DISUSUN OLEH :
NRP. 10111810013054
DOSEN PEMBIMBING :
NIP. 19591301986011001
2021/2022
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan magang di
PT. RANCANG-DELTA, KSO
Proyek Pembangunan Bangunan Khusus RSUD Dr. Mohamad Soewandhi
Jl. Tambak Rejo No 45-47 Kecamatan Simokerto, Surabaya
25 Agustus – 22 Desember 2021
2
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
KATA PENGANTAR
3
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dab karunia sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan tepat waktu. Laporan Magang disusun
bedasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan pada proyek pembangunan Bangunan
Khusus RSUD Dr. Mohamad Soewandhi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Magang tidak akan terlaksana tanpa
bantuan dan bimbingan dari beberpa pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimah kasih kepada :
Penulis
5.
4
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
LEMBAR PENILAIAN MAGANG..........................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.2 Tujuan..........................................................................................................................6
1.2.1 Tujuan Umum......................................................................................................6
1.2.2 Tujuan Khusus.....................................................................................................6
1.3 Manfaat........................................................................................................................6
BAB 2 GAMBARAN UMUM.................................................................................................7
2.1 Data Umum Proyek.....................................................................................................7
2.2 Lokasi Proyek..............................................................................................................7
2.3 Ruang Lingkup Kerja Proyek......................................................................................8
2.4 Hubungan Kerja Proyek..............................................................................................9
2.4.1 Flowchart Hubungan Kerja Proyek......................................................................9
2.4.2 Tugas dan Tanggung jawab...............................................................................10
2.5 Penjadwalan...............................................................................................................12
2.5.1 Rencana Waktu Pelaksanaan...................................................................................12
2.5.2 Kurva S Pekerjaan Struktur.....................................................................................12
BAB 3 TINJAUAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK...................................................13
3.1 Pelaksanaan Magang.................................................................................................13
3.2 Administrasi Proyek..................................................................................................14
3.3 Surat Ijin Pelaksanaan..............................................................................................14
3.4 Surat Jalan.................................................................................................................15
3.5 Checklist Pekerjaan...................................................................................................15
3.6 Laporan Harian Pekerjaan.........................................................................................15
3.7 Laporan Bulanan.......................................................................................................15
3.8 Standar Konstruksi....................................................................................................16
BAB 4 PEMBAHASAN.........................................................................................................17
4.1 Umum........................................................................................................................17
4.2 Metode Pelaksanaan..................................................................................................17
4.2.1 Pekerjaan Kolom................................................................................................17
5
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
6
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam menempuh subuah ilmu pengetahuaan khususnya ilmu keteknik sipilan bagi
pelajar khususnya mahasiswa tidak cukup hanya diberi pembekalan akademik didalam
kampus maupun kelas dalam fase perkuliahan saja. Ada juga berbagai pengetahuan
penting yang bisa didapat dari pengamatan visual secara langsung dilapangan, seperti
pemahaman mengenai proses, tahapan, dan pelaksanaan dalam kegiatan kontruksi,
ketrampilan komunikasi, bekerja sama, dan cara menyelesaikan permasalahan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum pada laporan magang adalah sebagai berikut :
1. Sebagai syarat pengajuan untuk mengikuti mata kuliah wajib Magang Program
Studi Sarjana Terapan Departemen Teknik Inrastruktur Sipil Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
2. Mahasiswa dapat mengenal dan mengalami lingkungan kerja yang sesungguhnya.
3. Mahasiswa mengetahui proses kerja dalam suatu proyek maupun perusahaan.
7
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1.3 Manfaat
Manfaat dari laporan magang ini adalah sebagai berikut :
8
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 2
GAMBARAN UMUM
2.1 Data Umum Proyek
Data umum yang terdapat pada proyek Pembangunan Bangunan Khusus RSUD Dr.
Mohamad Soewandhi adalah sebagai berikut :
No Input Keterangan
1 Nama Proyek Pembangunan Bangunan Khusus RSUD Dr.
Mohamad Soewandhi
2 Alamat Jl. Tambak Rejo No 45-47 Kecamatan Simokerto,
Surabaya
3 Pemilik Proyek Pemerintah Kota Surabaya
4 Konsultan Pengawas PT. RANCANG-DELTA, KSO
5 Konsultan Perencana PT. SIGMA REKATAMA CONSULINDO
6 Kontraktor PT. PP (PERSERO), TBK
7 Waktu Pelaksanaan Masa Konstruksi 131 hari kalender
Masa Pemeliharaan 365 hari kalender
8 Luas Bangunan 32 x 108 m
9 Jumlah Lantai 8 Lantai
10 Tinggi Total Bangunan ± 38,75 meter
9
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Ada pula fungsi tiap lantai pada proyek Bangunan Khusus RSUD Dr. Mohamad
Soewandhi dapat dilihat tabel sebagai berikut :
10
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Owner/Pemilik
Proyek
Kontrak Kontrak
Pengguna Jasa
Biaya Biaya
Persyaratan Teknis
Konsultan Pengawas Realisasi Kontraktor
11
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Owner
(Pemerintah Kota
Surabaya)
12
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
b. Kontraktor
Kontraktor Bangunan Khusus RSUD Dr. Mohamad Soewandhi adalah pihak PT.
PP (PERSERO), TBK, yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut,
(Ervianto, 2005) :
1) Menyediakan alat keselamatan kerja (K3) dilapangan proyek.
2) Melaksanakan pekerjaan dilapangan proyek kontrusi dengan menyesuaikan
gambar rencana, peraturan dan syarat – syarat, risalah penjelasan (aanvullings)
dan syarat tambahan yang telah ditetapkan serta diputuskan oleh pengguna
jasa.
3) Membuat gambar – gambar pelaksana yang telah disahkan oleh konsultan
pengawas.
4) Membuat laporan hasil pekerjaan lapangan berupa laporan harian, laporan
mingguan dan bulanan.
5) Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya.
c. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas proyek Bangunan Khusus RSUD Dr. Mohamad Soewandhi
adalah pihak PT. RANCANG-DELTA, KSO, yang memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut, (Ervianto, 2005) :
1) Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan waktu yang telah
disepakati dan ditentukan.
2) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3) Melakukan perhitungan Prestasi pekerjaan.
4) Mengoordinasi dan mengendalikan kegiatan kontruksi serta aliran informasi
antara berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
5) Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan biaya.
6) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan agar dicapai
hasil akhir sesuai kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah
ditetapkan.
7) Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor.
8) Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang
berlaku.
13
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2.5 Penjadwalan
2.5.1 Rencana Waktu Pelaksanaan
Perencanaan waktu pelaksanaan pada proyek pembangunan Bangunan Khusus
RSUD Dr. Mohamad Soewandhi dimulai pada 19 Agustus 2021 hingga Desember 31
2021.
Fungsi Kurva S :
Kurva S memiliki berbagai macam fungsi yang sangat penting dalam proyek,
fungsi kurva S sebagai berikut :
1. Sebagai acuan jadwal pelaksanaan proyek, pada kurva S terdapat jadwal kapan
harus memulai di laksanakannya suatu pekerjaan dan kapan pekerjaan tersebut
selesai, sehingga dapat berguna sebagai patokan pengadaan kebutuhan material,
dan pekerjaan.
14
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2. Sebagai penilaian atas prestasi yang sudah di dapat selama pelaksanaan pekerjaan
struktur oleh pihak kontraktor yang di perhitungkan setiap bulannya sejauh mana
pencapaian prestasi pekerjaan oleh kontraktor yang di hitung berdasarkan bobot
dan di gambarkan pada kurva S realisasi untuk membandingkan apakah pekerjaan
yang di lakukan oleh kontraktor mengalami kenaikan atau penurunan
15
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 3
TINJAUAN UMUM PELAKSANAAN PROYEK
3.1 Pelaksanaan Magang
Mulai
Survey Proyek
Mengajukan Surat
Permohonan Magang
Tidak
Proposal Pengajuan
Magang
Magang
Ya
Penyusunan Laporan
Magang
Selesai
16
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Beberapa item yang harus tercantum pada form surat ijin pelaksanaan yaitu :
1. Hari 5. Lokasi
2. Tanggal 6. Alat yang digunakan
3. No. Ijin Pelaksanaan 7. Tanda Tangan
4. Uraian Pekerjaan
17
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
18
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
realisasi di lapangan dan prestasi perencana pada bulan tersebut. Isi dari laporan
bulanan tercantum dalam gambar di bawah ini :
1. Pekerjaan Persiapan/pendahuluan
2. Pekerjaan Pengukuran
3. Pekerjaan Tanah
4. Pekerjaan Beton (pengecoran, pemadatan)
5. Pekerjaan Pembesian
6. Pekerjaan Waterproofing dan Dilatasi
Gambar kerja atau shop drawing adalah gambar kerja teknis lapangan sebagai
pedoman pembangunan dan pelaksanaan di lapangan pada sebuah proyek tertentu.
Gambar kerja adalah sebuah media komunikasi yang digunakan oleh pihak yang
melaksanakan pembangunan. Gambar kerja harus memberikan semua data yang
dibutuhkan termasuk keterangan pemasangan, data – data, ukuran, dimensi, dan hal –
hal yang diperlukan. Gambar Kerja dibuat oleh drafter yang mengacu dari
kesepakatan Project Manager dan mendapat persetujuan dari Konsultan MK.
Gambar bestek dari konsultan diterjemahkan oleh drafter kontraktor sebagai cara
mudah pelaksanaan di lapangan. Kejelasan dalam gambar kerja berpengaruh pada
pelaksanaan pekerjaan, karena jelas dan lengkap sebuah informasi yang tertuang
dalam gambar kerja akan dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi dalam pelaksanaan proyek pembangunan.
19
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Umum
Manajemen konstruksi diperlukan dalam pembangunan suatu proyek. dengan adanya
manajemen yang baik diharapkan dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan target yang
diharapkan. Dalam hal ini, disusunlah suatu rangkaian pelaksanaan konstruksi untuk
memudahkan pengelolaan sumber daya yang ada. Terdapat beberapa tahap untuk
menyusun metode dan manajemen pelaksanaan konstruksi, yaitu perencanaan,
penjadwalan dan pengendalian. Pada tahapan perencanaan menyusun dan menetapkan
urutan pekerjaan, dimana setiap item pekerjaan akan saling berkaitan dan saling
ketergantungan. Pada tahapan penjadwalan, diperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk
masing-masing item pekerjaan, serta memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk
memulai dan mengakhiri pekerjaan tersebut. Pada tahapan pengendalian, diperhitungkan
dan dialokasikan biaya dan peralatan yang digunakan pada masing-masing item
perkejaan.
20
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
21
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
3. Pekerjaan Bekisting
Bekisting kolom adalah alat bantu sementara yang berfungsi untuk
membentuk beton pada saat pengecoran kolom dilaksanakan, sehingga diperoleh
bentuk beton sesuai dengan perencanaan. Adapun langkah – langkah yang
dilakukan dalam pekerjaan bekisting kolom adalah sebagai berikut :
1) Pemasangan tower crane pada bekisting kolom
2) Pemasangan beton decking pada kolom
3) Pengangkatan bekisting kolom
4) Pemasangan bekisting pada kolom
4. Pekerjaan Pengecoran
1) Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus di lakukan
pengecekan. Pengecekan yang dilakukan adalah tulangan dan kondisi
bekisting agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan
beton.
2) Sebelum kolom siap dicor, maka dilakukan pengambilan sampel adukan dari
truck mixer untuk diuji slump. Dengan kriteria, apabila kondisi penurunan
adukan ini tidak melebihi slump rencana maka beton tersebut dapat
digunakan dan bila penurunannya melebihi nilai slump rencana maka beton
tersebut tidak layak untuk digunakan dan dikembalikan ke batching plan.
22
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Dalam melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan material utama dan peralatan yang
menunjang dan mempermudah pekerjaan dilapangan yang dijabarkan sebagai berikut :
a. Material Utama
1. Beton jadi (ready mix)
2. Besi tulangan
3. Beton decking
4. Kawat ikat
5. Multipleks polyfilm
b. Peralatan
1. Tower Crane : mengangkat material dan peralatan
2. Truck Mixer : membawa ready mix
3. Concrete Pump : memompa beton agar mempermudah pengecoran
4. Bucket Cor : membawa beton
5. Conrete Vibrator : membantu dalam meratakan beton pada saat
pengecoran
6. Total Station : memetakan titik dimana letak kolom
7. General Set (Genset) : menyediakan listrik pada saat pemadaman
8. Bar Cutter : memotong tulangan sesuai dengan ukuran
9. Bar Bender : membengkokkan tulangan sesuai dengan perencanaan
23
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
24
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
3. Pekerjaan Bekisting
Bekisting balok adalah alat bantu sementara yang berfungsi untuk
membentuk beton pada saat pengecoran balok dilaksanakan, sehingga diperoleh
bentuk beton sesuai dengan perencanaan. Adapun langkah – langkah yang
dilakukan dalam pekerjaan bekisting balok adalah sebagai berikut :
1) Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang
dengan multiplek sebagai bahan bekisting dan kaso.
2) Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai,
setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
4. Pekerjaan Pengecoran
1) Membersihkan area pengecoran dari segala kotoran dengan menggunakan air
compressor.
2) Membersihkan bucket cor dari kotoran dan sisa pengecoran agar beton bisa
lebih mudah ketika dikeluarkan.
3) Sebelum balok siap dicor, maka dilakukan pengambilan sampel adukan dari
truck mixer untuk diuji slump. Dengan kriteria, apabila kondisi penurunan
adukan ini tidak melebihi slump rencana maka beton tersebut dapat
digunakan dan bila penurunannya melebihi nilai slump rencana maka beton
tersebut tidak layak untuk digunakan dan dikembalikan ke batching plan.
4) Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan
dengan pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 1 m3 . Bucket tersebut
diangkut dengan menggunakan mobile crane untuk memudahkan pengerjaan.
5) Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton
ke area pengecoran. Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat
yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung
pemadatan beton menggunakan concrete vibrator. Hal tersebut dilakukan
untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan
maksimal.
6) Setelah beton masuk masa setting maka bekisting dapat dilepas dan
digunakan kembali pada balok yang lain.
7) Pada proyek ini, pengecoran biasanya dilakukan pada jam 14.00 – 19.00 atau
21.00 – 02.00.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan material utama dan peralatan yang
menunjang dan mempermudah pekerjaan dilapangan yang dijabarkan sebagai berikut :
a. Material Utama
1. Beton jadi (ready mix)
2. Besi tulangan
3. Beton decking
4. Kawat ikat
5. Multipleks polyfilm
26
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
b. Peralatan
1. Mobile Crane : mengangkat material dan peralatan
2. Truck Mixer : membawa ready mix
3. Concrete Pump : memompa beton agar mempermudah pengecoran
4. Bucket Cor : membawa beton
5. Air Compressor : membersihkan daerah yang akan di cor
6. Conrete Vibrator : membantu dalam meratakan beton pada saat
pengecoran
7. Total Station : memetakan titik dimana letak balok
8. General Set (Genset) : menyediakan listrik pada saat pemadaman
9. Bar Cutter : memotong tulangan sesuai dengan ukuran
10. Bar Bender : membengkokkan tulangan sesuai dengan perencanaan
11. Hand Waterpass : memastikan yang dipasang sudah lurus
12. Las Listrik : menyambung tulangan pada balok
13. Scaffolding : sebagai penyangga pekerja dan material
14. Meteran : mengukur benda yang akan digunakan
1. Pekerjaan Persiapan
1) Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian
balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan alat ukur theodolithe.
2) Pembuatan Bekisting
27
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1) Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap.
Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane atau menggunakan
tenaga manusia dan dipasang diatas bekisting pelat.
2) Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang
tulangan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
3) Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
4) Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat.
Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.
5) Setelah pembesian pelat dianggap selesai, lalu diadakan
checklist/pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk
pembesian pelat lantai/atap yang diperiksa adalah penyaluran pembesian
28
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
pelat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan, perkuatan (sparing) pada
lubang-lubang di pelat lantai, beton deking, kaki ayam, dan kebersihannya.
4. Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran pelat dilakukan apabila pekerjaan bekisting dan pembesian
balok dan pelat telah selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan
melalui surat izin pengecoran dari konsultan pengawas. Tahap – tahap pekerjaan
pengecoran pelat lantai/atap :
1) Membersihkan area pengecoran dari segala kotoran dengan menggunakan air
compressor.
2) Persiapan pengecoran dengan mendatangkan concrete pump truck dan
truck mixer. Concrete pump truck di datangkan terlebih dahulu
sekitar 2 jam sebelum pengecoran untuk melakukan setting posisi mobil dan
pipa cor terlebih dahulu.
3) Beton yang telah datang dituangkan kedalam gerobak untuk dilakukan
uji slump beton (uji kekentalan). Dengan kriteria, apabila kondisi penurunan
adukan ini tidak melebihi slump rencana maka beton tersebut dapat
digunakan dan bila penurunannya melebihi nilai slump rencana maka beton
tersebut tidak layak untuk digunakan dan dikembalikan ke batching plan.
4) Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, beton ready mix dituang kedalam
concrete pump truck lalu beton disalurkan melalui pipa cor ke lokasi
pengecoran pelat lantai/atap.
5) Padatkan beton dengan menggunakan concrete vibrator.
6) Setelah beton masuk masa setting (3 – 4 hari) maka bekisting dapat dilepas
dan digunakan pada pelat yang lain.
7) Pada proyek ini, biasanya pengecoran dilakukan pada jam 14.00 – 19.00 atau
21.00 – 02.00
5. Pekerjaan Curing
Perawatan pada beton atau curing dilakukan setelah beton mencapai final
setting (3 – 4 hari), atau beton telah mengalami pengerasan. Tujuan perawatan ini
adalah agar proses hidrasi tidak mengalami masalah, misalnya terjadi keretakan
karena penguapan air yang terlalu cepat. Curing beton ini dilakukan setelah satu hari
pengecoran selama seminggu dan selama 3 hari beton harus tetap dalam kondisi
29
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
lembab. Perawatan yang dilakukan dengan tempat akan membuat beton mempunyai
daya tekan tinggi, lebih berkualitas, lebih awet, lebih kedap air, lebih stabil dalam
menyangga struktur, serta lebih awet dari keausan.
Metode perawatan beton atau curing beton pada proyek ini dilakukan dengan
secara terus menerus membasahi permukaan beton atau menutupinya dengan penutup
yang lembab atau basah.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan material utama dan peralatan yang
menunjang dan mempermudah pekerjaan dilapangan yang dijabarkan sebagai berikut :
a. Material Utama
1. Beton jadi (ready mix)
2. Besi tulangan
3. Beton decking
4. Kawat ikat
5. Multipleks polyfilm
6. Kaso
b. Peralatan
1. Tower Crane : mengangkat material dan peralatan
2. Truck Mixer : membawa ready mix
3. Concrete Pump : memompa beton agar mempermudah pengecoran
4. Bucket Cor : membawa beton
5. Air Compressor : membersihkan daerah yang akan di cor
6. Conrete Vibrator : membantu dalam meratakan beton pada saat
pengecoran
7. Total Station : memetakan titik dimana letak pelat
8. General Set (Genset) : menyediakan listrik pada saat pemadaman
9. Bar Cutter : memotong tulangan sesuai dengan ukuran
10. Bar Bender : membengkokkan tulangan sesuai dengan perencanaan
11. Hand Waterpass : memastikan yang dipasang sudah lurus
12. Las Listrik : menyambung tulangan pada pelat
13. Scaffolding : sebagai penyangga pekerja dan material
14. Meteran : mengukur benda yang akan digunakan
.
30
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
31
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
32
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1) Truck Mixer
Truck mixer merupakan satu komponen alat berat yang terdapat pada suatu
lapangan kontruksi yang memiliki fungsi sebagai alat transportasi untuk mengangkut
beton Ready Mix dari tempat pembuatan beton (batching plant) ke lokasi proyek.
Beton yang ada didalam truck mixer diputar terus menerus dengan mutu beton yang
telah dipesan sebelumnya. Untuk kapasitas standar besar memiliki kapasitas sebesar 7
m3.
2) Concrete Pump (Pompa Beton)
Concrete Pump merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pendorong
semen beton yang sudah diolah dari truck mixer ke tempat pengecoran. Biasanya
digunakan pada proyek yang membutuhkan pengecoran dengan volume yang besar
dan sulit dijangkau oleh truck mixer serta hasilnya lebih cepat dan efektif untuk
mempermudah pekerja dalam mengerjakan pekerjaan, digunakan pada struktur
kolom,balok, dan pelat.
3) Air Compressor
Air Compresor merupakan alat yang berfungsi sebagai penghasil atau
penghembus udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-
kotoran berupa debu-debu, pasir, serbuk kayu, dan lain-lain. Air compressor
digunakan sebelum dilakukan pengecoran. Pada proyek ini, air compressor yang
dipakai berjumlah 1 buah.
34
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
4) Concrete Vibrator
Concrete Vibrator merupakan alat penggetar yang berfungsi untuk meratakan
adukan beton yang telah dituangkan kedalam bekesting, sehingga didapa hasil yang
lebih padat dan tercampur dengan baik, serta menghindari terjadinya beton berongga
atau keropos setelah mengeras.
35
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Pada proyek ini, alat surveying yang digunakan yaiutu theodolit, water pass,
dan meter an sebagai alat ukur utama serta tinta hitam, benang, cetak segitiga, dan
piloks ubtuk membuat marking elevasi.
36
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
37
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
ROMPI SAFETY
Berfungsi untuk melindungi tubuh dari hal
yang dapat membahayakan diri dan mencegah
2 terjadinya kontak kecelakaan pada pekerja
serta memberikan tanda pencahayaan pada
malam hari supaya dapat mengenali pekerja
(Sumber : Dokumen Pribadi,2021)
ketika terjadi suatu insiden.
SAFETY SHOES
Berfungsi untuk melindungi kaki pekerja dari
benturan atau benda-benda yang tajam pada
3 proyek yang membahayakan kepada pekerja
khusunya kaki.
(Sumber : www.tokopedia.com)
(Sumber : Dokumen Pribadi,2021)
38
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
39
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan magang ± 4 bulan, penulis mendapatkan banyak
pengetahuan dan pengalaman yang belum didapatkan dibangku kuliah. Beberapa hal yang
dapat penulis simpilkan mengenai apa yang telah dibahs dalam laporan magang sebagai
berikut :
1. Peranan orang – orang yang berada dalam struktur organisasi proyek sudah
melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
2. Terdapat beberapa faktor yang menghambat pekerjaan sehingga tidak sesuai dengan
time schedule yang direncanakan antara lain faktor izin dari warga sekitar, faktor
cuaca, ketersediaan sumber daya manusia yang kurang pengalaman menjadi
kendala terlambatnya progres dari schedule.
3. Sistem manajemen proyeknya cukup baik karena semua komponen yang terlibat
(owner, konsultan pengawas, konsultan perencana, dan kontraktor) sudah memiliki
kemampuan yang memadai dalam menyelesaikan pekerjaan dan dilakukan
koordinasi guna kelancaran pengerjaan proyek.
4. Evaluasi pekerjaan dilakukan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kesalahan
sedini mungkin. Hasil evaluasi dan pengalaman dapat dijadikan acuan pelaksanaan
di lapangan untuk mendapatkan hasil yang baik.
5. Penerapan K3 kontruksi sangat diutamakan, mulai dari pemakaian APD wajib,
pemasangan rambu-trambu K3, kebersihan lokasi pekerja, dan jaminan kesehatan
6. Terdapat beberapa permasalahan dalm proyek terutama pekerjaan struktur, namun
ada solusi dalam setiap permasalahan
5.2 Saran
Penulis menyadri bahwa dalam melaksanakan kegiatan magang ini masih banyak
kekurangan. Kedepannya penulis akan lebih fokus dan giat dalam pelaksanaan magag
serta dalam menjelaskan laporan magang diatas dengan sumber – sumber lebih banyak
dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Adapun yang harus dipertanggung jawabkan
agar kegaiatan magang lebih fokus, maka :
40
TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1. Sebelum terjun dilapangan kita harus memiliki pengetahuan yang cukup dari
kampus dari segi pembelajaran dikelas dan praktikum dilab, supaya dapat
diimplemtasikan dilapangan.
2. Aktif dalam bertanya mengenai perihal apapun dilapangan kepada pembimbing
lapangan untuk memperoleh keterangan apa yang belum kita ketahui sebelumnya.
3. Menjaga sikap dan suasana seakrab mungkin dengan pembimbing lapangan
karena akan mempengaruhi dalam proses tanya jawab.
4. Selama magang hendaknya menjalani dengan ikhlas, disiplin, dan giat untuk
mencapai hasil yang optimal.
Daftar Pustaka
Ervianto, W. I. (2005). Manajemen Kontruksi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Ir. A Soedrajad, S. (1984). Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung: Nova.
41