Disusun Oieh:
Kelompok I
Arya Kurniawan Efendi
(……)
Alfitra Jamal
(2220522009)
Muhammad Ridwan
(2220522010)
Muhammad Kevin Rizal
(2220522024)
Mohd. Al Irdha Hayatul Fauzi
(……)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
4.1. Kesimpulan 13
4.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 15
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak pada bidang jasa pengiriman barang. Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang
Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron Van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan
untuk lebih menjamin keaman surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari
kantor-kantor di luar jawa dan bagi mereka yang data dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah
Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos semarang untuk mengadakan
perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute
perjalanan pos kala itu melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya
dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang
dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten,
hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di
Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia
sudah memiliki lebih dari 4.800 Kantorpos, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota
besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem
Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di
Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat. Maka dari itu, PT. Pos Indonesia ditunjuk oleh
Pemerintah Indonesia menjadi Platform Logistik Nasional, karena memiliki jaringan yang tersebar
luas sampai ke seluruh pelosok Indonesia.
Namun, persaingan jasa pengiriman barang saat ini sangat ketat mengakibatkan PT. Pos
Indonesia menjadi jauh tertinggal daripada perusahaan jasa pengiriman lainnya yang basisnya adalah
perusahaan swasta yang beroperasi di tanah air.
Tabel 1.1
Top Brand Index
1
Berdasarkan tabel 1.1 diatas yang bersumber dari Top Brand Award.com dapat terlihat
bahwasanya pada 2017 hingga tahun 2020. PT. Pos Indonesia tetap menduduki posisi terakhir pada
persaingan brand bahkan pada tahun 2018 saja PT. Pos Indonesia mengalami penurunan performa
yang awalnya angka 11,6% menjadi 5,4%. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Pos Indonesia masih
memiliki banyak kekurangan dibandingkan jasa kurir lainnya dalam hal pelayanan kepada pengguna
atau pelanggan.
Selain itu positioning yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia hingga saat ini masih menjadi
perusahaan pengiriman surat. Walaupun, salah satu bisnis PT. Pos Indonesia dalam pengiriman
barang sudah mulai berkembang. Namun, masih belum menjadi Top Of Mind sebagai pilihan pertama
dalam benak masyarakat dan masih banyak mempercayai perusahaan swasta. Melihat beberapa
perubahan lingkungan bisnis yang pesat dibidang teknologi informasi dan telekomunikasi akan
menempatkan PT. Pos Indonesia pada posisi yang sulit karena apa yang ditawarkan kepada konsumen
banyak digantikan kepada produk-produk yang lebih mengedepankan perkembangan teknologi.
Saingan PT. Pos Indonesia semakin banyak ditambah dengan adanya aplikasi berbasis online
yang menawarkan berbagai kemudahan seperti Go-Jek dan Grab yang menyediakan beberapa layanan
transportasi dan juga menyediakan layanan pengiriman barang dalam jarak wilayah dalam kota yang
menjadi kompetitor atau bersaing dengan PT. Pos Indonesia yang dahulunya merupakan satu-satunya
perusahaan jasa pengiriman.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa rumusan masalah yang ingin
diteliti lebih lanjut diantaranya:
1. Apa itu inovasi & inovasi apa saja yang dilakukan PT. Pos Indonesia dalam menjaga
eksistensi dan daya saing pelayanan publik?.
2. Apa itu pelayanan publik serta bagaimana PT. Pos Indonesia menjaga eksistensi dan daya
saing pelayanan publik?.
3. Apa saja faktor pendorong dan penghambat pengembangan inovasi PT. Pos Indonesia?.
Berdasarkan rumusan masalah diatas terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui dan menganalisis inovasi yang sudah dilakukan oleh PT. Pos Indonesia
dalam menjaga eksistensi dan daya saing pelayanan publik.
2. Mengetahui dan menganalisis jenis pelayanan publik yang sudah dilakukan di PT. Pos
Indonesia dalam menjaga eksistensi dan daya saing pelayanan publik.
2
3. Mengetahui dan menganalisis faktor pendorong serta penghambat pengembangan inovasi
di PT. Pos Indonesia.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengaplikasian teori yang sudah
didapatkan dalam perkuliahan serta menjadi tambahan ilmu khususnya pelayanan dan kinerja
organisasi.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi untuk peneliti dan pembaca yang juga meneliti permasalahan
yang sama tentang kinerja organisasi terutama kinerja pelayanan dan inovasi di BUMN, serta
menjadi bahan informasi untuk instansi atau organisasi dalam menilai kinerja organisasinya.
3
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Inovasi selalu diartikan secara berbeda-beda oleh beberapa ahli. Menurut Suryani
(2008:204), Inovasi dalam konsep yang luas sebenarnya tidak hanya terbatas pada produk.
Inovasi dapat beruba ide, cara-cara ataupun objek yang dipersepsikan oleh seseorang sebagai
sesuatu yang baru. Inovasi juga sering digunakan untuk merujuk pada perubahan yang
dirasakan sebagai hal yang baru oleh masyarakat yang mengalami. Namun demikian, dalam
konteks pemasaran dan konteks perilaku konsumen inovasi dapat dikaitkan dengan produk
atau jasa yang sifatnya baru. Baru yang dimaksud adalah merujuk pada produk yang memang
benar-benar dalam arti hal yang berbeda yang merupakan penyempuranaan atau perbaikan
dari produk sebelumnya yang pernah ditemui konsumen di pasar.
4
c. Mengurangi keterbatasan: dimana pun, kapan pun informasi dan layanan
pemerintah dapat diakses oleh masyarakat.
d. Keputusan yang lebih baik: pimpinan dapat mengontrol kinerja stafnya,
mengontrol kegiatan, ataupun mengontrol kebutuhan.
2. Manfaat pada Tingkat Pengelolaan
a. Mengubah perilaku aparatur: mengurangi interest pribadi dan meningkatkan
interest rasional atau nasional. Misalnya dalam mengurangi tindakan korupsi,
mengurangi pemalsuan, kerja lebih efektif dan efisien dan perlakuan terhadap
masyarakat yang lebih setara dalam pelayanan publik.
b. Mengubah perilaku masyarakat: partisipasi yang lebih besar terhadap proses
pemerinatahan dan memperluas kesempatan pemasok untuk ambil bagian
dalam pelayanan pengadaan barang atau jasa.
c. Pemberdayaan: meningkatkan keseimbangan kekuatan antar kelompok
melalui kemudahan, akses ke informasi kepemerintahan. Pemberdayaan
aparatur lebih meningkat melalui akses ke informasi yang dibutuhkan mereka
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemberdayaan pemasok melalui
akses ke informasi tentang pengadaan barang dan jasa dan pemberdayaan
manajer melalui akses ke informasi mengenai stafnya dan sumber daya
lainnya.
2.1.2 Atribut dan Karakteristik Inovasi
Rogers yang dikutip oleh Suwarni (2008), menyatakan inovasi mempunyai beberapa
atribut atau sejumlah karakteristik diantaranya:
Semua inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan
inovasi sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi
yang menjadi ciri yang membedakan dengan yang lain.
b. Compatibility (kesesuaian)
5
jugfa dapat memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi
itu secara lebih cepat.
c. Complexity (kompleksitas)
Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai kerumitan yang bisa jadi
lebih tinggi dibandingkan inovasi sebelumnya. Namun demikian, karena sebuah
inovasi menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini
pada umumnya tidak menjadi masalah yang penting.
d. Triability (aplikasi)
Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai
keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga sebuah
produk inovasi harus melewati fase “uji publik”, dimana setiap orang atau pihak
mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.
e. Observability (pengamatan)
Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana mereka bekerja dan
menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Inovasi merupakan cara baru untuk
menggantikan cara lama dalam mengerjakan atau memproduksi sesuatu.
Tabel 2.1
Tipologi Inovasi dan Karakteristiknya
No Tipe Inovasi Karakteristik
1 Inovasi Produk Produk, jasa atau kombinasi keduanya yang baru
Metode baru dalam menjalankan kegiatan yang bernilai
2 Inovasi Proses tambah (misalnya distribusi atau produksi) yang lebih
baik atau lebih murah
Metode baru dalam mengelola, mengkoordinasi, dan
3 Inovasi Organisasional
mengawasi pegawai, kegiatan dan tanggung jawab
Kombinasi produk, proses dan sistem organisasional
4 Inovasi Bisnis
yang baru (dikenal juga sebagai model bisnis)
Sumber : Radenakers (2005).
6
2.2 Administrasi Publik
2.2.1 Pengertian Administrasi Publik
Administrasi publik menurut Keban (2004:16) merupakan medan dimana para aparat
pemerintahan atau eksekutif melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan sektor
publik khususnya penyediaan pelayanan bagi kepentingan publik maka peran administrasi
publik sangat menentukan kestabilan, ketahanan dan kesejahteraan suatu negara.
7
b. Perspektif New Public Management (NPM): inti dari perspektif ini adalah
pentingnya peningkatan pelayanan publik oleh birokrasi pemerintah dengan cara
memberi wewenang kepada pihak swasta lebih banyak berpartisipasi sebagai
pengelola pelayanan publik.
c. Perspektif The New Public Service (NPS): dalam perspektif ini warga negara
diposisikan sebagai pemiliki pemerintahan (owners of government) dan mampu
bertindak secara bersama-sama mencapai sesuatu yang lebih baik.
2.3 Pelayanan Publik
2.3.1 Pengertian Pelayanan Publik
Secara normatif, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik). Gronroos dalam Ratminto & Winarsih (2005:2) menyebutkan bahwasanya pelayanan
publik merupakan suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas yang bersifat tak kasat mata (tidak
dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan
atau hal-hal yang disediakan oleh perusahaan pemberi layanan yang dimaksudkan untuk
memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan.
a. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu
kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan
barang (goods) atau jasa-jasa (services).
b. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (customer) yang
menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.
c. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada
pihak yang membutuhkan layanan.
d. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus
mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat
penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu
8
biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang
mereka nikmati.
Menurut Jamaludin & Yanhar (2016), ciri-ciri dari pelayanan birokrasi yang
berkualitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sejalan dengan ciri-ciri tersebut, maka pemerintah perlu menekankan beberapa hal,
yaitu:
Menurut Silaban & Himsar (2003) mengemukakan model (pola) pelayanan publik
yang dapat dibedakan dalam lima macam pola, diantaranya:
Merupakan pola pelayanan masyarakat yang diberikan secara tunggal oleh satu
instansi pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari instansi pemerintah
terkait lainnya yang bersangkutan.
Pola atau mode yang dilakukan secara terpadu pada satu instansi pemerintah yang
bersangkutan sesuai dengan wewenang masing-masing. Pola pelayanan perizinan
diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan tetapi
9
tidak memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui beberapa loket yang
didalamnya terdiri dari petugas unit kerja teknis pengelola perizinan.
Pola pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh satu instansi pemerintah yang
bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah lainnya yang
terkait dengan bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
PT. Pos Indonesia melakukan transformasi platform bisnisnya yang awalnya berbasis
Postal Company diubah menjadi Networking Company. Dimana PT. Pos Indonesia membuat
website yang berbasis internet yang tidak hanya bertujuan untuk memudahkan customer saja
melainkan situs PT. Pos dijadikan sebagai alat untuk melakukan tindakan pemasaran usaha
para merchant
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari penjabaran dan analisis diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Tantangan yang dihadapi oleh PT. Pos Indonesia, ialah:
1. Pos Indonesia kurang cakap dalam melihat perkembangan zaman yang
berubah dari segi model bisnis logistik, sehingga perusahaan tersebut gagal
bersaing dengan pemain-pemain swasta yang baru yang lincah dan inovatif.
2. Policy atau aturan serta ruang gerak pengembangan perusahaannya berjalan
jauh lebih lambat daripada manajemen dan aturan yang diterapkan pada
perusahaan lainnya, semisalnya: JNE, TIKI dan lain-lain.
3. Dari segi faktor usia karyawan yang sukar bersaing dengan yang muda pada
perusahaan kompetitor.
4. Perusahaan belum bisa beradaptasi dengan zaman, dan pada prinsipnya cepat
beradaptasi dan cepat mengambil tindakan berdasarkan perubahan yang ada
pasti akan memenangkan perlombaan.
5. Karyawan masih terjebak pada zona nyaman karena status sebagai karyawan
BUMN.
4.1.1 Saran
Dari penjelasan dan analisis diatas berdasarkan permasalahan di PT. Pos Indonesia,
penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Memberikan pelatihan kepada karyawan baik yang senior maupun yang junior
untuk bisa melihat perubahan yang terjadi terkhusus kepada bisnis logistik yang
akan berefek langsung kepada perusahaan.
2. Giat melakukan promosi diberbagai media baik media cetak, media elektronik dan
media sosial untuk meningkatkan kembali awareness masyarakat terhadap
layanan Pos
13
3. Melakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, Treat), supaya
dapat melihat kekuatan apa yang ada pada perusahaan, menganalisis kekurangan
perusahaan yang menjadi faktor mundurnya perusahaan, melihat peluang apa yang
baru yang bisa dilakukan perusahaan dan melihat ancaman yang akan dihadapi
perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
4. Melakukan inovasi produk dan proses organisasi untuk mengatasi masalah
kualitas perusahaan.
5. Melakukan pembenahan dari segi Standar Operating Procedur (SOP) pada
berbagai layanan Pos. Melakukan penciptaan produk baru berbasis teknologi
informasi serta melaksanakan program kemitraan yang jauh lebih luas.
6. Membuat aturan-aturan yang fleksibel sehingga mampu menerima perubahan
yang ada.
7. Memperbarui realisasi strategi 6 R yaitu: Repositioning, Reinventing,
Reengineering, Restructuring, Rightsizing & Resource Allocation dalam tubuh
PT.Pos Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ardhani, Y. D., Iriani, N. I., & Sasongko, T. (2020). Analisis Strategi Pemasaran PT. Pos
Indonesia (Studi Kasus Pada Kantor Pos Kecamatan Turen Kabupaten
Malang) (Doctoral Dissertation, Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana
Tunggadewi).
Budi, A. D. S., & Suryana, H. P. (2020). Analisis Strategi Diversifikasi Produk Jasa Kurir
Dalam Menghadapi Persaingan Pasar (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia
Persero) (Doctoral Dissertation, Perpustakaan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unpas).
Febrian, R. A. (2018). INOVASI DAERAH DARI PERSEPEKTIF REGULASI,
KONSEPTUAL, DAN EMPIR (Tinjauan Terhadap Pasal Pasal 386 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah). JURNAL KAJIAN
PEMERINTAH: Journal Of Government, Social And Politics, 4(1), 48-61.
https://Swa.Co.Id/Swa/Trends/Management/Pos-Indonesia-Tinggalkan-Status-Postal-
Company
https://Www.Cias.Co/Post/Menolak-Punah-Strategi-Bisnis-Pos-Indonesia
https://Www.Medcom.Id/Ekonomi/Analisa-Ekonomi/5b2qz2en-Menolak-Senja-Kala-Pos-
Indonesia
https://Www.Posindonesia.Co.Id/Id/Content/Sejarah-Pos
Hutagalung, S. S., & Hermawan, D. (2018). Membangun Inovasi Pemerintah Daerah.
Deepublish.
Lumenta, D. J., & Mandey, S. L. (2014). Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen PT. Pos Indonesia (PERSERO) Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3).
Mahsyar, A. (2011). Masalah Pelayanan Publik Di Indonesia Dalam Perspektif Administrasi
Publik. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1(2).
Mayangsari, P. I. (2013). Inovasi PT. Pos Indonesia Dalam Menjaga Eksistensi Dan Daya
Saing Pelayanan Publik (Doctoral Dissertation, Brawijaya University).
15
Mulyadi, D. (2016). Studi Kebijakan Publik Dan Pelayanan Publik: Konsep Dan Aplikasi
Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti Untuk Pelayanan Publik.
Muslimat, A., & Ab Wahid, H. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Pos Indonesia Kantor Cipondoh. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen
Sumber Daya Manusia), 4(2), 120-127.
Rahmadana, M. F., Mawati, A. T., Siagian, N., Perangin-Angin, M. A., Refelino, J., Tojiri,
M. Y., ... & Bahri, S. (2020). Pelayanan Publik. Yayasan Kita Menulis.
Revida, E., Hidayatulloh, A. N., Soetijono, I. K., Hermawansyah, A., Purba, B., Tawakkal,
M. I., ... & Asmarianti, A. (2020). Teori Administrasi Publik. Yayasan Kita Menulis.
Saniyah, E. Y. (2016). Analisis Kualitas Pelayanan Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas
Pelanggan (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos
Mataram). Jurnal Solid, 4(3).
Thoha, M. (2017). Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Kencana.
Tunjungsari, P. (2011). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada
Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Jurnal Universitas Komputer
Indonesia, 1(1), 1-14.
Wahyuningsih, S. (2013). Pengembangan Layanan Jasa Pengiriman PT. Pos Indonesia Untuk
Kebutuhan Masyarakat Di Kota Bandung. Jurnal Penelitian Pos Dan
Informatika, 3(1), 19-48.
Wibowo, H., Supriadi, D., Lahat, M. A., & Ernawati, E. (2020). Stategi Pemasaran Bisnis
Surat Dan Paket Pada Pt Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Jakarta Selatan. Jurnal
Akrab Juara, 5(2), 161-170.
16