Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BUSINESS & MANAGEMENT

“MENOLAK PUNAH PT. POS INDONESIA”

Disusun Oieh:

Kelompok I
Arya Kurniawan Efendi
(……)
Alfitra Jamal
(2220522009)
Muhammad Ridwan
(2220522010)
Muhammad Kevin Rizal
(2220522024)
Mohd. Al Irdha Hayatul Fauzi
(……)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
-2022-
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padang, Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG 1

1.2. RUMUSAN MASALAH 2

1.3. TUJUAN PENULISAN 2

1.4. MANFAAT PENULISAN 3

BAB 1I TELAAH PUSTAKA

2.1. INOVASI SEKTOR PUBLIK 4

2.2. ADMINISTRASI PUBLIK 7

2.3. PELAYANAN PUBLIK 8

BAB 1II PEMBAHASAN

3.1. STRATEGI PT. POS INDONESIA DALAM MELAKUKAN INOVASI 11

3.1.1. Inovasi Produk 11

3.1.2. Inovasi Teknologi 11

3.1.3. Melakukan Revitalisasi Budaya Perusahaan Dan Sdm 12

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan 13

4.2. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 15

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Top Brand Index 1

Tabel 2.1 Tipologi Inovasi dan Karakteristiknya 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak pada bidang jasa pengiriman barang. Kantor pos pertama didirikan di Batavia (sekarang
Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron Van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan
untuk lebih menjamin keaman surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari
kantor-kantor di luar jawa dan bagi mereka yang data dari dan pergi ke Negeri Belanda. Sejak itulah
Batavia didirikan, maka empat tahun kemudian didirikan Kantorpos semarang untuk mengadakan
perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya. Rute
perjalanan pos kala itu melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya
dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang
dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten,
hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di
Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia
sudah memiliki lebih dari 4.800 Kantorpos, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota
besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem
Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di
Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat. Maka dari itu, PT. Pos Indonesia ditunjuk oleh
Pemerintah Indonesia menjadi Platform Logistik Nasional, karena memiliki jaringan yang tersebar
luas sampai ke seluruh pelosok Indonesia.
Namun, persaingan jasa pengiriman barang saat ini sangat ketat mengakibatkan PT. Pos
Indonesia menjadi jauh tertinggal daripada perusahaan jasa pengiriman lainnya yang basisnya adalah
perusahaan swasta yang beroperasi di tanah air.
Tabel 1.1
Top Brand Index

Sumber : www.topbrand-award.com (tanggal akses 23 Agustus 2022).

1
Berdasarkan tabel 1.1 diatas yang bersumber dari Top Brand Award.com dapat terlihat
bahwasanya pada 2017 hingga tahun 2020. PT. Pos Indonesia tetap menduduki posisi terakhir pada
persaingan brand bahkan pada tahun 2018 saja PT. Pos Indonesia mengalami penurunan performa
yang awalnya angka 11,6% menjadi 5,4%. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Pos Indonesia masih
memiliki banyak kekurangan dibandingkan jasa kurir lainnya dalam hal pelayanan kepada pengguna
atau pelanggan.

Selain itu positioning yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia hingga saat ini masih menjadi
perusahaan pengiriman surat. Walaupun, salah satu bisnis PT. Pos Indonesia dalam pengiriman
barang sudah mulai berkembang. Namun, masih belum menjadi Top Of Mind sebagai pilihan pertama
dalam benak masyarakat dan masih banyak mempercayai perusahaan swasta. Melihat beberapa
perubahan lingkungan bisnis yang pesat dibidang teknologi informasi dan telekomunikasi akan
menempatkan PT. Pos Indonesia pada posisi yang sulit karena apa yang ditawarkan kepada konsumen
banyak digantikan kepada produk-produk yang lebih mengedepankan perkembangan teknologi.

Saingan PT. Pos Indonesia semakin banyak ditambah dengan adanya aplikasi berbasis online
yang menawarkan berbagai kemudahan seperti Go-Jek dan Grab yang menyediakan beberapa layanan
transportasi dan juga menyediakan layanan pengiriman barang dalam jarak wilayah dalam kota yang
menjadi kompetitor atau bersaing dengan PT. Pos Indonesia yang dahulunya merupakan satu-satunya
perusahaan jasa pengiriman.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa rumusan masalah yang ingin
diteliti lebih lanjut diantaranya:

1. Apa itu inovasi & inovasi apa saja yang dilakukan PT. Pos Indonesia dalam menjaga
eksistensi dan daya saing pelayanan publik?.
2. Apa itu pelayanan publik serta bagaimana PT. Pos Indonesia menjaga eksistensi dan daya
saing pelayanan publik?.
3. Apa saja faktor pendorong dan penghambat pengembangan inovasi PT. Pos Indonesia?.

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini diantaranya:

1. Mengetahui dan menganalisis inovasi yang sudah dilakukan oleh PT. Pos Indonesia
dalam menjaga eksistensi dan daya saing pelayanan publik.
2. Mengetahui dan menganalisis jenis pelayanan publik yang sudah dilakukan di PT. Pos
Indonesia dalam menjaga eksistensi dan daya saing pelayanan publik.

2
3. Mengetahui dan menganalisis faktor pendorong serta penghambat pengembangan inovasi
di PT. Pos Indonesia.
1.4 Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengaplikasian teori yang sudah
didapatkan dalam perkuliahan serta menjadi tambahan ilmu khususnya pelayanan dan kinerja
organisasi.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi untuk peneliti dan pembaca yang juga meneliti permasalahan
yang sama tentang kinerja organisasi terutama kinerja pelayanan dan inovasi di BUMN, serta
menjadi bahan informasi untuk instansi atau organisasi dalam menilai kinerja organisasinya.

3
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Inovasi Sektor Publik

Inovasi selalu diartikan secara berbeda-beda oleh beberapa ahli. Menurut Suryani
(2008:204), Inovasi dalam konsep yang luas sebenarnya tidak hanya terbatas pada produk.
Inovasi dapat beruba ide, cara-cara ataupun objek yang dipersepsikan oleh seseorang sebagai
sesuatu yang baru. Inovasi juga sering digunakan untuk merujuk pada perubahan yang
dirasakan sebagai hal yang baru oleh masyarakat yang mengalami. Namun demikian, dalam
konteks pemasaran dan konteks perilaku konsumen inovasi dapat dikaitkan dengan produk
atau jasa yang sifatnya baru. Baru yang dimaksud adalah merujuk pada produk yang memang
benar-benar dalam arti hal yang berbeda yang merupakan penyempuranaan atau perbaikan
dari produk sebelumnya yang pernah ditemui konsumen di pasar.

Rosenfeld dalam Sutarno (2012:132) menyatakan inovasi adalah transformasi


pengetahuan terhadap produk, proses dan jasa baru, sebagai tindakan menggunakan sesuatu
yang baru.Yogi dalam LAN (2007:115) mengaitkan inovasi terhadap karakteristik yang
dinamis dan berkembang yang mengadopsi objek-objek yang lama kemudian di
transformasikan kepada cara atau proses yang baru.

Inovasi organisasi menurut Sutarno (2012: 134-135) yang mendefinisikan sebagai


cara-cara yang baru dalam pengaturan kerja, dan dilakukan dalam sebuah organisasi untuk
mendorong dan mempromosikan keunggulan yang kompetitif.

2.1.1 Manfaat Inovasi Sektor Publik Terhadap Teknologi Informasi

Richard Heeks dalam LAN (2007:98) mengelompokkan manfaat inovasi sektor


publik terhadap teknologi informasi, diantaranya:

1. Manfaat pada Tingkat Proses,


a. Menghemat biaya: mengurangi biaya transaksi bagi masyarakat untuk akses
ke informasi pemerintah dan mengirim informasi ke pemerintah, mengurangi
biaya bagi pemerintah untuk menyediakan informasi.
b. Menghemat waktu: mempercepar proses internal dan proses pertukaran data
dengan instansi lain.

4
c. Mengurangi keterbatasan: dimana pun, kapan pun informasi dan layanan
pemerintah dapat diakses oleh masyarakat.
d. Keputusan yang lebih baik: pimpinan dapat mengontrol kinerja stafnya,
mengontrol kegiatan, ataupun mengontrol kebutuhan.
2. Manfaat pada Tingkat Pengelolaan
a. Mengubah perilaku aparatur: mengurangi interest pribadi dan meningkatkan
interest rasional atau nasional. Misalnya dalam mengurangi tindakan korupsi,
mengurangi pemalsuan, kerja lebih efektif dan efisien dan perlakuan terhadap
masyarakat yang lebih setara dalam pelayanan publik.
b. Mengubah perilaku masyarakat: partisipasi yang lebih besar terhadap proses
pemerinatahan dan memperluas kesempatan pemasok untuk ambil bagian
dalam pelayanan pengadaan barang atau jasa.
c. Pemberdayaan: meningkatkan keseimbangan kekuatan antar kelompok
melalui kemudahan, akses ke informasi kepemerintahan. Pemberdayaan
aparatur lebih meningkat melalui akses ke informasi yang dibutuhkan mereka
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemberdayaan pemasok melalui
akses ke informasi tentang pengadaan barang dan jasa dan pemberdayaan
manajer melalui akses ke informasi mengenai stafnya dan sumber daya
lainnya.
2.1.2 Atribut dan Karakteristik Inovasi

Rogers yang dikutip oleh Suwarni (2008), menyatakan inovasi mempunyai beberapa
atribut atau sejumlah karakteristik diantaranya:

a. Relative advantage (kemanfaatan)

Semua inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan
inovasi sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi
yang menjadi ciri yang membedakan dengan yang lain.

b. Compatibility (kesesuaian)

Inovasi yang sebaiknya mempunyai sifat kompatibel atau kesesuaian dengan


inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar inovasi yang lama tidak serta-
merta dibuang begitu saja, selain karena alasan faktor biaya yang tidak sedikit, namun
juga inovasi yang lama menjadi bagian dari proses transisi ke inovasi baru. Selian itu

5
jugfa dapat memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi
itu secara lebih cepat.

c. Complexity (kompleksitas)

Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai kerumitan yang bisa jadi
lebih tinggi dibandingkan inovasi sebelumnya. Namun demikian, karena sebuah
inovasi menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini
pada umumnya tidak menjadi masalah yang penting.

d. Triability (aplikasi)

Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai
keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehingga sebuah
produk inovasi harus melewati fase “uji publik”, dimana setiap orang atau pihak
mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.

e. Observability (pengamatan)

Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana mereka bekerja dan
menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Inovasi merupakan cara baru untuk
menggantikan cara lama dalam mengerjakan atau memproduksi sesuatu.

Radenakers (2005) membagi inovasi ke dalam beberapa tipe yang memiliki


karakteristik sebagai berikut:

Tabel 2.1
Tipologi Inovasi dan Karakteristiknya
No Tipe Inovasi Karakteristik
1 Inovasi Produk Produk, jasa atau kombinasi keduanya yang baru
Metode baru dalam menjalankan kegiatan yang bernilai
2 Inovasi Proses tambah (misalnya distribusi atau produksi) yang lebih
baik atau lebih murah
Metode baru dalam mengelola, mengkoordinasi, dan
3 Inovasi Organisasional
mengawasi pegawai, kegiatan dan tanggung jawab
Kombinasi produk, proses dan sistem organisasional
4 Inovasi Bisnis
yang baru (dikenal juga sebagai model bisnis)
Sumber : Radenakers (2005).

6
2.2 Administrasi Publik
2.2.1 Pengertian Administrasi Publik

Administrasi publik menurut Keban (2004:16) merupakan medan dimana para aparat
pemerintahan atau eksekutif melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan sektor
publik khususnya penyediaan pelayanan bagi kepentingan publik maka peran administrasi
publik sangat menentukan kestabilan, ketahanan dan kesejahteraan suatu negara.

Soempono (2017:44) mengatakan bahwasanya administrasi publik merupakan bagian


dari keseluruhan lembaga-lembaga atau badan-badan dalam pemerintahan negara sebagai
bagian dari pemerintah eksekutif baik di pusat maupun di daerah yang kegiatannya terutama
melaksanakan kebijakan pemerintah (public policy). Menurut Pasolong (2007) administrasi
publik merupakan bentuk kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang atau lembaga
dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan publik scara
efisien dan efektif.

2.2.2 Ciri-ciri Administrasi Publik

Thoha (2008) mengemukakan ciri-ciri administrasi publik, diantaranya:

1. Pelayanan yang diberikan bersifat urgent (penting) jika dibandikan dengan


organisasi-organisasi swasta.
2. Pelayanan yang diberikan pada umumnya bersifat monopoli atau semi monopoli.
3. Dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat berarti mengacu kepada
peraturan perundang-undangan.
4. Pelayanan yang diberikan tidak dikendalikan oleh pasar.
5. Usaha-usaha yang dilakukan sangat bergantung pada penilaian rakyat.
2.2.3 Paradigma Administrasi Publik

Keban dalam Mayangsari (2013) mengemukakan ada tiga perspektif dalam


adiministrasi publik, ialah:

a. Perspektif Old Public Administration: persepektif ini berpandangan bahwa


organisasi publik beroperasi paling efisien sebagai suatu sistem tertutup sehingga
keterlibatan warga negara dalam pemerintahan dibatasi.

7
b. Perspektif New Public Management (NPM): inti dari perspektif ini adalah
pentingnya peningkatan pelayanan publik oleh birokrasi pemerintah dengan cara
memberi wewenang kepada pihak swasta lebih banyak berpartisipasi sebagai
pengelola pelayanan publik.
c. Perspektif The New Public Service (NPS): dalam perspektif ini warga negara
diposisikan sebagai pemiliki pemerintahan (owners of government) dan mampu
bertindak secara bersama-sama mencapai sesuatu yang lebih baik.
2.3 Pelayanan Publik
2.3.1 Pengertian Pelayanan Publik

Secara normatif, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik). Gronroos dalam Ratminto & Winarsih (2005:2) menyebutkan bahwasanya pelayanan
publik merupakan suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas yang bersifat tak kasat mata (tidak
dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan
atau hal-hal yang disediakan oleh perusahaan pemberi layanan yang dimaksudkan untuk
memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan.

2.3.2 Unsur dalam Proses Pelayanan Publik

Rahmadana, dkk (2020) mengemukakan unsur penting dalam proses pelayanan


publik, diantaranya:

a. Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu
kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan
barang (goods) atau jasa-jasa (services).
b. Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (customer) yang
menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.
c. Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada
pihak yang membutuhkan layanan.
d. Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus
mengacu pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat
penting dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu

8
biasanya sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang
mereka nikmati.

2.3.3 Klasifikasi Pelayanan Publik

Menurut Jamaludin & Yanhar (2016), ciri-ciri dari pelayanan birokrasi yang
berkualitas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pelayanan yang bersifat anti birokratis.


2. Distribusi pelayanan.
3. Desentralisasi dan berorientasi pada klien.

Sejalan dengan ciri-ciri tersebut, maka pemerintah perlu menekankan beberapa hal,
yaitu:

a. Pemerintahan menciptakan suasana yang kompetitif dalam pemberian layanan.


b. Pemerintahan berorientasi pada kebutuhan pasar, bukan birokratis.
c. Pemerintahan desentralisasi dan lebih proaktif.
2.3.4 Model Pelayanan Publik

Menurut Silaban & Himsar (2003) mengemukakan model (pola) pelayanan publik
yang dapat dibedakan dalam lima macam pola, diantaranya:

a. Model Pelayanan Teknis Fungsional

Merupakan pola pelayanan masyarakat yang diberikan oleh satu instansi


pemerintah sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.

b. Model Pelayanan Satu Pintu

Merupakan pola pelayanan masyarakat yang diberikan secara tunggal oleh satu
instansi pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari instansi pemerintah
terkait lainnya yang bersangkutan.

c. Model Pelayanan Satu Atap

Pola atau mode yang dilakukan secara terpadu pada satu instansi pemerintah yang
bersangkutan sesuai dengan wewenang masing-masing. Pola pelayanan perizinan
diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan tetapi

9
tidak memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui beberapa loket yang
didalamnya terdiri dari petugas unit kerja teknis pengelola perizinan.

d. Model Pelayanan Terpusat

Pola pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh satu instansi pemerintah yang
bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah lainnya yang
terkait dengan bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan.

e. Model Pelayanan Elektronik

Pola atau model pelayanan yang menggunakan teknologi informasi dan


komunikasi yang merupakan otomasi dan otomatisasi pemberian layanan dan bersifat
online sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas pelanggan.

10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Strategi PT. Pos Indonesia dalam Melakukan Inovasi


PT. Pos Indonesia (Persero), sebagai sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara,
sedang melakukan proses transformasi. Namanya tetap “berbau” pos, tapi bisnis perseroan
sekaran ini bukan hanya sekedar kirim-mengirim surat. PT. Pos Indonesia bermetamorfosis
dari perusahaan yang berbasis “Postal Company” menjadi perusahaan yang berbasis
“Network Company”. Jadi, perusahaan yang menjual jaringan yang merupakan salah satu
strategi perseroan dalam memperluas jaringannya. Pos Indonesia membuka peluang bagi
masyarakat umum yang mau menjalin bisnis. Hal ini disebut dengan Agen Pos, yang
merupakan konsep pengembangan jaringan melalui kerjasama kemitraan antara Pos
Indoensia dengan mitra, baik perorangan atau badan usaha.
Selain Agen Pos, Pos Indonesia juga melakukan kerjasama dengan perusahaan retail
modern, dalam bentuk Postshop. Terkiat hal tersebut, perusahaan BUMN ini memiliki
kemitraan strategisnya dengan CircleK.

3.1.1 Inovasi Produk


PT. Pos Indonesia melakukan ekspansi dimana mereka memperluas akses PT. Pos
dalam mendistribusikan produknya (baik domestik maupun internasional) dengan beberapa
cara diantaranya:
1. Co-Branding dengan perusahaan lainnya guna melahirkan produk-produk baru
yang inovatif.
2. Melakukan sinergi bisnis dengan sesama perusahaan BUMN dalam bentuk
(investasi & delivery and pick-up services).
3. Menciptakan bisnis retail dengan konsep “One Stop Shopping” yang meliputi
retail benda-benda Pos, Coffee and Breadshop, dan lain sebagainya.
3.1.2 Inovasi Teknologi

11
PT. Pos Indonesia melakukan transformasi platform bisnisnya yang awalnya berbasis
Postal Company diubah menjadi Networking Company. Dimana PT. Pos Indonesia membuat
website yang berbasis internet yang tidak hanya bertujuan untuk memudahkan customer saja
melainkan situs PT. Pos dijadikan sebagai alat untuk melakukan tindakan pemasaran usaha
para merchant

3.1.3 Melakukan Revitalisasi Budaya Perusahaan dan SDM


Hal yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia dalam membuat transformasi budaya
perusahaan dan SDM, ialah:
a. Melakukan penerapan nilai-nilai budaya BUMN yang kekinian, baik dalam hal
berorganisasi maupun sumber daya manusia serta melibatkan para generasi muda
dalam melakukan transformasi dan berkontribusi untuk melakukan perubahan.
b. Memprioritaskan Kepuasan Customer (Satisfy).
c. Mengedepankan kesejahteraan dan integritas para anggota perusahaan.

12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari penjabaran dan analisis diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Tantangan yang dihadapi oleh PT. Pos Indonesia, ialah:
1. Pos Indonesia kurang cakap dalam melihat perkembangan zaman yang
berubah dari segi model bisnis logistik, sehingga perusahaan tersebut gagal
bersaing dengan pemain-pemain swasta yang baru yang lincah dan inovatif.
2. Policy atau aturan serta ruang gerak pengembangan perusahaannya berjalan
jauh lebih lambat daripada manajemen dan aturan yang diterapkan pada
perusahaan lainnya, semisalnya: JNE, TIKI dan lain-lain.
3. Dari segi faktor usia karyawan yang sukar bersaing dengan yang muda pada
perusahaan kompetitor.
4. Perusahaan belum bisa beradaptasi dengan zaman, dan pada prinsipnya cepat
beradaptasi dan cepat mengambil tindakan berdasarkan perubahan yang ada
pasti akan memenangkan perlombaan.
5. Karyawan masih terjebak pada zona nyaman karena status sebagai karyawan
BUMN.
4.1.1 Saran
Dari penjelasan dan analisis diatas berdasarkan permasalahan di PT. Pos Indonesia,
penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Memberikan pelatihan kepada karyawan baik yang senior maupun yang junior
untuk bisa melihat perubahan yang terjadi terkhusus kepada bisnis logistik yang
akan berefek langsung kepada perusahaan.
2. Giat melakukan promosi diberbagai media baik media cetak, media elektronik dan
media sosial untuk meningkatkan kembali awareness masyarakat terhadap
layanan Pos

13
3. Melakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, Treat), supaya
dapat melihat kekuatan apa yang ada pada perusahaan, menganalisis kekurangan
perusahaan yang menjadi faktor mundurnya perusahaan, melihat peluang apa yang
baru yang bisa dilakukan perusahaan dan melihat ancaman yang akan dihadapi
perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
4. Melakukan inovasi produk dan proses organisasi untuk mengatasi masalah
kualitas perusahaan.
5. Melakukan pembenahan dari segi Standar Operating Procedur (SOP) pada
berbagai layanan Pos. Melakukan penciptaan produk baru berbasis teknologi
informasi serta melaksanakan program kemitraan yang jauh lebih luas.
6. Membuat aturan-aturan yang fleksibel sehingga mampu menerima perubahan
yang ada.
7. Memperbarui realisasi strategi 6 R yaitu: Repositioning, Reinventing,
Reengineering, Restructuring, Rightsizing & Resource Allocation dalam tubuh
PT.Pos Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ardhani, Y. D., Iriani, N. I., & Sasongko, T. (2020). Analisis Strategi Pemasaran PT. Pos
Indonesia (Studi Kasus Pada Kantor Pos Kecamatan Turen Kabupaten
Malang) (Doctoral Dissertation, Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana
Tunggadewi).
Budi, A. D. S., & Suryana, H. P. (2020). Analisis Strategi Diversifikasi Produk Jasa Kurir
Dalam Menghadapi Persaingan Pasar (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia
Persero) (Doctoral Dissertation, Perpustakaan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unpas).
Febrian, R. A. (2018). INOVASI DAERAH DARI PERSEPEKTIF REGULASI,
KONSEPTUAL, DAN EMPIR (Tinjauan Terhadap Pasal Pasal 386 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah). JURNAL KAJIAN
PEMERINTAH: Journal Of Government, Social And Politics, 4(1), 48-61.
https://Swa.Co.Id/Swa/Trends/Management/Pos-Indonesia-Tinggalkan-Status-Postal-
Company
https://Www.Cias.Co/Post/Menolak-Punah-Strategi-Bisnis-Pos-Indonesia
https://Www.Medcom.Id/Ekonomi/Analisa-Ekonomi/5b2qz2en-Menolak-Senja-Kala-Pos-
Indonesia
https://Www.Posindonesia.Co.Id/Id/Content/Sejarah-Pos
Hutagalung, S. S., & Hermawan, D. (2018). Membangun Inovasi Pemerintah Daerah.
Deepublish.
Lumenta, D. J., & Mandey, S. L. (2014). Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Konsumen PT. Pos Indonesia (PERSERO) Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3).
Mahsyar, A. (2011). Masalah Pelayanan Publik Di Indonesia Dalam Perspektif Administrasi
Publik. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1(2).
Mayangsari, P. I. (2013). Inovasi PT. Pos Indonesia Dalam Menjaga Eksistensi Dan Daya
Saing Pelayanan Publik (Doctoral Dissertation, Brawijaya University).

15
Mulyadi, D. (2016). Studi Kebijakan Publik Dan Pelayanan Publik: Konsep Dan Aplikasi
Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti Untuk Pelayanan Publik.
Muslimat, A., & Ab Wahid, H. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Pos Indonesia Kantor Cipondoh. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen
Sumber Daya Manusia), 4(2), 120-127.

Rahmadana, M. F., Mawati, A. T., Siagian, N., Perangin-Angin, M. A., Refelino, J., Tojiri,
M. Y., ... & Bahri, S. (2020). Pelayanan Publik. Yayasan Kita Menulis.
Revida, E., Hidayatulloh, A. N., Soetijono, I. K., Hermawansyah, A., Purba, B., Tawakkal,
M. I., ... & Asmarianti, A. (2020). Teori Administrasi Publik. Yayasan Kita Menulis.
Saniyah, E. Y. (2016). Analisis Kualitas Pelayanan Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas
Pelanggan (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos
Mataram). Jurnal Solid, 4(3).
Thoha, M. (2017). Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Kencana.
Tunjungsari, P. (2011). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada
Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Jurnal Universitas Komputer
Indonesia, 1(1), 1-14.
Wahyuningsih, S. (2013). Pengembangan Layanan Jasa Pengiriman PT. Pos Indonesia Untuk
Kebutuhan Masyarakat Di Kota Bandung. Jurnal Penelitian Pos Dan
Informatika, 3(1), 19-48.
Wibowo, H., Supriadi, D., Lahat, M. A., & Ernawati, E. (2020). Stategi Pemasaran Bisnis
Surat Dan Paket Pada Pt Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Jakarta Selatan. Jurnal
Akrab Juara, 5(2), 161-170.

16

Anda mungkin juga menyukai