Bali Zoo-IIW
Bali Zoo-IIW
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi dan Jasa
Oleh :
Atika Oktavianika Putri ( 1401174005 )
Muhammad Zen Asshafi ( 1401174180 )
Hanna Natasya S W ( 1401174439 )
Natasya Dea Novitarizki ( 1401174454 )
Alifia Pangesti Fitranadi ( 1401174464 )
Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala karunia dan
rahmat-Nya yang telah memungkinkan penulis untuk menyelesaikan makalah laporan yang
berjudul Bali Zoo Park dengan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Jasa dan Operasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Indira Rachmawati, S.T., M.S.M., Ph.D.
selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Jasa dan Operasi yang telah memberikan tugas
ini sehingga menambah wawasan penulis dalam bidang studi yang terkait.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
membagikan informasi yang dibutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 3
DAFTAR GAMBAR 3
DAFTAR TABEL 5
BAB I 6
PENDAHULUAN 6
Profil Perusahaan 6
Visi dan Misi 7
Latar Belakang 7
BAB II 9
PEMBAHASAN 9
Dimensi Kualitas Jasa 9
Continuous improvement 13
PDCA Cycle 13
Lean Service 14
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 17
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Bali Zoo Park merupakan salah satu kebun binatang terbesar kedua setelah Bali safari dan
Marine Park. Bali Zoo Park di Singapadu Gianyar ini dibuka pada tahun 2002, diawali dengan
koleksi sekitar 350 satwa langka, yang sebagian besar dari kelompok burung dan unggas seperti
burung merak, elang, jalak, kasuari, kakatua dan berbagai jenis burung Asia lainnya. Ada juga
koleksi binatang mamalia seperti beruang, singa Afrika, harimau Sumatra, rusa, unta, orang utan
dan kanguru yang didatangkan dari Benua Australia, terdapat juga koleksi reptil salah satunya
Komodo yang merupakan binatang langka dan dilindungi dari Flores, ada juga ular phyton, ular
hijau dan iguana. Bali Zoo Park memiliki koleksi binatang yang sangat beragam, sehingga
banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun asing.
Kebun binatang Bali Zoo Park di Gianyar ini berdiri di atas lahan seluas 14 hektar, dipenuhi
taman-taman indah, suasana hutan yang tertata rapi dan bersih, dipenuhi oleh pohon-pohon
tropis yang menjulang tinggi, juga semak belukar dan rerumputan tinggi dan lebat, dibuat
seolah-olah kita berada dalam hutan belantara dengan nuansa yang berbeda-beda sesuai habitat
alami penghuni kebun tersebut. Taman rekreasi kebun binatang ini memiliki koleksi satwa-satwa
langka yang jarang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Suasana taman rekreasi Bali Zoo Park terkesan alami sebagai habitat binatang hutan untuk
hidup bahkan bisa berkembang biak dengan baik. Zoo Park selain sebagai tempat wisata juga
sebagai juga sebagai sarana edukasi ataupun penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
A. Visi :
“Bali Zoo park menjadi taman rekreasi terbaik di Asia Pasifik yang menawarkan pendidikan
menyenangkan tentang hidup liar.”
B. Misi :
1. Memberikan kesejahteraan hewan terbaik sebagai komitmen dan tanggung jawab kami untuk
konservasi hewan.
2. Sebagai media pendidikan dan hiburan bagi wisatawan asing, domestik, atau lokal, serta
menciptakan obyek wisata alternatif sehingga mampu menambah kemajemukan obyek wisata
yang telah ada di Bali di samping menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar dan
menambah pendapatan daerah.
3. Menyuguhkan pengalaman menarik bagi wisatawan.
4. Memperluas keberadaan merek yang kuat di pasar.
5. Menjadi kebun binatang yang stabil secara finansial dan pemasaran.
6. Taat pada regulasi pemerintah.
PEMBAHASAN
Mengutip teori yang disampaikan oleh Parasuraman yang dikutip oleh Tjiptono
(2011:198) terdapat lima dimensi pokok dalam kualitas pelayanan sebagai berikut:
Tangibles adalah bukti nyata dari kemampuan perusahaan untuk menampilkan yang
terbaik bagi pelanggan. Baik dari sisi fisik tampilan seperti bangunan, fasilitas,
perlengkapan teknologi pendukung, hingga penampilan karyawan.
2) Reliability (Reliabilitas)
4) Assurance (Jaminan)
Assurance merupakan jaminan dan kepastian yang diperoleh dari sikap sopan dan
kesantunan karyawan, komunikasi yang baik, dan pengetahuan yang dimiliki,
sehingga mampu menumbuhkan serta meningkatkan rasa percaya pelanggan.
5) Empathy ( Empati)
Empathy a dalah pemberian perhatian yang tulus dan bersifat pribadi kepada
pelanggan, hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan konsumen secara akurat dan
spesifik.
Pertama kali dikembangkan di Negara Jepang pada tahun 1996 oleh Dr. Yoji Akao.
Definisi dari QFD sendiri menurut Dr. Yoji Akao adalah suatu metode untuk
mentransformasikan permintaan dari user menjadi sebuah design quality untuk
menyebarkan function forming quality dan menyebarkan metode-metode untuk mencapai
design quality ke dalam sistem, bagian komponen, dan elemen-elemen spesifik dalam
proses manufaktur.
QFD didesain untuk membantu para perencana agar dapat fokus pada karakteristik
dari produk maupun layanan yang ada dari sudut pandang segmentasi pasar, perusahaan,
atau kebutuhan pengembangan teknologi. QFD juga sangat berguna untuk
mentransformasikan Voice Of Customer (VOC) ke dalam karakteristik engineering u ntuk
sebuah produk atau service dengan memprioritaskan karakteristik masing-masing produk
atau service bersamaan dengan pengaturan target pengembangan secara simultan untuk
produk atau service tersebut.
1. Menterjemahkan kebutuhan para user (pemakai) atau demand pelanggan yang bermuara
kepada kelebihan/keunggulan produk ke dalam berbagai karakteristik kualitas pada
tahap desain (design stage).
Biaya kualitas merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pencapaian kualitas jasa melalui empat kategori biaya, yaitu biaya kegagalan internal, biaya
kegagalan eksternal, biaya pendeteksi, dan biaya pencegahan. Dalam hal ini biaya
pencegahan merupakan biaya yang paling penting karena mampu mempengaruhi biaya
lainnya sehingga kualitas jasa yang buruk dapat dicegah.
Kinerja suatu jasa dapat ditentukan melalui indicator kunci, namun variasi kinerja
dapat timbul melalui kejadian yang terjadi secara acak dan tidak memiliki penyebab yang
spesifik. Berdasarkan alasan tersebut, jenis risiko terhadap pengendalian kualitas dapat
dibagi dalam proses dalam kendali dan proses di luar kendali. Jika suatu proses dianggap
berada di luar kendali namun pada kenyataannya berkerja dengan baik maka error tipe I
telah terjadi dan menimbulkan risiko bagi produsen. Sementara jika proses dianggap bekerja
dengan baik namun pada kenyataannya berada di luar kendali maka eror tipe II telah terjadi
dan menimbulkan risiko bagi konsumen. Untuk itu statistical process control d apat
digunakan untuk memonitor kinerja proses yang memberikan sinyal ketika situasi
membutuhkan intervensi.
Dalam perusahaan jasa garansi terhadap kinerja jasa yang diberikan mustahil untuk
diterapkan sehingga unconditional service guarantee ( garansi jasa tanpa syarat) memiliki
lima fitur penting:
1. T
anpa syarat, yaitu kepuasan pelanggan bersifat tanpa syarat.
2. M
udah dipahami dan dikomunikasikan, yaitu konsumen harus mengetahui apa yang
diharapkannya dari suatu garansi dalam bahasa yang terukur.
3. B
erarti, yaitu garansi harus bersifat penting bagi pelanggan baik dari segi finansial
maupun jasa.
4. M
udah diterapkan, yaitu pelanggan yang tidak puas tidak perlu mengisi formulir atau
menulis surat untuk mendapatkan garansi
5. M
udah diperoleh, yaitu pelanggan dapat memperoleh garansi secara langsung di tempat.
Garansi pada jasa memiliki kesan pemasaran dan dapat mendefinisikan ulang arti dari
jasa bagi industri dengan menerapkan standar kualitas. Oleh karena itu garansi jasa
mendukung efektivitas perusahaan dalam berbagai cara:
harapan pelanggan
2. Menentukan standar yang jelas, yaitu perusahaan perlu menerapkan garansi yang jelas
dan mudah dipahami, tidak ambigu bagi pelanggan yang menjadi standar umum bagi
perusahaan.
3. M
enjanjikan umpan balik, yaitu perusahaan yang menerapkan garansi dapat memperoleh
informasi penting untuk penilaian kualitas dari pelanggan.
4. Mendukung pemahaman terhadap sistem penyampaian jasa, yaitu manajer perusahaan
2) Do
Dalam poin ini, perusahaan menerapkan solusi atau proses perubahan mungkin
dalam proses percobaan.
3) Check
4) Action
Tahap action a dalah tahap yang dilakukan pada akhir fase. Dalam tahap ini,
perusahaan melakukan tindak lanjut perubahan proses distandarisasi dan
dikomunikasikan kepada semua pekerja yang terlibat dengan pelatihan metode
baru sesuai kebutuhan.
2.7 Lean Service
1. M
emenuhi kebutuhan pelanggan dengan hanya melakukan kegiatan yang menambah
nilai di mata pelanggan.
2. Tentukan "aliran nilai" dengan membuat bagan alur proses untuk mengidentifikasi
aktivitas bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah.
3. Hilangkan limbah. Limbah dalam aliran nilai adalah aktivitas apapun tetapi
pelanggan tidak bersedia untuk membayar.
Fakta
Bali Zoo Gianyar sebagai penyedia jasa rekreasi berupa kebun binatang memiliki
dimensi-dimensi kualitas jasa yang perlu diperhatikan. Bali Zoo Gianyar sebagai penyedia jasa
rekreasi berupa kebun binatang perlu memperhatikan kualitas jasanya dan memastikan
standar-standar yang ditetapkan dan diharapkan tercapai.
Masalah
Bali Zoo Gianyar perlu melakukan pengukuran kualitas jasa untuk melakukan pengembangan
terhadap jasa yang ditawarkannya. Tanpa adanya pengembangan bisnis melalui peningkatan
kualitas akan sulit bagi Bali Zoo untuk menghadapi kompetisi bisnis di industri pariwisata dan
rekreasi. Bali Zoo Gianyar perlu melakukan upaya untuk mencapai standar kualitas jasa yang
direncanakan dan diharapkan untuk terus bersaing dan mengungguli industrinya.
Solusi
Peningkatan kualitas jasa Bali Zoo dapat dilakukan melalui hasil pengukuran kualitas jasa
menggunakan SERVQUAL. Dengan melakukan survey pelanggan dan analisis dengan kompensasi
sebagai bentuk loyalitas pelanggan, pengukuran kualitas dapat dilakukan dan menghasilkan data
yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas. Bali Zoo Gianyar
dapat memperhatikan biaya operasinya dan memfokuskan terhadap pencegahan kegagalan untuk
mencapai kualitas jasa yang baik. Hal tersebut dapat diiringi dengan standarisasi operasi bisnis,
serta penerapan bentuk loyalitas konsumen melalui garansi dan penjaminan jasa terhadap
pelanggannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, I K. A., Sugianthara, A. A. G., & Astiningsih, A. A. M. (2019, Apr 1). Penilaian
Kualitas Visual dan Aspek Sapta Pesona pada Lanskap Bali Zoo di Desa Pakraman
Kartika, D. (2019). Update Info Lengkap Fasilitas & Harga Tiket Masuk Bali Zoo.
https://harga.web.id/info-lengkap-fasilitas-harga-tiket-masuk-bali-zoo.info.
Bordoloi, Sanjeev; James Fitzsimmons & Mona Fitzsimmons (2019); Service Management:
Operations, Strategy, Information Technology; Mc Graw Hill Ed.; USA.
Consultants500.com. (2 Juli 2020). The Future of the Professional Services Industry. Diambil
dari
https://www.blog.consultants500.com/professional-services-in-general/the-future-of-the-p
rofessional-services-industry/ diakses pada 20 Oktober 2020
Kathawala, Y., & Abdou, K. (2003). Supply chain evaluation in the service industry: a
framework development compared to manufacturing. Managerial Auditing Journal,
18(2), 140–149. doi:10.1108/02686900310455137
Suandhika, Norawigaswari, Cahyani & Pidada. (2016). Laporan Magang Bali Zoo
Gerbang Pulau Madura. (2018, Januari 11). Liburan Seru di Bali Zoo. Diambil dari
https://www.pulaumadura.com/2019/01/liburan-seru-di-bali-zoo.html diakses pada
11 November 2020
PQM consultants. (2019, 9 Oktober). Quality Function Deployment (Qfd):
Menerjemahkan Suara Pelanggan dari
https://pqm.co.id/quality-function-deployment-qfd-menerjemahkan-suara-pelanggan
/ diakses pada 18 November 2020
Bordoloi, S., Fitzsimmons, J., & Fitzsimmons, M. (2018). SERVICE MANAGEMENT:
OPERATIONS, STRATEGY, INFORMATION TECHNOLOGY, NINTH EDITION. New
York: McGraw-Hill Education.
LAMPIRAN
Penilaian Kualitas Visual dan Aspek Sapta Pesona pada Lansekap Kebun Binatang Bali di Desa
Adat Singapadu, Gianyar. Kebun Binatang Bali merupakan salah satu bentang alam buatan berupa
kebun binatang dengan fungsi edukatif, konservasi, dan pariwisata. Kebun binatang ini memiliki
visi menjadikan Bali Zoo sebagai kebun binatang berstandar internasional. Beberapa upaya yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas estetika dan
aspek sapta pesona. Penilaian kualitas visual dan aspek sapta pesona di Bali Zoo bertujuan untuk
mengevaluasi kualitas visual dan aspek sapta pesona pada lanskap Bali Zoo. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dengan teknik observasi, angket, wawancara,
dan studi pustaka. Hasil yang diperoleh adalah gambaran penilaian kualitas visual dan aspek sapta
pesona pada lanskap Bali Zoo, serta rekomendasi yang dapat diberikan berupa rekomendasi untuk
meningkatkan kualitas visual dan aspek sapta pesona pada lanskap Bali Zoo. Disimpulkan bahwa
kualitas visual dan aspek sapta pesona pada lanskap Bali Zoo sudah cukup baik dan dapat
meningkatkan kualitas visual estetika lanskap Bali Zoo dengan meningkatkan kualitas elemen
lanskap, sedangkan aspek sapta pesona dari unsur-unsurnya dapat ditingkatkan. keamanan, disiplin,
kebersihan, keindahan, kesejukan, keramahan, ingatan. Rekomendasi ini cocok diterapkan oleh
pengelola, pengunjung dan mahasiswa.