisatawan 99,12%
mancanegara per
kebangsaan
(2) Persentase (35.513.885 - Disparbud
peningkatan 64.610.832) / (BPS)
perjalanan 64.610.832 X 100% = -
wisatawan 45,03%
nusantara yang
datang ke provinsi
(3) Tingkat hunian 31.137 /46.814 x 100%
akomodasi = 66,51%
(4) Kontribusi sektor 2,91% BPS
pariwisata
terhadap PDRB
harga berlaku
91
BAB II

27 Urusan Pertanian
(1) Produktivitas = 10.601.021x 100% DISTANHOLTI
pertanian per 1.846.199
hektar per tahun
= 5,74%
(2) Persentase =7,71 / 22,03 x 100% = DKPP
Penurunan 34,99%
Kejadian dan
Jumlah Kasus
Penyakit Hewan
Menular
28 Urusan Kehutanan
(1) Peningkatan akses 120 / 251 x 100% = DISHUT
legal kepada 47,8%
masyarakat dalam
pengelolaan hutan
melalui
Perhutanan Sosial
(2) Persentase 120 / 816.603 x 100% = DISHUT
kerusakan hutan 2,18%
pertahun
(deforestrasi)
(3) Persentase Luas 354.427,62 / DISHUT
Lahan Kritis yang 911.191,90 X 100%
Direhabilitasi
= 38,90 %
29 Urusan Energi dan Sumber Daya mineral
(1) Persentase usaha 440/(440+303) ESDM
tambang sesuai X 100% =
kewenangan 59,21%
Provinsi yang tidak
melanggar Perda
(2) Persentase Desa 5957 / 5957 x 100% = ESDM
yang Teraliri Listrik 100%
30 Urusan Perdagangan
(1) Pertumbuhan Nilai ((26.388.27-29.709.05) / INDAG
Ekspor Non Migas 29.709.05) x 100%
= - 11,18%
(2) Persentase 494/708 x 100% = INDAG
penanganan 74,18%
pengaduan
konsumen
(3) Persentase 0 INDAG Surat
komoditi potensial Keterangan
yang sesuai
92
BAB II

dengan ketentuan
berlaku
(4) Tertib Usaha 0/5 X 100% = 0 INDAG
(5) Persentase kinerja (1.019.595,76 / INDAG
realisasi pupuk 2.240.140) x 100 =
45.51%
(6) Persentase Barang 64/111 x 100% = INDAG
Beredar Yang 57,76%
Diawasi Yang
Sesuai Dengan
Ketentuan
Perundang-
Undangan
(7) Persentase INDAG Surat
stabilitas dan Keterangan
jumlah
ketersediaan harga
barang kebutuhan
pokok
31 Urusan Perindustrian
(1) Pertambahan (75-56) / 56 x 100% INDAG
Jumlah Industri =33.93%
Besar
(2) Persentase 10/10 x 100%
pencapaian = 100%
sasaran
pembangunan
industri termasuk
turunan indicator
pembangunan
industri dalam
RIPIN yang
ditetapkan dalam
RPIP
(3) Persentase jumlah 0
hasil pemantauan
dan pengawasan
dengan jumlah Izin
Usaha Industri
(IUI)
Besar yang
dikeluarkan oleh
instansi terkait
(4) Persentase jumlah 0 INDAG Surat
hasil pemantauan Keterangan
dan pengawasan
93
BAB II

dengan jumlah Izin
Perluasan Industri
(IPUI) bagi Industri
Besar yang
dikeluarkan oleh
instansi terkait
(5) Persentase jumlah 0 INDAG Surat
hasil pemantauan Keterangan
dan pengawasan
dengan jumlah Izin
Usaha Kawasan
Industri (IUKI) dan
Izin Perluasan
Kawasan Industri
(IPKI) yang
lokasinya lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
provinsi yang
dikeluarkan oleh
instansi terkait
(6) Tersedianya Website aplikasi Sistem INDAG
informasi industri Informasi Industri
secara lengkap dan Nasional (SIINas)
terkini
6.1 Website SIINas.pdf
32 Urusan Transmigrasi
TIDAK ADA IKK OUTCOME (KELUARAN)
2.2.3. Indikator Kinerja Kunci Untuk Fungsi Penunjang Urusan

Pemerintahan

Kunci
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Urusan Pemerintahan (Perencanaan Dan Keuangan)
(1) Rasio Belanja (5.829.309.275.886 – (Guru BPKAD
Pegawai Di Luar + Nakes = 142.298.451.876 +
101.504.769.856 =
Guru dan Tenaga 243.803.221.732))
Kesehatan / 37.672.383.765.771 x
100%
= 14,83%
94
BAB II

Kunci
(2) Rasio PAD 18.795.077.304.043,60 / 26 BPKAD/BPS
388 272,98 x 100% = 0.712%
(3) Rasio Belanja 36.108.663.507.596,00 – BPKAD
Urusan 25.245.335.420.226,00
/ 37.672.383.765.771,00
Pemerintahan x 100% = 28,84%
Umum (dikurangi
transfer
expenditures)
(4) Opini Laporan WTP INSPEKTORA
Keuangan T
(5) Maturitas Sistem Level 3 INSPEKTORA
Pengendalian T
Intern Pemerintah
(SPIP)
(6) Peningkatan Level 3 INSPEKTORA
Kapabilitas Aparat T
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
2 Urusan Pemerintahan (Pengadaan)
(1) Persentase jumlah 0% PBJ
total proyek
konstruksi yang
dibawa ke tahun
berikutnya yang
ditandatangani
pada kuartal
pertama
(2) Persentase Jumlah 5.23% PBJ
Pengadaan yang
Dilakukan Dengan
Metode Kompetitif
(3) Rasio nilai belanja 82.12% PBJ
yang dilakukan
melalui pengadaan
3 Urusan Pemerintahan (Kepegawaian)
(1) Rasio Pegawai 7631 / 3860 x 100% = BKD
Pendidikan Tinggi 197,72%
dan Menengah/
Dasar (%) (PNS
tidak termasuk
guru dan
tenaga kesehatan)
(2) Rasio pegawai 1534 / 11.491 x 100% = BKD
Fungsional (%) 13,35%
(PNS tidak
95
BAB II

Kunci
termasuk guru dan
tenaga kesehatan)
(3) Rasio Jabatan --- / 1534 x 100% = --
Fungsional %
bersertifikat
Kompetensi (%)
(PNS tidak
termasuk guru dan
tenaga kesehatan)
4 Urusan Pemerintahan (Manajemen Keuangan)
(1) Budget execution: (37.672.383.765.771,00 / BPKAD
Deviasi realisasi 41.583.152.865.173,00) -1
belanja terhadap = -9,40%
belanja total dalam
APBD
(2) Assets 1. Ya BPKAD
Management 2. Ya
3. Ya
4. Ya
(3) Cash Management: 3.060.677.232.835,00 / BPKAD
Rasio Anggaran 35.833.086.126.517,00 x
100% = 8,54%
Sisa Terhadap
Total Belanja
Dalam APBD
Tahun Sebelumnya
5 Urusan Pemerintahan (Transparansi dan Partisipasi Publik)
(1) Informasi tentang
sumber daya yang
tersedia untuk
pelayanan
(Information on
resources)
(2) Akses publik 12 / 12 x 100% = 100%
terhadap informasi
keuangan daerah
(Public access to
fiscal information)
96
BAB II
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
2.3. Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah Daerah
Potret Kinerja
Untuk mengukur progres ketercapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat se-
bagaimana ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018- 2023, dilakukan penguku-
ran terhadap indikator kinerja utama secara berkala. Sebanyak 28 indikator diperjanjikan dalam
Perjanjian Kinerja yang akan menggambarkan keberhasilan maupun kegagalan kinerja Pemer-
intah Daerah Provinsi Jawa Barat. Di tahun 2020, ketercapaian kinerja terjadi di 116,52% dari
keseluruhan indikator. Ketercapaian 100% terjadi pada enam indikator sedangkan 18 indikator
lainnya mengalami kinerja melebihi harapan.
98
MISI I
Membentuk Manusia Pancasila Yang

Bertaqwa Melalui Peningkatan Peran Masjid dan
Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban
Sasaran 1
Meningkatnya keimanan dan kerukunan umat berag-
ama dalam kerangka demokrasi
Sasaran ini diukur oleh Indeks Kerukunan Umat Beragama dan Indeks
Demokrasi. Perangkat daerah yang berkolaborasi mengampu indikator ini
yaitu Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Sekretariat DPRD dan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
Indeks Kerukunan Umat Beragama
99
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengukuhkan keanggotaan Forum

Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM) Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate
Kerukunan umat beragama mer- konteks demokrasi di Provinsi Jawa

upakan kehidupan umat beragama Barat antara lain didukung oleh pen-
yang harmonis, toleran, damai, saling ingkatan toleransi beragama, kese-
menghargai dan menghormati per- taraan dalam kehidupan beragama
bedaan agama dan kebebasan men- dan kerjasama antar umat beragama.
jalankan beribadah masing-masing. Bentuk-bentuk dari upaya tersebut
Kondisi kerukunan umat beragama antara lain dialog kerukunan di 6
di Provinsi Jawa Barat ditunjukan (enam) kabupaten/kota, yaitu Kab.
melalui capaian Indeks Kerukunan Garut, Kab. Bekasi, Kab. Karawang,
Umat Beragama yang diperoleh dari Kab. Cianjur, Kab. Indramayu dan
pelaksanaan survei persepsi mas- Kab. Bandung, Pencanangan 2 (dua)
yarakat Jawa Barat oleh Kementerian desa sadar kerukunan, yaitu Desa Ci-
Agama Republik Indonesia terhadap cantana Kec. Cigugur Kab. Kuningan,
tiga hal yaitu toleransi, kerjasama, Desa Ciawi Kab. Tasikmalaya, Dialog
dan kesetaraan. Semakin tinggi in- Inter/ Intra Beragama di Bandung,
deks yang diperoleh, menunjukkan Satu desa satu hafiz sebanyak 1500
bahwa kondisi kehidupan umat be- orang, English for Ulama sebanyak
ragama semakin harmonis dan toler- 30 orang, Ajengan masuk sekolah se-
an. banyak 300 orang, Magrib mengaji
sebanyak 1500 masjid.
Kerukunan umat beragama dalam
kerangka demokrasi di Jawa Barat
dapat dipertahankan. Indeks Ker- Program yang mendukung ketercapa-
ukunan Umat Beragama di Jawa ian Indeks Kerukunan Umat Berag-
Barat tercapai 100,59%* dan men- ama tersebut meliputi Program Pem-
galami peningkatan dari tahun sebel- binaan, Pemahaman dan Pengamalan
umnya sebesar 0,73%*. Apabila dili- Keagamaan dan Program Pelayanan
hat dari konteks perencanaan jangka Sosial. Adapun efisiensi anggaran
menengah, pencapaian indikator ini program tersebut sebesar 5,56% atau
menunjukan hasil yang optimis yaitu setara dengan Rp.712.496.354.
pada tahun kedua RPJMD ini tercapai
98,42%* walaupun posisi Jawa Barat
lebih rendah 5,33 poin di bawah ra-
ta-rata nasional yaitu 73,83* poin.
Faktor yang mendorong terciptanya

kerukunan umat beragama dalam
100
Indeks Demokrasi
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) merupakan indikator komposit yang menunjuk-

kan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Perhitungan IDI diperoleh dari
komponen-komponen yang terdiri dari tiga aspek yaitu kebebasan sipil, hak-hak
politik, dan lembaga demokrasi. Ketiga aspek ini mencakup 11 variabel dan 28
indikator.
Kerukunan umat beragama dalam kerangka demokrasi di Jawa Barat dapat diper-
tahankan. Hal ini ditandai dengan hasil perbandingan realisasi indikator indeks
demokrasi dengan tahun sebelumnya tidak menunjukkan peningkatan ataupun
penurunan. Dalam konteks perencanaan jangka menengah, pencapaian indika-
tor ini menunjukan hasil yang optimis yaitu pada tahun kedua RPJMD ini terca-
pai 94,91%. Namun demikian pencapaian Indeks Demokrasi Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020 sebesar 97,71%. Capaian indikator demokrasi dalam 2 (dua) tahun
terakhir mengalami penurunan sebesar 2,72% dan bila dilihat dari perbandingan
realisasi tidak terjadi peningkatan ataupun penurunan. Posisi indikator ini lebih
rendah 3,3 poin di bawah rata-rata nasional sebesar 72,39.
101
Faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya indeks demokrasi ini antara lain
menurunnya aspek kebebasan sipil sebesar 65,16 poin. Indeks Demokrasi yang
mengalami penurunan terdapat pada aspek kebebasan berkumpul dan berserikat,
aspek kebebasan berpendapat, aspek kebebasan berkeyakinan, aspek kebebasan dari
diskriminasi serta aspek peran peradilan yang independen. Kondisi ini didorong oleh
adanya ancaman/penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat
kebebasan berkumpul dan berserikat, ancaman/penggunaan kekerasan oleh
masyarakat yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat,
tindakan/pernyataan pejabat yang membatasi kebebasan menjalankan ibadah agama,
tindakan/pernyataan pejabat yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, atau
kelompok rentan lainnya, ancaman/penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah
yang menghambat kebebasan berpendapat, dan ancaman/penggunaan kekerasan dari
kelompok masyarakat terkait ajaran agama.
Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut antara lain

pembinaan politik dalam negeri melalui pertemuan tokoh-tokoh masyarakat pada
persiapan Pilkada serentak 8 (delapan) kabupaten / Kota. Faktor lainnya yaitu
penetapan Peraturan Daerah Prakarsa DPRD Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 tentang
Pusat Distribusi Bahan Pokok di Provinsi Jawa Barat. Adapun program yang
mendukung ketercapain Indeks Demokrasi tersebut meliputi enam program dengan
salah satunya Program Peningkatan peran dan Fungsi Legislasi serta Pengawasan
Lembaga Legislatif.
102
MISI II
MELAHIRKAN MANUSIA YANG BERBUDAYA.
BERKUALITAS. BAHAGIA DAN PRODUKTIF
MELALUI PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK
YANG INOVATIF
Sasaran 2
Meningkatnya kualitas dan taraf hidup masyarakat melalui
peningkatan pelayanan dan memperluas
kesempatan pemenuhan kebutuhan dasar
Sasaran ini diukur oleh Indeks kebahagiaan. Perangkat daerah yang berko-
laborasi mengampu indikator ini yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, dan Dinas Sosial.
Indeks Kebahagiaan
Indeks Kebahagiaan
merupakan indeks kom-
posit yang dihitung se-
cara tertimbang meng-
gunakan dimensi dan
indikator dengan skala
0-100. Semakin tinggi
nilai indeks menunjuk-
kan tingkat kehidupan
penduduk yang sema-
kin bahagia. Sebalikn-
ya, semakin rendah nilai
indeks maka semakin
merasa tidak bahagia.
Indikator ini diukur oleh
BPS dengan metode sur-
vey.
103
Kualitas dan taraf hidup masyarakat di Jawa

Barat meningkat. Capaian Indeks Kebahagian
Jawa Barat Tahun 2020 sebesar 100%. Kondi-
si ini mengalami peningkatan dari tahun se-
belumnya sebesar 0,6% dan bila dilihat dari
perbandingan realisasi tidak terjadi peningka-
tan ataupun penurunan. Dari perspektif tar-
get akhir RPJMD, indikator ini telah mencapai
94,54%. Posisi Indeks Kebahagiaan Provinsi
Jawa Barat lebih rendah 1,11 poin di bawah
rata-rata nasional sebesar 70,69.
Pencapaian indeks kebahagian ini ditunjang

oleh kondisi kepuasan hidup sebesar 70,22,
dimensi perasaan sebesar 66,83, dan dimensi
makna hidup sebesar 71,43.
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kin-

erja ini ditopang oleh optimalisasi penanga-
nan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial
(PPKS) sebanyak 3.714.987 orang, pember-
dayaan masyarakat dan lembaga potensi dan
sumber kesejahteraan sosial (PSKS) sebanyak
38.500 orang. Disamping itu, dilakukan upa-
ya peningkatan ekonomi masyarakat miskin
melalui pemberian bantuan dalam bentuk
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebanyak
152 kelompok. Adapun dalam rangka pen-
anganan pandemi Covid-19 diberikan bantu-
an kepada 6.807.103 KRTS (Keluarga Rumah
Tangga Sasaran).
Faktor yang mendukung indikator ini dari sisi

ketenagakerjaan antara lain selama pandemi
Covid-19 dilakukan perluasan kesempatan
kerja bagi masyarakat berupa Job Fair Online.
Inovasi ini menginformasikan 3.539 lowongan
kerja pada 187 jabatan di 56 Perusahaan yang
ada di Jawa Barat dan berhasil menghasilkan
43.555 partisipan (pencari kerja). Selain itu,

dilakukan juga pelatihan bahasa asing se-
cara online di BLKPMI dan menyerap seban-
yak 20 orang.
Program yang mendukung indikator ini se-

banyak 10 program. Program yang paling
berpengaruh signifikan terhadap pencapa-
ian indikator ini adalah Program Perlindun-
gan dan Jaminan Sosial, Program Kesempa-
tan Kerja. Efisiensi anggaran program yang
mendukung Indeks Kebahagiaan Provinsi
Jawa Barat sebesar Rp. 2.426.736.400 atau
setara 5,15%.
104
Sasaran 3
Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat dan
Jangkauan Pelayanan Kesehatan
Sasaran ini diukur oleh Angka Harapan Hidup (AHH). Perangkat Daerah
yang mengampu adalah Dinas Kesehatan
Angka Harapan Hidup (AHH)
Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) atau Angka Harapan Hidup (AHH)
merupakan indikator yang menggambarkan rata-rata tahun hidup yang
masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur
x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di
lingkungan masyarakatnya.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa UHH
(atau AHH) merupakan rata-rata jumlah tahun yang akan dijalani seseo-
rang sejak orang tersebut lahir. Angka ini memperlihatkan semakin ting-
gi rata-rata usia suatu penduduk, maka diperkirakan semakin lama pula
penduduk tersebut dapat hidup. Angka harapan hidup ini erat kaitann-
ya dengan kematian bayi. Semakin tinggi angka kematian bayi, semakin
rendah pula angka harapan hidup.
Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Jangkauan Pelayanan Kesehatan di

Jawa Barat mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari capaian Angka
Harapan Hidup (AHH) Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 sebesar 100,3%.
105
Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu indikator ini mengalami

peningkatan sebesar 1,42 poin. Bila dilihat dari perbandingan realisasi,
indikator ini mengalami peningkatan sebesar 0,19 poin dari tahun sebel-
umnya. Dilihat dari perspektif target akhir RPJMD, capaian Angka Harapan
Hidup (AHH) sebesar 99,92 %. Secara nasional Angka Harapan Hidup (AHH)
Jawa Barat berada pada posisi peringkat ke-4.
Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan pencapaian AHH Jawa Barat

yaitu kondisi kasus kematian Ibu di Jawa Barat rendah yaitu 745 kasus,
kondisi kasus kematian Bayi rendah yaitu 2.766 kasus, prevelensi stunt-
ing masih di atas ambang batas masalah Kesehatan masyarakat sebanyak
275.729 balita yang diukur, pasien pengobatan penyakit Tubercolosis (TB)
yang tertangani sebanyak 101.256 kasus dan pasien sembuh sebanyak
26.730 kasus, pasien pengobatan lengkap sebanyak 54.664 kasus. Adapun
upaya yang dilakukan dalam pencapaian AHH, antara lain melakukan ko-
laborasi dan inovasi dengan unsur Kementerian Kesehatan, Kepolisian, TNI
dan kabupaten/kota dan organisasi kemasyarakatan melakukan deteksi
dini Covid 19 melalui test massif kepada 5000 kasus PDP, 2000 kasus ODP
pada 627 kecamatan di Jawa Barat. Selain itu dilakukan kolaborasi pen-
anganan pasien Covid 19 dengan kabupaten/kota dan pemerintah pusat
sebanyak 83.579 pasien terkonfirmasi, 11.619 pasien dalam perawatan,
70.788 pasien sembuh, 1.172 pasien meninggal.
Dalam rangka pencegahan Covid 19 dilakukan sosialisasi 3M (mencuci tan-

gan, memakai masker, dan menjaga jarak) secara intensif melalui berbagai
media, penerapan PSBB pada seluruh wilayah Jawa Barat, dan pembagian
zonasi Covid 19 ke dalam 5 klasifikasi yaitu Hitam, Merah, Orange, Biru
dan Hijau. Selain itu, untuk menunjang penanganan Covid 19 telah dilaku-
kan penyediaan ruang isolasi dengan kapasitas 2.525 tempat tidur, pener-
apan inovasi aplikasi Pikobar yang meraih Penghargaan IndenTIK Kominfo
Award untuk kategori publik sektor dengan peringkat 2, pemberian ban-
tuan peralatan penanganan Covid 19 berupa APD, alat kesehatan/barang
habis pakai laboratorium kepada 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Program-program yang mendukung AHH sebanyak 19 (sembilan belas) pro-

gram. Program yang sangat berperan secara signifikan antara lain Program
Pemenuhan Upaya Kesehatan perorangan dan Upaya Kesehatan masyarakat
dan Program Pemberdayaan Masyarakat bidang Kesehatan. Efisiensi dari
program diatas sebesar 18,38% atau setara dengan Rp. 201.426.514.122,00.
106
Sasaran 4
Meningkatnya Pengarusutamaan Gender dan
Perlindungan Anak.
Sasaran ini diukur oleh Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dan Indeks
Pem-bangunan Gender (IPG). Perangkat Daerah yang mengampu adalah
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Beren-
cana
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indikator yang menggam-
barkan adanya peranan aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan
politik dan digunakan sebagai ukuran untuk menggambarkan kapabilitas
dan peranan perempuan dan laki-laki dalam aspek ekonomi, politik dan
pengambilan keputusan. Penghitungan IDG dilakukan pada tiga dimensi
yaitu (1) Keterwakilan di Parlemen dengan indikator Proporsi Keterwakilan
di Parlemen Laki-Laki dan Perempuan; (2) Pengambilan Keputusan dengan
indikator Proporsi dari Manajer, Staf Administrasi, Pekerja Profesional, dan
Teknisi Laki-Laki dan Perempuan; serta (3) Dimensi Distribusi Pendapatan
dengan indikator Upah Buruh Non Pertanian Laki-Laki dan Perempuan.
Indikator ini diukur oleh Badan Pusat Statistik dengan metode penentuan
target menggunakan metode survey.
107
Kualitas Pengarusutamaan Gender dan sumbangan pendapatan perempuan

dan Perlindungan Anak di Jawa Barat sebesar 29,94%*. Hal ini tercapai melalui
meningkat. Hal tersebut ditunjukkan kolaborasi dan inovasi antara Provinsi
oleh capaian angka Indeks Pembangu- Jawa Barat dengan berbagai stakehold-
nan Gender (IDG) Provinsi Jawa Barat er diantaranya penguatan kemandirian
sebesar 100,29%. Apabila dibandingkan melalui kesadaran kewirausahaan yang
dengan capaian tahun lalu, IDG ini men- salah satunya penyelenggaraan Sekolah
galami peningkatan 0,49% walaupun bila Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita
dilihat dari perbandingan realisasi men- (SEKOPER CINTA) sebanyak 2.700 orang
galami penurunan sebesar 0,72 poin. Di- dan pembinaan organisasi perempuan
lihat dari target rencana jangka menen- sebanyak 74 organisasi.
gah (RPJMD Tahun 2018-2023) indeks Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) ta-
ini telah berhasil mencapai 98,83% pada hun 2020 dicapai melalui Program Pen-
tahun ke-2. Namun demikian, IDG Jawa garusutamaan Gender dan Peningka-
Barat berada di bawah rata-rata nasion- tan Kualitas Hidup Perempuan dengan
al, dengan posisi di peringkat 19. efisiensi anggaran sebesar 17,99% atau
setara dengan Rp. 821.925.975,00.
Peningkatan Indeks Pemberdayaan Gen-
der (IDG) didukung oleh perempuan se-
bagai tenaga profesional sebesar 41,55%*,
Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah ukuran pembangunan manusia berbasis gen-
der dilihat dari 3 dimensi capaian dasar manusia yaitu dimensi umur panjang dan hidup
sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Peningkatan Indeks Pembangunan Gender
(IPG) dipengaruhi oleh Peningkatan Pengeluaran Perkapita Perempuan, Peningkatan An-
gka Harapan Lama Sekolah Perempuan, Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah Per-
empuan dan Peningkatan Angka Harapan Hidup Perempuan.
108
Kualitas Pengarusutamaan Gender yang paling berpengaruh sigfinikan ter-

dan Perlindungan Anak di Jawa Barat hadap pencapaian indikator ini adalah
meningkat. Capaian Indeks Pembangu- Program Pengarusutamaan Gender dan
nan Gender (IPG) Provinsi Jawa Barat Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan .
Tahun 2020 sebesar 100,86%. Apabila Efisiensi anggaran dari program-program
dibandingkan dengan tahun lalu, ind- tersebut sebesar 14,97% atau setara den-
ikator ini mengalami peningkatan cukup gan Rp. 872.193.635,00.
signifikan sebesar 0,93% dan bila dilihat
dari perbandingan realisasi tidak men-
galami peningkatan ataupun penurunan.
Apabila dibandingkan dengan target ren-
cana jangka menengah (RPJMD Tahun
2018-2023) indeks tahun kedua ini telah
berhasil mencapai 99,18%. IPG Provinsi
Jawa Barat lebih tinggi 0,06 poin dari ra-
ta-rata Nasional sebesar 89,20.
Peningkatan Indeks Pembangunan Gen-

der (IPG) Provinsi Jawa Barat salah sat-
unya didukung oleh Angka Harapan Hid-
up Perempuan sebesar 75 tahun, Angka
Harapan Hidup Laki-Laki sebesar 71 ta-
hun, Harapan Lama Sekolah Perempuan
sebesar 12,56, Harapan Lama Sekolah
Laki-Laki sebesar 12,50.
Upaya inovatif yang dilakukan yaitu den-
gan mendorong terwujudnya kabupat-
en/kota layak anak pada 23 kabupaten/
kota. Pemberian Biaya Operasional Pen-
didikan Daerah yang meringankan biaya
sekolah menengah negeri (SMA/SMK/
SLB) sebanyak 841 sekolah.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) tahun

2020 dicapai melalui 3 program yaitu
Program Pemenuhan Hak Anak (Program
Anak Juara), Program Pengarusutamaan
Gender dan Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan dan Program Perlindungan
Perempuan dan Anak (Program Perem-
puan Juara dan Anak. Adapun program
109
Sasaran 5
Meningkatnya Aksesibiltas dan Mutu Pendidikan.
Sasaran ini diukur oleh Rata-Rata Lama Sekolah dan harapan lama seko-
lah. Perangkat daerah yang berkolaborasi mengampu indikator ini yaitu
Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Rata-Rata lama Sekolah

Rata-Rata Lama Sekolah didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digu-
nakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Indikator ini
diukur oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui metode survey.
110
Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan di Jawa Barat meningkat. Hal ini ditandai dengan ca-
paian Rata-Rata Lama Sekolah Jawa Barat pada tahun 2020 sebesar 102,40%. Kondisi ini
mengalami peningkatan sebesar 1,31% dari tahun sebelumnya dan bila dilihat dari per-
bandingan realisasi, terjadi peningkatan sebesar 0,18 poin dari tahun sebelumnya. Bila
dilihat dari perspektif target akhir perencanaan jangka menengah, indikator ini mencapai
98,96%. Posisi rata-rata lama sekolah Jawa Barat lebih tinggi 0,07 poin dari rata-rata
nasional 8,48.
Pencapaian indikator ini diakselerasi upaya kolaboratif dan inovatif diantaranya Pendi-
rian SMA TERBUKA sebanyak 27 sekolah, pemberian bantuan biaya pendidikan SMA/
SMK/SLB pada Sekolah Swasta bagi keluarga Miskin yang tidak terakomodir pada seko-
lah negeri sebanyak 5.151 siswa, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan melalui
pembangunan RKB serta Laboratorium dan Pembangunan toilet sekolah dengan standar
hotel pada SMA/SMK/SLB di Jawa Barat sebanyak 434 sekolah, dan Biaya Pendidikan
Menengah Universal (BPMU) sebanyak 5.225 sekolah swasta.
Indikator ini didukung oleh 10 program. Program yang paling berpengaruh signifikan terh-
adap tercapainya indikator ini adalah Program Sekolah Menengah Atas (SMA). Efisiensi ang-
garan dari program-program tersebut sebesar 13,20% atau setara Rp 368.366.862.764,00.
Harapan lama Sekolah

Harapan Lama Sekolah (HLS) adalah lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan
akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Angka Harapan Lama
Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. Indikator ini diukur oleh BPS
melalui metode survey.
111
Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan di Jawa Barat meningkat. Hal ini ditandai dengan ca-
paian Harapan Lama Sekolah Jawa Barat pada tahun 2020 sebesar 102,46%. Kondisi ini
mengalami peningkatan sebesar 7,55% dari tahun sebelumnya dan bila dilihat dari per-
bandingan realisasi indikator ini mengalami peningkatan sebesar 0,02%. Bila dibanding-
kan dengan target akhir pembangunan jangka menengah, indikator ini mencapai 99,52%.
Posisi indikator ini lebih rendah 0,48 poin dari rata-rata nasional 12,98.
Pencapaian indikator ini diakselerasi upaya kolaboratif dan inovatif diantaranya Pendi-
rian SMA TERBUKA sebanyak 27 sekolah, pemberian bantuan biaya pendidikan SMA/
SMK/SLB pada Sekolah Swasta bagi keluarga Miskin yang tidak terakomodir pada seko-
lah negeri sebanyak 5.151 siswa, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan melalui
pembangunan RKB serta Laboratorium dan Pembangunan toilet sekolah dengan standar
hotel pada SMA/SMK/SLB di Jawa Barat sebanyak 434 sekolah, dan Biaya Pendidikan
Menengah Universal (BPMU) sebanyak 5.225 sekolah swasta.
Indikator ini didukung oleh 10 program. Program yang paling berpengaruh signifikan terh-
adap tercapainya indikator ini adalah Program Sekolah Menengah Atas (SMA). Efisiensi ang-
garan dari program-program tersebut sebesar 13,20% atau setara Rp 368.366.862.764,00.
112
Sasaran 6
Meningkatnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan,
Masyarakat Berolahraga dan Prestasi Olahraga Jawa
Barat di Tingkat Nasional.
Untuk mewujudkan sasaran Meningkatnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan, Mas-
yarakat Berolahraga dan Prestasi Olahraga Jawa Barat di Tingkat Nasional diukur melalui
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Perangkat daerah yang mengampu indikator ini ada-
lah Dinas Pemuda dan Olah Raga.
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP)

Indeks Pembangunan Pemuda adalah sebuah alat pengukur pencapaian perjalanan pem-
bangunan pemuda. Indikator ini diukur oleh BAPPENAS dan Kementerian Pemuda dan
Olahraga dan dihitung dengan menggunakan metode survey.
113
Pembangunan Pemuda di Jawa

Barat mengalami peningkatan
yang signifikan. Hal ini terlihat
dari Capaian Indeks Pembangu-
nan Pemuda Jawa Barat Tahun
2020 sebesar 102,04%. Capaian
Indikator ini mengalami pening-
katan sebesar 15,9% dari tahun
sebelumnya dan bila dilihat dari
perbandingan realisasi mengala-
mi peningkatan sebesar 3,8 poin.
Indikator ini mencapai 92,59%
vation Felowship. Capaian indikator
apabila disandingkan dengan tar- ini didukung oleh 3 program yang
get akhir RPJMD. salah satunya sangat berperan
penting yaitu program peningka-
Salah satu upaya inovatif yang tan dan pembinaan kepemudaan.
mendorong lompatan peringkat Efisiensi anggaran untuk pro-
capaian Indeks Pembangunan gram-program tersebut sebesar Rp
Pemuda adalah melalui Jabar 915.927.393,00 atau setara dengan
Future Leader dan Jabar Inno- 7,47%.
114
Sasaran 7
Meningkatnya pelestarian dan Pengembangan
kebudayaan lokal.
Pencapaian sasaran meningkatnya pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal di-
ukur melalui Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat yang secara Nasional akan
menjadi Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) yang pencanangannya baru dilaksanakan
pada akhir Tahun 2019. Perangkat daerah yang mengampu indikator ini adalah Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan.
Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat

Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat adalah ciri keberhasilan upaya meningkatkan
ketahanan budaya daerah berbasis kearifan lokal melalui Pelindungan, Pengembangan, Peman-
faatan dan Pembinaan Obyek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar Budaya. Persentase Pemajuan
Kebudayaan Jawa Barat diperoleh dari hasil perhitungan obyek Pemajuan kebudayaan yang terpe-
lihara/ obyek Pemajuan kebudayaan dikali 100%. Indikator ini diukur oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan dengan menggunakan metode dokumentasi.
Kebudayaan lokal di Jawa Barat dikembangkan dan dilestarikan secara terus menerus. Capa-
ian indikator Persentase Pengembangan Kebudayaan pada Tahun 2020 sebesar 273,09%. Apabila
diperbandingkan dengan tahun 2019 peningkatannya mencapai 168,28 % dan bila dilihat dari per-
bandingan realisasi mengalami peningkatan sebesar 0,43 poin. Dilihat dari perspektif perencanaan
pembangunan jangka menengah (RPJMD) indikator ini mencapai 73,77 %.
Adapun yang menjadi faktor pendukung dari pencapaian indikator diatas antara lain ditetapkann-
ya 11 warisan budaya tak benda (WBTB) Jawa Barat di tingkat nasional, Cagar budaya yang dile-
starikan 44 situs, Benda koleksi museum yang dilestarikan sebanyak 300 koleksi, dan unsur objek
kemajuan kebudayaan yang dilindungi, dikembangkan, dibina dan dimanfaatkan sebanyak 135
unsur. Upaya yang dilakukan untuk keberhasilan pencapaian indikator Pemajuan Kebudayaan
Jawa Barat, antara lain diselenggarakan West Java Festival, dukungan penyelenggaraan West Java
Invesment Summit, serta atraksi seni budaya Jawa Barat.
Pencapaian indikator diatas diakselerasi oleh Program Pengembangan Nilai Budaya dan Program
Pengelolaan Keragaman Budaya dengan efisiensi anggaran sebesar Rp.111.135.570 atau setara
dengan 1,04 %.
115
Sasaran 8
Terwujudnya Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat
dan Kenyamanan Lingkungan Sosial
Ketertiban dan ketentraman masyarakat diukur dengan indeks Ketentra-
man dan ketertiban masyarakat. Perangkat daerah yang mengampu indika-
tor ini yaitu Satuan Polisi Pamong Praja. Indikator ini diukur oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan metode survey.
Indeks Ketentraman dan ketertiban
Indeks Ketentraman dan Ketertiban adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan
pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan
tentram, tertib dan teratur. Indeks Ketentraman dan Ketertiban yang merupakan inovasi
dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan menjadi pionir dalam penghitungan Indek keten-
traman dan Ketertiban di Indonesia. Indeks Ketentraman dan Ketertiban diperoleh ber-
dasarkan Survey yang dilakukan BPS untuk melihat Keamanan dari Bencana, Keamanan
dari Kekerasan Fisik, Perlindungan dan Pemanfaatan atas Kebhinekaan, Pemenuhan Kes-
ejahteraan Sosial.
116
Ketertiban dan ketentraman masyarakat di Jawa Barat menunjukan kondisi nyaman. Hal
ini terlihat dari capaian indikator Ketentraman dan Ketertiban sebesar 126.29%. Pencapa-
ian Indikator ini mengalami peningkatan sebesar 15.57 poin dari tahun sebelumnya dan
bila dilihat dari perbandingan realisasi terjadi peningkatan sebesar 10,9 poin. Dilihat dari
perspektif perencanaan jangka menengah telah melampaui target sebesar 117.87 %.
Ketercapaian target tersebut diakselerasi oleh penegakan Perda dan Perkada sebanya k
31 kasus. Beberapa diantaranya adalah penegakan Perda Kawasan Bandung Utara (KBU),
penegakan Galian Golongan C skala besar sebanyak 2 lokasi, dan penegakan protokol kes-
ehatan Covid-19 di 27 Kabupaten/Kota dengan menerapkan aplikasi Sistem pencatatan
pelanggaran (Sicaplang) yang bisa menyajikan laporan real time.
Faktor lainnya yang mendukung pencapaian indeks ketentraman dan ketertiban adalah
penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban umum serta pelindungan masyarakat
yang berkesinambungan seperti kerjasama penyuluhan protokol kesehatan di tempat-tem-
pat keramaian pada 27 kabupaten/kota, kerjasama penertiban rapid test di 5 rest area
saat masa mudik lebaran dan tahun baru.
Program yang mendukung ketercapaian indeks ketentraman dan ketertiban tersebut me-
liputi empat program. Program yang berperan penting dalam pencapaian indikator ini
adalah Program Penegakkan Perda dan Perkada. Efisiensi anggaran program-program ini
sebesar 6,17% atau setara dengan Rp 88.459.814,00.
117
MISI III
MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN DAN
PEMERATAAN PEMBANGUNAN BERBASIS
LINGKUNGAN DAN TATA RUANG YANG
BERKELANJUTAN MELALUI PENINGKATAN
KONEKTIVITAS WILAYAH DAN PENATAAN
DAERAH
Sasaran 9
Meningkatnya infrastruktur energi listrik yang
Mendukung pertumbuhan ekonomi dan akses listrik
terhadap rumah tangga hingga ke pelosok
Infrastruktur energi listrik yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan

akses listrik terhadap rumah tangga hingga ke pelosok diukur oleh indika-
tor Konsumsi Listrik Perkapita. Perangkat Daerah yang mengampu indika-
tor ini yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.
Konsumsi Listrik Perkapita
Konsumsi listrik per kapita merupakan akumulasi penggunaan listrik yang

bersumber dari PLN dan non PLN dalam jangka waktu satu tahun dibagi
dengan jumlah penduduk suatu wilayah. Kondisi ini menggambarkan se-
makin tinggi konsumsi listrik maka semakin tinggi pula tingkat ekonomi
penduduk dalam suatu daerah. Indikator ini diukur oleh Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan metode
diskusi dan dokumentasi.
118
Infrastruktur energi listrik yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat mema-
dai. Selain itu, masyarakat sudah memiliki akses listrik hingga ke pelosok. Pada Tahun
2020, capaian konsumsi listrik per kapita Jawa Barat sebesar 120,69%. Dari perspektif
target akhir pembangunan jangka menengah (RPJMD), indikator ini menunjukkan hasil
yang optimis dengan capaian 99,70%. Adapun secara nasional, posisi capaian indikator
ini di Jawa Barat lebih tinggi 57,60 kwh dari tingkat konsumsi nasional 1.089 kwh/ka-
pita. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan capaian sebesar
20,54% sedangkan dilihat dari perbandingan realisasi terjadi penurunan sebesar 155,40
poin.
Faktor-faktor yang mendukung peningkatan konsumsi listrik di Jawa Barat yaitu adanya
konsumsi listrik bersumber dari PLN sebesar 49.883 GWh dan bersumber dari non PLN
sebesar 7.374 GWh sepanjang tahun 2020. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menca-
pai kondisi tersebut yaitu pengembangan akses listrik bagi masyarakat miskin dan tidak
mampu sebanyak 12.770 sambungan rumah atau instalasi rumah, fasilitasi perizinan
pengusahaan ketenagalistrikan sebanyak 1.735 rekomendasi teknis perizinan dan pening-
katan kelaikan operasi instalasi listrik yang ditandai dengan penerbitan 996 SLO.
Upaya ketercapaian ini ditopang oleh 8 (delapan) program yang salah satunya sangat ber-
peran dalam pencapaian indikator ini yaitu Program Ketenagalistrikan dengan efisiensi
sebesar 1,67% atau setara dengan Rp 44.080.371,00.
119
Sasaran 10
Meningkatnya Aksesibilitas dan Mobilitas
Transportasi menuju pusat-pusat perekonomian
Aksebilitas dan mobilitas transportasi menuju pusat-pusat perokonomian

di Jawa Barat diukur oleh indikator konektivitas antar wilayah. Indikator
ini merupakan hasil kolaborasi perangkat daerah yaitu Dinas Bina Marga
dan Penataan Ruang dan Dinas Perhubungan.
Konektivitas antar wilayah

Konektivitas Antar Wilayah di Jawa Barat diukur melalui capaian tingkat
kemantapan jalan provinsi, aksesibilitas menuju kawasan potensial dan
pusat-pusat kegiatan yang dibangun/ditingkatkan, ketersediaan sarana
prasarana perhubungan darat dan fasilitas perlengkapan jalan, keterse-
diaan prasarana dan fasilitas keselamatan perhubungan laut dan ASDP,
ketersediaan Prasarana Perhubungan Udara dan, ketersediaan Jaringan
Transportasi Massal berbasis Rel. Indikator ini diukur oleh Bappeda Provin-
si Jawa Barat dengan menggunakan metode dokumentasi.
120
Konektivitas antar wilayah yang menuju pusat-pusat perekonomian di Jawa

Barat menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari capaian indikator ini ta-
hun 2020 sebesar 102,79%. Bila dibandingkan dengan target perencanaan jang-
ka menengah (RPJMD) pencapaian konektivitas antar wilayah di Jawa Barat
menunjukkan angka optimis sebesar 83,11%. Capaian indikator ini bila diband-
ingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 4,72% dan
dilihat dari perbandingan realisasi terjadi peningkatan sebesar 1 poin.
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian tingkat konektivitas

antar wilayah di Jawa Barat diakselerasi oleh tingkat kemantapan jalan, yai-
tu jalan dengan kondisi baik dan kondisi sedang di seluruh jalan kewenangan
provinsi sepanjang 1924,702 Km dengan upaya pembangunan jembatan/flyover
sepanjang 1050 m, peningkatan jalan sepanjang 11,95 Km, penggantian jem-
batan sepanjang 47 m, rekonstruksi/rehabilitasi jalan sepanjang 17,28 Km, dan
rehabilitasi jembatan sepanjang 48 m, peningkatan sarana prasarana perhubun-
gan darat pada 14 terminal sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih
penghargaan Terminal Sehat, serta peningkatan fasilitas perlengkapan jalan
kondisi terpasang sebanyak 247 unit.
Peningkatan konektivitas antar wilayah di Jawa Barat didukung 21 (dua pu-

luh satu) program. Program yang secara signifikan mendukung dalam pencapa-
ian indikator tersebut diantaranya Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
dan Program Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ. Efisiensi anggaran pro-
gram-program tersebut sebesar 5,24% atau setara dengan Rp. 21.400.196.524,00.
121
Sasaran 11
Meningkatnya pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa
Meningkatnya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di Jawa Barat diukur

oleh Indeks Desa Membangun. Perangkat daerah yang mengampu pencapaian sasaran ini
adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Indeks Desa Membangun

Indeks Desa Membangun merupakan alat ukur untuk menetapkan status kemajuan dan
kemandirian desa pada suatu daerah melalui pengukuran indeks ketahanan sosial, in-
deks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan lingkungan. Maka dari itu, semakin ting-
gi ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan desa pada suatu daerah maka akan sema-
kin tinggi pula Indeks Desa Membangun daerah tersebut. Hal ini juga berarti semakin
tinggi pula pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Indikator ini diukur oleh
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan menggu-
nakan metode survey.
122
Pembangunan dan pemberdayaan mas- bantuan keuangan untuk infrastruktur

yarakat desa di Provinsi Jawa Barat pedesaan sebanyak 5.312 desa.
menunjukan peningkatan. Capaian In-
deks Desa Membangun pada tahun 2020 Pencapaian peningkatan pembangunan
sebesar 101,47%. Jika dibandingkan den- dan pemberdayaan masyarakat Desa
gan target perencanaan pembangunan didukung oleh 4 (empat) program yaitu
jangka menengah (RPJMD) menunjukkan Program Pemberdayaan Ekonomi Mas-
angka yang optimis sebesar 95,83%. Se- yarakat Dan Desa, Program Pengemban-
lain itu, IDM Jawa Barat berada di per- gan Potensi Desa, Program Bina Aparatur
ingkat ke-5 nasional. Jika dibandingkan dan Aset Pemerintah Desa dan Program
dengan tahun sebelumnya, capaian IDM Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan
menunjukan penurunan sebesar 1,61% Partisipasi Masyarakat dengan efisiensi
dan dilihat dari perbandingan realisasi sebesar 1,92% atau setara dengan Rp.
mengalami peningkatan peningkatan se- 1.892.527.735,00.
besar 0,02 poin.
Keberhasilan pencapaian Indeks Desa

Membangun di Jawa Barat didukung
oleh peningkatan status 172 desa men-
jadi Desa Mandiri atau meningkat 175%
dari tahun sebelumnya. Upaya yang telah
dilakukan untuk mencapai keberhasilan
ini yaitu pemberian stimulan berupa Mo-
bil Aspirasi Masyarakat Juara (MASKARA)
sebanyak 102 unit, bantuan permodalan
untuk BUMDES sebanyak 168 BUMDES,
123
Sasaran 12
Terbentuknya Daerah Otonomi Baru untuk Pemerata-
an Pembangunan
Pembentukan daerah otonomi baru untuk pemerataan pembangunan di Jawa Barat ada-
lah penetapan calon daerah yang dipersiapkan/diusulkan menjadi daerah otonomi baru
yang didasarkan pada ketentuan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terkait
mekanisme pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB). Pengukuran tingkat keberhasilan
sasaran ini merupakan inovasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui usulan
pembentukan daerah persiapan otonomi baru berdasarkan pada jumlah usulan pemben-
tukan daerah otonomi baru. Perangkat daerah yang mengampu ketercapaian indikator ini
adalah Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Usulan Pembentukan Daerah Persiapan Otonom Baru

Usulan pembentukan Daerah persiapan otonomi baru adalah penetapan calon daerah
yang dipersiapkan/diusulkan menjadi daerah otonomi baru. Calon Daerah Persiapan
Baru didasarkan pada ketentuan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Me-
kanisme pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) sekarang sebelum diusulkan menjadi
DOB maka harus melewati tahap Daerah Persiapan selama 3 tahun untuk dievaluasi ke-
layakannya. indikator ini diukur oleh Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah menggu-
nakan metode dokumentasi.
5,89
124
Pembentukan daerah otonomi baru un-

tuk pemerataan pembangunan di Jawa
Barat berjalan dengan baik. Capaian ki-
nerja usulan pembentukan daerah per-
siapan otonom baru Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2020 sebesar 300%. Indika-
tor ini juga mengalami peningkatan se-
besar 200% dari tahun sebelumnya dan
bila dilihat dari perbandingan realisasi
terjadi peningkatan sebesar 2 poin. Bila
yaitu Kabupaten Sukabumi Utara, Ka-
dibandingkan dengan dokumen perenca-
bupaten Garut Selatan dan Kabupaten
naan jangka menengah (RPJMD) capaian
Bogor Barat. Adapun pencapaian kiner-
kinerja pembentukan daerah persiapan
ja di atas ditopang oleh Program Usu-
otonom baru Provinsi Jawa Barat sebe-
lan Pembentukan Daerah Persiapan
sar 50%.
Otonom Baru dengan efisiensi sebesar
Rp 66.248.023,00 atau setara dengan
Keberhasilan pencapaian kinerja pem-
5,89%.
bentukan daerah persiapan otonom baru
di Provinsi Jawa Barat didukung oleh
3 (tiga) usulan pembentukan persiapan
daerah otonom baru
125
Sasaran 13
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan
Pengendalian Dampak Perubahan Iklim untuk
Kesejahteraan Masyarakat
Kualitas lingkungan hidup dan pengendalian dampak perubahan iklim un-

tuk kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat diukur melalui Indeks Kuali-
tas Lingkungan Hidup (IKLH) dan Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Ru-
mah Kaca. Pengukuran ini merupakan kolaborasi antar perangkat daerah
yang diampu oleh yaitu Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, dan
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) adalah salah satu cara untuk
mereduksi banyaknya data dan informasi mengenai kualitas lingkungan
hidup sehingga dapat dijadikan sebagai parameter untuk membandingkan
kualitas lingkungan hidup dari suatu wilayah dengan wilayah lain. Indika-
tor ini diukur oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan
menggunakan metode survey.
126
Kualitas lingkungan hidup di Jawa Barat dapat dipertahankan. Pada tahun

2020 pencapaian IKLH sebesar 101,85%. Jika dibandingkan dengan peren-
canaan pembangunan jangka menengah (RPJMD), kondisi ini menunjuk-
kan adanya optimisme dengan capaian 99,98%. Bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, capaian IKLH mengalami penurunan sebesar 2,89 poin.
Namun bila dilihat dari perbandingan realisasi mengalami peningkatan se-
besar 9,47 poin. Posisi IKLH Jawa Barat lebih rendah 8,68 dari rata-rata
Nasional sebesar 70,27.
Faktor-faktor keberhasilan penca-

paian IKLH Provinsi Jawa Barat di-
tunjukan oleh pencapaian indeks Pada tahun 2020 dilaksanakan
kualitas air sebesar 42,84, kualitas pula Gerakan Tanam dan Peli-
air laut 74,17, kualitas udara 79,58, hara Pohon (GTPP) melalui Surat
serta tutupan lahan 42,28. Selain Edaran Gubernur Jawa Barat No.
itu, capaian luas tutupan hutan 522.4/17/Rek tanggal 17 Februari
Jawa Barat sebesar 1.685.139,82 2020 Tentang Pelaksanaan Ger-
hektar. akan Tanam dan Pelihara Pohon
di Lahan Kritis Kabupaten/Kota
Upaya yang dilakukan untuk men- Se-Jawa Barat menghimbau kepa-
dukung IKLH antara lain pening- da seluruh warga masyarakat Jawa
katan cakupan akses infrastruktur Barat untuk melaksanakan gera-
dasar permukiman seperti pen- kan tanam pohon, sampai dengan
gadaan incinerator pada TPS 3R bulan Desember 2020 telah meng-
di Kabupaten/Kota, peningkatan himpun 28.502.569 bibit pohon.
kualitas kawasan permukiman,
perbaikan rumah tidak layak huni, Pencapaian IKLH Jawa Barat
pengoordinasian penataan ruang di didukung oleh 50 (lima puluh) pro-
Jawa Barat, peningkatan pertam- gram yang salah satunya berperan
bangan yang tertib administrasi dan meningkatkan IKLH yaitu Program
teknis sebesar 46,65% dan konser- Pertambangan dan Program Air
vasi air tanah untuk meningkatkan Tanah. Efisiensi anggaran untuk
sumur bor yang meningkat muka program-program tersebut sebesar
air tanahnya sebesar 2,37%. 10,04% atau Rp 11.116.581.263,00.
127
Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca menggambarkan po-

tensi besarnya emisi yang dapat diturunkan dari upaya mitigasi yang tel-
ah dilakukan. Indikator ini diukur oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Jawa Barat dengan menggunakan metode dokumentasi.
128
Kualitas lingkungan hidup dan Barat, inventarisasi data penggu-

pengendalian dampak perubahan naan instalasi energi terbarukan
iklim pada aspek penurunan emi- oleh swasta di Jawa Barat, koordi-
si gas rumah kaca di Jawa Barat nasi dan konsultasi perencanaan
masih bisa dikendalikan. Hal ini pembangunan instalasi EBT untuk
ditunjukan oleh capaian Tingkat 2022. Upaya lain yang dilakukan
Upaya Penurunan Emisi Gas Ru- oleh Pemerintah Daerah Provin-
mah Kaca Jawa Barat Tahun 2020 si Jawa Barat adalah Operasion-
sebesar 101,31%. Bila dilihat dari al Bank Sampah, Operasi TPS 3 R,
perspektif perencanaan jangka me- dan Operasional TPST Regional.
nengah (RPJMD) terealisasi sebesar
74,14%. Namun demikian, pencapa- Program pendukung Tingkat Upaya
ian tahun 2020 dibandingkan den- Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
gan tahun sebelumnya mengalami terdiri dari 4 program yang salah
penurunan 36,19%. Sedangkan di- satunya sangat berperan penting
lihat dari perbandingan realisa- dalam pencapaian indikator ini
si mengalami peningkatan sebesar adalah Program Pengembangan dan
0,02 poin. Konservasi Energi. Efisiensi ang-
garan dari program-program terse-
Terkendalinya capaian indikator ini but sebesar 5,97% atau senilai Rp
dipengaruhi oleh faktor Penurunan 34.382.392,00.
emisi gas rumah kaca sektor energi
sebesar 1,84%. Keberhasilan ini di-
capai melalui fasilitasi penerapan
pembangkit energi terbarukan. Se-
lain itu, dilakukan rekonsiliasi data
instalasi energi terbarukan di Jawa
129
Sasaran 14
Meningkatkan ketersedian air untuk menunjang pro-
duktifitas ekonomi dan domestik
Sasaran ini diukur oleh Indeks Penggunaan Air. Perangkat daerah yang
mengampu indikator ini yaitu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air.
Indeks Penggunaan Air
Indeks Penggunaan Air adalah salah satu dari beberapa parameter yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan kuantitas, kualitas dan kon-
tinuitas air dari suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Nilai Indeks Penggu-
naan Air suatu DAS dikatakan baik jika jumlah air yang digunakan di DAS
masih lebih sedikit daripada potensinya sehingga DAS masih menghasilkan
air yang keluar dari DAS untuk wilayah hilirnya, sebaliknya dikatakan
tidak baik jika jumlah air yang digunakan lebih besar dari potensinya se-
hingga volume air yang dihasilkan dari DAS untuk wilayah. Indikator ini
diukur oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan menggu-
nakan metode diskusi dan dokumentasi.
130
Ketersediaan air di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020 memadai. Hal
tersebut terlihat dari tercapainya Indeks Penggunaan Air Provinsi Jawa
Barat tahun 2020 sebesar 100%. Bila dibandingkan dengan target RPJMD
Tahun 2023, capaian indikator ini sebesar 99,79% walaupun bila diband-
ingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan capaian sebesar
0,03% dan terjadi peningkatan realisasi sebesar 0,0007 poin.
Faktor-faktor yang mendukung pencapaian IPA dimaksud yaitu kondisi

ketersediaan air sebesar 721.098 m3/detik pada 6 wilayah sungai yang
hampir memenuhi kebutuhan air Jawa Barat sebanyak 860.073 m3/detik.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai kondisi tersebut adalah pembangu-
nan Embung Dataran Nangka yang dapat menampung ketersediaan air se-
besar 10.000 m3/detik, serta revitalisasi dan operasi pemeliharan situ-situ
yang menghasilkan kapasitas tampung sumber daya air 0,02%.
Program-program yang mendukung keberhasilan capaian Indeks Penggu-

naan Air (IPA) meliputi 28 program yang salah satunya yang paling berpen-
garuh signifikan terhdap pencapaian indikator tersebut yaitu adalah Pro-
gram Pengelolaan Sumber Daya Air . Efisiensi anggaran program-program
ini sebesar 13,35% atau setara dengan Rp 24,221,510,215,00.
131
Sasaran 15
Meningkatnya ketangguhan terhadap bencana
Sasaran ini diukur oleh Indeks Risiko Bencana. Adapun perangkat daerah
yang berkolaborasi mengampu indikator ini adalah Badan Penanggulangan
Bencana Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perumahan dan Per-
mukiman, serta Dinas Pengeloaan Sumber Daya Air.
Indeks Risiko Bencana (IRB)
Indeks Risiko Bencana Indonesia dapat digunakan untuk memberikan gam-

baran perbandingan capaian penurunan indeks risiko bencana di suatu
kabupaten/kota.
Komponen IRBI meliputi indeks bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Proses

menghitung IRBI dilakukan dengan menggunakan kalkulasi secara spasial
sehingga dapat menghasilkan peta risiko dan nilai grid yang dapat diper-
gunakan dalam menyusun penjelasan peta risiko. Indikator ini diukur oleh
BNPB.
132
Ketangguhan Jawa Barat dalam penanggulangan bencana meningkat. Hal

ini tercermin dari capaian Indeks Risiko Bencana sebesar 103,08% pada
tahun 2020. Indikator ini juga mengalami peningkatan sebesar 10,88%
dari tahun sebelumnya dan dilihat dari perbandingan realisasi mengalami
penurunan sebesar 6,31 poin. Adapun persentase capaian indikator ini
terhadap target RPJMD Tahun 2023 adalah sebesar 98,74%. Provinsi Jawa
barat secara nasional berada pada urutan ke-14 dengan kategori risiko
bencana yang tinggi. Hasil perhitungan Indeks Risiko Bencana Tahun 2019
menunjukkan 16 provinsi berada pada kelas risiko bencana tinggi dan 18
provinsi berada pada kelas risiko bencana sedang dan tidak ada provinsi
yang berada pada risiko bencana rendah.
Faktor-faktor yang mendukung dilakukan dengan meningkatkan

keberhasilan pencapaian Indeks kapasitas penanggulangan bencana
Risiko Bencana antara lain Kes- sehingga dapat menurunkan Indeks
iapsiagaan dan Mitigasi Pemerintah Risiko Bencana.
Provinsi Jawa Barat dalam penan-
ganan darurat bencana daerah. Up- Ketercapaian IRBI didukung oleh
aya-upaya yang dilakukan antara 8 program yang salah satunya ber-
lain penyusunan rencana kontijen- pengaruh signifikan terhadap pen-
si Sesar Lembang, pengembangan capaian IRBI yaitu Program Pence-
sistem peringatan dini per ancaman gahan dan Kesiapsiagaan. Efisiensi
(Early Warning System) sebanyak 8 anggaran program-program terse-
unit, penyusunan rencana evakua- but sebesar 8,49% atau setara den-
si per ancaman, serta penentuan gan Rp 1,418,721,894,00.
jalur dan tempat evakuasi semen-
tara. Upaya lainnya terkait penan-
ganan darurat meliputi penentuan
status tanggap darurat sebanyak
27 Kabupaten/Kota kasus pandemi
Covid-19. Hal ini menunjukan bah-
wa Komitmen Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dan beberapa komuni-
tas tekait pengurangan risiko ben-
cana di suatu daerah telah tercapai
dan didukung dengan kebijakan
yang sistematis. Upaya penang-
gulangan bencana pun akan terus
133
MISI IV
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA
SAING USAHA EKONOMI UMAT YANG SEJAHTERA
DAN ADIL MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI
DIGITAL DAN KOLABORASI DENGAN
PUSAT-PUSAT INOVASI SERTA PELAKU
PEMBANGUNAN
Sasaran 16
Jawa Barat sebagai daerah pertanian, kehutanan,
kelautan dan perikanan yang mandiri untuk
mencapai kedaulatan pangan.
Sasaran ini diukur oleh 2 (dua) indikator yakni Skor Pola Pangan Harapan
(SPPH) dan Nilai Tukar Petani (NTP), adapun perangkat daerah yang men-
gampu pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (SPPH) yaitu Dinas Ketah-
anan Pangan dan Peternakan. Perangkat daerah pengampu Nilai Tukar
Petani (NTP) yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan
dan Peternakan, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, serta Dinas Tana-
man Pangan dan Hortikultura.
Skor Pola Pangan Harapan (SPPH)

Skor Pola Pangan Harapan (SPPH) adalah susunan keragaman pangan yang
didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama pada
tingkat ketersediaan maupun konsumsi pangan. PPH merupakan instru-
men untuk menilai situasi konsumsi pangan wilayah yang dapat digunakan
untuk menyusun perencanaan kebutuhan konsumsi pangan ke depan,
dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, budaya dan preferensi
konsumsi pangan masyarakat. Selain itu, PPH juga dapat dijadikan acuan
untuk menentukan sasaran dalam perencanaan dan evaluasi penyediaan
khususnya produksi pangan. SPPH diukur melalui Analisis Pola Pangan
Harapan dengan menggunakan data SUSENAS yang dikeluarkan oleh BPS.
134
Upaya Jawa Barat dalam mewujudkan daerah pertanian, kehutanan, ke-

lautan dan perikanan yang mandiri untuk mencapai kedaulatan pangan
menunjukan hasil yang optimis. Hal ini terlihat dari capaian indikator Skor
Pola Pangan Harapan Tingkat Konsumsi tahun 2020 sebesar 102,53% dari
target 82,70 - 83,20 poin terealisasi 84,8 poin. Dalam perspektif jangka
menengah persentase capaian tersebut adalah sebesar 99,06%. Indikator
ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 5,47% dan bila
dilihat dari perbandingan realisasi terjadi penurunan sebesar 4,2 poin.
135
Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan penca-

paian Skor Pola Pangan Harapan meliputi penurunan
konsumsi beras (3,6%), peningkatan konsumsi pan-
gan hewani (116,5%), peningkatan konsumsi sayur dan
buah (223,1 gram/kapita/hari), dan peningkatan kon-
sumsi umbi-umbian (40,5 gram/kapita/hari).
Capaian indikator ini didukung oleh 3 (tiga) program

yaitu Program Pelatihan Peternakan dan Ketahan-
an Pangan, Program Pengawasan Mutu dan Keaman-
an Pangan serta Program Ketersediaan dan Distribu-
si dengan efisiensi anggaran 4.43% atau senilai Rp
104,523,348,00.
136
Nilai Tukar Petani (NTP)

Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima
petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam
persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam me-
nentukan tingkat kesejahteraan petani. Indikator ini diukur oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan metode survey.
Jawa Barat optimis mewujudkan daerah pertanian yang mandiri ditengah

Pandemi Covid 19 . Hal tersebut terlihat dari Nilai Tukar Petani pada tahun
2020 yang masih positif yaitu sebesar 101.41 poin atau tercapai sebesar
101,28% terhadap target. Namun demikian apabila dibandingkan dengan
capaian tahun sebelumnya terjadi penurunan NTP sebesar 3,21%. Bila di-
lihat dari perbandingan realisasi terjadi penurunan sebesar 9,52 poin. De-
mikian halnya bila dibandingkan dengan capaian NTP Nasional sebesar
103,25 poin, posisi NTP Jawa Barat lebih rendah 1,84 poin. Apabila dilihat
dari perspektif perencanaan jangka menengah NTP Jawa Barat ada pada
posisi mendekati target tahun 2023 yaitu sebesar 97,02%.
Pencapaian NTP tersebut didukung oleh hasil produksi berbagai sub sek-
tor, yaitu produksi tanaman pangan dan hortikultura sebesar 13.453.572
ton, tanaman perkebunan rakyat sebesar 421.340 ton, produksi daging
sebesar 1.021.688 ton, produksi telur sebesar 609.741 ton, produksi susu
sebesar 293.490 ton. Upaya yang telah dilakukan dalam mendukung ca-
paian produksi tersebut di sub sektor perkebunan yaitu Penyediaan Benih
Unggul (benih kopi) sebanyak 3 juta benih, Pemberian dukungan sarana
prasarana usaha perkebunan (pupuk, alsintan, jalan produksi, embung)
kepada sebanyak 20 kelompok tani, pelatihan penerapan Good Agriculture
137
Praktice (GAP) sebanyak 35 Kelom- besar 1,021,699 ton, mutu produk

pok Tani, Pengendalian Organisme hewan sebesar 4,6%. Hal ini di-
Pengganggu Tanaman seluas 200 dorong oleh clusterisasi/kawasan
Ha. peternakan dan sertifikasi nilai
kontrol veteriner terhadap unit us-
Optimisme Jawa Barat dalam mewu- aha produk hewan.
judkan daerah pertanian mandi-
ri ini juga didukung oleh produk- Adapun program-program yang
si perikanan sebesar 1.389.455,26 mendukung NTP meliputi 74 pro-
ton, angka konsumsi ikan Provinsi gram. Pogram yang berperan pent-
Jawa Barat sebesar 36,2 kg per ka- ing dalam pencapaian NTP ini an-
pita/tahun, luas kawasan konser- tara lain Program Peningkatan
vasi perairan yang dikelola sebesar Penerapan Tekonologi Budidaya
19,04%, kepatuhan pelaku usaha Tanaman Perkebunan, Program
kelautan dan perikanan terhadap Peningkatan Produksi Berikanan
peraturan perundang-undangan se- Budidaya. Adapun Efisensi angga-
besar 51,85%. Upaya yang dilaku- ran sebesar 3,23% atau senilai Rp
kan untuk mencapai tersebut ada- 5,172,266,526,00.
lah Pengadaan Smart fishing untuk
218 kelompok nelayan, revitalisasi
tambak pantura seluas 5 Ha dan
penebaran benih di perairan umum
di 27 titik kabupaten/kota. Selain
itu, Kondisi NTP didukung juga
oleh nilai tukar usaha peternakan
sebesar 94,44%, produksi komodi-
tas peternakan produksi daging se-
138
Sasaran 17
Tercapainya pariwisata sebagai sumber pertumbuhan
ekonomi inklusif
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berupaya untuk menurunkan ke-
miskinan, menurunkan ketimpangan distribusi pendapatan, dan menyerap
lebih banyak tenaga kerja dari sektor pariwisata sehingga mampu menja-
dikan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi
inklusif.
Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB

indikator ini diukur oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan menggunakan
metode survey.
Kontribusi sektor pariwisata merupakan indikator yang menggambarkan

investasi di bidang hotel serta jumlah kunjungan wisatawan asing dan lama
mereka tinggal terhadap perolehan PDRB Provinsi Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat telah berhasil mewujudkan pariwisata sebagai sumber

pertumbuhan ekonomi inklusif. Hal ini diperlihatkan dengan kontribusi
pariwisata terhadap PDRB pada tahun 2020 mencapai 107,55%. Dalam
perspektif perencanaan jangka menengah (RPJMD) pencapaian kontribu-
si sektor pariwisata terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat adalah sebesar
92,53%. Sementara itu bila dibandingkan dengan kinerja tahun lalu, capa-
ian indikator ini mengalami penurunan sebesar 174,19 poin dan bila dili-
hat dari perbandingan realisasi mengalami penurunan sebesar 3,63 poin.
139
Faktor-faktor yang mendukung pencapaian kontribusi

pariwisata terhadap PDRB antara lain Jumlah PDRB sek-
tor pariwisata sebesar 2.85%, Kunjungan wisatawan man-
canegara sebanyak 31.610 Orang, Kunjungan wisatawan
nusantara sebanyak 35.513.885 Orang dan Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum sebesar Rp. 60.845,27 Mi-
lyar. Upaya yang dilakukan untuk pencapaian indikator
diatas salah satunya dilaunching West Java Calender of
Event (CoE).
Sementara itu penurunan kunjungan wisata ke Jawa Barat

disebabkan oleh pemberlakuan Pembatasan Sosial Ber-
skala Besar (PSBB) dimasa pandemi Covid 19. Upaya yang
dilakukan untuk menangani permasalahan tersebut ada-
lah penerapan protokol kesehatan di tiap destinasi wisata
di Jawa Barat.
Pencapaian indikator ini diakselerasi oleh 3 (tiga) program
yang salah satunya sangat berperan pencapaian indika-
tor di atas yaitu Program Pemasaran Pariwisata, Program
Destinasi Pariwisata serta Program Industri Pariwisata.
Efisiensi dari program-program tersebut diatas sebesar
1,87% atau setara dengan Rp. 540.916.958,00.
140
Sasaran 18
Meningkatnya peran industri dan perdagangan dalam
stabilitas perekonomian Jawa Barat.
Pertumbuhan Sektor Industri dan Sektor Perdagangan memiliki kontribusi
penting terhadap peningkatan stabilitas perekonomian di Provinsi Jawa
Barat. Sektor Industri merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga
kerja yang berpengaruh besar terhadap peningkatan PDRB. Adapun sektor
perdagangan merupakan salah satu sektor perekonomian yang meliputi
kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang perdagangan besar dan ecer-
an dari berbagai jenis barang, dan memberikan imbalan jasa dari penjua-
lan barang-barang tersebut. Sektor perdagangan juga turut menyumbang
pendapatan atau nilai tambah yang cukup besar terhadap PDRB.
Laju Pertumbuhan Sektor Industri
141
Kondisi stabilitas perekonomian sektor perindustrian Jawa Barat pada ta-

hun 2020 bisa dipertahankan. Hal tersebut terlihat dari capaian indikator
ini pada tahun 2020 sebesar 106,01%. Capaian laju pertumbuhan sektor
perindustrian Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 47,60% dari ta-
hun sebelumnya dan dilihat dari perbandingan realisasi terjadi penurunan
sebesar 8,26 poin. Dilihat dari perspektif perencanaan jangka menengah
(RPJMD) laju pertumbuhan sektor industri di Jawa Barat kurang optimis
yaitu sebesar 113,44 %. Stabilitas perekonomian sektor perindustrian Jawa
Barat lebih rendah 7,15 poin dari rata-rata nasional sebesar 2,93 poin.
Faktor-faktor yang menyebabkan Laju Pertumbuhan Sektor Industri masih

bertahan yaitu PDRB industri non migas sebesar Rp.860,07 trilliun. Ada-
pun penurunan dari tahun sebelumnya disebabkan oleh turunnya PDRB
sektor perdagangan sebesar Rp.19,78 trilliun dibandingkan tahun lalu aki-
bat pandemi Covid-19. Kondisi ekspor mengalami penurunan sebesar USD
3.320,78 juta. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini
dengan melakukan pembinaan industri kerajinan (Dekranasda) sebanyak
534 IKM dan Peningkatan Daya Saing Kemasan Industri Pangan, Olahan,
dan Kemasan sebanyak 160 (seratus enam puluh) pelaku usaha.
Program yang mendukung pencapaian laju pertumbuhan sektor industri di

Provinsi Jawa Barat diantaranya Program Pemberdayaan Industri Pangan,
Olahan dan Kemasan dan Program Pembangunan Industri Agro Kimia, Tek-
stil dan Aneka. Efisiensi program-program diatas mencapai 3% atau setara
dengan Rp.92.267.307,00.
142
Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan
82,89%
Kondisi stabilitas perekonomian sektor perdagangan Jawa Barat pada ta-

hun 2020 mengalami pelambatan. Walaupun pertumbuhan PDRB Sektor
Perdagangan merupakan sektor penyumbang terbesar kedua untuk PDRB
Jawa Barat, dengan memberikan kontribusi sebesar 14.55% atau Rp.303.86
triliun, namun capaian laju pertumbuhan sektor perdagangan pada tahun
2020 hanya sebesar 82,89%. Indikator ini mengalami pelambatan capaian
sebesar 167,44% dari tahun lalu dan bila dilihat dari perbandingan real-
isasi mengalami penurunan sebesar 15,45 poin. Bila dilihat dari perspektif
pembangunan jangka menengah (RPJMD) capaian laju pertumbuhan sek-
tor perdagangan di Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 324,08%.
Faktor-faktor penyebab pelambatan indikator laju pertumbuhan sektor

perdagangan antara lain laju pertumbuhan ekspor non migas sebesar mi-
nus 11,18% yang berarti penurunan dari tahun sebelumnya. Selain itu,
PDRB sektor perdagangan mengalami penurunan sebesar Rp 19,78 trilliun.
Kondisi ini terjadi karena mitra dagang Jawa Barat mengambil kebijakan
lockdown di tengah pandemi Covid 19. Upaya yang dilakukan untuk menan-
gani permasalahan ini dengan melakukan Bimbingan Teknis Bagaimana
Memulai Ekspor sebanyak 40 (empat puluh) pelaku usaha, serta Edukasi
Pasar Juara kepada pedagang pasar dan aparat sebanyak 108 (seratus
delapan) orang.
143
Laju pertumbuhan sektor perdagangan di Provinsi Jawa Barat tahun 2020

didukung oleh 7 (tujuh) program diantaranya yang paling berperan penting
yaitu Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Jawa Barat, Program
Peningkatan Perdagangan Dalam Negeri, Program Perlindungan Konsumen
dan Tertib Niaga, serta Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang
Agro.
144
Sasaran 19
Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi.
Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha ekonomi umat yang se-
jahtera dan adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat
inovasi serta pelaku pembangunan, maka perlu adanya peningkatan Kualitas Iklim usaha
dan investasi di Jawa Barat. Melalui investasi, akan tersedia berbagai sarana produk-
si yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan output dan nilai tambah yang memen-
garuhi pertumbuhan ekonomi. Mengingat pentingnya peran investasi maka pemerintah
perlu menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk menarik minat investor
di Jawa Barat. Sasaran ini diukur oleh Indikator Pembentukan Modal Tetap Bruto (ADHB)
dan Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit. Adapun perangkat daerah yang berko-
laborasi mengampu indikator ini adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu, Biro BUMD, serta Dinas Koperasi dan Usaha Kecil.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (ADHB)

indikator ini diukur oleh Badan Pusat Statistik (BPS dengan menggunakan
metode survey.
145
Iklim usaha dan iklim investasi di Provinsi Jawa Barat tahun 2020 masih kondusif. Se-
cara Nasional tingkat Pembentukan Modal Tetap Bruto (ADHB) provinsi Jawa Barat bera-
da di peringkat ke-3 nasional. Dari perspektif pembangunan jangka menengah (RPJMD)
indikator ini mencapai 92,87%. Namun demikian capaian kinerja ADHB pada tahun 2020
hanya sebesar 96,70%. Capaian Pembentukan Modal Tetap Bruto (ADHB) Jawa Barat bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 11,44% dari ta-
hun lalu dan bila dilihat dari perbandingan realisasi indikator ini mengalami penurunan
sebesar Rp 41,76 Triliun.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya ADHB di Jawa Barat antara lain
oleh pandemi covid 19 yang mengakibatkan relisasi investasi PMA - PMDN mengalami penurunan
sebesar 12 %. Hal ini menyebabkan nilai PMTB ADHB juga mengalami penurunan. Upaya yang
dilakukan membentuk Tim IRO (Invesment Relation Officer) yang bertugas mengelola investasi -
investasi strategis yang mangkrak. selain itu dengan meningkatkan kegiatan pengendalian
proyek-proyek investasi sehingga kesadaran investor untuk melakukan pelaporan LKPM dapat
meningkat.
Program-program yang mendukung indikator ini antara lain Program BUMD Lembaga
Keuangan; Program BUMD Non Lembaga Keuangan; Program Investasi Daerah; Program
Pengembangan dan promosi penanaman modal; Program Penataan regulasi PMPTSP; Pro-
gram Pengendalian Penanaman Modal; Program Pelayanan Perizinan Infrastruktur dan
Sosial; Program Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam; Program
Pengendalian dan Penanganan Permasalahan Perizinan; Program Manajemen Data dan
Informasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
146
Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit
Kualitas iklim usaha dan investasi di Pemda Provinsi Jawa Barat salah sat-
unya diukur melalui proporsi kredit UMKM terhadap total kredit. Indikator
ini merupakan bentuk diseminasi informasi penyaluran kredit UMKM oleh
Perbankan. Pemberian pinjaman (kredit) terdiri dari 3 (tiga) komponen yai-
tu kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Indikator ini
diukur oleh Bank Indonesia (BI).
Iklim usaha dan iklim investasi di Provinsi Jawa Barat tahun 2020 kurang
kondusif. Hal ini terlihat dari proporsi kredit UMKM terhadap total kredit
Jawa Barat menunjukan capaian sebesar 93,23%. Bila dibandingkan den-
gan perencanaan jangka menengah (RPJMD), indikator ini menunjukkan
capaian sebesar 88,23%. Proporsi kredit UMKM Jawa Barat lebih rendah
6,61% dari rata-rata nasional sebesar 26,03%. Bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya capaian rasio kredit UMKM Pemda Provinsi Jawa Barat
juga mengalami penurunan sebesar 7.25% dan berdasarkan perbandingan
realisasi mengalami penurunan sebesar 1,69 poin. Namun demikian, per-
ingkat proporsi kredit UMKM terhadap total kredit Provinsi Jawa Barat be-
rada pada peringkat ke-4 di pulau Jawa, bila dibandingkan dengan Provinsi
D.I Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur. Jumlah kred-
147
it UMKM yang disal-

urkan di Jawa Barat
paling besar diband-
ingkan dengan 4
provinsi lain di Pu-
lau Jawa sebesar Rp
147.584.039,-. Se-
dangkan kredit kon-
sumsi menduduki
urutan nomor dua
setelah DKI Jakarta.
Sementara itu pem-
berian kredit modal
kerja dan investasi
cenderung memiliki
nilai yang sama bila
dibandingkan den-
gan Provinsi DKI Ja-
karta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi D.I Yogyakarta,
dan Provinsi Banten.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan iklim dan investasi Jawa Barat

kurang kondusif dari sisi pemberian kredit adalah kondisi sektor UMKM
mengalami kesulitan dalam hal pemasaran produknya. Hal ini mendorong
kehati-hatian sektor perbankan dalam pemberian kredit terhadap UMKM di
masa pandemi Covid-19. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi per-
masalahan ini yaitu pendampingan pemasaran produksi berupa pemasa-
ran digital sebanyak 10,000 UMKM binaan seperti aplikasi Borongdong.id.
Upaya preventif yang akan

dilakukan pada tahun 2021
adalah dengan melakukan
pendampingan pemasaran
digital melalui Inovasi Cara
Berjualan (ICALAN).
Upaya peningkatan Iklim
usaha dan investasi di
Jawa Barat didukung oleh
5 pro-gram, yaitu: Program
pengawasan dan pemer-
iksaan koperasi, Program
kelembagaan koperasi, Program Pember-dayaan koperasi, Program pen-

didikan dan pelatihan,Program Usaha Kecil. Dari kelima program tersebut
yang paling berperan adalah Program Usaha Kecil
148
MISI V
MEWUJUDKAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG INOVATIF DAN
KEPEMIMPINAN YANG KOLABORATIF ANTARA
PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
Sasaran 20
Terwujudnya inovasi tata kelola Pemerintahan yang
smart, bersih dan akuntabel.
Dalam upaya mewujudkan tata Kelola pemerintahan yang inovatif dan
kepemimpinan yang kolaboratif antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Ka-
bupaten/Kota, Provinsi Jawa Barat melalui inovasi tata kelola pemerintah-
an yang smart, bersih dan akuntabel terus melakukan reformasi birokra-
si. Adapun pengukuran keberhasilan capaian kinerja sasaran terwujudnya
inovasi tata kelola pemerintahan yang smart, bersih dan akuntabel ada-
lah Indeks Reformasi Birokrasi dan tingkat efektivitas kerja sama daerah.
Perangkat daerah yang berkolaborasi mengampu sasaran ini sebanyak 12
perangkat daerah.
149
150
Indeks Reformasi Birokrasi

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi mengacu pada Perpres No 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 yang kemudian di-
tuangkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Neg-
ara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010. Tujuan dari Reforma-
si Birokrasi adalah menciptakan birokrasi pemerintah yang professional
dengan karakter adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas
KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan meme-
gang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur Negara. Adapun area
perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi meliputi seluruh aspek
manajemen pemerintahan yaitu organisasi, tata laksana, peraturan perun-
dang-undangan, sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabili-
tas, pelayanan publik dan pola pikir (mindset), serta budaya kerja aparatur.
Indikator ini diukur oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dengan menggunakan metode penghitungan mandiri.
Jawa Barat berhasil mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang smart,

bersih dan akuntabel. Hal ini terlihat dari pencapaian indeks reformasi bi-
rokrasi Pemda Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2020 sebesar 103%*. Jawa
Barat berhasil meningkatkan realisasi IRB dari tahun sebelumnya sebesar
6,29* poin. Sehingga bila dilihat dari perspektif perencanaan jangka me-
nengah (RPJMD), indeks reformasi birokrasi menunjukkan kinerja sangat
baik dengan capaian 95,46%*.
Keberhasilan pencapaian reformasi birokrasi di Pemerintah Daerah Provin-

si Jawa Barat diakselerasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pener-
apan Sistem Merit, pencanangan Zona Integritas, penerapan sistem pemer-
intahan berbasis elektronik (SPBE) dan penerapan akuntabilitas kinerja
dan keuangan. Pada aspek manajemen SDM, Pemerintah Provinsi Jawa
Barat menjadi instansi pemerintah terbaik tingkat nasional dalam pen-
erapan sistem merit. Jawa Barat meraih 375,5 poin atau kategori IV den-
gan predikat “sangat baik” dan dengan capaian sebesar 115,5%. Apabila
dibandingkan dengan pencapaian Tahun 2019, terdapat kenaikan poin se-
besar 98,5 poin dari 277 poin. Upaya yang dilakukan untuk mencapai ind-
ikator ini adalah penerapan manajemen talenta dan digitalisasi manajemen
kepegawaian.
Di sektor penguatan pengawasan, Jawa Barat memperoleh piagam peng-

hargaan predikat WBK/WBBM dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia untuk 2 (dua) Perang-
kat Daerah, yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2019 dan Rumah Sakit Al-Ihsan
Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2020.
Selanjutnya Tahun 2020 Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berhasil mener-

apkan SPBE melalui terbangunnya aplikasi SAPA WARGA, aplikasi Pusat
Koordinasi dan Informasi Covid-19 Jawa Barat (PIKOBAR) dan integrasi jar-
ingan (Intra Net) di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Aplikasi
PIKOBAR mendapat Penghargaan IndenTIK Kominfo Award untuk kategori
151
publik sektor dengan peringkat 2, Upaya yang dilakukan untuk men-

sedangkan aplikasi SAPA WARGA dukung keberhasilan pencapa-
mendapat peringkat 4. Kedua ap- ian indeks reformasi birokrasi di
likasi tersebut menjadi inovasi dig- Pemerintah Provinsi Jawa Barat
ital dalam penanganan Covid 19 di diakselerasi oleh 59 progam yang
Jawa Barat. Manfaat dari aplikasi diantaranya berperan penting da-
ini antara lain menginformasikan lam pencapaian IRB yaitu Program
perkembangan covid-19 dan Ban- Pengembangan Karier, Program
tuan Sosial (Bansos) dari pemerin- Pengembangan Kompetensi Manaje-
tah. rial dan Latsar CPNS, serta Program
Peningkatan Akuntabilitas Kiner-
Selain itu, Pemda Provinsi Jawa ja dan Penyelenggaraan Reformasi
Barat juga mewujudkan inovasi Birokrasi. Efisiensi program-pro-
dan kolaborasi pelaksanaan prak- gram ini sebesar 8,30% atau setara
tik baik tatakelola pemerintahan dengan Rp 16,725,932,530,-.
dalam layanan Pengadaan Barang/
jasa. Inovasi ini mentransforma-
si pengelolaan pengadaan barang/
jasa dari konvensional menjadi dig-
ital. Atas inovasi tersebut Pemerin-
tah Provinsi Jawa Barat memper-
oleh Apresiasi Praktik Baik dalam
Acara Aksi Nasional Pencegahan
Korupsi (ANPK) dari Komisi Pem-
berantasan Korupsi (KPK) Tahun
2020.
Dari aspek akuntabilitas kinerja

dan keuangan, Pemerintah Provin-
si Jawa Barat memperoleh predikat
opini BPK WTP selama 9 (sembilan)
tahun berturut-turut.
152
Sasaran 21
Terwujudnya kolaborasi antara pemerintah pusat,
provinsi, kabupaten/kota dan pihak lainnya dalam
pembangunan yang sinergis dan integratif.
Pemda Provinsi Jawa Barat berkomitmen melaksanakan kolaborasi den-

gan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan pihak lainnya dalam
pembangunan yang sinergis dan integrative. Untuk mengukur keberhasi-
lan pencapaian sasaran tersebut digunakan indikator tingkat efektivitas
kerjasama daerah yang merupakan terobosan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat.
Tingkat Efektivitas Kerjasama Daerah

Tingkat efektivitas kerjasama daerah adalah ciri keberhasilan usaha bersa-
ma antara daerah dan daerah lain, antara daerah dan pihak ketiga, dan/
atau antara daerah dan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri, ser-
ta antara daerah dan pemerintah pusat yang didasarkan pada pertimban-
gan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan.
Jawa Barat berhasil mewujudkan kolaborasi antara pemerintah pusat,

provinsi, kabupaten/kota dan pihak lainnya dalam pembangunan yang
sinergis dan integratif. Hal ini terlihat dari capaian efektivitas kerjasama
153
daerah Pemerintah Daerah Provin- penandatanganan naskah ker-

si Jawa Barat sebesar 132,09%. ja sama melalui penggunaan TTe
Capaian indikator ini mengalami (Tanda Tangan elektronik) pada
peningkatan sebesar 9,65% dari penandatanganan naskah ker-
tahun sebelumnya dan bila dilihat ja, serta penyelenggaraan imple-
dari perbandingan realisasi terja- mentasi kerja sama secara virtu-
di peningkatan sebesar 10,9 poin. al, seperti: pelaksanaan Festival
Dalam perspektif perencanaan Sister Province Week (SINCE WE)
jangka menengah (RPJMD) capa- Meet Shizuoka.
ian indikator ini sebesar 115,05%.
Keberhasilan diatas didukung
Faktor yang menyebabkan keber- oleh Program Kerjasama Daerah
hasilan kerjasama daerah Pemer- dengan efisiensi anggaran sebe-
intah Daerah Provinsi Jawa Barat sar 4,21% atau setara dengan Rp
adalah dilaksanakannya kerjasa- 226.031.552,00.sar 4,21% atau
ma dalam negeri sebanyak 55 per- setara dengan Rp 226.031.552,-.
janjian dan kerjasama luar negeri
sebanyak 3 perjanjian. Keberhas-
ilan pelaksanaan kerjasama ini
didukung oleh komitmen para
pihak, pembimbingan dan fasili-
tasi di bidang kerjasama, berko-
laborasi dengan forum komuni-
kasi pemerintahan, pemanfaatan
teknologi informasi dalam proses
penjajakan, pembahasan, pen-
gambilan keputusan dan
154
Akuntabilitas Keuangan
155
Realisasi Anggaran
Kinerja yang dihasilkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama tahun
2020 didukung oleh pelaksanaan berbagai program baik yang berdampak
langsung maupun tidak langsung. Secara umum, pelaksanaan program
untuk pencapaian masing-masing sasaran berjalan dengan baik. Dukun-
gan anggaran program tahun 2020 yang menunjang pencapaian sasaran
sebesar Rp 5.421.302.272.373,00. Pada akhir tahun 2020, anggaran yang
terealisasi sebesar Rp 4.743.552.376.087,00 atau sebesar 87,5 % dari pagu
yang telah dianggarkan. Jika dilihat realisasi anggaran per sasaran strat-
egis, penyerapan anggaran terbesar ada pada sasaran 7, yaitu Mening-
katnya Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal sebesar 98,96%.
Penyerapan anggaran terendah terjadi pada sasaran 3, yaitu Meningkatnya
Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Jangkauan Pelayanan Kesehatan se-
besar 81,62%.
Analisis Efisiensi
Analisis efisiensi pada pelaporan ini didasarkan pada sasaran yang kin-
er-janya mencapai 100% dan terdapat sisa anggaran yang tidak terserap
pada masing-masing sasaran. Dari 21 sasaran, terdapat 18 sasaran yang
capaian kinerjanya sudah melebihi target, dengan tingkat efisiensi yaitu :
1.Meningkatnya kualitas dan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan

pelayanan dan memperluas kesempetan pemenuhan kebutuhan dasar,
kinerja mencapai 100% dengan efisiensi anggaran sebesar 5,15%
2.Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat dan Jangkauan Pelayanan

Kesehatan, kinerja mencapai 100,3% dengan efisiensi anggaran sebesar
18,38%
3.Meningkatnya Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak, kinerja

mencapai 100,29% untuk Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dan 100,86%
untuk Indeks Pembangunan Gender (IPG) dengan efisiensi anggaran
sebesar 16,30%
4.Meningkatnya Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan, kinerja mencapai 102,4%

untuk Rata-Rata Lama Sekolah dan 102,46% untuk Harapan Lama Sekolah
dengan efisiensi anggaran 13,20%
156
5.Meningkatnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan, Masyarakat

Berolahraga dan Prestasi Olahraga Jawa Barat di Tingkat Nasional, kinerja
mencapai 102,04% dengan efisiensi anggaran sebesar 7,47%
6.Meningkatnya Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal, kinerja

mencapai 273,09% dengan efisiensi anggaran sebesar 1,04%
7.Terwujudnya Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat dan Kenyamanan,

kinerja mencapai 126,29% dengan efisiensi anggaran sebesar 6,17%
8.Meningkatnya infrastruktur energi listrik yang Mendukung pertumbuhan

ekonomi dan akses listrik terhadap rumah tangga hingga ke pelosok,
kinerja mencapai 120,69% dengan efisiensi anggaran sebesar 1,67%
9.Meningkatnya Aksesibilitas dan Mobilitas Transportasi Menuju Pusat Per

ekonomian, kinerja mencapai 102,79% dengan efisiensi anggaran sebesar
5,24%
10.Meningkatnya Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,

kinerja mencapai 101,47% dengan efisiensi anggaran 1,92%
11.Terbentuknya Daerah Otonomi Baru untuk Pemerataan Pembangunan,

kinerja mencapai 300% dengan efisiensi anggaran 5,89%
12.Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak

Perubahan Iklim untuk kesejahteraan masyarakat, kinerja mencapai
101,85% untuk IKLH dan 101,31% untuk Tingkat Upaya Penurunan Emisi
Gas Rumah Kaca dengan efisiensi anggaran sebesar 10,02%
13.Meningkatkan Ketersedian Air Untuk Menunjang Produktivitas Ekonomi

dan Domestik, kinerja mencapai 100% dengan efisiensi anggaran 13,35%
14.Meningkatnya Ketangguhan Terhadap Bencana, kinerja mencapai 103,18%

dengan efisiensi anggaran sebesar 8,49%
15.Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan

perikanan yang mandiri untuk mencapai kedaulatan pangan, kinerja
mencapai 102,54% untuk indeks Skor Pola Pangan Harapan (SPPH) dan
101,29% untuk indeks Nilai Tukar Petani (NTP), dengan efisiensi anggaran
sasaran sebesar 3,23%
16.Tercapainya pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi inklusif,

kinerja mencapai 107,55%, dengan efisiensi anggaran sebesar 1,87%
17.Terwujudnya inovasi tata kelola pemerintahan yang smart, bersih dan

akuntabel, kinerja mencapai 100%, dengan efisiensi anggaran sebesar
8,36%
18.Terwujudnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/

kota dan pihak lainnya dalam pembangunan yang sinergis dan integrative,
kinerja mencapai 132,09%, dengan efisiensi anggaran sebesar 4,21%
157
1 September 2020
158
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHANTAHUN 2020

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET PERUBAHAN

1 2 3 4 5
%
Indeks kerukunan
Meningkatnya keimanan dan 1 68,1 – 68,5
umat beragama
1 kerukunan umat beragama
dalam kerangka demokrasi Poin
2 Indeks demokrasi 70,77-71,78
Meningkatnya kualitas dan

taraf hidup masyarakat melalui Indeks
2 peningkatan pelayanan dan Poin 69,58
kebahagiaan
memperluas kesempatan
pemenuhan kebutuhan dasar
Meningkatnya kualitas
kesehatan masyarakat dan
3 Usia harapan hidup Tahun 72,82 – 73,16
jangkauan pelayanan
kesehatan
Indeks
1 Pemberdayaan Poin
Gender (IDG) 69,28 - 70,28
Meningkatnya pengarus
4 utamaan gender dan
Indeks
perlindungan anak
2 Pembangunan
gender (IPG)
Poin
88,50 – 89,30
Rata rata lama Tahun
1 sekolah 8,35 – 8,55
Meningkatnya aksebilitas dan
5 mutu Pendidikan Harapan lama
2 Tahun
sekolah
12,20 – 12,83
Meningkatnya peran pemuda
dalam pembangunan, Indeks
Poin
6 masyarakat berolahraga dan Pembangunan 49,00 – 50,00
prestasi olahraga jawa barat Pemuda
tingkat nasional
Persentase
Meningkatnya pelestarian dan Pemajuan %
7 6,54 – 8,07
pengembanggan budaya lokal Kebudayaan Jawa
Barat
Indeks
Terwujudnya ketertiban dan
ketentraman masyarakat dan Pembangunan
kenyamanan lingkungan sosial Ketentraman dan
Poin
Ketertiban
8 70 – 72
Meningkatnya insfratuktur
energi listrik yang mendukung
Konsumsi listrik Kwh/Kapita
9 pertumbuhan ekonomi dan
perkapita 950 – 1000
akses listrik terhadap rumah
tangga hingga ke pelosok
Meningkatnya aksesibilitas
dan mobilitas transportasi Tingkat
%
10 menuju pusat-pusat konektivitas antar 38 – 40
perekonomian wilayah
159
Meningkatnya pembangunan
Indeks Desa Poin
11 dan pemberdayaan 0,68 – 0,69
masyarakat desa Membangun
Usulan
Terbentuknya daerah otonomi Pembentukan
12 baru untuk pemerataan Daerah Persiapan Usulan 1
pembangunan Otonomi Baru
Indeks Kualitas
Meningkatnya kualitas Lingkungan Hidup Poin
lingkungan hidup dan (IKLH) 60,47 - 60,57
13 pengendalian dampak
Tingkat Upaya
perubahan iklim untuk
Penurunan emisi
kesejahteraan masyarakat %
gas rumah kaca
3,82 - 3,92
Meningkatnya ketersediaan
air untuk menunjang Indeks
14 Poin
produktifitas ekonomi dan Penggunaan Air 1,1927 – 1,1925
dosmetik
Meningkatnya ketangguhan Indeks Resiko
15 Poin
terhadap bencana Bencana 150,45 – 149,45
Skor Pola Pangan

Jawa barat sebagai derah Poin
Harapan 82,70 - 83,20
pertanian,perhutanan,kelautan
16
dan perikanan untuk mencapai
kedaulan pangan Nilai Tukar Petani Poin 100,12 – 101,12
Kontribusi
Tercapainya pariwisata Pariwisata
17 sebagai sumber pertumbuhan %
ekonomi inklusif
terhadap laju 2,65 – 3,04
PDRB
Laju Pertumbuhan
% (-4,49) – (-3,45)
Sektor Industri
Laju Pertumbuhan
Meningkatnya peran industri Sektor % (-6,78) – (-5,71)
Perdagangan
dan perdagangan dalam
18 Pembentukan
stabilitas perekonomian jawa Triliun
barat Modal Tetap Bruto 510,84 - 517,48
(PMTB) ADHB Rupiah
Proporsi Kredit
UMKM terhadap % 20,82 – 20,85
Total Kredit
Terwujudnya inovasi tata
Indeks Reformasi
19 kelola pemerintahan yang Kategori BB (76,01-78)
Birokrasi
smart,bersih dan akuntable
Terwujudnya kolaborasi antara

pemerintah pusat, provinsi,
Tingkat Efektivitas
20 kabupaten/kota dan pihak % 54 – 56
Kerjasama Daerah
lainnya dalam pembangunan
yang sinergis dan integrative
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
1 September
181
182
183
1 September 2020
184
DATA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020
Peningkatan/ Peningkatan/ Realisasi Perbandingan Peringkat Jawa Peringkat Jawa

Target Tahun Realisasi Capaian Target Akhir RPJMD Rata-Rata Realisasi
No Indikator Kinerja Utama Definisi Konsep Capaian 2020 Target 2019 Realisasi 2019 Penurunan Penurunan 2020 Realisasi 2020 Barat di Level Barat di Level IKU PD yang Terkait Target (2020) Capaian Nama Program Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Selisih Anggaran Capaian Efisiensi
2020 Tahun 2020 Tahun 2019 (Tahun 2023) Nasional (2020)
Capaian 2020 Realisasi 2020 terhadap dengan Rata- Pulau Jawa Nasional
Hasil
Konsinyerin Sumber: RPJMD) % %
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28
MISI 1 MEMBENTUK MANUSIA PANCASILA YANG BERTAQWA MELALUI PENINGKATAN PERAN MASJID DAN TEMPAT IBADAH SEBAGAI PUSAT PERADABAN
SASARAN 1 MENINGKATNYA KEIMANAN DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM KERANGKA DEMOKRASI
Indeks yang menggambarkan keadaan atau kondisi kehidupan umat beragama Program Pembinaan, Pemahaman dan Pengamalan 11.114.315.779 10.435.850.369 678.465.410 93,89 6,11
yang berinteraksi secara harmonis, toleran, damai, saling menghargai, dan Keagamaan
1 Indeks Kerukunan Umat Beragama 68,10-68,50 68,5 100,59 68,60 –69,00 68,50 99,85 0,73 0,00 69,6 98,42 73,83 -5,33 n/a n/a Indeks Kerukunan Umat Beragama 68,10-68,50 68,5 100,59
menghormati perbedaan agama dan kebebasan menjalankan beribadah masing-
masing Program Pelayanan Sosial 1.690.493.770 1.656.462.826 34.030.944 97,98 2,02
Efisiensi IKU 1 12.804.809.549 12.092.313.195 712.496.354 94,44 5,56
Perda Inisiatif DPRD 3,00 1,00 33,33
Program peningkatan peran dan fungsi legislasi serta

Rekomendasi DPRD kepada Eksekutif 20,00 5,00 25,00 6.150.375.640 4.017.339.527 2.133.036.113 65,31
pengawasan lembaga legislatif
Zero complain terhadap fasilitasi Sekretariat DPRD 3,50 3,18 90,86

Program hubungan kelembagaan aspirasi, pengawasan
164.972.418.450 149.236.480.140 15.735.938.310 90,46
Merupakan ciri keberhasilan upaya meningkatkan pemahaman masyarakat Jawa dan anggaran
2 Indeks Demokrasi 70,7-71,78 69,09 97,71 68,79 -70,78 69,09 100,44 -2,73 0 72,79 94,92 72,39 -3,3 n/a n/a
Barat akan kesatuan bangsa dan meningkatkan kualitas demokrasi Jawa Barat
Tingkat Bina Demokratisasi 0,0009 0,00099 110,00 Program Bina Politik Dalam Negeri 853.338.375 818.541.892 34.796.483 95,92
Program Bina Kewaspadaan Daerah 638.034.301 637.660.300 374.001 99,94
Tingkat Bina Kesatuan Bangsa 0,0185 0,0111 60,00 Program Bina Ketahanan Ekonomi, Seni, Budaya, Agama 822.966.800 771.625.500 51.341.300 93,76
dan Kemasyarakatan
Program Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan 675.819.588 667.872.600 7.946.988 98,82
Efisiensi IKU 2 174.112.953.154 156.149.519.959 17.963.433.195 89,68
Efisiensi Sasaran 1 186.917.762.703 168.241.833.154 18.675.929.549 90,01 9,99
MISI 2 MELAHIRKAN MANUSIA YANG BERBUDAYA, BERKUALITAS, BAHAGIA, DAN PRODUKTIF MELALUI PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK YANG INOVATIF
SASARAN 2 MENINGKATNYA KUALITAS DAN TARAF HIDUP MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PELAYANAN DAN MEMPERLUAS KESEMAPATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 3.970.609.700 3.650.053.400 320.556.300 91,92 8,08
Program pelayanan Rehabilitasi sosial UPTD Panti Sosial 2.064.205.832 1.869.078.145 195.127.687 90,54 9,46
Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum
Program Rehabilitasi Sosial di UPTD Panti Sosial 2.078.797.500 2.026.699.500 52.098.000 97,49 2,51
Rehabilitasi Tuna Sosial
Program Rehabilitasi Sosial di UPTD Panti Pemberdayaan 3.849.971.730 3.794.116.200 55.855.530 98,54 1,46
Sosial Bina Remaja
Program Rehabilitasi Sosial UPTD Panti Sosial Rehabilitasi 8.796.535.090 8.770.510.680 26.024.410 99,7 0,30
Persentase penyandang masalah kesejahteraan sosial Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan
60,00 63,26 105,43
(PMKS) yang dapat menjalankan fungsi sosialnya
Program Rehabilitasi Sosial di UPTD Panti Rehabilitasi 2.555.058.966 2.229.978.480 325.080.486 87,27 12,73
Sosial Bina Karya
Program rehabilitasi sosial UPTD Panti Sosial Rehabilitasi 8.846.979.754 8.259.700.943 587.278.811 93,36 6,64
Anak mebutukan pelindungan khusus
Program Rehabilitasi Sosial di UPTD Panti Sosial
Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental, Sensorik 2.672.393.953 2.515.626.150 156.767.803 94,13 5,87
Netra, Rungu Wicara, Tubuh
Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial 830.972.053 821.759.350 9.212.703 98,89 1,11
Program Penanganan Fakir Miskin 618.667.489 616.104.717 2.562.772 99,58 0,42
Persentase potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) 2.834.343.471 2.813.233.865 21.109.606 99,25
50,00 56,45 112,9 Program Pemberdayaan Sosial 0,75
yang berpartisipasi dalam penanganan PMKS
Program Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja 617.643.200 594.478.572 23.164.628 96,24 3,76
Memberikan gambaran umum mengenai kondisi kehidupan yang mencakup
3 Indeks Kebahagiaan dimensi kepuasan hidup, dimensi perasaan, dan dimensi makna hidup dari 69,58 69,58 100,00 70-71 69,58 99,40 0,60 0,00 73,6-76 94,54 70,69 -1,11 n/a n/a Program Pelatihan Kerja Kompetensi 147.724.979 147.444.042 280.937 99,8 0,20
penduduk Indonesia Persentase pencari kerja yang bersertifikat 0,35 0,36 102,86
Program Pelatihan Kerja Mandiri 947.830.300 925.143.800 22.686.500 97,6 2,40
Program Pelatihan Kerja Migran 553.113.474 536.058.000 17.055.474 96,91 3,09
Persentase pencari kerja terdaftar yang bekerja 62,78 33,14 52,79 Program Peningkatan Kesempatan Kerja 807.983.000 701.498.750 106.484.250 86,82 13,18
Persentase realisasi MoU yang dilaksanakan 85,00 0,00 0,00 Program Pengembangan Transmigrasi 162.688.288 154.936.472 7.751.816 95,23 4,77
Persentase penurunan angka perselisihan hubungan 2.746.370.750 2.269.069.005 477.301.745 82,62

10,00 2,55 25,50 Program Hubungan Insdustrial dan Jaminan Sosial 17,38
industrial antara pekerja dan perusahaan
Program Pengawasan Ketenagakerjaan 409.811.969 405.758.569 4.053.400 99,01 0,99
Program Pengawasan Ketenagakerjaan Wil I 200.170.000 199.896.000 274.000 99,86 0,14
Program Pengawasan Ketenagakerjaan Wil II 474.520.800 465.410.800 9.110.000 98,08 1,92

Persentase jumlah perusahaan yang diawasi 20,00 20,52 102,60
Program Pengawasan Ketenagakerjaan Wil III 183.511.200 183.390.500 120.700 99,93 0,07
Program Pengawasan Ketenagakerjaan Wil IV 513.978.200 507.481.600 6.496.600 98,73 1,27
Program Pengawasan Ketenagakerjaan Wil V 197.740.000 197.457.750 282.250 99,85 0,15
Persentase transmigran yang ditempatkan 82,00 82,00 100,00
Efisiensi IKU 3 47.081.621.698 44.654.885.290 2.426.736.408 94,85 5,15
SASARAN 3 MENINGKATNYA KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DAN JANGKAUAN PELAYANAN KESEHATAN
Rasio kematian Ibu 85 85,77 99,0941176 1,50
Rasio Kematian Bayi 5 3,18 136,4 Program Kesehatan Masyarakat 979.780.750 965.088.750 14.692.000 98,5
Prevalensi stunting 25,2 26,21 95,99
Persentase puskesmas yang terakreditasi 99,81 95,9 96,08 21,04
Persentase rumah sakit yang terakreditasi 68,99 88,95 128,93 Program Pelayanan Kesehatan 13.452.628.600 10.623.522.041 2.829.106.559 78,96
Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan

48,15 100,00 207,68
layanan layad rawat
Program Sumber Daya Kesehatan 56.839.153.785 47.535.904.156 9.303.249.629 83,63 16,37
Program Manajemen Kesehatan 27.204.202.373 20.071.952.963 7.132.249.410 73,78 26,22
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Al 341.953.621.724 303.331.439.004 38.622.182.720 88,7 11,30
Ihsan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana RS Al Ihsan 52.654.490.773 30.284.534.400 22.369.956.373 57,51 42,49
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana RS Jiwa 6.823.046.341 4.412.573.641 2.410.472.700 64,67 35,33
Merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan Program Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Jiwa 61.539.650.098 31.730.729.794 29.808.920.304 51,56 48,44
4 Angka Harapan Hidup (AHH) kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan 72,82 – 73,16 73,04 100,30 73,67 –74,87 72,85 98,89 1,42 0,19 73,11 99,90 73,04 0 3 4
pada khususnya 14.792.957.090 13.009.610.078 1.783.347.012 87,94
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Paru 12,06
Persentase ketersediaan obat esensial 91,00 92,12 101,23 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana RS 84.655.132.627 65.671.774.964 18.983.357.663 77,57 22,43
Jampangkulon
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit 75.509.181.403 71.432.348.661 4.076.832.742 94,6 5,40
Jampangkulon
Pameungpeuk
Merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
4 Angka Harapan Hidup (AHH) kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan 72,82 – 73,16 73,04 100,30 73,67 –74,87 72,85 98,89 1,42 0,19 73,11 99,90 73,04 0 3 4
pada khususnya

Target Tahun Realisasi Capaian Target Akhir RPJMD Rata-Rata Persentase ketersediaan Realisasi
No Indikator Kinerja Utama Definisi Konsep Capaian 2020 Target 2019 Realisasi 2019 Penurunan Penurunan 2020 Realisasi 2020 Barat di Level Barat di Level IKU PD obat
yang esensial
Terkait 91,00
Target (2020) 92,12 101,23
Capaian Nama Program Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Selisih Anggaran Capaian Efisiensi
Hasil
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana RS 71.659.559.103 54.084.907.369 17.574.651.734 75,47 24,53
Pameungpeuk
Kesehatan Kerja
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana RSUD 107.840.676.625 106.424.387.383 1.416.289.242 98,68 1,32
Kesehatan Kerja
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Laboratorium 133.573.953.215 98.259.573.867 35.314.379.348 73,56 26,44
Kesehatan
Program Peningkatan Mutu Unit Pelatihan Kesehatan 752.398.350 350.048.250 402.350.100 46,52 53,48
Persentase penduduk yang terdampak krisis kesehatan Program Kesehatan Akibat Bencana Dan Kesehatan Akibat 424.849.220 398.208.400 26.640.820 93,72
100,00 100,00 100,00 6,28
akibat bencana Provinsi yang mendapatkan pelayanan KLB Provinsi
Persentase penduduk yang mendapat jaminan
85,00 85,51 100,60
kesehatan menuju Universal Health Coverage
Persentase keberhasilan pengobatan TB 89,00 73,16 82,20 Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1.076.232.487 1.043.572.231 32.660.256 96,96 3,04
Efisiensi IKU 4 1.096.112.269.910 894.685.755.788 201.426.514.122 81,62 18,38
Efisiensi Sasaran 3 ################# 894.685.755.788 201.426.514.122 81,62 18,38
SASARAN 4 MENINGKATNYA PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PERLINDUNGAN ANAK
Program Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan 4.570.136.275 3.748.210.300 821.925.975 82,01

Persentase perempuan di legislatif se Jawa Barat 20 20 100 17,99
Kualitas Hidup Perempuan
Menunjukkan apakah perempuan dapat memainkan peranan aktif dalam Persentase Kabupaten/Kota yang Mendapat Input
5 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 69,28 – 70,28 69,48 100,29 70,34 70,20 99,80 0,49 -0,72 70,30 98,83 n/a n/a n/a 19 45 45 100
kehidupan ekonomi dan politik Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan di Jawa Barat
Cakupan Pemahaman PUG se Jawa Barat 44 44 100
Efisiensi IKU 5 4.570.136.275 3.748.210.300 821.925.975 82,01 17,99
Persentase Kabupaten/Kota yang memperoleh 640.956.800 613.802.000 27.154.800 95,76

85,18 85,18 100 Program Pemenuhan Hak Anak (Program Anak Juara) 4,24
penghargaan Kota Layak Anak (KLA)
Persentase Kabupaten/Kota yang Mendapat Input
Merupakan ukuran pembangunan manusia berbasis gender dilihat dari tiga 45,00 45,00 100,00 17,99
Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan di Jawa Barat Program Pengarusutamaan Gender dan Peningkatan
6 Indeks Pembangunan Gender (IPG) dimensi capaian dasar manusia yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat, 88,50 - 89,30 89,26 100,86 89,32 89,26 99,93 0,93 0,00 90,00 99,18 89,2 0,06 n/a n/a 4.570.136.275 3.748.210.300 821.925.975 82,01
Kualitas Hidup Perempuan (Program Perempuan Juara)
pengetahuan, dan standar hidup layak
Cakupan Pemahaman PUG se Jawa Barat 44,00 44,00 100,00
Persentase keberhasilan penanganan kasus kekerasan Program Perlindungan Perempuan dan Anak (Program 614.372.100 591.259.240 23.112.860 96,23
100,00 100,00 100,00 3,77
terhadap perempuan dan anak Perempuan Juara dan Anak Juara)
Efisiensi IKU 6 5.825.465.175 4.953.271.540 872.193.635 85,03 14,97
Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate) - LPP 2,15 2,55 84,31
SASARAN 5 MENINGKATNYA AKSESIBILITAS DAN MUTU PENDIDIKAN
8,35 – 8,55 8,64 Program digitalisasi pendidikan UPTD Teknologi Informasi 4.348.488.268 4.138.314.440 210.173.828 95,16
7 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal 8,55 102,40 8,28 8,37 101,09 1,31 0,18 98,96 8,48 0,07 n/a 20 68,44 98,33 4,84
dan Komunikasi Pendidikan (UPTD Tikomdik)
Lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada
8 Harapan Lama Sekolah (HLS) umur tertentu di masa mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut 12,20 – 12,83 12,50 102,46 13,15 12,48 94,90 7,55 0,02 12,56 99,52 12.98 -0,48 n/a 31 Program Pengelolaan Sekolah Menengah Atas ################# 995.558.459.456 28.794.704.086 97,18 2,82
akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang
penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat Program Pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan 626.952.873.115 585.219.049.860 41.733.823.255 93,34 6,66
ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke APM SMA/SMK/SMLB DAN Rata-rata Nilai Ujian
69,6
Nasional SMA IPA, SMA IPS, SMK
Program Pengelolaan Pendidikan Khusus dan Layanan 45.137.942.051 51.466.875.026 - 6.328.932.975 114,02 -14,02
Khusus (Sekolah Inklusi)
Program Pengelolaan Guru dan Tenaga Kependidikan 5.565.487.000 5.030.412.000 535.075.000 90,38 9,62
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ################# 763.037.193.071 302.320.454.889 71,62 28,38
Program Pelayanan dan Pengawasan Cabang Dinas 1.107.957.000 1.105.227.000 2.730.000 99,75 0,25
Pendidikan Wilayah Wilayah I
Program Pelayanan dan Pengawasan Cabang Dinas 693.700.000 684.700.000 9.000.000 98,7 1,30
Pendidikan Wilayah Wilayah II
Pendidikan Wilayah Wilayah III
Pendidikan Wilayah Wilayah IV
Program Pelayanan dan Pengawasan Cabang Dinas 510.853.750 510.166.733 687.017 99,86 0,14
Pendidikan Wilayah Wilayah V
Pendidikan Wilayah Wilayah VI
Rata-rata Nilai Mutu Pendidikan : Nilai SMA/SMK/SLB 52,94 Program Pelayanan dan Pengawasan Cabang Dinas 2.438.780.750 2.435.101.105 3.679.645 99,84 0,16
Pendidikan Wilayah Wilayah VII
Program Pelayanan dan Pengawasan Cabang Dinas 285.804.500 285.804.500 - 100 0,00
Pendidikan Wilayah Wilayah VIII
Pendidikan Wilayah Wilayah IX
Pendidikan Wilayah Wilayah X
Pendidikan Wilayah Wilayah XI
Program Pelayanan dan Pengawasan Cabang Dinas 740.771.000 740.511.000 260.000 99,96 0,04
Pendidikan Wilayah Wilayah XII
Pendidikan Wilayah Wilayah XIII
Program Pengembangan Bahan Perpustakaan 4.092.085.134 3.918.760.257 173.324.877 95,76 4,24
Indeks Membaca Masyarakat 69,5 61,49 88,47 Program Pembinaan Perpustakaan dan Budaya Gemar 1.731.104.132 1.656.795.857 74.308.275 95,7 4,30
Membaca
Program Peningkatan Pelayanan Perpustakaan 676.958.100 674.553.100 2.405.000 99,64 0,36
Efisiensi IKU 7 & 8 2.786.066.223.034 2.417.909.534.098 368.156.688.936 86,79 13,21
Efisiensi Sasaran 5 ################# ################# 368.156.688.936 86,79 13,21
SASARAN 6 MENINGKATNYA PERAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN, MASYARAKAT BEROLAHRAGA DAN PRESTASI OLAHRAGA JAWA BARAT DI TINGKAT NASIONAL
Menggambarkan pencapaian perjalanan pembangunan pemuda. Seluruh Angka partisipasi dan kepemimpinan pemuda Jawa
9 Indeks Pembangunan Pemuda pemangku kepentingan di tingkat nasional dan daerah perlu mendapatkan 49,00 - 50 50,00 102,04 53,63 46,20 86,15 15,90 3,80 54,00 92,59 52,67 94,93 n/a 20 46,73 46,67 99,87 Program Peningkatan dan Pembinaan Kepemudaan 2.249.473.683 2.143.228.617 106.245.066 95,27 4,73
Barat
informasi mengenai laporan IPP ini sebagai bahan untuk penyusunan kebijakan
dan program yang lebih terarah dan pengembangan strategi pembangunan Peringkat Jawa Barat pada Multievent Nasional: Program Pembinaan Dan Pengembangan Olahraga 5.834.725.344 5.070.190.336 764.535.008 86,89
1 0 0 13,11
pemuda di daerahnya masing-masing POPWILNAS Pendidikan, Olahraga Prestasi, Dan Organisasi Olahraga
Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan 4.181.383.950 4.136.236.631 45.147.319 98,92
Angka partisipasi masyarakat berolahraga (APMO) 52 47,3 90,96 1,08
Olah Raga
Efisiensi IKU 9 12.265.582.977 11.349.655.584 915.927.393 92,53 7,47
Efisiensi Sasaran 6 12.265.582.977 11.349.655.584 915.927.393 92,53 7,47
SASARAN 7 MENINGKATNYA PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN LOKAL
10 Persentase Pemajuan Kebudayaan Jawa Barat Merupakan ciri keberhasilan upaya meningkatkan ketahanan budaya daerah 6,54 – 8,07 17,86 273,09 16,63 17,43 104,81 168,28 0,43 24,21 73,77 n/a n/a n/a n/a 8,07 17,86 221,31 Program Pengembangan Nilai Budaya 4.831.980.843 4.798.205.248 33.775.595 99,3 0,70
berbasis keraifan lokal melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Persentase pengembangan kebudayaan
Pembinaan Obyek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar Budaya
Program Pengelolaan Keragaman Budaya 5.886.672.000 5.809.312.025 77.359.975 98,68 1,32
Efisiensi IKU 10 10.718.652.843 10.607.517.273 111.135.570 98,96 1,04
SASARAN 8 TERWUJUDNYA KETERTIBAN DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT
Suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah, pemerintah daerah dan 70-72 70,00- 71,00 75,00 Program Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
11 Indeks Ketentraman dan Ketertiban 88,4 126,29 77,50 110,71 15,57 10,90 117,87 n/a n/a n/a n/a Laju penegakan Perda dan Perkada 6,00 4,50 75,00 128.158.955 125.382.660 2.776.295 97,83 2,17
masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Kepala Daerah
Tingkat penanganan gangguan ketentraman dan Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman
75,00 68,25 91,00 438.880.000 376.426.458 62.453.542 85,76 14,24
ketertiban umum masyarakat Masyarakat
Persentase anggota linmas untuk perlindungan
80,00 59,19 73,99 Program Perlindungan Masyarakat 282.433.400 260.447.548 21.985.852 92,21 7,79
masyarakat
Persentase anggota Satpol PP dan PPNS yang kompeten 75,00 68,25 91,00 Program Pembinaan Masyarakat dan Aparatur 584.844.852 583.600.727 1.244.125 99,78 0,22
Hasil
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28
Efisiensi IKU 11 1.434.317.207 1.345.857.393 88.459.814 93,83 6,17
MISI 3 MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN BERBASIS LINGKUNGAN DAN TATA RUANG YANG BERKELANJUTAN MELALUI PENINGKATAN KONEKTIVITAS WILAYAH DAN PENATAAN DAERAH
SASARAN 9 MENINGKATNYA INFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK YANG MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI DAN AKSES LISTRIK TERHADAP RUMAH TANGGA HINGGA KE PELOSOK
12 Konsumsi Listrik Per Kapita Akumulasi penggunaan listrik penduduk Jawa Barat dalam jangka waktu satu 950-1000 1.146,60 120,69 1300,00 1302,00 100,15 20,54 -155,40 1.150 99,70 1.089 57,60 n/a n/a 49,315 57,257 116,10 Program Ketenagalistrikan 1.653.515.428 1.623.149.611 30.365.817 98,16 1,84
tahun dibagi akumulasi dari rata rata konsumsi listrik penduduk Provinsi Jawa
Barat dalam jangka waktu satu tahun
Program Ketenagalistrikan Wilayah I Cianjur 274.983.250 274.841.062 142.188 99,94 0,06
Program Ketenagalistrikan Wilayah II Bogor 69.327.600 69.230.600 97.000 99,86 0,14
Program Ketenagalistrikan Wilayah III Purwakarta 152.512.200 152.286.896 225.304 99,85 0,15
Jumlah konsumsi listrik di Jawa Barat
Program Ketenagalistrikan Wilayah IV Bandung 78.833.200 78.646.200 187.000 99,76 0,24
Program Ketenagalistrikan Wilayah V Sumedang 93.217.700 92.053.533 1.164.167 98,75 1,25
Program Ketenagalistrikan Wilayah VI Tasikmalaya 96.931.200 96.677.789 253.411 99,73 0,27
Program Ketenagalistrikan Wilayah VII Cirebon 216.312.900 204.667.416 11.645.484 94,61 5,39
Efisiensi IKU 12 2.635.633.478 2.591.553.107 44.080.371 98,33 1,67
SASARAN 10 MENINGKATNYA AKSESIBILITAS DAN MOBILITAS TRANSPORTASI MENUJU PUSAT-PUSAT PEREKNOMIAN
Menggambarkan capaian tingkat kemantapan jalan provinsi, aksesibilitas Program Peningkatan Sarana Prasarana
13 Tingkat Konektivitas antar wilayah menuju kawasan potensial dan pusat-pusat kegiatan yang dibangun/ditingkatkan, 38-40 39,06 102,79 35,40 38,06 107,51 -4,72 1,00 47,00 83,11 n/a n/a n/a n/a 52,53 52,62 100,17 16.537.232.710 15.993.910.147 543.322.563 96,71 3,29
Perhubungan Darat
ketersediaan sarana, prasarana perhubungan darat dan fasilitas perlengkapan
jalan, ketersediaan prasarana dan fasilitas keselamatan perhubungan laut dan Program Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ
6.981.812.796 6.838.821.628 142.991.168 97,95 2,05
ASDP, ketersediaan prasarana perhubungan udara dan, ketersediaan jaringan Wilayah I
Tingkat ketersediaan sarana prasarana perhubungan Program Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ
darat dan fasilitas perlengkapan jalan 2.090.206.371 2.069.496.321 20.710.050 99,00 1,00
Wilayah II
Program Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ
3.046.094.460 2.929.059.063 117.035.397 96,15 3,85
Wilayah III
Program Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ
3.846.077.652 3.701.392.182 144.685.470 96,23 3,77
Wilayah IV
Program Peningkatan Prasarana dan aksesilibitas
70,13 58,01 82,72 301.567.010 231.509.009 70.058.001 76,76 23,24
Perhubungan Udara
Tingkat ketersediaan prasarana perhubungan udara
Program Peningkatan Prasarana Bandara dan Pelayanan
327.469.961 307.314.332 20.155.629 93,84 6,16
Jasa Kebandarudaraan Bandara Nusawiru
Program Peningkatan Prasarana dan Keselamatan
44,16 38,35 86,84 355.993.510 352.229.520 3.763.990 98,94 1,06
Perhubungan Laut dan ASDP
Tingkat ketersediaan prasarana dan fasilitas Program Peningkatan Prasarana dan
keselamatan perhubungan laut dan ASDP 934.452.783 934.452.783 - 100,00 0,00
Keselamatan Perhubungan ASDP
Program Peningkatan Prasarana dan
36.460.000 36.460.000 - 100,00 0,00
Keselamatan Perhubungan Laut
Program Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi
Tingkat ketersediaan jaringan transportasi massal
20,00 23,80 119,00 Massal Perkotaan Berbasis Rel dan Peningkatan 866.624.875 847.761.941 18.862.934 97,82 2,18
berbasis rel
Keselamatan Perkeretaapian
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah
1.896.926.400 1.463.971.462 432.954.938 77,17 22,83
Persentase aksesibiltas menuju kawasan potensial dan Pelayanan II
7,63 7,44 97,51
pusat-pusat kegiatan
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah
69.936.163.998 69.068.169.654 867.994.344 98,75 1,25
Pelayanan III
Program Peningkatan, Pemeliharaan Berkala dan
Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan di Wilayah 47.387.917.579 44.129.281.253 3.258.636.326 93,12 6,88
Pelayanan I
Pelayanan II
Pelayanan III
Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan di Wilayah 43.104.339.924 42.637.657.773 466.682.151 98,91 1,09
Tingkat kemantapan jalan Provinsi 79,87 81,54 97,51 Pelayanan IV
Pelayanan V
Pelayanan VI
Program Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan 5.457.004.438 4.145.437.736 1.311.566.702 75,96 24,04
Program Pengawasan dan Pemanfaatan Jalan dan

14.852.133.490 12.969.632.828 1.882.500.662 87,32 12,68
Jembatan
Efisiensi IKU 13 408.288.657.708 386.888.461.184 21.400.196.524 94,76 5,24
SASARAN 11 MENINGKATNYA PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
14 Indeks Desa Membangun Alat bantu 'teknokrasi' pengukuran perkembangan Status Kemandirian Desa 0,68-0.69 0,69 101,47 0,65 0,67 103,08 -1,61 0,02 0,72 95,83 n/a n/a n/a 5 Jumlah KPD 653 653 100,00 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dan Desa 33.649.505.122 32.712.423.499 937.081.623 97,21 2,79
melalui analisa dan nilai komposit seluruh nilai skoring masing-masing
indikator terpilih berdasarkan konsep kebijakan pembangunan yang ditetapkan
Jumlah inovasi dan TTG yang dihasilkann dari 27
serta otoritas kewenangan, tugas dan fungsi Kementerian Desa, PDTT 8 8 100,00 Program Pengembangan Potensi Desa 3.093.539.140 2.954.643.522 138.895.618 95,51 4,49
Kabupaten/Kota
Persentase desa mandiri 1,18 1,84 155,93 Program Bina Aparatur dan Aset Pemerintah Desa 40.519.914.000 40.505.260.700 14.653.300 99,96 0,04
12 KAB, 1 12 KAB, 1
Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan
KAB/KOTA, KAB/KOTA, 100,00 21.486.141.050 20.684.243.856 801.897.194 96,26 3,74
TMMD/bbgrm/BSMSS Partisipasi Masyarakat
24KAB/KOTA 24KAB/KOTA
Efisiensi IKU 14 98.749.099.312 96.856.571.577 1.892.527.735 98,08 1,92
SASARAN 12 TERBENTUKNYA DAERAH OTONOMI BARU UNTUK PEMERATAAN PEMBANGUNAN
Merupakan penetapan calon daerah yang dipersiapkan/diusulkan menjadi

daerah otonomi baru. Calon Daerah Persiapan Baru didasarkan pada ketentuan
UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Mekanisme pembentukan Persentase dokumen persyaratan dan kelayakan
15 Usulan Pembentukan Daerah Persiapan Otonom Baru 1 3 300,00 1,00 1,00 100,00 200,00 2,00 6,00 50,00 n/a n/a n/a n/a 1 3 300,00 Program Penataan Daerah 1.125.218.069 1.058.970.046 66.248.023 94,11 5,89
Daerah Otonom Baru (DOB) sekarang sebelum diusulkan menjadi DOB maka pemekaran daerah yang dianalisis
harus melewati tahap Daerah Persiapan selama 3 tahun untuk dievaluasi
kelayakannya
Efisiensi IKU 15 1.125.218.069 1.058.970.046 66.248.023 94,11 5,89
SASARAN 13 MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGENDALIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
16 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Merupakan salah satu cara untuk mereduksi banyaknya data dan informasi 60,47-60,57 61,59 101,85 49,76 52,12 104,74 -2,89 9,47 61,6 99,98 70,27 -8,68 n/a n/a 40,52 45,43 112,12 Program Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) 296.806.000 283.140.000 13.666.000 95,39 4,61
mengenai kualitas lingkungan hidup sehingga dapat dijadikan sebagai parameter
untuk membandingkan kualitas lingkungan hidup dari suatu wilayah dengan
wilayah lain Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah I 615.023.000 615.023.000 - 100 0,00
Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah II 818.482.000 818.462.000 20.000 99,99 0,01
Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah III 170.378.440 170.365.000 13.440 99,99 0,01
Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah IV 866.230.761 864.790.820 1.439.941 99,83 0,17
Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah V 1.870.578.616 1.846.175.590 24.403.026 98,69 1,31
Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah VI 447.871.000 447.748.000 123.000 99,97 0,03
Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah VII 625.596.000 625.219.000 377.000 99,93 0,07
Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah VIII 300.133.000 298.733.000 1.400.000 99,53 0,47
Program Pengelolaan DAS CDK Wilayah IX 459.350.542 459.350.500 42 99,99 0,01
Program Sertifikasi dan Perbenihan

787.807.381 777.232.014 10.575.367 98,65 1,35
Tanaman Hutan
Persentase tutupan hutan
Program Prakondisi dan Penataan Batas
17.381.000 17.379.000 2.000 99,98 0,02
Kawasan Hutan
Program Perlindungan Hutan CDK I 2.390.000 2.390.000 - 100 0,00

Capaian 2020 Realisasi 2020 terhadap dengan Rata- Pulau Jawa Nasional Persentase tutupan hutan
Hasil
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28
Program Perlindungan Hutan CDK V 1.923.000 1.923.000 - 100 0,00
Program Perlindungan Hutan CDK VI 3.053.000 3.053.000 - 100 0,00
Program Perlindungan Hutan Tahura Ir. H.

813.231.450 810.152.250 3.079.200 99,62 0,38
Juanda
Program Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya 31.984.000 31.984.000 - 100 0,00
Program Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya

191.194.200 191.194.200 - 100 0,00
TAHURA Ir. H. Djuanda
Program Konservasi Sumber Daya Alam
9.158.000 9.158.000 - 100 0,00
dan Ekosistem CDK I
9.158.000 9.158.000 - 100 0,00
dan Ekosistem CDK V
2.000.000 2.000.000 - 100 0,00
dan Ekosistem CDK IX
Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim 8.276.000 8.276.000 - 100 0,00
45 46,65 103,67 Program Pertambangan 827.848.730 754.264.250 73.584.480 91,11 8,89
Program Pertambangan Wilayah I Cianjur 76.011.440 70.701.611 5.309.829 93,01 6,99
Program Pertambangan Wilayah II Bogor 99.283.600 99.202.200 81.400 99,91 0,09
Program Pertambangan Wilayah III

64.341.200 64.212.896 128.304 99,8 0,20
Purwakarta
Persentase usaha pertambangan yang tertib Program Pertambangan Wilayah IV
administrasi dan tertib teknis 85.163.200 84.970.700 192.500 99,77 0,23
Bandung
Program Pertambangan Wilayah V
97.993.200 97.971.533 21.667 99,97 0,03
Sumedang
Program Pertambangan Wilayah VI
86.703.508 86.703.508 - 100 0,00
Tasikmalaya
Program Pertambangan Wilayah VII
89.535.000 85.092.505 4.442.495 95,03 4,97
Cirebon
Program Pelayanan dan Pengembangan
160.240.000 151.164.564 9.075.436 94,33 5,67
Laboratorium ESDM bidang tambang
2 2,37 118,5 159.014.700 146.549.868 12.464.832 92,16 7,84
Laboratorium ESDM Bidang Air Tanah
Program Air Tanah 551.411.721 550.066.337 1.345.384 99,75 0,25
Program Air Tanah Wilayah I Cianjur 13.144.600 13.144.600 - 100 0,00
Program Air Tanah Wilayah II Bogor 143.512.600 143.010.600 502.000 99,65 0,35
Persentase sumur bor yang meningkat muka air

tanahnya Program Air Tanah Wilayah III Purwakarta 45.547.950 45.539.000 8.950 99,98 0,02
Program Air Tanah Wilayah IV Bandung 104.554.200 104.307.700 246.500 99,76 0,24
Program Air Tanah Wilayah V Sumedang 84.326.200 83.898.200 428.000 99,49 0,51
Program Air Tanah Wilayah VI

25.635.700 25.635.700 - 100 0,00
Tasikmalaya
Program Air Tanah Wilayah VII Cirebon 125.279.200 123.128.111 2.151.089 98,28 1,72
Persentase perwujudan penyelenggaraan pengaturan,

pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan Program Penataan ruang 4.941.579.153 3.809.134.508 1.132.444.645 77,08 22,92
ruang
Program Pembinaan dan Pengembangan
Cakupan akses infrastruktur dasar permukiman 9.542.703.750 8.142.251.208 1.400.452.542 85,32 14,68
Infrastruktur Permukiman
Tingkat kualitas kawasan permukiman 69.869.409.852 61.760.656.797 8.108.753.055 88,39 11,61
Kawasan Permukiman
Persentase pemenuhan sub urusan pertanahan Program Pertanahan 630.296.772 609.335.693 20.961.079 96,67 3,33
Program Pembinaan dan Pengendalian Pencemaran Udara 574.085.400 564.923.475 9.161.925 98,4 1,60
Indeks Kualitas Udara (IKU) 79,51 79,58 100,09
Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim 386.700.600 383.693.463 3.007.137 99,22 0,78
Program Pembinaan Evaluasi Dampak dan Risiko 2.211.617.875 2.207.926.070 3.691.805 99,83
Indeks Kualitas Air (IKA) 42,67 42,84 100,40 0,17
Kebijakan Strategis
Program Pembinaan Konservasi Lingkungan untuk 1.071.893.787 1.070.573.659 1.320.128 99,87
Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) 63,56 74,17 116,69 0,13
Masyarakat dan Mitra Lingkungan
Program Pembinaan Pencegahan Dampak Lingkungan 109.119.200 109.119.200 - 100 0,00
Program Peningkatan Penyelesaian Kasus Lingkungan 4.691.782.908 4.571.916.419 119.866.489 97,44 2,56
Program Pembinaan dan Pengendalian Pencemaran Air, 5.468.565.687 5.316.725.111 151.840.576 97,22 2,78
Sampah, dan B3
Efisiensi IKU 16 110.685.307.123 99.568.725.860 11.116.581.263 89,96 10,04
Menggambarkan potensi besarnya emisi yang dapat diturunkan dari upaya 3,82-3,92 5,22
17 Tingkat Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 3,87 101,31 2,8 3,85 137,5 -36,19 0,02 74,14 n/a n/a n/a n/a 1,84 1,84 100,00 Program pengembangan dan konservasi energi 458.691.484 444.303.792 14.387.692 96,86 3,14
mitigasi yang telah dilakukan
Program Pemanfaatan Energi Baru
23.757.000 23.757.000 - 100 0,00
Terbarukan (EBT) Wilayah I Cianjur
Terbarukan (EBT) Wilayah II Bogor
1.940.000 1.940.000 - 100 0,00
Terbarukan (EBT) Wilayah III Purwakarta
Tingkat upaya penurunan emisi gas rumah kaca sektor Program Pemanfaatan Energi Baru
energi (terhadap BAU 2030) Terbarukan (EBT) Wilayah IV Bandung
Terbarukan (EBT) Wilayah V Sumedang
4.654.000 4.654.000 - 100 0,00
Terbarukan (EBT) Wilayah VI Tasikmalaya
Program Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Wilayah VII 4.821.178 4.821.178 - 100 0,00
Cirebon
82.049.200 62.054.500 19.994.700 75,63 24,37
Laboratorium ESDM bidang energi
Tingkat upaya penurunan emisi gas rumah kaca limbah Program Peningkatan Pelayanan Pengelolaan Sampah 15.599.722.251 10.171.668.147 5.428.054.104 65,20 34,80
domestik Regional
Efisiensi IKU 17 575.912.862 541.530.470 34.382.392 94,03 5,97
Efiensi Sasaran 13 111.261.219.985 100.110.256.330 11.150.963.655 89,98 10,02
SASARAN 14 MENINGKATKAN KETERSEDIAAN AIR UNTUK MENUNJANG PRODUKTIFITAS EKONOMI DAN DOMESTIK
Salah satu dari beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui Program Pembinaan dan Pengembangan
18 Indeks Penggunaan Air 1,1927-1,1925 1,1927 100,00 1,1923 1,192000 100,03 -0,03 0,0007 1,1902 99,79 n/a n/a n/a n/a Cakupan akses infrastruktur dasar 2.405.141.750 2.363.877.228 41.264.522 98,28 1,72
perkembangan kuantitas, kualitas dan kontinuitas air dari suatu Daerah Aliran Infrastruktur Permukiman
Sungai (DAS). Nilai Indeks Penggunaan Air suatu DAS dikatakan baik jika jumlah
air yang digunakan di DAS masih lebih sedikit daripada potensinya sehingga DAS Program Perencanaan Teknis Sumber
901.217.508 887.517.941 13.699.567 98,47 1,53
masih menghasilkan air yang keluar dari DAS untuk wilayah hilirnya, sebaliknya Daya Air
dikatakan tidak baik jika jumlah air yang digunakan lebih besar dari potensinya
sehingga volume air yang dihasilkan dari DAS untuk wilayah Program Bina Konstruksi Sumber Daya Air 329.689.974 319.883.453 9.806.521 97,02 2,98
Program Bina Operasi dan Pemeliharaan

510.520.126 500.739.410 9.780.716 98,08 1,92
Sumber Daya Air
Program Bina Manfaat Sumber Daya Air 452.534.292 445.971.873 6.562.419 98,54 1,46
Program Pengelolaan Sumber Daya Air di

5.133.613.513 5.018.948.283 114.665.230 97,76 2,24
WS. Ciliwung-Cisadane
8.454.742.637 8.115.731.718 339.010.919 95,99 4,01
WS. Cisadea-Cibareno
6.264.260.358 5.435.917.539 828.342.819 86,77 13,23
WS. Citarum
4.883.358.889 4.772.835.588 110.523.301 97,73 2,27
WS. Cimanuk-Cisanggarung
Persentase peningkatan kapasitas tampung sumber
0,02 0,02 100,00 Program Pengelolaan Sumber Daya Air di
daya air 4.740.026.229 3.472.675.962 1.267.350.267 73,26 26,74
WS. Citanduy
7.396.452.827 7.372.768.351 23.684.476 99,67 0,33
WS. Cilwulan-Cilaki
Program pengembangan air baku 179.891.110 140.673.160 39.217.950 78,19 21,81

Peningkatan/ Peningkatan/ Realisasi Perbandingan Peringkat Jawa Peringkat Jawa Persentase peningkatan kapasitas tampung sumber
Target Tahun Realisasi Capaian Target Akhir RPJMD Rata-Rata 0,02 Realisasi
0,02 100,00
No Indikator Kinerja Utama Definisi Konsep Capaian 2020 Target 2019 Realisasi 2019 Penurunan Penurunan 2020 Realisasi 2020 Barat di Level Barat di Level daya air IKU PD yang Terkait Target (2020) Capaian Nama Program Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Selisih Anggaran Capaian Efisiensi
Hasil
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28
Program air baku di WS. Ciliwung-

268.565.436 267.843.000 722.436 99,73 0,27
Cisadane
Program air baku di WS. Cisadea-Cibareno 219.436.650 217.438.450 1.998.200 99,08 0,92
Program air baku di WS. Citarum 324.229.261 315.651.768 8.577.493 97,35 2,65
Program air baku di WS. Cimanuk-

5.152.366 5.100.400 51.966 98,99 1,01
Cisanggarung
Program air baku di WS. Citanduy 426.876.400 417.539.026 9.337.374 97,81 2,19
Program air baku di WS. Ciwulan-Cilaki 243.390.688 242.236.847 1.153.841 99,52 0,48
52,2 Program Perencanaan Teknis Irigasi 1.276.514.477 1.248.352.433 28.162.044 97,79 2,21
Program Bina Konstruksi Irigasi 617.424.842 537.100.964 80.323.878 86,99 13,01
Program Bina Operasi dan pemeliharaan

1.442.066.690 1.237.467.576 204.599.114 85,81 14,19
Irigasi
Program Pengelolaan Jaringan Irigasi
27.362.741.696 12.161.333.885 15.201.407.811 44,44 55,56
WS.Ciliwung-Cisadane
Indeks kinerja sistem irigasi (IKSI) Program Pengelolaan Jaringan Irigasi WS.
42.971.456.374 42.351.879.201 619.577.173 98,55 1,45
Citarum
Program Pengelolaan Jaringan Irigasi WS.
19.877.392.925 17.486.054.861 2.391.338.064 87,96 12,04
15.439.110.418 15.292.511.924 146.598.494 99,05 0,95
Citanduy
9.628.201.924 9.560.699.935 67.501.989 99,29 0,71
Ciwulan - Cilaki
19.474.491.751 16.821.564.684 2.652.927.067 86,37 13,63
Cisadea-Cibareno
Tingkat implementasi rekomendasi yang dihasilkan 192.862.087 189.537.523 3.324.564 98,27
50 Program Kelembagaan Sumber Daya Air 1,73
oleh kelembagaan sumber daya air
Efisiensi IKU 18 181.421.363.198 157.199.852.983 24.221.510.215 86,65 13,35
SASARAN 15 MENINGKATNYA KETANGGUHAN TERHADAP BENCANA
Digunakan untuk memberikan gambaran perbandingan capaian penurunan 21.531.000 94,29

19 Indeks Risiko Bencana (IRB) 150,45-149,45 145,82 103,08 165,00 152,13 92,20 10,88 -6,31 144,00 98,74 n/a n/a n/a Peringkat 14 0,45 0,51 113,33 Program Pemulihan Pasca Bencana 377.554.500 356.023.500 5,71
indeks risiko bencana di suatu kabupaten/kota
Indeks Ketahanan Daerah Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan 4.458.955 99,77

1.948.805.763 1.944.346.808 0,23
Program Kedaruratan dan Logistik 5.063.726.232 4.942.378.600 121.347.632 97,6 2,40
Persentase anggota linmas untuk perlindungan

80 68,25 85,31 Program Perlindungan Masyarakat 282.433.400 260.447.548 21.985.852 92,21 7,79
masyarakat
6 8 133,33 Program Pengendalian Daya Rusak Air 5.887.459.087 5.752.403.720 135.055.367 97,7 2,30
Persentase titik terdampak banjir dan kekeringan yang Program pengendalian daya rusak air pada WS. Cisadea-
1.853.529.674 800.772.500 1.052.757.174 43,2 56,80
ditangani Cibareno
Program pengendalian daya rusak air pada WS. Ciwulan- 180.459 99,97
647.702.409 647.521.950 0,03
Cilaki
Cakupan akses infrastruktur dasar 75,36 653.387.555 591.982.100 61.405.455 90,60 9,40
Infrastruktur Permukiman
Efisiensi IKU 19 16.714.598.620 15.295.876.726 1.418.721.894 91,51 8,49
MISI 4 MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING USAHA EKONOMI UMAT YANG SEJAHTERA DAN ADIL MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DAN KOLABORASI DENGAN PUSAT-PUSAT INOVASI SERTA PELAKU PEMBANGUNAN
SASARAN 16 JAWA BARAT SEBAGAI DAERAH PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MANDIRI UNTUK MENCAPAI KEDAULATAN PANGAN
82,70-83,20 85,6 Program pelatihan peternakan dan 164.009.775 156.098.850 7.910.925 95,17
20 Skor Pola Pangan Harapan ( SPPH) PPH merupakan instrumen untuk menilai situasi konsumsi pangan wilayah yang 84,8 102,54 82,4 89 108,01 -5,47 -4,2 99,065 n/a n/a n/a n/a Tingkat konsumsi pangan (energi dan protein) 2150 2150 100,00 4,83
ketahanan pangan
dapat digunakan untuk menyusun perencanaan kebutuhan konsumsi pangan ke
depan, dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, budaya dan preferensi Persentase peningkatan keamanan pangan segar asal
10,1 65,21 645,64 Program Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan 469.538.710 437.692.380 31.846.330 93,21 6,79
konsumsi pangan masyarakat. Selain itu, PPH juga dapat dijadikan acuan untuk tumbuhan sesuai standar mutu dan keamanan pangan
menentukan sasaran dalam perencanaan dan evaluasi penyediaan khususnya
produksi pangan Skor PPH Ketersediaan 90,7 92,88 102,40 Program ketersediaan dan distribusi 1.727.920.604 1.663.154.511 64.766.093 96,25 3,75
Efisiensi IKU 21 2.361.469.089 2.256.945.741 104.523.348 95,57 4,43
100,12-101,12 104,52 Program Peningkatan Produksi Perikanan

21 Nilai Tukar Petani (NTP) Merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani 101,41 101,29 113,11 110,93 98,07 3,22 -9,52 97,02 103,25 -1,84 n/a 15 988.000 1.389.455 140,63 2.605.227.713 575.216.750 2.030.010.963 22,07 77,93
Tangkap
Program Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
752.897.947 731.726.700 21.171.247 97,18 2,82
Wilayah Utara
Program Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
862.797.668 857.349.486 5.448.182 99,36 0,64
Wilayah Selatan
Program Peningkatan Produksi Perikanan
329.686.249 319.109.010 10.577.239 96,79 3,21
Budidaya
Jumlah produksi perikanan
Program Peningkatan Teknologi Perikanan
2.080.772.050 1.996.047.856 84.724.194 95,92 4,08
Air Payau dan Laut Wilayah Utara
Program Peningkatan Teknologi Perikanan
1.511.381.785 1.502.968.985 8.412.800 99,44 0,56
Air Payau dan Laut Wilayah Selatan
Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil
255.396.700 214.633.900 40.762.800 84,03 15,97
Perikanan
Program Peningkatan Mutu Produk
654.559.425 646.732.349 7.827.076 98,8 1,20
Perikanan
Persentase peningkatan angka konsumsi ikan Provinsi Program Konsumsi dan pengembangan
1,1 1,1 100 362.857.300 355.194.494 7.662.806 97,88 2,12
Jawa Barat sumber daya manusia
Program Pengelolaan dan Pelestarian
14,03 19,04 135,71 3.702.655.050 2.445.664.960 1.256.990.090 66,05 33,95
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Persentase kawasan konservasi perairan yang dikelola Program Pengelolaan dan Pelestarian Sumberdaya
3.598.982.000 3.508.327.550 90.654.450 97,48 2,52
Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara
Program Pengelolaan dan Pelestarian Sumberdaya
2.829.191.263 2.792.629.200 36.562.063 98,7 1,30
Kelautan dan Perikanan Wilayah Selatan
51 51,85 101,67 Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 718.040.061 703.786.558 14.253.503 98,01 1,99
Persentase tingkat kepatuhan pelaku usaha kelautan
dan perikanan terhadap peraturan perundang- Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
989.698.137 983.985.300 5.712.837 99,42 0,58
undangan Wilayah Selatan
Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
728.962.628 728.480.628 482.000 99,93 0,07
Wilayah Utara
100 94,22 94,22 Program Produksi Peternakan 366.839.296 318.333.764 48.505.532 86,77 13,23
Program Perbibitan dan pengembangan 1.723.108.120 1.720.820.662 2.287.458 99,86 0,14

inseminasi buatan Sapi perah Bunikasih
Program pengembangan perbibitan ternak 3.565.027.292 3.555.720.294 9.306.998 99,73 0,27
domba dan kambing
unggas
Nilai tukar usaha peternakan
inseminasi buatan ternak sapi potong
Program Pelayanan Rumah Sakit Hewan 445.518.477 444.585.797 932.680 99,79 0,21
Program Pengujian Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan 232.664.834 218.911.646 13.753.188 94,08 5,92
Pakan
Program Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan 414.993.350 389.038.300 25.955.050 93,74 6,26
Pakan Ternak
Program pelatihan peternakan dan 164.009.775 156.098.850 7.910.925 95,17
1.021.699 1.021.699 100 4,83
ketahanan pangan
Program Produksi Peternakan 366.839.296 318.333.764 48.505.532 86,77 13,23

inseminasi buatan Sapi perah Bunikasih
domba dan kambing
Produksi komoditas peternakan (daging, telur, susu) Program pengembangan perbibitan ternak 4.315.463.024 4.304.405.880 11.057.144 99,74 0,26
unggas
inseminasi buatan ternak sapi potong
Hasil
Konsinyerin Sumber: RPJMD) Produksi komoditas peternakan (daging, telur, susu) % %
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28
Program Pelayanan Rumah Sakit Hewan 445.518.477 444.585.797 932.680 99,79 0,21
Program Pengujian Mutu dan Keamanan Pakan/Bahan 232.664.834 218.911.646 13.753.188 94,08 5,92
Pakan
Program Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan 414.993.350 389.038.300 25.955.050 93,74 6,26
Pakan Ternak
Program Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat 359.206.445 350.275.563 8.930.882 97,51
3 4,6 153,33 2,49
Veteriner
Persentase peningkatan mutu produk hewan
Program Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan dan 319.697.850 319.574.022 123.828 99,96 0,04
Produk Hewan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi 1.683.579.200 1.670.454.100 13.125.100 99,22
1 2,19 219 0,78
Budidaya Tanaman Perkebunan
Program Peningkatan produksi benih 13.530.207.555 13.518.702.555 11.505.000 99,91 0,09
perkebunan secara berkelanjutan
Program Peningkatan penggunaan benih 659.941.800 659.321.800 620.000 99,9 0,10
Persentase peningkatan produksi komoditas unggulan bersertifikat
utama perkebunan
Program Pemberdayaan sumberdaya alam 1.083.976.187 1.081.995.900 1.980.287 99,81 0,19
perkebunan
Program Peningkatan kompetensi sumber
daya manusia, kelembagaan, dan 1.561.169.900 1.557.921.028 3.248.872 99,79 0,21
permodalan petani perkebunan
Program Peningkatan Pengendalian OPT 1.425.651.020 1.407.941.726 17.709.294 98,75 1,25
Program Peningkatan pengolahan dan 1.107.265.868 1.081.007.457 26.258.411 97,62
Laju peningkatan nilai tambah produk perkebunan 0,1 0,14 140 2,38
pemasaran produk perkebunan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi 1.683.579.200 1.670.454.100 13.125.100 99,22
100 93,59 93,59 0,78
Budidaya Tanaman Perkebunan
Program Peningkatan produksi benih 13.530.207.555 13.518.702.555 11.505.000 99,91 0,09
Program Peningkatan penggunaan benih 659.941.800 659.321.800 620.000 99,9 0,10
bersertifikat
NTUP-r Program Pemberdayaan sumberdaya alam 1.083.976.187 1.081.995.900 1.980.287 99,81 0,19
perkebunan
Program Peningkatan kompetensi sumber
daya manusia, kelembagaan, dan 1.561.169.900 1.557.921.028 3.248.872 99,79 0,21
permodalan petani perkebunan
Program Peningkatan Pengendalian OPT 1.425.651.020 1.407.941.726 17.709.294 98,75 1,25
Program Peningkatan pengolahan dan 1.107.265.868 1.081.007.457 26.258.411 97,62 2,38
pemasaran produk perkebunan
Program Penyuluhan Kehutanan dan
10 12,45 124,5 18.390.000 18.390.000 - 100 0,00
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan 6.171.000 6.171.000 - 100 0,00
CDK Wilayah I
CDK Wilayah V
CDK Wilayah VI
Program Peningkatan Pengolahan Hasil Hutan 568.121.750 563.509.500 4.612.250 99,18 0,82
Program Peningkatan Produksi Hasil Hutan 91.252.500 91.192.400 60.100 99,93 0,07
Program Peningkatan Produksi Hasil Hutan Cabang Dinas 172.902.875 168.182.750 4.720.125 97,27 2,73
Kehutanan Wilayah I
Persentase peningkatan produksi hasil hutan Program Peningkatan Produksi Hasil Hutan Cabang Dinas 111.065.000 110.775.200 289.800 99,73 0,27
Kehutanan Wilayah II
Kehutanan Wilayah III
Kehutanan Wilayah IV
Program Peningkatan Produksi Hasil Hutan Cabang Dinas 1.156.726.297 1.149.015.578 7.710.719 99,33 0,67
Kehutanan Wilayah VI
Kehutanan Wilayah VII
Kehutanan Wilayah VIII
Program Pemanfaatan Jasa Lingkungan 58.888.000 58.888.000 - 100 0,00
Program Pemanfaatan Jasa Lingkungan TAHURA 15.005.850 81,67

81.885.600 66.879.750 18,33
Ir.H.Djuanda
Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Tanaman 58.720.644 92,56
789.636.555 730.915.911 7,44
Pangan
Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah 93.772.960 93,75
1.501.133.896 1.407.360.936 6,25
Hortikultura
Program Peningkatan Produksi Benih 7.739.279 99,27
1.071.618.543 1.063.879.264 0,73
Tanaman Pangan
Program Peningkatan Produksi Benih Tanaman 801.620 99,96
2.253.571.640 2.252.770.020 0,04
Hortikultura
Program Pengembangan Perbenihan Kentang 1.018.893.100 1.018.576.200 316.900 99,96 0,04
Jumlah produksi tanaman pangan dan hortikultura

Program perlindungan tanaman pangan dan hortikultura 17.881.330.100 17.873.385.150 7.944.950 99,95 0,05
(Ton)
Program pengawasan dan sertifikasi benih 2.188.982 99,61

570.248.092 568.059.110 0,39
tanaman pangan dan hortikulutura
Program prasarana dan sarana tanaman 23.474.899 95,78
556.943.291 533.468.392 4,22
pangan dan hortikultura
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
446.398.400 445.903.244 495.156 99,88 0,12
Pertanian
Program Penyuluhan Tanaman Pangan
68.921.880.856 67.941.421.173 980.459.683 98,57 1,43
dan Hortikultura
Program pelatihan Sumber Daya Manusia
921.425.680 920.806.680 619.000 99,93 0,07
tanaman pangan dan hortikultura
Efisiensi IKU 22 157.926.295.549 152.858.552.371 5.067.743.178 96,79 3,21
SASARAN 17 TERCAPAINYA PARIWISATA SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI INKLUSIF

Kontribusi sektor pariwisata yang dilihat dari varibel investasi di bidang hotel,
22 Kontribusi Pariwisata terhadap PDRB jumlah wisatawan asing dan lama mereka tinggal. Dari hasil analisis data time 2,65-3,04 2,85 107,55 2,30- 3,00 6,48 281,74 -174,19 -3,63 3,08 92,53 n/a n/a 4 n/a Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 30.000 31.610 105,37 Program Pemasaran Pariwisata 13.483.338.983 13.430.160.739 53.178.244 99,6 0,40
series selama 10 tahun dengan methode Ordinary Least Square ( OLS )
menunjukan bahwa, sektor Pariwisata berdasarkan ketiga variabel penelitian
Program Destinasi Pariwisata 7.288.512.950 6.898.305.975 390.206.975 94,64 5,36
tersebut mempunyai kontribusi positif dan signifikan terhadap Produk Domestik
Regional Bruto Provinsi Jawa Barat secara bersama-sama (simultan), akan tetapi Jumlah kunjungan wisatawan nusantara 15.000.000 35.513.885 236,76
secara partial yang kontribusinya signifikan variabel investasi hotel dan jumlah Program Industri Pariwisata 8.136.000.532 8.038.468.793 97.531.739 98,8 1,20
wisatawan asing
Efisiensi IKU 23 28.907.852.465 28.366.935.507 540.916.958 98,13 1,87
SASARAN 18 MENINGKATNYA PERAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DALAM STABILITAS PEREKONOMIAN JAWA BARAT
Program Pembangunan Industri Logam,

Indikator pertumbuhan sektor lapangan usaha industri yang menunjukan kinerja 2,63 3,72 173.460.540 164.857.068 8.603.472 95,04
23 Laju Pertumbuhan Sektor Industri (-4,49)-(-3,45) -4,22 106,01 4,04 153,61 -47,60 -8,26 -113,44 2,93 -7,15 n/a 17 800 860,07 107,51 Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika 4,96
dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat
(ILMATE)
Program Pembangunan Industri Agro, 1.712.523.546 1.670.110.090 42.413.456 97,52 2,48
Kimia, Tekstil dan Aneka
PDRB industri non migas
Program Pemberdayaan Industri Pangan, 1.157.398.412 1.116.576.933 40.821.479 96,47 3,53
Olahan dan Kemasan
Program Pemberdayaan Industri Logam 31.849.000 31.420.100 428.900 98,65 1,35
Efisiensi IKU 24 3.075.231.498 2.982.964.191 92.267.307 97,00 3,00
Indikator pertumbuhan sektor lapangan usaha perdagangan yang menunjukan (-6,78)-(-5,71) 3 2,45 Program Peningkatan Perdagangan Luar 560.899.003 560.573.065 325.938 99,94
24 Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan -7,94 82,89 7,51 250,33 -167,44 -15,45 -324,08 Laju pertumbuhan ekspor non migas -15,73 -11,18 100
kinerja dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat Negeri Jawa Barat
Program Peningkatan Perdagangan Dalam 886.136.812 884.352.603 1.784.209 99,79
280 303,866 108,52
Negeri
Program pengujian sertifikasi mutu barang logam dan 46.158.000 45.113.500 1.044.500 97,73
elektronika non UPTD
Program pengujian sertifikasi mutu barang air minum 150.972.000 148.653.000 2.319.000 98,46
dalam kemasan non UPTD
Pertumbuhan PDRB sektor perdagangan
Program pengujian dan sertifikasi mutu barang keramik 28.752.800 27.349.500 1.403.300 95,11
dan tabung gas non UPTD
Hasil
g Pertumbuhan PDRB sektor perdagangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28
Program Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga 355.211.901 354.921.328 290.573 99,91
Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro 158.680.000 148.841.000 9.839.000 93,79
Efisiensi IKU 25 2.186.810.516 2.169.803.996 17.006.520 99,22
SASARAN 19 MENINGKATNYA KUALITAS IKLIM USAHA DAN INVESTASI
Pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari 495,4 531,87
25 Pembentukan Modal Tetap Bruto (ADHB) 510,84-517,48 493,96 96,70 535,72 108,14 -11,44 -41,76 92,87 n/a n/a 3 3 Program BUMD Lembaga Keuangan 464.335.060 410.789.460 53.545.600 88,46
satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi. PMTB mencakup bangunan Persentase perumusan kebijakan umum serta
tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bangunan lain seperti jalan dan koordinasi, supervisi, pembinaan, pengendalian dalam
bandara, serta mesin dan peralatan aspek BUMD Lembaga keuangan, BUMD Non lembaga Program BUMD Non Lembaga Keuangan 704.223.902 684.928.754 19.295.148 97,26
keuangan, dan investasi daerah yang ditindaklanjuti
Program Investasi Daerah 570.996.657 533.405.120 37.591.537 93,41
112.27-120.27 120,429 107,32 Program Pengembangan dan promosi penanaman modal 1.625.855.600 1.516.969.706 108.885.894 93,30
Nilai realisasi investasi PMA-PMDN Program Penataan regulasi PMPTSP 17.306.050 14.917.250 2.388.800 86,20
Program Pengendalian Penanaman Modal 243.121.250 241.321.400 1.799.850 99,26
79,00 Program Pelayanan Perizinan Infrastruktur dan Sosial 679.569.400 679.479.903 89.497 99,99
Program Pelayanan Perizinan Bidang Ekonomi dan Sumber

539.820.600 531.495.409 8.325.191 98,46
Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan Daya Alam
perizinan
Program Pengendalian dan Penanganan Permasalahan
159.710.750 158.369.900 1.340.850 99,16
Perizinan
Program Manajemen Data dan Informasi Penanaman
604.887.783 601.762.425 3.125.358 99,48
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Efiensi IKU 26 5.609.827.052 5.373.439.327 236.387.725 95,79
21 Program pengawasan dan pemeriksaan 615.525.850 594.202.653 21.323.197 96,53

26 Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit - 20,82-20,85 19,41 93,23 21,10 100,48 -7,25 -1,69 22,00 88,23 26,03 -6,62 4 29 26,3 27,97 106,35
koperasi
Program kelembagaan koperasi 1.651.657.100 1.637.721.700 13.935.400 99,15

Persentase koperasi berkualitas
Program Pemberdayaan koperasi 568.565.600 548.335.700 20.229.900 96,44
Program pendidikan dan pelatihan 33.601.321.250 32.825.756.290 775.564.960 97,69
4 5,3 132,5 Program Usaha Kecil 2.331.261.400 2.323.161.336 8.100.064 99,65

Persentase UMKM yang naik kelas
Program pendidikan dan pelatihan 33.601.321.250 32.825.756.290 775.564.960 97,69
Efiensi IKU 27 38.768.331.200 37.929.177.679 839.153.521 97,84
Efisiensi Sasaran 19 44.378.158.252 43.302.617.006 1.075.541.246 97,58
MISI 5 MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG INOVATIF DAN KEPEMIMPINAN YANG KOLABORATIF ANTARA PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA
SASARAN 20 TERWUJUDNYA INOVASI TATA KELOLA PEMERITAHAN YANG SMART, BERSIH, DAN AKUNTABEL
27 Indeks Reformasi Birokrasi BB (76,01-78) 78,29 103,00 BB BB (72.00) 100,00 0,00 6,29 A (82,01) 95,46 n/a n/a n/a n/a Program Pengadaan Dan Mutasi 6.606.098.112 5.469.780.351 1.136.317.761 82,79 17,21
Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan
melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem Program Pengembangan Karir 8.081.348.656 6.775.826.077 1.305.522.579 83,84 16,16
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan Indeks Sistem Merit 325 375,5 115,54
(organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Melalui
Program Kesejahteraan Dan Disiplin 3.081.516.160 2.895.428.255 186.087.905 93,96 6,04
reformasi birokrasi, dilakukan penataan terhadap sistem penyelangggaraan
pemerintah dimana uang tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga reformasi
birokrasi menjadi tulang punggung dalam perubahan kehidupan berbangsa dan Program Pengelolaan Sistem Kepegawaian 2.041.068.741 1.863.459.750 177.608.991 91,29 8,71
bernegara
Program Pengembangan Karir 8.081.348.656 6.775.826.077 1.305.522.579 83,84 16,16

Indeks Profesionalisme ASN 66,00 n/a n/a
Program Kesejahteraan Dan Disiplin 3.081.516.160 2.895.428.255 186.087.905 93,96 6,04
Program Pengelolaan Anggaran Daerah 7.999.009.489 7.076.864.517 922.144.972 88,47 11,53
Program Pengelolaan Pertanggungjawaban 767.207.500 743.489.320 23.718.180 96,9 3,10

Keuangan Daerah
Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Program Pengelolaan Perbendaharaan
WTP WTP 100 341.087.700 329.651.580 11.436.120 96,64 3,36
Daerah Daerah
Program Pengelolaan Aset Daerah 2.436.859.506 1.938.724.430 498.135.076 79,55 20,45
Program Pengelolaan Pengamanan dan 9.088.739.933 5.526.333.391 3.562.406.542 60,8 39,20

Pemanfaatan Aset Daerah
Indeks sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) 3,3 3,1 93,94 Program Pengelolaan Aplikasi Informatika
Program Penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis

34.255.135.758 33.412.133.088 843.002.670 97,53 2,47
Elektronik
Program Pengelolaan dan Pengembangan Informasi 6.117.174.368 6.065.740.553 51.433.815 99,15
Indeks keterbukaan informasi publik 90,40 98,15 108,57 0,85
Komunikasi Publik
Tingkat Kematangan Pengelolaan dan Layanan Statistik 1.373.954.773 1.337.808.618 36.146.155 97,36
70,00 80,46 114,94 Program Penyelenggaraan Statistik Sektoral 2,64
Sektoral
Program Penyelenggaraan Persandian dan Keamanan 4.607.231.884 4.586.789.722 20.442.162 99,55
Indeks keamanan informasi (Indeks KAMI) III s.d. III + n/a n/a 0,45
Informasi Daerah
85,00 97,64 114,87 Program pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah 3.973.093.214 3.201.794.846 771.298.368 80,58 19,42
Program perencanaan pembangunan daerah 11.860.047.500 9.782.645.976 2.077.401.524 82,48 17,52
Tingkat konsistensi perencanaan pembangunan Jawa Program sinkronisasi perencanaan pembangunan lingkup 1.852.985.585 1.819.048.277 33.937.308 98,16 1,84
Barat bidang ekonomi
Program sinkronisasi perencanaan pembangunan lingkup 1.785.556.899 1.568.417.593 217.139.306 87,83 12,17
bidang fisik
Program sinkronisasi perencanaan pembangunan lingkup 1.245.412.497 1.199.893.193 45.519.304 96,34 3,66
bidang pemerintahan dan sosial budaya
Program Peningkatan Kualitas
Nilai evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan 17.006.170.000 16.304.230.000 701.940.000 95,87
3,309 n/a n/a Penyelenggaraan Urusan 4,13
daerah (EPPD) Provinsi Jawa Barat
Pemerintahan Daerah
Program pengembangan kompetensi teknis
822.254.459 727.899.968 94.354.491 88,52 11,48
umum dan Fungsional
Dimensi kompetensi pada Indeks Profesionalitas
20 29,8 149 Program pengembangan teknis substantif 1.151.525.500 1.036.857.607 114.667.893 90,04 9,96
Aparatur
Program pengembangan kompetensi
3.341.043.284 3.212.108.489 128.934.795 96,14 3,86
manajerial dan latsar CPNS
Program pengembangan kompetensi teknis
822.254.459 727.899.968 94.354.491 88,52 11,48
umum dan Fungsional
Persentase PNS Pemprov Jabar yang bersertifikat
75 92,16 122,88 Program pengembangan teknis substantif 1.151.525.500 1.036.857.607 114.667.893 90,04 9,96
kompetensi
Program pengembangan kompetensi
3.341.043.284 3.212.108.489 128.934.795 96,14 3,86
manajerial dan latsar CPNS
Program pengembangan Corporate
1.296.437.626 1.218.510.508 77.927.118 93,98 6,02
University
Jumlah akreditasi pengembangan kompetensi 7 6 85,71 Program Perencanaan dan Evaluasi

21.869.800 21.137.000 732.800 96,64 3,36
Pengembangan Kompetensi
Program Pembinaan dan Fasilitasi
Pengembangan Kompetensi ASN Non
Provinsi
Nilai evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Program Peningkatan Kualitas 1.007.950.000 1.000.900.000 7.050.000 99,3
A A 100,00 0,70
Barat Akuntabilitas Kinerja
Opini BPK-RI terhadap laporan keuangan pemerintah Program Peningkatan Kualitas 8.722.372.750 8.444.350.000 278.022.750 96,81
WTP WTP 100,00 3,19
daerah (LKPD) Provinsi Jawa Barat Pengelolaan Keuangan Daerah
Tingkat maturitas implementasi sistem pengendalian
Level 3 Level 3 100,00 7,08
intern pemerintah (SPIP) Program Peningkatan Sistem 1.453.366.000 1.350.486.000 102.880.000 92,92
Nilai indikator rencana aksi daerah pencegahan dan Pengendalian Intern dan Integritas
94,00 88,31 93,95
pemberantasan korupsi (RAD-PPK)
Persentase rekomendasi kebijakan daerah yang Program Kebijakan Pembangunan Berbasis Kajian dan 579.224.181 560.279.614 18.944.567 96,72
32,50 32,50 100,00 3,28
dihasilkan Analisis
Persentase hasil kelitbangan yang diterapkan 26,67 30,5 114,36 Program Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan IPTEK 1.506.101.708 1.482.859.463 23.242.245 98,45 1,55
Nilai Penguatan Organisasi 2,08 1,85 88,94 Program optimalisasi kelembagaan perangkat daerah 182.049.250 163.930.909 18.118.341 90,05 9,95
Nilai Penataan Organisasi 2,22 1,85 83,33 Program optimalisasi kelembagaan perangkat daerah 322.379.200 312.504.034 9.875.166 96,94 3,06
Hasil
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28
Nilai Penataan Tatalaksana 3,62 3,82 105,52 Program Peningkatan Pelayanan Publik 508.550.000 508.092.000 458.000 99,9 0,10
Nilai Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 4,1 3,00 73,17 Program Pengembangan Ketatalaksanaan 153.223.600 153.041.000 182.600 99,88 0,12
Kategori AKIP Pemda Jabar A A 100 Program Peningkatan Akuntabilitas 0,96

Kinerja dan Penyelenggaraan Reformasi 278.437.250 275.772.782 2.664.468 99,04
Nilai Manajemen Perubahan 3,69 3,25 88,08 Birokrasi
Persentase inovasi berbasis IPTEK yang diterapkan 24,8 40,8 164,52 Program Penerapan Inovasi Berbasis IPTEK 625.530.265 601.607.981 23.922.284 96,17 3,83
Program pengelolaan pendapatan daerah I 742.443.200 639.695.650 102.747.550 86,16 13,84

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Bapenda 91,60
Program teknis operasional pengelolaan pendapatan 18.996.835.080 17.983.026.023 1.013.809.057 94,66 5,34
daerah se jawa barat wilayah 1-34
Skoring LPPD Provinsi Di Tingkat Nasional 3,309 n/a n/a Program Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 463.546.350 422.851.334 40.695.016 91,22 8,78
Persentase Fasilitasi Administrasi Pemerintahan Program Administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan 1.389.771.640 1.146.285.474 243.486.166 82,48
90,00 90,00 100 17,52
Umum sesuai Kewenangan Provinsi Umum
Persentase Perangkat Daerah yang mengelola arsip 1.520.601.734 1.411.308.540 109.293.194 92,81
35,00 Program Pengelolaan dan Pengembangan Arsip Dinamis 7,19
secara tertib
Program Penyelamatan dan Pelestarian Arsip Statis 872.160.354 863.450.529 8.709.825 99 1,00
Persentase penyelamatan dan pelestarian arsip statis 48,00
Program Peningkatan Pelayanan Kearsipan 355.940.600 352.157.300 3.783.300 98,93 1,07
Program pengelolaan pendapatan daerah I 742.443.200 639.695.650 102.747.550 86,16 13,84
Persentase PAD terhadap pendapatan daerah 56,79 Program pengelolaan pendapatan daerah II 395.370.000 369.697.586 25.672.414 93,5 6,50
Program teknis operasional pengelolaan pendapatan

18.996.835.080 17.983.026.023 1.013.809.057 94,66 5,34
daerah se jawa barat
Persentase Koordinasi dan Fasilitasi Hubungan Antar Program Koordinasi Hubungan Antar Lembaga dan
Lembaga, Keprotokolan, Promosi, dan Informasi yang Fasilitasi Keprotokolan Penyelenggaraan Pemerintahan 689.420.500 654.653.000 34.767.500 94,95 5,05
Terlayani dan Pembangunan Jawa Barat
Persentase Koordinasi Jejaring Kerja Dalam Rangka Program Koordinasi Hubungan Antar Lembaga dan
Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Fasilitasi Keprotokolan Penyelenggaraan Pemerintahan 689.420.500 654.653.000 34.767.500 94,95 5,05
Pembangunan Jawa Barat dan Pembangunan Jawa Barat
Persentase Fasilitasi Promosi dan Informasi Program Fasilitasi Promosi dan Informasi
Penyelenggaraan Pemerintahan dan Potensi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Potensi Pembangunan 967.257.500 962.116.907 5.140.593 99,46 0,54
Pembangunan Jawa Barat Jawa Barat
Perumusan kebijakan lingkup penanggulangan
Program Penanggulangan Masalah dan Pemberdayaan 1.374.348.937 1.339.594.024 34.754.913 97,47
masalah dan pemberdayaan sosial yang 2,53
Sosial
ditindaklanjuti
Perumusan kebijakan lingkup pendidikan, kebudayaan, 1.555.503.910 1.465.328.450 90.175.460 94,2

Program Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga 5,80
dan olahraga
Efisiensi IKU 28 201.558.734.976 184.832.802.446 16.725.932.530 91,70 8,30
SASARAN 21 TERWUJUDNYA KOLABORASI ANTARA PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI, KABUPATEN/KOTA DAN PIHAK LAINNYA DALAM PEMBANGUNAN YANG SINERGIS DAN INTEGRATIF
Ciri keberhasilan usaha bersama antara daerah dan daerah lain, antara daerah
dan pihak ketiga, dan/atau antara daerah dan lembaga atau pemerintah daerah 50 62 5.371.409.568 5.145.378.016 226.031.552 95,79
28 Tingkat Efektivitas Kerjasama Daerah 54-56 71,33 132,09 61,22 122,44 9,65 10,11 115,05 n/a n/a n/a n/a Persentase kerjasama yang ditindaklanjuti 60,00 84,12 140,2 Program Kerja Sama Daerah 4,21
di luar negeri yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas
pelayanan publik serta saling menguntungkan
Efisiensi IKU 29 5.371.409.568 5.145.378.016 226.031.552 95,79 4,21

BAB III
CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN
Dasar hukum yang melandasi penyelenggaraan dan pelaporan

pelaksanaan tugas pembantuan oleh Pemerintah Daerah Provinsi, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 264, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589);
6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 198);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
1
BAB III

Nomor 4406);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96).
10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LKPJ, AMJ dan ILPPD;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Petunjuk
Teknis Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Tugas
dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 109);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6323);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran di lingkungan Departemen Dalam
Negeri;
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sebagimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
2
BAB III
156/Pmk.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan

Tugas Pembantuan;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2008 Nomor 11 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47).
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat selain melaksanakan urusan
pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan provinsi juga melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan tertentu melalui tugas pembantuan yang
diberikan oleh level pemerintahan diatasnya yakni Pemerintah Pusat.
Penyelenggaraan tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur
penugasan Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan
sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
atau dari Pemerintah Daerah Provinsi kepada Daerah Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah provinsi yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya
mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi penugasan. Sebagian
urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat tersebut dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sesuai dengan urusan
pemerintahan yang ditugaskan.
Tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan
tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi
dan asas dekonsentrasi. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan pembangunan dan pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas
pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian
permasalahan serta membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan
pengembangan pembangunan bagi daerah. Tugas pembantuan yang diberikan
3
BAB III
oleh level pemerintahan diatasnya meliputi sebagian urusan pemerintahan yang

apabila dilaksanakan oleh daerah akan lebih efisien dan efektif. LKPJ Gubernur
Jawa Barat ATA 2020 IV-2
Penyelenggaraan tugas pembantuan sebagaimana diuraikan diatas
memberikan konsekuensi terhadap pengaturan pendanaan. Seluruh urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat harus didanai dari
APBN. Pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah Pusat melalui APBN
mencakup salah satunya pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang akan
ditugaskan kepada daerah otonom berdasarkan asas tugas pembantuan. Hal ini
sejalan dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah yang menyatakan
bahwa perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintahan
daerah merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan
atas penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan.
Pengalokasian dana tugas pembantuan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan pencapaian kinerja, efisiensi dan efektivitas dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan di daerah.
Selain itu, alokasi dana tugas pembantuan dimaksudkan untuk menciptakan
keselarasan dan sinergitas secara nasional antara program dan kegiatan tugas
pembantuan yang didanai dari APBN dengan program dan kegiatan
desentralisasi yang didanai dari APBD.
Tugas Pembantuan Pusat yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat berasal dari 2 (dua) Kementerian yaitu :
1. Kementerian Pertanian Republik Indonesia; dan
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Alokasi anggaran tugas pembantuan pada Tahun Anggaran 2020 dari
Kementerian Pertanian sebesar Rp.238.477.735.000 sedangkan alokasi
anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI sebesar
Rp.112.869.494.000 Total alokasi anggaran sebesar Rp.351.347.229.000
4
BAB III
dengan realisasi Rp.331.947.687.691 atau setara 94,48% yang dilaksanakan

oleh 5 (lima) Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat, yaitu:
1. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat;
2. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat;
3. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat;
4. Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat; dan
5. Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Perangkat Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tersebut
melaksanakan total 8 Program dan 32 Kegiatan tugas pembantuan yang terdiri
dari 6 program dan 30 kegiatan dari Kementerian Pertanian RI serta 2 program
dan 2 kegiatan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.
Pada tahun 2020, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tidak
memberikan penugasan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
berdasarkan asas tugas pembantuan.
3.1. Tugas Pembantuan Pusat yang Dilaksanakan oleh Daerah Provinsi
3.1.1 Target Kinerja
Target kinerja atas pelaksanaan tugas pembantuan Pusat

yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang
tertuang dalam Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (SP-DIPA) Tahun Anggaran 2020 sebagaimana tabel 3.1
5
BAB III
Tabel 3.1
Target Kinerja Tugas Pembantuan Pusat yang Dilaksanakan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
SKPD
NO K/LPNK Program/Kegiatan Anggaran Target Pelaksana
TP
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Kement 1. Program 145.590.1 Dinas

erian Peningkatan 15.000 Tanaman
Pertani Produksi, Pangan dan
an RI Produktivitas Hortikultur
dan Mutu Hasil a Provinsi
Tanaman Pangan Jawa Barat
1) Pengelolaan 30.665.91 a. Kawasan Kedelai 22.318
Produksi 0.000 Ha;
Tanaman
Aneka Kacang
dan Umbi
b. Kawasan Ubi Jalar – Ha
(tidak dilaksanakan) ;
c. Kawasan Kacang Tanah
1.560 Ha;
d. Kawasan Kacang Hijau
750 Ha;
e. Koordinasi, Bimbingan
Teknis, Monitoring dan
Evaluasi (Daerah) 19 Lokasi
2) Pengelolaan 15.771.20 a. Kawasan Padi 10.210 Ha;
Produksi 5.000
Tanaman
Serealia
b. Koordinasi, Bimbingan
Teknis, monitoring dan
evaluasi (Daerah) 20 lokasi;
c. Kawasan Padi Kaya Gizi
(Biofortifikasi) 2.500 Ha;
3) Pengelolaan 86.018.80 a. Fasilitas Penyediaan Benih
Sistem 5.000 Bersertifikat 133.000 Ha;
Penyediaan
Benih Tanaman
Pangan
b. Koordinasi, Bimbingan
Teknis, monitoring dan
evaluasi (Daerah) 20 lokasi
1 Lokasi;
c. Areal yang diberikan
Bantuan Benih Jagung
Bersertifikt 86.665 Ha;
6
BAB III
SKPD
TP
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4) Dukungan 2.842.400. Layanan Dukungan
Manajemen dan 000 Manajemen Eselon I 12
Teknis Lainnya Layanan;
pada Ditjen
Tanaman
Pangan.
5) Pengolahan 10.291.79 a. Sarana Pascapanen
dan Pemasaran 5.000 Tanaman Pangan 244 unit;
Hasil Tanaman
Pangan
b. Sarana Pengolahan Hasil
Tanaman Pangan 10 unit;
c. Penerapan Standardisasi
dan Mutu Hasil Tanaman
Pangan 8 sertifikasi;
d. Pemasaran dan Investasi
Hasil Tanaman Pangan 18
lokasi;
e. Koordinasi, Bimbingan
Teknis, Monitoring dan
Evaluasi (Pusat) 12 lokasi.
2.Program 6.922.567
Peningkatan .000
Produksi dan
Nilai Tambah
Holkultura
1) Peningkatan 1.313.870. a. Kawasan Bawang Merah
Produksi Sayuran 000 0,0001Ha;
dan Tanaman
Obat
b. Kawasan Sayuran Lainnya
15,03 Ha;
c. Kawasan Aneka Cabai
0,0001 Ha;
d. Kawasan Tanaman Obat
60 Ha.
2) Peningkatan 636.000.0 Layanan Dukungan
Usaha 00 Manajemen Eselon I 1
Dukungan layanan.
Manajemen dan
Teknis Lainnya
pada Ditjen
Hortikultura
3. Peningkatan 1.095.000. a. Kawasan Mangga 30 Ha;
Produksi Buah 000
dan Florikultura
b. Kawasan Manggis 76 Ha.
7
BAB III
SKPD
TP
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4) Pengolahan dan 3.877.697. a. Sarana Peningkatan Nilai
Pemasaran Hasil 000 Tambah Hortikultura 17
Hortikultura unit;
b. Prasarana Peningkatan
Nilai Tambah Hortikultura
12 unit.
3. Program 41.747.94
Penyediaan dan 0.000
Pengembangan
Prasarana dan
Sarana Pertanian
1) Pengelolaan Air 25.826.00 a. Jaringan Irigasi Tertier
Irigasi Untuk 0.000 15.650 Ha;
Pertanian
b. Pengembangan Sumber
Air 37 unit;
c. Pembangunan Embung
Pertanian 30 unit;
d. Irigasi Perpipaan 6 unit.
2) Dukungan 3.336.200. Layanan Dukungan
Manajemen dan 000 Manajemen Satker 12 bulan
Dukungan layanan;
Teknis Lainnya
Ditjen Prasarana
dan Sarana
Pertanian
3) Fasilitasi Pupuk 9.668.250. a. e-RDKK Mendukung
dan Pestisida 000 Penyaluran Pupuk
Bersubsidi Berbasis
Penerapan Kartu Tani 27
layanan.
b. Bimtek, Monitoring dan
Evaluasi kegiatan lingkup
Pupuk dan Pestisida 27
layanan.
4) Pembiayaan 2.917.490 Bimtek, Monitoring dan
Pertanian .000 Evaluasi Kegiatan lingkup
Pembiayaan Pertanian 12
bulan layanan.
1. Program 27.155.30 Dinas
Peningkatan 1.000 Perkebuna
Produksi n Provinsi
Komoditas Jawa Barat
Perkebunan
Berkelanjutan
1) Pengembangan 5.091.583 a. Kawasan tanaman kopi
Tanaman .000 seluas 1.200 Ha.
Tahunan dan
Penyegar
8
BAB III
SKPD
TP
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
b. Kawasan tanaman kelapa
seluas 380 Ha.
c. Peningkatan Area
Komoditas Unggulan Daerah
(Tanaman Tahunan dan
Penyegar Lainnya seluas 700
Ha terdiri dari rehabilitasi
tanaman teh seluas 100 Ha
dan intensifikasi tanaman
teh seluas 600 Ha.
d. Bimtek. Monitoring dan
Evaluasi Tanaman Tahunan
dan Penyegar terdiri dari
integrasi tanaman kopi-
ternak 3 lokasi, indikasi
geografis tanaman kopi 1
lokasi, dan demplot kopi 1
lokasi.
2) Dukungan 1.470.015 a. Area Penanganan Dampak
Perlindungan .000 Perubahan Iklim dan
Perkebunan Pencegahan Kebakaran
Lahan dan Kebun 20 Ha
b. Desa Pertanian Organik
Berbasis Komoditas
Perkebunan terdiri dari
Surveilens Kelompok Tani
Organik di 5 desa dan
Pembentukkan Kelompok
Tani Organik di 2 desa
c. Dukungan pembentukan
eksportir produk organik
perkebunan 1 kegiatan;
3) Dukungan 1.238.618 a. Fasilitasi Layanan
Manajemen dan .000 Dukungan Manajemen
Dukungan Satker 1 layanan terdiri dari
Teknis Lainnya TKP dan PLP-TKP Fasilitasi
Ditjen Pembangunan Perkebunan
Perkebunan 20 Org.
b. Pengelolaan Teknis
Kegiatan 1 paket.
c. Adminsitrasi kegiatan
dana Tugas Pembantuan 12
bulan
d. Pengawalan Mayor Project
Kopi kab. Bandung 1 tahun
e. Dukungan Hari
Perkebunan 1 kegiatan;
4) Pengembangan 2.139.045 a. Kawasan cengkeh seluas
Tanaman .000 75 Ha;
9
BAB III
SKPD
TP
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Semusim dan
Rempah
b. Kawasan Tanaman
Substitusi Impor (Tebu)
seluas 355 Ha;
c. Peningkatan Area
Komoditas Unggulan Daerah
(Tanaman Semusim dan
Rempah Lainnya) 30 Ha.
5) Dukungan a. Sarana dan Prasarana
Pengolahan dan Pasca panen tanaman
Pemasaran Hasil perkebunan 10 unit;
Perkebunan
b. Sarana dan Prasarana
Pengolahan Hasil
Perkebunan sebanyak 11
unit;
c. Bimtek. Monitoring dan
Evaluasi Pengolahan dan
Pemasaran Hasil
Perkebunan di 1 lokasi.
d. Pemasaran Hasil
Perkebunan 1 MOU.
6) Dukungan 10.140.23 a. Kebun Sumber Benih
Perbenihan 3.000 Bahan Tanam Komoditi
Tanaman Perkebunan seluas 57 Ha;
Perkebunan
b. Rekomendasi Benih
Tanaman Perkebunan
sebanyak 9 rekomendasi;
c. Bimtek, monitoring,
evaluasi perbenihan
perkebunan di 2 lokasi;
d. Penyediaan Benih Unggul
Tanaman Perkebunan
sebanyak 2.122.475 batang.
1. Program 13.803.94 Dinas
Pemenuhan 2.000 Ketahanan
Pangan Asal Pangan dan
Ternak dan Peternakan
Agribisnis Provinsi
Peternakan Jawa Barat
Rakyat
1) Peningkatan 492.263.0 211 sampel pengujian mutu
Produksi Pakan 00 pakan
Ternak
10
BAB III
SKPD
TP
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2) Pengendalian 1.324.526. 242.500 dosis vaksin rabies,
dan 000 Avian Influenza (AI), anthrax,
Penanggulangan brucellosis
Penyakit Hewan
3) Penyediaaan 9.727.033. 115.800 Akseptor Inseminasi
Benih dan Bibit 000 Buatan pada Optimalisasi
Serta Reproduksi
Peningkatan
Produksi Ternak
4) Peningkatan 489.475.0 - 10 unit usaha produk
Pemenuhan 00 kesmavet
Persyaratan - 6 Lokasi pengendalian
Produk Hewan pemotongan betina produktif
yang ASUH - 50 sampel pengawasan mutu
(Aman, Sehat, dan keamanan produk
Utuh dan Halal) hewan
5) Manajemen dan 355.745.0 1 Laporan dukungan
Dukungan 00 manajemen dan dukungan
Teknis Lainnya teknis
Ditjen
Peternakan
1.414.900. - 1 Unit pengadaan alat
6) Pengembangan 000 pengolahan
Pengolahan dan fasilitasi/revitalisasi
Pemasaran Hasil bangunan (rumah kompos)
Ternak - 12 Lokasi kelembagaan dan
usaha peternakan
- 1 Lokasi pengelolaan
informasi pemasaran
2. Penyediaan dan 3.257.870
Pengembangan .000
Prasarana dan
Sarana Pertanian
1) Pengelolaan Air 2.670.000. - 14 Unit Irigasi Permpompaan
Irigasi Untuk 000 - 7 Unit Embung Pertanian
Pertanian - 5 Unit Irigasi Perpipaan
2) Dukungan 512.870.0 Koordinasi dengan
Manajemen dan 00 Kabupaten/Kota
Dukungan (Perencanaan, Pelaksanaan,
Teknis Lainnya Monitoring dan Evaluasi)
Ditjen Prasarana
dan Sarana
Pertanian
3) Fasilitasi 75.000.00 Bimtek, Monitoring dan
Pembiayaan 0 Evaluasi Kegiatan lingkup
Pertanian Pembiayaan Pertanian
11
BAB III
SKPD
TP
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2. Kement 1. Program 99.351.48 Dinas
erian Pengelolaan 9.000 Sumber
Pekerja Sumber Daya Air Daya Air
an Provinsi
Umum Jawa Barat
dan
Peruma
han
Rakyat
RI
1) Operasi dan 99.351.48 Terlaksananya Operasi dan
Pemeliharaan 9.000 Pemeliharaan Saranan
Saranan Prasarana SDA
Prasarana SDA
1. Program 13.518.00 Dinas Bina
Penyelenggaran 5.000 Marga dan
Jalan Penataan
Ruang
Provinsi
Jawa Barat
1) Pelaksanaan 13.518.00 Terlaksananya Preservasi
Preservasi dan 5.000 Jalan Ruas Jalan Cikampek-
Peningkatan Purwakarta-Cisomang-
Kapasitas Jalan Padalarang-Rajamandala
Nasional sepanjang 93,59 Km
3.1.2 Realisasi
Capaian Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2020

berdasarkan pemberi tugas pembantuan/Kementerian diuraikan
sebagaimana tabel 3.2
12
BAB III
Tabel 3.2
Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan Pusat
Yang Dilaksanakan Oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
Program, Kegiatan,
Dasar Pelaksanaan SKPD Realisasi Realisasi Capaian
NO K/LPNK Output, dan Rincian Lokasi Alokasi Anggaran (%) (%) KET.
Penugasan (TP) Pelaksana TP Anggaran Kegiatan
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1. Peraturan
Menteri
Pertanian Nomor
52 Tahun 2019 1. Program
Dinas Tanaman
2. Peraturan Peningkatan
Pangan dan
Kementerian Menteri Produksi, Jawa
1. Hortikultura 145.590.115.000 141.159.248.697 96,96 99,88
Pertanian RI Pertanian Nomor Produktivitas dan Barat
Provinsi Jawa
21 Tahun 2020 Mutu Hasil Tanaman
Barat
3. SP DIPA - Pangan
018.03.3.029159
/ 2020 tanggal
27 Oktober 2020
30.665.910.000 28.516.769.101 92,99 a. Kawasan Kedelai 99,41
1) Pengelolaan Produksi 22.318 Ha;
Tanaman Aneka b. Kawasan Ubi Jalar
Kacang dan Umbi - Ha;
c. Kawasan Kacang
Tanah 1.560 Ha;
d. Kawasan Kacang
Hijau 750 Ha;
e. Koordinasi,
Bimbingan Teknis,
Monitoring dan
Evaluasi (Daerah)
19 Lokasi
13
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
15.771.205.000 14.994.208.535 95,07 a. Kawasan Padi 100
2) Pengelolaan Produksi 10.210 Ha;
Tanaman Serealia b. Koordinasi,
Bimbingan Teknis,
monitoring dan
evaluasi (Daerah)
20 lokasi;
c. Kawasan Padi Kaya
Gizi (Biofortifikasi)
2.500 Ha;
3) Pengelolaan Sistem 86.018.805.000 84.802.123.525 98,59 a. Fasilitas 100
Penyediaan Benih Penyediaan Benih
Tanaman Pangan Bersertifikat
133.000 Ha;
b. Koordinasi,
Bimbingan Teknis,
monitoring dan
evaluasi (Daerah)
20 lokasi 1 Lokasi;
c. Areal yang
diberikan Bantuan
Benih Jagung
Bersertifikt 86.665
Ha;
2.842.400.000 2.679.529.968 94,27 Layanan Dukungan 100
4) Dukungan Manajemen Manajemen Eselon I 12
dan Teknis Lainnya Layanan;
pada Ditjen Tanaman
Pangan.
10.291.795.000 10.166.617.568 98,78 a. Sarana 100

5) Pengolahan dan Pascapanen
Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
Tanaman Pangan 244 unit;
14
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
b. Sarana Pengolahan
Hasil Tanaman
Pangan 10 unit;
c. Penerapan
Standardisasi dan
Mutu Hasil
Tanaman Pangan 8
sertifikasi;
d. Pemasaran dan
Investasi Hasil
Tanaman Pangan
18 lokasi;
e. Koordinasi,
Bimbingan Teknis,
Monitoring dan
Evaluasi (Pusat) 12
lokasi.
SP DIPA - 2. Program Jawa Dinas Tanaman 6.922.567.000 6.803.627.957 98,28 100
018.04.4.029160/ Peningkatan Barat Pangan dan
2020 tanggal 3 Produksi dan Nilai Hortikultura
Desember 2020 Tambah Holkultura Provinsi Jawa
Barat
1.313.870.000 1.288.058.603 98,04 a. Kawasan Bawang 100
1) Peningkatan Produksi Merah 0,0001Ha;
Sayuran dan b. Kawasan Sayuran
Tanaman Obat Lainnya 15,03 Ha;
c. Kawasan Aneka
Cabai 0,0001 Ha;
d. Kawasan Tanaman
Obat 60 Ha.
2) Peningkatan Usaha 636.000.000 600.686.000 94,45 Layanan Dukungan 100
Dukungan Manajemen Manajemen Eselon I 1
dan Teknis Lainnya layanan.
15
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
pada Ditjen
Hortikultura
1.095.000.000 1.085.652.500 99,15 a. Kawasan Mangga 100
3. Peningkatan Produksi 30 Ha;
Buah dan Florikultura b. Kawasan Manggis
76 Ha.
3.877.697.000 3.829.230.855 98,75 a. Sarana 100
4) Pengolahan dan Peningkatan Nilai
Pemasaran Hasil Tambah
Hortikultura Hortikultura 17 unit;
b. Prasarana
Peningkatan Nilai
Tambah
Hortikultura 12 unit.
SP DIPA- 3. Program Jawa Dinas Tanaman 41.747.940.000 41.413.185.464 99,20 100
018.08.4.029168/ Penyediaan dan Barat Pangan dan
2020 tanggal 3 Pengembangan Provinsi Hortikultura
Desember 2020 Prasarana dan Jawa Provinsi Jawa
Sarana Pertanian Barat Barat
25.826.000.000 25.824.175.300 99,99 a. Jaringan Irigasi 100
1) Pengelolaan Air Tertier 15.650 Ha;
Irigasi Untuk b. Pengembangan
Pertanian Sumber Air 37 unit;
c. Pembangunan
Embung Pertanian
30 unit;
d. Irigasi Perpipaan 6
unit.
3.336.200.000 3.333.163.664 99,91 Layanan Dukungan 100
2) Dukungan Manajemen Manajemen Satker 12
dan Dukungan Teknis bulan layanan;
Lainnya Ditjen
Prasarana dan
Sarana Pertanian
16
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
9.668.250.000 9.667.500.000 99,99 a. e-RDKK Mendukung 100
3) Fasilitasi Pupuk dan Penyaluran Pupuk
Pestisida Bersubsidi
Berbasis
Penerapan Kartu
Tani 27 layanan.
b. Bimtek, Monitoring
dan Evaluasi
kegiatan lingkup
Pupuk dan
Pestisida 27
layanan.
2.917.490.000 2.588.346.500 88,72 Bimtek, Monitoring 100
4) Pembiayaan dan Evaluasi Kegiatan
Pertanian lingkup Pembiayaan
Pertanian 12 bulan
layanan.
1. Peraturan 1. Program Jawa Dinas 27.155.301.000 26.264.417.800 96,72 100
Menteri Peningkatan Barat Perkebunan
Pertanian Produksi Komoditas Provinsi Jawa
Republik Perkebunan Barat
Indonesia Nomor Berkelanjutan
52 Tahun 2019
2. Peraturan
Menteri
Pertanian
Republik
Indonesia Nomor
21 Tahun 2020
3. Keputusan
Kepala Dinas
Perkebunan
Provinsi Jawa
Barat Selaku
17
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kuasa Pengguna
Anggaran Dana
Dekonsentrasi
dan Tugas
Pembantuan
Nomor:
910/Kep.154/Pe
g/2020
Kab. 5.091.583.000 4.832.366.850 94,91 a. Kawasan tanaman 100
1) Pengembangan Cianjur, kopi seluas 1.200
Tanaman Tahunan Kab. Ha.
dan Penyegar Bandung, b. Kawasan tanaman
Kab. kelapa seluas 380
Tasikmalaya Ha.
, Kab. c. Peningkatan Area
Bogor, Kab. Komoditas
Garut, Kab. Unggulan Daerah
Pangandara (Tanaman Tahunan
n, Kab. dan Penyegar
Karawang, Lainnya seluas 700
Kab. Ha terdiri dari
Bandung rehabilitasi
Barat, Kab. tanaman teh seluas
Sumedang, 100 Ha dan
Kab. intensifikasi
Sukabumi. tanaman teh seluas
600 Ha.
d. Bimtek. Monitoring
dan Evaluasi
Tanaman Tahunan
dan Penyegar
terdiri dari
integrasi tanaman
kopi-ternak 3
18
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
lokasi, indikasi
geografis tanaman
kopi 1 lokasi, dan
demplot kopi 1
lokasi.
Kab. Subang 1.470.015.000 1.463.034.650 99,53 a. Area Penanganan 100
2) Dukungan Dampak Perubahan
Perlindungan Iklim dan
Perkebunan Pencegahan
Kebakaran Lahan
dan Kebun 20 Ha
b. Desa Pertanian
Organik Berbasis
Komoditas
Perkebunan terdiri
dari Surveilens
Kelompok Tani
Organik di 5 desa
dan Pembentukkan
Kelompok Tani
Organik di 2 desa
c. Dukungan
pembentukan
eksportir produk
organik perkebunan
1 kegiatan;
Kab. 1.238.618.000 1.230.270.000 99,33 a. Fasilitasi Layanan 100

3. Dukungan Manajemen Bandung Dukungan
dan Dukungan Teknis Manajemen Satker
Lainnya Ditjen 1 layanan terdiri
Perkebunan dari TKP dan PLP-
TKP Fasilitasi
Pembangunan
19
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Perkebunan 20
Org.
b. Pengelolaan Teknis
Kegiatan 1 paket.
c. Adminsitrasi
kegiatan dana
Tugas Pembantuan
12 bulan
d. Pengawalan Mayor
Project Kopi kab.
Bandung 1 tahun
e. Dukungan Hari
Perkebunan 1
kegiatan;
Kab. Garut, 2.139.045.000 1.986.096.250 92,85 a. Kawasan cengkeh 100
4) Pengembangan Kab. seluas 75 Ha;
Tanaman Semusim Cirebon, b. Kawasan Tanaman
dan Rempah Kab. Substitusi Impor
Subang, (Tebu) seluas 355
Kab. Ha;
Majalengka, c. Peningkatan Area
Kab. Komoditas
Bandung Unggulan Daerah
Barat, Kab. (Tanaman Semusim
Sumedang, dan Rempah
Kab. Lainnya) 30 Ha.
Sukabumi
Kab. Bogor, 7.075.807.000 6.984.072.000 98,70 a. Sarana dan 100
5) Dukungan Pengolahan Kab. Prasarana Pasca
dan Pemasaran Hasil Sumedang, panen tanaman
Perkebunan Kab. Garut, perkebunan 10 unit;
Kab. b. Sarana dan
Kuningan, Prasarana
Kab. Pengolahan Hasil
20
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Majalengka, Perkebunan
Kab. sebanyak 11 unit;
Bandung, c. Bimtek. Monitoring
Kab. dan Evaluasi
Bandung Pengolahan dan
Barat, Kab. Pemasaran Hasil
Sukabumi Perkebunan 1
lokasi.
d. Pemasaran Hasil
Perkebunan 1 MOU.
Kab. 10.140.233.000 9.768.578.050 96,33 a. Kebun Sumber 100
6) Dukungan Perbenihan Karawang, Benih Bahan Tanam
Tanaman Perkebunan Kab. Komoditi
Sumedang, Perkebunan seluas
Kab. Bogor, 57 Ha;
Kab. b. Rekomendasi Benih
Sukabumi, Tanaman
Kab. Perkebunan
Cianjur, sebanyak 9
Kab. rekomendasi;
Purwakarta, c. Bimtek, monitoring,
Kab. Garut, evaluasi
Kab. perbenihan
Tasikmalaya perkebunan di 2
, Kab. lokasi;
Ciamis, Kab. d. Penyediaan Benih
Pangandara Unggul Tanaman
n, Kab. Perkebunan
Subang, sebanyak 2.122.475
Kab. batang.
Bandung
Barat
21
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
DIPA Nomor 1. Program Jawa barat Dinas 13.803.942.000 13.528.752.625 98,01 100
018.06.4.029162/ Pemenuhan Pangan Ketahanan
2020 Tanggal 12 Asal Ternak dan Pangan dan
November 2019 Agribisnis Peternakan
Peternakan Rakyat Provinsi Jawa
Barat
492.263.000 474.792.540 96,45 100
211 sampel pengujian
1) Peningkatan Produksi
mutu pakan
Pakan Ternak
1.324.526.000 1.203.620.896 90,87 242.500 dosis vaksin 100
2) Pengendalian dan rabies, Avian Influenza
Penanggulangan (AI), anthrax,
Penyakit Hewan brucellosis
9.727.033.000 9.678.406.205 99,50 100
115.800 Akseptor
3) Penyediaaan Benih
Inseminasi Buatan
dan Bibit Serta
pada Optimalisasi
Peningkatan Produksi
Reproduksi
Ternak
489.475.000 445.742.110 91,07 - 10 unit usaha 100
4) Peningkatan produk kesmavet
Pemenuhan - 6 Lokasi
Persyaratan Produk pengendalian
Hewan yang ASUH pemotongan betina
(Aman, Sehat, Utuh produktif
dan Halal) - 50 sampel
pengawasan mutu
dan keamanan
produk hewan
355.745.000 346.399.461 97,37 100
5) Manajemen dan 1 Laporan dukungan
Dukungan Teknis manajemen dan
Lainnya Ditjen dukungan teknis
Peternakan
22
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.414.900.000 1.379.791.413 97,52 - 1 Unit pengadaan 100
6) Pengembangan alat pengolahan
Pengolahan dan fasilitasi/revitalisa
Pemasaran Hasil si bangunan (rumah
Ternak kompos)
- 12 Lokasi
kelembagaan dan
usaha peternakan
- 1 Lokasi
pengelolaan
informasi
pemasaran
DIPA Nomor 2. Penyediaan dan Jawa 3.257.870.000 3.210.289.390 98,54 100
018.08.4.029166/2 Pengembangan Barat
020 Tanggal 12 Prasarana dan
November 2019 Sarana Pertanian
2.670.000.000 2.658.970.000 99,59 - 14 Unit Irigasi 100
1) Pengelolaan Air Permpompaan
Irigasi Untuk - 7 Unit Embung
Pertanian Pertanian
- 5 Unit Irigasi
Perpipaan
512.870.000 478.450.390 93,29 Koordinasi dengan 100
2) Dukungan Manajemen Kabupaten/Kota
dan Dukungan Teknis (Perencanaan,
Lainnya Ditjen Pelaksanaan,
Prasarana dan Monitoring dan
Sarana Pertanian Evaluasi)
75.000.000 72.869.000 97,16 Bimtek, Monitoring 100
3) Fasilitasi Pembiayaan dan Evaluasi Kegiatan
Pertanian lingkup
Pembiayaan Pertanian
23
BAB III
Program, Kegiatan,
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2. Kementerian Peraturan Menteri 1. Program Jawa Dinas Sumber 99.351.489.000 99.080.542.000 99,73
Pekerjaan PUPR No. Pengelolaan Barat Daya Air
Umum dan 11/PRT/M/2017 Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Perumahan Barat
Rakyat RI
99.351.489.000 99.080.542.000 99,73

1) Operasi dan
Pemeliharaan
Saranan Prasarana
SDA
APBN Reguler No. 1. Program Jawa Dinas Bina 13.518.005.000 487.623.758 3,61 99,24
DIPA : SP DIPA- Penyelenggaran Barat Marga dan
033.04.1.029515/2 Jalan Penataan
02 Ruang Provinsi
Jawa Barat
13.518.005.000 487.623.758 3,61 Terlaksananya
1) Pelaksanaan Preservasi Jalan 99,24
Preservasi dan Ruas Jalan Cikampek-
Peningkatan Purwakarta-
Kapasitas Jalan Cisomang-
Nasional Padalarang-
Rajamandala
sepanjang 92.88 Km
Total 351.347.229.000 331.947.687.691 94,48
24
BAB III
3.2. Tugas Pembantuan Provinsi yang Dilaksanakan oleh Daerah

Kabupaten/Kota
Pada tahun 2020, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tidak

memberikan penugasan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
berdasarkan asas tugas pembantuan.
3.3. Permasalahan dan Kendala
Beberapa permasalahan dan solusi terkait dengan pelaksanaan

tugas pembantuan pada 5 (lima) Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat
sebagai berikut:
1) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat
Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan tugas pembantuan

tahun anggaran 2020 dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Permasalahan pada Program Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu Hasil Tanaman Pangan :
(1) Terjadi kemarau yang lebih cepat (dari Bulan Mei sampai Bulan
Nopember), sehingga pelaksanaan kegiatan terlambat. Untuk
lokasi yang terlanjur tanam, terkena dampak kekeringan
sehingga produksi kurang optimal;
(2) Persediaan benih beberapa varietas tidak tersedia sesuai
permintaan/ usulan;
(3) Penyediaan sarana benih untuk kegiatan Tumpangsari
dilaksanakan terpisah (Direktorat AKABI dan Serealia),
sehingga distribusi barang ke lapangan berbeda bahkan terjadi
di beberapa lokasi ada yang distribusi satu komoditas;
(4) Sebagian lokasi Kegiatan UPPO bukan merupakan potensi
budidaya padi organik (kesesuaian sumber daya alam,
kesesuaian sumber daya manusia dan kesesuaian
kelembagaan kelompok).
25
BAB III
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dilakukan beberapa

upaya penyelesaian sebagai berikut:
(1) Dilakukan perubahan jadwal tanam ke musim hujan
(carryover). Untuk lokasi yang terlanjur tanam, melakukan
upaya penyelamatan dengan mengoptimalkan sumber air yang
ada;
(2) Melakukan koordinasi dengan kabupaten untuk melakukan
perubahan usulan varietas baru;
(3) Berkoordinasi dengan pusat dan kabupaten. Untuk lokasi yang
menerima satu komoditas, diupayakan percepatan untuk
komoditas pasangannya. Bagi yang terlambat pasangannya
dilakukan tanam monokultur;
(4) Melakukan koordinasi dengan kabupaten dalam melakukan
pembinaan/ monitoring sehingga lokasi yang bukan potensi
budidaya padi organik secara bertahap untuk jangka panjang
dapat didorong agar melakukan perubahan proses budidaya
yang baik dan benar.
b. Permasalahan Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah

Hortikultura:
(1) Masalah ketersediaan lahan di Jawa Barat pada komoditas
sayuran menjadi permasalahan yang paling mendasar yang
terjadi pada komoditas sayuran. Lahan merupakan salah satu
faktor yang paling krusial dalam usaha meningkatkan produksi
komoditas sayuran, dan yang terjadi saat ini:
a) banyaknya terjadi alih fungsi lahan di Jawa Barat. Seperti
lahan pertanian berubah menjadi lahan properti;
b) Alih fungsi komoditas, banyaknya petani sayuran yang
berubah haluan menjadi petani bidang pangan. Hal ini
terjadi dikarenakan banyaknya program-program bantuan
pemerintah saat ini yang mengutamakan pada bidang
26
BAB III
tanaman pangan.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada dilakukan beberapa
upaya penyelesaian sebagai berikut: Untuk mengatasi
permasalahan ketersediaan lahan komoditas sayuran, BUMN
dalam hal ini diwakilkan oleh PTPN memberikan peluang/lahan
perkebunan yang belum termanfaatkan agar dapat digunakan
untuk pertanaman komoditas sayuran.
c. Permasalahan Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana

dan Sarana Pertanian:
(1) Dalam melaksanakan program pengembangan prasarana dan
sarana pertanian, permasalahan yang ada antara lain : UU
No.41/2009, Perda No.27/2010 dan PP. No.1/2011 belum
terimplementasikan secara menyeluruh di wilayah Provinsi
Jawa Barat, sehingga alih fungsi lahan masih tetap ada di
Kab/Kota;
(2) Kondisi fisik jaringan irigasi pada umumnya dalam keadaan
kurang baik; 3) Adanya konflik kebutuhan dan pemanfaatan
sumber air; 4) Petani masih beranggapan bahwa operasional
dan pemeliharaan jaringan irigasi tanggung jawab Pemerintah;
5) Kondisi modal usaha petani masih sangat terbatas; dan 6)
Belum menyeluruh penerapan teknologi usahatani terutama
dikalangan petani pemula; 7) Semua spot lokasi cetak sawah
harus ada shop drawing, sementara lokasi cetak sawah yang
ditargetkan sebagian tidak mempunyai shop drawing; 8) Pihak
Dinas Kabupaten/Kota dan Pelaksana Teknis Prasertifikasi
lahan belum sepaham tentang pelaksanaan Prasertifikasi
lahan; 9) Sering terjadinya perubahan daftar nama kelompok
penerima manfaat, Banyaknya Rekening kelompok tani yang
sudah tidak aktif.
27
BAB III

upaya penyelesaian sebagai berikut:
(1) Sosialisasi Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan
Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan;
(2) Melaksanakan program melalui upaya penguatan
kelembagaan (Capacity Building) pengelola irigasi (KPI)
pertanian beririgasi guna mendukung ketahanan pangan;
(3) Memperbesar kapasitas produksi; Mengembangkan
pendekatan partisipatif; (
(4) Mewujudkan kemandirian masyarakat;
(5) Membangun kreativitas petani;
(6) Menciptakan keselarasan techno-farming dan eco-farming;
Membangun sistem kemandirian;
(7) Mengoptimalkan pemanfaatan irigasi tidak saja untuk padi;
Desentralisasi kewenangan pengelolaan irigasi;
(8) Konservasi lingkungan berkelanjutan integrasi dengan
program lain; Bimbingan teknis dan pelatihan;
(9) Fasilitasi kelembagaan P3A/GP3A;
(10) Fasilitasi kemitraan; Peningkatan daya guna lahan;
(11) Evaluasi kinerja usahatani; Peningkatan peran serta
masyarakat petani menjadi faktor kunci keberhasilan
pengelolaan irigasi dan lahan yang berkelanjutan;
(12) Perlu adanya keberlanjutan dan penguatan peran dari
kelembagaan pengelolaan irigasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dan Membangun komitmen antara
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
keberlanjutan pengelolaan lahan dan pengembangan irigasi;
(13) Telah dilakukan penghematan anggaran.
28
BAB III
2) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat
Dalam pelaksanaan tugas pembantuan yang dilaksanakan pada

Tahun Anggaran 2020, terdapat beberapa permasalahan sebagi
berikut:
(1) Keterlambatan petunjuk pelaksanaan yang diterbitkan oleh
Pemerintah Pusat, sehingga pelaksanaan kegiatan pun mengalami
keterlambatan;
(2) Adanya perubahan Pejabat Pengelola Keuangan, sehingga
menghambat pencairan keuangan;
(3) Adanya Surat dari KPPN tentang Bendahara Pengeluaran harus
bersertifikat sedangkan Bendahara Pengeluaran untuk Dana Tugas
Pembantuan belum bersertifikat sehingga kegiatan yang boleh
dilaksanakan/dicairkan hanya kegiatan langsung ke pihak ketiga,
sedangkan pencairan yang melalui Bendahara tidak bisa
dilaksanakan.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dilakukan beberapa upaya
sebagai berikut:
(1) Percepatan pelaksanaan kegiatan, dengan tetap berkoordinasi
dengan pusat dan tetap mempedomani petunjuk teknis yang
diterbitkan Kementerian/Lembaga pemberi penugasan;
(2) Mengusulkan Surat perubahan Pejabat Pengelola Keuangan ke
Gubernur untuk percepatan Kegiatan;
(3) Mengusulkan Nama-Nama Calon Bendahara yang belum
mempunyai sertifikat Bendahara untuk diikutkan Pelatihan
Bendahara ke KPPN Bandung I.
3) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Tugas Pembantuan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020,

dapat teridentifikasi permasalahan yang dihadapi sebagai berikut:
(1) Pada awal tahun, tepatnya dari bulan Januari sampai dengan Maret
29
BAB III
2020 Satker Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat belum bisa

melaksanakan kegiatan karena masih terjadi pemblokiran pada
DIPA Tugas Pembantuan;
(2) Sampai dengan bulan April 2020, Satker Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat belum bisa mengajukan Dana UP, karena terkait
implementasi Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT) yang menyatakan bahwa
Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia atau
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diangkat
menjadi Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran atau
Bendahara Pengeluaran Pembantu harus memiliki Sertifikat.
Sementara Satker Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat belum
memiliki hal tersebut sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi
terhambat;
(3) Sering terjadi Revisi DIPA/ POK dari Pusat, baik itu karena
refocusing maupun terkait penghematan sehingga menjadi
penghambat dalam upaya percepatan pelaksanaan kegiatan tugas
pembantuan tahun anggaran 2020;
(4) Terjadi penghematan alokasi anggaran perjalanan dinas sehingga
kegiatan koordinasi, konsultasi, pembinaan, pendampingan,
monitoring dan evaluasi petugas provinsi ke pusat atau ke
kabupaten/ lokasi mengalami kesulitan akibatnya banyak kegiatan
fisik di lapangan yang menjadi terlambat pelaksanaannya;
(5) Masih rendahnya tingkat pemahaman kelompok tani terhadap
Agens Pengendali Hayati (APH) dan kurangnya ketersediaan
petugas pengamat OPT serta sarana dan prasarana pengendalian;
(6) Kelompok Tani kegiatan Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditi
Perkebunan rata-rata memiliki motivasi dan tingkat kemandirian
yang masih rendah, belum siap dengan kopi kualitas ekspor dan
memiliki posisi tawar yang rendah;
(7) Penetapan Calon Petani Calon Lahan penerima bantuan kegiatan
30
BAB III
pasca panen dan pengolahan sering berubah-berubah sehingga

proses pelaksanaan kegiatan terlambat dan akibatnya pelaksanaan
kegiatan terutama pembangunan UPH terkendala cuaca karena
saat pelaksanaan pembangunan sudah masuk musim penghujan;
(8) Proses pengumpulan informasi harga pasar dari kabupaten/kota
sering terlambat dan kurang update karena keterbatasan sumber
daya manusia;
(9) Pelaksanaan kegiatan sosialisasi capacity building pelaku ekspor
komoditi perkebunan waktunya sangat terbatas (hanya 1 hari)
sehingga tidak menghasilkan kesepakatan (MoU) antara petani dan
pelaku usaha;
(10)Keterlambatan pembuatan media tanam di pihak penerima
bantuan serta jauhnya jarak sumber benih menyebabkan
pelaksanaan distribusi bantuan benih kelapa genjah dan kelapa
kopyor menjadi terhambat.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dilakukan beberapa upaya

penyelesaian sebagai berikut:
(1) Melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan. dengan tetap
berpedoman pada pedoman teknis atau aturan lainnya yang
diterbitkan Kementerian/Lembaga pemberi penugasan;
(2) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat terkait bantuan
sumber daya manusia untuk menjadi Bendahara Pengeluaran
sementara dengan tetap mendorong pegawai Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat sebanyak-banyaknya untuk mengikuti
pelatihan dan ujian Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT);
(3) Mengoptimalkan pelaksanaan koordinasi, konsultasi, pembinaan,
pendampingan, monitoring dan evaluasi kegiatan dengan
memanfaatkan layanan daring (online) untuk mempercepat
pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan;
31
BAB III
(4) Meningkatkan intensitas bimbingan, pelatihan, pembinaan dan

pendampingan pada kelompok tani kegiatan Operasional LL dan
Desa Pertanian Organik Berbasis Komoditi Perkebunan;
(5) Mendorong kabupaten/kota untuk mempercepat penetapan Calon
Petani Calon Lahan (CPCL) yang valid dan tepat sasaran serta
mempercepat pelaksanaan pembangunan UPH tersebut dengan
melakukan upaya antisipasi gangguan cuaca;
(6) Proses kompulasi data dan informasi harga pasar dari
kabupaten/kota dengan memaksimalkan sumber daya manusia
Petugas Informasi Pasar (PIP) yang ada;
(7) Memberikan masukan dan saran kepada Pusat agar pelaksanaan
kegiatan sosialisasi capacity building pelaku ekspor komoditi
perkebunan diberikan waktu yang lebih lama (minimal 3 hari) agar
dapat menghasilkan kesepakatan (MoU) antara petani dan pelaku
usaha;
(8) Dilakukan perpanjangan masa pelaksanaan kegiatan sebagai
antisipasi keterlambatan distribusi benih kelapa genjah dan kelapa
kopyor.
4) Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
Dalam pelaksanaan tugas pembantuan yang dilaksanakan pada

Tahun Anggaran 2020, terdapat beberapa permasalahan dihadapi
yakni tugas pembantuan dalam bentuk program/kegiatan yang sudah
jadi termasuk dalam hal Petunjuk Operasional Kegiatannya (POK)
sehingga mengakibatkan seringnya ditemui kesulitan dalam
pelaksanaan dilapangan.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada dilakukan beberapa upaya
penyelesaian dengan melakukanPercepatan pelaksanaan kegiatan,
dengan tetap mempedomani petunjuk teknis yang diterbitkan
Kementerian/Lembaga pemberi penugasan.
32
BAB III
5) Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
Tugas Pembantuan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020,

dapat teridentifikasi permasalahan yang dihadapi yaitu dalam hal
pelaporan kegiatan di SKPD-TP Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat sering terjadi keterlambatan disebabkan
terbatasnya sumber daya manusia yang ada. Tidak ada
permasalahan/kendala dalam pelaksanaan pekerjaan ini dikarenakan
pelaksanaan pekerjaan tersebut rutin dilaksanakan secara periodik
sesuai jadwal pelaksanaan menggunakan para pekerja yang berada di
wilayah ruas tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada dilakukan beberapa upaya
penyelesaian dengan melaksanakan pekerjaan padat karya sesuai
jadwal pelaksanaan yang telah disepakati.
3.4. Saran dan Tindak Lanjut
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7

Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, pada pasal
39 dinyatakan bahwa rumusan pemberian Tugas Pembantuan yang akan
ditugaskan ke daerah ditetapkan oleh kementerian dan lembaga di pusat
dan dibahas pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional
(Musrenbangnas). Namun kondisi saat ini menunjukkan sebagian besar
Tugas Pembantuan dalam bentuk program/kegiatan (DIPA) yang sudah
jadi/final, termasuk dalam hal Petunjuk Operasional Kegiatannya (POK),
sehingga mengakibatkan seringnya ditemui kesulitan dalam pelaksanaan
di lapangan. Dana yang dialokasikan dari beberapa kementerian ada yang
menurun dari tahun sebelumnya sehingga banyak target/sasaran yang
belum bisa dicapai.
Kedepan diharapkan pemerintah pusat dapat mencairkan
anggaran yang telah disusun sesuai jadwal yang telah ditetapkan serta
dana yang diberikan pemerintah pusat ke daerah semakin meningkat dari
33
BAB III
tahun ketahunnya.
upaya sebagai berikut:
1. Percepatan pelaksanaan kegiatan, dengan tetap berpedoman petunjuk
teknis yang diterbitkan Kementerian/Lembaga pemberi penugasan;
2. Meningkatkan koordinasi diantara Perangkat Daerah, pelaksana
kegiatan tugas pembantuan, Bappeda Provinsi Jawa Barat, KPPN,
maupun Kementerian/Lembaga (K/L) pemberian penugasan, sehingga
dapat meminimalisir kendala, baik yang bersifat teknis maupun
administratif;
3. Meningkatkan koordinasi dengan Bappenas RI dan juga dengan Satker
sebagai penyedia data sehingga pelaporan dapat dilakukan sesuai
batas waktu yang ditentukan.
34
BAB III
BAB IV
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
4. 1 Urusan Pendidikan
4.1.1 Jenis Pelayanan Dasar
Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) Peraturan

Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM), bahwa Jenis Pelayanan Dasar
pada SPM pendidikan Daerah provinsi terdiri atas:
1. pendidikan menengah; dan
2. pendidikan khusus.
SPM bidang Pendidikan di Provinsi Jawa Barat

diselenggarakan oleh 1 (satu) perangkat daerah Provinsi
Jawa Barat, yakni Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat. Penerima Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis
Pelayanan Dasar yaitu Warga Negara dengan ketentuan:
1. usia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18

(delapan belas) tahun untuk Jenis Pelayanan Dasar
pendidikan menengah; dan
2. usia 4 (empat) tahun sampai dengan 18 (delapan
belas) tahun untuk Jenis Pelayanan Dasar
pendidikan khusus.
4.1.2 Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal oleh

Daerah
Target pencapaian SPM Provinsi Jawa Barat
Bidang Pendidikan pada tahun 2020 baik jenis
pelayanan dasar Pendidikan menengah maupun
Pendidikan khusus adalah 100% sebagaimana tabel 4.1.
berikut.
1
BAB IV
Tabel 4.1
Target SPM Provinsi Jawa Barat Bidang Pendidikan
pada tahun 2020
Penerima
No Jenis Pelayanan Dasar Target
Pelayanan
1 Pendidikan Menengah WNI Usia 16-18 100 %
tahun
2 Pendidikan Khusus WNI Usia 4-18 100 %
tahun
4.1.3 Realisasi
Berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada tahun
2020, capaian SPM bidang Pendidikan provinsi Jawa
Barat seluruhnya telah mencapai 100%. Capaian SPM
bidang urusan Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2020 dengan rincian capaian serta
jenis pelayanan sebagai berikut :
Tabel 4.2
Capaian SPM Provinsi Jawa Barat Bidang Pendidikan
pada tahun 2020
No SPM Rumus Perhitungan Capaian
1 Pendidikan jumlah anak usia 16 1.676.933 x 100 % 66,77%
Menengah (enam belas) sampai 2.511.600
dengan 18 (delapan = 66,77%
belas) tahun yang sudah
tamat atau sedang
belajar
------------------------------ x 100 %
jumlah anak usia 16
(enam belas) sampai
dengan 18 (delapan
belas) tahun
2 Pendidikan jumlah anak usia 4 24.510 x 100 % 90,82%
Khusus (empat) sampai dengan 26.986
18 (delapan tahun) tahun = 90,82%
yang sudah tamat atau
sedang belajar
------------------------------ x 100 %
jumlah anak usia 4
2
BAB IV
No SPM Rumus Perhitungan Capaian

(empat) sampai dengan
18 (delapan belas) tahun
4.1.2 Alokasi Anggaran

Untuk analisis efektifitas dan analisis efesiensi
anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang
mendukung pencapaian indikator kinerja sasaran belum
dapat dilakukan secara optimal dikarenakan program,
kegiatan, dan anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat saling terkait antara sasaran yang satu dengan
lainnya. Namun demikian pada paragrap berikut ini
merupakan penjelasan singkat penggunaan anggaran
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tahun 2020 dalam
rangka pencapaian indikator kinerja sasaran.
Pagu awal belanja Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Barat dalam DPA 2020 yang digunakan untuk
mendukung pencapaian sasaran strategis sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian kinerja Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat tahun 2020 sebesar
Rp. 245.911.692.599 sebelum perubahan.
Pagu sebesar tersebut dilaksanakan untuk

membiayai dua belas program yang ada Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Dalam pelaksanaanya
total pagu yang telah dialokasikan tersebut mengalami
perubahan menjadi sebesar Rp4.484.874.000.
Berikut tabel pengalokasian anggaran dan

realisasinya tahun 2020 pada Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat:
3
BAB IV
Tabel 4.3
Alokasi Anggaran pada Dinas Pendidikan Provinsi
pada tahun 2020
Kode Lokasi Target Sumber

Uraian Anggaran
Program Kegiatan Kegiatan Kinerja Dana
1 2 3 4 5 6 7
1 Berkas
80 Orang
Kegiatan Implementasi program vokasi dan inovasi pelayanan Provinsi Jawa 40 SMA
027 PAD 29,359,348,500
pendidikan Barat 170 Orang
50 Orang
50 Orang
100 Orang
Provinsi Jawa
034 Kegiatan Penguatan dan Supervisi 8 Standar Nasional Pendidikan 100 SMA PAD 0
Barat
100 Orang
Provinsi Jawa
040 Implementasi Pendidikan Karakter Jabar Masagi 100 Persen PAD 18,870,000
Barat
50 Orang
Provinsi Jawa
043 Kegiatan Pendampingan Sekolah Ramah Anak 1 Berkas PAD 0
Barat
100 SMA
200 Orang
Kegiatan Pengembangan dan Penguatan Sekolah Berbasis Digital Provinsi Jawa
049 400 unit PAD 413,785,795
(Digital Smart School) Barat
400 Orang
Kegiatan Pemberdayaan Tim Pengembang Kurikulum, MKKS, 5 Mapel
Provinsi Jawa
050 MKPS dan MGMP 13 SMA PAD 19,465,000
Barat
dan Penerapan Kurikulum Tanggap Bencana 50 Guru
180 SMA
Provinsi Jawa
051 Kegiatan Pembinaan Kurikulum dan Penilaian 10 Berkas PAD 0
Barat
18 Mapel
Provinsi Jawa
052 Pelaksanaan Literasi Sekolah Menengah Atas 274 siswa PAD 0
Barat
BAB IV

Uraian Anggaran
1 2 3 4 5 6 7
729 orang
432 orang
Kegiatan Olimpiade Kesiswaan Tk Nasional OSN, O2SN, FLS2N, Provinsi Jawa
054 378 orang PAD 1,133,515,500
LDBI Barat
162 orang
270 orang
Provinsi Jawa 140 siswa
055 Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMA PAD 235,208,000
Barat 30 siswa
Kegiatan Pelayanan dasar dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa
0010 100 Persen PAD 360,000,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah I Barat
Kegiatan Pengawasan dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa
012 100 Persen PAD 747,957,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah I Barat
150 orang
150 orang
150 orang
Kegiatan Pengawasan dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa 150 orang
0010 PAD 420,600,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah II Barat 150 orang
150 orang
150 orang
250 orang
150 orang
150 orang
150 orang
150 orang
150 orang
009 150 orang PAD 273,100,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah II Barat
150 orang
9 lomba
18 lomba
18 lomba
18 lomba
BAB IV

Uraian Anggaran
1 2 3 4 5 6 7
5 Kegiatan
4 Kegiatan
Kegiatan Pelayanan dasar dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa 2 Kegiatan
007 PAD 236,662,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah III Barat 2 Kegiatan
3 Kegiatan
3 Kegiatan
100 Sekolah
1 Kegiatan
1 Kegiatan
008 1 Kegiatan PAD 60,400,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah III Barat
2 Kegiatan
1 Kegiatan
4 Kegiatan
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
011 1 Tahun PAD 744,102,400
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah IV Barat
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
012 219 sekolah PAD 457,280,200
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah IV Barat
020 284 Sekolah PAD 0
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah IX Barat
021 284 Sekolah PAD 406,680,400
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah IX Barat
0010 292 sekolah PAD 273,813,750
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah V Barat
009 292 sekolah PAD 237,040,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah V Barat
BAB IV

Uraian Anggaran
1 2 3 4 5 6 7
1 KEGIATAN
Kegiatan Pelayanan dasar dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa 2 KEGIATAN
029 PAD 214,085,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VI Barat 4 KEGIATAN
3 KEGIATAN
3 KEGIATAN
1 KEGIATAN
1 KEGIATAN
032 1 KEGIATAN PAD 150,754,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VI Barat
1 KEGIATAN
8 KEGIATAN
2 KEGIATAN
150 Orang
100 Orang
125 Orang
Kegiatan Pengawasan dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa 150 Orang
016 PAD 580,850,250
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VII Barat 370 ORang
370 Orang
144 Orang
30 Orang
134 Peserta
60 Peserta
40 Peserta
60 Peserta
019 381 Orang PAD 1,857,930,500
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VII Barat
37 Orang
500 Orang
2100 Peserta
200 Peserta
BAB IV

Uraian Anggaran
1 2 3 4 5 6 7
1 tahun
1 paket
1 tahun
1 tahun
Kegiatan Pelayanan dasar dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa 1 tahun
018 PAD 140,742,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VIII Barat 1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 paket
1 tahun
1 tahun
Kegiatan Pengawasan dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa 1 tahun
020 PAD 145,062,500
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah VIII Barat 1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
015 314 Sekolah PAD 362,946,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah X Barat
Provinsi Jawa
016 Kegiatan Pengawasan dalam pemenuhan 8 314 Sekolah PAD 23,300,000
Barat
0010 100 Persen PAD 332,643,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XI Barat
008 100 Persen PAD 177,112,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XI Barat
303 Sekolah
Kegiatan Pengawasan dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa 110 Sekolah
015 PAD 346,151,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XII Barat 303 Sekolah
303 Sekolah
BAB IV

Uraian Anggaran
1 2 3 4 5 6 7
303 Sekolah
Kegiatan Pelayanan dasar dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Provinsi Jawa 100 Sekolah
018 PAD 394,620,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XII Barat 303 Sekolah
303 Sekolah
006 100 Persen PAD 235,664,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XIII Barat
009 100 Persen PAD 405,154,000
Pendidikan pada Cabang Dinas Wilayah XIII Barat
Provinsi Jawa
Menyelenggarakan Fasilitasi Kegiatan Festival Lomba & Seni Siswa Barat dan luar
018 19 orang PAD 0
Nasional (FLS2N) Jenjang Pendidikan Dasar Provinsi Jawa
Barat
Provinsi Jawa
019 Menyelenggarakan Fasilitasi Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa 33 orang PAD 0
Barat dan luar
Provinsi Jawa
086 Olimpiade Siswa Nasional (OSN) SD SMP Tingkat 34 orang PAD 0
Barat
Provinsi Jawa
089 Kegiatan Jabar Masagi 100 Persen PAD 1,080,613,000
Barat
Provinsi Jawa
009 Pembuatan Dokumen Petunjuk Teknis Mutu Pendidikan Khusus 264 Peserta PAD 4,000,000
Barat
Provinsi Jawa
Kegiatan Lomba Nasional Kesiswaan (O2SN, FLS2N, FLS, LKSN,
Barat dan luar 1221 Siswa
021 ABK Berseri, PPK Berbasis Pramuka ABK) dan jenis lomba lainnya PAD 0
Provinsi Jawa 45 Siswa
tingkat provinsi
Barat
Provinsi Jawa
023 Pengembangan SLB Unggulan Berbasis vokasional 248 Peserta PAD 281,520,000
Barat
Provinsi Jawa
025 Pendidikan Karakter Jabar Masagi 39 Sekolah PAD 80,407,000
Barat
Provinsi Jawa
026 Kegiatan keterampilan bagi siswa SLB se Jawa Barat 108 Siswa PAD 80,035,400
Barat
Provinsi Jawa
003 Kegiatan Pengembangan LSP P1 SMK PAD 616,750,000
Barat
Provinsi Jawa
008 Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Siswa SMK Juara PAD 48,600,000
Barat
BAB IV

Uraian Anggaran
1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan Pengembangan Unit Produksi (Pengembangan SMK Provinsi Jawa 576 Sekolah
015 PAD 115,250,000
Tematik) Barat 4800 Siswa
Provinsi Jawa
016 Kegiatan Teaching Factory SMK di Jawa Barat PAD 0
Barat
Provinsi Jawa
023 Kegiatan Kerjasama SMK dengan DU/DI PAD 0
Barat
Provinsi Jawa
035 Kegiatan Lomba- Lomba Tingkat Provinsi dan Nasional SMK PAD 554,850,000
Barat
Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Kompetensi Keahlian Provinsi Jawa
036 300 Sekolah PAD 40,050,000
SMK Barat
Provinsi Jawa
037 Kegiatan Pengembangan Kurikulum SMK di Jawa Barat 240 Modul PAD 0
Barat
Kegiatan Peningkatan Karakter Peserta Didik SMK Juara Jabar Provinsi Jawa
040 PAD 64,400,000
Masagi Barat
Provinsi Jawa
044 Kegiatan Persiapan Pelaksanaan BLUD SMK 27 sekolah PAD 80,000,000
Barat
Provinsi Jawa
001 Kegiatan Pengembangan SMART SCHOOL JUARA 100 Persen PAD 408,209,924
Barat
Provinsi Jawa
0010 Kegiatan Sertifikasi TOEIC 100 Persen PAD 0
Barat
Provinsi Jawa
003 Kegiatan Kreativitas, inovasi, dan kolaborasi Pendidikan Juara 100 Persen PAD 0
Barat
Provinsi Jawa
005 Kegiatan Literasi Digital Juara 100 Persen PAD 296,010,000
Barat
Provinsi Jawa
008 Kegiatan Kolaborasi Pembelajaran Daring Juara 100 Persen PAD 657,752,000
Barat
Provinsi Jawa
012 Kegiatan Pengembangan Jaringan Data dan Informasi Pendidikan 100 Persen PAD 144,928,000
Barat
Provinsi Jawa
014 Kegiatan Penyelenggaraan Kihajar dan Anugerah ATIKAN 100 Persen PAD 0
Barat
Kegiatan Layanan Publikasi dan Informasi Program Pendidikan di Provinsi Jawa
017 100 Persen PAD 0
Jawa Barat Barat
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana pada UPTD Teknologi Provinsi Jawa
021 1 Gedung PAD 2,841,588,344
Informasi dan Komunikasi Pendidikan Barat
10
BAB IV

Uraian Anggaran
1 2 3 4 5 6 7
PENINGKATAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN 48,159,806,463
Kegiatan Penguatan Peran Pengawas SMA, SMK, SLB di Jawa Provinsi Jawa 150
010 PAD 165,600,000
Barat Barat Pengawas
Menyelenggarakan Penilaian dan Pembinaan Angka Kredit (PAK) Provinsi Jawa
022 2600 Orang PAD 531,360,000
Guru, Kepsek dan Pengawas Sekolah Barat
Pelaksanaan PKB dalam Mendukung Peningkatan Kompetensi GTK Provinsi Jawa
025 500 Orang PAD 0
di Jawa Barat Barat
Provinsi Jawa
Barat dan luar
037 Kegiatan Peningkatan Profesi melalui PPG dalam jabatan 1100 orang PAD 0
Provinsi Jawa
Barat
Provinsi Jawa
Kegiatan Pemilihan GTK Berprestasi Tingkat Nasional Jenjang Barat dan luar
039 22 orang PAD 12,000,000
SMA, SMK dan SLB Provinsi Jawa
Barat
Provinsi Jawa
Barat dan luar
040 Kegiatan Lomba Keahlian Guru Produktif 12 orang PAD 0
Provinsi Jawa
Barat
Provinsi Jawa
043 Kegiatan System Pendataan PTK Terpadu 1 aplikasi PAD 53,614,000
Barat
Provinsi Jawa
Barat dan luar
044 Pelaksanaan Olimpiade Guru Nasional (OGN) 27 kab kota PAD 0
Provinsi Jawa
Barat
Provinsi Jawa
Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Barat dan luar
046 12 lomba PAD 12,000,000
Berdedikasi Tk. Nasional Jenjang TK, SD, SMP Provinsi Jawa
Barat
Dukungan Manajemen penilaian kinerja Guru, Kepala Sekolah, Provinsi Jawa
049 191 orang PAD 0
dan Pengawas Barat
11
BAB IV

Uraian Anggaran
1 2 3 4 5 6 7
Provinsi Jawa
Menyelenggarakan Teacher, head master and school supervisor Barat dan luar
053 60 orang PAD 895,185,000
Learning exchange Bagi Guru SMK, SMA, dan SLB di Luar Negeri Provinsi Jawa
Barat
Menyelenggarakan Peningkatan Kesejahteraan Guru Non PNS di Provinsi Jawa
057 300 orang PAD 0
Daerah Terpencil Barat
Provinsi Jawa
Apresiasi GTK PAUD DIKMAS dan
Barat dan luar
058 LKP Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat dan Nasional Tahun 17 lomba PAD 0
Provinsi Jawa
2020
Barat
Kegiatan Manajemen Penanganan Pelayanan dan Fasilitasi Provinsi Jawa
060 66 orang PAD 98,325,000
Tunjangan Profesi dan Kesejahteraan Barat
Penyelenggaraan Lisensi Sertifikasi Kompetensi Guru Produktif Provinsi Jawa 85 Guru
062 PAD 15,550,000
SMK (Asesor) di Jawa Barat Barat Produktif
Peningkatan Kompetensi Guru Seni Budaya, Bahasa Sunda, Provinsi Jawa
065 400 Guru PAD 0
Bahasa Cirebon Dermayu Barat
Provinsi Jawa
Kegiatan Bimtek Pengembangan Program Project STEM (Science Barat dan luar
068 400 Orang PAD 0
Technology Engineering Mathematic) Provinsi Jawa
Barat
Provinsi Jawa
Menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi Guru SLB, SMA, dan
Barat dan luar
070 SMK tentang model pembelajaran dalam seting inklusif, individual, 675 orang PAD 1,500,000,000
Provinsi Jawa
dan SKS
Barat
Pembinaan dan Penguatan Tenaga Kependidikan SMA, SMK dan Provinsi Jawa
073 300 Orang PAD 0
SLB Barat
Provinsi Jawa
078 Kegiatan diklat calon kepala sekolah SMA,SMK, SLB 95 Orang PAD 1,201,240,000
Barat
Menyelenggarakan sosialisasi dan penguatan sistem Penilaian Provinsi Jawa
079 235 orang PAD 0
Pengawas Sekolah (PKPS) Barat
Provinsi Jawa
080 Kegiatan Diklat Calon Pengawas SMA/SMK/SLB 120 Orang PAD 0
Barat
PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 4,484,874,000
12
BAB IV
4.1.5 Dukungan Personil

Dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Pendidikan melibatkan seluruh staff
dilingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2020 dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah PNS Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2020
Uraian Jumlah (Orang)

 DINAS PENDIDIKAN (*) 1.132
 SLB 1.820
 SMA-SMK 21.804
 CPNS 820
Jumlah 25.567
(*) termasuk Staff KCD, Pengawas Sekolah, Kasubag TU ekolah
Jumlah Non PNS Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2020
Uraian Jumlah (Orang)

 Guru 13.999
 Tata usaha 8.320
Jumlah 22.329
4.1.6 Permasalahan Dan Solusi

Berikut adalah beberapa permasalahan dan alternatif
solusi dalam pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang urusan Pendidikan tahun 2020 di
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut:
a. Permasalahan
1) Aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan
dinilai belum maksimal, hal ini terlihat pada
capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
13
BAB IV
Partisipasi Murni (APM) jenjang pendidikan

menengah di Jawa Barat pada tahun 2020
sebesar 90.95% dan 66.77%, sedangkan capaian
Nasional yaitu 95.53% dan 68.68%.
2) Masih relatif tingginya angka putus sekolah pada
Tahun Ajaran 2019/2020 terdiri dari SMA: 1,581;
SMK: 4,154 dan SLB: 190, maupun siswa yang
tidak dapat melanjutkan pendidikan formal salah
satu faktor dominan adalah pada persoalan
ekonomi, karena banyak di antara anak-anak
usia sekolah berasal dari keluarga yang memiliki
status sosial-ekonomi yang kurang mampu.
3) Verifikasi dan validasi data ATS (Anak Tidak
Sekolah) belum maksimal.
4) Masih kesulitan untuk mendapatkan data
pendidikan (peserta didik tidak mampu (miskin),
pendidik dan tenaga kependidikan, jumlah satuan
pendidikan, ruang kelas, jumlah rombongan
belajar, jumlah sekolah berakreditasi) pada
jenjang Madrasah Aliyah (MA) yang menjadi
kewenangan Kemenag.
5) Belum ada Tim penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Pendidikan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat.
b. Solusi
1) Dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat
terhadap pendidikan salah satunya
memperbanyak USB (Unit Sekolah Baru) di
kecamatan-kecamatan yang belum memiliki
sekolah SMA dan SMK, Dengan adanya USB,
diharapkan semua anak Jabar bisa sekolah.
14
BAB IV
2) Dengan Biaya Operasional Pendidikan Daerah

(BOPD) untuk pembiayaan SMA, SMK dan SLB di
Jawa Barat, angka putus sekolah dapat
diturunkan, serta memberikan kesempatan pada
keluarga kurang mampu dapat menyekolahkan
anaknya.
3) Pemanfaatan data yang sudah mengintegrasikan
data Pendidikan dengan data penduduk pada
aplikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
4) Pada tahun 2021 dibangun MOU untuk
mendapatkan API (Application Programming
Interface) dari sistem EMIS (Education
Management Information System) melalui
Kemenag Pusat.
5) Pada tahun 2021 dibentuk Tim Penerapan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan dan
Tim Penanganan Anak Tidak Sekolah/Anak
Berpotensi Putus Sekolah dengan melibatkan
stakeholder terkait.
Ket: font Warna masih menggunakan data 2019
4.2 Urusan Kesehatan
Berdasarkan Pasal 6 ayat (2) Peraturan Pemerintah

Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM), bahwa Jenis Pelayanan Dasar pada SPM kesehatan
Daerah provinsi terdiri atas:
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi
bencana provinsi; dan
15
BAB IV
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi

kejadian luar biasa provinsi.
SPM bidang kesehatan di Provinsi Jawa Barat

Jawa Barat, yakni Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Penerapan Standar Pelayanan Minimal pada bidang
kesehatan didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan meliputi:
Tabel 4.7
Jenis Layanan Dasar SPM Provinsi Bidang Kesehatan
No JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA PERNYATAAN

DASAR DASAR LAYANAN STANDAR
DASAR
1 Pelayanan Sesuai standar Penduduk Setiap
kesehatan bagi pelayanan yang penduduk yang
penduduk penanggulangan terdampak terdampak
terdampak krisis krisis kesehatan krisis krisis
kesehatan akibat kesehatan kesehatan
bencana dan/atau akibat akibat bencana
berpotensi bencana dan/atau
bencana provinsi dan/atau berpotensi
berpotensi bencana
bencana provinsi
provinsi mendapatkan
pelayanan
sesuai
standard
2 Pelayanan Sesuai standar Penduduk Setiap

kesehatan bagi pelayanan pada pada kondisi penduduk
penduduk pada kondisi KLB KLB provinsi pada kondisi
kondisi kejadian KLB provinsi
luar biasa mendapatkan
provinsi pelayanan
sesuai standar
16
BAB IV
4.2.2 Target Pencapaian Standar Pelayanan Minimal oleh

Daerah
Target pencapaian SPM Provinsi Jawa Barat
Bidang kesehatan pada tahun 2020 baik Pelayanan
kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan
akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
maupun Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada
kondisi kejadian luar biasa provinsi adalah 100%
sebagaimana tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8
Target SPM Provinsi Jawa Barat Bidang Kesehatan
pada tahun 2020
No Jenis Indikator Pencapaian Target Batas

Pelayanan Capaian Waktu
Dasar Capaian
1. Pelayanan Jumlah Warga Negara yang 100 % Setiap
kesehatan terdampak krisis kesehatan Tahun
bagi akibat bencana dan/atau
penduduk berpotensi bencana provinsi
terdampak yang mendapatkan layanan
krisis kesehatan
kesehatan
akibat
bencana
dan/atau
berpotensi
bencana
provinsi
2. Pelayanan Jumlah Warga Negara pada 100 % Setiap
kesehatan kondisi kejadian luar biasa Tahun
bagi provinsi yang mendapatkan
penduduk layanan kesehatan
pada kondisi
kejadian luar
biasa provinsi
17
BAB IV
4.2.3 Realisasi
Berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada tahun
2020, seluruhnya tercapai 100% yakni sebagai berikut.
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak

krisis kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana provinsi
Penduduk terdampak krisis kesehatan akibat

bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi yang
dilayani sesuai dengan standar selama tahun 2020
adalah, sebagai berikut:
Tabel 4.9.
Capaian SPM Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Terdampak
Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencana
Provinsi pada tahun 2020
No Indikator Rumus Perhitungan Capaian

(%)
1 Pelayanan kesehatan Jumlah penduduk 548.303 x 100%
bagi penduduk terdampak krisis 548.303
terdampak krisis kesehatan akibat bencana = 100% 100%
kesehatan akibat dan/atau berpotensi (548.303
bencana dan/atau bencana yang Jiwa)
berpotensi bencana mendapatkan pelayanan
provinsi kesehatan dalam kurun
waktu satu tahun
---------------------------------- x 100
%
Jumlah penduduk
terdampak krisis
kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi
bencana dalam satu
tahun yang sama
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi

kejadian luar biasa provinsi
Penduduk terdampak krisis kesehatan akibat

bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi yang
18
BAB IV
dilayani sesuai dengan standar selama tahun 2019

adalah, sebagai berikut:
Tabel 4.10.
Capaian SPM Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk pada Kondisi
Kejadian Luar Biasa Provinsi pada tahun 2020
No Indikator Rumus Perhitungan Capaian (%)
Pelayanan Jumlah orang 100%

1 kesehatan bagi yang terdampak (498154 / 100%
penduduk pada dan berisiko 498154 x
kondisi kejadian pada situasi KLB 100%) = 100%
luar biasa provinsi yang mendapat
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
-------------------- x 100 %
Jumlah orang
yang terdampak
dan berisiko
pada situasi KLB
a. Difteri 100% 100%
Difteri = 52 Kasus Difteri = 52 Kasus
(4 Meninggal) (4 Meninggal)
b. Keracunan 100% 100%
Makanan (337 Kasus) (337 Kasus)
c. Hepatitis A 100% 100%
(48 Kasus) (48 Kasus)
d. Tetanus 100% 100%
3 Kasus 3 Kasus
e. Covid 19 1. Suspek : 6. Suspek :
104.846 104.846
Meninggal : Meninggal :
460 org 460 org
2. Kontak erat : 7. Kontak erat
178.537 : 178.537
3. Probable : 8. Probable :
2.139 2.139
Meninggal : Meninggal :
952 952
4. Pelaku 9. Pelaku
perjalanan : perjalanan :
122.182 122.182
5. Kofirmasi 10. Kofirmasi
Positif : Positif :
88.965 88.965
Aktif : 15.856 Aktif :
Sembuh : 15.856
70.318 Sembuh :
Meninggal : 70.318
2.273 Meninggal :
2.273
Tertangani
100%
19
BAB IV
Dapat dilihat pada tabel 4.9. dan 4.10. bahwa

capaian pelayanan dasar baik Pelayanan kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi bencana provinsi maupun
Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi
kejadian luar biasa provinsi adalah 100%.

Sumber Anggaran Program Bencana Berasal dari APBD Provinsi
Jawa Barat, dengan Uraian sbb :
Tabel 4.11.
Rincian Kegiatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2019
TAHUN ANGGARAN 2020

PROGRAM KEGIATAN Anggaran Realisasi
(Rp) Anggaran (Rp)
Kesehatan 1 Fasilitasi 31.523.000 30.967.500
Akibat Pencegahan dan
Bencana Penanggulangan
dan/atau KLB Wabah dan
akibat KLB Bencana Alam
Provinsi Bidang Kesehatan
2 Pertemuan Evaluasi 112.314.000 -
TGC
3. Pelatihan Tim TGC 247.691.000 -

Kab/Kota
Belanja 1. Pembelian APD; 492.696.885.600 424.632.518.430

Tidak
Terduga 2. Kebutuhan alat
kesehatan dan
20
BAB IV
TAHUN ANGGARAN 2020

PROGRAM KEGIATAN Anggaran Realisasi
(Rp) Anggaran (Rp)
Bahan Habis Pakai
Laboratorium
pemeriksaaan
Covid-19;
3. Pelaksanaan Tes
Rapid Masif;
4. Pemenuhan Ruang
Isolasi;
5. Pemenuhan Makan
dan Minum Tenaga
Kesehatan;
6. Kebutuhan
Operasional Tempat
Tinggal Sementara
bagi Tenaga Medis ;
7. Penyediaan
Kebutuhan
Fasilitasi Perawatan
PDP dan ODP
COVID19 Provinsi
Jawa Barat di
BPSDM Provinsi
Jawa Barat;
8. Rekrutmen Tenaga
Penanganan Covid-
19 (Tenaga Updating
Data Covid-19);

Seluruh Tim yang terlibat dalam pencapaian SPM
Bidang Kesehatan Provinsi Jawa Barat tertuang dalam
SK Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat Nomor: 360.05/Kep.074-P2P/2018
tentang Tim Penanggulangan Kejadian Luar Biasa dan
21
BAB IV
Bencana Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Barat.
Jumlah tenaga Kesehatan yang terdapat di
Provinsi Jawa Barat tersebar di 27 Kabupaten/Kota
dan bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas dan semua
pelayanan kesehatan.
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan,

adalah sebagai berikut :
Output
Kegiatan Pada Outcome Pada
Permasalahan Solusi
DPA (yang DPA
direalisasikan)
Terpantaunya Persentase belum semua melaksanakan
kejadian bencana Kegiatan Rapid kabupaten kota pemantauan ke
dan atau KLB Health Assesment melaksnakan kab/kota di
diwilayah pelaporan jika wilayah prov.
Provinsi Jawa terjadi bencana Jawa Barat
Barat atau KLB wabah
Terpenuhinya Persentase tidak semua melaksanakan
pelayanan Masyarakat yang Kab/Kota fasilitasi ke
kepada dilayanani dilokasi mempunyai kabupaten Kota
masyarakat Bencana anggaran pada jika terjadi
terdampak krisis saat bencana bencana atau
Kesehatan dan maupun KLB KLB wabah
Kejadian Luar wabah
Biasa
4.3 Urusan Pekerjaan Umum

22
BAB IV

pada SPM Pekerjaan Umum Daerah provinsi terdiri atas:
1. pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas
kabupaten/kota; dan
2. penyediaan pelayanan pengolahan air limbah
domestik regional lintas kabupaten/kota.
SPM bidang pekerjaan umum di Provinsi Jawa

Barat diselenggarakan oleh 1 (satu) perangkat daerah
Provinsi Jawa Barat, yakni Dinas Perumahan dan
Permukiman Provinsi Jawa Barat.
Pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat menjadi
urusan wajib Pemerintah daerah Jawa Barat yang di
laksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman
dalam memenuhi kebutuhan masyarakt dalam
pelayanan dasar sebagai berikut:
Tabel 4.13
Jenis Pelayanan Dasar Urusan Pekerjaan Umum
Jenis Pelayanan Urusan

No Perangkat Daerah
Dasar Bidang
Pemenuhan
kebutuhan air minum
1
curah lintas
Dinas Perumahan
kabupaten/kota
Pekerjaan dan Permukiman
Penyediaan pelayanan
Umum Provinsi Jawa
pengolahan air limbah
Barat
2 domestik regional
lintas kabupaten/
kota
4.3.2 Target Pencapaian Spm Oleh Daerah
Target yang di tetapkan pada peraturan Pemendagri

100 Tahun 2018, sebagai acuan dalam pencapaian yang akan
23
BAB IV
dilaksanakan Perangkat Daerah terhadap pemenuhan

kebutuhan masyarakat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.14
Target Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum
Batas
Jenis Pelayanan Indikator Target
No Waktu
Dasar Pencapaian Capaian
Capaian
1 Pemenuhan Jumlah Warga 100% Setiap
kebutuhan air Negara yang Tahun
minum curah memperoleh
lintas kebutuhan air
kabupaten/kota minum curah
lintas
kabupaten/kota
2 Penyediaan Jumlah Warga 100% Setiap
pelayanan Negara yang Tahun
pengolahan air memperoleh
limbah domestik layanan
regional lintas pengolahan air
kabupaten/ kota limbah
domestik
regional lintas
kabupaten/kota
Sumber : Pemendagri 100 Tahun 2018
Standar Pelayanan Minimal Urusan Pekerjaan Umum

memiliki 2 (dua) yaitu SPM Pekerjaan Umum Sub Bidang Air
Minum Daerah Provinsi dan Sub Bidang Air Limbah
Domestik. Berikut tata cara tahapan pelaksanaan SPM
Bidang Pekerjaan Umum pada perangkat daerah Tingkat
Provinsi sebagai berikut:
a. Mutu Pelayanan Dasar Pemenuhan Kebutuhan Air

Minum Curah Lintas Kab/Kota
Mutu Pelayanan Dasar pemenuhan kebutuhan

Air Minum Curah Lintas Kab/Kota yaitu kuantitas dan
24
BAB IV
ukuran kualitas air minum sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.
Tabel 4.15
Indikator, Target Pelayanan dan Output SPM
Bidang Pekerjaan Umum
Target
Komponen Indikator Output
Pelayanan
SPM Sub Bidang Air Minum Daerah Provinsi
Sistem Persentase (%) Persentase (%) Tersedianya air
Penyediaan jumlah pemenuhan curah melalui
Air Minum penduduk yang demand air SPAM lintas
lintas sudah dapat curah lintas kabupaten/kot
kabupaten/ terlayani melalui kabupaten/ a untuk setiap
kota pemenuhan air kota melalui Warga Negara
curah lintas pembangunan yang
kabupaten/ baru dan/atau diprioritaskan
kota; atau peningkatan pada
SPAM lintas masyarakat
kabupaten/ miskin atau
kota. tidak mampu
dan berdomisili
pada
kabupaten/kot
a kekurangan
air curah dan
akan dilayani
melalui sistem
penyediaan air
minum jaringan
perpipaan.
Sementara tata cara petunjuk teknis dan tata cara

Pemenuhan Standar untuk tingkat Provinsi berikut :
∑ 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑏/𝐾𝑜𝑡𝑎
𝑥100%
∑ 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑚 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑏 / 𝐾𝑜𝑡𝑎
Ket :
25
BAB IV
Pembilang: Jumlah kumulatif kapasitas yang dapat

terlayani melalui penyaluran air minum curah lintas
kabupaten/kota.
Penyebut: Jumlah kumulatif demand pemenuhan

kapasitas yang memerlukan pelayanan air minum curah
lintas kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan.
b. Mutu Pelayanan Dasar Pengolahan Air Limbah

Domestik Lintas Kab/Kota
Perangkat Daerah (PD) yang bertugas mengelola

air limbah domestik Kabupaten/Kota bertanggung jawab
untuk melaksanakan pelaporan penerapan pelayanan
dasar air limbah domestik. Laporan disampaikan kepada
Tim Penerapan SPM. Sedangkan Tupoksi Provinsi selaku
penerima hasil capaian SPM masing-masing Kab/Kota.
Data yang diterima selanjutnya di olah dan di validasi.
Lebih jelas mengenai tupoksi Provinsi terhadap SPM
dapat di lihat pada tabel di bawah :
Tabel 4.16
Pembinaan Pelayanan Dasar Air Limbah Domestik
Oleh Pemerintah Provinsi
Pelaksanaan Pembinaan Materi Pembinaan
 Pemerintah Pusat  Pembinaan pengembangan
melaksanakan pembinaan SPALD Kabupaten/Kota
pelayanan dasar air limbah  Pembinaan pengelolaan SPALD
domestik kepada pengelola SPM Kabupaten/Kota
Provinsi  Pembinaan pelayanan SPALD-T
 Gubernur melaksanakan regional
pembinaan dan pengawasan
terhadap penerapan SPM
provinsi oleh perangkat Daerah
provinsi.
 Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat
melaksanakan pembinaan dan
pengawasan penerapan SPM
Daerah kabupaten/kota secara
umum dan teknis.
26
BAB IV
Tabel II.17
Pemantauan Pelayanan Dasar Air Limbah Domestik
oleh Pemerintah Provinsi
Pelaksanaan Pemantauan Materi Pemantauan

Pemerintah Provinsi Kriteria pemantauan kinerja
melaksanakan pemantauan penerapan SPM oleh regulator
kinerja penerapan SPM di wilayah
Kabupaten/Kota dan penerapan
SPM lintas Kabupaten/Kota
Perangkat Pemantau Pemantauan Kondisi Teknis
a. Sistem Informasi Perangkat a. Kinerja teknis capaian cakupan
Daerah Pengelola Air Limbah layanan SPALD regional
Domestik b. Kondisi pengembangan
b. Sistem Informasi Operator komponen SPALD regional
Pengelola Air Limbah Domestik Pemantauan Kondisi Lingkungan
c. Sistem Informasi Operator Pemantauan kondisi penanganan
Pengelola IPALD pencemaran air limbah domestik
Provinsi
Tabel 4.18
Pengevaluasian Pelayanan Dasar Air Limbah Domestik
oleh Pemerintah Provinsi
Pelaksana Pengevaluasian Materi Pengevaluasian

Pemerintah Provinsi Evaluasi dilaksanakan terhadap
melaksanakan evaluasi kinerja Kriteria kinerja penerapan SPM
penerapan SPM di wilayah oleh regulator
Kabupaten/Kota dan penerapan Pengevaluasian Kondisi Teknis
SPM lintas Kabupaten/Kota a. Evaluasi Kinerja teknis capaian
cakupan layanan SPALD
regional
b. Evaluasi kondisi pengembangan
komponen SPALD regional
Penilaian terhadap kinerja pemenuhan SPM dari

Kab/Kota yang di peroleh berasal dari hasil pencapaian
terhadap pelayanan dasar air limbah domestik.
Pencapaian tersebut untuk melihat seberapa besar
27
BAB IV
pengaruh Kab/Kota dalam memberikan pelayanan pada

urusan air limbah domestik bagi masyarakat.
Pemenuhan terhadap kebutuhan SPM dapat dirumuskan
sebagai berikut :
 Penyediaan Pelayanan SPALD-S

a. Bagi wilayah permukiman dengan kepadatan
penduduk < 25 jiwa/Ha
Indikator pelayanan : Rumah yang memiliki akses
pengolahan air limbah domestik berupa cubluk
Penilaian kinerja :
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎 𝑐𝑢𝑏𝑙𝑢𝑘
𝑥100%
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙. 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷𝑆 𝑑𝑔𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑖𝑙. 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 < 25 𝐽𝑖𝑤𝑎/𝐻𝑎
b. Bagi wilayah permukiman dengan kepadatan

penduduk > 25 jiwa/Ha
Indikator pelayanan : Rumah yang lumpur tinja-
nya telah diolah di IPLT Penilaian kinerja :
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑜𝑙𝑎ℎ𝑑𝑖 𝐼𝑃𝐿𝑇
𝑥100%
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙. 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷𝑆 𝑑𝑔𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑖𝑙. 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 > 25 𝐽𝑖𝑤𝑎/𝐻𝑎
 Penyediaan Pelayanan SPALD-S

Indikator pelayanan: Rumah yang memiliki sambungan
rumah dan air limbah nya diolah di IPALD
Penilaian kinerja:
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ & 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝐼𝑃𝐴𝐿𝐷
𝑥100%
∑ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑤𝑖𝑙. 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑃𝐴𝐿𝐷 − 𝑇
4.3.3 Realisasi
Pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan
dan telah di laksanakan pada Tahun Anggaran 2019 oleh
Dinas Perumahan dan Permukiman sebagai Perangkat
Daerah yang melayani dan memberikan pelayanan wajib
bagi masyarakat jawa barat terhadap kebutuhan dasar.
28
BAB IV
Berikut hasil capaian dari pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat di bawah ini:
Tabel 4.19
Target dan Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum
Jenis Capaian
Indikator Target
No Pelayanan Pelayanan
Pencapaian Capaian
Dasar 2020
1 Pemenuhan Komponen yang 100% 50 %
kebutuhan air terdapat dalam
minum curah pencapaian
lintas pemenuhan
kabupaten/kota kebutuhan dari akses
air minum seperti air
ledeng, pompa, dan
terminal air.
Sedangkan sumur,
mata air dan air
hujan tidak termasuk
dalam akses
penyediaan air
minum dari Perangkat
daerah.
2 Penyediaan Pencapaian yang 100% 0%
pelayanan dilakukan pada
pengolahan air Tahun Anggaran 2020
limbah berupa pembangunan
domestik sistem IPAL Komunal
regional lintas di beberapa
kabupaten/ lokasi/kelurahan di
kota Jawa Barat.
Pembangunan ini
bentuk dari
dukungan Pemerintah
Daerah terhadap
permukiman yang
belum mendapatkan
akses pelayanan air
limbah domestik.
Pencapaian hasil dari Bidang Pekerjaan Umum yaitu :
1. Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas

kabupaten/kota
29
BAB IV
∑ 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑏/𝐾𝑜𝑡𝑎

𝑥100%
∑ 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑚 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑏 / 𝐾𝑜𝑡𝑎
350 𝐿/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑥100% = 50%
700 𝐿/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Angka pemenuhan kebutuhan air minum

curah lintas Kab/Kota (regional) sebesar 50%
didapat dari air curah yang dihasilkan pada
Pembangunan SPAM Regional Bandung Wilayah
Selatan tahap I yang telah diresmikan oleh Bapak
Gubernur Jawa Barat pada tahun 2019. Kapasitas
yang dihasilkan oleh SPAM Regional Bandung
Wilayah Selatan Tahap I seharusnya 700 l/detik
dari Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy, tetapi
karena keterbatasan sumber air, maka hanya 350
l/detik yang bias terealisasi. Saat ini Dinas
Perumahan dan Permukiman sedang akan
membangun Bendung Harian Cikalong untuk
memenuhi kekurangan 350 l/detik untuk melayani
54.000 rumah tangga di sebagian Kabupaten
Bandung dan sebagian Kota Bandung. Berikut
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
690/Kep.1248-Disperkim/2017 tentang Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum Daerah
Provinsi Jawa Barat.
2. Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah

domestik regional lintas kabupaten/ kota
Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat

sampai 2020 belum memiliki SPAL Domestik Regional, data
pada tahun 2019 yaitu menggunakan data IPAL Bojongsoang,
namun bukan kewenangan Provinsi Jawa Barat namun milik
Kota Bandung
30
BAB IV
∑ 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑆𝑅) 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎

𝑥100%
∑ 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝐸𝑘𝑠𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 (𝑆𝑅) 𝐾𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛/𝐾𝑜𝑡𝑎
0
𝑥100% = 0%
0

Anggaran salah satu faktor utama dalam
pencapaian dari penyediaan pelayanan dan
pembangunan fasilitas kebutuhan dasar wajib untuk
masyarakat Jawa Barat, alokasi anggaran yang diperoleh
bersal dari kolaborasi anggaran APBN, APBD Provinsi
Jawa Barat serta pihak swasta.
1. APBD Provinsi Jawa Barat

Sumber anggaran yang diperoleh Dinas
Perumahan dan Permukiman sebagai penyedia dan
pelayanan kebutuhan wajib untuk masyarakat Jawa
Barat melalui anggaran APBD Provinsi. Bantuan
anggaran yang berikan sesuai dengan pengajuan
dalam KUA PPAS serta RPJMD dan Dokumen
Perencanaan Anggaran sebagai pedoman rencana
pembangunan dan penyediaan pelayanan dasar.
Infrastruktur Permukiman Tahun Anggaran 2020
ada 2 urusan yaitu air bersih sebesar
Rp46.049.900.000,00 dan di refocusing sebesar
Rp2.377.027.750,00 sedangkan air limbah sebesar
Rp5.274.317.450,00. sedangkan Program
Pembinaan dan Pengembangan Perumahan untuk
Identifikasi Kebutuhan Relokasi Program
Pemerintah dan Bencana dan Perencanaan Hunian
Penanganan Dampak Bencana dan Program
Pemerintah di Kawasan Metropolitan Bandung dan
Jabar Selatan Tahun Anggaran 2020 sebesar
31
BAB IV

Rp16.235.500,00.
Tabel II.20
Alokasi anggaran dan program Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi
Jawa Barat
Anggaran
No Program Anggaran Murni Ket.
Perubahan
Urusan Pekerjaan Umum
1. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
a.Penyediaan Air Minum Rp46.049.900.000,00 Rp2.377.027.750,00 Rekofusing akibat
Pandemi Covid-19
b.Drainase dan Air Limbah Rp3.535.142.100,00 Rp5.274.317.450,00 Dikarenakan
adanya
penambahan
kegiatan
Pembangunan
Sanitasi Berbasis
Masyarakat
Urusan Perumahan Rakyat
2. Program Pembinaan dan Pengembangan Perumahan
a. Penyediaan dan rehabilitasi Rp1.276.968.015,00 Rp16.235.500,00 Rekofusing akibat
rumah yang layak huni bagi Pandemi Covid-19
korban bencana provinsi
b. Fasilitasi penyediaan rumah
yang layak huni bagi
masyarakat yang terkena
relokasi program Pemerintah
Daerah provinsi
2. APBN
Alokasi anggaran yang didapat selain APBD
Provinsi, dimana peran APBN ikut serta dalam
pembiayaan pembangunan dan penyediaan pelayanan
dasar tersebut. Khusus untuk Bidang Perumahan
Rakyat Anggaran yang diberikan oleh APBN (BSPS) dan
dikelola langsung oleh Kabupaten/Kota dan kegiatan ini
didampingi Satuan Kerja (Satker) SNVT Jawa Barat.
Apabila adanya kebutuhan yang menjadi prioritas maka
32
BAB IV
APBN mempunyai Dana Aliran Khusus (DAK) yang

langsung dapat di berikan kepada kabupaten/kota yang
membutuhkan dana dalam pembangunan.
Pembangunan Rumah Khusus Relokasi Bencana di
Kabupaten Kuningan di Tahun 2020 dengan 4 (empat)
yaitu :
1. Pembangunan Rumah Khusus Relokasi
Bencana Kabupaten Kuningan I (Rssjbr-20-01)
dengan Pagu Rp.10.833.970.000 serta realisasi
Rp.10.831.768.000, dengan volume 89 unit,
Unit Tipe 28 Kopel dan PSU pendukung.
Bencana Kabupaten Kuningan II (Rssjbr-20-02)
dengan Pagu Rp. 12.903.380.000 serta
realisasi Rp.12.895.861.000, dengan volume
106 unit, Unit Tipe 28 Kopel dan PSU
pendukung.
Bencana Kabupaten Kuningan III (Rssjbr-20-
03) dengan Pagu Rp. 12.659.920.000 serta
pendukung.
Bencana Kabupaten Kuningan IV (Rssjbr-20-
pendukung.
33
BAB IV
Tabel II.20
Alokasi anggaran dan program Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi
Jawa Barat
No Kegiatan Pagu Realisasi Ket.
1. Pembangunan Rumah Khusus Rp.10.833.970.000 Rp.10.831.768.000 volume 89 unit, Unit

Relokasi Bencana Kabupaten Tipe 28 Kopel dan
Kuningan I (Rssjbr-20-01) PSU pendukung.
2. Pembangunan Rumah Khusus Rp12.903.380.000 Rp.12.895.861.000 volume 106 unit,
Relokasi Bencana Kabupaten Unit Tipe 28 Kopel
Kuningan II (Rssjbr-20-02) dan PSU pendukung.
3. Pembangunan Rumah Khusus Rp.12.659.920.000 Rp.12.653.027.000 volume 104 unit,

Kuningan III (Rssjbr-20-03) dan PSU pendukung.
4. Pembangunan Rumah Khusus Rp.14.607.600.000 Rp.14.595.703.000 volume 120 unit,
Kuningan IV (Rssjbr-20-04) dan PSU pendukung
3. Sumber Dana Lain

Sumber bantuan anggaran dari APBD Provinsi
Jawa Barat dan APBN yang berkoordinasi dengan
dengan Satker ke Kabupaten/kota, adapula sumber
lain yang ikut serta dalam mewujudkan pemenuhan
kebutuhan masyakarat yaitu dari pihak ketiga atau
swasta yang bersifat CSR memberikan bantuan
berupa alokasi anggaran serta pembangunan fasilitas
yang dibutuhkan masyarakat.
Bantuan pendanaan pada Pelayanan Dasar
Wajib yang di penuhi untuk masyarakat Jawa Barat
dapat mendorong prilaku dan kebiasaan buruk
dalam kehidupan sehari-hari akan berubah pola
hidup yang lebih sehat dan bersih dari lingkungan.
Kolaborasi penganggaran antara APBD Provinsi,
APBN, dan Pihak ketiga yang menjadi mitra kerja
34
BAB IV
dalam mewujudkan Pelayanan Dasar Wajib bagi

masyarakat Jawa Barat.
Sumber alokasi yang sudah di laksanakan dalam pemenuhan

kebutuhan SPM di bidan Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, sejalan dengan adanya dukungan dari pihak-pihak
terkait dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Beberapa stakeholder yang ikut serta sebagai berikut :
a. Pemerintah
Dukungan Pemerintah yang dimaksud adalah Pemerintah
Pusat yang berperan langsung Kementrian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan serta
Direktoral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan, Kementrian Dalam Negeri melalui Direktorat
Jenderal Bina Pembangunan Daerah dengan SUPD II dengan
Urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Masing-masing tugas pokok dan fungsi sebagai pusat
kontrol terhadap kegiatan strategis yang menjadi landasan
dan kewenangan Pemerintah Pusat dalam hal ini sebagai
mandat Presiden untuk mencapai Nawa Cita yang telah
dinaungkan untuk kemajuan infrastruktur bagi seluruh
masyarakat Indonesia. Selain itu Koordinasi ini bertujuan
dalam menampung aspirasi terhadap permasalahan yang
terjadi di Pemerintah Provinsi dan memberikan beberapa
usulan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi
sehingga Pemerintah sebagai pengambil kebijakan
mengevaluasi memberikan saran serta solusi yang telah di
sampaikan Pemerintah Provinsi terkait SPM Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
35
BAB IV
b. Pemerintah Provinsi
Dukungan penuh terhadap Kegiatan Strategis yang
dilaksanakan Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi dalam
hal ini berkoordinasi dengan BPKAD terkait kegiatan dan
penganggaran serta Biro Pengadaan Barang dan Jasa terkait
pemaketan kegiatan yang dilaksanakan untuk menghasilkan
suatu tatanan yang akuntabel dan transparan. Terkait dengan
Program dan Indikator Gubernur Jawa Barat dengan Visi
“Jabar Juara Lahir dan Batin”, Kolaborasi antara Dinas
Perumahan dan Permukiman bersama dengan Bappeda dalam
merencanakan, merumuskan, serta mewujudkan Visi dn Misi
Gubernur Jawa Barat.
c. Stakeholder Terkait
Dukungan terhadap Pemerintah Pusat dan Provinsi sudah
di berikan, PSU dan akses di Kabupaten/Kota Jawa Barat
sudah terlaksana meski ada beberapa yang terhambat. Peran
serta Pemerintah Kabupaten dan Kota yaitu mengoptimalkan
fasilitas yang sudah di bangun untuk masyarakat Jawa Barat.
Menanggapi hal tersebut Kabupaten/Kota mengajak
stakeholder terkait yang dapat mewujudkan pembangunan
PSU dalam urusan wajib bekerjasama berupa anggaran
ataupun bantuan berupa barang yang diperuntukan sebagai
alat dalam melakukan pembangunan maupun pengoperasian
serta perawatan fasilitas. Hal ini beberapa kabupaten/kota
sudah mendapatkan CSR dari beberapa stakeholder terkait.
Selain lembaga atau perusahaan yang menjadi mitra,
diharapkan BKM, LSM, serta Masyarakat sekitar dapat
memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan pembangunan
dan perawatan PSU yang telah dibangun sehingga lingkungan
menjadi bersih dan sehat terhindar dari penyakit.
36
BAB IV
Hambatan yang didapatkan dalam penyediaan PSU terutama
untuk bidang Pekerjaan Umum salah satunya penyediaan
lahan, faktor dalam penempatan suatu fasilitas harus
memiliki lahan yang telah tersedia dan harus sesuai dengan
standar peraturan, banyaknya lahan bukan milik pemerintah
membuat pengeluaran terhadap pembebasan lahan terkait
penyedian PSU terhambat dan harus adanya negoisasi yang
cukup panjang sehingga waktu pelaksanaan tertunda. Selain
itu dukungan terhadap kabupaten/kota masih belum siap
dalam pengelolaan dan perawatan fasilitas umum
dikarenakan biaya perawatan terbatas dan belum secara
keseluruhan dapat di backup dengan baik. Masih kurangnya
kesadaran masyarakat dalam ikut serta menjaga serta peduli
terhadap hidup di lingkungan sehat dengan kebiasaan yang
buruk seperti Buang Air Besar (BAB) sembarangan, limbah
industri yang belum terkelola baik, buang sampah di aliran
drainase, pembuangan lumpur tinja illegal serta kualitas
Jamban/MCK di tempat tinggal masyarakat masih kurang
layak.
Pemecahan permasalahan yang di dapat yaitu perlunya
koordinasi terhadap penyediaan tanah terhadap
kabupaten/kota yang akan dibangun SPAM atau IPLT. Hal ini
perlunya koordinasi dengan BPN/ATR dalam menemukan
lahan yang tepat dan status lahan tersebut milik pemerintah
provinsi. Untuk perawatan dan pemeliaraan perlunya
mengajak Lembaga atau Industri yang berada di sekitaran
atau kawasan kabupaten/kota dalam pendanaan maupun
memberikan bantuan berupa bentuk lainnya agar fasilitas
yang telah di bangun berfungsi dengan baik. Permasalah
terakhir bagaimana sosialisasi terhadap masyarakat
kabupaten/kota dapat mengetahui akibat dari lingkungan
yang buruk dan berdampak buruk pula bagi kesehatan. Jika
37
BAB IV
sosialisasi yang sudah dilaksanakan kemudian memberikan
tindakan tegas dan sanksi terhadap oknum yang tidak
bertanggung jawab yang menyebabkan tercemarnya
lingkungan terhadap air bersih dan air limbah di
kabupaten/kota.
4.4 Urusan Perumahan Rakyat
Berdasarkan Pasal 8 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor

2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM),
bahwa Jenis Pelayanan Dasar pada SPM Perumahan
Rakyat Daerah provinsi terdiri atas:
1. penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni
bagi korban bencana provinsi; dan
2. fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi
masyarakat yang terkena relokasi program
Pemerintah Daerah provinsi.
SPM bidang perumahan rakyat di Provinsi Jawa

Barat diselenggarakan oleh 1 (satu) perangkat daerah
Provinsi Jawa Barat, yakni Dinas Perumahan dan
Permukiman Provinsi Jawa Barat.
Pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat menjadi
urusan wajib Pemerintah daerah Jawa Barat yang di
laksanakan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
pelayanan dasar sebagai berikut:
38
BAB IV
Tabel 4.23
Jenis Pelayanan Dasar Urusan Perumahan Rakyat
Jenis Pelayanan
No Urusan Bidang Perangkat Daerah
Dasar
Penyediaan dan
rehabilitasi rumah
1 yang layak huni
bagi korban
bencana provinsi
Fasilitasi Dinas Perumahan
Perumahan
penyediaan rumah dan Permukiman
Rakyat
yang layak huni Provinsi Jawa Barat
bagi masyarakat
2
yang terkena
relokasi program
Pemerintah Daerah
provinsi
Sumber : Permendagri 100 tahun 2018
Target yang di tetapkan pada peraturan Pemendagri 100

Tahun 2018, sebagai acuan dalam pencapaian yang akan
kebutuhan masyarakat dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4.24
Target Pencapaian SPM Bidang Perumahan Rakyat
Batas
No Waktu
Capaian
1 Penyediaan dan Jumlah Warga 100% Setiap
rehabilitasi rumah Negara korban Tahun
yang layak huni bencana yang
bagi korban memperoleh rumah
bencana provinsi layak huni
39
BAB IV
Batas
No Waktu
Capaian
2 Fasilitasi Jumlah Warga 100% Setiap
penyediaan rumah Negara yang terkena Tahun
yang layak huni relokasi akibat
bagi masyarakat program Pemerintah
yang terkena Daerah provinsi
relokasi program yang memperoleh
Pemerintah Daerah fasilitasi penyediaan
provinsi rumah yang layak
huni
Sumber : Pemendagri 100 Tahun 2018
4.4.3 Realisasi
Pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan dan
telah di laksanakan pada Tahun Anggaran 2020 oleh
Dinas Perumahan dan Permukiman sebagai Perangkat
Daerah yang melayani dan memberikan pelayanan wajib
bagi masyarakat jawa barat terhadap kebutuhan dasar.
masyarakat di bawah ini:
Tabel 4.25
Target dan Pencapaian SPM Bidang Perumahan Rakyat
Capaian
Jenis Pelayanan Target
No Indikator Pencapaian Pelayanan
Dasar Capaian
2020
1 Penyediaan dan Jumlah Warga Negara 100% 0%
rehabilitasi korban bencana yang
rumah yang memperoleh rumah
layak huni bagi layak huni
korban bencana
provinsi
2 Fasilitasi Jumlah Warga Negara 100% 444/444
penyediaan yang terkena relokasi x100 =
rumah yang akibat program 100%
layak huni bagi Pemerintah Daerah
masyarakat yang provinsi yang
terkena relokasi memperoleh fasilitasi
program penyediaan rumah
Pemerintah yang layak huni
Daerah provinsi
40
BAB IV
Pencapaian hasil dari Bidang Perumahan Rakyat ini
indikator yaitu:
1. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak

huni bagi korban bencana provinsi
Tahun Anggaran 2020, Dinas Perumahan dan

Permukiman mengidentifikasi lanjutan dari tahun
2019, dimana proses identifikasi tersebut mendata
apa saja yang menjadi kerugian masyarakat dan
pemenuhan kebutuhan pasca bencana.
2. Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi

masyarakat yang terkena relokasi program
Pemerintah Daerah provinsi
Pemenuhan fasilitasi penyediaan rumah yang layak

huni bagi masyarakat terkena relokasi berada pada
program Pemerintah Pusat di bawah Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Program
ini dimana memfasilitasi rumah warga di bantaran
bendungan Kumingan yang akan di perbesar
kapasitas penampungan bendungan..

Anggaran salah satu faktor utama dalam pencapaian
dari penyediaan pelayanan dan pembangunan fasilitas
kebutuhan dasar wajib untuk masyarakat Jawa Barat,
alokasi anggaran yang diperoleh bersal dari kolaborasi
anggaran APBN, APBD Provinsi Jawa Barat serta pihak
swasta.
1. APBD Provinsi Jawa Barat

Sumber anggaran yang diperoleh Dinas Perumahan
dan Permukiman sebagai penyedia dan pelayanan
kebutuhan wajib untuk masyarakat Jawa Barat
melalui anggaran APBD Provinsi. Bantuan anggaran
41
BAB IV
yang berikan sesuai dengan pengajuan dalam KUA
PPAS serta RPJMD dan Dokumen Perencanaan
Anggaran sebagai pedoman rencana pembangunan
dan penyediaan pelayanan dasar. Program
Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman Tahun Anggaran 2020 ada 2 urusan
yaitu air bersih sebesar Rp46.049.900.000,00 dan di
refocusing sebesar Rp2.377.027.750,00 sedangkan
air limbah sebesar Rp3.535.142.100,00 dan di
refocusing sebesar Rp5.274.317.450,00. sedangkan
Program Pembinaan dan Pengembangan Perumahan
untuk Identifikasi Kebutuhan Relokasi Program
Pemerintah dan Bencana dan Perencanaan Hunian
Penanganan Dampak Bencana dan Program
Pemerintah di Kawasan Metropolitan Bandung dan
Jabar Selatan Tahun Anggaran 2020 sebesar
Rp16.235.500,00.
2. APBN
Alokasi anggaran yang didapat selain APBD
Provinsi, dimana peran APBN ikut serta dalam
pembiayaan pembangunan dan penyediaan
pelayanan dasar tersebut. Khusus untuk Bidang
Perumahan Rakyat Anggaran yang diberikan oleh
APBN (BSPS) dan dikelola langsung oleh
Kabupaten/Kota dan kegiatan ini didampingi
Satuan Kerja (Satker) SNVT Jawa Barat. Apabila
adanya kebutuhan yang menjadi prioritas maka
APBN mempunyai Dana Aliran Khusus (DAK) yang
langsung dapat di berikan kepada kabupaten/kota
yang membutuhkan dana dalam pembangunan.
Pembangunan Rumah Khusus Relokasi Bencana di
42
BAB IV
Kabupaten Kuningan di Tahun 2020 dengan 4
(empat) yaitu :
Bencana Kabupaten Kuningan I (Rssjbr-20-
pendukung.
Bencana Kabupaten Kuningan II (Rssjbr-20-
realisasi Rp. 12.895.861.000, dengan volume
pendukung.
Bencana Kabupaten Kuningan III (Rssjbr-20-
pendukung.
Bencana Kabupaten Kuningan IV (Rssjbr-20-
pendukung
3. Sumber Dana Lain
Sumber bantuan anggaran dari APBD Provinsi Jawa
Barat dan APBN yang berkoordinasi dengan dengan
Satker ke Kabupaten/kota, adapula sumber lain yang
ikut serta dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan
masyakarat yaitu dari pihak ketiga atau swasta yang
bersifat CSR memberikan bantuan berupa alokasi
43
BAB IV
anggaran serta pembangunan fasilitas yang dibutuhkan
masyarakat.
Bantuan pendanaan pada Pelayanan Dasar Wajib
yang di penuhi untuk masyarakat Jawa Barat dapat
mendorong prilaku dan kebiasaan buruk dalam
kehidupan sehari-hari akan berubah pola hidup yang
lebih sehat dan bersih dari lingkungan. Kolaborasi
penganggaran antara APBD Provinsi, APBN, dan Pihak
ketiga yang menjadi mitra kerja dalam mewujudkan
Pelayanan Dasar Wajib bagi masyarakat Jawa Barat.

Anggaran salah satu faktor utama dalam pencapaian dari
penyediaan pelayanan dan pembangunan fasilitas
kebutuhan dasar wajib untuk masyarakat Jawa Barat,
alokasi anggaran yang diperoleh bersal dari kolaborasi
anggaran APBN, APBD Provinsi Jawa Barat serta pihak
swasta.
a. APBD Provinsi Jawa Barat
Sumber anggaran yang diperoleh Dinas Perumahan dan
Permukiman sebagai penyedia dan pelayanan kebutuhan
wajib untuk masyarakat Jawa Barat melalui anggaran
APBD Provinsi. Bantuan anggaran yang berikan sesuai
dengan pengajuan dalam KUA PPAS serta RPJMD dan
Dokumen Perencanaan Anggaran sebagai pedoman
rencana pembangunan dan penyediaan pelayanan dasar.
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman Tahun Anggaran 2020 ada 2 urusan yaitu air
bersih sebesar Rp46.049.900.000,00 dan di refocusing
sebesar Rp2.377.027.750,00 sedangkan air limbah sebesar
Rp5.274.317.450,00. sedangkan Program Pembinaan dan
Pengembangan Perumahan untuk Identifikasi Kebutuhan
44
BAB IV
Relokasi Program Pemerintah dan Bencana dan
Perencanaan Hunian Penanganan Dampak Bencana dan
Program Pemerintah di Kawasan Metropolitan Bandung
dan Jabar Selatan Tahun Anggaran 2020 sebesar
Rp16.235.500,00.
b. APBN
Alokasi anggaran yang didapat selain APBD Provinsi,
dimana peran APBN ikut serta dalam pembiayaan
pembangunan dan penyediaan pelayanan dasar tersebut.
Khusus untuk Bidang Perumahan Rakyat Anggaran yang
diberikan oleh APBN (BSPS) dan dikelola langsung oleh
Kabupaten/Kota dan kegiatan ini didampingi Satuan Kerja
(Satker) SNVT Jawa Barat. Apabila adanya kebutuhan yang
menjadi prioritas maka APBN mempunyai Dana Aliran
Khusus (DAK) yang langsung dapat di berikan kepada
kabupaten/kota yang membutuhkan dana dalam
pembangunan. Pembangunan Rumah Khusus Relokasi
Bencana di Kabupaten Kuningan di Tahun 2020 dengan 4
(empat) yaitu :
1. Pembangunan Rumah Khusus Relokasi Bencana
Kabupaten Kuningan I (Rssjbr-20-01) dengan
Pagu Rp. 10.833.970.000 serta realisasi Rp.
10.831.768.000, dengan volume 89 unit, Unit
Tipe 28 Kopel dan PSU pendukung.
Kabupaten Kuningan II (Rssjbr-20-02) dengan
Kabupaten Kuningan III (Rssjbr-20-03) dengan
45
BAB IV
Kabupaten Kuningan IV (Rssjbr-20-04) dengan
Tipe 28 Kopel dan PSU pendukung
c. Sumber Dana Lain

Hambatan yang didapatkan dalam penyediaan Prasarana,
Sarana dan Utilitas Umum (PSU) terutama untuk bidang
Pekerjaan Umum salah satunya penyediaan lahan, faktor
dalam penempatan suatu fasilitas harus memiliki lahan
yang telah tersedia dan harus sesuai dengan standar
peraturan, banyaknya lahan bukan milik pemerintah
membuat pengeluaran terhadap pembebasan lahan terkait
penyedian PSU terhambat dan harus adanya negoisasi
yang cukup panjang sehingga waktu pelaksanaan
tertunda. Selain itu dukungan terhadap kabupaten/kota
masih belum siap dalam pengelolaan dan perawatan
fasilitas umum dikarenakan biaya perawatan terbatas dan
belum secara keseluruhan dapat di backup dengan baik.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam ikut serta
menjaga serta peduli terhadap hidup di lingkungan sehat
dengan kebiasaan yang buruk seperti Buang Air Besar
(BAB) sembarangan, limbah industri yang belum terkelola
baik, buang sampah di aliran drainase, pembuangan
lumpur tinja illegal serta kualitas Jamban/MCK di tempat
tinggal masyarakat masih kurang layak.
Pemecahan permasalahan yang di dapat yaitu perlunya
kooridinasi terhadap penyediaan tanah terhadap
kabupaten/kota yang akan dibangun IPLT atau SPAM. Hal
46
BAB IV
ini perlunya koordinasi dengan BPN/ATR dalam
menemukan lahan yang tepat dan status lahan tersebut
milik pemerintah provinsi. Untuk perawatan dan
pemeliaraan perlunya mengajak Lembaga atau Industri
yang berada di sekitaran atau kawasan kabupaten/kota
dalam pendanaan maupun memberikan bantuan berupa
bentuk lainnya agar fasilitas yang telah di bangun
berfungsi dengan baik. Permasalah terakhir bagaimana
sosialisasi terhadap masyarakat kabupaten/kota dapat
mengetahui akibat dari lingkungan yang buruk dan
berdampak buruk pula bagi kesehatan. Jika sosialisasi
yang sudah dilaksanakan kemudian memberikan tindakan
tegas dan sanksi terhadap oknum yang tidak bertanggung
jawab yang menyebabkan tercemarnya lingkungan
terhadap air bersih dan air limbah di kabupaten/kota.
Hambatan yang didapatkan dalam penyediaan

Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) terutama
untuk bidang Pekerjaan Umum salah satunya
penyediaan lahan, faktor dalam penempatan suatu
fasilitas harus memiliki lahan yang telah tersedia dan
harus sesuai dengan standar peraturan, banyaknya
lahan bukan milik pemerintah membuat pengeluaran
terhadap pembebasan lahan terkait penyedian PSU
terhambat dan harus adanya negoisasi yang cukup
panjang sehingga waktu pelaksanaan tertunda. Selain
itu dukungan terhadap kabupaten/kota masih belum
siap dalam pengelolaan dan perawatan fasilitas umum
dikarenakan biaya perawatan terbatas dan belum
secara keseluruhan dapat di backup dengan baik.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam ikut
serta menjaga serta peduli terhadap hidup di
47
BAB IV
lingkungan sehat dengan kebiasaan yang buruk seperti
Buang Air Besar (BAB) sembarangan, limbah industri
yang belum terkelola baik, buang sampah di aliran
drainase, pembuangan lumpur tinja illegal serta
kualitas Jamban/MCK di tempat tinggal masyarakat
masih kurang layak.
4.5 Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan

Pelindungan Masyarakat

Berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM), bahwa Jenis Pelayanan Dasar pada
SPM Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat Daerah provinsi yaitu
pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum
provinsi.
SPM bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan
Pelindungan Masyarakat di Provinsi Jawa Barat
diselenggarakan oleh 1 (satu) perangkat daerah
Provinsi Jawa Barat, yakni Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Jawa Barat.
Target yang ditetapkan pada Permendagri 100

Tahun 2018, sebagai acuan dalam pencapaian
yang akan dilaksanakan Perangkat Daerah
terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
48
BAB IV
Tabel 4.28
Target Pencapaian SPM Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum,

dan Pelindungan Masyarakat
No Jenis Indikator Pencapaian Target Batas

Pelayanan Capaian Waktu
Dasar Capaian
1. Pelayanan Jumlah Warga Negara 100 % Setiap
ketentraman yang memperoleh layanan Tahun
dan ketertiban akibat dari penegakan
Umum Provinsi hukum perda dan perkada
di Provinsi
Sumber : Permendagri 100 Tahun 2018
5.5.3 Realisasi
Pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan dan
telah di laksanakan pada Tahun Anggaran 2020 oleh
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat yang
melayani dan memberikan pelayanan wajib bagi
masyarakat jawa barat terhadap kebutuhan dasar.
masyarakat di bawah ini
Tabel 4.29
Realisasi Pencapaian SPM Bidang Ketentraman dan Ketertiban

Perlindungan Umum Masyarakat
Capaian
Jenis Pelayanan Batas Waktu
No. Indikator Pencapaian Target
Dasar Capaian
1. Pelayanan Jumlah Warga Negara 100% 88,40 Setiap Tahun

ketentraman dan yang memperoleh layanan
ketertiban Umum akibat dari penegakan
Provinsi hukum perda dan perkada di
Provinsi
49
BAB IV
Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial di Jawa
Barat Tahun Anggaran 2020 di lingkungan Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Jawa Barat melalui Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 sebesar Rp.
12.953.984.491,- dengan adanya pandemi Covid-19,
dilakukan refocusing anggaran yang disyahkan melalui
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 menjadi
Rp. 7.073.486.117,- (Tujuh Milyar Tujuh Puluh Tiga
Juta Empat Ratus Delapan Puluh Enam Ribu Seratus
Tujuh Belas Rupiah). Realisasi sebesar Rp.
6.418.936.061,- (Enam Milyar Empat Ratus Delapan
Belas Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Enam
Puluh Satu Rupiah), anggaran yang tidak terserap dan
efesiensi anggaran, tahun 2020 sebesar Rp.
647.735.056,- (Enam Ratus Empat Puluh Tujuh Juta
Tujuh Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Lima Puluh Enam
Rupiah)
Tabel 4.30.
Rincian Kegiatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Jawa Barat tahun 2020
REALISASI S/D 31
NO. POS BELANJA DPA (Rp.)
DESEMBER 2020 (Rp.)
A. BELANJA
TIDAK 15.554.130.440,- 15.266.729.529,-
LANGSUNG
B. BELANJA 16.258.242.294,- 14.941.771.555,-

LANGSUNG
50
BAB IV
JUMLAH 31.812.372.374,- 30.208.501.084,-

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat periode
Desember 2020 memiliki Sumber Daya Aparatur
sebanyak 105 orang yang tersebar ditempatkan di
Bidang-bidang dan Sekretariat Satuan Pelayanan pada
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat.
Sumber Daya Aparatur yang dimiliki tersebut dapat

digambarkan pada tabel dibawah ini :
Keadaan Pegawai Berdasarkan Jabatan

1. Pejabat Struktural : 20 orang
2. Pejabat Fungsional Angka Kredit : 12 orang
3. Jabatan Fungsional Umum : 74 orang
5.5.6 Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam penerapan SPM ada pada
tahapan pendataan. Pendataan tersebut berasal dari
kegiatan yang akan direncanakan dan hasil evaluasi
kegiatan yang sedang berjalan untuk perencanaan
tahun berikutnya. Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Barat mengkompilasi data tersebut dan
memisahkan jumlah penerima pelayanan dasar yang
membutuhkan Penghitungan dari rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam penegakan peraturan
daeran dan penanganan ketentraman dan ketertiban
umum. Berdasarkan data tersebut disusun
kebutuhan sesuai dengan standar pelayanan minimal
(Permedagri No. 100 tahun 2018), dan direncanakan
pemenuhannya untuk waktu yang ditentukan. Maka
51
BAB IV
permasalahannya adalah tidak dapat mengukur
capaian kinerja penerapan SPM dalam dalam
Penegakan Peraturan daerah dan Pelaksanaan
Ketentraman dan ketertiban umum karena tidak
ketersediaan data Rencana kegiatan yang akan
dilakukan Penegakan dan Penertiban yang berhak
mendapat pelayanan dasar di dalam
Trantibumlinmas. Kondisi saat ini yang menjadi
target penerapan SPM adalah jumlah Laju
Penegakan, Penanganan Gangguan Ketentraman dan
Ketertiban Umum dan Jumlah Anggota Satlinmas
yang terlatih.
Solusi dalam mengatasi permasalahan

penerapan SPM dalam panti perlu kerjasama dan
kolaborasi antara Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi dengan Satuan Polisi Pamong Praja
Kab/Kota, Pemerintahan Desa atau Kecamatan serta
Tokoh masyarakat untuk menyelesaikan masalah
Gangguan Trantibumlinmas. Perlu ada inovasi
dengan teknologi informasi yang digunakan dalam
pendataan. Satuan Polisi Pamong Praja kab/kota
perlu memprioritaskan pendataan ini dengan
dukungan anggaran.
4.6 Urusan Sosial

pada SPM Sosial Daerah provinsi terdiri atas:
1. rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas
telantar di dalam panti;
52
BAB IV
2. rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam
panti;
3. rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di
dalam panti;
4. rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya
gelandangan dan pengemis di dalam panti; dan
5. perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan
setelah tanggap darurat bencana bagi korban
bencana provinsi.
SPM bidang sosial di Provinsi Jawa Barat

Jawa Barat, yakni Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Target yang ditetapkan pada Permendagri 100 Tahun

2018, sebagai acuan dalam pencapaian yang akan
kebutuhan masyarakat dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.31.
Target Pencapaian SPM Bidang Sosial
Jenis Pelayanan Batas

No. Indikator Pencapaian Target Waktu
Dasar Capaian
Capaian
1. Rehabilitasi Jumlah warga negara 100% (97 Setiap

sosial dasar penyandang disabilitas orang/120) Tahun
penyandang terlantar yang x 100% =
disabilitas mendapatkan rehabilitasi 80,8%
terlantar di sosial dasar di dalam
dalam panti panti

sosial dasar anak terlantar yang orang/850) Tahun
anak terlantar di mendapatkan rehabilitasi x 100% =
dalam panti sosial dasar di dalam 92,8%
panti
53
BAB IV
Jenis Pelayanan Batas
No. Indikator Pencapaian Target Waktu
Dasar Capaian
Capaian

sosial dasar lanjut usia terlantar yang orang/350) Tahun
lanjut usia mendapatkan rehabilitasi x 100% =
terlantar di sosial dasar di dalam 138,8%
dalam panti panti
4. Rehabilitasi Jumlah warga 100% (101 Setiap

sosial dasar tuna negara/gelandangan dan orang/150) Tahun
sosial pengemnis yang x 100% =
khususnya mendapatkan rehabilitasi 67,3%
gelandangan dan sosial dasar di dalam
pengemis di panti
dalam panti
5. Perlindungan Jumlah warga negara 100% (52.841 Setiap
dan jaminan korban bencana provinsi jiwa/ Tahun
sosial pada saat yang mendapatkan 52.841) x
perlindungan dan 100% =
dan setelah
jaminan sosial pada saat 100%
tanggap darurat dan setelah tanggap
bencana darurat bencana provinsi
provinsi
Sumber : Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
Pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial di Jawa

Barat Tahun Anggaran 2020 di lingkungan Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat melalui Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 sebesar Rp.
121.343.932.767,- dengan adanya pandemi Covid-
19, dilakukan refocusing anggaran yang disyahkan
melalui Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA) Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun
2020 menjadi Rp. 70.351.207.579,- (Tujuh Puluh
Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Satu Juta Dua Ratus
Tujuh Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Sembilan
Rupiah). Realisasi sebesar Rp. 67.683.714.214,-
54
BAB IV
(Enam Puluh Tujuh Milyar Enam Ratus Delapan
Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Empat Belas Ribu
Dua Ratus Empat Belas Rupiah), anggaran yang
tidak terserap dan efesiensi anggaran, tahun 2020
sebesar Rp. 2.667.493.365,- (Dua Milyar Enam
Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Empat Ratus
Sembilan Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Enam Puluh
Lima Rupiah)
Tabel 4.32.
Rincian Kegiatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Bidang Sosial

Provinsi Jawa Barat tahun 2020
REALISASI S/D 31
NO POS BELANJA DPA (Rp.)
DESEMBER 2019 (Rp.)
.
A. BELANJA
TIDAK 66.600.553.923,- 65.705.177.513,-
LANGSUNG
B. BELANJA 70.351.207.579,- 67.683.714.214,-

LANGSUNG
JUMLAH 136.951.761.502 133.388.891.727,-

,-
Anggaran APBN Tahun 2020 berupa Dana Dekonsentrasi Rp.

23.481.819.000,- (Dua Puluh Tiga Milyar Empat Ratus Delapan
Puluh Satu Juta Delapan Ratus Sembilan Belas Ribu Rupiah)
dengan realisasi Dana Dekonsentrasi sebesar Rp. 23.121.060.800 ,-
(Dua Puluh Tiga Milyar Seratus Dua Puluh Satu Juta Enam Puluh
Ribu Delapan Ratus Rupiah).
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Sosial

Provinsi Jawa Barat periode Desember 2020 memiliki Sumber Daya
55
BAB IV
Aparatur sebanyak 360 orang yang tersebar di Kantor Dinas, 8
UPTD dan 13 Satuan Pelayanan pada Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat.
Sumber Daya Aparatur yang dimiliki tersebut dapat

digambarkan pada tabel dibawah ini :
Keadaan Pegawai Berdasarkan Jabatan

1. Pejabat Struktural : 46 orang
2. Pejabat Fungsional Angka Kredit : 64 orang
3. Jabatan Fungsional Umum : 250 orang
Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin
1. Laki-Laki : 213 orang
2. Perempuan : 147 orang
Keadaan Pegawai Menurut Usia
1. Kelompok Usia 25-30 : 2 orang
Permasalahan:
1. Permasalahan dalam penerapan SPM ada pada tahapan

pendataan. Pendataan sasaran penerima pelayanan dasar
adalah kewenangan Dinas Sosial Kab/Kota, Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat mengkompilasi data tersebut dan memisahkan
jumlah penerima pelayanan dasar yang membutuhkan panti
dengan jumlah penerima pelayanan dasar yang tidak
membutuhkan panti. Berdasarkan data tersebut disusun
kebutuhan sesuai dengan standar teknis pelayanan dasar
(Permensos No. 9 tahun 2018), dan di rencanakan
pemenuhannya untuk waktu yang ditentukan. Maka
permasalahannya adalah tidak dapat mengukur capaian kinerja
56
BAB IV
penerapan SPM dalam panti karena tidak ketersediaan data
populasi yang berhak mendapat pelayanan dasar di dalam panti.
Kondisi saat ini yang menjadi target penerapan SPM dalam panti
adalah jumlah kapasitas panti.
2. Pandemi covid-19 menyebabkan pembatasan aktifitas antar
kab/kota, sehingga pengiriman klien ke panti terhambat.
3. Pandemic covid-19 membuat system penerimaan klien
mengharuskan melakukan rapid test, sehingga menghambat
penerimaan terhambat
4. Pandemic covid-19 menyebabkan system belajar dengan jarak
jauh, menyebabkan proses belajar anak terlantar terganggu
karena anak terlantar dalam panti tidak mempunyai
gadget/HP/komputer pribadi.
5. Pandemic covid-19 menyebabkan terganggunya proses pemberian
keterampilan kepada klien karena instruktur keterampilan
mendatangkan dari luar panti.
Solusi:
1. Solusi dalam mengatasi permasalahan penerapan SPM dalam

panti perlu kerjasama dan kolaborasi antara Dinas Sosia
Kab/Kota, Pekerja Sosial masyarakata, Tenaga Kesejahteraan
Sosial Kecamatan, untuk menyelesaikan masalah pendataan.
Perlu ada inovasi dengan teknologi informasi yang digunakan
dalam pendataan. Dinas sosial kab/kota perlu memprioritaskan
pendataan ini dengan dukungan anggran.
2. Dinas sosial Kab/Kota melakukan pendekatan/advokasi dengan
masyarakat, agar klien terlantar bisa dirawat di LKS, sambil
melakukan penelusuran keluarga. Jika tidak dapat terselesaikan,
memberikan pelayanan di rumah singgah.
3. Melakukan pergeseran anggaran untuk pemeriksaan rapid test di
dalam panti, untuk klien yang baru
4. Petugas/pegawai di UPTD memberikan gadgetnya untuk
membantu anak dalam panti untuk proses belajarnya, dan
57
BAB IV
komputer kantor digunakan membantu anak dalam panti belajar.
Selanjutnya berkoordinasi dengan BPKAD untuk memberikan
tambahan anggaran pembelian computer di UPTD panti
rehabilitasi sosial anak terlantar tahun anggaran 2020, dan
mendapatkan persetujuan.
5. Pemberian keterampilan kepada klien di dalam panti,
dilaksanakan oleh pekerja sosial professional yang terdapat
dalam panti.
4.7 Program dan Kegiatan

4.7.1 Program dan Kegiatan Urusan Pendidikan
PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA

4,484,874,000
KEPENDIDIKAN
Kegiatan Penguatan Peran
Provinsi Jawa
010 Pengawas SMA, SMK, SLB di PAD 165,600,000
Barat
Jawa Barat
Menyelenggarakan Penilaian
dan Pembinaan Angka Kredit Provinsi Jawa
022 PAD 531,360,000
(PAK) Guru, Kepsek dan Barat
Pengawas Sekolah
Pelaksanaan PKB dalam
Mendukung Peningkatan Provinsi Jawa
025 PAD 0
Kompetensi GTK di Jawa Barat
Barat
Provinsi Jawa
Kegiatan Peningkatan Profesi Barat dan luar
037 PAD 0
melalui PPG dalam jabatan Provinsi Jawa
Barat
Provinsi Jawa
Kegiatan Pemilihan GTK
Barat dan luar
039 Berprestasi Tingkat Nasional PAD 12,000,000
Provinsi Jawa
Jenjang SMA, SMK dan SLB
Barat
Provinsi Jawa
Kegiatan Lomba Keahlian Barat dan luar
040 PAD 0
Guru Produktif Provinsi Jawa
Barat
Kegiatan System Pendataan Provinsi Jawa
043 PAD 53,614,000
PTK Terpadu Barat
Provinsi Jawa
Pelaksanaan Olimpiade Guru Barat dan luar
044 PAD 0
Nasional (OGN) Provinsi Jawa
Barat
Pemilihan Guru dan Tenaga Provinsi Jawa
046 PAD 12,000,000
Kependidikan Berprestasi Barat dan luar
58
BAB IV
dan Berdedikasi Tk. Nasional Provinsi Jawa
Jenjang TK, SD, SMP Barat
Dukungan Manajemen
penilaian kinerja Guru, Provinsi Jawa
049 PAD 0
Kepala Sekolah, dan Barat
Pengawas
Menyelenggarakan Teacher,
Provinsi Jawa
head master and school
Barat dan luar
053 supervisor Learning exchange PAD 895,185,000
Provinsi Jawa
Bagi Guru SMK, SMA, dan
Barat
SLB di Luar Negeri
Menyelenggarakan
Peningkatan Kesejahteraan Provinsi Jawa
057 PAD 0
Guru Non PNS di Daerah Barat
Terpencil
Apresiasi GTK PAUD DIKMAS
Provinsi Jawa
dan
Barat dan luar
058 LKP Berprestasi Tingkat PAD 0
Provinsi Jawa
Provinsi Jawa Barat dan
Barat
Nasional Tahun 2020
Kegiatan Manajemen
Penanganan Pelayanan dan Provinsi Jawa
060 PAD 98,325,000
Fasilitasi Tunjangan Profesi Barat
dan Kesejahteraan
Penyelenggaraan Lisensi
Sertifikasi Kompetensi Guru Provinsi Jawa
062 PAD 15,550,000
Produktif SMK (Asesor) di Barat
Jawa Barat
Peningkatan Kompetensi
Guru Seni Budaya, Bahasa Provinsi Jawa
065 PAD 0
Sunda, Bahasa Cirebon Barat
Dermayu
Kegiatan Bimtek
Provinsi Jawa
Pengembangan Program
Barat dan luar
068 Project STEM (Science PAD 0
Provinsi Jawa
Technology Engineering
Barat
Mathematic)
Menyelenggarakan
Bimbingan Teknis bagi Guru Provinsi Jawa
SLB, SMA, dan SMK tentang Barat dan luar
070 PAD 1,500,000,000
model pembelajaran dalam Provinsi Jawa
seting inklusif, individual, Barat
dan SKS
Pembinaan dan Penguatan
Provinsi Jawa
073 Tenaga Kependidikan SMA, PAD 0
Barat
SMK dan SLB
Kegiatan diklat calon kepala Provinsi Jawa
078 PAD 1,201,240,000
sekolah SMA,SMK, SLB Barat
59
BAB IV
Menyelenggarakan sosialisasi
dan penguatan sistem Provinsi Jawa
079 PAD 0
Penilaian Pengawas Sekolah Barat
(PKPS)
Kegiatan Diklat Calon Provinsi Jawa
080 PAD 0
Pengawas SMA/SMK/SLB Barat
4.7.2 Program dan Kegiatan Urusan Kesehatan
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan untuk

pencapaian SPM adalah
KEGIATAN SASARAN
Pelatihan Tim TGC KLB wabah dan 27 Kab/Kota ( Efisiensi
bencana alam sehubungan dengan Covid-19)
27 Kab/Kota ( Efisiensi
Pertemuan Evaluasi TGC Kab/Kota
sehubungan dengan Covid-19))
Fasilitasi Pencegahan dan
Penanggulangan KLB Wabah 27 Kab/Kota
bencana alam bidang kesehatan
Pemantauan Penyakit dan Masalah
27 Kab/Kota
Kesehatan Matra
Penanggulangan Covid-19
1. Pembelian APD;
2. Kebutuhan alat kesehatan dan
Bahan Habis Pakai Laboratorium
pemeriksaaan Covid-19;
3. Pelaksanaan Tes Rapid Masif;
4. Pemenuhan Ruang Isolasi;
27 Kab/Kota
5. Pemenuhan Makan dan Minum
Tenaga Kesehatan;
6. Kebutuhan Operasional Tempat
Tinggal Sementara bagi Tenaga
Medis ;
7. Penyediaan Kebutuhan Fasilitasi
Perawatan PDP dan ODP
COVID19 Provinsi Jawa Barat di
60
BAB IV
KEGIATAN SASARAN
BPSDM Provinsi Jawa Barat;
8. Rekrutmen Tenaga Penanganan
Covid-19 (Tenaga Updating Data
Covid-19);
4.7.3 Program dan Kegiatan Urusan Pekerjaan Umum
Anggaran
Perubahan
1. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman
a.Penyediaan Rp46.049.900.000,00 Rp2.377.027.750,00 Rekofusing
Air Minum akibat
Pandemi
Covid-19
b.Drainase dan Rp3.535.142.100,00 Rp5.274.317.450,00 Dikarenakan
Air Limbah adanya
penambahan
kegiatan
Pembangunan
Sanitasi
Berbasis
Masyarakat
4.7.4 Program dan Kegiatan Urusan Perumahan Rakyat
Anggaran
Perubahan
1. Program Pembinaan dan Pengembangan Perumahan
61
BAB IV
Anggaran
Perubahan
a. Penyediaan dan Rp1.276.968.015,00 Rp16.235.500,00 Rekofusing
rehabilitasi rumah akibat
yang layak huni Pandemi
bagi korban Covid-19
bencana provinsi
b. Fasilitasi
penyediaan rumah
yang layak huni
bagi masyarakat
yang terkena
relokasi program
Pemerintah
Daerah provinsi
4.7.5 Program dan Kegiatan Urusan Ketentraman,

Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
Anggaran
Perubahan
Urusan Trantibumlinmas
1. Program Kesejahteraan Rp.12.953.984.491 Rp.7.073.486.117 Rekofusing
sosial akibat Pandemi
Covid-19
4.7.6 Program dan Kegiatan Urusan Sosial
Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan

dan pencapaian SPM bidang sosial dari program
kegiatan penyelenggaran pelayanan dasar dengan
anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat
Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
62
BAB IV
No. Jenis Pelayanan Dasar Program/Kegiatan
1 Rehabilitasi sosial Program Pelayanan dan Rehabilitasi

dasar penyandang Sosial
disabilitas terlantar di
dalam panti
1 Penerimaan dan Penyaluran Kelayan

UPTD Panti Sosial Rehabilitasi
Penyandang Disabilitas Mental,
Sensorik Netra, Rungu Wicara, Tubuh
2 Rehabilitasi Sosial Penyandang

Disabilitas di UPTD Panti Sosial
Rehabilitasi Penyandang Disabilitas
Mental, Sensorik Netra, Rungu Wicara,
Tubuh

dasar anak terlantar di Sosial
dalam panti
1 Penerimaan dan Penyaluran ABH di

UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Anak
Berhadapan dengan Hukum
2 Rehabilitasi Sosial ABH di UPTD Panti

Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan
dengan Hukum
3 Kegiatan Layanan dan Pemberdayaan

Sosial Remaja UPTD Panti
Pemberdayaan Sosial Bina Remaja dan
Satuan Pelayanan
4 Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran

Remaja Putus Sekolah UPTD Panti
Pemberdayaan Sosial Bina Remaja dan
Satuan Pelayanan
5 Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Anak di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi
Anak Membutuhkan Perlindungan
63
BAB IV
No. Jenis Pelayanan Dasar Program/Kegiatan
Khusus dan Satuan Pelayanan
6 Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran

Anak di UPTD Panti Sosial Rehabilitasi
Anak Membutuhkan Perlindungan
Khusus dan Satuan Pelayanan
3 Rehabilitasi sosial Program Perlindungan dan Jaminan

dasar lanjut usia Sosial
terlantar di dalam
panti
1 Penerimaan dan Penyaluran di UPTD

Panti Rehabilitasi Lanjut Usia dan
Pemeliharaan Makam Pahlawan dan
Satuan Pelayanan
2 Pelayanan dan Perlindungan Sosial

Lanjut Usia di UPTD Panti Rehabilitasi
Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam
Pahlawan dan Satuan Pelayanan

dasar tuna sosial Sosial
khususnya
gelandangan dan
pengemis di dalam
panti
1 Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran

PMKS di UPTD Panti Rehabilitasi
Sosial Bina Karya dan Satuan
Pelayanan
2 Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Sosial

PMKS di UPTD Panti Rehabilitasi
Sosial Bina Karya dan Satuan
Pelayanan
5 Perlindungan dan jaminan sosial Program Perlindungan Jaminan Sosial

pada saat dan setelah tanggap
darurat bencana bagi korban
bencana daerah provinsi
1 Perlindungan Sosial Korban Bencana
64
BAB IV
65
BAB IV
BAB V
PENUTUP
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2020 pada dasarnya

ditujukan untuk mencapai kemajuan yang diindikasikan oleh kemandirian,
produktif, inovatif, adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap
berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara
pangan, ketahanan ekonomi dan sosial. Kemajuan suatu daerah sejatinya
memiliki keterpautan yang erat dengan kesejahteraan masyarakatnya.
Daerah yang maju adalah daerah yang masyarakatnya sejahtera. Upaya
pemerintah untuk memajukan daerah adalah juga langkah dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya, yang dicirikan oleh
peningkatan capaian kinerja di berbagai urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah.
Selain itu, kemajuan suatu daerah juga diindikasikan oleh capaian
pengembangan inovasi daerah, penerapan good governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah, posisi kinerja daerah dalam
konstelasi nasional, serta penghargaaan yang diterima oleh daerah sebagai
wujud pengakuan dari pemerintah dan masyarakat atas kinerja yang telah
diwujudkan.
Dari sudut pandang indikator makro capaian kinerja daerah terkait
kesejahteraan masyarakat seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
mengalami kenaikan walau tidak begitu signifikan dari 72,03 ditahun 2019
menjadi 72,09 ditahun 2020 (kenaikan 0,083). Hanya dibeberapa indikator
masih terdapat penurunan yang diakibatkan adanya pandemic Covid-19
selama tahun 2020, sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, seperti
angka kemiskinan Jawa Barat menunjukkan capaian yang belum
memuaskan yaitu dari 6,82 point menjadi 8,43 point di tahun 2020. Angka
pengangguran naik dari 7,99 point di tahun 2019 menjadi 10,46 point.
Untuk Perkembangan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat telah
terjadi penurunan sebesar -148,126 dari tahun 2019 sebesar 5,07 menjadi -
2,44 pada tahun 2020 yang dipengaruhi oleh beberapa indikator
diantaranya naik nya angka pengangguran dan naiknya angka kemiskinan.
1
BAB V
Demikian halnya dengan pendapatan per kapita masyarakat Jawa Barat

menunjukan angka yang menurun sebesar -3,576 berdasarkan PDRB atas
dasar harga konstan (ADHK) dari tahun 2019 sebesar 43,35 per tahun
menjadi 41,8 pada tahun 2020. Nilai Gini Ratio terkoreksi dengan adanya
kenaikan dari 0,398 menjadi 0,403, kenaikan nilai tersebut sebesar 1,256.
Ratio Gini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin
semakin mendekati garis kemiskinan dan kesenjangan pengeluaran antar
penduduk miskin juga semakin tinggi.
Percepatan penerapan tatakelola pemerintahan yang baik dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah pada Tahun 2020 juga terus
diwujudkan, antara lain melalui pengembangan inovasi serta menerapkan
e-government melalui pengembangan Smart Province/Jabar Digital Province.
Selain disampaikan penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren
yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi, fungsi penunjang urusan, dan
tugas pembantuan, di dalam LPPD aspek-aspek lainnya yang dinilai adalah
capaian kinerja makro, capaian kinerja penyelenggaraan urusan
pemerintahan konkuren, fungsi penunjang urusan yang Indikator Kinerja
Kuncinya telah ditentukan oleh Pemerintah, capaian hasil penerapan
Standar Pelayanan Minimal dan capaian akuntabilitas kinerja Pemerintah
Daerah.
Pada tahun 2020 Indikator Kinerja Kunci tersebut menggunakan pola
outcome dan output, yang terdiri dari Urusan Wajib Pelayanan Dasar,
Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar, Urusan Pilihan dan Urusan Penunjang
Pemerintahan. Dimana total Indikator Kinerja Kunci (IKK) berjumlah IKK
Outcome 113 dan IKK Output 518 IKK.
Untuk capaian kinerja 6 urusan wajib terkait pelayanan dasar, IKK
banyak diarahkan untuk mengukur pencapaian hasil penerapan Standar
Pelayanan Minimal dimana sesuai amanat PP 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal, Permendagri 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal serta pengaturan Kementerian
teknisnya bahwa capaian kinerja harus mencapai 100%. Capaian kinerja di
6 urusan wajib terkait pelayanan dasar tersebut adalah Tingkat partisipasi
warga negara usia 16 – 18 tahun yang berpartisipasi dalam Pendidikan
2
BAB V
menengah mencapai 66,77%, Tingkat Partisipasi Warga Negara Usia 4 – 18

Tahun penyandang disabilitas yang berpartisipasi dalam pendidikan
khusus sebesar 76,38%, kedua capaian indikator kinerja untuk urusan
Pendidikan tersebut masih perlu ditingkatkan.
Untuk urusan kesehatan, rasio daya tampung RS rujukan Provinsi
mencapai 1 banding 956 jiwa , prosentase pelayanan Kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis Kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi
bencana sebesar 100% dan Prosentase pelayanan Kesehatan bagi orang
yang berdampak dan berisiko pada situasi KLB provinsi di angka 100%.
Adapun capaian kinerja yang masih perlu ditingkatkan yaitu persentase RS
rujukan Provinsi yang terakreditasi di angka 50,00%.
Pada urusan Pekerjaan Umum, rasio pementapan jalan mencapai
81,54%, rasio luas daerah irigasi kewenangan Provinsi yang dilayani oleh
jaringan irigasi mencapai 86,17%, sedangkan indikator yang harus
ditingkatkan dari urusan Pekerjaan Umum adalah pelayanan pengolahan
limbah domestik oleh SPAL regional yang capaiannya 0%.
Di bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum, capaian kinerja
prosentase penanganan pra bencana mencapai 100% begitu pula untuk
penanganan pra bencana dan tanggap darurat bencana. Sedangkan di
bidang sosial, untuk penanganan penyandang disabilitas terlantar di dalam
panti, mencapai 97,00%. Untuk capaian kinerja urusan pilihan dan
penunjang urusan pemerintahan dapat dilihat secara lengkap pada
dokumen narasi BAB II.
Untuk mendorong ketercapaian target pembangunan Tahun 2020,
telah ditetapkan 9 prioritas pembangunan daerah yang kemudian
dijabarkan ke dalam aktivitas turunan sebagai bentuk penerapan konsep.
Selain didukung dengan Sumber Daya Manusia, penyelenggaraan urusan
pemerintahan ini juga didukung oleh inovasi yang berhasil menciptakan
kebaruan, kemudahan dan percepatan pelayanan dengan adanya intevensi
teknologi. Inovasi tersebut diantaranya : Pikobar : Pusat Informasi dan
Koordinasi COVID-19 Jawa Barat, InJabar (Institut Pembangunan Jawa
Barat), Candil (Maca Dina Digital Library), SIDATUK (Sistem Informasi Data
Kependudukan), PEPI CANTIK (Pengembangan Kopi Cara Tanam Organik),
3
BAB V
SIKHI (Sistem Informasi Konsultasi Hubungan Industrial), SIPANDA (Sistem

Pembayaran Daerah) ONLINE, dsb.
Sehubungan dengan Tahun 2020 merupakan Tahun pertama
diterapkannya IKK dengan pola Outcome dan Output yang disesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan Dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang diturunkan kedalam
Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 18 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, masih banyak perangkat daerah yang belum optimal dalam
memahami definisi operasional IKK baik outcome maupun output yang
diterbitkan berdasarkan hasil koordinasi Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian/Lembaga Teknis.
Semoga Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ini secara
optimal dapat digunakan oleh Pemerintah sebagai bahan pembinaan
terhadap penyelenggaraan kewenangan Provinsi sekaligus sebagai bahan
pengendalian perencanaan pembangunan ke depan bagi Pemerintah
Provinsi Jawa Barat sendiri.
4
BAB V

LPPD Tahun 2020 Provinsi Jawa Barat

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

LPPD Tahun 2020 Provinsi Jawa Barat

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrohmatullohi Wabarakatuh,

Alhamdullillahirrobbil’alamin, puji syukur kami panjatkan

Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, yakni pasal 69

Penyusunan LPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 mengacu

Keberhasilan dan kemajuan yang dicapai pada Tahun 2020

Wassalamualaikum Warrohmatullohi Wabarakatuh.

Bandung, Maret 2021

BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

BAB III CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN III-1

BAB IV PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN

4.3.3 Realisasi ................................................................. IV-28

4.7.5 Program dan Kegiatan Urusan Ketenteraman,

BAB V PENUTUP ........................................................................... V-1

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 Penjelasan Umum

a. Undang-undang Pembentukan Daerah

Daerah Jawa Barat merupakan kesatuan masyarakat

b. Kondisi Geografis Daerah

Secara administratif, wilayah Provinsi Jawa Barat

KODE KABUPATEN/K LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki di

Provinsi Jawa Barat memiliki 18 Kabupaten dan 9 Kota

e. Jumlah Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat Daerah dan

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat

25. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Barat

merupakan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kesehatan. Jika

PERANGKAT DAERAH JUMLAH ASN

PERANGKAT DAERAH JUMLAH ASN

f. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

4 2 Dana Perimbangan 16.279.590.195.996,00 15.881.415.189.271,00 (398.175.006.725,00) 97,55

4 3 Lain-Lain Pendapatan Daerah 103.418.334.722,00 100.978.338.005,00 (2.439.996.717,00) 97,64

KODE ANGGARAN BERTAMBAH/

5 1 Belanja Tidak Langsung 35.917.466.765.293,00 31.121.593.545.978,00 (4.795.873.219.315,00) 86,65

5 2 Belanja Langsung 7.346.204.592.033,00 7.005.938.203.271,00 (340.266.388.762,00) 95,37

1.1.2 Perencanaan Pembangunan Daerah

b. Visi dan Misi Kepala Daerah.

“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan

Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023 memiliki

Jabar Juara Lahir Batin: pembangunan Jawa Barat

Inovasi: pembangunan yang dilaksanakan di berbagai

Kolaborasi: perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi

Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah,

1. Membentuk Manusia Pancasila yang Bertaqwa melalui

Konsep Jabar Juara secara “batin” sepenuhnya diemban

meningkatkan peran rumah ibadah sebagai pusat

Melalui misi ini peran masjid dan tempat ibadah sebagai

2. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas,

Misi ini diarahkan untuk menghadirkan pelayanan publik

3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan

Misi 3 dalam penjawaban visi Jabar Juara Lahir batin

4. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha

Misi 4 membawa amanah yang besar untuk

5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif

Dalam tata kelola pemerintahan, ‘Good Governance’ atau

Relijius – Bahagia – Adil – Inovatif – Kolaboratif

Jabar Juara dicapai dengan menerapkan konsep pembangunan

meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya

Tujuan dan Sasaran

Penyusunan tujuan dan sasaran pembangunan jangka

1. Karakteristik masyarakat Jawa Barat yang religius dan