Umur : 7 Tahun
Agama : Islam
Suku : Koto
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
No MR : 395384
Umur : 42 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
3.1.2 Riwayat Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama :
2
Pasien datang ke rumah sakit melalui IGD RSUD Dr. Achmad
Keluhan lain : pusing (+), badan panas (+), mual (-), muntah (-).
BAB dan BAK tidak ada masalah, tidak ada kejang, pola makan
berwarna bening.
keluarga mengatakan luka masih basah, terdapat pus dan tidak ada
3
operasi, nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk jarum, skala nyeri 6,
nyeri terasa hilang timbul. Pasien tampak gelisah dan cemas. Pada
3. Faktor Pencetus
merah, menggelembung.
4. Lama keluhan
bulan terkhir.
5. Timbulnya keluhan
4
a. Anak – anak
Riwayat masa lalu pernah keluar cairan dari kedua telinga dan
b. Kecelakaan
mengalami kecelakaan.
di Rumah Sakit.
d. Alergi
2. Kebiasaan
terlarang.
5
2. Genogr am (3 Generasi)
X
X
Keterangan :
: Laki -laki : Tinggal serumah
: Perempuan : Menikah
X : Meninggal : Klien
6
• Diet Keluarga mengatakan biasanya mengkonsumsi
dirumah pasien dibatasi makan yang makanan selain yang
manis seperti permen dan coklat. didapatkan dari rumah sakit.
Keluarga mengatakan selama dirumah Pasien diet makanan lunak.
sakit pasien tidak boleh
7
3 POLA TIDUR
DAN
ISTIRAHAT
• Waktu tidur Jam tidur 21.00 Jam tidur 23.00
(jam)
melakukan aktivitas.
Keluarga mengatakan rumah pasien bersih, tidak ada bahaya yang ada
banyak pepohonan dan asri sehingga jauh dari polusi udara dan jalan
8
3.1.7 Data Psikososial
[ ] membaca / menulis
2. Persepsi diri
pulang kerumah.
bersama teman-temannya.
pola tidur.
9
Keluarga mengatakan percaya kepada perawat tentang
kesembuhannya.
3. Suasana hati
4. Hubungan / komunikasi
a. Bicara
yang disampaikan.
b. Tempat tinggal
c. Kehidupan keluarga
minangkabau
cara bermusyawarah
10
Tidak ada kesulitan dalam keluarga pada saat pengkajian
5. Kebiasaan seksual
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
11
Allah SWT.
untuknya.
3. Tanda-tanda Vital :
Tekanan darah : - mmHg
Nadi : 98 x/i
Suhu : 38,1’C
4. BB : 23 Kg TB : 122 cm
1. Kepala
12
2. Mata
kiri, mata isokor, tidak ada nyeri tekan, kedua mata simetris
kanan dan kiri, sklera tidak ikterus, reaksi pupil terhadap cahaya
3. Hidung
Tampak tidak ada abses pada batang hidung, tidak ada pus, tidak
terasa nyeri pada saat ditekan. Tampak tidak ada reaksi alergi
pada hidung pasien, tidak ada sinusitis, tidak ada polip, tampak
4. Telinga
tampak basah, terdapat pus dan tidak ada nekrotik, tampak telinga
Mulut pasien tidak berbau dan gigi tampak bersih, masih terdapat
13
pembengkakan pada gusi pasien. Pasien tampak sedikit kesulitan
kering.
6. Leher
Pada leher pasien teraba arteri carotis, dan tidak ada pembesaran
yang terjadi pada kelenjar tyroid, tidak ada kelainan pada leher
7. Dada
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bunyi krepitasi, vokal
dilakukan perkusi.
8. Kardiovaskuler
14
• Palpasi : pada pemeriksaan palpasi terdapat ada denyutan pada
vena jugularis dan arteri carotis, dan pada tes capilllary refill
kembali dalam 3 detik, tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas.
sisi sternum kiri bawah (lup) dan SII suara penutup katup aorta
9. Abdomen
irama reguler.
15
oleh udara, teraba batas hepar pada kuadran kanan atas
nyeri lepas.
10. Punggung
lordosis.
11. Genitourinaria
12. Ekstremitas
• Atas
dari perawat.
• Bawah
16
gangguan.
Kekuatan otot :
5555 5555
5555 5555
13. Kulit
pada bibir dan juga kuku, kuku pendek dan bersih. Pasien tampak
berkeringat berlebihan.
pemeriksaan : 08-10-2019
17
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF
sebelah kanan.
8. S : Skala nyeri 6
10. Keluarga mengatakan pasien deman naik turun sejak 3 hari yang lalu.
11. Keluarga mengatakan pasien sering terbangun namun dapat tertidur lagi.
DATA OBJEKTIF
1. Tampak ada luka insisi pada bagian belakang telinga sebelah kanan dengan
2. Luka tampak masih basah, terdapat pus dan tidak ada nekrotik.
18
3. Luka tampak terpasang perban dan kondisi perban masih tampak basah.
TD : - mmHg
N : 98x /i
RR : 22x / i
T : 38,1ºC
LED : 22mm/jam
19
ANALISA DATA
DATA Etiologi Masalah Keperawatan
Data Subjektif Agen pencedera Nyeri akut
1. P : Pasien mengeluh nyeri pada
sekeliling area luka bekas fisik
operasi.
2. Q : Pasien mengatakan nyeri
terasa seperti tertusuk-tusuk
jarum.
3. R : Pasien mengeluh nyeri pada
bagian belakang telinga sebelah
kanan.
4. S : Skala nyeri 6
5. T : Pasien mengatakan nyeri
terasa hilang timbul.
6. Keluarga mengatakan pasien
sering terbangun namun dapat
tertidur lagi.
Data Objektif
1. Pasien tampak meringis.
2. Pasien tampak bersikap protektif
terhadap nyeri.
3. Pasien tampak gelisah.
4. Pasien tampak berkeringat
berlebihan.
5. Tanda – tanda vital
N : 98x /i
20
RR : 22x / i
Data Subjektif Proses penyakit Hipertermia
1. Keluarga mengatakan pasien
deman naik turun sejak 3hari
yang lalu
Data Objektif
1. Kulit pasien teraba hangat
2. Pasien tampak berkeringat
berlebihan.
3. Mukosa bibir kering
4. Tanda – tanda vital S : 38,1ºC
Data Subjektif Efek prosedur Infeksi
1. Keluarga mengatakan ada luka invasif
bekas operasi dibagian belakang
telinga sebelah kanan.
2. Keluarga mengatakan luka
masih basah dan terdapat nanah.
3. Keluarga mengatakan luka
terpasang perban dan kondisi
perban basah.
4. Keluarga mengatakan luka
jahitan belum dilakukan
perawatan luka.
Data Objektif
1. Tampak ada luka insisi pada
bagian belakang telinga sebelah
kanan dengan jumlah jahitan 1,
panjang ±3 cm dan kedalaman
±1 cm.
2. Luka tampak masih basah,
terdapat pus dan tidak ada
nekrotik.
3. Luka tampak terpasang perban
dan kondisi perban masih
tampak basah.
4. Hasil pemeriksaan laboratorium
WBC : 15.77 gr/dl
21
3.2 Diagnosa Keperawatan
suhu tubuh diatas nilai normal, kulit merah, kulit terasa hangat.
22
INTERVENSI
an dan kriteria hasil Intervensi keperawatan
(SLKI) (SIKI)
dilakukan intervensi Manajemen nyeri
3x24 jam diharapkan Observasi :
nyeri menurun dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
hasil : nyeri.
an nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri.
gis menurun Terapeutik :
protektif menurun 1. Berikan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.
h menurun 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
tan tidur menurun 3. Fasilitasi istirahat dan tidur.
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
3. Anjurkan menggunakan ibuprofen secara tepat.
4. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian ibuprofen.
dilakukan tindakan Manajemen hipertermia
atan selama 3x24 jam Observasi :
kan termoregulasi 1. Identifikasi penyebab hipertermia.
k dengan kriteria 2. Monitor suhu tubuh.
Terapeutik :
gigil menurun 1. Longgarkan atau lepaskan pakaian.
ubuh membaik 2. Berikan cairan oral.
23
ulit membaik 3. Lakukan pendinginan eksternal (kompres).
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
1. Pemberian obat ibuprofen.
lah dilakukan tindakan Perawatan Area Insisi
erawatan selama 3x24 jam Observasi :
rapkan tingkat infeksi 1. Periksa lokasi insisi adanya kemerahan, bengkak atau tanda-tanda
urun dengan kriteria dehisen atau eviserasi.
l: 2. Monitor proses penyembuhan area insisi.
emam menurun 3. Monitor tanda dan gejala infeksi. Terapeutik :
emerahan menurun 1. Ganti balutan luka sesuai jadwal.
yeri menurun Edukasi :
ngkak menurun 1. Jelaskan prosedur kepada pasien, dengan menggunakan alat bantu.
2. Ajarkan meminimalkan tekanan pada tempat insisi.
3. Ajarkan cara merawat area insisi.
24
IMPLEMENTASI
Nama pasien : An. A Ruangan : THT
No MR : 395384
25
6. Memberikan obat ibuprofen
09.42 3x1 hari dengan dosis 200mg
26
Hiperter Rabu 09-10-19 Manajemen hipertermia 14.00 Subjektif : Anita
27
(miring kanan kiri). ibuprofen 2. Pasien tampak terbaring.
Kolaborasi : 200mg 3. Pasien tampak nyaman saat
10.02 6. Memberikan obat 3x1 dikompres
hari dengan dosis 4. Pasien tampak minum obat
melalui oral. ibuprofen
5. S : 38,0ºC
Analisis :
Termoregulasi An. A sedang
Planning :
Intervensi 1,2,3,4,5,6 dilanjutkan
1. Mengukur suhu tubuh dibagian
aksila.
2. Melonggarkan pakaian pasien.
3. Memberikan cairan oral (banyak
minum air putih).
4. Melakukan pendinginan eksternal
dengan menggunakan kompres air
hangat.
5. Menganjurkan tirah baring
(miring kanan kiri).
6. Membemberian obat ibuprofen 3x1
hari dengan dosis 200mg melalui
oral.
Infeksi Rabu 09-10-19 Perawatan Area Insisi Observasi : 14.00 Subjektif : Anita
28
Terapeutik : perban basah.
2. Mengganti balutan luka sesuai 2. Keluarga mengatakan An. A sering
jadwal. memegang dan menekan luka nya.
10.07 Edukasi : Objektif :
1. Tampak luka terpasang perban dan
kondisi perban masih tampak basah.
10.09 3. Menjelaskan tujuan dan manfaat 2. Kulit sekitar area luka post operasi
dilakukan perawatan luka kepada tampak kemerahan.
pasien. Analisis :
10.11 4. Mengajarkan untuk tidak Tingkat infeksi An. A sedang
memegang dan menekan area luka. Planning :
10.13 5. Mengajarkan cara merawat area Intervensi 1,2,3,4 dilanjutkan
luka. 1. Memonitor adanya gatal, kemerahan,
sakit, bengkak, panas.
2. Mengganti balutan luka sesuai
jadwal.
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat
dilakukan perawatan luka kepada
pasien.
4. Mengajarkan untuk tidak memegang
dan menekan area luka.
29
IMPLEMENTASI
Nama pasien : An. A Ruangan : THT
No MR : 395384
30
Nyeri Kamis 10-10-19 Manajemen nyeri 13.30 Subjektif : Anita
Widiyastuti
akut Observasi 1. Keluarga mengatakan An. A masih
08.10 1. Mengidentifikasi nyeri diarea WIB sering mengeluh nyeri namun tidak
luka operasi, nyeri terasa seperti kemarin.
seperti tertusuk jarum, nyeri
P : nyeri di area luka operasi.
berada di belakang telinga
sebelah kanan, nyeri terasa Q : seperti ditusuk-tusuk jarum
hilang timbul. R : nyeri di belakang telinga sebelah
2. Mengukur skala nyeri dengan kanan.
08.13 S : skala nyeri 3
instrumen Visual Analog Scale
: nyeri sedang. T : hilang timbul
Terapeutik : 2. Keluarga mengatakan An. A sudah
3. Mengkontrol lingkungan melakukan teknik relaksasi napas
08.15 dengan membatasi tamu. dalam.
4. Memfasilitasi istirahat dengan 3. Keluarga mengatakan hanya menerima
08.19 posisi semi fowler. 2 tamu.
Edukasi
Objektif :
5. Mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam untuk mengurangi 1. Pasien tampak meringis.
08.20
rasa nyeri. Kolaborasi : 2. Pasien tampak lebih tenang.
6. Memberikan obat ibuprofen 3. Pasien tampak nyaman duduk dengan
3x1 hari dengan dosis 200mg posisi semi fowler.
08. 22
31
melalui oral. 4. RR 22x/menit Analisis
:
Tingkat nyeri An. A cukup menurun
Planning :
Intervensi 2,3,4,5,6 dilanjutkan
1. Mengukur skala nyeri dengan teknik
skala nyeri numerik.
2. Mengkontrol lingkungan dengan
membatasi tamu.
3. Memfasilitasi istirahat dengan posisi
semi fowler.
4. Mengajarkan teknik relaksasi napas
dalam untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi :
5. Memberikan obat ibuprofen 3x1 hari
dengan dosis 200mg melalui oral.
Hiperter Kamis 10-10-19 Manajemen hipertermia 13.30 Subjektif : Anita
08.30 1. Mengukur suhu tubuh dibagian WIB panas nya sudah mulai turun.
aksila. 2. Keluarga mengatakan An. A mau
Terapeutik : dilonggarkan bajunya.
08.32 2. Melonggarkan pakaian pasien. 3. Keluarga mengatakan An. A sudah
08.35 3. Memberikan cairan oral diberikan kompres hangat.
(banyak minum air putih). 4. Keluarga mengatakan An. A sudah
4. Melakukan pendinginan mulai banyak minum air putih.
08.37 5. Keluarga mengatakan An. A nyaman
eksternal dengan menggunakan
dengan tidur miring ke kanan dan kiri.
32
kompres air hangat.
Edukasi : Objektif :
08.39 5. Menganjurkan tirah 1. Pasien tampak terbaring.
baring 2. Badan pasien tidak terlalu hangat.
(miring kanan kiri). 3. Pasien tampak nyaman saat
08.41 Kolaborasi : dikompres
6. Membemberian obat 4. Pasien tampak minum obat ibuprofen
ibuprofen 3x1 hari dengan tepat waktu.
dosis 200mg melalui oral. 5. S : 37,7ºC
Analisis :
Termoregulasi An. A cukup membaik
Planning :
Intervensi 1,3,4,6 dilanjutkan
1. Mengukur suhu tubuh dibagian aksila.
2. Memberikan cairan oral (banyak
minum air putih).
3. Melakukan pendinginan eksternal
dengan menggunakan kompres air
hangat.
4. Membemberian obat ibuprofen 3x1
hari dengan dosis 200mg melalui oral.
33
Infeksi Kamis 10-10-19 Perawatan Area Insisi 13.30 Subjektif : Anita
08.43 1. Memonitor adanya gatal, WIB terpasang perban dan kondisi perban
kemerahan, sakit, bengkak, mulai mengering.
panas. 2. Keluarga mengatakan An. A tidak
Terapeutik : lagi memegang dan menekan luka
2. Mengganti balutan luka nya.
08.45
sesuai jadwal. Objektif :
Edukasi : 1. Tampak luka terpasang perban dan
kondisi perban mulai mengering.
08.47 3. Menjelaskan tujuan dan manfaat 2. Kulit sekitar area luka post operasi
dilakukan perawatan luka tampak kemerahan.
kepada pasien. Analisis :
08.49 4. Mengajarkan untuk tidak Tingkat infeksi An. A cukup membaik
memegang dan menekan area Planning :
luka. Intervensi 1,2,4 dilanjutkan
1. Memonitor adanya gatal, kemerahan,
sakit, bengkak, panas.
2. Mengganti balutan luka sesuai jadwal.
3. Mengajarkan untuk tidak memegang
dan menekan area luka.
34
IMPLEMENTASI
Nama pasien : An. A Ruangan : THT
No MR : 395384
35
Nyeri Jum’at 11-10-19 Manajemen nyeri 11.00 Subjektif : Anita
08.10 1. Mengukur skala nyeri dengan WIB jarang mengeluh nyeri. P : nyeri di area
instrumen Visual Analog Scale
luka operasi.
: nyeri ringan.
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk jarum
Terapeutik :
R : nyeri di belakang telinga sebelah
08.13 2. Mengkontrol lingkungan
kanan.
dengan membatasi tamu.
S : skala nyeri 1
3. Memfasilitasi istirahat dengan
08.15 T : hilang timbul.
posisi semi fowler.
2. Keluarga mengatakan An. A sudah
Edukasi :
4. Mengajarkan teknik relaksasi dapat bermain.
08.19 napas dalam untuk mengurangi Objektif :
rasa nyeri. 1. Pasien tampak lebih rileks.
Kolaborasi : 2. Pasien tampak bermain dan tertawa.
5. Memberikan obat ibuprofen Analisis :
08.21 3x1 hari dengan dosis 200mg Tingkat nyeri An. A menurun Planning
melalui oral. :
Intervensi 1,4,5 dilanjutkan
1. Mengukur skala nyeri dengan teknik
skala nyeri numerik.
2. Mengajarkan teknik relaksasi napas
36
Hiperter Jum’at 11-10-19 Manajemen hipertermia 11.00 Subjektif : Anita
37
08.47 3. Mengajarkan untuk tidak 2. Tampak luka mulai mengering.
memegang dan menekan area 3. Kemerahan disekitar kulit area luka
luka. tampak berkurang.
Analisis :
Tingkat infeksi An. A membaik Planning
:
Intervensi 1,2,3 dilanjutkan
1. Memonitor adanya gatal, kemerahan,
sakit, bengkak, panas.
2. Mengganti balutan luka sesuai jadwal.
3. Mengajarkan untuk tidak memegang
dan menekan area luka.
38