Anda di halaman 1dari 4

APA ITU ARANG BRIKET ?

menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk


Arang briket adalah komoditas arang yang oven
terbuat dari batok kelapa yang dibakar, diolah dan di bandingkan solar. Kayu membutuhkan waktu
dibentuk sehingga menjadi arang briket berkualitas sekitar 24-30 jam pembakaran dan panasnya akan
tinggi. Dalam penggunaan arang briket ini biasanya dikontrol. Setiap 2 jam sekali, panas oven di
digunakan sebagai smoking shisa and grill barbeque naikkan
secara berkala dan mencapai titik fix karbon 75%.
KEUNGGULAN Namun, apabila menggnakan solar, waktu
1.Tidak berasap yang dibutuhkan hanya 6–8 jam saja. Normal
2.Tidak beracun kepadatan briket biasanya akan mempertahankan
3.lebih panas dan Mudah dinyalakan lama pembakarannya sekitar 2-3 jam, yang mana
4.lebih awet panasnya normalnya adalah 2,5 jam. Kepadatan tersebut
5.Tampilannya pun lebih resik tergantung kepada pengeringan setelah
6.tidak akan ada remah / kotoran abu yang akan pencetakan,
mengotori area pembakaran karena pada saaat produk dicetak, produk masi
7.Tidak beresiko meledak atau terbakar seperti lembab dikarenakan adanya kandungan air di
kompor minyak tanah dan kompor elpiji. dalamnya. Setelah pencetakan, briket harus di
8.Terbuat dari bahan yang alami dan berlimpah masukkan ke dalam oven untuk pengeringan.
9. Kedap air dan hasil pembakaran tidak berjamur Semakin lama dikeringkan, maka semakin padat
bila disimpan pada waktu hasilnya. Pengeringan ini biasanya dilakukan
lama. dengan mengunakan gas atau bara kayu.

Persentase Karakteristik Kualitas Briket yang


Diinginkan

Hasil wawancara menyatakan bahwa 83%


pelaku bisnis baik skala kecil atau menengah
membutuhkan kualitas briket yang tahan lama,
odorless (tidak berbau), dan smokeless (tidak
berasap).
Hal yang membuat produk briket tahan lama
adalah
kepadatan dari produk tersebut. Kadar kandungan
air yang bagus di produk briket adalah 2%. Untuk
mencapai persentase tersebut, prosesnya adalah
dengan menakarkan 10% air dari berat arang.
Contohnya adalah jika ada 100 kg briket
maka air yang ada maksimum hanya 10 persen.
Setelah pencetakan dilakukan. Produk kemudian di
masukkan ke dalam oven. Oven dipanaskan dengan
menggunakan solar atau api kayu. Kelemahan
memakai api kayu adalah api dari kayu tidak
memiliki
panas yang tinggi. Contohnya seperti di Pekanbaru
terdapat banyak kayu sehingga produsen
cenderung
PEMBUATAN ARANG BRIKET A. Proses pemeriksaan kualitas pada briket

BAHAN-BAHAN : cara dapat dilakukan:


1.Arang tempurung kelapa
2.Tepung kanji 1. Menggoreskan arang ke kulit tangan.
3.Air Apabila serbuk hitam arang banyak yang
menempel di kulit tangan, maka kualitasnya
Peralatan : semakin rendah. Semakin sedikit jumlah serbuk
1.Mesin penepung arang / diskmill arang yang menempel, semakin baik kualitas arang
2.Alat pencetak briket tersebut
3.Mesin pencampur adonan
4.Oven briket 2. Melempar briket ke lantai atau menginjaknya
ini digunakan untuk mencari tahu kepadatan
produk briket. Apabila setelah di lempar ke lantai
Pembuatan Briket Tempurung Kelapa :
briket terpecah banyak, maka hal tersebut menjadi
bukti bahwa kualitas produknya rendah
1. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
Apabila serbuk yang menempel di kulit
briket sebagai spesimen yaitu tempurung kelapa
adalah sedikit dan pecahan ketika dilempar ke
yang telah diarangkan.
lantai sedikit, maka dipastikan produknya akan
tahan lama ketika membara, normalnya sekitar 1-2
2. Pengarangan bahan baku tempurung kelapa
jam.
dengan suhu 400*C selama 120menit untuk semua
bahan briket, karena pada suhu tersebut terjadi
penguraian lignin, larutan piroglinat dan gas CO2
menurun sedangkan gas CH4, CO dan H2
meningkat.
B. Proses pemeriksaan kualitas briket ketika
3. Serbuk arang tempurung kelapa diayak dengan
terjadipembakaran.
ukuran 80 mesh atau sebesar 0,177 mm.
Terdapat 3 standarisasi dari pemeriksaan
4. Komposisi tempurung kelapa direkatkan
tersebut:
menggunakan tepung perekat tapioka sebesar 5%
dari berat arang tempurung kelapa untuk menjaga
1. Tahan lama
nilai kalor tetap tinggi dan kadar air yang rendah.
Maksud dari tahan lama adalah lamanya nyala
api produk sejak dimulai terjadi pembakaran.
5. Variasi suhu pengeringan dalam penelitian yaitu
Grade A dapat bertahan selama 2-3 jam
75oC, 100oC dan 125oC.
pembakaran. Durasi ini sesuai dengan kebutuhan
orang Arab dalam mengonsumsi shisha karena
6. Variasi lama pengeringan dalam penelitian yaitu
mereka mengonsumsi shisha sambil ngobrol dan
1 jam, 2 jam, dan 3 jam.
tidak terus-menerus mengonsumsi shisha. Oleh
karena itu, lamanya nyala briket dapat membuat
7. Briket yang sudah melalui tahap pengeringan
konsumen shisha puas dengan briket sebagai
dilakukan pengujian
bahan bakar shisha. Apabila durasi waktu
karakteristik yaitu, nilai kalor, kadar air, stability,
pemakaian briket kurang dari 2 jam, hal ini
dan shatter index.
mengindikasikan bahwa ada zat yang kurang

7. Packaging
dalam prosuk briket tersebut yaitu fix karbon. mempunyai tanah dengan kadar asam tinggi
sehingga
2. Tidak berasap (Smokeless) hal tersebut membuat abu briket menjadi
Bagi pengguna briket dengan yakni pengguna kekuningan.
rumahan, briket yang tidak berasap sangat penting
agar tidak menjadi polusi di rumah mereka. Tidak Bentuk dan Ukuran Briket
adanya asap disebabkan karena 100% bahan
baku dari briket terbuat dari arang batok kelapa. Ada 2 bentuk briket yang biasa digunakan
Apabila terjadi atau didapati asap disana, maka untuk shisha, yaitu bentuk silinder dan kubus.
hal tersebut adalah indikasi bahwa adanya
campuran serbuk kayu di produk briket tersebut Untuk pasar Saudi, semua penjual briket menjual
sehingga menyebabkan bau seperti kayu briket
terbakar. dengan bentuk kubus. Dan juga ada 3 jenis ukuran
briket yang di minta negara arab untuk shisha yaitu
3. Tidak berbau (Odorless) ukuran 1.5cm2, 2 cm2, dan 2.5cm2. Mayoritas
Briket yang tidak berbau tentunya tidak ukuran
memengaruhi bau dari shisha yang dikonsumsi. yang diminta pasar Arab Saudi adalah 2,5 cm2. Hal
Bau yang terdapat pada briket biasanya bau ini dikarenakan orang Saudi memiliki tubuh yang
seperti kayu terbakar karena adanya campuran besar dan menyukai bentuk produk yang sesuai
serbuk kayu di produk tersebut yang gunanya dengan kebiasaan mereka. Tangan mereka besar,
untuk menekan harga jual. Namun, bau tersebut rumah, dan barang-barang mereka lebih besar di
berdampak buruk bagi pengguna karena bisa banding orang Indonesia.
memengaruhi atau mengontaminasi bau shisha

C. Proses pemeriksaan kualitas briket pasca opening bank meneruskan dokumen tersebut
pembakaran. kepada importir. Terakhir, importir
menyerahkan dokumen tersebut pada pihak
Ketika briket sudah selesai digunakan, maka pengapalan untuk ditukarkan dengan kargo (DJPEN,
debu atau abunyaakan bersisa. Adanya abu 2018).
tersebut
dapat menjadi indikator penilaian kualitas produk. Dokumen yang diperlukan dalam melakukan
Ada ekspor:
1. Kontrak penjualan (sales contract)
Grade A : briket yang berwana abu keputihan 2. Faktur perdagangan (commercial invoice)
Grade B : Adapula yang berwarna putih ke abu- 3. Packing List
abuan 4. Pemberitahuan ekspor barang (PEB)
Grade C : Dan juga ada produk yang berwarna 5. Bill of Lading (B/L)
abu ke kuning-kuningan 6. Polis asuransi
7. Letter of Credit (L/C) atau telegrafic transfer(T/T)
Perbedaan warna abu ini disebabkan oleh 8. Surat pernyataan mutu (quality statement), jika
kualitas tempurung yang kurang bagus. Batok diperlukan oleh pihak importir)
kelapa 9. Certificate of Origin / COO / SKA (jika diperlukan
yang berada di dekat area pantai cenderung oleh pihak importer)
Grade A Diamond calorific 6400 – 7200 kkal
Standard  Germany & France matrial coconut charcoal 70%
High quality wooden charcoal 30%
Material 100 % coconut charcoal Briquettes B. cubes 5x2,5x2,5
Calori value 7000 -7200 kilo calori ash 7-9% max
Total Moisture  7 % volatile 12 – 18%
Ash conten 2 % fix carbon 80 – 85%
White ash ash colour light cream
Fixed carbon 80 - 85 % duration 180 – 300 menit
Burning time 120mins moisture 7% max
Size 2.5 x 2.5 x 2.5 cm (can be customized) calorific 6400 – 7200 kkal
Package inner and master box included matrial coconut charcoal 60%
wooden charcoal 40%
Standard Asia And Dubai and Saudi and lebanon
Package inner and master box included
Grade B (Gold )
Pillow charcoal
Material 100 coconut charcoal              
Hexagonal barbercue grill
Calori value 7000  kilo kalori
Korea
Total Moisture 7 - 10 %
Middle east
Ash content 2.5%
White ash
Fixed carbon 80 %
Burning time 120mins
Size 3.5 x 2.5 x 2.5 cm (can be customized)
Size 3 x 3 x 3 cm ( can be customized )
Size 2.5 x 2.5 x 5 cm ( can be customized)
Package  master box 10 kg  included

Standar India and srilanka


Grade C (Silver )
Material 80 % coco 20 % coco granul charcoal
Calori Value 6500 - 7000 kilo kalori
Total moisture 7 - 10 %
Ash content 4 - 5 %
White ash
Fixed carbon 75%
Burning time 120mins
Size 2.5 x 2.5 x 2.5 cm (can be customized )

barbarcue grill
A. hexagonal
ash 8 - 10% max
volatile 12 – 18%
fix carbon 80 – 85%
ash colour light cream
duration 180 – 300 menit
moisture 6 - 10%

Anda mungkin juga menyukai